Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

AKIBAT DARI DOSA ADAM

Oleh :

REKY ZABUNDU (3311511011)


PENDAHULUAN

Alkitab melihat sejarah dunia dan manusia dalam tiga tahap penciptaan,
kejatuhan, dan penebusan. Manusia diciptakan, lalu jatuh kedalam kutuk dosa,
kemudian ditebus dengan kematian dan kebangkitan YESUS KRISTUS. kita akan
mengamati karakteristik manusia. kita akan mengamati manusia sebelum
kejatuhan. kita akan mempelajari manusia yang telah jatuh dalam dosa dan
manusia yang telah ditebus.

Pengertian apologetika alkitabiah terletak pada pandangan yang tepat akan


kebenaran mengenai karakter manusia. Kenalilah dirimu sendirimerupakan
semboyan yang sangat populer di kalangan para pemikir sejak awal permulaan
sejarah filsafat. Pengetahuan tentang diri sendiri akan melengkapi manusia untuk
dapat melaksanakan berbagai macam tugas didunia ini dengan lebih baik.

Untuk memahami gambar Allah dalam kandungan alkitab yang sepenuhnya, kita
harus melihatnya di dalam terang penciptaan, kejatuhan dan penebusan.
Sebelum manusia jatuh dalam dosa, kita melihat gambar yang orisinal. Meskipun
kita tidak tahu bagaimana persisnya gambar Allah menyatakan diri pada tahap itu,
kita bisa mengasumsikan bahwa pasangan manusia pertama mencitrakan Allah
dengan taat dan tanpa dosa.
AKIBAT DARI DOSA ADAM

Bagaimana dosa masuk ke dalam dunia? keterangan Alkitab tentang ini terdapat
dalam Kej 3 yang menyatakan tiga hal yaiitu:

1. Pencobaan manusia.

2. Manusia mengalah kepada cobaan.

3. Akibat-akibatnya.

Mengenai pencobaan Kej 3:1-6 hanya diingat bahwa Tuhan mengizinkannya. Ia


tidak melarangnya, tidak ada jalan lain untuk mendidik manusia mengatasi dosa
kecuali konfrotansi dengan dosa itu dan dengan menghadapakan dengan sesuatu
pemilihan ikut jalan Allah atau ikut jaln iblis. Allah menempatkan manusia di
bawah ujian Kej 2:17 dan justru itulah yang menyebabkan ia mungkin di cobai
saja, dosa itu bukannya sesuatu yang tidak dapat terjadi, jadi tak ada alasan
bahwa ia tak dapat tidak harus tunduk. perlu diingat bahwa cobaan itu datang
kepada Hawa ketika ia seorang diri. Inilah metode yang biasa dilakukan iblis.
Harus diingat pula bahwa cobaan itu diselubungi dengan keelokan sedang sifat
yang sesungguhnya tersembunyi. perhatikan bagaimana cobaan itu dilancarkan
tahap demi tahap. Mula-mula iblis hanya bertanya tentang Firman Allah (kej 3:1)
kemudian di bantah nyata-nyata (kej 3:4) akhirnya apabila manusia yang dicobai
itu dengan bodoh mau terus mendengarkannya,maka iblispun
melanjutkan dengan memburuk-burukkan maksud Allah yang baik itu (kej 3:5).

Mengenai hal Mengalah kepada Cobaan (kej 3:6) mula-mula iblis mempengaruhi
telinga dan mata, kemudian keinginan hati,dan akhirnya kemanuan. Hawa
membiarkan telingan mendengarkan perkataan pencobaan, kemudian
membiarkan keinginan hatinya menguasai kemauannya. Pada 1 Yoh 2:16
Perempuan itu melihat ,bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, (hawa nafsu
daging) dan sedap kelihatannya (hawa nafsu mata) lagipula pohon itu menarik
hati karena memberi pengertian (kemegahan hidup).

Pada dasarnya pencobaan pertama di taman Eden itu sama dengan beribu-ribu
pencobaan lainnya yang setiap kali menjatuhkan manusia ke dalam dosa.
Tujuan pencobaan ialah untuk memisahkan kehendak manusia makin lama makin
jauh dari kehendak Allah. Allah sudah berusaha supaya manusia dapat menolak
pencobaan yang sedemikain dengan mudah sekali. Adam dan Hawa sudah
diperingatkan terlebih dahulu mengenai hal yang akan iblis minta mereka
lakukan. Lihat kej 2:17 dan 3:3. Perintah itu jelas sekali,jika mereka mau mudah
sekali bagi mereka untuk setia,karena Allah telah mengaruniai mereka
kesenangan yang berlimpah-limpah, dan tempat yang terindah di muka bumi.
Akhirnya bandingkan laporan kej tentang kekalahan manusia dengan (1 Tim 2:14)
Hawa sudah tergoda tapi Adam tidak Adam memilih dengan sengaja maka Adam
lebih bersalah dari Hawa.

Mengenai Akbat-akibatnya (Kej 3:7-24) iblis berkata kepada Hawa, bahwa dia
akan terbuka matanya, laulu mereka akan tahu tentang yang baik dan yang jahat
Memang terjadi seperti mereka katakan iblis, tapi betapa bahya akibatnya. Mata
mereka memang terbuka dan keduanya tahu pula tapi mata mereka berdua dan
mereka tahu, bahwa mereka telanjang. Hakti mereka kehilangan Kemurniannya
dan inilah akibat yang pertama. Mereka mulai menaruh perasaan malu.
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat (ayat 7).
Syukur kepada Allah bahwa ia telah menuang perasaan malu ke dalam
tabiat manusia. perasaan malu itu telah memelihara manusia dari banyak
kejahatan. mempnyai perasaan malu inilah akibat yang kedua.

Selain itu jelas pula, bahwa telah berlangsung perubahan pada Tubuh Manusia.
Ada pendapat mengatakan bahwa sebelum kejatuhan manusia, tubuh Adam Dan
Hawa dikelilingi oleh cahaya kemuliaan. Alkitab menyatakan bahwa wajah Musa
bercahaya sesuadah ia bergaul dengan Allah 40 hari lamanya di atas gunung
Sinai. Bagaimanakah gerenagan cahaya keindahan yang meliputi tubuh Adam da
Hawa sebelum terjatuh dalam dosa? Sebab pergaulan mereka yang terus-
menerus dengan Allah, maka kemungkinan besar tubuh mereka pun menerima
cahaya yang cemerlang. Tapi pada saat kejatuhan lenyaplah segala kemuliaan itu,
dan mereka tahu bahwa mereka telanjang inlah akibat yang ketiga.

Tapi bukan sampai di situ Saja,karena dalam batinnya berlangsung juga suatu
perubahan yang menyedihkan sekonyong-konyong masing-masing mengalami
pertentangan dalam hatinya yang selama ini yang dipenuhi oleh kasih, suka cita
dan damai. Dalam hatinya meletus suatu peperangan yang aneh, ini disebabkan
timbulnya kesadaran, yang mulai pada saat itu selaluakan menghakimi perbuatan
manusia. Kesadaran itu ialah Hati Nurani manusia yang melahirkan kekuatan. Jadi
dengan dosa pertama datang pula perasaan TAKUT yang pertama Adam dan
Hawa lari dari hadirat Allah dan berusaha membunyikan diri dihapan-Nya inilah
akibat yang keempat.

Keduanya sedikit pun tidak menunjukkan penyesalan yang sungguh-sungguh,


sekalipun dosanya terbentang di hadapan Allah. Hati mereka telah berubah
menjadi asing daripada Allah. Mulailah mereka di kuasai oleh kematian rohani.
Dan disamping semuanya itu, di usir keluar dari taman taman Eden, tempat
pohon kehidupan bumi dan ular menjadi terkutuk, suami di beri kuasa atas
istrinya. Meskipun demikian, di antara segala hukuman itu, Allah membuat pakain
bgi Adam dan Hawa, dan memberikan mereka janji agung mengenai kedatangan
juruslamat (Kej 3:15). Janji yang mulia itu berkembang kemudian beroleh
penggenapannya menurut waktu dan kehendak Allah: tapi dalam kej 3:15 ini janji
itu tersebut dituliskan secara singkat saja, bahwa keturunann perempuan ini akan
meremukkan kepala iblis.

1. DALAM HUBUNGANYA DENGAN ALLAH

Dampak yang paling utama berkaitan dengan dosa yang dilakukan oleh manusia
adalah dalam hubungannya dengan Allah.

Pertama, di mata Allah manusia sudah mati dan akan menuju maut (Roma 3:23;
Rm 6:23).
Kedua, manusia tidak layak untuk menghadap Allah. Pengusiran Adam dan Hawa
dari Taman Eden ke luar, merupakan ungkapan geografis dari pemisahan spiritual
manusia dari Allah, serta ketidaklayakan untuk menghadap Dia dan menikmati
keakraban dengan Dia (Kej 3:23). Malaikat dengan pedang yang bernyala-nyala
yang menutupi jalan menuju Eden melambangkan kebenaran mengerikan bahwa
dalam dosanya, manusia menghadapi pertentangan dan perlawanan dari Allah,
yaitu murka Allah (Kej 3:24; Mat 3:7; I Tes 1:10).
Ketiga, manusia tidak sanggup lagi melakukan kehendak Allah. Meskipun Allah
memanggil dan memerintahkan manusia dan menawarkan kepada kita untuk
jalan kehidupan, kebenaran dan kebebasan, kita tidak sanggup lagi menjawab
panggilan Allah itu sepenuhnya. Manusia tidak bebas dan tidak sanggup untuk
menyesuaikan diri dengan rencana Allah karena telah menjadi budak dosa
(Yohanes 8:34; Roma 7:21-23).
Keempat, manusia tidak benar di mata Allah. Kegagalan untuk mematuhi hukum
dan kehendak Allah membuat manusia berada di bawah kutukan hukum, rasa
bersalah dan penghukuman yang makin bertambah bagi pelanggar hukum (Roma
5:12; Ulangan 27:26; Galatia 3:10).
Kelima, manusia tidak peka lagi terhadap firman Allah. Allah berbicara baik
melalui firman yang tertulis, yaitu Taurat, Alkitab dan juga lisan melalui nabi-nabi-
Nya kepada umat manusia. Akan tetapi dosa telah membuat manusia menjadi
bebal dan lebih memilih untuk tidak mentaati firman Allah. Akhirnya manusia
menjadi tidak mengenal Allah dan tidak mengerti hal-hal mengenai Roh. Hal-hal
ini membuat manusia menjadi angkuh dan dalam lingkup keagamaan,
keangkuhan ini diungkapkan sebagai pembenaran diri.

Manusia menentukan sendiri norma-norma bagi dirinya dan membenarkan


dirinya menurut norma-norma itu. Manusia mencari-cari alasan bagi dosa dan
merasa yakin di hadapan Allah karena prestasi-prestasi moral dan religiusnya
dengan berbagai macam agama dan kepercayaannya. Ada juga yang kemudian
menolak eksistensi Allah secara teori (ateisme). Namun itu semua sesungguhnya
hanya untuk bersembunyi dari Allah (seperti Adam dam Hawa di Eden) dan untuk
menghindari keseraman apabila harus berdiri di hadapan Allah dengan
kesalahannya terpampang di depan.
2. DALAM HUBUNGANYA DENGAN MANUSIA

Terputusnya hubungan manusia dengan Allah langsung mempengaruhi hubungan


manusia dengan sesamanya. Adam menuduh Hawa dan menyalahkannya sebagai
penyebab dosa (Kej 3:12). Kisah kejatuhan manusia segera diikuti dengan
peristiwa pembunuhan Habel (Kej 4:1-6). Dosa membuat manusia tidak lagi bisa
saling mengasihi dengan tulus, yang ada adalah konflik, perpecahan antar
bangsa/suku, prasangka rasial, dan terbentuknya blok-blok internasional yang
saling bermusuhan.Dosa membuat perpecahan, pemisahan dan pertikaian antara
manusia dan sesamanya baik di dalam kelonpok masyarakat, agama, sosial,
keluarga bahkan gereja. Dosa membuat manusia mengeksploitasi sesamanya.
Eksploitasi ini dapat dengan jelas kita lihat dalam hubungan antara pria dan
wanita. Sejarah mencatat kaum pria telah mendominasi wanita dengan
kekerasannya. Wanita digunakan bagi kepentingan egois pria, penolakan pria
memberikan persamaan hak dan martabat kepada wanita merupakan kenyataan
yang tidak dapat dipungkiri
CARA ALLAH MELENYAPKAN DOSA

Pada bab sebelunya telah dibahas usaha manusia menghapuskan dosanya.


Tetapi yang luput dari pemikiran manusia biasanya adalah hokum yang pernah
Allah kumandangkan kepada seluruh masyarakat pada waktu itu yang baru terdiri
dari satu orang, yaitu Adam, bahwa jika ia memakan buah terlarang maka ia akan
di hokum mati, kalau Allah pemerintah dan Adam dan Hawa adalah rakyat, maka
mereka jatuh dalam dosa, tidak mungkin bisa diampuni dengan cara apapun
selain menjalani hukuman yang telah di tentukan. Pengumuman siapapun yang
memakan buah terlarang akan mati adalah undang-undang pertama yang di
umumkan kepada umat manusia..

Karena Allah akan melanggar ketetapanNya, sedangkan Ia mengasihi manusia,


maka Ia segera menyiapkan juruslamat untuk menyelamatkan manusia dari
hukuman yang harus diterima manuisia. Itulah sebabnya segera sesudah
kejatuhan, nubuatan tentang usaha tentang penyelamatan melalui peremukan
kepala ular dengan resiko cidera tumit sang penyelamat dinubuatkan langsung
oleg Allah (kej 3:15). Ini adalah indikasi pertama tentang penyelamatan yang
telah dijanjikan Allah kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa.

a. Adam dan Hawa Percaya Pada Janji Allah

Adam dan Hawa percaya pada janji pengiriman juruslamat. Untuk itu kita bisa
menyimpulkan bahwa mereka diselamatkan karena mereka percaya pada
juruslamat yang di janjikan Allah. Buktinya ketika Hawa melahirkan Kain, ia
menyangkan dirinya telah melahirkan juruslamat yang di janjikan Allah .kej pasal
4 ayat 1.

b. Konsep Yang Benar Tentang Penebusan

Kosep yang benar adalah,Allah pencipta langit dan bumi, yang maha kasih, dan
maha adil, serta maha suci, telah mengeluarkan undang-undang. Jika manusia
berdosa atau melanggar hokum, atau melakukan sesuatu yang jahat, salah
satunya ialah memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, maka
resikonya atau hukumannya ialah mati. Resiko atau hukuman ini sebagai akibat
dari hati manusia yang jahat yang tidak bisa berdamai dengan Allah yang kudus
dan adil. Manusia ternyata telah melanggar perintah Tuhan, bahkan telah
berusaha melawan Tuhan secara langsung (Yes 14:12-14). Sehingga tidak ada
kebenarannya bahwa iblis telah berhasil menawan manusia. Keberannya, ialah
manusia telah jatuh dalam dosa dan sedang menunggu penghukuman , yaitu
hukuman mati.

Sesungguhnya kematian manusiakarena tua,sakit,kecelakaan, dan lain


sebagainya, bukan kematian karena penghukuman atas pelanggaran perintah
Allah, melainkan karena manusia tidak sempat memakan buah kehidupan. Sejak
manusia jatuh dalam dosa, akses menuju pohon kehidupan oleh kerub itu dengan
pedang bernyala-nyala. Seandainya berhasil memakan buah kehidupan maka
manusia akan hidup selamanya.

Pelaksanaan penghukuman mati seungguhnya belum terjadi. Allah


memperagakan pelaksanaan penghukuman mati melalui pembunuhan binatang.
Dan karena kemahakasihan Allah, Ia segera menjanjikan juruslamat yang akan
dihukum mati menggantikan umat manusia. Alla akan menjatuhkan hukuman
mati kepada juruselamat ,tidak kepada manusia.

c. Kristus mati untuk semua manusia.

Manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, karena dirinya
sudah berdosa (menempati posisi orang berdosa) sejak Adam dan Hawa berdosa.
Di hadapan Allah, semua manusia sudah berdosa. Dosa harus dihukum karena
dosa adalah pelanggaran terhadap Allah atau hukum Allah. Jika manusia dihukum,
maka pasti binasa. Karena manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan
cara apapun, maka Allah menjanjikan kedatangan Juruselamat. Allah mengutus
Yesus Kristus yang mati menebus dosa seluruh umat manusia, yaitu dosa Adam
dan Hawa sampai manusia terakhir sudah ditebus lewat kematian Yesus Kristus di
kayu salib.
d. Penebusan Dosa Umat Manusia

Untuk memecahkan persoalan yang tampaknya tidak terpecahkan ini, Tuhan telah
menyusun sebuah rencana yang cemerlang. Tidak jelas apakah Dia telah
membincangkannya dengan Anak-Nya; atau mereka berdua yang telah
menyusunnya secara bersama-sama; atau hal itu keseluruhannya merupakan ide
Tuhan Anak, kemudian diterima oleh Tuhan Bapak. Bentuk-bentuk rencana itu
yang telah dibukakan pada zaman Kristus adalah sebagai berikut: dua ribu tahun
yang lalu Sang Anak Tuhan yang secara harfiah turut menikmati keabadian
dengan Tuhan, telah dilahirkan melalui seorang perempuan. Sebagai Anak
Tuhan, dia memiliki kedua-duanya, sifat-sifat sempurna manusia dan juga sifat-
sifat sempurna Tuhan Bapak. Berikutnya kita diberitahukan bahwa seorang
perempuan perawan yang saleh, bernama Maryam, telah dipilih untuk menjadi
ibu bagi Sang Anak Tuhan. Dia telah mengandung Yesus karena berhubungan
dengan Tuhan. Dalam kaitan ini, sebagai seorang Anak hakiki Tuhan, Yesus telah
lahir tanpa dosa, tetapi walau bagaimana pun dia memiliki sifat-sifat dan wujud
manusia. Demikianlah Yesus suka-rela mempersembahkan dirinya untuk memikul
beban seluruh dosa umat manusia yang mau mengimaninya serta menerimanya
sebagai juru selamat. Melalui muslihat cerdik ini, dinyatakan, Tuhan telah
mengelak mengkompromikan sifat abadi-Nya sebagai Yang Maha Adil Mutlak.
KESIMPULAN

Maka dengan melihat uraian di atas, maka memang sebenarnya bukan menjadi
suatu keharusan mutlak bagi Kristus untuk menderita di salib bagi kita, namun
memang itulah yang dipilih-Nya, dan ini sudah direncanakan-Nya sejak awal mula
dunia. Sebab Allah sudah mengetahui segala sesuatunya, bahwa manusia
pertama akan jatuh dalam dosa, dosa asal inilah yang akan diturunkan kepada
semua umat manusia, dan karena manusia tak dapat menebus dosanya sendiri,
maka Allah memutuskan untuk mengutus Putera-Nya sendiri untuk menebus
dosa manusia dengan sengsara-Nya di kayu salib. Penderitaan yang tak
terlukiskan di kayu salib tersebut adalah bukti kasih Allah yang tiada terbatas, dan
juga bukti keadilan yang sempurna, yang menunjukkan kejamnya akibat dosa,
yang harus dipikul oleh Kristus, untuk membebaskan kita manusia dari belenggu
dosa. Maka walaupun setetes darah-Nya sebenarnya cukup untuk menebus
seluruh dosa manusia, namun Yesus justru mau menyatakan yang lebih sempurna
dan superabundant daripada itu. Sebab Ia mau menunjukkan kasih yang
melebihi dari apa yang disyaratkan, kasih yang mengatasi segalanya. Kerendahan
hati Yesus yang ditunjukkan-Nya dengan kerelaan-Nya menjadi manusia dan
menderita di kayu salib merupakan obat penawar antidote bagi dosa asal Adam,
yaitu kesombongan ingin menjadi/ menyamai Allah. Ketaatan Kristus terhadap
kehendak Allah Bapa menawarkan ketidak-taatan Adam kepada Allah (lih. Rom
5:19).

Mungkin banyak orang berpikir bahwa tak sepantasnya Tuhan menderita. Atau
dengan kata lain, mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak pernah bisa
menderita, karena Tuhan itu Maha Sempurna. maka bagi kami umat Nasrani Di
sinilah memang letak misteri Kristus, karena walaupun Ia sungguh-sungguh Allah,
namun Ia juga sungguh-sungguh manusia. Maka walaupun Ke-Allahan-Nya
sempurna dan tak bisa menderita, namun dari segi kemanusiaanNya Ia sungguh-
sungguh dapat menderita. Dan betapa besarlah penderitaan-Nya, justru karena Ia
sungguh manusia namun sekaligus Allah: yaitu saat Dia melihat bagaimana
kekejaman dosa manusia terjadi di depan mata-Nya. Dosa menyebabkan manusia
menutup pintu hati bagi Tuhan dan menutup diri terhadap kebenaran. Dosa
membuat manusia menjadi sombong, iri hati, dan kejam. Manusia tidak lagi mau
mengasihi, gampang sakit hati, tidak mau mengampuni dan bahkan dapat
merancangkan segala yang jahat kepada sesamanya. Betapa jauhnya hal ini
dengan rencana Allah semula, saat menciptakan manusia dalam kasih, agar
semua manusia hidup dalam kasih, seperti gambaran kehidupan Diri-Nya sendiri.
Maka kepedihan hati Yesus sebagai manusia diperolehNya dari kesatuan-Nya
dengan ke-Allahan-Nya: sebab apa yang pada mulanya diciptakan-Nya dengan
baik adanya, sekarang terancam rusak karena dosa

Anda mungkin juga menyukai