oleh
Tim Penyusun:
Pdt. Marthin S. Lumingkewas, M.Th (Ketua)
Pdt. Kalis Stevanus, M.Th
Pdt. Yunianto, M.Th
Pdt. David Eko Setiawan, M.Th
DAFTAR ISI
Prakata
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah
1.3 Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Bab II Bahasa dan Tanda Baca
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
BAB I
2
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penulis karya ilmiah merupakan salah satu bentuk proses belajar-
Laporan Buku
Makalah
Skripsi
Tesis
Disertasi
Skripsi, tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi
mahasiswa
program
sarjana,
magister
dan
doktor.
Karya
ilmiah
ini
dengan
tesis.
Tesis
3
lebih
berat
bobot
akademiknya
karya ilmiah yang berbeda jauh topik ataupun antar bidang yang berbeda.
Oleh karena itu perbedaan dari aspek kualitatif juga harus dilihat. Aspek
kualitatif dapat dilihat dari berbagai aspek permasalahan, aspek jumlah
pustaka, dan aspek hasil penelitian. Aspek kualitatif ini perlu dilibatkan
dalam membandingkan ketiga jenis karya ilmiah akademik tersebut.
dalam
1.3
karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta paten dari segi hukum harus diikuti
dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya
ilmiah dengan baik. Kode etik adalah norma-normaa yang telah diterima
4
BAB II
Bahasa dan Tanda Baca
Bahasa tulisan dapat dimengerti dengan baik bila kalimat-kalimat yang
telah ditulis sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa
tersebut. Tanda baca berperan penting dalam bahasa tulisan. Tanda baca
yang tidak lengkap dapat menyebabkan isi tulisan sulit dimengerti. Oleh
karena itu dalam bab ini dibahas aturan-aturan penulisan tanda baca, katakata serta judul-judul yang menjadi materi dalam tulisan tersebut.
2.1 Penulisan Tanda Baca
Tanda baca titik (.), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!), persen (%),
dan tanda tanya (?) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku
Sampel dipilih secara acak
Jumlah sekitar 10%
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan adalah:
Baku
Sampel dipilh secara acak
Jumlah sekitar 10%
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan adalah:
Tidak ada spasi (jarak) antara kata di dalam kurung dengan tanda kurung
dan tanda kutip.
5
Tidak Baku
Kelima kelompok sepadan .
Kesalahan ( error ) dapat diabaikan
Baku
Kelima kelompok sepadan.
Kesalahan (error) dapat diabaikan.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang
(-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan
sesudahnya.
Tidak Baku
P=0,01
A>B
S:T=Y
C<G
A+B=C
Bentuk Baku
P = 0,01
S:T=Y
A>B
C<G
A+B=C
2.2 Penulisan Kata
Penulisan kata dapat dikelompokkan atas kata dasar, kata turunan,
kata ulang, kata gabungan, kata depan, partikel, dan kata ganti.
2.2.1 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis satu kesatuan.
Contoh:
Buku ini buku baru
Kelas itu penuh sesak
Siswa sedang makan nasi
2.2.2 Kata Turunan
6
Kata turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapat
imbuhan baik itu awalan, sisipan, dan akhiran. Kata dasar tersebut telah
dirangkai dengan imbuhan-imbuhan itu. Dari contoh-contoh ini diharapkan
dapat mengingat kembali aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa
indonesia.
Contoh:
berkembang biak
melipatgandakan
memberitahukan
berwisata
belajar
beri tahukan
merindukan
pascasarjana
dasawarsa
dwiwarna
2.2.3 Kata Ulang
Bentuk kata ulang harus ditulis lengkap dengan kata hubungan.
Contoh: pura-pura, mata-mata, hura-hura, mondar-mandir, sayur-mayur,
undang-undang, kupu-kupu, lauk-pauk.
2.2.4 Kata Depan
Kata depan, di, ke, dari tulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata
seperti kepada dan daripada.
Contoh:
Ibu pergi ke Bandung
Paman datang dari Bali
Kakak tiba di Singapura
2.2.5 Kata Ganti
7
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata-kata yang mengikutinya.
ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
2.2.6 Partikel
Partikel -lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya kecuali untuk
kata-kata yang telah dianggap terpadu benar seperti meskipun, adapun,
kendatipun, maupun, sungguhpun, andaipun, biarpun, bagaimanapun, dan
kalaupun.
Contoh:
Bab IV
Pengujian dan Analisis
2.3.2 Judul Subbab
Judul subbab juga ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital
kecuali partikel atau kata depan.
Contoh:
Subbab pada Bab II
2.2 Ulasan Singkat Penelitian Terdahulu
2.3 Prinsip Dasar
Subbab pada Bab III
3.3 Metode Optimasi dan Parameter Studi
3.4 Penurunan Formulasi dan Pemrograman
2.4. Penyingkatan
Tulis penuh semua singkatan seperti: dan lain lain, dan sebagainya,
dan seterusnya (bukan ditulis dengan cara ini: dll., dsb., dst.). Penyingkatan
suatu istilah dapat diberlakukan, bila memang istilah tersebut panjang dan
terlalu sering muncul teks. Untuk penyingkatan ini,
kepanjangan istilah
terletak di
Bab III
Bentuk dan Format Laporan Baca
3.1 Pendahuluan
Laporan baca merupakan tugas mandiri mahasiswa yang biasanya
terstruktur dalam sebuah matakuliah. Bentuk dan format laporan baca
sangat berbeda dengan bentuk dan format makalah, skripsi, tesis dan
disertasi. Yang dipentingkan dalam laporan baca adalah bahwa mahasiswa
benar-benar telah membaca
dibedakan antara tugas meringkas buku dan tugas laporan baca. Tugas
laporan
baca
bukan
hanya
meringkas
buku,
melainkan
pelapor
mempresentasikan isi buku yang telah dia baca dengan bahasa sendiri. Jika
diperlukan dapat juga mengutip secara langsung dari buku itu sendiri, dan
10
Data Buku
Laporan buku diketik pada kertas ukuran A4 dengan dengan 1 spasi, huruf
Time New Roman dengan besar 12. Tidak perlu halaman judul. Pada bagian
terakhir
jika
perlu
ditambah
acuan
pustaka
tambahan
jika
pelopor
Bab IV
Bentuk dan Format Makalah
4.1 Pendahuluan
Makalah merupakan artikel ilmiah yang membahas satu pokok studi
saja (pembahasan yang tidak luas). Makalah dapat menjadi sebuah tugas
ahkir dalam sebuah mata kuliah. Tujuan dari makalah adalah untuk
mengkolaborasi
pemikiran
mahasiswa
setelah
ia
menempuh
sebuah
spasi. Contoh
Bab V
Bentuk dan Format Skripsi, Tesis dan Disertasi
5.1 Pendahuluan
12
Skripsi, Tesis dan Disertasi merupakan suatu karya ilmiah yang dibuat
oleh mahasiswa Sekolah Sarjana dan Pascasarjana di akhir masa studinya
pada suatu perguruan tinggi. Manfaat penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi
antara lain membiasakan mahasiswa untuk menyusun hasil penelitiannya
dan menuangkannya ke dalam suatu tulisan/karangan ilmiah yang disebut
Skripsi, Tesis atau Disertasi menurut cara-cara yang lazim digunakan di
lingkungan akademik. Selain itu, melalui Skripsi, Tesis dan Disertasi ini
mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang
masalah yang diteliti atau diamati, serta menambah pengetahuan orang lain
melalui penemuan atau pemikiran yang dibahas dalam tulisan itu. Kedua
jenis tulisan ilmiah diuraikan sebagai berikut:
Melalui
Dalam
suatu
Tesis
diharapkan
terkandung
suatu
13
Dalam penulisan Skripsi, Tesis atau Disertasi, mahasiswa dibimbing oleh satu
orang
AREA
4 cm
PENGETIKAN
3 cm
3 cm
Nomor halaman
Jarak 1,5 cm dari
tepi kertas bagian
bawah
2.
3.
(skripsi dengan warna biru muda). Sampul luar diberi tulisan yang sama
dengan yang tertera pada halaman judul dan ditulis dengan tinta keemasan.
Halaman judul pada skrispi, tesis dan disertasi harus memuat judul,
lambang STT Tawangmangu, nama penulis, nomor induk mahasiswa, Sekolah
Tinggi Teologi Tawangmangu, Tawangmangu, dan tahun (tahun mahasiswa
mempertahankan skripsi, tesis atau disertasi dalam ujian akhir di depan para
penguji). Lebih lengkapnya lihat lampiran 3.
Catatan:
Logo STT Tawangmangu berukuran 2 inci (lebar) dan 2,5 inci (tinggi)
Judul dapat terdiri dari dari satu judul atau dua judul (judul besar dan judul
kecil). Jika hanya terdiri dari satu judul. Judul dicetak dengan sitem
piramida terbalik. Contoh:
Studi Sejarah Tradisi Nyanyian-Nyanyian Tentang
Ebed-Yahwe Dalam Deutero-Yesaya Dan
Relevansinya Bagi Kehidupan
Gereja Masa Kini
Jika terdiri dari dua judul, judul besar dicetak lebih tebal dan lebih besar dari
pada judul kecilnya. Masing-masing bagian judul dicetak denagn sistem
piramida terbalik. Contoh:
Paulus Versus Yakobus
Studi Eksegetis Permasalahan Schisma yang Terjadi di Kalangan
Jemaat-Jemaat di Galatia
2. Halaman Pengesahan
18
penelitian (menunjukkan
b) Perumusan Masalah
Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan:
- Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan
diteliti.
- Relevan dengan waktu.
- Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis.
- Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge).
- Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung
masalah penelitian.
c) Pembatasan Masalah
Penelitian pada skripsi, tesis atau disertasi memerlukan pembatasan
masalah, sehingga penelitian tidak melebar, dan dengan demikian
hasil penelitian akan dangkal.
d) Hipotesis
Sebelum menyusun sebuah
kerangka
rangkaian
pemikiran
penalaran
terlebih
dalam
Kerangka
suatu
kerangka
pemikiran
berdasarkan
adalah
pada
f)
Metodologi penelitian
Yang pertama diuraikan pada metodologi penelitian adalah penentuan
sumber-sumber primer atau sekunder yang merupakan data yang akan
dianalisis (jika merupakan penelitian kualitatif) atau bagaimana cara
pengumpulan data dan dimana data-data tersebut dikumpulkan (jika
merupakan penelitian kuantitatif). Kemudian diuraikan metode dan
pendekatan yang akan digunakan untuk menganalisis data-data yang
didapatkan
(misalnya
bagian-bagian
dari
alur
historis-kritis
jika
Mahasiswa
harus
mengerti
alasan
memilih
suatu
metode
dan
bagaimana
1) Daftar Pustaka
Bagian ini berisi sumber pustaka yang dipergunakan untuk keperluan
penelitian dimaksudkan agar para pembaca dapat menemukan kembali
sumber informasi yang dikemukakan atau menjadi dasar penelitian.
Sumber pustaka dapat berupa buku teks, monograf, majalah ilmiah/ jurnal
ilmiah, makalah seminar, laporan penelitian, website dan lain-lain.
Sumber pustaka hendaknya berasal dari kalangan terbaru. Daftar pustaka
tidak bernomor dan ditulis lengkap sesuai urutan alfabetis.
2) Lampiran (jika ada)
Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian tetapi tidak perlu
dimasukkan dalam karangan utama, dapat
Bab VI
Aturan Khusus Dalam Penulisan Makalah, Skripsi, Tesis dan
Disertasi
25
Bab
ini
membahas
jenis-jenis
kutipan
dan
ketentuan
b. Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik pada garis
baru, sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, (dapat sesuai
dengan aslinya, tetapi sebaiknya diubah dengan ejaan yang benar) dan
tanpa tanda petik:
Darmawijaya berkata:
gaya dan bentuk susastra yang digunakan di dalamnya menunjukan perbedaan dengan
Yesaya 1-39. Salah satu yang mencolok ialah tidak disebutkan raja-raja Yehuda atau
Israel dalam kumpulan ini. Hal ini menunjukkan bahwa masa kerajaan itu nampaknya
sudah berakhir. Seluruh angan-angan yang dikembangkan dalam warisan pesan ini
Atau jika
penulis
ingin mengubah bentuk
aslinya
kata susatra
ialah
pembangunan,pembaharuan,
penciptaan
baru, (jika
yang menjadi
ciri masa diganti
depan
14
berisi
berbagai
kemungkinan.
denganyang
kata
yang
lazim
digunakan menjadi sastra, dan huruf g: kecil di
dalam kata gaya diganti dengan huruf G besar dalam kata Gaya):
26
Darmawijaya berkata:
[G]aya dan bentuk [sastra] yang digunakan di dalamnya menunjukkan perbedaan dengan
Yesaya 1-39. Salah satu yang mencolok ialah tidak disebutkannya raja-raja Yehuda atau
Israel dalam kumpulan ini. Hal ini menunjukkan bahwa masa kerajaan itu nampaknya
sudah berakhir. Seluruh angan-angan yang dikembangkan dalam warisan pesan ini ialah
pembangunan, pembaharuan, penciptaan baru, yang menjadi ciri masa depan yang berisi
berbagai kemungkinan.14
c. Jika kutipan memakai bahasa asing, kutipannya ditulis dalam huruf miring.
Contoh :
Berkenaan dengan peradaban. Huntington mengatakan sebagai berikut:
The overriding lesson of the history of civilization, however, is that many thing are
probable but nothing is inevitable civilizations can and have retormed and renewed
themselves the central issue for the west is whether, quite apart from any external
challenges, it is capable of stoping and reversing the internal processes of decay.15
teks
aslinya,
melainkan
menggunakan
27
bahasa
dan
kalimat
Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara
dalam mengutip
6.1.2 Pencantuman Sumber Rujukan Referensi Pada Catatan Kaki
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencantumkan sumber rujukan
referensi sebuah kutipan pada catatan kaki beserta contoh-contohnya adalah
sebagai berikut:
1. Ketentuan-ketentuan umum dalam rujukan referensi pada catatan kaki:
a. Cantumkan
nama
pengarang
dan
tahun
terbit
dengan
format
2. Jika suatu tulisan mempunyai dua atau tiga penulis, gunakan kata dan
dalam teks dan dalam rujukan referensi pada catatan kaki.
Max Weber telah meletakkan prinsip-prinsip dasar birokrasi yang rasional agar bisa melayani
masyarakat dengan baik. Namun birokrasi yang gemuk dan kompleks bisa menimbulkan
masalah. Dalam pandangan Osborne dan Plastrik12, birokrasi yang gemuk dan lamban perlu
dipangkas agar lebih efisien dan lincah dalam merespon permintaan layanan dari masyarakat.
___________
12
29
David Osborne & Peter Plastrik, Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha (Jakarta: Penerbit PPM, 2004)
Herman Sulistiyo; Sulaiman; dan Sri Sulastri, Otonomi Desa di Era Otonomi Daerah (Semarang: Pena Mas, 2007).
Syafuan Rozi, et al., Kekerasan Komunal: Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006).
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Economic and social
Survey of Asia and Pasific 2008 (Bangkok: UNESCAP, 2008)
Emile Durkheim, On Morality and Society, ed. Robert N. Bellah (New York: Doubleday, 1967), 17.
J. Abidin, Masalah UAN: Monster Pemerintah? Jurnal Ilmu Pendidikan 75 (Juni 2007): 103.
30
7. Untuk sumber dari majalah, yang penting adalah waktu penerbitan bukan
volumenya:
_____________________
11
Anne B. Fischer, Ford Is Back in the Track, Fortune, 23 December 1985, 18.
8. Untuk sumber dari koran, yang penting adalah nama suratkabar tersebut
dan tanggal penerbitannya:
_______________
12
A. Faqih Derwantoro, Petani Temanggung dalam Soropadan Expo, Suara Merdeka, 16 Juni 2007, seksi L.
10.
dibuat dalam bentuk sederhana dalam Bahasa latin ibid. (untuk ibidem).
Penggunaan op.cit. dan loc.cit. tidak lagi digunakan:
____________
9
Max Weber, Politic as a Vocation, dalam H.H. Gerth and C. Wright Mills, et al., From Max Weber Essays in Sociology, Part Three Religion (New York:
11.
sama sebelumnya tetapi buku yang sama atau buku yang lain:
___________________
9
Max Weber, Politic as a Vocation, dalam H.H. Gerth and C. Wright Mills, et al., From Max Weber Essays in Sociology, Part Three Religion (New York: Oxford
18
Idem, Lubang Hitam Agama (Yogyakarta: 2007), 34.
19
Idem, Arus, 300.
12.
33
Atau
Setiawan, Hawe; Suranto, Hanif; dan Istianto. Negeri Dalam Kobaran Api: Sebuah
Dokumentasi Tentang Tragedi Mei 1998. Jakarta: Lembaga Studi Pers dan
Pembangunan (LSPP), 1999.
34
secara
kronologis
(tahun
terbit
tulisan/buku),
bukan
secara
alfabetis. Contoh:
Gottwald, Norman K. (1979). The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction.
Philadelphia: Fortress Press.
_______, The Politics of Ancient Israel. (2001). Louisville-Kentucky: Westminster Hohn
Knox Press.
_______, The Tribes of Yahweh: (2010). A Sociology of the Religion of Liberated Israel,
1250-1050 B.C.E. Maryknoll-New York: Orbis Books.
Dengan pola penulisan yang sama, referensi di Daftar Pustaka bisa seperti
di bawah ini:
Collier, Paul. On the Economic Consequences of Civil War. OEP 51 (1999). 168-183.
_______, Doing Well Out of War: An Economic Perspective. Dalam Berdal, Mats, dan
Malone, David (eds). Greed and Grivance; Economic Agenda in Civol Wars.
Ottawa: Lynne Rienner Publisher, 2000.
_______, dan Hoeffler, Anke. Justice-Seeking and Loot-Seeking in Civil War. Washington
DC: The World Bank, 1999.
35
Kitab
Suci.
Bahan
Ajar.
6.2.3 Majalah
Penulisan referensi yang bersumber dari majalah adalah sebagai berikut:
a. Jika ada nama pengarangnya:
Fischer, Anne B. (1985)Ford Is Back in the Track. Fortune. 23 Desember.
pesan-pesan
yang
dikirimkan
pada
sebuah
newsgroup,
6.2.10
6.2.11
Lampiran 1
Nama Pelapor
Data Buku
Yogyakarta:
Kanisius, 2006, ISBN: 979-21-1043-7
____________________________________________________________________________
19-21
102-
tuhan itu tidak ada sama-sama tidak memadai. Karena itu, lebih
baik tidak membicarakannya. Banyak filsuf beranggapan bahwa
agama/religiositas hanya urusan selera, estetika kultural, hingga
imperialism terselubung. Di sisi lain, para teolog cenderung
menjunjung tinggi fideisme: iman itu bagi yang percaya saja, tidak
ada pertanggungjawaban rasional.
21-25
bertentangan
dengan
hakekat
warta
tiap
agama,
bahkan
Dalam
buku
filsafat
ketuhanan
mempertanggungjawabkan
iman
bukan
(theodicea)
mau
ini,
membuktikan
eksistensi Allah itu secara hitam putih. Namun Franz Magnis mau
memperlihatkan bahwa adanya Allah sangat sesuai dengan realitas
alami dan sosial yang dialami oleh manusia. Hidup ini absurd, kata
Camus, sementara pikiran kita tidak bisa menerima sesuatu yang
absurd. Karena itu realitas alam semesta lebih mudah dimengerti
kalau ada Tuhan. Maka Tuhan menuntut dinalar! Penolakan
penalaran perlu ditolak
Tantangan-Tantagan Bagi Iman
64-
101
72
Marx/Marxisme
memandang
agama
adalah
sebuah
ideology,
manusia membawa diri seperti anak kecil: Ia menghadapi masalahmasalah nyata dengan wishful thinking. Masyarakat pun menjadi
65
95
101
100
penting
adalah
bahwa
Nietzsche, Freud,
42
kritik
agama
Fuerbach,
Marx,
101
membuat
manusia
lebih
berani
menghadapai
tetaplah
jadi
batus
sandungan
paling
gawat
yang
filosofis-teologis:
Hanya
kalau
Tuhan
menjadi
Leahy,
Louis.
Filsafat
Ketuhanan
Kontemporer.
Pustaka
Filsafat,
Lampiran 2
Peran Istri Ayub dalam Pendampingan bagi Penderitaan Suaminya:
Melihat Secara Positif akan Peran Istri Ayub
Elisabeth Herlin3
Abstract
The position of the wife of Job was known very negative. Usually,
many commentators and Bible translator understand the wife of Job
as adiuvatrix diaboli. However, in this article her position is very
much surprisingly positive. Under this interpretation, she has a
positive function as the companion and counsellor of Job. In
addition, this article explains that the genre of the Book of Job
considers as the Pastoral Treatise.
1. Problematika
3 Mahasiswa STT Tawangmangu NIM: 2689
45
Peran isteri Ayub di dalam kitab Ayub sangat sedikit dibicarakan, dan
sepertinya agak negatif : Berita mengenai isteri Ayub dapat dijumpai
pertama kali pada Ayub 2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: Masih
bertekunkah
engkau
dalam
kesalahanmu?4 Kutukilah
Allahmu
dan
matilah. (LAI).
..
2. Peran Positif Istri Ayub Sebagai Pendamping Ayub
Makalah ini mencoba untuk berangkat dengan analisa sintaksis bagi
kalimat pertama pada Ayub 2:9, bahwa partikel pertanyaan tidak harus
ditrjemahkan sedara harfiah dengan bentuk pertanyaan, melainkan juga
dapat diterjemahkan dengan bentuk pernyataan atau penegarasa. Kasus
ini banyak dijumpai pada kitab Mazmur.
..
3. Catatan Akhir
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa isteri Ayub memiliki peran yang
sangat positif pada pendampingan pastoral bagi suaminya. Posisi yang
sama juga diperlihatkan oleh teman-teman Ayub (Elifas, Bildad dan
Sofar; Elihu; tetangga-tetangga Ayub), Allah dan Ayub sendiri (sebagai
konselor bagi dirinya sendiri, terutama pada Ayub 3 yang merupakan
wujud konseling bagi diri sendiri. Dia menempatkan diri sendiri sebagai
sub specie dei) dalam menghadapi penderitaannya. Mereka semua
memiliki
posisi
yang
positif.
Mereka
semua
berperan
dalam
pendampingan pastoral.
Singkat kata, kitab Ayub merupakan traktat pastoral. Hal ini
berkenaan dengan kata kerja
= menghibur (= ,
yang meskipun hanya dijumpai enam kali dalam kitab Ayub, namun
menduduki tempat yang sangat penting:
..
4 LAI menterjemahkannya dengan bentuk pertanyaan.
46
Kepustakaan
Gitay, Z. 1995. The Portrayal of Jobs Wife and her Representation in
the Visual Arts. Fortunate the Eyes That See, A.B. Beck (Ed.):
Grand Rapids: William B. Eerdmans Press.
Lampiran 3
Apokaliptik Sebagai Gerakan Pemikiran Yahudi:
Studi Kritik Sastra Terhadap Kitab Daniel
Skripsi
Diserahkan Kepada:
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu
47
Lampiran 4
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini dengan judul:
APOKALIPTIK SEBAGAI GERAKAN PEMIKIRAN YAHUDI:
Studi Kritik Sastra Terhadap Kitab Daniel
Ditulis oleh
Elisabeth Herlin
NIM: 2689
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
48
Pembimbing I
Pembimbing II
Lampiran 5
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa
1. Karya ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di STT Tawangmangu
maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya ilmiah ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Dalam karya ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat
yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali
49
Herlin Elisabeth
NIM: 2689
Lampiran 6
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
ii
50
Pengantar
v
Daftar Isi . viii
Bab I Pendahuluan ...
1
Latar Belakang Penelitian ...
3
Rumusan
Masalah
..
4
Maksud dan Tujuan Penelitian ...
5
Manfaat
Penelitian
..
6
Tinjauan
Pustaka,
...
Pembatasan
Kerangka
Pemikiran
dan
Hipotesis
8
Masalah
...
10
Sistematika Penulisan ..
12
Bab II Landasan Teori ..
13
dst ..
Bab
Penutup
...
110
Kesimpulan .. 110
Saran 112
51
Daftar
Pustaka
113
Lampiran 7
Daftar Singkatan
AcTh
ALCJ
AOTC
BCBC
Bibal
BibInt
BLS
BQSupA
CB
CBET
CBi
DSBS
FOTL
HBB
HDR
IBT
Int
ITC
JAOS
JETS
JMS
JSJSup
JSOTSup
JSPSup
KPG
NceBC
OTG
OTM
Acta Theologica
American Lutheran Conference Journal
Apollos Old Testament Commentary
Believers Church Bible Commentary
Bibal Monograph Series
Biblical Interpretation
Bible and Literatur Series
Supplement to the Baptist Quarterly
Century Bible
Contributions to Biblical Exegesis and Theology
A Commentary on the Bible
The Daily Study Bible Series
The Form of the Old Testament Literature
Herald Biblical Booklets
Harvard Dissertations in Religion
Interpreting Biblical Text
Interpretation
International Theological Commentary
Journal of the American Oriental Society
Journal of the Evangelical Theological Society
Journal of Millennial Studies
Journal for the Study of Judaism Supplement
Journal for the Study of the Old Testament Supplement Series
Journal for the Study of the Pseudepigrapha
Knox Preaching Guides
New Century Bible Commentary
Old Testament Guides
Old Testament Message
52
SBLSP
SBLSS
SC
SJOT
S.P.-B
StJ
TAPS
T.B
TBC
WBC
WBComm
WBT
ZKD
EXEGETICAL STUDY
Bersifat induktif
Menggunakan alat-alat hermenetik untuk menemukan arti/makna, implikasi
dari teks atau sekelompok teks
Menggunakan semua kriteria research
Tujuan: mencari jawaban atas persoalan interpretasi sekaligus menentukan
makna/arti dan pentingnya
PROPOSISI EXEGESE INJILI
Pendekatan terhadap teks biblika tidak bebas dari suatu proposisi sekaligus
Proposisi sangat mempengaruhi eksegeses.
Kitab suci diinspirasikakan Allah dan tanpa salah dalam penulisannya
Tujuan utama dari interpretasi adalah menemukan maksud penulis yang
dituntun melalui Roh Kudus kepada pembaca pertama
Setiap teks memiliki satu maksud/arti dari sang penulis; untuk itu setiap
teks/kumpulan teks hanya memiliki sati interpretasi yang benar. Tidak ada
sensus plenior (ragam arti) dalam satu teks
Teks alkitab harus diterjemahkan secara leterer, yang merupakan aturan
normal dari suatu komunikasi (gramatikal-histori-eksegeses)
Walaupun teks hanya memiliki satu arti, tetap memiliki beragam aplikasi
Eksegese harus relevan dan bernilai kepada orang percaya masa kini. Untuk
itu setiap bentuk eksegese wajib memiliki makna aplikasi; dari masa lalu ke
masa kini, dsb
DESIGN STUDI EKSEGESE
Penelitian paper 10 halaman, tesis 100 halaman, atau disertasi 300 halaman,
dalam setiap bentuk eksegese harus memiliki 5 poin utama:
53
1.
2.
3.
4.
5.
Pendahuluan
Konteks (landasan teori)
Arti/makna (eksegese)
Pentingnya (aplikasi)
Kesimpulan
PENDAHULUAN
Bagian pembuka menyiapkan kerangka kerja dari setiap penelitian yang
meliputi batasan penelitian teks, alasan memilih teks, persoalan dalam teks,
kerangka berpikir, deskripsi singkat dari penedekatan penelitian
Cat: dalam penyusunan skripsi/tesis, mengikuti format baku yang tersedia di
setiap kampus
teks/kumpulan teks: jelaskan alasan pemilihan teks
Tujuan: tujuan utama dari setiap eksegese adalah mengexpose arti dan
makna dari teks biblika
Perspektif: rangkum beberapa perspektif para ahli mengenai teks yang
dibahas, khusussnya pendekatan extrem dalam upaya memberikan solusi
alternatif dari persoalan eksegeses
Perencanaan: gambarkan perencanaan studi, pendekatan yang
dipergunakan, metodologi dan struktur
KONTEKS
Background umum kitab: bagian ini membahas isu yang berhubungan
dengan kepenulisan, tahun, dan penerima kitab.
Kontes historis kitab: bagian ini berurusan dengan kejadian dan tujuan
dari kitab. Aspek sekunder bagian ini adalah menjelaskan seting sejarah
(milleu) dari kitab yang penting dalam upaya memahami arti suatu teks
Konteks Literer kitab: level ini berbicara mengenai struktur dan argumen
(alur berpikir). Memahami keseluruhan struktur dan argumen dalam kitab
sangat mempengaruhi interpretasi seseorang atas teks
Tema-tema teologis kitab: bagian ini menganalisa mengenai tema-tema
utama kitab yang terutama relevan dengan teks yang dipilih dan dibahas
Varian teks/tafsir, latar dan konteks materi secara umum/khusus
ARTI/MAKNA (EKSEGESE)
Bagian ini merupakan jiwa dari suatu studi eksegese, termaktup di dalamnya
studi mendalam atas teks yang dipilih
1. Preliminary analisis. Terdiri dari dua bagian tugas, analisa varian teks
dan translasi
Analisa teks: melakukan eksaminasi terhadap varian teks yang ada
Translasi: bagian ini harus memiliki catatan penting yang menjelaskan
problem yang ada
Jika memungkinkan masukkan beberapa opsi translasi yang mampu
memotivasi perkembagan translasi teks.
2. Analisa Kontekstual: studi konteks dan kesusasteraan terdekat dari
perikop anda. Perhatian utama terletak pada aspek dan konteks
perikop yang berhubungan dengan:
54
Seting sejarah: tentukan kejadian sejarah yang dituju oleh sang penulis
dan analisa historikal/kultural analisa dari alusi dalam teks yang ada
Seting Kesusasteraan: selidiki atensi yang diberikan dari konteks
kesusasteraan teks/perikop yang dibahas, termaksud di dalamnya konteks
terdekat, konteks kitab, dan kanonikal konteks. (Kritik kanonik atau
disebut juga Kritik kanon adalah salah satu metode atau pendekatan yang
dipakai dalam menafsir Alkitab berdasarkan teks Alkitab yang sudah jadi
dalam tradisi Kristen. Pendekatan atau kritik kanonik hanya berfokus pada
teks yang sudah jadi pada Alkitab sebagai produk akhir)
3. Analisa Verbal: investigasi setiap kata original dari bagian yang
dibahas, arti (analisa lexical) dan hubungan (analisa gramatikal).
Lexical : analisa arti dari setiap kata kunci dan frase untuk menemukan
arti dalam teks
Gramatikal: eksaminasi setiap unsur pentik gramatikal dalam teks
(tenses, frasa genitif, conditional clausa, dsb)
4. Analisa Literer: untuk menentukan pengaruh dari pola-pola
litererdalam teks, termaktup di dalamnya:
Genre: melakukan identifikasi hal-hal umum dan khusus dari genre
teks, contoh: Mat. 8:18-22.
Genre umum dari teks Matius ini adala injil, sedangkan genre khusus
adalah berita ayng dideklarasikan.
Struktur: analisa hubungan antara setiap bagian dalam teks; seperti
kalimat diagram atau analisa struktur semantik
Komposisi: untuk beberapa teks dan studi, materi-materi yang
berhubungan dengan tradisi-tradisi, sumber-sumber, redaksi dan
seting kehidupan harus diteliti
Retorik: eksaminasi setiap pola yang tergambar dalam teks yang
mempengaruhi arti termasuk di dalamnya gambaran berbicara,
pengulangan kata dan kalimat, frase, dan tanda penekanan
5. Exegeses Sintesa: pada bagian ini anda harus mulai menyatukan
semua temuan-temuan exegeses. Pertanyaan utama yang diajukan
disini adalah: apa yang diusahakan oleh penulis untuk
dikomunikasikan kepada pembacanya melalui teks yang ada? Untuk
menjawab pertanyaan ini, anda harus menjawab beberapa pertanyaan
di bawah ini:
Perhatian dan isu utama apa yang dialamatkan pada bagian teks ini?
Pengaruh apa yang muncul dari kombinasi genre, alat-alat literary dan
struktur pada pengertian dalam teks?
Apa hubungan antara motif dan concern dalam teks?
apa hubungan motif & concern terhadap seting sejarah kitab?
Implementasi
Implemetasi wajib hadir dalam setiap eksegese teks; dan meliputi 2 hal:
1. Teologi : signifikansi doktrinal dari teks. Tesis wajib mengungkapkan
apa yang diajarkan teks kepada kita dalam hal (a) Allah, (b) mengenai
ciptaan; khususnya diri kita, dan (c) hubungan antara Allah dan ciptaan
55
2.
KESIMPULAN
56