Pada bagian ini penulis akan mulai melakukan penafsiran teks dengan
metode kritik historis. Dalam melakukan penafsiran dengan model kritik historis
ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti: membaca dan memahami
terjemahan lain, misalnya KJV, RSV, dan NEB. Hal yang tidak kalah penting
dari itu ialah memahami teks dan memeriksa konteks teks yang mau ditafsir.1
Pada awalnya penulis akan menguraikan apaa itu kritik historis Kemudian,
di lajutkan dengan mengupas maksud yang ada dalam teks untuk mengetahu
tujuan utama dalam penulisan teks ini. Di bagian ini penulis juga membuat
sebuah tabel pembanding kata dalam berberapa terjemahan yang bertujuan untuk
gunakan ada emapat seperti, bahasa Yunani ( The Greek New Testament),
Inggris(The New Englis Bible) dan bahasa Dayak Ngaju (SB).Setelah melakukan
ini berasal dari akar kata bahasa Yunani exegeomai yang dalam bentuk dasarnya
berarti membawa keluar atau mengeluarkan.2 Kritik historis merupakan tiga dari
1
Emmanuel Grrit Singgih, Dunia yang Bermakna: Kumpulan Karangan Tafsir Perjanjian
Lama…………………… 288.
2
Jhon H. Hayer dan Carl R.Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab cetak 1 (Jakarta: Gunung
Mulia,1993),1.
model tafsir yang biasa digunkan oleh sekolah-sekolah teologi yang ada di
tentulah terlebih dahulu menentukan sifat dari teks tersebut. Teks dikatakan
bersifat historis, bila memiliki minimal ada dua pengertian: teks itu berkaitan
dalam teks biasanya menunjuk pada hal-hal yang berkaitan dengan sejarah yang
sosial, ataupun gagasan-gagasan. Hal ini yang membuat teks itu berfungsi sebagai
sebuah jendela yang membuat kita sebagai sebuah pembaca teks dapat
memandang ke suatu priode sejarah. Jika secara kritis pembaca membaca apa
yang dikatakan dalam teks, maka akan dapat menarik sebuah kesimpulan tentang
kondisi-kondisi keagamaan, sosial dan politik dari sejumlah priode sejarah yang
ada dalam teks, sedangkan sejarah dari teks biasanya digunakan untuk
menunjukan keadaan yang tidak ada sangkutpautnya dengan apa yang ada dalam
teks, baik itu kisah atau gamabaranya seperti riwayat dan sejarah teks tersebut.
dihasilkan, dan dipelihara serta mengapa samapai teks itu ditulis, lalu hal apa saja
dan penyebarluasnya.5
3
Emmanuel Grrit Singgih, Dunia yang Bermakna: Kumpulan Karangan Tafsir Perjanjian
Lama…………………… 288.
4
Jhon H. Hayer dan Carl R.Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab cetak
1………………,52.
5
Ibid.
Melakukan sebuah penafsiran mengunakan metode kritik historis, tentunya
ada proses yang harus dilakaukan untuk memperoleh hasil dari tafsiran tersebut.
Dalam melakukan penafsiran dengan metode ini terlebih dulu kita harus
membaca terlebih dahulu teks dan memahami teks tersebut dalam bahasa asli
Pada saat melakukan penafsiran selain memahamin teks yang mau ditafsir,
ayat-ayat yang ada diawal dan diakhir perlu dipelajari dengan cermat,sebelum
menentukan makna dari teks. Sebab tidak ada makna teks yang ditentukan tanpa
kritik historis dengan metode yang lain yaitu jika metode yang lain bertolah dari
ayat, sedangkan metode kritik historis bertolak dari prikop. Tentulah dalam
memahami teks.7
perhatianya kepada sejarah tradisi teks dan mencoba menyusuri latar belakang
teks.8 Bagian ini penulis mengagap sebagai suatu bagian yang cukup sulit dan
harus dilakukan dengan cermaat. Sebab dibagain ini kita harus mengetahui hal-hal
yang tidak diungkapkan dengan jelas dalam teks. Misalnya siapa penulis teks,
untuk siapa teks ditulis, bagaiman teks tersebut bisa muncul dan dalam situasi
Pada langkah yang terakhir ini yaitu mencari kemungkinan ada pesan dari
teks tersebut, oleh karena itu dalam membaca teks cakrawala dunia pembaca
zaman sekarang dan cakrawala penulis telah menyatu. Hal disebut dengan
merging of horizons.10
Pada bagian ini penulis akan menguraikan perbandingakan teks asli dalam
bahasa Yunani dari Greek New Testament (GNT) dengan bahasa Inggris, Alkitab
Terjemahan Baru oleh lembaga Alkitab Indonesia (TB-LAI) dan bahasa Dayak
Ngaju (SB). Perbandingan teks tehadap terjemaahn bahasa Dayak Ngaju dipilih
oleh penulis, karena penulis sebenar berasal dari dayak dusun oleh kendala belum
adanya terjemaah kedalam bahasa dayak dusun dan penulis cukup lama tinggal di
Palangka Raya dan cukup memahimi bahasa Dayak ngaju. Jadi terjemahan Dayak
8
Ibid, 289.
9
Jhon H. Hayer dan Carl R.Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab cetak 1………………,52.
10
Emmanuel Grrit Singgih, Dunia yang Bermakna: Kumpulan Karangan Tafsir Perjanjian
Lama…………………… 293.
perbandingan istilah-istilah di dalam teks yang dianggap penting agar lebih
18. Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan sepeti yang telah kamu
dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah banyak bangkit antikristus.
Itulah tandanya, bahwa waktu itu benar-benar adalah waktu terakhir.
19. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh
termasuk pada kita;sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita,niscaya
mereka tetap bersama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa
tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
20.Tetapi kamu telah beroleh pengurapan diri Yang Kudus, dan dengan demikian
kamu semua mengetahuinya.
21.Aku menulis kepadamu,bukan karena kamu tiddak mengetahui kebenaran, tetapi
justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu mengetahui, bahwa tidak ada
dusta yang berasal dari kebenaran.
22.Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah
Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun
Anak.
ia juga tidak memiliki Bapa.
23.Sebab barang siapa mengakal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa
mengaku Anak ia juga memiliki Bapa.
24.Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulutnya, ia harus tetap tinggal di
dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulutnya itu tetap tinggal di dalam
kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
25.Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita yaitu hidup yang
kekal.
26.Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha
menyesatkan kamu.
27.Sebab didalam diri kamu tetap adaίί pengurapan yang telah kamu terima dari pada-
Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi bagaimana pengurapa-
Nya mengajarkan kamu tentang segala sesuatu- dan pengajara-Nya itu benar, tidak
tidak dusta- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajarkan kamu, demikianlah
hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
3.2.2.1. Ayat 18
GNT :
̋
ίέάώ̋έίίώςήύőάίς
TB-LAI : Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti
NEB : MY CHILDREN , this is the last hour! You were told that Antichrist
to us.
insana akan keton, iete, musoh Kristus karena dumah; tuntang tuh
jari lembut are oloh je melawan Kristus. Jete tandae wayah kalepahe
jari tokep.
3.2.3.1. Ayat 19
GNT :
TB-LAI : Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-
Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
NBE :
SB : Kare musoh Kristus te iete kare oloh je jari malihi itah, awi ewen te
sapunae dia ie oloh itah. Jaka ewen te te oloh itah, batantu ewen tetep
hinje itah. Tapi ewen malihi itah, mangat tarang bantantu toto,ije mahin
3.2.4.1. Ayat 20
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.5.1. Ayat 21
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.6.1. Ayat 22
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.7.1. Ayat 23
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
Tabel VI Perbandingan ayat 23
3.2.7.1. Ayat 23
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.8.1. Ayat 24
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.9.1. Ayat 25
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.10.1. Ayat 26
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.2.11.1. Ayat 27
GNT:
TB-LAI:
NBE:
SB:
3.3. Kesimpulan