Anda di halaman 1dari 11

Kejatuhan Manusia Dalam Dosa Dan Keselamatan

PENDAHULUAN

Alkitab melihat sejarah dunia dan manusia dalam tiga tahap –penciptaan, kejatuhan, dan penebusan.
Manusia diciptakan, lalu jatuhdalam kutuk dosa, kemudian ditebus dengan kematian dan kebangkitan
YESUS KRISTUS., kita akan mengamati karakteristik manusia . Dalam pelajaran ini, kita akan mengamati
manusia sebelum kejatuhan. Dan dalam pelajaran berikutnya, kita akan mempelajari manusia yang
telah jatuh dalam dosa dan manusia yang telah ditebus.

Pengertian apologetika alkitabiah terletak pada pandangan yang tepat akan kebenaran mengenai
karakter manusia. “Kenalilah dirimu sendiri”merupakan semboyan yang sangat populer di kalangan para
pemikir sejakawal permulaan sejarah filsafat. Pengetahuan tentang diri sendiri akanmelengkapi manusia
untuk dapat melaksanakan berbagai macam tugas didunia ini dengan lebih baik.

Untuk memahami gambar Allah dalam kandungan alkitabiah yang sepenuhnya, kita harus melihatnya di
dalam terang penciptaan, kejatuhan dan penebusan. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, kita melihat
gambar yang orisinal. Meskipun kita tidak tahu bagaimana persisnya gambar Allah menyatakan diri pada
tahap itu, kita bisa mengasumsikan bahwa pasangan manusia pertama mencitrakan Allah dengan taat
dan tanpa dosa.

BAB II
KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

Bagaimana dosa masuk ke dalam dunia?keterangan Alkitab tentang ini terdapat dalam Kej 3 yang
menyatakan tiga hal yaiitu:

1.Pencobaan manusia.

2.Manusia mengalah kepada cobaan.

3. Akibat-akibatnya.

Mengenai pencobaan Kej 3:1-6 hanya diingat bahwa Tuhan mengizinkannya. Ia tidak melarngnya,tidak
ada jalan lain untuk mendidik manusia mengatsi dosa kecuali konfrotansi dengan dosa itu dan dengan
menghadapakan dengan sesuatu pemilihan ikut jalan Allah atau ikut jaln iblis. Allah menempatkan
manusia di bawah ujian Kej 2:17 dan justur itulah yang menyebabkan ia mungkin di cobia saja, dosa itu
bukannya sesuatu yang tidak dapat yang tidak terjadi, jadi tak ada alasan bahwa ia tak dapat tidak harus
tunduk.perlu diingat bahwa cobaan itu datang kepada Hawa tatkala ia seorang diri. Inilah metode yang
biasa dilakukan iblis. Harus diingat pula bahwa cobaan itu diselubungi dengan keelokan sedang sifat
yang sesungguhnya tersembunyi: perhatikan bagaimana cobaan itu dilancarkan tahap demi tahap.
Mula-mula iblis hanya bertanya tentang Firman Allah (kej 3:1: kemudian di bantah nyata-nyata (kej 3:4)
akhirnya apabila manusia yang dicobai itu dengan bodoh ma uterus mendengarkannya,maka iblispun
melanjutkan dengan memburuk-burukkan maksud Allah yang baik itu (kej 3:5).

Mengenai hal Mengalah kepada Cobaan (kej 3::6) : mula-mula iblis mempengaruhi telinag dan mata,
kemudian keinginan hati,dan akhirnya kemanuan. Hawa membiarkan telingan mendengarkan perkataan
pencobaan, kemudian membiarkan keinginan hatinya menguasai kemauannya. Bandingkan ayat 6
dengan 1 Yoh 2:16. Perempuan itu melihat ,bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan,(hawa nafsu
daging) dan sedap kelihatannya (hawa nafsu mata) lagipula pohon itu menarik hati karena member
pengertian (kemegahan hidup).

Pada dasarnya pencobaan pertama di taman Eden itu sama dengan beribu-ribu pencobaan lainnya yang
setiap kali menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Tujuan pencobaan ialah untuk memisahkan kehendak
manusia makin lama makin jauh dari kehendak Allah. Allah sudah berusaha supaya manusia dapat
menolak pencobaan yang sedemikain dengan mudah sekali. [2]Adam dan Hawa sudah diperingatkan
terlebih dahulu mengenai hal yang akan iblis minta mereka lakukan. Lihat kej 2:17 dan 3:3. Perintah itu
jelas sekali,jika mereka mau mudah sekali bagi mereka untuk setia,karena Allah telah mengaruniai
mereka kesenangan yang berlimpah-limpah, dan tempat yang terindah di muka bumi. Akhirnya
bandingkan laporan kej tentang kekalahan manusia dengan (1 Tim 2:14) Hawa sudah tergoda tapi Adam
tidak Adam memilih dengan sengaja maka Adam lebih bersalah dari Hwaa.

Mengenai Akbat-akibatnya (Kej 3:7-24) iblis berkata kepada Hawa,bahwa dia akan terbuka
matanya,laulu mereka akan tahu tentang yang baik dan yang jahat (yat 5). Memang terjadi seperti
mereka katakan iblis,tapi betapa bahya akibatnya. Mata mereka memang terbuka dan keduanya tahu
pula tapi mata mereka berdua dan mereka tahu,bahwa mereka telanjang. Hakti mereka kehilangan
Kemurniannya dan inilah akibat yang pertama. Mereka mulai menaruh perasaan malu.lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat (ayat 7).

Syukur kepda Allah bahwa ia telah menuang perasaan malu ke dalam tabiat manusia.perasaan malu itu
telah memelihara manusia dari banyak kejahatan.mempnyai perasaan malu inilah akibat yang kedua.

Selain itu jelas pula,bahwa telah berlangsung perubahan pada Tubuh Manusia. Ada pendapat
mengatakan bahwa sebelum kejatuhan manusia, tubuh Adam Dan Hawa dikelilingi oleh cahaya
kemuliaan. Alkitab menyatakan bahwa wajah Musa bercahaya sesuadah ia bergaul dengan Allah 40 hari
lamanya di atas gunung Sinai. Bagaimanakah gerenagan cahaya keindahan yang meliputi tubuh Adam da
Hawa sebelum terjatuh dalam dosa? Sebab pergaulan mereka yang terus-menerus dengan Allah,maka
kemungkinan besar tubuh mereka pun menerima cahaya yang cemerlang. Tapi pada saat kejatuhan
lenyaplah segala kemuliaan itu,dan mereka tahu bahwa mereka telanjang inlah akibat yang ketiga.

Tapi bukan sampai di situ Saja,karena dalam batinnya berlangsung juga suatu perubahan yang
menyedihkan sekonyong-konyong masing-masing mengalami pertentangan dalam hatinya yang selama
ini yang dipenuhi oleh kasih, suka cita dan damai. Dalam hatinya meletus suatu peperangan yang aneh,
ini disebabkan timbulnya kesadaran, yang mulai pada saat itu selaluakan menghakimi perbuatan
manusia. Kesadaran itu ialah Hati Nurani manusia yang melahirkan [3]kkekuatan. Jadi dengan dosa
pertama datang pula perasaan TAKUT yang pertama Adam dan Hawa lari dari hadirat Allah dan
berusaha membunyikan diri dihapan-Nya inilah akibat yang keempat.

Keduanya sedikit pun tidak menunjukkan penyesalan yang sungguh-sungguh, sekalipun dosanya
terbentang di hadapan Allah. Hati mereka telah berubah menjadi asing daripada Allah. Mulailah mereka
di kuasai oleh kematian rohani. Dan disamping semuanya itu, di usir keluar dari taman taman Eden,
tempat pohon kehidupan bumi dan ular menjadi terkutuk, suami di beri kuasa atas istrinya. Meskipun
demikian, di antara segala hukuman itu, Allah membuat pakain bgi Adam dan Hawa, dan memberikan
mereka janji agung mengenai kedatangan juruslamat (Kej 3:15). Janji yang mulia itu berkembang
kemudian beroleh penggenapannya menurut waktu dan kehendak Allah: tapi dalam kej 3:15 ini janji itu
tersebut dituliskan secara singkat saja, bahwa keturunann perempuan ini akan meremukkan kepala iblis.

DALAM HUBUNGANYA DENGAN ALLAH

Dampak yang paling utama berkaitan dengan dosa yang dilakukan oleh manusia adalah dalam
[4]hubungannya dengan Allah yaitu. :

A. Di mata Allah manusia sudah mati dan akan menuju maut (Roma 3:23; Rm 6:23).

B. manusia tidak layak untuk menghadap Allah. Pengusiran Adam dan Hawa dari Taman Eden ke luar,
merupakan ungkapan geografis dari pemisahan spiritual manusia dari Allah, serta ketidaklayakan untuk
menghadap Dia dan menikmati keakraban dengan Dia (Kej 3:23). Malaikat dengan pedang yang
bernyala-nyala yang menutupi jalan menuju Eden melambangkan kebenaran mengerikan bahwa dalam
dosanya, manusia menghadapi pertentangan dan perlawanan dari Allah, yaitu murka Allah (Kej 3:24;
Mat 3:7; I Tes 1:10).

C. manusia tidak sanggup lagi melakukan kehendak Allah. Meskipun Allah memanggil dan
memerintahkan manusia dan menawarkan kepada kita untuk jalan kehidupan, kebenaran dan
kebebasan, kita tidak sanggup lagi menjawab panggilan Allah itu sepenuhnya. Manusia tidak bebas dan
tidak sanggup untuk menyesuaikan diri dengan rencana Allah karena telah menjadi budak dosa
(Yohanes 8:34; Roma 7:21-23).

D. manusia tidak benar di mata Allah. Kegagalan untuk mematuhi hukum dan kehendak Allah membuat
manusia berada di bawah kutukan hukum, rasa bersalah dan penghukuman yang makin bertambah bagi
pelanggar hukum (Roma 5:12; Ulangan 27:26; Galatia 3:10).

E. manusia tidak peka lagi terhadap firman Allah. Allah berbicara baik melalui firman yang tertulis, yaitu
Taurat, Alkitab dan juga lisan melalui nabi-nabi-Nya kepada umat manusia. Akan tetapi dosa telah
membuat manusia menjadi bebal dan lebih memilih untuk tidak mentaati firman Allah. Akhirnya
manusia menjadi tidak mengenal Allah dan tidak mengerti hal-hal mengenai Roh. Hal-hal ini membuat
manusia menjadi angkuh dan dalam lingkup keagamaan, keangkuhan ini diungkapkan sebagai
pembenaran diri.
Manusia menentukan sendiri norma-norma bagi dirinya dan membenarkan dirinya menurut norma-
norma itu. Manusia mencari-cari alasan bagi dosa dan merasa yakin di hadapan Allah karena prestasi-
prestasi moral dan religiusnya dengan berbagai macam agama dan kepercayaannya. Ada juga yang
kemudian menolak eksistensi Allah secara teori (ateisme). Namun itu semua sesungguhnya hanya untuk
bersembunyi dari Allah (seperti Adam dam Hawa di Eden) dan untuk menghindari “keseraman” apabila
harus berdiri di hadapan Allah dengan kesalahannya terpampang di depan.

DALAM HUBUNGANYA DENGAN MANUSIA

Terputusnya hubungan manusia dengan Allah langsung mempengaruhi hubungan manusia [5]dengan
sesamanya. Adam menuduh Hawa dan menyalahkannya sebagai penyebab dosa (Kej 3:12). Kisah
kejatuhan manusia segera diikuti dengan peristiwa pembunuhan Habel (Kej 4:1-6). Dosa membuat
manusia tidak lagi bisa saling mengasihi dengan tulus, yang ada adalah konflik, [6]perpecahan antar
bangsa/suku, prasangka rasial, dan terbentuknya blok-blok internasional yang saling bermusuhan.Dosa
membuat perpecahan, pemisahan dan pertikaian antara manusia dan sesamanya baik di dalam
kelonpok masyarakat, agama, sosial, keluarga bahkan gereja. Dosa membuat manusia “mengeksploitasi”
sesamanya. Eksploitasi ini dapat dengan jelas kita lihat dalam hubungan antara pria dan wanita. Sejarah
mencatat kaum pria telah mendominasi wanita dengan kekerasannya. Wanita digunakan bagi
kepentingan egois pria, penolakan pria memberikan persamaan hak dan martabat kepada wanita
merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri

BAB III

CARA ALLAH MELENYAPKAN DOSA

Pada bab sebelunya telah dibahas usaha manusia menghapuskan dosanya. Tetapi yang [7]luput
dari pemikiran manusia biasanya adalah hokum yang pernah Allah kumandangkan kepada seluruh
masyarakat pada waktu itu yang baru terdiri dari satu orang, yaitu Adam, bahwa jika ia memakan buah
terlarang maka ia akan di hokum mati, kalau Allah pemerintah dan Adam dan Hawa adalah rakyat, maka
mereka jatuh dalam dosa, tidak mungkin bisa diampuni dengan cara apapun selain menjalani hukuman
yang telah di tentukan. Pengumuman siapapun yang memakan buah terlarang akan mati adalah undang-
undang pertama yang di umumkan kepada umat manusia..
Karena Allah akan melanggar ketetapanNya, sedangkan Ia mengasihi manusia, maka Ia segera
menyiapkan juruslamat untuk menyelamatkan manusia dari hukuman yang harus diterima manuisia.
Itulah sebabnya segera sesudah kejatuhan, nubuatan tentang usaha tentang penyelamatan melalui
peremukan kepala ular dengan resiko cidera tumit sang penyelamat dinubuatkan langsung oleg Allah
(kej 3:15). Ini adalah indikasi pertama tentang penyelamatan yang telah dijanjikan Allah kepada
manusia yang telah jatuh dalam dosa.

a. Adam dan Hawa Percaya Pada Janji Allah

Adam dan Hawa percaya pada janji pengiriman juruslamat. Untuk itu kita bisa menyimpulkan bahwa
mereka diselamatkan karena mereka percaya pada juruslamat yang di janjikan Allah. Buktinya ketika
Hawa melahirkan Kain, ia menyangkan dirinya telah melahirkan juruslamat yang di janjikan Allah .kej
pasal 4 ayat 1.

b. Konsep Yang Benar Tentang Penebusan

Kosep yang benar adalah,Allah pencipta langit dan bumi, yang maha kasih, dan maha adil, serta [8]maha
suci, telah mengeluarkan undang-undang. Jika manusia berdosa atau melanggar hokum, atau melakukan
sesuatu yang jahat, salah satunya ialah memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, maka
resikonya atau hukumannya ialah mati. Resiko atau hukuman ini sebagai akibat dari hati manusia yang
jahat yang tidak bisa berdamai dengan Allah yang kudus dan adil. Manusia ternyata telah melanggar
perintah Tuhan, bahkan telah berusaha melawan Tuhan secara langsung (Yes 14:12-14). Sehingga tidak
ada kebenarannya bahwa iblis telah berhasil menawan manusia. Keberannya, ialah manusia telah jatuh
dalam dosa dan sedang menunggu penghukuman , yaitu hukuman mati.

Sesungguhnya kematian manusiakarena tua,sakit,kecelakaan, dan lain sebagainya, bukan kematian


karena penghukuman atas pelanggaran perintah Allah, melainkan karena manusia tidak sempat
memakan buah kehidupan. Sejak manusia jatuh dalam dosa, akses menuju pohon kehidupan oleh kerub
itu dengan pedang bernyala-nyala. Seandainya berhasil memakan buah kehidupan maka manusia akan
hidup selamanya.

Pelaksanaan penghukuman mati seungguhnya belum terjadi. Allah memperagakan pelaksanaan


penghukuman mati melalui pembunuhan binatang. Dan karena kemahakasihan Allah, Ia segera
menjanjikan juruslamat yang akan dihukum mati menggantikan umat manusia. Alla akan menjatuhkan
hukuman mati kepada juruselamat ,tidak kepada manusia.
b. Kristus mati untuk semua manusia.

Manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, karena dirinya sudah [9]berdosa
(menempati posisi orang berdosa) sejak Adam dan Hawa berdosa. Di hadapan Allah, semua manusia
sudah berdosa. Dosa harus dihukum karena dosa adalah pelanggaran terhadap Allah atau hukum Allah.
Jika manusia dihukum, maka pasti binasa. Karena manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan
cara apapun, maka Allah menjanjikan kedatangan Juruselamat. Allah mengutus Yesus Kristus yang mati
menebus dosa seluruh umat manusia, yaitu dosa Adam dan Hawa sampai manusia terakhir sudah
ditebus lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib.

c. Penebusan Dosa Umat Manusia

Untuk memecahkan persoalan yang tampaknya tidak terpecahkan ini, Tuhan telah menyusun sebuah
[10]rencana yang cemerlang. Tidak jelas apakah Dia telah membincangkannya dengan Anak-Nya; atau
mereka berdua yang telah menyusunnya secara bersama-sama; atau hal itu keseluruhannya merupakan
ide Tuhan Anak, kemudian diterima oleh Tuhan Bapak. Bentuk-bentuk rencana itu yang telah dibukakan
pada zaman Kristus adalah sebagai berikut: dua ribu tahun yang lalu Sang Anak Tuhan yang secara
harfiah turut menikmati keabadian dengan Tuhan, telah dilahirkan melalui seorang perempuan. Sebagai
“Anak Tuhan,” dia memiliki kedua-duanya, sifat-sifat sempurna manusia dan juga sifat-sifat sempurna
Tuhan Bapak. Berikutnya kita diberitahukan bahwa seorang perempuan perawan yang saleh, bernama
Maryam, telah dipilih untuk menjadi ibu bagi “Sang Anak Tuhan.” Dia telah mengandung Yesus karena
berhubungan dengan Tuhan. Dalam kaitan ini, sebagai seorang Anak hakiki Tuhan, Yesus telah lahir
tanpa dosa, tetapi walau bagaimana pun dia memiliki sifat-sifat dan wujud manusia. Demikianlah Yesus
suka-rela mempersembahkan dirinya untuk memikul beban seluruh dosa umat manusia yang mau
mengimaninya serta menerimanya sebagai juru selamat. Melalui muslihat cerdik ini, dinyatakan, Tuhan
telah mengelak mengkompromikan sifat abadi-Nya sebagai Yang Maha Adil Mutlak.

BAB IV

KESIMPULAn

Maka dengan melihat uraian di atas, maka memang sebenarnya bukan menjadi suatu keharusan mutlak
bagi Kristus untuk menderita di salib bagi kita, namun memang itulah yang dipilih-Nya, dan ini sudah
direncanakan-Nya sejak awal mula dunia. Sebab Allah sudah mengetahui segala sesuatunya, bahwa
manusia pertama akan jatuh dalam dosa, dosa asal inilah yang akan diturunkan kepada semua umat
manusia, dan karena manusia tak dapat menebus dosanya sendiri, maka Allah memutuskan untuk
mengutus Putera-Nya sendiri untuk menebus dosa manusia dengan sengsara-Nya di kayu salib.
Penderitaan yang tak terlukiskan di kayu salib tersebut adalah bukti kasih Allah yang tiada terbatas, dan
juga bukti keadilan yang sempurna, yang menunjukkan kejamnya akibat dosa, yang harus dipikul oleh
Kristus, untuk membebaskan kita manusia dari belenggu dosa. Maka walaupun setetes darah-Nya
sebenarnya cukup untuk menebus seluruh dosa manusia, namun Yesus justru mau menyatakan yang
lebih sempurna dan “superabundant” daripada itu. Sebab Ia mau menunjukkan kasih yang melebihi dari
apa yang disyaratkan, kasih yang mengatasi segalanya. Kerendahan hati Yesus yang ditunjukkan-Nya
dengan kerelaan-Nya menjadi manusia dan menderita di kayu salib merupakan “obat penawar antidote
bagi dosa asal Adam, yaitu kesombongan ingin menjadi/ menyamai Allah. Ketaatan Kristus terhadap
kehendak Allah Bapa menawarkan ketidak-taatan Adam kepada Allah (lih. Rom 5:19).

Mungkin banyak orang berpikir bahwa tak sepantasnya Tuhan menderita. Atau dengan kata lain, mereka
beranggapan bahwa Tuhan tidak pernah bisa menderita, karena Tuhan itu Maha Sempurna. maka bagi
kami umat Nasrani Di sinilah memang letak misteri Kristus, karena walaupun Ia sungguh-sungguh Allah,
namun Ia juga sungguh-sungguh manusia. Maka walaupun Ke-Allahan-Nya sempurna dan tak bisa
menderita, namun dari segi kemanusiaanNya Ia sungguh-sungguh dapat menderita. Dan betapa
besarlah penderitaan-Nya, justru karena Ia sungguh manusia namun sekaligus Allah: yaitu saat Dia
melihat bagaimana kekejaman dosa manusia terjadi di depan mata-Nya. Dosa menyebabkan manusia
menutup pintu hati bagi Tuhan dan menutup diri terhadap kebenaran. Dosa membuat manusia menjadi
sombong, iri hati, dan kejam. Manusia tidak lagi mau mengasihi, gampang sakit hati, tidak mau
mengampuni dan bahkan dapat merancangkan segala yang jahat kepada sesamanya. Betapa jauhnya hal
ini dengan rencana Allah semula, saat menciptakan manusia dalam kasih, agar semua manusia hidup
dalam kasih, seperti gambaran kehidupan Diri-Nya sendiri. Maka kepedihan hati Yesus sebagai manusia
diperolehNya dari kesatuan-Nya dengan ke-Allahan-Nya: sebab apa yang pada mulanya diciptakan-Nya
dengan baik adanya, sekarang terancam rusak karena dosa

KESELAMATAN
A. Perlunya Keselamatan

Keselamatan ialah karya penebusan Kristus bagi manusia dari kuasa dosa yang mengakibatkan
kelepasan dari dosa dan akibatnya (Titus 2:11-14). Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri
dengan perbuatan amal ataupun melakukan hukum agama, sehingga manusia memerlukan
pengampunan (Yes 64:6, Gal 2: 16, Ef 2: 8).
B. Jalan Keselamatan

Satu-satunya jalan untuk terbebas dari kebinasaan karena dosa ialah dengan cara menerima anugerah
Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus menjadi Juruselamat bagi hidup kita (Yoh 3:16, Mat 1:21, Mrk10:
45). Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan yang memperdamaikan antara Allah dan manusia (Yoh
14:6, Kis 4 : 12).

C. Langkah-langkah Keselamatan

Ada dua segi pada keselamatan: segi Ilahi dan segi Insani (pihak Allah dan manusia). Segi Ilahi ialah
kelahiran kembali yang dilaksanakan oleh Roh Allah dalam hati orang percaya. Segi insani yaitu sesuatu
yang harus dialami oleh manusia yang meliputi:

1. Pertobatan

Sebelum seseorang dapat diselamatkan, ia harus bertobat dari dosa-dosanya. Pertobatan bukan
keselamatan, namun sesuatu yang menyertai keselamatan, sesuatu yang jika tidak ada, tidak mungkin
memberikan pengalaman keselamatan. Apakah pertobatan itu?

Pertobatan tidak sama dengan keinsafan, ia melebihi keinsafan. Insaf saja bukan berarti bertobat. Yudas
Iskariot menginsafi dan meyesali dosanya, tapi tidak bertobat, melainkan bunuh diri (Mat 27 : 3-5)

Pertobatan ialah keadaan dimana seorang berdosa menyesal karena dosa-dosanya, yang dinyatakan
oleh terang Firman Tuhan, sehingga dengan kehendaknya sendiri ia mengubah pikiran dan hatinya lalu
berbalik dari dosanya dan berpaling kepada Allah.

Dengan kata lain, pertobatan ialah suatu perubahan hidup, dimana ia :

•Berhenti berbuat dosa

•Berpaling kepada Allah

•Melakukan kehendak Allah (Yeh 18:30-31,Yes 55:7)

Pertobatan sejati menyangkut Pikiran (menyesal, menginsafi), Perasaan (dukacita akibat dosa),
Kehendak (meninggalkan dosa dan berbalik kepada Allah, seperti cerita anak yang hilang). Pertobatan
sejati meliputi pengakuan dosa kepada Allah dan seringkali harus disertai pengakuan kepada manusia
(Yak 5 : 16).

2. Iman

Hal yang perlu dilakukan setelah bertobat adalah beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Pertobatan harus
kepada Allah, karena dosa menentang Allah dan iman harus kepada Yesus yang telah menyelamatkan
kita (Kis 20:21).

Beberapa unsur dalam iman:


•Kepercayaan

Kepercayaan didasarkan atas iman kepada Tuhan Yesus. Iman bukan percaya tanpa bukti, bukan
tindakan membabi buta. Iman timbul karena mengetahui Firman Allah (Rm 10 : 17)

•Penerimaan

Supaya diselamatkan, manusia harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya secara pribadi.
Orang dapat percaya bahwa makan dapat menopang hidup, namun ia akan mati kelaparan jika ia tidak
makan. Orang dapat percaya Yesus menyelamatkan hidupnya, namun ia akan mati dalam dosanya jika
tidak menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.

•Penyerahan

Iman berarti kita bersandar kepada Kristus. Bukan hanya percaya (to believe), tapi mempercayakan diri
(to trust). Contoh: orang bisa percaya seorang akrobat dapat menyeberangi jeram Niagara di atas seutas
tali, namun belum tentu ia mau mempercayakan diri untuk duduk di atas pundaknya bersama-sama
menyeberangi jeram itu.

•Kelahiran Baru

Setiap orang pernah dilahirkan secara jasmani dari rahim ibunya, namun tidak semua orang pernah
mengalami kelahiran baru, yaitu dilahirkan kembali secara rohani dan masuk surga (Yoh 3:3-5). Alkitab
menyatakan ada 3 keharusan yang dialami manusia :

1.Manusia harus mati (Ibr 9:27)

2.Manusia harus menghadapi pengadilan Allah (Rm 14 : 12)

3.Manusia harus dilahirkan baru untuk mendapatkan keselamatan.

Untuk mengamati terjadinya kelahiran baru adalah hal yang mustahil, tetapi bukti atau akibat dari
kelahiran baru itu dapat disaksikan.

Bagaimana seseorang dapat dilahirkan baru ?

•Bertobat dari segala dosa (Kis 3:19)

•Percaya bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib untuk menanggung dosanya (1 Ptr 2:24)

Tiga perubahan yang terjadi dalam hidup orang yang lahir baru:

•Hati yang baru; Ini adalah perubahan pertama yang dikerjakan Roh Kudus dalam hidup seseorang. Hati
yang telah dibaharui akan menghasilkan perbuatan dan kebiasaan yang baru (Mat 7:17 -20)

•Hubungan yang baru dengan Allah; Dulu ia musuh Allah, tetapi Kristus telah memperdamaikan dia
dengan Allah (2Kor 5:18a), sekarang dia diangkat sebagai Anak Allah (Gal 4:5-6).
•Hubungan yang baru dengan sesama manusia; Dulu ia sering membenci, bertengkar dan memusuhi,
tetapi kini ia mengasihi sesama (1Yoh 3 : 14). Kasihnya nyata dalam perubahannya terhadap sesama.

D. Kepastian Keselamatan

Orang Kristen yang telah lahir baru harus waspada terhadap serangan iblis yang membuatnya ragu akan
keselamatn yang telah diterimanya. Karena itu, Firman Allah harus menjadi dasar bagi kepastian
keselamatan kita.

Alkitab menyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti selamat (1Yoh 5:10-13). Dasar
keyakinan kita bukanlah perasaan tetapi Firman Allah yang tidak berubah. Jika ia tidak yakin akan
jaminan keselamatan ini, berarti ia telah menganggap Allah pendusta. Setelah menerima keselamatan,
orang percaya akan mengalami pencobaan dan ujian iman, namun Firman Tuhan berkata Allah akan
beserta dengan dia di dalam setiap pencobaan yang ia alami (1 Kor 10:13).

Anda mungkin juga menyukai