Anda di halaman 1dari 4

Kontroversi arwah Samuel

Kitab Samuel, di Perjanjian Lama, dengan judul ‘Saul di Endor’, berkisah mengenai Saul yang
melalui pertolongan seorang dukun perempuan, mampu berhubungan dengan roh Samuel. Dalam
Perjanjian Baru, ada ‘penampakan’ Musa dan Elia di atas bukit. Kedua cerita ini, dianggap
pertanda bahwa manusia memang dapat berhubungan dengan arwah orang mati. Benarkah
demikian?

Atau, apakah benar bahwa ‘roh’ yang dipanggil perempuan petenung di Endor adalah ‘roh
Samuel?’ Dalam kisah tersebut, sebetulnya tidak ada bukti bahwa ada yang melihat secara kasat
mata, roh itu roh Samuel. “Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: ‘Siapakah yang harus
kupanggil supaya muncul kepadamu? Jawabnya: ‘Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku.’
Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring, lalu perempuan itu
berkata kepada Saul, demikian: ‘Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!’ maka
berbicaralah raja kepadanya: ‘Janganlah takut; tetapi apakah yang kau lihat?’ Perempuan itu
menjawab Saul: ‘Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi.’ Kemudian
bertanyalah ia kepada perempuan itu: ‘bagaimana rupanya?’ Jawabnya: ‘Ada seorang tua
muncul, berselubung jubah.’ Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel.” (1.Sam.28:11-14).

Petenung tidak menyatakan bahwa roh itu adalah arwah Samuel, malahan ia menyebutnya
sebagai ‘sesuatu yang ilahi’. Saul dan kedua pegawainya bahkan juga tidak melihat wajah
Samuel. Keyakinan Saul bahwa roh tesebut adalah arwah Samuel, karena kondisi kejiwaan Saul
yang sedang ketakutan, terasing, dan frustasi, yang memang membutuhkan ketenangan batin.

Samuel sendiri semasa hidup, telah melarang orang-orang untuk berhubungan dengan petenung,
sehingga Saul telah membasmi semua petenung. Saul juga sudah ditolak Tuhan sehingga Tuhan
tidak mau menemuinya baik melalui mimpi, urim maupun perantara nabi.

Perkataan ‘roh’ yang ditenggarai sebagai arwah Samuel itu juga kontradiktif. Di satu sisi, ia
mengaku sebagai Samuel, dan mau menemui Saul. Tetapi di sisi lain, ia mengatakan bahwa
‘Tuhan telah undur dari Saul’. Dalam praktek semacam itu, kita tidak ikut melihat dan kita tidak
tahu apakah dukun benar-benar melihat sesuatu atau hanya meraba-rama pikiran tentang apa
yang ingin dilihat pasiennya.

Tuhan sudah tidak mau lagi berbicara kepada Saul, dan sampai matipun Samuel sudah menolak
bertemu Saul, dan memerintahkan menghukum mati petenung. Mustahil kalau sekarang Tuhan
menggunakan jasa petenung, dan Samuel mau dipanggil oleh petenung yang disuruhnya untuk
dimusnahkan itu.

Pertanyannya, jika roh tersebut bukan manifestasi dari arwah Samuel, siapakah sosok yang
berada di balik arwah itu? Ahli Alkitab banyak merujuk sosok iblis, sebagai ‘biang keladi’ dari
penampakan roh yang kontraversial itu. Sebabnya, Alkitab sendiri tidak terang-terangan
menyebut iblis sebagai roh yang sedang menyamar menjadi arwah Samuel tersebut. Yang pasti,
jika melihat dari pelbagai manuver yang dilakukan iblis, bisa jadi ini iblis lakukan untuk
mengecoh umat Tuhan. Bukankah iblis juga lihai menyamar sebagai malaikat terang?

Saul Di Endor
OPEN FORUM 071599 J
SELAMAT DATANG DI FORUM TERBUKA

PENANYA: Di 1 Samuel 28, kita membaca bahwa Saul memanggil Samuel melalui perantaraan
seorang pemanggil arwah di Endor, bagaimana hal itu bisa terjadi?

MR. C: Saul dan dukun perempuan itu tidak dapat memanggil arwah Samuel. Kalimat yang
digunakan disitu memang seolah-olah menunjukkan bahwa mereka melakukannya, tetapi ini
sebenarnya tidak mungkin terjadi. Pada waktu itu Samuel sudah berada di surga dan tidak bisa
turun lagi ke sana. Alkitab berkata bahwa beralih dari tubuh ini adalah untuk menetap pada
Tuhan (2 Korintus 5:8). Samuel adalah seorang yang percaya, sehingga dalam keberadaan
rohnya, dia berada di surga bersama-sama dengan Tuhan, dan tubuhnya sama seperti tubuh
orang-orang yang tidak diselamatkan kembali menjadi debu tanah.

Pemanggil arwah itu adalah seorang pelayan Iblis; dia adalah seorang hamba Iblis. Iblis datang
menyamar sebagai "malaikat Terang", artinya, dia datang menampakkan diri seperti Kristus. Jadi
sebetulnya itu adalah roh Iblis yang datang menemui Saul dan berbicara seolah-olah dia adalah
Samuel, dan dia mengatakan sebuah fakta bahwa dia dan anak laki-lakinya akan mati pada
keesokan harinya. Iblis memang memiliki sedikit pengetahuan yang terbatas mengenai masa
depan, dan itulah sebabnya para tukang ramal, dukun-dukun atau paranormal, dll., yang juga
adalah pelayan-pelayan Iblis, sanggup untuk menyampaikan ramalan nasib dalam batas-batas
tertentu, tetapi mereka tidak mengetahui semuanya.

Para tukang ramal ini berada di bawah kuasa Iblis, mereka tidak berada di bawah kuasa Allah. Di
Imamat 20:6 Tuhan berkata:

"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah [rohani]
dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia
dari tengah-tengah bangsanya."

PENANYA: 1 Samuel 16:23 berkata bahwa "roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul",
dan disebutkan juga disitu bahwa ini adalah roh jahat. Apakah roh jahat itu benar-benar berasal
dari Tuhan?

MR. C: Bagaimana caranya kita memahami ayat-ayat seperti 1 Samuel 16:23 yang berkata
demikian:

"Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil
kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari
padanya."

Bagaimana mungkin roh jahat yang dari pada Allah hinggap pada Saul? Apakah Allah dengan
sengaja mengutus roh jahat kepada seseorang? Tidak, tetapi dengan pernyataan ini, Tuhan
sedang menekankan fakta bahwa Dia berkuasa dalam segala keadaan. Apa yang terjadi hanyalah
Tuhan menarik perlindungan-Nya daripada Saul sehingga kemudian roh jahat berkuasa atas Saul.
Dalam kata lain Tuhan membiarkan Saul dikuasai oleh roh jahat karena Saul memberontak
terhadap-Nya.

Dan perhatikan bila Daud "memainkan kecapinya" (pengertian rohani dari "memainkan kecapi"
adalah untuk memberitakan firman Tuhan), maka Saul merasa lega dan nyaman, tetapi pada
akhirnya Saul tetap tidak diselamatkan.

Pada dasarnya, setiap manusia berada di bawah kuasa Iblis (Roma 3:10-18). Tuhan sudah
menempatkan Iblis sebagai penguasa atas seluruh umat manusia, sebagai penguasa atas kerajaan
angkasa. Iblis, malaikat yang jatuh dalam dosa, secara pribadi tertarik khususnya pada orang-
orang yang kelihatannya terlibat dalam pekerjaan Tuhan, atau dia akan memerintahkan malaikat
lainnya yang juga jatuh dalam dosa untuk menghadapi mereka.

Dan Saul adalah raja pertama dari Israel; dia adalah seorang yang sangat penting di mata Tuhan,
dan Iblis menyadari kenyataan ini. Jadi pada mulanya, Roh Kudus datang pada Saul untuk
memberikan hikmat kepadanya dan melayakkan dia untuk menjadi seorang raja. Saul menjadi
raja dari Israel dan pada masa itu belum ada protokol kerajaan, Saul hanyalah anak seorang
petani, dan dia tidak memiliki pengetahuan sebelumnya mengenai hal-hal kerajaan. Saul
memikul tugas yang sangat besar itulah sebabnya Tuhan membantu dia.

Tetapi Saul tidak pernah disemayami oleh Roh Kudus dalam pengertian bahwa dia sudah
diselamatkan. Pada satu saat tertentu, Allah Roh Kudus meninggalkan Saul, dan hal ini
menyebabkan kekosongan. Dan dengan segera, roh jahat mengisi kekosongan tersebut, dan
Tuhan berfirman bahwa Dia mengutus roh jahat itu. Ayat kunci dari hal ini ada di 1 Samuel
16:14 dimana kita baca:

"Tetapi Roh TUHAN [Allah Roh Kudus] telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu
oleh roh jahat yang dari pada TUHAN."

PENANYA: Apakah Yonatan diselamatkan?

MR. C: Yonatan adalah seorang anak laki-laki Saul, raja pertama Israel. Semua bukti yang ada
menunjukkan bahwa dia sungguh-sungguh diselamatkan.

Kebetulan, fakta bahwa Yonatan diselamatkan menunjukkan bahwa pemanggil arwah yang di
Endor atau Iblis sebenarnya berbohong kepada Saul, waktu itu Iblis kelihatannya seolah-olah
memanggil Samuel. Tentu saja itu bukan Samuel; itu hanyalah suara Iblis yang menampakkan
dirinya sebagai Samuel.

Iblis berkata pada Saul, dan kita membaca di 1 Samuel 28:19, "besok engkau [Saul] serta anak-
anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku [yaitu, Samuel]". Ini adalah suatu kebohongan.
Memang benar bahwa Yonatan akan berada bersama-sama dengan Samuel di surga, tetapi raja
Saul dan anak-anaknya yang lain tidak akan bersama-sama dengan Samuel karena mereka tidak
diselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai