Anda di halaman 1dari 2

Amos

Seorang nabi Perjanjian Lama yang bernubuat dari kira-kira tahun 792 sampai 740 SM pada
masa Uzia, raja Yehuda, dan Yerobeam, raja Israel.
1. Amos: Campur aduk dengan agama kesuburan (baal (Baal-Astarte – pelacur suci) dan
ibadat menjadi magis (hanya mentatai aturan yang ada). Masalahnya ialah yang
ibadat itu lebih banyak laki-laki, sehingga dibutuhkan perempuan yaitu pelacur, untuk
merangsang dewa Baal supaya berhubungan badan dengan Astarte.
2. Israel telah dikenal/dicintai oleh Allah, namun tanggapann mereka tidak sesuai
kehendak Allah, sehingga Israel akan dihukum. Hukuman itu karena mereka telah
munafik (Am 4:4-5).
3. Peribadatan kelihatan teratur dan semarak, sehingga peziarah senang, tapi mereka
lestarikan keserakahan penindasan dan kebanggaan palsu demi status sosial dan
popularitas diri.
4. Dalam kondisi korban bakar, yang terjadi akhirnya orang kaya berusaha menunjukkan
kekayaannya dengan korban bakaran.
5. Amos mengehendaki agar Israel mencari Allah bukan hanya ditempat peribadatan,
melainkan di pintu gerbang, di pasar.
Allah bukanlah hanya Allah bangsa Israel, karena Allah itu juga dapat menghukum
bangsa Israel, yang artinya ia berhak juga bertindak sebagai pembebas dan penghukum
bagi bangsa lain. (Am 1:6-8, 1:11-12).

Banyak dari nubuat Amos memperingatkan Israel dan bangsa-bangsa tetangganya untuk
kembali pada kesalehan.
Bab 1–5 memanggil Israel dan bangsa-bangsa tetangganya untuk bertobat, jika tidak maka
mereka akan mengalami kemalangan seperti bencana alam dan perang atas kejahatan
kerajaan utara dalam relasi mereka dengan sesamanya (Am 4:13-16). Bab 3 menjelaskan
bahwa Tuhan mengungkapkan rahasia-rahasia-Nya kepada para nabi dan bahwa karena
pelanggaran, Israel akan dihancurkan oleh lawan dan segala kebanggan Israel akan
dihancurkan (Am 3:15). Bab 6–8 menubuatkan keruntuhan Israel bertahun-tahun sebelum
penyerbuan orang-orang Asiria. Mereka akan mengalami kehancuran bukan hanya terbatas
pada penduduk bumi tetapi juga seluruh kosmos (Am 8:9-10). Bab 9 menubuatkan bahwa
Israel akan dipulihkan ke tanahnya sendiri.

Habakuk.
Nubuat para nabi umumnya menubuatkan dua yaitu: kemalangan dan keselamatan. Kecuali
nabi Habakuk, dia hanya menubuatkan kebaikan.
Habakuk yang artinya “pelukan”. Ia merasa dipeluk oleh kasih Allah (relasi intim), sehingga
berani bertanya secara kritis kepada-Nya: Mengapa umat Allah ditindas dan disiksa orang-
orang fasik seperti bangsa Babel? Bolehlah, Allah sendiri yang memakai ornag-ornag Bebel
untuk menghukum umat-Nya yang berdosa, tetapi mengapa Allah menggunakan bangsa
Babel yang jauh lebih jahat dari umat-Nya? Alhasil, Allah menjawab sang nabi dengan
pewahjuan bahwa orang-orang Babel pun akan mendapat giliran hukumman yang setimpal.
Oleh karena itu, Habakuk melonntarkan kutukan celakan terhadap bangsa-bangsa penjajah
dan penindas bangsa lain.
Kutukan celaka kelima Hab 2:18-20
Ini berhubungan degan berhala; Patung-patung, emas dll. Ibadah berhala inilah menjadi
alasan bagi mereka untuk mendapat hukuman. Patung pahatan dari kayu atau batu dan patung
tuangan dari bahan-bahan itu semua hanyalah sia-sia karena roh nya sama sekali tidak ada,
roh nya ada di Bait Allah.
Habakuk mengungkapkan kepercayaan kepada Alalh yang akan menghancurkan
musuhnya, orang-orang fasik dan penyembahan berhala dan akan menyelamatkan orang-
orang percaya, dalam sebuah doa berupa mazmur (Hab 3: 1-9).

Anda mungkin juga menyukai