Anda di halaman 1dari 14

Yesaya 7:10-17

ALLAH BESERTA KITA


adven IV

Pengantar
Kitab Yesaya adalah kitab yang
dikelompokkan pada nabi-nabi
besar bersama dengan nabi
Yeremia dan Yehezkhiel.
latarbelakang dari kitab ini adalah
peristiwa yang Tuhan Allah
nubuatkan dan lakukan kepada
orang Yehuda (Israel Selatan)
maupun Efraim (Israel Utara),
bahkan bangsa-bangsa di
sekitarnya.

Secara historis, kitab Yesaya ini


terbagi dalam tiga bagian atau
tepatnya memberi gambaran
tentang tiga periode peristiwa
Hal. 1
secara beruntun akan apa yang
terjadi baik pada Israel (kerajaan
utara) maupun terhadap Yehuda
(kerajaan selatan)

1. pasal 1-39 tentang teguran dan


peringatan Allah serta nubuat
penghukuman atas kehidupan
Israel, Yehuda dan bangsa
bangsa sekitarnya, karena
kekejian hidup yang mereka
lakukan di hadapan Allah;

2. pasal 40-55 (Deutro-Yesaya), di


dalamnya ada janji Allah bahwa
kelak mereka akan dibebaskan
dari pembuangan di Babel dan
dibawa pulang kembali ke
Yerusalem, tetapi dalam bagian
ini Tuhan Allah memberi

Hal. 2
kecaman keras terhadap bentuk
kehidupan mereka yang masih
menyembah berhala;

3. dan pasal 56-66 (Trito-Yesaya)


tentang suasana sesudah
pembuangan di Babel yang
ditandai dengan pembangunan
kembali Bait Allah sebagai
tanda permulaan kehidupan
baru dan peringatan serta
ancaman bagi mereka yang
tidak takut akan Tuhan dan
tidak mengikuti perintah dan
ketetapan-Nya.

Ahas
Perikop pasal 7:10-17, yang oleh
Lembaga Alkitab Indonesia diberi
judul Pemberitaan mengenai
Imanuel, sebenarnya adalah
Hal. 3
lanjutan dari pasal 7:1-9 yang
merupakan tindakan nabi Yesaya
yang menyampaikan Firman Allah
untuk menguatkan iman Raja Ahas
di tengah ketakutannya karena
ancaman Rezim raja Aram dan
Pekah raja Efraim.

Ahas menjadi raja di usia 20 tahun


pada tahun 736-716 seb.Mas. jadi
pada waktu Ahas jadi raja di
Yehuda, saat yang sama Pekah Bin
Remalya menjadi raja di Israel
Utara yang biasa disebut israel.
dan Rezin menjadi raja di Aram.
pada waktu itu baik Pekah
maupun Rezin sama-sama maju
berperang melawan Yerusalem
sebagai pusat atau ibu kota
Yehuda.

sudah pasti menimbulkan


ketakutan bagi si Ahas. Ahas
Hal. 4
sendiri adalah raja dengan
reputasi buruk. sangat buruk. ia
bukanlah orang yang hidup takut
akan Tuhan. bahkan terhadap
serangan Aram dan Israel, yang
dilakukan Ahas adalah meminta
pertolongan raja Asyur.
berdasarkan catatan 2 Raja-raja
16:1-20 menjelaskan apa yang
dilakukan Ahas ada waktu itu:

1. membakar anak
perempuannya sebagai
persembahan kepada baal
2. meminta pertolongan Tiglat
Peleser Raja Asyur

3. permintaan kepada Asyur


disertai penyerahan upeti
yang justeru diambilnya dari
rumah Tuhan, yakni:

Hal. 5
a. Ahas mengambil perak dan
emas yang terdapat dalam
rumah TUHAN (ay 8)
b. ia menyuruh menggeser
mezbah tembaga yang ada
di hadapan
TUHAN dari depan rumah
TUHAN,dan meletak
mesbah baru yang tidak
dikehendaki Tuhan (ay 14)
c. disingkirkannya dari rumah
TUHAN
serambi tertutup untuk hari
Sabat yang telah didirikan
pada rumah
TUHAN (ay 18)

Konteks Teks
berdasarkan teks tadi jika kita
tidak memahami siapa Ahas, kita
akan mengira ia adalah seorang
yang baik hati dan hidup takut
akan Tuhan, dibuktikan dengan
Hal. 6
pernyataannya manakala Tuhan
menyuruh Ahas meminta tanda
kepada Tuhan sebagai tanda
penyertaan Tuhan bagi ia dan
semua orang Yehuda menghadapi
kekejaman Israel (utara) dan
kerajaan Aram.

Ahas berkata menurut ay 12,


Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak
mau meminta, aku tidak mau
mencobai  TUHAN.

perkataan tidak mau mencobai


Tuhan, tampak santun dan penuh
hormat padahal perkataan itu
sesungguhnya adalah bentuk dari
ketidak percayaannya kepada
Tuhan dan semua kuasaNya.

Ahas memang tidak percaya


kepada Tuhan. ia tidak meminta

Hal. 7
dan tidak membutuhkan tanda.
sebab ia meyakini bahwa Tuhan
tidak sanggup manolongnya.
buktinya terhadap semua
perbuatan busuknya berdasarkan
2 raja-raja 16:1-20 toh berjalan
baik, walau akhirnya ia mati di usia
40 tahun pada tahun ke 20
pemerintahannya.

Ahas memang terlalu mengagumi


raja Asyur yang menguasai hampir
½ wilayah dunia waktu itu.
bagi Ahas, Raja Asyur terlalu
dasyat, hebat, kuat dan perkasa.

KEJAHATAN AHAS tidak dapat


mengagalkan kasih Tuhan atas
Yehuda_keturunan Daud
kendati Ahas menolak tanda dari
Tuhan, tetapi Tuhan sendiri
menyatakan kemurahanNya atas
Yehuda.
Hal. 8
Tuhan menyertai Yehuda, dan
bahwa Israel dan Aram tidak akan
dapat menguasai Yehuda bahkan
akan dibiarkan menjadi daerah
sunyi, kosong dan tak
berpenghuni.

teks ini sekaligus nubuatan


sebagai penggenapan akan
keadatangan Yesus sang Imanuel.

kasih Allah memang tidak dapat


dibatalkan dan digagalkan oleh
siapapun. kasih setiaNya kekal
selama-lamanya.

Pelajaran Iman
membaca kisah hidup Ahas sang
raja, sungguh disesalkan. ia
berlaku jahat baik kepada rumah
Tuhan maupun kepada firman

Hal. 9
Tuhan sendiri yang ditujukan
kepadanya.

membaca teks ini di minggu


adven ke-4, beberapa hal dapat
diambil sebagai pelajaran iman
bagi kita:

1. Ketakutan dan kekaguman


berlebihan bisa menjadi
masalah dalam hidup
manusia.

sesuatu yang tampak di depan


mata sering mengundang
respon berlebihan entah takut
atau sebaliknya kagum.

Ahas begitu takut menghadapi


Pekah bin Remalya, Raja Israel
dan Rezin, raja Aram. ketakutan
berlebihan dari Ahas

Hal. 10
membuatnya tidak dapat
melihat jalan keluar.

saat yang sama kekaguman tak


terbendung dari Ahas kepada
kepada Tiglat-Pileser, sang raja
Asyur kala itu, membuatnya
merasa dia adalah satu-satunya
penolong yang dapat
membaskannya dari kekejaman
serangan Israel dan Aram.

bukankah demikian, ketakutan


dan kekaguman berlebihan
menutup pandangan dan
keyakinan kita kepada Tuhan.

Hal. 11
2. Hati-hati dengan
Keengganan yang
dimanipulatif.
Ahas tampak baik dan enggan
terhadap permintaan Tuhan
baginya supaya meminta tanda.

keengganan itu tampak elegan,


sopan, santun dan ramah
padahal manupulatif. Ahas
mengira ia dapat
menyembunyikan kebusukan
hatinya dari Tuhan.

keengganan seperti ini


seringkali menipu dan
membuat kita terkecoh.
makanya tidak heran kita
gampang jatuh dengan kata-
kata manis dan lembut padahal
berakal bulus.

Hal. 12
firman Tuhan ini mengingatkan
kita untuk tidak cepat-cepat
menilai seseorang dari
pernyataannya. jangan terkecoh
dan pujian dan sanjungan
sebab bisa saja pujian dan
sanjungan itu dimanipulasi
untuk menjatuhkan kita.

3. Allah beserta kita


dalam perjalanan kehidupan
kita ada rupa-rupa persoalan
kita hadapi. sama seperi Yehuda
dikepung oleh Israel dan Aram.
bukankah banyak persoalan
mengepung kehidupan kita.

menangis, berdoa, bergumul,


meratap, mengeluh, marah,
kecewa menjadi rupa-rupa

Hal. 13
reakasi kita akan banyaknya
persoalan.

mungkin sama seperti peristiwa


Ahas, kita telah berkali-kali
meminta tanda penyertaan
Tuhan. tahukah kita ribuan
pergumulan kita naikan dalam
doa dan jutaan tanda
penyertaan telah dinyatakan
Tuhan bagi kita. tanda
penyertaan yang kekal adalah
anugerah keselamatan di dalam
sang Imanuel. AMIN.

Hal. 14

Anda mungkin juga menyukai