Amos bukanlah seorang nabi yang diperhitungkan pada zamannya. Menurut perkiraan
Amos hidup pada jaman pemerintahan Raja Yerobeam II di Israel dan Raja Uzzia di Yehuda. Ia adalah
seorang peternak dan petani/pemetik buah ara hutan, tidak memiliki pendidikan sebagai pemuka
agama atau pelayan agama. Tetapi Amos percaya akan panggilannya, dan ia menyampaikan pesan
Tuhan kepada semua orang. Ia seperti Nabi Hosea, Yesaya, dan Mikha. Tugas utamanya adalah
bernubuat untuk Kerajaan Utara seperti halnya Hosea. Meskipun ia berasal dari Kerajaan Selatan
atau Yehuda.
Penghakiman Allah terhadap Bangsa Israel tentang pemuasan diri sendiri, penyembahan berhala,
dan penindasan terhadap orang miskin.
1. Menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena kasut (Ketidak adilan)
2. Melakukan kekerasan: Menginjak-ijak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan
jalan orang sengsara.
3. Perzinahan (Sex bebas). Anak dan ayah menjamah seorang perempuan muda, sehingga
melanggar kekudusan nama Tuhan
4. Bertindak semena-mena terhadap orang miskin.
(Amos 2: 7-8)
Kehendak Allah:
Hukuman Tuhan
1. Mendirikan pondok Daud dan membangun kembali seperti dahulu kala (Amos 9: 11)
2. Pemulihan (Amos 9: 14)
3. Janji untuk tetap memelihara, menjaga dan melindungi umatNya (Amos 9: 15)
Hampir 1 ½ tahun ini saya tinggal di daerah pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani. Sebelumnya selama hampir 30tahun saya tinggal di Ibu Kota. Kota yang penuh
dengan keramaian, heterogen, dan hingar bingar. Situasi yang sangat berbeda.
Saya membayangkan diri saya tiba-tiba tampil kembali di Jakarta. Sekarang saya seorang
petani seperti Amos bukan seorang politikus atau aktivis. Tiba-tiba saya muncul berorasi di depan
Balai Kota atau Istana Negara misalnya tentang melawan ketidak adilan, kekerasan, dan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Saya kuatir mungkin orang-orang akan menganggap
saya orang gila atau orang tidak waras yang mencari sensasi agar viral.
RENUNGAN
Saya merasa sangat kagum dengan Nabi Amos. Meskipun dia orang yang sederhana,
seorang peternak dan petani pemetik Buah Ara hutan. Namun ia taat pada perintah Tuhan. Dia
berani menyuarakan kebenaran. Ia tampil dengan yakin menyampaikan teguran dan nubuat Tuhan
tentang bangsa-bangsa yang jatuh dalam dosa. Khususnya kepada Bangsa Israel meskipun ia sendiri
berasal dari Bangsa Yehuda. Tak heran ia pun diusir oleh Amazia (Imam Betel) dari Israel, karena dia
dianggap memberontak dan melawan Raja Yerobeam II
Meskipun ia diusir dan nubuat dari Tuhan yang disampaikannya tidak didengar, ia tetap
mendoakan Bangsa Israel. Permohonannya agar meringankan tanggungan dan hukuman Allah atas
dosa-dosa Bangsa Israel. Tuhan pun mengabulkan doanya. Di akhir Kitab Amos dituliskan Janji
mengenai keselamatan.
Keyakinan, ketaatan, dan keberanian Nabi Amos menjadi teladan bagi kita. Untuk selalu
memberitakan Firman Tuhan di mana dan kapan saja. Seperti tertulis dalam 2 Timotius 4: 2.
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah,
tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Dari Kitab Amos ini kita juga diingatkan tentang kondisi umat manusia di dunia ini. Kita baru
saja menghadapi masa-masa sulit akibat wabah Virus Covid 19. Banyak korban meninggal akibat
virus yang mematikan. Kita terpaksa harus tinggal di rumah selama lebih dari 2 tahun. Semua
pertemuan tatap muka dibatasi bahkan ditiadakan. Kegiatan ekonomi, keagamaan, pendidikan dan
lainnya terbatas, bahkan ada yang lumpuh. Kita kehilangan orang-orang yang kita cintai, mata
pencaharian, dan lain-lain. Pergerakan kita pun dibatasi, menjaga jarak, dan menggunakan masker,
protocol kesehatan harus dijaga ketat. Masih banyak lagi penderitaan lainnya akibat wabah ini. Kita
sadari, bahwa itu sebagai peringatan dari Tuhan
Belum berakhir wabah Covid 19 telah menyusul wabah lainnya. Kemudian perang dingin
antar Negara. Saat ini kita juga merasakan akibat dari perang Ukraina dan Rusia yang menambah
berat beban dan kesengsaraan bangsa-bangsa. Meningkatnya harga minyak bumi dan kelangkaan
bahan pangan di beberapa negara. Itu juga merupakan teguran Tuhan. Namun kita harus bersyukur,
bahwa Negara kita sudah mulai pulih dan bangkit kembali. Meskipun kita masih harus menghadapi
tantangan dan perjuangan untuk mengembalikan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita. Jadi
apa yang menjadi tugas kita?
Kita ini adalah milik Kristus. Kita telah dimerdekakan dari perbudakan dosa. Umat yang
ditebus dan diselamatkan. Melalui karya keselamatan tersebut kita harus berani melangkah untuk
hidup suci dan taat pada FirmanNya. Menjadi terang dan garam di mana saja Tuhan menempatkan
kita. Berani menyuarakan dan melakukan kebenaran, Keadilan, dan menjadi saksiNya. Kita harus
berani menolak ketidak adilan, sikap korup, kekerasan, dan dosa-dosa lainnya. Kita sebagai umat
Kristiani adalah pelaku Firman Tuhan dan perwujudan kehadiran Tuhan Yesus Kristus di tengah-
tengah dunia. Sudah menjadi kewajiban kita untuk peduli pada yang miskin, memberikan harapan
bagi yang lemah, dan kurang beruntung. Kita juga selalu siap menjadi penyemangat dan terbuka
memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Marilah kita memohon pertolongan
Roh Kudus dan tekun mencari Tuhan (berdoa dan berdiri dalam kebenaran) agar kita beroleh hidup
dan mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan. Amin
RINGKASAN
Nabi Amos adalah orang yang diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan nubuat bagi Bangsa Israel
dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Ia bukanlah seorang nabi yang diperhitungkan pada zamannya. Ia
hanya seorang peternak dan petani pemetik buah ara hutan. Namun ia seorang yang percaya dan
taat pada Allah. Nubuat yang terakhir dikhususkan bagi Bangsa Israel.
Pada waktu itu kesalahan dan dosa bangsa Israel sudah terlalu dalam, yaitu dosa ketidakadilan,
korupsi, ketamakan, penindasan, penyembahan berhala, dan perzinahan. Sehingga Allah hendak
menimpakan hukuman atas Bangsa Israel. Allah memberikan penglihatan-penglihatan kepada Nabi
Amos tentang hama, api, peperangan, kelaparan akan Firman Tuhan, bencana, perkabungan,
kesedihan dan penderitaan yang akan ditimpakan kepada Bangsa Israel.
Namun Nabi Amos memberanikan diri berdoa dan memohon kepada Allah agar Allah berkenan
meringankan dan menghentikan hukuman yang akan ditimpakan terhadap Bangsa Israel.
Kitab Nabi Amos ditutup dengan pengharapan bahwa Bangsa Israel akan mengindahkan peringatan-
peringatan dari Allah.
Namun Allah tetap menjatuhkan hukuman atas Bangsa Israel sebagai konsekuensi atas dosa-dosa
dan pelanggaran mereka. Allah yang penuh kasih dan kesabaran juga berjanji untuk memulihkan
Bangsa Israel.
Belajar dari Kitab Amos. Kita mengetahui bahwa Tuhan bisa memakai siapa saja yang bersedia
menyampaikan FirmanNya, termasuk kita. Seperti halnya kepada Amos yang hanya seorang petani
dan peternak biasa. Golongan yang kurang diperhitungkan. Ketaatan dan beraniannya tampil di
tengah- tengah bangsa-bangsa yang berdosa patut kita teladani. Ia menyuarakan keadilan,
kebenaran, kekudusan, dan ketaatan pada Firman Tuhan.
Sebagai umat Kristiani kita punya peranan penting di tengah bangsa-bangsa dan Negara kita yang
sedang bertubi-tubi dilanda krisis. Baik krisis sebagai akibat wabah virus covid 19 dan perang yang
menimbulkan berbagai macam penderitaan. Banyak orang yang putus asa, putus harapan, terpuruk,
dan depresi akibat penyakit, kehilangan orang-orang yang dikasihi, mata pencaharian, dan
kelumpuhan berbagai sektor.
Krisis belum berakhir. Namun kita tidak boleh menyerah. Sebagai umat beriman yang telah
menerima keselamatan dari Tuhan Yesus. Kita mempunyai tanggung jawab untuk
mentrasformasikan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan nyata di lingkungan kita.
Mulai dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan lingkungan terdekat kita.
Pertama-tama yang dapat kita lakukan adalah bertobat dari dosa-dosa dan cara hidup kita yang
lama. Kedua kita harus berani bersaksi atas semua karya dan pertolongan Allah dalam menghadapi
masa-masa krisis. Ketiga melalui karya keselamatan Kristus kita harus berani melangkah untuk hidup
suci dan taat pada FirmanNya. Menjadi terang dan garam di mana saja Tuhan menempatkan kita.
Keempat berani menyuarakan dan melakukan kebenaran, Keadilan, dan kasih di tengah-tengah
lingkungan kita. Kelima berani menolak dan menjaukan diri dari ketidak adilan, sikap korup,
kekerasan, dan dosa-dosa lainnya. Keenam sebagai pelaku Firman Tuhan dan perwujudan kehadiran
Tuhan Yesus Kristus di tengah-tengah dunia. Sudah menjadi kewajiban kita untuk peduli pada orang
yang berkekurangan, memberikan harapan bagi yang lemah, putus asa, dan kurang beruntung.
Ketujuh terbuka untuk berbagi dan memberikan pertolongan kepada sesama yang
membutuhkan. Marilah kita mohon pertolongan Roh Kudus dan tekun mencari Tuhan agar kita
beroleh hidup dan mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan. Amin. Tuhan Yesus memberkati.