Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yogi Wattimena

NPM : 12175201170087

Kelas : C (hari jumat)

Teks Alkitab : Amos. 5: 14-17 (Hidup dan Mati)

Tafsiran singkat : Nabi Amos adalah seorang peternak dan petani dari pedalaman Yehuda
(1:1, 7:12-14), yakni dari Tekoa, Amos mengecam ibadah curang, kemunafikan, dan mengkritik
kalangan atas atau para pejabat yang memperkosa keadilan, melakukan penindasan dan
pemerasan terhadap rakyat jelata. Latar-belakang Sosial dan Ekonomi Pada masa nabi Amos,
Israel Utara cukup makmur secara umum. Tetapi kemakmuran itu rupanya membawa
kemerosotan di bidang tata-masyarakat dan bidang keagamaan. Kemerosotan dalam masyarakat
ditandai dengan ketidakmerataan Semua kekayaan dan keuntungan hanya sampai di tangan
segelintir orang di kalangan atas, terutama pegawai dan pedagang. Alat negara dan kaki
tangannya, termasuk para hakim, imam dan nabi-nabi jabatan, sangat korup. Mereka menyalah
gunakan kedudukan, kekuasaanya untuk memperkaya dirinya dan berpesta pora.

Pada pihak lain, ada banyak sekali masyarakat bawah yang menderita, sengsaran dan tidak
memperoleh keadilan. Mereka sering sekali menjadi sasaran penindasan dan pemerasan oleh
kaum elite (pegawai dan pedagang). Latar-belakang Politik Amos bernubuat pada waktu
pemerintahan Yerobeam II. Justru pada waktu itu Israel Utara mengalami kejayaan dan
kemakmuran. Latar-belakang Keagamaan Di bidang keagamaan ada penyelewengan yang cukup
parah, yakni dalam hal peribadatan. Sejak pemisahan Israel Utara, ada dua kuil yang dibangun,
yakni di Betel dan di Gilgal. Kedua tempat ibadah tersebut dikerumuni para penyembah (Amos
4:4br; 5:21br). Kuil Betel menjadi sangat laris (7:10, 13) dan ibadahnya sangat meriah. Hal yang
sangat buruk ialah, walaupun ibadah diperbanyak, tetapi susila mereka sangat buruk. Agama dan
tata susila menjadi terpisah. Oleh sebab itu Amos tampil menentang ibadat di Betel dan Gilgal.
Ia tidak hanya mengkritik pola ibadat, melainkan dengan keras ia mengecam kehidupan yang
dangkal walau diwarnai kemewahan dalam ketidak-adilan. Amos mengkritik ketidak-adilan yang
merajalela, walau megah dan ramai dengan kultus pengorbanan dan perkumpulan yang disebut
rohani. Lebih dari itu, Amos menubuatkan hukuman kepada Israel bila tidak segera bertobat di
segala dimensi kehidupan yang tidak berkenan kepada Allah.

Ide Sentral : Amos mengajak Israel untuk mencari Tuhan supaya mereka hidup

Konteks homiletis : Warga Jemaat GPM Rehoboth, Klasis Pulau Ambon dalam Ibadah
Minggu, yang berlangsung pukul 09.00 wit

Tujuan Khotbah : Agar Jemaat GPM Rehoboth dapat mencari Tuhan dan hidup dalam
kebenaran dan keadilan.

Skema Khotbah :

 Pembukaan : 1) sapaan kepada jemaat. 2) memberikan pertanyaan sederhana mengenai


ketidakadilan.

 Isi : 1) menjelaskan kepada jemaat tentang ketidakadilan yang dikritisi Amos terhadap
para penguasa Israel 2) menjelaskan makna 'carilah Tuhan', 3) memberi pemahaman
kepada jemaat untuk harus berlaku adil terhadap sesama manusia dan alam ciptaan Allah.

 Penutup : khotbah diakhiri dengan sebuah pertanyaan retorik kepada jemaat.

Selamat pagi, selamat hari minggu dan salam sejahtera bagi kita semua !

Persekutuan yang diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus,


Apakah saudara-saudari pernah menjadi korban ketidakadilan atau bahkan menjadi
pelaku ketidak adilan??? Jika saudara-saudari pernah menjadi pelaku dan korban dari
ketidakadilan,, Apa rasanya? senang dan nyaman kah? ketika melakukan ketidakadilan??
Atau sedih ketika menjadi korban ketidakadilan??. Yaaa,,, perasaan seperti itu tentulah
kita alami dan kita rasakan ...

Saudara-saudari jemaat yang dikasihi Tuhan

Berbicara tetang ketidakadilan, Teks kita dipagi ini meceritakan tentang nabi Amos yang
mengajak orang Israel untuk mencari Tuhan dan hidup dalam kebenaran dan keadilan.
Saudara yang dikasihi Tuhan ... Amos adalah seorang petani dan seorang peternak yang
mengkritisi ketidakadilan sosial yang dilakukan oleh para pengauasa Israel. Mereka telah
menyalah gunakan kedudukan, kekuasaanya untuk memperkaya diri dan berpestapora,
sedang pada lain pihak, ada banyak sekali masyarakat bawah yang menderita, sengsaran
dan tidak memperoleh keadilan. Mereka sering sekali menjadi sasaran penindasan dan
pemerasan oleh para penguasa. Hal paling buruk yang menjadi kritikan Amos ialah dalam
bidang keagamaan, di mana terdapat penyelewengan yang sangat parah yaitu dalam hal
peribadatan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,

Ketika Israel utara dan selatan berpisah, ada dua kuil yang dibangun dan menjadi pusat
peribadatan pada masa itu yakni di Betel dan di Gilgal, Kedua tempat ibadah tersebut
dikerumuni oleh para penyembah (Amos 4:4). Kuil Betel menjadi sangat laris (7:10, 13)
mereka rajin beribadah di sana dan mempersambahkan korban bakaran, peribadatan pun
dilakukan dengan sangat meriah. Namun Dengan adanya kegiatan-kegiatan peribadahan
yang dilakukan, hal terbsebut tidak menjamin sikap dan tingkah laku mereka dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka lebih cenderung melakukan berbagai ketidakadilan, dan
penindasan. Oleh karena itu Amos mengkritisi sikap ibadah mereka yang seperti itu. Dan
ia menubuatkan hukuman atas merekaa apabila mereka tidak bertobat. (16-17)

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan..


Dengan adanya ketidak adilan yang dilakukan para penguasa Israel, Amos mengajak
mereka untuk bertobat dan hidup dalam kebenaran dan keadilan. Untuk itu Amos
menyuarakan kepada mereka 'Carilah Tuhan maka kamu akan hidup" (5:4).

Mencari Tuhan berarti mencari yang baik dan jangan yang jahat. baik ialah sesuatu yang
menyenangkan, menggembirakan dan memberi suka cita, sedang jahat ialah sesuatu yang
buruk, tidak menyenangkan, melukai, dan tidak menyenangkan seprti ketidakadilan, dan
inilah yang tidak dikehendaki Allah.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan

Sama halnya dengan para penguasa Israel yang melakukan ketidakadilan, kita pada
konteks saat ini pun demikian. Ketidak adilan sering kita lakukan baik secara sadar
ataupun secara tidak sadar, baik itu terhadap sesama kita manusia ataupun terhadap alam
ciptaan yang lain.

Ketidakadilan tidak hanya dilakukan oleh para penguasa, atau oleh para pemimpin saja,
melainkan ketidak adilan dapat dilakukan oleh siapa saja, dan dalam bentuk apa saja.
Sebagai contoh ketidakadilan yang kita lakukan bersama yakni dalam kehidupan kita
sehari-hari, ketika kita sedang makan ataupun minum minuman dalam kemasan, kita
sering kali salah dalam memanfaatkan tempat sampah, secara sengaja bekas minuman
dan makanan tidak kita buang pada tempatnya melainkan dibuang secara sembanrangan,
bahkan pantai kita talake dan wainitu, sangat banyak sampah-sampah yang mengapung di
atas air.

Hal ini pun merupakan suatu ketidak adilan kita terhadap alam, kita sebagai manusia
selalu berfikir, bahwa kita berkuasa atas alam, bahwa apa yang telah tersedia di alam
adalah milik kita dan untuk kita, sehingga apapun yang kita lakukan selalu kita pandang
biasa-biasa saja, hal seperti inilah yang dilakukan oleh kita semua, baik kita sebagai anak-
anak, ataupun kita sebagai mahasiswa, orang tua, guru, ataupun para pemimpin.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan


Banyak tindakan ketidak adilan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
baik kepada alam maupun kepada sesama kita. Hal demikian kita lakukan hanya untuk
kepentingan kita pribadi dan kepuasan kita. Allah sangat tidak menghendaki perbuatan
seperti ini. Sebagaimana yang dikatakan Amos 'Carilah Tuhan' maka kamu akan hidup,
hidup yakni memperoleh keselamatan yang dari pada-Nya.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan

Lakukan yang baik bencilah yang jahat, tegakanlah keadilan dan hidup dalam
kebenaran,,, bagaimana kita melakukannya ??

Lakukanlah dalam kehidupan kita sehari-hari, di mana saja, kapan saja, dan untuk siapa
saja. Lakukanlah keadilan kepada sesama kita maupun kepada alam cipataan yang telah
disediakan Allah kepada kita. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan pada sungai,
saluran-saluran air (got) ataupun pantai kita.

Saling menghargilah kita antara satu dengan yang lain, apabila kita sebagai seorang
pemimpin politik, lakukanlah keadilan secara merata kepada seluruh rayat tanpa
mengutamakan yang satu kebanding yang lain,

apabila kita sebagai orang tua, lakukanlah keadilan dalam rumah tangga kita, hargai istri,
suami juga anak-anak kita, dan sebaliknya. Begitupun kita sebagai anak-anak saling
menghargai antara yang satu dengan yang lain, di rumah, sekolah ataupun di kampus,

lakukanlah keadilan dan hargailah sesama ciptaan, dimanapun kita berada, maka dengan
berlaku demikian maka hidup dalam kebenaran dan keadilan dapat kita peroleh dan
mendapat keselamatan di dalam Dia Tuhan kita.

Karena itu, maukah jemaat GPM Rehoboth mencari Tuhan dan hidup dalam
kebenaran dan keadilan, saling mengasihi satu dengan yang lain, dan sesama
ciptan ??? Tuhan Yesus memberkati kita semua.

AMIN.

Anda mungkin juga menyukai