Anda di halaman 1dari 3

“Kasih karunia hanya ada ketika seseorang membayar harganya,

bukan ketika kesalahan diabaikan”


Udo Middleman

Keadilan (Justice)
Kerinduan mengasihi orang lain dengan mengusahakan kebaikan, perlindungan,
keuntungan dan perlakuan yang adil bagi mereka.

Definisi Keadilan berusaha membantu orang lain melalui mengoreksi dan memperbaiki
kesalahan. Keadilan memperlakukan orang lain dengan adil dan tidak
menunjukkan favoritisme.

Firman Tuhan "Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian
TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu
gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa
keturunan Yusuf." (Amos 5:14-15)

“Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti


sungai yang selalu mengalir."” (Amos 5:24)

“Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-
orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-
wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini." (Ibrani 13:3)

“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan
menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan
kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.”
(Ibrani 1:27 - 2:1)

Praktik  bertanggung jawab kepada Tuhan dan orang lain


meliputi…  menjadi pengurus yang baik atas apa yang Anda miliki
 mendukung perlakukan yang adil dengan memberikan waktu, tindakan,
dan dukungan finansial
 memperlakukan orang lain secara tidak memihak dan adil
 menyediakan kebutuhan orang miskin, membutuhkan dan tertindas
melalui sarana yang Anda miliki
 menjadi sukarelawan untuk pelayanan penjara, pekerjaan penyediaan
makanan dan pelayanan yang melayani kebutuhan di komunitas lokal
 menolak membeli produk perusahaan yang memanfaatkan orang miskin.

Buah pemberian  berjalan bersama Yesus, menghidupi kepedulian-Nya terhadap orang


Tuhan.. miskin dan tertindas
 hidup berkorban untuk membawa keadilan dan kebebasan bagi orang lain
 memiliki kepedulian dan berdoa untuk yang tertindas
 bisa melihat orang lain melalui mata kasih Yesus
 berpusat pada orang lain daripada mementingkan diri sendiri.

Keadilan (Justice)
Saya terkadang bertanya-tanya mengapa keadilan tampaknya begitu di luar jangkauan
kepedulian kita. Jika kita tunduk pada Amanat Agung, “mengajar mereka melakukan semua yang telah
Ku-perintahkan kepadamu," dan jika kita mematuhi Perintah Utama, "kasihilah Tuhan dan sesamamu
seperti dirimu sendiri," masalah keadilan tidak mungkin kita hindari. Perjalanan kita akan dicirikan oleh
persyaratan besar Mikha: "Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil,
mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6: 8). Kita akan
menjadi orang yang memerangi pengangguran dengan pelatihan kerja, memerangi buta huruf dengan
memberikan pendidikan, memerangi polusi dengan teknologi, memerangi penindasan dengan
perlindungan hukum, memerangi penyakit dengan obat-obatan, memerangi bahaya dengan
keamanan, memerangi kemiskinan dengan bantuan, memerangi kekacauan dengan ketertiban,
memerangi ketakutan dengan kasih, memerangi kelaparan dengan makanan, dan seterusnya dan
seterusnya. Kita akan berduka atas ketidakadilan dan penindasan. Kita akan dengan berani
menggunakan kemampuan dan bakat kita untuk memerangi hasil dari Kejatuhan (Fall).
Sayangnya, keadilan bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap remeh di antara orang Kristen.
Kita, seperti dunia di sekitar kita, menyukai kenyamanan kita dan menolak pengorbanan atau
ketidaknyamanan. Saat kita mendukung gagasan keadilan, waktu dan energi kita digunakan untuk
pengembangan pribadi dan pencapaian materi. Apa yang memuaskan kita pada saat tertentu lebih
mempengaruhi hidup kita daripada panggilan untuk menciptakan masyarakat di mana keadilan dan
kasih secara nyata mencerminkan sifat Tuhan.
Kerajaan Yesus — yang Ia bawa ketika Ia memulai pelayanannya — dimaksudkan untuk
memutarbalikkan bukan saja diri kita tapi juga dunia kita. Kabar baik tentang kerajaan Yesus tidak
dimulai di aula Kekaisaran Romawi tetapi dengan para gembala dan nelayan dan orang-orang di
pinggiran di masa Pax Romana (masa “perdamaian” di bawah kekuasaan Romawi). Pax (masa
perdamaian) kerajaan Yesus di bumi tidak datang dengan sebuah kerajaan militer yang memaksa.
Shalom Raja Damai tidak dari atas ke bawah tetapi menggelembung dari bawah ke atas—
memperbaiki yang rusak, merawat yang tertindas, mengangkat yang terpinggirkan, menghormati yang
merasa malu.
Kitaakan terus membutuhkan mengingat pesan nabi yang mengingatkan kita tentang
"persyaratan besar". Kita perlu menyelidiki hati kita dan melihat di mana masalah kita dalam mengatur
agenda pribadi kita. Eugene Peterson menyarankan bahwa iman yang tidak membawa kita melayani
keadilan akhirnya bisa membuat kita lebih buruk bukannya lebih baik. Hal ini sebenarnya bisa
memisahkan kita dari Tuhan dan jalan-Nya dibandingkan menarik kita pada-Nya.
Kebenaran dan kekudusan selalu merupakan masalah substansi, bukan penampilan. Masalah
keadilan secara konsisten melibatkan alokasi sumber daya nyata dan substantif: uang, waktu, peluang,
barang dan jasa. Pada Spiritual Formation Forum 2004 di Los Angeles, John Perkins mengklaim,
"Keadilan selalu tentang apa yang dimiliki seseorang." Kehidupan Kristen bukanlah permainan di mana
orang dengan mainan terbanyak menang. Apa yang kita punyai dan miliki tidak pernah hanya milik
kita. Kita adalah pengurus atas apa yang Tuhan telah berikan kepada kita. Tuhan meminta kita
bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan dengan apa yang kita miliki.
Pengikut Yesus harus berbagi sumber daya mereka dan bekerja melawan kejahatan yang
merampok dunia Tuhan yang Ia pedulikan dan kasihi. Gaya hidup dan pilihan yang lebih mencintai dan
menghargai orang lain hal-hal adalah ujian nyata bagi iman. Sebuah kelompok sekolah menengah di
gereja saya terus-menerus mengingatkan saya akan kebenaran ini dengan nama mereka "Singkirkan
Dirimu! (Get Over Yourself)"

PERTANYAAN REFLEKSI
1. Di manakah perhatian terhadap ketidakadilan dalam dunia ini cocok dengan pikiran dan
kehidupan Anda?
2. Apa reaksi umum Anda terhadap menjadi pekerja sukarela dengan waktu Anda untuk melayani
orang miskin, tertindas dan yang membutuhkan?
3. Bagaimana rasanya diperlakukan tidak adil? Apa perbedaan yang bisa dibuat oleh seorang
advokat?

LATIHAN ROHANI
1. Terbukalah untuk menjadi lebih sadar akan masalah keadilan di komunitas Anda melalui
pencarian tamasya. Bawalah anak-anak Anda atau kelompok kecil bersama Anda. Hubungi
dan atur waktu untuk bertemu dengan orang-orang yang terlibat dalam penyediaan makanan,
perumahan untuk orang miskin dan lanjut usia, rumah penampungan, rumah singgah, dll. Jenis
kebutuhan apa yang diwakili oleh organisasi ini? Bantuan macam apa yang mereka cari?
Jadilah relawan untuk membantu.
2. Lakukan perjalanan misi jangka pendek. Ekspos diri Anda pada kebutuhan dunia.
3. Mulailah membaca tentang masalah keadilan. Daftarlah ke Internal Justice Mission untuk
mendapatkan informasi dari surel mingguan.
4. Pertimbangkan tanggung jawab Anda di hadapan Tuhan atas apa yang Anda miliki. Apa efek
pandangan Tuhan tentang berkat yang telah Ia berikan pada Anda? Bagaimana Anda dapat
membagikan berkat Anda dengan orang lain? Bisakah Anda menjadi tutor? Bisakah Anda
membantu keluarga pengungsi? Bisakah Anda mengajari seseorang Bahasa Inggris? Bisakah
Anda memberikan kesempatan pelatihan untuk pelanggar hukum pertama kali?
5. Mulailah kelompok doa yang berdoa melalui topik-topik yang ada di koran. Berdoa untuk
kedamaian dan masalah keadilan. Terbukalah terhadap apa yang Tuhan ingin Anda lakukan.

SUMBER-SUMBER TENTANG “JUSTICE”


International Justice Mission, www.ijm.org
Generous Justice: How God’s Grace Makes Us Just by Timothy Keller
Half the Sky by Nicholas D. Kristof and Sheryl WuDunn
Let Justice Roll Down by John Perkins

Anda mungkin juga menyukai