Anda di halaman 1dari 40

MEMPERJUANGKAN

NILAI-NILAI KEHIDUPAN
MANUSIA DALAM MASYARAKAT

BAB IV
Kompetensi dasar

1. Memahami nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
2. Menerapkan nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
Tema:

1. KEADILAN
2. KEBENARAN
3. KEJUJURAN
4. KEDAMAIAN
5. LINGKUNGAN HIDUP
6. AJARAN SOSIAL GEREJA TENTANG KEADILAN DAN
PERDAMAIAN
7. KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI
ANUGERAH ALLAH
8. PERDAMAIAN DAN PERSATUAN BANGSA
Pemikiran Dasar

KEADILAN

❖ Keadilan merupakan suatu kondisi yang didambakan
setiap insan manusia.
❖ Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang
benar atau berpegang pada kebenaran.
❖ Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang apa
yang menjadi haknya, baik itu hak asasi maupun hak
sipil.

❖ De facto, dalam kehidupan masyarakat, kita
menemukan banyak praktek ketidakadilan,
entah dari segi ekonomi, politik, hukum,
sosial dan budaya.
❖ Semua tindakan ini menunjukkan bahwa
masyarakat kita, sadar atau tidak sadar,
sering tidak menghormati hak milik orang
lain.

❖ Berdasarkan kodrat, manusia berhak atas milik
pribadi. Perintah ketujuh dan kesepuluh dalam
Sepuluh Perintah Allah melindungi hak milik.

❖ Kedua perintah itu mewajibkan kita mengamalkan


keadilan; merelakan dan memberikan kepada setiap
orang apa yang menjadi haknya.
KEBENARAN


❖ Kebenaran berarti suatu keadaan atau kondisi yang
sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
❖ Kebenaran juga berarti hal yang sungguh-sungguh
benar. Karena itu kebenaran berkaitan erat dengan
kejujuran.
❖ Orang jujur berarti orang yang bertindak atas dasar
kebenaran.
❖ Kontra dari kebenaran adalah kebohongan, dusta,
fitnah, tipu muslihat.

❖ Dalam Kitab Suci kebenaran tidak hanya berarti tidak
berbohong, melainkan juga mengambil bagian dalam
kehidupan Allah.
❖ Allah adalah sumber kebenaran, karena Allah selalu
berbuat sesuai dengan janji-Nya kepada manusia,
maka Allah berfirman: “Jangan bersaksi dusta!” (Kel.
20: 8). →perintah ke-8
KEJUJURAN

❖ Nilai kejujuran nampaknya sangat mahal dan langka
kita temukan dalam kehidupan bangsa kita, termasuk
dalam dunia pendidikan.
❖ Dalam kasus ujian nasional misalnya, kita masih
terus mendengar banyak lembaga pendidikan yang
merekayasa proses ujian hanya untuk meluluskan
para peserta didiknya.
❖ Di bidang moral politik dan ekonomi, Indonesia
termasuk negara peringkat atas dalam masalah
korupsi.

▪ Korupsi adalah perilaku tidak jujur dari seseorang karena
mencuri uang negara, uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
▪ Jujur berarti tulus hati, tidak curang terhadap diri sendiri dan
tidak curang terhadap orang lain.
▪ Kejujuran merupakan keselarasan antara kata hati dan kata
yang diucapkan, antara kata yang diucapkan dan sikap serta
perbuatan nyata.

❖ Sebagai orang Kristen tentu saja kita dinasihati
untuk selalu bersikap jujur.
❖ Di tengah semua ketidakjujuran dan
ketidakbenaran ini, kita harus tetap bersikap
benar, jujur, dan adil.
❖ Kata-kata dan tingkah laku seorang Kristen sejati
hendaknya dapat dipercayai.

❖ Yesus berkata: “Jika berkata ‘ya’ hendaknya ‘ya’, jika
berkata ‘tidak’ hendaknya ‘tidak’; apa yang lebih dari
itu berasal dari si jahat (bdk.Mat 5:37).
❖ Yesus juga menuntut supaya kita bersikap jujur
❖ Terhadap orang yang munafik seperti kaum farisi,
Yesus bersikap sangat tegas (bdk.Mat 23: 1-34).
PERDAMAIAN

❖ Di pelbagai bangsa dewasa ini kita masih menyaksikan
pertikaian dan peperangan, entah itu antar sesama
bangsa (perang saudara) atau antar-negara tetangga
seperti Israel dengan Palestina.
❖ Segala upaya telah dilakukan, baik oleh PBB maupun
oleh tokoh atau negara tertentu. Misalnya Gereja Katolik
sekaligus negara kota Vatikan melalui Sri Paus yang
berusaha untuk terus mendamaikannya.

❖ Sementara dalam negeri Indonesia, kedamaian
hidup warga negara kadang-kadang terusik, entah
karena urusan politik ataupun oleh sentimen suku
dan agama.
❖ Dalam dunia pendidikan, kita pun tidak jarang
menyaksikan kekerasan antarpelajar, dan
antarmahasiswa.

❧ Budaya sekolah yang sejatinya menciptakan
manusia-manusia berkarakter, beraklak mulia
ternyata berperilaku sebaliknya, merusak,
mengeroyok bahkan menghilangkan nyawa
sesamanya.
❧ Karena itu perlu kita semua sadari bahwa
perdamaian sangat penting bagi kelangsungan dan
perkembangan hidup manusia.
KEUTUHAN ALAM LINGKUNGAN


❖ Kitab Suci secara simbolik menceritakan bahwa
Tuhan menciptakan unsur-unsur alam ini satu per
satu.
❖ Kitab Suci menandaskan: “Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.”
❖ Oleh karen itu, kita harus bersikap mengagumi dan
bersyukur terhadap alam lingkungan kita, karena
darinya kita dapat hidup dan berkembang.
Ajaran Sosial Gereja

❧ Ajaran sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak
dan kewajiban berbagai anggota masyarakat dalam
hubungannya dengan kebaikan bersama dalam lingkup
nasional maupun internasional.
❧ Ajaran sosial Gereja merupakan tanggapan Gereja
terhadap fenomena atau persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh umat manusia dalam bentuk himbauan,
kritik dan dukungan.
❧ Ajaran sosial Gereja bersifat lunak, bila dibandingkan
dengan ajaran Gereja dalam arti ketat, yaitu dogma
Gereja dan Perdamaian Dunia

❧ Gereja terlibat aktif dalam usaha menciptakan
perdamaian dunia.
❧ Gereja menghimbau agar umat kristen melakukan
kebenaran dalam cinta kasih dengan menggakkan
perdamaian dalam persatuan dengan sesama
manusia (GS art.78)
❧ Paus Yohanes XXIII mengajak umat kristiani dan
semua orang yang berkehendak baik untuk bekerja
sama menciptakan lembaga-lembaga sosial,
sekaligus menghargai martabat manusia dan
menegakkan keadilan serta perdamaian.
Gereja dan Penegakan Keadilan

❧ Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada
yang benar/berpegang pada kebenaran.
❧ Gereja menentang segala bentuk pelanggaran
terhadap martabat manusia.
❧ Keadilan itu tumbuh dalam sikap saling
menghormati dan kesediaan menjaga kedamaian
dan kesejahteraan seluruh umat manusia.
Arti dan Makna Keadilan


Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang yang
menjadi haknya, misalnya hak untuk hidup yang wajar,
hak untuk memilih agama/kepercayaan, hak untuk
mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk
memiliki sesuatu, hak untuk mengeluarkan pendapat, dan
sebagainya.
❧ Keadilan menunjuk pada suatu keadaan, tuntutan, dan
keutamaan

❧ Keadilan sebagai “keadaan” menyatakan bahwa
semua pihak memperoleh apa yang menjadi hak
mereka dan diperlakukan sama.
❧ Keadilan sebagai “tuntutan” menuntut suatu
tindakan yang adil
❧ Keadilan sebagai “keutamaan” adalah sikap dan
tekad untuk melakukan apa yang adil.
Jenis keadilan

❧ Keadilan komutatif menuntut kesamaan dalam
pertukaran. Misalnya mengembalikan pinjaman atau
jual-beli yang berlaku pantas, tidak ada yang rugi.
❧ Keadilan distributif menuntut kesamaan dalam
membagikan apa yang menguntungkan dan dalam
menuntut pengorbanan. Misalnya, kekayaan alam
dinikmati secara adil.
❧ Keadilan legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban
terhadap negara sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Bentuk-bentuk ketidakadilan
dalam masyarakat

❧ Tindakan perampasan dan penggusuran hak
milik orang, pencurian, perampokan, dan
korupsi.
❧ Tindakan pemerasan dan rekayasa
❧ Tindakan atau keengganan membayar utang,
termasuk kredit macet, yang berbuntut
merugikan rakyat kecil, dan sebagainya.
Akar Masalah Ketidakadilan

❧ Sistem dan struktur sosial politik, ekonomi dan
budaya yang tidak adil.
❧ Sikap diskriminatif dan tidak berperikemanusiaan
terhadap kaum perempuan, pendatang/imigran.
Pola Pendekatan untuk
Menegakkan Keadilan

❧ Memberikan suatu kesaksian hidup melalui
keterlibatan untuk mencapai suatu keadilan
dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.
❧ Mempelajari dengan baik masalah hak-hak
dasar manusia, sehingga orang dapat
menentukan mana yang perlu dilindungi dan
mana yang perlu ditegaskan.
KEADILAN DALAM KITAB SUCI
(Amos 5:7 -15; Luk 11:37-46)


Keserakahan rupanya senantiasa terjadi sepanjang hidup
manusia (lihat Amos 5:7-15).
❧ Situasi masyarakat atau bangsa Israel pada waktu nabi
Amos tampil adalah kekayaan dikuasai oleh sekelompok
kecil orang.
❧ Ketidakadilan juga terus berlangsung pada masa hidup
Yesus.Terjadi penindasan terhadap orang-orang yang tidak
berdaya. Bahkan pelakunya adalah termasuk kaum
agamawan Yahudi yang seharusnya membela dan
menegakkan keadilan sosial. (lihat Lukas 11:42-46).
Upaya memperjuangkan keadilan

❧ Kita perlu mempelajari dengan baik masalah hak-hak
dasar manusia.
❧ Tidak seorang pun boleh dirampas haknya, dan tidak
ada orang yang boleh merampas hak orang lain, karena
semua manusia adalah makhluk Tuhan yang luhur.
❧ Memberikan suatu kesaksian hidup melalui
keterlibatan untuk mencapai suatu keadilan dalam diri
kita sendiri terlebih dahulu.
❧ Mengutamaan cinta kasih.
Memperjuangkan Kebenaran

❧ Bentuk-bentuk kebohongan dalam masyarakat:
1) Berdusta dan saksi dusta. Berdusta berarti
mengatakan yang tidak benar dengan maksud untuk
menyesatkan.
2) Rekayasa atau manipulasi. Rekayasa dan manipulasi
itu bersifat mengelabui.
3) Fitnah dan umpatan. Fitnah dan umpatan adalah
tindakan yang sangat jahat, sebab yang difitnah tidak
hadir untuk membela diri.

❧ Sebab-Sebab orang berbohong
1) Orang berbohong hanya sekedar main-main saja.
Orang dapat berbohong hanya karena mau
menikmati kesenangan saja.
2) Orang berbohong untuk memperoleh keuntungan
tertentu. Para pedagang, misalnya, dapat berbohong,
supaya mendapat untung sebesar-besarnya.
3) Orang berbohong karena berada dalam situasi
tertekan. Kemudian untuk menyelamatkan diri dari
situasi tertekan, ia terpaksa berbohong.

❧ Akibat Kebohongan
1) Bagi diri sendiri
Keseringan berbohong membuat kita akan dikenal sebagai
pembohong dan akan kehilangan kepercayaan.
2) Bagi orang yang dibohongi
Orang yang dibohongi tentu saja mendapat gambaran yang
salah dan dapat bertindak fatal bagi dirinya dan mungkin saja
bagi orang lain.
3) Bagi masyarakat luas
Tindakan penipuan, rekayasa, dan manipulasi dapat
merugikan bagi masyarakat luas.
Ajaran Kitab Suci
(Kej 23: 1-3, 6-8; Matius 5:37; Yohanes 8:43 - 47


❧ Matius 5:37: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang
lebih dari pada itu berasal dari si jahat”
❧ Dalam Kitab Suci, ditegaskan bahwa kebenaran
tidak hanya berarti tidak berbohong, tetapi juga
berarti mengambil bagian dalam kehidupan Allah.
Allah adalah “sumber kebenaran”, karena Allah
selalu berbuat sesuai dengan janji-Nya. Maka Allah
berfirman: “Jangan bersaksi dusta.” → (8)
Upaya memperjuangkan kebenaran

❧ Membela kebenaran berarti juga memperjuangkan
kehendak Allah dan meneladan Yesus, Sang Kebenaran
sendiri.
❧ Kita harus berani menyampaikan pemikiran-pemikiran
atau maksud kepada siapa pun, termasuk kritik kepada
yang melanggar, koreksi kepada siapa pun yang melawan
cinta kasih Allah.
❧ Berani menjadi saksi kebenaran → Thomas Morus
menonak Hendri VIII untuk menikah lagi dgn Anna
Boleyn
Kejujuran

▪ Pengertian:
KBBI: jujur berarti tidak curang dan tidak berbohong. Jujur juga
kerap diartikan kesesuaian antara kata dengan perbuatan. Apa
yang ada dalam hati sama dengan apa yang dikatakan
▪ Jujur berarti tindakan yang dilakukan dengan tulus dan terus
terang.
▪ Orang-orang yang jujur menjauhkan diri dari tindakan
penipuan dan kemunafikan.
▪ Bentuk terburuk dari ketidakjujuran adalah sumpah palsu

▪ Makna kejujuran dapat disebut antara lain:
1. Modal untuk perkembangan pribadi dan kemajuan
kelompok.
2. Menjadi landasan pergaulan dalam hidup bersama

❧ Mengatakan kejujuran memerlukan kebijaksanaan.
Dalam menyampaikan informasi kita mesti berpatokan
pada tiga hal:
1) Apakah ini benar?
2) Apakah ini baik?
3) Apakah ini membantu?

❧ Rahasia harus selalu dijaga kecuali dalam situasi
tertentu saat rahasia itu memang harus disampaikan.
❧ Namun rahasia harus disampaikan secara cermat
dan tepat.
❧ Segla sesuatu yang kita katakan harus benar, namun
bukanlah suatu keharusan untuk menyampaikan
semuanya.

Bentuk-Bentuk Ketidakjujuran


1) Ketidakjujuran di bidang politik
▪ Penguasa dapat bersikap curang dan korup untuk kepentingan
diri dan golongan; memanipulasi undang-undang dan
peraturan; menggunakan agama untuk kepentingan politik,
dsb.
2) Ketidakjujuran di bidang ekonomi
▪ Penguasa dan pengusaha akan bersikap korup, kredit macet,
menggelapkan uang negara, menyusun proyek fiktif, dsb.
3) Ketidakjujuran di bidang budaya/pendidikan
▪ Fanatik budaya daerah tertentu dan mendiskreditkan budaya
daerah lain (etnosentris)

▪ Alasan ketidakjujuran:
Bagi penguasa: keserakahan pada kekuasaan, uang atau
materi (konsumerisme, hedonisme)
Bagi rakyat kecil ketidakjujuran terpaksa dilakukan demi rasa
aman dan mempertahankan hdup.
Orang bersopan santun hanyalah formalitas dan munafik
demi mendapat pujian

▪ Akibat ketidakjujuran:
Kemerosotan moral pribadi; kita mengalami krisis di bidang
politik/hukum, ekonomi, lingkungan hidup, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai