NIM : 215010101111136
Dr. Indah Dwi Quebani, S.H., M.H. adalah dosen di Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya. Sejak tahun 2018 beliau menjabat sebagai ketua Pusat
Kajian Hukum Pertambangan dan Hukum Energi Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya dan pada tahun 2019 menjabat sebagai ketua Departemen Hukum Tata
Negara Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Beliau aktif pada penelitian dan
kajian di bidang pembentukan peraturan perundang-undangan di sektor mineral dan
energi.
Daru Adianto adalah dosen Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam di
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi
Negosiasi dan Mediasi Konflik Direktorat Penanganan Konflik, Tenurial, dan
Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2015-2020.
Beliau juga aktif dalam menulis beberapa buku dan Journal.
Kekayaan lingkungan hidup dan sumber daya alam serta energi seharusnya
mampu digunakan sebagai sarana dan prasarana pendukung pembangunan bangsa
guna mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.
Namun karena adanya kesalahan dalam mengurus dan mengelola sumber daya alam
dan lingkungan hidup, maka tujuan pembangunan tidak terwujud. Berdasarkan
data, hampir 70% kekayaan negeri ini dikuasai oleh 100 orang konglomerat dan
30% dikuasai oleh hampir lebih dari 277 juta jiwa warga negara Indonesia. Hal
tersebut menyebabkan ketimpangan ekonomi yang sangat mencolok. Ketimpangan
tersebut disebabkan oleh dua hal. Pertama, oligarki kebijakan negara yang
cenderung memfasilitasi pemodal untuk bisa membagi kekayaan alam dengan
pejabat publik. Kedua, adanya kesalahan konstitusional yang tidak jelas
rumusannya tentang hak warga negara dan kewajiban negara dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan sumber daya, sehingga dalanm konteks inilah buku ini
dihadirkan ke pembaca.
Makna dan Hakikat Hak Subjektif dan Kewajiban Negara dalam Tata Kelola
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam dalam UUD NRI 1945 (hlm. 55-94).
Dalam bab ini yang menjadi pokok pembahasan adalah mengenai hak subjektif dan
kewajiban negara di bidang tata kelola lingkungan dan sumber daya alam dalam
UUD NRI 1945 dalam amandemen kelima dengan mengkaji berbagai konstitusi di
berbagai negara lain. Kewajiban negara adalah pertanggungjawaban negara untuk
melindungi hak-hak subjektif, hak negara, hak sipil, dan hak individu dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan amanat konstitusi.
Sedangkan hak subjektif adalah hak individu yang dijamin oleh negara dalam
melindungi Hak Asasi Manusia. Hak subjektif dibagi menjadi dua, yaitu: hak
mutlak dan hak relatif. Untuk menjamin hak tersebut maka diperlukan pengaturan
sebagai norma dasar yang disebut dengan Teks Undang-Undang.
Kekuatan dan kelebihan buku Hak Warga Negara dan Kewajiban Negara
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam adalah isi
pembahasan dalam buku ini dapat dikatakan up to date terhadap masalah-masalah
hukum lingkungan pada saat ini. Buku ini juga mengkaji secara mendalam
permasalahan hukum lingkungan dengan memaparkan metode penelitian yang
dipakai dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Selain itu, buku ini juga
dilengkapi dengan glosarium yang sangat bermanfaat bagi pembaca yang masih
awam untuk mengetahui istilah-istilah asing dalam buku tersebut. Dari segi sampul
dengan perpaduan gambar yang relate dengan lingkungan, font, dan warna buku
menjadikan buku ini terlihat menarik dan elegan. Penggunaan material sampul dan
kertas yang dipakai untuk pembuatan buku ini juga tebal sehingga tidak mudah
rusak. Dimensi buku ini juga sangat pas dan tidak terlalu berat.
Saya berharap dengan adanya penugasan resensi terhadap buku ini dapat
menjadi salah satu acuan bagi para penulis untuk melakukan pembaharuan buku ini
dengan mempertimbangkan kelemahan buku yang telah saya paparkan diatas. Isi
dari buku ini juga harus lebih mempertimbangkan permasalahan yang nyata di
tengah-tengah masyarakat bukan hanya sekedar aturan, regulasi dan penyelesaian
hukum lingkungan saja, sehingga buku ini tidak hanya dapat digunakan oleh
kalangan akademis hukum saja, namun juga dapat digunakan oleh masyarakat
awam. Namun saat ini, buku ini sangat cocok bagi mahasiswa hukum yang sedang
menempuh mata kuliah hukum lingkungan sebagai pedoman mata kuliah tersebut.