Anda di halaman 1dari 6

Nama: Julianty M Salhuteru

NPM: 12175201170036

Tugas: PAK Komunitas Iman

Kelas: C

Di dalam Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat (PTPU) GPM ada beberapa
wadah pelayanan atau pembinaan yang telah di bentuk di dalam Gereja guna untuk membantu
jalannya pelayanan di dalam gereja. Wadah-eadah pelayanan tersebut di kelompokan sebagai
berikut:

1. PFG (Pendidikan Formal Gereja)

Pendidikan Formal Gereja merupakan sebuah media dari PAK untuk warga gereja di setiap
jemaat. Pendidikan formal gereja ini dimulai dari jenjang anak batita sampai pada katekisasi.
Dalam pendidikan formal gereja ini yang dilakukan gereja lebih kepada memberi kesempatan
kepada anak – anak untuk tumbuh kembang dengan baik sesuai dengan usia dan pembiasaan
perilaku; mengenalkan budi pekerti,ketaatan, penerimaan dan melakukan pembiasaan dalam
perilaku demikian juga mengenai iman dan sikap sebagai anak Tuhan. Pendidikan formal gereja
ini membawa peserta didik untuk mengalami perjumpaan dengan Kristus, mengasihi Allah
dengan sungguh-sungguh, hidup dalam keataatan serta mampu mempraktekkan imannya dalam
kehidupan sehari hari. Dalam hal ini PFG memiliki fungsi dan peran untuk membimbing dan
mengarahkan anak untuk dapat mengenal Allah dan dapat menata kehidupannya untuk sesuai
dengan apa yang Yesus ajarkan. Dalam hal ini juga wujud dari PFG sendiri dapat dilihat dalam
SMTPI yang dimana didalam wadah ini memiliki tujuan agar anak dapat bertumbuh secara iman
dan dapat melakukan tindakan sesuai dengan ajaran Yesus seperti yang telah di ajarkan dan
diterapkan dalam SMTPI tersebut.

AMGPM (Angkatan Muda GPM)

Generasi pemuda dan pemudi GPM pada dasarnya merupakan sumber daya gereja yang
memiliki potensi – potensi dalam menggerakan dinamika pelayanan demi mewujudkan
panggilan dan amanat pelayanan gereja. Biasanya setelah menjalani pembinaan dalam
pendidikan formal gereja, maka pembinaan tingkat lanjutannya ialah angkatan muda. Sebagai
salah satu sumber daya gereja yang mempunyai potensi – potensi, pemuda dan pemudi GPM
perlu di bina dan juga di dukung untuk dapat meningkatkan potensi dan juga spritualitas mereka.
Karena alasan inilah GPM membuat wadah pembinaan bagi pemuda dan pemudi GPM dengan
sebutan Angkatan Muda GPM dan wadah pelayanan ini merupakan inisiasi dari salah satu
bidang di lembaga pembinaan jemaat (LPJ). Dengan adanya pembinaan pemuda dan pemudi
GPM ini juga pembinaan jemaatnya lebih terarah dan terfokus hanya kepada para pemuda dan
pemudi GPM dan bagaimana mengembangkan potensi yang miliki oleh para pemuda dan
pemudi GPM, selain itu arah pemberian pembinaan itu lebih terpusat dan lebih tepat sasaran,
sehingga iman mereka dapat bertumbuh di dalam Kristus. Pengembangan potensi pemuda dalam
AMGPM ini merupakan cara gereja untuk dapat merangkul setiap pemuda yang ada dan dapat
membentuk karakter mereka dan serta dapat mengembangkan potensi mereka secara baik dan
terarah dalam wadah ini. Sehingga kaum muda dapat berkembang dengan baik dan dapat
menjadi pemuda yang dapat berguna.

2. PELPRI (Pelayanan Pria atau Laki - laki)

Pelpri merupakan inisiasi dari salah satu bidang di lembaga pembinaan jemaat (LPJ).
Dalam Tata Gereja GPM, laki-laki dilihat sebagai sumber daya gereja yang potensial dalam
menggerakan dinamika pelayanan demi mewujudkan panggilan dan amanat pelayanan gereja.
Bersama perempuan, pemuda, anak dan remaja, laki-laki gereja terpanggil bersinergi untuk
membangun Tubuh Kristus. 

Fakta minimnya kehadiran laki-laki dalam ibadah-ibadah, volume program laki-laki


yang belum menunjukan perkembangan yang menggembirakan, selain merebaknya miras, judi,
narkoba bahkan KKN yang membelenggu laki-laki gereja, merupakan sebagian kenyataan yang
harus dihadapi dengan cerdas. Karena masalah – masalah inilah dibutuhkannya suatu wadah
pembinaan khusus untuk laki – laki GPM. Adapun beberapa tujuan pelayanan laki – laki sebagai
berikut : pertama, Menghimpun, mempersatukan dan melayani semua laki – laki GPM. Kedua,
menggalang, membina dan mengembangkan laki – laki menjadi sumber daya umat gereja yang
mampu memberitakan dan memasyurkan Injil Kerajaan Allah. Ketiga, menumbuhkan kesadaran
dan pemahaman bahwa laki – laki dan perempuan adalah mitra sejajar Allah. Keempat,
Membina dan mengarahkan laki-laki GPM menjadi anggota gereja yang memiliki Tri Ketahan
Umat yaitu ketahanan iman, ketahanan ilmiah dan ketahanan sosio ekonomi serta sadar akan hak
dan tanggungjawab jawabnya. Kelima, Mewujudkan keutuhan gereja melalui kepelbagian sosok
laki-laki gereja. Keenam, Memantapkan wawasan oikumenis yang mencakup keesaan gereja,
kesatuan umat dan keutuhan ciptaan.1 Dengan adanya potensi yang dimilki oleh laki-laki maka
gereja menggunakan diperlukan tanggungjawab untuk melakukan tujuan-tujuan yang dimaksud
agar dapat membentuk karakter mereka dan mambuat mereka semakin terarah serta
menumbuhkan Iman mereka kepada Yesus Kristus dan tetap menjalankan dan mengembangkan
wadah pelayanan ini.

3. PELWATA (Pelayanan Perempuan)

Perempuan – perempuan GPM pada dasarnya merupakan sumber daya gereja yang
memiliki potensi – potensi dalam menggerakan dinamika pelayanan demi mewujudkan
panggilan dan amanat pelayanan gereja. Bersama perempuan, pemuda, anak dan remaja, laki-
laki gereja terpanggil bersinergi untuk membangun Tubuh Kristus. Sebagai salahsatu sumber
daya gereja, perempuan – perempuan GPM ini perlu dibina dan juga di dukung untuk
meningkatkan potensi dan juga spiritualitas mereka sehingga lewat sikap dan perbuatan mereka,
mereka dapat menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah. Dan juga mereka dapat kuat iman dan
dapat mengatasi permasalahan – permasalahan kehidupan dewasa ini. Karena alasan inilah maka
GPM membuat wadah pelayanan khusus perempuan, dan wadah pelayanan perempuan ini
merupakan inisiasi dari salah satu bidang di lembaga pembinaan jemaat (LPJ). Dengan adanya
pembinaan perempuan GPM ini juga pembinaan jemaatnya lebih terarah dan terfokus hanya
kepada para perempuan GPM dan bagaimana mengembangkan potensi yang miliki oleh
perempuan GPM, selain itu arah pemberian pembinaan itu lebih terpusat dan lebih tepat sasaran,
sehingga iman mereka dapat bertumbuh di dalam Kristus. Dan lewat pembinaan ini juga , gereja
dapat menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah bagi sesama manusia.

Selain itu dengan hadirnya wadah pembinaan perempuan ini, perempuan – perempuan
GPM dapat bertumbuh menjadi perempuan – perempuan yang mewujudkan panggilan dan
amanat pelayanan gereja. perempuan – perempuan GPM ini dapat menopang sesama manusia

1
https://gamalamastory.wordpress.com/2012/09/15/20/ diakses pada 09 April 2020.
dan dengan potensi mereka juga, mereka bisa memperjuangkan hak – hak perempuan dalam
kehidupan bergereja dan dalam hal ini juga sudah banyak prestasi yang di dapat dari wadah
pelayanan perempuan GPM dalam mengembangkan potensi – potensi yang mereka punya.

4. Warga Gereja Profesi

WGP atau Warga Gereja Profesi merupakan inisiasi dari salah satu bidang di lembaga
pembinaan jemaat (LPJ). Warga Gereja Profesi adalah tiga kata yang menjelaskan arti dari
bidang itu. Warga Gereja menunjukkan bahwa orang yang terlibat di dalamnya adalah warga
gereja-gpm. Sedangkan kata Profesi memiliki arti, bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (ketrampilan dan kejuruan) tertentu. Ini berarti, Warga Gereja Profesi adalah sebagai
suatu usaha pengelompokan. 2Warga Gereja Profesi merupakan salah satu bidang yang ada dan
lahir karena tuntutan pelayanan di GPM. Ini berarti keberadaannya, merupakan bagian yang
sangat hakiki di dalam menjawab kebutuhan pelayanan di GPM. Lantas mewajibkan GPM untuk
melibatkan dan mendayagunakan potensi anggota jemaatnya secara terbuka. Semuanya, untuk
terjadi pembangunan jemaat yang sesuai dengan keberadaan dan karakter GPM sendiri. Warga
Gereja Profesi pada dasarnya berada di bawah kontrol sinode GPM dan pertanggungjawabannya
juga kepada sinode GPM. Melalui WGP ini GPM telah melakukan pemanfaatan potensi warga
jemaat atau warga jemaat telah ikut berpartisipasi di dalam gereja. WGP ini sendiri hadir di
konteks masyarakat Maluku pasca- konflik sosial yang diperhadapkan dengan isu – isu sosial
seperti : Kemiskinan, keadilan, penegakan hukum, keadilan gender, krisis lingkungan, kekerasan
dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, dan problematika lainnya. Tugas gereja pada
dasarnya ialah menyusun suatu pendekatan misi gereja yang berpijak kepada partisipasi warga
jemaat, dan dengan hadirnya warga gereja profesi ini pemanfaatan dan pengolaan potensi warga
jemaat diharapkan dapat memberikan konstribusi secara praktis dalam kesaksian, pelayanan
gereja dan kemanusiaan. Selain karena isu – isu sosial, warga gereja profesi ini juga hadir karena
dua alasan yaitu partisipasi potensi warga jemaat sangat memadai untuk membangun suatu
pelayanan yang berkualitas dan terfokus kepada masalah – masalah keumatan yang rill, agar misi
gereja lebih efektif dan kontekstual dan juga karena adanya budaya pternalistik masing
mempengaruhi cara pandang warga jemaat, sehingga segala sesuatu bergantung kepada pendeta
atau sinode dan karena alasan ini juga sehingga potensi jemaat tidak di gunakan. Dengan
2
https://docplayer.info/30955039-Bab-i-pendahuluan-kesatuan-gereja-merupakan-pergumulan-di-
gereja-protestan-maluku-selanjutnya-disingkat.html diakses pada 09 April 2020.
hadirnya warga gereja profesi ini, memberikan dorongan untuk memahami keberadaan warga
jemaat sebagai suatu langkah atau pendekatan alternative bagi pengembangan ketatapelayanan
gereja.3 selain memanfaatkan potensi jemaat dalam pelayanan, Warga Gereja Profesi ini juga
hadir untuk memudahkan pelayanan gereja dalam memberikan penguatan iman sesuai dengan
profesi – profesi yang ada sehingga mereka lebih kuat lagi di dalam Iman dan arah pemberian
pembinaan itu lebih terpusat dan lebih tepat sasaran, sehingga iman mereka dapat bertumbuh di
dalam Kristus. Dan lewat potensi warga jemaat ini juga jemaat dapat membantu gereja dalam
membina jemaat dan menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah bagi sesama manusia.

5. Warga Gereja Senior

WGS atau warga gereja senior juga merupakan inisiasi dari salah satu bidang di lembaga
pembinaan jemaat (LPJ). Keberadaannya warga gereja senior ini merupakan bagian yang sangat
hakiki di dalam menjawab kebutuhan pelayanan di GPM. Anggota warga gereja senior adalah
para orang tua yang karena kondisi dan keadaan mereka sehingga mereka seringkali di abaikan.
Warga Gereja menunjukkan bahwa orang yang terlibat di dalamnya adalah warga gereja-gpm.
Dan senior ini menunjukan kepada kemantangan berpikir seseorang dan juga pengalaman
mereka di dalam pelayanan gereja.4 Pelayanan WGS bukan hanya pelayanan ritual saja namun
dilakukan juga pelayanan kesehatan dan sebagainya. Pembinaan WGS ini bertujuan untuk
memberikan pembinaan kepada para orang tua dan juga memberikan wadah bagi mereka untuk
dapat mengekspresikan keinginan mereka sehingga mereka tidak merasa diabaikan oleh gereja.
Dengan adanya pembinaan warga gereja senior ini juga pembinaan jemaatnya lebih terarah dan
terfokus hanya kepada para orang tua atau lansia, dan arah pemberian pembinaan itu lebih
terpusat dan lebih tepat sasaran, sehingga iman mereka dapat bertumbuh di dalam Kristus. Dan
lewat pembinaan warga gereja senior juga , gereja dapat menghadirkan tanda – tanda kerajaan
Allah bagi sesama manusia.

6. BINAKEL (Bina Keluarga )

Binakel ini merupakan salah satu pelayanan yang dilakukan pada tiap-tiap keluarga tertentu guna
untuk tetap menjaga kesatuan keluarga agar tetap membina keluarga untuk menjadi keluarga
3
https://docplayer.info/30955039-Bab-i-pendahuluan-kesatuan-gereja-merupakan-pergumulan-di-
gereja-protestan-maluku-selanjutnya-disingkat.html diakses pada 09 April 2020.
4
https://www.sinodegpm.org/perspektif-pelayanan-warga-gereja-senior diakses pada 09
April 2020.
Kristen yang baik. Biasanya, BINAKEL dilaksanakan setiap hari Sabtu dalam keluarga-keluarga
jemaat. Tujuan Binakel adalah agar setiap keluarga yang berada didalam jemaat dapat
memanfaatkan waktu jumpa diakhir pekan sebagai waktu evaluasi dalam keluarga. Dalam
BINAKEL (Bina Keluarga), dibutuhkan komunikasi antar anggota keluarga. Komunikasi
merupakan syarat utama bagi pencapaian tujuan BINAKEL (Bina Keluarga) itu sendiri. Selain
itu juga komunikasi berfungsi untuk mewujudkan tanda syukur keluarga atas anugerah dan
berkat Tuhan selama satu minggu menjalani kehidupan, keluarga dalam konteks ini menjadi
5
fokus pembinaan warga Gereja. Sebagai wadah pelayanan yang kecil, Binakel mempunyai
peranan yang penting dalam pertumbuhan iman keluarga, memang dulunya Binakel hadir karena
konflik SARA namun Binakel sampai sekarang pun masih dijalankan karena dianggap penting
bagi perkembangan iman setiap anggota keluarga di dalam jemaat. Pembinaan dalam Binakel ini
lebih kepada orang tua kepada anak, dan keluarga menjadi tempat pembinaan yang paling dasar,
dengan demikian GPM merasa perlu untuk tetap dilakukannya Binakel dalam pelaksanaan
pembinaan umat GPM. Dengan adanya Binakel pembinaan itu lebih terpusat dan lebih tepat
sasaran, baik kepada anak, suami, istri dsb. sehingga iman mereka dapat bertumbuh di dalam
Kristus. Dan lewat pembinaan ini juga , gereja dapat menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah
bagi sesama manusia.

5
https://docplayer.info/113856959-Binakel-kajian-terhadap-tema-bulanan-bina-keluarga-gereja-
protestan-maluku-gpm-tahun-2017-dari-perspektif-teologi-keluarga-maurice-eminyan.html diakses
pada 09 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai