Anda di halaman 1dari 8

Nama : Monita Keiluhu

Npm : 12175201170056

Mata Kuliah : Homiletika 2 (Revisi Khotbah)

Kelas : C

Teks Alkitab : I Tawarikh 14: 8-17 “Daud memukul kalah orang Filistin”

Tafsiran Singkat

Kitab Tawarikh adalah sebuah kitab yang ditulis pada zaman pascapembuangan. Kitab
Tawarikh ini menggunakan materi sejarah yang sama dengan kitab Samuel dan Raja – raja,
namun penulis kitab ini melakukan beberapa perubahan untuk menyampaikan pesannya kepada
umat Allah yang kembali dari pembuangan. Dalam hal ini kitab Tawarikh mencoba untuk
memberikan kesempatan kepada pembaca untuk melihat bagaimana umat Allah di dalam masa
pascapembuangan mengerti pesan dari kitab – kitab yang di kutip oleh penulis. 1 Kitab Tawarikh
2
merupakan kitab yang diperkirakan ditulis sekitar tahun 400 SM. dan yang memimpin pada
masa ini ialah kekaisaran Persia. Yang dimana setelah pembuangan ke Babylonia, bangsa
Yahudi tunduk dibawah pemerintahan Persia. Pada masa ini bangsa Yahudi berusaha kembali
membangun peradaban mereka dengan menulis sejarah – sejarah penting bangsa Israel. Disini
penulis kitab Tawarikh menulis peristiwa – peristiwa yang maknanya dianggap abadi, dan
penulis kitab Tawarikh hendak menceritakan sejarah sedemikian rupa sehingga umat itu dapat
yakin bahwa Allah tetap memerintah, dan ia juga hendak menekankan pentingnya kesetiaan yang
3
penuh kepada-Nya. Selain itu kitab Tawarikh ini juga mau menekankan fungsi raja – raja
keturunan Daud bukan hanya berfungsi sebagai pemimpin kerajaan, tetapi juga berfungsi sebagai
seorang nabi. Hal ini dikarenakan mereka sering kali mendapatkan pesan Allah secara langsung
tanpa perantara para nabi. Hal ini disebabkan karena tidak ada konflik antara nabi benar dan nabi
palsu sehingga jabatan kenabian telah berakhir. Walaupun demikian, nubutan yang merupakan

1
Artikel Martus!!
2
W.S.Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 1 Taurat dan Sejarah, (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2008) hlm
419.
3
Ibid.
inspirasi ilahi untuk berkata – kata dan menulis tidak berakhir. Hal ini memiliki kesinambungan
dalam komunitas pascapembuangan. Inspirasi kenabian ini datang kepada tokoh – tokoh yang
bukan nabi, mereka utusan – utusan yang diinspirasikan. Mereka memberikan kekuatan dan
nasihat kepada umat yang kembali dari pembuangan untuk terus mencari TUHAN. 4

Teks I Tawarikh 14:8-17, ini dimulai dengan kebencian orang Filistin terhadap Daud
karena Daud diangkat menjadi raja atas bangsa Israel. Penulis kitab Tawarikh mengarahkan
perhatiannya pada persoalan internasional yang utama dari Daud, yaitu penguasaan oleh orang
Filistin. Daud sewaktu melarikan diri dari Saul , Ia telah menjadi salah satu orang yang tunduk
kepada orang Filistin. Dengan demikian, ketika mendengar bahwa Daud telah menjadi raja atas
Israel yang bersatu, ini merupakan suatu ancaman yang besar bagi orang Filistin. Mereka akan
diperhadapkan dengan tekanan dan marabahaya yang dapat ditimbulkan oleh Daud, sehingga
orang Filistin pun merencanakan untuk menangkap Daud dengan menyusun siasat penyerbuan di
lembah Refaim. Ada hal yang menarik dari kisah ini, dimana Daud bertanya dulu kepada Allah
jika mengadakan sebuah kegiatan penting, dan dengan izin Allah maka Daud pun menyerang
orang Filistin di Baal-perasim. Dalam dua kali penyerangan yang dilakukan orang – orang
Filistin terhadap Daud, dalam segala tindakannya untuk melawan dia selalu meminta izin dari
Allah, dan dengan izin Allah dia mendapatkan kemenangannya atas orang – orang Filistin dua
kali berturut – turut. Kemenangan Daud atas orang Filistin ini juga mau menunjukan bahwa
Allah menang melawan dewa – dewa Filistin, kemenangan ini mau menunjukan betapa
besarnya kuasa penyertaan Tuhan bagi Israel. Begitu cepat dan kuatnya hantaman orang
Israel dalam serangan mendadak ini sehingga orang Filistin melarikan diri dan
meninggalkan patung-patung berhala mereka. Daud mengambil berhala-berhala orang
Filistin itu, kemungkinan untuk menunjukkan betapa tidak berdayanya kekuatan dewa-
dewa itu dibandingkan dengan kekuatan Allah.

Disini Daud menunjukan sikap yang mengandalkan Allah dalam segala sesuatu yang mau
dia perbuat, dia melakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah Allah dan karena sikapnya itu
dia mendapatkan kemenangan yang dinginkannya. Penulis Tawarikh dalam hal ini menekankan
frasa “berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN” dalam ceritanya ini. Jika pada waktu
pemindahan tabut sebelumnya Daud tanpa menuruti perintah Allah membawa tabut tersebut,

4
Artikel Martus.
sehingga terjadi malapetaka, maka ketika dalam penyerangan ini Daud berbuat seperti yang
diperintahkan Allah, sehingga orang filistin dipukul kalah.5 Dengan demikian, teks ini mau
mengatakan bahwa Allah itu mahakuasa, Allah selalu menyertai umat-Nya dalam segala keadaan
dan sebagai umat yang percaya segala sesuatu yang dilakukan haruslah sesuai dengan apa yang
diperintahkan Allah dan mengandalkan-Nya dalam segala sesuatu yang kita perbuat, karena jika
kita melakukannya sesuai dengan kehendak-Nya pada akhirnya kita akan memperoleh segala
sesuatu yang kita inginkan.

Ide Sentral :

 Allah menyertai Daud dalam mengahadapi musuh – musuhnya.

Tujuan Khotbah

Agar semua anggota jemaat dapat memahami penyertaan Allah dalam setiap kehidupan
umat-Nya dan mereka dapat mengandalkan Allah dalam kehidupan mereka sehari – hari.

Konteks Homiletis

Khotbah ini untuk ibadah Minggu pagi pukul 09.00 WIT di Jemaat Efrata Pandan
Kasturi. Yang hadir sebagian besar adalah anggota jemaat yang terdiri dari orang dewasa saja,
karena untuk anak – anak ada sekolah minggu di ruang serbaguna, disamping gereja. Dengan
demikian pendengar khotbah adalah orang dewasa. Sehingga khotbah ini ditujukan kepada
seluruh anggota jemaat GPM Efrata Pandan Kasturi yang mengikuti ibadah minggu tersebut.

Skema Khotbah :

Skema Khotbah yang dipakai adalah skema empat halaman.

1. Masalah Teks
Pada bagian masalah teks , akan dijelaskan masalah apa yang sedang dihadapi Daud,
ketika dia diangkat menjadi seorang raja atas Israel dan mendapatkan penyerangan dari
bangsa Filistin.
5
Agus Santoso, Tafsir Alkitab Kontekstual-Oikumenis 1 Tawarikh,(Jakarta:BPK Gunung
Mulia,2017) hlm 162-163
2. Masalah Konteks
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai realitas sekarang yang dimana banyak
ancaman yang ada didalam kehidupan kita sebagai manusia.
3. Solusi Teks
Pada bagian akan dijelaskan mengenai bagaimana Daud yang mengandalkan Allah dan
melakukan apa yang Allah kehendaki ketika dia menghadapi persoalannya pada masa itu.
4. Solusi Konteks
Pada bagian ini akan dijelaskan bahwa bagaimana seharusnya orang percaya berlaku
dalam kehidupan mereka sehari – hari dan belajar dari teks ini mengenai hal
mengandalkan Allah dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya dalam kehidupan
berjemaat, sehingga mereka dapat mengatasi ancaman – ancaman yang ada pada masa
ini.

Isi Khotbah :

Selamat Pagi jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, salam sejahtera untuk kita
semua. Bapak ibu jemaat yang dikasihi oleh Tuhan, Sosok Daud itu bukan tokoh yang baru kita
dengar sekarang, namun kita sudah mendengar banyak kisah tentang Daud dari masa kanak –
kanak di sekolah minggu bahkan sampai sekarang. Daud merupakan seorang tokoh yang paling
sering di ceritakan sebagai tokoh yang sangat rendah hati di dalam Perjanjian Lama. Teks bacaan
kita hari ini juga bercerita tentang bagaimana Daud mengalahkan pasukan perang Filistin berkat
pertolongan Tuhan.

Bapak Ibu jemaat yang di kasihi Tuhan, Orang – orang Filistin pada masa pemerintahan
Daud, merupakan orang – orang yang berkuasa, orang – orang yang superpower, orang – orang
yang kuat dan orang – orang yang peradabannya sangat maju. Bangsa Filistin ini terkenal dengan
penggunaan bahan baku besi mereka, yang lebih unggul dibandingkan dengan perlengkapan dan
senjata perunggu milik bangsa Israel dan juga mereka ini terkenal dengan kebijakan militer
mereka yang agresif. Karena keunggulan mereka ini bapak ibu, seringkali mereka mengusik dan
menindas bangsa – bangsa yang kecil yang dalam hal ini termasuk bangsa Israel. Selama hampir
200 tahun bangsa Filistin mengusik dan menindas bangsa Israel, dan seringkali mereka
menyerbu wilayah bangsa Israel dan karena kelemahan bangsa Israel, mereka tidak mampu
mengatasi kekuatan militer dari bangsa Filistin ini. Namun hal ini berakhir pada masa
pemerintahan Daud yang dengan penyertaan Tuhan dapat mengatasi bangsa Filistin. Daud
adalah seorang yang takut akan Allah dan karena itu ia selalu menyerahkan seluruh persoalannya
ke dalam campur tangan Allah. Ketika Daud mendengar bahwa bangsa Filistin telah maju untuk
menyerang bangsa Israel, ia pun maju untuk menghadang mereka. Akan tetapi Daud sadar
bahwa tanpa Allah berpihak kepadanya ia pasti kalah dan binasa ditangan musuh, karena itu
sebelum Ia berperang melawan bangsa Filistin ia mencari Kehendak Allah dengan bertanya
kepadaNya apakah langkah yang diambil nya adalah sesuai dengan kehendak Allah atau tidak.
Dan atas petunjuk dari Allah Daud akhirnya maju ke medan perang dan Allah memberi
kemenangan kepadanya.

Bapa ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan……kekalahan yang dialami oleh bangsa
Filistin tidak membuat mereka takut, tetapi mereka mundur seketika dan kembali menyerang
bangsa Israel. Dalam menghadapi musuh yang kuat itu, Daud bertanya kembali kepada Allah
apa yang harus dia lakukan. Dan Allah menjawab dia dengan memberikan petunjuk bagaimana
Ia harus menyerang mereka, dan Daud mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya,
karena Allah sendiri akan keluar berperang didepan mereka, hal itu ditandai dengan bunyi derap
pasukan diatas pepohonan Kertau. Hal ini dilakukan oleh Daud dan ia bersama pasukannya
dapat memukul mundur semua pasukan Filistin, karena Allah bersama- sama dengan mereka.

Bapak Ibu saudara – saudara yang dikasihi Tuhan… Orang Filistin adalah mimpi buruk
bagi Daud pada masanya. Namun kita tidak menutup kemungkinan bahwa Orang Filistin juga
merupakan mimpi buruk kita disaat ini, dizaman millennial ini. Mungkin bukan manusia dengan
baju zirah dan pedang yang panjang yang siap membunuh kita kapan saja, tetapi mimpi buruk
dengan artian yang lain. Untuk kehidupan dewasa ini banyak sekali mimpi – mimpi buruk yang
menjadi ancaman bagi kehidupan kita Seperti, Narkoba yang semakin banyak beredar, pergaulan
bebas yang menghancurkan moral anak – anak muda zaman sekarang, Seks Bebas, HIV/AIDS,
dan sebagainya yang selalu siap untuk membinasakan kita.

Bapak Ibu saudara – saudara yang dikasihi Tuhan… Hidup kita di dunia ini tidak
terlepas dari berbagai ancaman yang membahayakan kehidupan kita sebagai manusia, seperti
bencana – bencana alam yakni banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dll, belum lagi
penyakit – penyakit,virus dan sebagainya yang mungkin saja akan membuat kehidupan kita tidak
tentram, hidup di dalam ketakutan, hidup dalam kewaspadaan, keadaan – keadaan seperti ini
tidak bisa di prediksi oleh kita manusia membuat kita harus selalu berjaga - jaga. Selain itu
bapak ibu.. ada juga ancaman yang datang dari sesama kita sendiri, seperti orang - orang yang
berkuasa yang ingin menang sendiri, yang ingin menguasai orang lain untuk kepentingan dirinya
sendiri, orang – orang yang merebut hak – hak masyarakat masyarakat kecil, terorisme yang mau
menghancurkan keutuhan suatu Negara, dan masih banyak lagi. Terkhususnya kita sebagai
orang yang percaya kepada Kristus, kita diperhadapkan dengan segala bentuk godaan – godaan
dunia, seperti judi, miras, sikap acuh tak acuh terhadap ibadah – ibadah, tidak bertanggung jawab
atas tugas yang diberikan, selain itu juga anak – anak tumbuh dengan pola perilaku yang salah,
kemajuan teknologi yang membuat anak – anak bebas mengakses apa saja, kekerasan terjadi
dimana – mana, kasus – kasus pencurian, kasus – kasus penipuan, hidup yang mementingkan
kepentingan pribadi, ke gereja hanya sebagai bentuk formalitas dan masih banyak lagi. Bapak
ibu … Hal – hal seperti Inilah yang merupakan mimpi – mimpi buruk kita di zaman ini, dan
karena keterbatasan kita sebagai manusia kita bisa saja menjadi binasa, kita bisa mati, baik mati
secara rohani maupun jasmani, untuk itulah kita selalu membutuhkan penyertaan Tuhan atas kita
sehingga kita tidak binasa.
Bapak ibu jemaat yang di kasihi Tuhan …. Ketika kita diperhadapkan dengan berbagai
ancaman – ancaman seperti ini, pastilah kita merasa sangat ketakutan, karena setiap kita pasti
tidak ingin binasa, tidak ingin menderita, setiap kita pasti menginginkan kehidupan yang
sejahtera, kehidupan yang damai, tanpa ancaman. Begitu pula dengan Daud, yang pada masanya
menghadapi bangsa Filistin sebagai wujud kebinasaan bangsanya. Bangsa Filistin merupakan
bangsa yang besar, bangsa yang dulunya telah menindas bangsa Israel. Bangsa Israel tentu saja
menjadi takut jika mereka harus kembali ditindas oleh bangsa Filistin. Dalam menghadapi orang
– orang Filistin ini bukanlah persoalan yang muda bapak ibu, mereka sangat tangguh dalam
militer, senjata – senjata mereka adalah senjata yang terbuat dari besi yang unggul, hal ini
berbanding terbalik dengan persenjataan milik bangsa Israel yang terbuat dari perunggu. Dari
segi senjata sudah jelas bahwa bangsa Filistin yang lebih unggul dan karena keunggulan ini
pastinya mereka bisa menang mengalahkan bangsa Israel. Namun bapak ibu … hal ini
berbanding terbalik, bangsa Israel di bawah pemerintahan Daud berhasil mengalahkan orang –
orang Filistin dengan tuntunan Allah atasnya. Tanpa campur tangan Allah, apa yang dilakukan
Daud adalah sia – sia. Karena Daud percaya kepada Allah dan mengikuti apa yang dikehendaki
oleh Allah, sehingga orang – orang Filistin pun kalah ditangan Daud. Kita bisa lihat pada ayat 10
dan 11. Bapak ibu jemaat yang di kasihi Tuhan, sikap Daud yang bertanya kepada Allah ini mau
menunjukan bahwa Daud mengakui kelemahannya dan keterbatasannya sebagai seorang
manusia, sebagai seorang raja untuk itu dia meminta penyertaan Allah, dia bertanya apa yang
harus dia lakukan terhadap bangsa Filistin. Hal ini terlihat dengan jelas dalam pembacaan kita
tadi yang dimana Daud selalu bertanya ketika dia mau menghadapi bangsa Filistin. Dan ketika
dia mengandalkan Allah dalam menghadapi musuhnya, dia mendapati sebuah kemenangan yang
luar biasa.
Bapak Ibu jemaat yang di kasihi Tuhan … Daud dalam kehidupannya meyakini sungguh
bahwa Allah yang ia percayai adalah Allah yang maha kuasa, Allah yang sanggup untuk
melakukan hal – hal besar dalam kehidupan manusia, dan karena itu ia selalu bergantung dan
berharap hanya kepada Allah. Kisah Daud memukul mundur orang Filistin, semuanya tidak
terlepas dari Kasih dan penyertaan Allah atas Daud. Karena kesetiaannya kepada Allah itulah
yang membuat Allah menjadikan dia seorang raja yang besar, yang dapat membawa bangsanya
kepada puncak kejayaan, dimana tercipta kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Lewat
penyertaan Allah mereka dapat mengalahkan orang – orang Filistin yang pada saat itu
merupakan orang – orang yang sangat kuat. Bapak ibu.. kekalahan yang terima bangsa Filistin
juga mau menunjukan bahwa Allah mempunyai kuasa yang sangat besar, Allah mampu
mengalahkan dewa – dewa yang di percayai oleh bangsa Filistin, dan karena kasih-Nya yang
besar, Ia selalui menyertai seluruh ciptaannya. Penyertaannya bukan terlihat hanya pada saat
kemenangan ketika mengalahkan musuh, namun baik suka maupun duka Ia selalu menyertai
umat-Nya.
Bapak Ibu saudara - saudara yang dikasihi Tuhan, dalam kehidupan kita sehari – hari,
kita tidak bisa terlepas dengan namanya ancaman, banyak hal dapat menjadi ancaman didalam
kehidupan kita sehari – hari dan sewaktu – waktu dapat membinasakan kita. Baik itu
penderitaan, ketidakadilan, bencana – bencana alam dan juga penyakit, sikap tidak bertanggung
jawab, malas ke ibadah, sikap mengandalkan diri sendiri, dsb. Hal – hal seperti ini yang bisa
saja kita temukan dalam perjalanan hidup kita dan bisa saja membinasakan kehidupan kita baik
itu kehidupan jasmani mau kehidupan rohani kita. Karena itu kita membutuhkan Perlindungan
dari Tuhan yang sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai ancaman yang mengancam
kehidupan kita. Dalam perjalanan karier pun kita membutuhkan campur tangan Tuhan agar kita
bisa berhasil dan dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam pekerjaan kita baik sebagai
pelajar, PNS, pekerja swasta, ibu rumah tangga, pedagang, TNI/Polri dsb. Kita memerlukan
campur tangan Tuhan agar kita bisa menjadi orang – orang yang bertanggung jawab dalam tugas
kita, agar kita menjadi orang yang mampu menghadapi segala tantangan dalam dunia kerja
maupun lingkungan kita. Kita memerlukan penyertaan Tuhan atas kita karena banyak sekali
godaan – godaan dunia yang dapat membinasakan kita, jika kita tidak membutuhkan
penyertaannya bisa saja kita menjadi orang – orang dengan pribadi yang buruk, tidak jujur dalam
bekerja, kerja asal – asalan, melakukan korupsi, dan sewaktu – waktu bisa saja kita di jauhi oleh
sesama kita karena sikap kita yang tidak baik.
Bapak ibu jemaat yang di kasihi Tuhan, Sebagaimana Daud yang dipimpin Tuhan dapat
meraih kesuksesan dalam seluruh pekerjaannya, maka sebagai orang percaya kita dapat belajar
dari padanya. Baik mengenai kesetiaannya kepada Tuhan ,maupun ketergantungannya kepada
Tuhan. Bila kita benar- benar percaya dan mengandalkan seluruh hidup ini kepada Tuhan maka
Tuhan akan memimpin seluruh perjalanan kita dan akan membuat kita hidup di dalam sukacita
walaupun kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan – tantangan hidup. Mengandalkan
Tuhan dengan cara apa ? dengan selalu menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan. Dan
semua itu juga harus di barengi dengan sikap kita yang selalu rajin datang ibadah, saling
membantu satu dengan yang lainnya, jujur dan bertanggung jawab dalam tugas dan juga
pelayanan dll. bapak ibu… Ada satu hal yang perlu kita ingat bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan umat-Nya baik dalam suka maupun duka, diatas gunung atau di lembah, dalam
tangis ataupun tawa, dalam bekat maupun pencobaan. Terkadang kita berpikir bahwa Tuhan
tidak pernah benar – benar menyertai kita hanya karena doa kita tidak di jawab atau belum di
jawab Tuhan. Namun bukti penyertaan Tuhan tidak dilihat sebatas itu bapak ibu… Tuhan benar
– benar menyertai umat-Nya, dan dia tahu mana rancangan yang baik untuk setiap umat-Nya dan
terkadang dia mempunyai cara – cara tersendiri untuk menjalankan rancangannya. Tetapi satu
yang pasti Tuhan selalu menyertai kita sama seperti ia menyertai Daud, Ia tidak pernah
meninggalkan kita, untuk itu kita sebagai orang yang percaya hendaknya melakukan kehendak –
kehendak Tuhan dalam kehidupan kita sehari – hari. Tuhan Yesus memberkati kita selalu …
Amin.

Anda mungkin juga menyukai