Anda di halaman 1dari 3

Berikut adalah garis besar kehidupan Nabi Samuel sejak kelahirannya hingga wafatnya:

1.Samuel diserahkan menjadi hamba Tuhan sejak masih anak-anak

1 Samuel 1:28 Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya
kepada TUHAN.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.

Samuel merupakan anak dari salah satu hubungan suami-istri dalam Kristen yaitu pasangan Elkana dan
Hana. Sebelum kelahirannya, Hana memohon kepada Tuhan agar diberikan anak dan berjanji akan
memberikan anaknya itu menjadi hamba Tuhan di bait Allah. Tuhan pun menjawab doa Hana dan
memberikannya Samuel. Oleh karena itu, setelah kelahiran Samuel, Hana memberikan Samuel ke bait
Allah untuk menjadi hamba Tuhan sesuai dengan janjinya pada Allah. Hal ini yang kemudian memberikan
arti nama Samuel dalam Alkitab. Setelah Samuel lahir, terjadi kemerosotan moral pada bangsa Israel
yang membuat Imam Besar Eli susah hati.

2.Samuel dibesarkan oleh Imam Besar Eli

1 Samuel 2:11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah
pengawasan imam Eli.

Samuel kemudian dibesarkan oleh Imam Besar Eli di Bait Allah. Pembelajaran agamanya dituntun oleh
Imam Besar Eli, sedangkan kebutuhan fisiknya diurus oleh pelayan-pelayan wanita.

3.Allah memanggil Samuel dan memberikan nubuat tentang keluarga Eli

1 Samuel 3:10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah:
“Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”

Ini adalah pertama kalinya Samuel berinteraksi langsung dengan Allah. Awalnya, Samuel mengira ia
dipanggil oleh Eli. Setelah tiga kali, akhirnya Eli mengerti bahwa Allah lah yang telah memanggil Samuel
sehingga dimintanya Samuel untuk menjawab Allah. Dalam interaksinya, Allah memberitahukan kepada
Samuel tentang hukuman yang akan ia berikan pada keluarga Eli. Ketika Eli bertanya, Samuel tidak
menyembunyikan satu hal pun dari yang Allah katakan di depan Eli. Hal ini menjadi tindakan yang
berkenan di hadapan Allah.

4.Samuel mengurapi Raja Saul sebagai raja pertama bagi bangsa Israel

1 Samuel 9:15-16 Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul,
demikian: “Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah
Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan
umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena
teriakannya telah sampai kepada-Ku.”

Samuel pun menjadi semakin tua. Sayangnya, anak-anaknya tidak hidup seperti Samuel yang menjadi
hamba Tuhan. Melihat hal ini, orang Israel menuntut adanya raja atas bangsa mereka. Awalnya Samuel
merasa kesal karena permintaan ini, tetapi Allah ternyata menghendaki adanya raja atas bangsa Israel.
Atas perintah Tuhan, Samuel pun mengurapi Raja Saul. Ini menjadikan Saul sebagai raja pertama bagi
bangsa Israel. Samuel memilih pemimpin bagi bangsa Israel sesuai dengan ayat Alkitab tentang memilih
pemimpin.

5.Samuel mengurapi Raja Daud untuk menggantikan Raja Saul

1 Samuel 16:13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-
tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu
berangkatlah Samuel menuju Rama.

Raja Saul, setelah diurapi, ternyata tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan. Hal ini membuat
Tuhan menyesal dan Samuel berdukacita. Oleh karena itu, Allah mengambil langkah untuk memilih raja
yang baru bagi bangsa Israel, yang seturut dengan kehendak-Nya. Dipilihnya Daud dan Samuel pun
mengurapi Raja Daud. Raja Daud selanjutnya menjadi raja bagi bangsa Israel yang baik di mata Allah.

6.Samuel wafat di Rama

1 Samuel 25:1 Dan matilah Samuel, seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia
di rumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.

Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Samuel diperkirakan wafat pada 28 Ilyar pada umur kurang lebih 80
tahun.
nama kelompok 1. Janno pongoh

2. marselina koolang

Arti Nama Samuel

Berikut arti nama Samuel sesuai dengan Alkitab:

1. ‘TUHAN mendengar’

1 Samuel 1:19-20 Keeseokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan
TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana,
isterinya, TUHAN ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya dari pada
TUHAN.”

Samuel merupakan anak Elkana. Elkana memiliki dua istri yaitu Penina dan Hana. Penina memiliki anak,
sedangkan Hana tidak. Ini membuat Penina menyakiti hati Hana dan membuat Hana sedih. Akhirnya,
Hana berdoa di hadapan Tuhan, yang diyakini sesuai dengan cara berdoa dalam Roh, dan bernazar jika
Allah memberikannya anak laki-laki, ia akan menyerahkan anak tersebut menjadi hamba Tuhan. Tuhan
mendengarkan doa Hana tersebut. Hal inilah yang akhirnya membuat Hana memutuskan untuk
memberikan nama anaknya Samuel. Sikap Hana ini sesuai dengan yang tertulis pada ayat Alkitab tentang
kepercayaan.

Arti nama Samuel dalam Alkitab ini diambil dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua suku kata yaitu
‘shama’ dan ‘El’. ‘Shama’ memiliki arti mendengar. ‘El’ memiliki arti Allah. Nama ini kemudian sesuai
dengan kisah kehidupan Samuel ketika menjadi nabi dan hakim untuk bangsa Israel. Samuel selalu
berseru kepada Tuhan dan ia mendengarkan Allah. Begitupun sebaliknya, Samuel menjadi orang yang
didengar oleh Allah.

2. ‘Nama-Nya adalah TUHAN’

1 Samuel 2:18 Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya
berlilitkan baju efod dari kain lenan.

Menepati janjinya pada Allah, Hana pun memberikan Samuel untuk dibesarkan di Bait Allah. Ini
membuat Samuel menjadi pelayan dan hamba Tuhan. Hal ini membuat arti nama Samuel dalam Alkitab
juga sesuai dengan bahasa Ibrani yang diambil dari dua suku kata ‘shemu’ dan ‘El’. ‘Shemu’ memiliki arti
namanya dan ‘El’ memiliki arti Allah. ‘El’ juga banyak dikenal sebagai singkatan dari ‘Elohim’ yang berarti
Allah. Samuel kemudian selalu dikenal sebagai hamba Allah dari kelahiran sampai kematiannya. Ia
sungguh-sungguh takut akan Tuhan sesuai pengertian takut akan Tuhan yang benar

Anda mungkin juga menyukai