Anda di halaman 1dari 33

Ada begitu banyak tokoh

Alkitab yang patut diteladani.

Salah satu tokoh Alkitab


tersebut adalah Nabi Samuel
Sebelum Nabi Samuel lahir,
sudah terdapat seorang tokoh
dalam Alkitab bernama
Samuel.
Ia merupakan pemimpin yang
dipilih dari suku Simeon untuk
membantu pembagian tanah
Kanaan bagi orang Israel.
Bilangan 34:18-20
Lagi haruslah kamu mengambil
seorang pemimpin dari setiap suku
untuk membagikan tanah itu sebagai
milik pusaka. Inilah nama orang-orang
itu: dari suku Yehuda: Kaleb bin
Yefune; dari suku bani Simeon:
Samuel bin Amihud;
Arti Nama Samuel
‘Allah mendengar’
1 Samuel 1:19-20
Keeseokan harinya bangunlah mereka itu pagi-
pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN;
kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di
Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana,
isterinya, TUHAN ingat kepadanya. Maka setahun
kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu
Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya
dari pada TUHAN.”
Samuel, Nabi Sejak Kecil
Samuel, yang akhirnya begitu peka dengan suara
Tuhan dan bertemu Tuhan di usia muda (1 Samuel
3:1-14) dan menjadi nabi Israel.
Kelahirannya dilatar belakangi oleh doa Hana,
ibunya, sebuah doa yang sungguh-sungguh dari
hatinya (1 Samuel 1:9-13).
Sejak kecil sekali Samuel dibawa ke Bait Allah dan
akhirnya diserahkan kepada Tuhan (1 Samuel
1:18,19,24).
Menjadi pelayan Tuhan sejak kecil
PENDAHULUAN
• Jika kita berpikir bahwa kita terlalu tua; ingatlah Abraham
• Jika kita berpikir bahwa kita terlalu muda; ingatlah Daud
• Jika kita berpikir bahwa kita tidak bertalenta; ingatlah murid-
murid Yesus
• Jika kita berpikir bahwa kita tidak peduli; ingatlah Saulus
PENDAHULUAN
Dalam dunia olahraga atau
politik, kita harus menjadi
seorang pemimpin dengan
kemampuan yang luar biasa
untuk menciptakan
perbedaan;
tetapi adalah suatu hal yang
cukup menggelikan melihat
Allah gemar menggunakan
orang-orang yang tidak
mungkin, orang-orang yang
kita tidak akan pernah duga
dapat membuat perbedaan.
SAMUEL YANG: MASIH MUDA
1 Samuel 3:1a
Samuel yang muda itu
menjadi pelayan TUHAN
di bawah pengawasan Eli.

Samuel selalu disebut sebagai “anak-anak”. Faktanya:


•1 Samuel 2:11 – “anak itu menjadi pelayan TUHAN”
•1 Samuel 2:18 – “ia masih anak-anak, yang tubuhnya
berlilitkan baju efod dari kain lenan”
•1 Samuel 2:21 – “makin besarlah Samuel yang muda itu”
•1 Samuel 2:26 – “tetapi Samuel yang muda itu”
SAMUEL YANG: MASIH MUDA
Pengulangan adalah suatu
cara yang digunakan
sebagai bentuk
penekanan; penulis sedang
memusatkan perhatian
kita kepada masa muda
Samuel. Ia hanyalah
seorang anak kecil, yang
bertumbuh dan melayani
para orang dewasa. Ia
adalah anak kecil yang
masih rentan dan hidup
jauh dari orang tuanya.
SAMUEL YANG: MASIH MUDA
Samuel menjadi 'pelayan', bukan dilayani.
Jadi Samuel mulai melayani sejak kanak-
kanak. Hal itu terjadi karena orang tuanya
mendorong ke arah itu. Secara sadar
ibunya membawa Samuel, memfasilitasi,
mengarahkan, memberi citra diri melalui
bajunya, dan akhirnya memberi
kesempatan untuk melayani, bertindak
sebagai pelayan. Secara sadar kita harus
mempersiapkan membangun generasi
baru. Generasi yang melayani sejak dini.
KEADAAN ROHANI PADA MASA SAMUEL
1 Samuel 3:1b
Pada masa itu firman TUHAN
jarang; penglihatan-
penglihatan pun tidak sering.

Perhatikan bahwa tidak ditulis bahwa tidak ada pelayanan, tidak ada
imam, tidak ada pengorbanan atau aktivitas yang berhubungan
dengan rumah Tuhan; sepertinya semua fungsi harian yang
berhubungan dengan pelayanan di rumah Tuhan tetap berjalan
seperti biasanya, TETAPI dengan perbedaan yang sangat besar –
“firman TUHAN jarang” – Allah tidak menampakkan diri-Nya – Allah
hampir tidak hadir – Allah telah menjadi tidak terdengar.
KEADAAN ROHANI PADA MASA SAMUEL
2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli
adalah orang- orang dursila; mereka
tidak mengindahkan TUHAN,
2:17 Dengan demikian sangat
besarlah dosa kedua orang muda itu
di hadapan TUHAN, sebab mereka
memandang rendah korban untuk
TUHAN.

2:22 Eli telah sangat tua. Apabila


didengarnya segala sesuatu yang
dilakukan anak-anaknya terhadap
semua orang Israel dan bahwa
mereka itu tidur dengan
perempuan-perempuan yang
melayani di depan pintu Kemah
Pertemuan,
KEADAAN ROHANI PADA MASA SAMUEL
Tidak hanya mereka
memilih untuk menjalani
kehidupan yang tidak
bermoral, mereka juga
memperkenalkan unsur-
unsur dari penyembahan
berhala, persundalan,
dalam pelayanan mereka
kepada Allah di surga.
Ini telah menjadi suatu
kebiasaan yang sangat
menghujat Allah Yang
Maha Kudus sehingga Ia
secara perlahan menarik
diri. Firman-Nya menjadi
jarang.
KEADAAN ROHANI PADA MASA SAMUEL
Ini adalah keadaan ketika Samuel yang
muda ini sedang melayani TUHAN.
 Akankah ia bertahan atau menyerah?
 Akankah ia meninggalkan gereja ketika
ia menjadi dewasa?
 Akankah ia keluar?
 Akankah ia menjadi seperti anak-anak
Eli, pendidiknya?
TELADAN SAMUEL 1. RINDU DEKAT KEPADA ALLAH

1 Samuel 3:3
Lampu rumah Allah belum lagi padam.
Samuel telah tidur di dalam bait suci
TUHAN, tempat tabut Allah.
TELADAN SAMUEL 1. RINDU DEKAT KEPADA ALLAH

- Saat teduh pribadi


- Ibadah keluarga
- Ibadah jemaat
- Hidup adalah ibadah
TELADAN SAMUEL 1. RINDU DEKAT KEPADA ALLAH

Rom. 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati.(TB)
TELADAN SAMUEL 1. RINDU DEKAT KEPADA ALLAH

Mazmur 23:6
Kebajikan dan kemurahan
belaka akan mengikuti
aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam
rumah TUHAN sepanjang
masa.
TELADAN SAMUEL 1. RINDU DEKAT KEPADA ALLAH

Mazmur 23:6
Seperti rusa yang
merindukan sungai
yang berair,
demikianlah jiwaku

merindukan Engkau, ya
Allah.
TELADAN SAMUEL 2. MENOLAK KEADAAN YANG
BIASA-BIASA SAJA
1 Samuel 3:2.
“Pada suatu hari (malam) Eli, yang
matanya mulai kabur dan tidak
dapat melihat dengan baik, sedang
berbaring di tempat tidurnya
(tempatnya yang biasa).”

Eli, sang imam besar sedang tertidur di


tempatnya yang biasa; tidak ada
penjelasan yang lebih mengenai
tempat seperti apakah itu, tepatnya
karena itu adalah tempatnya biasa
berbaring, tempat yang familiar
dengan dirinya. Dengan kata lain, ia
sedang melakukan sesuatu yang biasa
ia selalu lakukan.
TELADAN SAMUEL 2. MENOLAK KEADAAN YANG
BIASA-BIASA SAJA
Di sisi lain, secara berlawanan, penulis menjelaskan
secara detail dan mendalam mengenai di manakah
Samuel yang muda tertidur; ia tertidur di dalam
bait suci TUHAN, tempat tabut Allah. Tempat ini
adalah tempat yang Maha Kudus (Keluaran 26:33-
34). Ini adalah tempat di mana Allah bertemu
dengan imam besar untuk memberikan petunjuk dan
perintah kepada umat-Nya –
Ini bukanlah tempat tidur; dan Samuel bukanlah
imam besar; dia hanyalah anak-anak. Kenapa ia
tidak tidur di tempatnya yang biasa seperti orang
lain?
TELADAN SAMUEL 2. MENOLAK KEADAAN YANG
BIASA-BIASA SAJA
TELADAN SAMUEL 2. MENOLAK KEADAAN YANG
BIASA-BIASA SAJA
TELADAN SAMUEL 3. ANAK YANG BERBAKTI KEPADA
ORANGTUA
Sederhananya karena ibunya,
Hana, menceritakan kepadanya
cerita tentang kelahirannya.
Hana tidak mempunyai anak. Ia
datang ke rumah Tuhan dan
dengan pedih hati berdoa kepada
TUHAN sambil menangis tersedu-
sedu dan bernazar apabila ia
memiliki anak, ia akan
memberikan anak itu untuk
melayani Allah. Allah mendengar
doanya dan lahirlah Samuel.
Samuel pun bertumbuh dalam
rasa percaya bahwa Allah itu
nyata, Ia mendengar dan
menjawab, Ia hadir, Ia
memimpin…
TELADAN SAMUEL 3. ANAK YANG BERBAKTI KEPADA
ORANGTUA
Amsal
6:20 Hai anakku, peliharalah
perintah ayahmu, dan janganlah
menyia-nyiakan ajaran ibumu.
6:21 Tambatkanlah senantiasa
semuanya itu pada hatimu,
kalungkanlah pada lehermu.
6:22 Jikalau engkau berjalan,
engkau akan dipimpinnya,
jikalau engkau berbaring,
engkau akan dijaganya, jikalau
engkau bangun, engkau akan
disapanya.
TELADAN SAMUEL 4. MENDENGAR DAN MENJAWAB
ALLAH DENGAN SEGERA

1 Samuel 3:4
“Lalu TUHAN
memanggil: “Samuel!
Samuel!”, dan ia
menjawab: “Ya, bapa.””
TELADAN SAMUEL 4. MENDENGAR DAN MENJAWAB
ALLAH DENGAN SEGERA
1 Samuel 3:4-8
3:4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya,
bapa."
3:5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah
bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil;
tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.
3:6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah,
lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa
memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku;
tidurlah kembali."
3:7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah
dinyatakan kepadanya.
3:8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia
pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa,
bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah
yang memanggil anak itu.
TELADAN SAMUEL 4. MENDENGAR DAN MENJAWAB
ALLAH DENGAN SEGERA
Samuel mendengarkan suara Allah, tetapi berpikir
bahwa itu adalah suara imam Eli yang memanggil
karena hingga saat itu Samuel tidak mengetahui
bagaimana suara Allah itu; ia belum pernah
mendengar-Nya. Jadi dua kali ia mendengarkan
suara-Nya dan dua kali juga ia berlari ke Eli dan
dua kali Eli menyuruhnya kembali tidur.
Allah memecah keheningan; Ia menyatakan diri-
Nya kepada Samuel dengan cara yang baru dan
tidak terduga; Samuel berlari kepada gurunya
untuk meminta nasihat… DUA KALI Eli
menyuruhnya kembali tidur. Mungkin Eli berpikir
bahwa hanya dia yang dapat mendengarkan suara
Allah dan tidak menyadari bahwa Allah mampu
menyatakan dirinya kepada seorang pemuda,
kepada ‘anak-anak.’
TELADAN SAMUEL 4. MENDENGAR DAN MENJAWAB
ALLAH DENGAN SEGERA
TELADAN SAMUEL 4. MENDENGAR DAN MENJAWAB
ALLAH DENGAN SEGERA

Ibrani 3
3:15 Tetapi apabila
pernah dikatakan: "Pada
hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
janganlah keraskan
hatimu seperti dalam
kegeraman",
1 Samuel 3:10
Lalu datanglah TUHAN,
berdiri di sana dan
memanggil seperti yang
sudah-sudah:
“Samuel! Samuel!”
Dan Samuel menjawab:
“Berbicaralah, sebab
hamba-Mu ini
mendengar.”
Ketaatannya untuk melayani di bait
Allah sejak kecil membuat hati Tuhan
senang.
Ketulusan hati yang ada di dalam diri
anak kecil inilah yang menjadikannya
istimewa.
Biarlah Kisah Kesetiaan Samuel,
Melayani Tuhan Sejak Masih Balita
Hingga Akhir Usia menjadi TELADAN
bagi kita semua... AMINNN

Anda mungkin juga menyukai