1.INJIL MATIUS, 5:13 –16. 2.SURAT RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI GALATIA, 5: 16 –26. Dalam Matius, 5:13-16, Yesus memerintahkan agar murid-murid-Nya menjadi garam dan terang dunia. Menjadi garam dan terang dunia berarti berbuat baik. Perbuatan baik itu tidak boleh disembunyikan. Perbuatan baik itu perlu dilakukan di tengah masyarakat. Perbuatan baik itu dilakukan bukan untuk mencari pujian, melainkan agar orang memuliakan Allah. Sebab, semua perbuatan baik bersumber pada Allah. Perbuatan-perbuatan baik sangat diperlukan dalam hidup bersama. Menurut Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia, sikap-sikap baik yang diperlukan dalam hidup bersama, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, tidak gila hormat, tidak saling menentang, dan tidak saling mendengki. Semua itu merupakan buah-buah Roh. Barang siapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan hawanafsunya dan keinginan-keinginan pribadi. Menjadi milik Kristus berarti membiarkan diri hidup dipimpin oleh Roh. Menurut Surat Paulus, sikap-sikap yang menghambat hidup bersama juga sangat jelas, yaitu: perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, mementingkan diri sendiri, kedengkian, gila hormat, dan sebagainya. Semua itu merupakan buah dari hawa nafsu. Sebagai milik Kristus, buah-buah hawa nafsu itulah yang perlu disalibkan. Itu semua membuat kehidupan bersama akan rusak. Tidak gila homat, tidak saling mendengki, dan tidak saling menentang merupakan tindakan kerja sama. Dengan demikian, sikap kerja sama seperti yang dibuat oleh para semut yang tidak mementingkan diri sendiri, mereka selalu berbuat untuk kelompok. Demikian juga pada seorang ibu (simbok), dimana ia selalu murah hati dan memikirkan orang lain. Sehingga, Ibu (Simbok) selalu memasak lebih agar dapat memberi pada orang lain. Sikap-sikap tersebut juga sangat berguna bagi hidup bersama di masyarakat. Buah dari sikap-sikap itu adalah damai sejahtera dan sukacita. Orang dibaptis berarti menanggalkan cara hidup lama dan mengenakan cara hidup baru seperti Kristus. Cara hidup baru itu berlandaskan pada kasih, sukacita, damai dan sebagainya. Dalam kehidupan bersama, tidak jarang orang yang mengenakan cara hidup lama. Cara hidup lama itu ialah kebencian, iri hati, amarah, hawa nafsu, dan sebagainya. Di tengah situasi itu, murid Kristus diutus untuk menjadi garam dan terang dunia. Murid Kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup baru dengan maksud agar Allah semakin dimuliakan. TERIMA KASIH