Anda di halaman 1dari 16

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
2022

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Katolik


dan Budi Pekerti
Fase A – Fase F
Untuk SD/Program Paket A,
SMP/Program Paket B, dan
SMA/SMK/Program Paket C
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Tentang Capaian Pembelajaran


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti, capaian yang ditargetkan dimulai sejak Fase A dan
berakhir di Fase F (lihat Tabel 1 untuk fase-fase mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti).

Tabel 1. Pembagian Fase Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Fase Kelas dan Jenjang Pada Umumnya

A Kelas I – II SD/Program Paket A

B Kelas III – IV SD/Program Paket A

C Kelas V – VI SD/Program Paket A

D Kelas VII – IX SMP/Program Paket B

E Kelas X SMA/SMK/Program Paket C

F Kelas XI – XII SMA/SMK/Program Paket C

CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan


projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih
diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya
untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur
dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk
intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

Sebagai acuan untuk pembelajaran intrakurikuler, CP dirancang dan ditetapkan


dengan berpijak pada Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Isi. Oleh
karena itu, pendidik yang merancang pembelajaran dan asesmen mata pelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti tidak perlu lagi merujuk pada dokumen
Standar Isi, cukup mengacu pada CP. Untuk Pendidikan dasar dan menengah,
CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus

2
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta


didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler ini
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum dan pembelajaran.

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang


ditargetkan. Namun demikian, sebagai kebijakan tentang target pembelajaran yang
perlu dicapai setiap peserta didik, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan
pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu pengembang kurikulum operasional
ataupun pendidik perlu menyusun dokumen yang lebih operasional yang dapat
memandu proses pembelajaran intrakurikuler, yang dikenal dengan istilah alur
tujuan pembelajaran. Pengembangan alur tujuan pembelajaran dijelaskan lebih
terperinci dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen.

Memahami Merumuskan Menyusun alur Merancang


Capaian tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran
Pembelajaran pembelajaran dari tujuan dan asesmen
pembelajaran

Gambar 1. Proses Perancangan Pembelajaran dan Asesmen

Memahami CP adalah langkah pertama dalam perencanaan pembelajaran dan


asesmen (lihat Gambar 1 yang diambil dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen).
Untuk dapat merancang pembelajaran dan asesmen mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti dengan baik, CP mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti perlu dipahami secara utuh, termasuk rasional mata
pelajaran, tujuan, serta karakteristik dari mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti. Dokumen ini dirancang untuk membantu pendidik pengampu mata
pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti memahami CP mata pelajaran
ini. Untuk itu, dokumen ini dilengkapi dengan beberapa penjelasan dan panduan
untuk berpikir reflektif setelah membaca setiap bagian dari CP mata pelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

3
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Untuk dapat memahami CP, pendidik perlu membaca dokumen CP secara


utuh mulai dari rasional, tujuan, karakteristik mata pelajaran, hingga
capaian per fase. Pendidik di SMP, misalnya, perlu juga mengetahui
CP untuk fase-fase sebelumnya (Fase A sampai C di SD) dan juga CP
untuk fase-fase berikutnya (Fase E dan F di SMA) untuk mengetahui
perkembangan yang telah dan akan dialami oleh peserta didik. Begitu
juga pendidik di fase-fase lainnya.

Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi


Pekerti
Pendidikan pada dasarnya merupakan tanggungjawab utama dan pertama
orangtua, demikian pula dalam hal pendidikan iman anak. Pendidikan iman
pertama-tama harus dimulai dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, tempat dan
lingkungan dimana anak mulai mengenal dan mengembangkan iman. Pendidikan
iman yang dimulai dalam keluarga perlu dikembangkan lebih lanjut dalam Gereja
(Umat Allah), dengan bantuan pastor paroki, katekis dan guru Pendidikan Agama
Katolik di sekolah.

Negara juga mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi agar pendidikan iman bisa
terlaksana dengan baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Salah satu bentuk dukungan negara adalah dengan menyelenggarakan pendidikan
iman (agama) secara formal di sekolah yaitu Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti.

Belajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti mendorong peserta didik
menjadi pribadi beriman yang mampu menghayati dan mewujudkan imannya
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan
yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi, Ajaran Gereja (Magisterium), dan
pengalaman iman peserta didik. Kurikulum Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti diharapkan mampu mengembangkan kemampuan memahami, menghayati,
mengungkapkan dan mewujudkan iman para peserta didik. Mata pelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti disusun secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

4
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran
iman Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama
dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan juga untuk menciptakan hubungan antar
umat beragama yang harmonis dalam masyarakat Indonesia yang majemuk demi
terwujudnya persatuan nasional.

Setelah membaca bagian Rasional Mata Pelajaran, apakah dapat


dipahami mengapa mata pelajaran ini penting? Apakah dapat dipahami
tujuan utamanya?

Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi


Pekerti
1. agar peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap membangun
hidup yang semakin beriman (beraklak mulia);
2. membangun hidup beriman Kristiani yang berarti membangun kesetiaan pada
Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan, situasi dan
perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup; dan
3. mendidik pesera didik menjadi manusia paripurna yang berkarakter mandiri,
bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global sesuai
dengan tata paham dan tata nilai yang diajarkan dan dicontohkan oleh Yesus
Kristus sehingga nilai-nilai yang dihayati dapat tumbuh dan membudaya dalam
sikap dan perilaku peserta didik.

Setelah membaca tujuan mata pelajaran di atas, dapatkah Anda mulai


membayangkan bagaimana hubungan antara kompetensi dalam CP
dengan pengembangan kompetensi pada profil pelajar Pancasila?
Sejauh mana Anda sebagai pengampu mata pelajaran ini, mendukung
pengembangan kompetensi tersebut?

5
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan


Budi Pekerti
Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan. Empat elemen konten
tersebut adalah:

Elemen Deskripsi

Pribadi Peserta Didik Elemen ini membahas tentang diri sebagai laki-
laki atau perempuan yang memiliki kemampuan
dan keterbatasan kelebihan dan kekurangan, yang
dipanggil untuk membangun relasi dengan sesama
serta lingkungannya sesuai dengan Tradisi Katolik.

Yesus Kristus Elemen ini membahas tentang pribadi Yesus Kristus


yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah,
seperti yang terungkap dalam Kitab Suci Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru, agar peserta didik
berelasi dengan Yesus Kristus dan meneladani-
Nya.

Gereja Elemen ini membahas tentang makna Gereja agar


peserta didik mampu mewujudkan kehidupan
menggereja.

Masyarakat Elemen ini membahas tentang perwujudan iman


dalam hidup bersama di tengah masyarakat sesuai
dengan Tradisi Katolik.

Kecakapan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
adalah memahami, menghayati, mengungkapkan, dan mewujudkan. Dengan
memiliki kecakapan memahami, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
ajaran iman Katolik yang otentik. Kecakapan menghayati membantu peserta
didik dapat menghayati iman Katoliknya sehingga mampu mengungkapkan iman
dalam berbagai ritual ungkapan iman dan pada akhirnya mampu mewujudkan

6
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

iman dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kecakapan ini merupakan dasar


pengembangan konsep belajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Kompetensi dan/atau materi esensial apa yang terus menerus dipelajari


dan dikembangkan peserta didik dari fase ke fase?
Sejauh mana Anda sudah mengajarkan seluruh elemen-elemen mata
pelajaran ini?

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama


Katolik dan Budi Pekerti Setiap Fase

Capaian Pembelajaran disampaikan dalam dua bentuk, yaitu (1)


rangkuman keseluruhan elemen dalam setiap fase dan (2) capaian untuk
setiap elemen pada setiap fase yang lebih terperinci.
Saat membaca CP, gunakan beberapa pertanyaan berikut untuk
memahami CP:
• Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase?
Bagaimana kompetensi tersebut dapat dicapai?
• Adakah ide-ide pembelajaran dan asesmen yang dapat dilakukan
untuk mencapai dan memantau ketercapaian kompetensi tersebut?

Capaian Pembelajaran Setiap Fase

▶ Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A)


Pada akhir Fase A, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya sebagai
ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, mewujudkan

7
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan
tokoh-tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

▶ Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)


Pada akhir Fase B, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya (baik fisik maupun non fisik), mampu
mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota
Gereja, serta terpanggil untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki (seperti
menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dll) dan mewujudkan imannya dengan
cara melakukan perbuatan baik, membangun semangat persatuan, sesuai dengan
teladan Yesus dan tokoh-tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru.

▶ Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/Program Paket A)


Pada akhir Fase C, peserta didik memahami dirinya sebagai citra Allah, sebagai
laki-laki atau perempuan, dan mampu mensyukurinya dengan melibatkan diri dalam
kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa dan perayaan sakramen Baptis,
Ekaristi dan Tobat, sebagai tanda keselamatan Allah), dan mewujudkan imannya
dalam kehidupan bermasyarakat dengan menunjukkan rasa bangga sebagai
warga negara Indonesia dengan menjunjung tinggi hati nurani, serta membangun
semangat dialog antar agama dan kepercayaan, sesuai dengan ajaran Gereja dan
teladan Yesus Kristus.

▶ Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP/Program


Paket B)
Pada akhir Fase D, peserta didik menyadari dan mensyukuri diri sebagai citra Allah,
sebagai laki-laki atau perempuan, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan,
untuk mengembangkan diri melalui peran keluarga, sekolah, teman, masyarakat
dan Gereja dengan meneladani pribadi Yesus Kristus, sehingga terpanggil untuk
mengungkapkan imannya dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa,
perayaan sakramen dan terlibat secara aktif di dalam kehidupan menggereja);
serta mewujudkan imannya dalam hidup bermasyarakat (melaksanakan hak dan
kewajiban, bersikap toleran, dan menghormati martabat manusia).

8
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

▶ Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/SMK/Program Paket C)


Pada akhir Fase E, peserta didik memahami dirinya sebagai pibadi yang unik, sebagai
laki-laki dan perempuan yang memiliki kesetaraan sebagai Citra Allah; yang memiliki
suara hati, sehingga mampu bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh
media massa, ideologi dan gaya hidup yang berkembang saat ini; memahami Kitab
Suci, Tradisi Suci dan Magisterium sebagai sumber untuk mengenal pribadi Yesus
dan karya-Nya; memahami peran Roh Kudus dan Allah Tri Tunggal; meneladan
Yesus sebagai idola, sahabat sejati, Putera Allah dan Juru selamat serta membangun
hidup yang berpolakan pribadi Yesus Kristus dalam mewujudkan imannya di tengah
masyarakat.

▶ Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/SMK/Program Paket


C)
Pada akhir Fase F, peserta didik memahami arti, makna, dan sifat Gereja; karya
pastoral Gereja; peran hierarki dan awam; ajaran sosial dan Hak Asasi Manusia;
mengembangkan budaya kasih, menghormati kehidupan; memahami makna
panggilan hidup, nilai-nilai penting dalam masyarakat, menghargai keberagaman,
membangun dialog dan kerjasama; mewujudkan sifat serta karya pastoral Gereja di
dalam kehidupan sehari-hari di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat.

Setelah membaca CP di atas, menurut Anda, apakah capaian pada fase


tersebut dapat dicapai apabila peserta didik tidak berhasil menuntaskan
fase-fase sebelumnya? Apa yang akan Anda lakukan jika peserta didik
tidak siap untuk belajar di Fase yang lebih tinggi?

Capaian Pembelajaran Setiap Fase Berdasarkan Elemen

Saat membaca CP per elemen berikut ini, hal yang dapat kita pelajari
adalah:
• Apakah ada elemen yang tidak dicapai pada suatu fase, ataukah
semua elemen perlu dicapai pada setiap fase?

9
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Elemen Fase A Fase B Fase C

Pribadi Peserta Didik Peserta didik mampu mengenal dirinya sebagai Peserta didik mampu mengenal diri sebagai Peserta didik mampu memahami diri sebagai
pribadi yang dicintai Tuhan; yang memiliki anggota pribadi yang tumbuh dan berkembang dan mampu perempuan atau laki-laki sebagai citra Allah, yang
tubuh yang sangat berguna serta memahami cara melakukan kebaikan. sederajat dan saling melengkapi.
merawatnya; mengenal temannya, lingkungan
rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang. Peserta didik mampu mengenal diri sebagai Peserta didik mampu memahami hak dan
pribadi yang unik, sehingga memunculkan rasa kewajiban sebagai warga negara dan bangga
Peserta didik mampu mengenal diri, lingkungan syukur dan mau mengembangkan keunikan dirinya sebagai bangsa Indonesia, menyadari diri sebagai
keluarga, serta teman-temannya, agar memiliki bersama orang lain atau lingkungannya. warga dunia, sehingga terdorong melakukan
kebiasaan bekerja sama dengan anggota keluarga kegiatan dialog antar umat beragama dan
dan teman. berkepercayaan.

Yesus Kristus Peserta didik menyadari bahwa bumi langit Peserta didik mengenal Allah yang menyelamatkan Peserta didik mengenal tokoh-tokoh Perjanjian
dan seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta manusia sebagaimana tercermin pada tokoh Lama (Daud sebagai pemimpin, Salomo yang
menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan Perjanjian Lama (Kisah Yusuf, Kisah Musa dan bijaksana dan Ester perempuan pemberani)
yang istimewa. Kisah Yosua); dan di dalam diri Yesus yang dan tokoh Perjanjian Baru (Maria dan Elisabet);
dibaptis, Yesus yang memberi makan lima ribu meneladan Yesus yang taat kepada Allah, Yesus
Peserta didik mengenal tokoh-tokoh iman di dalam orang dan Yesus yang mengampuni. yang mengajarkan pengampunan dan memanggil
Perjanjian Lama (Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub); orang berdosa; memahami Yesus yang menderita,
mengenal kisah kelahiran Tuhan Yesus dan tiga Peserta didik memahami kisah-kisah suci dalam wafat, dan bangkit, serta mengutus Roh Kudus
orang Majus, serta mengenal masa kanak-kanak Perjanjian Lama (Sepuluh perintah Allah sebagai untuk menguatkan para rasul, dan semua orang
Yesus yang menetap di Nasaret, dipersembahkan pedoman hidup, Bangsa Israel memasuki tanah yang percaya.Peserta didik mengenal kisah jatuh
di Bait Allah dan diketemukan di Bait Allah. terjanji, Allah memberkati para pemimpin Israel: bangun Israel di bawah bimbingan nabi Elia,
Samuel, Saul dan Daud); dan Perjanjian Baru nabi Amos pejuang keadilan, nabi Yesaya yang
(kisah Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui menubuatkan kedatangan juru selamat, mengenal
Perumpamaan dan mukjizat-Nya). kisah Yesus yang mewartakan kerajaan Allah
dengan kata-kata, tindakan, dan seluruh pribadi-
Nya.

10
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Elemen Fase A Fase B Fase C

Pribadi Peserta Didik Peserta didik mampu mengenal dirinya sebagai Peserta didik mampu mengenal diri sebagai Peserta didik mampu memahami diri sebagai
pribadi yang dicintai Tuhan; yang memiliki anggota pribadi yang tumbuh dan berkembang dan mampu perempuan atau laki-laki sebagai citra Allah, yang
tubuh yang sangat berguna serta memahami cara melakukan kebaikan. sederajat dan saling melengkapi.
merawatnya; mengenal temannya, lingkungan
rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang. Peserta didik mampu mengenal diri sebagai Peserta didik mampu memahami hak dan
pribadi yang unik, sehingga memunculkan rasa kewajiban sebagai warga negara dan bangga
Peserta didik mampu mengenal diri, lingkungan syukur dan mau mengembangkan keunikan dirinya sebagai bangsa Indonesia, menyadari diri sebagai
keluarga, serta teman-temannya, agar memiliki bersama orang lain atau lingkungannya. warga dunia, sehingga terdorong melakukan
kebiasaan bekerja sama dengan anggota keluarga kegiatan dialog antar umat beragama dan
dan teman. berkepercayaan.

Gereja Peserta didik mampu mengungkapkan iman dalam Peserta didik mengenal sakramen-sakramen Peserta didik mewujudkan iman dalam hidup
hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda dalam Gereja (sakramen baptis, sakramen ekaristi sehari-hari, dengan cara terlibat dalam hidup
salib, berdoa Bapa Kami, berdoa salam Maria dan dan sakramen tobat). menggereja, hidup bersama yang dijiwai Roh
doa Kemuliaan. Kudus.
Peserta didik mampu mengungkapkan doa syukur,
Peserta didik mampu mewujudkan imannya doa pribadi, doa bersama, serta mewujudkan Peserta didik memahami Gereja yang Satu, Kudus,
dengan melaksanakan perintah Allah, berjuang semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam Katolik, dan Apostolik, serta persekutuan para
melawan godaan serta membiasakan diri berdoa hidup sehari-hari. kudus.
pujian, syukur dan permohonan.

Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah Peserta didik mewujudkan imannya di tengah Peserta didik terlibat dalam pelestarian
masyarakat melalui kebiasaan hidup rukun dengan masyarakat melalui kebiasaan menghormati lingkungan, dan mengembangkan sikap jujur.
tetangga serta mengembangkan kebiasaan pemimpin masyarakat, menghargai tradisi
bergotong royong merawat lingkungan. masyarakat serta melestarikan lingkungan alam. Peserta didik dapat bertindak menurut hati nurani,
menegakkan keadilan, dan mewujudkan semuanya
Peserta didik memiliki rasa hormat kepada orang ini dalam hidupnya sehari-hari sebagai orang
tua, menghormati hidup, dan menghormati milik beriman kristiani.
orang lain.

11
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Elemen Fase D Fase E Fase F

Pribadi Peserta Didik Peserta didik mampu memahami manusia sebagai Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai Peserta didik mampu memahami makna panggilan
citra Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai pibadi yang unik, setara antara laki-laki dan hidup (berkeluarga, membiara, karya/profesi).
perempuan ataupun laki-laki, yang memiliki perempuan, serta memiliki kean sebagai Citra
kemampuan dan keterbatasan, sehingga bangga Allah; memiliki suara hati sehingga mampu
dan bersyukur. bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap
pengaruh media massa, ideologi dan gaya hidup
Peserta didik menyadari dirinya yang tumbuh yang berkembang saat ini.
dan berkembang berkat peran keluarga, teman,
sekolah dan Gereja.

Yesus Kristus Peserta didik mengenal dan memahami pribadi Peserta didik memahami Kitab Suci Perjanjian -
Yesus yang berbelas kasih dan pengampun Lama dan Perjanjian Baru, Tradisi Suci dan
sehingga mampu membangun relasi dengan-Nya. Magisterium sebagai sumber untuk mengenal
pribadi Yesus dan karya-Nya yang mewartakan
Peserta didik mampu memahami pribadi dan dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sengsara,
karya Yesus sebagai pemenuhan janji Allah, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga;
yang mewartakan Kerajaan Allah melalui sabda, memahami peran Roh Kudus dan Allah Tri Tunggal.
tindakan, dan mukjizat-Nya; yang memanggil dan Pada akhirnya peserta didik mampu meneladan
mengutus para murid-Nya, mengalami sengsara, Yesus sebagai idola, sahabat sejati, Putera
wafat dan kebangkitan serta naik ke surga, Allah dan Juru selamat serta membangun hidup
selanjutnya mengutus Roh Kudus yang memberi yang berpolakan pribadi Yesus Kristus sebagai
daya dan kekuatan bagi para murid. perwujudan imannya di tengah masyarakat.

12
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Elemen Fase D Fase E Fase F

Gereja Peserta didik memahami Gereja sebagai komunitas - Peserta didik mampu memahami arti dan makna
yang hidup, yang melakukan berbagai karya, dan Gereja, sifat Gereja (Satu, Kudus, Katolik,
menjadi tanda dan sarana keselamatan serta Apostolik), peran hierarki dan awam dalam Gereja,
mewujudkan sakramen keselamatan, melalui karya pastoral Gereja (Liturgia, Kerygma, Martyria,
sakramen Inisiasi dan Sakramen Penyembuhan. Koinonia, Diakonia).
Pada akhirnya Peserta didik dapat mewujudkan
dalam hidupnya sehari-hari sebagai murid-murid
Yesus dan anggota Gereja.

Peserta didik mampu memahami makna Sakramen


Perkawinan, Sakramen Tahbisan, dan membangun
masa depan.

Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya melalui upaya - Peserta didik mampu memahami hubungan Gereja
membangun kehidupan bersama berlandaskan dan dunia, Ajaran Sosial Gereja, Hak Asasi Manusia
pada Kebebasan sebagai Anak-anak Allah dan dalam terang Kitab Suci dan Ajaran Gereja;
Sabda Bahagia. mengembangkan budaya kasih, menyadari hidup
itu milik Allah (contoh kasus moral aktual: aborsi,
Peserta didik mengimani Allah sebagai sumber bunuh diri, euthanasia dan hukuman mati), memilih
keselamatan yang sejati dan menanggapinya gaya hidup sehat (bebas dari HIV/AIDS dan obat
dalam kebersamaan dengan jemaat serta terlarang). Pada akhirnya peserta didik dapat
meneladan Maria; beriman di tengah masyarakat mengambil bagian dalam mewujudkan sifat-sifat
dengan mewujudkan hak dan kewajiban dan karya pastoral Gereja dalam hidupnya serta
sebagai anggota Gereja dan masyarakat, menjadi agen dalam pengembangan moral hidup
menghargai keluhuran martabat manusia kristiani dalam masyarakat.
dengan mengembangkan budaya kehidupan,
mengembangkan keadilan dan kejujuran, Peserta didik mampu memperjuangkan nilai-nilai
bersahabat dengan alam; beriman dengan penting dalam masyarakat yang bermartabat
membangun persaudaraan dengan semua orang seturut ajaran Yesus; menghargai keberagaman
berdasar sikap Gereja Katolik terhadap agama dalam masyarakat sebagai anugerah Allah,
dan kepercayaan lain sehingga dapat membangun membangun dialog dan kerja sama antar umat
kebersamaan. Akhirnya peserta didik dapat beragama dan berkepercayaan serta berperan
mewujudkan makna iman dalam perilaku hidupnya dalam pembangunan bangsa Indonesia, sebagai
sehari-hari, karena iman tanpa perbuatan adalah perwujudan imannya dalam hidup sehari-hari di
mati. tengah keluarga, Gereja dan masyarakat.

13
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Setelah membaca CP, dapatkah Anda memahami:


Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki peserta didik
sebelum ia masuk pada fase yang lebih tinggi? Bagaimana pendidik dapat
mengetahui apakah peserta didik memiliki kompetensi untuk belajar di
suatu fase? Apa yang akan Anda lakukan jika peserta didik tidak siap
untuk belajar di fase tersebut?

Refleksi Pendidik
Memahami CP adalah langkah yang sangat penting dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Setiap pendidik perlu
memahami apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan
mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri
ataupun tidak.

Beberapa contoh pertanyaan reflektif yang dapat digunakan untuk memandu guru
dalam memahami CP, antara lain:

■ Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?


■ Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?
■ Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami? Bagaimana saya mencari tahu dan
mempelajari hal tersebut? Dengan siapa saya sebaiknya mendiskusikan hal
tersebut?
■ Sejauh mana saya dapat mengidentifikasi kompetensi yang diharapkan dalam
CP ini?
■ Dukungan apa yang saya butuhkan agar dapat memahami CP dengan lebih
baik? Mengapa?

14
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

Selain untuk mengenal lebih mendalam mata pelajaran yang diajarkan, memahami
CP juga dapat memantik ide-ide pengembangan rancangan pembelajaran. Berikut
ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik ide:

■ Bagaimana capaian dalam fase ini akan dicapai peserta didik?


■ Proses atau kegiatan pembelajaran seperti apa yang akan ditempuh peserta
didik untuk mencapai CP?
■ Alternatif cara belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta didik untuk
mencapai CP?
■ Materi apa saja yang akan dipelajari? Seberapa luas? Seberapa dalam?
■ Bagaimana menilai ketercapaian CP setiap fase?

Sebagian guru dapat memahami CP dengan mudah, namun berdasarkan monitoring


dan evaluasi Kemendikbudristek, bagi sebagian guru CP sulit dipahami. Oleh karena
itu, ada dua hal yang perlu menjadi perhatian:

1. Pelajari CP bersama pendidik lain dalam suatu komunitas belajar. Melalui proses
diskusi, bertukar pikiran, mengecek pemahaman, serta berbagai ide, pendidik
dapat belajar dan mengembangkan kompetensinya lebih efektif, termasuk
dalam upaya memahami CP.
2. Dalam lampiran Ketetapan Menteri mengenai Kurikulum Merdeka dinyatakan
bahwa pendidik tidak wajib membuat alur tujuan pembelajaran, salah satunya
adalah karena penyusunan alur tersebut membutuhkan pemahaman yang
mendalam tentang CP dan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu,
pendidik dapat berangsur-angsur meningkatkan kapasitasnya untuk terus
belajar memahami CP hingga kelak dapat merancang alur tujuan pembelajaran
mereka sendiri.

15
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase A - Fase F
untuk SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/SMK/Program Paket C

16

Anda mungkin juga menyukai