BERTEMAN
Manusia adalah mahluk sosial, maka kita tidak dapat hidup sendirian.
Kita membutuhkan orang lain sebagai teman. Bentuk pertemanan itu
sangat beragam. Pertemanan yang baik/ positif akan membawa kita pada
perkembangan sikap dan kualitas hubungan yang baik pula. Pertemanan
yang baik akan membawa kita pada suatu titik pemahaman bahwa diri
kita mempunyai makna.Banyak manfaat yang saya peroleh dalam
berteman secara positif. Perkembangan hidup saya menjadi lebih baik
dan merasakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun demikian, tak
jarang pula saya merasa terganggu dengan hubungan pertemanan yang
negatif. Pertemanan yang negatif ini dapat membuat hidup menjadi
kurang bermakna. Pertemanan yang negatif akan cenderung
menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif pula.
Lanjutan
Berteman dapat diartikan sebagai hubungan atau relasi, dimana terjadi antara
dua orang atau lebih, baik itu seorang anak laki-laki dengan lawan jenisnya
ataupun dengan sejenisnya dengan mempunyai tujuan untuk bersosialisasi
ataupun untuk mencapai sesuatu yang mau dicapai bersama.
Dalam proses berteman itu, tidak semuanya dapat berjalan lancar sesuai dengan
apa yang diharapkan, namun terkadang dengan keadaan dan situasi ataupun
hal-hal yang lain yang sering ambil andil untuk terjadinya salah paham atau
retaknya berteman.
Beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam berteman antara lain: Egois,
acuh tak acuh, munafik, kurang peka akan kebuTuhan orang lain, per-gaulan
yang kurang luas, kurang mendapatkan perhatian sehingga tidak dapat memberi
perhatian.
Filp 2 : 1 - 8
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada
persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu
sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati
sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari
kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang
hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga.Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib.
Kesimpulan
Teman,
Saat ku sepi, saat ku sendiri
Mataku menerawang,
Menerobos kegelapan malam
Hatiku terasa hampa
Tak terasa, butiran air mata mengalir di pipiku.
Teman,
Ku kenang masa-masa kita bersama
Berbagi rasa, duka dan canda,
Yang slalu kita lalui bersama
Teman,
Kini jarak tlah memisahkan kita,
Ada rasa rindu yang mendalam,
Ada sesuatu yang kurang dalam hidupku
Teman,
Jujur dari hatiku yang terdalam
“Aku sangat merindukanmu”
Aku rindu candamu
Aku rindu tawamu
Aku rindu semua kebersamaan dulu
Yang membuat aku kuat untuk selalu maju.
Refleksi
Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi pribadi berdasarkan kegiatan
pembelajaran hari ini, dan hasil refleksinya diminta untuk diungkapkan secara tertulis.
Kamu telah mempelajari tentang berteman. Kamu juga telah memiliki berbagai
pengalaman dalam berteman. Kini renungkanlah dalam hatimu, apa yang kalian
pahami tentang arti berteman? Apa manfaat yang kamu peroleh dengan berteman?
Apa yang mendukung pertemananmu?
Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan per-wujudan
atas pelajaran ini?
Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya kamu menuliskan hasil refleksi
tersebut dibawah ini!
Pertanyaan
1Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh
diam di gunung-Mu yang kudus? 2Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang
melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap
hatinya, 3yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat
jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepadatetangganya;
4yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang
takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; 5yang tidak
meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan
orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah
selama-lamanya.
TERIMA KASIH