Anda di halaman 1dari 21

Beranjak remaja pasti ingin merasakan yang namanya Dalam hal pacaran pasti selalu ada

dampak positif dan negatif akibat berpacaran

1. Hidup akan terasa lengkap karena sudah ada pacar


2. kita dapat curhat masalah apapun ke pacar dan sama-sama memikirkan jalan keluarnya
3. Tidak akan pernah menyendiri lagi karena ada kekasih yang setia di samping kita
4. Dapat merasakan perhatian, kasih sayang
5. Ada yang menasihati jika ada yang salah yang kita perbuat
6. Malam minggu ada teman jalan hehehe
7. Bertukar cerita tentang hidup pokoknya seru deh
8. Hidup akan lebih semangat karena kehadiran kekasih kita
9. Ada yang selalu memotivasi untuk terus bangkit di kala kita jatuh/susah
10. Pacaran itu dapat pahala loh walau tidak ada hadist yang menguatkan menurut saya jika
pacaran hanya sekedar saling mengenal satu sama lainnya sah-sah aja
sekarang Dampak Negatif yang di timbulkan akibat Pacaran :

1. Hanya membuang-buang waktu


2. Dekat dengan zina apabila tidak dapat mengendalikan hawa nafsu ya hati-hati kawan
3. Banyak Anak remaja khususnya Perempuan sudah tidak perawan hadduh hati-hati kaum
hawa jangan pernah sesekali merasakan yang namanya pacaran
4. Menambah-nambah dosa saja
5. Merusak masa depan kenapa saya berkata seperti itu, coba anda bayangkan karena pacar
anda rela melakukan apa saja seperti menjemput, mengantarnya, menemani makan, dan hal-
hal lainnya, hal itu hanya membuang-buang waktu anda
Dampak positif dan negatif pacaran tergantung Pacar anda, Jika pacar kalian Shaleha/Shaleh
maka bersyukurlah, kalau pacar kamu Terong/Cabe maka hati-hatilah.

 Jaman sekarang itu kan udah banyak banget ya pelajar SMA/SMK bahkan SMP udah bisa
pacaran, tapi ini udah jadi hal lumrah bagi kalngan pelajar, selama mereka pacarannya sehat.
Tapi banyak juga nih para orang tua atau guru yang melarang anak/siswanya memiliki
pacar/berpacaran. Ini karena mereka hanya tau dampak negatif dari berpacaran, padahal
dampak positifnya juga ada lo, nah sekarang Rismut mau bagi2 apa aja positifnya pacaran
dikalangan pelajar, kan aku juga pelajar ya, jadi taulah apa aja dampak baiknya buat kita
sendiri, hehehhh :) Oke ini dia :

 
1. Prestasi sekolah
Pacaran bisa meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena
semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan
perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran
prestasi belajar kita tidak terganggu. Jadi buat temen2 yg sekarang itu lagi punya pacar,
buktiin donk ke orang tuanya :)

2. lebih dewasa 
Kita dapat lebih dewasa lagi dalam segala hal. 
Contohnya:laki-laki lebih dapat mengerti keadaan perempuannya dapat lebih perhatian dan
dapat lebih tahu keadaan perempuannya, laki laki itu dapat berfikir lebih dewasa
lagi ,menjadi tidak manja ,dan tambah lebih sabar lagi.dan dapat memahami perasaan orang
lain.

3. Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas
atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu
hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat
bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial
lainnya.

4. Berkembang perilaku baru


pada dasarnya Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif. Pacaran bisa
membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk
bersifat positif, 
Misalnya, pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita
yang tadinya cuek bisa saja tertular,kita jadi dapat perduli terhadap orang di sekitar
kita.contohnya orang yang sudah tidak mampu lagi ,kita jadi bisa dapat ikut merasakan
sulitnya kehidupan di luar .bisa jadi kita berfikir untuk menyisakan uang saku kita untuk
membantu orang yang sedang kesulitan tersebut.
Jadi, kalau kita mau gaya berpacaran kita diakui baik oleh orang tua atau orang2 terdekat
kita, maka temen2 harus bisa buktiin dengan memunculkan hal2 positifnya, oke :)
Terima Kasih....
 

dampak positif dan negatif berpacaran

D a m p a k P o s i t i f d a n N e g a t i f P a c a r a n B a g i  Remaja

 •Related•Filed Under   A r i f i n m e n g a t a k a n a d a n y a d a m p a k p o s i t i f m a u p u n

n e g a t i f d a r i p a c a r a n b a g i r e m a j a , seperti:

 1. Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun.

      Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat

pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi

mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih

meningkatkan prestasi belajar mereka.

2. Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit.


      Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan

berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya(saudara, teman, keluarga,

dan lain-lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan

dengan yang lain(tidak  boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).

3. Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas.

      Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif  (ngobrol, nonton, makan, dan

sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacarandi isi dengan hal-hal

seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.

4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks P a c a r a n m e n d o r o n g r e m a j a u n t u k m e r a s a

aman dan nyaman.

        S a l a h s a t u n y a a d a l a h d e n g a n kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin

awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih  sayang, tapi pada umunya akan

sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling

membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.

5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus

di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalamhubungan ini.

     Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam

memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi

masalahnya.

6. Kebebasan Pribadi Berkurang.

      Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi

menjadi lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan

pacar.
7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung.

     Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati)

yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman,dan

terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat  s e s e o r a n g

m e n j a d i b a h a g i a , m e n i k m a t i h i d u p , d a n m e n j a d i s i t u a s i y a n g   kondusif

baginya melakukan DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR.

DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR 

1. Melemahkan Iman Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada
kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta.
     Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa
dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang
menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah
berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,
 
 jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya
hilang,serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.

2. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah
yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal
yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan.
Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya
sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai
bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan
sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

3. Menjadikan panjang angan-angan.


    Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—seringkali teringat dengan orang yang
dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu tentang apa yang
akan dilakukan nantisaat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata
yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang
berpanjang angan-angan.
4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran
     seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif: misal membuat
karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya.
Namun sering kali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.

5. Menjadikan hidup borosorang yang pacaran akan selalu              berkorban untuk pacarnya.
     Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang:
membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka
hanya tertuju kepada pacarnya

7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.


     Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya prosentase kelulusan para pelajar
adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalanterus dengan pacarnya, tidak
pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).

8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan
pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang
syahdengan pacarnya yang lama.

Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan
rasacintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”Sungguh sangat beruntung
orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung darigodaan syatan yang terkutuk.
Tentunnya orang yang menjaga cintannya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah
SAW juga berpesan: “Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu
saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu
ketahui dengan biasa-biasa saja,

karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari,
AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran
bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagiwaktu, perhatian, dan tanggung
jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang
lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi
nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.

A.    Pengertian pacaran.
Menurut DeGenova & Rice (2005) pengertian pacaran adalah menjalankan suatu
hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar
dapat saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan
bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi
dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya
sebelum pernikahan di Amerika. 
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang
bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki
kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup. Menurut
Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu peristiwa yang telah direncanakan dan
meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda
yang belum menikah dan berlainan jenis). 
Kyns (1989) menambahkan bahwa pacaran adalah hubungan antara dua orang yang
berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini didasarkan
karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing. Menurut Reiss (dalam
Duvall & Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai
keintiman. Menurut Papalia, Olds & Feldman (2004), keintiman meliputi adanya rasa
kepemilikan. Adanya keterbukaan untuk mengungkapkan informasi penting mengenai diri
pribadi kepada orang lain (self disclosure) menjadi elemen utama dari keintiman.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan pengertian pacaran
adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti adanya rasa
kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang
belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian antara satu
sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.
B.     Penyebab Pacaran di Usia Remaja
1.      Globalisasi
Globalisasi pada masa sekarang ini tidak dapat lagi dibendung.  Globalisasi yang
paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat berkembangnya
internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat
yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti
pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.
2.      Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat  ini, para remaja sudah  melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh
orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka
merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu
yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian
dari lingkungan sekelilingnya.
3.      Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi
tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya.
Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan
kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu
pula seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup
memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-temannya.

C.    Dampak Pacaran Di Usia Remaja


1.      Dampak Positif
a.       Belajar bersosialisasi
Dengan berpacaran kita akan mampu bersosialisasi dengan pasangan kita, sehingga
kita mampu mengetahui karakteristik seseorang dan membuat kita tidak canggung dalam
bersosialisasi dengan orang asing yang baru kita jumpai. Karena kita telah belajar
bersosialisasi dengan pasangan kita.
b.      Mempelajari karakteristik berbagai macam orang
Namun, kalau  kita perhatikan apa yang dapat remaja lakukan ketika dia mendapati
bahwa pasangannya itu tidak cocok dengannya? Kata yang keluar adalah ‘putus’! Bukannya
mencoba untuk bisa mengerti satu sama lain, para remaja hanya mempelajari untuk bercerai.
Bagaimana tidak? Karena faktor usia yang dibawakan dalam diri hanya emosi sesaat.
Jika dikatakan alangkah lebih menyenangkan untuk mempelajari diri sendiri dulu,
membenahi diri, dan berupaya untuk bisa beradaptasi dengan banyak orang. Ketimbang
mengikatkan diri dengan satu orang yang kadang kala membuat sakit hati, lebih baik seorang
remaja mencoba untuk berbaur dengan yang lainnya. Di situ dia bisa ‘mempelajari
karakteristik orang lain’. Dan, dia juga sedang mempelajari dirinya sendiri tentunya.
Setelah dia bisa mengendalikan emosinya – ini merupakan saat yang tepat untuk
berpacaran – tentunya dia sudah berani berkomitmen. Jadi, berpacaran bukan hanya untuk
having fun. Tidaklah pantas menurut penulis jika seseorang mempermainkan perasaan orang
lain. Lagipula, masa remaja yang penuh gejolak ini akan sangat memberikan keragu-raguan
dalam hal berpacaran. Maka dari itu, beberapa orang tua melarang anaknya untuk berpacaran
(walau ada juga yang tidak).

2.      Dampak Negatif
a.       Kekerasan fisik
Koalisi Antikekerasan di Alabama menyebutkan bahwa satu dari tiga anak mengalami
kekerasan fisik selama pacaran usia dini. Bentuknya seperti mendorong, memukul, mencekik,
dan membunuh. Kejahatan tersebut sangat tertutup karena pihak korban ataupun pelaku tidak
mengakui adanya masalah selama hubungan kencan. Penyebab kekerasan fisik pada remaja
di antaranya kecemburuan, sifat posesif, dan temperamen dari pasangan si anak remaja.
Pelaku, misalnya, mengontrol cara berpakaian si anak. Hal itu sebenarnya adalah bentuk
kekerasan, yang sering kali dilihat oleh si anak sebagai bentuk perhatian.
b.      Kekerasan seksual
Pemerkosaan dalam  pacaran adalah bentuk kekerasan seksual dalam pacaran. Komisi
Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Indonesia
mengategorikan kekerasan jenis itu sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). KDP secara
seksual terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh orang lain yang dikenal dan
dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual dapat juga terjadi saat korban mabuk di
suatu pesta, misalnya. Pesta menjadi ajang yang paling mudah bagi pelaku untuk mengincar
remaja dengan lebih dahulu memberikan narkoba, kemudian menjadikannya korban
kekerasan seksual.
c.       Cenderung menjadi pribadi yang rapuh
Anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala,
perut dan pinggang. Mereka juga lebih banyak depresi dibanding rekan seusianya yang belum
pernah pacaran. Seseorang, yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang
rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi, contohnya remaja, akan memiliki
alarm rasa sakit yang lebih tinggi, terutama jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk
dengan pasangannya.
Mereka punya kecenderungan tingkat rasa sakit yang lebih mendalam. Mereka benar-
benar meresapi perasaan buruk seperti sedih atau kesal karena secara psikologi mereka sudah
mengenalnya ketika berhubungan dengan pasangannya. Akibat terlalu mendalami perasaan
sedih dan emosional itu adalah depresi dan penyakit lainnya. Karena terlalu sedih atau marah,
perasan depresi pun bisa muncul. Akibatnya mereka jadi tidak mau makan, kurang tidur atau
tidak mau melakukan apa-apa. Dari situlah muncul penyakit-penyakit seperti pusing, sakit
perut dan lainnya
Mereka yang mengenal cinta dan mengalami masalah dalam berhubungan dengan
pasangan lebih dulu memiliki pandangan yang lebih serius dan sikap yang lebih tertutup. Hal
itu memicu perasaan stres dan penyakit fisik lainnya.
d.      Kehamilan dan penularan penyakit menular seksual
Anak yang berpacaran di usia dini mengarah pada kemungkinan yang lebih besar
untuk melakukan hubungan seksual. Hal itu sangat memungkinkan terjadinya kehamilan dan
penularan penyakit menular seksual (PMS). Menurut The Centers for Disease Control
(CDC), kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang
memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS.
Sekedar mengingatkan bahaya kehamilan pada remaja:
1.      Hancurnya masa depan karena tidak bisa melanjutkan sekolah.
2.      Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena
jiwa dan fisiknya belum siap.
3.      Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena
terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
4.      Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun
bayi, tenaga tradisional) sering mengalami kematian karena mengalami sakit dan pendarahan
yang hebat.
5.      Pengguguran kandungan yang diperbolehkan oleh undang-undang, kecuali indikasi medis
(misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul
kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum berat .
6.      Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami kecacatan dan gangguan
kejiwaan saat ia dewasa.
7.      Jadi bahan pembicaraan dan ejekan masyarakat sekitar .
8.      Stress berkepanjangan dan bisa jadi GILA.
e.       Menurunkan konsentrasi
Hal ini terjadi jika remaja telah  mengakhiri hubungan dengan pacarnya sehingga
emosinya menjadi labil, konsentrasi menjadi buyar karena terus memikirkan pacarnya
sehingga remaja tersebut tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan kepadanya
dan mengerjakan ulangan dengan baik sehingga dapat menurunkan prestasi remaja tersebut.
f.       Menguras harta
Akan menguras harta, karena orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk
pacarnya, bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk membelikan hadiah
untuk pacarnya.
D.    Dampak Berpacaran Terhadap Prestasi Belajar
Bagi remaja (siswa) pacaran merupakan sesuatu yang sudah biasa dilihat atau juga
dilakukan oleh para remaja (siswa), secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut
dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka menjadi menurun atau semakin giat
belajar, Berpacaran dapat membuat prestasi belajar seorang siswa menurun antara lain
contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut, ketika belajar seorang siswa yang berpacaran
pasti akan terganggu konsentrasinya untuk belajar karena pasanganya selalu mengirim SMS
kepadanya dan siswa tersebut pasti hanya fokus untuk membalas SMS pasangan dan
melupakan waktu belajarnya, kemudian siswa yang berpacaran juga dapat membuat malas
untuk masuk sekolah di saat bertengkar dengan pasangan atau berpisah dengan pasangan
karena malas bertemu denganya di sekolah, mungkin beberapa contoh tadi dapat mewakili
dampak negative yang ditimbulkan berpacaran pada saat usia remaja mesi masih banyak
contoh-contoh lainya.
Berpacaran dapat pula membuat prestasi belajar seorang remaja (siswa) meningkat
dan semakin giat belajar antara lain contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut, pada saat
seorang siswa yang sedang berpacaran mereka dapat merasa tidak ingin kalah dari
pasanganya dalam hal apapun karena di saat dia kalah dari pasanganya maka dia akan merasa
malu dan ingin melebihi apa yang di raih pasanganya itu terutama dalam hal pelajaran
teradang mereka membuat suatu permainan kecil dimana apabila salah satu seorang pasangan
mendapat nilai yang jelek dari pasanganya maka pasangan yang menang dia dapat meminta
apa saja pada pasanganya tetapi dalam batas kewajaran seperti dibelikan coklat,snack dll. Hal
tersebut juga dapat membuat mereka menjadi giat belajar dan apabila seoarang siswa yang
sedang berpacaran maka mereka akan selalu ingin masuk sekolah setiap hari karena ingin
bertemu pasanganya hal ini juga dapat mempengaruhi absensi siswa dapat juga menjadi
dorongan semangat untuk lebih giat belajar.
Dari beberapa hal diatas seorang remaja (siswa) yang berpacaran hendaknya mendapt
bimbingan dari guru terutamanya adalah orang tua sehingga mereka dapat mendapat sisi
positif dan terhindar dari sisi negative yang di timbulkan.

E.     Kiat-Kiat  Menghindari Dampak Negatif Dalam Pacaran Di Usia Remaja


a)      Hati-hati berpacaran
Setelah melalui fase “ketertarikan” maka mulailah pada fase saling mengenal lebih
jauh alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk mengenal pribadi dari masing-
masing pasangan. Sayangnya, tujuan untuk mengenal pribadi lebih dekat, sering disertai
aktivitas seksual yang berlebihan. Makna pengenalan pribadi berubah menjadi pelampiasan
hawa nafsu dari masing-masing pasangan. Ungkapan kasih sayang tidak seharusnya
diwujudkan dalam bentuk aktivitas seksual. Saling memberi perhatian, merancang cita-cita
serta membuka diri terhadap kekurangan masing-masing merupakan bagian penting dalam
masa berpacaran. Aktivitas fisik seperti saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih
sayang, ciuman kasih sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai
bagian yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini dapat diterima,
namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang menjurus pada hubungan
seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita anut. Karena justru aktivitas seksual akan
mengotori makna dari pacaran itu sendiri.
b)      No Seks
Katakan “tidak pada seks”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi
batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai “bukti cinta”, jangan dipenuhi,
cuma ngapusi ! Karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan
kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat
kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak
pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan
apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak. Kepuasan cuma sesaat ,
penderitaan akan selalu menghantui . Ingat !!!
c)      Rem Keimanan
Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian
pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar
norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik.
Untuk itu, “Say Good Bye” sajalah…! Masih banyak pria dan wanita lain yang mempunyai
iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.
d)     Kiat Sadar Diri
1.      Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih dekat dan belajar
untuk memahami karakter lawan jenis.
2.      Hindari pacaran di tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung atau mendukung
untuk aktivitas seksual.
3.      Hindari makan dan minuman yang merangsang sebelum/selama pacaran.
4.      Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
5.      Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang berlebihan.
Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu
diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran yang sehat
mencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:
1.      Sehat Fisik.
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul, menampar ataupun
menendang.

2.       Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Harus
mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Harus mampu mengungkapkan dan
mengendalikan emosi dengan baik.
3.      Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harus tetap
dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak baik apabila seharian penuh
bersama dengan pacar.
4.      Sehat Seksual.
Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-hal yang
beresiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang beresiko, seperti berciuman
hebat (kissing), berpelukan hebat (petting), meraba-raba bagian sensitif wanita dan apalagi
melakukan hubungan seks.    ” SAY NO TO SEKS “
F.     Pembimbingan Remaja yang Berpacaran
Bagaimanapun seorang remaja(siswa) yang berpacaran, berpacaran memiliki dampak
negative yang lebih banyak di bandingkan dampak postifnya oleh karena itu peranan orang
tua dan guru sangat di perlukan untuk membimbing para remaja agar terhindar dari prilaku-
prilaku negative yang ditimbulkan berpacaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membimbing anak-anaknya
adalah memantau dan slalu mengawasi kegiatan mereka apakah mereka dapat menepatkan
waktu yang tepat atau tidak seperti saat belajar maka harus belajar dll. Hal itu dapat membuat
mereka tidak melupakan kegiatan belajarnya karena terlalu memikirkan hubunganya, selain
itu orang tua juga dapat mengajarkan hal-hal apa yang di larang oleh agama kepada seseorang
yang bukan muhrimnya sehingga prilaku negative dapat dihindarkan akibat berpacaran.
Guru adalah salah satu yang sangat berperan dalam prestasi belajar disekolah bagi
seorang siswa dimana guru merupakan orang tua setelah di sekolah selain di rumah ada ayah
dan ibu,peran guru dalam membimbing siswa yang berpacaran agar tidak menurun prestasi
belajarnya adalah dengan cara selalu memberi nasihat semangat dan dorongan kepada siswa
dan tak lupa mengajarakan bagaimana berpacaran yang baik dan tidak melupakan kewajiban
belajaranya selain hal tersebut seorang guru dapat pula mengajarkan mana hal yang baik dan
buruk terutama pada guru agama sehingga mereka dapat mengerti dan menghindari perilaku
yang tidak baik pada saat berpacaran.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada dasarnya berpacaran saat remaja merupakan hal yang tidak baik karena secara
usia dan psikologi seorang remaja belum siap, tetapi apabila hanya untuk mengenal satu-
sama lain dan dalam batas sewajarnya hal tersebut tidak apa-apa dilakukan terutama untuk
meningkatkan prestasi belajar mereka sendiri selain itu peran orang tua dan guru sangat
penting agar mereka tidak terjerumus dalam prilaku-prilaku tidak biak yang ditimbulkan.
B.     Saran
Dalam melakukan hubungan pada saat remaja seperti berpacaran, hendaknya seorang
remaja seperti kita hanya focus untuk belajar saja dan meraih cita-cita, menyadari dalam
berpacaran usia seperti kita ini selayaknya belum mencukupi dan belum matang untuk
hubungan yang lebih serius karena belum siap dalam berbagai aspek hal yang dibutuhkan.

D a m p a k p o s i t i f m a u p u n n e g a t i f d a r i p a c a r a n b a g i r e m a j a , seperti:
1.       Prestasi SekolahBisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran
pasti ada suatu permasalahan yangdapat membuat pasangan tersebut bertengkar.
Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi
tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan
prestasi belajar mereka
2.        Pergaulan SosialPergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan
tambah meluas, jika pola interaksidalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi
banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya(saudara, teman, keluarga, dan lain-
lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan
dengan yang lain (tidak  boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3.        Mengisi Waktu LuangBisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas.
Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif  (ngobrol, nonton, makan, dan
sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacarandiisi dengan hal-hal
seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.

4.        Keterkaitan Pacaran dengan SeksP a c a r a n m e n d o r o n g r e m a j a u n t u k


m e r a s a a m a n d a n n y a m a n . S a l a h s a t u n y a a d a l a h d e n g a n kedekatan atau
keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan
kasihsayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu.
Karena itu perlu upayakuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan
kemesraan yang berlebihan.5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat StresHubungan
dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah
dalamhubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang
jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika
tidak mampu mengatasi masalahnya.6. Kebebasan Pribadi BerkurangInteraksi yang
terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi
lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan
pacar.7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati)
yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman,
nyaman,dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat
membuat s e s e o r a n g m e n j a d i b a h a g i a , m e n i k m a t i h i d u p , d a n m e n j a d i
s i t u a s i y a n g   kondusif baginya.

DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR 


 K a t a k a n l a h k e p a d a o r a n g l a k i - l a k i y a n g b e r i m a n
h e n d a k l a h m e r e k a m e n a h a n  pandangannya dan memelihara kemaluannya
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.Sesungguhnya Allah maha mengetahui
apa yang mereka perbuat. (Quran Surat An Nur ayat 30).Saudaraku, kuanggap kau
sudah tahu tentang kharamnya berkhalwat (pacaran) denganlawan jenis.
Tulisan ini akan menjelaskan dampak negatif dari perbuatan tersebut.
Smoga kau berusaha untuk meninggalkannya. Seperti hal-hal lain yang diharamkan
dalam Islam—misalnyakhomr, judi, dll—pacaran juga memiliki dampak negatif
yang tidak kalah banyaknya. Berikutdampak negatif pacaran:
1. Mudah terjerumus ke perzinaanB e b e r a p a p e l a k u p a c a r a n s e r i n g k a l i
m e n y a n g k a l t e n t a n g h a l i n i . K a t a m e r e k a , a s a l k a n b i s a menjaga hati,
InsyaAllah tidak terjadi hal itu (waaah, perbuatan munkar kok pake
InsyaAllah..).cobalah simak hadits ini:“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari
perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua
teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa( m e m e g a n g
dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang
b e r h a z r a t d a n  berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau
digagalkannya.” (HR Bukhari).P a d a h a l e n g k a u t a h u , y a n g n a m a n y a o r a n g
p a c a r a n , p a s t i a d a h a l - h a l y a n g t i d a k d i b e n a r k a n dalam islam: memandang
lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi, berciuman,hingga….ah,
tak usah disebutkan. Bahkan meski pacarannya hanya sebatas lewat telpon,
SMSa t a u c h a t t i n g p u n , h a l t e r s e b u t s u d a h
b i s a m e m i c u t e r j a d i n y a z i n a h a t i . Semua
larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh,
s i m a k l a h h a d i t s i n i : Rasulullah saw. berpesan “Janganlah engkau ikuti
padangan dengan padangan berikutnya, karenauntukmu adalah padangan yang
pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu.” (HR. Ahmad)Dan hadits yang
terkenal : ”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklahtidak
melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh
mahramnya karenas e s u n g g u h n y a
y a n g k e t i g a a d a l a h
s e t a n . ” Tentang dampak negatif yang pertama ini tak
perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah  pemuda muslim yang benar-
benar terjerumus dalam perzinaan—yang diawali dari aktivitas pacaran. Kalau sudah
berzina, berarti ia telah melakukan dosa besar yang akan menyebabkandampak-
dampak buruk lainnya—baik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.
2. Melemahkan ImanOrang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada
kekasihnya di atas rasa cinta kepadaSang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun
mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikandengan kualitas ibadah
seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami  jatuh
cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,
 
 jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya
hilang,serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
3. ‘melatih’ kemunafikanOrang yang berpacaran itu seringkali menipu,
berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialahyang terbaik. Memang tidak
semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang  baik di
depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan.
Sebagianorang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya
kepada kekasihnya sekedar untuk m e r a i h s i m p a t i , m e n c a r i k e s a m a a n ,
mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumburomantisme
belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan
s e s u a t u y a n g sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
4. Menjadikan panjang angan-angan.Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—
seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu.Lalu ia memikirkan sesuatu,
berandai-andai setiap waktu—tentang apa yang akan dilakukan nantisaat bertemu,
tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan
diucapkansebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang
berpanjang angan-angan
.5. Mengurangi produktivitasJika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa
melakukan aktivitas lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni,
menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yangl a i n n y a .
Namun s erin gk ali produk tivitasn ya turun
lan taran ia berp acaran .
6. Menjadikan hidup borosorang yang pacaran akan selalu berkorban untuk
pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk  d i t a b u n g b i s a h a b i s u n t u k
bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli
p u l s a , mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
7. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran
mereka hanyatertuju kepada pacarnya.
8. Akan menyebabkan terlambatnya studi. Banyak fakta yang menyebutkan
bahwa menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran,
mereka jarang belajar, karena jalan-jalanterus dengan pacarnya, tidak pernah
beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang)
.9. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.
10. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-
masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan
antara suami/ istrinya yang syahdengan pacarnya yang lama
.11. dan dampak negatif lainnya (silahkan ditambahkan lewat ‘coment’)“Barang
siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya,
menyembunyikan rasacintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati
syahid.”S u n g g u h s a n g a t b e r u n t u n g o r a n g y a n g m e n c i n t a i d e n g a n
kesucian diri dan berlindung darigodaan syatan yang terkutuk.
T e n t u n n y a o r a n g y a n g m e n j a g a c i n t a n n y a y a n g s u c i h i n g g a i a meninggal
dunia. Rasullulah SAW juga berpesan;“Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja,
karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadisesuatu yang kamu benci, dan
bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,
Hukum Berpacaran Menurut Islam
Assalamu'alaikum Wr. Wb
      Memang larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas secara gamblang.
Mungkin itulah salah satu faktor yang mengakibatkan kebanyakan orang awam tidak dapat
menerima atas hukum pelarangan pacaran ini.
      Namun, dalam dunia dakwah islam, larangan pacaran adalah hal yang sudah sangat
dimengerti, maka aneh sekali manakala ada seseorang yang mengaku sebagai aktivis dakwah
islam, namun ia tetap melakukan pacaran.
      Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, namun banyak sekali dalil yang dapat
dijadikan sebagai rujukan untuk pelarangan aktifitas pacaran tersebut.
Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang mengharamkan perbuatan
zina, termasuk juga perbuatan yang MENDEKATI ZINA.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan sesuatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32)

      Apa saja perbuatan yang tergolong MENDEKATI ZINA itu?


Diantaranya adalah: saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan
tangan, berpelukan, berciuman, dll), berdua-duaan, dll.
Karena unsur-unsur ini dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di
dalamnya terdapat unsur tersebut adalah dilarang. Termasuk aktifitas yang namanya
"PACARAN"
      Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: "Tidak ada yang ku perhitungkan lebih menjelaskan tentang
dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah
SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia
lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan
(dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu
syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya." (HR. Al-
Bukhari dan Imam
Muslim)
      Dalil di atas kemudian juga diperkuat lagi oleh beberapa hadits dan ayat Al-Qur'an
berikut:
"Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya."
(HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki-laki
sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang
ketiganya adalah syaitan." (HR. Imam Ahmad)

"Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh
wanita yang tidak halal baginya." (Hadist Hasan, Thabrani dalam Mu'jam Kabir 20/174/386)

"Demi Allah, tangan Rasulallah SAW tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan
mahram) sama sekali meskipun dalam keadaan memba'iat. Beliau tidak memba'iat mereka
kecuali dengan mangatakan: "Saya ba'iat kalian." (HR. Al-Bukhari)

"Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR. Malik, Nasa'i, Tirmidzi,
Ibnu Majah, Ahmad)

Telah berkata Aisyah


r.a. "Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan
mahram) melainkan dia hanya membai'atnya (mengambil janji) dengan perkataaan."
(HR. Al-Bukhari dan Ibnu
Majah).

"Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan
pandangan yang lain.
Karena pandangan yang pertama mubah untukmu.
Namun yang kedua adalah haram." (HR. Abu Dawud, Ath-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-
Albani)

"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang
memalingkan (menundukan) pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena
Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat." (HR.
Imam Ahmad)

Dari Jarir bin Abdullah


r.a. dikatakan: "Aku bertanya kepada Rasulallah SAW tentang memandang (lawan-jenis)
yang (membangkitkan syahwat) tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku
mengalihkan (menundukan) pandanganku." (HR. Imam Muslim)

"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidak-lah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.
Maka janganlah kamu tunduk (merendahkan suara) dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang
baik." (QS. Al-Ahzab, 33 : 32)

Demikianlah yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat.


Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing tentang hukum pacaran menurut agama ISLAM.
   Pacaran menurut Kamus besar bahasa Indonesia yakni teman lawan jenis yg tetap dan
mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih.

  
Pacaran adalah suatu kebiasaan yang lumrah pada zaman sekarang ini. Pacaran sudah menja
mur pada
kalangan anak remaja. Terkadang orang dewasa pun pacaran dulu sebelum menikah. Pacaran 
di dalam
ISLAM itu tak ada. Di dalam ISLAM yang ada itu Taaruf.

   Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap
muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan
penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk
mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal
menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah -
taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling
mengenal.

   Apakah perbedaan Pacaran dengan Taaruf?

Pacaran :

1. Tanpa komitmen yang jelas.


2. Kebanyakan berdasar dorongan hawa nafsu.
3. Dilarang Agama kita.
4. Mendapat dosa.
5. Melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya.
6. Dekat dengan zina.
7. Sering mendapat fitnah.
8. Sukanya sembunyi-sembunyi.
9. Merendahkan kehormatan diri.
10. Allah SWT murka.
11. Selalu bergelimang kemaksiatan.
12. Setan tertawa bahagia dan bangga.
13. Sering Galau.
14. Berakhir penyesalan.

Taaruf :

1. Punya tujuan yang jelas (menikah).


2. Dorongan untuk menyempurnakan ibadah.
3. Dianjurkan Agama kita.
4. Mendapat pahala.
5. Mengikuti Sunnah Rasul.
6. Dekat dengan barokah.
7. Malah mendapat rahmat.
8. Bisa terang-terangandengan tenang.
9. Memuliakan diri.
10. Allah SWT ridha.
11. Selalu bermakna ibadah.
12. Setan bersedih dan menderita.
13. Hati tenang.
14. Berakhir bahagia.

  Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang mengharamkan perbuatan
zina, termasuk juga perbuatan yang MENDEKATI
ZINA. Maka sebelum kita melangkah lebih jauh, sebaiknya kita berpikir lagi mengenai pacar
an.
Dan berikut Dalil" yang saya rangkum dari beberapa sumber.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan sesuatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32)

Apa saja perbuatan yang tergolong MENDEKATI ZINA itu?


Diantaranya adalah:

saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan tangan, berpelukan,


berciuman, dll), berdua-duaan, dll.
Karena unsur-unsur ini dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di
dalamnya terdapat unsur tersebut adalah dilarang. Termasuk aktifitas yang namanya
"PACARAN"
Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: "Tidak ada yang ku perhitungkan lebih menjelaskan tentang
dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah
SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia
lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan
(dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu
syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya." (HR. Al-
Bukhari dan Imam
Muslim)

Dalil di atas kemudian juga diperkuat lagi oleh beberapa hadits dan ayat Al-Qur'an berikut:
"Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya."
(HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki-laki
sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang
ketiganya adalah syaitan." (HR. Imam Ahmad)

"Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh
wanita yang tidak halal baginya." (Hadist Hasan, Thabrani dalam Mu'jam Kabir 20/174/386)

"Demi Allah, tangan Rasulallah SAW tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan
mahram) sama sekali meskipun dalam keadaan memba'iat. Beliau tidak memba'iat mereka
kecuali dengan mangatakan: "Saya ba'iat kalian." (HR. Al-Bukhari)

"Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR. Malik, Nasa'i, Tirmidzi,
Ibnu Majah, Ahmad)

Telah berkata Aisyah


r.a. "Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan
mahram) melainkan dia hanya membai'atnya (mengambil janji) dengan perkataaan."
(HR. Al-Bukhari dan Ibnu
Majah).

"Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan
pandangan yang lain.
Karena pandangan yang pertama mubah untukmu.
Namun yang kedua adalah haram." (HR. Abu Dawud, Ath-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-
Albani)

"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang
memalingkan (menundukan) pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena
Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat." (HR.
Imam Ahmad)

Dari Jarir bin Abdullah


r.a. dikatakan: "Aku bertanya kepada Rasulallah SAW tentang memandang (lawan-jenis)
yang (membangkitkan syahwat) tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku
mengalihkan (menundukan) pandanganku." (HR. Imam Muslim)

"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidak-lah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.
Maka janganlah kamu tunduk (merendahkan suara) dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang
baik." (QS. Al-Ahzab, 33 : 32)

Nah,Banyak sekali bukan Dalil yang melarang kita mendekati zina. Termasuk juga pacaran.
Jadi,Mari kita bersama-sama berpikir cerdas. Memilih Taaruf atau pacaran?
Saya,juga skrg sebenarnya sedang menaruh hati pada seorang Akhwat yang saya sayangi. Tet
api berkat teman" saya yang memberi tahu saya tidak baik untuk pacaran. Maka saya pun mul
ai ada perubahan sedikit demi sedikit dari setiap nasihat teman".
Jadi,Mari kita bersama sama sebagai umat ISLAM menjauhi perbuatan yang mendekati zina.

KESIMPULAN.....!!

   Dengan demikian jelaslah bahwa pacaran bukanlah alternatif yang ditolerir dalam Islam
untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Menjadi jelas pula bahwa tidak boleh
mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kepada calon istri selama belum resmi menjadi
istri. Baik ungkapan itu secara langsung atau lewat telepon, ataupun melalui surat. Karena
saling mengungkapkan perasaan cinta dan sayang adalah hubungan asmara yang
mengandung makna pacaran yang akan menyeret ke dalam fitnah. Demikian pula halnya
berkunjung ke rumah calon istri atau wanita yang ingin dilamar dan bergaul dengannya
dalam rangka saling mengenal karakter dan sifat masing-masing, karena perbuatan seperti ini
juga mengandung makna pacaran yang akan menyeret ke dalam fitnah.

Wallahul musta’an

(Allah-lah tempat meminta pertolongan).

   Adapun cara yang ditunjukkan oleh syariat untuk mengenal Akhwat yang hendak dilamar
adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang
mengenalnya, baik tentang biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang
dibutuhkan untuk diketahui demi maslahat pernikahan. Bisa pula dengan cara meminta
keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti istri teman atau
yang lainnya. Dan pihak yang dimintai keterangan berkewajiban untuk menjawab seobyektif
mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut karena ini bukan termasuk dalam
kategori ghibah yang tercela. Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari
ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak
wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya,
dapat menempuh cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai