Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK NEGATIF

PACARAN

BIMBINGAN DAN KONSELING


ANGGITA AULIA DEWI
Apa sih “Pacaran” itu?

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya


berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang
dikenal dengan pernikahan
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual dalam pacaran
diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun,
tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai
alat untuk memilih pasangan hidup
Dampak Negatif Pacaran
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat
pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi
akibat science dan peradaban modern (westernisasi).
Dan juga dari pacaran itu sendiri memiliki dampak
yang berbagai macam, salah satunya dampak negatif
dari pacaran. Berikut ini adalah beberapa dari dampak
negatifnya :
1. Mudah terjerumus ke perzinaan
Tentang dampak negatif yang pertama ini tak perlu
disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah pemuda yang
benar-benar terjerumus dalam perzinaan—yang
diawali dari aktivitas pacaran. Kalau sudah berzina,
berarti ia telah melakukan dosa besar yang akan
menyebabkan dampak-dampak buruk lainnya—baik
yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.
2. Menurunkan tingkat keimanan
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa
cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada
Tuhan. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan,
sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas
ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang
menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya
porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi
jarang ke tempat ibadah, jarang membaca kitab suci,
meninggalkan ibadah kepemudaan dan lain lain.
3. Melatih kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha
agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik.
Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan
menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya.
Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia
sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja
menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya
sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan,
mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu
romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang
berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya
bertentangan dengan hati kecilnya.
4. Menjadikan seseorang banyak berkhayal

Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—


seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu.
Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap
waktu—tentang apa yang akan dilakukan nanti saat
bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu,
tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai
bumbu, dan masih banyak lagi.
5. Mengurangi produktivitas

Jika tidak pacaran, seorang siswa/mahasiswa


tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih
produktif; misal membuat ide kreatif,kegiatan
olahraga, kegiatan akademik dan lain lain. Namun
seringkali produktivitasnya turun lantaran ia
berpacaran.
6. Menjadikan hidup boros

Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk


pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk
ditabung bisa habis untuk bersenang-senang:
membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,
mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
7. Konsentrasi Terganggu
Akan melemahkan daya kreatifitas dan
menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka
hanya tertuju kepada pacarnya. Dan biasanya ini
terjadi pada saat ketika guru sedang menerangkan
pelajaran, seseorang yang berpacaran biasanya relatif
konsentrasinya kurang.
8. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
Banyak fakta yang menyebutkan bahwa
menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah
akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-
jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku
(karena uangnya habis untuk berenang-senang).
9. Terjadi Perselisihan
Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya
karena rebutan pacar. Ini banyak dan seringkali terjadi
di kalangan remaja jaman sekarang.
10. Bermasalah ketika telah berumah
tangga
Tidak setia dengan pasangannya jika sudah
menikah, karena masing-masing ingat dengan
pacarnya yang lama, dan selalu membanding-
bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan
pacarnya yang lama.

Dampak negatif nomor 1-10 dikutip dari: http://asepjamaluddin16.blogspot.com/2013/02/dampak-negatif-pacaran_8930.html


11. Melukai Diri Sendiri
Banyak seringkali dikalangan remaja yang rela
melukai dirinya sendiri, seperti mengukir nama
pacarnya di lengannya sendiri (dengan cutter/pisau)
hingga terluka sayat. Adalagi yang patah hati
dikarenakan pacarnya berselingkuh/sedang
bermasalah,PHP (Pemberi Harapan Palsu) *bahasa jaman
sekarang, diputusin pacarnya sendiri hingga dia dengan
nekatnya rela bunuh diri karena patah hati.
12. Gangguan Jiwa
Terkadang ada pula remaja yang terkena gangguan jiwa/stress
yang dikarenakan seperti diputusin pacarnya, pacarnya PHP,
terjadi konflik antar kedua belah pihak, dan lain-lain. Setelah itu
semua terjadi, orang yang mengalaminya dapat merasa hidupnya
telah pupus harapannya sampai dia tidak sanggup menahan
beban permasalahan pacarnya, Gila update status galau-galauan
di Jejaring sosial hingga dia lupa belajar/apa kewajibannya
*berkaitan dengan bab “Keterlambatan studi” . Ada pula yang
gangguan jiwa hingga tega membunuh pacarnya sendiri karena
patah hati.

(Note: galau itu boleh, karena kita masih muda, jika pemuda tidak
galau berarti dia tidak normal –Mario Teguh-).
Kesimpulan
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang hukumnya
wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampai-sampai sewaktu sholat
sempat teringat si do‘i (seseorang) . Sebenarnya aktivitas pacaran itu
dekat banget dengan zina. Jadi kesimpulannya adalah PACARAN ITU
HARAM HUKUMNYA, dan tidak ada legitimasi Islam buatnya,
adapun beribu atau berjuta alasan tetap saja pacaran itu haram.

Adapun resep Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Abdullah


bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah
mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan
itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan.
Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah
berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan
gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai