Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DAMPAK BERPACARAN DI USIA REMAJA

DISUSUN OLEH
Quinsha Zafira Naura K.
Keisya Princess Aurelia
Zahra Izasih Alwan
Shabrina Juanita
Khansa Aqilah

SISWI SMP SCIENCE QUR’AN JEMBER


2023
KATA PENGANTAR………………………………………....... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN……..……………………………….. I

I.I Latar Belakang…………………………………………… I


I.2 Rumusan masalah…………………………………….. I

BAB II PEMBAHASAN……………………………………….. 3

2.I Penyebab seorang remaja berpacaran......... 3


2.2 Pengaruh Berpacaran Bagi Para Remaja…………….. 4

BAB III PENUTUP………………………………………………. 5

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 5
3.2 Saran…………………………………………………………………... 5

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Yang berjudul “Dampak Berpacaran Di Usia Remaja’’.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan dalam m


akalah ini karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan s
aran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan d
an kesalahan makalah ini. Dan kami juga berterima kasih kepad
a ustadzah yang telah mengajari saya dan teman teman saya.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Remaja adalah salah satu objek yang paling rentan terhadap


pengaruh masa kini. Mulai dari bullying, geng-gengan, tawuran,
clubbing, nongkrong yang tak jelas, hingga pergaulan bebas
yang sedang marak sekarang, yaitu pacaran.

Pacaran adalah proses perkenalan antara 2 orang yang biasanya


berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju
kehidupan berkeluarga yang lebih sering dikenal dengan
pernikahan. Namun pada kenyataannya, penerapan proses
tersebut masih sangat jauh dari tujuan sebenarnya.

Dewasa ini, pacaran bukan merupakan tahap proses menuju


berkeluarga, namun sebagai objek untuk pelampiasan nafsu
semata. Banyak remaja sekarang yang berpacaran laiknya
sepasang kekasih yang sudah menikah. Pegangan tangan,
berdekatan, berpelukan, ciuman dan terakhir yang paling buruk
yaitu berzina sudah tak asing lagi. Dalam Islam pun pacaran tak
dibolehkan karena mendekati zina, seperti dalam salah satu ayat
Al-Qur'an, " Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya
itu adalah perbuatan nista dan seburuk-buruk jalan (Q.S. Al-
Isra:32)". Pacaran tak ada dalam proses menuju berkeluarga
dalam Islam, melainkan Ta'aruf (perkenalan).

B. RUMUSAN MASALAH

Agar makalah ini lebih tersusun rapi, maka dibuat suatu


rumusan masalah sebagai acuan dalam penulisan makalah ini.
Adapun rumusan masalahnya adalah :

a. Penyebab seorang remaja berpacaran

b. Pengaruh berpacaran bagi para remaja

c. Bahaya pacaran pada mental remaja


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENYEBAB SEORANG REMAJA BERPACARAN

Gemerlap dunia remaja adalah masa-masa terindah dalam


kehidupan. Rasa cinta yang menggelora dapat memuncak pada
remaja yang sedang jatuh cinta. Dari rasa cinta ini dapat
dibuktikan untuk saling mengikat janji kepada orang yang
dicintai. Berikut alasan-alasan mengapa remaja berpacaran:

a. Untuk membuktikan ada yang mau

Dengan mempunyai pacar menandakan bahwa seorang remaja


tersebut memiliki lawan jenis yang menyukainya

b. Untuk membuktikan bahwa ia masih normal

Remaja yang mempunyai pacar lawan jenis dianggap sebagai


remaja yang normal alias tidak memiliki kelainan

c. Ikut trend

Ternyata ada juga remaja yang seperti ini, menjalin hubungan


agar tak ketinggalan zaman dan ikut nge-trend

d. Sebagai teman kencan

Agar tak sendiri dalam bepergian, salah satu cara adalah


mempunyai pacar agar si pacar bisa diajak jalan bareng

e. Untuk membuktikan bahwa ia sudah mengenal cinta

Remaja sudah ingin dianggap dewasa dalam hal cinta, maka ia


menunjukkan bahwa ia sudah mengenal cinta dengan
berpacaran

3
f. Untuk motivasi belajar

Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya


sebagai objek untuk memotivasi dirinya dalam belajar

g. Untuk membuktikan bahwa dia tampan/cantik

Remaja ingin diakui bahwa dia tampan, cantik, keren, tak culun,
dan lain-lain. Salah satu cara adalah dengan berpacaran untuk
menunjukkan bahwa ia keren dan sebagainya dan layak untuk
disukai banyak orang

h. Untuk pamer

Alasan ini termasuk mirip dengan dengan alasan sebelumnya,


bedanya adalah bahwa si pacarnya yang ingin dipamerkan bahwa
si pacar menawan, tampan, cantik, dan sebagainya

i. Agar tak diolok-olok

Zaman sekarang pacaran sudah lazim, maka dari itu agar tak
diejek orang bahwa ia masih jomblo dan tak ada yang mau, maka
ia berpacaran dengan siapa saja asal punya pacar

j. Untuk pelampiasan nafsu sesaat

Alasan inilah yang paling buruk. Banyak remaja sekarang yang


mempunyai pacar hanya untuk dipandangi, saling berdekat-
dekatan, saling pegang, ciuman hingga berzina hanya untuk
melampiaskan nafsu yang sudah menggebu-gebu di dalam diri

3
B. PENGARUH BERPACARAN BAGI PARA REMAJA

1) Prestasi Sekolah

Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti


ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut
bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi
prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan
dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi
belajar mereka

2) Pergaulan Sosial

Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah


meluas, jika pola interaksi dalam peran tak hanya berkegiatan
berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya
(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain). Pergaulan tambah
menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain
(tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku)

3) Mengisi Waktu Luang

Bisa tambah bervariatif atau justru malah terbatas. Umumnya,


aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan
sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran
diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun,
memelihara binatang, dan sebagainya

4) Keterkaitan Pacaran dengan Seks

Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah


satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin
awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi
pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu.
Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak
melakukan kemesraan yang berlebihan

4
5) Penuh Masalah Hingga Berakibat Stres

Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti
banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum
siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai
pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak
mampu mengatasi masalahnya

6) Kebebasan Pribadi Berkurang

Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan


waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar

7) Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindungi

Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan


menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat
menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan
seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang
menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang
kondusif baginya melakukan hal-hal positif

4
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang saya buat dapat disimpulkan bahwa:


Banyak alasan-alasan yang dikemukakan untuk pacaran, padahal
pacaran sendiri lebih banyak dampak negatifnya dibanding
positifnya, bagi remaja yang berpacaran dengan menjaga norma
dan batasan yang ditentukan oleh orang tua masing-masing dapat
menjadikan pacaran sebagai motivasi untuk meningkatkan prestasi
belajar, namun sejauh ini umumnya remaja sekarang
menggunakan hubungan pacaran melewati batas-batas dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat sendiri, remaja yang
sedang dilanda asmara kebanyakan tidak berfikir panjang sehingga
hubungan pacaran itu menjadi tidak sehat, oleh karenanya timbul
masalah bagi remaja akibat dari pacaran, masalah yang sering
dijumpai adalah hamil diluar nikah, aborsi, bunuh diri, perubahan
perilaku dan penyimpangan-penyimpangan lainnya.

B. SARAN

Saran bagi remaja yang melakukan hubungan dengan lawan jenis


(Pacaran), diharapkan agar tidak melampaui batas dalam pacaran.
Dan
bagi orang tua agar memberikan arahan dan nasihat kepada
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai