Anda di halaman 1dari 2

Dampak Negatif Pacaran

1. Melemahkan Iman Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya
di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta.
Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa
dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang
menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah
berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid, Jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah,
bahkan beberapa hafalannya hilang,serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
2. ‘melatih’ kemunafikan

Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa
ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-
hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia
sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya
kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan
pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang
yang berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

3. Menjadikan panjang angan-angan.

Orang yang sedang jatuh cinta, pacaran sering kali teringat dengan orang yang
dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu tentang apa yang
akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-
kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam
dilarang berpanjang angan-angan.

4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran

seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif: misal
membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang
lainnya. Namun sering kali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran

5. Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya.
Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang:
membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka
hanya tertuju kepada pacarnya
7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya persentase kelulusan para pelajar
adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak
pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).

8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan
pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah
dengan pacarnya yang lama.

Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinya, menyembunyikan rasa
cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”Sungguh sangat beruntung orang yang
mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunya
orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga
berpesan: “Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia
akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan
biasa-biasa saja,

karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari,
AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa
dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung
jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain,
menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai
yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Anda mungkin juga menyukai