Anda di halaman 1dari 3

Cinta Atau Nafsu?

(Putri Diana Puspita Dewi/30)

Sering sekali kita mendengar pertanyaan: "Apa


perbedaan antara cinta dan nafsu?" "Bagaimana
membedakan antara cinta dan nafsu?" Bahkan kadang kita
temukan pertanyaan : "Cinta dan nafsu itu sama nggak
sih?" Cinta dan nafsu sangat tipis perbedaannya, mungkin
itu yang membuat orang sering terkecoh, tidak bisa
membedakan mana nafsu, mana cinta. Sebagai wanita, kita
memang sangat perlu mengetahui apa sebenarnya cinta dan
apa sebenarnya nafsu.

Apakah kita pernah merasakan hal berikut ini?

1. Apabila merasa ada yang kita suka dari


seseorang, seperti enak diajak ngobrol dan ramah.

2. Selalu kangen karena sikap dan kata- katanya.

3. Jika sedang bersamanya, ingin membuatnya


senang dan betah Bersama kita.

4. Sering teringat dan terbayang tingkah dan raut


wajahnya.

5. Jealous/cemburu berat apabila melihat atau


mendengar berita kalau dia akrab dengan orang lain.

6. Sering memperhatikan dia dari kejauhan?

Jika kita merasakan beberapa hal tersebut, bisa jadi


kita sedang merasa suka karena cinta. Nah kalau kita
merasakan hal ini, artinya kita sedang merasakan suka
karena nafsu. Cinta memang tak lepas dari nafsu. Kadang
mungkin Anda sering bertanya, apakah cinta saya adalah
cinta sejati atau hanya cinta berdasarkan nafsu belaka?
Cinta yang tulus dan nafsu yang membara itu mungkin
kalau dipisahkan ibarat hanya dibedakan oleh selembar
kertas tisu yang tipis sekali.

Banyak anak muda pada zaman sekarang ini keliru


memaknai cinta. Mereka hanya mengetahui cinta itu sebuah
perasaan ketertarikan pada lawan jenis. Menyayangi,
mengagumi bahkan ingin memiliki seseorang yang
berharga dalam hidupnya. Pemaknaan seperti ini adalah
berdasar dan berlandaskan nafsu. Biasanya cinta yang
dimaknai seperti ini adalah cinta yang datang sebelum
pernikahan. Sesungguhnya rasa cinta adalah perasaan yang
timbul tanpa adanya alasan. Jadi, tidak ada salahnya jika
seseorang memiliki perasaan pada lawan jenisnya, yang
salah ialah seseorang itu mengambil jalan yang salah
seperti halnya pacaran yang jelas sudah
dilarang oleh agama.

Lantas apakah Islam menganjurkan umatnya untuk


berpacaran? Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad
SAW bersabda yang artinya 'Tidak boleh antara laki-laki
dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan
seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh
mahramnya. ' (HR. Muslim). Dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karna akan menjadi awal kerusakan.
Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai. Hal ini
dijelaskan dalam Qs Al Kahf ayat 28, “Janganlah engkau
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
ingat kepada Allah serta menuruti hawa nafsunya.
Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk
berbuat adil bahkan menjadi awal kerusakan,” jelasnya.1

Mengikuti hawa nafsu merupakan sumber kekafiran


dan kebinasaan. Dijelaskan dalam Qs Thoha ayat 16,
”maka janganlah engkau dipalingkan dari (urusan kiamat)
oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya dan oleh orang
yang mengikuti pada hawa nafsunya sehingga
menyebabkan engkau binasa,” tandasnya.2

Oleh karena itu, jagalah cintamu jangan mudah


terpancing dengan mulut manisnya karena Allah tak
pernah ingkar janji. Kalau terus menjaga diri, kita akan
mendapat pendamping yang lurus hati. Dengan cinta imani
kau akan membawa sang kekasih ke surga abadi.
Sedangkan cinta syahwati akan membawamu dengannya
dalam penyesalan abadi.

1
Qs. Al-Kahf ayat 28
2
Qs. At-Thoha ayat 16

Anda mungkin juga menyukai