Anda di halaman 1dari 3

warahmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas tentang cinta menurut pandangan
islam. Tentunya anda sudah tidak asing mendengar kata cinta. Dalam pandangan islam,
cinta hukumnya haram, maksud dari cinta yang hukumnya haram adalah cinta yang
mengarahkan kedua insan kepada perzinahan seperti pacaran.
Disisi lain cinta hukumnya adalah wajib, seperti apa cinta yang dikatakan wajib? Cinta yang
memiliki derajat paling tinggi seperti mencintai Allah serta Rasulullah dan juga cinta kepada
Al-Qur’an merupakan cinta yang hukumnya wajib. Seperti menunaikan shalat tepat waktu,
mengaji, menuntut ilmu, mengajak kepada kebaikan, maka pahala baginya.
Adapula cinta kita yang dianggap bohong apabila tidak melaksanakan perintah Allah dan
Rasul-Nya. Dr. A’id dalam bukunya menuliskan bahwa:
1. Cinta duniawi meliputi kehidupan dunia, berbaur tanah dan berada pada tataran yang
rendah. Ini merupakan cinta murahan, cinta monyet dan senda gurau saja.
2. Cinta ilahiya, cinta yang meliputi kangit. Berada pada tataran yang tinggi dan merupakan
cermin dari ketaatan dan ibadah.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadratal muhtaromin, para hababib dan ahibba, para alim ulama, para kiai bu nyai, para
sesepuh pinisepuh, Bapak lurah, pak Rt Rw dan pimpinan pengajian arisan ibu-ibu, semoga
selalu bahagia dan kebagian arisan. Seluruh hadirin-hadirat, kawan-kawanku seperjuangan,
semoga selalu diberi rahmat oleh Allah dan diberi kekuatan membayar hutang, heheh, kalau
ada hutangnya.
Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk sedikit berceramah, dengan tema cinta dan
pacaran. Kalau tidak diijinkan saya juga tidak apa-apa, yang penting amplopnya tetap lancar,
hehehe.
Hadiri, hadirat kawan-kawanku sekalian
Pada masa kini, banyak pemuda dan pemudi yang miris, karena mereka sangat erat dengan
tren berpacaran. Muncul pemahaman bahwa tak punya pacar alias jomblo seperti kalian
(hehe) itu adalah menyedihkan.
Bahwa muncul pemahaman kalau pemuda dan pemudi yang baik adalah pemuda dan
pemudi yang punya pacar alias tidak jomblo. Kalaupun demikian, sungguh miris juga bagi
saya karena saya juga tidak punya pacar, alias jomblo. Hehehe.
Namun apakah benar kalau pacaran itu enak kawan-kawan sekalian? Ada yang bilang
pacaran itu enak, tapi pas putus bikin mewek. Ada yang bilang pacaran itu membuat
bahagia, tapi kenyatannya banyak yang galau setelah punya pacar. Kok tahu ustadz? Ya saya
pernah baca-baca berita saja, karena saya selalu saja jomblo, hehehe.
Ada kisah, seorang laki-laki bernama Adi. Dia laki-laki setia dan mencintai Fitri. Fitri pun
mencintai Adi dan mereka memutuskan pacaran.

Setiap waktu isinya hanya jalan-jalan, kalau tidak bertemu katanya keduanya galau, kalau
tidak jawab Whatsapp jadi galau, galau dan galau saja isinya. Keduanya berpacaran terus
hingga bertahun-tahun.
Tahun ganti tahun, hingga keduanya memutuskan untuk menikah. Dan saat menikah
ternyata orang tua Fitri tidak setuju dengan Adi, dan Fitri hendak dinikahkan dengan Hendri.
Dan singkat kata, Fitri menikah dengan Hendri.
Moral cerita di atas adalah, Adi adalah sosok yang baik dan setia, yaitu baik dan setia karena
rela menjaga jodoh orang lain dengan baik, hehehehe.
Itulah pacaran dan cinta-cintaan, tak ada gunanya dan tak ada manfaatnya, karena pacar
belum tentu menjadi jodoh dan pendamping di pelaminan, cieh-cieh.
Cinta adalah pengorbanan, tapi kalau pengorbanan mulu sih namanya penderitaan.” Kata
Cak Lontong. Jadi agar pengorbanan tidak sia-sia, mari kita gunakan cinta kita untuk
berkorban pada pasangan jodoh kita kelak, yes. Hehehe.
Jadi, daripada kita mengorbankan waktu, uang dan pikiran kita pada seseorang yang bisa
jadi dia adalah jodoh orang lain, maka lebih baik kita simpan pengorbanan kita untuk orang
yang benar-benar jodoh kita kelak, betul tidak?
Lalu bagaimana kalau kita diam-diam mencintai seseorang? Apakah hukumnya boleh?
Kawan-kawan sekalian, cinta itu tak bisa dipaksakan.
Datang tak diundang, pergi tak diantar, cieh-cieh. Tapi yang harus kita tahu adalah cinta itu
harus selalu berada di dalam hati, tak perlu diungkapkan. Biar Allah saja yang tahu cintaku
padamu, wahai nasi goreng hehehe.
Kalaupun kita mencintai lawan jenis, itu bisa jadi wajar saja karena cinta tak bisa dipaksakan.
Namun jangan sampai cinta kita mendatangkan madharat, berupa zina yang merupakan
dosa besar. Dalam hadis disebutkan:
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat (berduaan)
dengan seorang wanita tanpa dsertai mahram nya karena sesungguhnya yang ketiga adalah
syetan”. (HR Ahmad).
Jadi kawan-kawanku sekalian, kita sebagai muslim yang baik harus selalu menjaga diri dari
pengaruh syetan dengan menjaga pandangan dan diri kita dari hal-hal yang diharamkan.
Kalaupun cinta, maka munajatlah semoga Allah menjadikan dia jodoh kita, bukan jodoh
orang lain hehehe.
Hadiri, hadirat kawan-kawanku sekalian
Lebih baik jomblo kalau jomblo dekat Allah, karena pacaran percuma kalau hanya
menjauhkan diri dari Allah.
Wahai kawan-kawanku, “Jangan rindu berat, karena kamu gak akan kuat. Biar aku saja yang
merindukan kalian, sekalipun diriku tambah berat badan.” (by kangdidik.com)

Meskipun punya cinta, sebaiknya cinta itu kita haturkan kepada Allah agar doa kita diberi
ijabah, karena kalau cinta kita, kita berikan pada seseorang, bisa jadi orang itu mengambil
dan membuangnya sehingga kita kehilangan cinta, cieh-cieh.

Cukup sekian ceramah saya, semoga bermanfaat dan mengurangi beban di hidup kalian.
Yang punya hutang ingat bayar hutangnya karena kalau tidak bayar ya berarti tetap punya
hutang, hehehe. Sebelumnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

‫وباهلل التوفيق والهداية والرضا واألنية والَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬
‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬
‫ َأْش َهُد َاْن َال ِإَلَه‬.‫ َتَباَر َك اَّلِذ ْي َجَعَل ِفي الَّس َم اِء ُبُرْو ًجا َو َجَعَل ِفْيَها ِس َر اًجا َو َقَم ًرا ُمِنْيًرا‬،‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َك اَن ِبِعَباِدِه َخ ِبْيًرا َبِص ْيًرا‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلْيِه‬.‫ َو َداِع َيا ِإَلى اْلَح ِّق ِبِإْذ ِنِه َو ِسَر اًجا ُمِنْيًرا‬،‫ِإَّال ُهللا وََأْش َهُد َاَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه ُوَر ُسوُلُه اَّلِذ ْي َبَع َثُه ِباْلَح ِّق َبِش ْيًرا َو َنِذ ْيًرا‬
‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًرا‬

Anda mungkin juga menyukai