Anda di halaman 1dari 84

Prolog

Pacaran, satu kata tujuh huruf ini


tentu tidak asing lagi kita dengar di negeri ini.
Mulai dari kalangan remaja bahkan dewasa
hingga tua, tidak hanya itu, di zaman sekarang
anak-anak pun sudah sering melontarkan
kata-kata itu. Kata itu ibarat virus yang
memiliki kecepatan sebar sebanding dengan
kecepatan cahaya, sangat cepat. Entah
mengapa kata ini begitu cepat meluas,
menyeruap, dan berkembang biak tanpa bisa
dikendalikan di negeri ini. Ini bukan virus
biasa, ini virus mematikan sangat mematikan.
Mungkin muncul pertanyaan, lho
mengapa pacaran itu disebut sejenis virus?
Bukankah rata-rata virus itu merugikan? Yup
benar sekali, pacaran itu ibarat virus yang
sangat mematikan, mematikan karakter,
moral, dan masa depan bukan hanya masa
depan didunia saja namun diakhirat kelak
juga. Sepertinya mungkin banyak dari
pembaca akan menyanggah pernyataan ini,
namun penulis tentu memiliki alasan yang
kuat dan tentu ada landasan untuk
mengatakan hal tersebut. Namun percayalah,
pacaran itu benar-benar tidak baik. Dalam
buku ini akan diulas biadabnya pacaran dan
akan membuat anda emosi jika diajak
pacaran, penasaran???
Pacaran Yok, WHAT???
Kata Pacaran tidak lagi tabu untuk
dibicarakan di negeri ini. Mungkin sebagian
kamu senyum-senyum sendiri saat membaca
kalimat ini, namun pasti ada juga yang geram,
kesal, dan emosi saat membaca kalimat ini.
Mengapa? Ya mungkin karena orang yang
mengucapkan kalimat ini kepadamu dulu,
sekarang sudah raib entah kemana atau itu
adalah kalimat yang diucapkan pasangan
kalian sekarang atau,, banyak kemungkinan
lainnya.
Namun disisi lain, ada yang geli, jijik,
dan emosi juga tentunya membaca kalimat itu
karena mereka bener-bener tidak
menginginkan kalimat itu. Kenapa?? Nanti kita
akan ulas 
Islam adalah agama yang mulia,
sempurna, tidak perlu adanya penambahan
dan pengurangan aturan dalam islam, yah
karena sempurnanya agama ini dan islam
mempunyai Allah yang maha sempurna.
Bukankah di Alquran udah dibilang kalau
pacaran itu tidak boleh. Eh ayat mana ya? Aku
belum pernah nemu,,, mungkin ada yang
bertanya tentang itu. Itu lho, surat Al-isra ayat
32 yang artinya” Jangan dekati zina”. Nah tau
kan apa itu zina? Zina itu banyak macamnya,
ada zina besar dan ada juga zina kecil seperti
zina mata, zina hati, zina mulut, dan lain
sebagainya.

Nah apa itu zina mata? Zina mata itu


jikalau kita melihat lawan jenis yang kita
menyukainya maka timbullah syahwat kita
karenanya, dan begitu pula zina pikiran, zina
hati, jika kita memikirkan lawan jenis yang kita
sukai dan timbul syahwat/nafsu maka itu
termasuk zina. Naudzubillah….
Di Al-quran nur karim sudah dikatakan
bahwa zina itu haram, jangan dekati zina.
Mendekat saja kita dilarang apalagi
melakukan,, iya toh?. Tidak peduli apakah itu
zina kecil, apalagi zina besar. Nah, NYATAnya
banyak yang melakukan perbuatan
laknatullah dan dosa besar ini. Mengapa???
Yah, karena si dia lebih mendengarkan ajakan
syaitan. Mirisnya banyak sekali generasi tua,
muda, maupun yang masih baru menegnal
dunia terjerumus di dalam jurang ini. Sangat
miris.
Meruginya orang pacaran, iyakah? Yok simak
cerita berikut,
Sumber : Islampos
INI cerita cuma khayalan. Sebab gue
belum pernah pacaran. Bukan karena gue tak
suka perawan. Tetapi gue hanya ingin
menjaga iman. Jadi ceritanya ada sepasang
muda-mudi lagi pacaran. Tiap malam berkirim
pesan untuk mesra-mesraan. Rayuan gombal
diumbar seperti interupsi sebagian oknum
anggota dewan. Segala janji manis juga terus
diujarkan. Mulai dari rumah megah hingga
mobil sedan. Dari sekedar rekreasi hingga
uang belanja bulanan. Setelah si cewek takluk
pada pemuda tampan. Mula-mula minta
pegang-pegangan. hingga akhirnya
Naudzubillah...
Kalau sudah begitu yang rugi ialah sang
perempuan. Belum nikah tapi statusnya sudah
tidak perawan. Giliran cowoknya selingkuh
karena bosan. Cewek itu lapor ke kepolisian.
Dengan dalil melakukan hubungan intim
karena unsur paksaan. Lalu sang cowok masuk
tahanan. Sang cewek stress karena hidupnya
jadi berantakan. Keluarga malunya tak
ketulungan.
Esok harinya sang cewek ditemukan
sudah terbujur kaku di tiang gantungan.
Dipikir kalau mati selesai urusan. Padahal di
neraka jahanam masih akan hidup abadi
dengan siksa yang sangat menyakitkan. Itulah
dampak buruk pacaran. Jadi putusin pacarmu
sekarang sebelum kisah itu jadi kenyataan.
Setidaknya gue tidak lagi jomblo sendirian.
Gubrak! Maaf kalau saran gue kelewatan.
Kalau suka silahkan saja diwujudkan. Bagi
yang menolak jangan pula marah-marah.
Kalau mau lempar sendal gue terima sebagai
bentuk sumbangan. Kalau lempar duit gue
ikhlas untuk biaya makan. Okeh, cukup sekian.
Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

ATAPNYA KASIH SAYANG


Oleh. ustad Felix Yie Xiau

Cinta pada seseorang menimbulkan harapan


Sayang pada seseorang menumbuhkan
pengorbanan
Cinta membutuhkan pertemuan fisik
Sayang menembus batas ruang dan waktu
Cinta hadir karena sebab dan hilang saat
sebab tak ada lagi
Sayang hadir tanpa sebab, ia abadi di sanubari
Cinta itu memberi untuk menerima
Tapi sayang memberi untuk menumbuhkan
Cinta bertemu karena kesamaan persepsi
Sayang tumbuh karena kesamaan visi
Cinta identik dengan, “Kamu adanya apa?”
Sayang identik dengan, “Kamu apa adanya!”
Cinta berkata, “Aku suka wajahnya!”
Sayang berkata, “Aku senang kepribadiannya”
Cinta.. hari ini kau mencintainya, esok bisa
jadi kau membencinya.
Sayang, hari ini, kemarin, esok dan selamanya
kau tetap menyayanginya
Ada jatuh cinta, tapi tak pernah ada jatuh
sayang.
Dalam beberapa detik kau bisa mencintainya,
namun tidak begitu dengan sayang. Karena
sayang itu proses mengerti, memahami,
menolong, serta mendahulukan dalam
rentang waktu yang panjang.
Di lima tahun pertama usia pernikahan
mungkin cinta yang dominan, namun
selanjutnya yang membuat ikatan pernikahan
senantiasa langgeng adalah sayang.
***
Pacaran, entahlah. Kadang pusing atau
kadang nyebelin denger kata itu. Seperti yang
sudah diulas, dari anak kecil bahkan yang baru
menginjak PAUD hingga orang tua yang sudah
uzur mereka semua tau pacaran bahkan
mereka sudah menyetakan itu, ini, Dia pacar
saya.
Kadang, mungkin anak kecil yang tidak
tau apa sebenarnya pacaran itu juga sudah
menyatakan itu si dia pacarnya. Hmm,,
kadang saking mereka tidak tahunya berani
sekali seorang anak kecil menyatakan kalau
dia menyukai seseorang yang jauh lebih lebih
tua darinya. Sebegitu maraknya penyebaran
virus pacaran yang memiliki kecepatan bak
kecepatan cahaya yang penyebarannya
sungguh cepat menyeruak ke permukaan.
Nggak Ada Untungnya!!!
Ayo bagi yang pernah, sedang, bahkan yang
berniat pacaran tapi tak dapet pacar, hayo
ngaku apa sih enaknya pacaran?

Nambah motivasi belajar, rajin sholat,


rajin baca buku, nambah ini itu dan lain
sebagainya. Masak iya? Selama pacaran rajin
belajarkah? Mungkin awal awalny aja kali yah,
itupun kalau punya pacar yang jagoan dikelas
coba kalau punya pacar jagoan berantem,
anak genk, sok keren dan bla bla bla, masih
rajin pacaran, eh bukan masih rajin belajar?
Tapi coba dipikir lagi, emang bener kalau
pacaran itu bikin semangat belajar? Pasti
belajarnya karena diingetin pacara aja kan,
hayo ngaku, atau jangan-jangan belum belajar
tapi ngakunya udah belajar biar dibilangin
rajin ama pacar, upss bohong donk jadinya. Ya
iyalah.
Eh coba dipikir lagi deh, BENARKAH
pacaran bikin semangat belajar? Nah kalau si
DOI nggak ngasih kabar, atau temennya
bilangin dia tadi becandain cewek lain, hayoo
masih semangat belajarkah? Boro boro
semangat belajar, makan pun kagak mau.
Bener kan? Jadi semangat belajarnya itu
kapan? Dari mana? Sejak kapan pacaran bikin
semangat belajar? Nggak akan itu yah guys,
jadi dipikir aja lagi. Memang kalau kita jadi
manusia itu kudu banyak berpikir,
Alhamdulillah Allah kasih kita pikiran untuk
kita berpikir kan 
Next to second chooice, pacaran bikin
rajin sholat. Hadeuhh,, ininih alasannya maksa
banget. Coba kita korelasikan walaupun
kenyataannya hal ini merupakan dua hal yang
bertolak belakang dan tidak akan pernah mau
dikorelasikan satu sama lain, tapi kalau tidak
percaya ayo kita ulas dulu.
Pertama, pacaran adalah larangan
Allah, zina. Fix, tidak bisa ditawar. Yang kedua
sholat adalah ibadah, tiang agama, tiang
islam. Nah dari segi pandangan kita aja udah
tau kalau pacaran dan sholat itu dua hal yang
amat jauh bedanya. Satu merupakan larangan
dan laknat Allah dan satu lagi anjuran dan
tiangnya agama Allah, mana mungkin dua hal
itu bisa saling mendukung satu sama lain?
Thinksmart!
Ingat sobat, rajin atau tidaknya kita
melaukan sesuatu didunia ini tergantung
Allah, kalau Allah menyeruh hati dan tubuh
kita untuk melakukannya tidak ada yang bisa
menghalangi, namun kalau Allah sudah
menyuruh hati dan tubuh kita untuk tidak
melakukan sesuatu itu, apapun yang akan kita
lakuakan kita tidak akan pernah bisa melawan
takdir dan kehendak Allah SWT.

Namun masih ada yang ngotot nih


ceritanya, aku tetap rajin sholat kalau pacaran
kak, kami sholat di mesjid lagi, ngaji bareng,
dan pacarannyapun di mesjid. Whatever lah
guys, dijamin niat sholatnya untuk Allah?
Mungkin saja niat sholatnya biar dilihat pacar,
biar dilihat sholeh/sholehah, tidak salah lagi
niatnya untuk pacara kan. Biar dilihat
pacarakan? Hayoo. Dan lebih miris lagi, kalau
niat udah salah sholatpun akan ditinggalkan
jika tidak dengan pacar, ckckck.
Masih ngeyelkah? Sudahlah. Nah
lanjut, alasan apalagi yang mau diajukan
sebagai dampak dari yang katanya manfaat
pacaran itu. Mau dibilang keren kalau punya
pacar, nggak juga. Coba perhatiin santri-santri
yang mondok di pesantren, mereka bahkan
tidak tersentuh oleh dunia globalisasi yang
edannya luar biasa. Mereka tetap keren
bahkan sesudah mondokpun mereka langsung
ditawarkan nikah, bukan sekedar pacaran lagi
tapi benar-benar memiliki tuh orang yang
mereka sukai. Hayoo pada ngirikan? Coba
mikir, pacaran sekarang udah pasti mau diajak
nikah tuh anak orang, alasannya pasti bejibun
baik cewek atau cowoknya. Mendingan nikah
dulu baru diajak pacaran, kan keren.
Nih, ada kutipan dari ustadz kondang, Felix Y
Siau.
#Pacaran tuh bikin kita semangat belajar.
*Yakin semangat belajar? Kalo pacarnya ga
ngasih kabar ga baper nih? Baper kan? nah
kalo baper boro-boro belajar, makan aja
males kan?
#Pacaran tuh bikin kita bahagia karena dapet
kasih sayang dari pacar.
*Ya Allah, kasih sayang dari orang tua masih
kurang???
#Pacaran tuh bikin kita rajin sholat karena
diingetin sholat sama pacar kita.
*Sholatnya buat Allah/buat pacar? Kalo buat
Allah kenapa harus disuruh sama pacar baru
mau sholat??? Kurang denger panggilan Allah,
budge nggak bisa denger azan?
#Pacaran tuh bikin kita ngerasa aman karena
ada yang jagain.
*Masha Allah, itu pacar apa satpam???
#Pacaran tuh bikin kita dewasa.
*Bikin kita dewasa/bikin kita melakukan
adegan dewasa? dewasa yang bener itu yaa
langsung lamar aja, kenapa? Masih sekolah?
Belom cukup umur buat nikah? Belom punya
penghasilan? Lah udah tau belom cukup umur
ngapain pacaran???. Yuk ah berhenti pacaran,
putusin aja putusin, buang aja pacarnya ke
rawa-rawa.
Gak perduli pacarnya baik kek sholeh
kek pinter kek ranking 1 kek anak masjid kek,
"COWO SHOLEH GAK MAU DAN GAK AKAN
NGAJAKIN PACARAN". Jadi jomblo sampai
halal aja guys, terutama perempuan, apalagi
yang sudah berhijab, malu ah pake hijab masa
pacaran.

Nah, ayo sedikit kita ulas sedikit


tentang “Berhijab kok masih pacaran,
mending buka tuh hijab!”. Memang sering
kata-kata tersebut kita dengar baik keluarnya
dari mulut kalangan remaja hingga nenek-
nenek tua. Mulai dari tetangga, teman,
bahkan sahabat deket yang memang tidak
mengetahui dengan baik hakikat dan
perbedaan dua kata “Hijab dan Pacaran”.
Seseorang atau tepatnya muslimah, yang
harus kita garis bawahi muslimah itu bukan
hanya umat perempuan beragama islam yang
berjilbab saja, namun muslimah itu adalah
seorang wanita yang mengaku islam namun
belum memakai hijab. Mereka tetap
muslimah, namun mungkin hanya sedikit atau
mungkin banyak godaan syaitan dan godaan
sana sini yang menyebabkan mereka, saudara
kita meninggalkan kewajiban dan perintah
Allah SWT kepada hambanya.
Ingat sobat muslimah, yang Allah
larang itu nggak pernah yang baik. Allah pasti
melarang hambanya untuk melakukan
sesuatu yang mungkar, sesuatu yang buruk,
dan tentunya akan berdampak buruk untuk
diri bahkan keluarga hambanya itu. So, jangan
pernah ingkar sama Allah sobat sholeha
karena Allah sayang padamu, iya....kamu .

Ok, kembali ke laptop. Tadi kita bahas,


pacaran dan hijab. Well, hijab itu perintah
Allah dan pacaran itu larangan Allah. Itu dua
hal yang berbeda. Ingat, DUA hal. Nah, jikalau
seorang muslimah berhijab maka dia
mendapat pahala, melindungi dirinya dari
godaan syahwat lelaki, dan menghindarinya
dari dosa mengumbar aurat. Jika yang
berhijab dan pacaran maka dia mendapat
dosa pacaran saja.
Beda lagi kalau seorang muslimah,
tidak berhijab dan pacaran maka apasaja
dosanya sobah shaliha?. Ada dua jenis
dosanya, dosa mengumbar aurat dan dosa
pacaran. Naudzubillah.
Jadi yang bener itu yang mana? So pasti,
yang berhijab dan TIDAK pacaran. Great!!!
Mending pake hijab tapi nggak pacaran.
Bener kan 

Setia Furqon Kholid


Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta
kalau dia calon imam yang baik nggak kan
ngajak kamu pacaran, tapi ngajak kamu ke
pelaminan.
kalau dia lelaki gentle nggak kan ngajak jalan
berdua, tapi ngajak kamu menghadap KUA
kalau dia lelaki pemberani nggak cuma bilang
janji setia, tapi langsung datangin calon
mertua.
Kalau dia lelaki soleh nggak kan pamer
kesolehannya, justru ia jaga kualitas
amalannya hanya untuk Tuhannya.
Kalau dia wanita baik nggak kan mudah kau
rayu, karena pada Allah dia malu.
Kalau dia wanita solehah nggak kan suka sms
beri perhatian, karena ia pandai menjaga
kehormatan.
Kalau dia wanita ta'at pada orang tua dekat,
pada sahabat bermanfaat, pada lawan jenis
tak mau bermaksiat.
Semoga kaulah lelaki atau wanita yang baik
itu. yang bisa menjaga kemuliaan,
meningkatkan keimananan, dan menjadi
pasangan idaman. Aamiin
Mengapa pacaran dilarang,
burukkah??
So, pasti jelek alias buruk alias mungkar
dong yah. Banyak sangat keburukan pacaran,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Allah
SWT sangat menyayangi hambanya dan tidak
pernah bahkan tidak akan pernah melarang
hambanya untuk melakukan suatu kebaikan.
Bahkan disaat kita punya masalaha saja Allah tidak
menyuruh kita untuk mencari jalan keluarnya tapi
Allah meminta kita untuk sabar dan sholat karena
solusi dari masalah kita sudah Allah sediakan.
MasyaAllah, begitu sayangnya Allah kepada kita.
Lantas apa lagi alasan kita untuk mengingkari
Allah?
Betapa pengasih dan penyayangnya Allah
sobat sholeha, Allah mengambil kita dari dunia ini
setelah semua nikmat-Nya yang memang tergaris
untuk kita sampai kepada kita, bukan setelah kita
mengerjakan semua peintah-Nya atau setelah kita
benar-benar berbakti kepada Allah. Nah, masihkah
kita berpikir kalau Allah bakal melarang kita untuk
melakukan sesuatu hal yang baik untuk diri kita?
Tentu tidak akan pernah. Contohnya saja Allah
melarang muslim memakan daging babi, itu
karena memang banyak keburukan pada daging
tersebut yang akan berdampak buruk bagi
kesehatan. Nah, kalau Allah melarang pacaran,
kira-kira pacaran itu baik atau tidak? Yah pastinya
tidak dunkkzz. Simple kan.
Sebenarnya hidup di dunia ini simple
sobat, sebelum kita dilahirkan Allah sudah
menetapka hal-hal yang krusial dalam hidup ini
yaitu rezeki, jodoh, dan maut. Ketika kita
hiduppun Allah juga sudah menetapkan bahwa
apa yang kita mau tinggal minta sama Allah dan
Allah bakal kasih. Mintalah dengan doa, Allah pasti
mendengar dan mengabulkan doa hambanya.
Nah, pasti ada pertanyaan mengapa ada
beberapa doa antum belum dikabulkan Allah,
begini, dalam suatu permintaan Allah pasti
memberikan apa yang dipinta tapi Allah
memberikannya di waktu yang tepat dan saat kita
benar-benar membutuhkannya bukan sekedar
menginginkan hal tersebut, yang kedua kalau
Allah tidak memberikan apa yang kita minta maka
Allah pasti menggantinya dengan sesuatu yang
lebih baik dari itu yang benar-benar cocok dan pas
untuk kita. Dan yang ketiga, kalau Allah tidak
memberikannya didunia maka Allah pasti
memberikannya diakhirat. Dengan catatan kita
meminta kepada Allah dengan sungguh-sungguh
serta kita menjalankan semua perintah Allah dan
meninggalkan larangannya. Simple kan hidup ini
shobat, kalau kita benar benar mengerti,
memahami dan menjalankan syariat islam di dunia
ini.
Jika diri ini belum sempurna menjalankan
islam dalam artian kita belum benar-benar
“Kaffah” dalam memeluk islam, memang banyak
godaan yang menggerogoti diri ini, yang membuat
kita kadang futur dan dan jauh dari Allah. Mari
mendekati Allah, karena Allah itu sesungguhnya
dekat lebih dekat daripada urat leher hambanya.
Sayang Allah 
Nah, bagi yang lagi dilanda cobaan dan
ujian. Jangan mengeluh sobatku, itu tanda cinta
Allah padamu, iya...kamu. mungkin jika cobaan itu
datang, banyak yang mengeluh tidak sanggup
namun ingat sobat Allah telah mengukur diri ini.
Allah yang lebih mengetahui secara spesifik
gimana diri kita, gimana hati kita, gimana iman
kita karena semuanya milik Allah. Dan semua
organ-organ tubuh kita hanya patuh kepada Allah.
Jadi jika kita dilanda ujian yang rasanya membuat
diri hendak menyerah, dekati Allah minta Allah
berikan kekuatan ke setiap sendi tulang belulang
kita, minta Allah untuk kuatkan hati dan keimanan
kita untuk jalani semua ini. Namun sesungguhnya
sebelum kita mintapun Allah sudah menakar dan
mengukur diri ini dengan takarannya yang maha
sempurna dan tidak pernah meleset sehingga
setiap ujian dan cobaan yang Allah berikan itu
sudah sesuai dengan kemampuan dan kekuatan
hamba-Nya.
Sesuai firman-Nya yang artinya “ Allah tidak akan
memberikan cobaan kecuali sesuai dengan
kemampuan hambanya”. Masih ragukan kita
dengan janji Allah? Yang tidak ada Dzat yang
paling tepat janji kecuali Allah.
Ok kembali ke topik kita, apasih
keburukan dan kemungkaran “Pacaran”? Mau
tau... check this out
1. Mengorbankan waktu, tenaga, dan orang
tua
Nah waktu, itu sesuatu yang berharga genks.
Saking berharganya, Allah berfirman yang artinya
“ Jika kalian telah menyelesaikan suatu pekerjaan,
maka segeralah mengerjakan pekerjaan yang
lainnya”. Apa jadinya jika hal berharga kita isi
dengan maksiat, masihkah waktu itu menjadi
berharga seperti yang Allah kasih ke kita? Tentu
tidak

Ingat ukhti sholeha, imam besar islam pernah


mengatakan “Andai aku bisa membeli waktu
orang lain, maka akan aku beli”- Imam Syafi’i.
Begitulah saking penting dan berharganya waktu
itu. Tidakkah kita berpikir kalau kalau waktu hilang
takkan pernah kembali bahkan tidak bisa dibeli.
Waktu itu akan teras berharga jika kita
manfaatkan untuk hal-hal berguna dengan
kesibukan yang teramat sangat, maksudnya jika
kita semakin sibuk melakukan suatu kebajikan
dalam artian sering dikejar deadline dalam
bertugas dan bekerja maka kita akan merasakan
berartinya sedetik waktu, bahkan untuk istirahat
yang tidak produktif saja sangat disayang bisa
memakan waktu berharga kita.

Pernah suatu ketika ketika saya


mendengarkan suatu pengajian, disana ustad
mengatakan ungkapan Imam syafi’i yang mau
membeli waktu seseorang mengingat terbatasnya
waktu yang beliau miliki nan tidak sebanding
dengan kesibukan yang beliau jalani. Nah, disana
saya pernah berpikir (waktu itu saya tidak terlalu
sibuk) benarkah itu? Saya tipe orang yang kurang
percaya sesuatu kalau saya belum merasakannya.
Nah, jelang beberapa bulan kemudian saya
menduduki jabatan yang lumayan urgent di
organisasi tertinggi dikampus. Disaat itulah saya
baru menyadari ungkapan imam besar islam
tersebut.
Disaat itu juga saya merasakan hal yang
sama dengan Imam besar isam itu, dikala dalam
satu waktu saya dihadapkan dengan tiga bahkan
empat kegiatan yang harus saya hadiri. Dengan
segala pertimbangan, dan sangat tidak
memungkinkan semua agenda itu saya hadiri,
maka saya memilih yang memungkinkan dan yang
urgent serta mendesak saja untuk dihadiri, bahkan
tidak jarang ketika dua dari empat kegiatan yang
musti saja hadiri dan saya mengikutinya separoh-
separoh, pergi ke satu kegiatan selama kurang
lebih satu jam dan ke kegiatan selanjutnya selama
satu jam. Memang tidak sempurna hasilnya,
namun itu sudah semaksimal mungkin saja
membagi waktu saya.
Memang benar yang dikatakan imam
syafi’i, andai saya bisa membeli waktu seseorang
maka akan saya beli berkarung karung. Dan
sekarang saya sadar, waktu itu berharga. Jika kita
tidak ingin membuang waktu atau memanfaatkan
waktu itu untuk keburukan maka sibukkanlah diri
kita untuk melakukan kebajikan. Karena memang,
jika seorang muslim tidak menyibukkan dirinya
dengan kebaikan, bukan tidak mungkin jika dia
akan disibukkan dengan hal-hal yang mungkar,
seperti pacaran contohnya.
Dengan sekilas cerita diatas maka
cermatilah, masihkah tidak kita sadari pentingnya
waktu itu? Masihkah ingin membuang waktu
dengan maksiat? Ingat shobat, hidup cuma sekali,
memang benar tapi jangan dimanfaatkan dengan
melakukan keburukan. Jangan hanya kesenangan
duniawi nan dihiasi maksiat kepada Allah saja
yang diharapkan, tapi kesenangan dunia wal
akhirat shobat. Tidak mudah memang
mendapatkan hidayah dari Allah SWT jika kita
menunggu sembari terus bermaksiat.
Hidayah itu dijemput genks, ditambah
azzam yang kuat ingin lebih dekat dengan Allah.
Jika kita sudah berazzam dengan kuat dan
sungguh-sungguh karena Allah untuk
memperbaiki diri maka insyaAllah, Allan akan
bukakan hati kita untuk terima hidayah-Nya yang
teramat sangat berharga. Semoga diri kita
terhindar dari maksiat, terutama Pacaran yang
memang tergolong zina dan dosa besar.
Naudzubillah.
Nah, selanjutnya mengapa pacaran itu
mengorbankan tenaga dan orang tua. Bayangkan
apasaja kegiatan yang dilakukan pas pacaran,
tidakkah butuh tenaga? Berpikir aja menguras
tenaga shonat, jangankan berpikir, tidur saja juga
menguras tenaga apalagi pacaran. Mencari tenaga
itu juga susah shobat. Bayangkan saja orangtua
kita yang sudah bersusah payah banting tulang
kehilangan tenaga mereka namun hasil dari
kurasan tenaga mereka kita berikan kepada orang
lain yang tentunya bukan siapa-siapa kita bahkan
mengundang dosa untuk kita. Tegakah sama
orang tua?
Semua pekerjaan yang dilakoni oleh setiap
orang tua tidaklah mudah shobat. Jangankan bagi
beliau yang hanya sebagai petani atau buruh, bagi
seorang presiden saja yang mungkin banyak yang
mengira gajinya cukup besar tetapi melakoni
pekerjaan sebagai presiden itu tidak mudah.
Namun tegakah kita membalas peluh dan keringat
beliah dengan tumpukan dosa bahkan rela
membantah kata-kata beliau hanya demi seorang
PACAR. Naudzubillah
Coba bandingkan apa yang diberikan
pacar kepada kita dengan yang diberikan
orangtua. Pacar cuma memberi dosa sedangkan
orangtua memberi kehidupan dan menjembatani
kita untuk meraih syurgaNya kelak. masih mau
mengorbankan orangtua hanya demi segunung
dosa? Thinksmart guys.

Nah, untuk yang masih pelajar yang masih


pacaran, ingat enggak semua orang bisa menjadi
pelajar shobat. Tidak semua orang yang bisa
mengenyam indahnya menuntut ilmu, namun juga
masih banyak pelajar yang menuntut ilmu hanya
karna ingin berbuat maksiat yaitu “ke sekolah
Cuma ingin ketemu pacar”. Ingat, ilmu itu
kepunyaan Allah dan datangnya tentu dari Allah.
Masih maukah Allah menganugerahkan ilmunya
kepada kita yang nyatanya terang-terangan
bermaksiat besar kepada Sang Pemilik Ilmu?
2. Mengorbankan diri sendiri
Lha, kok bisa? Pasti yang pacaran mengira
itu Cuma sebuah kalimat tanpa makna karena jika
mereka melihat dari kaca mata syaitan tentunya
mereka merasa sangat beruntung bisa menikmati
hidup dengan sempurna “Katanya”, dunia milik
mereka berdua dan apalah lagi itu.
Tapi ingat shobat, sesungguhnya yang
pacaran itu hanya mengorbankan dirinya sendiri
dan menjadi tumbal syaitan dan api neraka yang
memang bahan bakarnya manusia. Pernahkan kita
mendengar bahwa manusia itu adalah makhluk
Allah yang sempurna? Karena kita diberikan Allah
akal pikiran dan nafsu, atau pernahkah
mendengar “Wanita sholehah dicemburui bidadari
surga”. Derajat kita sebagai makhluk Allah itu
tinggi saudaraku. Eittss, tapi jangan sombong dulu,
derajat mereka yang tinggi itu hanyalah bagi
hamba Allah yang senantiasa taat dan
melaksanakan semua perintah Allah saja. So, buat
yang sering bermaksiat jangan berbangga ya. Mari
perbaiki diri mumpung masih ada waktu, karena
kamu terlalu baik untuk berbuat dosa saudariku.
Ayo Hijrah,karena kamu begitu berharga. Iya…
kamuuu 

Namun hati ini mudah dibolak balikkan


Allah, karena hati manusia memang ada di jari-
jemari Allah. jadi, bagi shobat yang merasa
bermaksiat mari berbenah, songsong cahaya Ilahi,
cahaya kebenaran. Keep Move On 

3. Hancurnya masa depan


Bermaksiat memang tak pernah berbuah
manis shobat. Ingat yang sudah dipaparkan
sebelumnya, Allah sangat menyayangi hambanya
dan yang dilarang Allahpun sudah pasti yang jelek
dan berbuah maksiat. Sudah banyak memang hasil
maksiat pacaran itu yang membunuh seseorang.
Baik bunuh diri ataupun dibunuh pacar, ckckckc.
Miris

Fakta ini memang tak usah diihat jauh-


jauh dari keseharian kita, apalagi di indonesia ini
yang bahkan dikota besar seperti Jakarta
didapatkan bahwa siswi sekolah yang masih
perawan itu sangatlah sedikit, itu akibat dari apa?
Ya apalagi kalau bukan pacaran.
“Menjadi wanita itu itu hanya ada dua pilihan
yaitu sebaik-baik perhiasan ataupun seburuk-
buruk fitnah”. Muslimah itu berharga saudariku,
bahkan muslimah yang lagi sholehah bisa
membuat bidadari surga cemburu. Mengapa
makhluk Allah (bidadari) yang suci itu bisa
cemburu kepada wanita sholehah? Ya karena kita
tadi makhluk sempurna dan mampu istiqomah,
menjaga diri dan menjalankan semua perintah
Allah dan rasul dibalik deras ombak ujian dunia.
Dan sebaliknya, wanita bisa menjadi seburuk-
buruk fitnah bahkan menjadi bahan bakar api
neraka jikalau dia mengikuti hawa nafsu,
mengikuti jalan syaitan, dan melanggar perintah
Allah SWT. Naudzubillah…
Ngotot, Pacaran Islami
Sepanjang Ulasan di atas, tapi masih ada
yang ngotot tetap ingin pacaran. Hadduhhh, ok
lah kita bahas pacaran islami yang diridhoi
Allah.

Pacaran islami, bagaimana sih


caranya? Ditengah zaman fitnah dan arus
globalisasi yang deras menjeru dan keinginan
pacaran umat islam yang begitu meroket,
tentu aqidah dan islam harus memfilternya.
Apalagi adanya perayaan-perayaan yang
mengajak kearah pacaran, perayaan valentine
misalnya yang menjerumuskan muslim
muslimah ke noda zina. Dengan dibaluti
dengan ajakan berkasih sayah nan diselimuti
zina, hari valentine ini juga digandrungi para
remaja islam, yang ujung-ujungnya ya
pacaran, ya zina lagi.
Ok, kembali ke pacaran islami.
Bolehkan dan seperti apa pacaran islami itu?
Nah, suatu syariat islam ya tentunya sesuatu
yang tercantum di hukum-hukum islam. Kalau
pacaran islami, ops tunggu. Kalau kata
pacaran, ada nggak ya dalam kamus islam.
Makna pacar dalam KBBI adalah teman
lawan jenis yang tetap dan mempunyai
hubungan berdasarkan cinta kasih.
Berpacaran, bercintaan; berkasih-kasih. Nah
dari makna pacaran menurut KBBI inilah para
remaja, anak-anak, hingga orang tua
menyalurkan kasih sayangnya melalui
“Pacaran” yang kadang mereka poles
sedemikian rupa sehingga seolah-olah sesuai
dengan ajaran islam.
Dalam prakteknya, batasan pacaran
Islami pun berbeda-beda menurut yang
melakukan. Diantara mereka ada yang
beranggapan pacaran Islami itu adalah
aktifitas pacaran selama tidak sampai zina,
ada juga yang beranggapan ia adalah aktifitas
pacaran selama tidak bersentuhan, atau
pacaran selama tidak dua-duaan, dan yang
lainnya. Insya Allah, akan kita bahas beberapa
model “pacaran islami” yang banyak beredar.

Mengapa pacaran itu dilarang?

1. Zina atau mendekatinya


Zina sudah jelas terlarang dalam Islam,
Allah Ta’ala berfirman:
‫َواَل تَ ْق َربُوا ال ِّزنَا ِإنَّهُ َكانَ فَا ِح َشةً َو َسا َء َسبِياًل‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk” (QS. Al Isra’: 32)
As Sa’di menyatakan: “larangan
mendekati zina lebih keras dari pada sekedar
larangan berbuat zina, karena larangan
mendekati zina juga mencakup seluruh hal
yang menjadi pembuka peluang dan pemicu
terjadinya zina” (Tafsir As Sa’di, 457).
Berdasarkan ayat diatas dapat kita
ketahui bahwa mendekati zina aja sudah
dilarang sob, apalagi melakukannya. Namun
mirisnya banyak juga remaja islam yang
mengolok-olok ayat diatas segingga mereka
mengatakan bahwa “yang dilarang kan
mendekati zina,melakukannya boleh dong”
ckck.mirisnya generasi sekarang .
selanjutnya, yang harus kita camkan yaitu zina
itu merupakan dosa besar, pezina yang
muhshan dijatuhi hukuman rajam hingga
mati. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
‫هد أن ال إله إال هللا وأني‬BBB‫ يش‬، ‫لم‬BBB‫رئ مس‬BBB‫ال يحل دم ام‬
، ‫ والثيب الزاني‬، ‫ النفس بالنفس‬: ‫ إال بإحدى ثالث‬، ‫رسول هللا‬
‫والمفارق لدينه التارك للجماعة‬
“Seorang muslim yang bersyahadat tidak
halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang:
‘Pembunuh, orang yang sudah menikah
lalu berzina, dan orang yang keluar dari
Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no.
1676).

Dan perlu kita diketahui juga bahwa ada


zina secara maknawi, yang pelakunya
memang tidak dijatuhkan hukuman rajam
atau cambuk namun tetap diancam dosa
karena merupakan pengantar menuju zina
hakiki. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
‫ أدرك ذلك ال‬، ‫إن هللاَ كتب على اب ِن آد َم حظَّه من الزنا‬
ُ BBB‫ان المنط‬BBB‫اللس‬
ُ‫ والنفس‬، ‫ق‬ ِ ‫ وزنا‬، ‫ ُر‬BBB‫العين النظ‬
ِ ‫ فزنا‬، َ‫ة‬BBB‫محال‬
‫ق ذلك كلَّه أو يكذبُه‬
ُ ‫ والفر ُج يصد‬، ‫تتمنى وتشتهي‬
“sesungguhnya Allah telah menakdirkan
bahwa pada setiap anak Adam memiliki
bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi
dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata
adalah penglihatan, zinanya lisan adalah
ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah
berkeinginan dan berangan-angan, dan
kemaluanlah yang membenarkan atau
mengingkarinya” (HR. Al Bukhari 6243).
Ibnu Bathal menjelaskan: “zina mata,
yaitu melihat yang tidak berhak dilihat lebih
dari pandangan pertama dalam rangka
bernikmat-nikmat dan dengan syahwat,
demikian juga zina lisan adalah berlezat-lezat
dalam perkataan yang tidak halal untuk
diucapkan, zina nafsu (zina hati) adalah
berkeinginan dan berangan-angan. Semua ini
disebut zina karena merupakan hal-hal yang
mengantarkan pada zina dengan kemaluan”
(Syarh Shahih Al Bukhari, 9/23).

2. Bersentuhan dengan lawan jenis


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫ ٌر لَهُ ِم ْن‬B‫س َر ُج ٍل بِ ِم ْخيَ ٍط ِم ْن َح ِدي ٍد خَ ْي‬ ‫ْأ‬ ْ ‫َأل ْن ي‬
ِ ‫ُط َعنَ فِي َر‬
ُ‫َأ ْن يَ َمسَّ ا ْم َرَأةً ال تَ ِحلُّ لَه‬
“Ditusuknya kepala seseorang dengan
pasak dari besi, sungguh itu lebih baik
baginya daripada menyentuh wanita yang
tidak halal baginya (bukan mahramnya)” (HR.
Ar Ruyani dalam Musnad-nya, 2/227,
dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash
Shahihah, 1/447). Hadits ini jelas melarang
menyentuh wanita yang bukan mahram
secara mutlak, baik dengan syahwat maupun
tanpa syahwat.
Imam Nawawi berkata: “Ash-hab kami
(para ulama syafi’iyyah) berkata bahwa setiap
yang diharamkan untuk dipandang maka
haram menyentuhnya
Nah, bersentuhan dengan non
mahram ini yang sangat susah di era modern
saat ini. Di zaman sekarang bersalaman
seolah-olah sudah menjadi budaya keren dan
budaya sopan santun yang melangit. Saat
silaturrahim, saat bertemu teman lama, saat
bertemu sanak saudarayang semuanya bukan
muhrim sudah menjadi keharusan untuk
bersalaman. Budaya inilah yanh harus kita
hilangkan dan harus kita jelaskan kepada
saudara kita sesama muslim karena budaya ini
mengundang dosa. Bahkan banyak juga kita
temukan seseorang yang paham agama yang
senantiasa tidak bersalaman dengan non
mahram dianggap tidak sopan bahkan
dianggap sesat karena menjalankan agama
islam yang sempurna ini. Mari bersama kita
sebarkan dan tegakkan islam ini dengan
menyeluruh (Kaffah) karena setiap muslim
adalah Da’I yang wajib menyebarkan kebaikan
walaupun hanya satu ayat. Jangan sampai
karena kita yang tidak menyampaikan
kebenaran kepada orang lain, saudara kita
yang sudah menjalankan syariat islam malah
dianggap sesat. Naudzubillah..
Ulasan diatas baru bersentuhan
sesama kerabat nonmahram ya sobat yang itu
sudah dilarang apalagi sentuhan dengan
PACAR, kira-kira dilarang nngak ya?? So pasti
“DILARANG KERAS” karena bersentuhan
dengan pacar itu udah pasti pake syahwat,
dan ada syaitan diantara kalian. Mau masuk
neraka? Hanya kita yang bisa menjawab.
3. Berpandang-pandangan dengan lawan jenis

Nah, ini udah zina mata ni. Padahal


Allah menyuruh kita untuk menundukkan
pandangan lho. Ayo diingat lagi 
Allah Ta’ala berfirman,
َ ‫ار ِه ْم َويَحْ فَظُوا فُر‬
‫ُوجهُ ْم‬ ِ ‫ص‬ َ ‫قُلْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِينَ يَ ُغضُّ وا ِم ْن َأ ْب‬
ِ ‫لْ لِ ْل ُمْؤ ِمنَا‬Bُ‫) َوق‬٣٠( َ‫نَعُون‬B‫ص‬
‫ت‬ ْ َ‫ك َأ ْز َكى لَهُ ْم ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما ي‬
َ ِ‫َذل‬
َ ‫ظنَ فُر‬
‫ُوجه َُّن‬ ْ َ‫ار ِه َّن َويَحْ ف‬ َ ‫يَ ْغضُضْ نَ ِم ْن َأب‬
ِ ‫ْص‬
“Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya;
yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang mereka perbuat”.
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya.” (QS. An Nur: 30-31).
Lelaki muslim dilarang memandang
wanita yang tidak halal baginya dengan
sengaja, baik dengan atau tanpa syahwat.
Sekarang banyak sekali diantara kita yang
sangat susah menjaga pandangannya, kalau
Nampak aja yang kinclong pasti ditatap
dalam-dalam dan ampe puas. Ckckck dan
mirisnya ada juga yang jika ketemu langsung
tatap muka dia menundukkan pandangan
namun jika Nampak fotonya juga ditatapin.
Hmmm

4. Khulwah
Khulwah maksudnya berdua-duaan
antara wanita dan lelaki yang bukan mahram.
Para ulama mengatakan, “yang dimaksud
dengan khulwah yang terlarang adalah jika
wanita berduaan dengan lelaki di suatu
tempat yang aman dari hadirnya orang
ketiga” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al
Kuwaitiyyah). Yah maksudya tempat berduaan
itu jauh dari keramaian alias bersepi-sepi
berdua, apalagi tempatnya juga gelap. Nah itu
yang dicari oleh kaum pacarisme sekarang.
Biar apa coba cari tempat seperti itu?
Khulwah haram hukumnya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫الَ يَ ْخلُ َو َّن َر ُج ٌل بِا ْم َرَأ ٍة ِإالَّ َم َع ِذى َمحْ َر ٍم‬
“Tidak boleh seorang laki-laki
berduaan dengan perempuan kecuali dengan
ditemani mahramnya” (HR. Bukhari no. 5233
dan Muslim no. 1341).

5. Wanita dilarang melembutkan suara di


depan non mahram

Seorang wanita muslimah sangat


dilarang “dengan sengaja”melembutkan
suaranya didepan laki-laki nonmahramnya.
Hal ini dikarenakan dapat memicu syahwat
bagi lelaki tersebut. Nah ini dia yang banyak
terjadi dikalangan remaja sekarang.
Perempuan sering melembutkan suaranya,
sengaja dimanjainlah, dibuat cengeng-
cengeng menjijikan lah dan lain sebagainya.
Ntah apa yang ada dipikiran remaja sekarang,
ckckc.
Allah Ta’ala berfirman:
ْ َ‫ض ْعنَ بِ ْالقَوْ ِل فَي‬
َ‫ط َم َع الَّ ِذي فِي قَ ْلبِ ِه َم َرضٌ َوقُ ْلن‬ َ ‫فَاَل ت َْخ‬
‫قَوْ اًل َم ْعرُوفًا‬
“maka janganlah kamu menundukkan
suara dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan
yang baik” (QS. Al Ahzab: 32)
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini: “’janganlah
kamu menundukkan suara‘, As Suddi dan para
ulama yang lain menyatakan, maksudnya
adalah melembut-lembutkan perkataan ketika
berbicara dengan lelaki.
Oleh karena itu Allah berfirman
‘sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya‘ maksudnya hatinya
menjadi rusak” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/409). Dan
bisa jadi hal ini juga termasuk zina dengan
lisan sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits.
Termasuk juga dalam ayat ini, cara
berbicara yang terdengar menggemaskan,
atau dengan intonasi tertentu, atau desahan
atau hiasan-hiasan pembicaraan lain yang
berpotensi membuat lelaki yang
mendengarkan tergoda, timbul rasa suka,
kasmaran atau timbul syahwat. Dan tidak bisa
dipungkiri bahwa ini terjadi dalam pacaran.
6. Wanita safar (berpergian jauh) tanpa
mahram
Seorang wanita jika berpergian jauh
tanpa mahram juga dilarang ya, apalagi
berpergian dengan pacar. Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ٍ َ‫ال تُسافِ ُر المرأةُ ثالثة‬
‫أيام إال مع ِذي َمحْ َر ٍم‬
“seorang wanita tidak boleh bersafar
tiga hari kecuali bersama mahramnya” (HR.
Bukhari 1086, Muslim 1338). Beliau juga
bersabda:
‫ وال‬. ‫رم‬BBB‫مح‬
ٍ ‫امرأ ٍة إال ومعها ذو‬BBB‫ ٌل ب‬BBB‫ َو َّن رج‬BBB‫ال يخل‬
‫محرم‬
ٍ ‫تساف ُر المرأةُ إال مع ذي‬
“Tidak boleh seorang laki-laki
berduaan dengan perempuan kecuali dengan
ditemani mahramnya, dan tidak boleh
seorang wanita bersafar kecuali bersama
mahramnya” (HR. Bukhari no. 5233 dan
Muslim no. 1341).
Ingat ya sholehah, berpergian sendiri
tanpa mahram juga dilarang karena takut
akan menimbulkan bahaya dan hal-halyang
tidak diinginkan oleh seorang wanita. Tapi
jangan sampai alih-alih tak boleh berpergian
jauh sendirian tapi malahan bawa pacara ya.
Itu lagi tidak boleh alias haram

7. Munculnya Penyakit Al ‘Isyq


Makna al isyq dalam Al Qamus Al
Muhith:
‫ونُ في‬BB‫ ويك‬، ِّ‫راطُ الحُب‬BB‫ أو إ ْف‬،‫عُجْ بُ ال ُم ِحبِّ ب َمحْ بوبِه‬
ِ ‫الحسِّ عن إ ْد‬
‫ أو‬،‫راك عُيوبِ ِه‬ ِ ‫ أو َع َمى‬،‫ار ٍة‬BBBB‫اف وفي دَع‬BBBB‫َف‬
ٍ ‫ع‬
‫ان‬B ِ B‫لي ِط فِ ْك‬B ‫ْواس ٌّي يَجْ لُبُه إلى نَ ْف ِسه بت َْس‬
ِ B‫ر ِه على ا ْستِحْ س‬B ِ ‫َم َرضٌ وس‬
‫بعض الصُّ َور‬
ِ
“kekaguman seorang pecinta pada
orang yang dicintainya, atau terlalu
berlebihan dalam mencinta, terkadang
(kekaguman itu) pada kehormatan atau pada
kemolekan, atau menjadi buta terhadap aib-
aibnya, atau timbulnya kegelisahan yang
timbul dalam jiwanya yang memenuhi
pikirannya dengan gambaran-gambaran indah
(tentang yang dicintainya)”.
Singkat kata, al ‘isqy adalah mabuk
asmara; kasmaran; kesengsem (dalam bahasa
Jawa). Al Isyq adalah penyakit, bahkan
penyakit yang berbahaya. Ibnul Qayyim
mengatakan: “ini (al isyq) adalah salah satu
penyakit hati, penyakit ini berbeda dengan
penyakit pada umumnya dari segi dzat, sebab
dan obatnya. Jika penyakit ini sudah
menjangkiti dan masuk di hati, sulit mencari
obatnya dari para tabib dan sakitnya terasa
berat bagi orang yang terjangkiti” (At Thibbun
Nabawi, 199). Orang yang terjangkit al ‘isyq
juga biasanya senantiasa membayangkan dan
mengidam-idamkan pujaannya, padahal ini
merupakan zina hati sebagaimana disebutka
dalam hadits.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
betapa al isyq banyak menjerumuskan pria
shalih menjadi pria bejat, wanita shalihah
menjadi wanita bobrok. Betapa virus cinta ini
membuat orang berani menerjang hal-hal
yang diharamkan, berani melakukan hal-hal
yang tabu dan malu untuk dilakukan, sampai-
sampai ada pepatah “cinta itu buta”, buta
hingga aturan agama pun tidak dilihatnya,
juga pepatah “karena cinta, kotoran ayam
rasanya coklat” sehingga yang buruk, yang
memalukan yang membinasakan pun terasa
indah bagi orang yang terjangkit al isyq.
Dari al isyq ini akan timbul perbuatan-
perbuatan buruk lain yang bahkan bisa lebih
parah dari poin-poin yang disebutkan di atas.
Bukankah kita ingat kisah Nabi Yusuf yang
ketampanannya membuat Zulaikha
kasmaran? Ia tidak menahan padangan dan
dalam hatinya tumbuh penyakit al isyq. Apa
akibatnya? Ia mengajak Yusuf berzina.
َ‫ت بِ ِه َوهَ َّم بِهَا لَوْ ال َأ ْن َرأى بُرْ هَانَ َربِّ ِه كَ َذلِك‬
ْ ‫َولَقَ ْد هَ َّم‬

ِ َ‫لِنَصْ ِرفَ َع ْنهُ السُّو َء َو ْالفَحْ َشا َء ِإنَّهُ ِم ْن ِعبَا ِدنَا ْال ُم ْخل‬
َ‫صين‬
“Sesungguhnya wanita itu telah
bermaksud (melakukan perbuatan zina)
dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud
(melakukannya pula) dengan wanita itu
andaikata dia tidak melihat tanda (dari)
Tuhannya. Demikianlah, agar Kami
memalingkan dari padanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk
hamba-hamba Kami yang terpilih” (QS. Yusuf:
24).
Seorang yang kasmaran, akan selalu
teringat si ‘dia’. Bahkan ketika beribadah pun
ingat si ‘dia’, melakukan kebaikan pun demi si
‘dia’. Allah diduakan. Ibadah bukan karena
Allah, dakwah pun tidak ikhlas, ikut taklim
karena ada si ‘dia’, sibuk mengurus dakwah
karena bertemu si ‘dia’. Tidak jarang gara-gara
penyakit al isyq, seseorang datang ke dukun
lalu berbuat kesyirikan, tidak jarang pula yang
saling membunuh, atau bunuh diri. Wallahul
musta’an.
Oleh karena itulah Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam mewanti-wanti
kita terhadap hal ini, beliau bersabda:
‫َركت بَعدي فِتنَةً أض َّر على الرجا ِل منَ النسا ِء‬
ُ ‫ما ت‬
“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah
(cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki
selain fitnah (cobaan) terhadap wanita” (HR.
Al Bukhari 5096, Muslim 2740)
Beliau juga bersabda:
. ‫تخلفُكم فيها‬BB‫ وإن هللاَ مس‬. ٌ‫رة‬BB‫وةٌ خض‬BB‫دنيا حل‬BB‫إن ال‬
‫ ِة‬B‫أول فتن‬
َ ‫إن‬BB‫ ف‬. ‫ فاتقوا الدنيا واتقوا النسا َء‬. ‫فينظ ُر كيف تعملون‬
‫إسرائيل كانت في النسا ِء‬
َ ‫بني‬
“Sesungguhnya dunia itu manis dan
hijau. Dan Allah telah mempercayakan kalian
untuk mengurusinya, Sehingga Allah melihat
apa yang kalian perbuatan (disana). Maka
berhati-hatilah kalian dari fitnah (cobaan)
dunia dan takutlah kalian terhadap fitnah
(cobaan) wanita. Karena sesungguhnya fitnah
(cobaan) pertama pada Bani Isra’il adalah
cobaan wanita” (HR Muslim 2742)
Model Model Pacaran islami,
Katanya…
1. Sebagaimana pacaran biasa, selama tidak
zina
Banyak remaja islam yang dangkal ilmu
agamanya beranggapan bahwa pacaran yang
hanya seperti pacaran biasa, sering
berkencan, berduaan, intens berkomunikasi,
berangkulan, bergandengan tangan, safar
bersama, dan lainnya selama tidak sampai
zina itu sudah Islami. Yakinnn???

Tentu saja anggapan mereka salah besar


karena ya seperti yang sudah dibahas pada
bab sebelumnya,pembagian zina itu
banyak,mulai dari zina kecil hingga zina besar.
Jadi semua jenis pacaran yang berkedok
“Pacaran islami” adalah dosa. Dosa, tidak bisa
ditawar lagi.
2. Sebagaimana pacaran biasa, tapi
berkomitmen untuk tidak saling bersentuhan
Ada juga nih jenis pacaran yang dilakukan
muda mudi sekarang, ibaratnya pacaran yang
taksaling sentuh, saling sering ngingetin sholat,
ngingetin puasalah, dllyang berkedok islami.yah,
hanya berkedok islami,tapi tetap yang namanya
pacaran tidak ada dalam islam.jadi ya tidak bisa
dibilang ada pacaran islami karena dengan
pacaran bisa menjalankan syariat islam seperti
sholat, puasa, tahjjud, dll. Intinya dalam islam tak
ada namanya “Pacaran”.makanya jangan
sembarangan jatuh cinta, dan kalau jatuh cintapun
dijaga hatinya biar tidak terjerumus ke lembah
nista yang bernama “Pacaran”
3. Pacaran tanpa suka berduaan, tapi
ditemani teman
Nah ada juga nih pacaran tapi temani
mahramnya, elleeehhh. Pacaran tapi ditemani
teman alih-alih agar yag ketiga bukan setan tapi
temannya. Hal ini juga banyak terjadi, beribu
alasan memang yang dilakukan remaja sekarang
untuk membenarkan aktifitas zina mereka.inilah
yang harus kita hindari, bagaimanapun model
pacaran, bila sudah terjerumus baik ke zina kecil
hingga mengundang zina besar adalah haram.
Haram.
4. Tidak suka berduaan, namun intens
berkomunikasi
Ini pacaran lebih banyak juga digandrungi
para remaja, begitu juga yang mengakunya aktifis
dakwah. Para ikhwah aktifis dakwah sejatinya
dididik untuk membatasi diri dari para
akhawatnya. Tentu mereka tidak suka
berkencan atau bahkan berduaan. Misalnya
mereka menundukkan pandangan jika
bertemu atau dibatasi hijab ketika rapat.
Namun seringnya bertemu dan berinteraksi
dalam aktifitas dakwah mereka memunculkan
rasa-rasa yang tidak sehat
Namun virus merah jambu senantiasa
menjangkiti lewat komunikasi yang begitu
intens. Terkadang itu terselip lewat untaian
nasehat, mengingatkan ibadah, memberi
semangat, bertanya kabar, bertanya agenda
dakwah, baik via SMS, via telepon, facebook,
whatapp,line atau lainnya. Ini adalah pacaran
terselubung. Jangan kira bahwa ini sah-sah
saja, sang akhwat jika sudah terjangkiti virus
ini biasanya akan melembutkan suaranya
kepada sang ikhwan. Dan ikhwanpun jika
terjangkit Virus merah jambu ini juga akan
menjadi insan yang perhatian luar biasa
kepada si akhwat. Kata-kata mereka sangat
lembut baik secara lisan, maupun via bahasa-
bahasa tulisannya yang ‘renyah’. Dan yang
paling penting, dari pacaran model ini tetap
muncul penyakit al isyq yang sangat
berbahaya serta juga zina lisan dan hati.

5. Saling berjanji untuk menikah


Nah ini nih model pacaran yang eksis
juga dizaman ini. Saling janji menikah. “1
tahun lagi ya kita menikah, atau 2,3, 4, 5
tahun lagi janji menikahnya”. Ckckk. Yakin 1
tahun lagi masih hidup? Masih sehat? Kalau
bukan itu jodohnya gimana? Haduuhhh anak-
anak sekarang. Hal ini tentu tidak boleh juga,
karena akan menimbulkan pengharapan hati
kepada manusia bukan kepada Allah dan juga
akan mengundang zina hati. So, tinggalkan!!
Solusi Pacaran Islami
Jika ada pacaran yang Islami, maka itu
hanya bisa terjadi setelah menikah. Karena
menikah adalah solusi terbaik bagi orang yang
hatinya bergejolak haus akan cinta, juga solusi
bagi dua orang yang sudah terlanjur terjangkit
penyakit al isqy. Nabi shallallahu‘alaihi wa
sallam bersabda,
ُ‫ب َم ِن ا ْستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ْالبَا َءةَ فَ ْليَتَزَ َّوجْ فَِإنَّه‬
ِ ‫يَا َم ْع َش َر ال َّشبَا‬
ِ ْ‫نُ لِ ْلفَر‬B‫ص‬
َّ ِ‫ ِه ب‬B‫ت َِط ْع فَ َعلَ ْي‬B‫ج َو َم ْن لَ ْم يَ ْس‬
‫وْ ِم‬B‫الص‬ َ ْ‫ ِر َوَأح‬B‫ص‬
َ َ‫َأغَضُّ لِ ْلب‬
‫فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجا ٌء‬
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang
sudah sanggup menikah, maka menikahlah.
Karena itu lebih menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa
yang belum mampu, maka berpuasalah
karena puasa itu obat pengekang nafsunya”

Ya,bagi yang sudah terlanjur pacaran


hanya ada satu solusinya yaitu “Halalkan atau
Ikhlaskan”. Ingat, jodoh itu belum tentu pacar
lho yah, bisa jadi bagi yang pacaran ni ya, yang
biasanya belanjain pacar, ngantar jemput
pacar, sering habis uangnya karena pacaran,
sering boong sama orang tua karena pacar
dan bla bal bla tapi ternyata itu bukan jodoh
kita, tapi yang kita jaga dan kita sayang
selama ini adalah jodoh orang lain. Hufftt,
sakit ngakk? Hooouuu pour you are. Kasian.
Nah, jadi ngak ingin buang-buang uang,
energi, waktu untuk pacar yang belum tentu
ditakdirkan untuk kita, mending segera tobat.
Bagi yang jomblo segera bersyukur karena
selamat dari dosa pacaran dan terus perbaiki
diri agar jodohnya juga orag baik, Bagi yang
sudah terlanjur pacaran, segeralah bertaubat,.
Carilah pasangan yang shalih dan
shalihah. Jika belum mampu menikah maka
segeralah bertaubat dan putuskan hubungan
pacaran serta perbanyaklah berpuasa.
Syaikh Khalid bin Bulihid hafizhahullah
menasehatkan pemuda yang terjangkiti
penyakit isyq dengan beberapa hal:
1. Menjaga shalat dengan khusyu dan
penuh tadabbur, serta memperbanyak
shalat sunnah
2. Memperbanyak doa kepada Allah:
yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii
‘alaa diinik, yaa mushorrifal quluub,
shorrif qalbii ilaa thoo’atik wa thoo’ati
rosuulik
(wahai Dzat yang membolak-balik hati,
kokohkan hatiku untuk menjalani
agama-Mu, wahai Dzat yang
mencondongkan hati, condongkanlah
hatiku untuk menaati-Mu dan Rasul-
Mu)
karena ketika doa ini sudah dibiasakan
dan kita sudah merendahkan diri
dihadapan Allah SWT, maka Allah akan
mencondongkan hati kita dalam
keistiqomahan menjalankan agama-
Nya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
‫اء ِإنَّهُ ِم ْن ِعبَا ِدنَا‬B‫و َء َو ْالفَحْ َش‬B‫الس‬
ُّ ُ‫ه‬B‫ ِرفَ َع ْن‬B‫َص‬
ْ ‫َك َذلِكَ لِن‬
َ‫صين‬ ِ َ‫ْال ُم ْخل‬
“Demikianlah, agar Kami memalingkan
dari padanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
termasuk hamba-hamba Kami yang
terpilih” (QS. Yusuf: 24)
3. Menjauhkan diri dari hal-hal yang
mengingatkan kita pada sang pacar,
baik itu tempat, surat, mendengarkan
suaranya, atau hal-hal lain yang
mengembalikan memori kita sehingga
rasa itu timbul kembali. Menjauhkan
diri dari itu semua adalah dengan
mengacuhkan semua itu, dan semakin
sedikit hal-hal yang diingat dari sang
pacar maka semakin sedikit pengaruh
al isyq di hati.
4. Memperbanyak tilawah Al Qur’an dan
berdzikir. Juga memperbanyak
tadabbur dan tafakkur. Karena jika hati
disibukkan untuk mencintai Allah dan
mengingat Allah, ia akan teralihkan
cinta kepada makhluk dan dari
bergantungnya hati kepada makhluk.
Ingat ya shobat, sibukkan diri kita
dengan melakukan hal-hal yang
bermanfaat serta hal-hal kebajikan
karena jika tidak kita sibukkan diri kita
dengan perkara yang baik maka kita
pasti akan disibukkan dengan perkara
yang mungkar. So, bagi para kaum
pacarisme silahkan sibukkan diri
dengan hal-hal positif, ngaji, belajar,
kerja yang halal, dakwah dll serta cari
lingkungan positif dan sahabat yang
sholeh dan sholehah.
5. Lebih banyak memperhatikan keadaan
akhirat kelak, dan apa-apa yang Allah
persiapkan untuk orang yang bersabar.
Yaitu para penduduk surga dan
nikmat-nikmat yang mereka dapatkan.
Dengan memikirkan hal ini seorang
hamba akan zuhud terhadap dunia
dan ia akan menyadari bahwa hal-hal
duniawi itu akan hilang dan berlalu
tidak sebagaimana perkara akhirat.
Maka tidak layak kita menyandarkan
jiwa dan menggantungkan hati kepada
hal-hal duniawi yang akan sirna itu.
6. So, sahabat yang sholeh dan sholehah,
carilah pasangan yang mampu
mendekatkan kita kepada Illahi serta
bisa mengajak kita ke syurgaNya. Bagi
yang ikhwan cari istri yang shalihah
dalam beragama, cantik rupanya,
bagus akhlaknya bukan istri yang hobi
bersolek saja yan hingga lupa agama
dan keluarga. Jika sudah menemukan
orang yang cocok maka mintalah
pertolongan kepada Allah untuk
menikahinya. Jangan sia-siakan masa
muda dan jangan bimbang untuk
mengambil sikap ini.

“ Jomblo itu menegarkan,


tapi
menikah itu menentramkan”

Anda mungkin juga menyukai