Anda di halaman 1dari 26

Dengan

menyebut
nama Allah Swt
Tuhan Maha
Pengasih
dan Maha
Penyayang
Engkau ucap cinta padahal itu D U S T A
Lisankan sayang padahal itu B O H O N G
Sebelum akad terucap, tak ada jaminan kata!
Wow.. Udah Putusin Aja sebuah kalimat persuasif
yang sangat nyeleneh. Menarik semenarik isi bukunya.
Membuka sudut pandang yang bertolak belakang
dengan arus dunia modern. Membongkar tradisi
pacaran yang sudah terasa sangat biasa. Kalau
saya orangtua, saya tidak akan bangga anak saya
pacaran. Dan sebab saya anak, orangtua saya bangga
saya tidak pacaran. Isi buku ini bisa memantapkan
keinginan hatimu untuk semakin taat pada perintah-
Nya, terutama mengenai hasrat hati terhadap lawan
jenis. Pembahasan ringan yang jleb. Salut :)
Febrianti Almeera - @pewski,
Inspirator Muslimah, Founder Great
Muslimah Indonesia - @GreatMuslimahID
Cinta itu indah dan rahmat dari Allah jika ia
ditempatkan di jalan yang Halal. Namun jika
ditempatkan sebaliknya di jalan yang Haram
mengundang kerugian bagi pelaku dan murka dari
Allah. Buku #UdahPutusinAja mengupas dengan
tajam tentang pacaran dalam kaca mata Islam.
Wajib dibaca sebelum anda jatuh cinta.
Aisha Maharani, Founder Halal Corner,
Author Halal is My Way
4
BANYAK yang menanyakan
kepada kami, mengapa
ditulis buku ini dengan
judul #UdahPutusinAja?
Bukannya #UdahNikahinAja
atau #YukPutus? Atau segala
hashtag yang memotivasi
agar menyegerakan menikah,
bukannya provokasi untuk
putus?
BEGINI CERITANYA...
disampaikan seperti acara horor
5
...memang sejatinya lebih tepat bagi pelaku atau aktivis
pacaran. Mengapa? Sederhana saja, karena orang yang
melakukan aktivitas itu adalah orang yang belum siap
untuk menikah.
Logikanya, bila dia sudah siap menikah, untuk apa lagi
pacaran? Begitu kan?
Lihat saja yang melakukan aktivitas pacaran, sebagian
besar adalah anak-anak belum cukup umur. Masih
menadah uang ke orangtua dengan seragam putih
abu-abu, putih biru, bahkan putih merah? Bagaimana
bicarakan pernikahan pada mereka?
Isnt
it just
wasting
time?
Ok, beberapa diantara mereka mungkin dewasa dan
betul-betul siap menikah, tapi apakah orangtua mereka
juga berpendapat yang sama dan siap menikahkan? Ok,
mungkin ada yang telah dewasa dan siap dinikahkan
orangtuanya, tapi berapa banyak?
Maka kami pikir #UdahNikahinAja dan #YukNikah
adalah pembahasan yang berbeda, yang mungkin akan
dibahas dalam topik yang lain, buku yang lain. Dan
topik pembahasan dalam buku ini tentu lebih kepada
#UdahPutusinAja, yang lebih relevan dengan keadaan
remaja dan pemuda zaman ini.
6
SUNGGUH maksiat pacaran
ini sangat mengerikan,
khususnya bagi wanita
Muslimah. Masa depan
mereka praktis hancur dengan
maksiat yang satu ini. Karena
itulah kami memberanikan diri
mengupas tentang maksiat
pacaran di dalam Islam, dan
bagaimana menghindarinya.
Dalam beberapa bab pembahasan, kami pun
memasukkan tentang denisi cinta sejati dan
bagaimana cara untuk melepaskan diri dari
maksiat semisal pacaran, dan bagaimana
move-on bagi yang sudah menyudahi
maksiat pacarannya.
Dan terakhir, kami tentu berharap buku ini
dapat menjadi sebuah kontribusi dakwah
ditengah-tengah ummat, memberikan
penjelasan bagi remaja dengan dalil-dalil
Islam dan berbagi pengalaman-pengalaman
dengan kami.
SEMOGA ALLAH
MENGKARUNIAKAN
CINTA SEJATI PADA
KITA, YANG DENGANNYA
KITA BERCINTA DAN
BERPAHALA. AAMIIN
7
8
Assalamualaikum
warahmatullah
Ustadz, setelah saya membaca
tweet-tweet ustadz mengenai
pacaran yang dilarang
Islam, disitu saya sadar
bahwa perbuatan pacaran itu
sangat merugikan bagi pihak
perempuan. Apalagi setelah
si pria puas menggerayangi
bagian-bagian intim wanita.
Saya jadi sangat menyesal
telah melakukan perbuatan
seperti itu. Saya baru putus
beberapa hari lalu dengan
pacar saya. Karena saya
menganggap hubungan ini
sudah sangat tidak wajar.
Saya kemarin berpacaran
dg tmn SMP saya dulu, waku
SMP dia pernah menyatakan
cintanya untuk saya,
tetapi pada saat itu saya
menolaknya. Dan sekarang,
saya dan dia sama-sama
sudah kuliah di satu kampus.
Kita mulai dekat kembali,
dan kita menjalin hubungan
berpacaran.
Pernah dia mengatakan mau
berhubungan intim untuk
pertama kalinya dengan
saya, dia bilang Umurku 20
tahunan, tapi aku blm pernah
ngerasain ML, aku pengen
pertama kali ngelakuinnya
sama kamu. Temen-temenku
hampir semua udah pernah
ngelakuin. Aku pengen
ngersain pertama sama kamu
Lalu aku jawab Gak mau, ini
buat suami aku nantinya
Terus dia jawab Kamu nggak
percaya nantinya aku bakal
jadi suami kamu?
Saya bilang Kita belum tahu
kedepannya hubungan kita
jadi atau nggak, bisa aja
kan tiba-tiba putus
Itu dia berani minta
melakukan hubungan intim di
awal pacaran. itu pun baru
saat minggu pertama pacaran.
Disitu saya menolak habis-
habisan.
Suatu ketika, saya pergi
nonton midnight sama dia. Pas
di bioskop dia ngajakin saya
ke hotel, tetapi saya nggak
mau. Pulangnya, karena sudah
malam sekitar jam 12 malam
dia meminta untuk ngobrol di
atas balkon rumah saya, nah
dari situ awal mulanya saya
memberikan kehormatan saya
untuk dia.
Entah setan mana yang
merasuki saya, setelah
kejadian itu saya langsung
menangis. Dia bilang dia
janji nggak akan ninggalin
saya. Karena di awal pacaran
dia bilang nggak ada kata
putus. Saya percaya dengan
ucapannya.
Tiga kali saya melakukan
perzinahan itu. Pada saat
keempat kalinya dia meminta
hal itu, saya tidak mau.
Karena saya baru saja
melihat tweet-tweet ustadz
mengenai pacaran. Pada saat
saya menolak, disitu dia
marah sekali.
Saya nanya Kamu serius gak
sama hubungan ini?
Di jawab sama dia Ribet
banget sih lu, tinggal
jalanin doang.
Disitu saya mulai menyadari
bahwa semua ucapan-ucapan yg
pernah dia katakan kepada
saya itu bohong. Katanya
mau serius, katanya nggak
mau ada kata putus, katanya
pacaran nggak mau kaya anak
kecil yg sebentar-sebentar
putus.
Disitu dia malah yang marah
dan ngambek sama saya karena
tidak dikasih. Saya didiemin
sampai tiga atau empat hari.
Saya telepon nggak diangkat,
sms nggak dibales, bbm juga
nggak dibales, sekalinya
dibaca nggak dibales.
Disitu saya takut banget
ditinggalin sama dia
ustadz. Dia yang mengambil
keperawanan saya, dia yang
pertamakali menggerayangi
semua tubuh saya. Disitu
saya masih mempertahankan
hubungan ini, dengan harapan
dia bisa berubah, mau utk tdk
berbuat seperti ini lagi.
Tetapi, sikap dia mulai
berubah semakin dingin dan
cuek, tidak menunjukan care
untuk saya. Dan yang menurut
saya lebih menyakitkan, dia
tidak mau memperkenalkan saya
dengan orangtuanya, main
kerumahnya saja tidak boleh.
Disitu saya mulai nggak kuat
buat ngadepin dia.
Saya mengakhiri hubungan
dengan dia dengan rasa
penyesalan yang teramat
sangat dalam. Kalau saja saya
tdk menyerahkan kehormatan
saya untuk lelaki seperti
dia, mungkin saya tdk akan
seperti ini.
Saya minta saran dari ustad
untuk melakukan taubat apa?
apakah ada niatan untuk
shalat taubat ?? atau cukup
shalat 5 waktu?
Lalu, bagaimana jika ada
seorang pria yg berpacaran
serius dengan saya dan
mengajak saya menikah,
apakah saya harus bilang kl
saya tdk perawan lagi?
Terima Kasih ustadz
menyempatkan membaca curahan
hati saya. Mohon maaf dengan
perbuatan yg hina ini.
Apa yang teman-teman
rasakan saat membaca
surel di atas? Marah,
geram, sedih, prihatin?
Yang jelas buat stress
bin depresi.
APA YANG KAMI TULISKAN DIATAS BUKAN
SUREL IMAJINER APALAGI KARANGAN.
Itu asli, apa adanya, tentu saja disesuaikan di beberapa
paragraf karena versi aslinya nggak bakal lulus sensor
editor.
Mungkin teman-teman sekalian tetap menganggap
apa yang kami tuliskan berlebihan, mendramatisir.
Terserah, its your call. Tapi perlu kami sampaikan,
bahwa kami sudah membaca ratusan surel semacam ini,
mendengarkan puluhan kisah dengan mata dan kepala
sendiri kisah semisal ini.
Yeah, its all real. Welcome to reality
Seringkali suatu kenyataan dianggap sebagai mitos,
sampai kenyataan itu menimpa yang meragukannya.
Bila yang menimpa itu reversible, mungkin masih ada
kesempatan untuk memperbaiki.
Lha, bagaimana bila yang menimpa adalah sesuatu
yang tidak bisa kembali lagi, irreversibel? Tidak terganti,
irreplacable? Somewhat with honour and virginity?
Aaah, bicara wanita berarti bicara kehormatan. Apa
jadinya seorang wanita tanpa kehormatannya? Apa
pandangan lelaki terhadap wanita yang sudah ternoda?
Tentu nilainya tak sepenuh yang terhormat nan mulia.
Semua kisah diatas yang tertulis, ratusan lainnya yang
hanya terlisan, dan jutaan lainnya yang tak pernah
terungkap, tidak pernah direncanakan. Bahkan mungkin
sama sekali tidak pernah terpikirkan.
Namun terjadi. It happen.
12
Pacaran
memang tak
selamanya
berujung
pada zina |
namun semua
zina berawal
dari pacaran
Awalnya hanya candaan dan gurauan yang asyik,
mainan dan coba-cobaan yang enteng, dibungkus
dengan kelicikan pacaran. Sebelum pelaku maksiat
menyadarinya, hal itu berubah menjadi hal yang serius
dan genting, diiringi derai tangis dan sedu penyesalan.
Pada permulaan memang semua terasa
indah tak bercela, menyenangkan dan
jenaka. Memang syaitan pandai menipu,
mulanya selalu lapang. Sampai akhirnya
nafsu mengambil alih akal dan melahirkan
malu yang mencoreng wajah kehidupan.
Saat itu tanggung jawab menjadi barang
langka.
Dan semua orang mendadak bertanya, can we
turns back time?
Tulisan ini tidak pernah dimaksudkan sebagai bagian
pencarian materi, bahkan kami berusaha menjauhkan
diri kami untuk hal-hal seperti itu sehingga tidak terjadi
konik kepentingan dalam menulisnya.
Biarlah tulisan ini menjadi saksi bahwa kami menyayangi
Muslim dan Muslimah. Menjadi bagian daripada
perjuangan kami pada agama yang tercinta. Bagian dari
nasihat kepada kaum saudara-saudara kami seluasnya
dan bagi kami pada khususnya.
Apa yang kami tuliskan dalam buku ini 100% kebenaran.
Setidaknya kami berusaha menyusunnya dari perkataan
Allah Yang Maha Benar dan Rasul yang diutus-Nya.
Mudah-mudahan bagi yang membacanya dan sudah
siap dirinya untuk menikah lalu menyegerakan meni-
kah dan mengakhiri maksiatnya. Bagi yang belum siap
semoga jadi mantap dan siap hati saat membacanya.
Dan bagi yang belum siap menikah, maka tersisa pilihan
mulia setelah membaca buku ini, yaitu
13
PACARAN ITU
CUMA MAINAN,
NIKAH ITU
TANDA SERIUS
MAU
DIMAININ ATAU
DISERIUSIN?
N
i
k
a
h
Pacaran
Isi Buku
Begini ceritanya.. 005
Rest Area 016
01 CINTA ITU FITRAH 018
02 SALAHKAH MERASA 024
03 PACARAN TANDA DEWASA ATAU BERADEGAN DEWASA? 030
Cinta Tak Selalu Indah 034
04 PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM 038
Tapi Kan...?! 046
05 UDAH PUTUSIN AJA... 052
Emang Pacaran Dalam Islam Nggak Boleh Ya? 060
Lelaki Adalah Yang Paling Tidak Rela Saat Diputus 064
Valentine Day 068
Ketika Cinta Hanya Sebatang Cokelat dan Setangkai Mawar 078
06 BAGI YANG SUDAH SIAP 082
07 KHITBAH TAARUF BAGI YANG SUDAH SIAP 096
Kucing Dalam Karung 108
Jika Digantungkan Cinta Pada Paras 115
08 BAGI YANG BELUM SIAP 118
Berbicara Sayang, Berbicara Masa Depan 112
09 UDAH PUTUS, GALAU NIH! GIMANA BISA MOVE ON? 124
Belajar Melupakan Sama Seperti Belajar Mencinta 135
10 YANG MUDA YANG BERCINTA 138
Cinta Bagi Yang Muda 150
11 KAPAN AKU MENIKAH? 154
Mari Memantaskan Diri 174
True? 176
Prol Penulis 178
Muslimah pilih
mana? Jadi tempat
singgah atau jadi
rumah perhentian?
Your life is your
choice, choose well
my dear
#UdahPutusinAja,
jangan jadi tempat
singgah, jadi
tempat mampir
bila perlu dan
ditinggal bila mau
Engkau lebih
berharga dari
sekedar itu
Jangan jadi barang
yang pecah berarti
membeli
Tapi lantas dipecahin
sama yang nggak
mampu beli
Jadilah Muslimah
sejati, dimana
engkau harus
dibeli sebelum
dilihat dan dirayu
Dan pastikan yang
punya komitmen
menghampirimu
LELAKI diciptakan
ftrah mengembara,
takkan bisa
tertambat hatinya
tanpa menikah
karena Allah
Mau hanya jadi
tempat singgah?
Pacaran itu kayak
mampir, nikah itu
bagai perhentian
Mau jadi tempat
mampir atau
mau jadi rumah
peraduan?
Mau tau apa
yang terjadi pada
tempat singgah?
Lihat rest area
Lelaki mampir
makan, mampir
buang hajat, mampir,
mampir, mampir...
Mampir ke tempat
singgah tidak
perlu komitmen,
beli rumah perlu
komitmen
Itulah mengapa lelaki
lebih rindu rumah
dari tempat singgah
16
17
01

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia


menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
(QS Ar-Ruum [30]: 21)
KITA MANUSIA BIASA YANG MEMILIKI CINTA.
TIADA YANG SALAH KARENA CINTA ADALAH
ANUGERAH. Justru cintalah yang memanusiakan
manusia, mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan.
Tiada masalah ada cinta pada manusia, dan tiada pernah
pula Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa.
Namun Allah turunkan cinta, agar dua insan dapat
bersama dalam satu bahtera asa.
Cinta adalah pemberian Allah dan karunia-Nya, Allah
menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk
dari rasa cinta-Nya kepada kita, agar kita berpikir
tentang-Nya.
Allah yang menjadikan rasa cinta antara jenis
yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan
pada manusia kecintaan terhadap apapun
yang diinginkan manusia di dunia.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan


kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
(QS Ali Imraan [3]: 14)
19

CINTA bagi manusia adalah bagian daripada trah.


Bagian daripada naluri-naluri yang dalam sebutan arab
adalah al-gharaiz. Al-Gharaiz adalah naluri-naluri
yang tidak dapat diindera mata, namun terdapat pada
manusia, dan ia menuntut pemenuhan.
Al-Gharaiz bisa jadi naluri untuk mempertahankan
eksistensi pribadi dan berorientasi pada diri sendiri
(ghariza baqa) seperti rasa ingin dihargai, takut bila
merasa terancam, dan lainnya. Bisa pula naluri untuk
melanjutkan keturunan (ghariza nau) seperti rasa
sayang terhadap orangtua dan anak, saudara ataupun
lawan jenis. Bisa pula mewujud dalam naluri untuk
menyucikan sesuatu (ghariza tadayyun) seperti rasa
takjub saat melihat sesuatu yang agung, ataupun naluri
beragama itu sendiri.
Lebih tinggi lagi daripada itu, Allah menjadikan rasa cinta
dan kasih sayang sebagai tanda orang yang beriman.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan
dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
(QS Maryam [19]: 96)
GHARIZA BAQA GHARIZA NAU' GHARIZA TADAYYUN
20
CINTA sebagaimana yang kita bahas adalah
ghariza nau, dan sebagaimana naluri-naluri yang lain, ia
menuntut pemenuhan. Maka wajar saat seseorang sudah
baligh, ia mulai merasakan naluri ini. Bukan sebagai
tanda yang salah, namun sebagai indikasi bahwasanya ia
sudah siap melanjutkan keturunan manusia.
Bila cinta adalah karunia Allah Swt, maka
Allah mustahil mengaruniakan sesuatu bila
itu buruk.
Cinta itu
bebas nilai
lagi netral.
Cinta bisa dimaknai sebagai potensi maksiat,
juga bisa dimaknai sebagai potensi taat.
Makna cinta itu luas maka jangan disempitkan
dengan syahwat, kasih sayang itu terlalu tinggi untuk
direndahkan hanya dengan baku maksiat. Islam adalah
agama yang mengajarkan cinta kasih. Dari seorang
suami kepada istrinya dan sebaliknya, dari ayah bunda
ke anak dan juga sebaliknya, sesama saudara dan
sesama manusia, dan seterusnya.
Islam tidak pernah mengharamkan cinta, Islam
mengarahkan cinta, agar ia berjalan pada koridor yang
semestinya. Islam mengatur bagaimana menunaikan
cinta kepada orangtua, cinta kepada saudara seiman,
kepada sesama manusia dan juga tentu cinta kepada
lawan jenis. Bila kita bicara cinta diantara lawan jenis,
maka satu-satunya jalan adalah pernikahan yang
dengan semuanya cinta jadi halal dan penuh keberkahan.
21
SEBALIKNYA, Islam melarang keras segala bentuk
interaksi cinta yang tiada halal. Bukan karena apapun,
tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan
manusia, dan mencegah kerusakan-kerusakan yang
dapat terjadi pada manusia itu sendiri. Berbicara cinta
yang tak semestinya, cinta yang tiada halal, maka itulah
jenis cinta yang pasti merusak.
Apapun namanya,
mereka berusaha
memuaskan rasa
senang kepada lawan
jenis dengan cara-
cara yang mereka
kira Allah tiada
menghisabnya.
Sayang semua alasan yang
dikemukakan kelak tiada akan bisa
terucap. Karena di hadapan Allah
akan bersaksi seluruh bagian tubuh,
walau lisan kita mengemukakan
alasan dan pembenaran.
Karenanya sedari dini mari mendidik cinta, mengajarinya
agar ia bersemi dalam taat bukan direndahkan oleh
maksiat. Ajarkan cinta agar ia benar hingga membuat
pemiliknya terhormat, bukan nista yang ditanggung
karena terbuai cinta yang terlaknat.
Sialnya, kaum Muslim kini hidup
dalam kungkungan masyarakat
yang sebagian besar salah
kaprah dengan cinta. Kita hidup
di masyarakat yang mendewakan
kepuasan badani lewat eksploitasi
secara seksual, yang mereka kira
sebagai cinta.
Karenanya tidak dikenal lagi kesakralan pernikahan dan
kesucian diri, apalagi kehormatan dan kemuliaan jiwa.
Semua sudah terganti dengan pergaulan bebas, ada
yang menyebutnya pacaran, teman tapi mesra, dibalut
dalam alasan kakak-adik, teman dekat ataupun yang
lainnya.
22
23
Speechless... ga tau lagi harus ngomong apa.
Ni buku benar-benar DIWAJIBKAN baca untuk
semua remaja. Para orang tua, om dan tante
ditangan kalianlah anak-anak ditanamkan
kesadaran SEBELUM TERJERUMUS lebih jauh
dengan model pacaran jaman sekarang.
Jangan sampai terlambat..
Soe Beatrix, Writerpreneur, Ibu Rumah
tangga
Bercinta itu NIKMAT,
Beribadah Itu LEBIH NIKMAT.
Buku #UdahPutusinAja
HANYA bagi PENCARI
KENIKMATAN dalam
KESALEHAN.
Ali Akbar - @pakarseo,
Penulis Buku "Rezeki Itu
MISTERI, Mati Itu PASTI"
Buku terkeren
yang pernah saya
baca. Lucu, seru,
menyentuh dan
penuh ilmu! Wajib
Baca!
Oki Setiana
Dewi, Aktris
Muslimah dan
Penulis Bestseller
Buku ini bahasanya sangat renyah, gokil
dan pilihan katanya sangat berkualitas.
Saat membaca buku ini, terkadang saya
tersenyum, terkadang makjleb,
terkadang menarik nafas panjang.
Kombinasi lucu, tegas, cerdas, dan
bernas terangkai apik dalam buku
berkualitas ini.
Jamil Azzaini, Inspirator Sukses Mulia
(www.JamilAzzaini.com)
Kata
mereka
...
Buat COWOK: Baca buku ini, biar makin
terkendali iman dan "imron" nya!
Buat CEWEK: Baca buku ini, biar selalu
terjaga kesucian dan kehormatannya.
Buat yang bingung dia itu COWOK apa
CEWEK: Buruan ngumpet, itu ada mobil
tramtib lewat! Muehehe...
@MotivaTweet, Penulis Best Seller "Kicauan
si Burung ZUPER!" (www.MotivaTweet.com)
Pacaran nggak buat
kamu dewasa, tapi buat
kamu beradegan dewasa
@JayaYEA, Founder
YukBisnis.Com
Buku ini solusi bagi
mereka yang ingin
menjemput jodoh dan
masa depan yang cerah.
Rekomen dah!
Ippho Santosa, Penulis
7 Keajaiban Rezeki

Anda mungkin juga menyukai