Ikhwan Caper, Akhwat Baper
By : Dzaky Haidar Afif
T
" elah dituliskan atas bani
Adam bagian dari zina yang pasti ia
melakukannya, tidak bisa tidak.
Maka, zina kedua mata adalah
melihat (yang diharamkan), zina
kedua telinga adalah mendengar
(yang diharamkan), zina lisan adalah
berkata-kata (yang diharamkan),
zina tangan adalah memegang (yang
diharamkan), zina kaki adalah
melangkah (ke tempat yang
diharamkan), hati berkeinginan dan
berangan-angan, dan kemaluan
membenarkan itu
Pada pembahasan kali ini akan ada 3
topik yaitu :
1. Men are from Mars, Women
are from Venus
2. Boleh nggak sih Aktivis Jatuh
Cinta?
3. Ketika (temen) Terlanjur
Pacaran
Pembahasan pertama adalah
Men are from Mars, Women are from
Venus. Ini merupakan judul sebuah
buku dari John Grey cetakan ke 27
tahun 2016. Menurut psikologi, salah
satu sifat pria itu adalah seksual-
aktif. Yang artinya, pria akan lebih
aktif mencari pasangan. Dia ingin
berjuang. Dia ingin dilihat. Dia ingin
jadi pusat perhatian. Dia ingin
terlihat sebagai orang sukses, keren,
mempesona, dsb (tentu saja oleh
lawan jenis).
Sukses yang dimaksud disini banyak.
Sukses di sekolah, kuliah, pekerjaan,
karier, Organisasi, dan lain
sebagainya. Hal tersebut membuat
seorang pria makin dipandang,
makin sukses lah dia. Jatuh cintanya
pria oleh ada pada mata, pada
penampilan luar, pandangan
digunakan untuk screening mana nih
cewe bening. Maka tundukkanlah
pandangan mu ya Ikhwah!
Kemudian wanita, mereka ini
punya sifat seksual-selektif. Wanita
lebih fokus pada hubungan dan
komunikasi antar individu. Salah
Supported by : FSIKI FK UMS Page 1
satunya dengan berbicara dan
mendengar. Ingat lagi area Broca
dan Wernicke. Wanita jatuh cinta
lewat telinga dan perasaan mereka
jauh lebih peka. Nah disinilah Baper
dimulai. Dear para Wanita, se- keren,
perhatian, amazing, mempesona,
dan walau tak terhitung
pengorbanan dia buat kamu, dia
tetep orang lain. Orang Lain.
Pembahasan kedua adalah
Boleh nggak sih Aktivis Jatuh
Cinta? Boleeeh... boleh banget
malah. Lha wong fitrah kok dilarang.
Yang menjadi permasalahan jika
ditambah kata 'saling'. Tapi kalian
nggak kayak orang diluar sana yang
cinta pada lawan jenis atau
pasangannya diumbar. Kalian Beda.
Kan kalian udah ikut BBKF rutin nih,
harus beda dong. FSIKI pun isinya
manusia, manusia nggak sempurna
yang pengen jadi lebih baik.
Makanya ada yang namanya Hijab.
Hijab bisa berupa pembatas saat
rapat, pembatasan jam malam,
pembatasan main ke kost,
boncengan, dll. Wah kok banyak
banget pembatasannya?
Sebenarnya bukan dibatasi, tapi
lebih tepatnya diatur. Diatur supaya
menjaga kedua belah pihak.
Pembahasan ketiga adalah
Ketika (Temen) Terlanjur Pacaran.
"Teman yang baik adalah yang
membuatmu ingat dengan Allah, jika
belum bertemu dengan yang seperti
itu, ya kamu jadilah dia" -sebuah
quote dari IG FSIKI- Nah ini saat
peran seorang temen mungkin lebih
penting dari orangtua. Temen pula
yang pertama kali mengingatkan
saat kita salah. Temen lah
pengkoreksi pertama, di kala ada
yang dibutakan oleh cinta. Saat
itulah mata dan hati kita tak boleh
buta, tak boleh acuh, buktikan kamu
teman yang baik. Ini dakwah Bung!
Dijaga dengan Silaturrahmi,
direkatkan dengan Ukhuwah,
dilandasi oleh Cinta, dan disatukan
oleh Iman. Nggak ada yang ditinggal
terjerumus sendirian. Bukankah
dakwah yang paling dekat itu pada
 Ikhwan Caper, Akhwat Baper
orang sekitar kita? Temen2 kita? Kalo
boleh saya analogikan, pacaran itu
kayak kost-kostan, sedangkan
menikah itu kayak rumah. Pilih
dijadiin tempat singgah atau tempat
tinggal? Pacaran sebagai sarana
mengenal pasangan lebih jauh
sehingga nanti udah bisa saling
paham, non sense menurut saya.
Keseruan menikah malah ada
saat kita mencoba menerima dan
melengkapi sifat pasangan. Dan
orang yang menginginkan menikah
tanpa pacaran, alangkah lebih
baiknya bila bisa mengikis perlahan
sifat buruk kita, sebelum ke tahap
selanjutnya. Last but not least, Umi
saya pernah berpesan, "Le, kamu
bisa ngelakuin itu semua setelah
menikah, berpahala lagi". Sebagai
penutup materi, saya
rekomendasikan beberapa buku
keren Men are from Mars, Women
are From Venus by John Grey,
Halaqah Cinta by @teladanrasul,
Gue Never Die, Jalan Cinta para
Pejuang by Salim A. Fillah
Tumblr recommended : berat, makin panjang doa kita
kurniawangunadi, prawitamutia, urfa-
qurrota-ainy, dzakyafif.
Pertanyaan
1. Bagaimana kita menyikapi
keadaan di lembaga dakwah,
khususnya FSIKI sekarang
yang mana sudah ada yang
Aktivis saling jatuh Cinta?
2. And dear para Wanita, se-
keren, perhatian, amazing,
mempesona, dan walau tak
terhitung pengorbanan dia
buat kamu, dia tetep orang
lain. Orang Lain.
Dari kata2 diatas kami ingin
tau dr pandangan laki2.
Sebenernya gimna sih mas
jika hal itu terjadi. Apakah itu
bagi kaum laki2 hal biasa dan
hanya bagi kaum perempuan
special? Fyi perempuan sangat
mudah baper walaupun
dengan hal2 kecil. Dan lagi
jika ada wanita yang care
dengan laki2 padahal menurut
Supported by : FSIKI FK UMS Page 2
kami biasa apakah laki2 juga
baper?
3. Bagaimna pendapat antum
mengenai tmn kita yg pcran tp
hny sbatas chat dn ngobrol
saja dngn temen kita ikhwan
akhwat yg lg koordinasi
proker, kan mirip tuuh. Trus
kalo saling suka tp mreka mlih
cmn temenan aja mlah sling
ngingetin dlam hal ibadah
dngn yg ngakuny anak FSIKI
ehh trnyt ibadahny kalah dngn
yg saling suka tp g pacran.
4. Gimana sih pandangan laki2
terhadap wanita ketika laki
laki itu ingin berpacaran?
Bukan untuk menikahi.
Jawaban
1. Yang pertama pastikan.
Beneran jatuh cinta kah? Atau
sudah saling sayang? Atau
malah udah pacaran dan
pengurus nggak tahu? Soalnya
tiap kondisi beda, makin kronis
makin berat. Eh bukan makin
pada Allah agar temen kita
nggak pacaran. Kedua cross
chek ke orangnya langsung.
Beneran suka? Atau cinta?
Atau pengen cari sensasi aja?
Atau cuma pengen tahu? Nah
di fase ini lah kita mulai bisa
memberi masukan dan saling
menasihati. Ketiga arahkan,
bimbing dia. Sibukkan diri
dengan kebaikan. Dengan
kesibukan lain, naik gunung
sama metafora mungkin. Saat
kita tidak melakukan kebaikan,
pasti kita melakukan
keburukan, bahkan tidak
melakukan apa pun juga
masuk keburukan. Keempat
Final Hahaha, gue paling suka
fase ini. Dan khusus ini, hanya
masul yang boleh tau.
2. Oke, subjektif ya dek. Cowo
juga baper, walaupun
intensitas nggak kayak cewe.
Hal2 kecil dan sederhana
berpengaruh besar buat
 Ikhwan Caper, Akhwat Baper
wanita, dan hal2 besar bisa mencegah dari yang
berpengaruh besar pada pria. mungkar. Lah kalo masih
Care is fine. Apa laki2 baper melakukan kemungkaran?
dgn care? Lebih ke Berarti salatnya belum
menghargai. sempurna. Kalo solatnya baik,
3. Lebih baik yang saling suka, in syaa Allah akan mewarnai
saling mendoakan dalam ibadah lain dan menghindari
diam. Bahkan ajakan solat dosa, termasuk pacaran.
malam pun bisa lebih banyak 4. Itu laki2 ABG, main2 aja... Ada
mudaratnya drpd manfaat. Tak yang mau pacaran. Ada yang
perlu mengingatkan khusus, maunya taaruf. Ada yang
dia toh punya temen sesama pengennya langsung khitbah.
ikhwan/akhwat yang akan Semua bakal ketemu
mengingatkan dalam jodohnya, tapi rasa
kebaikan. Jika ada yang keberkahannya beda. Kalo
pacaran tapi ibadahnya baik, cowo pengen pacaran aja,
dan jika ada yang nggak silakan lihat materi saya yang
pacaran tapi ibadahnya kost dan rumah. Lelaki akan
kurang baik ya. Artinya terus terbang, hinggap sana
keduanya harus sama2 hinggap sini, sampai dia
memperbaiki diri. Sholat kan bertemu dengan rumah.

Supported by : FSIKI FK UMS Page 3