Anda di halaman 1dari 2

Doa Diterima Amalan

‫َربَّنَا تَ َقب َّْل ِمنَّآ ۖ ِإنَّكَ أَنتَ ٱلس َِّمي ُع ْٱل َع ِلي ُم‬

Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas sami’ul ‘alimu

Ya Tuhan kami terimalah (amalan) daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah 127

Penjelasan: Doa ini menjelaskan bahwa segala amalan yang dikerjakan oleh Nabi Ibrahim
dipersembahkan semata-mata hanya untuk Allah. Nabi Ibrahim menyebutkan dua sifat Allah, yaitu
Maha Mendengar bahwa Allah mendengar doa hamba-Nya dalam arti diterima oleh Allah dan
Maha Mengetahui segala alasan dari doa yang dipanjatkan.

Doa Kesabaran dan Minta Pertolongan

َ‫ص ْرنَا َعلَى ْٱلقَ ْو ِم ْٱل َٰ َك ِف ِرين‬


ُ ‫ِّت أَ ْقدَا َمنَا َوٱن‬ ْ ‫َربَّنَآ أ َ ْف ِر‬
َ ‫غ َعلَ ْينَا‬
ْ ‫صب ًْرا َوث َ ِب‬

Rabbanaa afrigh ‘alaynaa shabran watsabbit aqdaamanaa waunshurnaa ‘alaa alqawmi alkaafiriina

Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah
kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. QS. Al-Baqarah 250

Penjelasan: Doa ini dipanjatkan Thalut dan bala tentaranya dalam menghadapi Jalut dan bala
tentaranya, dalam perang ini pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut dan Daud membunuh Jalut.

4. Doa Perlindungan dari Kesesatan

ُ‫غ قُلُوبَنَا بَ ْعدَ إِذْ َهدَ ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِمن لَّد ُنكَ َرحْ َمةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ْٱل َو َّهاب‬
ْ ‫َربَّنَا ََل ت ُ ِز‬
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka
antal wahhaabu

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau
berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu;
Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). QS. Ali-Imran 8

Penjelasan: Ayat ini merupakan doa saat kita menghadapi segala soal di dalam hidup ini. Selama
petunjuk Allah SWT masih membimbing kita akan selamatlah kita. Jangan kita berani berjalan
dengan kemauan sendiri, memperturutkan kehendak hawa-nafsu, niscaya kita akan sesat. Semoga
Allah SWT akan menjauhkan kita dari kesesatan itu. Tidaklah hidup di dunia yang paling sengsara
daripada sesat sesudah petunjuk, atau kepadaman suluh di tengah jalan. Teringat kepada nikmat
iman yang pernah dirasai, sekarang telah hilang dan payah buat kembali ke sana. Orang lain
kelihatan maju terus menuju ridha Allah SWT, sedang diri sendiri telah terbenam ke dalam lumpur
kesesatan. Itu sebabnya selalu kita hendaknya memohonkan rahmat yang datang Iangsung dari
Allah SWT, rahmat ke dalam hati dan sikap hidup, yang memancar kepada amal dan perbuatan.
Sampai kelak kita meninggal dunia dengan khusnul khatimah.

Anda mungkin juga menyukai