Anda di halaman 1dari 15

Dampak Positif dan Negatif Pacaran Bagi

Remaja
November 15th, 2009 Related Filed Under
Arifin (2002) mengatakan adanya dampak positif maupun negatif dari pacaran bagi remaja,
seperti:
1. Prestasi Sekolah
Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang
dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi
prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk
lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
2. Pergaulan Sosial
Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi
dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya
(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).
Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak
boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3. Mengisi Waktu Luang
Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif
(ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran
diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks
Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan
kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih
sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya
kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam
hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai
pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6. Kebebasan Pribadi Berkurang
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih
terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang
terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman,
dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat
seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang
kondusif baginya melakDAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR
Written by Administrator Thursday, 20 May 2010 21:41

DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR


Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. (Quran Surat An Nur ayat 30).
Saudaraku, kuanggap kau sudah tahu tentang kharamnya berkhalwat (pacaran) dengan
lawan jenis. Tulisan ini akan menjelaskan dampak negatif dari perbuatan tersebut. Smoga kau
berusaha untuk meninggalkannya. Seperti hal-hal lain yang diharamkan dalam Islammisalnya
khomr, judi, dllpacaran juga memiliki dampak negatif yang tidak kalah banyaknya. Berikut
dampak negatif pacaran:

1. Mudah terjerumus ke perzinaan


Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal tentang hal ini. Kata mereka, asalkan bisa
menjaga hati, InsyaAllah tidak terjadi hal itu (waaah, perbuatan munkar kok pake InsyaAllah..).
cobalah simak hadits ini:
Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata
zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa
(memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan
berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR Bukhari).
Padahal engkau tahu, yang namanya orang pacaran, pasti ada hal-hal yang tidak dibenarkan
dalam islam: memandang lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi, berciuman,
hingga.ah, tak usah disebutkan. Bahkan meski pacarannya hanya sebatas lewat telpon, SMS
atau

chatting

pun,

hal

tersebut

sudah

bisa

memicu

terjadinya

zina

hati.

Semua larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh, simaklah hadits ini:
Rasulullah saw. berpesan Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan berikutnya, karena
untukmu adalah padangan yang pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu. (HR. Ahmad)
Dan hadits yang terkenal : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah
tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena
sesungguhnya

yang

ketiga

adalah

setan.

Tentang dampak negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah
pemuda muslim yang benar-benar terjerumus dalam perzinaanyang diawali dari aktivitas
pacaran. Kalau sudah berzina, berarti ia telah melakukan dosa besar yang akan menyebabkan
dampak-dampak buruk lainnyabaik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.
2. Melemahkan Iman
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada
Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan
dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami
jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,

jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang,
serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
3. melatih kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah
yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang
baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian
orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk
meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu
romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan sesuatu yang
sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
4. Menjadikan panjang angan-angan.
Orang yang sedang jatuh cintapacaranseringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu.
Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktutentang apa yang akan dilakukan nanti
saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan
sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.
5. Mengurangi produktivitas
Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif;
misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang
lainnya.

Namun

seringkali

produktivitasnya

turun

lantaran

ia

berpacaran.

6. Menjadikan hidup boros


orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk
ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,
mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
7. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya
tertuju kepada pacarnya
8. Akan menyebabkan terlambatnya studi. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya
prosentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan
terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).
9. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.
10. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan
pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah
dengan pacarnya yang lama.
11. dan dampak negatif lainnya (silahkan ditambahkan lewat coment)
Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa
cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.
Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari
godaan syatan yang terkutuk. Tentunnya orang yang menjaga cintannya yang suci hingga ia
meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan;
Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi
sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,

karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu
Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat
dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi
waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan
untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa
mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan
jenis.
TAHAPAN PACARAN
1. Tahap ketertarikan
Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan
ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena
penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnya
sabar, cool abis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama
lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau
kemampuan yang dimiliki cowok.
2. Tahap ketidakpastian
Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita
mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita
benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan
hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah
berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
3. Tahap komitmen dan keterikatan
Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita
menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus
tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu
untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan
hubungan yang harmonis.
4. Tahap keintiman
Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagi
lebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih
mengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita.
Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap
keintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan
antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.
PACARAN, CINTA, DAN SEKS
Berpacaran tidak selalu berarti seks. Cinta yang muncul dalam hubungan seks di luar nikah
sifatnya semu. Mengandalkan hubungan pada hal yang sifatnya semu tentu saja sangatlah lemah.
Pacaran yang berorientasi pada seks akan mengganggu proses adaptasi karena dalam kancah seks
semuanya tampak bagus-bagus saja. Kedua pihak sama-sama memelihara yang manis-manis saja.

Secara faali, cowok lebih gampang tancap gas dan telat nginjak rem, sedangkan cewek biasanya
masih dalam kondisi sadar saat cowoknya sudah lupa daratan. Inilah sebetulnya saat yang tepat
untuk menginjak rem kuat-kuat. Pengendalian diri dalam hal ini sering kali gagal. Oleh karena
itu, lingkungan harus diciptakan agar rem tidak telat diinjak.
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, antara lain: berdua saja di tempat yang jauh dari
keramaian, tertutup, bebas gangguan, atau gelap. Di tempat seperti ini iman sering kali melemah,
moral dan akal sehat tak berfungsi.
DAMPAK PACARAN
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negatif:
* Prestasi sekolah
Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya
karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan
perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi
belajar kita tidak terganggu.
Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu
konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar
daripada belajar.
* Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas
atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya
berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat
bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak
dihabiskan dengan pacar.

Bisa stres

Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada
perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu
menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan
menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari.
* Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku
negatif. Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi
yang terbentuk bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih
memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.
Misalnya, pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan
tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan
penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang
negatif.
Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:

1. Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus
terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu
yang berada di luar kemampuannya.
3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu
mempertimbangkan kemungkinan berpisah.
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan
memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama
lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan
kelebihan

yang

dimiliki

diharapkan

mampu

menutupi

kekurangan

pasangan.

6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.
buan hal-hal positif

Untung Supriyanto Personal Homepage


Pacaran Menurut Islam

Pandangan Islam Tentang Pacaran


Artikel I

Islam Kok Pacaran


oleh Aliman Syahrani
Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan
kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan
dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja
memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada
pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidaktidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa
nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat.
Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual
dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang
(kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual da lam pacaran
diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun,
tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai alat
untuk memilih pasangan hidup. Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi
mudharatnya ketimbang maslahatnya. Satu contoh : orang berpacaran cenderung

mengenang dianya. Waktu luangnya (misalnya bagi mahasiswa) banyak terisi hal-hal
semacam melamun atau berfantasi. Amanah untuk belajar terkurangi atau bahkan
terbengkalai. Biasanya mahasiswa masih mendapat kiriman dari orang tua. Apakah uang
kiriman untuk hidup dan membeli buku tidak terserap untuk pacaran itu ?
Atas dasar itulah ulama memandang, bahwa pacaran model begini adalah
kedhaliman atas amanah orang tua. Secara sosio kultural di kalangan masyarakat agamis,
pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong naif. Mau tidak mau, orang yang
berpacaran sedikit demi sedikit akan terkikis peresapan ke-Islam-an dalam hatinya, bahkan
bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak. Naudzubillah min dzalik !
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas
yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri
sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggihnya memberi penjelasan mengenai
berpacaran. Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah
SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat
melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud
Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang
diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung
untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syariat ! Terhadap
larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang
tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah
seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama
dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam
hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang
siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan
iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."
Tapi mungkin juga ada di antara mereka yang mencoba "berdalih" dengan
mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan
Imam Abu Daud berikut : "Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena
Allah, atawa memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh
orang itu telah menyempurnakan imannya." Tarohlah mereka itu adalah orang-orang yang
mempunyai tali iman yang kokoh, yang nggak bakalan terjerumus (terlalu) jauh dalam
mengarungi "dunia berpacaran" mereka. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah
mereka dapat mengendalikan kemudi "perahu pacaran" itu ? Dan jika kita kembalikan lagi
kepada hadits yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai
karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah
mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah ? Dan bagaimana mereka
merealisasikan "mencintai karena Allah" tersebut ? Kalau (misalnya) ada acara boncengboncengan, dua-duaan, atau bahkan sampai buka aurat (dalam arti semestinya selain wajah
dan dua tapak tangan) bagi si cewek, atau yang lain-lainnya, apakah itu bisa dikategorikan
sebagai "mencintai karena Allah ?" Jawabnya jelas tidak !
Dalam kaitan ini peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pergaulan anak-

anaknya terutama yang lebih menjurus kepada pergaulan dengan lain jenis. Adalah suatu
keteledoran jika orang tua membiarkan anak-anaknya bergaul bebas dengan bukan
muhrimnya. Oleh karena itu sikap yang bijak bagi orang tua kalau melihat anaknya sudah
saatnya untuk menikah, adalah segera saja laksanakan.
Dikutip dari: http://www.indomedia.com/bpost/012000/24/opini/resensi.htm
Artikel II

Pacaran dalam Islam


Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa
bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa
memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya......
dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si
dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa
aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah
cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh
dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit
(hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun
ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana
potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan
menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama,
yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia
bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti
kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang
menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan
mati, cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut,
yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3
macam

yang

penting

yaitu

Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta
harta,

cinta

pada

kedudukan,

pengen

diakui,

de

el

el.

Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu


kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu
yang

layak

Gharizatun

nau'

(naluri

untuk

untuk
mengembangkan

disembah.
dan

melestarikan

jenisnya)

manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan
untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai
pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib
maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i.

Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya


PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya,
adapun

beribu

atau

berjuta

alasan

tetep

aja

pacaran

itu

haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi
muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara
kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah
berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak
nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga
adalah syaiton.

Seperti sabda nabi:

"Janganlah

seorang laki-laki dan wanita

berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah


seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya."
(HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak
merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan
hendaklah

perhiasannya,

mereka

kecuali

menutupkan

yang

kain

(biasa)

kudung

nampak

ke

daripadanya.

dadanya,

dan

Dan

janganlah

menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).


Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan
memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."
Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana
manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha
mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanitawanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik,
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi
mereka

ampunan

dan

rezki

yang

mulia

(surga)."

Wallahu A'lam bish-Showab


Oleh:

Buletin

Dakwah

Remas

RIHLAH

SMU

Sooko,

edisi

6,

1421

Disalin dari Lembar Buletin Dakwah BINTANG (2)

Dikutip dari http://www.alislam.or.id/artikel/arsip/00000028.html

Bahaya Pacaran Terselubung Via Chatting dan HP


Posted on April 21, 2010 by Situs islam: www.almanhaj.or.id , www.alsofwah.or.id ,
www.muslim.or.id
Tanya: Aku adalah seorang pemuda. Aku punya hobi main internet dan ngobrol (chatting). Aku
hampir tidak pernah chatting dengan cewek. Jika terpaksa aku chatting dengan cewek maka aku
tidaklah berbicara kecuali dalam hal yang baik-baik.
Kurang dari setahun yang lewat ada seorang gadis yang mengajak aku chatting lalu meminta no
hp-ku. Aku katakan bahwa aku tidak mau menggunakan hp dan aku tidak ingin membuat Allah
murka kepadaku.

Dia lalu mengatakan, Engkau adalah seorang pemuda yang sopan dan berakhlak mulia. Aku
akan bahagia jika kita bisa berkomunikasi secara langsung. Kukatakan kepadanya, Maaf aku
tidak mau menggunakan HP. Kemudian dia berkata dengan nada kesal, Terserah kamulah.
Selama beberapa bulan kami hanya berhubungan melalui chatting. Suatu ketika dia mengatakan,
Aku ingin no HP-mu. Bukankah dulu sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa aku tidak
mau menggunakan HP, jawabku. Dia lalu berjanji tidak akan menghubungiku kecuali ada hal
yang mendesak. Kalau demikian aku sepakat.
Setelah itu selama tiga bulan dia tidak pernah menghubungiku. Akupun berdoa agar Allah
menjadikannya bersama hamba-hambaNya yang shalih.
Tak lama setelah itu ada seorang gadis kurang lebih berusia 16 tahun yang berakhlak dan sangat
sopan menghubungi no HP-ku. Dia berkata dalam telepon, Apa benar engkau bernama A?.
Benar, apa yang bisa kubantu, tanyaku. Dia mengatakan, Fulanah, yaitu gadis yang telah
kukenal via chatting, berkirim salam untukmu. Salam kembali untuknya. Mengapa tidak dia
sendiri yang menghubungiku?, tanyaku. Telepon rumahnya diawasi dengan ketat oleh orang
tuanya, jawabnya.
Setelah orang tuanya kembali memberi kelonggaran, dia kembali menghubungiku. Kukatakan
kepadanya, Jangan sering telepon namun dia selalu saja menghubungiku. Akan tetapi
pembicaraan kami sebatas hal-hal yang baik-baik. Kami saling mengingatkan untuk
melaksanakan shalat, puasa dan shalat malam.
Setelah beberapa waktu lamanya, dia berterus terang kalau dia jatuh cinta kepadaku dan aku
sendiri juga sangat mencintainya. Aku juga berharap bisa menikahinya sesuai dengan ajaran
Allah dan rasul-Nya karena dia adalah seorang gadis yang berakhlak, beradab dan taat beragama
setelah aku tahu secara pasti bahwa aku adalah orang yang pertama kali melamarnya via telepon.
Akan tetapi empat bulan yang lewat, ayahnya memaksanya untuk menikah dengan saudara
sepupunya sendiri karena ayahnya marah dengannya. Inilah awal masalah. Aku mulai sulit tidur.
Kukatakan kepadanya, Serahkan urusan kita kepada Allah. Kita tidak boleh menentang takdir.
Namun dia meski sudah menikah tetap saja menghubungiku. Kukatakan kepadanya, Haram
bagimu untuk menghubungiku karena engkau sudah menjadi istri seseorang.
Yang jadi permasalahan, bolehkah dia menghubungiku via HP sedangkan dia telah menjadi istri
seseorang? Allah lah yang menjadi saksi bahwa pembicaraanku dengannya sebatas hal yang baikbaik. Kami saling mengingatkan untuk menambah ketaatan terlebih lagi ayahnya memaksanya
untuk menikah dengan dengan lelaki yang tidak dia cintai.
Jawab:
Saling menelepon antar lawan jenis itu tidaklah diperbolehkan secara mutlak baik pihak
perempuan sudah bersuami ataukah belum. Bahkan ini adalah tipu daya Iblis.
Kau katakan bahwa tidak ada hubungan antaramu dengan dia selain saling menasehati dan
mengajak untuk melakukan amal shalih. Perhatikan bagaimana masalah cinta dan yang lainnya
menyusup melalui hal ini. Bukankah engkau tadi mengatakan bahwa engkau mencintainya dan
diapun mencintaimu sedangkan katamu topik pembicaraanmu hanya seputar amal shalih? Kami
tahu sendiri beberapa pemuda yang semula sangat taat beragama berubah menjadi menyimpang
gara-gara hal ini.

Wahai saudaraku bertakwalah kepada Allah. Jauhilah hal ini. Cara-cara seperti ini lebih
berbahaya dari pada cara-cara orang fasik yang secara terang-terangan ngobrol dengan
perempuan dengan tujuan-tujuan yang tidak terpuji. Mereka sadar bahwa yang mereka lakukan
adalah sebuah maksiat. Sadar bahwa suatu hal itu adalah keliru merupakan awal langkah untuk
memperbaiki

diri.

Sedangkan dirimu tidak demikian bahkan boleh jadi engkau menganggapnya sebagai sebuah
ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.
Nabi

shallallahu
alaihi

wa

sallam

mengatakan,

Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki melebihi wanita (HR Bukhari
no 4808 dan Muslim no 2740 dari Usamah bin Zaid).
Nabi

shallallahu

alaihi

wa

sallam

juga

bersabda,


Sesungguhnya awal kebinasaan Bani Israil adalah disebabkan masalah wanita (HR Muslim no
7124 dari Abu Said al Khudri).
Perempuan yang mengajakmu ngobrol dengan berbagai obrolan ini padahal tidak ada hubungan
kekerabatan antara dirimu dengannya adalah suatu yang haram. Hati-hatilah dengan cara-cara
semisal ini. Moga Allah menjadikanmu sebagai salah seorang hambaNya yang shalih.
Tanya: Andai jawaban untuk pertanyaan di atas adalah tidak boleh apakah boleh dia mengajak
aku ngobrol via chatting?
Jawab:
Wahai saudaraku, hal ini tidaklah dibolehkan. Hubunganmu dengannya semula adalah chatting
lalu berkembang menjadi komunikasi langsung via telepon dan ujung-ujungnya adalah ungkapan
cinta. Apakah hanya akan berhenti di sini?
Semua hal ini adalah trik-trik Iblis untuk menjerumuskan kaum muslimin dalam hal-hal yang
haram. Bersyukurlah kepada Allah karena Dia masih menyelamatkanmu. Bertakwalah kepada
Allah, jangan ulangi lagi baik dengan perempuan tersebut ataupun dengan yang lain.
Tanya: Apa hukum seorang laki-laki yang chatting dengan seorang perempuan via internet dan
yang dibicarakan adalah hal yang baik-baik?
Jawab:
Tidak ada seorangpun yang bisa mengeluarkan fatwa yang bersifat umum untuk permasalahan
semisal ini karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan masak-masak. Fatwa yang bisa
saya sampaikan kepadamu adalah obrolan dengan lawan jenis yang semisal kau lakukan adalah
tidak diperbolehkan. Bukti nyata untuk hal ini adalah apa yang kau ceritakan sendiri bahwa
hubunganmu dengan perempuan tersebut terus berkembang ke arah yang terlarang.
Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi
pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman

pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama
makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi
pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi
memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat
melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan
memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering
berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi
yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat.
Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

2. Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau
pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa
kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan
kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja
akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan
identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan
dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.

3. Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus
mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari
kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya
untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan
pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang
melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah
pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih
berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang
sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam
mendidik siswanya.
4. Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja
alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah
yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba).
Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga
lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja
untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang
mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi. (cafepojok.com)

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran
Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa
Sun, 06/05/2007 - 10:48pm godam64
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada
umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu
Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan

rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak
yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri
dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani
oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap
didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak
berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin
belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah
membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang
sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang
dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan
tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada
baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah
kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target
pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika
saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata
pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti
belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu
makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan
belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan
teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga
dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum
waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak
menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita
bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan
bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita halhal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan
jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya
bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan TekunKetika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru
jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar
saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan

hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah
diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban.
Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas
yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam /
begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena
jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi
anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat
membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutuptutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi
kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki
masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Tips Cara Belajar yang Baik


Kali ini aku akan berbagi beberapa tips tentang bagaimana cara belajar yang baik dan lulus Ujian
Nasional, ulangan harian dapet nilai bagus dan prestasi-prestasi lainnya terutama buat tementemen pelajar. Pada dasarnya setiap orang mempunyai cara belajar sendiri-sendiri, ada yang bisa
belajar kalo dengerin musik, ada yang hanya bisa belajar kalo gak ada suara, ada yang ga bisa
belajar kalo ga makan dll. Tetapi kamu juga harus mengetahui prinsip fundamental utama dari
belajar yang baik.
Berikut adalah tips cara belajar yang baik menurutku:

1. Ciptakan suasana yang kondusif


Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk
belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke
otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu
konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain
lebih

fresh,

kita

juga

bisa

lebih

tenang

dan

nggak

penat

dalam

belajar.

2. Lihat garis besarnya dahulu


Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya.
Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah
semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang
cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran


Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil,
maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya,
kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya.
Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana,
ehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada.

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat


Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah
singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti
MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning,
Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah
lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun
lamanya.

4. Belajarlah dengan tekun dan rutin


Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar,
apabila kamu jarang belajar maupun hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya
gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar.
Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar
seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.
Jika sudah membaca cara belajar yang baik diatas, praktekkanlah dengan sungguh-sungguh
dan lihatlah apa yang akan terjadi!
Eiiiitss.... Artikel ini masih ada lanjutannya loh,,, cek kembali blog ini besok pagi dan kamu
akan melihat bagian kedua dari kumpulan tips-tips cara belajar yang baik agar
memaksimalkan

prestasimu.

Anda mungkin juga menyukai