A r i f i n me n g a t a k a n a d a n ya d a mp a k p o s i t i f ma u p u n n e g a t i f d a r i
p a c a r a n b a g i r e ma ja , seperti:
5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja
tidak semulus yang di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan
ini.
Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen yang jelas
dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika
tidak mampu mengatasi masalahnya.
2. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin
bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan
menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang
buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja
menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih
simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-
bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran
mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
Orang yang sedang jatuh cinta, pacaran sering kali teringat dengan orang
yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu
tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan
diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan
masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.
karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai
(H.R. Bukhari, AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu
Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk
bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung
jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi
dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa
mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan
dengan lawan jenis