Anda di halaman 1dari 5

dampak positif dan negatif karna pacaran ??

dampak positif dan negatif berpacaran

A r i f i n me n g a t a k a n a d a n ya d a mp a k p o s i t i f ma u p u n n e g a t i f d a r i
p a c a r a n b a g i r e ma ja , seperti:

1. Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun.


Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang
dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu
dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi
belajar mereka.

2. Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit.


Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya
berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang
lainnya(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).Pergaulan tambah
menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain
(tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).

3. Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatif atau justru malah


terbatas.
Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan,
dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran di isi
dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan
sebagainya.

4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks, p a c a r a n me n d o r o n g r e ma j a u n t u k


me r a s a a ma n d a n n ya ma n .
S a l a h s a t u n ya a d a l a h d e n g a n kedekatan atau keintiman fisik.
Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang,
tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu
perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan
yang berlebihan.

5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja
tidak semulus yang di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan
ini.
Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen yang jelas
dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika
tidak mampu mengatasi masalahnya.

6. Kebebasan Pribadi Berkurang.


Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk
pribadi menjadi lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk
berduaan dengan pacar.

7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung.

Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan


menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan
perasaan aman, nyaman,dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam
kadar tertentu dapat membuat s e s e o r a n g me n ja d i b a h a g i a ,
me n i k ma t i h i d u p , d a n me n ja d i s i t u a s i ya n g kondusif baginya
melakukan DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR.

DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR

1. Melemahkan Iman Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta


kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta.
Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa
dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah
seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi
kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,

jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa


hafalannya hilang,serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.

2. ‘melatih’ kemunafikan

Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin
bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan
menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang
buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja
menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih
simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-
bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran
mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

3. Menjadikan panjang angan-angan.

Orang yang sedang jatuh cinta, pacaran sering kali teringat dengan orang
yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu
tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan
diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan
masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.

4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran


seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif:
misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis,
mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun sering kali produktivitasnya turun
lantaran ia berpacaran.

5. Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban


untuk pacarnya.
Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-
senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film,
dan yang lainnya.

6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena


pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya

7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.


Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya persentase kelulusan
para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan
terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk
berenang-senang).

8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing


ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara
suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.
Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinya,
menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati
syahid.”Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri
dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga
cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan:
“Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti
dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak
kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,

karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai
(H.R. Bukhari, AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu
Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk
bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung
jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi
dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa
mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan
dengan lawan jenis

Anda mungkin juga menyukai