Jilid 3
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Rabb sekalian alam. Dengan
karunia Allah sajalah, tim JHDSCrew mampu menggerakkan jemarinya untuk
mencatat materi ini sampai merampungkannya. Semoga Allah memberkahi
kesederhanaan karya ini sehingga terciptalah kebaikan yang
bertambah-tambah.
Tiada lupa, kami mengharap tegur sapa dari pembaca. sekiranya Anda
menemukan ada yang keliru dalam tulisan ini. Sungguh, kami menyadari
keterbatasan ilmu dan kekhilafan nalar kami sebagai manusia. Sekali lagi,
besar harapan kami agar Anda bersedia mengingatkan. Semoga bermanfaat
dan menjadi pemberat amal kelak di akhirat bagi kita semua.
Tim JHDSCrew
Tema : Tadabbur Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 10 Juli 2018
Dalam bahasa kita diartikan dengan merenung dan kata inilah yang
mendekati makna dari taddabur, sehingga jika kita mentaddaburi Al Quran itu
merenungkan makna makna yang ada dalam ayat-ayat Al –Quran sampai
kemudian kita mendapatkan pesan-pesan yang kita butuhkan bagi hidup dan
kehidupan kita. Baik pesan yang tersurat dan pesan yang tersirat karena ayat al
Quran itu kadang kita bisa memahami arti dan maknanya secara tersurat
namun terkadang ada makna yang tersirat. Kalau tersurat itu secara tekstual,
yakni menangkap al quran sesuai dgn teks tetulis. Jika memahami makna
secara tersirat maka ini memahami secara tekstual. Sebuah ungkapan itu
kadang kita pahami secara tekstual dan kadang pula kita harus memahaminya
secara kontekstual.
Tiba-tiba anak Abi bilang mendoakan orang meninggal tu ga boleh, ini
dapat paham darimana.
lalu Abi bilang siapa yang bilang begitu?
Allah menyebut disini, kata musibah itu bahasa arab yang kemudian jdi
bahasa Indonesia. Begitu jadi bahasa Indonesia itu konotasi jadi ga enak.
Padahal sebenenrya musibah itu bisa enak dan bisa pula gaenak.
Musibah baik itu kegembiraan dan kesedihan itu terjadi karena izin Allah SWT.
Maka makna musibah yang mengenai kita jika terjadi dengan
izin Allah. Apapun bentuk musibah yang terjadi dengan izin Allah
maka kita pahami musibah itu menjadi semacam jalan hidup.
Dan jalan hidup itu harus dijalani bagi siapapun yang hidup. Jadi miskin
kaya gagal sehat sakitpun itu merupkan jalan hidup. Mengapa begitu?
Bahwa suami atau istri itu bukanlah teman hidup namun jalan
hidup menuju ridha Allah
Jika suami itu hilang terus, karena ada meeting lalu pulang lagi ,
sebentar pergi lagi karena ada job yang bermanfaat untuk masa
depan. Maka dalam keadaan seperti ini fungsi suami dalam fungsi
hidup itu ga dapat. Karena bicara soal teman hidup itu hakikatnya adalah
Allah. Itulah teman hidup sejati yaitu Allah. Jadi suami itu jalan hidup
bagi istri dan sebaliknya yang harus diterima untuk merujuk ridha Allah.
Kalau sudah begini, penting kah melihat sepeti apa suami? ga penting .
seperti apapun suami itu harus jadi jalan untuk saya dapat ridha
Allah.
Jika suami sayang sama istri maka jadikan suami saya yang sayang
sebagai jalan untuk menuju ridha Allah. Dan sejelek apapun suami juga
harus jadi jalan menuju jalan ridh Allah. Dan jeleknya suami itu akan
mengenai istrinya atau dirinya? Jika dipahami sebagai teman hidup
maka jeleknya suami akan terasa pada istrinya , punya suami itu ga
peduli.
Sebenarnya tidak pedulinya suami itu akan mengenai dirinya sebagai
suami atau berdampak pada istirnya? Jika sebagai teman hidup maka
akan kena dampak atas ketidakpedulian suaminya, jika memahami
sebagai jalan hidup maka seperti apapun keadaan suami harus
membawa saya kepada ridha Allah SWt. Seorang suami yang tidak
peduli ke istri, kasar ke istri , itu bisa ga jadi jalan mendapatkan ridha
Allah? Ini berat sekali, padahal disitu baik istri dan suami akan dapat
ridha Allah .
Dalam kisah sejarah ¸ tadi malam ketemu dengan seseorang belia
adalah dokter spesialis. Beliau cerita tentang seorang suami yang hidup
bersama istri, awalya hidupnya melarat dan keduanya saling tolong
menolong, dan akhirnya sukses dan suaminya jadi juragan. Istrinya ini
adalah orang desa yang pendiidkannya rendah dan tidak mengenal etika
sehingga dalam tanda kutip itu istrinya tidak mengimbangi suaminya.
Jadi si istrinya itu sosoknya yang jelehi, dan temennya ini ada yg bilang “
kamu udah sukses, dan istrinya org desa jelehi lagi”. Maka si suaminya
itu marah besar ke kolega bisnisnya dan merasa tersinggung ,
“kalian ga tau saya sukses berkat istrinya saya”
maka ini suami sedang menjadikan istrinya sebagai jalan mendapatkan
ridha Allah.
“Apa yang diharapkan dari suami ibu, dia udah tua, miskin,
wajahnya buruk, dan akhlaknya buruk karena sempat melihat
membentak istrinya.”
Dan sang istrinya itu menampakkan wajah marah
“saya tidak mengira ada perdana menteri berkata seperti itu “
Penasaran itu apa yang diharapkan dari sang suami”
Maka bagi yang gapunya anak ini susah, dan bagi yang punya anak
namun anaknya susah maka akan bikin susah. Maka anak anak bukan
persiapan hidup namun jalan hidup menuju ridha Allah. Mendidik anak
itu dlm rangka meraih ridha Allah, Jika perhiasan hidup itu akan dimanja,
ga shalat dibiarin, ga ngaji dibiarin maka ini anak ngga akan membawa
ridha Allah.
Dia lihat orang tau temennya itu pengen ini dibelikan sementara dia
sebagai anak ketika minta sesuatu ke ortunya maka kata ortu itu
“kalo kamu ingin hp maka syarat Al Baqarah harus hapal dulu”.
Jika jalan menuju ridha Allah bilang betapa orang tua saya luar biasa,
saya males baca quran diingatkan, ga shalat dibangunkan. Dan apapun
keadaan ortu maka jadikan jalan untuk menuju ridha ilahi.
Dosen bukanlah guru hidup namun jalan hidup untuk menuju ridha Allah
Waktu dosen jelaskan maka dengerin aja , menghormati beliau, penuh
perhatian. Jika ada murid berlaku seperti itu pada dosennya maka inii
akan antarkan pada ridha Allah. Namun jika ada dosen salah sedikit
suruh berdiri, kedepan, galak, jika bilang apes bener , jika metakan
seperti itu bagaimana dosen bisa jadi menuju ridha Allah.
Anak didik bukanlah murid tetapi jalan hidup menuju ridha ilahi
Sebagai guru, pesan kepada guru, dan jangan dijadikan pegangan bagi
santri, jika punya murid, mana yang lebih sampe ke ridha Allah , punya
murid menyusahkan atau menyenangkan? Yang menyusahkan.
Jadikan ketidakbaikan dia menjadi jalan surga bagi kita dengan berlaku
baik kepada dia yang akan membawa kita kepada ridha Allah. Jadi jika
punya temen yg gabaik itu berkah, jika memahami sebagai jalan hidup.
Bandingkan dengan kita? Pas beli sate lalu datang temen maka
satenya disembunyikan dan nunggu temennya pulang. Dan bilang ini
orang gatau diri kalo saya laper. Sampai Allah menurunkan ayat untuk
meluruskan sikap hidup para sahabat An-nur ayat 61 “Hendaklah
makan…. “ itu menujukkan bahwa rizki nikmat itu bukan kesenangan
hidup namun jalan menuju ridha Allah.
RAMADHAN
Adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari hidup. Bagi kita ramadhan
bukanlah untaian waktu hidup namun jalan hidup yang suatu saat akan
dihamparkan kembali untuk kita.
Suatu dia akan dihamparkan lagi untuk kita, kapan? Tahun depan. Jalan
hidup ini bernama ramadhan akan dihamparkan kembali. Apakah sudah
menjadi jalan hidup atau hanya sebagai untaian waktu yang berlalu?
KESIMPULAN :
BELUM MELIHAT SEPENUHNYA HIDUP INI DENGAN KACAMATA PRASANGKA
BAIK KEPADA ALLAH
Ada ulama yang membelikan semangka untuk istrinya, pas kemudian
dibelah dan dimakan ternyata rasanya hambar. Dan sang istri mengungkapkan
kekecewaan padanya. Wahai engkau mengeluh mengungkapkan kecewa,
sebenernya siapa yang mengeluhkan ? Apakah engaku kecewa pada
petaninya ?atau engkau kecewa pada yang menciptakan semangka?
Jika engkau kecewa pada Penjual, sungguh tidak ada penjual yang menjuall
semangka yang hambar dan semua pasti ingin menjual semangka yang manis.
Jika engkau kecewa pada petani, tidak ada petani yang ingin menghasilkan
semangka yang tidak manis dan ia pasti ingin menghasilkan semangka yang
manis.
Agar shalat hidup dalam kehidupan kita , maka ketika kita shalt inget Allah
dan kita berharap diluar shalat kita inget Allah maka ini shalat hidup didalam
kehidupan kita. Sandarnya adalah jika dia di dalam shalat inget Allah dan diluar
shalat pun maka inget Allah.
KITA INGAT ALLAH SEBAGAIMANa kita shalat, buktinya atau tanda kita
inget adalah diluar shalat adalah :
Maka jika betul kita yakin bahwa Allah pemberi rezeki maka gerak hidup kita
mengikuti keyakinan itu dan wujudnya adalah tenang.
Saya bertemu dengan seseorang lalu ngobrol karena sudah lama tak
bertemu ini biasa. Ketika bertanya sudah berapa anaknya? Jawabannya belum
dikaruniai padahal sudah menikah 14 tahun namun belum dikaruniai. Lalu dia
bilang 10 tahun pertama saya dengan istri galau gelisah apalagi ketemu dengan
teman angkatan dan ditanya mana momongannya , dan dijawab belum punya.
Lalu bilang kenapa diawet awetin .
namun setelah itu kami sudah mengerti karena semuanya sudah ada
suratannya maka 4 tahun ini sudah tenang aja maka dzikrullah sudah sesuai
dengan kenyataan.
Kuncinya adalah hati , dan ini merupakan pusatnya.
Persisnya adalah hati yang yakin. Karena sebenernya dzikrullah itu
adalah perbuatan hati. Lisan hanya menyuarakan apa yang ada di dalam hati.
Hati ini mengagungkan Allah SWT. Maka keluarlah kalimat dari lidah yaitu
subhanAllah yang menunjukkan betapa hati ini menunjukkan keagungan Allah
lalu terucaplah AllahuAkbar.
Jika ada orang yag mulutnya berdizkir namun hatinya tidak berdizkir itu
seperti orang menuangkan teko ke dalam gelas namun tidak ada airnya . dan
yang keluar adalah udara kosong. Maka orang yg berdikir , hatinya tidak namun
lisannya iya berdzikir maka ini dzikir yang kosong dan jika setan
mendengarnya maka setan tidak lari. Dan terkadang kita jumpai dalam
kehidupan, khatib menyampaikan khutbah jumat maka begitu khatib
mengatakan Allahumaghrfi lalu jamaah langusng nangis, namun doa hatib itu
lama sekali maka bunyinya akan berubah. Dan begitu imam rabbana atiin maka
amiinnya berubah, ini menunjukkan dzikri tidak dri hati.
DZIKRULLAH
Dzikrullah adalah kunci pembukan hati untuk menerima kehadiran Alah
dalam kehidupan kita
Dalam wujud apa kita menerima Allah ?
Wujud kita dari menerima kehadiran Allah ada 2 :
1. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua takdir kehendak Allah
dengan hati yang lapang.
Islam itu adalah hukum Allah , dan isinya Islam adalah hukum kehendak
Allah. Maka jika ada oramg yang bilang begini kenapa urusan menutup
aurat antara laki laki dan perempuan itu dibedakan , dan perempuan itu
lebih ribet. Maka orang ini tidak mau menerima hukum kehendak Allah
yang mana sama dengan tidak mau menerima kehdaran Alllah maka dia
hatinya tertutup.
2. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua hukum kehendak Allah
dengan hati yang lapang
Ada suami yang sekaligus ulama , Abu syakib al bakhi. Pas jalan pulang
keruma beliau membeli semangka , lalu setelah sampai rumah itu
semangka dipotong lalu dimakan dan ternyata rasanya hambar. Dan isinya
mengeluh kok semangka hambar . lalu kata suaminya ,
ibu mengeluh ke siapa?
Jika mengeluhkan pembeli, pembeli gamungkin sengaja beli semangka
yang rasanya hambar apalagi membelikan untuk orang lain
Penjual, gamungkin dia jual semangka yang ga manis dan pasti inginnya
menjual yang manis
Jika mengeluhkan petani , dia gamungkin nanem semangka yang rasanya
tidak manis
Jika …
Maka orang yang tidak mau menerima takdir itu sama saja dia tidak mau
menerima Allah dan ini tandnaya hati ettutup. Hatinya tidak inget Allah
3. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua hukum keputuaan
Allah dengan hati yang lapang
Enak jadi laki laki daripada perempuan, perempuan pokoknya harus
susah. Dan dan sebenernya dia bukan menolak hukum Allah namun
menolak Allah dan tidak mau menerima Allah.
Kata orang hidup tu pasti ada rasanya, Apa rasa yang paling enak dalam hidup?
Rasa paling enak dalam hidup adalah rasa bertuhan . itulah rasa paling
enak dalam hidup. Kapan kita rasakan? Waktu kita sakit dan ridho,
ini kan semuanya dari Allah dan pasti membawa kebaikan, jadi rasa ini
tidak … sebagai Rabb kita , jadi dalam segala apapun yang kita rasakan
adalah dari Allah dan akan membawa kebaikan lalu lantas kenapa saya
mengeluh , ini kan hukum dari Allah dan akan membawa kebaikan.
Jika waktu kita shalat itu rasanya bertuhan maka shalatnya kan terasa
nikmat. Namun jika shalat itu rasanya bola maka shalatnya tidak akan
terasa nikmat.
Kenapa orang nonton bola rasanya nikmat?
Jika orang hidupnya bertuhan maka nonton bola itu tidak nikmat. Maka ini
tergantung rasa yang menguasai kita. Dan rasa bertuhan itu wujudnya
menerima Allah, termasuk menerima takdir Allah dengan hati yang lapang. Jika
kita bisa lapang maka akan menghasilkan :
“Keadaan baik adalah kebaikan yang Allah titipkan agar kita berlaku
lebih baik dari orang yang berkeadaan belum baik “
Jadi orang yang kaya sikap hidupnya harus lebih baik dibandingkan dengan
yang belum kaya, dan yang belum kaya harus menjadikan keadaan itu menjadi
kebaikan yang lebih baik , caranya adalah yang paling baik dengan ikhlas ridho
dan berusaha hidup saya tidak menjadi beban untuk orang lain.
Kalo banyak orang mampu menjadikan kesulitan hidupnya jalan menuju mata
air kehidupan. Mengapa kita menjadikannya jalan menuju mata air kehidupan?
Mata air itu adalah sumber kekuatan.
Pertanyaan ;
1. Apakah mengetahui maksud dari gerakan shalat itu perlu kita pahamii
agar shalat kita khusyu? Untuk apa ibadah namun jika kita tidak tau
maksudnya ?
Sebenernya baik jika tau maksud dari gerakan shalat termasuk bacaan
shalat, namun pahamnya kita tentang maksud bacaan shalat itu harus
disertai dengan hati yang siap untuk inget Allah , karena jika hati belum
siap untuk inget Allah maka bisa jadi pahamnya kita untuk shalat ini bisa
memalingkan kita untuk inget Allah.
Dia dinasehatin sodara harus paham makna bacaan shalat maka sama
dia betul betul dipelajari, apalagi al fatihah, maka begitu denger imam
membaca ar arahman nirrhom itu dia paham makanya yaitu Allah maha
pengasih dan menyayangi .dan hatinya kemudian mengatakan iya, dan
saya merasakan betul Allah.
Namun ada yang belajar, makna ruku menunjukkan bahwa akal ada
diatas , dan harus berjuang gimana akal dan hati harus sejajar, dan
sujud adalah akalnya harus lebih rendah dibandingkan dengan akal.
Dan akhirnya … ini ngeri namun belum siap hatinya untuk inget Allah ,
dan betapa banyak orang yang tidak paham apa makna sujud rukuk,
maka dia pahamnya ini pahamnya perintah Allah maka saya sujud
namun dia merasakan kebermaknaan sujud itu karena dia hanya inget
Allah ketika sujud, karena yang paling penting bagaimana menjadikan
hati kita untuk mengingat Allah SWT.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik yang tak pernah redup
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 17 Juli 2018
QS At Taghabun
Ayat ini membimbing kita ,memandu kita agar bagaimana kita membaikkan
hidup kita dengan prasangka baik yang tak pernah redup. Kebaikan itu pasti
diawali dari prasangka, jika mempunyai prasangka untuk apa shalat maka dia
tidak akan menjadi shalat karena menyangka tidak ada manfaatnya.
Maka ayat ini menjadi ayat yang sangat penting bagi kita, termasuk
kebaikan kita kepada sesama, ada orang datang bawa amplop Alahhh paling ini
orang datang minta sumbangan , ini sikap yang kurang baik dan jika kita punya
persangkaan ini beliau datang untuk membawa saya agar harta saya punya
nilaii, makna maka kita akan menyambut beliau dengan sambutan terbaik
karena punya prasangka baik.
Meminang ditolak, jika punya prasangka tidak baik maka yang dicari ini orang
harus disantet .jika prasangkaannya baik jika ditolak maka punya prasangka oh
Allah memberitahukan kepada saya bahwa saya bukan jodoh yang terbaik
untuk dia. Ini nilainya beda. Maka yang dilakukan adalah berdoa ya Allah
karuniakan untuk dia calon suami yang lebih baik dari saya.
Semua itu asal muasalnya prasangka baik, melalui at tagahbun ayat 11 ini
Yang namanya hidayah itu harusnya ada di dalam hati. Dan yang
meletakkan hidayah di daalm hati adalah Allah. Cara Allah
meletakannnya adalah dengan kita percaya segala sesuatu itu terjadii
dengan izin Allah , dan buktinya adalah kita tidak mengeluh dengan
kejadian apapun.
Itu adalah salah satu isyarat bahwa itu terjadi dengan izin Allah. …
lapangnya hati kita menerima musibah, inilah yang akan memberikan
hidayah kepada kita, buktinya bahwa hidayah itu ada didalam hati ada di
ayat berikutnya .
Ayat ini menjadi barometer apakah hidayah itu ada di dalam hati. Allah
menyatakan “Allah itu mengetahui segala sesuatu” termasuk
mengetahui apapun yang kita lakukan dan apapun yang terlintas di
dalam hati. Jika ditanya kita ini iman ? Jawabannya iman, namun
persoalannya ini iman sudah ada di dalam hati atau belom ?. Jika kita
yakin bahwa Allah tau apa yang kita lakukan, dan jika kita melakukan
apa yang Allah tidak suka ini tanda iman belum ada di dalam hatinya.
Dan cara menelesurinya ia masih mengeluh terhadap kejadian yang
terjadi.
MAA ASHAABA MIN MUSHIIBATIN ILLAA BIIDZNILLAH :
Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa izin Allah
Ini bahasa Arab yang telah menjadi bahasa Indonesia. Seperti kata akal, kursi,
masjid itu bahasa arab. Meskipun kadang kata arab yang dimasukkan ke dalam
bahasa Indonesia itu ada perubahan makna atau bergeser maknanya atau
mneyempit. Musibah jika bahasa Indonesia itu konotasinya patah ini jadi
menyempit. Padahal musibah itu punya dua konotasi, yaitu bisa kondisi lapang
atau senang, namun juga kondisi ada
Berdasarkan ayat ini apapun yang terjadi pada diri kita , itu
semuanya terjadi karena izin Allah . kita bisa bernafas dengan enak.
Itu terjadi atas izin allah SWT atau yang bernafas sesak ini atas
izin Allah.
Allah itu maha bijak, bahwa semuanya terjadi itu atas izin Allah, letak bijaknya
Allah pergilirkan assara dan addara. Atas dasar itulah, maka manusia menyebut
perjalanan hidupnya adalah banyak dengan liku liku dan ini bagian dari
keniscyaan hidup. Hidup ini akan terasa hidup jika orang mengalami dua
keadaan ini. Jika orang yang merasakan assara terus dan adddara terus itu
tidak ada dalam kenyataan.
Maka baik assara dan addara itu sesungguhnya adalah jalan hidup yang harus
dijalani oleh siapapun yang hidup. Maka jalan saja karena ini jalan hidup. Ada
orang yang mau pergi ke suatu tempat dan ditujukkan ke tempatnya , ini
jalannya belak belok dan hanya ada dua yaitu kanan dan kiri.
Jika saya mau ke tempat dan ini jalannya tidak belok belok sejauh 300 km, itu
lurus aja maka lama kelamaan kan terasa bosen. Justru banyak fakta
kecelakaan terjadi di jalan lurus karena resiko mengantuk.
ANDAI ADA SELAIN ALLAH YANG HADIR MENGISI HIDUP KITA MAKA IA ADALAH
BAGIAN DARI JALAN HIDUP YANG HARUS DITERIMA DAN DIJALANI
Anak anak, bukan perhiasan hidup namun jalan hidup. Jika suami bikin
mangkel terus, jika kita memahami suami itu sebagai teman dan bikin mangkel
maka akan kecewa. Maka jika memahami itu adalah jalan hidup yang
menemani jalan hidup kita maka kita akan bahagia.
Asiyah yang bersuami firaun, kita kelak di akhirat kan masuk surga ,
“Allah akan buatkan istana di surga.”
Jika istri punya suami yang baik, maka suami ini ,mungkin tidak akan
mengantarkan dia ke surga. Allah sudah membuat perumpaan, yaitu Nabi Nuh,
Nabi Hud, Nabi Luth, itu suami mereka kurang apa? Namun istri para nabi itu
apakah masuk surga ? engga. Maka yang paling penting bagi kita adalah
memahami jika selain Allah itu adalah jalan surga bagi kita.
Ada baiknya suami itu tidak menjadi jalan surga, dan ada suami yang tidak
baik menjadi jalan surga. D
Maka istri yang hidupnya lebih bahagia adalah istri yang memiiliki…..
Jadi kalo semua yang ada di dalam hidup kita adalah jalan hidup, maka yang
kita ingin adalah SURGA. Dan mana surga yang terasa lebih dekat ?
Adalah yang hidupnya dipenuhi dengan dur addara, maka pada akhirnya ayat ini
membimbing kita untuk tidak mempersoalkan apa jalan hidup, yang penting
jalan ini membawa surga, jika senang maka senang ini harus membawa ke
surga, tentu syariat kita harus berjuang untuk menjaidkan jalan hidup ini
menjadi jalan hidup yang menyenagkan. Jika allah hadirkan jalan hidup yang
sempit adalah kita menerima dan berbaik sangka.
Maka jika kita makan enak jangan dulu bahagia sebelum makan enak ini bisa
jadi jalan surga bagi saya. Jika dapat makanan enak , maka jangan dimakan
kecuali mengajak teman-teman.
Maka jika temannya banyak kita rela untuk tidak makan. Dan kita tidak akan
kehilangan kebahagiaan karena menjadikan nikmatnya makanan itu menjadi
jalan surga.
Maka jika kita sehat tu harus membawa kita ke surga namun sebaliknya
wujudnya tiada lain, jika menjadi jalan hidup ke surga maka senangnya kita
harus membawa ke syukur. Maka jika senang kita berysukur. Maka dia
menjadikan kesenangan itu menuju surga.
KRITERIA SYUKUR
1. Mengakui semua nikmat itu berasal dari Allah
Karena itu jika kita dapat nikmat yang datang dari berbagai sumber, maka
kata Umar bin Khattab “Jangan kau terima itu sebelum kau yakin bahwa
nikmat ini berasal dari Allah “ .
Misal tetangga itu mengirimkan makanan, maka cukup diyakini saja dan
jangan diucapkan akan berlebihan. Dan kepada yang meberikan nikmat
kepada kita itu setidaknya bilang terima kasih dan jazakunullah ahsanu jaza.
Contoh lain, yang sering terjadi, shalat dhuha itu karena rezekinya
jadi banyak. Bu kok rezekinya gampang?
“Ia ini setelah saya shalat dhuha”.
Maka seharusnya ini yang disimpulkan ini adalah kasih sayang Allah,
karena Allah itu ar Rahman, maka jangan ngomong ke orang lain dan
kita sendiri tidak bilang gitu. Dan Allah memberikan rezeki karena
sayang kepada saya. Karena Allah suka kalau saya duha.
Jika mendapatkan apa yang sesuai dengan apa yang kita minta ke Allah,
maka ini adalah kebaikan Allah.
Atas rahmat Allah kita telah mengambil hampir semua kebaikan Ramadhan.
Tapi yang jadi pertanyaan adalah apakah kebaikan kebaikan itu juga kita
dapatnya pada selain Ramadhan. Kalaulah ritme ibadah kita tidak sama
dengan ramadhan maka pasti kita harus terus menerus melakukan evaluasi
pada diri kita, terlebih bila setelah Ramadhan futurnya malah lebih lebih.
Kalaupun ada penurunan penurunan jangan sampai menjerumuskan kita jauh
lebih jauh dari kebaikan.
Balasan kebaikan yang paling baik adalah kebaikan setelahnya, dan
balasan keburukan yang paling buruk adalah keburukan setelahnya Yang
dimaksudkan kebaikan disini adalah kebaikan yang sama saat saat yang kita
lakukan di bulan Ramadhan. Kalaulah ada puasa puasa sunnah setelahnya/
tilawatul Qurannya /qiyamul lailnya itu setidaknya terjaga walaupun belum
meningkat
Hakka tuqaatih ada 3 makna :
Janganlah merasa diri kalian adalah yang paling bersih, karena Allah maha
tau siapa orang yang bertaqwa. Tidak ada yang tau ketaqwaan seseorang
bahkan diri kita sendiri tidak tau. Kisah ketasliaman Nabi Ibrahim yang
diperintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail. Dan balasannya adalah
kemuliaan dari Allah.
Assakiinah itmi’nan : ketenangan dan ketentraman, tapi objeknya beda
Hati di dalam diri kita ada 3 tingkatan/3 objek : Bashirah, Qalbun, Tsir
1. Qalbun : bagian luar dari hati
2. Bashirah : firasat
3. Tsir : rahasia hati yang paling dalam
Syariat Islam itu amat sangat banyak, kemudian bertanya amalan apa
yang dengannya seperti melakukan semua amal sholih ?
Syukur ini kepada Allah, bukan kepada apa yang diberikan oleh Allah
Makna kufur itu adalah menutupi.
Ketika seseorang itu syukur kepada Allah maka Allah akan tambahkan
syukur kepadanya sehingga nikmat yang tertutup akan terbuka dan nikmat
itu bukan pada materialnya tapi yang memberikan nikmat itu yakni Allah
SWT. Ketika seseorang yang selalu bersyukur kepada Allah itu adalah
tingkatan iman yang paling tinggi. Seluruh yang dia jalani adalah
kenikmatan dan anugerah dari Allah.
Tanpa rahmat dan karunia Allah, sekalipun ada nikmat yang halal
didepannya ia tidak akan bisa merasakannya. Tapi kalau disertai rahmat
dan karunia Allah, sekalipun itu kesulitan akan qanaah.
Apapun kenikmatan yang dirasakan sesungguhnya itu rahmat
karunia Allah
Janganlah sekali kali kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri
kepada Allah. Mati dalam keadaan baik dalam keadaan taat kepada Allah.
Orang akan dicabut nyawanya oleh Allah sesuai dengan kebiasaannya.
Tema : Membaikkan Hidup Tempat : Aula Darush Sholihat
dengan Prasangka Baik yang Tak
Kenal Redup
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 24 Juli 2018
Tidak semua orang hatinya terbuka. Tidak semua hati orang bermanfaat.
Ada ga yang ga punya hati tapi hatinya dipakai untuk membenci orang lain?
ialah hati yang tidak bisa memberikan manfaat untuk pemiliknya.
Pengertian hati yang terbuka. Seperti apa hati yang terbuka?
Hati yang terbuka adalah hati yang menerima Allah sebagai satu-satunya teman
perjalanan hidup. Jika kita ingin mencapai apa yang kita tuju kita butuh Allah.
Agar Allah terus membimbing kita.
Ada satu munajat
“Ya Allah, telah kututup semua pintu, kecuali pintu antara Kau dan aku”. Tugas
kita menutup pintu hati kita kecuali untuk Allah. “Ya Allah biarkan pintu itu
selalu terbuka agar setiap waktu aku bisa menemui-Mu”.
Pada pertemuan yang lalu “hidup adalah perjalanan yang kita jalani
bersama Allah”. Kunci nya satu yaitu KITA MEMBUKA PINTU HATI KITA. Ini yang
akan menjaga kita selamat dari syetan. Seperti kita dikawal polisi yang bawa
senjata, begal ga berani ganggu jadinya.
Bapak dan ibu kesini belok belok apa lurus. Belok belok, ada kanan dan kiri,
begitu juga kehidupan, ada senang dan susah. Karena itulah untuk kita SUSAH
SENANG ADALAH DUA JALAN HIDUP YANG ALLAH IZINKAN ADA DALAM HIDUP
KITA, AGAR KITA BISA SAMPAI KE SURGA. Karena itu sama ga susah atau
senang? hakikatnya sama ! Seperti kereta ada 2 rel, kiri dan kanan hingga bisa
mencapai tujuannya.
Lapang setelah hadirnya sempit. Orang yang iman bahwa segala sesuatu
terjadi atas izin Allah bukan berarti kemudian dia tidak merasakan
masalah dalam hidup ini. dia juga merasakannya, tapi dia bisa
selesaikannya dengan iman. Misalkan kita dihina orang sesek ga? Ya
sesek, tapi kalo kita gunakan iman, kita berfikir ini membawa kebaikan
untuk kita.
Ringan setelah datangnya berat. Ada masa memang dia merasakan
beratnya perjalanan tapi kemudian merasa ringan karena menyadari
bahwa perjalanan tersebut terjadi atas seizin Allah. “kenapa kok jatuhnya
ke saya, padahal saya orang susah”, apakah ini indikasi iman?
Positif thinking dengan semua yang ada dan terjadi. Ini cara Allah
menguatkan saya, Allah sedang melatih saya menjadi orang yang kuat.
Menemukan dan merasakan kebaikan yang ada di balik semua yang ada dan
terjadi. Kalau belum bisa berarti kita belum melihat sepenuhnya hidup ini
dengan kacamata iman.
Allah tuan rumah yang baik. Setiap hari Allah Ta’ala menyuguhi kita dengan
suguhan dan hidangan yang tidak hanya nikmat dan lezat, namun juga
bermanfaat. Hanya saja kalau saat ini kita sedang bertamu di bumi Allah, maka
manakah yang lebih kita inginkan? (1) mendapatkan hidangan dari-Nya, atau (2)
kita lebih suka ditemui oleh-Nya?
Allah akan menemui siapapun dengan syarat. Kita amat sangat ingin ditemui
oleh Allah di rumah Allah bernama bumi ini.
Saat kita berada dalam gelapnya kesulitan, kesempitan dan kesusahan hidup.
Dan kita ridha dengan semuanya. Semua terjadi karena izin Allah. Itulah tanda
Allah menemui kita. Allah akan hadir. Itu kalau kita Ridha. Allah akan
memberikan hidayah masuk ke dalam hati kita. Kalau hidayah sudah masuk ke
hati, maka disitu kita akan merasakan nikmatnya iman. Dalam gelapnya
kesulitan, kesempitan dan kesusahan hidup, seorang mukmin akan merasakan
Allah “hadir” dalam kehidupannya.
Karena itu seorang mukmin tidak mungkin tidak ridha. Tidak ridha berarti
Karena yang memberi kekayaan hati itu hanyalah Allah, dan Allah tidak
akan memberikan kekayaan hati itu kecuali kita mengingat Allah. Dan cara agar
Allah melekat pada diri kita hanyalah ketika kita sholat kita hanya mengingat
Allah saja.
Allah memberikan hidayah itu semuanya sama dan kuncinya satu : selalu
mengingat Allah SAW terutama ketika sholat. Mengingat Allah ketika sholat itu
nilainya lebih berharga. Dan intinya ketika kita mengngat Allah itu pasti kita
akan mendapat hidayah. Sehingga ingat Allah itu menjadi pintu terbukanya
segala kebaikan.
Shalat adalah saran terbaik yang Allah berikan kepada kita untuk selalu
dzikrullah (mengingat Allah SWT). Untuk apa kita mengingat Allah ?. Apa
manfaatnya kita berdzikiri? Salah satu manfaatnya adaah terbukanya hati.
Apalah rumah mewah jika tidak ada isinya, apalah arti hati jika
tidak ada kekayaan kekayaan yang dibutuhkan untuk hidup di dalam
hatinya.
Kekayaan hati :
Ikhlas, sabar , lapang, tawadhu’
2. Hati yang selalu melihat apapun sebagai kebaikan dan kasih sayang
Allah
Jika ia sakit maka itu adalah kasih sayang Allah kepada kita. Kok
gitu ? Ini bagi orang yang hatinya terbuka. Bapak ibu kita lagi
mempunyai banyak urusan, sehingga ada kewajiban yang terlupakan
yakni merawat halaman. Dan halaman jadi kotor serta penuh sampah.
Lalu tiba-tiba tetangga kirim orang yakni pembantu tetangga, dan bilang
saya diutus ibu majikan , jika ibu berkenan ini halaman rumah ibu saya
sapu agar bersih. Maka jika kita hubungannya baik, maka ini mengirim
pembantu untuk kita itu adalah bentuk kasih sayang dan perhatian.
Allah tau kita sering melakukan perbuatan dosa, maka
seharusnya segera taubat, namun ditunggu tunggu itu tidak kunjung
taubat dan kotoran dosanya numpuk, Lalu Allah mengirimkan sosok
yang namanya pak sakit untuk mengunjungi kita dalam rangka
membersihkan dosa yang ada dalam diri kita. Maka sakit ini adalah
bentuk kasih sayang Allah kepada kita.
Jika kita merasa susah , ini penyakit kemarin aja belum sembuh
lalu ditambahin. Maka ini hatinya belum dalam keadaan terbuka. Jika
hatinya terbuka maka ia akan menganggap sakit ini adalah bentuk kasih
sayang Allah.
Dan orang yang hatinya terbuka itu masih bisa tersinggung,
jengkel, benci juga namun hanya saja hati yang terbuka akan bisa
mengelola rasa apapun selalu beraroma surga. Selalau menebarkan
wangi akhirat, jadi rasa apapun yang muncul dalam dirinya itu akan
dikelola sedemikian rupa sehingga rasa apapun di dalam hati itu justru
menebar wangi akhirat. Contohnyaa adalah dia dihina dengan
penghinaan luar biasa, namun orang yang dihina ini membalas dengan
mengirimkan makanan yang enak kepada orang yang menghinanya.
Kalo biacra soal tersinggung jujur saya tersinggung dan tidak rela dihina
dengan penghinaan seperti itu namun kenapa bisa mengirimkan
makanan enak ? Karena yang saya lihat dalam ketersingungan,
kebencian saya itu saya melihat ada jalan ke surga dan akhirat yang
lebih bermakna maka saya balas keburukan itu dengan kebaikan.
Ini menjadi pertanyaan kenapa ketika menyebut nama anak itu ada
di dalam hati namun jika kita menyebut nama Allah itu tidak ada di
dalam hati ? Maka kita harus merasakan keagungan dan kebesaran
Allah. Orang jika berdzikir namun nama Allah tidak ada di hati
maka dzikirnya kosong dan tidak memberikan pengaruh apapun. Jika
ia tetap berdzikir maka hampa saja.
Pertanyaan ;
1. Gimana caranya waktu shalat itu yang kita hanya Allah SWT?
Khusyu itu adalah perbatan hati, dan bahkan khusyu itu adalah salah
satu kekayaan hati yang dibutuhkan ketika shalat. Karena khusyu adalah
perbuatan hati maka ada dua cara yang bisa kita lakukan :
- Mengilmui apa itu khusyu
Maksudnya adalah mengerti pemahaman khusyu itu apa. Sebatas
tau maka ini seperti sabar itu apa Karena ini perbuatan hati maka
khusyu itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh kita yang dikarenakan
ada rasa yang bertentangan dan menjadi pondasi untuk kita.
Contohnya adalah sabar itu biasanya dikaitkan dengan musibah. Jika
ada musibah itu harus sabar. Namun syarat untuk kita bisa sabar
mendapatkan musibah adalah syaratnya hati kita harus merasa
susah. Itulah yang namanya kekayaan hati. Maka kekayaan hati itu
akan hadir jika di hati kita ada rasa yang bertentangan lalu kita
kelola dan diolah menjadi kekayaan hati.
Jika kita kehilangan 500 perak itu musibah, namun belum merasa
susah, maka kehilangan uang ini tidak memungkinkan kita menjadi
orang sabar. Jikapun sabar namun tidak ada nilai sabarnya.
Tadabbur seperti yang kita pahami yaitu merenung. Merenung disini berarti
berikhtiar untuk mendapatkan pesan-pesa yang tertuang pada ayat suci
Al-Qur’an, baik tersurat maupun tersirat. Kita melanjutkan tadabbur
At-Taghabun ayat 11. Maa ashooba min mushiibatin illa biidznillahi, wa man
yu’min billaahi yaHdi qolbaHu, Allah akan memberi hidayah ke hati orang yang
beriman kepada Allah. Beriman bahwa segala sesuatu atas izin Allah. Walloohu
bikulli syai’in ‘aliim.
Maa ashooba min mushiibatin illa biidznillahi, pesan yang kita tangkap yaitu
membaikkan hidup dengan prasangka yang tak kenal redup.
Daun jatuh bisa ga terjadi tanpa seizin Allah? meski sebenarnya itu sepele, itu
saja terjadi dengan izin Allah apalagi yang lain. jadi karena semua karena izin
Allah kita harusnya berprasangka baik terhadap segala yang terjadi, dan
bukankah kita tidak berani untuk berprasangka buruk? Tapi untuk berprasangka
baik ini mudah atau tidak?
Kita tidak ada hak untuk menilai, yang pantas menilai hanya Allah SWT.
Tapi perkara berprasangka baik memang bukan perkara yang mudah. Kalo
sekali sendal hilang tidak masalah, tapi kalo terjadi yang kedua, ketiga kalinya,
itu rasanya gimana? kadang kita merasa prasangka baik kita makin lama makin
menurun, makin mulai redup. Gimana caranya agar prasangka baik ini tak
kenal redup?
Jawabannya dilanjutan ayatnya, wa man yu’min billaahi yahdi qolbaHu, dan
barang siapa yang beriman kepada Allah (iman bahwa segala sesuatu atas izin
Allah), apa bukti imannya? Saya kok nginjek puntung rokok pada saat ga pake
sendal? Padahal sebelumnya pakai sendal. Jawabannya RIDHA.
Percaya semuanya karena seizin Allah.
Prasangka baik itu adanya dihati.
Dan kunci untuk berprasangka baik itu ridha.
Karena dengan ridha itu akan membuka pintu hati.
3. Maksiat.
2. Melihat gelapnya gulita dalam gulita. Ini juga termasuk dzolim. Artis pake
paju yang tidak sesuai dengan syariat, ‘oh brati kalo saya pake baju itu
saya juga bakal keliatan cantik’ terus dia ikut2. Ikut2an kepada yang
buruk, ini dia melihat gelapnya gulita dalam gulita.
3. Melihat terangnya cahaya dalam cahaya.’ya Allah dia aja bisa sabar,
masa saya ngga’, berarti kita menemukan terangnya cahaya dalam
cahaya. ‘lihat temen dia infak sedekah, maka dia pengen jadi ikut’.
Golongan ini sebenarnya belum aman.’Wah ini ada cahaya terang sekali’,
itu udah biasa.
Bagaimana caranya kita bisa menjadi manusia yang keempat ini? sebelumnya
kita bahas manusia yang pertama dulu.
1. Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata. Ada apa?
Cahaya dalam ilmu pengetahuan alam dulu adalah keadaan terang yang
membuat kita bisa melihat segala yang ada. Orang berkata karena ada
mata, tapi mata tidak akan berfungsi kalau tidak ada cahaya. Kalau
cahaya pengertiannya seperti ini, bagaimana dengan gulita? Gulita
adalah keadaan gelap yang membuat kita tak bisa melihat apa2. Kalau
ruangan ini tiba-tiba gelap pasti tidak akan melihat apapun.
Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata, maka itu buta namanya. Ini
kita sepakati, orang yang tidak menemukan terangnya cahaya di dalam
cahaya, ini dinamakan orang buta.
Ini dalam bahasa agama cahaya disebut nuur. Apa sebenarnya nuur?
Manusia yang tidak bisa membedakan baik dan buruk padahal ada
cahaya langit disitu? Maka hakikatnya dia adalah manusia buta. Cahaya
langit ada tapi dia tetap menganggap pacaran itu gapapa, mau nginep
dimana-mana berdua gapapa, itu kan proses mengenal. Ini yang buta
akalnya ! Akalnya tidak tau. Ini termasuk dzolim.
Tapi ada kedzoliman yang lebih parah. Ada manusia yang bisa
membedakan baik dan buruk, tapi dia mengambil yang buruk adalah
manusia yang buta. Ini dia buta hatinya! Ini yang menjadi muhasabah,
yang tidak boleh berhenti dalam diri kita, apa kita tersangkut pada
manusia seperti ini.
Manakah yang lebih kita pilih untuk kita lakukan terhadap orang yang
berlaku buruk kepada kita? 1) dongkol dan marah, 2) lapang,
memaafkan dan membalas keburukannya dengan baik
Manakah yang lebih kita pilih untuk kita berikan ke orang lain? 1)
memberi yang sudah tidak kita suka, 2) memberi yang masih kita suka?
Pertanyaan :
Apakah cahaya memantul?
Iya. Tapi pantulan itu pun akan dirasakan oleh cermin yang bening itu. Kalo ga
bening, bukan pantulan cahaya yang ia dapatkan
Allahu nuurus samaa wa tii wal’ardl
Kalau kita ikhlaskan perbuatan dia, nanti dia nggak kapok dong? Gimana?
Ikhlas itu harus, untuk semua jenis perbuatan hati, itu membutuhkan sesuatu
yang membuat amal hati itu muncul. Contoh nya sabar, sabar itu butuh apa?
Butuh susah. orang tidak akan bisa sabar kalau ga ada susah. Termasuk ikhlas
disakiti. Caranya gimana. Caranya kita tetep coba ikhlas. Bukan kita tidak
terima dihina, saya mengingatkannya karena kita kasian ke dia, jangan sampai
dia mendzolimi orang lain.
kita mengingatkan dia sepenuh hati, bukan sepenuh nafsu. Jika kita mengalami
kejadian yang tidak kita inginkan maka bukan saya tidak menginginkan ini tapi
ingin suatu hal yang lebih baik. contoh kalau kita sakit, sudah diterima kan juga
sebagai penggugur dosa, tapi setelah 3 hari saya ga sembuh-sembuh sehingga
kita menjadi membebani orang lain atas kewajiban-kewajiban kita yang belum
bisa kita penuhi, dll. Jadi kita berusaha berobat bukan karena kesal ga sembuh -
sembuh tapi karena kita ingin berbuat baik kepada hal-hal lain.
Tema : Tematik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Syafi’i Jelajah Hati, Sabtu 04 Agustus 2018
Allah berfirman :
“ Katakanlah wahai Muhammad, jika kalian benar benar mencintai Allah, kata
Allah ikutilah Aku. Niscaya Allah akan mencintaimu, dan mengampuni
dosa-dosamu”
Kita ingin dicintai oleh Allah maka syaratnya adalah dengan mencintai Allah
dengan jalan mengikuti Rasulullah SAW. Jika kita mengikuti nabi SaW maka ini
mengikuti sunnah-sunnah Nabi yang ditulis oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi , Ibnu Majjah, Nasai, Malik, Syafii, Ahmad dan imam yang
lain-lain.
Pekerjaan
Ada yang disebabkan karena pekerjaan yang menumpuk, shalatnantiaja.
Rasulullah sselalu mengingat Allah dan selalu berdzikir, jika ia mencintai Allah
maka mengikuti Nabi dengan memperbanyak dzikir. Misalkan berdoa sebelum
maka dan setelah selesai mengatakan Alhamdulillah.
Orang itu hebat bukan karena kesaktian, namun orang itu hebat karena
ketakwaan seperti Nabi yang shalat malam hingga bengkak. Maka jika kita
menicntai Allah maka apapun yang Allah berikan itu diterima. Seperti rumah
seperti apapun maka diterima saja dan disyukuri. Kalau orang bersyukur maka
ia akan bahagia dan mudah untuk beribadah. Dan jika ada orang yang
memberikan kepada kita maka ingat itulah yang memberikan kepada kita
melalui teman kita maka sykuri alhamdulilalh.
Maka sebelum kita dishalatkan di depan imam, maka marilah kita shalat di
belakang imam. Dan hari ini anda yang meninggal dan bias jadi besok saya
yang meninggal. Akan dikasih kafan dan tidak protes jika tidak ada kantongnya.
Dan ia tidak akan protes jika dishalatkan.
Orang jatuh cinta itu tidak pernah sakit jika disakiti oleh kekasihnya. Dan
orang yang mencintai kepada Allah itu diberi cobaan Allah dengan bersabar.
Nabi sakit yang amat sangat dan ia bersabar. Dan apapun yang mengenai kita
itu adalah ujian dari Allah untuk para nabi atau para walii tu untuk mengangkat
derajat mereka. Sedangkan ujian dari Allah untuk kita itu adalah untuk
menembus dosa – dosa kita. Misalkan kadangkala kaki kita dosa dengan
melangkah ke tempat maksiat maka Allah kasihkan surat, itu sebenernya untuk
menebus Dosa.
Nabi pernah bertanya : apakah kalian ingin sehat terus? Iya. Ketahuilah
meski pundur itu terkena diri kita itu merupakan ujian untuk menebus dosa.
JIka orang pacaran terus lalu pacar kabur itu Allah memutuskan dia agar ia
tidak pacaran lagi. Jadi orang yang mencintai Allah itu sabar.
Caranya :
1. Rajin Dzikir
2. Rajin baca quran
3. Sabar terhadap pujian Allah
4. Rajin ke masjid
“Orang yang mau mengamalkan ilmunya maka Allah akan ajar kanapa yang
tidak ia ketahui ”entah bentuk insipirasi, pengalaman dan tau tau ilmunya itu
bertambah bertambah. Jika dia sudah mencintai Allah maka Allah pastikan
mencintainya. Jika orang dicintai oleh Allah maka kebutuhannya akan diberi
dan jika tidak diberi maka itu untuk kebutuhannya.”
Kadang kita shalat tahajud ga dikasih, mungkin keadaan ekonomi kita yang
pas pas itu karena agar kita dekat dengan Allah. Dan biasanya orang yang
susah itu lebih gampang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka jika ada
sesuatu yang belum dapat padahal kita ingin maka itu justru karena cinta Allah
kepada kita. Dan Allah yang pilihkan untuk kita karena pilihan kita itu belum
tentu baik. Dan pilihan Allah itu yang akan kita nikmati.
Tema : Kaidah Istiqomah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Sholihun Jelajah Hati, Sabtu 11 Agustus 2018
Seseorang dikehendai baik oleh Allah itu hanyalah orang orang yang dipilih
oleh Allah SWT. Termasuk hidayah itu adalah wewenang Allah. Hidayah adalah
pemberian Allah. Lalu bisa gak diminta dicari dan diupayakan ? Para ulama
menjelaskan bahwa untuk mencari hidayah itu adalah hidayah sendiri dan
untuk meminta istiqamah itu adala pemberian tersendiri. Hidayah itu banyak
tingkatannya. Lalu bagaimana agar kita dipilih oleh Allah? Doa dan mengikuti
mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Orang ketika memiliki keinginan itu pasti godaannya banyak. Tapi ketika
kita sadar bahwa dalam melakukan kebaikan itu begitu banyak godaannya
maka apa yg kita lakukan? Mintalah pertolongan bantuan kepada Allah,
memohon pertolongan pada Allah SWT, termasuk di dalamnya adalah
istiqomah, Kenapa haus ada upaya itu? Tidak ada yang dapat melakukan segala
sesuatu apapun itu kecuali dengan izin dan pertolongan Allah, sebab manusia
itu tidak punya daya tidak punya upaya.
Hidayah itu disandarkan kepada Allah artinya hidayah itu milik Allah. Tidak
semuanya orang yang datang ke majelis ta’lim itu mendapat hidayah Allah.
Allah itu memiliki segala sesuatu. Seluruh persoalan itu berada di tangan Allah.
Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja dan Allah juga
menyesatkan pada siapa saja yang Allah kehendaki.
Hati seorang mukmin ada di jari jemari Allah SWT. Allah maka membolak
balikkan hati hambanNya. Maka kita harus memohon untuk dapat diteguhkan
hati kita di atas jalan yang lurus.
Kalau kita mau menerima nasehat maka tentu itu akan lebih mengokohkan
keistiqamahan kita. Tapi tidak semua orang mau mengamalkan nasehat
tersebut. Banyak orang hanya suka mengoleksi nasehat, catatan catatan
nasehat tanpa mengamalkannya.
Mengapa kita belum mencapai derajat keistiqamahan? Karena kita belum
mengamalkan melaksanakan nasehat nasehat itu.
Hidayah menuju jalan yang lurus itu ada di tangan Allah. Adapun mereka
yang Memegang prinsip, membentuk lingkungan yang bagus, membentuk
komunitas dan jamaah yang terdiri dai orang orang baik. “Wa’tashamu bihi”
berpegang teguh pada Quran dan mendapat rahmat Allah.
Jika hati seorang muslim sudah tersentuh oleh Rahmat Allah maka hatinya
akan menemukan kelapangan dalam hatinya. Namun berbeda ketika sudah
dikehendaki oleh Allah untuk hatinya disesatkan maka hatinya akan merasakan
kesempitan dalam menerima Islam.
Hidayah adalah milik Allah maka istiqamah adalah pemberian Allah. Awal
kaidah dalam beristiqamah adalah asas tersebut Karena hidapyah dalah milik
Allah maka yang harus dilakukan adalah menghamba Allah dengan kejujuran di
dalam hatinya. Tentang sholat itu tujuannya untuk mengingat Allah Ornang
dikatakan sholat hanya ketika hatinya hadir ketika sholat. Begitu juga di dalam
berdoa. Allah itu tidak akan menerima doa seorang hamba manakal hatinya
lalai.
Orang munafik itu hendak menipu Allah, ketika mereka berdiri sholat itu
males, aras arasen kalaupun toh sholat, dia riya kepada manusia dan kalaupun
dia sholat dia tidak dzikir kenapa Allah tau hanya sedikit.
Dan yang seperti itu sejatinya Allah lah yang menipu mereka. Maka hati kita
harus sadar, harus melek tapi kadang kala hati kita tidur,. karena hidayah
adalah milik Allah amaka kita harus bersungguh sunguh dalam memohobnnya
kepada Allah
Kenapa seseorang bisa menyimpang?
Mungkin orang itu belum berdoa kepada Allah untuk diteguhkan hatinya atau
dia berada dalam lingkungan yang tidak mendukung. Apakah hati itu juga bisa
berbolak balik ya Rasulullah ? Iya, tidak ada satupun makhluk Allah dari
keturuanan Adam kecuali hatinya berada di antara jari jemari Allah SWT. Jika
Allah berkehendak maka Allah akan meneguhkan hati tersbut dan jika Allah
berkehendak maka Allah akan memalingkan hati tersebut. Akan tetapi Allah
tidak akan memalingkan hati kecuali jika ada kehendak untuk berpaling.
Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata, maka itu tandanya buta
Dalam bahasa arab cahaya disebut Nur
Apa sebenarnya Nur: adalah cahaya langit yang membuat kita bisa
membedakan baik dan buruk. Seandainya tidak ada cahaya langit maka
baik buruk pun nampak tiada beda. Cahaya langit berbeda-beda disetiap
tempat.
Manusia yang tidak bisa membedakan baik dan buruk padahal di situ ada
cahaya, maka bisa dikatakan orang tersebut buta, buta apanya? Akalnya.
Ada juga manusia yang tahu bisa membedakan mana yang baik dan buruk
tapi dia mengambil yg buruk, orang tersebut buta yaitu buta hatinya
Orang yang ikhlas dalam beramal yaitu beramal yang mana akan
ada orang yang memujinya, tapi kita menyerahkan semua itu
kepada Allah
Jika kita mengalami kejadian yang tidak mengenakan, kita
terima itu, tapi kita harus berikhtiar untuk merubah keadaan
menjadi lebih baik.
Tema : Kaidah Istiqomah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Sholihun Jelajah Hati, Sabtu 25 Agustus 2018
Taat kepada Allah
Jika hati ada rasa ma’rifah kepada Allah, rasa takut kepada Allah maka
hati akan bersandar kepada Allah maka anggota badan akan mengikutinya ,
alasannya karena sesungguhnya hati adalah raja bagi anggota badan. Dan
anggota badan adalah bala tentara dan rakyat bagi hati. Jika raja itu lurus maka
akan lurus pula bala tentaranya dan rakyatnya.
Pokok istiqomah adalah istiqomah qalbi yaitu istiqomahnya hati. Allah
sudah cukup memahamkannya. Didalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, dari
Nukman bin Bashir, berkata “Di dalam dirinya manusia ada segumpal daging
jika itu lurus maka lurus semua dan jika salah rusak maka akan rusak semua”
Bagaimana caranya ?
Ada 3 hal yang disampaikan oleh para ulama :
1. Ilmu
Ilmu yang bisa memberikan cahaya bagi hati, Allah katakan
dalam Al-qur’an. Bahkan ayat-ayat Al-qur’an didalam dada orang yang
berilmu, berarti ilmu yang dimaksudkan adalah Al-‘ilmu fi qalbi bukan
ilmu yang ada di kepala karena ilmu yang ada di kepala itu membuat
orang suka debat dan suka membantah, namun jika ilmu yang muncul
dari hati yang merupakan pemberian Allah maka ilmu itulah yang akan
memberikan cahaya bagi kehidupan orang yang beriman kepada Allah.
Imam syafi’i membaca syair
Aku mengadukan kepada guruku, karena rusaknya
hapalanku, maka waqi memberikan nasihat kepadaku untuk
meninggalkan kemaksiatan karena ilmu adalah cahaya dan
cahaya itu tidak akan Allah letakkan dalam hati yang
bermaksiat. Maka akan berlaku ilmu yang bermanfaat dan ilmu
yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat akan
menunjukkan dirinya untuk menuju ma’rifatullah.
Anak
Hanya ada dua shalih atau thalih (jahat). Kita bisa melihat,
Jika tidak ini tidak dimiliki seseorang maka ini perenungan yang luar biasa. Apa
ada hari dimana harta dan anak tidak manfaat kecuali orang yang datang
kepada Allah dengan hati yang saalim. Kenapa menggunakan Qalbun Salim?
Hampir seluruh Asmaul Husna itu menggunakan isim fail. Ini terus bergerak,
maka sami itu memiliki makna Maha. Sami ini adalah hati yang terus
diselamatkan dari segala tipu daya yang dapat menghancurkan hati tersebut.
Hati disehatkan, hati dibersihkan, Sehingga kemudian itulah yang diinginkan
oleh Allah, hati yang sepanjang hidupnya itu akan bersentuhan dengan yang
merusaknya, sehebat apapun raja bukan berarti bebas dri musuh, dan musuh
utama adalah hati syaiton dan kedua adalah syahwat yang ada di dalam hawa
nafsunya. Syaitan itu menimbulkan sifat keraguan di dalam hatinya dan
syahwat itu mendorong seseorang untuk mencintai apa yang tidak
dicintai oleh Allah. Inilah urgensi tarbiyah.
Dan diantara doa yang selalu dipanjatkan oleh Nabi : qalban saliima. Ya Allah
aku memohon kepadamu, hati yang selamat”
Itulah kaidah ketiga bahwa istiqomah adalah istiqomah qalbi.
KAIDAH 4
Istiqomah yang dituntut, dimaksud dari seorang hamba ia adalah
assadaadu yaitu sikap yang lurus, jika tidak mampu untuk assadad maka
mendekatinya. Makna saadad, kenapa diartikan lurus sebagimana istiqomah?
Saadad itu memiliki makna ketegasan dan kebenaran, Allah katakan, “Maka
yang dimaksukan dengan qaulan sadidan yaitu perkataan yang benar atau jujur.
Apa hubungan dengan istiqomah ?
Saddaa itu keseimbangan jika hubungannya dengan amal, tidak ekstrem kanan
dan tidak juga kiri. Ketiga adalah ketaatan dalam berperilaku sesuai syariat. Ini
tepat dalam merelisasikan syariat.
Istiqomah adalah yang diminta untuk dituntut berperilaku yang benar. Walaupun
kadang kala perilaku yang benar itu sering kali terasa ekstrim, terasa keras
namun sesungguhnya tidak begitu. Ini tergantung bagiamana cara berpikir.
Bagaimana perilaku esktrem yang dilarang ?
Ini adalah tegas melampaui batas hingga ia tidak bisa berbuat apa apa. Begitu
juga ifar luwes hingga ia memunculkan kebebasan. Maka ini akan merusak
agama juga. maka dalam pemikiran seperti ini ada yang kenceng dalam akidah
seperti kharij , dan jelas tidak boleh.
Assada itu memahamkan kepada kita itu adalah ahlus sunnah wal jamaah.
Namun kata assad disini bukan dalam bab itu namun ketepatan sesorang
dalam menjalankan agama Allah.
Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang, memperberat
agama seseorang, kecuali ia pasti akan kalah. Oleh karena itu luruslah, dan
bersegeralah, dan teruslah bergembira.
Rasulullah menuturkan : agama itu mudah, yang sebagaimana dengan
hadits ini adalah hadits Nabi, agama itu mudah. Dalam Al Quran misalnya, Allah
tidak akan menjadikan agama ini sesuatu yang menyulitkan, begitu juga firman
Allah : Allah mengkehendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan..
Makna
Maksud agama itu mudah, Sesungguhnya seseorang cara Beragama
sebagaimana apa yang ditunjukkan oleh Nabi itu mudah namun yang suliti
adalah yang mempersulit orang untuk Beragama. Terkadang ada yang
melampaui apa yang telah ditetapkan oleh Nabi.
Ini bisa dilihat Riyadhus Shalihin moderat di dalam ibadah. Ikuti saja
aturannya. Tidak perlu ditambah dan tidak perlu dikurangi.
Misalnya bab shalat malam :
Kadang kala sebagian di antara kita yang luar biasa shalat malamnya, apa sih
kemuliannya seseorang di shalat malam ? Iya , di sebagian haditsnya nabi. Coba
lihat biografi Abu Bakar dan Umar itu dalam shalat berbeda.
Nabi bertanya kepada Abu Bakar gimana shalat malammu? dia shalat malam
sebelum tidur dan tidurnya Abu Bakar tidak sampai menjelang tengah malam,
dan shubuh bangun.
Sementara Umar itu tidurnya hampir tengah malam bahkan hampir lewat
tengah malam, dan ia tidur sejenak lalu langsung bangun malam sampai
menjelang shubuh.
Maka Abu Bakar itu mencontohkan orang yang lemah dan Umar
mencontohkan orang yang kuat. Maka ketepatan mengikuti sunnah bukan
harus mengikuti seperti Fulan. Namun jika kita lihat ibadah Nabi itu luwesnya
luar biasa.
Apa yang engkau lakukan bukankah Allah sudah mengampuni dosamu ?
Ini pas lihat Aisyah kondisi kaki Nabi lama bengkak karena kelamaan berdiri.
Jadi jika ibadah Nabi itu mencontohkan orang kuat dan lemah. Maka ikuti cara
Nabi beribadah masing masing bagi orang lemah dan kuat.
Kadang seseorang ini harus begini begini, dan kadang kala membuat susah
dalam menjalankan agama Allah. Karena ada 3 orang yang datang kepada Nabi
tentang ibadah Nabi. Setelah isya menceritakan Nabi, ia menceritakan bahw
ibadah Nabi itu sedikit, ya itu kan Nabi bagaimana jika kita ? Baik kalo begitu
aku tidak akan menikah seumur hidup, aku puasa sunnah seumur hidupku, aku
akan shalat sunnah seumur hidupku. kalau Nabi denger, maka Rasulullah
mengatakan : aku adalah orang yang paling takut kepada Allah, aku tidur,
menikah, dan juga berduka. Maka jika seneng menjauhkan diri dari sunnah aku
maka bukan termasuk golonganku.
Ahdlolah
Jika saya berada di masa Nabi, saya inget surga dan seakan Allah itu begitu
deket namun setelah ketemu anak maka kau sudah lupa dengan semuanya itu.
maka aku ini munafik, dan ketika ketemu anak dan istri itu aku lupa semua.
Kata Abu Bakar aku juga sama.
Ada kalanya begitu manusia itu Bahwa diri kita memiliki hawa nafsu dan
memiliki kehendak atas dunianya. Maka tidak mengapa jika ia melakukan
mubah selama itu tidak berbanyak yang bisa mengembalikan dan
menghilangkan kejenuhan , menghilangkan kebosanan.
Jika ingin makan enak maka makan saja yang enak namun jangan
berlebihan. Termasuk misalkan Idul Adha, daging itu hari raya. Sampai
kemudian sampai hari tasyrik. Itu hari raya namun orang dibolehkan untuk
berpesta. Orang pake baju bagus silahkan yang penting ga sombong. Namun
yang dingetkan oleh Allah adalah jangan sampai hati lalai atas apa yang dimiliki.
Maka ibadah yang diperintahkan oleh Allah itu tidak membatasi keinginan
manusia untuk mendapatkan syahwat duniawi yang mubah dan terbatas. Dan
yang dilarang adalah tamak dalam harta dan amal shalih pun tidak boleh
termasuk dalam berlebih-lebihan.
Bahkan Nabi menemukan tali yang diikat di tiang masjid, tadi malam itu
mengikatkan dirinya agar tidak jatuh kata Nabi itu bilang gaboleh jika ngantuk
maka tidurlah. Maka semuanya itu kembali kepada tarbiyah.
Minimal 3 kali tiap bulan. Aku masih kuat Ya Rasulullah. Maka ditambah puasa
senin kamis ia masih kuat. Dan ia ditambah daqu lalau ia bilang sebaik baiknya
puasa itu adalah puasa daud. Namun semakin tua ia semakin kau
mendapatkan rukhsha dari Nabi.
Ngaji sepekan 2 1 kali. ini bagus, karena ngaji adalah ibadah yang luar biasa,
namun pertanyaan jika ia tertimpa terus oleh ilmu maka berapa banyak ilmu
yang bisa ditampung? Justru ketika dulu Nabi, kata jangan kalian nanti jenuh.
Sepekan kita ini ngaji berapa kali. Maka seakan dengan Nabi itu hebat dengan
orang sekarang. Ini Nabi tak bosan dan jenuh. Namun kita diSIni siang disinii
besoknya juga begitu. Semuanya dicatat namun pernah ga dipelajari ? ini
bermasalah. Maka akan ditanya ketika itu dicatatnya.
Ini masjid akan futur karena orang yang naik terus maka ia akan jatuh,
maka prosesnya bertahap namun terus dan komitmen dengan amal.
Maka istiqomah itu berat. Orang sering memulai amal baru namun lupa
istiqomah dengan amal yang ada. Bosenan adalah penyakit dan
menghilangkan keistiqomahan.
Dulu di pondok ada yang namanya pake muzamil. beliau adalah reparasi
jam. Ketika sudah terdengar adzan itu ia pulang dengan kenceng pake sepeda
untuk shalat dan ngaji sudah ngantuk dan belajar nahwu. Ini memang sengaja
di siang hari karena ujian bagi kalian. Maka bismillah saja kita ikuti. Namun pak
Muzamil itu datang langsung nempel molor, namun tidak pernah absen kecualii
sakit. Begitu juga hari jumaat ada atibya humludin. Ini sudah lebih dari 20 tahun,
muali dari juz pertama, dan dulu itu yang baca itu baru sampai jilid 2 ini butuh
lebih dari 10 tahun. Ini dilakukan habis shalat jumat sampai menjelang Ashar.
Walau-pun ngantuk namun istiqomah.
Memulai tahun 0 pada saat hijrah dari negeri syirik ke negeri tauhid. Timbul
pertanyaan, kenapa tidak saat Nabi SAW lahir ?
Pada saat itu ada 4 pendapat saat diskusi untuk menentukan awal tahun :
Tahun lahirnya Nabi, Nabi diangkat jadi Rasul, saat hijrah dan saat Rasul wafat.
Tapi untuk pendapat yang pertama dan kedua ada perbedaan pendapat pada
para sahabat. Dan para sahabat tidak sepakat jika awal tahunnya saat
kematian Rasul sebab nanti bawaannya sedih. Sehingga keputusan mengerucut
hingga ditentukan awal tahun yakni saat Rasul memulai hijrah. Sehingga tahu
Muharram identik dengan kisah kisah hijrah Rasulullah dan Para sahabat.
Tema : Menjadi Orang Baik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 01 September 2018
Karena kita hidup selamanya tidak bisa berpisah dengan yang baik.
Jika kita berkawan dengan kawan yang baik, apalagi kawan hidup itu pasti
inginnya kawan hidup yang baik. Jika kita beli buah maka pasti cari buah yang
baik maka itu kenapa orang pasti beli buah memilih dan yang dipilih itu adalah
buah yang baik. Maka itu fakta bahwa hidup kita tidak bisa dipisahkan dengan
yang baik.
Fakta lain bahwa hidup tidak bisa dipisahkan dengan yang baik, dan ini
tidak bisa dibantah karena yang menciptakan hidup Adalah Allah, dan Allah
punya rencana “hidup bersama hidup”.
“Dialah Allah yang menciptakan mati dan hidup dan siapakah diantara kalian
yang lebih baik amalnya “
.
Ini Allah yang menyatakan, bahwa Allah menciptakan hidup bersama
mati, karena memang tidak mungkin ada hidup jika disitu ada mati. Untuk
hidup itu ada eksistensi maka Allah ciptakan yang namanya mati.
Allah tegas dalam ayat ini bahwa Allah menciptakan mati dan
hidup untuk menguji kita siapa diantara kita yang baik amalnya.
Maka menjadi orang baik saja belum cukup.
Kehidupan kita memberikan amanah agar kita menjadi selalu yang lebih baik,
esok menjadi lebih baik dari hari ini, dan esoknya lusa lebih baik daripada lusa.
Tapi begitulah yang namanya hidup selalu lebih baik lebih baik lebih baik.
Ini menjadi amanah tersendiri bagi kita yang hidup merantau yang suatu
saat akan pulang dan bertemu dengan orang tua. Harusnya kalaulah
kepulangan kemarin itu setangah tahun sekali, orang tua menilai kita dengan
nilai 8 , itu untuk setengah tahun yang lalu. Maka jika sudah bernilai 8 maka
belum sesuai dengan amalan hidup. Lalu maka setengah tahun yang akan
datang maka nilai lebih baik dan artinya adalah sudah memenuhi amanah.
Dan baik itu dalam pandangan manusia, namun nilai yang baik dalam
pandangan Allah SWT.
Jika manusia itu nilai 100 itu tidak nilai yang lebih tinggi, namun dalam
pandangan Allah bisa jadi hari ini kita nilainya 100 namun besoknya naik lagi
101 107 maka intinya ada kenaikan.
Tentu banyak yang kita bisa gali dari pengertian siapa orang baik namun
kita kan melihat dari satu sisi.
Orang baik adalah siapa saja yang mampu menjadikan apapun sebagai
kebaikan yang bermanfaat untuk diri dan orang lain.
Dihina itu bukan masalah karena itu adalah kesempatan untuk menjadi
orang baik. Dan ngga ada masalah bagi orang baik ketika dia gagal dan itu
menjadi kebaikan. Sehingga orang baik adalah orang selalu gagal
untuk menjadi buruk.
Sulit untuk berubah menjadi orang buruk karena apapun selalu menjadi
kebaikan untuk dirinya. Kalaupun dia berburuk buruk itu juga menjadi kebaikan,
Ini mungkin terjadi dan ia segera menyadari betapa keburukan itu menjadi
sembilu yang menyakitkan dan sampaikan tobat kepada Allah SWT.
Dihina orang jika hati lapang maka itu menjadi kebaikan. Dengan hati
yang lapang itu mudah untuk memaafkan orang yang menghina kita dan itu
merupakan kebaikan bagi kita. Sandal hilang kalo hati lapang maka
menjadi kebaikan karena hati yang lapang. Ini adalah langkah pertama
untuk menjadikan apapun sebagai kebaikan.
Menerima apapun sebagai kebaikan Allah. Walaupun ga enak namun tetep itu
adalah kebaikan Allah. Sesusah apapun hidup maka hati akan menjadi sempit
jika kita mengalami yang susah.
Sesusah apapun hidup kita pasti akan ada orang yang jauh lebih susah
ketimbang kita. Maka jika menerapkan ini maka hati kita akan lapang.
Contoh yang paling nyata bilang aku paling susah namun lihat orang
yang tidak memiliki kaki dan tangan namun masih rajin menulis, lalu
kenapa kita yang mempunyai tangan namun tidak rajin menulis ?
Rumah saya sempit maka lihatlah rumah mereka, kebayang kalo tiba tiba
ada banjir maka jika kita melihat rumah kita yang sederhana dan sempit
maka merasa lapang. Kok kenapa makan saya susah padahal ada yang
jauh lebih susah namun hidupnya enjoy padahal hidupnya lebih susah.
Dalam urusan dunia maka lihat orang yang dibawa kita maka disitulah kita
akan lapang. Dihina orang itu kita ga harus sempit hatinya, kita lapang dengan
penghinaan karena penghinaan dia tidak seberapa dengan kehinaan kita. Maka
seperti apapun orang menghina kita dibandingkan dengan kehinaan kita itu
masih jauh lebih tinggi, lalu lantas kenapa kita merasa sesek? Harusnya kan
lapang hatinya.
Monyet mengajarkan kita bahwa apapun adalah kebaikan Allah. Kita
bisa atau dari kebiasaan monyet, yang disukai oleh monyet adalah suka pisang,
kacang, kita juga suka itu. Itu memang betul namun yang dimaksudkan bukan
makanan, yang menjadi kesukaan monyet adalah garuk garuk kepala. Biasanya
jika garuk garuk itu karena gatal. Ngatal itu masalah bukan? Ia masalah, dan
siapapun tidak menginginkan rasa gatal namun kita semua tau jika gatal itu
digaruk dan ketika digaruk adalah rasa nikmat, sedemikian nikmatnya jika lecet
itu ga kerasa.
Kita bisa banyak belajar dari yang paling lapang adalah laut, lebih luasan
laut dibandingkan dengan daratan. “Hati lapang adalah hati yang di dalam
tersimpan segala kekayaan hidup yang berharga” maka hati yang lapang itu
pasti dalam dirinya ada kekayaan yang berharga. Itu jika kita bisa belajar darii
laut. Diantara kekayaan laut, ini bagi kita sangat berarti dan hanya laut yang
bisa menghasilkan sesuatu ini dimana sesuatu ini sangat dibutuhkan khususnya
kita manusia yaitu garam. Dan manfaat tingi bagi kita.
Ibu masak semuanya belum dimasukkan namun saat mau masukkan
garam itu tidak ada garamnya, mana akan digunakan untuk shaur maka
harus beli namun jauh maka terpaksa makanannya tanpa garam lalu disajikan
dan tidak dimakan. Maka apapun tidak ada tanpa ada garam. Namun manfaat
garam yang luar biasa itu, harganya rendah. Maka manusia sudah
merendahkan harga diri garam.
Tapi apakah garam yang sudah direndahkan harga dirinya itu mutung? Engga
mutung. Namun garam tetap memberikan rasa asin walaupun harga dirinya
direndahkan ini bisa karena orientasi hidupnya adalah nilai diri dan inilah orang
yang mempunyai hati yang lapang. Udah yang penting diri saya bermanfaat
dan jika orang tidak menghargai maka tidak masalah. Ini mulia. Jadi orang yang
hati yang lapang itu dia tidak hanya baik namun menjadi mulai.
Jika ingin lapang hati dan memahami apapun bahwa itu adalah kebaikan Allah ,
Allah bantu itu dalam ayat 5 dan 6 dan dua kali Allah mengulang .
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan“ dan ketika Allah
menyebutkan kesulitan itu Allah menggunakan alif lam. Dan ketika
menyebutkan kemudahan tidak menggunakan alif lam. Al disini adalah al
marifah maka kesulitan yang ada di ayat 5 maka itu sama dengan kesulitan di
ayat 6, maka jika kita tanpa alif lam maka yusro ti ayat 5 beda dengan yang 6.
Maka dalam satu kesulitan itu ada dua kemudahan. Maka ayat ini mengajarkan
untuk bisa lapang dan postif thingking.
POSIITF THINGKING
Bahwa ada suatu pintu kemudahan bahkan Allah bukakan dua pintu sekaligus
yaitu dua pintu kemudahan. Ini menjadi hal yang penting jika ita ingin punya
hati yang lapang dan untuk menghadapi apapun dengan hati yang lapang.
Contoh dihina orang adalah kesulitan, dan rasanya gelap. Dan dalam ada
gelapnya penghina itu ada dua pintu kemduahan yang menjadi kebaikan. Kalau
kita dihina orang maka sejatinya orang yang menghina kita sedang
memberikan pahala kepada kita, maka wajah kita adalah wajah yang ceria.
Maka jika dia tidak punya pahala maka dosa kita ditimpakan ke dia. Ini
menjadi pintu kemudahan bagi kita. Dan saat kita dihina yang ditemukan
adalah kemudahannya , maka betullah jika Allah mengatakan ayat 5 dan 6 dan
tidak cuma satu dua yang kita peroleh kemudahan dalam hidup kita.
kebaiakan Allah itu sangat luar biasa yang berasal dari sesuatu yang
ga enak. Maka yang dibangun adalah semua terjadi atas izin Allah dan
semua membawa kebaikan. Maka yang dilakukan adalah Ikhlas.
Tanpa positif thinking kita ga mungkin kita bisa berlapang dada. Dan dua pilar
ini betul betul harus tegak dalam kehidupan kita.
Positif thinking adalah dalam setiap getir pahitnya hidup pasti ada
rencana Allah untuk membesarkan dan memuliakan kita
Pertanyaan :
1. Bagaimana acaranya agar positif thinking terhadap diri sendiri, seiring
orang takut terhadap keslahan yang dilakukan diri sendiri, bagaimana
berdamai ?
Jawaban:
Jika diri berbuat salah maka tidak ada sia sia maka gaperlu takut
ataupun khawatir karena dibalik kesalahan ada pelajaran yang berharga.
Maka focus kita lihat sisi positifnya terhadap yang terjadi pada diri kita.
Jika semua orang bisa berbuat salah maka kita tidak perlu dengan
kesalahan namun tinggal kemudian agar gimana acaranya kita tidak
salah maka jika terpeleset maka kebaikan apa yang bisa kita lakukan,
bahkan lama keburukan itu ada kebaikan. Kebaikannya yang pertama
adalah berusaha menghindar, meninggalkan keburukan adalah kebaikan
bahkan lebih mudah mana lebih mudah meneruskan kebaikan dibalik
keburukan karena kita hanya akan mendapatkan kebaikan dibalik
kebaikan jika kita melakukan kebaikan itu namun kebaikan dibalik
keburukan itu caranya dengan tidak melakukannya.
Maka keburukan itu dihadirkan oleh Allah dalam rangka kita lebih
mudah menemukan kebaikan dibalik keburukan. Bukankah keburukan
memiliki makna yang sama, maka selesaikan keburukan itu dengan
cara jangan lakukan. Inilah yang namanya posiitif thinking. Maka
melihat sisi dari kebaikan saja dan tidak focus dari sisi buruknya.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
KECEWA
Entah kecewa, mengkel, marah, tersinggung dan sejenisnya, itu
sebenarnya kita menginginkannya tidak? engga. jika begitu, kalo kita kecewa
orang yang kita baik itu berbuat tidak baik kepada kita maka itu wajar engga?
Wajar. Jika kita mengatakan wajar maka setelah itu yang kita lakukan adalah
menyalahkan atau membenarkannya? Jika wajar maka kita menganggap benar
dan tidak ada perubahan. Lalu bagaimana menudukan kecewa ini? Saya
inginnya lapang namun kecewa itu datang dengan sendiri dan tidak bisa
menolak.
Dan siapa yang ga kecewa? Ibu masak sendirian, dan gaada pembantu, dari
sejak belanja lalu di dapur menyiapkan bumbu, memotong tempe, memasak
daging dan sayup untuk keluarga. Dan jam 11 alhamdulillah matang, dan abis
duhur sumpai anak anak datang lalu disambut dan bilang ke suami
“Pah ayo makan.
Lalu kata suami aduh ibu maap, bapak sudah maka karena keburu lapar
di luar. Lalu istri jawab oh bapak sudah makan. Makan dimana? Di warung
sebelah. Kecewa itu datang sendiri atau mendatangkan? Datang sendiri. Maka
sebenernya sudah sampai rumah dan harusnya makan masakan Ibu padahal
sudah memberi tau ibu masak ketika mau berangkat. Lalu kata anak anak kita
juga udah makan karena lihat bapak makan di warung sebelah jadi kita ikut
makan disitu.
Ia kecewa walaupun bisa menahan itu air mata berderai maka kecewa. Jika
ditanya mau ga kecewa? Engga maka ia datang sendiri. Maka jika ia datang
sendiri dan tidak diinginkan maka ini namanya musibah. Musibah itu datangnya
tidak kita inginkan dan kecewa ini atas zin Allah karena kecewa itu adalah
bagian dari musibah.
Maka waktu kecewa itu datang, maka seperti dulu waktu sekolah dosen
kasih soal ujian itu diterima, maka jika ditolak akibatnya adalah ga lulus. Maka
kemudian kita kecewa.
dan dimana ketiganya tidak kita inginkan dan sadar tidak ingin marah
dengan kejadian namun saya gabisa jika tidak kecewa, gabisa tidak marah ,
maka terima saja kecewa kista namun menerimanya sebagia ujian iman. Dna
ketika diterima itu diselesaikan. Tanda kita sudah menyelesiakn ujian iman
kayak kita dikasih soal maka ketika sudah menyelesaikan ujian adalah … tidak
lagi memperoslakannya.dan menerimanya dengan hati yang lapang.
Oaring oaring sudah lulsu dalam ujian iman, ………
Jika dia terus menghina maka percuma kita bilang ke Allah maka ini
adalah tanda kita belum ikhlas, karena tidak ada urusan dengan dia, urusan dia
menghina itu bukan kita meskipun kita merasakan akibatnya, dan Allah bisa
saja membalikkan hati orang yang menghina kita ini sebagai bonus karena
keikhlasan dihina orang. Maka tunggu aja dia tidak akan menghina kita dan
akan menjadi orang baik. Jika kita belum ikhlas maka Allah akan kasih kepada
kta ujian yang lebih berat, maka jika sudah begini ga ada pilihan kecuali ikhlas.
Bener jika ia menghina saya itu agar kita lulus dengan ujian itu. Jika orang
belum kenal lalu kumpul dan harus satu kamar, maka mungkin muncul hal hal
yang tidak suka. Ada jamaah haji yang tidak suka dengan seseorang tapi dia
tidak selesai dengan rasa tidak suka. Saya gasuka karena dia itu begini begini
dan saya tidak suka serta ga cocok dengan dia. Maka harusnya langsung
diselesaikan. Karena ngga mungkin dia satu kamar dengan beliau kecuali
dengan izin Allah. Misalkan tidurnya mendengkur, di kamar jadi ah begitu dan
merasa dirugikan maka segera diselesaikan.
Apapun yang terjadi karena dikasih ujian ringan tidak mau diselesaikan
maka diberikan ujian berat. Saat di Mina orang yang dia jengkel itu dia sakit dan
muntah dipangkuan dia. Itulah dia jika orang tidak ikhlas, ujian menjadi
semakin berat dan kapan dia akan menyelesaiakannya.
Satu kata untuk menyelesaikan ujian kecuali dengan ikhlas. Ditipu orang
maka lebih cepet menyelesaikannya dengan ikhlas.
kenikmatan.
Dulu ibu kalau ke sekolah itu 10 km jalan kaki, susah sehingga jalan
sendiri itu pas kelas satu SD maka ketika bercerita ke anakm mereka semangat
mendengar maka beruntunglah jika kalian susah. Susah itu menjadi
kenikmatan jika kita inshirahush shadri, maka apa yang harus dilakukan?
POSITIVE THINKING
Ember berisi penuh lalu dimasukkan batu maka akan tumpah sebanyak
batu yang dimasukkan maka begitulah kenapa Allah kasih beban kepada kita
maka seberat itu Allah meberikan kemampuan kepada kita.
PILAR POSITIF THINKING
1. Meyakini semua terjadi dengan izin Allah
2. Meyakini apapun yang Allah izinkan terjadi pasti membawa kebaikan
Dan tidak ada yang terjadi tanpa membawa kebaikan.
Dan kuncinya adalah ikhlas. Semua yang terjadi karena izin Allah dan
makna dibalik itu Allah ingin membantu kita agar kita mau mendahulukan
orang lain dan ini besar pahalanya.
POSITIF ACTING
Setelah Positive Thinking, Bersegeralah menyelesaikan urusan yang lain
jika telah menyelesaikan. Maka ayat ini menuntut kita setelah positive thinking
maka positive acting. Acting yang positive itu pegangannya ada SOPnya untuk
positif acting, apapun masalahnya harus mengandung datangnya action.
Aduh saya antri nih ketika Ke kamar Mandi itu ada 15 kali. Padahal 20 menit
harus berangkat ke sekolah dan jika ikut antrian bisa terlambat maka ini harus
ada Positive Thinking lalu dilanjutkan Positive Action, maka lari ke sungai dan
mandi di sungai. Nah itu namanya Positive Acting. Hehe
PILAR POSITIVE ACTING
1. Bertindak sesuai dengan tuntunan
Mendengar adzan maka sesuai dengan tuntanan seharusnya akan
pergi ke masjid bukan ke warung. Makanan habis maka acting positifnya
adalah dua yaitu niat puasa aja atau jika harus makan maka pergi ke
dapur dan Tanya yang didapur apakah ada nasi maka Alhamdulillah
masalah teratasi karena bertindak sesuai dengan tuntunan. Jika butuh
buku maka pergi ke toko buku
.
2. Bersegara, tidak menunda nunda
Gabisa ditunda, karena bisa jadi waktu berikutnya ada masalah lain yang
menuntut kita untuk menyelesaikannya. Jika gatal adalah sebuah
masalah dan tidak ada cara kecuali digaruk maka itu akan segera
menggaruk karena betul, tidak boleh menunda nunda.
3. Dilakukan sendiri
Tidak menyuruh orang lain misal mengambilkan makanan.
Termasuk Ilmu juga ilmu garuk garuk yang tadi. Bayangkan punggung
kita gatal, lalu kita minta tolong orang “Mas punggung saya gatal tolong
garukkin” maka akan tidak akan langsung ke inti masalah, Aduh kurang
ke atas, kurang ke kanan”. Walaupun kita gabisa liat punggung, kalau
kita kirim tangan kita ke bagian yang gatal maka akan langsung ke inti
masalah maka begitu juga jika punya masalah karena haidh, haidh dari
Allah agar kita bisa melakukan positive Thinking.
ILMU
Kita butuh piranti untuk Positive Action, dengan tujuan agar
menjadi orang baik namun untuk bisa menjadikan diri kita baik itu
membutuhkan pirantinya yaitu ilmu.
Kenapa harus dengan ilmu ?
ILMU adalah adalah furqon pembeda antara benar dan salah. Maka kita tau
mana benar dan salah dri ilmu. Lalu buat apa kita tau benar dan salah ?
ini harus karena biar benar maupun salah jika diibaratkan pintu maka itu sama
sama pintu yang sama-sama terbuka. Sehingga kalau orang tidak bisa
membedakan mana yang benar dan salah maka ia bisa salah masuk.
Kita mempunyai kacamata namanya ilmu, jadi ilmu itu seperti betul
betul kacamata maka jangan lupa kacamata. Dan untuk mendapatkannya
adalah di toko optic. mereka itu yang dengannya kita bisa membedakan
mana yang benar dan salah, ilmu juga pembeda mahbubah dan makruhah.
Contohnya adalah orang sedang gossip, bicara soal gossip itu merupakan
makruhah. Dan kita tau karena kita punya ilmu bahwa itu ga disukai oleh
Allah, dan gossip masuk kelas tinggi. Tidak sukanya Allah itu tingkatnya
tingkat tinggi. Allah bertanya : “Apakah kalian suka makan daging
sodaranya yang telah mati?”
Maka begitulah juga Allah sangat gasuka kalau kita cerita jelek orang
lain karena ga mungkin ia cerita jelek orang lain sebgaimana mungkin ia ga
makan bangkai. Jika masih suka maka ilmu kita tidak manfaat.
Mengapa ilmu yang kita miliki bisa membuat kita jadi benar
tapi tidak menjadi kita jadi baik?
Pelajarannya kita peroleh dari ustadz Kirdun yang mempunyai masalah
umum dari keluarga monyet adalah gatal dan ini merupakan masalah.
Waktu gatal ada SOP dan tuntunanya yaitu digaruk. Maka ini bertindak
sesuai dengan tuntunan. Jika masalahnya gatal maka SOPNya cukup
digaruk.
Tema : Membaikkan hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
prasangka baik yang tak pernah redup #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 11 September 2018
Contohnya saja kita paham sholat tahajud itu pahalanya banyak, tapi kalau
kita masih males buat sholat tahajud berarti kita belum mengerti. KIta paham
bahwa tidak boleh marah dan baiknya memaafkan, tapi kalau ternyata kita
Untuk ikhlas butuh iman, tapi iman itu akan membuat kita ikhlas kalau kita
ikhlas terlebih dahulu. Analoginya sepeti hp kita rusak butuh diperbaiki oleh
tukang maka kita yang datang ke tukang, bukan tukang yang akan datang ke
rumah. Iman akan datang kalau kita mau ikhlas dan syarat dari ikhlas adalah
iman. Hidup ini penuh masalah tapi masalah itu akan hilang dan itu hanya
dengan iman. Tapi iman hanya akan mengatasi masalah kita ketika kita ikhlas
denagn segala masalah itu. Ikhlas itu cara agar iman dapat hadir di dalam hati
kita.
Maka iman itu ada tahapannya, bersaksi dengan lisan dan kemudian
ikhlas menerima apapun keputusan Allah, terutama apabila keputusan Allah
itupahit. Dan itu berarti Allah memberi kesempatan kita untuk bisa lebih
emmasukkan iman kedalam hati kita.
PERTANYAAN :
Sampai batas mana sesuatu itu terjadi atas izin Allah ? Apakah ketika kita
berbuat salah yang berdampak pda kesusahan hidup kita itu juga izin Allah?
Ikhlas itu memang ada 2 macam. Pasif dan aktif. Yang kita maksudkan
disini bukan yg pasif, bukan kok pasrah sepenuhnya tanpa ikhtiar. Ikhlas itu
harus aktif, adalah perpaduan antara positif thingking dan positif acting. Berfikir
+ bahwa ini semua terjadiatas izin Allah dan pasti ada maksud baik Allah di
dalamnya. Dan postif actingnya adalah kejadian ini harus menjadi pelajaran
untuk bisa lebih baik lagi. Jadi kejadiannya kita terima kemudian pelajarannya
kita ambil dan menjadikannya amal baik. Apa amal baik yg bisa kita lakukan
ketika mengalami suatu kejadian. Fokus pada kebaikan apa yang bisa
dilakukan dari kejadian tersebut. Jadi segala apapun terjadi atas izin Allah itu
tidak ada batasnya.
Kalaupun kita melakukan suatu dosa apakah itu juga terjadi atas izin Allah?
Iya. Tapi kemudian ikhlasnya harus aktif. Berfikir bahwa itu adalah teguran yang
sangat keras. Sungguh tidak ada teguran yang sangat keras dari Allah selain
teguran berupa dibiarkannya kita melakukan perbuatan dosa. Keburukan itu
terjadi atas izin Allah, tapi itu keburukan yang terjadi tanpa kita sengaja. Tapi
kalau itu terjadi dengan sengaja itu berarti dia nekat dan menentang. Dan yang
seperti itu tidak bisa dia mengatakan bahwa dia ikhlas melakukan hal tersebut.
Tema : Untuk Menjadi Orang Baik Tempat : Aula Darush Sholihat
POSITIVE THINKING
Kita dapat kebagian tempe,sedangkan yang lain dapat telur daging.
Lalu kita gimana ?
Alhamdulillah ya Allah, saya diberikan kesempatan untuk mendahulukan orang
lain. Beli jeruk , eh rasanya kecut. Alhamdulillah untung yang kecut ini
jatuhnya ke saya.
Karena kalau jeruk kecut itu didapat orang lain kita sedih atau puas ?
Positive thinking bahwa akan slalu ada pintu kemudahan dalam setiap gelapnya
kesulitan. Kadang kita merasa kok kulit kita gelap sekali.
Tidak ada kesulitan kecuali disana pasti ada kemudahan,
Karena itu kita akan selalu ikhlas. Itu buah dari keyakinan bahwa kita yakin ada
kemudahan. ALLAH itu punya mekanisme untuk keluar dari kesulitan yaitu
Ikhlas.
Yang membuat sulit dan susah itu kita sendiri, karena tidak mau ikhlas.
Memahami, bahwa dalam setiap kepahitan yang tidak disuka, pasti ada
kenikmatan yang didamba. Kapan kita merasakan dan menceritakan kepada
anak anak kita pahitnya kehidupan atau manisnya ?
Nakk, dulu ibu seusia kamu ibu sekolahnya jauuuh 5 km jalan kaki. Tapi ibu
tidak telat, padahal ibu harus nimba air dulu, dan lain-lain. Atau cerita yang enak
enak, Nak, dulu ibu pas kecil dimanja, dianter sekolah pakai mobil terus, dll.
.........dalam setiap getir pahitnya hidup, pasti ada rencana Allah untuk
membesarkan dan memuliakan kita. KELAK YANG AKAN MENJADI
ORANG BESAR, IALAH ORANG YANG DULUNYA BERSUSAH-SUSAH.
Balasan Amal,
,... didunia memiliki makna dan maksud yang harus dipahami secara tepat dan
bijak.
Rajin zikir, urusan urusannya lancar, misal ke dokter, eh dikasih gratis ngga
bayar sama dokternya padahal dokternya bukan orang yang dikenal.
Amal maqbul ialah amal baik yang terus membuat kita ingin terus berbuat baik,
pengen terus melakukannya dan kita melakukannya karena Allah semata.
Misal solat malam, eh besok jadi pengen lagi solat malam.
Amal Majzu ialah amal baik yang mem buat kita mendapatkan kemudahan
dalam urusan dunia.
Wajah iman kita harus dipastikan wajah yang tidak ada masalah.
Kita sendiri kalo wajah masih ada masalah, apakah berani kita keluar?
Begitu juga wajah iman, perlu memperhatikan wajah iman kita bermasalah
atau tidak dihadapan Allah.
Ada fenomena beriman tapi tidak percaya, inilah iman yang bermasalah. Ada
masalah dalam imannya, mengaku iman tapi tidak percaya kepada Allah.
Apa itu mungkin terjadi? Kita perlu melihat cerminnya At-Taghabun ayat 11 ini.
“tidak ada satu musibah pun kecuali dengan izin Allah”.
Misalnya sepulang shalat ashar tadi ternyata gerimis lumayan agak deras, abi
ga bawa mantel atau payung, akhirnya pulang kehujanan, itu terjadi atas izin
Allah. ga ada yang terjadi dalam kehidupan kita yang tidak terjadi tanpa izin
Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, terutama iman bahwa
segala sesuatu itu atas izin Allah. Allah akan berikan hidayah kepada hatinya.
Kalau iman al-‘alim nya Allah di dalam hati, itu akan ada pengaruhnya apa saja
pengaruhnya? Ada tiga yaitu:
1. Fillahi : kita hanya melakukan yang Allah suka, kita ga berani melakukan
apa yang Allah ga suka. Amal kita itu betul-betul amal di jalan Allah.
Kenapa kita tidak melakukan apa yang tidak Allah suka? Karena Allah
Maha Mengetahui. Itu yang menjadi bahan evaluasi.
2. Lillahi : melakukannya semata-mata hanya karena Allah suka. Kenapa
shalat? Karena Allah suka. Kenapa baca Qur’an? Karena Allah suka.
3. Billahi : kesempurnaannya ada pada yang ketiga ini. Meyakini bahwa
semua kebaikan yang sudah diperbuat adalah pertolongan Allah
semata
Kita hidup ini tidak akan keluar dari ketiga tersebut. Ini pengaruh iman
terhadap Al-‘Alimnya Allah swt. Untuk poin yang kedua saja mungkinkah
sebagai mukmin kita bisa riya’ dalam beramal baik? mungkin. Sebenarnya
kalo betul-betul beriman itu ga mungkin ! Seorang mukmin yang betul-betul
mukmin itu ga bisa riya’. Kalo kita lagi infak, kita berani ga bilang ke Allah
“ya Allah saksikan saya mau infak 10 juta, biar saya jadi ahli infak
dihadapan orang2, bukan karenaMu”,
kalau kita ga berani bilang begitu kenapa kita berani riya’? lho kan
riya’ itu ga ngomong. Riya itu dimana? Dihati. Yakin ga Allah tau hati kita?
Yakin. Masa berani riya’ kalau Allah mengetahui apa yang di dalam hati kita?
berarti sebenarnya kalo betul-betul Allah itu ‘Alimun, orang mukmin itu ga
mungkin riya’.
Apa yang bisa kita simpulkan? Soal iman, kita ternyata belum sepenuh
hati menerima iman. Masih setengah hati atau seperempat hati. Kalau iman
tidak (sepenuhnya) masuk ke dalam hati. Jadi imannya dimana? Masih
diluar atau didalam? Masih diluar hati.
Berdasar ayat ini apa yang harus kita lakukan agar iman itu masuk di dalam
hati ?
Tidak ada cara yang kita lakukan selain dengan cara IKHLAS. Ini
cara yang kita lakukan karena IKHLAS MERUPAKAN PINTU BAGI IMAN
UNTUK MASUK KE DALAM HATI.
Jadi, kalo iman belum ada ikhlas seperti rumah ga ada pintunya. Ada rumah
sepuluh milyar, pas kita keliling kok ga ada pintunya, gimana kita bisa
masuk ke pintu itu?
Jadi kita termasuk yang mana ? kita kalau kita disakiti orang kita
menerima ga? Kadang kita mengambil posisi yang kedua. Orang yang ½
menerima dan ½ menolak ini bukan ga punya dasar atau dalil, tapi
dasarnya bikin sendiri, bunyi ayatnya... “iyyaa siiiih”.
Itulah kunci akhir hayat, sakaratul maut. Orang yang terbiasa ikhlas maka ia
juga akan ikhlas pada saat sakaratul maut.
Milikilah ikhlas yang 24 karat. Jangan merasa cukup dengan ikhlas
yang cuma sekarat. Agar saatnya nanti kita sakarat tidak sampai
sekarat.
Sebagai bentuk kasih sayang Allah, Allah tambah musibah agar kita bisa
membuat pintu rumah yang bernama ikhlas. Yakin sangat yakin ketika kita
menjalankan semuanya dengan ikhlas, dengan ridha, Allah akan menolong kita.
1. AMAL BURUK
Ada yang beramal buruk tapi balasannya baik. Misalnya mencuri, tapi tidak
ketahuan. Atau, tidak pernah shalat, tapi rezeki lancar.
Fokus pembahasan kita adalah ke amal baik.
2. AMAL BAIK
a. Balasan baik (menyenangkan)
Ketika beramal baik, sangat mungkin akan mendapat balasan baik di
dunia. Misal, suka menolong, banyak teman. Jujur, dagangan jadi
untung.
Makna amal baik dibalas baik:
1. Bukti diterimanya amal
Misal, tanda diterimanya shalat dhuha kita ialah rezeki lancar.
Tanda diterimanya doa, ialah doa itu diijabah. Balasan baik itu
sebagai berita gembira akan balasan akhirat. DP dari Allah. Di
dunia dan akhirat mendapat kebaikan.
KESIMPULAN:
Orang yang ingin amal baiknya dibalas dengan balasan duniawi yang
menyenangkan adalah orang yang di dalam jiwanya masih ada sifat-sifat
thufuliyyah (kekanak-kanakan). Beramalah semata-mata untuk akhirat.
Apapun yang kita lakukan, semata-mata karena Allah suka. Belajar karena
Allah suka, bukan karena ingin nilai bagus.
Tema : Ikhlas Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 25 September 2018
MEMAKSA DIRI UNTUK MEMILIH APA YANG TERPAKSA HARUS KITA PILIH
Tadabbur adalah upaya menjadikan qur’an sebagai cermin melihat wajah
kehidupan kita sebagai seorang mukmin.
Wajah mukmIn dan wajah kafir itu beda. ini yang ingin kita lihat. Bs
dibayangkan kalau kita bercermin tapi yang kita lihat bukan wajah indo, tp
wajah iran atau turki. Kan pasti kaget “kok bukan saya ya..” padahal yang
namanya cermin ga pernah bohong.
Kita mengaku orang beriman, tapi apakah wajah iman itu ada di diri kita?
At-taghabun bisa jadi cermin, untuk melihat seperti apakah wajah iman kita
kepada Allah. Ini yang perlu dipastikan apakah wajah iman kita sudah teratur
atau masih wajah yang harus diatur/ ditata. Kita mengaku beriman, apakah
iman itu berada di cermin kehidupan kita?
Jangan sampe kita jadi orang yang beriman tapi tidak percaya. seperti kita
bercermin tp diri kita ga ada di dalam cermin itu.
At taghabun : 11. “tidak ada satu musibah yang mengenai siapapun kecuali
dengan izin Allah. Dan barang siapa beriman kepada Allah, Allah akan berikan
petunjuk/hidayah iman ke dalam hati. Dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu”
Sakit, berdagang rugi, mau berangkat malah hujan,semua terjadi atas izin
Allah. Apa tanda hidayah iman sudah di dalam hati ? Kalau iman ada di dalam
hati, ia benar-benar akan beriman bahwa Allah mengetahui segala sesuatu.
Inilah penutup ayat 11 yang benar-benar jadi cermin apakah iman udah ada di
dalam hati? Dan bertanya pada diri, apakah kita benar-benar beriman bahwa
Allah mengetahui segala sesuatu? Termasuk Allah juga mengetahui apa yang
terbesit di dalam hati. Kalau kita lagi seneng, sedih, jengkel, dsb Allah tau.
Sudahkah kita benar-benar beriman?
Mungkinkah sebagai mukmin kita bisa bahagia dengan kesusahan
bersama?
Ada orang susah, tapi kitanya bahagia, mungkin ga? Sebagai seorang
mukmin rasanya ga mungkin.
Apa yang kita rasakan saat orang yang selalu menyakiti kita
mengalami musibah besar?
Kita ketemu orang yang suka nyakitin dan nyusahin kita. Suatu saat kita
mendengar dia kena musibah. Kira-kira pas kita denger dia kena musibah,
perasaann kita gimana? Kasian atau bahagia? Kalau kasian berarti kita betul2
seorang mukmin. Kalau bahagia, itu menampakkan bahwa iman belum ada di
dalam diri kita.
Dimana iman kita? Sejatinya apa yang terjadi pada diri kita adalah ujian
iman. Sejauh mana iman itu ada di dalam hati..
Orang yang menghina dan mencaci kita itu sebenernya adalah pintu ikhlas.
bahkan kita terharu karna dia rela menghina demi ita mendaat apa yang
kita maui, yaitu ikhlas.
Kita mau ikhlas. Ikhlas itu ada 3 macam:
a. MENOLAK : emas sekarat. Betul2 menolak. Ada unsur menghina orang atau
gimana gitu.
b. MENERIMA : emas 12 karat. Misal ikhwan ngelamar akhwat, dh persiapan
segala macam ternyata akhwatnya membatalkan. “yaAllah saya ikhlas ini
pertanda engkau menyelamatkan saya. Brati dia bukan jodoh yang baik buat
saya”
c. MENIKMATI : ibarat emas 24 karat. insyaAllah khusnul khotimah. “yaAllah
saya ikhlas ini pertanda engkau menyelamatkan saya. Berati saya bukan jodoh
yang baik buat dia. Brati ada jodoh yang lebih baik daripada saya.”
Miliki ikhlas yang 24 karat, jangan merasa cukup dengan ikhlas yang
cuma sekarat. Agar saatnya nanti kita sakarat, tidak sampai sekarat.
Bahagialah orang yang dah punya ikhlas 24 karat.
MEMAKSA DIRI UNTUK MEMILIH APA YANG TERPAKSA HARUS KITA PILIH
Yaitu, semua yang bisa membawa kita ke surga..
Memaksa diri itu ga butuh waktu lama. Tahajud, memaafkan,
berinfaq terbaik, bisa jadi awalnya terpaksa. Rumus memaksa diri,
itu bukan hal yg gampang. SEMANGAT
Tema : Ikhlas Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 29 September 2018
Apa yang kita lakukan terhadap orang yang membalas kebaikan kita dengan air
tuba
a. jera dan menjauhi
b. terpaksa berbuat baik
c. tambah bersemangat untuk berbuat baik
kata Allah, kalian semua menjadi mereka cercaan sampe sampe kalian sibuk
mencerca mereka sampai sampai kalian ngga sempet mengingatku
ayat 111 : sungguh kami balas mereka pada hari ini oleh karena kesabaran
mereka.
ihina, dicaci maki, mereka sabar dan Allah balas kesabaran mereka, sungguh
mereka termasuk orang orang yang bahagia.
balasan buruk dari amal baik kita adalah ujian keikhlasan .
... sejauh mana kita tetap setia dalam kebaikan.
Niat saya adalah melakukan apa yang Allah sukai,
Ujian kesetiaan kita pada amal
IKHLAS MENAHAN, MENERIMA DAN MENIKMATI
IKHLAS MENAHAN,. Memiliki makna
Tema : Tadabbur At Taghabun :11 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 29 September 2018
At-Taghabun 11, melihat apakah di wajah iman kita ada Ridha & Ikhlas kepada
Allah. ibarat kita melihat wajah kita di cermin, di wajah kita ada hidung, mata,
dahi dll, itu wajar wajah kita, tapi ketika kita tiba-tiba melihat cermin tidak ada
hidung, tidak ada mulut, wah kaget. Begitu juga wajah iman, jika salah satu
unsur aja ga ada seperti punya wajah tapi ga ada mulut, ga ada hidung. Dari
sekian banyak, ridha dan ikhlas yang harus ada dalam wajah iman kita.
Apa yang sering diungkapkan orang-orang tua kita ilahiya Anta maqshuudii wa
eidhaaka mathluubii, ya Allah engkau adalah yang aku tuju, aku hidup ga
kemana-mana ya Allah. aku hidup kepada-Mu, dan ridhaMu lah yang aku cari.
Apa kita dalam hidup masih mengeluh?
Kalau masih mengeluh ini merupakan salah satu isyarat kalau kita belum
sampai ridha Allah. urusan sepele saja mengeluh maka ridha Allah masih
sangat jauh. Kita perlu melangkah, untuk melangkah perlu kaki, kakinya itu ada
dua. Kalau digambarkan dua kaki itu ridha dan ikhlas. Sedang berjalan menuju
ridha Allah swt. Ridha dan ikhlas sebuah keniscayaan hidup.
Kita nanti akan melihat fenomena Ridha dan ikhlas yang aneh. Dia ridha tapi
mengeluh misalnya mahasiswa dapat dosen ga enak.
Ayat disini ada kaitannya dengan apa yang dikatakan oleh Allah Maa ashoba.....
bahwa musibah merupakan ayat dari Allah swt.
Mari kita pahami ayat yang kata Allah penciptaan langit dan bumi, gempa,
menjadi ayat Allah yang mempunyai fikiran. Ayat secara etimologis memiliki
arti tanda yang memberi petunjuk menuju tujuan yang diinginkan.
Contohnya kita belum pernah ke DS kemudian papan nama di pinggir jalan itu
secara bahasa bisa disebut sebagai ayat. Kalau ayatnya seperti itu tersurat atau
tersirat? Tersurat, ayat mantuqiyyah kalau dalam ushul fiqih, bisa diucapkan.
Tapi ayat juga bisa tersirat. Cuma dari ayat-ayat yang ada kita jadi tau ini tempat
ada dimana. Lihat bangunan familiar meski tidak ada tulisan jalan X, tapi
karena kita tau kemudian berfikir dan mengetahui bahwa itu adalah di jalan X.
Kita sebenarnya mempunyai bakat untuk berfikir, ulil Albab.
Ayat Allah maknanya adalah segala yang bisa membuat kita sampai pada
tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu Allah Ta’ala. Bicara tentang ayat Allah, itu
sebenarnya berderet di depan mata kita, apa yang kita lihat termasuk apa yang
kita dengar itu merupakan ayat-ayat Allah. jika kita memikirkannya itu akan
menyampaikan kita pada tujuan hidup kita yaitu Allah SWT.
Ayat yang kita lihat semuanya merupakan ayat Allah, seperti daun yang kita
lihat. Tapi ini hanya bisa dilakukan oleh yang Allah sebut Ulil Albab. Kita sedang
diuji, apakah kita termasuk ulil albab.
Papan penunjuk buatan manusia percayanya bukan main, tapi papan
penunjuknya Al-Qur’an ...
Hidup yang telah sampai adalah hidup yang membawa kita pada 3 keadaan:
Tenang bersama Allah
Bahagia bersama sesama, ga bisa bahagia sendirian, ga bisa menikmati.
Allah menjadikan watak dalam sifat bahagia itu berbagi. Kalau bagahia
kan pasti senyum, ada ga yang manyun, nah bisa dibayangkan kalau
orang senyum tapi sendirian, itu akan aneh.
Damai bersama diri sendiri
itu kalimat hoax! Hanya yang tidak suka kalau kita ridha atau ikhlas, bahayanya
kalimat itu sudah menancap. Padahal keduanya itu gampang. Keduanya
menjadi keniscayaan hidup.
Jika kita memahami seperti ini maka sikap kita akan ridha. Dikasih ladang
amal yang lebih subur masa ga ridha. Kita kadang cuma tau kejadian
sampai manis pahitnya saja tapi tidak mengetahui apa yang ada di balik
kejadian tersebut.
Ridha berarti menjadikan apapun untuk menjadi amal baik.
Amal baik bisa jadi dibalas baik, atau dibalas buruk (ini bicara dunia). Hidup
kesulitan padahal dia orang baik. ada orang buruk tapi kehidupannya gampang.
Balasan baik dari amal baik adalah perintah agar kita berlaku lebih baik.
Kalau balasanna buruk dari amal baik kita adalh kebaikan yang lebih baik dari
balasan baik. kita berbuat baik kepada seseorang yang tidak baik ke kita.
Maka orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mempedulikan balasan baik
atau buruk di dunia. Padahal naluri masalah keikhlasan kita itu perlu diuji.
Karena dalam diri kita yang otomatis dengan tidak ikhlasnya, kemakan hoax.
Tema : Konsep Balasan Amal di Dunia Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 06 Oktober 2018
ketika melakukan amal baik lalu kita inginnnya mendapatkan balasan apa?
akhirnya terbagi menjadi 3 :
1. Mendapatkan balasan dunia
2. Ingin mendapatkan balasan akhirat dan tidak terpikir ingin mendapatkan
balasan dunia
jadi ketika menolong orang itu tidak ada harapan orang lain mau
menolong saya, mau ditolong atau tidak bukan urusannya, dan cukup
balasan orang lain nanti hanya di akhirat saja seperti menghafal
Al-qur’an yang nanti balasannya di akhirat.
3. Mendapatkan balasan dunia dan akhirat
ingin mendapat ridho Allah namun ia ingin dipuji oleh orang lain
maka ini belum bisa disebut dengan amal ikhlas, ikhlas itu artinya murnii
maka berarti akhirat saja. itulah sejatinya makna dibalik amal baik itu
balasannya hanya di akhirat.
Jika kita terjun di dunia amal jadi dosen maka dari awal kita menekadkan saya
mengajar ini semata-mata amal akhirat dan merupakan amal baik. Percaya ini
rizki dari Allah yang Allah hadirkan.
“Apa yang dilakukan agar amal baik kita adalah harapan akhiratnya selalu diatas
harapan dunia, sehingga harapan dunia itu terkalahkan oleh harapan akhirat”
“ menguatkan harapan akhirat diatas harapan dunia”
sehingga harapan dunia itu tidak ada nilainya jika dibandingkan nilai harapan akhirat.
HIDUP...
TERMINAL
“Ini meggambarkan seperti apa kehidupan kita karena terminal adalah
tempat persinggahan sejenak menuju tujuan yang diinginkan.” maka jika kita
melihat di terminal, jika ia pergi ke terminal itu sudah membawa keputusan
tujuan pasti. kita di jalan bertemu temen nanya : akhi mau kemana?:”.
lalu ia jawab dengan suatu keputusan yang sudah pasti.
misalkan kita mau ke Semarang, maka itu sudah menjadi keputusan
yaitu tujuannya ke semarang. dan sampai di terminal itu kita bertemu dengan
bus yang mewah dan tidak bayar, maka tidak mau naik bus itu karena
tujuannya beda. Kita menolak naik bus padahal ketika melihat tempat
duduknya itu nyaman sekali, AC nyaman namun kita tidk tertarik karena
tujuannya bukan semarang. kita menolak dengan kepastian. tegas menolak
walaupun bus itu gratis dengan tempat duduk yang nyaman sekali. maka kita
sudha menjadi pribadi yang konsisten ,
Lalu muncullah bus yang lebih bagus bermerek efisien, bukan hanya
gratis namun dikasih uang 100 ribu .tempat duduknya nyaman dan diberikan
makan namun kita menolak karena tujuannya berbeda dengan tujuannya kita.
seandainya kita naik aja lalu tidak nanya terlebih daulu. lalu sudah duduk
dan jalan, dan bertanya ternyata mau ke Cilacap maka memilih turun karena
tidak sesuai dengan tujuan. lalu kata kondektur bilang maaf gabisa, dan
berhenti di cilacap maka di sepanjang perjalanan akan merasa menderita
karena bus ini tidak membawa ke tujuan yang kita inginkan.
Misalnya naik pesawat dari Jeddah dan transit di singapur. ternyata ada
penumpang yang salah naik pesawat harusnya rutenya Jeddah ke Jakarta.
orangnya duduk di pinggir dan gang tempat lewat lalu disitulah beliau. beliau
terlihat tidak menikmati perjalanan. dikasih makan oleh pramugari namun
beliau tidak bisa menikmati karena pesawat beda tujuan. maka waktu kita
ditermianl kita tegas memutuskan ke Semarang dan kita tidak tergoda dengan
bus-bus mewah yang gratis. lalu muncullah bus Ramayana yang jelek namun
kita tertarik padahal harus bayar juga. Apalagi bus terakhir maka kita akan
bergegas dan naik bus. padahal duduknya itu keras dan berlubang namun
ketika bisa duduk itu nikmat sekali karena sesuai dengan tujuan.
TERMINAL KEHIDUPAN
BUS GOSIP
Muncul bus bernama gosip, mewah sekali busnya namun ketika judul
busnya gosip maka ia akan membawa dia ke neraka. maka kita tidak akan
tertarik untuk naik bus ini.
Namun ada juga orang yang tujuannya surga namun masih suka
menggosip, dan ketika sudah masuk ke bus gossip itu bawaannya bahagia
bukan menderita. harusnya jika ia sudah tau bus ini membawa ke neraka maka
harusnya gelisah apalagi yang digosipin itu lawan politik, apalagi yang digosipin
orang yang suka menyusahkan kita, maka masih banyak orang yang tertarik
dengan bus bernama gossip. maka jika kita pribadi konsisten, semenarik
apapun bus gosip maka kita akan mengatakan tidak karena saya taui bus ini
akan membawa ke neraka.
BUS RIYA’
ini biasanya dikaitkan dengan amal baik. maka apakah kita masih tertarik
dengan bus ini? misal menolong temen atau meminjamkan motor merupakan
amal baik maka jika riya akan membawa kita ke neraka.
Lebih suka dipinjam siapakah motor kita?
- oleh teman yang selalu mengisi penuh bensin
- oleh teman yang selalu tidak mengisi bensin
maka bukti kita jika tidak tertarik riya mka kita lebih suka menyerahkan motor
kita ke B. jika masih mangkel maka kita tertarik dengan riya dan belum ada
ketegasan untuk menolak. kata ulama “Jika dilihat orang semangat dan jika
tidak dilihat orang maka ia tidak semangat maka ini ciri riya”
BUS KHALWAT
Salah satunya adalah membonceng lawan jenis kayak membawa ransel. maka
jika berbonceng itu dia sedang menuju ke neraka. maka rasanya ketika
berbonceng itu harusnya menderita namun mereka merasa bahagia padahal ia
sedang menuju neraka.
Khalwat itu tidak selalu secara fisik, ikhwan pegang HP melihat profil
akhwat, lalu bilang “ nah ini cantik juga dia”. ini sama saja khalwat. Sama
akhwat juga begitu, maka foto profil itu tidak usah foto diri agar tidak
dipandangi oleh yang bukan mahramnya. Termasuk khalwat itu tidak
memandang namun membayangkan dia. Menyebutkan tegas bahwa itu bagian
dari zina mata, mengingat-ingat itu termasuk zina hati yang akan membawa ke
neraka.
BUS TAHAJUD
Penampilannya bus tidak menarik, dan membawa kita ke surga maka kita akan
tertarik dengan setiap kali dia datang maka kita akan naik. namun banyak juga
yang membiarkan bus ini lewat padahal ini bisa jadi bus terakhir yang
membawa kita ke surga dan besok belum tentu kita bertemu dengan bus ini.
namu inilah keadaan betapa seringnya kita membiarkan bus ini lewat.
bayangkan kita ke Semarang dan lewat bus Ramayana, lalu bilang saya gamau
karena busnya jelek, lalu bilang bairin maka ini aneh. maka seandainya itu pula
jika ada kesempatan tahajud namun tidak tahajud maka dipertanyakan
tujuannya adalah surga atau ?
MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN
Betapa sering bus ini lewat namun kita tidak naik. Dan supirnya adalah
orang yang berbuat jelek ke kita, lalu dia mendekat ke kita maka ini akan
menjadi bus menuju surga, dengan cara gandeng dia dan dia diajak makan
maka ini akan membawa kita ke surga. namun betapa seringnya orang yang
buruk kita , itu malah kita jauhi.
SIAPAKAH SAYA?
1. makhluk bumi yang tinggal di bumi
2. makhluk langit yang tinggal di bumi
3. makhluk langit yang ditemukan di bumi
ini sejatinya kita , untuk sementara waktu. dan suatu saat kita akan
pulang kembali ke asal kita yaitu akhirat. maka mungkinkah kita bisa
lupa asal kita?
MANA YANG LEBIH KUAT?
LOGIKA AKHIRAT atau logika dunia?
maka jika lebih kuat logika ini maka harapannya yang lebih kuat adalah
harapan akhirat. jika kita tidak lupa asal kita, yang saat ini kita sejenak
dihadirkan di alam dunia maka yang betul terpatri dalam hidup kita :
Melihat apakah di wajah iman kita ada ridha dan ikhlas kepada Allah?
Tidak mungkin dia bercermin lalu kehilangan hidupnya itu ga mungkin
namun soal wajah iman, ia mengaku bercermin namun tidak ada ridha dan
ikhlas dalam hidupnya maka seperti wajah tanpa hidung dan mulut. Apakah
kita memiliki dua kekayaan yang sangat bernilai dan pasti dimiliki oleh orang
yang beriman yaitu kekayaan ridha dan ikhlas. semiskin apapun ia secara
duniawi namun jika ia ridha dan ikhlas maka ia jauh lebih kaya dibandingkan
orang yang punya kekayaan namun tidak ridha dan ikhlas.
karena hidup ini isinya kejadian dan tidak akan mungkin ada hidup
kecuali ada peristiwa.
Hidup bermula dari kejadian yang kita sikapi dengan rasa ridha, maka setelah
itu lahirnya amal-amal kebaikan yang kita tunaikan dengan ikhlas. begitulah
yang namanya hidup. maka dari lahirnya amal amal kebaikan yang kita
tunaikan dengan ikhlas.
SIKLUSNYA KEHIDUPAN MANUSIA
kejadian ridha amal ikhlas balik lagi
bayangkan bawa mobil namun tidak bisa berputar maka tidak akan bisa
jalan maka jika roda itu berputar maka akan sampai kepada tujuan. bisa jadi
perputarannya lambat pada saat dari kejadian ke ridha karena menggunakan
perjuangan dulu untuk ridha. maka ada proses untuk menjadi ridha dan
akhirnya bisa ridha. kemudian setelah ridha dan untuk mencari amal itu
membutuhkan proses, setelah saya dihina orang maka amal apa yang bisa
dilakukan pada saat dihina begini maka itu butuh proses juga, jadi agak lama
perputarannya. dan memang alaminya begitu. seperti kita membawa mobil jika
langsung cepat berjalan maka bisa loncat. jika sudah cepat maka banyak
kejadian itu akan menjadi ladang amal. maka amal ini harus dilakukan dengan
ikhlas. dan semakin cepat semakin cepat, dan akan sampai ke tujuannya dan
akhirnya menjadi reflek. uang hilang maka ridha. jika pergerakan cepat maka
kita kan sampai kepada tujuan hidup yaitu Ridha Allah. dan cepat tidaknya
sampai ke ridha Allah itu tergantung dengan perputaran roda.
Ya Allah telah aku tutup pintu hidupku, kecuali pintu antara kau dan aku
Ya Allah biarkan pintu itu terbuka untuk selamanya agar aku bisa
menemuimu setiap waktu
menyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan jika bukan karena
izin Allah maka tidak bisa. ini yang diajarkan Allah kepada kita melalui surat Al
ankabut ayat 11 : “Tidak ada satu musibapun kecuali dengan izin Allah “
dan Allah dengan bahasa yang sangat halus menyuruh kita untuk
mengimaninya, Allah langsung memberikan kabar gembira “Barang siapa yang
iman kepada Allah maka akan berikan hidayah di dalam hatinya “
Rasa ridho itu bisa jadi rasa hidayah yang Allah berikan kepada orang yang
mengimani segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah. buktinya kita mengimani
adalah kita tidak mengeluh atas kejadian apapun yang memang terjadinya atas
izin Allah.
Jika ada orang yang tidak ridha maka Allah ingatkan “Allah tau siapa yang
mengeluh, Allah tau siapa yang tidak bisa menerima apalagi berburuk sangka
kepada Allah”. jadi ayat ini mengajarkan kepada kita selalu ridha atas semua
kejadian. kejadian itu bisa kita yang mengalami atau dialami orang lain maka
mari bersama sama mengambil makna dari musibah yang menjadi cermin
sejauh mana kita iman ataa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan ini
merupakan modal untuk membuat roda kehidupan kita berputar.
semakin tinggi ridhanya kepada Allah maka akan hadirkan sesuatu yang
lebih besar, jadi musibah yang lebih besar agar ada kesempatan untuk ridha
dengan kualitas yang lebih baik dan nilai yang lebih baik. seperti kita ujian SD
SMP SMP S1 S2 itu nilainy B walaupun sama namun kualitasnya lebih baik.
Begitulah namanya hidup semuanya menjadi ujian untuk segala
ssesuatu terjadi atas ziin Allah dan jika kita Imani maka kita rihda dan seminall
minimal ridha adalah kita berbaik sangka atas apa yang Allah karuniakan
kepada kita. misal gempa Lombok pada 28 september kemarin, lalu Allah
hadirkan kembali gempa di Palu namun tidak hanya gempa diserta lebih
dahsyat dari apa yang dialami oleh sodara kita di Lombok.
Maka sebagai orang beriman kita percaya bahwa
“Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa izin Allah”,
Allah pilih palu sebagai tempat Allah hadirkan musibah ini. Lalu tsunami itu
menyisakan kejadian di 28 september 2018 itu sudah memutuskan pesta
nomoni.
Pesta nomoni jika di jawa namanya sedekah laut untuk menolak bala, ada
kepala sapi dll yang sudah dilarungkan ke laut untuk menolak bala selama 3
hari. dan mash banyak orang yang sedang di pesta nomoni sekitar 1000 orang
yang belum semuanya ketemu.
LUMPUR LIQUIFAKSI
yang menenggelamkan dua kampung besar, sekitar 5000 orang terkubur hanya
dalam waktu sekejap sekian ratus bahkan ribu rumah ternggelam dalam
lumpur. tanah itu bergerak menenggelamkan segala yang ada. semua ini
musibah yang terjadi karena izin Allah.
MUSIBAH
sebuah peristiwa, bisa jadi manis ataupun pahit. namun orang Indonesia
bilang cenderung yang pahit. musibah mempunyai 3 arti :
1. bala’ artinya bencana kerusakan malapetaka
maksudnya adalah ‘adzab muaqaddam adalah adzab yang
didahulukan. dan ini sifatnya hanyalah Dp saja seperti kepada kaum
‘adh, allah timpakan kepada mereka musibah sebagai bala ketika
mereka ada didunia. akan menjadi bala jika meresponnya dengan
sukhthu artinya membenci.
2. ibtila’ artinya cobaan
sering denger orang yang mendapatkan cobaan sakit maka itu
menjadi cobaan untuk dia. maksudnya adalah kaffarah dzunub, jadi
Alalh ingin menghapus dosa ini maka Allah kasih dia musibah.dia ketika
mendapatkan musibah lalu direspon dengan sikap sabar. sabar adalah
menerima musibah tetapi merasakan pedihnya musibah.
Jadi dia tidak bisa memungkiri dia perih dengan musibah namun ia
menerima, dan buktinya adalah ia tidak melakukan yang Allah tidak
suka namun perihnya yang terasa itu menunjukkan proses penghapusan
dosa sedang berjalan namun dia tahan , tidak berontak dan dia terima
rasa perih itu. Jika digambarkan seorang ibu yang mempunyai anak, abis
main bola main bol di tanah berlumpur dan pulang badannya kotor. lalu
mandilah si anak dan keluar anaknya masih kotor maka si anak disuruh
mengulangi akhrinya pegang tangan anak, lalu digosok namun tidak
hilang juga kotorannya lalu disikatlah anak ini, karena badannya disikat
badannya terasa perih namun dia tau ibunya perih. karena si anak sabar
maka kotorannnya cepet bersih. demikian juga orang yang ditimpa
musibah dan terus sabar hingga dosanya maka dia kan hafal namun jika
berontak saat disikat ibunya ketika mandi maka yang harus dilakukan
adalah :
Sikap kita yang seharusnya lebih lapang namun dalam berbagi kesempatan
termasuk dalam hal hal yang bersifat untuk sedikit jahat misal kontek siasi itu
sering kali dinakalin maka sikap ridho ataupun apa?
jawaban :
tidak ada satupun musibah terjadi kecuali dengan izin Allah maka apapun
musibahnya itu yang penting sikap kita kepada orang yang bikin maslaah
musibah atau sikap kita ke Allah? ke Allah, yang paling penting tunjukkan sikap
baik kita ke Allah , seperti apapun orang yang memfitnah akan sampai dia
sanpai berhasil memfitnah apakah karena kemahiran stranggel dia ? itu karena
Allah mengizinkan fitnah itu mengenai kita dan jika tidak mengizinkan
walaupun semua orang sepakat untuk mecelakan seseorang maka mereka
tidak akan terjadi kecuali izin Allah” maka berari segalanya yang penting adalah
antara kita dengan Allah. sikap terbaik apa nih yang ditunjukkan kepada Allah.
jika lagi banyak dosa maka paling banter kita bersabar atas fitnah itu, jika
tidak terima dan rasanya ingin balas namun tidak boleh tapi saya tidak bisa dan
ditahan maka itu kita memahami bias jadi iftnah ini terjadi karena engkau ingin
menghapus dosa maka pedihnya fitnah itu akan membuat kita menahan
karena sebenenrya Allah sedang membersihkan saya melalui dia yang
diperankan untuk mengantarkan musibah ini dan urusan saya dengan Allah.
maka terima saja pedih itu dan jika dosanya sudah terpaut lewat musibah itu
maka pedihnya akan hilang dengan sendirinya sehingga besok lusa kita
bertemu orang yang fitnah kita biasa bias saja. dan jika kita menerima dan
tidak melakukan pemberontakan maka fitnah itu tidak akan menjatuhkan
kepada kita itu fitnah hanya untuk membersihkan dosa dan tidak merusak
nama baik kita.
Tema : Konsep Balasan Amal Baik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 13 Oktober 2018
MERENCANAKAN HIDUP ?
Hidup isinya hanya dua, yaitu sukses atau gagal. jika ia tidak
merencakan sukses maka ia merencanakan gagal dan siapapun tidak mau
gagal dan ingin tidak gagal maka harus dengan rencana yang matang. Segala
sesuatu yang tidak direncanakan dengan baik maka hasilnya akan tidak sesuai
dengan harapan .
MEMAHAMI HIDUP DARI MINIATURNYA
kita tau hidup itu sangat luas, diri kita adalah diri yang sangat kompleks
sehingga kita sendiri tidak paham siapa kita. kehidupan ini sangat luas
sehingga sulit untuk memhami hidup ini, dan sulit utnuk merencanakan hidup
yang sesuai dengan harapan.
Misalnya ketika membangun rumah di tanah seluas 50 meter persegi
dan dan membangun rumah di tanah seluas 5000 meter persegi itu memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda. Terkadang kita tidak bisa memahami
bagaimana insinyur merancang lapangan atau bandara yang diatas lahan yang
luas itu namun mereka bisa merancangnya karena mereka mempunyai ilmunya.
bukankah mereka untuk bisa membangun itu maka mereka menggunakan
minatur agar mudah untuk menjelaskannya? iya sama seperti Allah
menghadirkan untuk kita, miniature-miniatur kecil yang dengan
meniatur-miniatur kecil itu kita menjadi paham apa yang semestinya
direncanakan dalam hidup ini.
salah satu miniatur hidup adalah :
Dunia adalah terminal persinggahan sejenak untuk kemudian
melangkah menuju tujuan pasti yaitu surga
Jika kita ditanya maka lalu menjawab mau ke semarang dan jika ada bus ke
Surabaya maka kita tidak akan naik bahkan jika bus tersebut gratis dan
diberikan uang jika kita naik bus tersebut namun kita memilih untuk tidak naik
bus tersebut karena tidak sesuai dengan tujuan kita yaitu semarang. Sama
seperti tujuan yang pasti yaitu adalah surga. Namun kita masih tidak bisa
mengatakan dengan tegas tentang segala yang tidak membawa kita ke surga
dan ini umum yang terjadi pada diri kita.
kenapa bisa terjadi?
hidup pasti ada akhirnya maka kapankah hidup manusia ditentukan?
sukses atau tidak?
jika kita mempunyai kawan yang akrab namun seiring dengan perjalanan
waktu, kita terpisah dengan beliau karena beliau merantau untuk memperbaiki
hidupnya. 10 tahun kemudian tiba-tiba beliau mengirimkan pesan whatsAppa
dan mengatakan “ saya sudah di jogja yuk kita ketemuan karena saya kangen
dan saya sudah punya rumah di jogja sini mampir ke rumah saya.” kemudian
ketika ada kesempatan, kita mampir ke rumah beliau. dan ternyata rumahnya
bagus dan mewah, di dalam rumahnya ada kolam renang milik pribadi, memiliki
motor Harley, ada mobil mewah dan lain-lain. Namun adakah orang yang kaya
raya dan mempunyai segalanya dan berkecukupan namun ia meninggal di
tempat maksiat dan dalam keadaan sedang melakukan maksiat, maka pada
saat ia meninggal di tempat maksiat dan dalam keadaan melakukan maksiat
maka kita tidak mengatakan dia orang yang berhasil dan bilang duh kasihan
sekali dia hidup kaya raya namun matinya suul khotimah. namun ada orang
yang hidupnya miskin dan hidup selama 65 tahun dan tidak beranjak dari
miskin dan meninggal dalam keadaan msikin namun ia meninggal ketika
sedang melakukan sujud di rakaat kedua dan shalat shubuh berjamaah [ada
hari jumat. maka ia adalah orang yang sukses.
kenapa disebut sukses? karena meninggal dalam keadaan sujud.
maka kapan hidup manusia ditentukan?
diujung hidupnya.
maka merencanakan hidup adalah merencanakan ujungnya. jika hidup
ada penentuannya di ujung maka pokok pangkalnya menjadi hal yang penting.
namun jika berbicara ujung maka ada pertanyaan yang menjadi miniature
tentang hidup. jika tau hidup itu ada di ujungnya maka ada beberapa piihan
bahwa hidup manusia itu ditentukan pada :
Dalam hidup ini minituar kehidupan itu ada dan secara umum
orang tidak menginginkan yang namanya kematian, dan menolak
kematian. itu hukum yang berlaku. dalam hidup inipun,
kita jumpai hal-hal yang kita tolak namun ia tetap bisa hadir
dalam kehidupan kita, yaitu kejadian-kejadian pahit yang datang
mengunjungi kita dan dari situ akan bisa dipetakan bagiaman sikap
orang jika menghadapi sikap pahit maka ia akan menolak bersabar
ataukah bersyukur? dan ini menjadi cermin seberapa ia hidup di ujung.
jika ada orang yang memilih sabar, uang hilang sabar. diitpu orang sabar
dan yang tidak enak disikapi sabar maka ia akan menyambut dengan
sikap sabar pada ujung hidupnya. jika disambut dengan syukur maka ia
akan menyambutnya dengan syukur pada ujung hidupnya .
jika kita melukis kehidupan diatas kanvas pahitnya kehidupan maka akan
terasa lebih terang, lebih hidup dibandingkan jika kita menulisnya di kanvas
manisnya kehidupan. dan dibalik kejadian buruk akan terasa kebaikan lebih
manis dan ini merupakan kebaikan yang jauh lebih baik.
Siapa yang selalu bersyukur atas datangnya segala yang tidak diinginkan
maka sejatinya ia sedang menyiapkan senyum terbaik untuk malaikat maut
saat datang menjemput
yang menyebabkan orang berubah dari senyum ke tidak senyum itu karena
pada tubuhnya masih ada nyawanya maka jika tidak ada nyawa pada tuubh
tersebut ia tidak bisa menyuruh yang tadinya ia senyum lalu disuruh untuk tidak
senyum. sebagaimana mana orang yang ketika datang malaikat lalu ketakutan
maka wajah ketakutan itu tidak berubah sama sekali dan akhirnya ekspresi
wajah terakhir ketika tubuh tersebut diambil nyawanya adalah tidak tersenyum,
maka semua tergantung pada diri kita dan kita mau menyiapkan yang mana.
Allah akan betul-betul melihat rencana kita, apapun rencana kita itu yang
terbaik.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 16 Oktober 2018
yakin
YAQIN itu membutuhkan 3 hal, yaitu :
1. Ats tsiqoh , artinya percaya (percaya yang didasarkan pada rasa percaya)
jadi rasa percaya yang tidak didasarkan pada apapun kecuali
pada rasa percaya itu sendiri. jika percaya karena ada alasan maka ini
belum bisa disebut dengan orang yang percaya karena ia percaya
dengan alasan yang ada. maka ini percaya apda sesuatu tanpa ada alasa
kecuali ia percaya. betapa banyak orang yang percaya pada nama jika
barang elektronik perusahan X itu pasti bagus. ini ada yang seperti maka
ini percaya tanpa alasan , namun tsiqoh yang membuat kita yakin,
adalah tsiqoh kepada Allah. begitu kita percaya ke Allah itu tidak butuh
alasan, kecuali yangd dipercaya adalah Allah. inilah tsiqoh yang
dibutuhkan untuk membuat kita menjadi orang yang yakin.
Selama 3 hari dan didompet bapa ibu ada uang 10 juta . maka terasa
nyaman karena ada uang 10 juta. Jika ternyata uangnya hilang dan
tersisa di dompet 20 ribu , maka rasa tenang dan nyaman itu berubah,
kenapa bisa berubah karena uangnya hilang? maka sebenarnya yang
kita percayai adalah uangnya, padahal uang itu berasal dari Allah lantas
kenapa ketika uang hilang ketenangan dan kenyamanan juga
menghilang maka selama ini kita mengatakan yakin bahwa rezeki itu
dari Allah adalah yakin yang bukan sebenarnya dan masih ada dusta
antara kita dengan Allah. maka yakinnya tidak bersifat tsabat dan
akhirnya tidak melahirkan asy syajaah.
3. Asy syaja’ah ini bukti jika kita sudah yakin. artinya berani secara bahasa.
( mau melakukan apa saja demi untuk yang dipercayai)
ada mahasiswa yang sehari-harinya tentu biaya dari orang tua, ortu rutin
memberikan 3 juta setiap bulan. suatu saat ia menelfon bahwa ada
teman yang membutuhkan pertolongan dan harus segera dibawa
kerumah skait namun butuh uang 2 juta. kata ayahnya , kasihkan uang 2
juta yang ada direkeningmu agar dia bisa cepat berobat” . si anak ini
maka akan memberikan uang 2 juta itu kepada temannya yang akan
operasi padahal jika dikasihkan ia tidak mempunyai uang namun ia
berani memberikan uang itu karena ia disuruh bapaknya dan ia tau itu
uang yang memiliki adalah bapaknya. dan yakin ini bersifat tetap maka
ia tsiqoh kepada ortu dan tidak berubah maka ia berani memberikan
uang tsb dan jika dikasihkan maka jelas ia tidak punya uang meskipun
resikonya ia tidak punya uang.
semua orang yang ada pada diri, kita semuanya dari Allah dan
yakin, maka agar tidak ada dusta kita dengan Allah, yakin itu dari Allah
dan menyuruh kita untuk infak dengan infak yang terbaik itu adalah
Allah yang menyuruh dan uangnya dari Allah. wujud infak terbaik adalah
uang yang nolnya paling banyak yang kita mampu. jika kita yakin maka
mengambil uang dari dompet itu akan ringan namun faktanya saya tau
yang menyuruh infak adalah Allah dan uang ini juga berasal dari Allah
namun ketika memberikan uangnya tidak mantap, dan terasa berat
ketika itu disandarkan kepada Allah, maka ini isyarat tsioqh kepada
orang tua lebih kuat dibandingkan tsiqoh kepada Allah, kenapa ini bisa
terjadi?
memang banyak hal unik didalam hidup ini , ketika kita melewati jembatan ,
yang kita butuhkan adalah jembatan yang selebar telapak kaki.dan yang
diinjak adalah atau bamboo saja, dan sebenarnya bamboo yang lain itu
mubazir karena faktanya kita hanya butuh satu bamboo untuk kita bisa
lewat, namun apa yang terjadi ketika jembatannya hanya satu bamboo? kita
tidak yakin akan selamat, kenapa?
Allah itu kurang apa? Padahal Dia adalah zat yang sangat meyakinkan
buktinya adalah masih suka mengeluh, kecewa, cemas, khawatir padahal kita
tau ada Allah yang menjaga kita , melindungi kita.
kita belum yakin sepenuh kepada Allah
ini adalah hal yang sangat prinsip.
BAGAIMANA CARANYA ? AT TAGHABUN AYAT 11 MENJADI PANDUAN UNTUK KITA
JIKA KITA ingin yakin maka datangi mata airnya. ibarat kita haus dan ingin
minum maka kita harus datang ke mata air. lalu kita bertemu dengan air yang
jernih maka kita mantap untuk meminumnya. lalu ika kita ke sungai dan pas
diambil namun airnya kayak gitu maka kita tidak akan mantap meminumnya.
maka demikian pula jika kita ingin yakin maka datangi mata airnya. salah satu
mata air yang akan membuat kita yakin adalah at taghabun ayat 11 ini yang
bisa menjadi mata air yakin
“Tidak ada satu musibahpun yang terjadi karena izin Allah, Barang siapa yang
beriman kepada Allah maka Allah akan berikan hidayah ke hatinya, Allah
dengan segala sesuatu itu Maha Mengetahui”
dan jika hidayah itu ke hati maka akan yakin. maka orang yang belum
yakin , dia akan menimbang-nimbang , ini dikarenakan hidayahnya ada di akal.
kelak jika kita menemukan ayat ini mengandung dua unsur yaitu :
1. ayat qauliyyah ayat yang wujudnya ucapan Allah, maka ayat ini
adalah ayat Allah jika dilihat dari teksnya
2. ayat Kauniyyah jika dilihat dari isinya,
Pertanyaan:
lebih sering melakukan sunnah namun yang wajib tidak melaksanakannya dan
menyengaja dosa, dan merasa malu dan kotor dan selalu mengulanginya lagi di
kemudian hari, ada apa dengan ini?
jawaban :
Allah sampaikan pesan kepada orang seperti ini
Tidak mesti kita longgar dan seneng, tapi bisa jadi ketika kita
Perintah
Pelaksanaan
Variabel-variabel Pelaksanaan :
Biaya : sanggup atau tidak tergantung keimanan kita (contoh
rokok bisa yang lain belum bisa). Mau pake apa, menunjukkan ketaatan
kepada Allah (ada yang untuk rumah berani jutaan, untuk nabung haji
belum bisa).
Perasaan : perasaan kita kadang ga seiring dengan perintah Allah
SWT.
Waktu : waktu ronda sampai jam 3, harus diakselerasikan. Saya
ga bisa shalat dhuhur karena itu masuk jam kerja, terserah bagaimana
mengakalinya.
Kekuatan : minimal standar haji itu ga ngapa2in*
Pikiran : ketika kita diberi pikiran yang agak rumit maka disitu kita
lakukan akselerasi.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah
dan larangan), lalu Ibrahim menyempurnakannya. Allah berfirman:
“ Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”.
Ibrahim berkata: “(dan saya mohon juga) dari keturunanku”.
Allah berfirman: “JanjiKu (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.
(Al-Baqarah: 124)
Tema : Menguatkan Harapan Akhirat Tempat : Aula Darush Sholihat
di atas Harapan Dunia
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 27 Oktober 2018
Ketika harapan akhirat lebih kuat daripada harapan dunia, kita akan
memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.
Agar hidup ini terus berjalan, kita perlu harapan dunia. Tapi hidup di dunia
harus memiliki tujuan yang pasti, maka kita perlu harapan akhirat. Karena,
dunia adalah kampung persinggahan, tempat kita melangkah menuju
tujuan yang pasti yakni akhirat.
Menata mata dan meniti hati, adalah kunci untuk meraih hidup
yang hakiki. Hidup hakiki bisa membawa kepada tujuan surga.
Hidup hakiki adalah hidup yang dijalani sesuai dengan maksud
dan tujuannya.
Dan tiadalah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka
beribadah kepada-Ku (QS. Adz Zariyat :56)
Maksud dan tujuan hidup adalah untuk ibadah. Ibadah ialah beramal baik
semata-mata karena ingin menghamba kepada Allah. Amal baik itu luas,
bisa vertikal, bisa horizontal.
Ketika merasa percuma, tidak ada nilai ibadah dalam amalnya. Misal, sudah
satu tahun berdoa meminta jodoh, tapi tak kunjung datang, lalu dia merasa
percuma. Bila kita mau introspeksi, kita akan merasa amal-amal kita belum
sepenuhnya bernilai ibadah.
Karakteristik amal yang bernilai ibadah:
1. Beramal hanya karena Allah suka
Berobat ketika sakit, tidak ada motif lain selain Allah suka. Ada makna
apa dibalik sakit? Mungkin banyak dosa tapi tak kunjung taubat,
sedang dibersihkan oleh Allah. Ketika terjadi penurunan ibadah ketika
sakit, kita berusaha sehat, agar bisa puasa lagi, shalat malam lagi, dll.
Sakit menjadi kebaikan yang Allah berikan kepada kita. Orang yang
memahami ini, kalau kena musibah lebih banyak mengambil hikmah
daripada sibuk berdoa agar Allah angkat musibahnya.
Menolak lamaran?
Misal, ketika sedang menghafal Quran, dilamar. Ketika menolak,
bukan berarti membiarkan fitnah terjadi. Karena, menghafal Quran itu
termasuk ibadah, datangnya lamaran bisa jadi adalah gangguan.
Ketika menikah kemudian terputus menghafalnya, tak apa menolak.
Hadits mengenai menolak lamaran perlu disikapi secara proporsional.
Fokusnya tetap kepada Allah, bukan semata-mata kepada lamaran.
Kenapa mengaji?
Ingin mendapat ilmu. Itu jawaban yang masih riskan. Karena, bisa jadi
ketika ustadznya tiba-tiba diganti karena berhalangan hadir, ada rasa
kecewa, ada rasa menyesal datang, dsb.
Umar bin Khaththab memiliki saran untuk mengatasi teman seperti itu.
Beliau mengungkapkan dengan bahasa personifikasi. "Taburkan pasir ke
wajahnya." Artinya, cegahlah.
Mohon pada Allah. Ya Allah, bagiku, ini ujian dari-Mu.
Dalam Kitab Al Hikam, Ibn Athaillah mengatakan bahwa salah satu tanda
diterimanya amal ialah dibuatlah orang-orang memuji kita. Maka,
bahagianya kita bukan karena pujiannya, tapi karena Allah menerima amal
kita. Sebesar apapun pujian manusia, nilainya biasa. Seperti ketika kita
dipuji teman kuliah, biasa saja. Beda ketika dipuji dosen (orang yang
kapasitasnya di atas kita), lebih bernilai.
Dipuji rajin shalat, yang muji gak pernah shalat, maka tak ada nilainya.
Manusia tidak pernah lepas dari salah dan kurang. Aneh ketika kita bangga
dengan orang yang sama kurangnya dengan kita.
2. Bagaimana ketika orang tua bangga memiliki anak yang seperti ini dan
seperti itu?
Kalau kita sebagai anak, kita bisa minta doakan kepada orang tua untuk
tidak membangga-banggakan ke siapapun. Kalau syarat ini tidak dipenuhi,
mendingan saya tidak usah berprestasi. Karena, kasihan juga kalau orang
tua ujub dengan anaknya. Nilai amal orang tua mendidik anak bisa hangus
dengan membangga-banggakan tadi.
Tema : Yaqin Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 30 Oktober 2018
Sesuatu yang mutlak adanya, itu niscaya. Kalau untuk mahasiswa, niscaya ia
belajar. Hidup berarti melewati kejadian demi kejadian. Hidup tidak mungkin
lepas dari kejadian, hidup tidak mungkin lepas dari amal. tidak ada sikap yang
tepat untuk sebuah kejadian selain ridha, tidak ada sikap yang tepat untuk
sebuah amal kecuali ikhlas. Untuk bisa ridha Allah menyiapkan
Tujuan kita hidup:
ALLAH DENGAN SEGALA KERIDHAANNYA.
Hanya bisa kita peroleh dengan ridha dan ikhlas.
Tidak mengeluh dengan kejadian dan tidak kecewa dengan amal. Ia tidak
akan pernah kecewa dengan semua amal yang dia lakukan. Bagi orang yang
ikhlas itu tidak kenal yang namanya kecewa.
Kelak kita akan menjumpai jika ada orang yang ridha tanpa mengeluh dan
ikhlas tanpa kecewa itu sama dengan yaqin.
Kita disuruh jalan dari sini ke Parangtritis tapi dalam keadaan tidak ridha,
kemungkinan mengeluhnya besar apa ngga ? Besar. itu karena masalahnya dia
tidak yakin, orang jadi gampang mengeluh.
Yaqin kah kita kalau ada pahala yang lebih besar yang sesuai dengan pembantu
dengan gaji pembantu yang tidak sesuai dengan keinginan.
Perjalanan menuju ridha dan ikhlas sama dengan yaqin.
Yaqin itu punya pilar.
Ada orang nyebrang parit dua meter tapi dia tidak yaqin, apa akibatnya. Modal
segala sesuatu dalam hidup ini adalah yaqin. Modal menikah adalah yaqin,
bahwa dia adalah jodoh yang terbaik untuk saya.
Karena itu menjadi penting kalau kita yakin kepada Allah. kalo orang yakin ke
Allah makan dia akan menyandarkan segala sesuatu kepada Allah. kita duduk
didepan tembok, kita yakin kalo temboknya kuat, kita berani menyandarkan
badan kita ke tembok itu.
Menyandarkan segala sesuatu ke Allah itu ada caranya. Banyak orang yang
salah menyandarkannya, karena dia tidak tahu caranya. Ada 3 hal yang bisa kita
sandarkan ke Allah SWT:
1. Alam dan peristiwa alam. Kita semua tahu hidup ini tidak lepas dari
peristiwa alam. Kita menghirup itu udara alam, kita menginjakkan kaki
ke tanah itu bagian alam, kita mandi menggunakan air dari alam. Hidup
ini pergumulan dari peristiwa demi peristiwa. Kalau orang hidup tidak
mau menghadapi peristiwa2 berarti dia tidak mau hidup. Nabi kita
mengalami banyak peristiwa dalam hidupnya sehingga menjadi sejarah.
Jadi kalau hidup kita mau jadi sejarah makanya kita harus siap
menghadapi peristiwa. Jadi inilah pertama yang bisa kita sandarkan ke
Allah. Bagaimana cara menyandarkannya? Dengan cara Al-Imran
191,192 dst. Setelah mentafakkuri yang Allah ciptakan, terucaplah “ Ya
Allah, tidaklah Engkau ciptakan semuanya ini dengan sia-sia” “Robbanaa
maa kholaqta Hadzaa baa thila”.Dengan begini kita tsiqoh dan tsabat
kepada Allah.
Kenapa kadang alam seperti tidak mau hidup bersahabat, karena
mereka bertasbih tapi kita tidak. alam tidak menjadikan kita menjadi
bagian dari mereka. Buktinya banyak. Waktu lalu Rasul di kejar Suroko,
siapa yang bisa menangkap Rasul, ia akan mendapatkan 100 ekor unta.
Sudah jarak dekat di bantu oleh tanah, sehingga tidak jadi. Di gua tsur
dibela burung dan laba-laba.
3. Buah amal. buah dari amal itu tidak disandarkan ke Allah. Lindungi kami
dari adzab neraka, orang. Contoh mahasiswa belajar, ipknya 3,99. Terus
temen2nya bilang, ‘kamu kok luar biasa ipk 3,99’, ‘iyala saya babak
belur belajar’, ia menyandarkan kepada belajarnya, akibatnya dia
sombong, dia ingin dipuji, amal baiknya justru mendapatkan adzab.
Riilnya belajar itu bagian dari tasbih saya ke Allah. “faqinaa ‘adzaa
bannaar”. Hasil ini sepenuhnya dari Allah swt. Untung dalam berdagang
itu rejeki dari Allah. sehingga kalo seandainya dagang kok ga ada
untungnya, masalah ga? Oh ngga, Allah belum kasih rejeki aja. Sehingga
yang dilakukan tetep kembali ke Allah swt. Bapak bekerja biar dapat
apa? Biar dapat ridha Allah.
Inilah yang sebenarnya diingatkan oleh Allah pada At-Taghabun ayat 11 ini
menjadi mata air yaqin. Kita ingin mendatangi yakin ini. dilanjutkan di pekan
yang akan datang.
Dari kriteria ini, kita bisa mengambil kesimpulan. Lebih simple lagi tiga
tingkatan indikasi hidup bermasalah dengan Allah:
1. Hidup jauh dari Allah, akibatnya tidak menyesal dengan dosa
Kita dengan si A hubungannya jauh. Suatu saat kita menginjak sandal
dia. itu kesalahan. Si A bbilang “maaf itu sandal saya jangan diinjak”
mungkin kita tidak akan menyesal karenahubungan ia jauh dari kita.
2. Hidup terpisah dari Allah, akibatnya merasakan nikmatnya dosa
3. Hidup terputus dari Allah, akibatnya mengajak ornag lain berbuat dosa
Kadang, tidak menyesal dengan dosa yang terrjangkit dalam diri kita. Sekarang
kita ingin bicara tentang sebab. Orang yang hidupnya jauh dari Allah,
penyebabnya apa?
Siapa biang hidup bermasalah dengan Allah? ini tidak bisa dipungkiri, soal
hidup bermasalah dengan Allah itu tidak akan lepas dari Setan. Siapa yang
paling berbahaya dalam hidup kita? Setan. Sebab bahaya yang ditimbulkan dari
setan adalah bahaya yang betul-betul membahayakan. Tentang setan ini,
memang Allah pernah mengungkapkan bahwa ia memiliki iblis. Tentang iblis ini
Allah pernah bertutur, dalam sebuah ungkapan yang iblis katakan setelah iblis
diusir dari surga karena tidak mau bersujud kepada adam.
Iblis mengatakan di surat Al Hijr ayat 39, “Wahai Rabb-ku, oleh karena
sebab Engkau nyatakan aku ini sesat sungguh dan sungguh akan aku tazyin,
mereka manusia di muka bumi. Dan sungguh serta sungguh akan kami ighwa’”
jadi setan ini memiliki 3 tekad kepada manusia. Strategi iblis dan diikuti oleh
pengikutnya, yaitu:
3 khuthuwat syetan yang membahayakan hidup manusia
1. At-Tazyin (menghias-hiasi)
Tipu daya setan yang membuat manusia tertarik kepada
keburukan. Artinya menghias-hiasi. Yang dihiasi adalah keburukan yang
ketika setan melancarkan strategi tazyin banyak manusia yang
melakukan keburukan. Kalau nggak ada tazyin nggak akanmungkin
manusia berbuat buruk. Yang namanya dosa, mana yang lebih kotor dari
dosa dan kotoran? Dosa. tapi kenapa manusia bisa melakukan
keburukan? Ada tazyin yang dilakukan oleh setan. Missal, ada kotoran
ditaruh di nampan. Dihiasi. Orang yang nggak paham akan menganggap
itu kue bolu. Maka kira-kira begitulah at tazyin. Akhirnya orang melihat
keburukan itu sebagai kebaikan.
2. Al Ighwa’ (menyesatkan)
Awalnya akan dilemparkan strategi tazyin, setelah itu setan akan
melembarkan ighwa’. Yaitu tipu daya setan yang membuat manusia
menikmati keburukan. Manusia menyadari bahwa ia tersesat, orang
yang sebenarnya tersesat tetapi tidak merasa tersesat. Tidak menyadari
bahwa yang ia lakukan adalah keburukan. Karena kalau at tazyin saja,
maka ketika setan bisa menyesatkan ornag, orang akan segera sadar.
Maka agar orang ini tidak cepat sadar lalu diberi Al Ighwa’. Dia merasa
melakukan keburukan tapi ia tidak menyadarinya.
3. At-tasytin (penyetanan)
Tipu daya setan yang membuat manusia mau menjadi kaki
tangan syetan. Jadi, setan belum puas jika manusia senang dengan
keburukan. Tapi setan ingin manusia menjadi bagian dari mereka.
Karena setan yang jadi anak buahnya iblis, mereka merasa memiliki
banyak program yang kalau mereka sendiri yang melakukannya pasti
gagal. Jadi mereka membutuhkan manusia, agar mampu
melakukannya. Contohnya, konser music (ada khamr, pergaulan bebas).
Misalnya, panitianya setan, pemusiknya setan, jika tempatnya dikuburan,
maka tidak ada yang manusia yang mau hadir. Biar orang orang mau
datang, maka “ini perempuan wajahnya cantik, suaranya bagus.”
dihembuskan at-tazyin, al ighwa’. Dijanjikan kepada orang tersebut kalau
mau menyanyi dibayar mahal. Publikasi medsos. Dihari H banyak yang
datang.
Tidak ada yang akan menunggu seminggu lagi. artinya logis jika
bertaubat itu harus disegerakan. Ada sebuah kisah dari seorang
penguasa yang sangat dzolim dan tiba-tiba ia mati. Dipanggilkan tukang
gali kubur yang professional. Digali dengan galian yang bagus. tapi pada
galian yang terakhir, tiba-tiba muncul ular. Ularnya lain daripada yang
lain. diperhatikan betul, ah ini ular bermasalah. Lalu mereka menutup
kubur tersebut. Dicari tempat lain, lalu muncul lagi. sampai 30 galian.
Tentu penggali ini lelah. Bingunglah orang-orang. Lalu ditanyakan ke
seorang alim, apa kata seorang alim? “kuburkan sang penguasa itu
bersama ular yang ada” jadi kuburnya penuh dengan siksa.
2. Barangsiapa yang beramal baik dalam keadaan dia punya dosa yang
belum ditaubati, maka kebaikannya hanya dinilai sebagai penebus
dosa.
Misal, mengadu domba, berzina, mencuri. Tapi nggak mau taubat. Lalu ia
melakukan kebaikan, maka amal tersebut hanya sebagai menebus dosa
yang ia lakukan. Karena itu boleh jadi nanti di akhirat, amal baik
manusia yang ditimbang. Missal, amal baiknya 90.000 dan
keburukannya 100.000 karena ia belum bertaubat, maka ia akan ke
neraka dulu. Tapi jika ia sempat bertaubat, maka 100.000 ini akan
dihapus oleh Allah. Dari itu, kita harus segera bertaubat kepada Allah.
Apa tanda-tanda taubat kita diterima oleh Allah? tanda hati kita telah kembali
putiH
1. Ringan dalam kebaikan
2. Setiap kebaikan membuat diri merasa semakin dekat dengan Allah
3. Tidak ada perih dan pedih dalam pahitnya hidup
Semua diterima dengan lapang dan ridho, ikhlas. Itu ciri bahwa bekas dosa
sudah terhapus dari diri kita. Apa saja syaratnya?
1. Adanya penyesalan
“kenapa dulu waktu SMA saya nggak sholat? Kenapa pergaulan saya waktu
SMA tidak terjaga”
2. Berjanji tidak mengulanginya
3. Istighfar
4. Jika berkaitan dengan manusia maka harus meminta maaf.
Mudah-mudahan hari hari kedepan adalah hari hari yang selalu diisi dengan
taubat kita kepada Allah SWT.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik yang Tak
Pernah Redup #3
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 06 November 2018
Perbedaan antara orang beriman dan tidak beriman adalah yakin. Betul-betul
kita melakukan apapun karena yakin ke Allah.
Melihat apakah di wajah iman kita ada yakin kepada Allah. Kalau yakin, dagang
bukan untung mencari keuntungan. Kalau ada keuntungan, orang beriman
meyakini bahwa itu rezeki dari Allah SWT. Bicara soal yakin bahkan Ali Bin Abi
Thalinb mengatakan iman keseluruhannya adalah yakin. Yakin adalah hal yang
paling pokok di dalam iman. Kalau iman itu wajah, yakin adalah pipi.
YAQIN adalah nilai-nilai hidup yang membuat seseorang mukmin terikat dengan
Allah. Orang kalau yakin, hidupnya akan bernilai. Manusia dilihat dari nilai diri
daripada harga diri. Tetapi manusia melihat dari harga diri, makanya manusia
merasa marah kalau harga dirinya diinjak-injak. Harga diri manusia bukan
urusan manusia. Kalau kambing punya harga diri, harganya bisa 2 juta.
Akan berbeda jika kita membantu dengan yakin, dan akan muncul ide, kita
ambil uang 20 ribu itu tidak dikasihkan ke kasir dan tidak dikasihkan ke ibu,
lalu kita jatuhkan ke bawah, dan begitu jatuh lalu bilang ke ibu, dan si ibu itu
akan menengok melihat uang 20 ribu. Lalu, Ia akan menyimpulkan uang itu
adalah uang beliau padahal itu adalah uang kita. maka itu artinya, kita betull
betul beramal cukup hanya Allah yang melihat.
Jadi jika bapak bapak ingin menambahkan uang belanja untuk istri caranya
gimana? caranya ketika istri lagi tidur lalu ambil dompetnya, terus masukkan
uang 200 ribu dan dikembalikkan ke tempat semula, pas besoknya istri buka
dompet kaget kenapa ada uang 200 ribu,
maka si istri akan menyimpulkan, “oh kemarin saya salah hitung’.
maka jika suami melakukan ini rugi ga? ini tergantung rasa yakinnya kepada
Allah, cukup allah jika ini adalah amal dan bagi saya tidak ada masalah.
maka orang yang yakin itu terikatnya hanya kepada Allah, tentu ini tidak berlaku
untuk amal yang tidak bisa pasti akan dilihat oleh orang lain.
Apa yang berat untuk hati ? untuk tidak mengeluh padahal jika sudah mengeluh
maka tindak lanjutnya adalah marah dan sulit untuk bersyukur.
Rahmat Allah itu selalu mendahului adabnya , dan Allah selalu mendahulukan
kasih sayang, dan kasih sayang Allah itu luar biasa.
Hadits menyebutkan bahwa “kasih sayang Allah itu ada 100 bagian,
diantara 100 itu , Allah turunkan ke muka bumi ini”
Satu kasih sayang tersebut hanya 1/ 100 bagian dari kasih sayang Allah dan
sisanya akan Allah berikan nanti di akhirat, padahal hanya dengan satu kasih
sayang ini yang membuat induk kambing tidak menginjakkan kakinya ke
anaknya yang baru lahir. Memang untuk merasakan apapun adalah kasih
sayang Allah itu butuh qalbun salim. semua yang ada dalam hidup kita adalah
kasih sayang. sakit adalah sebenarnya adalah kasih sayang Allah, letaknya
adalah Allah tau. Dia sudah banyak berbuat dosa dan ditunggu tobat ga tobat
tobat maka Allah kasih sakit karena Allah sayang sama dia. jika dia tidak
memahami maka kasih sayang Allah ini bisa menjadi cobaan.
3. Nafsu Zakiyyah adalah nafsu yang membuat kaki kehidupan kita enggan
melangkah di jalan hidup yang kotor dan kumuh.
ketika sifat zakiyyah lepas dari nafsu maka ia akan melangkah ke hal
yang kotor. namun jika melekat maka seberapapun anak main lumpur jika
ia sudah mandi dan ganti baju maka ia tidak akan mau main lagi.
Kalau baju kotor dan badan kotor maka akan dilewati jika ada jalan yang
kotor. Kalau tubuh bersih, tidak akan melewati.
Istiqamah di atas jalan yang lurus. Istiqamah butuh yakin. Yakinnya kita
adalah yakin menuju surga. Ketiganya ada di dalam Al-Qur'an.
Bagaimana agar yakin menghujam di kehidupan kita ?
Di manakah kita bisa menemukan yakin?
Tidak ada satu musibah pun yang tanpa izin Allah. Barangsiapa yang
beriman kepada Allah, Allah akan hidayahkan iman itu ke dalam hatinya.
Dan Allah dengan segala sesuatu itu Maha Mengetahui.
musibah itu adalah bahas Arab yang sudah menjadi bahasa Indonesia, namun
ada pengurangan makna, orang Indonesia sudah jika mengatakan musibah itu
konotasinya tidak enak. ini yg tidak sesuai dengan makna asli musibah
.
Musibah itu ada 2 kemungkinan :
1. Al-Farahu segala yang menyenangkan
sukses itu musibah, lulus juga musibah
2. Al Hazan kesedihan, ketakutan,
Dua duanya tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah.
Apa maskudnya ?
maka kelak nanti akan jumpai betapa musibah bapak farah
maupun hazan menjadi jendela hidup yang menghubungkan kita dengan
akhirat. betul betul bisa terhubung dengan akhirat.
Kenapa?
Terhubung ini sekaligus menjadi taddabur kita, ini hanya akan terjadi bahwa
musibah akan menjadi jendela akhirat kalau jiwa kita adalah jiwa
muthamainah, maka ayat ini menjadi cerminan sejauh mana kita memiliki
jiwa muthmainah,
kenapa bisa menjadi jendela?
ini sudah menjadi rumus. Orang yang hidup di dunia susah itu surganya lebih
tinggi dibandingkan orang yang hidup di dunianya senang. maka peristwia
yang baik menyenangkan dan menyusahkan adalah jendela akhirat.
Namun yang hanya bisa merasakan ini adalah jiwa muthmainah.
JIWA MUTHMAINAH
meyakini bahwa dibalik susahnya hidup ada akhirat yang lebih indah.
Maka akan selalu tenang menghadapi apapun karena senang dan susah itu
tidak mungkin menyapa saya kecuali dengan izin Allah.
Allah berpesan ”Barangsiapa yang iman kepada Allah, makna iman disini
ada dua yaitu percaya bahwa semua musibah terjadi karena izin Allah baik
buruk, dan yang kedua adalah percaya bahwa semua musibah izin terjadi pasti
membawa kebaikan. jika kita iman maka pasti akan ada kebaikan dan Allah
akan berikan hidayah dalam hatinya.
Dalam wujud Allah jadikan hatinya adalah hati yang selamat. jadi Qalbun
adalah buah dari iman bahwa segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah , dan
apapun yang Allah izinkan terjadi pasti akan ada kebaikan dan menjadi hati
yang salim. Jika hatinya sudah salim maka “Allah dengan segala sesuatu itu
Maha Mengetahui “
Allah mengetahui segala sesutu seberapapun kita punya nafsu ingin berbuat
buruk namun si nafsu tau bahwa Allah Mengetahui maka ini tidak akan
mendorong untuk berlaku buruk secara logika. Nafsu adalah keinginan. maka
ini sudah cukup menjadikan nafsu kita menjadi nafsu zakiyah yang tidak berani
untuk berbuat dosa. Jika 3 hal itu ada pada diri kita maka akan lahir YAQIN.
CINTA adalah pintu terbaik bagi masuknya segala kebaikan tetapi CINTA
Juga menjadi pintu terburuk bagi masuknya segala keburukan.
pintu cinta ini menjadi rebutan bagi masuknya kebaikan dan keburukan..
Cinta merupakan milik semua generasi, cinta ini bisa jadi pintu terbaik bagi
masuknya kebaikan maka beruntunglah jika kebaikan ini masuk ke dalam diri
kita melalui pintu kehidupan bernama cinta, maka kita akan mencintai
kebaikan, dan kebaikan menjadi sesuatu yang kita cintai.
Namun terkadang kebaikan masuk bukan dari pintu cinta yaitu terpaksa
maka ia akan melihat kebaikan itu menjadi sesuatu yang menjadi beban, maka
apakah selama ini kebaikan akan masuk dalam diri kita melalui cintai atau
terpaksa? banyak yang melalui pintu terpaksa, misal shalat, dzikir
membacaAl-qur’an, mengaji, puasa, ini dilakukan karena terpaksa dan rasanya
tidak enak. Namun jika semua itu masuk melaui pintu cinta maka akan terasa
menyenangkan.
Siapa yang lebih banyak diizinkan untuk masuk ke dalam diri kita? Lebih
Membaca Al-qur’an itu baik, ngobrolin kejelekan orang lain itu buruk.
Lalu, maka lebih asik membaca Al-qur’an atau mengobrolin jeleknya orang?
Membaca Al-qur’an itu baru sehalaman namun rasanya sudah membaca
setahun sedangkan mengobrolin jeleknya orang itu rasanya lebih asik maka
ini menunjukkan kita masih lebih gampang berbuat buruk. ini merupakan
perkara yang berat karena orang jika sudah memasukkan keburukan melalui
cinta maka mengusirnya akan susah, ia mengetahuia jika cerita jelek orang lain
itu merupakan perbuatan buruk, tapi gimana ya ini terasa asik hmm ?,
ini terjadi disebabkan karena masuk melalui pintu bernama cinta. boleh tidak ya
berlaku buruk? jika mau sih boleh saja melakukannya namun jika masuk ke
dalam diri maka pasti kan masuknya melalui pintu terpaksa karena akan
mudah mengusirnya.
HIDUP
hidup tidak akan lepas dari buruk dan baik. Hidup itu terbagi menjadi :
Allah akan memberikan surga, lalu pahala untuk orang sabar itu tidak
menggunakan hitungan , dan karena saking banyaknya balasan untuk orang
yang sabar dan itu semua Allah yang mengatakan , yang mempunyai surga.
walaupun sabar itu tidak menarik namun kita tau balasan untuk orang
yang sabar , kira-kira tertarik ga untuk sabar? iya tertarik. namun ada juga
orang yang tetep tidak tertarik, iya sih tau jika sabar itu balasannya surga
namun, saya ingin jalan yang lain untuk ke surga . padahal sabar itu jalan yang
paling dekat dengan surga.
3 LOGIKA PEMUSUHAN
1. Seorang musuh tidak akan mau memenuhi keinginan musuhnya
Kakak dan adik ,jika sedang musuhan dalam pertemuan
keluarga , lalu kaka bilang ke adik
“Dik ambilin piring dong, lalu adiknya menjawab “ tidak sudi
memang gabisa ambil sendiri” . dan ini loh jika sudah tidak mau
memenuhi keinginan musuhnya. maka lihat dengan diri kita sendiri,
apakah terjadi dengan diri kita? \
maka jika betul ingin menjadi orang ikhlas, misal motor kita
dipinjem teman dalam keadaan bensin kosong, maka ikhlas kita
menerimanya? ikhlas, dan jika besoknya beliau pinjem lagi apakah akan
dipinjamkan? jika ikhlas maka akan meminjamkannya.
jika kita ingin pahala besar dan pahala itu ada senyum kepada
yang manyun . maka tertarikkah kita senyum kepada si manyun? jika
tidak maka ada dua pribadi di dalam diri kita.,
kenapa kita tega memusuhi diri sendiri? maka yang paling berat adalah
mengalahkan musuh yang musuhnya adalah diri sendiri dan ini yang
harus kita hadapi !
Surga itu disini atau disana ?disana, jauh atau dekat? Jauh. Dimanaaa yaaa.
yang membuatkan kendaraan untuk kesana adalah ta’at.
Berarti yang harus kita pastikan saat ini kita berada di kendaraan apa? Taat.
Bisa ngga kita naik kendaraan 10 menit turun, nunggu kendaraan selanjutnya,
naik, turun lagi, naik lagi 10 menit kemudian. Ada ngga yang begitu?
Apakah kita dalam hidup ini selalu dalam tha’at atau pernah keluar dari
kendaraan tha’at? Mungkin kita keluar dari kendaraan itu, kita sholat, habis itu
keluar lagi. Kapan kita sampainya kalau gitu, kalau hidup dibatasi oleh keluar
masuknya ketaatan kita.
Cukuplah Allah dalam hidup dan kehidupan kita, ini yang akan membuat
orang yaqin maka jika orang ini melakukan amal maka kualitasnya berbeda
dengan orang yang tidak yaqin.
Maka cukuplah Allah yang melihat amal saya. contohnya adalah jika
suami memberikan uang belanja terlalu banyak maka mau diapakan?
Jika uang belanja terlalu banyak lalu akan dikembalikan 300 ribu dan saat itu
betul betul mengembalikannya kepada suami, apakah ini sudah menunjukkan
bahwa ibu adalah istri yang baik ? itu aja sudah luar biasa. Namun karena ibu
orang yaqin maka ibu punya cara untuk mengembalikkan uang tersebut yaitu
dengan memasukkan uang ke dompet suami ketika ia tidur, dan ia akan
berkesimpulan salah menghitung uang dan tidak berpikir ada yang
menambahkan uang tersebut di dompet. dan bagi orang yang yaqin sudah
cukup yaitu cukup Allah yang melihat amal saya.
Ketika di kampus melihat motor teman yang sangat kotor bisa jadi
mungkin sebulan sudah tidak dicuci dan temen antum lagi kuliah maka inii
kesempatan untuk membersihkan motor temen yang kotor tadi dan ketika
selesai udah ditinggalkan motor tersebut. Lalu, pemilik motor gatau itu amal
antum tapi Allah tau, dan itu sudah cukup. dan kita tidak akan bilang bahwa itu
kita yang melakukannya karena cukuplah Allah yang melihat amal saya.
Begitu keluar maka akan celaka maka begitu pula dengan orang yakin
dengan ayat al quran maka ia tidak berani keluar dari ayat Quran.
Al hujurat ayat 12:
2. Qauniyyah
Wujudnya adalah alam dan peristiwa alam. dan apa saja yang diciptakan
Allah adalah alam maka alam adalah ayat Allah yang menunjukkan
keagungan Allah, kasih sayang Allah, kebesaran Allah. maka saudara
kita yang di kampus umum seperti teknik, fisika, obat, semuanya itu
adalah qauniyyah, berarti sebenarnya ini adalah ayat-ayat Allah. dan ilmu
qauniyyah adalah bagian dari ayat-ayat Allah.
Misalnya kita sedang jalan, nada motor mengebut dan ada
genangan air itu terciprat kepada kita maka ini adalah suatu peristiwa.
sehingga ini adalah ayat Allah karena ini terjadi atas izin Allah, maka
jika kita tau inii ayat Allah, maka kita akan mengatakan innnaliahi ngga
mungkin ini terjadi tanpa izin-MU. dan kita sempurnakan dengan cara
kita berprasangka baik kepada beliau dan kemudian yang muncul
adalah Doa “ Ya Allah selamatkan beliau” maka ini menunjukkan
bahwa kita adalah orang yang yakin dengan ayat qauniyyah.
Misal : Membeli jeruk ternyata asam, maka respon kita apa? yang
muncull adalah doa, Ya Allah jadikan usaha beliau menjadi usaha yang
berkah , lalu besoknya membeli jeruk dan mendoakannya lagi.
Yakin ini menjadi hal yang sangat penting karena untuk mewaspadai
amal yang bisa membawa ke neraka , yaitu amal taat yang kita lakukan
bukan karena yakinnya kita kepada Allah. Ada orang yang melakukan
shalat wajib maka saya lakukan, sehingga ia melakukan shalat wajib
adalah untuk menggugurkan kewajiban, maka dia melakukan shalat
wajib itu bukan karena yakinnya dia ke Allah, karena jika yakin itu
berbeda dengan orang yang melakukan amal karena yakin kepada Allah.
Ayat - ayatnya untuk kalian dan Allah berpesan mudah mudahan kalian
bisa berpikir. Perintahnya adalah kita berpikir tentang ayat-ayat Allah
maka yang kita lakukan adalah ta’kilun untuk menjadi upaya agar kita
yakin, maka kita penuhi yang menjadi keinginan Allah yaitu agar kita
berprikir.
Ibarat jalan, 4 pengaruh itu membuat kita cepat sampai kepada tujuan kita.
Maka kira-kira jika kita ikhlas dan ridha, berapa nilainya ? harga tiket 300 ribu,
dan bukti kita berpikiran lurus itu kita ridha menerima dan tidak jengkel ke
temen, dan kita akan mendapatkan nilai yang besar dari Allah.
jika kita pergi ke masjid ternyata memang sering kehilangan sandal maka
takmir masjid itu menyiapkan sandal selop yang harganya 300 ribu padahal jika
kehilangan itu sandal harganya hanya 10 ribu, maka kita akan ridha dan ikhlas
jika kekhilangan sandal.
pertanyaan ;
1. Tiket dibawa temen dan temen naik kereta dan kita tertinggal? maka inii
kecewanya berpangkat-pangkat , gimana acaranya menetralisir?
jawaban :
kembali ke ayat-ayat Allah, sejauh kemauan kita yakin kepada ayat ayat
Allah, caranya adalah dengan yakin bahwa apapun yang terjadi itu atas
izin Allah maka jika yakin, menandakan pikiran kita itu lurus dan itu
akan membawa kebaikan untuk kita. dan yang kita ikhtiarkan adalah
bahwa apapun kejadiannya pasti membawa kebaikan. kebaikannya itu
sudah jelas bahwa kesempatan kita untuk menunjukkan sikap ridha
kepada takdir Allah, namun bicara ridha itu susah. kenapa kita susah
untuk ridha?
Tema : Mencintai Diri Sendiri Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 17 November 2018
Prolog :
Jika kita berada di tengah padang pasar yang panas tentu kita akan
kepanasan lalu kita ketemu dengan gubug yang mana kita tertarik untuk masuk
ke gubug tersebut dan menjadi teduh suasananya. lalu ketika mau masuk
gubug, ternyata ada sebuah gedung.
Islam adalah rumah kehidupan yang indah yang Allah bangun utnuk
mansuia di tengah-tengah panasnya kehidupan
maka jika kita menginginkan rumah yang tenang dan bahagia maka kita
mencari Islam ini , dan dengan hadir ke majelis ilmu ini untuk mendapatkan
rumah yang bernama Islam. Islam mengajarkan hal-hal yang penting bagi hidup
dan kehidupan kita. dan islam mengajarkan bahwa hidup adalah kumpulan
dari berbagai kenyataan.
LARI
Betul- betul kita harus lari dan siapa yang lari maka ia akan selamat.
SUDAH SEKIAN LAMA KITA BERJALAN?
SAMPAI DIMANAKAH PERJALANAN HIDUP KITA BERJALAN ?
yang menjadi pikiran kita itu adalah sudah deket dengan neraka atau
surga? jika kita dihina orang maka yang Nampak jalan ke surga atau ke
neraka? jika dia kepikran dan harus membalas maka ini jalan ke neraka
maka jika ke surga deket maka yang Nampak adalah kalan surga
dengan harus memaapkan.
KENAPA KITA DENGAN SURGA MASIH TERASA JAUH?
Kualitas hidup para ahli surga itu masih jauh dengan kita karena
jika surganya sudah dekat maka dia akan lebih pantas disebut ahli
surga. dia adalah orang yang perilaku hidupnya adalah para orang
perilaku ahli surga. ahli surga itu, mungkin ga saling bermusuhan?
misal ada orang yang bermadzhab maka ga mungkin ia melanjutkan
permusuhannya di surga. ahli surga adalah ketika bertemu dengan orang
yang berbeda pendapat itu saling mengasihi dan tidak memporandakkan
perbedaan pendapat apalagi perbedaan yang sifatnya furuiyyah.
maka apakah cukup kita sampai di klaten sampai jam 1? maka apa yang
akan kita lakukan? akan bersegera berangkat ke klaten karena akan
mendapatkan hadiah mobil dan waktunya dibatasi. dan kita berangkat sebelum
jam 9 dan di jam 9 itu kita sudah sampai Amplaz. maka asumsinya jam 10 kita
sudah sampai untuk menerima mobil itu. dan kita pun bergerak ke arah klaten
dan dipukul 10 itu sampai di janti maka perjalannya itu lambat, lalu jalan lagi
dan pukul 11 sampai bendara, dan jam 12.51 baru sampai batas kota klaten.
dan ini saja sudah lewat 11 menit maka akhirnya mobil itu hangus. maka orang
itu akan kecewa sekali, maka yang mestinya kita tidak mendapatkan mobil ,
maka jika tidak dapat surga tapi tidak mendapatkan surga itu kecewanya ga
bisa dibayangkan.
maka jika orang itu kita maka kita akan mangkel. tetapi jika kita sampai
disini jam 10 di klaten dan maka akan mendapatkan alfard.
ini menjadi penyakit umum untuk mahasiswa, satu lewat hari dan
akhirnya tinggal satu hari, dan begitu tinggal 1 hari logikan dirubah, satu
hari kan 24 jam, dan akhirnya tiba tiba tinggal satu jam dan tidak cukup
untuk mengerjakan tugas dan jika cukup maka begitu dikumpulkan
dapat nilai D karena asal mengerjakan. begitu juga ke surga , penyesalan
akan dirasakan jika kita menunda amal.
Jika ringan beramal, misal sedekah ringan maka harus ditanya dulu
berapa sedekahnya, maka kalo kata orang zaman sekarang masuk toilet
aja bayar 2 ribu masa untuk surga mau bayar berapa?
ini berlaku untuk orang yang beramal dengan motif dunia, seperti orang
yang berpergian namun mampir. jadi mereka beramal itu tidak ikhlas, ia
beramal karena ingin dipuji oleh orang lain dan ini bisa mengundang
masalah. bayangkan jika beramal itu harusnya untuk akhirat dan Allah
bukan untuk dunia, jadi betul apa yang dilakukan ini semata mata
karena kita dengan Allah dan tidak ada motif dunia maka amal kita akan
sampai ke Allah. dan kita berlindung dari riya dan ini berat karena
mengundang kemurkaan Allah.
shalat terus namun maksiat jalan, dan ini namanya bolak balik. dan
begitu pula jika orang ketika dijawab ingin ke surga namun ia masih
melakukan maksiat dan melakukan buruk. ibarat ia melakukan baca
quran lalu dia bisik bisik , kok ga ada yang memperhatikan kita?
caranya hati ini bahagia maka jika infak hatinya bahagia maka inii
adalah bahagia yang membuat hati kita berat namun kita berusaha
dalam hati berat itu kita berusaha membuat hati kita bahagia maka
amal yang kayak gini akan membuat kita sampai ke surga.
jika kita senyum maka kita cari orang yang bawaannya manyun.
maka amalannya kan ada nilai dan malah lebih bernilaii
dibandingkan kita senyum kepada senyum.
cari orang yang jika kita berbuat baik namun dia berbuat buruk..
karena mana kita aslinya lebih suka imam yang suaranya enak atau
tidak enak? jika suaranya enak lalu hati kita bahagia maka ini
bahagia yang tak bernilai lebih.
Pertanyaan :
1. Lebih banyak mana pahalanya antara yang menjalankan amal ringan
dibandingkan yang menjalankan amal tapi berat, jika kita melakukan
apa yang Allah suka maka itu ada muhajadah ?
jawaban :
infak 10 ribu itu ringan, infaq 100 ribu itu berat maka yang lebih berat
pahalnya adalah 100 irbu, dan jika kita berat dengan amalan itu
kecepatan amalannya tinggi, apa korelasinya dengan mujahadah .
Faktanya amal ini berat karena tahajud puasa itu berat `tapi jatuhnya
dia itu ringan, maka berat kita melakukan apa yang Allah sebut
mujahadah. itu kita lampui karena kita sudah melakukan mujahadah.
jika menurut itu berat namun ketika melakukannya itu ringan di hati,
senyum kepada yang manyun itu berat di akal, tapi di hati ringan kenapa
ringan?
karena kita tau kalo saya senyum kepada yang manyun itu pahalanya
lebih besar. disuruh angkat dua jenis batu yaitu 1 kg dan 15 kg, jika kita
bawa 1 kg maka kita hanya akan diberi ongkos 1000 dan jika membawa
batu yang beratnya 15 kg itu kita akan dikasih ongkos 15 juta dan
jaraknya sama yaitu sejuah 10 m. maka kita akan memilih 15 kg , itu
berat di akal namun begitu kita mengangkatnya ringan karena ada 1.5
juta, maka ini berat di akal dan ringan di hati. jadi bagi orang yang
memahami tentang ini maka yang akan diraih adalah malah yang
nilainya tinggi disisi Allah. dan terasa itu adanya didalam hati.
maka jika kita berbuat baik lalu dibalas keburukan maka ia adalah
berkah karena dengan itu pahalanya dari Allah semakin banyak namun
inilah yang kadang itu belum nyata , seperti puasa, lebih suka harinya
sejuk hujan dan waktunya pendek atau harinya panas yang betul panas
dan siangnya panjang? maka mana yang lebih kita suka? kenapa kita
lebih suka siang yang pendek dengan suasana yang teduh. Kenapa ?
padahal kita semua itu jika panas dan panjang itu pahalnaya lebih
banyak dibandingkan jika harinya sejuk dan pendek, itu ada pahalanya
namun tidak sebanyak , kenapa kita suka bekerja ringan sesuai kita
seneng bekerja dengan gaji berat namun kenapa kita belum senang
amal yang berat padahal bayarannya besar ? maka ini kita belum
mengenal siapa kita yang sebenernya.
Tema : Tadabbur Surat At Taghabun :12 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 20 November 2018
At-Taghabun ayat 12 :
ada dua bagian dari surat At-taghabun ayat 12 ini yaitu taatilah Allah dan
taatilah rasul. Ayat ini menyuruh untuk berlaku taat.
apa itu taat?
Tha’at adalah kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuannya
yaitu surga.
Hidup adalah pilihan yaitu pilihan untuk menjadi orang baik atau untuk
menjadi orang buruk. karena menjadi orang baik dan buruk itu adalah pilihan
dan tidak ada kaitannya dengan takdir. jika ia mau menjadi orang baik maka ia
akan bisa menjadi orang baik.
Orang baik adalah orang yang selalu menjadikan apapun sebagai
kesempatan untuk berbuat baik. jadi dia memaksa untuk melakukan hal – hal
yang baik. jadi kalau ada orang yang melakukan hal buruk, berarti ia telah
memaksa diri untuk menjadi orang yang buruk. Karena semua orang kalau di
tanya pasti maunya jadi orang baik bukan jadi orang buruk. maka jadi orang
baik itu simple, gampang dan medianya adalah apapun, bisa tempat waktu
keadaan, termasuk juga takdir.
Takdir seburuk apapun pasti pengen nya yang baik. contohnya musibah, ,
kira-kira itu takdir buruk atau baik? buruk. Bagaimana menjadikan musibah
menjadi takdir baik? yaitu dengan cara kita bersabar. maka jika ada orang yang
memilih untuk menjadi orang tidak sabar maka ia memaksa dirnya untuk tidak
menjadi orang yang sabar.
ini menjadi garis Allah SWT, karena apapun pintu surga yang Allah
hadirkan dan untuk kita buka dan pintunya ada di alam dunia , dan
Jika membuka pintu surga itu ketika di dunia maka pintu surga itu ada
didunia maka apapun itu pintu surga, misal sehat adalah pintu surga dan jika
sakit itu juga pintu surga, miskin itu pintu surga dan kaya juga pintu surga. Pintu
surga itu bisa menyenangkan dan menyusahkan.
Dan mana surga yang lebih indah, pintu sruga yang menyenangkan atau
pintu surge yang menyusahkan ? pintu yang menyusahkan, seperti jika kita
mendapatkan pembantu yang cocok dan sebenarnya itu adalah pintu surga
yang lebih iman. dan pokok pangkal untuk menjadi orang baik adalah iman
.
Allah selalu dan selalu membantu hamba hambaNya yang ingin
menjadi orang baik . cara Allah membantu dengan banyak hal, dan salah
satunya adalah dengan menghadirkan sosok yang baik dan mulia, itu adalah
salah satu cara Allah membantu.
“Sungguh dan sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan
kamu sendiri, berat serasa olehnya penderitaanmu
Ada juga habbab , beliau pernah ditangkap orang kafir kemudian habab inii
dibawa ke Mekkah lalu disiksa dengan penyiksaan luar biasa, lalu orang
kafir bertanya
“Jika Rasulullah menggantikanmu dan engkau akan bebas, bagaimana?”
lalu kata habbab,
“Demi Allah aku tidak rela Rasulullah tertusuk duri dibandingkan aku
bersenang senang” . ini adalah cinta luar biasa yang ia tidak ingin Rasul
tertusuk duri.
Ukasyah, ketika Rasulullah sedang bersama sahabat , di hari dimana
beliau menjelang wafat, kepada para sahabat Rasul mengatakan
“Jika di antara kalian pernah didzolimi oleh aku maka inilah saatnya
kalian menuntut balas”.
lalu sahabat semua tertunduk dan sambil geleng geleng kepala. dalam
suasana hening lalu mereka dikejutkan oleh suara seorang sahabat.
“saya ya Rasul , saya pernah merasa diizolimi olehmu ketika dipukul
punggungku oleh tongkatmu”
dan Rasul ingat, namun Rasul itu memukul bukan maksud untuk
mendzolimi beliau dari perbuatan yang tidak disukai oleh Rasulullah. lalu
kata nabi,
“Baik Bilal tolong ambilkan tongkat di rumah Fatimah”.
Lalu sesampainya di sana Bilal lalu meminta tongkat kepada Fatimah
dan menangislah Fatimah karena teganya ada sahabat yang ingin
memukul Rasulullah namun karena perintah Rasul maka diserahkan
tongkat itu kepada Bilal.
kemudian sebelum togkat itu dipukul, Abu bakar maju karena ga tega
jika Rasulullah dipukul dan akhirnya dia minggir lalu majulah Umar lalu
disuruh minggir bahkan Hasan dan Husein yang ingin menggantikan
Rasul namun disuruh minggir, dan ketika Ukasyah bersiap memukul lalu
dia mengatakan,
“Ya Rasul Engkau memukulku ketika punggungku tidak berbaju”
lalu rasul menurut dan beliau lalu membuka baju atas beliau dan
Nampak betul warna putih kulit beliau.
lalu Ukasyah mengangkat tongkat tinggi dan beliau lempar itu tongkat
dan beliau mendengkap Rasul seraya berkata,
“Ya Rasul aku bertahun tahun ingin kulit tubuhku bertemu dengan
tubuhmu agar terlindung dari api neraka”
dan melihat itu sahabat menjadi lega “Oh ternyata ini cara Ukasyah
untuk mengungkapkan cintanya kepada Rasul”
dan ini keberuntungan tersendiri bagi mereka yang bisa hidup satu
zaman dengan Rasulullah.
2. Ikhwah Rasulullah
Rasul mengatakan,
“Nabi itu mendapatkan wahyu dari Allah maka imannya seperti itu”, lalu
ada yang menjawab,
“Mungkin Kamu ya Rasul” dan disanggah oleh Nabi dan kata Nabi
“ya kalian setiap hari bertemu dengan aku“
dan akhirnya sahabat angkat tangan “kalo begitu Allah Rasul yang lebih
tau. dan Rasul menjawab :
Jika Rasulullah rindu kepada kita, apa yang bisa kita lakukan? maka jika
punya uang langsung pergi ke makam Beliau, namun juga gabisa karena
syarat rukunnya banyak, maka minimal kita dengan membaca shalawat
karena mencintai Beliau, karena rindu kepada Beliau, dan shalawat kita
menjadi bukti bahwa kita mengimani Rasulullah SAW.
Kata orang jika bergaul dengan penjual minyak wangi maka kita
akan bau wangi. maka jika kita pengikut Rasulullah maka kita harusnya
kecipratan sabarnya. Jika belum berarti kita belum mengambil manfaat
dari sabarnya Rasulullah.
Apakah Rasulullah meneladankan agar kita suka memaafkan ?
jika ia maka apa yang kita lakukan kepada orang yang menyakitii
kita ? padahal Rasulullah mencontohkan kepada kita untuk
menjadi pribadi yang memaafkan, maka jika kita merasa
ikhwannya Rasul, maka kita adalah ikwan yang belum penuh,
belum utuh.
Kalau kita merasa ikhwan Rasul, apakah yang penuh atau belum
penuh? Kalau tidak ketemu Rasul memang benar. Tapi kalau
mengimani,
kita masih dalam proses menuju ke sana.
insyaAllah, Bismillah.
Sebab kalau hanya 90% itu menjad Ikhwa_ saja, jadinya ikhwa
- Ada juga yang menerima Nabi dan Rasul namun tidak mengambil
manfaatnya
Tema : Sudahkah kita mencintai diri Tempat : Aula Darush Sholihat
sendiri ?
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 24 November 2018
Setiap perjalanan pasti ada tujuan akhirnya. Surga itu untuk siapa ?
Surga diperuntukan bagi orang baik. Dan neraka diperuntukan untuk orang
buruk. Maka disini kita bisa memaknai sisi lain dari hidup adalah menjadi orang
baik atau menjadi buruk.
Ketika memilih surga maka hidup kita memilih untuk menjadi orang baik. Maka,
sudahkah kita menjadi orang baik ? Dan kapan kita akan menjadi orang baik?
Sebenarnya dalam hidup kita ini lebih enak menjadi orang baik atau menjadi
orang buruk?
Ini yang akan kemudian kita bahas tentang bagaimana menjadi orang baik.
Untuk menjadi baik itu ada syaratnya. Yakni cukup dengan satu kata. Satu kata
tersebut adalah Yaqin. Misalnya, sudah tau belum jika perbuatan buruk akan
membawa ke neraka? Yakin atau tidak? Jika kita menjawab tidak, maka disitu
tanda bahwa kita belum yakin. Sebaliknya, kita mengetahui dalam satu gelas
air terdapat baygon. Kita yakin tidak kalau air itu jika kita minum akan
menimbulkan bahaya? Jika iya maka itu tanda bahwa kita sudah yakin.
Ahli yakin itu pastilah ahli kebaikan. Jadi kalau orang yakin pasti dia orang baik.
Meski tidak semua orang baik itu yakin.
Ahli kebaikan adalah orang yang melakukan amal kebaikan semata-mata
karena yakin kepada Allah. Contoh: seseorang memberikan makan kepada
tetangga dan dia yakin akan diberi balasan makanan. Pertanyaannya, dia
melakukan kebaikan tidak ? Iya. Namun dia belum yakin kepada Allah terhadap
balasan.Maka kita perlu tau apa arti yakin.
Dan yakin itulah yang akan membawa hidup manusia pada tujuan yang indah.
Begitu pula halnya dengan amal. AKan berbeda orang yang beramal dengan
yakin dan orang yang beramal tidak dengan yakin. Contoh beramal dengan
yakin: sedekah 101.000, uang 100.000 dilipat dan tertutup dengan uang 1.000.
Hanya untuk Allah ini akan teruji ketika kita merasa berat melakukannya.
Bagaimana caranya agar bisa menjadi ahli yakin tersebut? Sungguh, yakin itu
bukanlah pekerjaan yang ringan. Sedemikian tidak ringannya, kita tidak bisa
membuat diri kita sendiri yakin. Meyakinkan diri sendiri adalah hal yang sulit.
Kita sendiri tau bahwa infak terbaik adalah memberikan apa yang kita sukai.
Namun ketika kita melakukannya akan timbul pertanyaan apakah benar
memberikan infaq terbaik akan mampu memberikan kebaikan bagi saya ?
Perasaan tersebut tak lain adalah tanda bahwa kita belum yakin.
Maka tak lain cara untuk yakin adalah dengan rahmat Allah. Lalu bagaimana
agar bisa mendapat rahmat Allah? Sebab jika seseorang sudah mendapat
rahmat dari Allah, pastilah akan mudah menjadi orang yang yakin.
Rahmat Allah yang menyertai kebaikan :
1. Lemah Lembut
Allah menyatakan dalam QS. Al-Imran, “Dan oleh sebab karena mendapat
rahmat dari Allah, engkau (Muhammad) berlaku lembut kepada mereka
(orang-orang kafir)”.
Ayat ini ditujukan kepada Rasul. Namun tak berarti tidak untuk kita juga.
Dan memang kita tahu betapa lembutnya Rasul, meski juga kita tahu betapa
kerasnya orang kafir. Hati yang lembut, layyinal qalbi. Dengan layyinul qalbi,
manusia akan menjadi orang yang menerima. Apapun adalah pemberitahuan
dari agar kita bersyukur.
Keburukan adalah pintu kebaikan yang lebih baik daripada kebaikan itu sendiri.
Walau dalam keadaan burukpun kita dalam kondisi baik.
Zaman sekarang dijaga dari keburukan sangat susah. Ada saja keburukan.
Tidak hanya meminta dijaga dari keburukan namun juga dijaga dalam
keburukan. Walaupun dalam keburukan tapi memohon agar dijaga untuk
tidak ikut buruk. Hal tersebut adalah termasuk juga keburukan dalam
nasib.
Contoh: seorang yang cacat. Dalam bagian tubuhnya, hanya kepala yang
berfungsi secara normal. Bahkan ketika duduuk pun harus disangga. Namun
beliau tak pernah alfa dalam shalat berjamaah. Caranya adalah berguling..
Sama tidak amal kita dengan beliau? Berbeda. Amal yang berbeda dengan
kadar porsi lebih banyak oleh beliau tadi adalah karena beliau yakin.
2. Bahagia
Rahmat Allah akan menimbulkan bahagia dalam kebaikan. Bahagia itu ada
dalam kebaikan, bukan hanya setelah kebaikan. Contoh: dalam shalat.
Seharusnya kita bahagia saat shalat, bukan seusai shalat.
Kalau kita sedang sholat berjama'ah kita, imam bacaannya panjang.
Seneng apa menahan ? Heheee.. Kalau orang kek kita nih bahagiannya
kapan ? Ketika berakhir ? Setelah selesai membaca kan ? Jadi pas imam
membaca kita sangat menahan ? Oleh karena itulah kita butuh rahmat
Allah.
Bahagianya kita bukan karena melakukan amal, namun karena rahmad Allah.
Seharusnya kita bahagia dalam tilawah, bukan seusai tilawah.
Seperti yang Allah katakan dalam QS. Yunus:
"Katakanlah oleh mu (Muhammad) dan karena sebab rahmat oleh Allah, maka
hendaklah kalian bahagia".
Jadi, kita bahagia itu bukan karena amal. Tetapi karena rahmat Allah.
Apa yang kita lakukan saat air susu kebaikan yang kita berikan ke
orang lain berbalas air tuba?
Jika kecewa, maka itu bukan karena Allah.
Bahagia adalah ketika kita bersama kebaikan, bukan ketika kita sanggup
menyelesaikannya. Jadi, target kita shalat itu bukan karena kita ingin selesai,
namun karena itu akan menjadikan kita bersama Allah yang menjadikan kita
bahagia.
Termasuk uang hilang, itu kasih sayang Allah. Uang itu bicara ? Mungkin
uang berkata "saya datang untuk menyampikan kepadamu bahwa Allah
ingin menggantikan diriku yang hilang ini dengan yang lebih baik dan lebih
banyak dariku"
Kisah Muhammad yang memiliki ibu gila namun ia tetap sabar merawatnya.
Agar pintu surga selalu terbuka selama hidupku. Siapa pintu surga itu ? Ibu.
"Saya akan menyesal semenyesal - menyesalnya apabila pintu surga itu
diambil oleh Allah dalam keadaan belum terbuka”
Barang - barang kita adalah pintu surga. mana pintu surga yang belum kita
buka ?
Tentu akan bisa capai jika kita memaknai bahwa semua itu adalah
pintu surga.
Di dalam pintu surga yang susah ada surga yang lebih indah. Kita bisa
merasakan kondisi apapun tersebut sebagai pintu surga tak lain
adalah karena rahmat Allah.
Tema : Tadabbur surat At Taghabun ayat Tempat : Aula Darush Sholihat
12 #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 27 November 2018
THA'AT
Jadi bahasa indonesia TAAT. Taat kepada Allah dan Rasulnya. A-Tha'at adalah
kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuan hidup Surga. Dan ini
disepakati semua orang. Kita pasti ingin hidup yang sekali ini berujung surga.
Surga itu jauh, Allah membantu kita, Allah sediakan kendaraan bernama Tha'at.
Maka barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya maka akan
berujung surga.
Setiap amal taat pasti akan membawa kita ke surga. Taat artinya tunduk. Semua
orang paham bahwa taat membawa ke surga. Apakah setiap amal taat pasti
mengangkat kita sampai ke surga? Maka jawaban adalah iya. Tapi, tidak semua
amal taat akan membawa kita sampai ke surga. Bahkan ada amal tata yang
membawa ke neraka.
Maka ketaatan seperti apa yang akan membawa kita sampai ke surga ?
Amal taat yang bisa membawa ke neraka adalah amal taat yang tidak
bernilai kebaikan. Yang membawa ke surga itu adalah amal baik. Ada amal yang
dosa tapi bernilai surga. Ada orang berbuat dosa, ga tau, terus dia belajar, dan
memperbaiki. Ada orang berbuat dosa, dia tau, tapi dia menyesal tau. Bisa jadi
orang tersebut tidak tau Atau tau tapi dia bertobat. Itu amal dosa tapi bernilai
kebaikan.
Sebenarnya yang kita kejar adalah kebaikan. Yakni bagaimana taat kepada
Allah dan Rasul bernilai kebaikan.
Harusnya di atas akar kokoh. Misal sore ini hujan dan capek tapi mau ke sini.
Lalu pembicara terlambat datang. Harusnya dasarnya yakin. Kalau yakin maka
akan muncul amal kebaikan yang kokoh. Lalu akan ada buahnya. Contoh: orang
salat dasarnya yakin ke Allah, maka shalat itu akan tumbuh dengan sangat
kokoh. Bahkan hujan turun, salatnya tidak terganggu. Tapi seringnya kita
konsentrasinya terpecah, ingat jemuran. Kenapa konsentrasi bisa pecah?
Bandingkan antara shalat dan jemuran. Dari sisi nilai, salat lebih bernilai.
Jemuran resikonya Cuma basah, dan basah solusinya dikeringkan lagi. Kalau
shalatnya lewat, harus ngulang. Sudah beda shalatnya kalau ngulang. Kalau
shalat lebih mahal harusnya konsentrasi kita tidak terpecah saat hujan.
Lebih bernilai anak atau HP ? Anak.
Misal Ceritanya ada banjir. Menyelamatkan anak atau menyelamatkan HP?
Shalat gara-gara imamnya lama, jemurannya basah. Maka tidak rugi. Tapi
kebanyakan merasa rugi. Semua tergantung pada akar kebaikan itu. Kalau
akarnya yakin, kokoh.
Kalau kita memilih bibit tanaman sama sama pohon mangga , ada bibit A
hrarganya 50k dan bibit B harganya 100k dan katanya akan menghasilkan buah
yang banyak. Maka jika ada infak 50 dengan 100k mana yang akan dipilih ?
100k karena akan menghasilkan buah yang banyak. Namun terkadang ini
hitungannya beda jika untuk amal kebaiakan karena dipengaruhi apakah kita
melakukan dengan ragu karena ragu dengan balasan amal tersebut.
Termasuk kenapa ada orang yang bisa melakukan amal buruk ? ini juga
ada balasannya yaitu dengan balasan keburukan namun jika ia sudah
tau amal buruk itu dibalas keburukan maka orang tidak berani untuk
melakukannya namun kenapa faktanya orang berani ?
Misalkan kita sangat haus dan ada minumannya dan disuguhkan ke kita,
tetapi dalam keadaan kita tau bahwa gelas tersebut tertetesi baygon, ada satu
tetes baygon yang masuk ke dalam gelas itu, dan kita sangat haus dan ingin
minum maka kita tidak berani untuk meminumnya karena tau minuman ini
berbahaya. dan jika betul , apakah tau cerita jelek orang lain? kita tau itu amal
buruk dan kita tau akibatnya. Seperti cerita pada saat Rasulullah naik ke naik
sampai di Sidratul muntaha kemudian beliau melewati neraka bersama
malaikat Jibril. Pada saat melewati neraka , Nabi melihat satu kumpulan orang
yang memiliki kuku yang terbuat dari tembaga dan kukunya panjang, dan
dengan kuku itu mereka mencakar wajahnya dan mengeluas kulitnya dan jika
sembuh maka dilakukan kembali, lalu Rasulullah bertanya kepada malaikat
Jibril, “Itu kaum siapa yang mencakar sendiri wajahnya?“
lalu dijawab, “Oh itu orang yang ketika hidup di dunia suka cerita jelak orang
lain”.
Ketika ditawarkan minuman yang ada baygonnya, kita menolak. Tapi kalau
cerita jelek orang lain? Apakah karena neraka itu belum kelihatan? Lalu apakah
minum racun itu sudah terlihat bahayanya, apakah harus mencoba minum racun
dulu baru yakin. Cukup dengan pemberitahuan. Tapi ketika dikasih tau bahaya dari
berbuat dosa, tapi masih berbuat dosa. Ini masalahnya adalah RAGU. Jika
alasannya neraka itu belum kelihatan namun kenapa akibat buruk dari minuman
yang berbabahaya itu sudah dirasakan ? dan tidak akan ada yang mencoba dulu
dan cukup dengan pemberitahuan itu sudah cukup untuk membuat kita yakin
namun kenapa kita sudah tau bahaya berbuat dosa namun kita masih
melakukannya ? dan ini disebabkan karena ragu.
Orang jika ragu maka tidak tidak percaya akan balasan amal buruk dan
balasan amal baik. jadi jika ragu maka jangan mengharapkan buah dan buah
ini akan hilang. padahal buahnya amat sangat kita butuhkan. misalnya jika dia
shalat dan yakin maka dia akan merasakan nikmatnya shalat, shalat membuat
dekat dengan Allah, membuat dia jauh dari perbuatan yang tidak baik dan
dilakukan dengan dasar yakin bukan atas dasar ragu.
Kenapa kita harus berguru kepada ragu dan belajar kepada ragu ?
Karena kalau orang masih ragu terhadap guru, sebanyak apapun dia belajar
maka tidak akan bermanfaat. Berguru berarti belajar. Nabi SAW pernah
berpesan yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi yang shahih "Tinggalkan
apa saja yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu".
Jalani hidup ini dengan yakin. Rasul tahu betul apa akibat orang ketika ragu.
Ragu itu membahayakan. Pas lagi naik motor ada kucing nyebrang, tapi dia
ragu. akibatnya adalah ia bisa menabrak kucing.
jika sudah dibukakan namun tidak mau masuk maka tandanya ia ragu. dan ini
adalah ragu yang tidak wajar. dan kejadian ini mungkin saja terjadi. Padahal
pintu jelas-jelas sudah terbuka dan dia melihat pintu itu dibuka. Tapi dia ragu
kalau pintu itu terbuka.
Dan guru adalah sosok yang tau bahwa dibalik apapun ada kebaikan. contohnya
musibah yang dibaliknya ada kebaikan yaitu sabar. dan pintu musibah ini
adalah pintu indah untuk kita merasakan sabar. Maka guru itu sudah
membukakan pintu untuk melihat indahnya sabar. Tapi m aslahnya kadang kita
tidak sabar. Namun banyak orang yang mengatakan iya sih saya tau namun
berat untuk sabar gimana ? maka ini namanya tidak yakin.
Jika kita berbuat baik namun dibalas dengan keburukan maka ini tandanya
pahala berlimpah, karena dia ada sabar dan lapang.
Kalau kita berbuat baik tapi dibalas keburukan, Allah akan semakin banyak
memberi ke kita. Pintunya sudah terbuka. Tapi masih banyak yang tidak mau
menerima.
kita tidak perlu datang ke tempat tertentu, dan kita bisa menemui beliau setiap
saat dan guru terbaik dalam kehidupan kita adalah kebaikan itu sendiri.
Dan aslinya Allah lah yang mengajarkan kepada manusia Al Bayan
(penejelasan). untuk manusia mana yang baik dan mana yang buruk sehingga
kita bisa berguru kepada kebaikan dan dialah guru terbaik dalam kehidupan
kita. dari kebaikan kita bisa belajar mana yang namanya baik.
Contohnya adalah kita bertemu dengan dua orang, yang satu senyum dan
orang manyun. dan kita mendapatkan penjelasan jika senyum maka
wajah kita adalah wajah baik maka dari situ kita belajar bahwa itu
kebaikan. dan ketika kita sudah mengerti itu baik, dan pada saat itu juga
kita mengerti itu buruk.
Ada orang dimana disitu ada sampah, olehnya diambil maka akan kita
simpulkan bahwa dia orang baik. dan jika ada orang yang buang sampah
sembarang maka dia orang buruk. maka juga pada saat itu kita belajar
nyata apa itu baik dan apa itu buruk.
Dari kebaikan itu kita belajar membedakan mana yang baik dan
nana yang buruk.
setelah itu, dari kebaikan itu pula kita belajar untuk memlih yang baik
terkadang ada juga orang yang berkebalikan.
misal ada istri yang awalnya baik dan bergaul dengan orang baik. Suatu saat dia
mempunyai tv dan menonton sinetron tentang prahara bagaimana suami istri
cekcok dan dia melihat oh gitu ya ternyata cara istri memarahi suami, maka
ini dia melihat sesuatu yang buruk dan membuat dia berminat kepada yang
buruk.
KETIDAKBAIKAN ITU AKARNYA ADALAH KERAGUAN Dan KEBAIKAN Itu
Akarnya Adalah YaKIN Maka Jika Ingin Menjadi Orang Baik Cukup
Menjadi Orang Yakin.
dan Allah mengetahui apapun yang kita lakukan maka jika yakin kita tidak
berani melakukan yang Allah tidak suka namun faktanya ada yang tetap berani
untuk melakukannya dan ini disebabkan karena masih ragu, dan ragu ini adalah
pemicu datangnya keburukan.
Tema : Mencintai Amal Baik yang Tempat : Aula Darush Sholihat
Mengantarkan Diri ke Surga
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 01 Desember 2018
Hidup adalah perjalanan menelusuri waktu, dengan tujuan akhir Surga atau
Neraka. Dalam perjalanan menyelusuri waktu ini masing-masing manusia
berbeda, ada yang sampai puluhan tahun, dua puluhan, tiga puluh tahun, lima
puluh tahun, dan seterusnya.
Berapa lama pun perjalan kita, ujungnya hanya surga atau neraka.
Kadang orang mikir “Enak ya yang umurnya panjang, ke surganya bisa, nah yang
dikasih waktu lima belas tahun gimana?”,
Allah lebih tau, mungkin dia cukup lima belas tahun di dunia.
Bagaimana waktu hidup ini bisa membawa kita ke surga ? Apa yang kita
butuhkan untuk bisa masuk surga?
ke surga harus dengan amal baik. Kalau memang betul-betul karena amal baik,
sekarang aja. Sekarang. kalau kita menghitung antara amal baik dan buruk
lebih banyak mana ? Dalam salah satu riwayat Nabi menyebutkan bahwa
“Untuk bisa masuk surga, kita amat sangat membutuhkan Rahmat Allah.
termasuk saya”.
Nabi pun menyebutkan bahwa beliau besok masuk surga karena rahmat
Allah. Oleh karena itu hari ini kita mulai membahas “Kalau surga memang
karena rahmat Allah, lalu apa yang harus kita lakukan?”
Ada amalan pengundang Rahmat Allah, diantaranya :
2. Ihsan.
Ihsan itu nama amal, amal yang kemudian disebut dengan nama ihsan.
Orangnya disebut muhsin. Ihsan = amal baik, muhsin = orang yang baik.
Jadi kalau kita melakukan amal yang memenuhi kualitas ihsan maka
bisa jadi itu pengundang rahmat.
Selanjutnya adalah misal beramal dengan cara yang paling Allah suka.
Infaq 5k Allah suka, infaq 10k Allah lebih suka, maka infaq dengan
jumlah yang Allah paling suka.
“Tunjukkan bakti kita kepada ibu, selalu beramal baik agar sampai kepada
ibu, agar datang rahmat Allah”.
3. Berbagi kebahagiaan dengan sesama juga bisa mengundang Rahmat
Allah. Bahasa rahmat itu artinya kasih sayang, kasih sayang dalam artian
tidak ingin berbalas.
Kalau kita ingin bantu orang dan berharap rahmat Allah, maka yang kita
bantu adalah orang yang gak suka sama kita, orang yang egois, orang
yang pelit ke kita.
Kalaulah kita tahu, dia orang yang kalau kita tolong kita tau dia tidak
balas menolong kita, maka tolong beliau, karena kita hanya butuh
balasan dari Allah.
4. Jangan sombong.
Termasuk sombong karena fisik, karena kekayaan, apalagi karena ilmu.
Karena orang yang sombong itu akan dipermalukan dan betul-betul akan
dipermalukan nanti di akhirat.
Baik sangka terus aja, cari 1001 alasan untuk membuat kita
berprasangka baik kepada orang lain.
Harus menjadi orang yang baik sangka, hal ini bisa mengundang rahmat
nya Allah. Sebab berburuk sangka dapat menjauhkan dari rahmat Allah.
2. Mana yang kita dahulukan, menuntut ilmu atau menjaga ibu yang sakit?
Kita betul-betul cari ridho ibu, dulu ada seorang sahabat yang ingin jihad,
Nabi menjawab maka jihadmu adalah membersamai ibumu. Harus
dengan kerelaan ibu, karena doa ibu itu adalah segala-galanya. Ridho
kedua orangtua itu adalah segala-galanya.
Tema : Tadabbur surat At Taghabun :12 Tempat : Aula Darush Sholihat
#3
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 04 Desember 2018
Kita tidak bisa taat kepada Allah tanpa taat kepada Rasul. Meskipun
hakikatnya taat kita kepada Rasul adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah
SWT. Ada orang yang taat dan ada yang tidak taat,
“Maka jikalau kalian berpaling baik kepada Allah/rasul-Nya maka
sesungguuhnya kewajiban atas Rasul kami itu adalah menyampaikan,
menjelaskan selesai.”
Jika kalian tidak taat maka akan rugi sendiri sebab Rasul tidak akan rugi
ketika ajakan dan apa yang Allah tugaskan tidak diterima oleh manusia.
“wa atii’ullaha wa atii’urrasuul”. Ayat ini mengajak kita untuk taat.
Taat ini adalah kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuannya,
yaitu surga. Sehingga kalau orang hidupnya tidak taat maka seperti orang
mau ke Jakarta tapi tidak mau pakai kendaraan.
Nah, Allah itu sangat sayang kepada kita, kemudian Allah sediakan
fasilitasnya yaitu kendaraan bernama taat. Allah memerintahkan kita
melakukan sesuatu dan melarang kita melakukan sesuatu.
Sayangnya, kita masih merasakan itu sebagai beban. Itu yang perlu kita
luruskan. Dan yang perlu kita telusuri adalah kenapa taat kepada Allah dan
Rasulnya terasa sebagai beban ?
Kita bertanya pada diri kita,
Dan inilah yang menjadi tugas kita, yaitu mewaspadai amal taat yang tidak bisa
membawa ke surga. karena kadang ada orang yang selalu melakukan amal
taat, tapi alangkah nantinya ia akan menyesal jika ternyata tidak membawa ke
surga. Rambunya adalah ketika amal taat itu tidak bernilai ketundukan ke Allah.
ketika orang tidak tunduk kepada Allah, maka amal taat ini tidak akan
membawa ke surga.
contohnya, sedekah. “Bapak kok sedekah?”
dijawab : “soalnya yang lain sedekah, ya nggak enak lah” .
beliau sedekah tapi itu tidak bernilai ketundukan
misal lagi : “Ibuk tumben ngaji?”
“iya, soalnya dihampiri teman. Nggak enak kalau nolak terus”
Ngaji itu sebenarnya amal taat tapi jika karena “Tidak enak sebab dihampiri
oleh teman” maka ini tidak menunjukkan ketundukan kepada Allah. Amal-amal
seperti inilah yang tidak bisa membawa kita ke surga. amal taat seperti ini
adalah amal taat yang tumbuh diatas rapuhnya akar ragu.
Orang melakukan amal taat tapi dihatinya timbul rasa ragu. Lalu, seperti apa
ragu itu?
Jika dasarnya dengan yakin maka amal taat itu akan tumbuh dengan
kokoh dan tidak gampang tumbang. Yakin jika saya sholat jamaah itu nilainya
27x lebih banyak. tapi ada nggak yang menyesal dengan sholat berjamaah? Ada.
“yah ternyata imamnya lama.
Padahal jika mau menunggu itu akan menambahkan pahala kepada orang
tersebut. Jika dengan kokoh maka akan menghasilkan buah. Tapi jika dengan
ragu, maka pohonnya akan cepat tumbang dan tidak berbuah. Sehingga,
tadabur ayat 12 kali ini kita ingin mengaitkan ragu yang bisa menganggu qalbu.
Ada potensi dalam diri ini untuk terjadi ragu. Tapi ragu disini bukan ragu
yang sehari-hari, “Ibu masak sayur asem atau sayur sop yaa?” bukan. Tapi ragu
yang akan dibahas adalah ragu kepada Allah.
Jika ragu ke Allah itu muncul maka akan sangat menganggu hati.
Ragu adalah penyakit yang sangat mengganggu qalbu untuk bisa dekat
dengan Allah. sunnatullahnya, tubuh pasti punya keinginan yang jika dipenuhi
akan menimbulkan kenikmatan. Lidah kalau makan nasi yang basi tidak akan
terasa enak. Enaknya adalah makan nasi yang hangat.
Termasuk hati, keinginan hati itu adalah dekat dengan Allah yang kalau
keinginan hati dekat dengan Allah itu tidak dipenuhi maka akan “nelangsa.”
Misal lihat durian maka akan terasa enak. Udah dapat durian yang kita
inginkan tapi jatuh ke kubangan air, maka akan terasa nelangsa. Nah, hati lebih
nelangsa jika tidak dengan Allah. Yang membuat hati tidak dekat dengan Allah
adalah timbulnya rasa ragu.
Ini yang sama-sama perlu kita lihat apakah masih ada rasa ragu kepada
Allah? kadang, ada orang yang mengatakan “Saya merasa yakin yakin saja kok
sama Allah” tapi pada prakteknya ragu itu ada pada diri kita dan kita tidak
boleh abai. Karena jika kita merasa sehat padahal dirinya sakit, inilah yang
membahayakan, karena dia bisa mengganggu hati dan menyebabkan hati tidak
bisa dekat dengan Allah SWT.
Kalau ada maka perlu ditelusuri, ini ragu nya ada di stadium berapa?
1. Stadium satu, namanya ad-dzannu
2. Stadium dua, Asyaqqu
3. Stadium tiga, Al Wahmu
4. Stadium empat, Was was
kalau kita yakin akan wujudnya Allah, apa bukti akan wujudnya Allah? yang
kemudian sering disebutkan “alam semesta”, “adanya siang dan malam”.
Kalau betul, seandainya kita pengajian ngepasin duduk disebelah orang yang
pilek, lalu pulang dari sana kita bersin bersin, kalau ditanya jawabannya apa? “iya
saya tadi duduk disebelah orang yang bersin” berarti dia pilek karena apa?
karena orang lain ?
Pertanyaannya, Allah nya kemana ?
Mungkinkah ada orang pilek tanpa izin Allah ? kalau diri kita yakin, berarti
“kenapa kamu pilek?”“Karena Allah yang ngasih.
”Itu kalau kita nggak ragu. Nggak mungkin sesuatu itu terjadi tanpa rencana Allah.
berarti pada saat kita dapat kejadian seperti itu itu karena izin Allah, bahwa kita
ketularan itu sunnatullah saja. Jadi kita tidak akan menyalahkan orang yang pilek.
Sandalnya mahal, datang ke pengajian lalu hilang. Yang kita salahkan siapa?
Padahal tidak mungkin sandal itu hilang tanpa seizin Allah.
Jika kita mau ke pengajian, lalu turun hujan siapa yang kita ingat? Jika ia yakin,
maka yang akan ia ingat pertama kali adalah Allah.
Sekarang yang kedua, ragu akan pengawasan Allah. ragu atau yakin bisa
kita lihat dari banyak hal. pernahkah dalam hidup kita, kita melakukan hal yang
tidak Allah suka ? Pernah. Itulah yang kadang membuat kita ragu akan
pengawasan Allah.
Ketiga, jaza’ullah. Kita yakin keburukan akan dibalas dengan neraka.
Maka, apakah kita lalu menjauhi dosa?
“Ya Allah, saya tau ini dosa kenapa saya masih melakukannya yaa?”
hanya saja ini ragu stadium berapa, maka inilah yang perlu kita ketahui.
Memaafkan orang lain itu amal baik yang membawa kita ke surga.
Lalu, apakah kita ringan melakukannya? Berat.
Kalau berat artinya karena kita kurang yakin.
Kalau orang ragu akan tiga hal tersebut, maka ia belum bisa meyakini
apapun. Akibat ragu akan wujudnya Allah adalah ia hidup tanpa Allah. ia tidak
merasakan kehadiran Allah dalam kehidupannya. Lihat hujan, mengeluh.
Sandal hilang, mengeluh. Padahal semua terjadi atas keterlibatan Allah. kalau
nggak ragu, orang akan sadar bahwa Allah itu akan selalu hadir. Apa-apa yang
dirasakan adalah “ini semua memang bagian dari takdir Allah” semua akan
diterima.
Orang kalau ragu akan pengawasan Allah, maka ia berbuat bukan karena
Allah. kalau merasa diawasi maka ia akan mengatakan “karena Allah melihat”
Sehingga kita perlu merenung dengan dosa-dosa satu persatu dan perlu
ketika hati jernih maka tidak akan ada rasa ragu. Terakhir, mengobati ragu
dengan balasan Allah yaitu dengan tafakkur orang orang baik dan buruk.
mentafakkuri akibat dari menjadi orang baik dan buruk. sehingga, kita bisa
memahami bahwa orang baik akan dibalas oleh kebaikan, keburukan akan
dibalas dengan keburukan. Obatnya adalah tafakkur dan semoga kita bisa
mempraktekkannya dalam perjalanan hidup kita.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik #4
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 8 Desember 2018
2. IHSAN
Al a’raf : 56. Rahmat Allah dekat bagi orang-orang yang berlaku ihsan.
Ihsan yaitu amal baik yang kita lakukan semata-mata hanya antara kita
dengan Allah. Kata Rasul, kita beribadah seolah-olah melihat Allah
walau bagaimanapun Allah pasti melihat kita.
Kalau kita bakti sama orang tua, itu adalah bakti kita dengan Allah SWT.
Kalau seandainya orangtua pilih kasih, hanya seandainya. Karena tidak
ada orang tua yang pilih kasih, hanya anaknya saja yang salah paham.
Kalau kita merasa rugi telah mengabdi, maka itu bukan ihsan.
Rasul juga pernah menyebut 10 sahabat yang ahli surga. Abu Hurairah
juga pernah punya pengalaman, setelah salat Rasul berkata "besok akan
ada ahli surga yang akan salat bersama kita". Mereka yang disebutkan itu
belum pernah ke surga.
Salatlah Abu Hurairah dengan anggapan bahwa yang disebut rasul
adalah dirinya. Abu Hurairah menunggu sampai masjid sepi, tinggal 3
orang di masjid. Ada satu lagi sahabat yang tidak dikenal. Lalu Abu
Hurairah bertanya "Ya Rasul apakah yang engkau maksud ahli surga
adalah beliau?" itu menunjukkan ketawadhuan Abu Hurairah. Kata rasul,
orang yang tawadhu itu tidak harus dikenal. Siapa yang di dunia disebut
ahli surga, nanti disurga akan masuk surga.
Kita harus lapang walau kita menghadapi sesuatu yang sulit untuk
lapang. BERPIKIR POSITIF TENTANG APAPUN. Membebaskan diri dari
pikiran negatif. Kalau beli jeruk lalu rasanya kecut itu maknanya Allah
memilih kita untuk menjadi jalan orang lain selamat dari jeruk yang kecut.
Dipilih oleh Allah itu kehormatan. Dalam hidup ini banyak orang yang
berdoa "Ya Allah selamatkanlah kami dari segala yang menyusahkan".
Ada orang yang berdoa seperti itu. Cara Allah mengijabah adalah
menjadikan kita agar orang lain terhindar dari kesusahan. Kita dipilih
menjadi jalan diijabahnya doa orang yang berdoa kepada Allah.
5. Mungkinkah di surga kita menjumpai sesuatu yang tidak nikmat?
Kalau kita dapat manga di surga, maka kenikmatannya tidak akan sama
dengan mangga di dunia. Sedemikian banyaknya nikmat sehingga dalam
satu hadist qudsi Allah menyebutkan surga adalah tempat yang penuh
dengan pesona nikmat tiada dua.
Kalau kita ahli surga, berarti kita akan masuk surga kelak. Kalau kita ahli
surga, kita akan mendapatkan kenikmatan. Maka kita di dunia tidak akan
selalu dengan kenikmatan dunia. Tidak gampang selalu karena
kesenangan di dunia kalau dibandingkan dengan kesenangan akhir
bedanya sangat jauh.
Kalau kita analogikan, seandainya kita masih hidup di dunia. Kita
punya rumah, nilai rumah kita 1 triliun. Suatu saat kita diundang oleh
teman syukuran rumah baru yang senilai 100 miliar. Kita datang ikut
menyaksikan. Temen-temen lain akan berdecak kagum. Kita yang
rumahnya 1 triliun tidak akan silau. Kita melihatnya biasa saja.
Kita adalah ahli surga, besok akan masuk surga. Di sana akan disediakan
istana yang tidak ternilai. Kadang kita bisa mebgukur kita ahli surga atau
belum, bisa dilihat dari silau tidaknya kita melihat dunia. Tidak akan
sampai terlena.
ZAHIDUN FID-DUNIA RAGHIBUN FIL-AKHIRAH.
Ada santri bernama Abdurrahman murid dari Said ibnu Musayyid. Lalu
seminggu si Abdullah tidak hadir, sampai minggu depannya beliau hadir.
Ternyata istrinya meninggal. Lalu ibnu musayyad berdoa dan bertanya
apakah sudah ada penggantinya. Abdullah hanya orang yang miskin.
Ternyata yang ingin dinikahkan adalah putrinya Ibnu Musayyad. Lalu
setelah menikah, Abdullah minta izin ikut majelis Ibnu Muasayyad,
ternyata kata istrinya "tidak usah datang ke majelis karena aku akan
mengajarkan ilmu ayahku"
Tema : 10 Amalan Mencapai Ridho Tempat : Aula Darush Sholihat
Allah
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 15 Desember 2018
Hari ini kita ingin membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan diri kita, dengan
saya.
SIAPAKAH SAYA ?
lebih mudah mana menjawab siapakah saya atau siapkah kamu? lebih
mudah mengenal siapa kamu dibandingkan siapa saya terutama jika mengenali
kekurangan itu lebih mudah namun tidak segampang itu kita bisa menemukan
kekurangan diri kita karena banyak di antara kita yang tidak mengenal siapa
saya.
misalkan ada orang yang ibunya minang dan bapaknya minang kemudian
anaknya lahir di tanah jawa, makan dan minum itu khas jawa. ketika si anak
sini siapa anda? anda orang mana? maka ia akan menjawab orang minang.
jikalah di sekolah kemudian ia harus mengisi formulir dan di situ ada suku
maka ia akan mengisi dengan suku minang padahal ia lahir di jawa serta
makan dan minuman khas jawa. Maka siapakah saya itu dilihat dari siapa orang
tuanya bukan dilihat dimana dia lahri, makan dan minuman apa dan tinggal
dimana.
Maka siapa saya itu kita melihatnya adalah siapa orang tua kita. jika
kemudian kita menelusuri dari orang tua maka kita semua mempunyai orang
tua dan orang tua kita mempunyai orang tua dan liat terus naik ke atas maka
akan bertemulah dengan Nabi Adam. karena Nabi Adam itu asalnya adalah
berasal dari akhirat. pertama kali beliau diwujudkan di alam akhirat maka jika
begitu
Asal muasal kita adalah nabi adam. Siapakah saya:
1. Makluk dunia yang sedang tinggal di dunia
2. Makluk akhirat yang sedang tinggal di dunia
3. Makluk akhirat yang sedang ditempatkan di dunia
Maka kita adalah orang yang ketiga, yaitu Makhluk Akhirat Yang Saat Ini
Sedang Ditempatkan Allah Swt Di Dunia.
Maka jika kita adalah makluk akhirat yang ditempatkan dibumi maka kita
menggunakan logika akhirat maka jika kita mengunakan logika dunia artinya
kita sedang lupa.
maka jika logika ini yang digunakan maka ujungnya adalah penyesalan
walaupun dia mendapatakn sukses duniawi itu. Tapi banyak di antara manusia
yang sadar atau tidak sadar, dia menyiapkan penyesalan itu. Lewat sikap hidupnya
yang lebih mementingkan dunia daripada akhirat.
Allah mengajarkan kita untuk jangan sampai menyesal itu pelajarannya ada di
dalam kehidupan kita sehari hari termasuk pelajaran menyesal ini.
Itu semua terjadi karena pak Lukito mengerjakan dengan asal-asalan. Dan ada
orang di dunia in yang asal-asalan. Dan itu dilakukan ketika dia menyiapkan
rumahnya di akhirat. Banyak orang yang shalat dan baca qurannya asal-asalan.
Padahal itu menyiapkan rumah yang sesungguhnya. Tetapi kita bisa memilih
dunia tidak asal-asalan, untuk menyiapkan akhirat. Misal beli jeruk tapi untuk
diberi ke orang lain. Jadi akhir kesudahan dari pak lukito hanya penyesalan,
Dalam realita sehari-hari siapakah tukang kayu tua ini? Yaitu kita.
Ketika dilihat orang lain, shalatnya sungguh-sungguh.
Hal yang sama dialami paciwo. Paciwo ini punya 3 kawan. Yang pertama Paata
yang menyenangkan, karena itu paciwo dan paata sering bersama. Yang kedua
pauga in biasa saja. Yang ketiga pama adalah teman yang tidak menyenangkan.
Suatu saat paciwo ada permasalahan dengan hukum.
Paciwo harus sidang di pengadilan negeri. Pertama datang ke paata untuk minta
bantuan, di luar dugaan "Pa Ciwo urusan PaCiwo di pengadilan itu bukan urusan
saya, maka urus saja sendiri". PaCiwo benar-benar tidak menyangka.
Akhirnya karena PaAta tidak mau membantu maka datang ke PaUga. Ternyata
paUga mau membantu dan mau mengantarkan ke pengadilan dengan mobil
yang disukai. Tapi Pa Uga hanya mengantar, setelah itu pulang. Akhirnya Pa Ciwo
datang ke Pa Ama yang tidak menyenangkan tapi di luar dugaan Pa Ama mau
membantu persoalan, akan mendampingi sampai pengadilan. Tapi pa Ama hanya
akan membantu Pa Ciwo sesuai kebaikan yang diberikan Pa Ciwo kepada Pa Ata.
Pada saat itu Pa Ciwo asalnya senang tapi kemudian pa Ciwo kecewa. Hari itu
beliau kecewa dengan dirinya sendiri.
Sebenarnya Pa Ciwo adalah kita semua. Sebab kita hidup di dunia ini punay 3
teman, Pa Ata adalah harta yang menjadi teman hidup kita dan menjadi teman
hidup kita dan merupakan teman yang menyenangkan. Pa Uga adalah keluarga
yang menyenangkan tapi dulu saat di awal-awal, walaupun tidak semuanya. Lalu
pa Ama adalah amal. Semua kit apasti punya 3 teman ini.
itu semua terjadi karena pak lukito mengerjakan rumah itu asal asalan. dan
didunia ini ada yang menjalani hidupnya asal asalnya misalnya shalat ia asal
asalan , membaca Al-qur’an asal asalan. dan sedangkan untuk urusan dunia
mereka tidak asal asalan misalnya membeli hp, membeli jeruka pasti memilih
yang terbaik.
DALAM realita sehari hari Siapakah tukang kayu tua ini? adalah kita. jika
shalat untuk orang lain ga asal asalan namun jika shalat untuk diri sendiri ia
asal asalan.
kita semua ini adalah pak ciwo, kenapa begitu? karena kita hidup didunia
ini kita mempunyai 3 teman yaitu pa kata adalah harta. dan menjadi bagian
kehidupan kita. dan ia merupakan teman yang menyenangkan. yang kedua
adalah pak uga yaitu keluarga. awalnya kelluarga itu menyenangkan namun
akhirya terasa biasa. dan pak ama adalah amal. dia adalah teman hidup yang
tidak menyenangkan. contohnya jika imam membaca bacaannya panjang.
sedekah itu amal namun banyak orang yang tidak mau sedekah. dan semua
kita mempunyai 3 teman ini.
seperti apapun kita pasti akan menghadapi masalah. Dan kita akan
berurusan dengan pengadilan di alam kubur. semua kita akan masuk ke dalam
kubur, ketika tubuh sudha terbujur kaku maka kita akan masuk ke kubur. dan
kita akan ingat dengan 3 teman itu. maka yang akan kita temuai adalah harta
yang kita kumpulkan dan begitu kita masuk kubur maka harta itu tidak
membantu kita dan harta mengatakan “sejak kamu menghembuskan nafas
terakhir maka tidak ada hubungan antara aku dan kau dan saya menjadi milik
ahli warismu dan urusan di kubur itu urusan kamu”
maka dia akan kecewa dengan harta yang ia miliki karena tidak membantu dia
sedikitpun.
-bersambung-
Tema : Tadabbur At Taghabun ayat 12 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 18 Desember 2018
Jika kita diperintahkan untuk taat kepada Allah maka kita patuh dan
menurut apa yang Allah inginkan maka kita harus tau apa yang diinginkandan
kita tidak bisa langsung tau. kita bisa tahu apa yang dimaui oleh Allah itu
melalui Rasul maka dengan taat kepada Rasul itu berarti kita taat kepada Allah
sehingga jika ada orang yang tidak taat kepada Rasul maka ia adalah
orang yang merugi.
dan soal taat dan tidak taat itu urusan kita, jika mau maka itu adalah
keuntungan dan jika tidak mau taat maka itu adalah kerugian. Untung dan rugi
Hadits Rasulullah menegaskan “Semua umatku itu akan masuk surga, kecuali
yang tidak mau”.
Mendengar hal itu sahabat heran masa sih ada orang yang tidak mau masuk
surga, lalu ia bertanya :
“Siapa yang kau maksudkan orang yang tidak mau masuk surga?
“Barang siapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk surga, dan jika ia
membangkang kepadaku dan bermaksiat kepadaku maka sungguh ia tidak mau
masuk surga”
Bapak ibu tau bahwa di stasiun jogja itu akan berhenti kereta bima
berdampingan, maka pada saat itu kita tidak akan asal naik dan yang kita
lakukan adalah waspada jangan sampai salah naik, dan tidak akan mungkin
jika kita tau maka tidak akanasal naik kereta dan kita tidak asal memastikan
namun memastikannya dengan pasti. Dengan bertanya kepada petugas untuk
menguatkan bahwa itu adalah kereta bima yang menuju Surabaya.
Sesungguhnya kita sudah tau bahwa tidak semua amal taat itu bisa membawa
kita ke surga maka kita harus mewaspadai amal taat yang tidak membawa ke
surga, misalnya amal yang kita lakukan karena ingin dipuji orang dan ini malah
akan membawa neraka karena di akhirat hanya ada dua tempat yaitu neraka
dan surga. Jika amal baik itu tidak membawa ke surga maka amal baik itu
membawa ia ke neraka.
Amal taat yang tidak bernilai ketundukkan kepada Allah Taala. ini tidak
akan membawa kita surga. dan yang Allah lihat adalah kita melakukan
ketaatan ini karena tunduk atau bukan karena tunduk kepada Allah. misalkan
jika dia ditanya kenapa ke masjid dan menjawab karena tidak enak maka ini
menunjukkan bukan tunduk kepada Allah.
contoh : ada dua orang yaitu si A dan B ia mau melakukan apa yang
diperintahkan oleh orang kaya, namun A ini bekerja kepada orang
kaya ini agar digaji namun si B ini bekerja karena ia betul-betul
tunduk kepada orang kaya itu. Sama-sama bekerja namun dalam
pandangan orang kaya itu pekerjaan yang lebih bernilai adalah orang
yang tidak dibayar.
dan Allah itu sangat baik,lalu kita shalat dhuha itu biar apa?
Dan ada orang yang melakukannya adalah karena tunduknya kepada Allah ini
lebih bernilai daripada jika kita melakukan shalat dhuha karena ingin
mendapatkan rezeki dari Allah dan seperti ini tidak salah, sebagaimana seperti
orang yang bekerja agar dibayar itu tidak salah namun hanya saja nilai shalat
dhuha itu hanya bernilai rezeki.
Yaqin ini menjadi modal dasar yaitu yaqin akan benarnya ayat- ayat Allah karena
jika orang sudah yakin akan benarnya ayat-ayat Allah maka ia akan menjadi
tunduk kepada Allah, dan taatnya adalah semata-semata tunduk karena
ayat-ayat Allah.maka jika dia tidak yakin walaupun ia mengamalkan karena bisa
jadi ia mengamalkan bukan karena tunduk kepada Allah.
contohnya :
kita tau bahwa gosip itu tidak boleh dan yang tidak membolehkan adalah Allah.
kita percaya dan jika ia yaqin, maka yang kita lakukan adalah tunduk dengan
ngga mau cerita jelek orang lain.
1. Ilmu
adalah modal asasi untuk bisa iman. maka nonsense jika orang
dikatakan beriman namun tidak beriman. dan ilmu adanya didalam
pikiran, maka untuk betul-betul iman maka kita butuh modal. Dan jika
iman kepada Allah maka kita harus punya ilmu Ma’rifatullah yang bisa
membuat kita mengenal Allah.
2. Iman
adalah modal asasi untuk bisa yaqin. Bagaimana orang bisa yaqin
dengan sesuatu yang tidak kita percaya. maka akan sulit untuk bisa
yaqin kepada sesuatu yang tidak bisa kita percaya. Kita imannya kepada
Allah maka yaqinnya juga kepada Allah.
3. Yaqin
adalah bukti kita iman. sebab jika ia mengaku iman namun tidak yaqin
maka sama anehnya.
sehingga Ilmu, Iman dan Yaqin adalah 3 hal yang menyatu. Satu dengan yang
lain tidak bisa dipisahkan. Jika orang memisahkannya maka bicara soal yaqin
tidak akan selesai.
ILMU-IMAN = KIDZB
Dia mendustakan dirinya sendiri. seperti orang-orang dimasa Nabi, orang kafir
itu punya ilmu tentang Quran dan tau bahwa itu nggamungkin adalah ucapan
manusia biasa. dan ini adalah ucapan Zat yang Maha Segala galanya namun
mereka tidak iman maka mereka mendustakan dirinya sendiri.
Menangis itu adalah ungkapan perasaan, maka sangat mungkin jika orang
berdoa lalu sambil menangis, namun menangisnya orang didalam doa itu bisa
berlatar belakang karena macam halnya, bisa jadi ia menangisi berdoa karena
sendalnya hilang namun bisa jadi orang menangisi karena inget dosa yang lalu.
Dalam doa kita mengatakan saya tau betul saya ini kotor dan banyak dosa,
namun ada juga ia merasakan didalam doa itu ia merasa betapa dekatnya
dengan Allah, ada getaran yang tidak bisa dia tolak, getaran itu menular ke
seluruh tubuh sehingga menyentuh dan tidak bisa menahan dengan air mata
sebagai tangis kerinduan kepada Allah.
Jika kita banyak ibadah namun kita banyak gelisah maka kita mempunyai
waktu banyak untuk melakukan ibadah tersebut karena Allah itu Maha Sayang
pasti Allah akan memberikan kesempatan kita untuk menguatkan kembali
ibadah kita. namun juga perlu dilihat kualitas ibadahnya ibarat orang makan
satu kaleng namun isinya kerupuk, maka sangat mungkin juga kita melakukan
kebaikan namun masih kurang dari sisi gizinya dan kualitasnya. bisa jadi
riya’nya masih ada, takut kepada manusianya, ingin dipuji orangnya masih
ada maka ini akan mempengaruhi kualitas amal.
Tema : 4 Keadaan Manusia Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Syafi’i Jelajah Hati, Selasa, 25 Desember 2018
Apapun yang kita lakukan, ketaatan itu ada karena Allah memberi kita
pertolongan karena tidak semua orang mendapatkan taufiq, inayah. Ada
orang kalau pagi jogging 2 km, tapi 200 m ke Masjid ngga sanggup. Ada orang
yang mampu menancapkan merah putih di puncak wijaya, tapi meniti masjid
yang hanya 3-4 tangga tidak kuat. ada orang yang baca Al-Qur’an 1 halaman
sudah capek, tapi baca wa sanggup berjam-jam. Ada orang kalau keluar untuk
maksiat itu ringan, nyewa dangdut sampai berjuta-juta tapi menjenguk
saudaranya sulit.
Lahaula walaquwwata illa billah
Tugas kita ialah istimrar, jangan jadi orang yang bosan untuk ibadah,
jangan bosan untuk jadi sholih/shalihah.
Ada Orang yang kadang kala oleh Allah diberi rezeki pas-pasan tapi
cukup, dikasih waktu lebih untuk ibadah, dagangannya tidak begitu laris tapi
cukup untuk makan tidak bisa beli R3.
Ada kiai yang wafat saat mengisi majelis ta’dhim. Akhlaq keimanan
mempengaruhi cara berpikir kita. orang yang istiqamah insyaAllah wafatnya
husnul khatimah.
B. Ada kalanya manusia itu mengerjakan maksiat maka
hendaknya dia beristighfar
Manusia itu tidak pernah lepas dari salah dan lupa. Kadang kala mata
lupa untuk tidak melihat yang diharamkan Allah SWT. Jika laki-laki
ujiannya di mata, perempuan di mulut menimbulkan maksiat. HP bisa
digunakan untuk maksiat sebanyak-banyaknya jika kita menyalah
gunakannya. Kita akan ditanya oleh Allah SWT.
Orang yang bertaqwa bukan berarti tidak punya dosa tapi kata Allah
“Kalau dia melakukan perbuatan yang keji atau dzalim pada diri sendiri,
maka mereka segera ingat Allah dan memohon ampun kepada-Nya
karena dosa mereka”.
Maka dia harus sabar. Setiap manusia akan diuji, mau atau tidak mau
suka atau tidak suka ujian selalu ada. karena apa ? Karena kita
beriman. Ilmu itu juga ujian, harta itu ujian. Wajah ganteng itu juga
ujian contoh: Nabi Yusuf.
Perbedaan Nabi Adam dan Iblis ketika diusir dari surga. Jika Nabi Ada
“rabbana dzalamna anfusana waillam taghfir lana watar hamna
lanakuunanna minal khasiirin”. Tapi kalau iblis menyalahkan orang lain.
Jadi kalau ada musibah jangan menyalahkan orang lain.
Yang namanya musibah kalau sudah turun siapapun bisa kena, maka
oleh karena itu perbanyaklah istighfar. Musibah itu hikmahnya
macam-macam: untuk mengangkat derajat contoh para Nabi, kalau kita
yang sebagai Manusia Hamba Allah musibah yang datang untuk
menghapus dosa-dosa kita.
Betapa banyak ilmu yang sudah kita catat. Alhamdulillah yang masih mau
mencatat. Dan juga begitu banyak ilmu yang sudah kita dengar dari berbagai
macam latar belakang pemikiran dan semacamnya. Kadangkala kita bingung
bagaimana cara melakukannya. Katanya di majelis ini boleh, disini ga boleh.
Begitu juga dalam hidup ini. banyak persoalan yang kita harus selesaikan,
urusan personal, waktu dan lain sebagainya. Ada satu perangkat teori
pengetahuan yang Allah ajarkan kepada kita. Dan kita butuh itu. Ajaran ilmu ini
Allah ajarkan pada Nabi dan Rasulnya. Kalau kita pelajari tentang Nabi dan
Rasul pasti di dalamnya ada “Hikmah”.
Persoalannya apakah hikmah itu terhenti hanya pada Nabi dan Rasul ? Tidak.
tapi Allah sampaikan juga kepada hamba-hambanya yang Allah kehendaki.
Secara umum ayat ini menjelaskan secara umum dan spesifik. Pentingnya kita
memahami ini, bagaimana cara tepat menyelesaikan masalah dan bagaimana
cara membedakan pandangan dari ilmu yang kita terima. Bagaimana cara
penerapannya? Padahal semuanya kita catat dan kita dengar, akan dihisab oleh
Allah SWT. Dalam ayat ini orang-orang akan diberikan hikmah, tapi tidak
semuanya, hanya yang dikehendaki saja.
Sungguh harapan besar kepada Allah, dan memohon kepada Allah agar
memberikan ilmu hikmah kepada kita. Indahnya yang mendapatkan hikmah
adalah mendapatkan kebaikan yang sangat banyak.
Hidup yang kita hadapi dan kita lalui ini membutuhkan ILMU. Persoalan
yang kita hadapi hari ini dengan ilmu belum tentu mampu diselesaikan
dengan ilmu di hari esok. “Dan sungguh, karunia Allah sangat besar bagimu”,
yang dimaksud di sini adalah ilmu pengetahuan dan hikmah.
Begitu juga firman Allah di Ali Imran ayat 48, tentang Isa Al Masih “Allah
mengajari Isa Al Masih taurat dan injil” ini memberikan pemahaman bahwa
selain ilmu pengetahuan, maka ilmu yang harus kita pelajari adalah ilmu
hikmah.
Definisi hikmah:
Hakama, yahkumu, hukman, wahukumatan, boleh dibaca hikmatan,
Hikmah bermula dari Ha kaf mim. Secara umum memiliki makna yang sama,
tetapi jika berubah namanya maka berubah pula maknanya. Bisa juga orang
mengatakan Ahkama Alkamu, artinya ketika orang memiliki pengetahuan
maka harus benar-benar tahu.
HR. Tabrani:
Ketika berbicara tentang ilmu pengetahuan. Tidak semua ilmu itu akan baik
bagi seseorang. Ada kalanya baik bagi A tapi belum tentu baik bagi B. ketepatan
pemahaman dalam mengambil suatu ilmu itu namanya hikmah.
Guru saya sempat bercerita, begitu masyhurnya cerita ini mungkin sudah pernah
mendengarnya.
Ceritanya, Pengin kurban, ada 8 orang. Lalu, datanglah orang tersebut kepada
kiai, “Kiai saya mau kurban pakai sapi yang gede”,
kata Kiai “ga bisa ,satu sapi hanya untuk 7 orang”, kekeh-kekehan, akhirnya dia
ga jadi mempercayakan sapinya kepada kiai tersebut. kemudian dia pergi ke
kiai yang berbeda, dimana Kiai kedua tersebut memperbolehkan, kemudian
bertanya, “Yang paling kecil di keluargamu usia berapa?,
lalu dijawab : “Anak saya dua tahun’, kemudian ditanya lagi, “Apakah dia bisa
naik ke sapi itu?”. “Tidak”, kalau begitu cukup tambahkan satu kambing agar
anakmu bisa naik, (begitu ceritanya kalau ga salah tangkep).
Bab nya bukan plin dan plan tapi babnya adalah tentang kesesuaian.
Sehingga kita tahu mana yang paling dibutuhkan untuk situasi yang kita
alami. Karena kadang perdebatan yang terjadi tidak menghasilkan
kebaikan, tapi menghasilkan kedengkian. Jika ilmu yang kita ambil hanyq
akan membuat kita dijauhi oleh orang lain maka ilmu itu hanya akan
merusak diri kita.
Soal dalil itu bisa diambil, mudah. Tapi ternyata ilmu pengetahuan
tidak hanya sampai disitu semata. Tetapi bagaimana caranya kita
mengambil sesuatu yang paling baik dan paling tepat dan bisa kita
amalkan di suatu tertentu.
Hikmah juga berarti ketepatan memilih kebenaran.
Hikmah juga bisa diartikan sebagai bagusnya di dalam berpendapat.
Pendapat bukan hanya sekedar emosional atau kata yang keluar dari lisan tapi
bagaimana pendapat itu bisa menjadi ketentraman bagi yang
mendengarkannya. Sehingga ilmu bisa menyatukan langkah kaum muslimin.
Bukan kemudian ilmu menjadi media perpecahan. Jika ilmu tersebut
menjadikan kita semakin kita tidak suka maka ilmu itu tidak akan menjadi
manfaat.
Orang yang mutqin (professional). Dalam situasi situasi tertentu manusia bisa
menyelesaikan masalah dengan ilmu, itu namanya haqim. Dan orang yang
paham dengan ilmu fiqih namanya faqih.
Untuk berpendapat yang ekstrim itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi untuk
menjadi faqih itu hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang. Banyak para
ulama yang memberikan metodologi dalam berfatwa yang muncul dari
kalangan orang islam. Karena satu orang ahli fiqih lebih ditakuti oleh syaiton
daripada seribu orang yang ahli ibadah.
Salah satu sebab munculnya hadist palsu adalah dari kalangan ahlul ibadah
yang tidak memiliki ilmu agama. Pengetahuan terhadap literasi tersebut adalah
karena semangat ibadah yang tidak didasari ilmu. kadangkala kita juga begitu.
Semangat beramal tapi tidak tahu ilmunya.
Dan ada nabi baru namanya “wa” dianggap semua ilmu yang dishare di wa itu
benar. Padahal cukuplah dia disebut pendusta jika ia menceritakan apapun
yang ia dengar. Apalagi di masa masa sekarang ini menjelang pilkada. Sehingga
kita tidak terjerumus pada dosa dan maksiat.
Kata hikmah dalam Al Quran itu ada dua macam, pertama mufroddah
(disebut secara terpisah) kedua (mu’tarinatun bil kitab (dibarengkan dengan
kata Al kitab)
Falmufroddah: maka ditafsirkan sebagai kenabian dan ditafsiri dengan ilmu
yang berikatan dengan Al Quran. Ibnu Abbas berkata “Ilmu yang berkaitan
dengan Al Qur’an, ayat yang dihapus dan ayat yang menghapus, yang awal dan
akhir, yang halal dan akhir, contoh-contohnya dan asal-asalnya” Artinya ilmu
yang hanya diberikan kepada para Nabi. Ada pula yang diberikan kepada Nabi
satu tetapi tidak diberikan kepada Nabi yang lain. diberikannya kemampuan
kepada Nabi Khidir tapi tidak diberikan kepada Nabi Musa.
Bisa jadi perbuatan itu bid’ah dalam pandangan kita, tapi belum tentu tepat kita
ucapan saat itu. sebab pengharaman riba, khamr itupun juga bertahap. Begitu
juga perjuangan para ulama yang bumi jawa ini dulu dipenuhi dengan orang
yang beragama budha. Kemudian, karena karunia Allah swt hikmah dari para
ulama terdahulu kemusyrikan banyak berkurang dan yang ada adalah
banyaknya masjid yang berdiri.
Da’I –da’i sekarang pun perlu belajar tentang ilmu hikmah, tidak hanya
berceramah tapi ketepatan dalam melakukan amal ma’ruf nahi mungkar
sehingga mampu menumbuhkan cahaya. Begitu pula dengan pengajaran
dengan masyarakat. Perlu ketepatan agar mampu dipahami dengan baik
oleh masyarakat.
Hikmah juga disebut juga dengan As sunnah. Yaitu hadist-hadist Nabi SAW
demikian itu adalah pendapat dari Imam Syafi’I dan dari kalangan para imam.
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa hikmah adalah memutuskan
segala sesuatu dengan wahyu dan tafsir ini dengan sunnah dan ini lebih
masyhur.
Sehingga, ilmu yang benar adalah ilmu yang berasal dari Al Quran dan
Sunnah, bukan hanya dzon. Yang sering terjadi adalah dzon dengan dzon.
Pendapat manusia bertempur dengan pendapat manusia. Sehingga kita
diingatkan, jika kita berselisih maka kembalikan kepada Allah dan Rasulnya.
Pendapat yang paling tepat adalah yang dikatakan ileh mujahid dan yang
dikatakn oleh imam malik, “Sesungguhnya hikmah adalah pengetahuan
seseorang terhadap kebenaran dan mengamalkan kebenaran tersebut. Dan
ketepatan dalam ucapan dan perbuatan”. Benar dari sisi dalilnya dan tepat
dalam menggunakannya. Sehingga tidak mungkin terjadi kecuali bagi orang
yang memahami syariat islam dan hakikat-hakikat keimanan.
Kelemahan kita adalah membatasi ilmu pengetahuan. Misal, ada ustadz yang
dianggap syubhat. Padahal syubhat itu adalah persepsi diri sendiri., padahal
kesyubhatan adalah pandangan subjektif seseorang. Kesyubhatan yang belum
jelas kesyubhatan, itulah kesyubhatan itu sendiri Maka Rasul mengatakan
“Hal-hal yang syubhat itu tidak banyak orang tahu”. Orang bisa
mempersepsikan itu syubhat tapi belum jelas kesyubhatannya, maka itulah
syubhat itu sendiri.