Anda di halaman 1dari 303

Melabuh Damai Dalam Rengkuhan RidhoNya

Jilid 3

Kajian Jelajah Hati

Menjelajah Hingga Mengerti

DAARUSH SHALIHAT YOGYAKARTA


Seuntai Kata

Sesungguhnya jiwa saya merasa senang dengan ilmu;


dengannya jiwa saya semakin kuat
(Ibnu Taimiyah)

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Rabb sekalian alam. Dengan
karunia Allah sajalah, tim JHDSCrew mampu menggerakkan jemarinya untuk
mencatat materi ini sampai merampungkannya. Semoga Allah memberkahi
kesederhanaan karya ini sehingga terciptalah kebaikan yang
bertambah-tambah.

Tulisan ini menyajikan apa-apa yang disampaikan oleh pemateri setiap


pertemuan rutin kajian jelajah hati. Kami berharap setiap kata yang terangkai
dalam catatan ini dapat menjadi sahabat yang mencerahkan.

Tiada lupa, kami mengharap tegur sapa dari pembaca. sekiranya Anda
menemukan ada yang keliru dalam tulisan ini. Sungguh, kami menyadari
keterbatasan ilmu dan kekhilafan nalar kami sebagai manusia. Sekali lagi,
besar harapan kami agar Anda bersedia mengingatkan. Semoga bermanfaat
dan menjadi pemberat amal kelak di akhirat bagi kita semua.

Yogyakarta, Januari 2019

Tim JHDSCrew
Tema : Tadabbur Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 10 Juli 2018
Dalam bahasa kita diartikan dengan merenung dan kata inilah yang
mendekati makna dari taddabur, sehingga jika kita mentaddaburi Al Quran itu
merenungkan makna makna yang ada dalam ayat-ayat Al –Quran sampai
kemudian kita mendapatkan pesan-pesan yang kita butuhkan bagi hidup dan
kehidupan kita. Baik pesan yang tersurat dan pesan yang tersirat karena ayat al
Quran itu kadang kita bisa memahami arti dan maknanya secara tersurat
namun terkadang ada makna yang tersirat. Kalau tersurat itu secara tekstual,
yakni menangkap al quran sesuai dgn teks tetulis. Jika memahami makna
secara tersirat maka ini memahami secara tekstual. Sebuah ungkapan itu
kadang kita pahami secara tekstual dan kadang pula kita harus memahaminya
secara kontekstual.
Tiba-tiba anak Abi bilang mendoakan orang meninggal tu ga boleh, ini
dapat paham darimana.
lalu Abi bilang siapa yang bilang begitu?

Kalau mendoakan meninggal orang meninggal itu jelek, kan harusnya


mendoakan panjang umur. Oh ini abi memahami kalimat secara tekstual,
namun anak abi memahaminya secara kontekstual.

Kemarin juga waktu lebaran, walaupun lebarannya terlambat. Kami


biasanya menyebut di kampung itu tempat shalat ada dua, yaitu masjid jami
dan mushola. Kemudian dia disuruh sholat yang mushola disebut dgn langgar.
Lalu dia bilang saya ngga mau shalat dilanggar dan wajahnya yang serius itu
membuat terpancing.
Jadi memahami Al Quran sesuai dengan ucapan, jika bentuk tulisan maka
sesuai dengan teksnya . Namun ayat Al Quran juga dipahami secara mafhum ,
maka ini memahami ayat Al Quran secara tersirat, ini sesuai dengan konteksnya.
Di dalam al quran disebutkan
“Janganlah berkata kepada orang tua kata- kata uff. Dasarnya adalah ayat ini ,
hanya mengatakan uf. Maka ini jadinya , Al Quran tidak cukup jika dipahami
secara mafhum, karena ada ayat-ayat yang dipahami secara mafhum dan
mantuk.

TADDABUR AT-TAGHABUN AYAT 11


Pesan apa yg bisa diperoleh ?

“Membaikkan hidup dengan prasangka baik yang tak kenal redup”


Ini menjadi hal yang sangat penting bagi baiknya hidupnya seseorang ,
kenapa? Karena banyak orang mengatakan baik buruknya perilaku seseorang
itu tergantung dengan pikirannya yang dipengaruhi oleh prasangkanya. Jika
pikirnanya baik maka perbuatannya baik maka hidupnya juga baik. Jika
prasangka buruk maka pikirannya juga buruk, maka jika pikirannya buruk maka
perbuatannya buruk dan hidupnya buruk. Prasangka ini hal yang tidak bisa
dihindari, karena selalu muncul prasangka-prasangka.
Lampu merah gayam Abi berhenti, samping Abi tetep lanjut dan ada
jumlahnnya dua. Yang satu lurus namun yang satu send lampu ke kanan
namun jalannya lurus. Maka akan muncul pikiran buruk dan pikiran jelek yang
lain. Namun jika kita punya prasangka baik, maka kita berpikir mungkin dia
lagi tergesa-gesa karena ingin jemput sodaranya di stasiun.
Ayatnya, ini ada 3 bagian . 3 bagian ini saling terkait satu dengan yang lain.

1. “Tiadalah ashaba itu artinya mengenai. Maksudnya terkena dalam


artian yang lembut. Kalau digambarkan itu adalah seperti embun yang
menetes jatuh ke tangan dan terasa lembut. Sehingga di Quran
terjemahan, tiada menimpa itu kesannya keras seperti tertimpa tangga.
Jadi musibah jika mengenai seseorang itu seperti embun yang mengenai
tangan dan terasa lembut. Dan tidak ada satupun musibah yang
mengenai manusia kecuali dengan izin Allah.

Allah menyebut disini, kata musibah itu bahasa arab yang kemudian jdi
bahasa Indonesia. Begitu jadi bahasa Indonesia itu konotasi jadi ga enak.
Padahal sebenenrya musibah itu bisa enak dan bisa pula gaenak.
Musibah baik itu kegembiraan dan kesedihan itu terjadi karena izin Allah SWT.
Maka makna musibah yang mengenai kita jika terjadi dengan
izin Allah. Apapun bentuk musibah yang terjadi dengan izin Allah
maka kita pahami musibah itu menjadi semacam jalan hidup.
Dan jalan hidup itu harus dijalani bagi siapapun yang hidup. Jadi miskin
kaya gagal sehat sakitpun itu merupkan jalan hidup. Mengapa begitu?

“karena jika bicara hidup, hidup adalah perjalanan yang kita


jalni bersama Allah “
Secara hakikat, hidup itu adalah perjalanan yang kita jalani bersama
Allah. Kita jalani hanya bersama Allah. Jadi waktu kita hidup ini, kita
sedang berjalan bersama Allah. Jika hidup perjalanan yang kita jalani
bersama Allah maka bagaimana orang yang hadir dalam perjalanan
hidup kita karena kita tidak hidup sendirian?
“ Andai ada selain Allah yang hadir mengisi hidup kita
maka dia adalah bagian hidup dari jalan hidup yang harus
diterima dan dijalani”

Memahami ini menjadi hal yang sangat penting karena banyak


kesalahan yang terjadi dalam kehidupan karena salahnya kita dalam
memahami. Sebagai contoh sebagai suami itu hidup bersama istri dan
sebaliknya. Maka selama ini kita memahami yang namanya istri itu
apanya suami?

Bahwa suami atau istri itu bukanlah teman hidup namun jalan
hidup menuju ridha Allah
Jika suami itu hilang terus, karena ada meeting lalu pulang lagi ,
sebentar pergi lagi karena ada job yang bermanfaat untuk masa
depan. Maka dalam keadaan seperti ini fungsi suami dalam fungsi
hidup itu ga dapat. Karena bicara soal teman hidup itu hakikatnya adalah
Allah. Itulah teman hidup sejati yaitu Allah. Jadi suami itu jalan hidup
bagi istri dan sebaliknya yang harus diterima untuk merujuk ridha Allah.
Kalau sudah begini, penting kah melihat sepeti apa suami? ga penting .

seperti apapun suami itu harus jadi jalan untuk saya dapat ridha
Allah.
Jika suami sayang sama istri maka jadikan suami saya yang sayang
sebagai jalan untuk menuju ridha Allah. Dan sejelek apapun suami juga
harus jadi jalan menuju jalan ridh Allah. Dan jeleknya suami itu akan
mengenai istrinya atau dirinya? Jika dipahami sebagai teman hidup
maka jeleknya suami akan terasa pada istrinya , punya suami itu ga
peduli.
Sebenarnya tidak pedulinya suami itu akan mengenai dirinya sebagai
suami atau berdampak pada istirnya? Jika sebagai teman hidup maka
akan kena dampak atas ketidakpedulian suaminya, jika memahami
sebagai jalan hidup maka seperti apapun keadaan suami harus
membawa saya kepada ridha Allah SWt. Seorang suami yang tidak
peduli ke istri, kasar ke istri , itu bisa ga jadi jalan mendapatkan ridha
Allah? Ini berat sekali, padahal disitu baik istri dan suami akan dapat
ridha Allah .
Dalam kisah sejarah ¸ tadi malam ketemu dengan seseorang belia
adalah dokter spesialis. Beliau cerita tentang seorang suami yang hidup
bersama istri, awalya hidupnya melarat dan keduanya saling tolong
menolong, dan akhirnya sukses dan suaminya jadi juragan. Istrinya ini
adalah orang desa yang pendiidkannya rendah dan tidak mengenal etika
sehingga dalam tanda kutip itu istrinya tidak mengimbangi suaminya.
Jadi si istrinya itu sosoknya yang jelehi, dan temennya ini ada yg bilang “
kamu udah sukses, dan istrinya org desa jelehi lagi”. Maka si suaminya
itu marah besar ke kolega bisnisnya dan merasa tersinggung ,
“kalian ga tau saya sukses berkat istrinya saya”
maka ini suami sedang menjadikan istrinya sebagai jalan mendapatkan
ridha Allah.

Hal yang sama dalam sejarah :


Perdana menteri, klifah ar-rasyid, dia berburu bersama beberapa
pembantu beliau lalu terpisah dengan rombongan di padang pasir. Lama
kelamaan beliau haus, dan gaada air karena semuanya dibawa sama
ajudan. Lalu menemukan sebuah tenda dan tergerak untuk mendekat
karena barang kali ada air minum yang bisa diminta.
Dan beliau kemudian mengucapkan salam dan dijawab seorang wanita.
Dan dibalik hjab dia minta air, namun sang wanita tadi mengatakan
mohon maaf suami saya tdk mengizinkan untuk memberikan air kepada
siapapun namun ada sisa air saya yang bisa diminum. Dan ketika sedang
minum, suami wanita itu datang .dan waktu suami datang dan dia
keluar, dia wanita yang sangat cantik, dan suaminya udah tua wajahnya
tidak menawan, jalannya sudah lambat namun disambut dengan suka
cita. Dan lalu dipapah dan mencuci kaki suaminya yang kotor. Yang
kemudian disiapkan hidangan , ketika suaminya masuk lalu ia berkata

“Apa yang diharapkan dari suami ibu, dia udah tua, miskin,
wajahnya buruk, dan akhlaknya buruk karena sempat melihat
membentak istrinya.”
Dan sang istrinya itu menampakkan wajah marah
“saya tidak mengira ada perdana menteri berkata seperti itu “
Penasaran itu apa yang diharapkan dari sang suami”

“ Bukankah kesempurnaan iman itu ada dua yaitu syukur dan


sabar. Syukur dengan tidak sombong dengan kelebihan saya
dan digunakan kebaikan beribadah kepada Allah. Dan sabar
itu saya temukan dari suami saya”

Maka ini suaminya itu dipahami sebagai jalan hidup.


Kadang dirumah ada pembantu, orang sering mengatakan khadimah
adalah pembantu.”

“Khadimah bukanlah pembantu hidup namun jalan hidup untuk


menuju ridha illahi”
Bayangkan ada majikan bilang begini “ sudah berhari hari ini , bibi sudah
berbuat dosa maka izinkan saya untuk mencucikan pakaiannya bibi,
memasakan untuk bibi “ ini kira kira Allah ridha ga? Iya ridha. Jika ada
yang seperti ini maka sang majikan ini menjadikan khadimah sebagai
jalan hidup menuju ridha Allah.

“Anak - anak bukanlah perhiasan hidup namun jalan hidup

untuk menuju ridha Allah illahi “

Maka bagi yang gapunya anak ini susah, dan bagi yang punya anak
namun anaknya susah maka akan bikin susah. Maka anak anak bukan
persiapan hidup namun jalan hidup menuju ridha Allah. Mendidik anak
itu dlm rangka meraih ridha Allah, Jika perhiasan hidup itu akan dimanja,
ga shalat dibiarin, ga ngaji dibiarin maka ini anak ngga akan membawa
ridha Allah.

Orang tua bukanlah tumpuan hidup namun jalan hidup

menuju ridha ilahi

Dia lihat orang tau temennya itu pengen ini dibelikan sementara dia
sebagai anak ketika minta sesuatu ke ortunya maka kata ortu itu
“kalo kamu ingin hp maka syarat Al Baqarah harus hapal dulu”.
Jika jalan menuju ridha Allah bilang betapa orang tua saya luar biasa,
saya males baca quran diingatkan, ga shalat dibangunkan. Dan apapun
keadaan ortu maka jadikan jalan untuk menuju ridha ilahi.

Dosen bukanlah guru hidup namun jalan hidup untuk menuju ridha Allah
Waktu dosen jelaskan maka dengerin aja , menghormati beliau, penuh
perhatian. Jika ada murid berlaku seperti itu pada dosennya maka inii
akan antarkan pada ridha Allah. Namun jika ada dosen salah sedikit
suruh berdiri, kedepan, galak, jika bilang apes bener , jika metakan
seperti itu bagaimana dosen bisa jadi menuju ridha Allah.

Anak didik bukanlah murid tetapi jalan hidup menuju ridha ilahi
Sebagai guru, pesan kepada guru, dan jangan dijadikan pegangan bagi
santri, jika punya murid, mana yang lebih sampe ke ridha Allah , punya
murid menyusahkan atau menyenangkan? Yang menyusahkan.

Jadikan ketidakbaikan dia menjadi jalan surga bagi kita dengan berlaku
baik kepada dia yang akan membawa kita kepada ridha Allah. Jadi jika
punya temen yg gabaik itu berkah, jika memahami sebagai jalan hidup.

PEKERJAAN BUKANLAH SUMBER HIDUP NAMUN JALAN HIDUP


MENUJU RIDHA ILAHI
Jika pekerjaan dagang maka jadikan jalan untuk menuju ridha ilahi.
Tadi pagi abi bawa anak abi ke pantai depok. Disana banyak nelayan,
ada perahu itu baru mendarat bersama nelayan. Lalu Abi ajak anak abi
untuk menyambut lalu dilihat hasilnya adalah ikan ikan yang besar. Ada
yang bahkan yang harganya 200 ribu. Itu bukan sumber hidup namun
jalan menuju ridha Allah.

NIKMAT BUKANLAH KESENANGAN HIDUP NAMUN JALAN HIDUP


UNTUK MENUJU RIDHA ALLAH.
Sehingga apa yang kita lakukan, ketika dapat makanan yang enak?
Jika kita makan dengan lahap makanan ini menjadi kesenangan hidup.
Jadi jika jalan hidup maka jangan makan sendirian dan ajak yang lain.
Ada satu qobilah Bani Qinanah yang terbiasa jika masak mereka itu
gamau makan, sebelum ada tamu yang datang kemudian makan
bersama-sama dengan tamu tadi. Jadi seberapapun makanan ada dan
seberapapun dia laper maka jika makan sendirian itu mereka gamau
dan nunggu sampai ada yang datang dan makan bersama. Dan jika
setelah malam dan gamungkin ada tamu yang datang maka baru
makan.

Bandingkan dengan kita? Pas beli sate lalu datang temen maka
satenya disembunyikan dan nunggu temennya pulang. Dan bilang ini
orang gatau diri kalo saya laper. Sampai Allah menurunkan ayat untuk
meluruskan sikap hidup para sahabat An-nur ayat 61 “Hendaklah
makan…. “ itu menujukkan bahwa rizki nikmat itu bukan kesenangan
hidup namun jalan menuju ridha Allah.

KESUSAHAN BUKANLAH MUSIBAH HIDUP TAPI JALAN HIDUP


MENUJU RIDHA ILAHI
Ketika orang lagi sakit, mungkinkah sakit ini akan membawa sakit ini
membawa kepada ridha Allah? Caranya dengan ikhlas, menerima sabar,
dan jika perlu berobat maka berobat agar sehat dan bisa beramal lagi
lebih baik dan bisa menolong orang. Maka ia berobat ini dalam rangka
mendapatkan ridha Allah.
KALAU SEMUA YANG ADA DALAM HIDUP INI ADALAH JALAN HIDUP,
MAKA APA YANG KITA INGINKAN DI UJUNG HIDUP KITA?
Adalah ridha Allah. Jadi jika punya istri maka harus menjadi jalan untuk
sampai kepada ridha Allah.
Dan dalam diri kalian, tidaklah kalian melihat apakah sudah
menjadikan segala sesuatu itu menjadi jalan hidup ?

RAMADHAN
Adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari hidup. Bagi kita ramadhan
bukanlah untaian waktu hidup namun jalan hidup yang suatu saat akan
dihamparkan kembali untuk kita.

Suatu dia akan dihamparkan lagi untuk kita, kapan? Tahun depan. Jalan
hidup ini bernama ramadhan akan dihamparkan kembali. Apakah sudah
menjadi jalan hidup atau hanya sebagai untaian waktu yang berlalu?

RINDUKAH KITA DENGAN RAMADHAN TAHUN YANG AKAN DATANG? RINDU


APA YANG KITA RINDUKAN DARI RAMADHAN?
Orang yang kadang akan langsung jawab rindulah. Terus apa yang
dirindukan dari ramadhan jika bener –
bener rindu?
Jika kita merindukan puasa itu rasanya nikmat atau biasa aja? Jika datang
nikmat. Semisal kita pernah ke kota malang dan ada yang sangat kita sukai
yatu makanannya. Maka begitu sampai di malang yg kita tanyakan adalah
makanannya. Jika puasa a, pakah kita sudah menikmatinya nikmatnya pausa,
tilwah , qiyamul lail. Jika belum meraskan nikmatnya puasa, qiyamul lail, maka
jika rindu dengan Ramadhan maka apa yang kita rindukan? Bukti kita
meraskan qiyamul lail itu apa? Seprit bani qinanah lebih baik saya tidak makan
jika sendirian. Maka ini sudah merasakan nikmatnya.
PENGHINAAN ORANG KEPADA KITA ADALAH JALAN HIDUP YANG BISA
MENGHANTARKAN KITA KEPADA RIDHA ILAHI
Maka berarti orang yang menghina kita adalah orang yang baik karena dia
sudah menghamparkan jalan hidup untuk kita. Maka jika betul apa yang kita
rasakan jika kita ketemu dengan orang yang menghina kita?
Apa yang kita rasakan saat kita bertemu dengan orang yang pernah menghina
kita?
Bilang Alhamdulillah.

KEHILANGAN SANDAL ADALAH JALAN HIDUP YANG BISA MENGANTARKAN KIYA


PADA RIDHA ILAHI
Kita kehilangan sandal itu adalah jalan hidup yang bisa membawa kita pada
ridha ilahi. Itu jalan hidup, kenapa? Arena sandal hilang itu terjadi atas izin Allah.
Maka Allah menggambarkan jalan hiup yg bernama sandal.
jika sandal itu jalan hidup maka apa yang kita rasakan jika kita kehilangn
sandal di tempat yang sama untuk kedua kalinya? Padahal yang bisa bikin kita
sampai pada ridha ilahi adalah sepatu mahal maka wajah kita adalah seneng
namun tergantung dalam kita melihat kejadian.

KESIMPULAN :
BELUM MELIHAT SEPENUHNYA HIDUP INI DENGAN KACAMATA PRASANGKA
BAIK KEPADA ALLAH
Ada ulama yang membelikan semangka untuk istrinya, pas kemudian
dibelah dan dimakan ternyata rasanya hambar. Dan sang istri mengungkapkan
kekecewaan padanya. Wahai engkau mengeluh mengungkapkan kecewa,
sebenernya siapa yang mengeluhkan ? Apakah engaku kecewa pada
petaninya ?atau engkau kecewa pada yang menciptakan semangka?
Jika engkau kecewa pada Penjual, sungguh tidak ada penjual yang menjuall
semangka yang hambar dan semua pasti ingin menjual semangka yang manis.
Jika engkau kecewa pada petani, tidak ada petani yang ingin menghasilkan
semangka yang tidak manis dan ia pasti ingin menghasilkan semangka yang
manis.

Maka berarti engkau kecewa dengan yang menciptakan semangka.


Maka berat untuk berprasangka buruk kepada Allah.
Tema : Agar Sholat selalu hidup Tempat : Aula Darush Sholihat
dalam kehidupan kita
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 14 Juli 2018

Untuk diisi dengan kekayaan yang kita butuhkan dalam hidup


Seperti kita haus dan meminta air ke orang lain namun kita tidak
menunjukkan cangkir atau gelas. Dia tidak mau menunjukkan gelasnya. Jadi
jika kita tidak meminta kepada Allah , maka agar hati ini diisi dengan kekayaan
namun kita tidak menyerahkan hati kita, maka Allah akan mengisi hati kita
dengan kekayaan hidup , dan cara menyerahkan hati kita kepada Allah adalah
dengan shalat.

SuratAt-Thaha ayat 14 : “Dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu.”


Berarti , jika kita ingin menyerahkan hati kita kepada Allah melaluii
shalat, maka cukup mengingat Allah SWT ketika kita shalat. Jika selama
shalat kita mengingat Allah maka setelah shalat hati kita akan dipenuhi
kekayaan yang dibutuhkan dalam kehidupan kita. Ini merupakan cara… umur
kita shalat itu berapa lama durasinya? Kalau shalatnya shalat sunnah yang
dua rakaat itu sekitar 3 menit sudah bagus, dari pengalaman yang sudah
sudah. Kita merasa shalatnya sudah bagus namun masih ada setengah menit ,
maka itu menandakan shalatnya kita belum bagus. Dan luar biasa jika
shalatnya selama 4 menit , Namun sebenarnya ini sebentar , maka jikalah kita
selama shalat mengingat Allah itu hanya 4 menit saja untuk menjaga ingatan
hanya kepada Allah. SWT.
Tapi inilah , kita suka bertanya Tanya , kadang diawal itu ngga boleh inget yang
lain kecuali inget Allah, prakteknya shalat isya dan ditengah shalat ada bunyi tik
tok tik tok lalu tiba tiba kita melayang mengingat selain Allah. Padahal awalnya
itu ingin khusyu. Dan yang paling sering adalah jika denger gerimis itu
membuat pikiran menjadi kacau karena mikirin jemuran itu mau diambil atau
engga, terus jaket di motor kebasahan. Padahal itu semua pikiran yang
membuat kita tidak mengingat Allah SWT.
Kok ingetan untuk mengingat Allah itu bisa hilang karena persoalan tertentu.
Ini bisa digunakan untuk diteliti oleh psikolog. Misal jamaah di kampong santri
dan jamaah masjid yang bukan santri.

BUKTI INGAT kepada Allah


Inget Allah itu ada 2 macam :
1. Semu , kelihatan ingat Allah namun sebenernya tidak inget Allah
2. Dan yang betul-betul ingat Allah

Agar shalat hidup dalam kehidupan kita , maka ketika kita shalt inget Allah
dan kita berharap diluar shalat kita inget Allah maka ini shalat hidup didalam
kehidupan kita. Sandarnya adalah jika dia di dalam shalat inget Allah dan diluar
shalat pun maka inget Allah.
KITA INGAT ALLAH SEBAGAIMANa kita shalat, buktinya atau tanda kita
inget adalah diluar shalat adalah :

Merasakan pengawasan Allah dalam setiap apapun yang kita lakukan


Ini tanda betul betul inget ALah. Dan jika meraskan pengawasan allah
dlm hal papaun yg kita lakukan maka buahnya kita menjadi orang yang tidak
punya keberanian untuk berbuat dosa. Karena setiap kali jika kita akan berbuat
dosa itu kita selalu inget Allah bahwa Allah melihat apapun yang saya lakukan.
Akhirnya meneguhkan kita di surat Al Ankabut ayat 45
“ Dirikanlah shalat, bahwa shalat itu bisa mencegah dari perbuatan keji
dan munkar, dan sungguh inget Alalh itu perkara yang besar”
Bagaimana shalat itu mencegah kita ??
Jika kita inget Allah didalam shalat maka diluar shalat kita juga inget
Allah. Dan akhirnya kita tidak berani berbuat dosa karena Allah melihat
perbuatan kita. Dan jika ia benar benar inget Allah dia mengetahui bahwa Allah
tau segala apapun yang dilakukan walaupun mungkin gaada orang yang
melihat namun dia sadar betul Allah melihat. Dan cukup dengan itu , orang
menjadi tercegah dari perbuatan dosa dan maksiat

AGAR DZIKRULLAH BISA MEMPENGARUHI SELURUH GERAK HIDUP KITA


Kita inget Allah namun gerak hidup kita seperti tidak inget Allah, ada orang
berkata iya sih saya tau , kalo rezeki itu sudah dijamin oleh Allah. Ini maka dia
inget Allah, dan kalo ga inget Allah ga mungkin bilang begitu. Namun kalo
ditangan hanya ada uang segini bagaimana saya ga cemas , kahwatir. Itu berarti
antara ingatnya dia dengan Allah dan kenyataan hidupnya itu tidak sejalan
karena jika betul ia ingat Allah dia tidak akan cemas , tidak takut dan tidak
khawatir. Padahal di titik Allah punya hukum ;

“ Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku“

Maka jika betul kita yakin bahwa Allah pemberi rezeki maka gerak hidup kita
mengikuti keyakinan itu dan wujudnya adalah tenang.
Saya bertemu dengan seseorang lalu ngobrol karena sudah lama tak
bertemu ini biasa. Ketika bertanya sudah berapa anaknya? Jawabannya belum
dikaruniai padahal sudah menikah 14 tahun namun belum dikaruniai. Lalu dia
bilang 10 tahun pertama saya dengan istri galau gelisah apalagi ketemu dengan
teman angkatan dan ditanya mana momongannya , dan dijawab belum punya.
Lalu bilang kenapa diawet awetin .
namun setelah itu kami sudah mengerti karena semuanya sudah ada
suratannya maka 4 tahun ini sudah tenang aja maka dzikrullah sudah sesuai
dengan kenyataan.
Kuncinya adalah hati , dan ini merupakan pusatnya.
Persisnya adalah hati yang yakin. Karena sebenernya dzikrullah itu
adalah perbuatan hati. Lisan hanya menyuarakan apa yang ada di dalam hati.
Hati ini mengagungkan Allah SWT. Maka keluarlah kalimat dari lidah yaitu
subhanAllah yang menunjukkan betapa hati ini menunjukkan keagungan Allah
lalu terucaplah AllahuAkbar.
Jika ada orang yag mulutnya berdizkir namun hatinya tidak berdizkir itu
seperti orang menuangkan teko ke dalam gelas namun tidak ada airnya . dan
yang keluar adalah udara kosong. Maka orang yg berdikir , hatinya tidak namun
lisannya iya berdzikir maka ini dzikir yang kosong dan jika setan
mendengarnya maka setan tidak lari. Dan terkadang kita jumpai dalam
kehidupan, khatib menyampaikan khutbah jumat maka begitu khatib
mengatakan Allahumaghrfi lalu jamaah langusng nangis, namun doa hatib itu
lama sekali maka bunyinya akan berubah. Dan begitu imam rabbana atiin maka
amiinnya berubah, ini menunjukkan dzikri tidak dri hati.

Kenapa pusat dizkrullah ada di hati?


Yang dikatakan oleh Allah surat Al Hijr ;

“ ingetlah hanya dengan mengingat Allah maka akan tenang ‘


Maka dizkurllah itu yang menenagkan hati, dan dzikrullah yang berpengaruh
pada hati itu dizkrullah yang dilakukan oleh hati. Sebab pengaruh itu tergantung
siapa yang melakukannya.
Contoh sederhana , saa ini tetangga zohri namun hanya tetangga , namun
yang tetangganya tidak dapat dan si zohri dapat hadiah.
Maka kalo orang berdizikir menggunakan hati maka dzikir itu berpengaruh pada
hati. Maka jika orang berdizkir hanya menggunakan mulut maka yang tenang
adalah mulut. Bahkan jika mulut berdzikir tanpa hati maka hanya akan
mendaptakan cape saja.

DZIKRULLAH
Dzikrullah adalah kunci pembukan hati untuk menerima kehadiran Alah
dalam kehidupan kita
Dalam wujud apa kita menerima Allah ?
Wujud kita dari menerima kehadiran Allah ada 2 :
1. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua takdir kehendak Allah
dengan hati yang lapang.
Islam itu adalah hukum Allah , dan isinya Islam adalah hukum kehendak
Allah. Maka jika ada oramg yang bilang begini kenapa urusan menutup
aurat antara laki laki dan perempuan itu dibedakan , dan perempuan itu
lebih ribet. Maka orang ini tidak mau menerima hukum kehendak Allah
yang mana sama dengan tidak mau menerima kehdaran Alllah maka dia
hatinya tertutup.
2. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua hukum kehendak Allah
dengan hati yang lapang
Ada suami yang sekaligus ulama , Abu syakib al bakhi. Pas jalan pulang
keruma beliau membeli semangka , lalu setelah sampai rumah itu
semangka dipotong lalu dimakan dan ternyata rasanya hambar. Dan isinya
mengeluh kok semangka hambar . lalu kata suaminya ,
ibu mengeluh ke siapa?
Jika mengeluhkan pembeli, pembeli gamungkin sengaja beli semangka
yang rasanya hambar apalagi membelikan untuk orang lain
Penjual, gamungkin dia jual semangka yang ga manis dan pasti inginnya
menjual yang manis
Jika mengeluhkan petani , dia gamungkin nanem semangka yang rasanya
tidak manis

Jika …
Maka orang yang tidak mau menerima takdir itu sama saja dia tidak mau
menerima Allah dan ini tandnaya hati ettutup. Hatinya tidak inget Allah
3. Menerima kehadiran Allah berarti menerima semua hukum keputuaan
Allah dengan hati yang lapang
Enak jadi laki laki daripada perempuan, perempuan pokoknya harus
susah. Dan dan sebenernya dia bukan menolak hukum Allah namun
menolak Allah dan tidak mau menerima Allah.

Kata orang hidup tu pasti ada rasanya, Apa rasa yang paling enak dalam hidup?
Rasa paling enak dalam hidup adalah rasa bertuhan . itulah rasa paling
enak dalam hidup. Kapan kita rasakan? Waktu kita sakit dan ridho,
ini kan semuanya dari Allah dan pasti membawa kebaikan, jadi rasa ini
tidak … sebagai Rabb kita , jadi dalam segala apapun yang kita rasakan
adalah dari Allah dan akan membawa kebaikan lalu lantas kenapa saya
mengeluh , ini kan hukum dari Allah dan akan membawa kebaikan.

Jika waktu kita shalat itu rasanya bertuhan maka shalatnya kan terasa
nikmat. Namun jika shalat itu rasanya bola maka shalatnya tidak akan
terasa nikmat.
Kenapa orang nonton bola rasanya nikmat?
Jika orang hidupnya bertuhan maka nonton bola itu tidak nikmat. Maka ini
tergantung rasa yang menguasai kita. Dan rasa bertuhan itu wujudnya
menerima Allah, termasuk menerima takdir Allah dengan hati yang lapang. Jika
kita bisa lapang maka akan menghasilkan :

“Keadaan baik adalah kebaikan yang Allah titipkan agar kita berlaku
lebih baik dari orang yang berkeadaan belum baik “

Bagi kita ini menguntungkan, contohnya bapak itu warisannya


mendapatkan 2 bagian dan ibu-ibu mendapatkan separuhnya bagian. Ini hukum
Alalh menjadi sebuah keadaan yang baik , itu kalo bicara soal hukum.
Bagi makmum mendengarkan bacaan imam itu hukumnya wajib, maka
jika suara imam kedengarannya. Namun jika imam didepan dan ga pake mic ,
dan yang shaf kedua aja tidak kedengeran maka harus baca. jika
mendengarkan bacaan imam itu harus mendengarkan bacaan imam. Maka jika
kita mendengarkan suara imam yang enak itu menjadi kebaikan untuk kita.
Namun suara imamnya tidak enak, maka bukti kita, hidup kita betul menerima
Allah sebagai tuhan kita maka ini yang akan diwuujudkan kata kata di atas.
Sehingga kalo sangat boleh jadi ditakdirkan untuk dengan duhaa itu rajin shalat
maka ini keadaannya baik, dan nada juga yang orang belum shalat maka
pesannya adalah maka hidupnya harus lebih baik dibandingkan orang yang
belum shalat. Jika orang yang dititipi shalat itu hidupnya tidak lebih baik dari
orang yang tidak shalat maka orang punya pandangan orang yang tidak shalat
memiliki kondisi lebih baik dibandingkan yang shalat. Maka orang yang ga mau
shalat itu gamau cerita jelek orang lain maka yang mau shalat itu hanya cerita
baik orang lain.
Keadaam tidak baik adalah kebaikan yang lebih baik bagi orang

baik untuk berlaku baik

Kunciya adalah hati kita harus dibuka dengan dizkrullah. Lalu


bagaimana caranya? Menggunakan dzikrullah untuk membuka hati.

Jadi orang yang kaya sikap hidupnya harus lebih baik dibandingkan dengan
yang belum kaya, dan yang belum kaya harus menjadikan keadaan itu menjadi
kebaikan yang lebih baik , caranya adalah yang paling baik dengan ikhlas ridho
dan berusaha hidup saya tidak menjadi beban untuk orang lain.

Kalo banyak orang mampu menjadikan kesulitan hidupnya jalan menuju mata
air kehidupan. Mengapa kita menjadikannya jalan menuju mata air kehidupan?
Mata air itu adalah sumber kekuatan.
Pertanyaan ;
1. Apakah mengetahui maksud dari gerakan shalat itu perlu kita pahamii
agar shalat kita khusyu? Untuk apa ibadah namun jika kita tidak tau
maksudnya ?
Sebenernya baik jika tau maksud dari gerakan shalat termasuk bacaan
shalat, namun pahamnya kita tentang maksud bacaan shalat itu harus
disertai dengan hati yang siap untuk inget Allah , karena jika hati belum
siap untuk inget Allah maka bisa jadi pahamnya kita untuk shalat ini bisa
memalingkan kita untuk inget Allah.

Dia dinasehatin sodara harus paham makna bacaan shalat maka sama
dia betul betul dipelajari, apalagi al fatihah, maka begitu denger imam
membaca ar arahman nirrhom itu dia paham makanya yaitu Allah maha
pengasih dan menyayangi .dan hatinya kemudian mengatakan iya, dan
saya merasakan betul Allah.

Namun ada yang belajar, makna ruku menunjukkan bahwa akal ada
diatas , dan harus berjuang gimana akal dan hati harus sejajar, dan
sujud adalah akalnya harus lebih rendah dibandingkan dengan akal.
Dan akhirnya … ini ngeri namun belum siap hatinya untuk inget Allah ,
dan betapa banyak orang yang tidak paham apa makna sujud rukuk,
maka dia pahamnya ini pahamnya perintah Allah maka saya sujud
namun dia merasakan kebermaknaan sujud itu karena dia hanya inget
Allah ketika sujud, karena yang paling penting bagaimana menjadikan
hati kita untuk mengingat Allah SWT.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik yang tak pernah redup
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 17 Juli 2018
QS At Taghabun
Ayat ini membimbing kita ,memandu kita agar bagaimana kita membaikkan
hidup kita dengan prasangka baik yang tak pernah redup. Kebaikan itu pasti
diawali dari prasangka, jika mempunyai prasangka untuk apa shalat maka dia
tidak akan menjadi shalat karena menyangka tidak ada manfaatnya.
Maka ayat ini menjadi ayat yang sangat penting bagi kita, termasuk
kebaikan kita kepada sesama, ada orang datang bawa amplop Alahhh paling ini
orang datang minta sumbangan , ini sikap yang kurang baik dan jika kita punya
persangkaan ini beliau datang untuk membawa saya agar harta saya punya
nilaii, makna maka kita akan menyambut beliau dengan sambutan terbaik
karena punya prasangka baik.

Meminang ditolak, jika punya prasangka tidak baik maka yang dicari ini orang
harus disantet .jika prasangkaannya baik jika ditolak maka punya prasangka oh
Allah memberitahukan kepada saya bahwa saya bukan jodoh yang terbaik
untuk dia. Ini nilainya beda. Maka yang dilakukan adalah berdoa ya Allah
karuniakan untuk dia calon suami yang lebih baik dari saya.

Semua itu asal muasalnya prasangka baik, melalui at tagahbun ayat 11 ini

1. Tidak ada satu musibah pun terjadi kecuali izin Allah


Tidak segala sesuatu terjadi tanpa izin Allah. Kadang bisa jadi cara Allah
mengizinkan cara penolakan itu terjadi karena sebab sederhana karena
sang ikhwan ini melamar bajunya tidak disetrika. Ini hanya sebab saja
yang itu dihadirkan oleh Allah , yang karena sebab itu pinangan ditolak.
Dan semua tidak akan terjadi karena tanpa izin Allah.
2. Ini bagian berita yang sangat baik,
Allah menyatakan “Dan barang siapa yang percaya kepada Allah“.
Maka percaya pengertian di sini adalah percaya segala sesuatu dengan
izin Allah dan Allah nyatakan yahdi di sini adalah fiil kedua, maka yu’min
disini adlah fiil syarah “barang siapa yang beriman. Dan yahdi disini
adalah jawab syarah. Maka jika kita percaya segala sesuatu terjadi
karena izin Allah maka Allah akan berikan hidayah ke dalam hatinya.

Yang namanya hidayah itu harusnya ada di dalam hati. Dan yang
meletakkan hidayah di daalm hati adalah Allah. Cara Allah
meletakannnya adalah dengan kita percaya segala sesuatu itu terjadii
dengan izin Allah , dan buktinya adalah kita tidak mengeluh dengan
kejadian apapun.
Itu adalah salah satu isyarat bahwa itu terjadi dengan izin Allah. …
lapangnya hati kita menerima musibah, inilah yang akan memberikan
hidayah kepada kita, buktinya bahwa hidayah itu ada didalam hati ada di
ayat berikutnya .

Ayat ini menjadi barometer apakah hidayah itu ada di dalam hati. Allah
menyatakan “Allah itu mengetahui segala sesuatu” termasuk
mengetahui apapun yang kita lakukan dan apapun yang terlintas di
dalam hati. Jika ditanya kita ini iman ? Jawabannya iman, namun
persoalannya ini iman sudah ada di dalam hati atau belom ?. Jika kita
yakin bahwa Allah tau apa yang kita lakukan, dan jika kita melakukan
apa yang Allah tidak suka ini tanda iman belum ada di dalam hatinya.
Dan cara menelesurinya ia masih mengeluh terhadap kejadian yang
terjadi.
MAA ASHAABA MIN MUSHIIBATIN ILLAA BIIDZNILLAH :
Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa izin Allah

Ini bahasa Arab yang telah menjadi bahasa Indonesia. Seperti kata akal, kursi,
masjid itu bahasa arab. Meskipun kadang kata arab yang dimasukkan ke dalam
bahasa Indonesia itu ada perubahan makna atau bergeser maknanya atau
mneyempit. Musibah jika bahasa Indonesia itu konotasinya patah ini jadi
menyempit. Padahal musibah itu punya dua konotasi, yaitu bisa kondisi lapang
atau senang, namun juga kondisi ada

Berdasarkan ayat ini apapun yang terjadi pada diri kita , itu
semuanya terjadi karena izin Allah . kita bisa bernafas dengan enak.
Itu terjadi atas izin allah SWT atau yang bernafas sesak ini atas
izin Allah.

Allah itu maha bijak, bahwa semuanya terjadi itu atas izin Allah, letak bijaknya
Allah pergilirkan assara dan addara. Atas dasar itulah, maka manusia menyebut
perjalanan hidupnya adalah banyak dengan liku liku dan ini bagian dari
keniscyaan hidup. Hidup ini akan terasa hidup jika orang mengalami dua
keadaan ini. Jika orang yang merasakan assara terus dan adddara terus itu
tidak ada dalam kenyataan.

Maka baik assara dan addara itu sesungguhnya adalah jalan hidup yang harus
dijalani oleh siapapun yang hidup. Maka jalan saja karena ini jalan hidup. Ada
orang yang mau pergi ke suatu tempat dan ditujukkan ke tempatnya , ini
jalannya belak belok dan hanya ada dua yaitu kanan dan kiri.
Jika saya mau ke tempat dan ini jalannya tidak belok belok sejauh 300 km, itu
lurus aja maka lama kelamaan kan terasa bosen. Justru banyak fakta
kecelakaan terjadi di jalan lurus karena resiko mengantuk.

HIDUP ADALAH PERJALANAN YANG KITA JALANJI BERSAMA ALLAH


Kenapa bersama Allah SWT ? Karena segala sesuatu terjadi atas izin
Allah. Dan ini menunjukkan Allah membersamai kita. Dan ini kehormatan yang
luar biasa jika menyadari. Ibaratnya jika kita ke suatu tempat yang kita inginkan.
Dan tempatnya penuh dengan lika liku dan belok beloknya banyak , tapi kita
dibersamai oleh yang punya rumah itu, dan kita merasakan yakin akan sampai.
Dan jika kita yang menyupir , beliau yang akan kasih komando. Itu yang terjadi
jika kita menyadari bahwa perjlanan hidup ini dibersamai oleh Allah. Biasanya
jika kita naik mobil atau motor, jika kata GPS 100 m belok kanan makan akan
dituruti, dan cara Allah memandu kita adalah dengan mengizinkan peristiwa itu
terjadi di dalam hidup kita dan menuntun agar sampai pada tujuannya melalui
peristiwa. Hidup ini akan dikatakan berjalan seiring dengan peristiwa yang
terjadi di dalam hidup kita.

ANDAI ADA SELAIN ALLAH YANG HADIR MENGISI HIDUP KITA MAKA IA ADALAH
BAGIAN DARI JALAN HIDUP YANG HARUS DITERIMA DAN DIJALANI
Anak anak, bukan perhiasan hidup namun jalan hidup. Jika suami bikin
mangkel terus, jika kita memahami suami itu sebagai teman dan bikin mangkel
maka akan kecewa. Maka jika memahami itu adalah jalan hidup yang
menemani jalan hidup kita maka kita akan bahagia.
Asiyah yang bersuami firaun, kita kelak di akhirat kan masuk surga ,
“Allah akan buatkan istana di surga.”
Jika istri punya suami yang baik, maka suami ini ,mungkin tidak akan
mengantarkan dia ke surga. Allah sudah membuat perumpaan, yaitu Nabi Nuh,
Nabi Hud, Nabi Luth, itu suami mereka kurang apa? Namun istri para nabi itu
apakah masuk surga ? engga. Maka yang paling penting bagi kita adalah
memahami jika selain Allah itu adalah jalan surga bagi kita.

Ada baiknya suami itu tidak menjadi jalan surga, dan ada suami yang tidak
baik menjadi jalan surga. D
Maka istri yang hidupnya lebih bahagia adalah istri yang memiiliki…..
Jadi kalo semua yang ada di dalam hidup kita adalah jalan hidup, maka yang
kita ingin adalah SURGA. Dan mana surga yang terasa lebih dekat ?

Adalah yang hidupnya dipenuhi dengan dur addara, maka pada akhirnya ayat ini
membimbing kita untuk tidak mempersoalkan apa jalan hidup, yang penting
jalan ini membawa surga, jika senang maka senang ini harus membawa ke
surga, tentu syariat kita harus berjuang untuk menjaidkan jalan hidup ini
menjadi jalan hidup yang menyenagkan. Jika allah hadirkan jalan hidup yang
sempit adalah kita menerima dan berbaik sangka.

SENANG BUKANLAH KEBAHAGIAN HIDUP TAPI JALAN HIDUP MENUJU SURGA


ANTARA RAKYAT Jerman dan Bangladesh, secara lahiriyah itu jerman hidupnya
lebih senang namun tingkat kebahagiaan banglades itu jauh di atas orang
Jerman.

Maka jika kita makan enak jangan dulu bahagia sebelum makan enak ini bisa
jadi jalan surga bagi saya. Jika dapat makanan enak , maka jangan dimakan
kecuali mengajak teman-teman.
Maka jika temannya banyak kita rela untuk tidak makan. Dan kita tidak akan
kehilangan kebahagiaan karena menjadikan nikmatnya makanan itu menjadi
jalan surga.

Maka jika kita sehat tu harus membawa kita ke surga namun sebaliknya
wujudnya tiada lain, jika menjadi jalan hidup ke surga maka senangnya kita
harus membawa ke syukur. Maka jika senang kita berysukur. Maka dia
menjadikan kesenangan itu menuju surga.

KESUSAHAN BUKANLAH MANUSIA HIDUP NAMUN JALAN HIDUP MENUJU SURGA


Suatu saat sakit ketika mau ujian, maka ini terjadi karena Izin Allah dan
Allah sudah mengatur dan ini tidak menjadi masalah sepanjang kita punya
tekad kaitannya kita saat ujian ini menjadi jalan surga untuk saya.
Dihina orang itu sakit dan masalah bagi orang yang memahami penghinaan itu
adalah perendahan diri. Namun jika memahami menjadi jalan surga maka ia
menjadikan penghinaan itu jadi jalan surga , di balik segala menyusahkan ada
jalan surga. Dan jalan surga yang lebih dekat adalah jalan surga yang
penuh dengan kepahitan. Maka yang seharusnya iri adalah kepada orang
yang hidupnya susah bagi yang memahaminya. Kalo susah kuncinya sederhana
yaitu sabar.
SABAR
Kata Rasulullah , “Sungguh mengagungkan urusan orang yang beriman, segala
urusannya akan menjadikan kebaikan baginya, dan ini tidak akan terjadi kecuali
bagi seorang mukmin, jika dia mendapatkan kelapangan, kesenangan dia
karena bersyukur dan syukur itu menjadi kebaikan baginya. Dan sebaliknya jika
dia mendapatkan kesempitan dia bersabar, maka sabar itu menjadi kebaikan
baginya. “
Maka hidup ini sederhana cukup dengan dua hal saja yaitu syukur dan dan
sabar. Syukur di kala senang dan sabar di kala susah. Hidup ini tidak rumit,
namun hidup ini sederhana.

KRITERIA SYUKUR
1. Mengakui semua nikmat itu berasal dari Allah
Karena itu jika kita dapat nikmat yang datang dari berbagai sumber, maka
kata Umar bin Khattab “Jangan kau terima itu sebelum kau yakin bahwa
nikmat ini berasal dari Allah “ .
Misal tetangga itu mengirimkan makanan, maka cukup diyakini saja dan
jangan diucapkan akan berlebihan. Dan kepada yang meberikan nikmat
kepada kita itu setidaknya bilang terima kasih dan jazakunullah ahsanu jaza.

2. Menerima apapun nikmat dengan hati yang bahagia


Jadi kalau ada orang yang biasa makan enak, dan suatu saat sudah
nasinya dingin dan tempe juga dingin namun tidak diterima dengan hati
yang bahagia dan bilang kok beda dengan yang kemarin.
Kita dapat nikmat biasanya 1 juta namun suatu saat hanya dapat 200k
maka ini tanda tidak bersyukur jika rasanya beda karena kita melihat
nikmat itu dari wujudnya saja dan tidak melihat nikmat itu berasal dari
siapa nikmat itu berasal.
Orang jawa, tiba ada temen yang memberikan pulpen. Ternyata Sri
Sultan kenal penjenengan, dan pas pamit itu beliau nitip pulpen untuk
dikasihkan ke bapak itu harganya jika di toko hanya 3 ribu namun bagi
orang jawa itu sesuatu yang berharga karena melihat pulpen itu berasall
dari siapa. Lantas kenapa kita mengecilkan nikmat? Maka kita tidak
menghargai pemberian dari Allah.
3. Melepaskan semua nikmat dari semua amal baik kita
Karena kadang kita suka menghubungkan sebuah nikmat dengan
kebaikan diri kita. Contohnya adalah tetangga kita awalnya mengirimkan
makanan ke tetangga dan besok tetangga balas ngirim makanan ke
kita. Dan ada yang melihat dan Tanya dari siapa itu?
Dari tetangga dan tanpa sadar si ibu ini bilang “Baik apaan , kemarin
saya kirim makanan ke dia“ maka ini dia mengkaitkan nikmat dengan
kebaikan yang dia lakukan. Maka pahalanya yang dilakukan itu hilang
karena sudah dibalas.

Contoh lain, yang sering terjadi, shalat dhuha itu karena rezekinya
jadi banyak. Bu kok rezekinya gampang?
“Ia ini setelah saya shalat dhuha”.
Maka seharusnya ini yang disimpulkan ini adalah kasih sayang Allah,
karena Allah itu ar Rahman, maka jangan ngomong ke orang lain dan
kita sendiri tidak bilang gitu. Dan Allah memberikan rezeki karena
sayang kepada saya. Karena Allah suka kalau saya duha.

Jika mendapatkan apa yang sesuai dengan apa yang kita minta ke Allah,
maka ini adalah kebaikan Allah.

4. Menggunakan nikmat hanya untuk beramal baik


Amal baik adalah amal yang ada manfaatnya untuk hidup di alam
akhirat, Maka ini kita sudah bersyukur. Ini mata punya Allah dan kita
gunakan untuk membaca Quran maka ini kita sudah bersyukur atas
nikmat mata. Jika digunakan nongkrong untuk melihat yang lewat maka
tidak ada manfaatnya untuk hidup di alam akhirat.
KERITERIA SABAR :
1. MENYADARI bahwa semua musibah itu terjadi atas izin Allah
Jika ada masalah itu terjadi atas izin Allah, masalah kecil itu menjadi
besar itu kecuali jika dibesarkan oleh Allah.
2. Menerima apapun musibah sebagai perhatian Allah
Ini lebih baik, meskipun bisa saja , masalah atau musibah itu ujian
dari Allah. Jika kita memahami sebagai ujian maka itu tidak apa apa
namun lebih enak memahaminya itu adalah perhatian Allah jadi
insyaAllah terasa ringan.
Ada ibu yang punya anak jika terkena air hujan itu akan meriang
badannya. Itu ibunya melarang anaknya hujan hujanan itu tandanya
memperhatikan .
3. Husnudzon kepada Allah
Kenapa? Karena ini adalah perhatian Allah. Allah sedang
memperhatikan saya. Dan dasarnya adalah Allah itu maha Pengasih,
maha Baik dan Allah hanya punya satu rencana yaitu rencana baik.
Jika hidup saya itu Allah sedang merencanakan kebaikan, jika
mengalami kesuliatan itu artinya Allah juga sedang merencanakan
kebaikan.
4. Menjadikan musibah sebagai kesempatan untuk beramal baik

BELUM MELIHAT SEPENUHNYA HIDUP INI DENGAN KACAMATA PRASANGKA


BIAK KEPADA ALLAH
Kenapa? Karena kacamata belum dipakai. Dan kacamatanya adalah IMAN.
Surat At Taghabun ayat 11 : “Bagaimana kita menggunakan iman untuk melihat
peristiwa dalam hidup kita.”
Tema : Taat Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Solihun Jelajah Hati, Sabtu 21 Juli 2018

Ayat sebagai bentuk rukhsah/ keringan yakni surah At taghabun : 16


“Bertakwalah kalian kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian” Namun
bukan berarti sahabat malah meringankan/bermalas-malasan, tapi tetap
berkomitmen kepada Allah dengan ritme yang sama dan tidak berkurang.
Setalah bulan Ramadhan ada pengurangan dalam ibadah kita, salah
satunya adalah penurunan semangat. Salah satu tanda diterimanya amal oleh
Allah yakni ritme ibadah stabil. Seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi

“Balasan kebaikan yang paling baik adalah kebaikan setelahnya,


dan balasan keburukan yang paling buruk adalah keburukan
setelahnya”

Atas rahmat Allah kita telah mengambil hampir semua kebaikan Ramadhan.
Tapi yang jadi pertanyaan adalah apakah kebaikan kebaikan itu juga kita
dapatnya pada selain Ramadhan. Kalaulah ritme ibadah kita tidak sama
dengan ramadhan maka pasti kita harus terus menerus melakukan evaluasi
pada diri kita, terlebih bila setelah Ramadhan futurnya malah lebih lebih.
Kalaupun ada penurunan penurunan jangan sampai menjerumuskan kita jauh
lebih jauh dari kebaikan.
Balasan kebaikan yang paling baik adalah kebaikan setelahnya, dan
balasan keburukan yang paling buruk adalah keburukan setelahnya Yang
dimaksudkan kebaikan disini adalah kebaikan yang sama saat saat yang kita
lakukan di bulan Ramadhan. Kalaulah ada puasa puasa sunnah setelahnya/
tilawatul Qurannya /qiyamul lailnya itu setidaknya terjaga walaupun belum
meningkat
Hakka tuqaatih ada 3 makna :

1. Allah SWT itu ditaati bukan dimaksiati

Taat ini ada 3 makna :

Ketundukan dan kepatuhan : bukan karena kehendak diri kita tapi


kehendak syariat, sehingga yang harus ada pada diri kita adalah
melakukannya sekalipun hati dan nafsu tidak ingin.

Karena sesungguhnya mujahadah yang paling berat adalah melawan


nafsu.

Kemampuan seseorang melawan hawa nafsu itu tergantung dari imannya


dan iman itu tergantung pada keyakinan dan keyakinan. Dan semua itu
tergantung atas pengetahuannya terutama Ma’rifatullah

Taslim : menundukkan wajahnya di hadapan Allah, menyerahkan diri


kepada Allah. Ketasliman kepada ALlah membuat seseorang mnjadi
tawadhu dan adab yang tinggi di hadapan Allah
Jangan sampai suatu amalan-amalan yang kita lakukan menjadi
keangkuhan. Karena bahkan Allah melaknat iblis hanya karena kata kata yg
sederhana “Aku lebih baik dari Adam”.

Janganlah merasa diri kalian adalah yang paling bersih, karena Allah maha
tau siapa orang yang bertaqwa. Tidak ada yang tau ketaqwaan seseorang
bahkan diri kita sendiri tidak tau. Kisah ketasliaman Nabi Ibrahim yang
diperintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail. Dan balasannya adalah
kemuliaan dari Allah.
Assakiinah itmi’nan : ketenangan dan ketentraman, tapi objeknya beda
Hati di dalam diri kita ada 3 tingkatan/3 objek : Bashirah, Qalbun, Tsir
1. Qalbun : bagian luar dari hati
2. Bashirah : firasat
3. Tsir : rahasia hati yang paling dalam

Sakinah dan itmi’nan terletak tergantung kebersihan hati seseorang


Isti’raru qalb : kemantapan ketenangan hati dan jiwa
Orang orang beriman tenang hatinya dnegan berdzikir kepada Allah.
Manakala hati yang luar itu tersentuh dzikir tersebut maka akan
berpengaruh pada kelapangan hati.
Pengaruh hati ketika sampai pada bashirah akan menghidupkan hati
yang lebih hidup lagi. Perumpamaan orang yang berdzikir dengan yang
tidak itu sama seperti orang yang hidup dan orang yang mati.

Kebutuhan hati terhadap dzikir sebagaimana kebutuhan ikan terhadap


air. Matinya kepekaan hati terhadap dosa yang dilakukan.
Ketika dzikir sampai pada bashirah maka akan mendorong orang untuk
peka terhadap kesalahan kesalahan yang dilakukannya.

Muncul kegelisahan ketika melakukan dosa atau bahkan syubhat yang


menghadirkan taubat. Dzikir yang sampai pada tsir qulub : hati
menemukan keharmonisan, bersenang senang dengan Allah dalam
konten konten dzikirnya, sehingga lebih senang bersendiri. Khalwatnya
seseorang dengan Allah.
Waktu yang digunakan untuk Allah lebih banyak daripada yang lainnya
Letaknya tergantung iman, keyakinan dan pengetahuan seseorang
ketika melakukan amal sholeh dan kepekaan ketika melakukan
maksiat. Matanya mudah meneteskan air mata karena rasa takutnya
kepada Allah.

2. Allah senantiasa diingat dan tidak dilupakan

Makna dzakara ada 3 :


- Kesadaran : hati sadar bahwa dia sedang bersama Allah. Sadar bahwa dia
harus mengingat Allah

- Hadirnya hati : hubungannya dengan kekhusyu’an. Hati masih dalam


keadaan yunsa (lalai) yakni ketika lisan nya menyebut asma Allah namun
hatinya tidak hadir pada saat itu hingga bisa terkantuk dan tidur saat dzikir.

Syariat Islam itu amat sangat banyak, kemudian bertanya amalan apa
yang dengannya seperti melakukan semua amal sholih ?

senantiasalah lisanmu itu basah terus menyebut nama Allah


Sehingga kebiasaan para santri di pondok itu banyak disuruh oleh
kyainya untuk dzikir yamg banyak, misal baca laa illaahillallaah
sebnayak 10rb kali. Hentakan-hentakan dzikir lisan itu kemudian
membangkitkan hati untuk ingat Allah. Untuk memberikan kekuatan
pada ruh kita, kita perlu khalwat dengan Allah, tidak boleh ada satupun
orang yang mengganggunya.
Makna Dzikir itu universal :
- Makna khash : menyebut kalimat kalimat dzikir
Yang sudah dibatasi waktu tempatnya : contoh doa ketika masuk KM,
masjid dan dzikir yg dapat dilakukan setiap saat
- Mengingat Allah
Yumsa : lalai, kesengajaan orang meninggalkan kebajiakan kesengajaan
seseorang melakukan maksiat
Orang yang hatinya sudah dilupakan oleh Allah maka meskipun dia
memiliki harta yang banyak dia tetap tidak sanggup bersedekah. Meskipun
rumahya di samping masjid, adzan berkumandang ya dia tetap segan untuk
melangkahkan kaki ke masjid. Itu karena hatinya telah dilupakan oleh Allah

3. Allah disyukuri, tidak dikufuri

Syukur ini kepada Allah, bukan kepada apa yang diberikan oleh Allah
Makna kufur itu adalah menutupi.
Ketika seseorang itu syukur kepada Allah maka Allah akan tambahkan
syukur kepadanya sehingga nikmat yang tertutup akan terbuka dan nikmat
itu bukan pada materialnya tapi yang memberikan nikmat itu yakni Allah
SWT. Ketika seseorang yang selalu bersyukur kepada Allah itu adalah
tingkatan iman yang paling tinggi. Seluruh yang dia jalani adalah
kenikmatan dan anugerah dari Allah.

Tanpa rahmat dan karunia Allah, sekalipun ada nikmat yang halal
didepannya ia tidak akan bisa merasakannya. Tapi kalau disertai rahmat
dan karunia Allah, sekalipun itu kesulitan akan qanaah.
Apapun kenikmatan yang dirasakan sesungguhnya itu rahmat
karunia Allah

Janganlah sekali kali kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri
kepada Allah. Mati dalam keadaan baik dalam keadaan taat kepada Allah.
Orang akan dicabut nyawanya oleh Allah sesuai dengan kebiasaannya.
Tema : Membaikkan Hidup Tempat : Aula Darush Sholihat
dengan Prasangka Baik yang Tak
Kenal Redup
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 24 Juli 2018

Tidak semua orang hatinya terbuka. Tidak semua hati orang bermanfaat.
Ada ga yang ga punya hati tapi hatinya dipakai untuk membenci orang lain?
ialah hati yang tidak bisa memberikan manfaat untuk pemiliknya.
Pengertian hati yang terbuka. Seperti apa hati yang terbuka?
Hati yang terbuka adalah hati yang menerima Allah sebagai satu-satunya teman
perjalanan hidup. Jika kita ingin mencapai apa yang kita tuju kita butuh Allah.
Agar Allah terus membimbing kita.
Ada satu munajat
“Ya Allah, telah kututup semua pintu, kecuali pintu antara Kau dan aku”. Tugas
kita menutup pintu hati kita kecuali untuk Allah. “Ya Allah biarkan pintu itu
selalu terbuka agar setiap waktu aku bisa menemui-Mu”.

Pada pertemuan yang lalu “hidup adalah perjalanan yang kita jalani
bersama Allah”. Kunci nya satu yaitu KITA MEMBUKA PINTU HATI KITA. Ini yang
akan menjaga kita selamat dari syetan. Seperti kita dikawal polisi yang bawa
senjata, begal ga berani ganggu jadinya.

Dalam ayat 11 At-Taghabun,


Bagian pertama: tidak ada satu musibah pun yang terjadi atas seizin Allah.
Kepala kita terkena daun saja itu mungkin ga terjadi itu tanpa seizin Allah.
Pokoknya ada pada kalimah MUSIBAH (arti dalam bahasa Arab, bisa
As-Sarroo--senang & Ad-Dhorro--susah).
Tidak hanya satu saja yang dapat terjadi pada kehidupan kita, tetapi keduanya.
Apapun yang terjadi terhadap kita itu merupakan jalan hidup yang harus dijalani
oleh siapapun yang hidup agar sampai pada tujuan kita. Semua akan diterima
dengan hati yang lapang. Itu memang asasinya hidup.

Bapak dan ibu kesini belok belok apa lurus. Belok belok, ada kanan dan kiri,
begitu juga kehidupan, ada senang dan susah. Karena itulah untuk kita SUSAH
SENANG ADALAH DUA JALAN HIDUP YANG ALLAH IZINKAN ADA DALAM HIDUP
KITA, AGAR KITA BISA SAMPAI KE SURGA. Karena itu sama ga susah atau
senang? hakikatnya sama ! Seperti kereta ada 2 rel, kiri dan kanan hingga bisa
mencapai tujuannya.

SUSAH MEMBUAT KITA SABAR, SENANG MENJADIKAN KITA SYUKUR.


Susah atau gampang? Susah. Kuncinya adalah percaya, mau iman, bahwa
segala sesuatu terjadi dengan izin Allah. Percaya kalau senang terjadi karena
izin Allah? Percaya sama dengan iman.
Apa indikasi bahwa kita percaya pada Allah? Berikut ini indikasi Iman :

 Lapang setelah hadirnya sempit. Orang yang iman bahwa segala sesuatu
terjadi atas izin Allah bukan berarti kemudian dia tidak merasakan
masalah dalam hidup ini. dia juga merasakannya, tapi dia bisa
selesaikannya dengan iman. Misalkan kita dihina orang sesek ga? Ya
sesek, tapi kalo kita gunakan iman, kita berfikir ini membawa kebaikan
untuk kita.
 Ringan setelah datangnya berat. Ada masa memang dia merasakan
beratnya perjalanan tapi kemudian merasa ringan karena menyadari
bahwa perjalanan tersebut terjadi atas seizin Allah. “kenapa kok jatuhnya
ke saya, padahal saya orang susah”, apakah ini indikasi iman?
 Positif thinking dengan semua yang ada dan terjadi. Ini cara Allah
menguatkan saya, Allah sedang melatih saya menjadi orang yang kuat.

Menemukan dan merasakan kebaikan yang ada di balik semua yang ada dan
terjadi. Kalau belum bisa berarti kita belum melihat sepenuhnya hidup ini
dengan kacamata iman.

MINIMAL ADA 3 TINGKATAN IMAN (TAU JALAN KE SURGA & KE


NERAKA):
Iman yang didengar dan dilihat. Imannya berhenti hanya di telinga dan di
mata. Contoh kasus: mungkin dia pernah dengar pengajian, bab-nya tentang
sabar, itu bab tentang hidayah sebenarnya. Waktu mendengar sang
penceramah tentang sabar, apa yang terbersit ‘halah paling yang ngucapkan
juga cuma ngomong doang’. Ketika ada orang baik bisikannya seperti itu, nah
itu imannya hanya didengar dan dilihat saja.
Iman yang diketahui. Sebatas tau aja. Kita melihat orang yang betul2 sabar.
Harusnya terbersit, ‘dia bisa, saya juga pasti bisa’, tapi malah ‘yah itu kan dia,
kalo saya belum bisa seperti dia’. Tau itu baik tapi kan saya dengan beliau beda
kelas, dia kan anaknya ustadz, kita tau tapi tidak ada keinginan untuk berubah
seperti itu.
Iman yang dirasakan. Bagaimana caranya agar kita mencapai tingkatan Iman
yang dirasakan? Proses ini alami dengan mengenal siapa kita. Kalau kita
mengenal siapa kita, kita sedang hidup dimana? Di bumi, bumi milik Allah,
hanya sementara, suatu saat akan pulang. Dunia ini adalah kampung rantau.
Saat ini posisi kita di kampung dunia ini sedang transit, bertamu, disebuah
rumah besar bernama bumi, yang beratap langit, berdinding udara, dan
berlantai tanah. Tuan rumahnya adalah Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah tuan rumah yang baik. Setiap hari Allah Ta’ala menyuguhi kita dengan
suguhan dan hidangan yang tidak hanya nikmat dan lezat, namun juga
bermanfaat. Hanya saja kalau saat ini kita sedang bertamu di bumi Allah, maka
manakah yang lebih kita inginkan? (1) mendapatkan hidangan dari-Nya, atau (2)
kita lebih suka ditemui oleh-Nya?

Allah akan menemui siapapun dengan syarat. Kita amat sangat ingin ditemui
oleh Allah di rumah Allah bernama bumi ini.
Saat kita berada dalam gelapnya kesulitan, kesempitan dan kesusahan hidup.
Dan kita ridha dengan semuanya. Semua terjadi karena izin Allah. Itulah tanda
Allah menemui kita. Allah akan hadir. Itu kalau kita Ridha. Allah akan
memberikan hidayah masuk ke dalam hati kita. Kalau hidayah sudah masuk ke
hati, maka disitu kita akan merasakan nikmatnya iman. Dalam gelapnya
kesulitan, kesempitan dan kesusahan hidup, seorang mukmin akan merasakan
Allah “hadir” dalam kehidupannya.
Karena itu seorang mukmin tidak mungkin tidak ridha. Tidak ridha berarti

berpaling saat Allah “menemuinya”. Ridha berarti suka citanya hati

dengan pahitnya keputusan Allah, karena meyakini akan

adanya kebaikan yang tersimpan di dalamnya.

SEKEJAPPUN ALLAH TIDAK AKAN MEMBIARKAN KITA HIDUP TANPA KENIKMATAN.


HILANG BERKURANGNYA NIKMAT DUNIAWI ADALAH PERTANDA ALLAH AKAN
MEMBERI NIKMAT YANG LEBIH BERARTI, YAKNI NIKMAT UKHRAWI. TIDAK ADA
KEBAIKAN YANG LEBIH BAIK, MELEBIHI HADIRNYA ALLAH DALAM HIDUP KITA.

Kemudian mungkinkah orang yang kaya berkecukupan bisa mendapatkan


Ridha Allah? Mungkin.
Dengan menjadikan seluruh harta dunia selalu bernilai akhirat. Dengan infak
yang sampai membuat kita jadi susah. Standarnya yang membuat kita berat,
tapi kita mampu. Sebenarnya Allah sudah mengingatkan kita, “apakah kalian
ridha dengan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat?” nyimpen uang itu
berarti kehidupan dunia, infak itu berarti kehidupan akhirat. Padahal
kesenangan hidup di dunia dibanding dengan kesenangan hidup di akhirat itu,
kecil!. SEMOGA KITA BISA MERASAKAN MANISNYA DUNIA PADA SAAT KITA
MENELAN PAHITNYA DUNIA
YA ALLAH...
GULITAKAN HATI KAMI DARI SEGALA PESONA DUNIA, AGAR KAMI TAK TERLENA
OLEH BUAIANNYA, BENDERANGKAN HATI KAMI DENGAN SEGALA KEINDAHAN
AKHIRAT, AGAR DI HATI INI TIADA LAGI RINDU KECUALI HANYA INGIN
BERJUMPA DENGAN-MU
Tema : Agar Sholat.... Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 28 Juli 2018

Karena yang memberi kekayaan hati itu hanyalah Allah, dan Allah tidak
akan memberikan kekayaan hati itu kecuali kita mengingat Allah. Dan cara agar
Allah melekat pada diri kita hanyalah ketika kita sholat kita hanya mengingat
Allah saja.
Allah memberikan hidayah itu semuanya sama dan kuncinya satu : selalu
mengingat Allah SAW terutama ketika sholat. Mengingat Allah ketika sholat itu
nilainya lebih berharga. Dan intinya ketika kita mengngat Allah itu pasti kita
akan mendapat hidayah. Sehingga ingat Allah itu menjadi pintu terbukanya
segala kebaikan.
Shalat adalah saran terbaik yang Allah berikan kepada kita untuk selalu
dzikrullah (mengingat Allah SWT). Untuk apa kita mengingat Allah ?. Apa
manfaatnya kita berdzikiri? Salah satu manfaatnya adaah terbukanya hati.

AGAR DZIKRULLAH BISA MEMBUKA PINTU HATI


Jadi kita berharap itu dengan shalat membuat kita untuk mengingat Allah,
dengan ingat Allah mudah-mudahan hati kita terbuka. Hati kita terbuka agar :
Surat Thaha Ayat 14 :
“Dirikanlah shalat untuk mengingat Ku”

2 macam orang shalat :


1. Shalat yang dilakukan semata-mata memenuhi absen kehadiran
Dan selesai shalat maka akan selesai semuanya.
2. Shalat yang didirikan tidak semata mata memenuhi absen kehadiran
namun kesempatan untuk menyerahkan hati kita sepenuhnya kepada
Allah.
Caranya adalah dengan cara tidak ada yang diingat kecuali Allah

selama kita melakukan shalat. Dengan mengingat Allah itu kita

sepenuhnya sedang menyerahkan hati kita kepada Allah agar Allah

mengisi hati kita dengan kekayaan yang dibutuhkan oleh hati.

Karena hati itu ibarat rumah mewah, namun bisa dibayangkan


jika rumah mewah itu tidak ada kursi, meja, tempat tidur, rak , lemari itu
tidak ada, intinya ini kosongan maka kita tidak mau tingga di rumah
seperti itu walaupun mewah rumahnya.

Apalah rumah mewah jika tidak ada isinya, apalah arti hati jika
tidak ada kekayaan kekayaan yang dibutuhkan untuk hidup di dalam
hatinya.

Yang membuat diri kita bahagia adalah karena hatinya dipenuhi


kekayaan-kekayaan berharga yang memang dibutuhkan untuk hidup.
Dan hidup bahagia itu yang uangnya sediikit namun qonaah dan
hidupnya lebih bahagia. Qonaah itu adalah salah satu kekayaan hati.
Dan yang bisa mengisi hati kita dengan kekayaan kekayaan beharga itu
hanyalah Allah. Dan kita sendiri itu tidak bisa mengisinya, dan orang lain
itu hanya bisa memberikan pengertian terhadap kita jika qonaah itu
seperti ini dengan merasa cukup atas apa yang Allah berikan kepada
kita. Cara untuk qonaah itu tidak ada rumusnya.
Cuma caranya itu merasa cukup atas apa yang Allah berikan
kepada kita. Sabar juga itu adalah salah satu kekayaan hati. Jika ditanya
caranya itu sebenarnya tidak ada, namun jika ada orang yang menyusun
tips untuk sabar dan lalu mencoba mengamalkannya itu susah karena
yang bisa memasukkan hati kita dengan kekayaan yang
berharga itu hanyalah Allah dan ini akan terjadi jika kita menyerahkan
hati ke Allah. Dan syaratnya satu yaitu ketika kita shalat itu yang kita
ingat Allah SWT. Maka kita menyerahkan hati itu untuk diisi dengan
kekayaan yang dibutuhkan didalam hidup.

Kekayaan hati :
Ikhlas, sabar , lapang, tawadhu’

Caranya sederhana yaitu

“Dan Dirikanlah Shalat Untuk Mengingatku”


Kita akhirnya bisa sabar, qonaah, rahmah, itsar, juhud, wara, tawakal,
tawadhu; itu sebenarnya dalam bahasa yang lain sering secara global disebut
dengan hidayah. Hidayah dari Allah, dan hidayah adalah sesuatu yang Allah
masukkan ke dalam hati.
Sesungguhnya bicara soal hidayah itu diberikan kepada manusia itu
sama. Ini samanya kepada semua orang. Dan syarat cukup satu saja jika ingin
mendapatkan hidayah dari Allah yaitu selalu mengingat Allah terutama ketika
shalat. Tidak harus mengingat Allah ketika shalat namun nilainya lebih ketika
kita mengingat Allah ketika kita tidak sedang shalat.
Contoh : kita dihina orang itu sakit. Namun kita mengingat Allah maka
penghinaan orang kepada kita, itu penghinaan akan menjadi kebaikan untuk
kita. Maka ini bukti mengingat Allah itu menjadi semacam pintu untuk
terbukanya kebaikan. Mau berkata buruk itu ingat Allah itu maha mendengar.
Mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan kemudian mau mengeluh namun
mengingat Allah karena Allah tidak suka jika kita mengeluh. Ada juga orang
yang mengingat Allah namun berlaku buruk entah inget sendiri dan
diingatkan, contoh ada yang mengingatkan kita dengan memberi tau ibu
kenapa cerita jelek orang lain, apakah ibu gatau Allah itu mendengar. Lalu dia
bilang ah sok shalihah.

MENGAPA DZIKRULLAH BELUM BISA MEMBUAT HATI KITA TERBUKA?


Jika dikaitkan dengan bab hidayah, ini yang menyebakan manusia terbagi
dalam beberapa tingkatan :
1. hidayahnya didengar dan dilihat
kita sedang di majelis ilmu dan ustadz sedang menyampaikan
tentang sabar. Lalu terbesit dalam dirinya alah ini ust Cuma ngomong
doang. Lah jika tidak bisa sabar apalagi saya. Ini padahal sedang
diingatkan , dijelaskan tentang sabar. Maka ini hidayahnya hanya di
telinga. Atau kita melihat orang sabar, maka itu berarti kita sebenarnya
sedang memberikan kita hidayah. Dia aja bisa sabar kenapa saya
gabisa sabar. Namun terbesit alah dia bisa sabar tapi karena ada
maunya. Padahal ini sabar betulan.
2. Hidayah yang diketahui
Dia bilang lebih enak mengeluh daripada sabar
3. Hidayah yang dirasakan
Ini hidayah yang dimasukkan ke dalam hati. Kenapa bisa masuk
ke dalam hati ? Karena hati orang ini terbuka sehingga waktu Allah
memberikan hidayah itu hidayahnya masuk ke hati. Hidayah yang
dirasakan adalah hidayah yang dimasukkan ke dalam hati yang mana
hati kita ini dalam keadaan terbuka.
4. Hidayah yang dijiwai
Ini punya kekasih Allah.
HATI YANG TERBUKA
1. Hati yang selalu merasa diawasi oleh Allah Ta’ala
Ini yang merasa diawasi itu hatinya bukan hanya akalnya. Dan ia
akan gemetar ketika melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah.
bagaimana gemetarnya mahasiwa ketika menyontek takut ketahuan.
Dan buktinya dia merasa diawasi Allah adalah dia tidak berani
melakukan dosa.
Al-Ankabut ayat 45 :
“Dan sungguh mengingat Allah itu urusan yang sangat besar dan Allah
mengetahui apapun yang kalian perbuat”.
Orang yang hatinya terbuka akan mendapatkan hidayah sehingga ia
merasa hatinya diawasi oleh Allah dan tidak ada keberanian untuk
melakukan dosa.

2. Hati yang selalu melihat apapun sebagai kebaikan dan kasih sayang
Allah
Jika ia sakit maka itu adalah kasih sayang Allah kepada kita. Kok
gitu ? Ini bagi orang yang hatinya terbuka. Bapak ibu kita lagi
mempunyai banyak urusan, sehingga ada kewajiban yang terlupakan
yakni merawat halaman. Dan halaman jadi kotor serta penuh sampah.
Lalu tiba-tiba tetangga kirim orang yakni pembantu tetangga, dan bilang
saya diutus ibu majikan , jika ibu berkenan ini halaman rumah ibu saya
sapu agar bersih. Maka jika kita hubungannya baik, maka ini mengirim
pembantu untuk kita itu adalah bentuk kasih sayang dan perhatian.
Allah tau kita sering melakukan perbuatan dosa, maka
seharusnya segera taubat, namun ditunggu tunggu itu tidak kunjung
taubat dan kotoran dosanya numpuk, Lalu Allah mengirimkan sosok
yang namanya pak sakit untuk mengunjungi kita dalam rangka
membersihkan dosa yang ada dalam diri kita. Maka sakit ini adalah
bentuk kasih sayang Allah kepada kita.
Jika kita merasa susah , ini penyakit kemarin aja belum sembuh
lalu ditambahin. Maka ini hatinya belum dalam keadaan terbuka. Jika
hatinya terbuka maka ia akan menganggap sakit ini adalah bentuk kasih
sayang Allah.
Dan orang yang hatinya terbuka itu masih bisa tersinggung,
jengkel, benci juga namun hanya saja hati yang terbuka akan bisa
mengelola rasa apapun selalu beraroma surga. Selalau menebarkan
wangi akhirat, jadi rasa apapun yang muncul dalam dirinya itu akan
dikelola sedemikian rupa sehingga rasa apapun di dalam hati itu justru
menebar wangi akhirat. Contohnyaa adalah dia dihina dengan
penghinaan luar biasa, namun orang yang dihina ini membalas dengan
mengirimkan makanan yang enak kepada orang yang menghinanya.
Kalo biacra soal tersinggung jujur saya tersinggung dan tidak rela dihina
dengan penghinaan seperti itu namun kenapa bisa mengirimkan
makanan enak ? Karena yang saya lihat dalam ketersingungan,
kebencian saya itu saya melihat ada jalan ke surga dan akhirat yang
lebih bermakna maka saya balas keburukan itu dengan kebaikan.

3. Hati yang bisa mengelola rasa apapun selalu beraroma surga


Ada orang yang pahamnya berbeda, madhzabnya tidak sama , maka
biasanya yang muncul adalah oh ternyata madzhab dia tidak sama
dengan saya. Dan kita boleh merasa oh dia tidak sepaham dengan saya ,
namun rasa melihat dia pahamnya tidak sama itu dikelola menjadi
kebaikan akhirat. Ini kalo hati kita terbuka.
Maka tidak heran, jika Abu Yusuf itu berpandangan itu shalat shubuh
tidak qunut , namun ketika dia didaulat menjadi imam dan beliau tau itu
kebanyakan jamaahnya madzhab syafii yang menerapkan qunut di
dalam shalat shubuh. Dan yang dilakukan adalah beliau qunut.

BAGAIMANA CARANYA AGAR HATI KITA TERBUKA?


Kita ambil ibrah dari peristiwa tadi malam yaitu gerhana total. Gerhana
adalah peristiwa langka. Karena ini peristiwa langka maka orang sering
mengkaitkan peristiwa gerhana ini dengan kejadian macam-macam. Seperti
pohon beringin yang ada di alun alun itu tumbang kemudian dikaitkan dengan
macam-macam.
Di masa Nabi juga terjadi gerhana bulan, dan dimana gerhana bulan ini
terjadi setelah wafatnya Ibrahim di masa sahabat. Ini Ibrahim putra Rasulullah.
Masih kecil namun wafat. Setelah wafatnya putra Rasul itu terjadi gerhana lalu
orang mengkaitkan ini gerhana terjadi karena wafatnya Rasulullah. Lalu
Rasulullah langsung meluruskan. Dan Nabi tidak menyukainya lalu ia bilang
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda-tanda keagungan dan
kebesaran Allah , tiadalah ….”
Jadi ini betul betul kekuasaan Allah, keagungan Allah, kebesaran Allah ,
lalu kemudian Rasul menyampaikan 4 pesan jika terjadi gerhana , yaitu :

MENGHADIRKAN HATI BERSAMA ALLAH


1. Fad’uuhu Berdoalah kepada Allah- maknanya merasa butuh kepada
Allah

Berdoa itu tanda kita merasa butuh kepada Allah.


Jadi waktu kita dzikir itu dilakukan sebagai wujud saya
membutuhkan Allah maka saya berdzikIr. Jika kita berdizkir dalam
rangka karena kita merasa butuh kepada Allah mAka implikasinya
sangat positif kepada amal kita,
maka kalau mahasiswa belajar itu agar lulus ini jika bukan ahli
dzikri. Ini ga salah karena rajin belajar akan paham dan bisa
menjawab soal lalu nilainya besar. Namun jika sudah begitu, jika
akhirnya nilainya besar dan IPKnya 4 maka kan muncul rasa bangga
dan sombong. Maka dia itu mendapatkan nilai yang dimensinya
hanya dunia saja. Dan seharusnya siapapun ketika rajin belajar itu
agar Allah menolong saya, agar saya mendapatkan rahmat Allah
karena saya butuh Allah dan Allah suka jika saya belajar. Maka jika
nilainya besar ini karena pertolongan Allah. Dan nilai besar ini tidak
hanya dimensi bumi namun dimensi langit. Dan nilai ini dalam
pandangan Allah bukan hanya pandangan manusia.

2. Wa habirru bertakbirlah kepada Allah – merasa keagungan dan


kebesaran Allah
Minimal ketika kita berdzikir itu nama Allah ada di dalam hati. Dan
waktu kita menyebut nama Allah ada didalam hati maka akan
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi hati kita.
Abi mempunyai anak tahun ini lulus SD lalu SMP boarding, waktu
Abi menyebut nama hamas itu namanya ada di dalam hati.

Ini menjadi pertanyaan kenapa ketika menyebut nama anak itu ada
di dalam hati namun jika kita menyebut nama Allah itu tidak ada di
dalam hati ? Maka kita harus merasakan keagungan dan kebesaran
Allah. Orang jika berdzikir namun nama Allah tidak ada di hati
maka dzikirnya kosong dan tidak memberikan pengaruh apapun. Jika
ia tetap berdzikir maka hampa saja.

3. Washalluu bershalatlah – ini gambaran mendekat kepada Allah


Jadi kita berdzikir itu dalam rangka untuk mendekat kepada
Allah. Ada orang yang susah rezekinya lalu datang kepada orang
alim dan disuruh mebaca doa dan dibaca 99 kali. Dan waktu
membaca itu maka yang ada di kepalanya itu adalah rezeki maka
ia berdzikir itu untuk mendapatkan rezeki. Maka harus diubah
niatnya bahwa saya baca quran , shalawat untuk mendekat
kepada Allah. Dan tandanya adalah dzikir kita mendekat kepada
Allah maka kita akan merasakan tenang maka jika untuk
mengakhrinya itu berat. Salah satu berdzikir itu membaca quran ,
itu untuk mendekat kepada Allah, ini pengaruhnya lain dan
hasilnya lain. Dan tidak salah jika kita punya target misal baca
satu juz perhari. Namun jika di kepala gimana hari ini khatam
satu juz maka yang didapatkan stau juz namun tidak
mendapatkan kedekatan Allah. Dan tandanya tidak dekat dengan
Allah adalah tidak merasa tenang karena dzikir adalah
kendaarn untuk mendekat kepada Allah.
4. Watashaddaquu bersedakahlah kepada Allah – mengembalikan
dunia kepada pemilik sebenernya
Jadi ketika kita bersedekah itu sebenernya kita mengembalikkan
uang itu kepada Allah. Dan yang menerima itu orang miskin namun
dia hanya semacam kasir saja.
Maka mengembalikan dunia kepada pmeiliknya maka
menggunakna dunia itu dengan sesuai dengan kenginan yang
memberikan . Allah memberikan kita mata dan digunakan untuk
membaca Al-quran maka ini kita mengembalikan dunia kepada
pemiliknya.

Pertanyaan ;
1. Gimana caranya waktu shalat itu yang kita hanya Allah SWT?
Khusyu itu adalah perbatan hati, dan bahkan khusyu itu adalah salah
satu kekayaan hati yang dibutuhkan ketika shalat. Karena khusyu adalah
perbuatan hati maka ada dua cara yang bisa kita lakukan :
- Mengilmui apa itu khusyu
Maksudnya adalah mengerti pemahaman khusyu itu apa. Sebatas
tau maka ini seperti sabar itu apa Karena ini perbuatan hati maka
khusyu itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh kita yang dikarenakan
ada rasa yang bertentangan dan menjadi pondasi untuk kita.
Contohnya adalah sabar itu biasanya dikaitkan dengan musibah. Jika
ada musibah itu harus sabar. Namun syarat untuk kita bisa sabar
mendapatkan musibah adalah syaratnya hati kita harus merasa
susah. Itulah yang namanya kekayaan hati. Maka kekayaan hati itu
akan hadir jika di hati kita ada rasa yang bertentangan lalu kita
kelola dan diolah menjadi kekayaan hati.
Jika kita kehilangan 500 perak itu musibah, namun belum merasa
susah, maka kehilangan uang ini tidak memungkinkan kita menjadi
orang sabar. Jikapun sabar namun tidak ada nilai sabarnya.

Namun jika kita mendapatkan musibah lalu susah maka ini


kesempatan kita untuk sabar. Kesannya ini negative namun justru itu yang
bisa menyebabkan kekayaan hati yang bernilai.
Ikhlas akan bernilai jika ada keinginan dipuji orang yang kesannya
negative namun ini dibutuhkan agar bisa ikhlas. Infaq itu amal baik ,
kita infaq 500 perak itu amal baik namun tidak memungkin untuk
memuji kita. Maka ga mungkin orang memuji dan tidak ada
keinginan untuk dipuji orang. Maka ini ikhlas yang tidak ada nilainya.
Namun jika infaknya mahasiwa 500 itu maka jika orang tau itu akan
memujinya. Maka ini akan muncul keinginan untuk dipuji namun dia
paham ini saatnya untuk ikhlas. Dan dia betul-betul melakukan amall
ini hanya ingin mendapatkan ridho Allah.
Maka untuk bisa khusyu itu kita butuh ada sesuatu yang lain masuk
ke dalam hati kita yang bisa memalingkan dari Allah namun kita
sadar untuk menjaga dan abaikan ingatan selain Allah. Maka ini
khusyu yang ada nilainya.
Jika ada suara lain yang memalingakn kita dari Allah itu justru
kesempatan kita untuk menjaga.

Maka kuncinya bagaimana kita menjaga agar khusyu?


Kita mengingat hati kita. Menjaga hati itu seperti menjaga bola atau
balon di tengah-tengah terpaan angin. Maka jika balon itu dilepas
maka balonnya akan kabur. Maka agar tidak kabur harus diikat dan
dipeluk. Maka jika itu ada ditengah tengah shalat itu justru cara Allah
agar bisa kita khusyu dan caranya hati kita dekap hati dan tidak
boleh terlena oleh hal-hal yang terlihat oleh mata dan terdengar oleh
telinga. Maka tidak salah , jika kemudian khusyu itu ada godaan
dan malah justru harus ada godaannya maka seperti kaki yang tidak
ada tempat untuk berpijak.
Tema : Membaikkan Hidup Tempat : Aula Darush Sholihat
dengan Prasangka Baik
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 31 Juli 2018

Tadabbur seperti yang kita pahami yaitu merenung. Merenung disini berarti
berikhtiar untuk mendapatkan pesan-pesa yang tertuang pada ayat suci
Al-Qur’an, baik tersurat maupun tersirat. Kita melanjutkan tadabbur
At-Taghabun ayat 11. Maa ashooba min mushiibatin illa biidznillahi, wa man
yu’min billaahi yaHdi qolbaHu, Allah akan memberi hidayah ke hati orang yang
beriman kepada Allah. Beriman bahwa segala sesuatu atas izin Allah. Walloohu
bikulli syai’in ‘aliim.

Maa ashooba min mushiibatin illa biidznillahi, pesan yang kita tangkap yaitu
membaikkan hidup dengan prasangka yang tak kenal redup.
Daun jatuh bisa ga terjadi tanpa seizin Allah? meski sebenarnya itu sepele, itu
saja terjadi dengan izin Allah apalagi yang lain. jadi karena semua karena izin
Allah kita harusnya berprasangka baik terhadap segala yang terjadi, dan
bukankah kita tidak berani untuk berprasangka buruk? Tapi untuk berprasangka
baik ini mudah atau tidak?

Kita tidak ada hak untuk menilai, yang pantas menilai hanya Allah SWT.
Tapi perkara berprasangka baik memang bukan perkara yang mudah. Kalo
sekali sendal hilang tidak masalah, tapi kalo terjadi yang kedua, ketiga kalinya,
itu rasanya gimana? kadang kita merasa prasangka baik kita makin lama makin
menurun, makin mulai redup. Gimana caranya agar prasangka baik ini tak
kenal redup?
Jawabannya dilanjutan ayatnya, wa man yu’min billaahi yahdi qolbaHu, dan
barang siapa yang beriman kepada Allah (iman bahwa segala sesuatu atas izin
Allah), apa bukti imannya? Saya kok nginjek puntung rokok pada saat ga pake
sendal? Padahal sebelumnya pakai sendal. Jawabannya RIDHA.
Percaya semuanya karena seizin Allah.
Prasangka baik itu adanya dihati.
Dan kunci untuk berprasangka baik itu ridha.
Karena dengan ridha itu akan membuka pintu hati.

MEMBUKA PINTU HATI DENGAN RASA RIDHA


Ini yang menjadi tugas kita, bagaimana caranya kita membuka pintu hati
dengan ridha?
RIDHA ADALAH AWAL BAGI TERBUKANYA SEMUA PINTU KEBAIKAN YANG ADA
DI DALAM HATI
Semua pintu kebaikan dalam hati, jika pintu ridha terbuka maka akan terbuka
pintu-pintu yang lain. apapun, ibarat kalau kita gambarkan hati itu punya ruang,
setiap ruang itu ada kebaikannya (bagi yang sudah ridha).
Sabar itu kalau susah. bisa ngga orang bisa sabar kalau dia ngga ridha? Ngga!
Ikhlas sendal ilang, kalo sudah ridho sendal itu ilang. Dan kebaikan2 lainnya
dimulai dengan rasa ridha.
Kalau kita iman yang kita wujudkan dengan ridha atas apa yang Allah
izinkan dalam hidup kita, apa buah dari ridha tersebut? Allah sebutkan disini
yaHdi qolbah. Allah memberikan hidayah dalam hatinya. Ini yang akan bisa
membuat melihat terangnya cahaya dalam gelapnya gulita. Gelapnya gulita itu
ada dalam 2 hal:
1. Kondisi susah. susah itu membuat orang menjadi gelap. Gelap mata,
gelap hati, dll.
2. Hampir-hampir saja kefakiran itu penyebab kekufuran. Orang kalo lagi
kepepet, ngeliat satu karton mie instan itu sangat berharga hingga
berani menukar keimanannya. Tapi kalau ada hidayah dalam hati, tidak
akan gelap, seseorang itu dapat melihat terangnya cahaya hidayah.

3. Maksiat.

Itu Allah akan memberikan bagi orang yang ridha.


Jika dilihat dari cahaya dan gulita, manusia diantara cahaya (hidayah)
dan gulita (kesesatan), yaitu:
1. Melihat gelapnya gulita dalam terangnya cahaya (ini benar2 orang
dzolim). Kalau di majelis ilmu, cahayanya terang tapi misal ada yang
bilang ‘ah dia itu ngomong doang padahal dia sendiri juga ga bisa’, ‘ah
saya tau kenapa dia shalat dhuha pasti dia lagi kere’. Mudah2an kita
dibebaskan dari jenis manusia seperti ini.

2. Melihat gelapnya gulita dalam gulita. Ini juga termasuk dzolim. Artis pake
paju yang tidak sesuai dengan syariat, ‘oh brati kalo saya pake baju itu
saya juga bakal keliatan cantik’ terus dia ikut2. Ikut2an kepada yang
buruk, ini dia melihat gelapnya gulita dalam gulita.

3. Melihat terangnya cahaya dalam cahaya.’ya Allah dia aja bisa sabar,
masa saya ngga’, berarti kita menemukan terangnya cahaya dalam
cahaya. ‘lihat temen dia infak sedekah, maka dia pengen jadi ikut’.
Golongan ini sebenarnya belum aman.’Wah ini ada cahaya terang sekali’,
itu udah biasa.

4. Melihat terangnya cahaya dalam gelapnya gulita. Dihina orang, tapi


justru dia menemukan terangnya cahaya. ‘ya Allah kasian sekali beliau,
saya bersaksi atas kebaikan beliau, jangan sampai kedzolimannya ini
menghalangi beliau nanti’. Allah sudah memberikan hidayah dalam
hatinya, meski dalam gulita dia tetap bisa melihat cahaya.

Bagaimana caranya kita bisa menjadi manusia yang keempat ini? sebelumnya
kita bahas manusia yang pertama dulu.
1. Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata. Ada apa?

Cahaya dalam ilmu pengetahuan alam dulu adalah keadaan terang yang
membuat kita bisa melihat segala yang ada. Orang berkata karena ada
mata, tapi mata tidak akan berfungsi kalau tidak ada cahaya. Kalau
cahaya pengertiannya seperti ini, bagaimana dengan gulita? Gulita
adalah keadaan gelap yang membuat kita tak bisa melihat apa2. Kalau
ruangan ini tiba-tiba gelap pasti tidak akan melihat apapun.

Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata, maka itu buta namanya. Ini
kita sepakati, orang yang tidak menemukan terangnya cahaya di dalam
cahaya, ini dinamakan orang buta.

Ini dalam bahasa agama cahaya disebut nuur. Apa sebenarnya nuur?

Nur adalah cahaya langit yang membuat kita bisa membedakan


baik dan buruk. Berarti kalau begitu, seandainya tidak ada cahaya
maka baik buruk pun nampak tiada beda. Itu terjadi pada daerah-daerah
yang cahaya langit tidak ada disana. Di daerah-daerah tertentu mereka
menganggap bahwa hubungan pernikahan dan diluar pernikahan, sama
aja, ga ada bedanya.
Mereka tidak menganggap berzina itu keburukan. Ga ada cahaya langit,
yang penting suka sama suka. Baik dan buruk jadi tiada beda. Tapi di
daerah yang cahaya langitnya sangat kuat, maka akan terlihat mana
yang baik dan yang buruk.

Manusia yang tidak bisa membedakan baik dan buruk padahal ada
cahaya langit disitu? Maka hakikatnya dia adalah manusia buta. Cahaya
langit ada tapi dia tetap menganggap pacaran itu gapapa, mau nginep
dimana-mana berdua gapapa, itu kan proses mengenal. Ini yang buta
akalnya ! Akalnya tidak tau. Ini termasuk dzolim.

Tapi ada kedzoliman yang lebih parah. Ada manusia yang bisa
membedakan baik dan buruk, tapi dia mengambil yang buruk adalah
manusia yang buta. Ini dia buta hatinya! Ini yang menjadi muhasabah,
yang tidak boleh berhenti dalam diri kita, apa kita tersangkut pada
manusia seperti ini.

Manakah yang lebih kita pilih untuk kita lakukan terhadap orang yang
berlaku buruk kepada kita? 1) dongkol dan marah, 2) lapang,
memaafkan dan membalas keburukannya dengan baik

Manakah yang lebih kita pilih untuk kita berikan ke orang lain? 1)
memberi yang sudah tidak kita suka, 2) memberi yang masih kita suka?

Bagaimana agar hati selalu melihat cahaya walau dalam gelap?

Yaitu BERAMAL BAIK DENGAN SEPENUH HATI. Hati selalu melihat


dalam keadaan apapun. menemukan yang baik dalam keburukan.
Kita ingin menjadi orang yang di atas rata-rata. Kuncinya
adalah bagaimana kita dapat beramal baik dengan sepenuh
hati.
Kalo hati terbiasa kumpulnya dengan yang baik, maka tidak cukup
sebatas ketemu orang baik tertentu. Yang lebih dahulu harus kita cintai
adalah kebaikan atau orang baik? kebaikan.beramal baik sepenuh hati
ini dalam rangka agar hati kita tidak pisah dengan kebaikan. karena
orang yang baik adalah orang sudah mencintai kebaikan. ruhnya amal
baik itu karena hadirnya hati bersama amal. Nanti pada bahasan
selanjutnya.

Pertanyaan :
Apakah cahaya memantul?

Iya. Tapi pantulan itu pun akan dirasakan oleh cermin yang bening itu. Kalo ga
bening, bukan pantulan cahaya yang ia dapatkan
Allahu nuurus samaa wa tii wal’ardl

Kalau kita ikhlaskan perbuatan dia, nanti dia nggak kapok dong? Gimana?

Ikhlas itu harus, untuk semua jenis perbuatan hati, itu membutuhkan sesuatu
yang membuat amal hati itu muncul. Contoh nya sabar, sabar itu butuh apa?
Butuh susah. orang tidak akan bisa sabar kalau ga ada susah. Termasuk ikhlas
disakiti. Caranya gimana. Caranya kita tetep coba ikhlas. Bukan kita tidak
terima dihina, saya mengingatkannya karena kita kasian ke dia, jangan sampai
dia mendzolimi orang lain.
kita mengingatkan dia sepenuh hati, bukan sepenuh nafsu. Jika kita mengalami
kejadian yang tidak kita inginkan maka bukan saya tidak menginginkan ini tapi
ingin suatu hal yang lebih baik. contoh kalau kita sakit, sudah diterima kan juga
sebagai penggugur dosa, tapi setelah 3 hari saya ga sembuh-sembuh sehingga
kita menjadi membebani orang lain atas kewajiban-kewajiban kita yang belum
bisa kita penuhi, dll. Jadi kita berusaha berobat bukan karena kesal ga sembuh -
sembuh tapi karena kita ingin berbuat baik kepada hal-hal lain.
Tema : Tematik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Syafi’i Jelajah Hati, Sabtu 04 Agustus 2018

Caranya untuk pergi haji :


1. Niat
2. Berdoa
3. Menabung
4. Daftar
5. Menunggu antrian untuk pergi haji

Allah berfirman :
“ Katakanlah wahai Muhammad, jika kalian benar benar mencintai Allah, kata
Allah ikutilah Aku. Niscaya Allah akan mencintaimu, dan mengampuni
dosa-dosamu”
Kita ingin dicintai oleh Allah maka syaratnya adalah dengan mencintai Allah
dengan jalan mengikuti Rasulullah SAW. Jika kita mengikuti nabi SaW maka ini
mengikuti sunnah-sunnah Nabi yang ditulis oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi , Ibnu Majjah, Nasai, Malik, Syafii, Ahmad dan imam yang
lain-lain.

Hal Hal yang pokok


Orang yang mencintai itu mempunyai ciri yaitu selalu mengingat yang
dicintai. Bagaimana Rasul mengingat Allah ? Suatu ketika Aisyah bertanya ;
“Apakah engkau tidur wahai Rasulullah?
Dijawab : “Mata ini tertidur namun hati ini tidak tertidur.”
Maka dalam sebuah syair
“ Hatinya tak pernah tak tertidur namun mata telah mengantuk”
Namun kita hatinya tertidur padahal matanya masih cerah, Hati tertidur
adalah ketika melalaikan Allah SWT. Dalam Al-quran
“Wahai orang beriman jangan sampai hartamu dan anak-anak mu
melalaikankanmu untuk mengingat Allah”. Namun zaman sekarang menonton
tv juga bisa melalaikan Allah, memegang HP juga bias melalaikan kita kepada
Allah. Contohnya ketika adzan di panggil namun masih main HP.
Apa yang bias menyebabakan kit a melalaikan Allah?

Pekerjaan
Ada yang disebabkan karena pekerjaan yang menumpuk, shalatnantiaja.
Rasulullah sselalu mengingat Allah dan selalu berdzikir, jika ia mencintai Allah
maka mengikuti Nabi dengan memperbanyak dzikir. Misalkan berdoa sebelum
maka dan setelah selesai mengatakan Alhamdulillah.

Orang jatuh cinta

Jika zaman dulu itu suka surat-menyurat. Jika zaman sekarang


menggunakan WA misalkan jam 3 untuk mengingatkan tahajud dan
mengingatkan untuk tilawah. Dan kita mendapatakan surat yaitu Al-quran yang
terdiri dari 114 surat. Maka jika orang beriman itu mencintai Allah dengan
senang membaca suratdari Allah. Dan jika dipanggil Allah maka hatinya tergetar.
Maka Allah memanggil kita dengan panggilan cinta dan orang beriman itu
senang membaca Al-quran.
Nabi itu bacaan quran itu luar biasa ,dan seringannya dalam shalatnya.
Sahabat ada yang mengikuti shalat tahajud bersama Rasulullah. Nabi pernah
shalat yang dibaca itu setelah surat Al fatihaha adalah Al-Baqarah, An-nisa,
Al-Imran. Dan diperbolehkan untuk membaca Al-quran dengan android, namun
para ulama lebih disarankan menggunakan mushaf Karena isinya
khusus Al-qur’an, dan yang wakaf untuk mushaf itu mendapatkan pahala
dan tidak akan mengurangi pahala kita. Dan jika hafal dan dibaca shalat maka
silahkan.
Orang jatuh cinta itu maka dikasih sang kekasih itu akan merasakan terima
kasih. Maka orang yang meicntai Allah harus banyak bersyukur kepada Allah.
Rasulullah sudah diajmin ampunan, “Sudah diampuni dosanya oleh Allah
namun Rasulullah shalat malam sampai bengkak kedua kakinya. Lalu Aisyah
bertanya : cari apalagi, bukannya dosanya sudah diampuni oleh Allah, lalu nabi
bertanya : tak inginkah aku menjadi hamba yang bersyukur.”

Maka bersyukur tidaklah dengan mengucapkan Alhamdulillah. Dan


syukur itu diwujudkan dengan melakukan perintah Allah SWT.

Orang itu hebat bukan karena kesaktian, namun orang itu hebat karena
ketakwaan seperti Nabi yang shalat malam hingga bengkak. Maka jika kita
menicntai Allah maka apapun yang Allah berikan itu diterima. Seperti rumah
seperti apapun maka diterima saja dan disyukuri. Kalau orang bersyukur maka
ia akan bahagia dan mudah untuk beribadah. Dan jika ada orang yang
memberikan kepada kita maka ingat itulah yang memberikan kepada kita
melalui teman kita maka sykuri alhamdulilalh.

Ibrahim bin Adham


Beliau berjalan-jalan lalu ada orang yang mata buta, tangannya butung, kakinya
lumpuh dan kulitnya lepra. Dan setiap dating maka orang memasukkan
makanan ke dalam mulutnya. Dan beliau kaget. Lalu ia dating kepada dia, anda
Kok anda bilang Alhamdulillah, padahal matamu buta, kaki mulumpuh, kulitnya
lepra ? lalui jawab : hati yang besyukur dan lidah yang berdzikir.
“Betapa banyak orang yang hidupnya sehat dan kaya raya namun hatinya
tidak pernah bersyukur” (JLEBB)
Apapun keadaan maka syukuri saja, inget Nabi Yusuf itu dibuang oleh
saudaranya karena wajahnya yang tampan mak aapapun syukurisaja. Maka ada
doa untuk bercermin agar kita saat bercermin tidak Jangan karena jerawat saja
itu menghilangkan syukur pada diri kita. Syukur itu adalah nikmat yang sifatnya
maknawiyyah.
Dan ciri lain orang cinta adalah sering mendatangi rumahnya. Maka
orang yang mencintai Allah itu rajin ke masjid karena masjid adalah rumah
Allah. “Rumah-rumah di bumia dalah masjid. Dan tamunya adalah orang yang
ke masjid”. Maka jika kita ke masjid itu dengan adab dan sopan santun. Dan
jangan sampai kita ke masjid itu membawa suudzon dan dendam. Dan ke
masjid ini lebih penting kemanapun juga. Jangan sampai masih ditulisinya
hanya orang tua yang penuh dosa dan anak kecil yang belum tau dosa dengan
tujuan untuk ibadah. Maka orang yang mencintai Allah itu seringke masjid, rajin
shalat jamaah, dan jika ada taklim maka datang.

Panggilan Allah ada 3, yaitu :


1. Shalat
2. Haji dengan membaca talbiyah
3. Meninggal

Maka sebelum kita dishalatkan di depan imam, maka marilah kita shalat di
belakang imam. Dan hari ini anda yang meninggal dan bias jadi besok saya
yang meninggal. Akan dikasih kafan dan tidak protes jika tidak ada kantongnya.
Dan ia tidak akan protes jika dishalatkan.
Orang jatuh cinta itu tidak pernah sakit jika disakiti oleh kekasihnya. Dan
orang yang mencintai kepada Allah itu diberi cobaan Allah dengan bersabar.
Nabi sakit yang amat sangat dan ia bersabar. Dan apapun yang mengenai kita
itu adalah ujian dari Allah untuk para nabi atau para walii tu untuk mengangkat
derajat mereka. Sedangkan ujian dari Allah untuk kita itu adalah untuk
menembus dosa – dosa kita. Misalkan kadangkala kaki kita dosa dengan
melangkah ke tempat maksiat maka Allah kasihkan surat, itu sebenernya untuk
menebus Dosa.
Nabi pernah bertanya : apakah kalian ingin sehat terus? Iya. Ketahuilah
meski pundur itu terkena diri kita itu merupakan ujian untuk menebus dosa.
JIka orang pacaran terus lalu pacar kabur itu Allah memutuskan dia agar ia
tidak pacaran lagi. Jadi orang yang mencintai Allah itu sabar.

Caranya :
1. Rajin Dzikir
2. Rajin baca quran
3. Sabar terhadap pujian Allah
4. Rajin ke masjid

“Orang yang mau mengamalkan ilmunya maka Allah akan ajar kanapa yang
tidak ia ketahui ”entah bentuk insipirasi, pengalaman dan tau tau ilmunya itu
bertambah bertambah. Jika dia sudah mencintai Allah maka Allah pastikan
mencintainya. Jika orang dicintai oleh Allah maka kebutuhannya akan diberi
dan jika tidak diberi maka itu untuk kebutuhannya.”

Kadang kita shalat tahajud ga dikasih, mungkin keadaan ekonomi kita yang
pas pas itu karena agar kita dekat dengan Allah. Dan biasanya orang yang
susah itu lebih gampang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka jika ada
sesuatu yang belum dapat padahal kita ingin maka itu justru karena cinta Allah
kepada kita. Dan Allah yang pilihkan untuk kita karena pilihan kita itu belum
tentu baik. Dan pilihan Allah itu yang akan kita nikmati.
Tema : Kaidah Istiqomah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Sholihun Jelajah Hati, Sabtu 11 Agustus 2018

Ketika seseorang beramal sholeh yang mana dengan landasan iman


kepada Allah maka Allah akan memberikan kehidupan yang baik baginya.
Orang orang yang istiqomah, selain rasa takut dan khawatirnya dicabut oleh
Allah, dia juga akan diberikan kebahagiaan dan dicabut rasa kesedihannya. Dan
orang yg seperti itu akan terus menerus bahagia dalam beramal dan akan terus
dinaikan derajatnya.
Seseorang dicabut ruhnya nyawanya oleh Allah itu sesuai dengan
kebiasaannya. Barangsiapa orang hidup untuk sesuatu maka Allah akan
matikan d alam keadaan tersebut
Istiqomah itu pintu dari kebagiaan. Sebab penyakit paling besar adalah dari
cara dia berfikir. Kesuksesan kebaikan dan seluruh urusannya dibantu oleh
Allah. Perbaiki hubunganmu dengan Allah maka Allah akan perbaiki segala
urusanmu. Allah yg akan memperbaiki perilaku seseorang. Seseorang dalam
memperbaiki diri tidak akan sampai pada perbaikan diri itu selain tanpa
bantuan Allah. Manakala seseorang istiqamah maka hatinya urusannya hatinya
dan segala yang lainnya diperbaiki oleh Allah, hatinya dibersihkan oleh Allah,
perilakunya diperbaiki oleh Allah, urusannya dimudahkan oleh Allah. Semua itu
dilakukan sampai dia mati.
Maka istiqamah itu seakan akan pintu dari semua kebaikan dan
tentu dengan berpegang teguh dengan pertolongan Allah SWT. Banyak
sekali pertanyaan yang muncul mengenai bagaimana istiqamah itu dan
apa hakikatnya dan bagaimana seseorang bisa teguh dalam menjalankan
di jalan yang lurus. Kemudian tersusunlah kaidah kaidah yang
berkaitan dengan istiqamah.
1. Istiqamah itu adalah anugerah Allah dan pemberian Allah

Seseorang dikehendai baik oleh Allah itu hanyalah orang orang yang dipilih
oleh Allah SWT. Termasuk hidayah itu adalah wewenang Allah. Hidayah adalah
pemberian Allah. Lalu bisa gak diminta dicari dan diupayakan ? Para ulama
menjelaskan bahwa untuk mencari hidayah itu adalah hidayah sendiri dan
untuk meminta istiqamah itu adala pemberian tersendiri. Hidayah itu banyak
tingkatannya. Lalu bagaimana agar kita dipilih oleh Allah? Doa dan mengikuti
mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Orang ketika memiliki keinginan itu pasti godaannya banyak. Tapi ketika
kita sadar bahwa dalam melakukan kebaikan itu begitu banyak godaannya
maka apa yg kita lakukan? Mintalah pertolongan bantuan kepada Allah,
memohon pertolongan pada Allah SWT, termasuk di dalamnya adalah
istiqomah, Kenapa haus ada upaya itu? Tidak ada yang dapat melakukan segala
sesuatu apapun itu kecuali dengan izin dan pertolongan Allah, sebab manusia
itu tidak punya daya tidak punya upaya.
Hidayah itu disandarkan kepada Allah artinya hidayah itu milik Allah. Tidak
semuanya orang yang datang ke majelis ta’lim itu mendapat hidayah Allah.
Allah itu memiliki segala sesuatu. Seluruh persoalan itu berada di tangan Allah.
Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja dan Allah juga
menyesatkan pada siapa saja yang Allah kehendaki.
Hati seorang mukmin ada di jari jemari Allah SWT. Allah maka membolak
balikkan hati hambanNya. Maka kita harus memohon untuk dapat diteguhkan
hati kita di atas jalan yang lurus.
Kalau kita mau menerima nasehat maka tentu itu akan lebih mengokohkan
keistiqamahan kita. Tapi tidak semua orang mau mengamalkan nasehat
tersebut. Banyak orang hanya suka mengoleksi nasehat, catatan catatan
nasehat tanpa mengamalkannya.
Mengapa kita belum mencapai derajat keistiqamahan? Karena kita belum
mengamalkan melaksanakan nasehat nasehat itu.
Hidayah menuju jalan yang lurus itu ada di tangan Allah. Adapun mereka
yang Memegang prinsip, membentuk lingkungan yang bagus, membentuk
komunitas dan jamaah yang terdiri dai orang orang baik. “Wa’tashamu bihi”
berpegang teguh pada Quran dan mendapat rahmat Allah.
Jika hati seorang muslim sudah tersentuh oleh Rahmat Allah maka hatinya
akan menemukan kelapangan dalam hatinya. Namun berbeda ketika sudah
dikehendaki oleh Allah untuk hatinya disesatkan maka hatinya akan merasakan
kesempitan dalam menerima Islam.

Sentuhan kasih sayang Allah di dalam hatinya itu yang membuat


dia lapang dalam menerima perintah larangan Allah. Bentuknya adalah
pertolongan. Perang yang hatinya dilapangkan oleh Allah maka akan
dimudahkan oleh Allah. Beda kalau hatinya sempit maka akan sangat
sulit dan tidak menerima aturan aturan Islam.

Hidayah adalah milik Allah maka istiqamah adalah pemberian Allah. Awal
kaidah dalam beristiqamah adalah asas tersebut Karena hidapyah dalah milik
Allah maka yang harus dilakukan adalah menghamba Allah dengan kejujuran di
dalam hatinya. Tentang sholat itu tujuannya untuk mengingat Allah Ornang
dikatakan sholat hanya ketika hatinya hadir ketika sholat. Begitu juga di dalam
berdoa. Allah itu tidak akan menerima doa seorang hamba manakal hatinya
lalai.
Orang munafik itu hendak menipu Allah, ketika mereka berdiri sholat itu
males, aras arasen kalaupun toh sholat, dia riya kepada manusia dan kalaupun
dia sholat dia tidak dzikir kenapa Allah tau hanya sedikit.
Dan yang seperti itu sejatinya Allah lah yang menipu mereka. Maka hati kita
harus sadar, harus melek tapi kadang kala hati kita tidur,. karena hidayah
adalah milik Allah amaka kita harus bersungguh sunguh dalam memohobnnya
kepada Allah
Kenapa seseorang bisa menyimpang?
Mungkin orang itu belum berdoa kepada Allah untuk diteguhkan hatinya atau
dia berada dalam lingkungan yang tidak mendukung. Apakah hati itu juga bisa
berbolak balik ya Rasulullah ? Iya, tidak ada satupun makhluk Allah dari
keturuanan Adam kecuali hatinya berada di antara jari jemari Allah SWT. Jika
Allah berkehendak maka Allah akan meneguhkan hati tersbut dan jika Allah
berkehendak maka Allah akan memalingkan hati tersebut. Akan tetapi Allah
tidak akan memalingkan hati kecuali jika ada kehendak untuk berpaling.

Kalau di dalam hati seseorang ada kehendak untuk istiqamah

maka insyaAllah hatinya akan diistiqamahkan oleh Allah

Istiqamah ada di kekuasan Allah. Ya Allah karuniakanlah kepadaku


Istiqamah. Dan merintih dalam meminta. Allah tu seneng kok kalau kita minta.
Dan ungkapkan semua intihan yang ada dalam diri. Dari hadist ‘Aisyah “Dengan
apa Rasulullah membuka sholatnya dalam waktu malam. Maka ‘Aisyah
menjawab, Rasul membuka dengan doa ‘berilah aku petunjuk dalam
perselisihan. Sesungguhnya hanya Allah yang dapat memberi petunjuk ke jalan
yg benar”
Oleh karena pentingnya hidayah dan butuhnya kita meminta hidayah maka
ayat ihdinaasshiratahmustaqim berulang-ulang di dalam sholat. Ketika sampai
ayat ini maka silakan di dalam hatinya berdoa meminta kepada Allah.
Sesungguhnya Allah maha memberikan jawaban.
Pentingnya memohon hidayah Allah. Kebutuhan kita terhadap hidayah Allah
jauh lebih penting dari makna dari pekerjaan. Doa yang bermanfaat itu apa ?
maka ternyata itu adalah doa agar mendapatkan pertolongan Allah.
Penuntunku menuju kepada Allah. Bersungguh sungguh dalam mencintainya.
Tanda tanda kemuliaan. Doa Hasan Al Bashri “Engkau adalah Tuhan kami dan
anugrahkan kepada kami istiqomah”
Melakukan segala sesuatu yang menuju keistiqamahan itu yaitu dengan
tidak ada kehendak untuk menyimpang. Kalau di dalam diri ada kehendak atau
keinginan dalam hatinya maka Allah akan simpangkan hatinya tersebut.
Tema : Membaikkan Hidup Tempat : Aula Darush Sholihat
dengan Prasangka Baik
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 14 Agustus 2018

Tadabbur berarti merenung. Yaitu At taghabun ayat 11


"Tidak ada satu musibahpun yang mengenai manusia tanpa izin Allah. Barang
siapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memberikan hidayah ke hati dan
Allah mengetahui segela sesuatu"

Pesan yang pertama:


Membaikkan hidup dengan prasangka baik yang tak kenal redup,
kenapa berpraangka baik? Karena semua terjadi karena izin Allah
Kalau masih sering mengeluh, kenapa mengeluh?
Mengeluhkan apa? Look at behind

Tak mengenal redup, maksudnya?


Kadang kita merasakan prasangka baik semakin hari semakin redup, misal ada
orang yang membuat dongkol, kemudian tmbah membuat lagi, mungkin di
yang pertama adalah tetap positive thinking tapi lama hari akan redup

Nah biar gak redup gimana?


Harus Beriman, wamayuqminun
Bukti bahwa kita iman, yaitu kita ridho dengan apapun yang terjadi dalam hidup
kita. Kunci untuk bisa berprasangka baik adalah ridho.
Tetaplah berprasangka baik kepada Allah
RIDHO --> Kunci
Adalah awal bagi terbukanya semua pintu kebaikan yang ada dalam hati
Di dalam hati ada relung dan tiap relung ada pintunya

Bagaimana Carannya agar kita bisa Ridho?


jika orang itu beriman maka Allaha akan memberikan hidayah dalam hati,
yang mana dengan hidayah ini orang bisa melihat terangnya cahaya dalam
gelapnya gulita. Gelap terjadi yaitu ketika kesusahan dan kemaksiatan

Manusia terbagi menjadi 4 :


Manusia diantara Cahaya dan Gulita
 Melihatnya Gelapnya Gulita dalam terangnya Cahaya: ini orang yg dzolim,
ini adalah fenomena yg aneh kalau pun terjadi itu dzolim. Misal di majelis
ilmu ,aakan merasa terang, kemudian merendahkan pembicara , kita
lihat orang baik, kita lihat cahaya.
(trik tetaplah melihat sesuatu dengan sudut pandang terbaik abaikan
sudut pandang negatif)
 Melihat gelapnya gulita dalam gulita
Ikut-ikutan yang buruk.
 Melihat melihat terangnya cahaya dalam cahaya, dia bisa sabar kenapa
saya tidak, melihat orang yang sedeqah terus ikut,
(ini bagian yang kurang aman, bagian yang biasa)
 Melihat terangnya cahaya dalam gelapnya gulita (ini yg terbaik)
Dimana melihat keburukan dengan sudut pandang terbaik
Mengembalikan semua kepada Allah
Kalau cahaya terasa Gulita di pelupuk mata
Ada apa? Kok bisa?
Pengertian cahaya:
Keadaan terang yang membuat kita bisa melihat segala yang ada
Pengertian Gulita:
Keadaan gelap dimana kita tak bisa melihat apa-apa

Kala cahaya terasa gulita di pelupuk mata, maka itu tandanya buta
Dalam bahasa arab cahaya disebut Nur
Apa sebenarnya Nur: adalah cahaya langit yang membuat kita bisa
membedakan baik dan buruk. Seandainya tidak ada cahaya langit maka
baik buruk pun nampak tiada beda. Cahaya langit berbeda-beda disetiap
tempat.

Manusia yang tidak bisa membedakan baik dan buruk padahal di situ ada
cahaya, maka bisa dikatakan orang tersebut buta, buta apanya? Akalnya.
Ada juga manusia yang tahu bisa membedakan mana yang baik dan buruk
tapi dia mengambil yg buruk, orang tersebut buta yaitu buta hatinya

Memberikan sesuatu yang kita sukai


Agar hati selalu melihat cahaya walaupun dalam gulita
Kuncinnya yaitu beramal baik dengan sepenuh hati

Menemukan kebaikan dalam keburukan , kuncinya yaitu beramal baik


dengan sepenuh hati, ini berarti mendekatkan hati dengan kebaikan, jadi
nanti akan terbiasa bersih.
Kalau kita mencintai kebaikan, kita akan mencintai orang baik.
Orang yang baik adalah orang yg mencintai kebaikan
Orang tidak baik yang sedang berlaku baik

Khudurul qolbi, hadirnya hati bersama amal:


APAKAH CAHAYA INI BISA DISEBARKAN KE ORANG LAIN?
Bisaa, asla orang tersebut adalah cermin yang bening, dimana semakin di
sinari dtempat lain akan terang namun jika orang tersebut seperti

Orang yang ikhlas dalam beramal yaitu beramal yang mana akan
ada orang yang memujinya, tapi kita menyerahkan semua itu
kepada Allah
Jika kita mengalami kejadian yang tidak mengenakan, kita
terima itu, tapi kita harus berikhtiar untuk merubah keadaan
menjadi lebih baik.
Tema : Kaidah Istiqomah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Sholihun Jelajah Hati, Sabtu 25 Agustus 2018
Taat kepada Allah
Jika hati ada rasa ma’rifah kepada Allah, rasa takut kepada Allah maka
hati akan bersandar kepada Allah maka anggota badan akan mengikutinya ,
alasannya karena sesungguhnya hati adalah raja bagi anggota badan. Dan
anggota badan adalah bala tentara dan rakyat bagi hati. Jika raja itu lurus maka
akan lurus pula bala tentaranya dan rakyatnya.
Pokok istiqomah adalah istiqomah qalbi yaitu istiqomahnya hati. Allah
sudah cukup memahamkannya. Didalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, dari
Nukman bin Bashir, berkata “Di dalam dirinya manusia ada segumpal daging
jika itu lurus maka lurus semua dan jika salah rusak maka akan rusak semua”

maka Ibnu Qayyim berkata dalam muqqodimahnya kitab …. Beliau berkata :


“Manakala hati terhadap anggota badan ini, seperti raja bagi badan yang
mengendalikan, pada tentara yang semuanya perintahnya dan ia menggunakan
badan terhadap apa yang ia kehendaki, maka semua anggota badan berada
dibawah penghambaan kepadanya dan kekuasaannya, dan menuntut darinya
istioqmah dan juga menyimpang dan mengikuti terhadap seusuatu yang dia
ikatkan pada dirinya dari azzam atau melepaskannya.
Ibnu qayyim mengatakan dalam kitab…… muqoddimah : ketika hati
adalah seperti raja yang mengendalikan bagi rakyatnya maka seseungguhnya
seluruh anggota badan itu menghamba raja. Maka raja terserah
berkehendakapa saja kepada anggota badan. Maka lurusnya anggota badan
atau menyimpangnya anggota badan itu tergantung situasi hatinya.Ini betapa
pentingnya mentarbiyyah hati dan ini harus diutamakan, karena hati itu ibarat
raja dan anggota badan itu adalah rakyat dan bala tentaranya. Raja mempunyai
kehendakapa saja terhadap bala tentara danjuga rakyatnya.
Nabi berkata : Hati adalah raja bagi anggota badan, anggota badan
adalah yang merealisasikan atau melaksanakan terhadap apa yang hati
perintahkan terhadapnya. Maka hati adalah raja bagi seluruh anggota
badannya , dan seluruh anggota badan ini tergantung rajanya. Dan hambanya
akan mengikuti apa yang dikehendaki rajanya.

Yang menerima terhadap sesuatu yang datang kepadanya agar tidak


lurus kepadanya melalui perbuatannya hidayahnya sesuatu dari perbuatannya
hingga keluar dari tujuannya dan niatnya. Sehingga anggota badan akan
menerima seluruh perintahnya , bimbingannya, petunjuknya, jika anggota badan
tidak lurus maka yang meluruskan adalah hati. Jika anggota badan
menyimpang maka hatipun juga menyimpang. Jika mata melihat sesuatu yang
Allah haramkan maka kondisi hati ini sedang rusak dan ketika telinga
mendengarkan yang haram maka kondisi hatinya juga sedang rusak.
Karena kerusakan fisik itu menunjukkan kerusakan hati. Kebaikan fisik
itu menunjukkan adanya kebaikan hati maka dalam proses istiqomah yang
harus dididik terlebih dahulu adalah hatinya.

Bagaimana caranya ?
Ada 3 hal yang disampaikan oleh para ulama :
1. Ilmu
Ilmu yang bisa memberikan cahaya bagi hati, Allah katakan
dalam Al-qur’an. Bahkan ayat-ayat Al-qur’an didalam dada orang yang
berilmu, berarti ilmu yang dimaksudkan adalah Al-‘ilmu fi qalbi bukan
ilmu yang ada di kepala karena ilmu yang ada di kepala itu membuat
orang suka debat dan suka membantah, namun jika ilmu yang muncul
dari hati yang merupakan pemberian Allah maka ilmu itulah yang akan
memberikan cahaya bagi kehidupan orang yang beriman kepada Allah.
Imam syafi’i membaca syair
Aku mengadukan kepada guruku, karena rusaknya
hapalanku, maka waqi memberikan nasihat kepadaku untuk
meninggalkan kemaksiatan karena ilmu adalah cahaya dan
cahaya itu tidak akan Allah letakkan dalam hati yang
bermaksiat. Maka akan berlaku ilmu yang bermanfaat dan ilmu
yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat akan
menunjukkan dirinya untuk menuju ma’rifatullah.

2. Guru atau Pembimbing


Para sahabat dibimbing oleh Nabi, dan generasi seteleh para
sahabat dibimbing oleh sahabat, dan begitu seterusnya, maka
seharusnya kita memiliki guru yang akan memberikan bimbingan,
karena sesungguhnya kita harus mempunyai dua guru, yaitu guru yang
bisa memperbaiki fisik kita dan guru yang bisa memperbaiki hati kita.
Orang yang memperbaiki fisik kita adalah orang tua kita. Tetapi yang
memperbaiki hati, siapa yang akan memberikan bimbingan ?
Dengan kelemahan pengetahuan kita dalam Al- qur’an dan sunnah
maka kita membutuhkan guru untuk membimbing kita untuk
memahami Al-qur’an dan sunnah. Maka kita harus memiliki guru untuk
memberikan bimbingan kepada kita hingga bertemu dengan Allah SWT.
Guru yang membimbing ruh kita, hati kita , jiwa kita. Dan juga terus
memberikan arahan menuju apa yang dimaskudkan ayat-ayat dari Allah
SWT dan hadits-hadits Rasulullah SAW.
3. Lingkungan Yang Bersih
Lingkungan yang bersih, ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Komunitas ini disebut dengan nama jamaah.
2. Keluarga (lingkup lebih kecil)
3. Masyarakat

Ketika keluarga kita memiliki lingkungan yang bagus dan kanan -


kiri memiliki masyarakat bagus, atau kita memiliki komonitas yang
besar dan jamaah yang bagus maka akan membantu kuat untuk
mengistiqomahkan diri. Sebab hati sekalipun dibaratkan sebagai raja
untuk kemudian membina atau membimbing itu membutuhkan batuan,
yaitu ilmu, bimbingan, lingkungan.

Dan kenapa Nabi membentuk itu ?


Para sahabat dibimbing oleh Nabi, yaitu ada ilmu Al-qur’an dan suunnah ,
dan juga ada lingkunga yang sangat besar yang menjadi jama’ah dan
mengarahkan kepada apa yang diridhoi oleh Allah. Semuanya akan ditanya
Allah, sesungguhnya penglihatan pendengaran dan juga hati kelak akan ditanyai
oleh Allah SWT” karena alasan ini Allah berfirman :
“Ada hari dimana tidak ada manfaat, dan juga anak, kelak di akhirat, orang
yang memiliki anak banyak itu tidak bisa memberikan manfaat kepadanya
kecuali anak yang shalih. Harta yang banyakpun demkian, tidak akan bisa
memberikan manfaat kecuali diinfakkan di jalan Allah”.
Ada hadits Nabi :”Manusia jika sudah mati, amalannya terputus kecuali 3
yaitu harta karena orang banyak mencari harta dari pagi sampai malam,
sampai meninggalkan keluarganya, tanah kelahiran hanya untuk mencari harta
namun kemana setelah itu ?
Allah inginkan orang yang mencari harta, kelak

hartanya bermanfaat untuk akhirat.

Kedua adalah ilmu


Kalian belajar, sampai segede ini kalian tidak malu untuk belajar, bahkan ada
janin masih ada di dalam kandungan ibunya itu sudah dididik, sampai lahir itu
sudah belajar masyaAllah, pertanyaannya bahkan terus belajar , kemana llmu
itu manfaat atau tidak? Maka Nabi mengatakan ; sungguh merugi manakala
orang meluangkan tenaga pikrian dan harta itu namun kemudian hari tidak
akan manfaatnya maka ini kerugian yang sangat besar yaitu rugi dunia dan
akhirat.

Anak
Hanya ada dua shalih atau thalih (jahat). Kita bisa melihat,
Jika tidak ini tidak dimiliki seseorang maka ini perenungan yang luar biasa. Apa
ada hari dimana harta dan anak tidak manfaat kecuali orang yang datang

kepada Allah dengan hati yang saalim. Kenapa menggunakan Qalbun Salim?
Hampir seluruh Asmaul Husna itu menggunakan isim fail. Ini terus bergerak,
maka sami itu memiliki makna Maha. Sami ini adalah hati yang terus
diselamatkan dari segala tipu daya yang dapat menghancurkan hati tersebut.
Hati disehatkan, hati dibersihkan, Sehingga kemudian itulah yang diinginkan
oleh Allah, hati yang sepanjang hidupnya itu akan bersentuhan dengan yang
merusaknya, sehebat apapun raja bukan berarti bebas dri musuh, dan musuh
utama adalah hati syaiton dan kedua adalah syahwat yang ada di dalam hawa
nafsunya. Syaitan itu menimbulkan sifat keraguan di dalam hatinya dan
syahwat itu mendorong seseorang untuk mencintai apa yang tidak
dicintai oleh Allah. Inilah urgensi tarbiyah.
Dan diantara doa yang selalu dipanjatkan oleh Nabi : qalban saliima. Ya Allah
aku memohon kepadamu, hati yang selamat”
Itulah kaidah ketiga bahwa istiqomah adalah istiqomah qalbi.

KAIDAH 4
Istiqomah yang dituntut, dimaksud dari seorang hamba ia adalah
assadaadu yaitu sikap yang lurus, jika tidak mampu untuk assadad maka
mendekatinya. Makna saadad, kenapa diartikan lurus sebagimana istiqomah?
Saadad itu memiliki makna ketegasan dan kebenaran, Allah katakan, “Maka
yang dimaksukan dengan qaulan sadidan yaitu perkataan yang benar atau jujur.
Apa hubungan dengan istiqomah ?

Makna istiqomah adalah perilaku ketegasan seseorang terhadap apa


yang ditetapkan oleh Allah. Memang terkadang kala terasa kaku,
berat, tetapi begitulah istiqomah.

Saddaa itu keseimbangan jika hubungannya dengan amal, tidak ekstrem kanan
dan tidak juga kiri. Ketiga adalah ketaatan dalam berperilaku sesuai syariat. Ini
tepat dalam merelisasikan syariat.

Istiqomah adalah yang diminta untuk dituntut berperilaku yang benar. Walaupun
kadang kala perilaku yang benar itu sering kali terasa ekstrim, terasa keras
namun sesungguhnya tidak begitu. Ini tergantung bagiamana cara berpikir.
Bagaimana perilaku esktrem yang dilarang ?
Ini adalah tegas melampaui batas hingga ia tidak bisa berbuat apa apa. Begitu
juga ifar luwes hingga ia memunculkan kebebasan. Maka ini akan merusak
agama juga. maka dalam pemikiran seperti ini ada yang kenceng dalam akidah
seperti kharij , dan jelas tidak boleh.
Assada itu memahamkan kepada kita itu adalah ahlus sunnah wal jamaah.
Namun kata assad disini bukan dalam bab itu namun ketepatan sesorang
dalam menjalankan agama Allah.
Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang, memperberat
agama seseorang, kecuali ia pasti akan kalah. Oleh karena itu luruslah, dan
bersegeralah, dan teruslah bergembira.
Rasulullah menuturkan : agama itu mudah, yang sebagaimana dengan
hadits ini adalah hadits Nabi, agama itu mudah. Dalam Al Quran misalnya, Allah
tidak akan menjadikan agama ini sesuatu yang menyulitkan, begitu juga firman
Allah : Allah mengkehendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan..

Tidak kami turunkan Al Quran untuk mempersulit.

Makna
Maksud agama itu mudah, Sesungguhnya seseorang cara Beragama
sebagaimana apa yang ditunjukkan oleh Nabi itu mudah namun yang suliti
adalah yang mempersulit orang untuk Beragama. Terkadang ada yang
melampaui apa yang telah ditetapkan oleh Nabi.
Ini bisa dilihat Riyadhus Shalihin moderat di dalam ibadah. Ikuti saja
aturannya. Tidak perlu ditambah dan tidak perlu dikurangi.
Misalnya bab shalat malam :
Kadang kala sebagian di antara kita yang luar biasa shalat malamnya, apa sih
kemuliannya seseorang di shalat malam ? Iya , di sebagian haditsnya nabi. Coba
lihat biografi Abu Bakar dan Umar itu dalam shalat berbeda.

Nabi bertanya kepada Abu Bakar gimana shalat malammu? dia shalat malam
sebelum tidur dan tidurnya Abu Bakar tidak sampai menjelang tengah malam,
dan shubuh bangun.
Sementara Umar itu tidurnya hampir tengah malam bahkan hampir lewat
tengah malam, dan ia tidur sejenak lalu langsung bangun malam sampai
menjelang shubuh.
Maka Abu Bakar itu mencontohkan orang yang lemah dan Umar
mencontohkan orang yang kuat. Maka ketepatan mengikuti sunnah bukan
harus mengikuti seperti Fulan. Namun jika kita lihat ibadah Nabi itu luwesnya
luar biasa.
Apa yang engkau lakukan bukankah Allah sudah mengampuni dosamu ?
Ini pas lihat Aisyah kondisi kaki Nabi lama bengkak karena kelamaan berdiri.
Jadi jika ibadah Nabi itu mencontohkan orang kuat dan lemah. Maka ikuti cara
Nabi beribadah masing masing bagi orang lemah dan kuat.

Kadang seseorang ini harus begini begini, dan kadang kala membuat susah
dalam menjalankan agama Allah. Karena ada 3 orang yang datang kepada Nabi
tentang ibadah Nabi. Setelah isya menceritakan Nabi, ia menceritakan bahw
ibadah Nabi itu sedikit, ya itu kan Nabi bagaimana jika kita ? Baik kalo begitu
aku tidak akan menikah seumur hidup, aku puasa sunnah seumur hidupku, aku
akan shalat sunnah seumur hidupku. kalau Nabi denger, maka Rasulullah
mengatakan : aku adalah orang yang paling takut kepada Allah, aku tidur,
menikah, dan juga berduka. Maka jika seneng menjauhkan diri dari sunnah aku
maka bukan termasuk golonganku.

Ahdlolah
Jika saya berada di masa Nabi, saya inget surga dan seakan Allah itu begitu
deket namun setelah ketemu anak maka kau sudah lupa dengan semuanya itu.
maka aku ini munafik, dan ketika ketemu anak dan istri itu aku lupa semua.
Kata Abu Bakar aku juga sama.
Ada kalanya begitu manusia itu Bahwa diri kita memiliki hawa nafsu dan
memiliki kehendak atas dunianya. Maka tidak mengapa jika ia melakukan
mubah selama itu tidak berbanyak yang bisa mengembalikan dan
menghilangkan kejenuhan , menghilangkan kebosanan.

Jika ingin makan enak maka makan saja yang enak namun jangan
berlebihan. Termasuk misalkan Idul Adha, daging itu hari raya. Sampai
kemudian sampai hari tasyrik. Itu hari raya namun orang dibolehkan untuk
berpesta. Orang pake baju bagus silahkan yang penting ga sombong. Namun
yang dingetkan oleh Allah adalah jangan sampai hati lalai atas apa yang dimiliki.
Maka ibadah yang diperintahkan oleh Allah itu tidak membatasi keinginan
manusia untuk mendapatkan syahwat duniawi yang mubah dan terbatas. Dan
yang dilarang adalah tamak dalam harta dan amal shalih pun tidak boleh
termasuk dalam berlebih-lebihan.
Bahkan Nabi menemukan tali yang diikat di tiang masjid, tadi malam itu
mengikatkan dirinya agar tidak jatuh kata Nabi itu bilang gaboleh jika ngantuk
maka tidurlah. Maka semuanya itu kembali kepada tarbiyah.

Kisah puasa Sunnah

Minimal 3 kali tiap bulan. Aku masih kuat Ya Rasulullah. Maka ditambah puasa
senin kamis ia masih kuat. Dan ia ditambah daqu lalau ia bilang sebaik baiknya
puasa itu adalah puasa daud. Namun semakin tua ia semakin kau
mendapatkan rukhsha dari Nabi.

Ngaji juga begitu

Ngaji sepekan 2 1 kali. ini bagus, karena ngaji adalah ibadah yang luar biasa,
namun pertanyaan jika ia tertimpa terus oleh ilmu maka berapa banyak ilmu
yang bisa ditampung? Justru ketika dulu Nabi, kata jangan kalian nanti jenuh.
Sepekan kita ini ngaji berapa kali. Maka seakan dengan Nabi itu hebat dengan
orang sekarang. Ini Nabi tak bosan dan jenuh. Namun kita diSIni siang disinii
besoknya juga begitu. Semuanya dicatat namun pernah ga dipelajari ? ini
bermasalah. Maka akan ditanya ketika itu dicatatnya.

Tirmidzi dari Rasul bersabda :


“Dua telapak kaki tidak akan bergeser sampai ditanya 4 5 hal salah satunya itu
adalah ilmu” tumpuk dicatat tumpuk catat. Seakan seneng orang dulu memang
ilmu terbatas namun amalnya masyaAllah . Orang sekarang seneng mencatat
ilmu namun amalnya sedikit. Maka ini sikap ektrem kaya gini ga boleh. Maka
makna sadad itu seusia dengan sunnah bagaimana Nabi dalam beramal maka
jangan ditambah dan dikurangi. Terus makan bersegera dan jangan ditunda.
Monggo dilakukan. Kadang kala itu semangat ngajinya luar biasa.

Ini masjid akan futur karena orang yang naik terus maka ia akan jatuh,
maka prosesnya bertahap namun terus dan komitmen dengan amal.

Maka istiqomah itu berat. Orang sering memulai amal baru namun lupa
istiqomah dengan amal yang ada. Bosenan adalah penyakit dan
menghilangkan keistiqomahan.

Dulu di pondok ada yang namanya pake muzamil. beliau adalah reparasi
jam. Ketika sudah terdengar adzan itu ia pulang dengan kenceng pake sepeda
untuk shalat dan ngaji sudah ngantuk dan belajar nahwu. Ini memang sengaja
di siang hari karena ujian bagi kalian. Maka bismillah saja kita ikuti. Namun pak
Muzamil itu datang langsung nempel molor, namun tidak pernah absen kecualii
sakit. Begitu juga hari jumaat ada atibya humludin. Ini sudah lebih dari 20 tahun,
muali dari juz pertama, dan dulu itu yang baca itu baru sampai jilid 2 ini butuh
lebih dari 10 tahun. Ini dilakukan habis shalat jumat sampai menjelang Ashar.
Walau-pun ngantuk namun istiqomah.

Istiqomah itu tarbiyah tersendiri, orang sekali tergoda untuk melakukan


sesuatu yang baru untuk menghilangkan kejenuhan itu bagus snamun
menghilangkan amal yang terjaga ini maka menghilangkan keistiqomahan.

Kata waabsyiru bergembira

Maka lakukan amal shalih dengan senang hati. Sekalipun rasanya


berat namun lakukan dengan senang hati. Misalkan ada kewajiban satu
hari satu juz maka lakukan dengan senang hati. InsyAllah orang yang
senang melakukan amal shalihah maka akan digembirakan oleh Allah
untuk istiqomah.
Tema : Tahun Hijriyah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ustadz Jelajah Hati, Selasa 28 Agustus 2018

Memulai tahun 0 pada saat hijrah dari negeri syirik ke negeri tauhid. Timbul
pertanyaan, kenapa tidak saat Nabi SAW lahir ?

Pada saat itu ada 4 pendapat saat diskusi untuk menentukan awal tahun :
Tahun lahirnya Nabi, Nabi diangkat jadi Rasul, saat hijrah dan saat Rasul wafat.
Tapi untuk pendapat yang pertama dan kedua ada perbedaan pendapat pada
para sahabat. Dan para sahabat tidak sepakat jika awal tahunnya saat
kematian Rasul sebab nanti bawaannya sedih. Sehingga keputusan mengerucut
hingga ditentukan awal tahun yakni saat Rasul memulai hijrah. Sehingga tahu
Muharram identik dengan kisah kisah hijrah Rasulullah dan Para sahabat.
Tema : Menjadi Orang Baik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 01 September 2018

Untuk apa kita di sini ?


Kita hadir di tempat ini dalam rangka mengaji, buat apa kita ngaji ?
Kok ga bosen-bosen kita mengaji ? Dan jawaban kita sama yaitu kita terus
mengaji dan bertekad mengaji smapai mati itu semua dalam rangka kita
menjadi orang baik.

Untuk menjadi orang baik


Bahkan kita berharap menjadi orang yang lebih baik. Dengan bertambah ilmu
maka kebaikan kita bertambah sehingga kita tidak hanya membatasi dirii
menjadi orang baik namun kita semua sangat ingin menjadi orang yang lebih
lebih baik. Dan bicara tentang orang baik, adalah sudah menjadi keniscyaan
hidup.

Menjadi Orang baik adalah keniscyaan hidup


Kita tidak bisa hidup dipisahkan dari yang namanya baik. Kebaikan itu sesuatu
yang dengan kehidupan sehingga jika kita merasa hidup maka kita tidak bisa
dipisahkan dengan yang namnya baik. Kita tidak hanya sebatas butuh namun
itu adalah nafas kehidupan. Dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.

Karena kita hidup selamanya tidak bisa berpisah dengan yang baik.
Jika kita berkawan dengan kawan yang baik, apalagi kawan hidup itu pasti
inginnya kawan hidup yang baik. Jika kita beli buah maka pasti cari buah yang
baik maka itu kenapa orang pasti beli buah memilih dan yang dipilih itu adalah
buah yang baik. Maka itu fakta bahwa hidup kita tidak bisa dipisahkan dengan
yang baik.
Fakta lain bahwa hidup tidak bisa dipisahkan dengan yang baik, dan ini
tidak bisa dibantah karena yang menciptakan hidup Adalah Allah, dan Allah
punya rencana “hidup bersama hidup”.
“Dialah Allah yang menciptakan mati dan hidup dan siapakah diantara kalian
yang lebih baik amalnya “
.
Ini Allah yang menyatakan, bahwa Allah menciptakan hidup bersama
mati, karena memang tidak mungkin ada hidup jika disitu ada mati. Untuk
hidup itu ada eksistensi maka Allah ciptakan yang namanya mati.

SEGALA SESUATU ITU ADA KARENA ADA LAWANNYA DARI ADA


Tidak ada warna maka tidak mungkin ada warna hitam.

Allah tegas dalam ayat ini bahwa Allah menciptakan mati dan
hidup untuk menguji kita siapa diantara kita yang baik amalnya.
Maka menjadi orang baik saja belum cukup.

Kehidupan kita memberikan amanah agar kita menjadi selalu yang lebih baik,
esok menjadi lebih baik dari hari ini, dan esoknya lusa lebih baik daripada lusa.

Tapi begitulah yang namanya hidup selalu lebih baik lebih baik lebih baik.

Ini menjadi amanah tersendiri bagi kita yang hidup merantau yang suatu
saat akan pulang dan bertemu dengan orang tua. Harusnya kalaulah
kepulangan kemarin itu setangah tahun sekali, orang tua menilai kita dengan
nilai 8 , itu untuk setengah tahun yang lalu. Maka jika sudah bernilai 8 maka
belum sesuai dengan amalan hidup. Lalu maka setengah tahun yang akan
datang maka nilai lebih baik dan artinya adalah sudah memenuhi amanah.
Dan baik itu dalam pandangan manusia, namun nilai yang baik dalam
pandangan Allah SWT.
Jika manusia itu nilai 100 itu tidak nilai yang lebih tinggi, namun dalam
pandangan Allah bisa jadi hari ini kita nilainya 100 namun besoknya naik lagi
101 107 maka intinya ada kenaikan.

Siapa Orang Baik Itu?

Tentu banyak yang kita bisa gali dari pengertian siapa orang baik namun
kita kan melihat dari satu sisi.
Orang baik adalah siapa saja yang mampu menjadikan apapun sebagai
kebaikan yang bermanfaat untuk diri dan orang lain.
Dihina itu bukan masalah karena itu adalah kesempatan untuk menjadi
orang baik. Dan ngga ada masalah bagi orang baik ketika dia gagal dan itu
menjadi kebaikan. Sehingga orang baik adalah orang selalu gagal
untuk menjadi buruk.

Sulit untuk berubah menjadi orang buruk karena apapun selalu menjadi
kebaikan untuk dirinya. Kalaupun dia berburuk buruk itu juga menjadi kebaikan,
Ini mungkin terjadi dan ia segera menyadari betapa keburukan itu menjadi
sembilu yang menyakitkan dan sampaikan tobat kepada Allah SWT.

AGAR APAPUN MENJADI KEBAIKAN


Dalam satu surat berjumlah 8 ayat namun dari ayat ini kita akan
menemukan 4 langkah jika kita temu maka apapun kan menjadi kebaikan,
yaitu surat al insyirah.
1. Menghadapi dengan hati yang lapang
intinya ada di ayat 1 “ Bukankah kamu sudah melapangkan dada wahai
Muhammad”. Pesan yang didapatkan dari ayat ini, ternyata untuk menjadi
orang baik adalah langkah pertama adalah melapangkan dada,
melapangkan hati, harus memiliki dan menjalani hidup dengan hati yang
lapang. Hadapi apapun dengan hati yang lapang.

Dihina orang jika hati lapang maka itu menjadi kebaikan. Dengan hati
yang lapang itu mudah untuk memaafkan orang yang menghina kita dan itu
merupakan kebaikan bagi kita. Sandal hilang kalo hati lapang maka
menjadi kebaikan karena hati yang lapang. Ini adalah langkah pertama
untuk menjadikan apapun sebagai kebaikan.

Hati yang lapang adalah menerima apapun sebagai kebaikan Allah.

Menerima apapun sebagai kebaikan Allah. Walaupun ga enak namun tetep itu
adalah kebaikan Allah. Sesusah apapun hidup maka hati akan menjadi sempit
jika kita mengalami yang susah.
Sesusah apapun hidup kita pasti akan ada orang yang jauh lebih susah
ketimbang kita. Maka jika menerapkan ini maka hati kita akan lapang.

Contoh yang paling nyata bilang aku paling susah namun lihat orang
yang tidak memiliki kaki dan tangan namun masih rajin menulis, lalu
kenapa kita yang mempunyai tangan namun tidak rajin menulis ?
Rumah saya sempit maka lihatlah rumah mereka, kebayang kalo tiba tiba
ada banjir maka jika kita melihat rumah kita yang sederhana dan sempit
maka merasa lapang. Kok kenapa makan saya susah padahal ada yang
jauh lebih susah namun hidupnya enjoy padahal hidupnya lebih susah.

Dalam urusan dunia maka lihat orang yang dibawa kita maka disitulah kita
akan lapang. Dihina orang itu kita ga harus sempit hatinya, kita lapang dengan
penghinaan karena penghinaan dia tidak seberapa dengan kehinaan kita. Maka
seperti apapun orang menghina kita dibandingkan dengan kehinaan kita itu
masih jauh lebih tinggi, lalu lantas kenapa kita merasa sesek? Harusnya kan
lapang hatinya.
Monyet mengajarkan kita bahwa apapun adalah kebaikan Allah. Kita
bisa atau dari kebiasaan monyet, yang disukai oleh monyet adalah suka pisang,
kacang, kita juga suka itu. Itu memang betul namun yang dimaksudkan bukan
makanan, yang menjadi kesukaan monyet adalah garuk garuk kepala. Biasanya
jika garuk garuk itu karena gatal. Ngatal itu masalah bukan? Ia masalah, dan
siapapun tidak menginginkan rasa gatal namun kita semua tau jika gatal itu
digaruk dan ketika digaruk adalah rasa nikmat, sedemikian nikmatnya jika lecet
itu ga kerasa.

SIAPAPUN PASTI TIDAK MENGINGINKAN MASALAH


Insyirahus shadrii akan membuat Kita merasakan bahwa “Masalah bukanlah
biang kesulitan , melainkan sumber kenikmatan “
Bahkan jauh menjadi nikmat daripada kenikmatan itu sendiri. Tidak
akan mungkin orang yang merasakan senang selalu atau susah selalu. Maka
jika kita sedang susah maka itu tandanya mau susah, jika kita sedang susah
maka tandanya mau senang. Maka lebih enak pada saat waktu susah.
Senang adalah kenikmatan namun susah itu jauh lebih nikmat. Ini bagi
orang yang menghadapi apapun dengan insyirahu shadri. Maka Allah
menanamkan ini kepada Muhammad SAW. Beliau menghadapi apapun dalam
perjalanan membawa risalah yang disampaikan kepada manusia itu beliau
menghadapi apapun dengan hati yang lapang.

Hanya orang yang hatinya lapang saja mendoakan hati yang


menyakiti, begitulah Nabi kita Muhammad yang menjadi teladan bagi
kita untuk menghadapi apapun dengan insyirahu shadri.

Kita bisa banyak belajar dari yang paling lapang adalah laut, lebih luasan
laut dibandingkan dengan daratan. “Hati lapang adalah hati yang di dalam
tersimpan segala kekayaan hidup yang berharga” maka hati yang lapang itu
pasti dalam dirinya ada kekayaan yang berharga. Itu jika kita bisa belajar darii
laut. Diantara kekayaan laut, ini bagi kita sangat berarti dan hanya laut yang
bisa menghasilkan sesuatu ini dimana sesuatu ini sangat dibutuhkan khususnya
kita manusia yaitu garam. Dan manfaat tingi bagi kita.
Ibu masak semuanya belum dimasukkan namun saat mau masukkan
garam itu tidak ada garamnya, mana akan digunakan untuk shaur maka
harus beli namun jauh maka terpaksa makanannya tanpa garam lalu disajikan
dan tidak dimakan. Maka apapun tidak ada tanpa ada garam. Namun manfaat
garam yang luar biasa itu, harganya rendah. Maka manusia sudah
merendahkan harga diri garam.

Tapi apakah garam yang sudah direndahkan harga dirinya itu mutung? Engga
mutung. Namun garam tetap memberikan rasa asin walaupun harga dirinya
direndahkan ini bisa karena orientasi hidupnya adalah nilai diri dan inilah orang
yang mempunyai hati yang lapang. Udah yang penting diri saya bermanfaat
dan jika orang tidak menghargai maka tidak masalah. Ini mulia. Jadi orang yang
hati yang lapang itu dia tidak hanya baik namun menjadi mulai.

HADITS yang berbunyi : Sebaik-baiknya manusia adalah yang paliing bermanfaat


sesama manusia
Orang baik adalah orang yang kebaikannya bermanfaat untuk orang lain,
maka belum bisa dikatakan baik jika baiknya hanya untuk dirinya.
Dan sejujurnya kita belum bisa khirunnas karena hati kita belum lapang. Orang
baik itu karena membuat orang lain senang. Khoriunnas itu adalah mengharapi
apapun dengan insyirahu shadri.

Kita bisa belajar dri maklhuk Allah kseunggunghan yang menjadi


manfaat yaitu kelapa. Salah satu manfaat kelapa adalah buahnya. Begitu putus
buah kelapa dari pohon itu dijatuhkan lalu dikupas, sampai botak, lalu digebuk
dengan keras. Setelah itu dicungkil dan kemudian diparut. Dan setelah itu
dperas untuk diambil sari patinya dna tersisa ampasnya. Dan ampasnya
dibuang dicampakkan. Itu adah pelajaran yang berharga bagi kita jika ingin
menjadi orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain itu belajar dari pohon
kelapa.
Jika kita ingin menjadi orang yang bermanfaat adalah memberikan
orang memnafaatkan kita minimla mengizinkan orang lain menafaatkan kita,
jika kita tidak mengizinkan maka kita tidak mungkin menjadi roang yang
bermanfaat.

Jika ingin lapang hati dan memahami apapun bahwa itu adalah kebaikan Allah ,
Allah bantu itu dalam ayat 5 dan 6 dan dua kali Allah mengulang .
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan“ dan ketika Allah
menyebutkan kesulitan itu Allah menggunakan alif lam. Dan ketika
menyebutkan kemudahan tidak menggunakan alif lam. Al disini adalah al
marifah maka kesulitan yang ada di ayat 5 maka itu sama dengan kesulitan di
ayat 6, maka jika kita tanpa alif lam maka yusro ti ayat 5 beda dengan yang 6.
Maka dalam satu kesulitan itu ada dua kemudahan. Maka ayat ini mengajarkan
untuk bisa lapang dan postif thingking.

POSIITF THINGKING
Bahwa ada suatu pintu kemudahan bahkan Allah bukakan dua pintu sekaligus
yaitu dua pintu kemudahan. Ini menjadi hal yang penting jika ita ingin punya
hati yang lapang dan untuk menghadapi apapun dengan hati yang lapang.
Contoh dihina orang adalah kesulitan, dan rasanya gelap. Dan dalam ada
gelapnya penghina itu ada dua pintu kemduahan yang menjadi kebaikan. Kalau
kita dihina orang maka sejatinya orang yang menghina kita sedang
memberikan pahala kepada kita, maka wajah kita adalah wajah yang ceria.

Maka jika dia tidak punya pahala maka dosa kita ditimpakan ke dia. Ini
menjadi pintu kemudahan bagi kita. Dan saat kita dihina yang ditemukan
adalah kemudahannya , maka betullah jika Allah mengatakan ayat 5 dan 6 dan
tidak cuma satu dua yang kita peroleh kemudahan dalam hidup kita.

Pilar Positif Thingking


1. Menyakini semua yang terjadi dengan izin Allah
2. Meyakini appaun yang Allah izinkan terjadi pasti membawa kebaikan
Betul betul yakin apapun yang terjadi itu pasti membawa kebaikan. Abi
pernah dalam perjalanan dari cengkareng ke bandara Tokyo.
Abi naik pasifik dan pesawat akan transit di hongkong dan harus pindah
pesawat. Dan sudah diberitahu bahwa bandara hongkong itu luas dan
jika pindah gatenya itu jauh bisa sampai satu kilo.
Dan Abi sudah membayangkan aman sendiri namun Bismillah
semua terjadi atas izin Allah. Kok bisa dikasih transit padahal bisa tiket
langsung. Lalu pas mau cek ini itu ada temen yang nitip brosur dalam
satu kardus besar. Padahal abi sudah bawa satu koper untuk keperluan
9 hari. Dan pas cek ini itu over weight. Dan pilihannya hanya dua
koper atau box titipan teman ?. Dan melihat kemudian itu yang ditaro
adalah box.
Dan tanda tanda pertolongan itu sudah terasa ketika di Jakarta, ternyatat
pesawat itu tidak berangkat tepat waktu dan delay mengakibatkan harus
mencari peswat yang menuju Tokyo. Namun begitu turun ada orang bawa kertas
membawa nama saya. Lalu mendekat aja Abi, dan beliau kemudian
menggunakan bahasa isyarat dan kata beliau ikut saya. Jadi Abi gaperlu nanya
dan tinggal jalan naik pesawat dengan beliau. Ini adalah pertolongan Allah. Dan
kemudian petugas itu menyebut nama pake bahasa inggris, beliau memberi tau
bahwa bagasi itu tertinggal di Hongkong karena pesawat terlambat dan
meminta maap. Berarti temen yang nitip box itu baik sekali.
Jika temen yang tidak nitip brosur maka yang ketinggalan itu kopernya
Abi. Dan ada konpensasi atas ketertinggalan barang itu dengan uang senilai
10000 yen, satu juta rupiah. Kemudian Abi ke Tokyo, dan pernah di Nagoya itu
temanya adalah Rencana Allah adalah rencana terbaik. Ya Allah

kebaiakan Allah itu sangat luar biasa yang berasal dari sesuatu yang
ga enak. Maka yang dibangun adalah semua terjadi atas izin Allah dan
semua membawa kebaikan. Maka yang dilakukan adalah Ikhlas.
Tanpa positif thinking kita ga mungkin kita bisa berlapang dada. Dan dua pilar
ini betul betul harus tegak dalam kehidupan kita.

Positif thinking adalah dalam setiap getir pahitnya hidup pasti ada
rencana Allah untuk membesarkan dan memuliakan kita

Pertanyaan :
1. Bagaimana acaranya agar positif thinking terhadap diri sendiri, seiring
orang takut terhadap keslahan yang dilakukan diri sendiri, bagaimana
berdamai ?
Jawaban:
Jika diri berbuat salah maka tidak ada sia sia maka gaperlu takut
ataupun khawatir karena dibalik kesalahan ada pelajaran yang berharga.
Maka focus kita lihat sisi positifnya terhadap yang terjadi pada diri kita.
Jika semua orang bisa berbuat salah maka kita tidak perlu dengan
kesalahan namun tinggal kemudian agar gimana acaranya kita tidak
salah maka jika terpeleset maka kebaikan apa yang bisa kita lakukan,
bahkan lama keburukan itu ada kebaikan. Kebaikannya yang pertama
adalah berusaha menghindar, meninggalkan keburukan adalah kebaikan
bahkan lebih mudah mana lebih mudah meneruskan kebaikan dibalik
keburukan karena kita hanya akan mendapatkan kebaikan dibalik
kebaikan jika kita melakukan kebaikan itu namun kebaikan dibalik
keburukan itu caranya dengan tidak melakukannya.
Maka keburukan itu dihadirkan oleh Allah dalam rangka kita lebih
mudah menemukan kebaikan dibalik keburukan. Bukankah keburukan
memiliki makna yang sama, maka selesaikan keburukan itu dengan
cara jangan lakukan. Inilah yang namanya posiitif thinking. Maka
melihat sisi dari kebaikan saja dan tidak focus dari sisi buruknya.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat

prasangka baik yang tak pernah redup


Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 04 September 2018
Ini bergantung pada jawaban kita pada berikut ini.
Pernahkah kita kecewa mangkel atau marah dengan satu kejadian yang
menimpa kita ?
Yang membuat kita mangkel, marah. Maka iman kita itu iman namun
belum percaya. Berkeluh kesah dengan kejadian sejak kapan kita lakukan,
sampai sekarang pun saya masih bisa mngeluh. Mau pergi hujan, lihat
hujan itu ceria atau mendung? Ah kenapa sih hujan, padahal hujan turun itu
atas izin Allah SWT. Kenapa kita marah dengan hujan ? maka sebenernya
yang kita marahin adalah yang mengizinkan hujan itu turun.
Jika semisal tembok pagar kita ditempeli poster berupa ucapan
kemerdekaan RI padahal temboknya baru di cat , lalu kita melihat ada yang
menempel di tembok itu kita tidak rela dan kemudian menegur kenapa
ditempelin ? Mohon maap bu saya tempelin ini atas izin Pak RW dan Bu RW,
kita sangat menghormati bu RT dan pak RT, kita memuliakan beliau, lalu
karena kita penasaran lalu jawban iya atas izin saya , maka kita tidak akan
mangkel karena beliau menempelkan atas izin Pak RW ini kenapa ga
mangkel karena hormat memuliakan beliau.
Sebagian orang beriman kita hormat ga kepada Allah? Apakah kita
percaya segala sesuatu atas izin Allah ? Iya percaya,
terus kenapa mangkel ? Maka tandanya tidak hormat kepada Allah.
Maka inilah yang berat jika tetep mangkel dengan suatu kejadian yang kita
tau kejadian ini ga mungkin terjadi atas izin Allah.
Mungkinkah ada orang beriman itu mangkel kepada Allah? Mungkin bagi
orang beriman namun ia tidak percaya, ini yang menyebabkan imannya
tidak ada didalam hati.
Berbuat baik kepada seseorang namun orang yang kita baiki itu tidak baik
kepada kita maka kita akan kecewa ? kenapa kecewa?
Abis kebaikan saya dibalas dengan keburukan, ia berbuat buruk itu terjadi atas
izin Allah, dan jawab kita saya tau itu terjadi atas izin Allah namun kenapa
kecewa?

KECEWA
Entah kecewa, mengkel, marah, tersinggung dan sejenisnya, itu
sebenarnya kita menginginkannya tidak? engga. jika begitu, kalo kita kecewa
orang yang kita baik itu berbuat tidak baik kepada kita maka itu wajar engga?
Wajar. Jika kita mengatakan wajar maka setelah itu yang kita lakukan adalah
menyalahkan atau membenarkannya? Jika wajar maka kita menganggap benar
dan tidak ada perubahan. Lalu bagaimana menudukan kecewa ini? Saya
inginnya lapang namun kecewa itu datang dengan sendiri dan tidak bisa
menolak.
Dan siapa yang ga kecewa? Ibu masak sendirian, dan gaada pembantu, dari
sejak belanja lalu di dapur menyiapkan bumbu, memotong tempe, memasak
daging dan sayup untuk keluarga. Dan jam 11 alhamdulillah matang, dan abis
duhur sumpai anak anak datang lalu disambut dan bilang ke suami
“Pah ayo makan.
Lalu kata suami aduh ibu maap, bapak sudah maka karena keburu lapar
di luar. Lalu istri jawab oh bapak sudah makan. Makan dimana? Di warung
sebelah. Kecewa itu datang sendiri atau mendatangkan? Datang sendiri. Maka
sebenernya sudah sampai rumah dan harusnya makan masakan Ibu padahal
sudah memberi tau ibu masak ketika mau berangkat. Lalu kata anak anak kita
juga udah makan karena lihat bapak makan di warung sebelah jadi kita ikut
makan disitu.
Ia kecewa walaupun bisa menahan itu air mata berderai maka kecewa. Jika
ditanya mau ga kecewa? Engga maka ia datang sendiri. Maka jika ia datang
sendiri dan tidak diinginkan maka ini namanya musibah. Musibah itu datangnya
tidak kita inginkan dan kecewa ini atas zin Allah karena kecewa itu adalah
bagian dari musibah.

Maka waktu kecewa itu datang, maka seperti dulu waktu sekolah dosen
kasih soal ujian itu diterima, maka jika ditolak akibatnya adalah ga lulus. Maka
kemudian kita kecewa.
dan dimana ketiganya tidak kita inginkan dan sadar tidak ingin marah
dengan kejadian namun saya gabisa jika tidak kecewa, gabisa tidak marah ,
maka terima saja kecewa kista namun menerimanya sebagia ujian iman. Dna
ketika diterima itu diselesaikan. Tanda kita sudah menyelesiakn ujian iman
kayak kita dikasih soal maka ketika sudah menyelesaikan ujian adalah … tidak
lagi memperoslakannya.dan menerimanya dengan hati yang lapang.
Oaring oaring sudah lulsu dalam ujian iman, ………

Agar bisa menyelsaikan ujian iman


Kenapa iman harus diuji?
Kenapa kita harus lulus menghadapi ujian iman ini?
Karena Allah menyatakan dalam Qs. Al Ankabut ayat :
“apakah manusia mengira mereka dibiarkan begitu saja mereka beriman
padahal mereka belum diuji ?”
Maka setiap orang yang mengaku beriman itu pasti duji dan tidak ada
yang tidak diuji oleh Allah. Dan allah menguatkan dengan kepastian di yat
lanjutannya “Sungguh telah kami uji orang orang sebelum mereka, termasuk
kita, dengan ujian Allah tau siapa dusta dan siapa yang jujur“
.
Ini adalah hasil dari pilihan iman yaitu kalo ga jujur maka dusta, persis dengan
ujian. Hasil ujian itu hanya dua yaitu lulus atau tidak lulus dan tidak ada pilihan
ketiga ataupun keempat.
Maka demikian pula halnya, ujian ujian iman itu pilihannya hanya dua yaitu
jujur atau dusta, maka jika tidak lulus itu digolongkan dusta dengan iman. Kita
kan diuji dengan diberikan musibah lalu apa reaksinya kita dengan musibah itu.
Saya kecewa dengan orang itu, maka kecewa itu pilihannya saya maka itu tanda
ga lulus. Namun kemudian jika kita kecewa, saya sebenernya ga ingin kecewa
namun saya gabisa menolak kecewa ini maka berarti kita dikasih ujian baru
yaitu bernama kecewa.

Nah bagaimana sikap kita kepada kecewa? Kita terima ujian


itu untuk diselesaikannya.

LULUS ADALAH menyelesaikan ujian


Lulus dengan nilai tertinggi …
Terima rasa kecewa itu namun kemudian diselesaikan dengan ikhlas.
Ikhlas itu gampang atau sulit? Sulit kenapa? Karena kita tidak mau
menggunakannnya. Setiap soal matematika ada rumusnya dan kiat kiat sudah
tau rumusnya namun tidak mau menggunakan rumus maka soalnya ga akan
selesai.

Cara menggunakan rumus ikhlas


Jika kita dihina seseorang dan tersakiti dengan penghinaan itu maka
segera mengadu menghadap Allah, pastikan hati kita betul-betul menghadap
dan sampaikan kepada Allah.
“Sakit saya dihina oleh dia, tapi ya Rahman bukankah dia menghina saya
atas izin-Mu maka karena itu saksikan ya Allah saya ikhlas dihina oleh dia”
Dan ini disampaikan kepada Allah karena ini urusan yang
menguji kita adalah Allah maka selesaikan dengan Allah. Ucapkan
walaupun mulut kita bergetar dan Allah tau, dan Allah tidak akan
membiarkan kita sendirian dan Allah akan ambil beban berat kita
lalu kita akan merasakan ringan untuk ikhlas karena kita
menyampaikannya kepada Allah SWT.

Jika dia terus menghina maka percuma kita bilang ke Allah maka ini
adalah tanda kita belum ikhlas, karena tidak ada urusan dengan dia, urusan dia
menghina itu bukan kita meskipun kita merasakan akibatnya, dan Allah bisa
saja membalikkan hati orang yang menghina kita ini sebagai bonus karena
keikhlasan dihina orang. Maka tunggu aja dia tidak akan menghina kita dan
akan menjadi orang baik. Jika kita belum ikhlas maka Allah akan kasih kepada
kta ujian yang lebih berat, maka jika sudah begini ga ada pilihan kecuali ikhlas.
Bener jika ia menghina saya itu agar kita lulus dengan ujian itu. Jika orang
belum kenal lalu kumpul dan harus satu kamar, maka mungkin muncul hal hal
yang tidak suka. Ada jamaah haji yang tidak suka dengan seseorang tapi dia
tidak selesai dengan rasa tidak suka. Saya gasuka karena dia itu begini begini
dan saya tidak suka serta ga cocok dengan dia. Maka harusnya langsung
diselesaikan. Karena ngga mungkin dia satu kamar dengan beliau kecuali
dengan izin Allah. Misalkan tidurnya mendengkur, di kamar jadi ah begitu dan
merasa dirugikan maka segera diselesaikan.
Apapun yang terjadi karena dikasih ujian ringan tidak mau diselesaikan
maka diberikan ujian berat. Saat di Mina orang yang dia jengkel itu dia sakit dan
muntah dipangkuan dia. Itulah dia jika orang tidak ikhlas, ujian menjadi
semakin berat dan kapan dia akan menyelesaiakannya.
Satu kata untuk menyelesaikan ujian kecuali dengan ikhlas. Ditipu orang
maka lebih cepet menyelesaikannya dengan ikhlas.

“Yaudah Ya Allah saksikan saya ikhlas walaupun berat namun tetap


sampaikan, saya ikhlas ya Allah uang saya dibawa lari maka jika kita ikhlas
maka Allah akan nyatakan kita lulus”
Tema : Agar sholat selalu hidup dalam Tempat : Aula Darush Sholihat
kehidupan kita
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 08 September 2018

Siapapun pasti tidak menginginkan datangnya masalah.

insyirahush shadri akan membuat kita merasakan bahwa

masalah bukanlah biang kesulitan melainkan sumber

kenikmatan.

Dulu ibu kalau ke sekolah itu 10 km jalan kaki, susah sehingga jalan
sendiri itu pas kelas satu SD maka ketika bercerita ke anakm mereka semangat
mendengar maka beruntunglah jika kalian susah. Susah itu menjadi
kenikmatan jika kita inshirahush shadri, maka apa yang harus dilakukan?

POSITIVE THINKING

Melihat panduan Allah di ayat berikutnya : “Sesungguhnya bersama


kesulitan ada kemudahan”. Allah sudah menyatakan itu. Intinya mengajarkan
kepada kita untuk selalu positif thingking. Selalu terhadap apapun. Gimana
caranya agar positif thinking ? bersama kesulitan ada kemudahan. ketika Allah
akan memberikan beban nilai 5 maka Allah akan kasih kemampuan senilai 5
namun terkadang kita tidak positif thinking, Betapa berat masalah yang engkau
karuniakan kepada saya maka artinya ia telah negative thingking.

Ember berisi penuh lalu dimasukkan batu maka akan tumpah sebanyak
batu yang dimasukkan maka begitulah kenapa Allah kasih beban kepada kita
maka seberat itu Allah meberikan kemampuan kepada kita.
PILAR POSITIF THINKING
1. Meyakini semua terjadi dengan izin Allah
2. Meyakini apapun yang Allah izinkan terjadi pasti membawa kebaikan
Dan tidak ada yang terjadi tanpa membawa kebaikan.

Allah hanya mengizinkan yang baik saja untuk kita melalui


segala kejadian. Dalam semua ketentuan Allah di situ ada kebaikan,
dan didalam kepahitan juga ada kebaikan. Dan nilai yang lebih tinggi
nilai kebaikannnya adalah saat di kepahitan ada kebaikan.
Positive Thinking itu yakin bener bahwa dalam kepahitan ada
kebaikan yang lebih bernilai dari senang manisnya kehidupan. Inilah pilar
positive thinking, mana yang lebih enak dapat guru yang menyenangkan
dan enak keterangannya atau mendapatkan guru yang bahasanya muter
muter ? Ya tergantung sejauh mana kita mau positive Thinking.

Dan kuncinya adalah ikhlas. Semua yang terjadi karena izin Allah dan
makna dibalik itu Allah ingin membantu kita agar kita mau mendahulukan
orang lain dan ini besar pahalanya.

POSITIF ACTING
Setelah Positive Thinking, Bersegeralah menyelesaikan urusan yang lain
jika telah menyelesaikan. Maka ayat ini menuntut kita setelah positive thinking
maka positive acting. Acting yang positive itu pegangannya ada SOPnya untuk
positif acting, apapun masalahnya harus mengandung datangnya action.

Aduh saya antri nih ketika Ke kamar Mandi itu ada 15 kali. Padahal 20 menit
harus berangkat ke sekolah dan jika ikut antrian bisa terlambat maka ini harus
ada Positive Thinking lalu dilanjutkan Positive Action, maka lari ke sungai dan
mandi di sungai. Nah itu namanya Positive Acting. Hehe 
PILAR POSITIVE ACTING
1. Bertindak sesuai dengan tuntunan
Mendengar adzan maka sesuai dengan tuntanan seharusnya akan
pergi ke masjid bukan ke warung. Makanan habis maka acting positifnya
adalah dua yaitu niat puasa aja atau jika harus makan maka pergi ke
dapur dan Tanya yang didapur apakah ada nasi maka Alhamdulillah
masalah teratasi karena bertindak sesuai dengan tuntunan. Jika butuh
buku maka pergi ke toko buku
.
2. Bersegara, tidak menunda nunda
Gabisa ditunda, karena bisa jadi waktu berikutnya ada masalah lain yang
menuntut kita untuk menyelesaikannya. Jika gatal adalah sebuah
masalah dan tidak ada cara kecuali digaruk maka itu akan segera
menggaruk karena betul, tidak boleh menunda nunda.

3. Dilakukan sendiri
Tidak menyuruh orang lain misal mengambilkan makanan.
Termasuk Ilmu juga ilmu garuk garuk yang tadi. Bayangkan punggung
kita gatal, lalu kita minta tolong orang “Mas punggung saya gatal tolong
garukkin” maka akan tidak akan langsung ke inti masalah, Aduh kurang
ke atas, kurang ke kanan”. Walaupun kita gabisa liat punggung, kalau
kita kirim tangan kita ke bagian yang gatal maka akan langsung ke inti
masalah maka begitu juga jika punya masalah karena haidh, haidh dari
Allah agar kita bisa melakukan positive Thinking.
ILMU
Kita butuh piranti untuk Positive Action, dengan tujuan agar
menjadi orang baik namun untuk bisa menjadikan diri kita baik itu
membutuhkan pirantinya yaitu ilmu.
Kenapa harus dengan ilmu ?

Ilmu adalah kebenaran yang membuat kita menjadi lebih baik.


maka melekat dua hal yaitu kebenaran dan kebaikan. Jika ia punya ilmu
dan menemukan kebenaran lalu tidak membuat ia menjadi lebih baik
maka ia bukan berilmu, namun orang yang semangat cari ilmu hingga ia
tau ilmu sehingga ia menjadi sombong dan tidak membuat alim
walaupun ia bisa membedakan mana yang benar dan salah.

ILMU adalah adalah furqon pembeda antara benar dan salah. Maka kita tau
mana benar dan salah dri ilmu. Lalu buat apa kita tau benar dan salah ?
ini harus karena biar benar maupun salah jika diibaratkan pintu maka itu sama
sama pintu yang sama-sama terbuka. Sehingga kalau orang tidak bisa
membedakan mana yang benar dan salah maka ia bisa salah masuk.

Kita mempunyai kacamata namanya ilmu, jadi ilmu itu seperti betul
betul kacamata maka jangan lupa kacamata. Dan untuk mendapatkannya
adalah di toko optic. mereka itu yang dengannya kita bisa membedakan
mana yang benar dan salah, ilmu juga pembeda mahbubah dan makruhah.
Contohnya adalah orang sedang gossip, bicara soal gossip itu merupakan
makruhah. Dan kita tau karena kita punya ilmu bahwa itu ga disukai oleh
Allah, dan gossip masuk kelas tinggi. Tidak sukanya Allah itu tingkatnya
tingkat tinggi. Allah bertanya : “Apakah kalian suka makan daging
sodaranya yang telah mati?”
Maka begitulah juga Allah sangat gasuka kalau kita cerita jelek orang
lain karena ga mungkin ia cerita jelek orang lain sebgaimana mungkin ia ga
makan bangkai. Jika masih suka maka ilmu kita tidak manfaat.

Mengapa ilmu yang kita miliki bisa membuat kita jadi benar
tapi tidak menjadi kita jadi baik?
Pelajarannya kita peroleh dari ustadz Kirdun yang mempunyai masalah
umum dari keluarga monyet adalah gatal dan ini merupakan masalah.
Waktu gatal ada SOP dan tuntunanya yaitu digaruk. Maka ini bertindak
sesuai dengan tuntunan. Jika masalahnya gatal maka SOPNya cukup
digaruk.
Tema : Membaikkan hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
prasangka baik yang tak pernah redup #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 11 September 2018

Cermin kehidupan itu sudah Allah turunkan, yakni adalah Al Quran.


Al Quran membuat kita bisa melihat wajah kehidupan kita, apakah ada
yang perlu diatasi diperbaiki dibenahi. Kalau cuman sekedar membaca saja
mungkin cerminnya masih blur. Tapi kalau sudah pada tahap tadabbur maka
cermin itua akan sangat jelas membuat kita paham cermin kehidupan kita.
Dengan tadabbur ayat ayat Quran membuat kia memahami sekaligus mengerti
denagn ayat ayat yang kita baca. Emang ada orang yang paham tapi tidak
mengerti? Ada.

Contohnya saja kita paham sholat tahajud itu pahalanya banyak, tapi kalau

kita masih males buat sholat tahajud berarti kita belum mengerti. KIta paham

bahwa tidak boleh marah dan baiknya memaafkan, tapi kalau ternyata kita

masih marah dan jengkel berarti kita tidak mengerti.

Ada yang lebih dikhawatirkan, yakni : Memahami Iman tapi tidak


mengerti. Apa itu iman ? Karena kalau sampai terjadi seperti itu, nanti
jatuhnya beriman tapi tidak percaya. Apakah kita termasuk orang yang
seperti ini? Nah itu butuh cermin. Harusnya kalau iman kan percaya. Tapi
sebagaimana kita bercermin itu kan pasti ada sebab, memastikan wajah kita
tidak ada masalah.
Nah beriman tapi tidak percaya itu masalah, bukan? Maka kita butuh
melihatnya dengan cermin dan salah satu yang bisa kita jadikan cermn
adalah surat at taghabun ayat 11 :
“Tidak ada satu musibah pun yang terjadi kecuali dengan izin Allah.
Dan barang siapa yg beriman kepada Allah, maka Allah akan berikan
hidayah di hatinya sehingga bisa melihat jalan yang benar baik dan
mulia. Dan Allah itu Maha Mengetahui”.
Itu bagi orang yg beriman, khususnya beriman bahwa segala sesuatu terjadi
atas izin Allah. Sejenis dengan mengetahui (alimun), itu ada menyaksikan
(syahidun), tapi ketika Allah menggunakan kata alimun digunakan kata bikulli
tapi ketika syahidun digunakan ‘alaa kulli.
Ayat ini menyampaikan pesan kepada kita untuk ikhlas menerima apapun
yang sudah menjadi keputusan Allah. Kalau Allah sudah mengatakan bahwa
segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah, dan Allah akan memberikan hidayah
kepada hatinya.
Dan salah satu tanda bahwa hati telah diberi hidayah olehnya adalah kta
sadar bahwa Allah selalu mengetahui apapun yang kita lakukan. Dan buahnya
adalah ikhlas menjalani apapun yang terjadi. Cukup dengan kita iman bahwa
segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah, Allah akan masukkan hidayah di dalam
hati. Dantanda kita iman adalah dengan ikhlas.
Menjadi orang yang selalu yakin bahwa Allah mengetahui apapun keadaan
saya dan Allah mengetahui apapun yang kita lakukan. Jadi Allah tau gak kalau
kita lagi dalam keadaan susah ? Tau. Sehingga harusnya yakin bahwa Allah
akan segera mengambil kesusahan itu. Allah tau segala keadaan kita, maka
Allah tidak akan pernah membiarkan kita terus berada dalam keadaan susah,
Allah akan beri pertolongan.
Cukup dengan yakin.
Ikhlas menerima apapun yang sudah menjadi keputusan Allah.
Jadi sudahkah? Ikhlas menerima itu bukan pekerjaan yang ringan. Kalau
belum, itu isyarat bahwa kita paham tapi belum mengerti.
Maka kemudian muncul istilah bahwa ikhlas itu mudah diucapkan tapi sulit
diamalkan, itu orang yang paham tapi tidak mengerti. Karena segala yang bisa
diucapkan itu pasti bisa dilakukan. Karena adanya bahasa itu didahului dnegan
adanya perbuatan. Sehingga mana dulu yang lahir duluan, kata ikhlas atau
perbuatan ikhlas ? Perbuatan dulu. Berarti kalau orang mengucapkan ikhlas,
pasti ada perbuatannya. Sehingga seharusnya perbuatan ikhlas itu mudah.

Tapi kenapa berat? Faktor beratnya karena Allah mensyaratkan


bahwa ikhlas itu butuh adanya iman. Ikhlas menerima adalah pintu
bagi iman untuk masuk ke dalam hati.

Untuk ikhlas butuh iman, tapi iman itu akan membuat kita ikhlas kalau kita
ikhlas terlebih dahulu. Analoginya sepeti hp kita rusak butuh diperbaiki oleh
tukang maka kita yang datang ke tukang, bukan tukang yang akan datang ke
rumah. Iman akan datang kalau kita mau ikhlas dan syarat dari ikhlas adalah
iman. Hidup ini penuh masalah tapi masalah itu akan hilang dan itu hanya
dengan iman. Tapi iman hanya akan mengatasi masalah kita ketika kita ikhlas
denagn segala masalah itu. Ikhlas itu cara agar iman dapat hadir di dalam hati
kita.
Maka iman itu ada tahapannya, bersaksi dengan lisan dan kemudian
ikhlas menerima apapun keputusan Allah, terutama apabila keputusan Allah
itupahit. Dan itu berarti Allah memberi kesempatan kita untuk bisa lebih
emmasukkan iman kedalam hati kita.

Caranya cukup 1, ikhlas menerimanya.


Pekerjaan paling enak itu kan menerima, daripada memberi. Semakin
hidup ini pahit, maka semakin iman ini insyaAllah masuk dalam hati, semakin
kuat imaan di dalam hati.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan ikhlas.
Dan tidak hanya membuat masalah menjadi selesai, tapi ada karunia lain
yang Allah hadirkan untuk orang orang yang ikhlas, yakni hanya ikhlas yang bisa
membawa kita memasuki pintu pintu kebaikan dan kemuliaan, seperti hadirnya
pintu sabar, qanaah, dll.
Pokoknya kalau ikhlas itu akan jadi kemuliaan, akan menjadi amal
yang lain. Dan kesimpulan kesimpulan baik dari setiap kejadian
hanya akan bisa diterima oleh orang- orang yang ikhlas.
Contoh kasus ikhwan melamar dan sudah sampai cetak undangan dst, tapii
kemudian tiba tiba ditolak. Maka kesimpulan apa yang harusnya ditanamkan
pada aikhwan tersebut kalau beneran mau jadi orang ikhlas? Berkesimpulan
bahwa berarti akhwat itu bukan jodoh terbaik buat saya dan ada akhwat lain
yang lebih baik untuk jodoh saya ataau berkesimpulan bahwa saya bukan
jodoh yang terbaik bagi dia, dan alhamdulillah dia akan mendapatkan ikhwan
terbaik dibanding saya.
Yang aman hayooo :))) Kesimpulan yg kedua akan membuat ikhwan tsb
lebih berkualitas. Sedangkan jika berkesimpulan yang pertama maka itu dia
sedang merendahkan akhwat tersebut dan kesan ikhlasnya jadi hilang.
Setetes ikhlas adalah sumber tumbuhnya hidup dalam kebenaran, kebaikan
dan kemuliaan. Kesempatan untuk ikhlas itu selalu ada di setiap detik
kehidupan yang kita jalani. Menyatu antara baik benar dan mulia dalam
kehidupan kita. Hidup tidak cukup hanya dengan benar, butuh baik dan mulia
juga. Dan yang bisaa membuat kita baik benar dan mulia sekaligus itu hanyalah
dengan ikhlas. Kalau hadir di hidup kita sebuah kepahitan dan kesusahan hidup
maka sebenarnya mereka sedang membawa keikhlasan yang sesungguhnya
untuk kita.

Hanya ikhlas yang bisa mengantarkan kita sampai ke pintu


syurga.
Pintu syurga itu bernama husnul khatimah. Dan pintu syurga ini sudah bisa
dilihat ketika sakaratul maut. Orang yg husnul khatimah itu melihat kematian
sebagai pintu syurga. Kenapa ikhlas? Sebab orang yg sudah teruji keikhlasnnya
maka nanti ketika malaikat Izrail datang hendak mengambil ruh kita, maka
yang kita inginkan adalah kita bisa ikhlas ketika dijemput malaikat izrail, dan
hanya orang orang yg sudah terbiasa ikhas yang bisa menjalani kematian
dengan ikhlas. Ikhlas adalah bagian dari jalan hidup kita.

PERTANYAAN :
Sampai batas mana sesuatu itu terjadi atas izin Allah ? Apakah ketika kita
berbuat salah yang berdampak pda kesusahan hidup kita itu juga izin Allah?
Ikhlas itu memang ada 2 macam. Pasif dan aktif. Yang kita maksudkan
disini bukan yg pasif, bukan kok pasrah sepenuhnya tanpa ikhtiar. Ikhlas itu
harus aktif, adalah perpaduan antara positif thingking dan positif acting. Berfikir
+ bahwa ini semua terjadiatas izin Allah dan pasti ada maksud baik Allah di
dalamnya. Dan postif actingnya adalah kejadian ini harus menjadi pelajaran
untuk bisa lebih baik lagi. Jadi kejadiannya kita terima kemudian pelajarannya
kita ambil dan menjadikannya amal baik. Apa amal baik yg bisa kita lakukan
ketika mengalami suatu kejadian. Fokus pada kebaikan apa yang bisa
dilakukan dari kejadian tersebut. Jadi segala apapun terjadi atas izin Allah itu
tidak ada batasnya.
Kalaupun kita melakukan suatu dosa apakah itu juga terjadi atas izin Allah?
Iya. Tapi kemudian ikhlasnya harus aktif. Berfikir bahwa itu adalah teguran yang
sangat keras. Sungguh tidak ada teguran yang sangat keras dari Allah selain
teguran berupa dibiarkannya kita melakukan perbuatan dosa. Keburukan itu
terjadi atas izin Allah, tapi itu keburukan yang terjadi tanpa kita sengaja. Tapi
kalau itu terjadi dengan sengaja itu berarti dia nekat dan menentang. Dan yang
seperti itu tidak bisa dia mengatakan bahwa dia ikhlas melakukan hal tersebut.
Tema : Untuk Menjadi Orang Baik Tempat : Aula Darush Sholihat

Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 15 September 2018

Kehidupan telah mengamanahkan kepada kita.


Dialah Allah yang telah menciptakan, untuk menguji kita siapa diantara kita
yang lebih baik amalnya. Jadi orang baik itu belum lulus, orang baik itu yang
SELALU Baik hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

QS. Al insyirah 1-8


Ayat 1 : Menghadapi apapun dengan hati yang lapang (Insyiroohus shadri)
Uang hilang, lapang atau sesek ?
Kalau kita ingin apapun jadi kebaikan, hadapi dengan hati yang LAPANG
Misalnya Melamar ditolak, Lapang. Padahal ini ditolak untuk ke 15 kalinya.

Ayat 5-6 : sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Mengajarkan kita


untuk selalu berpikir positif tentang apapun. Dihina orang, berpikir positif.
Kalau ada yang menghina kita. Oh dia sedang menempa saya menjadi orang
yang kuat. Orang yang mencaci kita bermaksud baik, menempa kita menjadi
pribadi yang kuat.

POSITIVE THINKING
Kita dapat kebagian tempe,sedangkan yang lain dapat telur daging.
Lalu kita gimana ?
Alhamdulillah ya Allah, saya diberikan kesempatan untuk mendahulukan orang
lain. Beli jeruk , eh rasanya kecut. Alhamdulillah untung yang kecut ini
jatuhnya ke saya.
Karena kalau jeruk kecut itu didapat orang lain kita sedih atau puas ?
Positive thinking bahwa akan slalu ada pintu kemudahan dalam setiap gelapnya
kesulitan. Kadang kita merasa kok kulit kita gelap sekali.
Tidak ada kesulitan kecuali disana pasti ada kemudahan,
Karena itu kita akan selalu ikhlas. Itu buah dari keyakinan bahwa kita yakin ada
kemudahan. ALLAH itu punya mekanisme untuk keluar dari kesulitan yaitu
Ikhlas.
Yang membuat sulit dan susah itu kita sendiri, karena tidak mau ikhlas.
Memahami, bahwa dalam setiap kepahitan yang tidak disuka, pasti ada
kenikmatan yang didamba. Kapan kita merasakan dan menceritakan kepada
anak anak kita pahitnya kehidupan atau manisnya ?
Nakk, dulu ibu seusia kamu ibu sekolahnya jauuuh 5 km jalan kaki. Tapi ibu
tidak telat, padahal ibu harus nimba air dulu, dan lain-lain. Atau cerita yang enak
enak, Nak, dulu ibu pas kecil dimanja, dianter sekolah pakai mobil terus, dll.

QS. Al Baqarah : 216


“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagi kalian, boleh jdi
kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu”
kalau kau tidak menyukai pasangan hidupmu, boleh jadi apa yang tidak kamu
sukai bisa jadi kebaikan. Allah sedang merencakan kebaikan. Ikhlas saja,
buktinya apa ? Tetap mendengarkan.

.........dalam setiap getir pahitnya hidup, pasti ada rencana Allah untuk
membesarkan dan memuliakan kita. KELAK YANG AKAN MENJADI
ORANG BESAR, IALAH ORANG YANG DULUNYA BERSUSAH-SUSAH.

Apabila sudah menyelesaikan satu urusan,


maka bersegeralah menyelesaikan yang lain.
Harus ada positif acting, wujudnya apa ?
Menjadikan apapun sebagai jalan menuju amal baik.
Kenapa semua jadi kebaikan ?
Karena apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah jawaban dari Allah atas
keinginan kita untuk menjadi orang baik.
Dengan cara apa ? dengan menguji kita, memberikan musibah agar menjadi
kesempatan untuk menjadi orang baik.

Lalu Positif Hoping,


Seperti apa positif hoping itu ialah ..
,,,, Menjadikan Allah sebagai satu-satunya harapan dari semua amal baik kita.
Inilah pentingnya niat .
Kenapa belajar ?
Biar nanti saya dapat pertolongan dari Allah, agar saya bisa menjawab dengan
baik.
Ayat terakhir ini penting baik, sebagai akhir dari amal.
Kenapa solat duha ? supaya rezekinya banyak.
Ya ngga salah, Cuma kita solat duha itu biar jadi orang baik apa biar jadi banyak
rezeki ?
Pertanyaannya:
Apa yang kita harapkan dari Allah dengan amal-amal baik kita ?
BALASAN.
Iya, dapat balasan dari Allah swt. Amal baik saya ini dibalas dengan Allah.
Kalau kita mau tau, apakah Allah ridho dengan amal kita ?
Ridho ketika Allah membalas dengan sesuatu yang tidak inginkan tapi kita
tetap ridho.

Balasan Amal,
,... didunia memiliki makna dan maksud yang harus dipahami secara tepat dan
bijak.

Amal Manusia di Dunia dan Balasannya.


Amal Baik dan Amal Buruk.
Orang yang beramal baik bisa mendapat balasan baik, tidak menutup
kemungkinan amal yang baik dibalas dengan balasan yang buruk, misal
sedekah, eh laptop hilang, sedekah lagi eh jatuh. Nolong orang eh sandalnya
hilang. Kira kira banyak ngga yang gitu ? banyak.
Orang yang beramal buruk balasannya buruk, ada juga yang balasannya baik.
Misal solat ngga, ke masjid ngga, tapi rezekinya gampang, kehidupannya enak.
Padahal ngga ada amal baiknya, misal tidak menutup aurat, tapi dipuji,
disambung, sekali poto dapet 10jt, disanjung,
4 macam inilah yang ada di kehidupan ini,
Hati hati ! Salah paham ketika orang berpikir ah ngga solat aja rezekinya lancar.

Amal baik itu ada 2 macam :


1. Amal Baik Majzu’ ( amal baik yang dibalas oleh Allah)
2. Amal baik Maqbul (amal baik yang diterima oleh Allah)

Rajin zikir, urusan urusannya lancar, misal ke dokter, eh dikasih gratis ngga
bayar sama dokternya padahal dokternya bukan orang yang dikenal.
Amal maqbul ialah amal baik yang terus membuat kita ingin terus berbuat baik,
pengen terus melakukannya dan kita melakukannya karena Allah semata.
Misal solat malam, eh besok jadi pengen lagi solat malam.
Amal Majzu ialah amal baik yang mem buat kita mendapatkan kemudahan
dalam urusan dunia.

Kita akan menemukan 4 macam amal :


1. Majzu dan maqbul
2. Maqbul tapi tidak majzu’
Misal rajin solat duha, tapi rezekinya ngga banyak. Tapi tetep pengen
duha terus. Kalau dilihat dari tingkatnya, maqbul tapi tidak majzu’
nilainya tinggi. Tugas kita ialah menghamba, salah satu bentuknya ialah
doa. Walau doanya tidak pernah dikabulkan. Atau kita dagang niatnya
udah semata lillah, walau ngga untung tetep saja dagang. Kenapa ?
karena kalau saya tidak dagang, nanti kasihan orang lain,
3. Majzu tapi tidak maqbul.
Dibalas sama Allah tapi Allah tidak menerima Amalnya.
Siapa ? mereka yang rajin duha, lalu rezekinya banyak, lalu malah ngga
sedekah, bangga dengan harta tersebut, lalu sudah ngga duha lagi.
Nauzubillah

4. Tidak maqbul dan tidak majzu,


Siapa ? Mereka yang udah ngga solat duha, tapi riya,
Misal duha tapi kok saya ngga lancar reekinya kalau gitu ahh sia sia aja
aku solat.
Soal maqbul itu urusan kita, tapi majzu itu urusan Allah swt. Sehingga
kita tidak pernah menjadikan majzu sebagai motivasi amal. Bagaimana
solat duha saya ini diterima Allah ?

Konsep Amal Baik :


QS. Ar Rahman : 60
Bukankah tiadalah balasan kebaikan itu kecuali kebaikan itu
sendiri.
Balasan ihsan itu ihsan.
Ihsan adalah amal baik yang menghasilkan balasan baik.
Tema : Tadabbur At Taghabun :11 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 18 September 2018

Tadabbur adalah usaha, ikhtiar, upaya menjadikan Al-Qur’an sebagai cermin


untuk melihat wajah kehidupan kita sebagai seorang mukmin. At-Taghabun ayat
11 ini menjadi penting untuk melihat seperti apa wajah iman kita kepada Allah.
Apakah iman kita masih ada masalah atau tidak ada masalah.

Wajah iman kita harus dipastikan wajah yang tidak ada masalah.
Kita sendiri kalo wajah masih ada masalah, apakah berani kita keluar?
Begitu juga wajah iman, perlu memperhatikan wajah iman kita bermasalah
atau tidak dihadapan Allah.

Ada fenomena beriman tapi tidak percaya, inilah iman yang bermasalah. Ada
masalah dalam imannya, mengaku iman tapi tidak percaya kepada Allah.
Apa itu mungkin terjadi? Kita perlu melihat cerminnya At-Taghabun ayat 11 ini.
“tidak ada satu musibah pun kecuali dengan izin Allah”.
Misalnya sepulang shalat ashar tadi ternyata gerimis lumayan agak deras, abi
ga bawa mantel atau payung, akhirnya pulang kehujanan, itu terjadi atas izin
Allah. ga ada yang terjadi dalam kehidupan kita yang tidak terjadi tanpa izin
Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, terutama iman bahwa
segala sesuatu itu atas izin Allah. Allah akan berikan hidayah kepada hatinya.

.Ayat ini sekaligus memberikan perhatian kepada kita.

Pertama, kita amat sangat memerlukan hidayah. Iman juga hidayah.


Tapi tidak cukup, iman itu harus di dalam hati, setelah di dalam hati
kita tetap memerlukan hidayah agar iman terus didalam hati.
Hidayah itu teruuuus harus kita butuhkan.
Ayat ini memberitahu kita bagaimana caranya bahwa segala sesuatu itu terjadi
dengan izin Allah. Ayat ini ditutup oleh Allah swt “Dan Allah dengan segala
sesuatu itu Maha Mengetahui”, termasuk segala apapun yang kita lakukan.
Ayat ini menjadi semacam tamsih, atau saringan, apakah iman itu betul-betul
ada di dalam hati. Kita kalau ditanya apakah kita iman bahwa Allah itu
mengetahui segala sesuatu? Apakah iman bahwa Allah itu ‘alim, hanya sebatas
iman? Ngga. Wallohu bikulli syaiin ‘aliim. Sudahkah benar-benar beriman bahwa
Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu?

Kalau iman al-‘alim nya Allah di dalam hati, itu akan ada pengaruhnya apa saja
pengaruhnya? Ada tiga yaitu:
1. Fillahi : kita hanya melakukan yang Allah suka, kita ga berani melakukan
apa yang Allah ga suka. Amal kita itu betul-betul amal di jalan Allah.
Kenapa kita tidak melakukan apa yang tidak Allah suka? Karena Allah
Maha Mengetahui. Itu yang menjadi bahan evaluasi.
2. Lillahi : melakukannya semata-mata hanya karena Allah suka. Kenapa
shalat? Karena Allah suka. Kenapa baca Qur’an? Karena Allah suka.
3. Billahi : kesempurnaannya ada pada yang ketiga ini. Meyakini bahwa
semua kebaikan yang sudah diperbuat adalah pertolongan Allah
semata

Kita hidup ini tidak akan keluar dari ketiga tersebut. Ini pengaruh iman
terhadap Al-‘Alimnya Allah swt. Untuk poin yang kedua saja mungkinkah
sebagai mukmin kita bisa riya’ dalam beramal baik? mungkin. Sebenarnya
kalo betul-betul beriman itu ga mungkin ! Seorang mukmin yang betul-betul
mukmin itu ga bisa riya’. Kalo kita lagi infak, kita berani ga bilang ke Allah
“ya Allah saksikan saya mau infak 10 juta, biar saya jadi ahli infak
dihadapan orang2, bukan karenaMu”,
kalau kita ga berani bilang begitu kenapa kita berani riya’? lho kan
riya’ itu ga ngomong. Riya itu dimana? Dihati. Yakin ga Allah tau hati kita?
Yakin. Masa berani riya’ kalau Allah mengetahui apa yang di dalam hati kita?
berarti sebenarnya kalo betul-betul Allah itu ‘Alimun, orang mukmin itu ga
mungkin riya’.

Begitulah orang yang berbuat riya’ ke Allah. Maka balasan bagi


orang riya’, Allah akan buat waktu dia melalui shirat sampai ujung,
sampai diperlihatkan surga dan segala macam keindahannya.
Namun setelah diperlihatkan Allah gelincirkan ia ke neraka. Dia
akan lebih menyesal masuk neraka karena diperlihatkan dulu
keindahan surga-Nya.

Apa yang bisa kita simpulkan? Soal iman, kita ternyata belum sepenuh
hati menerima iman. Masih setengah hati atau seperempat hati. Kalau iman
tidak (sepenuhnya) masuk ke dalam hati. Jadi imannya dimana? Masih
diluar atau didalam? Masih diluar hati.

Rasul didatangi oleh orang-orang Arab yang tinggal di gunung. Allah


sebutkan di surat Al-Hujurat ayat 14. Berkatalah Al-‘Arab itu bahwa mereka
beriman. Katakanlah olehmu Muhammad kepada mereka bahwa kalian itu
tidak beriman. Apa alasan mereka tidak beriman? Allah tau karena iman itu
belum masuk ke hati mereka. Karena itulah Allah menolak pernyataan
mereka karena Allah tau imannya belum ada di dalam hati.

Berdasar ayat ini apa yang harus kita lakukan agar iman itu masuk di dalam
hati ?
Tidak ada cara yang kita lakukan selain dengan cara IKHLAS. Ini
cara yang kita lakukan karena IKHLAS MERUPAKAN PINTU BAGI IMAN
UNTUK MASUK KE DALAM HATI.

Jadi, kalo iman belum ada ikhlas seperti rumah ga ada pintunya. Ada rumah
sepuluh milyar, pas kita keliling kok ga ada pintunya, gimana kita bisa
masuk ke pintu itu?

Ikhlas itu ada tiga macam:


1. Menerima ikhlas. Mau ikhlas
2. ½ menerima dan ½ menolak.
3. Menolak ikhlas

Jadi kita termasuk yang mana ? kita kalau kita disakiti orang kita
menerima ga? Kadang kita mengambil posisi yang kedua. Orang yang ½
menerima dan ½ menolak ini bukan ga punya dasar atau dalil, tapi
dasarnya bikin sendiri, bunyi ayatnya... “iyyaa siiiih”.

Karena itu orang ikhlas menjadi berkembang


1. Menolak. Sekarat. Gapunya pintu
2. Menerima. 12 karat. Ukuran pintu = ukuran kita, pas-pas2an, repot... kalo
kita masuk ke rumah ukuran pintunya pas-pasan. (Sering kali bisa
kejedot lho..)
3. Menikmati. 24 karat. Ukuran pintu > ukuran kita, (enak ni kalo
ukurannya begitu, mau masuk atau keluar juga. lancar..)
Kalo menerima saja boleh ga? Kalo yang masih menerima saja, pintunya itu
hanya pas seukuran badan. Misal ukuran badan 30cm, ukuran pintunya juga
30cm. Menyusahkan ga? Karena ikhlas itu sebagai pintunya iman maka itu
akan lebih besar daripada kita. yaudah saya punya istri kaya gitu yaudah
diterima aja. Itu ikhlas hanya menerima.

Itulah kunci akhir hayat, sakaratul maut. Orang yang terbiasa ikhlas maka ia
juga akan ikhlas pada saat sakaratul maut.
Milikilah ikhlas yang 24 karat. Jangan merasa cukup dengan ikhlas
yang cuma sekarat. Agar saatnya nanti kita sakarat tidak sampai
sekarat.

Gimana caranya saya bisa menikmati ikhlas?


Bicara soal menikmati ikhlas, ikhlas itu punya dua pijakan. Pijakan pertama
namanya hukum. Berarti ikhlas menikmati hukum, menerima hukum, dan
menolak hukum.
ADA DUA OBJEK IKHLAS ITU, ADA HUKUM DAN TAKDIR.
Tentu kita bisa membedakan hukum dan takdir. Shalat urusan hukum,
pengennya sukses tapi gagal, itu namanya takdir. Dua macam ikhlas ini
penyikapannya beda. Bedanya dimana? Orang itu di anggap ikhlas
menerima hukum Allah adalah dalam bentuk amal. jadi bentuk ikhlasnya
kita dalam menerima hukum Allah adalah dengan mengamalkan
hokum-hukum tersebut.
Shalat melakukan yang fardhu-fardhu saja termasuk ikhlas menerima, kalo
mengerjakan yang sunnah2 juga berarti ikhlas menikmati.
Infak semisal, infak ikhlasnya berapa? Ini untuk meluruskan, ‘sedikit tapi ikhlas
daripada banyak tapi ga ikhlas’. Kira-kira kalo orang yang seperti ini apakah bisa
disebut ikhlas menikmati? Harusnya kita berinfak sesuai dengan uang yang kita
sukai.
Kalo takdir wujudnya dengan ridha kepada takdir.
Kriterianya seperti apa? Anatomi ridha terhadap takdir:
1. Meyakini semua terjadi dengan izin Allah. diingatkan pada ayat 11
At-Taghabun tadi.
2. Meyakini apaun yang Allah izinkan terjadi pasti membawa kebaikan
3. Menjadikan takdir apapun sebagai ladang amal kebaikan. kalau udah
terjadi ya sudah diterima dan memastikan dia menjadi ladang amal
kebaikan. ini berarti ridhanya menjelaskan kita ikhlas menikmati.
Apapun takdir pahit atau manis menjadi ladang amal. kebaikan itu akan
tumbuh lebih subur dari takdir pahit atau manis?

Anatomi ikhlas dalam beramal baik:


1. Beramal baik semata hanya karena Allah menyukainya
2. Dilakukan dengan cara yang paling disukai Allah
3. Ditunaikan dengan hati yang bahagia, dan tetap bahagia walau buahnya
pahit terasa.

Sebagai bentuk kasih sayang Allah, Allah tambah musibah agar kita bisa
membuat pintu rumah yang bernama ikhlas. Yakin sangat yakin ketika kita
menjalankan semuanya dengan ikhlas, dengan ridha, Allah akan menolong kita.

Bahasan minggu depan:


Menghadirkan pertolongan Allah dengan ridha yang dibarengi dengan amal.
Tanya Jawab Jamaah
Udah berusaha pengen ikhlas tapi tetep aja pengen dipuji, seneng kalo dipuji
dan tidak seneng kalo ga ada yang memuji. Ini bentuknya mujahadah, tetep
beramal tapi disembunyikan amalnya. Itu bentuk mujahadahnya, untuk
meredam dorongan-dorongan untuk riya. Kalo shalat berjamaah ya tetep
berjamaah, tapi kalau amal-amal lain sembunyikan. Sesuatu yang tidak perlu
dipublikasikan ya tidak perlu. Orang-orang yang seperti ini kalo pergi ke tanah
suci ga usah difoto, kalo difoto ya udah buat dokumen pribadi saja ga usah di
share medsos. Sebaiknya menahan diri.

Bagaimana tau kalau Allah telah mengampuni? Apa tandanya?


Pertama Allah tau ini beneran apa main-main. Sehingga mungkin ga ? ada
orang yang mohon ampun tapi tidak menerima ampunan dari Allah ? ada syarat
yang perlu dipenuhi bagi yang memohon ampun.
1. Adanya penyesalan. Kalo orang menyesal dengan dosa
kemungkinannya dia mengulanginya lagi ga ? Ngga. Sampaikan dulu
penyesalan itu kepada Allah
2. Janji untuk tidak mengulang, ini yang ditunggu oleh Allah. Kalo dua
syarat ini sudah terpenuhi niscaya Allah akan penuhi. Kemudian ini yang
Allah berikan. Kita akan sulit untuk mengulang salah dan dosa yang dulu
kita lakukan.
Tema : Balasan Amal Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 22 September 2018

Dunia bukanlah tempat yang pantas bagi balasan amal-amal

kita. Akhirat lah hamparan tempat yang sesungguhnya untuk

balasan dari amal-amal kita di alam dunia.

Amal manusia di dunia dan balasannya:

1. AMAL BURUK
Ada yang beramal buruk tapi balasannya baik. Misalnya mencuri, tapi tidak
ketahuan. Atau, tidak pernah shalat, tapi rezeki lancar.
Fokus pembahasan kita adalah ke amal baik.

2. AMAL BAIK
a. Balasan baik (menyenangkan)
Ketika beramal baik, sangat mungkin akan mendapat balasan baik di
dunia. Misal, suka menolong, banyak teman. Jujur, dagangan jadi
untung.
Makna amal baik dibalas baik:
1. Bukti diterimanya amal
Misal, tanda diterimanya shalat dhuha kita ialah rezeki lancar.
Tanda diterimanya doa, ialah doa itu diijabah. Balasan baik itu
sebagai berita gembira akan balasan akhirat. DP dari Allah. Di
dunia dan akhirat mendapat kebaikan.

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, dan


berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia
mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya
dibalas dengan baik (QS Al Isra:19)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami


adalah Allah, kemudian mereka istiqomah akan turunlah atas
mereka para malaikat seraya berkata: Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu (QS Fushilat:30)
Barang siapa yang beramal shalih, laki-laki atau perempuan,
dalam keadaan mereka beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
QS An Nahl:97
Kriteria:
 Menimbulkan ketenangan
 Menguatkan keyakinan
 Menambah semangat beramal
 Menimbulkan tawadhu'
 Memilih merahasiakan amal
Kecuali kalau ada kepentingannya.

Balasan duniawi dalam wujud yang menyenangkan ialah perintah


agar kita berlaku lebih baik. Orang baik adalah orang yang
menggunakan balasan baik dari amal baiknya untuk kembali beramal
baik lebih baik. Kita bisa beramal baik karena anugrah dan rahmat dari
Allah. Amal baik itu amanah yang harus disyukuri. Wujud syukur atas
amanah bernama amal baik ialah kualitas diri kita lebih baik dari orang
yang belum beramal baik. Sehingga kebaikan kita mengundang orang
lain untuk ikut berbuat baik. Misal kita jadi santun ketika berbusana
muslimah, teman-teman akan berpikir "Kalau pakai busana muslimah,
jadi lebih santun ya ternyata sikapnya."

2. Tanda ditolaknya amal


Yakni sebagai pemberitahuan bahwa Allah sudah membalas
lunas balasan amal di dunia sehingga tidak ada lagi balasan
nanti di akhirat.

Barangsiapa yang menginginkan pahala akhirat, Allah akan


tambah pahalanya. Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia,
kami berikan balasan dunianya dan tiadalah untuknya balasan
akhirat (QS Asy Syuara:20)
Barangsiapa menginginkan kehidupan dunia dan keindahannya,
maka Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka
di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat
kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah
mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan (Hud:15-16)

Barangsiapa menginginkan kehidupan sekarang (duniawi), maka


Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki
bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya
neraka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela
dan terusir (Al Isra:18)
Ciri-Ciri:
 Merasa puas dengan balasan dunia
 Menimbulkan kebanggaan
 Menceritakan ke banyak orang
Cek dulu, ketika memberikan testimoni tentang amal baik
kita, apakah penyakit-penyakit hati kita muncul? Atau tetap
bisa menjaga keikhlasan?
 Mengurangi semangat beramal

b. Balasan buruk (tidak menyenangkan)


Contoh, niatnya menghindari melihat maksiat, malah menabrak tiang
listrik. Atau, rajin belajar, tapi tidak ada satupun yang keluar saat ujian.
Balasan duniawi yang tidak menyenangkan adalah kebaikan yang
lebih baik dari balasan yang menyenangkan. Mana yang lebih kita
sukai saat teman pinjam motor? Apakah kembali dalam keadaan
bensin penuh? Ataukah kembali dalam keadaan bensin kosong? Itu
ujian sejauh mana amal kita lakukan semata-mata untuk akhirat.
Ketika balasan yang kita terima tidak menyenangkan, itu anugerah
dari Allah. Yakinlah tidak ada yang sia-sia dari yang telah kita lakukan.

KESIMPULAN:
Orang yang ingin amal baiknya dibalas dengan balasan duniawi yang
menyenangkan adalah orang yang di dalam jiwanya masih ada sifat-sifat
thufuliyyah (kekanak-kanakan). Beramalah semata-mata untuk akhirat.
Apapun yang kita lakukan, semata-mata karena Allah suka. Belajar karena
Allah suka, bukan karena ingin nilai bagus.
Tema : Ikhlas Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 25 September 2018
MEMAKSA DIRI UNTUK MEMILIH APA YANG TERPAKSA HARUS KITA PILIH
Tadabbur adalah upaya menjadikan qur’an sebagai cermin melihat wajah
kehidupan kita sebagai seorang mukmin.
Wajah mukmIn dan wajah kafir itu beda. ini yang ingin kita lihat. Bs
dibayangkan kalau kita bercermin tapi yang kita lihat bukan wajah indo, tp
wajah iran atau turki. Kan pasti kaget “kok bukan saya ya..” padahal yang
namanya cermin ga pernah bohong.

Kita mengaku orang beriman, tapi apakah wajah iman itu ada di diri kita?
At-taghabun bisa jadi cermin, untuk melihat seperti apakah wajah iman kita
kepada Allah. Ini yang perlu dipastikan apakah wajah iman kita sudah teratur
atau masih wajah yang harus diatur/ ditata. Kita mengaku beriman, apakah
iman itu berada di cermin kehidupan kita?
Jangan sampe kita jadi orang yang beriman tapi tidak percaya. seperti kita
bercermin tp diri kita ga ada di dalam cermin itu.
At taghabun : 11. “tidak ada satu musibah yang mengenai siapapun kecuali
dengan izin Allah. Dan barang siapa beriman kepada Allah, Allah akan berikan
petunjuk/hidayah iman ke dalam hati. Dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu”
Sakit, berdagang rugi, mau berangkat malah hujan,semua terjadi atas izin
Allah. Apa tanda hidayah iman sudah di dalam hati ? Kalau iman ada di dalam
hati, ia benar-benar akan beriman bahwa Allah mengetahui segala sesuatu.
Inilah penutup ayat 11 yang benar-benar jadi cermin apakah iman udah ada di
dalam hati? Dan bertanya pada diri, apakah kita benar-benar beriman bahwa
Allah mengetahui segala sesuatu? Termasuk Allah juga mengetahui apa yang
terbesit di dalam hati. Kalau kita lagi seneng, sedih, jengkel, dsb Allah tau.
Sudahkah kita benar-benar beriman?
Mungkinkah sebagai mukmin kita bisa bahagia dengan kesusahan
bersama?
Ada orang susah, tapi kitanya bahagia, mungkin ga? Sebagai seorang
mukmin rasanya ga mungkin.

Apa yang kita rasakan saat orang yang selalu menyakiti kita
mengalami musibah besar?
Kita ketemu orang yang suka nyakitin dan nyusahin kita. Suatu saat kita
mendengar dia kena musibah. Kira-kira pas kita denger dia kena musibah,
perasaann kita gimana? Kasian atau bahagia? Kalau kasian berarti kita betul2
seorang mukmin. Kalau bahagia, itu menampakkan bahwa iman belum ada di
dalam diri kita.
Dimana iman kita? Sejatinya apa yang terjadi pada diri kita adalah ujian
iman. Sejauh mana iman itu ada di dalam hati..

Mungkinkah sebagai mukmin kita bisa bahagia dengan maksiat di depan


mata?
Harusnya sedih dan gelisah. Ini yang betul-betul menjadi ujian iman.
Apa yang kita rasakan saat melihat wanita yang pakai baju kurang bahan?
Kalau orang belum bisa menerima iman di dalam hati, wajar aja kalau iman
ogah2an di dalam hati. Iman itu harus ada di dalam hati. gimana caranya agar
iman masuk ke dalam hati? Yang menjadi kunci terbukanya hati:
1. Ikhlas.
Ikhlas adalah pintu bagi iman untuk masuk ke dalam hati. Ikhlas itu
mudah/ sulit dilakukan? Sulit ya? Ikhlas itu sebenernya pintu otomatis. Asal
kita mau pencet tombolnya, makai pintu akan terbuka.
Kalau ikhlas berat, beratnya dimana? sebenernya yang dibutuhkan untuk bs
ikhlas adalah kita butuh remotnya. Remotnya itu ada pada diri kita. Smua
kita punya remot itu. Remot itu adalah kunci, yaitu MAU.

Orang yang menghina dan mencaci kita itu sebenernya adalah pintu ikhlas.
bahkan kita terharu karna dia rela menghina demi ita mendaat apa yang
kita maui, yaitu ikhlas.
Kita mau ikhlas. Ikhlas itu ada 3 macam:
a. MENOLAK : emas sekarat. Betul2 menolak. Ada unsur menghina orang atau
gimana gitu.
b. MENERIMA : emas 12 karat. Misal ikhwan ngelamar akhwat, dh persiapan
segala macam ternyata akhwatnya membatalkan. “yaAllah saya ikhlas ini
pertanda engkau menyelamatkan saya. Brati dia bukan jodoh yang baik buat
saya”
c. MENIKMATI : ibarat emas 24 karat. insyaAllah khusnul khotimah. “yaAllah
saya ikhlas ini pertanda engkau menyelamatkan saya. Berati saya bukan jodoh
yang baik buat dia. Brati ada jodoh yang lebih baik daripada saya.”

Miliki ikhlas yang 24 karat, jangan merasa cukup dengan ikhlas yang
cuma sekarat. Agar saatnya nanti kita sakarat, tidak sampai sekarat.
Bahagialah orang yang dah punya ikhlas 24 karat.

Bagaimana caranya? Menikmati ikhlas 24 karat?


Misal tetangga buang sampah di depan rumah,kita ikhlas
Datang diacara, minum jeruk kecut “yaAllah makasi ya Allah saya bahagia
karna jeruk kecut saya yg ambil, kan kasian kalauu yg ngambil orang lain.
Alhamdulillah yang kecut udah saya ambil”
Menikmati ikhlas 24 karat.
□ hidup manusia itu berada diantara pilihan dan keterpaksaan yang harus
dilewatinya. Disini nanti kita bs melihat peluang-peluang ikhlas. Seandainya
hidup hanya pilihan, sulit untuk ikhlas.
1. Memilih yang terpaksa menjadi pilihan
2. Memaksa memilih yang menjadi pilihan
Kalau kita pilih yang kedua, itu sesuatu yang ringan atau berat untuk dilakukan?

ANTARA HIDUP DI ANTARA PILIHAN DAN KETERPAKSAAN


memilih yang terpaksa menjadi pilihan. Kita ga punya pilihan kecuali memilih
yang terpaksa itu. Berati menerima paksaan. Atau kita memaksa memilih yang
menjadi pilihan?
Apakah tersinggung marah itu pilihan? Kalau pilihan berati sesuatu yang
enak. Padahal tersinggung marah itu ga enak. Maka tersinggung marah itu
bukan pilihan.

Apakah lapang menerima itu pilihan? Apakah kita bisa menolak


datangnya rasa tersinggung dan marah saat dihina?
Kita ga bisa nolak datangnya tersinggung. Ketika tersinggung datang, kita
pilih/ tidak kita pilih? Bukan kita pilih tp kita ga sanggup menolak datangnya
tersinggung. Kalau kita dah dihina, rasa kita kedia berubah ga? Kalau berubah
namanya tersinggung. Ya faktanya terpaksa kita menerima tersinggung. Ini yang
menyebabkan hidup kita dianyata pilihan dan keterpaksaan.
Apakah kita bisa lapang menerima penghinaan?
Memilih untuk tersinggung/ menolak untuk tersinggung? Kita akhirnya
dibuat terpaksa untuk tersinggung. Yaudah terima aja tersiunggung. Itu yang
lebih mudah. Tentukan pilhan terbaik untuk hidup kita. Jadikan penghinaan dia
sebagai amal baik untuk diri kita.
Mana yang mudah?
1. Memilih yang terpaksa menjadi pilihan
2. Memaksa memilih yang menjadi pilihan--> lebih mudah

2 pilihan hidup, diantara sekian pilihan ujungnya ada 2, surga/ neraka?


Surga pilihan ? Kita mengatakan bahwa surga adlah pilihan. Kalau neraka itu
bukan pilihan. Segera putuskan bahwa pilihan hidup adalah surga, terus
langsung ketok palu. Neraka udah kita coret. Nah ini yang harus kita pastikan.
Yang ga enak itu kalau kita dibilang plinplan.

Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai.


Kita memilih surga adalah 100%. Nabi mengatakan bahwa surga diliputi hal yg
ga disukai, ya berbagai rintangan. Ada batu, api, dll. Semangat untuk menuju
surga ttp bergelora atau berkurang ketika banyak rintangannya? Tetep
bersemangat dong.

Sejauh mana semangat kita ?


Apakah memberikan yang paling kita sukai itu bsa menjadi jalan menuju surga?
Iyaa. Allah yang menjamin di Ali Imron :92. “Kalian semua ga akan
mendapatkan surga sampai kalian memberikan apa yang kamu sukaii”
Apakah kita bisa menolak datangnya rasa berat untuk memberikan sesuatu yng
paling kita sukai?
Kalau ada rasa berat itu tanda baik. Karna rosul mengatakan bahwa surga
diliputi dengan hal-hal yang susah. Maka jangan tolak rasa berat,terima aja.
Lalu pilihlah jalan kita menuju surga itu. Ya pilih untuk memberikan sesuatu
yang kita suka itu walau beraat.
Sekarang, neraka ada jalannya? Adaa. “dan diliputi neraka itu dengan hal2
yang menyenangkan” Jalan ke neraka diliputi bunga-bunga indah, tp diujungnya
ada neraka.
Kalau kita pengen ke surga kita harus cari amal-amal yang berat. Kalau
memaafkan berat itu adalah karunia, ya terima. Lalu lakukan yang bs
membawa kita menuju surga.
Gosip bisa membawa kita menuju neraka.
Bisakah kita menolak rasa senang saat orang yang tidak baik ke kita
dirasani banyak orang ? Mesti seneng to... tp itu seneng yang membawa ke
neraka. Ya kita terima rasa senang itu, tapi kita lakukan amal yg bs mmbawa
kita kesurga dengan mengatakan ke orang yang ghibah “eh dia tu orangnya ga
kaya gitu kok..”

MEMAKSA DIRI UNTUK MEMILIH APA YANG TERPAKSA HARUS KITA PILIH
Yaitu, semua yang bisa membawa kita ke surga..
Memaksa diri itu ga butuh waktu lama. Tahajud, memaafkan,
berinfaq terbaik, bisa jadi awalnya terpaksa. Rumus memaksa diri,
itu bukan hal yg gampang. SEMANGAT
Tema : Ikhlas Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 29 September 2018

Apa yang kita lakukan terhadap orang yang membalas kebaikan kita dengan air
tuba
a. jera dan menjauhi
b. terpaksa berbuat baik
c. tambah bersemangat untuk berbuat baik

QS. Surat al mukminum 109-111


Wahai Rabb kami kami beriman kepadamu, maafkan kami, Engkau maha
menyayangi diantara paling menyayangi

kata Allah, kalian semua menjadi mereka cercaan sampe sampe kalian sibuk
mencerca mereka sampai sampai kalian ngga sempet mengingatku

ayat 111 : sungguh kami balas mereka pada hari ini oleh karena kesabaran
mereka.

ihina, dicaci maki, mereka sabar dan Allah balas kesabaran mereka, sungguh
mereka termasuk orang orang yang bahagia.
balasan buruk dari amal baik kita adalah ujian keikhlasan .
... sejauh mana kita tetap setia dalam kebaikan.
Niat saya adalah melakukan apa yang Allah sukai,
Ujian kesetiaan kita pada amal
IKHLAS MENAHAN, MENERIMA DAN MENIKMATI
IKHLAS MENAHAN,. Memiliki makna
Tema : Tadabbur At Taghabun :11 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 29 September 2018

Tadabbur memiliki makna usaha, upaya menjadikan Al-Qur’an untuk


menjadi cermin untuk melihat wajah kehidupan kita sebagai seorang mukmin.
Itu adalah hal niscaya yang harus kita lakukan, sesuatu yang tidak bisa tidak.
karena ketika kita bercermin tiba-tiba kita kaget melihat wajah kita yang tidak
sesuai. Cermin selalu berkata apa adanya ke kita, yang cermin bohong adalah
masalah kanan kiri kita saja, kesemuanya menampakkan apa adanya kita.

At-Taghabun 11, melihat apakah di wajah iman kita ada Ridha & Ikhlas kepada
Allah. ibarat kita melihat wajah kita di cermin, di wajah kita ada hidung, mata,
dahi dll, itu wajar wajah kita, tapi ketika kita tiba-tiba melihat cermin tidak ada
hidung, tidak ada mulut, wah kaget. Begitu juga wajah iman, jika salah satu
unsur aja ga ada seperti punya wajah tapi ga ada mulut, ga ada hidung. Dari
sekian banyak, ridha dan ikhlas yang harus ada dalam wajah iman kita.

Kenapa harus ada ridha dan ikhlas ?


Karena kita memahami perlu adanya ridha dan ikhlas. Keduanya adalah
kenyataan hidup yang akan membawa hidup kita sampai pada tujuannya. Apa
tujuan hidup kita? surga, bisa pula ridha Allah, atau yang serupa dengan itu. Jadi
hidup ini betul-betul dalam ridha Allah. pertanyaannya adalah, ridha Allah itu
sudah disini atau di sana ? Di sana. Di sana itu dekat atau jauh? Entah. Maka
jika masih disana kita harus melangkah, menuju ridha Allah swt.

Apa yang sering diungkapkan orang-orang tua kita ilahiya Anta maqshuudii wa
eidhaaka mathluubii, ya Allah engkau adalah yang aku tuju, aku hidup ga
kemana-mana ya Allah. aku hidup kepada-Mu, dan ridhaMu lah yang aku cari.
Apa kita dalam hidup masih mengeluh?
Kalau masih mengeluh ini merupakan salah satu isyarat kalau kita belum
sampai ridha Allah. urusan sepele saja mengeluh maka ridha Allah masih
sangat jauh. Kita perlu melangkah, untuk melangkah perlu kaki, kakinya itu ada
dua. Kalau digambarkan dua kaki itu ridha dan ikhlas. Sedang berjalan menuju
ridha Allah swt. Ridha dan ikhlas sebuah keniscayaan hidup.
Kita nanti akan melihat fenomena Ridha dan ikhlas yang aneh. Dia ridha tapi
mengeluh misalnya mahasiswa dapat dosen ga enak.
Ayat disini ada kaitannya dengan apa yang dikatakan oleh Allah Maa ashoba.....
bahwa musibah merupakan ayat dari Allah swt.

Mari kita pahami ayat yang kata Allah penciptaan langit dan bumi, gempa,
menjadi ayat Allah yang mempunyai fikiran. Ayat secara etimologis memiliki
arti tanda yang memberi petunjuk menuju tujuan yang diinginkan.

Contohnya kita belum pernah ke DS kemudian papan nama di pinggir jalan itu
secara bahasa bisa disebut sebagai ayat. Kalau ayatnya seperti itu tersurat atau
tersirat? Tersurat, ayat mantuqiyyah kalau dalam ushul fiqih, bisa diucapkan.
Tapi ayat juga bisa tersirat. Cuma dari ayat-ayat yang ada kita jadi tau ini tempat
ada dimana. Lihat bangunan familiar meski tidak ada tulisan jalan X, tapi
karena kita tau kemudian berfikir dan mengetahui bahwa itu adalah di jalan X.
Kita sebenarnya mempunyai bakat untuk berfikir, ulil Albab.
Ayat Allah maknanya adalah segala yang bisa membuat kita sampai pada
tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu Allah Ta’ala. Bicara tentang ayat Allah, itu
sebenarnya berderet di depan mata kita, apa yang kita lihat termasuk apa yang
kita dengar itu merupakan ayat-ayat Allah. jika kita memikirkannya itu akan
menyampaikan kita pada tujuan hidup kita yaitu Allah SWT.
Ayat yang kita lihat semuanya merupakan ayat Allah, seperti daun yang kita
lihat. Tapi ini hanya bisa dilakukan oleh yang Allah sebut Ulil Albab. Kita sedang
diuji, apakah kita termasuk ulil albab.
Papan penunjuk buatan manusia percayanya bukan main, tapi papan
penunjuknya Al-Qur’an ...
Hidup yang telah sampai adalah hidup yang membawa kita pada 3 keadaan:
 Tenang bersama Allah
 Bahagia bersama sesama, ga bisa bahagia sendirian, ga bisa menikmati.
Allah menjadikan watak dalam sifat bahagia itu berbagi. Kalau bagahia
kan pasti senyum, ada ga yang manyun, nah bisa dibayangkan kalau
orang senyum tapi sendirian, itu akan aneh.
 Damai bersama diri sendiri

Kapanpun ajal datang kalau menjadi peristiwa yang amat sangat


menyenangkan. Tidak ada yang lebih indah dengan sakaratul maut,
dibanding bertemu si dia di pelaminan. Ketika kita sakaratul maut kita
sedang didatangi malaikat izrail, siapa bilang mencabut nyawa? Beliau
datang untuk menjemput kita, dan di bawa kemana? Ke surga, betul ?
Kenapa kita tidak merasakan bahwa sakaratul maut itu indah.

Bagaimana memperoleh ketiga keadaan tersebut sementara ridha Allah


masih ada disana?

Ulil Albab adalah orang yang memikirkan ayat-ayat Allah dan


mengelolanya menjadi hamparan petunjuk menuju tujuan yang
dinginkan. Kejadian hidup itu hanya ada dua kemungkinan kalau
tidak manis ya pahit.
Kalau orang sudah ikhlas melakukan hal yang baik dan ikhlas meninggalkan
yang buruk maka ia sedang berjalan kepada ridha Allah. tapi tidak hanya harus
ikhlas, ketika kejadian manis atau pahit, seorang ulil Albab akan ridha untuk
dilakukan. Itu akan bilang itu dua kata yang mudah diucapkan untuk dilakukan,

itu kalimat hoax! Hanya yang tidak suka kalau kita ridha atau ikhlas, bahayanya
kalimat itu sudah menancap. Padahal keduanya itu gampang. Keduanya
menjadi keniscayaan hidup.

Hidup manusia berada diantara dua langkah yang harus dijalaninya,


Kejadian dan Perbuatan. Kedua hal tersebut itu niscaya ada. Seorang ulil Albab
dapat mengelola keduanya. Kejadian itu ada dua macam, manis dan pahit.
Manusia bisa berikhtiar untuk menghadapi kejadian2 tapi hasilnya oleh Allah
swt. Apa maksud Allah memberikan manis dan pahit dalam kejadian?
Keduanya dihadirkan oleh Allah menjadi ladang amal. karena suatu amal akan
menjadi lebih terasa karena adanya kejadian. Kalau mengalami kejadian susah
doa akan makin terasa, begitulah kejadian dapat menjadi ladang amal. ladang
itu ada dua subur dan ...

Dibalik kejadian yang manis ada lahan yang subur.

Dibalik kejadian yang pahit ada lahan yang lebih subur.

Jika kita memahami seperti ini maka sikap kita akan ridha. Dikasih ladang
amal yang lebih subur masa ga ridha. Kita kadang cuma tau kejadian
sampai manis pahitnya saja tapi tidak mengetahui apa yang ada di balik
kejadian tersebut.
Ridha berarti menjadikan apapun untuk menjadi amal baik.
Amal baik bisa jadi dibalas baik, atau dibalas buruk (ini bicara dunia). Hidup
kesulitan padahal dia orang baik. ada orang buruk tapi kehidupannya gampang.
Balasan baik dari amal baik adalah perintah agar kita berlaku lebih baik.
Kalau balasanna buruk dari amal baik kita adalh kebaikan yang lebih baik dari
balasan baik. kita berbuat baik kepada seseorang yang tidak baik ke kita.
Maka orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mempedulikan balasan baik
atau buruk di dunia. Padahal naluri masalah keikhlasan kita itu perlu diuji.
Karena dalam diri kita yang otomatis dengan tidak ikhlasnya, kemakan hoax.
Tema : Konsep Balasan Amal di Dunia Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 06 Oktober 2018

Amal ada 2 macam :


1. buruk
2. baik
- ada balasan dunia
- ada balasan akhirat

ketika melakukan amal baik lalu kita inginnnya mendapatkan balasan apa?
akhirnya terbagi menjadi 3 :
1. Mendapatkan balasan dunia
2. Ingin mendapatkan balasan akhirat dan tidak terpikir ingin mendapatkan
balasan dunia
jadi ketika menolong orang itu tidak ada harapan orang lain mau
menolong saya, mau ditolong atau tidak bukan urusannya, dan cukup
balasan orang lain nanti hanya di akhirat saja seperti menghafal
Al-qur’an yang nanti balasannya di akhirat.
3. Mendapatkan balasan dunia dan akhirat
ingin mendapat ridho Allah namun ia ingin dipuji oleh orang lain
maka ini belum bisa disebut dengan amal ikhlas, ikhlas itu artinya murnii
maka berarti akhirat saja. itulah sejatinya makna dibalik amal baik itu
balasannya hanya di akhirat.

Jika kita terjun di dunia amal jadi dosen maka dari awal kita menekadkan saya
mengajar ini semata-mata amal akhirat dan merupakan amal baik. Percaya ini
rizki dari Allah yang Allah hadirkan.
“Apa yang dilakukan agar amal baik kita adalah harapan akhiratnya selalu diatas

harapan dunia, sehingga harapan dunia itu terkalahkan oleh harapan akhirat”
“ menguatkan harapan akhirat diatas harapan dunia”
sehingga harapan dunia itu tidak ada nilainya jika dibandingkan nilai harapan akhirat.

HIDUP...

“Hidup adalah perjalanan dengan tujuan yang jelas dan pasti”


hidup adalah perjalanan panjang …
kita hidup sudah bertahun-tahun. bayangkan jika kita sudah berjalan 17
tahun itu merupakan perjalanan yang panjang. apalagi yang sudah kepala 3, 4,
5, dan 6. Namun sepanjang - panjangnya hidup pasti ada ujungnya.
Dan diujung perjalanan ini Allah sudah menyiapkan untuk kita sebuah tempat
kembali. Tempat yang sudah ditempatkan oleh Allah adalah surga dengan
segala kenikmatannya,
jika bicara hidup maka :

“Hidup adalah perjalanan menuju surga.”


Surga itu untuk siapa?
jika kita inginnya masuk surga maka untuk siapakah surga itu? untuk sayaa
namun saya yang mana???
saya yang memenuhi syarat. yaitu :
“Untuk saya yang konsisten dalam kebaikan”. jadi ia tidak pernah berubah dan
terus menerus dalam kebaikan, dan tidak menjadi pribadi yang inkonsisten.

Apakah kita sudah memenuhi syarat dalam kebaikan?


jika belum konsisten itu seperti orang mau ke kaliurang , di jalan ke kaliurang ,
sampai ke km 10 lalu ia berhenti dan balik lagi ke selatan sampai ke Colombo
dan kemudian balik lagi ke utara sampai km 12 daerah pakem, eh sudah
sampai pakem itu balik lagi ke selatan bablas sampai terban. maka ia tidak
akan sampai kailurang karena dia tidak konsisten. maka demikian pula
perjalanan ke surga itu butuh konsisten. HIDUP kata orang itu banyak pilihan.
Lalu, Manakah yang menjadi pilihan hidup kita ?
1. ke kanan surga
2. kiri itu neraka

“ Apakah kita sudah ketok palu menjadikan surga sebagai pilihan


hidup kita?”
jika ada perubahan maka tandanya masih plin plan. dan menjadi pribadi yang
plin pan itu tidak enak.
“ dunia adalah kampung persinggahan, tempat kita melangkah menuju tujuan
pasti yaitu SURGA”
kadang jika memahami menjadi abstrak, dan kadang orang sulit untuk melihat
dirinya bahwa dia konsisten atau tidak konsisten karena dunia itu sangat amat
luas sehingga terkadang kita tidak memahami apa yang terjadi di kehidupan
dunia yang sangat luas ini. sehingga Allah melahirkan miniature kehidupan.
yang didalam miniatur itu kita menjadi memahami hidup yang komplek. ketika
kita melihat miniature itu kita menjadi paham apa yang terjadi didalam
kehidupan kita, gambaran kecilnya adalah di terminal.

TERMINAL
“Ini meggambarkan seperti apa kehidupan kita karena terminal adalah
tempat persinggahan sejenak menuju tujuan yang diinginkan.” maka jika kita
melihat di terminal, jika ia pergi ke terminal itu sudah membawa keputusan
tujuan pasti. kita di jalan bertemu temen nanya : akhi mau kemana?:”.
lalu ia jawab dengan suatu keputusan yang sudah pasti.
misalkan kita mau ke Semarang, maka itu sudah menjadi keputusan
yaitu tujuannya ke semarang. dan sampai di terminal itu kita bertemu dengan
bus yang mewah dan tidak bayar, maka tidak mau naik bus itu karena
tujuannya beda. Kita menolak naik bus padahal ketika melihat tempat
duduknya itu nyaman sekali, AC nyaman namun kita tidk tertarik karena
tujuannya bukan semarang. kita menolak dengan kepastian. tegas menolak
walaupun bus itu gratis dengan tempat duduk yang nyaman sekali. maka kita
sudha menjadi pribadi yang konsisten ,
Lalu muncullah bus yang lebih bagus bermerek efisien, bukan hanya
gratis namun dikasih uang 100 ribu .tempat duduknya nyaman dan diberikan
makan namun kita menolak karena tujuannya berbeda dengan tujuannya kita.
seandainya kita naik aja lalu tidak nanya terlebih daulu. lalu sudah duduk
dan jalan, dan bertanya ternyata mau ke Cilacap maka memilih turun karena
tidak sesuai dengan tujuan. lalu kata kondektur bilang maaf gabisa, dan
berhenti di cilacap maka di sepanjang perjalanan akan merasa menderita
karena bus ini tidak membawa ke tujuan yang kita inginkan.
Misalnya naik pesawat dari Jeddah dan transit di singapur. ternyata ada
penumpang yang salah naik pesawat harusnya rutenya Jeddah ke Jakarta.
orangnya duduk di pinggir dan gang tempat lewat lalu disitulah beliau. beliau
terlihat tidak menikmati perjalanan. dikasih makan oleh pramugari namun
beliau tidak bisa menikmati karena pesawat beda tujuan. maka waktu kita
ditermianl kita tegas memutuskan ke Semarang dan kita tidak tergoda dengan
bus-bus mewah yang gratis. lalu muncullah bus Ramayana yang jelek namun
kita tertarik padahal harus bayar juga. Apalagi bus terakhir maka kita akan
bergegas dan naik bus. padahal duduknya itu keras dan berlubang namun
ketika bisa duduk itu nikmat sekali karena sesuai dengan tujuan.

TERMINAL KEHIDUPAN
BUS GOSIP
Muncul bus bernama gosip, mewah sekali busnya namun ketika judul
busnya gosip maka ia akan membawa dia ke neraka. maka kita tidak akan
tertarik untuk naik bus ini.
Namun ada juga orang yang tujuannya surga namun masih suka
menggosip, dan ketika sudah masuk ke bus gossip itu bawaannya bahagia
bukan menderita. harusnya jika ia sudah tau bus ini membawa ke neraka maka
harusnya gelisah apalagi yang digosipin itu lawan politik, apalagi yang digosipin
orang yang suka menyusahkan kita, maka masih banyak orang yang tertarik
dengan bus bernama gossip. maka jika kita pribadi konsisten, semenarik
apapun bus gosip maka kita akan mengatakan tidak karena saya taui bus ini
akan membawa ke neraka.

BUS RIYA’
ini biasanya dikaitkan dengan amal baik. maka apakah kita masih tertarik
dengan bus ini? misal menolong temen atau meminjamkan motor merupakan
amal baik maka jika riya akan membawa kita ke neraka.
Lebih suka dipinjam siapakah motor kita?
- oleh teman yang selalu mengisi penuh bensin
- oleh teman yang selalu tidak mengisi bensin

maka bukti kita jika tidak tertarik riya mka kita lebih suka menyerahkan motor
kita ke B. jika masih mangkel maka kita tertarik dengan riya dan belum ada
ketegasan untuk menolak. kata ulama “Jika dilihat orang semangat dan jika
tidak dilihat orang maka ia tidak semangat maka ini ciri riya”

BUS KHALWAT
Salah satunya adalah membonceng lawan jenis kayak membawa ransel. maka
jika berbonceng itu dia sedang menuju ke neraka. maka rasanya ketika
berbonceng itu harusnya menderita namun mereka merasa bahagia padahal ia
sedang menuju neraka.
Khalwat itu tidak selalu secara fisik, ikhwan pegang HP melihat profil
akhwat, lalu bilang “ nah ini cantik juga dia”. ini sama saja khalwat. Sama
akhwat juga begitu, maka foto profil itu tidak usah foto diri agar tidak
dipandangi oleh yang bukan mahramnya. Termasuk khalwat itu tidak
memandang namun membayangkan dia. Menyebutkan tegas bahwa itu bagian
dari zina mata, mengingat-ingat itu termasuk zina hati yang akan membawa ke
neraka.

BUS KONSER MUSIK


apa yang kita rasakan saat melihat wanita yang pakai baju kurang bahan?
jika masih tertarik maka kita belum ketuk palu bahwa surga menjadi pilihan
hidup. jika kita terjebak, satu panggung dengan penyanyi perempuan maka
wajahnya seperti orang yang salah jurusan dan tidak mungkin menampakkan
rasa senang dan bahagia.

BUS TAHAJUD
Penampilannya bus tidak menarik, dan membawa kita ke surga maka kita akan
tertarik dengan setiap kali dia datang maka kita akan naik. namun banyak juga
yang membiarkan bus ini lewat padahal ini bisa jadi bus terakhir yang
membawa kita ke surga dan besok belum tentu kita bertemu dengan bus ini.
namu inilah keadaan betapa seringnya kita membiarkan bus ini lewat.
bayangkan kita ke Semarang dan lewat bus Ramayana, lalu bilang saya gamau
karena busnya jelek, lalu bilang bairin maka ini aneh. maka seandainya itu pula
jika ada kesempatan tahajud namun tidak tahajud maka dipertanyakan
tujuannya adalah surga atau ?
MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN
Betapa sering bus ini lewat namun kita tidak naik. Dan supirnya adalah
orang yang berbuat jelek ke kita, lalu dia mendekat ke kita maka ini akan
menjadi bus menuju surga, dengan cara gandeng dia dan dia diajak makan
maka ini akan membawa kita ke surga. namun betapa seringnya orang yang
buruk kita , itu malah kita jauhi.

MENUNDUKKAN PANDANGAN GHADDUL BASHAR


jika laki-laki supirnya lawan jenis. lewat di depan pas di jalan atau di pasar,
ia menggunakan baju yang mengajak ke neraka namun bisa membawa kita ke
surge dengan cukup menundukkan pandangan. dan ini merupakan pekerjaan
yang gampang kan tinggal tundukkan pandangan dan palingkan pandangan.
maka kesimpulannya ada beda antara sikap kita di giwangan dengan terminal
kehidupan.Mengapa ini bisa terjadi kita masih plin plan menjadikan surga
sebagai tujuan akhir hidup kita?
jawabannya :

SIAPAKAH SAYA?
1. makhluk bumi yang tinggal di bumi
2. makhluk langit yang tinggal di bumi
3. makhluk langit yang ditemukan di bumi
ini sejatinya kita , untuk sementara waktu. dan suatu saat kita akan
pulang kembali ke asal kita yaitu akhirat. maka mungkinkah kita bisa
lupa asal kita?
MANA YANG LEBIH KUAT?
LOGIKA AKHIRAT atau logika dunia?
maka jika lebih kuat logika ini maka harapannya yang lebih kuat adalah
harapan akhirat. jika kita tidak lupa asal kita, yang saat ini kita sejenak
dihadirkan di alam dunia maka yang betul terpatri dalam hidup kita :

“Melihat dan menyimpulkan segala sesuatu dari sudut pandang


akhirat”
sehingga baca Al-qur’an jika melihat dari sudut padangan akhirat itu
merupakan nikmat. ketika gagal maka lihat dari sudut pandang akhirat. waktu
kita shalat jadi makmum dan suaranya imam gaenak, maka jika dari sudut
pandang akhirat ini menjadi terasa lebih nikmat dibandingkan imam yang
suaranya enak. waktu kita berbuat baik itu yang membuat kita lapang adalah
ketika kebaikan kita dibalas dengan keburukan, dan pahalanya utuh bahkan
dilipatkan gandakan oleh Allah.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik yang Tak Pernah Redup
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 09 Oktober 2018

Taddabur adalah upaya menjadikan Al Quran sebagai cermin untuk melihat


wajah kehidupan kita.

Melihat apakah di wajah iman kita ada ridha dan ikhlas kepada Allah?
Tidak mungkin dia bercermin lalu kehilangan hidupnya itu ga mungkin
namun soal wajah iman, ia mengaku bercermin namun tidak ada ridha dan
ikhlas dalam hidupnya maka seperti wajah tanpa hidung dan mulut. Apakah
kita memiliki dua kekayaan yang sangat bernilai dan pasti dimiliki oleh orang
yang beriman yaitu kekayaan ridha dan ikhlas. semiskin apapun ia secara
duniawi namun jika ia ridha dan ikhlas maka ia jauh lebih kaya dibandingkan
orang yang punya kekayaan namun tidak ridha dan ikhlas.

RIDHA DAN IKHLAS ADALAH DUA KENYATAAN HIDUP YANG AKAN


MEMBAWA HIDUP KITA SAMPAI PADA TUJUANNYA.
sebenernya kita butuh ke Semarang maka akan pilih bus jadul, hidup
juga begitu banya berpikiran lain, hidup di dunia yang penting banyak uangnya
cantik yang penting penampilan. padahal semuanya belum tentu membawa
kepada tujuan hidup kita dan yang bisa membawa adalah ridha dan ikhlas.
RIDHA dan ikhlas aadalah kenyataan hidup yang tidak bisa dihindari

karena hidup ini isinya kejadian dan tidak akan mungkin ada hidup
kecuali ada peristiwa.

Hidup bermula dari kejadian yang kita sikapi dengan rasa ridha, maka setelah
itu lahirnya amal-amal kebaikan yang kita tunaikan dengan ikhlas. begitulah
yang namanya hidup. maka dari lahirnya amal amal kebaikan yang kita
tunaikan dengan ikhlas.
SIKLUSNYA KEHIDUPAN MANUSIA
kejadian ridha  amal  ikhlas balik lagi
bayangkan bawa mobil namun tidak bisa berputar maka tidak akan bisa
jalan maka jika roda itu berputar maka akan sampai kepada tujuan. bisa jadi
perputarannya lambat pada saat dari kejadian ke ridha karena menggunakan
perjuangan dulu untuk ridha. maka ada proses untuk menjadi ridha dan
akhirnya bisa ridha. kemudian setelah ridha dan untuk mencari amal itu
membutuhkan proses, setelah saya dihina orang maka amal apa yang bisa
dilakukan pada saat dihina begini maka itu butuh proses juga, jadi agak lama
perputarannya. dan memang alaminya begitu. seperti kita membawa mobil jika
langsung cepat berjalan maka bisa loncat. jika sudah cepat maka banyak
kejadian itu akan menjadi ladang amal. maka amal ini harus dilakukan dengan
ikhlas. dan semakin cepat semakin cepat, dan akan sampai ke tujuannya dan
akhirnya menjadi reflek. uang hilang maka ridha. jika pergerakan cepat maka
kita kan sampai kepada tujuan hidup yaitu Ridha Allah. dan cepat tidaknya
sampai ke ridha Allah itu tergantung dengan perputaran roda.

Merasakan ringan dan senangnya beramal baik


ini ciri orang jika sudah sampai genggam ridha Allah. ringan dan bahagia itu dari
Allah karena Allah ridha dengan hidup kita dan Allah yang membuat semuanya
ringan dan dalam ringan itu membuat kita bahagia. jika belum mendapatkan
ridha Allah, maka akan muncul reaksi yang berbeda, maka jika belum
mendapatkan ridha Allah maka pikirannya yang enga engga dan jika kita
mendapatkan ridha Allah maka Allah akan membimbing kita dan Allah berikan
rasa bahagai itu ketika kita beramal baik dan apapun amal baiknya.
Merasakan berat susahnya beramal buruk
………..bisa jadi juga, tidak dalam bentuk rasa namun Allah mencegah dia,
misal mau cerita jelek orang lain, bisa jadi terbawa arus namun baru dua kecap
entah kenapa lidah ini tergigit dan sakitnya bukan main. dan lalu mengadu
kepada Allah dan tidak jadi cerita jelek orang lain. ini karena sudah dalam
naungan ridha Allah. ika sudah terlanjur berbuat dosa dia menyesal dan kembali
serta bertaubat kepada Allah.

Selalu terbuka pintu menuju Allah


jika sudah berada dalam genggaman ridho Allah maka Allah selalu
bukakan pintu antara dirinya dengan hamba yang diridhonya dan sehingga
apapun itu akan membawa dia kepada Allah. jadi hubungannya selalu kepada
Allah. lagi susah maka terhubungnya kepada Allah serta berharap kepada Allah.
dan jika ada rasa cinta maka cintakan kepada Allah , jika ada rasa takut maka
rasa takutnya kepada Allah. jika dia dipuji banyak orang maka ia bilang ini saya
baik kaya gini karena pertolongan Allah jadi selalu menemukan jalan ke Allah,
dan arahnya selalau ke Allah.

Ya Allah telah aku tutup pintu hidupku, kecuali pintu antara kau dan aku
Ya Allah biarkan pintu itu terbuka untuk selamanya agar aku bisa
menemuimu setiap waktu

menyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan jika bukan karena
izin Allah maka tidak bisa. ini yang diajarkan Allah kepada kita melalui surat Al
ankabut ayat 11 : “Tidak ada satu musibapun kecuali dengan izin Allah “
dan Allah dengan bahasa yang sangat halus menyuruh kita untuk
mengimaninya, Allah langsung memberikan kabar gembira “Barang siapa yang
iman kepada Allah maka akan berikan hidayah di dalam hatinya “
Rasa ridho itu bisa jadi rasa hidayah yang Allah berikan kepada orang yang
mengimani segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah. buktinya kita mengimani
adalah kita tidak mengeluh atas kejadian apapun yang memang terjadinya atas
izin Allah.
Jika ada orang yang tidak ridha maka Allah ingatkan “Allah tau siapa yang
mengeluh, Allah tau siapa yang tidak bisa menerima apalagi berburuk sangka
kepada Allah”. jadi ayat ini mengajarkan kepada kita selalu ridha atas semua
kejadian. kejadian itu bisa kita yang mengalami atau dialami orang lain maka
mari bersama sama mengambil makna dari musibah yang menjadi cermin
sejauh mana kita iman ataa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan ini
merupakan modal untuk membuat roda kehidupan kita berputar.
semakin tinggi ridhanya kepada Allah maka akan hadirkan sesuatu yang
lebih besar, jadi musibah yang lebih besar agar ada kesempatan untuk ridha
dengan kualitas yang lebih baik dan nilai yang lebih baik. seperti kita ujian SD
SMP SMP S1 S2 itu nilainy B walaupun sama namun kualitasnya lebih baik.
Begitulah namanya hidup semuanya menjadi ujian untuk segala
ssesuatu terjadi atas ziin Allah dan jika kita Imani maka kita rihda dan seminall
minimal ridha adalah kita berbaik sangka atas apa yang Allah karuniakan
kepada kita. misal gempa Lombok pada 28 september kemarin, lalu Allah
hadirkan kembali gempa di Palu namun tidak hanya gempa diserta lebih
dahsyat dari apa yang dialami oleh sodara kita di Lombok.
Maka sebagai orang beriman kita percaya bahwa
“Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa izin Allah”,
Allah pilih palu sebagai tempat Allah hadirkan musibah ini. Lalu tsunami itu
menyisakan kejadian di 28 september 2018 itu sudah memutuskan pesta
nomoni.
Pesta nomoni jika di jawa namanya sedekah laut untuk menolak bala, ada
kepala sapi dll yang sudah dilarungkan ke laut untuk menolak bala selama 3
hari. dan mash banyak orang yang sedang di pesta nomoni sekitar 1000 orang
yang belum semuanya ketemu.

LUMPUR LIQUIFAKSI
yang menenggelamkan dua kampung besar, sekitar 5000 orang terkubur hanya
dalam waktu sekejap sekian ratus bahkan ribu rumah ternggelam dalam
lumpur. tanah itu bergerak menenggelamkan segala yang ada. semua ini
musibah yang terjadi karena izin Allah.

MUSIBAH
sebuah peristiwa, bisa jadi manis ataupun pahit. namun orang Indonesia
bilang cenderung yang pahit. musibah mempunyai 3 arti :
1. bala’ artinya bencana kerusakan malapetaka
maksudnya adalah ‘adzab muaqaddam adalah adzab yang
didahulukan. dan ini sifatnya hanyalah Dp saja seperti kepada kaum
‘adh, allah timpakan kepada mereka musibah sebagai bala ketika
mereka ada didunia. akan menjadi bala jika meresponnya dengan
sukhthu artinya membenci.
2. ibtila’ artinya cobaan
sering denger orang yang mendapatkan cobaan sakit maka itu
menjadi cobaan untuk dia. maksudnya adalah kaffarah dzunub, jadi
Alalh ingin menghapus dosa ini maka Allah kasih dia musibah.dia ketika
mendapatkan musibah lalu direspon dengan sikap sabar. sabar adalah
menerima musibah tetapi merasakan pedihnya musibah.
Jadi dia tidak bisa memungkiri dia perih dengan musibah namun ia
menerima, dan buktinya adalah ia tidak melakukan yang Allah tidak
suka namun perihnya yang terasa itu menunjukkan proses penghapusan
dosa sedang berjalan namun dia tahan , tidak berontak dan dia terima
rasa perih itu. Jika digambarkan seorang ibu yang mempunyai anak, abis
main bola main bol di tanah berlumpur dan pulang badannya kotor. lalu
mandilah si anak dan keluar anaknya masih kotor maka si anak disuruh
mengulangi akhrinya pegang tangan anak, lalu digosok namun tidak
hilang juga kotorannya lalu disikatlah anak ini, karena badannya disikat
badannya terasa perih namun dia tau ibunya perih. karena si anak sabar
maka kotorannnya cepet bersih. demikian juga orang yang ditimpa
musibah dan terus sabar hingga dosanya maka dia kan hafal namun jika
berontak saat disikat ibunya ketika mandi maka yang harus dilakukan
adalah :

Sabar itu membuat kita menghindar dari perbuatan yang Allah


tidak suka. maka kita tetap menyapa dia yang menghina kita namun
suruh ketemu dia dan duduk berdampingan maka saya ga snggup maka
jarak kita dengan ridha masih jauh.
3. mihnah ujian
rafi’ud darajat, untuk mengakta derajat, caranya dengan Allah
kasih musibah untuk mengangkat derajatnya dan dengan musibah itu
derajatnya terangkat seperti musibah yang diberikan kepada Nabi Ayyub.
mihnah ini untuk mereka yang ketika mendapatkan musibah dia
memilih ridha. ridha adalah hatinya lapng aja ga ada perih dan setelah
lapang dan ia berpikir amal baik apa yang lalu dia lakukan dia berpikir ini
musibah ladang amal bagi Allah.
Ridha adalah menjadikan apapun musibah hidup kita sebagai
ladang untuk beramal baik.
indah sekali jika kita bisa ridha atas apapun musibah dalam hidup
ini dan disikapi dengan hati yang lapang lalu dijadikan ladang amal dan
dihiasi amal baik itu dengan ikhlas. maka beputarlah roda kehidupan
dan bergerak semakin cepat mengantarkan kita kepada ridha Allah.

Sikap kita yang seharusnya lebih lapang namun dalam berbagi kesempatan
termasuk dalam hal hal yang bersifat untuk sedikit jahat misal kontek siasi itu
sering kali dinakalin maka sikap ridho ataupun apa?
jawaban :
tidak ada satupun musibah terjadi kecuali dengan izin Allah maka apapun
musibahnya itu yang penting sikap kita kepada orang yang bikin maslaah
musibah atau sikap kita ke Allah? ke Allah, yang paling penting tunjukkan sikap
baik kita ke Allah , seperti apapun orang yang memfitnah akan sampai dia
sanpai berhasil memfitnah apakah karena kemahiran stranggel dia ? itu karena
Allah mengizinkan fitnah itu mengenai kita dan jika tidak mengizinkan
walaupun semua orang sepakat untuk mecelakan seseorang maka mereka
tidak akan terjadi kecuali izin Allah” maka berari segalanya yang penting adalah
antara kita dengan Allah. sikap terbaik apa nih yang ditunjukkan kepada Allah.

jika lagi banyak dosa maka paling banter kita bersabar atas fitnah itu, jika
tidak terima dan rasanya ingin balas namun tidak boleh tapi saya tidak bisa dan
ditahan maka itu kita memahami bias jadi iftnah ini terjadi karena engkau ingin
menghapus dosa maka pedihnya fitnah itu akan membuat kita menahan
karena sebenenrya Allah sedang membersihkan saya melalui dia yang
diperankan untuk mengantarkan musibah ini dan urusan saya dengan Allah.
maka terima saja pedih itu dan jika dosanya sudah terpaut lewat musibah itu
maka pedihnya akan hilang dengan sendirinya sehingga besok lusa kita
bertemu orang yang fitnah kita biasa bias saja. dan jika kita menerima dan
tidak melakukan pemberontakan maka fitnah itu tidak akan menjatuhkan
kepada kita itu fitnah hanya untuk membersihkan dosa dan tidak merusak
nama baik kita.
Tema : Konsep Balasan Amal Baik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 13 Oktober 2018

MERENCANAKAN HIDUP ?
Hidup isinya hanya dua, yaitu sukses atau gagal. jika ia tidak
merencakan sukses maka ia merencanakan gagal dan siapapun tidak mau
gagal dan ingin tidak gagal maka harus dengan rencana yang matang. Segala
sesuatu yang tidak direncanakan dengan baik maka hasilnya akan tidak sesuai
dengan harapan .
MEMAHAMI HIDUP DARI MINIATURNYA
kita tau hidup itu sangat luas, diri kita adalah diri yang sangat kompleks
sehingga kita sendiri tidak paham siapa kita. kehidupan ini sangat luas
sehingga sulit untuk memhami hidup ini, dan sulit utnuk merencanakan hidup
yang sesuai dengan harapan.
Misalnya ketika membangun rumah di tanah seluas 50 meter persegi
dan dan membangun rumah di tanah seluas 5000 meter persegi itu memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda. Terkadang kita tidak bisa memahami
bagaimana insinyur merancang lapangan atau bandara yang diatas lahan yang
luas itu namun mereka bisa merancangnya karena mereka mempunyai ilmunya.
bukankah mereka untuk bisa membangun itu maka mereka menggunakan
minatur agar mudah untuk menjelaskannya? iya sama seperti Allah
menghadirkan untuk kita, miniature-miniatur kecil yang dengan
meniatur-miniatur kecil itu kita menjadi paham apa yang semestinya
direncanakan dalam hidup ini.
salah satu miniatur hidup adalah :
Dunia adalah terminal persinggahan sejenak untuk kemudian
melangkah menuju tujuan pasti yaitu surga
Jika kita ditanya maka lalu menjawab mau ke semarang dan jika ada bus ke
Surabaya maka kita tidak akan naik bahkan jika bus tersebut gratis dan
diberikan uang jika kita naik bus tersebut namun kita memilih untuk tidak naik
bus tersebut karena tidak sesuai dengan tujuan kita yaitu semarang. Sama
seperti tujuan yang pasti yaitu adalah surga. Namun kita masih tidak bisa
mengatakan dengan tegas tentang segala yang tidak membawa kita ke surga
dan ini umum yang terjadi pada diri kita.
kenapa bisa terjadi?
hidup pasti ada akhirnya maka kapankah hidup manusia ditentukan?
sukses atau tidak?
jika kita mempunyai kawan yang akrab namun seiring dengan perjalanan
waktu, kita terpisah dengan beliau karena beliau merantau untuk memperbaiki
hidupnya. 10 tahun kemudian tiba-tiba beliau mengirimkan pesan whatsAppa
dan mengatakan “ saya sudah di jogja yuk kita ketemuan karena saya kangen
dan saya sudah punya rumah di jogja sini mampir ke rumah saya.” kemudian
ketika ada kesempatan, kita mampir ke rumah beliau. dan ternyata rumahnya
bagus dan mewah, di dalam rumahnya ada kolam renang milik pribadi, memiliki
motor Harley, ada mobil mewah dan lain-lain. Namun adakah orang yang kaya
raya dan mempunyai segalanya dan berkecukupan namun ia meninggal di
tempat maksiat dan dalam keadaan sedang melakukan maksiat, maka pada
saat ia meninggal di tempat maksiat dan dalam keadaan melakukan maksiat
maka kita tidak mengatakan dia orang yang berhasil dan bilang duh kasihan
sekali dia hidup kaya raya namun matinya suul khotimah. namun ada orang
yang hidupnya miskin dan hidup selama 65 tahun dan tidak beranjak dari
miskin dan meninggal dalam keadaan msikin namun ia meninggal ketika
sedang melakukan sujud di rakaat kedua dan shalat shubuh berjamaah [ada
hari jumat. maka ia adalah orang yang sukses.
kenapa disebut sukses? karena meninggal dalam keadaan sujud.
maka kapan hidup manusia ditentukan?
diujung hidupnya.
maka merencanakan hidup adalah merencanakan ujungnya. jika hidup
ada penentuannya di ujung maka pokok pangkalnya menjadi hal yang penting.
namun jika berbicara ujung maka ada pertanyaan yang menjadi miniature
tentang hidup. jika tau hidup itu ada di ujungnya maka ada beberapa piihan
bahwa hidup manusia itu ditentukan pada :

Manakah yang lebih kita inginkan saat malaikat penjemput datang


menghampiri kita ?
1. menolak
2. bersabar
namun kita bayangkan sabar itu sesuatu yang tidak enak, orang yang
sabar biasanya wajahnya itu memelas dan bukan bahagia, ataupun
menahan. bersabar itu baik namun rasanya akan lebih enak jika
dia(malaikat maut) datang maka menyambut beliau dengan bersyukur.
3. bersyukur (ini yang dipilih dalam memilih pilihan hidup)
apakah kita sudah merencanakan untuk menyambut malaikat
dengan syukur?. jika masih kemungkinan bersabar maka kita
menolak,padahal kita sudah hidup belasa tahun bahakan puluhan tahun
dan masih belum jelas akan menyambut beliau malaikat maut dengan
bersyukur. dan yang paling logis adalah bersyukur, dan bersabar itu tidak
logis aplagi menolak. maka kita lihat dunia ini dalam bentuk miniature,
jika ibarat kita hidup di dunia seperti kita tinggal dirumah yang bukan
milik dan milik seseorang dan kita boleh menempati rumah itu,
rumahnya sederhana namun kita sudah senang, cocok dan tinggal
puluhan tahun disana hingga suautu saat ia mengatakan “Mohon maaf
rumah yang bapak dan ibu tempati mau saya ambil. jangan kaget
dan khawatir dulu karena saya sudah siapkan rumah pengganti di
kampong sebelah”. dan di kampong sebelah itu sedang dibangun rumah
yg sgt mewah yang harganya per satunya adalah 20 milyar. dan akan
menjadi tempat bapak ibu setelah rumah ini saya ambil dan semua
sudah saya tanggung dan jika nanti bapa dan ibu pindah maka tidak
usah membawa apapun karena sudah disiapkan disana dengan lengkap.
maka kita yang tadinya kaget mendengar ketika rumah yang selama ini
ditempati akan diambil oleh sang pemiliknya menjadi senang. lalu kita
bertanya kapan bapa mau ambil rumah ini? oh kalo itu bapa ibu nunggu
jemputan aja nanti saya suruh orang saya untuk menjemput bapa dan
ibu dan mengatarkan pindah rumah baru di kampung sebelah.
namun beliau belom datang-datang dan semakin lama semakin
rindu. lalu akhirnya beliau datang dan mengatakan “ saya disuruh untuk
menjemput bapa dan ibu” maka ekspresi kita adalah bersyukur. maka
ini logisnya adalah bersyukur bukan bersabar apalagi menolak. Namun
kita tidak bisa kesana sendiri dan nunggu jemputan dan yang disuruh
oleh Allah untuk menjemput adalah malaikat disurga. maka yang paling
kita rindukan adalah malaikat maut. maka perlu bercermin apakah pada
saatnya nanti beliau datang apakah kita betu- betul bersyukur? karena
sebenarnya kita bisa mengklasifikasi jika orang begini maka jika
malaikat izrail datang maka akan ditolak, jika begini maka dia akan
bersyukur dan begininya ini akan berbeda dan ini mnjadi pelajaran
tersendiri bagi kita.

Dalam hidup ini minituar kehidupan itu ada dan secara umum
orang tidak menginginkan yang namanya kematian, dan menolak
kematian. itu hukum yang berlaku. dalam hidup inipun,
kita jumpai hal-hal yang kita tolak namun ia tetap bisa hadir
dalam kehidupan kita, yaitu kejadian-kejadian pahit yang datang
mengunjungi kita dan dari situ akan bisa dipetakan bagiaman sikap
orang jika menghadapi sikap pahit maka ia akan menolak bersabar
ataukah bersyukur? dan ini menjadi cermin seberapa ia hidup di ujung.
jika ada orang yang memilih sabar, uang hilang sabar. diitpu orang sabar
dan yang tidak enak disikapi sabar maka ia akan menyambut dengan
sikap sabar pada ujung hidupnya. jika disambut dengan syukur maka ia
akan menyambutnya dengan syukur pada ujung hidupnya .

MENJADIKAN PAHITNYA HIDUP SEBAGAI KANVAS TEMPT KITA


TERSENYUKM MELUKIS INDAHNYA KEBAIKAN
1. ada kanvas bagus  manisnya kehidupan
2. ada kanvas yang sangat bagus  pahitnya kehidupan

jika kita melukis kehidupan diatas kanvas pahitnya kehidupan maka akan
terasa lebih terang, lebih hidup dibandingkan jika kita menulisnya di kanvas
manisnya kehidupan. dan dibalik kejadian buruk akan terasa kebaikan lebih
manis dan ini merupakan kebaikan yang jauh lebih baik.

hidup hanya menawarkan dua pilihan yaitu manis dan pahit


jika kita memilih pilihan hidup yang manis maka kita bersyukur dan
ketika pilihan hidup pahit yang dipilih maka kita lebih bersyukur. Nabi
mengatakan “Sabar itu pada saat pertama terjadinya kejadian pahit itu.” dan
setelah sabar itu syukur maka sabar adalah pintu untuk menuju syukur.
sebagaimana kita masuk ruangan ini membutuhkan pintu dan akan terasa
nikmat jika kita masuk ke ruangan, maka jika ia sabarnya betul betul sabar
maka ia akan bersyukur.
jika orang mengatakan sampai kapan bersabar? ini tergantung kita.
jika sabarnya sampai sini maka masuk ke ruangan yang namanya syukur. dan
ini sangat tergantung pada sudut pandang kita melihat pahitnya kehidupan. dan
jika melihat akibatnya maka ia akna beryukur, orang minum obat terasa
pahitnya namun ditelah. dan setelah ditelen akan merasa optimis, dan yang
adalah lapang karena bisa minum obat demikian pula pahit dan getirnya
kehidupan maka kita harus lapang bahwa ini dari Allah dan mempunyai maksud
baik maka akan emnjadi kebaikan untuk Kita.

Siapa yang selalu bersyukur atas datangnya segala yang tidak diinginkan
maka sejatinya ia sedang menyiapkan senyum terbaik untuk malaikat maut
saat datang menjemput

yang menyebabkan orang berubah dari senyum ke tidak senyum itu karena
pada tubuhnya masih ada nyawanya maka jika tidak ada nyawa pada tuubh
tersebut ia tidak bisa menyuruh yang tadinya ia senyum lalu disuruh untuk tidak
senyum. sebagaimana mana orang yang ketika datang malaikat lalu ketakutan
maka wajah ketakutan itu tidak berubah sama sekali dan akhirnya ekspresi
wajah terakhir ketika tubuh tersebut diambil nyawanya adalah tidak tersenyum,
maka semua tergantung pada diri kita dan kita mau menyiapkan yang mana.

Sejatinya Apapun Adalah Pintu Surga Yang Dihadirkan Allah

untuk Kita Buka

Pintunya sudah Allah hadirkan didunia ini karena kesempatan untuk


membuka pintu surga itu ada ketika didunia dan pintu surga ini wujudnya
adalah kejadian, ada yang manis dan ada kejadian pahit. dan di pintu yang pahit
itu kita akan menemukan surga yang lebih indah.
Maka kita akan lebih bersyukur bukan karena merasakan manisnya
kehidupan namun karena merasakan pahitnya kehidupan.
KUNCINYA : BERSYUKUR ATAS SEMUA KEADAAN
kita hanya hidup dengan mengenal kata syukur maka lebih dulukan
kalimat Alhamdulillah.
para ulama mengatakan : “Segala puji bagi Allah atas semua keadaan”
maka tidak menunggu keadaan manis dulu untuk mengatakan
Alhamdulillah malah dalam keadaan pahit kita harus lebih mendalam
mengatakan Alhamdulillah. dan kita tidak boleh mengatakan alhamdulilah
untuk maksiat dan menujukkan keburukan kita.

Allah akan betul-betul melihat rencana kita, apapun rencana kita itu yang
terbaik.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 16 Oktober 2018

Mejelis taddabur At-Taghabun ayat 11


melihat apakah di wajah iman kita ada ridha dan ikhlas kepada Allah
ridha dan ikhlas itu adalah keharusan bagi orang yang mengaku beriman.
ini merupakan keniscayaan.
ridha dan ikhlas adalah dua kenyataan hidup yang akan melangkahkan kaki
kita sampai pada tujuannya
Ridha adan ikhlas ini ibarat sepasang kaki yang akan membut kita
sampai kepada tujuan hidup ini. Allah dengan segala keridhaannya hanya bisa
diperoleh dengan ridha dan ikhlas.
hidup bermula dari kejadian yang kita sikapi dengan RIDHA
darinya lahir amal-amal kebaikan yang kita tunaikan dengan IKHLAS
bukti kita ridha, apapun kejadiannya baik manis maupun pahit itu
melahirkan amal. itulah adalah ladang amal yang Allah berikan kepada kita.
Jika kejadian itu disikapi dengan ridha lalu dibuktikan dengan amal maka ridha
dan ikhlas ini akan membuat kita sampai kepada tujuan hidup.

RIDHA tanpa mengeluh


jika masih bisa mengeluh maka tandanya belum ridha. jika masih bisa
mengeluh dengan apapun yang terjadi didalam hidupnya maka ia belum
dikatakan orang yang ridha. Allah memberikan kita kesempatan untuk beramal
maka kita melakukan ladang amal ini dengan cara yang disukai oleh Allah.
ridha adalah lapang dengan buktinya yaitu menjadikan apapun menjadi
kesempatan beramal dan tidak menggunakan mengeluh.
IKHLAS tanpa kecewa
jika masih ada kecewa maka belum ikhlas.
jika betul ridha tanpa mengeluh dan ikhlas tanpa kecewa maka kan berlaku
rumus :
IKHLAS tanpa kecewa + RIDHA tanpa mengeluh = YAQIN
yakin menjadi hal yang sangat penting dalam hidup karena hidup ini
harus dijalani dengan yakin. jika menjalani hidup tanpa yakin maka hidupnya
mengambang. jika tanpa yakin maka akan menjadi masalah seperti shalat
membutuhkan yakin, menikah membutuhkan yakin dan yang paling tidak enak
jika segala sesuatu itu ragu.
yakin ada dimananya? di hati, maka ia ada di dalam diri, namuan betapa
banyak orang yang yakin tidak didalam dirinya, buktinya adalah jika ada datang
melamar itu menggunakan sepeda jadul dan menggunakan baju yang sudah
usqng dan tidak disetrika namun agamanya baik, hafal qur’an , maka apakah
kita yakin ke dia? karena tidak meyakinkan maka terkadang kita menjadi tidak
yakin maka ini yakinnya ada diluar. namun jka yang datang wajahnya tampan ,
menggunakan abju bermerek, naik mobil dan ketika sudah diliat dia lulus luar
negeri, punya pekerjaan dengan gaji 5000 US dolar maka orang inai
meyakinkan maka kita akan yakin dengan dia maka yakinnya kita ada diluar.
YAKIN adalah ketika kita yakin kepada yang tidak meyakinkan, bisa tidak?
jika iya maka ini yakin yang asli dan ada di dalam dirinya. orang zaman dahaulu
jika dilamar orang yang kelihatan tidak meyakinkan namun diterima karena
yakin, namun ini bukan yakin yang itu karena banyak orang yang kedatangan
banyak orang yang meyakinkan namun ketika sudah diterima ternyata mobilnya
rental, baju rental, sepatu pinjam temen.

Perjalanan menuju ridha dan ikhlas adalah perjalanan menuju

yakin
YAQIN itu membutuhkan 3 hal, yaitu :
1. Ats tsiqoh , artinya percaya (percaya yang didasarkan pada rasa percaya)
jadi rasa percaya yang tidak didasarkan pada apapun kecuali
pada rasa percaya itu sendiri. jika percaya karena ada alasan maka ini
belum bisa disebut dengan orang yang percaya karena ia percaya
dengan alasan yang ada. maka ini percaya apda sesuatu tanpa ada alasa
kecuali ia percaya. betapa banyak orang yang percaya pada nama jika
barang elektronik perusahan X itu pasti bagus. ini ada yang seperti maka
ini percaya tanpa alasan , namun tsiqoh yang membuat kita yakin,
adalah tsiqoh kepada Allah. begitu kita percaya ke Allah itu tidak butuh
alasan, kecuali yangd dipercaya adalah Allah. inilah tsiqoh yang
dibutuhkan untuk membuat kita menjadi orang yang yakin.

2. Ats Tasabaat ( percaya yang tidak pernah mengenal perubahan)


ini adalah bukti tsiqoh kita, maka jika ia betul betul tsiqoh maka
ini adalah tsabat yang artinya tidak mengenal perubahan. karena yang
seutuhnya percaya adalah percaya yang tidak pernah mengalami
perubahan dan di dalam hidup ini yang tidak pernah berubah adalah
Allah. sebenarnya tidak ada percaya kepada orang karena yang namanya
orang bisa saja berubah. jika percaya ke orang itu yang paling mungkin
adalah menduga ia baik dan yang namanya betul percaya itu hanya ke
Allah.
Percayakah kita jika rezeki itu dari Allah? iya percaya, jika betul
percaya maka seandainya bapak ibu pergi Jakarta untuk satu urusan

Selama 3 hari dan didompet bapa ibu ada uang 10 juta . maka terasa
nyaman karena ada uang 10 juta. Jika ternyata uangnya hilang dan
tersisa di dompet 20 ribu , maka rasa tenang dan nyaman itu berubah,
kenapa bisa berubah karena uangnya hilang? maka sebenarnya yang
kita percayai adalah uangnya, padahal uang itu berasal dari Allah lantas
kenapa ketika uang hilang ketenangan dan kenyamanan juga
menghilang maka selama ini kita mengatakan yakin bahwa rezeki itu
dari Allah adalah yakin yang bukan sebenarnya dan masih ada dusta
antara kita dengan Allah. maka yakinnya tidak bersifat tsabat dan
akhirnya tidak melahirkan asy syajaah.

3. Asy syaja’ah ini bukti jika kita sudah yakin. artinya berani secara bahasa.
( mau melakukan apa saja demi untuk yang dipercayai)
ada mahasiswa yang sehari-harinya tentu biaya dari orang tua, ortu rutin
memberikan 3 juta setiap bulan. suatu saat ia menelfon bahwa ada
teman yang membutuhkan pertolongan dan harus segera dibawa
kerumah skait namun butuh uang 2 juta. kata ayahnya , kasihkan uang 2
juta yang ada direkeningmu agar dia bisa cepat berobat” . si anak ini
maka akan memberikan uang 2 juta itu kepada temannya yang akan
operasi padahal jika dikasihkan ia tidak mempunyai uang namun ia
berani memberikan uang itu karena ia disuruh bapaknya dan ia tau itu
uang yang memiliki adalah bapaknya. dan yakin ini bersifat tetap maka
ia tsiqoh kepada ortu dan tidak berubah maka ia berani memberikan
uang tsb dan jika dikasihkan maka jelas ia tidak punya uang meskipun
resikonya ia tidak punya uang.
semua orang yang ada pada diri, kita semuanya dari Allah dan
yakin, maka agar tidak ada dusta kita dengan Allah, yakin itu dari Allah
dan menyuruh kita untuk infak dengan infak yang terbaik itu adalah
Allah yang menyuruh dan uangnya dari Allah. wujud infak terbaik adalah
uang yang nolnya paling banyak yang kita mampu. jika kita yakin maka
mengambil uang dari dompet itu akan ringan namun faktanya saya tau
yang menyuruh infak adalah Allah dan uang ini juga berasal dari Allah
namun ketika memberikan uangnya tidak mantap, dan terasa berat
ketika itu disandarkan kepada Allah, maka ini isyarat tsioqh kepada
orang tua lebih kuat dibandingkan tsiqoh kepada Allah, kenapa ini bisa
terjadi?
memang banyak hal unik didalam hidup ini , ketika kita melewati jembatan ,
yang kita butuhkan adalah jembatan yang selebar telapak kaki.dan yang
diinjak adalah atau bamboo saja, dan sebenarnya bamboo yang lain itu
mubazir karena faktanya kita hanya butuh satu bamboo untuk kita bisa
lewat, namun apa yang terjadi ketika jembatannya hanya satu bamboo? kita
tidak yakin akan selamat, kenapa?

Kita ini orang yang yakin atau belum kepada Allah?


terus harus dengan cara apa lagi?
padahal Allah adalah sosok yang meyakinkannya tapi kita tidak yakin?
jika ada orang yang sampai mengatakan “ saya kok tidak yakin ya?”

Allah itu kurang apa? Padahal Dia adalah zat yang sangat meyakinkan
buktinya adalah masih suka mengeluh, kecewa, cemas, khawatir padahal kita
tau ada Allah yang menjaga kita , melindungi kita.
kita belum yakin sepenuh kepada Allah
ini adalah hal yang sangat prinsip.
BAGAIMANA CARANYA ? AT TAGHABUN AYAT 11 MENJADI PANDUAN UNTUK KITA
JIKA KITA ingin yakin maka datangi mata airnya. ibarat kita haus dan ingin
minum maka kita harus datang ke mata air. lalu kita bertemu dengan air yang
jernih maka kita mantap untuk meminumnya. lalu ika kita ke sungai dan pas
diambil namun airnya kayak gitu maka kita tidak akan mantap meminumnya.
maka demikian pula jika kita ingin yakin maka datangi mata airnya. salah satu
mata air yang akan membuat kita yakin adalah at taghabun ayat 11 ini yang
bisa menjadi mata air yakin
“Tidak ada satu musibahpun yang terjadi karena izin Allah, Barang siapa yang
beriman kepada Allah maka Allah akan berikan hidayah ke hatinya, Allah
dengan segala sesuatu itu Maha Mengetahui”

dan jika hidayah itu ke hati maka akan yakin. maka orang yang belum
yakin , dia akan menimbang-nimbang , ini dikarenakan hidayahnya ada di akal.
kelak jika kita menemukan ayat ini mengandung dua unsur yaitu :
1. ayat qauliyyah  ayat yang wujudnya ucapan Allah, maka ayat ini
adalah ayat Allah jika dilihat dari teksnya
2. ayat Kauniyyah  jika dilihat dari isinya,

Pertanyaan:
lebih sering melakukan sunnah namun yang wajib tidak melaksanakannya dan
menyengaja dosa, dan merasa malu dan kotor dan selalu mengulanginya lagi di
kemudian hari, ada apa dengan ini?
jawaban :
Allah sampaikan pesan kepada orang seperti ini

“Wahai hambaku yang melampaui batas janganlah kalian


beputus asa dalam mengharapkan rahmat Allah”
jika kita buat dosa maka taubat dan berusaha untuk menahan untuk
tidak berbuat dosa dan jika mengulangi lagi maka taubat lagi dan intinya
jangan sampai putus asa. dan ini yang tidak boleh dilakukan dan
laukukan hingga hidayah itu ada sehingga sampai kemudian perlahan
namun pasti dan akan hidup dalam kebaikan. ibarat menyaring air kotor
maka butuh berkali –kali hingga menghasilan air yang jernih.
d
Tema : Tematik Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Didit P Jelajah Hati, Sabtu 20 Oktober 2018
Manajemen umur dalam perspektif Islam
Manusia makhluk paling mulia (17:70, At-Tiin: 4)
5 unsur hidup dalam manusia.
Kalau tumbuhan 1 nabatiyah
Kalau hewan 2 nabatiyah dan hayawaniyah, insting & syahwat, disamping punya
spontanitas ada selektivitas, ada libidonya
Basariyah, homo sapiens, zoon politicon, IQ, kreatifitas,
Nafsiyah, Stabilitas, emosi, jiwa, Ruhaniyah, dimensi spiritual,

Hidup bagi manusia menjalani alam :


1. Alam nafsiyah, ketika belum punya insting, syahwat, akan, otak belum
terbentuk, ruh belum ditiupkan, sebelum didalam rahim, kita pernah
bersyahadat, tauhid rububiyah, tentang adanya Tuhan. Yang bersyadat
jiwa. Al-Araf: al-Ankabut:61,
2. Alam Rahim, di assembling di rahim, lahir dalam keadaan fitrah
As-Sajdah 10-
3. Alam dunia, setelah di assembling, saatnya di ........al-Anbiya 35
4. Alam kubur, diurai kembali
5. Alam akhirat, kholidina fiiha abada, kekal abadi

Tidak hanya percaya kepada Allah, kita harus Ikhlas.


Yang paling penting itu alam dunia dan alam akhirat, keduanya harus sukses.
Di barzakh hanya penantian.
Al-Baqarah : 200. Dan kebanyakan manusia hanya minta dunia dan di
akhirat tidak dapat apa-apa.
Akhirat sifatnya pasti.
Tanda-tanda orang shaleh.. Al-Imran 113 & 114, mereka membaca ayat-ayat
Allah malam hari, orang sujud, beriman pada Allah dan hari akhir, aktif
dalam kegiatan amar ma’ruf nahi munkar, berlomba2 dalam kebaikan
fastabiqul khairat
4 pertanyaan:
1. Umur, untuk apa dihabiskan?
2. Masa muda, untuk apa dia pergunakan? SDM
3. Harta, darimana dan kemana ? Sarana, modal,
4. Ilmu, apa yang telah diperbuat dengannya? Konsep, landasan teoritis,
al-Araf.. wala taqfu maa laisalaka... Az-zumar 39 adakah sama orang
yang berilmu dan tidak berilmu

4 variabel kesuksesan hidup


Harapan hidup umatku itu 60-70 tahun Al-Hajj: 5. Ada yang kurang ada yang
lebih. Proses dialektika antara dua kekuatan internal, Ar-Rum: 54.
Adapun Nafsu dibagi menjadi 3 :
Nafsul amarah, tuntutan lebih mudah diakses daripada tuntunannya.
Nafsul lawwamah, STMJ
Nafsul muthmainnah, kualitatif daripada kuantitatif

Filsafat kematian seperti buah kelapa.


1. 0-20 tahun: disamping memapankan fujur, proses pertumbuhan,
meletakkan basis biologis sehat, otomatis ga usah dibahas. 3 tahun
mulai ditekankan untuk mengenal per..., satu anak perlu 3 ibu dan cukup
satu bapak, ibumu, ibumu, ibumu, bapakmu. Ibu kandung, ibu susu, ibu
guru, bapak menyediakan ibu kandung yang ikhlas, ibu susu yang tuntas,
ibu guru yang cerdas, maka ibu tidak perlu mencari nafkah,
jangankan wajib sunnah pun tidak, paling tinggi mubah, tergantung
variabel2nya, bisa jadi dapat pahala atau dosa. Tugas pokoknya
memberi ilmu, bukan hanya posyandu tadi tapi juga perlu guru. Kalo
dikasih ke si mbah hanya dapat asuhan. Pendidikan an-Nahl
Pendengaran mau mendengarkan ayat2 Allah, penglihatkan mau
melihat ayat-ayat Allah, dan hati mau memahami ayat2 Allah.....
2. 20-40 membenturkan idealisme diatas realitas. 40 tahun kita dapat
gelar al-amin, orang yang bisa dipercaya, orang yang punya wibawa
sosial. Minimal punya 6 target:
a. Mampu menyalurkan syahwat secara terhormat, kepada yang
sudah mampu bukan yang sudah mau,
b. Wal banin, menikah baru punya anak, fungsi reproduksi, anak
biologis, cari ilmu selesai, menikah baru punya anak
c. Punya harta dari emas dan perak, merasakan indahnya berjuang,
menikah itu berangkat dari modal diri bukan modal materi. Ikatan
nafs, pasangan diri bukan pasangan jabatan, pekerjaan dan
tabungan,
d. Punya kuda pilihan, kendaraan roda 4, kuat memikat, sudah
punya anak harus dilindungi,
e. Binatang ternak, karir menanjak, bisnis
f. Sawah ladang, nyicil ayem, sudah beres urusan dunia, itulah
perhiasan dunia, untuk modal akhirat
3. 40-60. Al-ahqaf:15,
a. Untuk mensyukuri dua kenikmatan 0-20 untuk orang tua, 20-40
untuk sendiri. Orientasi kepada ridhanya Allah, berharap kepada
namanya makhluk itu salah alamat.
b. Mulai befokus anak psikologis, berilah aku kebaikan anak cucuku
yang berkualitas. Saatnya untuk banyak bertaubat.
c. Membiasakan baca sayyidul istighfar minimal pagi dan sore.
d. Berserah diri, itu sudah sunnatulloh,
4. 60-akhir hayat,
a. Usia harapan hidup rata2 minimal, secara de jure sudah bukan
warga dunia, kalo de facto masih. Kita diberi dua isyarat
i. Mulai tidak butuh dunia
ii. Mulai tidak dibutuhkan oleh dunianya
b. Belajar meninggalkan dunia bukan belajar meninggal dunia
i. PR ayat al-munafiqun ayat 9-13/11?
ii. Mulai mengambil jarak dengan harta dan anak
iii. Memperbanyak sedekah
iv. Wakaf,
v. Ilmu kita yang manfaat sudah dituliskan di kaderkan
vi. Punya anak yang shaleh, biologis akademis*

Semoga Allah panggil kita dalam keadaan husnul khotimah


Tema : Taat kepada Allah dan Tempat : Aula Darush Sholihat
Menghindari Murkanya
Pemateri : Ust. Sunono Jelajah Hati, Selasa, 23 Oktober 2018

Menyelaraskan diri dengan perintah dan menunaikannya

dengan spontan, dalam keadaan mudah, dalam keadaan sulit,

dalam keadaan seneng, dalam keadaan ga suka.

Tidak mesti kita longgar dan seneng, tapi bisa jadi ketika kita

dalam keadaan sulit.

Perintah

Pelaksanaan

Pelaksanaan diakselerasikan dengan perintah.


Variabel-variabel Perintah :
 Waktu : misal shalat subuh di pagi hari, haji di bulan dzulhijjah,
membayar zakat saat nisab dan haulnya tercukupi.
 Pikiran : perintah sesuatu yang mengorbankan pikiran, kalo ngga
ga bisa. Harus dipahami, direnungkan, contoh perintah pembagian
warisan. Sejak zaman 1450 tahun yang lalu sudah ada pembagian,
penjumlahan. Memerlukan pikiran datangnya bulan dengan ilmu hisab.
Dari Kemenag mengeluarkan dengan Sin, Cos, Tan.
 Kekuatan : Misal perintah ibadah haji saat musim panas. Itu
membutuhkan tenaga. Pada perang Tabuk, Rasul melakukan perjalanan
ribuan kilometer. Hijrah 5oo km.
 Biaya : ada harus pake biaya, contoh yang paling sederhana
misalkan shalat, harus menyediakan perangkat alat shalat.
 Perasaan : seringkali perintah Allah tu perasaan. Kita sukanya dandan
jahiliyyah, itu ga boleh

Variabel-variabel Pelaksanaan :
 Biaya : sanggup atau tidak tergantung keimanan kita (contoh
rokok bisa yang lain belum bisa). Mau pake apa, menunjukkan ketaatan
kepada Allah (ada yang untuk rumah berani jutaan, untuk nabung haji
belum bisa).
 Perasaan : perasaan kita kadang ga seiring dengan perintah Allah
SWT.
 Waktu : waktu ronda sampai jam 3, harus diakselerasikan. Saya
ga bisa shalat dhuhur karena itu masuk jam kerja, terserah bagaimana
mengakalinya.
 Kekuatan : minimal standar haji itu ga ngapa2in*
 Pikiran : ketika kita diberi pikiran yang agak rumit maka disitu kita
lakukan akselerasi.

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah
dan larangan), lalu Ibrahim menyempurnakannya. Allah berfirman:
“ Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”.
Ibrahim berkata: “(dan saya mohon juga) dari keturunanku”.
Allah berfirman: “JanjiKu (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.
(Al-Baqarah: 124)
Tema : Menguatkan Harapan Akhirat Tempat : Aula Darush Sholihat
di atas Harapan Dunia
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 27 Oktober 2018

Ketika harapan akhirat lebih kuat daripada harapan dunia, kita akan
memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.

Agar hidup ini terus berjalan, kita perlu harapan dunia. Tapi hidup di dunia
harus memiliki tujuan yang pasti, maka kita perlu harapan akhirat. Karena,
dunia adalah kampung persinggahan, tempat kita melangkah menuju
tujuan yang pasti yakni akhirat.

Menata mata dan meniti hati, adalah kunci untuk meraih hidup
yang hakiki. Hidup hakiki bisa membawa kepada tujuan surga.
Hidup hakiki adalah hidup yang dijalani sesuai dengan maksud
dan tujuannya.

Dan tiadalah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka
beribadah kepada-Ku (QS. Adz Zariyat :56)

Maksud dan tujuan hidup adalah untuk ibadah. Ibadah ialah beramal baik
semata-mata karena ingin menghamba kepada Allah. Amal baik itu luas,
bisa vertikal, bisa horizontal.

Ketika merasa percuma, tidak ada nilai ibadah dalam amalnya. Misal, sudah
satu tahun berdoa meminta jodoh, tapi tak kunjung datang, lalu dia merasa
percuma. Bila kita mau introspeksi, kita akan merasa amal-amal kita belum
sepenuhnya bernilai ibadah.
Karakteristik amal yang bernilai ibadah:
1. Beramal hanya karena Allah suka
Berobat ketika sakit, tidak ada motif lain selain Allah suka. Ada makna
apa dibalik sakit? Mungkin banyak dosa tapi tak kunjung taubat,
sedang dibersihkan oleh Allah. Ketika terjadi penurunan ibadah ketika
sakit, kita berusaha sehat, agar bisa puasa lagi, shalat malam lagi, dll.
Sakit menjadi kebaikan yang Allah berikan kepada kita. Orang yang
memahami ini, kalau kena musibah lebih banyak mengambil hikmah
daripada sibuk berdoa agar Allah angkat musibahnya.

Kalau menghafal Quran dan merasa bangga dengan hafalannya,


hanguslah pahalanya. Kenapa bisa hafal Quran? Bukan karena kita
menghafal, tapi karena karunia Allah.

2. Dengan cara yang paling Allah suka


Kalau bisa infaq 10.000 tapi infaq hanya 5000, itu belum melakukan
dengan cara yang paling Allah suka.

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa1


Bertakwalah kepada Allah semampu kalian2

Dua ayat itu tampak bertentangan ? Tidak, arti mastatha'tum = dengan


mencurahkan seluruh kemampuan kalian. Itu lebih tepat dari
'semampu kalian.
3. Dengan hati yang sangat suka
Semakin pahit amalan itu, semakin suka.

Kesimpulannya, amal bernilai ibadah bila sepenuhnya menyandarkan


amal dan hasil amal kepada Allah.

Menolak lamaran?
Misal, ketika sedang menghafal Quran, dilamar. Ketika menolak,
bukan berarti membiarkan fitnah terjadi. Karena, menghafal Quran itu
termasuk ibadah, datangnya lamaran bisa jadi adalah gangguan.
Ketika menikah kemudian terputus menghafalnya, tak apa menolak.
Hadits mengenai menolak lamaran perlu disikapi secara proporsional.
Fokusnya tetap kepada Allah, bukan semata-mata kepada lamaran.

Kenapa mengaji?
Ingin mendapat ilmu. Itu jawaban yang masih riskan. Karena, bisa jadi
ketika ustadznya tiba-tiba diganti karena berhalangan hadir, ada rasa
kecewa, ada rasa menyesal datang, dsb.

Memberikan baju kepada anak


Ya allah, anak ini titipanmu. Masa saya memberinya baju yang jelek.
Ya Allah, anak ini adalah titipanmu. Saya harus jaga. Agar dia tidak
memandang dirinya dari baju. Maka saya beri dia baju sederhana agar
dia tidak sombong.
QnA
1. Saya punya teman yang suka membanggakan saya. Beberapa kali merasa
sombong karena itu. Bagaimana mengatasi itu?

Umar bin Khaththab memiliki saran untuk mengatasi teman seperti itu.
Beliau mengungkapkan dengan bahasa personifikasi. "Taburkan pasir ke
wajahnya." Artinya, cegahlah.
Mohon pada Allah. Ya Allah, bagiku, ini ujian dari-Mu.

Dalam Kitab Al Hikam, Ibn Athaillah mengatakan bahwa salah satu tanda
diterimanya amal ialah dibuatlah orang-orang memuji kita. Maka,
bahagianya kita bukan karena pujiannya, tapi karena Allah menerima amal
kita. Sebesar apapun pujian manusia, nilainya biasa. Seperti ketika kita
dipuji teman kuliah, biasa saja. Beda ketika dipuji dosen (orang yang
kapasitasnya di atas kita), lebih bernilai.

Dipuji rajin shalat, yang muji gak pernah shalat, maka tak ada nilainya.
Manusia tidak pernah lepas dari salah dan kurang. Aneh ketika kita bangga
dengan orang yang sama kurangnya dengan kita.

Pujian itu, sebenarnya, Allah menutupi kekurangan kita. Sehingga


orang-orang memuji. Padahal ketika tahu satu saja kesalahan kita, bisa jadi
seperti setitik nila yang merusak susu sebelanga. Kalau dipikir-pikir,
keburukan kita lebih dari setitik nila, tapi Allah menutupnya. Ketika kita
dipuji dengan pujian yang tidak cocok dengan kita, malu. Pujian itu seperti
sindiran “Nggak tahu aja aslinya saya”
Kalau dihina pun, tidak sakit hati. Penghinaan orang kepada kita tidak
seberapa dengan kehinaan kita yang sesungguhnya.
Hanya sepersekian. Kalau tersinggung, itu karena belum paham betapa diri
banyak kekurangan.

2. Bagaimana ketika orang tua bangga memiliki anak yang seperti ini dan
seperti itu?
Kalau kita sebagai anak, kita bisa minta doakan kepada orang tua untuk
tidak membangga-banggakan ke siapapun. Kalau syarat ini tidak dipenuhi,
mendingan saya tidak usah berprestasi. Karena, kasihan juga kalau orang
tua ujub dengan anaknya. Nilai amal orang tua mendidik anak bisa hangus
dengan membangga-banggakan tadi.
Tema : Yaqin Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 30 Oktober 2018

Ridha dan Ikhlas sungguh keduanya adalah keniscayaan hidup

yang akan melangkahkan kaki kita sampai pada tujuannya.

Sesuatu yang mutlak adanya, itu niscaya. Kalau untuk mahasiswa, niscaya ia
belajar. Hidup berarti melewati kejadian demi kejadian. Hidup tidak mungkin
lepas dari kejadian, hidup tidak mungkin lepas dari amal. tidak ada sikap yang
tepat untuk sebuah kejadian selain ridha, tidak ada sikap yang tepat untuk
sebuah amal kecuali ikhlas. Untuk bisa ridha Allah menyiapkan
Tujuan kita hidup:
ALLAH DENGAN SEGALA KERIDHAANNYA.
Hanya bisa kita peroleh dengan ridha dan ikhlas.
Tidak mengeluh dengan kejadian dan tidak kecewa dengan amal. Ia tidak
akan pernah kecewa dengan semua amal yang dia lakukan. Bagi orang yang
ikhlas itu tidak kenal yang namanya kecewa.

Kelak kita akan menjumpai jika ada orang yang ridha tanpa mengeluh dan
ikhlas tanpa kecewa itu sama dengan yaqin.

Kita disuruh jalan dari sini ke Parangtritis tapi dalam keadaan tidak ridha,
kemungkinan mengeluhnya besar apa ngga ? Besar. itu karena masalahnya dia
tidak yakin, orang jadi gampang mengeluh.
Yaqin kah kita kalau ada pahala yang lebih besar yang sesuai dengan pembantu
dengan gaji pembantu yang tidak sesuai dengan keinginan.
Perjalanan menuju ridha dan ikhlas sama dengan yaqin.
Yaqin itu punya pilar.

SUDAH YAKINKAH KITA KE ALLAH?


Dunia bukan tempat kita tinggal, suatu saat kita akan pulang. Kita
punya kampung sendiri namanya akhirat. Pergi ke kampung dunia
sudah berapa lama, sudah pengen pulang belum? Ini menjadi
semacam ciri bahwa kita belum sepenuhnya yaqin ke Allah.

Ada orang nyebrang parit dua meter tapi dia tidak yaqin, apa akibatnya. Modal
segala sesuatu dalam hidup ini adalah yaqin. Modal menikah adalah yaqin,
bahwa dia adalah jodoh yang terbaik untuk saya.
Karena itu menjadi penting kalau kita yakin kepada Allah. kalo orang yakin ke
Allah makan dia akan menyandarkan segala sesuatu kepada Allah. kita duduk
didepan tembok, kita yakin kalo temboknya kuat, kita berani menyandarkan
badan kita ke tembok itu.
Menyandarkan segala sesuatu ke Allah itu ada caranya. Banyak orang yang
salah menyandarkannya, karena dia tidak tahu caranya. Ada 3 hal yang bisa kita
sandarkan ke Allah SWT:
1. Alam dan peristiwa alam. Kita semua tahu hidup ini tidak lepas dari
peristiwa alam. Kita menghirup itu udara alam, kita menginjakkan kaki
ke tanah itu bagian alam, kita mandi menggunakan air dari alam. Hidup
ini pergumulan dari peristiwa demi peristiwa. Kalau orang hidup tidak
mau menghadapi peristiwa2 berarti dia tidak mau hidup. Nabi kita
mengalami banyak peristiwa dalam hidupnya sehingga menjadi sejarah.
Jadi kalau hidup kita mau jadi sejarah makanya kita harus siap
menghadapi peristiwa. Jadi inilah pertama yang bisa kita sandarkan ke
Allah. Bagaimana cara menyandarkannya? Dengan cara Al-Imran
191,192 dst. Setelah mentafakkuri yang Allah ciptakan, terucaplah “ Ya
Allah, tidaklah Engkau ciptakan semuanya ini dengan sia-sia” “Robbanaa
maa kholaqta Hadzaa baa thila”.Dengan begini kita tsiqoh dan tsabat
kepada Allah.
Kenapa kadang alam seperti tidak mau hidup bersahabat, karena
mereka bertasbih tapi kita tidak. alam tidak menjadikan kita menjadi
bagian dari mereka. Buktinya banyak. Waktu lalu Rasul di kejar Suroko,
siapa yang bisa menangkap Rasul, ia akan mendapatkan 100 ekor unta.
Sudah jarak dekat di bantu oleh tanah, sehingga tidak jadi. Di gua tsur
dibela burung dan laba-laba.

2. Semua amal. dengan cara apa? Lanjutan “robbanaa maa kholaqta...”


yaitu “subhaanaka... kalaulah semisal shalat, itulah tasbih kita ke Allah,
ngaji kita itulah tasbih kita ke Allah, dagang.... inilah tasbih saya ke Allah.
karena dagang tasbih kita ke Allah, mungkin ga kita menipu? Ngga.
Boleh ngga dagang itu mencari untung? Boleh sih boleh, tapi nanti akan
berkurang esensi tasbihnya. Orang kalo dagang biar untung, kalo
dagangnya ga untung, ujungnya dia kecewa, tidak bernilai tasbih. Kalo
niat dagangnya untuk bagian dari tasbih saya ke Allah, saya hanya
pengen beramal baik ke Allah dengan dagang, terus ga untung, masalah
ngga? Ngga. Maka itulah ketika dagangnya untung ia mengucapkan
“subhanallah”, kalo dia besoknya rugi ia juga mengucapkan
“subhanallah” juga. ini sama-sama tasbih, karena memang dagang ini
bagian tasbih saya ke Allah.
Pantaskah amal jelek itu disandarkan ke Allah, tidak melakukan dosa
sama dengan tasbih. Semua amal itu harus bernilai tasbih. “Sabbaha
lillahi maafissamawaati...” semua yang di langit dan di bumi bertasbih.
Kita posisinya bersama mereka.

3. Buah amal. buah dari amal itu tidak disandarkan ke Allah. Lindungi kami
dari adzab neraka, orang. Contoh mahasiswa belajar, ipknya 3,99. Terus
temen2nya bilang, ‘kamu kok luar biasa ipk 3,99’, ‘iyala saya babak
belur belajar’, ia menyandarkan kepada belajarnya, akibatnya dia
sombong, dia ingin dipuji, amal baiknya justru mendapatkan adzab.
Riilnya belajar itu bagian dari tasbih saya ke Allah. “faqinaa ‘adzaa
bannaar”. Hasil ini sepenuhnya dari Allah swt. Untung dalam berdagang
itu rejeki dari Allah. sehingga kalo seandainya dagang kok ga ada
untungnya, masalah ga? Oh ngga, Allah belum kasih rejeki aja. Sehingga
yang dilakukan tetep kembali ke Allah swt. Bapak bekerja biar dapat
apa? Biar dapat ridha Allah.

Inilah yang sebenarnya diingatkan oleh Allah pada At-Taghabun ayat 11 ini
menjadi mata air yaqin. Kita ingin mendatangi yakin ini. dilanjutkan di pekan
yang akan datang.

MERASAKAN NIKMATNYA YAQIN DI MATA AIRNYA


Tema : Konsep Balasan Amal di Dunia Tempat : Aula Darush Sholihat
#2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 03 November 2018

Pembahasan pekan kemarin terkait dengan Melabuh Damai dalam


Rengkuhan Ridho-Nya. Tentang ini ada salah satu hadist Nabi SAW, yang hadist
ini sangat singkat tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Rasulullah dulu
menyampaikan hadist ini sebagai pesan yang harus dijaga. Beliau
menyampaikan kepada seorang anak yang dikala Rasulullah wafat usianya baru
11 tahun. Berarti beliau hidup bersama Rasulullah di usia yang sangat belia.
Tapi sosok ini sangat menguasai ilmu yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
Beliau menyimpan betul semua ilmu yang Rasulullah ajarkan kepada beliau.
Beliau adalah sosok yang sangat dekat dengan Rasulullah dan merupakan
sepupu Rasulullah. Berarti bapak beliau dan bapak Rasulullah ini kakak beradik,
namanya yaitu Abdullah bin Abbas.
Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan merupakaan hadist yang
hasan shahih, yaitu “Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu”
Ini hadist sangat amat kita butuhkan. Karena kita hidup butuh penjagaan
Allah. Nah, Rasulullah menyampaikan kalau kita ingin dijaga oleh Allah, maka
kita perlu menjaga Allah. Bukan seperti kita menjaga anak atau barang-barang
kita. Makna jagalah Allah disini artinya ikhfadz awaamirallahi wanawaa hiyahu,
yaitu menjaga perintah-perintah Allah dengan cara melaksanakan perintah
Allah dan yang harus kita jaga adalah larangan-larangan-Nya dengan cara
menjauhinya.
Inilah makna dari menjaga Allah, yaitu melaksanakan perintah dan
menjauhi larangannya. Kalau kita menjaga Allah dari dua sisi ini, Allah akan
menjaga kita.
Kalau ini kita lakukan, Rasulullah mengatakan “yafadzka” bicara soal
penjagaan Allah, kita sangat membutuhkannya, karena setiap waktu hidup
manusia selalu berada dalam bahaya. Seperti sekarang ini, ada bahaya yang
mengancam kita.
Yang diatas ini (Abi menunjuk atap) sebenarnya bahaya bagi kita. Mungkin
saja yang diatas ini roboh. Tapi nggak roboh. Kita yakin, bukan karena
semata-mata bangunan ini kuat tapi inilah salah satu bentuk penjagaan Allah.
hidung dan telinga ada lubangnya, kalau buat sarang semut cocok nggak?
Cocok saja. Mungkin nggak? Mungkin. Tapi dari waktu ke waktu nggak ada
semut kesasar masuk ke lubang hidung. Kenapa? Karena Allah menjaganya.
Bicara soal hidup bahaya, salah satunya tanah longsor. Kemarin, Allah
sudah menampakkan kepada kita betapa bahayanya alam, contohnya gempa,
tsunami. Belum lagi kebakaran, kecelakaan. Semua itu bahaya. Tapi, apakah
semua bahaya itu membahayakan?Kenyataannya, kita menemukan bahwa
tidak semua bahaya itu membahayakan. Sakit itu tidak selalu bahaya, sebab itu
bisa menghapuskan dosa-dosa kita. Kematian itu bahaya nggak? Bahaya. Tapi
apakah membahayakan? Tidak. Sebab bukankah kematian itu pindah dari alam
dunia ke alam akhirat yang lebih baik? Maka itu tidak membahayakan.
Kebakaran itu bahaya. Tapi tidak semua kebakaran itu membahayakan.
Kalau begitu, kalau tidak semua bahaya itu membahayakan
makaapabahaya yang membahayakan? tentu kita berlindung dari semua
bahaya, dari bahaya sakit, kecelakaan, tapi ada yang membuat kita berlindung
dari Allah, yaitu tidak ada bahaya kecuali yang membuat hidup manusia

“bermasalah” dengan Allah swt.


Kalau sampai manusia melakukan satu tindakan yang tindakan tersebut
membuatnya bermasalah ke Allah, maka itulah bahaya sesungguhnya. Kenapa?
Sederhana, kalau ada seorang anak bermasalah dengan orangtua, atau
menantu bermasalah dengan mertuanya. Lalu, suatu ketika dia harus
pulang bertemu orang tua atau mertua,akan jadi masalah nggak? Masalah.
Demikian pula, jika ia bermasalah ke Allah, suatu saat kita akan kembali ke

Allah, akibat dari orang bermasalah adalah ia akan susah mendapatkan


husnul khatimah. Dan husnul khatimah itu peluangnya hanya akan dimiliki
oleh orang yang tidak bermasalah dengan Allah swt.
Ada mahasiswa bermasalah dengan dosen, lalu temannya memberi tahu
“dosen A memanggil kamu” kita sampaikan pesan dosen ke teman kita. Maka
teman kita akan merasa takut karena ia bermasalah dengna dosen. Apalagi
kalau orang hidup bermasalah dengan Allah. soal hidup bermasalah dengan
Allah itu ada tingkatannya. Itulah yang menjadi bahan muhasabah kita.
Apakah saya ada masalah dengan Allah?3 tingkatan hidup bermasalah
dengan Allah:
1. Hidup jauh dengan Allah
Kita hidup numpang dirumah orang. Numpang saja nggak enak. Lalu kita
bermasalah dengan yang punya rumah. Kebayang susahnya? Apalagi kalau
yang punya rumah bilang “kalau terus terusan begini, keluar saja” kita ini
dibumi milik kita atau milik Allah? milik Allah. Kita ini numpang dibumi
milik Allah.
2. Hidup terpisah dengan Allah
Ini lebih dalam lagi. jauh dengan Allah saja masalah apalagi terpisah.
Dan yang lebih parah lagi adalah yang ketiga.
3. Hidup terputus dengna Allah
Inilah yang paling berat.

Apakah tiga tingkatan ini ada pada diri kita?


Apa indikasi dari ketiganya:
1. 3 Indikasi hidup jauh dengan Allah
a. Berat melakukan kebaikan, ringan melakukan keburukan
Baca Al Quran berat, sholat berjamaah berat. Tapi kalau sudah
melakukan keburukan ringan, contohnya cerita jelek orang lain,
berbuat sia-sia, bohong, meninggalkan sholat. Missal ada kotak
infaq sudah kelihatan disebelah kanan bergerak ke kiri. Posisi kita
duduk selisih dua dari sebelah kiri. Lalu oleh orang yang selisih dua
dari kita langsung ditarik kebelakang, kita malah mengatakan
“alhamdulullah.”
b. Tidak ada rasa dalam kebaikan
Jadi hambar saja ketika melakukan amal kebaikan. sholat
tahajud hambar.
c. Tidak menyesal dengan keburukan atau tidak menyesal saat hilang
kesempatan berbuat baik
Tidak tahajud tidak ada penyesalan, belum infaq tidak menyesal.
Tentu ini untuk kita. Tidak untuk menilai orang lain.

2. 3 Indikasi hidup terpisah dari Allah


a. Memandang keburukan sebagai kebaikan
Kalau orang memandang keburukan sebagai kebaikan makaia
sudah terpisah dengan Allah swt. Misalnya “pacaran kan baik butuh
saling mengenal. maka butuh ketemu. Harus jelas siapa yang mau
menikah dengan saya.” Menganggap pacaran itu baik adalahciri
hidupnya terpisah dari Allah swt.
b. Merasakan pahitnya kebaikan
Baca Quran itu nggak enak, imam baca panjang nggak enak.
c. Merasakan manisnya keburukan
Cerita jelek orang lain itu ada kepuasan tersendiri, ketemu ikhwan
itu senyum memandang wajahnya yang tampan ada rasa enak,
duduk berdua dengan lawan jenis merasa suka.

3. 3 Indikasi hidup terputus dari Allah


a. Membenci kebaikan dan Ahli kebaikan
Ada orang dimobilnya tertempel stiker tauhid, rasanya benci.
Tidak suka. “ini yang punya mobil radikal” berat sekali kalau sudah
terputus begini. Jadi kalau ada orang baik, difitnah. Dan dengan
orang lain difitnah ini menjadi hancur tetapi orang yang memfitnah
merasa senang. Maka sudah jelas ini terputus dari Allah swt.
b. Membanggakan keburukan dan ahli keburukan
Bisa menggaet kembang kampus, itu dibangga-banggakan. Dan
membanggakan ahli keburukan. Jadi, orang buruk masuk koran
malah dipuji, disanjung.
c. Mengajak keburukan, mencegah kebaikan
Ini beda dengan yang hidupnya tidak bermasalah dengan Allah
swt. Beda dengan yang mencintai kebaikan, ketemu orang sholih,
senang.

Dari kriteria ini, kita bisa mengambil kesimpulan. Lebih simple lagi tiga
tingkatan indikasi hidup bermasalah dengan Allah:
1. Hidup jauh dari Allah, akibatnya tidak menyesal dengan dosa
Kita dengan si A hubungannya jauh. Suatu saat kita menginjak sandal
dia. itu kesalahan. Si A bbilang “maaf itu sandal saya jangan diinjak”
mungkin kita tidak akan menyesal karenahubungan ia jauh dari kita.
2. Hidup terpisah dari Allah, akibatnya merasakan nikmatnya dosa
3. Hidup terputus dari Allah, akibatnya mengajak ornag lain berbuat dosa
Kadang, tidak menyesal dengan dosa yang terrjangkit dalam diri kita. Sekarang
kita ingin bicara tentang sebab. Orang yang hidupnya jauh dari Allah,
penyebabnya apa?
Siapa biang hidup bermasalah dengan Allah? ini tidak bisa dipungkiri, soal
hidup bermasalah dengan Allah itu tidak akan lepas dari Setan. Siapa yang
paling berbahaya dalam hidup kita? Setan. Sebab bahaya yang ditimbulkan dari
setan adalah bahaya yang betul-betul membahayakan. Tentang setan ini,
memang Allah pernah mengungkapkan bahwa ia memiliki iblis. Tentang iblis ini
Allah pernah bertutur, dalam sebuah ungkapan yang iblis katakan setelah iblis
diusir dari surga karena tidak mau bersujud kepada adam.
Iblis mengatakan di surat Al Hijr ayat 39, “Wahai Rabb-ku, oleh karena
sebab Engkau nyatakan aku ini sesat sungguh dan sungguh akan aku tazyin,
mereka manusia di muka bumi. Dan sungguh serta sungguh akan kami ighwa’”
jadi setan ini memiliki 3 tekad kepada manusia. Strategi iblis dan diikuti oleh
pengikutnya, yaitu:
3 khuthuwat syetan yang membahayakan hidup manusia
1. At-Tazyin (menghias-hiasi)
Tipu daya setan yang membuat manusia tertarik kepada
keburukan. Artinya menghias-hiasi. Yang dihiasi adalah keburukan yang
ketika setan melancarkan strategi tazyin banyak manusia yang
melakukan keburukan. Kalau nggak ada tazyin nggak akanmungkin
manusia berbuat buruk. Yang namanya dosa, mana yang lebih kotor dari
dosa dan kotoran? Dosa. tapi kenapa manusia bisa melakukan
keburukan? Ada tazyin yang dilakukan oleh setan. Missal, ada kotoran
ditaruh di nampan. Dihiasi. Orang yang nggak paham akan menganggap
itu kue bolu. Maka kira-kira begitulah at tazyin. Akhirnya orang melihat
keburukan itu sebagai kebaikan.
2. Al Ighwa’ (menyesatkan)
Awalnya akan dilemparkan strategi tazyin, setelah itu setan akan
melembarkan ighwa’. Yaitu tipu daya setan yang membuat manusia
menikmati keburukan. Manusia menyadari bahwa ia tersesat, orang
yang sebenarnya tersesat tetapi tidak merasa tersesat. Tidak menyadari
bahwa yang ia lakukan adalah keburukan. Karena kalau at tazyin saja,
maka ketika setan bisa menyesatkan ornag, orang akan segera sadar.
Maka agar orang ini tidak cepat sadar lalu diberi Al Ighwa’. Dia merasa
melakukan keburukan tapi ia tidak menyadarinya.
3. At-tasytin (penyetanan)
Tipu daya setan yang membuat manusia mau menjadi kaki
tangan syetan. Jadi, setan belum puas jika manusia senang dengan
keburukan. Tapi setan ingin manusia menjadi bagian dari mereka.
Karena setan yang jadi anak buahnya iblis, mereka merasa memiliki
banyak program yang kalau mereka sendiri yang melakukannya pasti
gagal. Jadi mereka membutuhkan manusia, agar mampu
melakukannya. Contohnya, konser music (ada khamr, pergaulan bebas).
Misalnya, panitianya setan, pemusiknya setan, jika tempatnya dikuburan,
maka tidak ada yang manusia yang mau hadir. Biar orang orang mau
datang, maka “ini perempuan wajahnya cantik, suaranya bagus.”
dihembuskan at-tazyin, al ighwa’. Dijanjikan kepada orang tersebut kalau
mau menyanyi dibayar mahal. Publikasi medsos. Dihari H banyak yang
datang.

Dari 3 strategi ini, kita bisa memahami bahwa :


 At Tazyin menyebabkan hidup kita jauh dari Allah
 Al Ighwa’ menyebabkan hidup terpisah dari Allah
 At Tasytin menyebabkan hidup terputus dari Allah
Allah menyebutkan bahwa setan itu ada dua, ada setan dari kalangan jin
dan setan dari kalangan manusia. Paling bahaya adalah jika at tazyin ini
sasarannya adalah penguasa.

Terapi mengatasi hidup bermasalah dengan Allah:


1. Hidup jauh dari Allah: segera bertaubat dari Allah. dan taubat itu harus
segera. Kenapa? Karena kita tidak tahu kapan ajal kita tiba. Mungkin
nggak ajal itu datang minggu depan? Mungkin. Tapi bisa jadi ajal itu
datang lebih cepat lagi. karena naudzubillah, jika ajalnya datang tapi ia
belum bertaubat. itu berat sekali. Kalau pesan nabi, jika berbuat dosa
maka langsung saja bertaubat. Kira-kira kalau semisal nggak sengaja
tangan kita menyenggol kotoran kita akan langsung membersihkanya
nggak? Iya. Lalu bagaimana dengan dosa?

Tidak ada yang akan menunggu seminggu lagi. artinya logis jika
bertaubat itu harus disegerakan. Ada sebuah kisah dari seorang
penguasa yang sangat dzolim dan tiba-tiba ia mati. Dipanggilkan tukang
gali kubur yang professional. Digali dengan galian yang bagus. tapi pada
galian yang terakhir, tiba-tiba muncul ular. Ularnya lain daripada yang
lain. diperhatikan betul, ah ini ular bermasalah. Lalu mereka menutup
kubur tersebut. Dicari tempat lain, lalu muncul lagi. sampai 30 galian.
Tentu penggali ini lelah. Bingunglah orang-orang. Lalu ditanyakan ke
seorang alim, apa kata seorang alim? “kuburkan sang penguasa itu
bersama ular yang ada” jadi kuburnya penuh dengan siksa.
2. Barangsiapa yang beramal baik dalam keadaan dia punya dosa yang
belum ditaubati, maka kebaikannya hanya dinilai sebagai penebus
dosa.
Misal, mengadu domba, berzina, mencuri. Tapi nggak mau taubat. Lalu ia
melakukan kebaikan, maka amal tersebut hanya sebagai menebus dosa
yang ia lakukan. Karena itu boleh jadi nanti di akhirat, amal baik
manusia yang ditimbang. Missal, amal baiknya 90.000 dan
keburukannya 100.000 karena ia belum bertaubat, maka ia akan ke
neraka dulu. Tapi jika ia sempat bertaubat, maka 100.000 ini akan
dihapus oleh Allah. Dari itu, kita harus segera bertaubat kepada Allah.

Apa tanda-tanda taubat kita diterima oleh Allah? tanda hati kita telah kembali
putiH
1. Ringan dalam kebaikan
2. Setiap kebaikan membuat diri merasa semakin dekat dengan Allah
3. Tidak ada perih dan pedih dalam pahitnya hidup

Semua diterima dengan lapang dan ridho, ikhlas. Itu ciri bahwa bekas dosa
sudah terhapus dari diri kita. Apa saja syaratnya?
1. Adanya penyesalan
“kenapa dulu waktu SMA saya nggak sholat? Kenapa pergaulan saya waktu
SMA tidak terjaga”
2. Berjanji tidak mengulanginya
3. Istighfar
4. Jika berkaitan dengan manusia maka harus meminta maaf.

Mudah-mudahan hari hari kedepan adalah hari hari yang selalu diisi dengan
taubat kita kepada Allah SWT.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik yang Tak
Pernah Redup #3
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 06 November 2018

Perbedaan antara orang beriman dan tidak beriman adalah yakin. Betul-betul
kita melakukan apapun karena yakin ke Allah.

Shalat dan baca quran karena yakin.


Yakin bahwa baca quran ada manfaatnya.
Yakin zikir ada manfaatnya.
Dimana yakinnya kita kepada Allah. Orang yang yakin kepada Allah
itulah orang beriman.

Melihat apakah di wajah iman kita ada yakin kepada Allah. Kalau yakin, dagang
bukan untung mencari keuntungan. Kalau ada keuntungan, orang beriman
meyakini bahwa itu rezeki dari Allah SWT. Bicara soal yakin bahkan Ali Bin Abi
Thalinb mengatakan iman keseluruhannya adalah yakin. Yakin adalah hal yang
paling pokok di dalam iman. Kalau iman itu wajah, yakin adalah pipi.

YAQIN adalah nilai-nilai hidup yang membuat seseorang mukmin terikat dengan
Allah. Orang kalau yakin, hidupnya akan bernilai. Manusia dilihat dari nilai diri
daripada harga diri. Tetapi manusia melihat dari harga diri, makanya manusia
merasa marah kalau harga dirinya diinjak-injak. Harga diri manusia bukan
urusan manusia. Kalau kambing punya harga diri, harganya bisa 2 juta.

Akan berbeda jika kita membantu dengan yakin, dan akan muncul ide, kita
ambil uang 20 ribu itu tidak dikasihkan ke kasir dan tidak dikasihkan ke ibu,
lalu kita jatuhkan ke bawah, dan begitu jatuh lalu bilang ke ibu, dan si ibu itu
akan menengok melihat uang 20 ribu. Lalu, Ia akan menyimpulkan uang itu
adalah uang beliau padahal itu adalah uang kita. maka itu artinya, kita betull
betul beramal cukup hanya Allah yang melihat.
Jadi jika bapak bapak ingin menambahkan uang belanja untuk istri caranya
gimana? caranya ketika istri lagi tidur lalu ambil dompetnya, terus masukkan
uang 200 ribu dan dikembalikkan ke tempat semula, pas besoknya istri buka
dompet kaget kenapa ada uang 200 ribu,
maka si istri akan menyimpulkan, “oh kemarin saya salah hitung’.
maka jika suami melakukan ini rugi ga? ini tergantung rasa yakinnya kepada
Allah, cukup allah jika ini adalah amal dan bagi saya tidak ada masalah.

maka orang yang yakin itu terikatnya hanya kepada Allah, tentu ini tidak berlaku
untuk amal yang tidak bisa pasti akan dilihat oleh orang lain.

Kita beramal hanya untuk Allah yang lihat.


Orang yang beriman itu keterikatannya dengan Allah SWT. Amal ini tidak bisa
dilakukan untuk amal yang pasti dilihat orang misal salat jamaah dan kajian.

YAQIN ADALAH buah dari bertemunya 3 karunia (semuanya ada di


alquran) :
1. Jiwa Muthmainah
Allah memberikan kita jiwa dengan sifat muthmainah. Yang arena jiwa
muthaminah ini yang membuat kita tidak isa melupakan kampung asal jiwa
yaitu akhirat. jika ada orang di dalam dirinya bersemayang jiwa
muthmainnah maka ia tidak akan pernah lupa dengan namanya kampung
akhirat. karena jiwa asalnya dari sana. jiwa muthmainnah akan selalu
merasa tenang bersama Allah. jika kita masih muthmainah jika kita ada
masalah, persoalan namun kemudian kita ingat Allah maka akan langusng
tenang. karena nanti pada pekembangan banyak orang yang jiwanya tidak
lagi muthmainah maka jika dikasih tau, tidak akan mempan.

jiwa muthamainah adalah jiwa yang selalu merasa tenang


bersama Allah. jikapun hadir rasa cemas namun ia bisa
mengelolanya..
jiwa yang membuat kita merindukan akhirat.
jadi sumber ketenangannya adalah bersama Allah
dan ingat akhirat yang menimbulkan rasa rindu.
karena jiwa ini lah kita bisa bertahan lama hidup di dunia, kenapa?
sebab dunia itu aslinya seperti kita hidup di dalam suatu ruangan yang
bertembok tembok, yang ukurannya 4x4 dan semuanya tembok, maka lama
lama akan merasa bosen karena hanya melihat itu saja, dan aslinya dunia itu
membosankan . gimana engga coba? misal suami selalu ketemu istri maka
jika dipikir pikir maka akan bosan namun tidak mengenal bosen karena ini
kita melihat dari sisi jiwa. jiwa itu akan membuat kta melihat tembok ini
berjendela, dan dibalik jendela itu ada taman yang indah, maka tinggal
diruangan 4x4 itu tidak bosan karena ada jendela. dan jendela ini adalah jiwa
muthmainnah.
Jiwa ini adalah jendela kehidupan yang selalu menghubungkan
kita dengan akhirat.

Bagaimana cara menjaga kemuthmainahannya jiwa, agar dimanapun jiwa kita


tetap. Q.S At Taghabun ayat 11 ini menjadi panduan untuk menjaga jiwa. ini
menjadi hal yang sangat penting karena pada saatnya nanti kita semua di alam
akhirat dan kita melihat pintu pintu surga yang dalam keadaan terbuka lalu
hadir sebuah suara yang mempersihlakan ahli surga untuk masuk surga, Allah
mempersilahkan mereka, dengan bahasa ya ayyuhannafsu muthmainah.

Muthmainah adalah gelar yang harus kita miliki ketika hidup di


dunia.

Jika jiwanya muthmaimnah :


- selalu terbuka pintu menuju Allah
jadi apa saja selalu kembali kepada Allha SWT, ada orang punya uang,
maka ia akan meyakini uang dari Allah, dan suatu saat uang hilang dan ini i
yang menyebabkan adalah Allah. ia akan tenang jika jiwanya
muthmainah.
munajah jiwa muthmainah :
“ ya Allah aku tutup semua pintu hidupku selain pintu antara kau dan aku ya
Allah biarkan pintu itu terbuka untuk selamanya, agar aku bisa
menemui-Mu setiap waktu “
jika jiwanya sudah muthmainah maka akan tersambung ke hati dan
menjadi hati yang salim.
2. Qalbun Salim
Allah memberikan qalbun yang bukan asal qalbun.
“Qalbun salim adalah hati yang membuat kita merasakan bahwa
apapun adalah kasih sayang Allah “

Apa yang berat untuk hati ? untuk tidak mengeluh padahal jika sudah mengeluh
maka tindak lanjutnya adalah marah dan sulit untuk bersyukur.
Rahmat Allah itu selalu mendahului adabnya , dan Allah selalu mendahulukan
kasih sayang, dan kasih sayang Allah itu luar biasa.

Hadits menyebutkan bahwa “kasih sayang Allah itu ada 100 bagian,
diantara 100 itu , Allah turunkan ke muka bumi ini”

Satu kasih sayang tersebut hanya 1/ 100 bagian dari kasih sayang Allah dan
sisanya akan Allah berikan nanti di akhirat, padahal hanya dengan satu kasih
sayang ini yang membuat induk kambing tidak menginjakkan kakinya ke
anaknya yang baru lahir. Memang untuk merasakan apapun adalah kasih
sayang Allah itu butuh qalbun salim. semua yang ada dalam hidup kita adalah
kasih sayang. sakit adalah sebenarnya adalah kasih sayang Allah, letaknya
adalah Allah tau. Dia sudah banyak berbuat dosa dan ditunggu tobat ga tobat
tobat maka Allah kasih sakit karena Allah sayang sama dia. jika dia tidak
memahami maka kasih sayang Allah ini bisa menjadi cobaan.

3. Nafsu Zakiyyah adalah nafsu yang membuat kaki kehidupan kita enggan
melangkah di jalan hidup yang kotor dan kumuh.
ketika sifat zakiyyah lepas dari nafsu maka ia akan melangkah ke hal
yang kotor. namun jika melekat maka seberapapun anak main lumpur jika
ia sudah mandi dan ganti baju maka ia tidak akan mau main lagi.

jika semua bertemu maka akan terbentanglah di hadapan kita


jalan ISTIQOMAH di atas jalan yang lurus.

Kalau baju kotor dan badan kotor maka akan dilewati jika ada jalan yang
kotor. Kalau tubuh bersih, tidak akan melewati.

Istiqamah di atas jalan yang lurus. Istiqamah butuh yakin. Yakinnya kita
adalah yakin menuju surga. Ketiganya ada di dalam Al-Qur'an.
Bagaimana agar yakin menghujam di kehidupan kita ?
Di manakah kita bisa menemukan yakin?

Tidak ada satu musibah pun yang tanpa izin Allah. Barangsiapa yang
beriman kepada Allah, Allah akan hidayahkan iman itu ke dalam hatinya.
Dan Allah dengan segala sesuatu itu Maha Mengetahui.

Di bagian pertama Allah mengatakan :


“Tidak ada satupun musibah yang mengenai manusia kecuali dengan izin Allah“

musibah itu adalah bahas Arab yang sudah menjadi bahasa Indonesia, namun
ada pengurangan makna, orang Indonesia sudah jika mengatakan musibah itu
konotasinya tidak enak. ini yg tidak sesuai dengan makna asli musibah
.
Musibah itu ada 2 kemungkinan :
1. Al-Farahu segala yang menyenangkan
sukses itu musibah, lulus juga musibah
2. Al Hazan  kesedihan, ketakutan,
Dua duanya tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah.

Apa maskudnya ?
maka kelak nanti akan jumpai betapa musibah bapak farah
maupun hazan menjadi jendela hidup yang menghubungkan kita dengan
akhirat. betul betul bisa terhubung dengan akhirat.
Kenapa?
Terhubung ini sekaligus menjadi taddabur kita, ini hanya akan terjadi bahwa
musibah akan menjadi jendela akhirat kalau jiwa kita adalah jiwa
muthamainah, maka ayat ini menjadi cerminan sejauh mana kita memiliki
jiwa muthmainah,
kenapa bisa menjadi jendela?

Karena jiwa muthmainah adalah akan merasakan tenang bersama Allah


dalam senang dan susahnya kehidupan.
Orang yang dunianya susah maka akhiratnya akan lebih bahagia

ini sudah menjadi rumus. Orang yang hidup di dunia susah itu surganya lebih
tinggi dibandingkan orang yang hidup di dunianya senang. maka peristwia
yang baik menyenangkan dan menyusahkan adalah jendela akhirat.
Namun yang hanya bisa merasakan ini adalah jiwa muthmainah.

Jiwa muthmainah akan melihat dibalik kesusahan itu ia akan


merasakan surga yang lebih indah.

JIWA MUTHMAINAH
meyakini bahwa dibalik susahnya hidup ada akhirat yang lebih indah.
Maka akan selalu tenang menghadapi apapun karena senang dan susah itu
tidak mungkin menyapa saya kecuali dengan izin Allah.
Allah berpesan ”Barangsiapa yang iman kepada Allah, makna iman disini
ada dua yaitu percaya bahwa semua musibah terjadi karena izin Allah baik
buruk, dan yang kedua adalah percaya bahwa semua musibah izin terjadi pasti
membawa kebaikan. jika kita iman maka pasti akan ada kebaikan dan Allah
akan berikan hidayah dalam hatinya.

Dalam wujud Allah jadikan hatinya adalah hati yang selamat. jadi Qalbun
adalah buah dari iman bahwa segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah , dan
apapun yang Allah izinkan terjadi pasti akan ada kebaikan dan menjadi hati
yang salim. Jika hatinya sudah salim maka “Allah dengan segala sesuatu itu
Maha Mengetahui “

Allah mengetahui segala sesutu seberapapun kita punya nafsu ingin berbuat
buruk namun si nafsu tau bahwa Allah Mengetahui maka ini tidak akan
mendorong untuk berlaku buruk secara logika. Nafsu adalah keinginan. maka
ini sudah cukup menjadikan nafsu kita menjadi nafsu zakiyah yang tidak berani
untuk berbuat dosa. Jika 3 hal itu ada pada diri kita maka akan lahir YAQIN.

Tema : Tazkiyatun Nafs “Jagalah Allah Tempat : Aula Darush Sholihat


Niscaya Allah akan Menjagamu
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 10 November 2018

MENCINTAI DAN DICINTAI


ini adalah kenyataan dalam hidup, namun di sisi lain kita tidak bisa
mengelak bahwa dalam hidup ini kita kadang menjumpai yang baik dan buruk.
Dan ini adalah dua kenyataan yang tidak bisa dihindari dalam hidup ini. kadang
beli barang kita akan mendapatkan yang baik namun terkadang mendapatkan
yang buruk, kita jika membeli jeruk terkadang mendapatkan yang manis namun
lain waktu terkadang mendapatkan jeruknya busuk dan kecut pula, ini adalah
kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Terkadang kita bisa bertemu dengan
orang yang baik dan juga bisa bertemu dengan orang yang buruk. bahkan baik
dan buruk itu ada pada diri kita. Terkadang kita bisa berkata baik dan lain
waktu juga bisa berkata buruk. kadang melihat yang baik dan buruk,
terkadang hati kita baik dan kadang hati kita juga buruk.

CINTA adalah pintu terbaik bagi masuknya segala kebaikan tetapi CINTA
Juga menjadi pintu terburuk bagi masuknya segala keburukan.

pintu cinta ini menjadi rebutan bagi masuknya kebaikan dan keburukan..
Cinta merupakan milik semua generasi, cinta ini bisa jadi pintu terbaik bagi
masuknya kebaikan maka beruntunglah jika kebaikan ini masuk ke dalam diri
kita melalui pintu kehidupan bernama cinta, maka kita akan mencintai
kebaikan, dan kebaikan menjadi sesuatu yang kita cintai.

Namun terkadang kebaikan masuk bukan dari pintu cinta yaitu terpaksa
maka ia akan melihat kebaikan itu menjadi sesuatu yang menjadi beban, maka
apakah selama ini kebaikan akan masuk dalam diri kita melalui cintai atau
terpaksa? banyak yang melalui pintu terpaksa, misal shalat, dzikir
membacaAl-qur’an, mengaji, puasa, ini dilakukan karena terpaksa dan rasanya
tidak enak. Namun jika semua itu masuk melaui pintu cinta maka akan terasa
menyenangkan.

Siapa yang lebih banyak diizinkan untuk masuk ke dalam diri kita? Lebih

gampang berbuat baik atau berbuat buruk?

Membaca Al-qur’an itu baik, ngobrolin kejelekan orang lain itu buruk.
Lalu, maka lebih asik membaca Al-qur’an atau mengobrolin jeleknya orang?
Membaca Al-qur’an itu baru sehalaman namun rasanya sudah membaca
setahun sedangkan mengobrolin jeleknya orang itu rasanya lebih asik maka
ini menunjukkan kita masih lebih gampang berbuat buruk. ini merupakan
perkara yang berat karena orang jika sudah memasukkan keburukan melalui
cinta maka mengusirnya akan susah, ia mengetahuia jika cerita jelek orang lain
itu merupakan perbuatan buruk, tapi gimana ya ini terasa asik hmm ?,
ini terjadi disebabkan karena masuk melalui pintu bernama cinta. boleh tidak ya
berlaku buruk? jika mau sih boleh saja melakukannya namun jika masuk ke
dalam diri maka pasti kan masuknya melalui pintu terpaksa karena akan
mudah mengusirnya.

HIDUP
hidup tidak akan lepas dari buruk dan baik. Hidup itu terbagi menjadi :

1. Bashirah adalah kabar baik dari Allah berupa surga


maka jika ia melakukan kebaikan itu adalah berita gembira dari Allah,
dan Allah menyampaikan dengan cara diizinkannya manusia itu berlaku
baik sehingga jika ia beramal baik maka itu cara Allalh memberitahukan
kabar gembira berupa surga.
2. Nadzirah adalah acaman, kabar buruk, peringatan dari Allah
berupa neraka
maka jika bagi orang yang memahami adalah jika ia berbuat buruk
maka Allah sedang mengingatkan saya, bahwa saya melakukan
kasalahan dalam hidup ini, jadi seperti mobil yang ada GPS jika salah
jalan itu diingatkan. Nah di dalam hidup ini juga ada GPS, maka ketika
ia berbuat salah atau dosa maka sudah langsung diingatkan oleh Allah
SWT.

HIDUP Ini pilihannya hanya dua, yaitu :


1. Surga
golongan asshabul yamiin, ashabul ibadah, ashabul quran maka berarti
kita sedang merencanakan hidup ini untuk sampai ke surga karena Allah
sudah menyiapkan surga untuk orang baik
2. Neraka
jika ia ingin bergabung dengan golongan kiri, menjadi ashabul syiimal
maka ia sudah mengarahkan hidupnya ke neraka dan Allah sudah
menyiapkan neraka untuk orang yang jahat dan buruk.

Manakah yang menjadi pilihan hidup kita? Surga


surga itu untuk orang yang berbuat baik.
ketika kita sedang jalan lalu melewati sebuah pintu yang berisi api maka
kita tidak akan mendekat pada pintu tersebut dan kita akan secepatnya lari,
karena tau betul akibatnya jika mendekat ke pintu akan terasa panas.
Apakah dosa bisa membawa pelakunya masuk neraka? sudah ,
Apakah dosa sudah menjadi sesuatu yang tidak menarik?

Misal melihat perempuan yang menggunakan baju yang kurang bahan


ternyata masih tertarik maka ini menjadi muhasabah untuk kita , karena
faktanya itu masih tertarik.
Abi mempunyai kawan yang sulit untuk ditiru padahal hanya lulus SD.
namun keberaniannya untuk menyatakan yang Haq itu masyaAllah, karena
kejujuran dan kelurusan beliau akhirnya dipercaya banyak orang , kadang beliau
diundang kemana-mana dengan naik pesawat dan dilayani oleh pramugari,
kerap kali beliau bilang kepada pramugari ketika pas turun
“mba pake baju yang sopan”, ojo koyo ngono
ini menunjukkan beliau tidak tertarik sehingga beliau perlu untuk meluruskan
dan menyampaikan. cerita jelek orang lain itu dosa maka itu sesuatu yang
menarik atau tidak ? itu tergantung diri kita masing-masing dan hanya kita yang
tau , namun jika kita masih tertarik maka kita masih tertarik untuk masuk
neraka.

Apakah sabar bisa membawa pelakunya masuk surga?

apakah sabar sudah menjadi sesuatu yang menarik?

Ternyata kita belum sepenuhnya mecintai amal-amal yang bisa


membawa saya ke surge.. beliau bilang “ saya jika naik pesawat pernah
dimarahi petugas karena di pesawat ketika melihat jam ternyata sudah
masuk waktu shalat lalu yang dilakukan beliau adalah adzan di dalam
pesawat, nah pegangan beliau itu sederhana yaitu adzan itu hukumnya fardhu
kifayah, jadi kalo di satu kampung sudah dikumandangkan adzan maka semua
akan terselamatkan dari dosa maka jika seandainya tidak ada yang adzan
maka satu kampong akan menampung dosa, dan kata beliau itu satu pesawat
adalah satu kampung yang isinya minimal 180 orang yang kumpul dalam satu
tempat, maka itu sudah menjadi kampong, namun beliau malah dimarahin
oleh petugas. Namun beliau tetap untuk adzan maka ini menandakan
bahwa beliau tertarik untuk masuk ke surga. maka ini menjadi pertanyaan:

MENGAPA KITA UDAH TAU BURUK NAMUN BERAT UNTUK


MENINGGALKANNYA ?
Sudah tau yang buruk ini bisa membawa ke neraka, jika melihat api saja
kita bersegera meninggalkannya tetapi yang buruk saja kita berat untuk
meninggalkannya, mengapa pula kita sudah tau baik namun berat untuk
melakukanya? padahal kita ingin masuk surga namun berat untuk melakukan
amal untuk masuk surga, sedangkan yang buruk ringan untuk melakukannya.
ini menjadi pertanyaan untuk kita dan sulit untuk dijawab.

RINGAN DAN SENANG


Ada tumpukan batu, jika disuruh memindah batubata tersebut maka ini
merupakan perkejaan yang berat untuk memindah batubata tesebut, namun
jika kita untuk memindahkan batubata yang berjumlah 100 buah lalu akan
dipindah sejauh 100 meter dengan bayaran 200 ribu perbatubata maka
begitu melihat bayaransegitu kita akan berubah yang tadinya merasa berat
menjaid merasa ringan karena ini akan dibayar perbatubata 200 ribu dan
jumlahnya ada 100 buah,d dan jika ditotal kita akan mendaptkan uang
berjumlah 20 juta, maka memindah batubata ini rasa ringaannya dan senang
karena setelah itu kita memindahkan batubata tersebut akan mendapatakn
uang sejumlah 20 juta.
Jika dibandingkan antara memindahkan batubata dengan tahajud maka
akan lebih berat memindahkan tahajud, padahal memindahkan batubata hanya
kita akan dibayar dengan uang sejumlah 20 juta sedangkan tahajud itu
dibayar bukan hanya 20 juta , kata Allah “bayaran bagi orang melaksanakan
shalat tahajud dalah diangkat derajatnya di jannah” kedudukan dunia saja
tinggi dan di akhirat juga kedudukan tinggi. Surga kalo dihargai 20 juta itu
terlalu murah. lalu kenapa memindahkan batubata saja ringan dan senang
namun tahajud tetep susah dan berat padahal bayaran lebih dari 20 juta maka
ini yang akhirnya menjadi tanda tanya kenapa dan harus kita cari.

tertarikkah membeli sepatu ini?


jalan-jalan lalu melihat sepatu, modelnya warna tidak tertarik namun
sempat iseng ingin tau harganya dan ternyata harganya dibandrol dengan harga
dua juta, maka akan sempurna membuat kita untuk tidak tertarik dan
memutuskan untuk tidak membelinya. Pada saat memutuskan untuk tidak
membelinya , tiba-tiba yang mepunyai toko datang dan menawarkan bahwa
sepatu ini harganya 2 juta, dan jika mau beli sepatu ini , maka kita akan
mendapatkan hadiah langsung tanpa diundi, yaitu rumah seharga 2 milyar
makakita akan tertarik membelinya karena sama dengan membeli rumah
murah berhadiah sepatu.

SABAR, jalan terdekat ke surga


jika logika kayak si sepatu yang berharga 2 juta rupiah , maka apakah
kalian tau sabar? apakah sabar itu sesuatu yang menarik ? sabar itu adalah
sesuatu yang tidak menarik, namun kita tau jika kita sabar maka kita akan
mendapatkan bonus, yaitu untuk orang yang sabar.

Allah akan memberikan surga, lalu pahala untuk orang sabar itu tidak
menggunakan hitungan , dan karena saking banyaknya balasan untuk orang
yang sabar dan itu semua Allah yang mengatakan , yang mempunyai surga.
walaupun sabar itu tidak menarik namun kita tau balasan untuk orang
yang sabar , kira-kira tertarik ga untuk sabar? iya tertarik. namun ada juga
orang yang tetep tidak tertarik, iya sih tau jika sabar itu balasannya surga
namun, saya ingin jalan yang lain untuk ke surga . padahal sabar itu jalan yang
paling dekat dengan surga.

Mengapa kita belum bisa merasakan ringan dan nikmatnya sabar?


dan kita belum bisa merasakan ringan dan nikmatnya sabar mengapa? karena
ini ada kaitannya dengan diri kita sendiri yaitu soal cinta.

siapakah yang pantas kita cintai lebih dahulu?


bisa istri, anak kaka, adik, namun jika soal siapa yang pantas kita cintai
terlebih dahulu itu sesungguhnya tidak ada yang pantas terlebih dahulu
kecuali mecintai diri kita sendiri.

SUDAHKAH KITA MENCINTAI DIRI KITA SENDIRI?


karena cinta kepada yang paling dekat, sebenarnya siapa yang paling
dekat dengan diri kita? ya diri kita sendiri dan cinta itu menuntut kesetiaan,
namun sejauh mana kesetiaan kita terhadap diri kita sendiri ? kesetiaan kita
terhadap diri sendiri itu seperti sandal sepasang. Sepasang sandal itu sudah
mengajarkan kepada kita arti kesetiaan,

Misalkan jika kita pergi ke masjid menggunakan sandal dan kemudian


sandal itu hilang namun hanya satu saja maka jika hanya satu saja yang itu
hilang sama hilangnya dengan dua-duanya karena apa artinya sandal yang
Cuma satu maka yang saling dituntut adalah kesetiaannya, seperti kesetiaan
kita adalah kepada diri kita sendiri, sejauh mana kesetiaan kita kepada diri
sendiri? ini menunjukkan kesetiaan kita kepada orang lain.

ATAUKAH SENANG BRMUSUHAN DENGAN DIRI SENDIRI?


jika tidak mau makan maka kita akan bilang ayolah sayangi diri karena
jika kita tidak makan itu sama saja dengan menyiksa diri, maka kita inii
adalah orang yang menyayanngi atau memusuhi diri sendiri? pasti bilangnya
menyayangi pastinya, yang kita tidak inginkan dalam hidup kita yaitu ternyata
kita memusuhi diri kita sendiri. Aslinya bermusuhan dengan diri kita sendiri. dan
ini adalah masalah terberat dan teraneh yaitu saat manusia bermusuhan
dengan diri sendiri, maka jika ditanya itu kita akan menolak bahwa kita
bermusuhan dengan diri sendiri, dan ternyata banyak juga orang yang
bermusuhan dengan dirinya sendiri dan termasuk bisa jadi itu kita.

3 LOGIKA PEMUSUHAN
1. Seorang musuh tidak akan mau memenuhi keinginan musuhnya
Kakak dan adik ,jika sedang musuhan dalam pertemuan
keluarga , lalu kaka bilang ke adik
“Dik ambilin piring dong, lalu adiknya menjawab “ tidak sudi
memang gabisa ambil sendiri” . dan ini loh jika sudah tidak mau
memenuhi keinginan musuhnya. maka lihat dengan diri kita sendiri,
apakah terjadi dengan diri kita? \

Apakah Ikhlas Itu Baik?


butuhkah kita terhadap ikhals?
Maukah kita menjadi orang ikhlas?

maka jika betul ingin menjadi orang ikhlas, misal motor kita
dipinjem teman dalam keadaan bensin kosong, maka ikhlas kita
menerimanya? ikhlas, dan jika besoknya beliau pinjem lagi apakah akan
dipinjamkan? jika ikhlas maka akan meminjamkannya.
jika kita ingin pahala besar dan pahala itu ada senyum kepada
yang manyun . maka tertarikkah kita senyum kepada si manyun? jika
tidak maka ada dua pribadi di dalam diri kita.,

2. kalaupunmau memnuhi pasti dengan perasaan yang berat


ingin kita menjadi orang kaya? ingin dan ini gaslah, dalam keadaan ingin
menjadi orang kaya namun ada orang yang ingin membantu kita untuk
menjadi orang kaya dan beliau itu tulus dalam membantu dan tidak ada
udang dibalik batu. betulbetul tulus, maka kira kira perasaan kita jika
ada orang yang membantu kita untuk menjadi orang kaya? maka kita
akan senang dan bilang terima kasih karena mau membantu saya untuk
menajdi orang kaya.

INGIN KAH KITA MENJADI PEMAAF?


ingin , jika ingin menjadi pemaaf , ada orang yang bantu kita untuk
menjadi pemaaf dan betul-betul ada orangnya maka bagaimana
perasaan kita? senang dan berkata berterima,

siapa orangnya yang mau bantu kita menjadi pemaaf?


bukankah beliau (orang yang menganiaya atau mendzolimi kita), yaitu
orang yang menginginkan kita dan yang akan membantu kita untuk
menjadi pemaaf dan sungguh untuk menjadi pemaaf dan lihat saja
wjahnya yang menunjukkan kesungguhan, berat atau ringan untuk
memaafkan orang ini? berat.
padahal dia mau membantu kita , namun kenapa kita tidak mau
memaafkan ?

3. seseorang musuh lebih menginginkan keburukan terhadap musuhnya


mennginjak sendal milik orang lain ada ternyata orang yang punya
sandal berim atu “ pak maaf itu sandal punya saya” ternyata itu orang
adalah musuh saya, maka apakah kita merasa salah atau puas,
apakah gossip buruk ? iya buruk,
jika tau gossip itu buruk maka seharusnya kita tidak menggosip namun
kita peranh melakukannya. dan ternyata jatuhnya sering juga padahal
tau itu buruk dan buruknya untuk saya

maka kesimpulannya adalah TERNYATA KITA ADALAH MANUSIA YANG


NYATA NYATA MASIH MEMUSUHI DIRI SENDIRI dan ini problem yang
harus diatasi.

kenapa kita tega memusuhi diri sendiri? maka yang paling berat adalah
mengalahkan musuh yang musuhnya adalah diri sendiri dan ini yang
harus kita hadapi !

Tema : Yaqin Tempat : Aula Darush Sholihat


Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 13 November 2018
Tadabbur Surah At-Taghabun Ayat 12
Ayat ini mengajarkan kita tentang TAAT.

TAAT ini adalah kendaraan kita untuk menuju tujuan kita.


Tujuan hidup kita ialah ke surga Allah.
Disanalah kita bisa bertemu dengan ALLAH
melihat syahdunya keridhoan ALLAH.

Surga itu disini atau disana ?disana, jauh atau dekat? Jauh. Dimanaaa yaaa.
yang membuatkan kendaraan untuk kesana adalah ta’at.
Berarti yang harus kita pastikan saat ini kita berada di kendaraan apa? Taat.

Bisa ngga kita naik kendaraan 10 menit turun, nunggu kendaraan selanjutnya,
naik, turun lagi, naik lagi 10 menit kemudian. Ada ngga yang begitu?
Apakah kita dalam hidup ini selalu dalam tha’at atau pernah keluar dari
kendaraan tha’at? Mungkin kita keluar dari kendaraan itu, kita sholat, habis itu
keluar lagi. Kapan kita sampainya kalau gitu, kalau hidup dibatasi oleh keluar
masuknya ketaatan kita.

Mewaspadai amal tha’at yang bisa membawa ke neraka.


Ada orang yang masuk neraka bukan karena banyak dosa, tapi karena amal
tha’at yang tidak bernilai kebaikan. Jadi Allah tidak menilai taat seseorang nih.
Misal ada anak dapat nilai 100 tapi dia nyontek. Ketika diketahui nilai itu 100
maka tidak dinilai, karena berlaku curang. Begitu juga amal taat, yang tidak
dinilai sebagai kebaikan. Apa contohnya? Misal adalah dengan memperbanyak
sholat dhuha, tapi suka cerita-cerita dan membanggakannya. Jadi orang juga
paham menjadikan amal taatnya itu dipamerkan. Dia merasanya berbuat baik
saja. Tapi kalau rasanya orang berlaku taat, kan rasanya baik aja.
Bapak ibu mari mewaspadai nilai taat yang perlu diwaspadai ini.

Manusia dilihat dari nilai dirinya.


Nilai diri seorang mahasiswa : seberapa jauh ilmunya bermanfaat bagi orang
lain.
TAAT ini dapat membawa seseorang ke neraka ataupun ke surga.
TAAT yang dapat membawa ke surga adalah TAAT yang dilakukan atas dasar
YAQIN. Salah satu unsur dari nilai diri adalah yaqin.

YAQIN adalah nilai-nilai hidup yang membuat hidup seorang mukmin


terikat dengan ALLAH.
SAYA + ALLAH = CUKUP

Cukuplah Allah dalam hidup dan kehidupan kita, ini yang akan membuat
orang yaqin maka jika orang ini melakukan amal maka kualitasnya berbeda
dengan orang yang tidak yaqin.
Maka cukuplah Allah yang melihat amal saya. contohnya adalah jika
suami memberikan uang belanja terlalu banyak maka mau diapakan?
Jika uang belanja terlalu banyak lalu akan dikembalikan 300 ribu dan saat itu
betul betul mengembalikannya kepada suami, apakah ini sudah menunjukkan
bahwa ibu adalah istri yang baik ? itu aja sudah luar biasa. Namun karena ibu
orang yaqin maka ibu punya cara untuk mengembalikkan uang tersebut yaitu
dengan memasukkan uang ke dompet suami ketika ia tidur, dan ia akan
berkesimpulan salah menghitung uang dan tidak berpikir ada yang
menambahkan uang tersebut di dompet. dan bagi orang yang yaqin sudah
cukup yaitu cukup Allah yang melihat amal saya.

Ketika di kampus melihat motor teman yang sangat kotor bisa jadi
mungkin sebulan sudah tidak dicuci dan temen antum lagi kuliah maka inii
kesempatan untuk membersihkan motor temen yang kotor tadi dan ketika
selesai udah ditinggalkan motor tersebut. Lalu, pemilik motor gatau itu amal
antum tapi Allah tau, dan itu sudah cukup. dan kita tidak akan bilang bahwa itu
kita yang melakukannya karena cukuplah Allah yang melihat amal saya.

Nikmatnya jika kita yakin dan menjalani apapun karena betul


yakin kepada Allah.

YAQIN terhadap ayat-ayat Allah


tidak ada jembatan yang bisa membuat kita sampai kepada derajat yakin
maka kita harus yakin dulu terhadap ayat-ayat Allah.
Pernah masih ragu terhadap ayat ayat Allah ?
seperti melewati jembatan. kalau kita ragu maka akankah kita sampai ke
seberang? tidak.
Maka apakah kita sudah yakin terhadap ayat-ayat Allah ?

Ayat-ayat Allah ada 2 jenis yaitu :


1. Qauliyyah
Wujudnya adalah Al Quran, Alquran adalah ayat ayat Allah.
jumlah ayat di dalam al quran, sebagian ulama mengatakan berjumah
6.666 ayat. Ayat-ayat ini yang harus diyakini , seperti surat At-taghabun
ayat 12 : taatilah Allah dan taatilah Rasul.
jika betul-betul yakin maka kita tidak mau keluar ayat-ayat Qauliyah
karena akan celaka. karena ayat Al Quran itu digambarkan seperti naik
kereta api yang berada di atas jembatan yang melewati lembah yang
sangat dalam yaitu sekitar 30 m maka kita tidak berani keluar karena

Begitu keluar maka akan celaka maka begitu pula dengan orang yakin
dengan ayat al quran maka ia tidak berani keluar dari ayat Quran.
Al hujurat ayat 12:

”jangan sebagian kalian menceritakan kejelakan orang lain”


jika yakin apakah pernah melakukannya?
maka jika pernah artinya kita kurang yakin. ini yang membuat kita
menjadi paham kenapa amal-amal baik kita tidak menumbuhkan
cabang-cabang, ranting, dedaunan dan buah, ini disebabkan karena tidak

didasarkan kepada ketaatan yaitu yakin.


padahal jika ada batang yang menancap tanpa akar maka ini namanya
tiang dan tidak mungkin mengeluarkan buah maka hal yang sama jika
melakukan ketaatan dengan tanpa dasar yakin.

2. Qauniyyah
Wujudnya adalah alam dan peristiwa alam. dan apa saja yang diciptakan
Allah adalah alam maka alam adalah ayat Allah yang menunjukkan
keagungan Allah, kasih sayang Allah, kebesaran Allah. maka saudara
kita yang di kampus umum seperti teknik, fisika, obat, semuanya itu
adalah qauniyyah, berarti sebenarnya ini adalah ayat-ayat Allah. dan ilmu
qauniyyah adalah bagian dari ayat-ayat Allah.
Misalnya kita sedang jalan, nada motor mengebut dan ada
genangan air itu terciprat kepada kita maka ini adalah suatu peristiwa.
sehingga ini adalah ayat Allah karena ini terjadi atas izin Allah, maka
jika kita tau inii ayat Allah, maka kita akan mengatakan innnaliahi ngga
mungkin ini terjadi tanpa izin-MU. dan kita sempurnakan dengan cara
kita berprasangka baik kepada beliau dan kemudian yang muncul
adalah Doa “ Ya Allah selamatkan beliau” maka ini menunjukkan
bahwa kita adalah orang yang yakin dengan ayat qauniyyah.

Misal : Membeli jeruk ternyata asam, maka respon kita apa? yang
muncull adalah doa, Ya Allah jadikan usaha beliau menjadi usaha yang
berkah , lalu besoknya membeli jeruk dan mendoakannya lagi.
Yakin ini menjadi hal yang sangat penting karena untuk mewaspadai
amal yang bisa membawa ke neraka , yaitu amal taat yang kita lakukan
bukan karena yakinnya kita kepada Allah. Ada orang yang melakukan
shalat wajib maka saya lakukan, sehingga ia melakukan shalat wajib
adalah untuk menggugurkan kewajiban, maka dia melakukan shalat
wajib itu bukan karena yakinnya dia ke Allah, karena jika yakin itu
berbeda dengan orang yang melakukan amal karena yakin kepada Allah.

Bagaimana kita bisa yakin kepada ayat Allah ?


QS. An Nur ayat 61 :
Demikianlah untuk kalian semua ….

Ayat - ayatnya untuk kalian dan Allah berpesan mudah mudahan kalian
bisa berpikir. Perintahnya adalah kita berpikir tentang ayat-ayat Allah
maka yang kita lakukan adalah ta’kilun untuk menjadi upaya agar kita
yakin, maka kita penuhi yang menjadi keinginan Allah yaitu agar kita
berprikir.

Bagaimana cara memikirkan ayat- ayat Allah ? dengan utuh.


yaitu dengan menggunakan 4 karunia yang sudah diberikan.

Ta’qilun adalah aktivitas mempertemukan 4 karunia Allah untuk


kita :
1. Akal Mustaqim  akal yang lurus
jika akalnya bengkok maka hidupnya bengkok, jika ia berpikiran
macam macam maka hidupnya macam-macam.
2. Qalbun Salimhalus
ia akan cenderung tawadhu, qana’ah, sabar ikhlas dan
menggambarkan sikap halus.

3. Jiwa Muthmainnah  arah pasti


kemana ia langkahkan hidup ini ?

4. Nafsu Zakiyyah  Lengang


walaupun banyak yang menghina itu lewat aja dan tidak ada dendam
kesumat.

Ibarat jalan, 4 pengaruh itu membuat kita cepat sampai kepada tujuan kita.

Kehilangan salah satu unsur tersebut akan mempengaruhi ketiganya yang

membuat kita tidak cepat sampai ketujuan.

Jika ia menempuh perjalanan lurus, pasti halus dan lengang maka ia


akan cepat sampai. maka jika orang beramal karena yakin maka kecepatan
menuju tujuannya itu tinggi sekali, karena kendaraan bernama taat itu melewati
jalan lurus pasti halus dan lengang. jika ada satu bermasalah maka ketiga akan
bermasalah, maka yakin itu ada pada akal mustaqim, qalbun salim, jiwa
muthmainnah, dan nafsu zakiyyah.
Bagaimana akal ini berpikiran ayat- ayat Allah yang membuat akal ini
mustaqim?

cara sederhana yaitu berpikir lurus apapun dengan berkenaan dengan


ayat-ayat Allah. contoh adalah yang paling disayang oleh Allah adalah kaum
ibu karena diberikan banyak berpikir oleh Allah misal ilmu tentang waris dimana
laki-laki diberikan bagian warisan lebih banyak dibandingkan dengan
perempuan, jika kita tau ayat Allah maka kita akan menerimanya.
Bukti kita yakin kepada ayat Allah maka lurus aja jika Allah berkata seperti itu,
baik qauliyyah dan qauniyyah.
ayat qauniyyah , misalnya mau pergi namun hujan turun lalu bilang,
“Yah kok hujan maka ini akalnya bengkok, maka jika lurus saja pasti ada
kebaikannya, karena hujan turun atas izin Allah.
Bapak ibu mau ke Jakarta , naik kereta api bersama teman , dan dia yang
mau membeli tiket dan kita akan bertemu di stasiun. dan ketika sampai di
stasiun itu jam 5 kurang 25 menit, maka sampai di sana itu agenda pertama
adalah mencari teman karena beliau yang memegang tiket, karena tidak ada
maka kita telfon , ditelfon tidak diangkat, di wa centang satu, namun 5 menit
sebelum jam 5 itu sudah centang 2, dan pada akhirnya jam 5 beliau itu tak
terkontak sampai akhirnya kereta api sudah berangkat. lalu ternyata dia sudah
di kereta, maka jika kita dongkol itu kita berpikir bengkok, maka untuk
berpikir lurus ini ternyata sulit. maka jika berpikrian lurus ia percaya bahwa inii
yang terjadi atas izinMu ,dan ini adalah takdir dan aku akan menerima dengan
hati yang ikhlas dan ridha.

Maka kira-kira jika kita ikhlas dan ridha, berapa nilainya ? harga tiket 300 ribu,
dan bukti kita berpikiran lurus itu kita ridha menerima dan tidak jengkel ke
temen, dan kita akan mendapatkan nilai yang besar dari Allah.
jika kita pergi ke masjid ternyata memang sering kehilangan sandal maka
takmir masjid itu menyiapkan sandal selop yang harganya 300 ribu padahal jika
kehilangan itu sandal harganya hanya 10 ribu, maka kita akan ridha dan ikhlas
jika kekhilangan sandal.
pertanyaan ;
1. Tiket dibawa temen dan temen naik kereta dan kita tertinggal? maka inii
kecewanya berpangkat-pangkat , gimana acaranya menetralisir?
jawaban :
kembali ke ayat-ayat Allah, sejauh kemauan kita yakin kepada ayat ayat
Allah, caranya adalah dengan yakin bahwa apapun yang terjadi itu atas
izin Allah maka jika yakin, menandakan pikiran kita itu lurus dan itu
akan membawa kebaikan untuk kita. dan yang kita ikhtiarkan adalah
bahwa apapun kejadiannya pasti membawa kebaikan. kebaikannya itu
sudah jelas bahwa kesempatan kita untuk menunjukkan sikap ridha
kepada takdir Allah, namun bicara ridha itu susah. kenapa kita susah
untuk ridha?
Tema : Mencintai Diri Sendiri Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 17 November 2018

Prolog :
Jika kita berada di tengah padang pasar yang panas tentu kita akan
kepanasan lalu kita ketemu dengan gubug yang mana kita tertarik untuk masuk
ke gubug tersebut dan menjadi teduh suasananya. lalu ketika mau masuk
gubug, ternyata ada sebuah gedung.

Islam adalah rumah kehidupan yang indah yang Allah bangun utnuk
mansuia di tengah-tengah panasnya kehidupan

maka jika kita menginginkan rumah yang tenang dan bahagia maka kita
mencari Islam ini , dan dengan hadir ke majelis ilmu ini untuk mendapatkan
rumah yang bernama Islam. Islam mengajarkan hal-hal yang penting bagi hidup
dan kehidupan kita. dan islam mengajarkan bahwa hidup adalah kumpulan
dari berbagai kenyataan.

Hidup adalah kumpulan dari berbagai kenyataan


kenyataan hidup satu orang dengan yang lainnya itu berbeda,dan tidak ada
yang mempunyai kenyataan hidup sama. kenyataan hidup ada 2 :
1. sesuai dengan harapan maka kita akan merasa kita bahagia
2. tidak sesuai maka kita akan merasa kecewa karena mendapatkan
kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan

Islam mengajarkan kepada kita yaitu “Apapun kenyataan hidup harus


membawa kita ke surga . inilah prinsip hidup yang dipegangi oleh setiap
orang. Yang penting, kenyataan hidup ini membawa kita ke surga karena
kenyataan hidup itu pasti mendatangkan masalah, dan yang namanya
masalah itu yang penting bagaimana sikap kita untuk menghadapinya dan
baiknya ketika menghadapi masalah itu dengan sikap yang baik
menghadapi masalah adalah masalah ini membawa kita ke surga.
ketika kita hidup di dunia maka biasanya yang iri adalah yang ketika hidup
di dunia susah dan ia iri melihat yang ketika di dunia hidupnya senang
namun nanti di akhirat yakin akan terbalik, maka orang yang hidup senang
di dunia akan iri kepada orang yang hidupnya susah di dunia karena surga
bagi orang yang susah di dunia itu lebih tinggi dibandingkan orang yang
hidup di dunianya senang.

HIDUP adalah perjalanan panjang menuju akhirat yang bagi

kita akhirat itu surga dengan waktu yang dibatasi.

jadi ini hidup adalah perjalanan panjang, namun sepanjang-panjangnya


perjalanan menuju akhirat pasti ada akhirnya, jika kita paham bahwa hidup
adalah perjalanan ke surga yang waktunya dibatasi maka yang kita lakukan
ketika kita sadar betul bahwa hidup ini menuju ke surga, maka kita akan
bersegara dan ini yang diajarkan oleh Allah kepada kita lewat ayat :

“Dan bersegeralah kalian menuju ampunan Allah dan bersegeralah


kalian menuju surga”.
Pesan Allah ini bersegera dimulai dengan pesan ampunan terlebih
dahulu yang kita segerakan , baru setelah itu kita menuju ke surga
karena hidupnya pasti mempunyai dosa, dan jika bukan orientasinya
maghrifrahnya Allah maka orientasinya adalah melakukan amal yang
membuat kita ke surga, namun jika kita tidak bersegera meminta
ampunan Allah maka dosa kita masih tercatat, dan yang terjadi adalah
amal kebaikan yang kita lakukan itu hanya untuk menebus dosa. Misal dia
ada orang yang punya dosa 10 ribu namun tidak bersegera untuk
mendapatkan ampunan Allah dan yang penting saya meminta kebaikan,
maka ia rajin melakukan amal kebaikan untuk mendapatkan surga, jika dia
melakukan amal kebaikan lalu ia mendapatkan pahalanya dengan nilai
9500 dan ternyata ia mempunyai dosa 10.000 kemudian dia meninggal
maka dia pulang ke akhirat dengan hutang 500 maka dia akan masuk ke
neraka terlebih dahulu, maka bersegeralah terlebih dahulu untuk menuju
ampunan Allah.

HIDUP HARUS SELESAI SEBELUM BERAKHIR


sering kita sampaikan bahwa hidup ini ada dua, yaitu hidup selesai
dan inii adalah urusan Allah dan ini bukan urusan kita, dan ada
3 hal yang diurus oleh Allah tentang kematian yaitu kapan kita
meninggal, dimana kita meninggal dan kita meninggal dengan cara
apa , dan ini semuanya diurus oleh Allah. dan kita tidak perlu repot
masuk ke dalam urusan Allah.
Sedangkan menjadi urusan kita adalah hidup harus selesai dan
selesainya sebelum berakhir hidupnya kita maka yang kemudian
menjadi pertanyaan kita apakah hidup kita sudah selesai? maka jika
belum selesai maka akan menjadi masalah

LARI
Betul- betul kita harus lari dan siapa yang lari maka ia akan selamat.
SUDAH SEKIAN LAMA KITA BERJALAN?
SAMPAI DIMANAKAH PERJALANAN HIDUP KITA BERJALAN ?
yang menjadi pikiran kita itu adalah sudah deket dengan neraka atau
surga? jika kita dihina orang maka yang Nampak jalan ke surga atau ke
neraka? jika dia kepikran dan harus membalas maka ini jalan ke neraka
maka jika ke surga deket maka yang Nampak adalah kalan surga
dengan harus memaapkan.
KENAPA KITA DENGAN SURGA MASIH TERASA JAUH?
Kualitas hidup para ahli surga itu masih jauh dengan kita karena
jika surganya sudah dekat maka dia akan lebih pantas disebut ahli
surga. dia adalah orang yang perilaku hidupnya adalah para orang
perilaku ahli surga. ahli surga itu, mungkin ga saling bermusuhan?
misal ada orang yang bermadzhab maka ga mungkin ia melanjutkan
permusuhannya di surga. ahli surga adalah ketika bertemu dengan orang
yang berbeda pendapat itu saling mengasihi dan tidak memporandakkan
perbedaan pendapat apalagi perbedaan yang sifatnya furuiyyah.

ADA GAMBAR MOBIL BAGUS


kita ditelfon sebuah perusahan dan kita membeli produknya dan nama kita
dicatat oleh perusahan itu, dan perusaha itu telfon kita
“sesuai dengan hasil undian dan disaksikan pihak terkait, bapak berhak untuk
mendapatkan hadiah mobil ini seri terbaru”
maka kita akan merasa senang dan waktu ditelfon oleh perusahaan itu billng
“kami tunggu kedatangan bapak hari ini di kantor kami sampai jam 1 siang”.
maka kita akan bertanya kantornya dimana dan ternyata kantornya di klaten.
pas telfon terjadi jam 08.30 pagi dan ditunggu sampai jam 1 siang.

maka apakah cukup kita sampai di klaten sampai jam 1? maka apa yang
akan kita lakukan? akan bersegera berangkat ke klaten karena akan
mendapatkan hadiah mobil dan waktunya dibatasi. dan kita berangkat sebelum
jam 9 dan di jam 9 itu kita sudah sampai Amplaz. maka asumsinya jam 10 kita
sudah sampai untuk menerima mobil itu. dan kita pun bergerak ke arah klaten
dan dipukul 10 itu sampai di janti maka perjalannya itu lambat, lalu jalan lagi
dan pukul 11 sampai bendara, dan jam 12.51 baru sampai batas kota klaten.
dan ini saja sudah lewat 11 menit maka akhirnya mobil itu hangus. maka orang
itu akan kecewa sekali, maka yang mestinya kita tidak mendapatkan mobil ,
maka jika tidak dapat surga tapi tidak mendapatkan surga itu kecewanya ga
bisa dibayangkan.
maka jika orang itu kita maka kita akan mangkel. tetapi jika kita sampai
disini jam 10 di klaten dan maka akan mendapatkan alfard.

kenapa perjalanan jogja ke klaten yang harusnya 1 jam namun ditempuh


3 jam tidak nyampe, apa penyebabnya?
1. tidak segera berangkat
2. segera berangkat namun pelan
sebenarnya tidak macet namun ia memilih dengan kecepatan 10
km/jam
3. memilih naik becak
4. sering bolak-balik
5. salah memilih jalan

5 penyebab terlambat sampai :


1. tidak segera bernagkat
2. salah memilih jalan
3. sering berhenti dimapaun
4. sering bolak balik
5. segera berangkat namun lambat
Allah memberikan wkatu hidup itu sudah dengan ilmunya Allah dan
hikmahnya Allah, dan tidak bisa dilogikakan. jika pake logika maka orang yang
sampai ke surga tu yang umurnya panjang atau pendek? panjang karena ia
punya waktu yang lama untuk bisa ke surga namun logika tidak begitu, Allah
kasih umur si A 20 tahun dan anak ini dengan waktu 20 tahun cukup untuk
sampai ke surga, dan anak ini butuh wkatu 60 tahun untuk ke surga maka Allah
kasih waktu untuk ke surga. maka jika disuruh memilih maka akan memilih
yang mana? 20 tahun, karena buat apa 60 tahun jika 20 tahu bisa sampai ke
surga. ibarat dikasih dua tiket jika ingin ke Jakarta maka mau 10 jam atau 1
jam ? 1 jam .jika akhirnya hidupnya tidak sampai ke surga?
faktornya adalah 5 penyebab itu , yaitu :

1. mereka yang menunda-nunda amal

ini menjadi penyakit umum untuk mahasiswa, satu lewat hari dan
akhirnya tinggal satu hari, dan begitu tinggal 1 hari logikan dirubah, satu
hari kan 24 jam, dan akhirnya tiba tiba tinggal satu jam dan tidak cukup
untuk mengerjakan tugas dan jika cukup maka begitu dikumpulkan
dapat nilai D karena asal mengerjakan. begitu juga ke surga , penyesalan
akan dirasakan jika kita menunda amal.

2. bersegera berangkat namun pelan

ia beramal namun terpaksa dan terasa berat maka ini


perjalanannya surganya pelan dan merasa berat kayak tukang becak,
jika penumpangnya ada 2 masing-masing 80 kg, maka ia mengayuh
becak dengan pelan. maka demikian pula jika orang yang melakukan
amal dengan berat maka kecepatannya pelan, dan itu yang kita rasakan
ketika kita shalat berjamaah imam lalu bacaannya panjang maka itu
rasa kita adalah terasa berat padahal kita shalat itu sedang berjalan ke
surga namun ketika terasa berat maka pelan berjalannya ke surga.

Jika ringan beramal, misal sedekah ringan maka harus ditanya dulu
berapa sedekahnya, maka kalo kata orang zaman sekarang masuk toilet
aja bayar 2 ribu masa untuk surga mau bayar berapa?

3. sering berhenti mampir

ini berlaku untuk orang yang beramal dengan motif dunia, seperti orang
yang berpergian namun mampir. jadi mereka beramal itu tidak ikhlas, ia
beramal karena ingin dipuji oleh orang lain dan ini bisa mengundang
masalah. bayangkan jika beramal itu harusnya untuk akhirat dan Allah
bukan untuk dunia, jadi betul apa yang dilakukan ini semata mata
karena kita dengan Allah dan tidak ada motif dunia maka amal kita akan
sampai ke Allah. dan kita berlindung dari riya dan ini berat karena
mengundang kemurkaan Allah.

contohnya adalah ada seorang istri, dia berhias menggunakan pakaian


indan, mempercantik dirinya, lalu ditanya suaminya mau kemana? kan
kita ada pertemuan, kan ibu mempercantik diri karena ada fredik”.
kita beramal itu untuk Allah maka kita bisa bayangkan jika kita beramall
harusnya untuk Allah lalu untuk selain Allah maka Allah akan langsung
jika kita beramal karena selian Allah maka ini mendukung kemurkaan
Allah, maka beramal dengan motif dunia itu berbahaya karena bisa
menyebakan kita tidak sampai ke surga.
4. sering bolak balik

shalat terus namun maksiat jalan, dan ini namanya bolak balik. dan
begitu pula jika orang ketika dijawab ingin ke surga namun ia masih
melakukan maksiat dan melakukan buruk. ibarat ia melakukan baca
quran lalu dia bisik bisik , kok ga ada yang memperhatikan kita?

5. Beramal tidak sesuai

ia beramal namun tidak sesuai dengan tuntunan, saking semangatnya


shalat, ia habis shubuh sholat dan dia bilang itu sholat dhuha. ia
bersegera namun tidak sesuai dengan tuntunan.

Rambu rambu agar segera sampai sebelum waktunya berakhir :


1. bersegera dalam beramal
karena di dalam setiap detik itu harus ada disi dengan kebaikan
2. beramal dengan hati bahagia
maka yang kita cari adalah amal yang aslinya tidak membuat hati
kita bahagia, tetapi waktu kita melakukan itu berusaha bagaimana

caranya hati ini bahagia maka jika infak hatinya bahagia maka inii
adalah bahagia yang membuat hati kita berat namun kita berusaha
dalam hati berat itu kita berusaha membuat hati kita bahagia maka
amal yang kayak gini akan membuat kita sampai ke surga.
jika kita senyum maka kita cari orang yang bawaannya manyun.
maka amalannya kan ada nilai dan malah lebih bernilaii
dibandingkan kita senyum kepada senyum.
cari orang yang jika kita berbuat baik namun dia berbuat buruk..
karena mana kita aslinya lebih suka imam yang suaranya enak atau
tidak enak? jika suaranya enak lalu hati kita bahagia maka ini
bahagia yang tak bernilai lebih.

3. Beramal hanya untuk akhirat


Ngga ada iming iming balasan dunia
Beramal dan menjauhi dosa agar tidak menjadi orang yang
bolak balik. Beramal sesuai tuntunan maka beramal dengan sesuai
tuntunan ilmu

Pertanyaan :
1. Lebih banyak mana pahalanya antara yang menjalankan amal ringan
dibandingkan yang menjalankan amal tapi berat, jika kita melakukan
apa yang Allah suka maka itu ada muhajadah ?
jawaban :
infak 10 ribu itu ringan, infaq 100 ribu itu berat maka yang lebih berat
pahalnya adalah 100 irbu, dan jika kita berat dengan amalan itu
kecepatan amalannya tinggi, apa korelasinya dengan mujahadah .
Faktanya amal ini berat karena tahajud puasa itu berat `tapi jatuhnya
dia itu ringan, maka berat kita melakukan apa yang Allah sebut
mujahadah. itu kita lampui karena kita sudah melakukan mujahadah.
jika menurut itu berat namun ketika melakukannya itu ringan di hati,
senyum kepada yang manyun itu berat di akal, tapi di hati ringan kenapa
ringan?
karena kita tau kalo saya senyum kepada yang manyun itu pahalanya
lebih besar. disuruh angkat dua jenis batu yaitu 1 kg dan 15 kg, jika kita
bawa 1 kg maka kita hanya akan diberi ongkos 1000 dan jika membawa
batu yang beratnya 15 kg itu kita akan dikasih ongkos 15 juta dan
jaraknya sama yaitu sejuah 10 m. maka kita akan memilih 15 kg , itu
berat di akal namun begitu kita mengangkatnya ringan karena ada 1.5
juta, maka ini berat di akal dan ringan di hati. jadi bagi orang yang
memahami tentang ini maka yang akan diraih adalah malah yang
nilainya tinggi disisi Allah. dan terasa itu adanya didalam hati.

maka jika kita berbuat baik lalu dibalas keburukan maka ia adalah
berkah karena dengan itu pahalanya dari Allah semakin banyak namun
inilah yang kadang itu belum nyata , seperti puasa, lebih suka harinya
sejuk hujan dan waktunya pendek atau harinya panas yang betul panas
dan siangnya panjang? maka mana yang lebih kita suka? kenapa kita
lebih suka siang yang pendek dengan suasana yang teduh. Kenapa ?
padahal kita semua itu jika panas dan panjang itu pahalnaya lebih
banyak dibandingkan jika harinya sejuk dan pendek, itu ada pahalanya
namun tidak sebanyak , kenapa kita suka bekerja ringan sesuai kita
seneng bekerja dengan gaji berat namun kenapa kita belum senang
amal yang berat padahal bayarannya besar ? maka ini kita belum
mengenal siapa kita yang sebenernya.
Tema : Tadabbur Surat At Taghabun :12 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 20 November 2018

“ Sekiranya Allah membuka tabir kepada hamba-Nya dan mempertontonnya


bagaimana Allah mengatur urusan setiap hamba dan bagaimana pula Allah sangat
mengatur dirinya sendiri dan bahwa Allah lebih sayang bahkan dari ibu seorang
hamba, niscaya hati seorang hamba akan meleleh bahkan ia akan memotong hatinya
sendiri sebagai persembahan syukur kepada Allah SWT”
( Ibnu Qayiyim Al-Jauziyah)

At-Taghabun ayat 12 :
ada dua bagian dari surat At-taghabun ayat 12 ini yaitu taatilah Allah dan
taatilah rasul. Ayat ini menyuruh untuk berlaku taat.
apa itu taat?
Tha’at adalah kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuannya
yaitu surga.

Hidup adalah pilihan yaitu pilihan untuk menjadi orang baik atau untuk
menjadi orang buruk. karena menjadi orang baik dan buruk itu adalah pilihan
dan tidak ada kaitannya dengan takdir. jika ia mau menjadi orang baik maka ia
akan bisa menjadi orang baik.
Orang baik adalah orang yang selalu menjadikan apapun sebagai
kesempatan untuk berbuat baik. jadi dia memaksa untuk melakukan hal – hal
yang baik. jadi kalau ada orang yang melakukan hal buruk, berarti ia telah
memaksa diri untuk menjadi orang yang buruk. Karena semua orang kalau di
tanya pasti maunya jadi orang baik bukan jadi orang buruk. maka jadi orang
baik itu simple, gampang dan medianya adalah apapun, bisa tempat waktu
keadaan, termasuk juga takdir.
Takdir seburuk apapun pasti pengen nya yang baik. contohnya musibah, ,
kira-kira itu takdir buruk atau baik? buruk. Bagaimana menjadikan musibah
menjadi takdir baik? yaitu dengan cara kita bersabar. maka jika ada orang yang
memilih untuk menjadi orang tidak sabar maka ia memaksa dirnya untuk tidak
menjadi orang yang sabar.

ini menjadi garis Allah SWT, karena apapun pintu surga yang Allah

hadirkan dan untuk kita buka dan pintunya ada di alam dunia , dan

kesempatan untuk membukanya adalah ketika kita hidup di dunia.

Jika membuka pintu surga itu ketika di dunia maka pintu surga itu ada
didunia maka apapun itu pintu surga, misal sehat adalah pintu surga dan jika
sakit itu juga pintu surga, miskin itu pintu surga dan kaya juga pintu surga. Pintu
surga itu bisa menyenangkan dan menyusahkan.
Dan mana surga yang lebih indah, pintu sruga yang menyenangkan atau
pintu surge yang menyusahkan ? pintu yang menyusahkan, seperti jika kita
mendapatkan pembantu yang cocok dan sebenarnya itu adalah pintu surga
yang lebih iman. dan pokok pangkal untuk menjadi orang baik adalah iman
.
Allah selalu dan selalu membantu hamba hambaNya yang ingin
menjadi orang baik . cara Allah membantu dengan banyak hal, dan salah
satunya adalah dengan menghadirkan sosok yang baik dan mulia, itu adalah
salah satu cara Allah membantu.

Hadiah terindah yang Allah berikan untuk hamba hambanya yang


ingin menjadi baik adalah dihadirkan sosok yang sangat baik dan mulia.
Kita bertetangga dengan tetangga baik nah itu bisa jadi salah satu cara Allah
membuat kita lebih dekat dengan Al-quran dan akhirnya anak kita bisa baca al
Quran karena mempunyai tetangga yang baik
.
Dan salah satu karunia Allah kepada kita adalah dihadirkan Nabii
Muhammad SAW. Dalam QS. Al-Ahzab yang artinya
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik “

Bayangkan dulu zaman SD yang ada tugas untuk menggambar


pemandangan yang disuruh guru, maka dirumah kita akan pusing dan ortu kita
tau, “Jika ingin menggambarkan pemandangan nih ada contohnya, maka
langsung ada gambaran dan ini adalah cara untuk menyelesaikan tugas. Lalu,
untuk menjadi diri yang baik , oleh Allah dihadirkan sosok yang dijadikan
sebagai teladan yaitu Rasul.

QS. At Taubah ayat 128

“Sungguh dan sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan
kamu sendiri, berat serasa olehnya penderitaanmu

Jerih payah beliau mengemban tugas dari Allah untuk menyampaikan


pesan dari langit kepada penduduk bumi itu luar biasa. dan berkah perjuangan
beliau adalah Islam menjadi ada di seluruh dunia termasuk ada di Indonesia.

AWAL MULA MASUK ISLAM KE INDONESIA


dimulai dari samudera pasai lalu dari sini Islam menyebar ke seluruh nusantara
dan sampai ke tanah jawa. dan ini adalah jerih payah Nabi SAW bersama
pengikut pengikut beliau.
Ada DUA PILIHAN bagaimana kita bisa jadi AHLI SURGA :
1. Sahabat Rasulullah
Sahabat adalah orang yang bertemu dengan Rasulullah SAW dan
mengimani beliau, maka peluang untuk menjadi ahli surga dari jalan
sahabat Rasul untuk kita itu tidak terbuka karena kita tidak lagi bertemu
dengan nabi SAW.
maka berbahagialah mereka yang ditakdirkan menjadi sahabat Rasul.
Kenapa?
karena menjadi sahabat itu kemuliaan luar biasa karena generasi terbaik
diri umat beliau adalah sahabat,
kenapa?
karena kecintaan kepada Rasulullah itu betul betul terbukti, contohnya
adalah beliau seorang sahabat Nabi yaitu Bilal bin Rabbah yang sangat
mencintai Rasulullah dan tidak ada duanya, dan beliau adalah seorang
muadzin Rasulullah SAW dan betul betul sangat dekat dan ketika
Rasulullah wafat, di hari pertama masih bisa adzan dan ketika hari 5 ia
tidak kuat untuk mengumandangkan adzan ini karena beliau sangat
mencintai amat amat Rasulullah.

Ada juga habbab , beliau pernah ditangkap orang kafir kemudian habab inii
dibawa ke Mekkah lalu disiksa dengan penyiksaan luar biasa, lalu orang
kafir bertanya
“Jika Rasulullah menggantikanmu dan engkau akan bebas, bagaimana?”
lalu kata habbab,
“Demi Allah aku tidak rela Rasulullah tertusuk duri dibandingkan aku
bersenang senang” . ini adalah cinta luar biasa yang ia tidak ingin Rasul
tertusuk duri.
Ukasyah, ketika Rasulullah sedang bersama sahabat , di hari dimana
beliau menjelang wafat, kepada para sahabat Rasul mengatakan
“Jika di antara kalian pernah didzolimi oleh aku maka inilah saatnya
kalian menuntut balas”.
lalu sahabat semua tertunduk dan sambil geleng geleng kepala. dalam
suasana hening lalu mereka dikejutkan oleh suara seorang sahabat.
“saya ya Rasul , saya pernah merasa diizolimi olehmu ketika dipukul
punggungku oleh tongkatmu”

dan Rasul ingat, namun Rasul itu memukul bukan maksud untuk
mendzolimi beliau dari perbuatan yang tidak disukai oleh Rasulullah. lalu
kata nabi,
“Baik Bilal tolong ambilkan tongkat di rumah Fatimah”.
Lalu sesampainya di sana Bilal lalu meminta tongkat kepada Fatimah
dan menangislah Fatimah karena teganya ada sahabat yang ingin
memukul Rasulullah namun karena perintah Rasul maka diserahkan
tongkat itu kepada Bilal.

kemudian sebelum togkat itu dipukul, Abu bakar maju karena ga tega
jika Rasulullah dipukul dan akhirnya dia minggir lalu majulah Umar lalu
disuruh minggir bahkan Hasan dan Husein yang ingin menggantikan
Rasul namun disuruh minggir, dan ketika Ukasyah bersiap memukul lalu
dia mengatakan,
“Ya Rasul Engkau memukulku ketika punggungku tidak berbaju”
lalu rasul menurut dan beliau lalu membuka baju atas beliau dan
Nampak betul warna putih kulit beliau.
lalu Ukasyah mengangkat tongkat tinggi dan beliau lempar itu tongkat
dan beliau mendengkap Rasul seraya berkata,
“Ya Rasul aku bertahun tahun ingin kulit tubuhku bertemu dengan
tubuhmu agar terlindung dari api neraka”
dan melihat itu sahabat menjadi lega “Oh ternyata ini cara Ukasyah
untuk mengungkapkan cintanya kepada Rasul”
dan ini keberuntungan tersendiri bagi mereka yang bisa hidup satu
zaman dengan Rasulullah.

Lantas bagaimana dengan kita ? peluang menjadi sahabat tidak ada


maka peluangnya yang lain yaitu bagaimana kita menjadi ikhwah Rasul.

2. Ikhwah Rasulullah
Rasul mengatakan,

“Aku rindu kepada saudara-saudara-ku”.

ketika Rasul mengatakan rindu, yang namanya rindu maka yang


dirindukan itu tidak ada di hadapan. Rindu itu biasanya untuk orang yang
tidak ada di hadapan, dan ini yang membuat Abu Bakar dan Sahabat
berpikir,
“Kok beliau merindukan orang yang tidak di hadapan Rasulullah padahal
sahabat ada disitu”.
lalu Abu Bakar mewakili yang lain dan mengatakan
“Bukankah kami ini adalah suadara saudaramu, kenapa engkau rindu
padahal kami ada dihadapanmu”
lalu Rasul bilang,
“Kalian bukan saudaraku, tetapi kalian adalah sahabat - sahabatku“.
ini menyebabkan Abu Bakar penasaran dan ia kemudian bertanya:

“Siapakah yang engkau maksudkan dengan suadara saudaramu Ya

Rasul? yang Engkau menaruh rindu kepada mereka?”

lalu Rasul menjawab

“Saudara-saudaraku adalah mereka yang tidak pernah melihatku , tidak

pernah bertemu denganku, tidak pernah berjumpa denganku tetapi

mereka beriman kepadaku”.

Ini menjadi jelas bagi kita, Rasul bertanya kepada sahabat,


Siapakah makhluk yang paling mengagungkan imannya?
dan jawabannya mereka para sahabat adalah “Malaikat Ya Rasul”.
Namun kata Nabi :
“Malaikat kan hidupnya dekat dengan Allah, bisa setiap waktu dan setiap
saat berjumpa dengan Allah , maka jika imannya seperti itu bukan
sesuatu yang aneh. karena malaikat itu berada di ring satu dekat dengan
Allah. pasti malaikat imannya sangat tinggi. kemudian sahabat
mengganti jawaban:
“Imannya para Nabi” dan Rasul menyanggah,

“Nabi itu mendapatkan wahyu dari Allah maka imannya seperti itu”, lalu
ada yang menjawab,
“Mungkin Kamu ya Rasul” dan disanggah oleh Nabi dan kata Nabi
“ya kalian setiap hari bertemu dengan aku“
dan akhirnya sahabat angkat tangan “kalo begitu Allah Rasul yang lebih
tau. dan Rasul menjawab :

“Iman yang mengagumkan adalah orang yang tidak pernah


bertemu denganku namun mengimaniku maka sebuah
kebahagian bagi kalian untuk bisa berjumpa dan bertemu
denganku, namun menjadi 7 kali kebahagiaan mereka yang
tidak bertemu denganku namun mengimaniku“.

maka sungguh menjadi karunia walaupun kita tidak bertemu dengan


Rasul dan berita gembira adalah kata nabi “Aku merindukan saudar
saudaraku” dan kata kata beliau ini berlaku sampai sekarang, maka
kira-kira bagaimana perasaan kita ketika Rasul bilang aku
rindu sudaraku dan yang dimaksud itu kita ? maka tergetarlah
hati kita.

Jika Rasulullah rindu kepada kita, apa yang bisa kita lakukan? maka jika
punya uang langsung pergi ke makam Beliau, namun juga gabisa karena
syarat rukunnya banyak, maka minimal kita dengan membaca shalawat
karena mencintai Beliau, karena rindu kepada Beliau, dan shalawat kita
menjadi bukti bahwa kita mengimani Rasulullah SAW.

Terkait mengimani, manusia di bagi menjadi 2 golongan :


1. Manusia yang tidak menerima Rasulullah
seperti Abu Jahl dan lain-lain, di zaman sekarang pun banyak yang tidak
mau menerima Rasulullah dengan menghinanya yang menggambarkan
tidak mau menerima Rasulullah.
2. Manusia yang menerima Rasulullah
- Menerima dan mengambil Manfaatnya
berarti menjanjikan kehadiran beliau berpengaruh baik bagi hidup dan
kehidupan kita, karena seperti di surat Al Ahzab ayat 21 bahwa
Rasulullah ialah sosok teladan yang baik.
Apakah Rasulullah meneladankan sabar untuk kita ? Iya.
Sudah sabarkah kita ?

Kesabaran Rasulullah itu luar biasa, bayangkan Rasul pergi ke Thaif


dan di sana beliau dilempari batu , dan anak anak juga dikasih batu dan
diperintahkan untuk dilemparkan kepada Rasul dan kaki beliau
berdarah, sampai di sebuah kebun, beliau di datangi dua malaikat
untuk menawarkan diri,
“Jika engkau izinkan maka akan aku timpahkan dua gunung itu untuk
orang Thaif,
namun Rasul mengatakan “Jangan , mereka berlaku seperti itu karena
belum tau.

Lalu Rasul bermunajat kepada Allah “ Ya Allah, Kepada siapa lagi

kau serahkan diriku, atau engkau serahkan aku kepada musuh


yang akan mendzolimiku dan aku tidak peduli sepanjang
Engkau tidak marah maka aku tidak peduli”

Kata orang jika bergaul dengan penjual minyak wangi maka kita
akan bau wangi. maka jika kita pengikut Rasulullah maka kita harusnya
kecipratan sabarnya. Jika belum berarti kita belum mengambil manfaat
dari sabarnya Rasulullah.
Apakah Rasulullah meneladankan agar kita suka memaafkan ?
jika ia maka apa yang kita lakukan kepada orang yang menyakitii
kita ? padahal Rasulullah mencontohkan kepada kita untuk
menjadi pribadi yang memaafkan, maka jika kita merasa
ikhwannya Rasul, maka kita adalah ikwan yang belum penuh,
belum utuh.

Kalau kita merasa ikhwan Rasul, apakah yang penuh atau belum
penuh? Kalau tidak ketemu Rasul memang benar. Tapi kalau
mengimani,
kita masih dalam proses menuju ke sana.
insyaAllah, Bismillah.

Kalau Utuh 100% ikhwan Rasul.

Sebab kalau hanya 90% itu menjad Ikhwa_ saja, jadinya ikhwa

bukan lagi Ikhwan (hehehe).

Maka betul-betul memohon kepada Allah agar kita


betul-betul menjadi IKHWANURRASUL. Karena kalau
tidak, khawatir menjadi Ikhwanusysyayaathiin.

- Ada juga yang menerima Nabi dan Rasul namun tidak mengambil
manfaatnya
Tema : Sudahkah kita mencintai diri Tempat : Aula Darush Sholihat
sendiri ?
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 24 November 2018

Hidup adalah nikmat yang benar-benar harus disyukuri.


Dalam mensyukuri kita perlu memahami apa makna hidup. Dan dalam
memaknai harus dari sudut pandang Allah yang memberikan hidup. Yakni hidup
adalah perjalanan menelurusi waktu dengan tujuan akhir :
1. surga
2. neraka

Setiap perjalanan pasti ada tujuan akhirnya. Surga itu untuk siapa ?
Surga diperuntukan bagi orang baik. Dan neraka diperuntukan untuk orang
buruk. Maka disini kita bisa memaknai sisi lain dari hidup adalah menjadi orang
baik atau menjadi buruk.

Sehingga hidup itu adalah pilihan untuk memilih menjadi orang


baik atau orang buruk

Ketika memilih surga maka hidup kita memilih untuk menjadi orang baik. Maka,
sudahkah kita menjadi orang baik ? Dan kapan kita akan menjadi orang baik?
Sebenarnya dalam hidup kita ini lebih enak menjadi orang baik atau menjadi
orang buruk?

Ini yang akan kemudian kita bahas tentang bagaimana menjadi orang baik.
Untuk menjadi baik itu ada syaratnya. Yakni cukup dengan satu kata. Satu kata

tersebut adalah Yaqin. Misalnya, sudah tau belum jika perbuatan buruk akan
membawa ke neraka? Yakin atau tidak? Jika kita menjawab tidak, maka disitu
tanda bahwa kita belum yakin. Sebaliknya, kita mengetahui dalam satu gelas
air terdapat baygon. Kita yakin tidak kalau air itu jika kita minum akan
menimbulkan bahaya? Jika iya maka itu tanda bahwa kita sudah yakin.

Ahli yakin itu pastilah ahli kebaikan. Jadi kalau orang yakin pasti dia orang baik.
Meski tidak semua orang baik itu yakin.
Ahli kebaikan adalah orang yang melakukan amal kebaikan semata-mata
karena yakin kepada Allah. Contoh: seseorang memberikan makan kepada
tetangga dan dia yakin akan diberi balasan makanan. Pertanyaannya, dia
melakukan kebaikan tidak ? Iya. Namun dia belum yakin kepada Allah terhadap
balasan.Maka kita perlu tau apa arti yakin.

Yakin adalah nilai-nilai yang membuat hidup seorang mukmin

terikat dengan Allah. Apapun diselesaikan karena Allah. Rumus

hidup orang yang yaqin :


SAYA + ALLAH = CUKUP

Dan yakin itulah yang akan membawa hidup manusia pada tujuan yang indah.
Begitu pula halnya dengan amal. AKan berbeda orang yang beramal dengan
yakin dan orang yang beramal tidak dengan yakin. Contoh beramal dengan
yakin: sedekah 101.000, uang 100.000 dilipat dan tertutup dengan uang 1.000.

Bagaimana agar yakin menghujam dalam hati?


Sehingga apa yang dilakukan tanpa keraguan
Agar amal tidak terasa berat. Ahli yaqin adalah orang yang terus beramal baik
hanya karena dan untuk cinta kepada Allah semesta.

Hanya untuk Allah ini akan teruji ketika kita merasa berat melakukannya.
Bagaimana caranya agar bisa menjadi ahli yakin tersebut? Sungguh, yakin itu
bukanlah pekerjaan yang ringan. Sedemikian tidak ringannya, kita tidak bisa
membuat diri kita sendiri yakin. Meyakinkan diri sendiri adalah hal yang sulit.

Kita sendiri tau bahwa infak terbaik adalah memberikan apa yang kita sukai.
Namun ketika kita melakukannya akan timbul pertanyaan apakah benar
memberikan infaq terbaik akan mampu memberikan kebaikan bagi saya ?
Perasaan tersebut tak lain adalah tanda bahwa kita belum yakin.

Maka tak lain cara untuk yakin adalah dengan rahmat Allah. Lalu bagaimana
agar bisa mendapat rahmat Allah? Sebab jika seseorang sudah mendapat
rahmat dari Allah, pastilah akan mudah menjadi orang yang yakin.
Rahmat Allah yang menyertai kebaikan :

1. Lemah Lembut
Allah menyatakan dalam QS. Al-Imran, “Dan oleh sebab karena mendapat
rahmat dari Allah, engkau (Muhammad) berlaku lembut kepada mereka
(orang-orang kafir)”.
Ayat ini ditujukan kepada Rasul. Namun tak berarti tidak untuk kita juga.
Dan memang kita tahu betapa lembutnya Rasul, meski juga kita tahu betapa
kerasnya orang kafir. Hati yang lembut, layyinal qalbi. Dengan layyinul qalbi,
manusia akan menjadi orang yang menerima. Apapun adalah pemberitahuan
dari agar kita bersyukur.
Keburukan adalah pintu kebaikan yang lebih baik daripada kebaikan itu sendiri.
Walau dalam keadaan burukpun kita dalam kondisi baik.

Sebuah do’a, “Yaa Allah jagalah kami dari keburukan”.


Do’a yang lebih dari itu adalah “Yaa Allah jaga kami dalam keburukan”. Artinya
adalah kita sedang berada di dalam keburukan dan kita meminta kepada Allah
agar kita dijaga meski kita berada di dalam keburukan. Dan itulah yang kita
mohon kepada Allah agar kita dijaga dalam kebaikan meski dalam keadaan
buruk.

Zaman sekarang dijaga dari keburukan sangat susah. Ada saja keburukan.
Tidak hanya meminta dijaga dari keburukan namun juga dijaga dalam
keburukan. Walaupun dalam keburukan tapi memohon agar dijaga untuk
tidak ikut buruk. Hal tersebut adalah termasuk juga keburukan dalam
nasib.

Contoh: seorang yang cacat. Dalam bagian tubuhnya, hanya kepala yang
berfungsi secara normal. Bahkan ketika duduuk pun harus disangga. Namun
beliau tak pernah alfa dalam shalat berjamaah. Caranya adalah berguling..
Sama tidak amal kita dengan beliau? Berbeda. Amal yang berbeda dengan
kadar porsi lebih banyak oleh beliau tadi adalah karena beliau yakin.
2. Bahagia
Rahmat Allah akan menimbulkan bahagia dalam kebaikan. Bahagia itu ada
dalam kebaikan, bukan hanya setelah kebaikan. Contoh: dalam shalat.
Seharusnya kita bahagia saat shalat, bukan seusai shalat.
Kalau kita sedang sholat berjama'ah kita, imam bacaannya panjang.
Seneng apa menahan ? Heheee.. Kalau orang kek kita nih bahagiannya
kapan ? Ketika berakhir ? Setelah selesai membaca kan ? Jadi pas imam
membaca kita sangat menahan ? Oleh karena itulah kita butuh rahmat
Allah.

Bahagianya kita bukan karena melakukan amal, namun karena rahmad Allah.
Seharusnya kita bahagia dalam tilawah, bukan seusai tilawah.
Seperti yang Allah katakan dalam QS. Yunus:
"Katakanlah oleh mu (Muhammad) dan karena sebab rahmat oleh Allah, maka
hendaklah kalian bahagia".

Jadi, kita bahagia itu bukan karena amal. Tetapi karena rahmat Allah.
Apa yang kita lakukan saat air susu kebaikan yang kita berikan ke
orang lain berbalas air tuba?
Jika kecewa, maka itu bukan karena Allah.

Bahagia adalah ketika kita bersama kebaikan, bukan ketika kita sanggup
menyelesaikannya. Jadi, target kita shalat itu bukan karena kita ingin selesai,
namun karena itu akan menjadikan kita bersama Allah yang menjadikan kita
bahagia.

Lakukanlah segala amal baik, bukan karena kita ingin menyeiesaikannya,


namun karena kita ingin bersama dalam kebaikannya tersebut.

"Lakukanlah segala amal baik, bukan karena kita ingin menyelesaikannya


melainkan karena kita ingin bahagia bersama Allah" Karena di dalam
kebaikan tersebut ada rahmat Allah yang menyertai.
3. Memahami dan merasakan apapun sebagai kasih sayang Allah
Seperti yang Allah nyatakan sendiri dalam QS. al-Araf: 156,
"Dan rahmat-Ku (Allah) itu meliputi segala sesuatu".
Sehingga dalam keberhasilan terdapat rahmat Allah, dalam kegagalan terdapat
rahmat Allah. Apapun adalah pintu surga yang Allah hadirkan untuk kita buka.
Di dalam sehat terdapat pintu surga, di balik sakit ada pintu surga. Di dalam
kaya ada pintu surga. Di dalam miskin ada pintu surga.

Termasuk uang hilang, itu kasih sayang Allah. Uang itu bicara ? Mungkin
uang berkata "saya datang untuk menyampikan kepadamu bahwa Allah
ingin menggantikan diriku yang hilang ini dengan yang lebih baik dan lebih
banyak dariku"

Kisah Muhammad yang memiliki ibu gila namun ia tetap sabar merawatnya.
Agar pintu surga selalu terbuka selama hidupku. Siapa pintu surga itu ? Ibu.
"Saya akan menyesal semenyesal - menyesalnya apabila pintu surga itu
diambil oleh Allah dalam keadaan belum terbuka”

Barang - barang kita adalah pintu surga. mana pintu surga yang belum kita
buka ?

Tentu akan bisa capai jika kita memaknai bahwa semua itu adalah
pintu surga.
Di dalam pintu surga yang susah ada surga yang lebih indah. Kita bisa
merasakan kondisi apapun tersebut sebagai pintu surga tak lain
adalah karena rahmat Allah.
Tema : Tadabbur surat At Taghabun ayat Tempat : Aula Darush Sholihat
12 #2
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 27 November 2018

Taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan kalaulah kalian


membangkang tidak mau taat kepada Allah dan Rasulnya maka
sesungguhnya atas Rasul-Rasul kami hanya menyampaikan dan
menjelaskan, “Para Nabi dan Rasul hanya menyampaikan dan
menjelaskan”. Kalau ada yang tidak taat, karena kalian sendiri.

Ayat ini ada 2 yang dibahas:

THA'AT
Jadi bahasa indonesia TAAT. Taat kepada Allah dan Rasulnya. A-Tha'at adalah
kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuan hidup Surga. Dan ini
disepakati semua orang. Kita pasti ingin hidup yang sekali ini berujung surga.
Surga itu jauh, Allah membantu kita, Allah sediakan kendaraan bernama Tha'at.

Maka barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya maka akan
berujung surga.

Setiap amal taat pasti akan membawa kita ke surga. Taat artinya tunduk. Semua
orang paham bahwa taat membawa ke surga. Apakah setiap amal taat pasti
mengangkat kita sampai ke surga? Maka jawaban adalah iya. Tapi, tidak semua
amal taat akan membawa kita sampai ke surga. Bahkan ada amal tata yang
membawa ke neraka.

Maka ketaatan seperti apa yang akan membawa kita sampai ke surga ?

Amal Tha’at seperti apa yang bisa membawa kita ke neraka?


Mewaspadai amal taat yang bisa membawa ke neraka. Misal: ada orang
menghafal Quran, merasa paling alim, selesai mengahafal satu tahun.
Prestasinya membuat dia merasa paling baik dibanding yang lain. Lalu
memandang orang yang tidak hafal Quran sebagai orang yang rendah. Dia
terbawa ke neraka. Bukan amal hafal Quran yang membawa ke neraka. Tapi
sombong dan ujubnya. ‘Ujub, meremehkannya dia itu yang menyebabkan dia
hafal qur’an menjadi tidak ada nilainya, tidak bisa menyelamatkan dari adzab
neraka.

Amal taat yang bisa membawa ke neraka adalah amal taat yang tidak
bernilai kebaikan. Yang membawa ke surga itu adalah amal baik. Ada amal yang
dosa tapi bernilai surga. Ada orang berbuat dosa, ga tau, terus dia belajar, dan
memperbaiki. Ada orang berbuat dosa, dia tau, tapi dia menyesal tau. Bisa jadi
orang tersebut tidak tau Atau tau tapi dia bertobat. Itu amal dosa tapi bernilai
kebaikan.

Sebenarnya yang kita kejar adalah kebaikan. Yakni bagaimana taat kepada
Allah dan Rasul bernilai kebaikan.

Tumbuh di Atas Rapuhnya Akar Ragu

Harusnya di atas akar kokoh. Misal sore ini hujan dan capek tapi mau ke sini.
Lalu pembicara terlambat datang. Harusnya dasarnya yakin. Kalau yakin maka
akan muncul amal kebaikan yang kokoh. Lalu akan ada buahnya. Contoh: orang
salat dasarnya yakin ke Allah, maka shalat itu akan tumbuh dengan sangat
kokoh. Bahkan hujan turun, salatnya tidak terganggu. Tapi seringnya kita
konsentrasinya terpecah, ingat jemuran. Kenapa konsentrasi bisa pecah?
Bandingkan antara shalat dan jemuran. Dari sisi nilai, salat lebih bernilai.
Jemuran resikonya Cuma basah, dan basah solusinya dikeringkan lagi. Kalau
shalatnya lewat, harus ngulang. Sudah beda shalatnya kalau ngulang. Kalau
shalat lebih mahal harusnya konsentrasi kita tidak terpecah saat hujan.
Lebih bernilai anak atau HP ? Anak.
Misal Ceritanya ada banjir. Menyelamatkan anak atau menyelamatkan HP?
Shalat gara-gara imamnya lama, jemurannya basah. Maka tidak rugi. Tapi
kebanyakan merasa rugi. Semua tergantung pada akar kebaikan itu. Kalau
akarnya yakin, kokoh.

Dasarnya adalah ragu, ragu dengan amal kebaikan itu.

Kalau melakukan kebaikan dasarnya (akar yang) yakin, pasti akan

menunmbuhkan pohon yang kokoh

Tumbuh di Atas Rapuhnya Akar Ragu

Kalau kita memilih bibit tanaman sama sama pohon mangga , ada bibit A
hrarganya 50k dan bibit B harganya 100k dan katanya akan menghasilkan buah
yang banyak. Maka jika ada infak 50 dengan 100k mana yang akan dipilih ?
100k karena akan menghasilkan buah yang banyak. Namun terkadang ini
hitungannya beda jika untuk amal kebaiakan karena dipengaruhi apakah kita
melakukan dengan ragu karena ragu dengan balasan amal tersebut.

Termasuk kenapa ada orang yang bisa melakukan amal buruk ? ini juga
ada balasannya yaitu dengan balasan keburukan namun jika ia sudah
tau amal buruk itu dibalas keburukan maka orang tidak berani untuk
melakukannya namun kenapa faktanya orang berani ?

Misalkan kita sangat haus dan ada minumannya dan disuguhkan ke kita,
tetapi dalam keadaan kita tau bahwa gelas tersebut tertetesi baygon, ada satu
tetes baygon yang masuk ke dalam gelas itu, dan kita sangat haus dan ingin
minum maka kita tidak berani untuk meminumnya karena tau minuman ini
berbahaya. dan jika betul , apakah tau cerita jelek orang lain? kita tau itu amal
buruk dan kita tau akibatnya. Seperti cerita pada saat Rasulullah naik ke naik
sampai di Sidratul muntaha kemudian beliau melewati neraka bersama
malaikat Jibril. Pada saat melewati neraka , Nabi melihat satu kumpulan orang
yang memiliki kuku yang terbuat dari tembaga dan kukunya panjang, dan
dengan kuku itu mereka mencakar wajahnya dan mengeluas kulitnya dan jika
sembuh maka dilakukan kembali, lalu Rasulullah bertanya kepada malaikat
Jibril, “Itu kaum siapa yang mencakar sendiri wajahnya?“

lalu dijawab, “Oh itu orang yang ketika hidup di dunia suka cerita jelak orang
lain”.

maka ini kita udah tahu namun kenapa tetap melakukannya?

iya karena kita tidak yakin terhadap hal tersebut.

Ketika ditawarkan minuman yang ada baygonnya, kita menolak. Tapi kalau
cerita jelek orang lain? Apakah karena neraka itu belum kelihatan? Lalu apakah
minum racun itu sudah terlihat bahayanya, apakah harus mencoba minum racun
dulu baru yakin. Cukup dengan pemberitahuan. Tapi ketika dikasih tau bahaya dari
berbuat dosa, tapi masih berbuat dosa. Ini masalahnya adalah RAGU. Jika
alasannya neraka itu belum kelihatan namun kenapa akibat buruk dari minuman
yang berbabahaya itu sudah dirasakan ? dan tidak akan ada yang mencoba dulu
dan cukup dengan pemberitahuan itu sudah cukup untuk membuat kita yakin
namun kenapa kita sudah tau bahaya berbuat dosa namun kita masih
melakukannya ? dan ini disebabkan karena ragu.

Kenapa bahaya duniawi kita begitu sangat yakin namun bahaya

ukharawi kita tidak yakin?


Makan nasi basi itu bahaya, padahal kita belum pernah mengalami. Kita
yakin dari pemberitahuan orang lain. Masalahnya: sama orang kalau ragu tidak
akan percaya dengan balasan buruk dari amal buruk dan balasan baik dari amal
baik. Kalau ragu, jangan harap buah itu akan ada. Buahnya akan hilang. Padahal
buah itu yang sangat kita butuhkan.

Orang jika ragu maka tidak tidak percaya akan balasan amal buruk dan
balasan amal baik. jadi jika ragu maka jangan mengharapkan buah dan buah
ini akan hilang. padahal buahnya amat sangat kita butuhkan. misalnya jika dia
shalat dan yakin maka dia akan merasakan nikmatnya shalat, shalat membuat
dekat dengan Allah, membuat dia jauh dari perbuatan yang tidak baik dan
dilakukan dengan dasar yakin bukan atas dasar ragu.

BERGURU KEPADA RAGU AGAR TIDAK RAGU KEPADA GURU

Berguru itu berarti belajar.

Kenapa kita harus berguru kepada ragu dan belajar kepada ragu ?

Karena kalau orang masih ragu terhadap guru, sebanyak apapun dia belajar
maka tidak akan bermanfaat. Berguru berarti belajar. Nabi SAW pernah
berpesan yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi yang shahih "Tinggalkan
apa saja yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu".

Jalani hidup ini dengan yakin. Rasul tahu betul apa akibat orang ketika ragu.
Ragu itu membahayakan. Pas lagi naik motor ada kucing nyebrang, tapi dia
ragu. akibatnya adalah ia bisa menabrak kucing.

maka jalani hidup tidak menggunakan ragu namun dengan menggunakan


yakin.

Guru adalah sosok yang selalu membuka pintu-pintu kebaikan


untuk hidup kita.
kita posisinya adalah murid, namun banyak di antara kita seperti tidak
percaya apa yang dilakukan dan disampaikan oleh guru. logika sederhana
begini, seandainya jika kita ingin masuk ke sebuah pintu dan pintu itu dalam
keadaan tertutup namun ternyata ada orang yang membukakan pintu itu untuk
kita maka yang muncul pada diri kita ragu atau yakin jika pintu itu dalam
keadaan terbuka? yakin. maka jika yakin kita akan jalan terus masuk ke pintu
itu karena ada yang membukakan.

jika sudah dibukakan namun tidak mau masuk maka tandanya ia ragu. dan ini
adalah ragu yang tidak wajar. dan kejadian ini mungkin saja terjadi. Padahal
pintu jelas-jelas sudah terbuka dan dia melihat pintu itu dibuka. Tapi dia ragu
kalau pintu itu terbuka.

Dan guru adalah sosok yang tau bahwa dibalik apapun ada kebaikan. contohnya
musibah yang dibaliknya ada kebaikan yaitu sabar. dan pintu musibah ini
adalah pintu indah untuk kita merasakan sabar. Maka guru itu sudah
membukakan pintu untuk melihat indahnya sabar. Tapi m aslahnya kadang kita
tidak sabar. Namun banyak orang yang mengatakan iya sih saya tau namun
berat untuk sabar gimana ? maka ini namanya tidak yakin.

Jika kita berbuat baik namun dibalas dengan keburukan maka ini tandanya
pahala berlimpah, karena dia ada sabar dan lapang.

Kalau kita berbuat baik tapi dibalas keburukan, Allah akan semakin banyak
memberi ke kita. Pintunya sudah terbuka. Tapi masih banyak yang tidak mau
menerima.

Siapakah Guru Terbaik dalam Kehidupan Kita?

kita tidak perlu datang ke tempat tertentu, dan kita bisa menemui beliau setiap
saat dan guru terbaik dalam kehidupan kita adalah kebaikan itu sendiri.
Dan aslinya Allah lah yang mengajarkan kepada manusia Al Bayan
(penejelasan). untuk manusia mana yang baik dan mana yang buruk sehingga
kita bisa berguru kepada kebaikan dan dialah guru terbaik dalam kehidupan
kita. dari kebaikan kita bisa belajar mana yang namanya baik.

Contohnya adalah kita bertemu dengan dua orang, yang satu senyum dan
orang manyun. dan kita mendapatkan penjelasan jika senyum maka
wajah kita adalah wajah baik maka dari situ kita belajar bahwa itu
kebaikan. dan ketika kita sudah mengerti itu baik, dan pada saat itu juga
kita mengerti itu buruk.

Ada orang dimana disitu ada sampah, olehnya diambil maka akan kita
simpulkan bahwa dia orang baik. dan jika ada orang yang buang sampah
sembarang maka dia orang buruk. maka juga pada saat itu kita belajar
nyata apa itu baik dan apa itu buruk.

Dari kebaikan itu kita belajar membedakan mana yang baik dan
nana yang buruk.

setelah itu, dari kebaikan itu pula kita belajar untuk memlih yang baik
terkadang ada juga orang yang berkebalikan.

misal ada istri yang awalnya baik dan bergaul dengan orang baik. Suatu saat dia
mempunyai tv dan menonton sinetron tentang prahara bagaimana suami istri
cekcok dan dia melihat oh gitu ya ternyata cara istri memarahi suami, maka
ini dia melihat sesuatu yang buruk dan membuat dia berminat kepada yang
buruk.
KETIDAKBAIKAN ITU AKARNYA ADALAH KERAGUAN Dan KEBAIKAN Itu
Akarnya Adalah YaKIN Maka Jika Ingin Menjadi Orang Baik Cukup
Menjadi Orang Yakin.

dan Allah mengetahui apapun yang kita lakukan maka jika yakin kita tidak
berani melakukan yang Allah tidak suka namun faktanya ada yang tetap berani
untuk melakukannya dan ini disebabkan karena masih ragu, dan ragu ini adalah
pemicu datangnya keburukan.
Tema : Mencintai Amal Baik yang Tempat : Aula Darush Sholihat
Mengantarkan Diri ke Surga
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu 01 Desember 2018

Hidup adalah perjalanan menelusuri waktu, dengan tujuan akhir Surga atau
Neraka. Dalam perjalanan menyelusuri waktu ini masing-masing manusia
berbeda, ada yang sampai puluhan tahun, dua puluhan, tiga puluh tahun, lima
puluh tahun, dan seterusnya.

Berapa lama pun perjalan kita, ujungnya hanya surga atau neraka.

Kadang orang mikir “Enak ya yang umurnya panjang, ke surganya bisa, nah yang
dikasih waktu lima belas tahun gimana?”,
Allah lebih tau, mungkin dia cukup lima belas tahun di dunia.

Bagaimana waktu hidup ini bisa membawa kita ke surga ? Apa yang kita
butuhkan untuk bisa masuk surga?

Ke surga butuh apa ? AMAL BAIK.

ke surga harus dengan amal baik. Kalau memang betul-betul karena amal baik,
sekarang aja. Sekarang. kalau kita menghitung antara amal baik dan buruk
lebih banyak mana ? Dalam salah satu riwayat Nabi menyebutkan bahwa
“Untuk bisa masuk surga, kita amat sangat membutuhkan Rahmat Allah.
termasuk saya”.

Nabi pun menyebutkan bahwa beliau besok masuk surga karena rahmat
Allah. Oleh karena itu hari ini kita mulai membahas “Kalau surga memang
karena rahmat Allah, lalu apa yang harus kita lakukan?”
Ada amalan pengundang Rahmat Allah, diantaranya :

1. Kumpul bersama orang-orang shalih.


Rahmat Allah akan turun kepada siapa saja yang kehidupan
sehari-harinya berkumpul bersama orang shalih.
Apa batasan kumpulnya ? Apa arti kumpul di sini ?
Ada 2 :
Yang pertama adalah kumpul dengan orang-orang shalih membuat
kita ingin menjadi seperti mereka,
“Ya Allah dia menghafal Qur’an saya juga ingin,
Ya Allah beliau ahli ilmu, kenapa saya tidak ? ” (ada keinginan).

Yang kedua, ketika kita kumpul dengan orang-orang shalih kita


dikenal dengan beliau, kalau belum dikenal sama orang shalih itu,
berarti bukan kumpul, bisa jadi cuman lewat saja. Jadi kalau suatu saat
kita ketemu lagi dengan beliau, beliau mengenali kita.

Apa manfaat kita kumpul dengan orang-orang shalih ini ?


Ulama dari generasi At-tabi’in , yakni orang-orang yang hidup satu zaman
dengan sahabat namun mereka tidak bertemu dengan Rasulullah SAW.
Jadi mereka lahir sesudah Nabi Muhammad SAW wafat. Salah satunya
ialah Imam Hasan Al-Bashri kadang disebut Imam Hasan Al-Bishri.

Imam Hasan Al-Bishri bercerita bahwa si fulan selama hidup di


dunia si fulan ini sering berkumpul bersama orang-orang shalih.
Kemudian ditanyanya ketika di surga, mana si fulan, ternyata si fulan
masuk neraka, sementara orang-orang shalih terus mencari fulan.
Kemudian setelah mengetahui dulan masuk neraka, mereka memohon
kepada Allah.
Kemudian Allah memindahkan si fulan ke surga sebagai bentuk
penghargaan terhadap orang shalih.

Q.S Asy – Syu’ara ; 100-102


“Maka (sekarang) kita tidak mempunyai seorang pun pemberi syafaat
(penolong) dan tidak pula mempunyai teman yang akrab”.
Si fulan tadi masuk surga karena rahmat Allah, rahmat Allah tadi buah
dari dia bergaul dengan anak-anak yang shalih.

2. Ihsan.
Ihsan itu nama amal, amal yang kemudian disebut dengan nama ihsan.
Orangnya disebut muhsin. Ihsan = amal baik, muhsin = orang yang baik.
Jadi kalau kita melakukan amal yang memenuhi kualitas ihsan maka
bisa jadi itu pengundang rahmat.

Q.S Al A’raf : 56 : “Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dari


orang-orang yang berbuat ihsan”
Terus apa kriterianya? Adalah amal itu dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan hati yang ikhlas.
Kalau ikhlas tapi tidak sungguh-sungguh itu belum ihsan. Seperti orang
yang belum paham tentang semboyan ikhlas “Sedikit tapi
sungguh-sungguh itu lebih baik daripada banyak tapi gak ikhlas”.

Ada orang sungguh-sungguh menghafal qur’an ternyata ada sesuatu


yang dia inginkan, yaitu pengen dikenal. Dia sungguh-sungguh
menghafal, tapi tidak ikhlas, jadi tidak memenuhi kriteria ihsan.
Sungguh-sunguh ialah menumpahkan semua kemampuan,
sebisa yang kita mampu, semampu yang kita bisa.

Sungguh-sungguh di sini harus menumpahkan, memaksimalkan


kemampuan kita dalam beramal, kemudian ikhlas = hanya karena Allah.
Gak ada motif lain selain karena Allah suka, karena kita tau bahwa Allah
suka kita melakukan amal tersebut.

Selanjutnya adalah misal beramal dengan cara yang paling Allah suka.
Infaq 5k Allah suka, infaq 10k Allah lebih suka, maka infaq dengan
jumlah yang Allah paling suka.

Dengan hati yang sangat suka. Ngaji Qur’an dengan sungguh-sungguh,


dengan hati yang suka (Senang). Tanda kita suka ialah kita ga
menghitung-hitung sudah berapa lembar yang kita baca atau sisa berapa
lembar. Bahkan tanda kesungguhan dan hati yang ikhlas yakni bahkan
tak sadar kalau waktunya sudah habis.

Nabi berkata “Cukup Allah yang melihat amal saya,

cukup Allah yang tau”.

Ada video tentang bakti seorang anak ke ibunya. Bersyukurlah bagi


yang masih memiliki Ibu. Orangtua adalah pintu surga yang utama, semoga
amal-amal baik ini mengucur kepada beliau. Tiap orang bisa memutuskan
sendiri amal ihsan apa yang akan ia lakukan.

“Tunjukkan bakti kita kepada ibu, selalu beramal baik agar sampai kepada
ibu, agar datang rahmat Allah”.
3. Berbagi kebahagiaan dengan sesama juga bisa mengundang Rahmat
Allah. Bahasa rahmat itu artinya kasih sayang, kasih sayang dalam artian
tidak ingin berbalas.

Berbagi kebahagiaan tanpa berharap balasan, sehingga bisa


mengundang rahmat Allah.

Kalau kita ingin bantu orang dan berharap rahmat Allah, maka yang kita
bantu adalah orang yang gak suka sama kita, orang yang egois, orang
yang pelit ke kita.
Kalaulah kita tahu, dia orang yang kalau kita tolong kita tau dia tidak
balas menolong kita, maka tolong beliau, karena kita hanya butuh
balasan dari Allah.

Santri, dikirimin makan, dibawa ke pondok, dia bagikan ke


teman-temannya dan dia tidak makan, tapi tidak sambil mengelus dada.
“sudahkah kita memahatkan Rahmah di dalam hati kita ?”.

Membahagiakan orang tanpa berharap orang yang


dibahagiakan tidak membahagiakan kita. Memahatkan
RAHMAH di dalam hati.

Mana yang lebih membuat kita bersyukur?

 Mendapat pasangan hidup yang sesuai harapan

 Mendapat pasangan hidup yang tidak sesuai harapan


Mendapat pasangan yang tidak sesuai harapan, karena untung “saya
yang dapat dia, kalau orang lain yang dapat dia, nanti kasian” gitu
mestinya.Dapet makanan enak, yang kepikiran itu buat temen.

4. Jangan sombong.
Termasuk sombong karena fisik, karena kekayaan, apalagi karena ilmu.
Karena orang yang sombong itu akan dipermalukan dan betul-betul akan
dipermalukan nanti di akhirat.

Sombong itu akan kembali kepada dirinya sendiri,

kalau kita mau sombong apa yang kita sombongkan ?

karena semua ini bukan milik kita.

Ingat bahwa Diatas langit masih ada langit.

Sombong kata Nabi adalah menolak kebenaran dan menghina orang


lain. Jangan Sombong maka Tawadhu’lah , dan berbaik sangka itu bisa
mengundang rahmat Allah 

5. Jangan Mudah Berburuk Sangka

Baik sangka terus aja, cari 1001 alasan untuk membuat kita
berprasangka baik kepada orang lain.

Harus menjadi orang yang baik sangka, hal ini bisa mengundang rahmat
nya Allah. Sebab berburuk sangka dapat menjauhkan dari rahmat Allah.

Andai seluruh umat Islam tidak berburuk sangka dengan


sesama maka ukhuwah Islamiah akan benar-benar terjalin.
Ukhuwah itu tanda rahmat Allah, Allah lah yang mamautkan
hati orang-orang yang beriman. Allah menurunkan
rahmatNya kepada orang-orang beriman.
Q&A
1. Bagaimana sikap kita saat melihat teman kita seperti mau mengambil
uang tapi kita harus selalu khusnudzon ?
Al khizr = waspada. Semisal kita berdiri di pinggir jalan, ada motor
kencang arahnya ke kita, kita gak boleh khusnudzon, tapi kita waspada,
bedanya kalau berburuk sangka itu tidak ada data yang bisa dijadikan
pegangan, hanya prasangka saja, tapi kalau ada datanya itu bukan
suudzon, tapi Al khizr. Kewaspadaan kita, kita menghindar.

2. Mana yang kita dahulukan, menuntut ilmu atau menjaga ibu yang sakit?

Kita betul-betul cari ridho ibu, dulu ada seorang sahabat yang ingin jihad,
Nabi menjawab maka jihadmu adalah membersamai ibumu. Harus
dengan kerelaan ibu, karena doa ibu itu adalah segala-galanya. Ridho
kedua orangtua itu adalah segala-galanya.
Tema : Tadabbur surat At Taghabun :12 Tempat : Aula Darush Sholihat
#3
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa 04 Desember 2018

Kita tidak bisa taat kepada Allah tanpa taat kepada Rasul. Meskipun
hakikatnya taat kita kepada Rasul adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah
SWT. Ada orang yang taat dan ada yang tidak taat,
“Maka jikalau kalian berpaling baik kepada Allah/rasul-Nya maka
sesungguuhnya kewajiban atas Rasul kami itu adalah menyampaikan,
menjelaskan selesai.”

Jika kalian tidak taat maka akan rugi sendiri sebab Rasul tidak akan rugi
ketika ajakan dan apa yang Allah tugaskan tidak diterima oleh manusia.
“wa atii’ullaha wa atii’urrasuul”. Ayat ini mengajak kita untuk taat.
Taat ini adalah kendaraan hidup yang membawa kita sampai tujuannya,
yaitu surga. Sehingga kalau orang hidupnya tidak taat maka seperti orang
mau ke Jakarta tapi tidak mau pakai kendaraan.

Nah, Allah itu sangat sayang kepada kita, kemudian Allah sediakan
fasilitasnya yaitu kendaraan bernama taat. Allah memerintahkan kita
melakukan sesuatu dan melarang kita melakukan sesuatu.

Dan larangan Allah itu sebenarnya adalah suatu kebutuhan.

Sayangnya, kita masih merasakan itu sebagai beban. Itu yang perlu kita
luruskan. Dan yang perlu kita telusuri adalah kenapa taat kepada Allah dan
Rasulnya terasa sebagai beban ?
Kita bertanya pada diri kita,

kita ingin ke Surga?

kalau dibelikan tiketnya mau?

tiketnya apa? TAAT.

Maka taat itu kebahagiaan atau beban ? Harusnya kebahagiaan. Tapi


anehnya kita masih merasakan bahwa taat adalah beban. Bukti ketaatan kita
kepada Allah itu beban adalah sholat berjamaah itu menunjukkan ketaatan.
Tapi, mana yang sering kita nikmati, bacaan imam yang panjang atau yang
pendek? Ini yang ingin kita telusuri.
Pertanyaannya, apakah setiap amal taat pasti mengangkat kita sampai ke
surga? Tidak. Yang taat saja belum tentu mengantarkan kita ke surga. Dan itu
memang logis naik kereta api belum tentu sampai ke tujuannya.

Dan inilah yang menjadi tugas kita, yaitu mewaspadai amal taat yang tidak bisa
membawa ke surga. karena kadang ada orang yang selalu melakukan amal
taat, tapi alangkah nantinya ia akan menyesal jika ternyata tidak membawa ke
surga. Rambunya adalah ketika amal taat itu tidak bernilai ketundukan ke Allah.
ketika orang tidak tunduk kepada Allah, maka amal taat ini tidak akan
membawa ke surga.
contohnya, sedekah. “Bapak kok sedekah?”
dijawab : “soalnya yang lain sedekah, ya nggak enak lah” .
beliau sedekah tapi itu tidak bernilai ketundukan
misal lagi : “Ibuk tumben ngaji?”
“iya, soalnya dihampiri teman. Nggak enak kalau nolak terus”
Ngaji itu sebenarnya amal taat tapi jika karena “Tidak enak sebab dihampiri
oleh teman” maka ini tidak menunjukkan ketundukan kepada Allah. Amal-amal
seperti inilah yang tidak bisa membawa kita ke surga. amal taat seperti ini
adalah amal taat yang tumbuh diatas rapuhnya akar ragu.

Orang melakukan amal taat tapi dihatinya timbul rasa ragu. Lalu, seperti apa
ragu itu?
Jika dasarnya dengan yakin maka amal taat itu akan tumbuh dengan
kokoh dan tidak gampang tumbang. Yakin jika saya sholat jamaah itu nilainya
27x lebih banyak. tapi ada nggak yang menyesal dengan sholat berjamaah? Ada.
“yah ternyata imamnya lama.

Padahal jika mau menunggu itu akan menambahkan pahala kepada orang
tersebut. Jika dengan kokoh maka akan menghasilkan buah. Tapi jika dengan
ragu, maka pohonnya akan cepat tumbang dan tidak berbuah. Sehingga,
tadabur ayat 12 kali ini kita ingin mengaitkan ragu yang bisa menganggu qalbu.
Ada potensi dalam diri ini untuk terjadi ragu. Tapi ragu disini bukan ragu
yang sehari-hari, “Ibu masak sayur asem atau sayur sop yaa?” bukan. Tapi ragu
yang akan dibahas adalah ragu kepada Allah.

Jika ragu ke Allah itu muncul maka akan sangat menganggu hati.

Ragu adalah penyakit yang sangat mengganggu qalbu untuk bisa dekat
dengan Allah. sunnatullahnya, tubuh pasti punya keinginan yang jika dipenuhi
akan menimbulkan kenikmatan. Lidah kalau makan nasi yang basi tidak akan
terasa enak. Enaknya adalah makan nasi yang hangat.
Termasuk hati, keinginan hati itu adalah dekat dengan Allah yang kalau
keinginan hati dekat dengan Allah itu tidak dipenuhi maka akan “nelangsa.”
Misal lihat durian maka akan terasa enak. Udah dapat durian yang kita
inginkan tapi jatuh ke kubangan air, maka akan terasa nelangsa. Nah, hati lebih
nelangsa jika tidak dengan Allah. Yang membuat hati tidak dekat dengan Allah
adalah timbulnya rasa ragu.
Ini yang sama-sama perlu kita lihat apakah masih ada rasa ragu kepada
Allah? kadang, ada orang yang mengatakan “Saya merasa yakin yakin saja kok
sama Allah” tapi pada prakteknya ragu itu ada pada diri kita dan kita tidak
boleh abai. Karena jika kita merasa sehat padahal dirinya sakit, inilah yang
membahayakan, karena dia bisa mengganggu hati dan menyebabkan hati tidak
bisa dekat dengan Allah SWT.

Kalau ada maka perlu ditelusuri, ini ragu nya ada di stadium berapa?
1. Stadium satu, namanya ad-dzannu
2. Stadium dua, Asyaqqu
3. Stadium tiga, Al Wahmu
4. Stadium empat, Was was

Ragu itu ada tiga macam:


1. Wujuudullah: ragu akan adanya Allah dan ini belum tentu ateis. Kalau
atheis itu bukan hanya ragu, yapi yakin bahwa Allah itu nggak ada.
Belum tentu dalam imannya seorang muslim itu tidka ada keraguan.
Sebab ragu itu penyakit hati.
2. Muraqabatullah: ragu akan pengawasan Allah. ragu kalau Allah itu
mengawasi kita dan ayat tentang Allah mengawasi hamba-Nya itu
sangat banyak.
3. Jaza’ullah : ragu akan balasan Allah. bahwa allah akan menyiapkan
balasannya, yang baik dibalas surga yang buruk dibalas neraka.
Apakah kita masih ragu?
Yakinkah kita yakin akan adanya Allah?

kalau kita yakin akan wujudnya Allah, apa bukti akan wujudnya Allah? yang
kemudian sering disebutkan “alam semesta”, “adanya siang dan malam”.
Kalau betul, seandainya kita pengajian ngepasin duduk disebelah orang yang
pilek, lalu pulang dari sana kita bersin bersin, kalau ditanya jawabannya apa? “iya
saya tadi duduk disebelah orang yang bersin” berarti dia pilek karena apa?
karena orang lain ?
Pertanyaannya, Allah nya kemana ?
Mungkinkah ada orang pilek tanpa izin Allah ? kalau diri kita yakin, berarti
“kenapa kamu pilek?”“Karena Allah yang ngasih.
”Itu kalau kita nggak ragu. Nggak mungkin sesuatu itu terjadi tanpa rencana Allah.
berarti pada saat kita dapat kejadian seperti itu itu karena izin Allah, bahwa kita
ketularan itu sunnatullah saja. Jadi kita tidak akan menyalahkan orang yang pilek.

Sandalnya mahal, datang ke pengajian lalu hilang. Yang kita salahkan siapa?
Padahal tidak mungkin sandal itu hilang tanpa seizin Allah.
Jika kita mau ke pengajian, lalu turun hujan siapa yang kita ingat? Jika ia yakin,
maka yang akan ia ingat pertama kali adalah Allah.

Sekarang yang kedua, ragu akan pengawasan Allah. ragu atau yakin bisa
kita lihat dari banyak hal. pernahkah dalam hidup kita, kita melakukan hal yang
tidak Allah suka ? Pernah. Itulah yang kadang membuat kita ragu akan
pengawasan Allah.
Ketiga, jaza’ullah. Kita yakin keburukan akan dibalas dengan neraka.
Maka, apakah kita lalu menjauhi dosa?
“Ya Allah, saya tau ini dosa kenapa saya masih melakukannya yaa?”
hanya saja ini ragu stadium berapa, maka inilah yang perlu kita ketahui.
Memaafkan orang lain itu amal baik yang membawa kita ke surga.
Lalu, apakah kita ringan melakukannya? Berat.
Kalau berat artinya karena kita kurang yakin.

Kalau orang ragu akan tiga hal tersebut, maka ia belum bisa meyakini
apapun. Akibat ragu akan wujudnya Allah adalah ia hidup tanpa Allah. ia tidak
merasakan kehadiran Allah dalam kehidupannya. Lihat hujan, mengeluh.
Sandal hilang, mengeluh. Padahal semua terjadi atas keterlibatan Allah. kalau
nggak ragu, orang akan sadar bahwa Allah itu akan selalu hadir. Apa-apa yang
dirasakan adalah “ini semua memang bagian dari takdir Allah” semua akan
diterima.

Orang kalau ragu akan pengawasan Allah, maka ia berbuat bukan karena

Allah. kalau merasa diawasi maka ia akan mengatakan “karena Allah melihat”

Apapun yang ia lakukan itu karena Allah SWT.

ketika ke pengajian datang dengan pakaian yang rapi, kenapa ?


Agar dilihat teman? Maka jika begitu, ia belum yakin akan penglihatan Allah.
tapi jika ia yakin maka “biar dilihat Allah baik”
ibuk waktu beli kain, ini kain bagus disetrika rapi itu yang ada di kepada kita
apa? Allah atau selain Allah? kalau yakin atas pengawasan Allah, maka karena
satu saja, “Ya biar dilihat Allah itu bagus” “Ambil pakaianmu yang indah ketika
kau mau pergi ke masjid”. Apalagi jika kita ke kondagan, rapinya masyaAllah,
tapi itu atas niatan agar dilihat manusia.
Kita mahasiwa belajar. Nilai besar itu harus yakin agar dilihat Allah.
infaq, “Buk sudah berapa yang infaq” “udah berapa?”
“100 buk”
“ini nanti akan diumumkan mbak?” “iya buk”
“oh begitu, berapa infaq tertingginya mbak?” “seratus ribu buk”
“yaudah saya infaq seratus lima ribu”, kemudian ia akan merasa sangat
senang jika namanya diumumkan di paling atas.

Jazaa’ullah, akibatnya adalah berbuat tidak untuk Allah. kalau ia yakin,


maka ia ingin dapat balasan baik ke Allah misal kita makan, maka makannya
untuk Allah swt. orang kalau sudah untuk Allah pada sudah cukup hanya Allah.
seoerti seorang pekerja yang digaji oleh X. maka bagi pekerja ini yang terpenting
amalnya dpuji oleh X Karen x yang bayar dia. kalaupun ada orang yang memuji,
ia tidak akan merasa tersanjung karena dia hanya memuji tanpa memberi
apa-apa. Tapi kalau yang muji x, maka pekerja itu akan sangat senang karena
itu artinya x akan memberikan bayaran banyak.
Kalau betul begitu, maka amal itu untuk siapa? Allah. jika dipuji oleh
manusia maka harusnya kita akan biasa saja, sebab ia tidak memberikan surga.
jika dipuji oleh Allah, maka kita akan sangat senang. Karena tidak yakin itulah
ia merasa butuh pujian dari orang lain. itulah akibat dari penyakit ragu dalam
diri kita.

Cara untuk mengatasi ragu dengan wujud Allah, maka sering-seringlah


bertafakkur atas ciptaan Allah. karena tidak akan ada daun tanpa izin Allah.
kita merasakan wujud Allah itu dalam bentuk keyakinan bahwa Allah itu maha
segala-galanya. sehingga ketika melihat daun saja, hatinya ikut bergetar.
Yang kedua, mengobati ragu akan pengawasan Allah, caranya sama yaitu
dengan tafakkur kekurangan diri, dalam bentuk dosa dan maksiat. Karena yang
membuat kita melakukan dosa dan maksiat itu sebab tertutupi oleh maksiat
dan dosa yang ada dalam diri kita.

Sehingga kita perlu merenung dengan dosa-dosa satu persatu dan perlu

diistighfari, janji dan mohon ampun kepada Allah.

ketika hati jernih maka tidak akan ada rasa ragu. Terakhir, mengobati ragu
dengan balasan Allah yaitu dengan tafakkur orang orang baik dan buruk.
mentafakkuri akibat dari menjadi orang baik dan buruk. sehingga, kita bisa
memahami bahwa orang baik akan dibalas oleh kebaikan, keburukan akan
dibalas dengan keburukan. Obatnya adalah tafakkur dan semoga kita bisa
mempraktekkannya dalam perjalanan hidup kita.
Tema : Membaikkan Hidup dengan Tempat : Aula Darush Sholihat
Prasangka Baik #4
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 8 Desember 2018

HIDUP adalah perjalanan menelusuri waktu untuk memilih NERAKA


atau SURGA.
Untuk bisa masuk surga, kita amat sangat membutuhkan rahmat Allah.
Amalan pengundang rahmat Allah :

1. BERKUMPUL DENGAN ORANG SHALIH


Walaupun tidak berkumpul secara fisik.

2. IHSAN
Al a’raf : 56. Rahmat Allah dekat bagi orang-orang yang berlaku ihsan.
Ihsan yaitu amal baik yang kita lakukan semata-mata hanya antara kita
dengan Allah. Kata Rasul, kita beribadah seolah-olah melihat Allah
walau bagaimanapun Allah pasti melihat kita.

Kita sebelum ke sini bercermin, untuk melihat penampilan, untuk dilihat


orang. Itu belum jadi amal ihsan. Yang ihsan itu pokoknya pingin dilihat
oleh Allah. Allah suka kalau ke tempat kajian kita rapi, agar dilihat Allah
penampilan kita baik.

Misal lembur sampai jam 12 malam menghafal Quran biar besoknya


bisa setor ke ustadz, sebab kalau tidak setor itu tidak enak. Itu amal nya
belum memenuhi kriteria ihsan. Agar amal menambah hafalan menjadi
amal ihsan karena Allah suka, walaupun bertepatan dengan besok setor.
Maka ketika setor itu amal antara kita dengan Allah.
Ustadz adalah sosok yang dihadirkan Allah agar terus termotivasi untuk
menambah hafalan. Itu cara Allah menambah hafalan kita. Maka ustadz
adalah sosok yang dipilih Allah. Maka ustadz itu sosok yang mulia.

Kalau kita bakti sama orang tua, itu adalah bakti kita dengan Allah SWT.
Kalau seandainya orangtua pilih kasih, hanya seandainya. Karena tidak
ada orang tua yang pilih kasih, hanya anaknya saja yang salah paham.
Kalau kita merasa rugi telah mengabdi, maka itu bukan ihsan.

Harusnya kita hanya memperhatikan bahwa Allah melihat amal kita.

3. BERBAGI KEBAHAGIAAN DENGAN SESAMA


Bahkan sampai tahap kita mendahulukan orang lain. Ada yang ngasih
hadiah durian “kalau langsung pulang ke pondok Cuma dapet sedikit,
wahh makan di danau seru nihh” nah ini tidak dapat pahala, kalau
dibagi-bagi ke teman nanti dapatnya rahmat Allah. Ini amalan ketiga
pengundang rahmat Allah

4. TIDAK MENJADI PRIBADI YANG SOMBONG, TAPI TAWADHU


Tawadhu' artinya merendah. Kalau orang merendah, akan direndahkan,
itu sesuai logika. Tapi kalau di hadapan Allah, akan ditinggikan. Kita tidak
mau menghormati orang yang sombong. Tapi kalau melihat orang yang
tawadhu kita akan hormat. Rasa hormat itu adalah karunia Allah.

Batas seseorang tawadhu adalah dia merasa dalam hidupnya ini


tidak ada orang yang lebih rendah selain dirinya. Kalau ada
orang merasa di hidupnya ada orang yang lebih rendah dari
dirinya, maka itu orang yang sombong.
Misal majikan dengan pembantu. Si majikan tidak akan melihat
pembantunya lebih rendah dari dirinya. Bisa saja lebih baik si pembantu
daripada majikan. Begitupula kalau kita sebagai guru, murid belum tentu
lebih rendah.

5. JANGAN GAMPANG BERBURUK SANGKA


Apalagi di era zaman medsos merajalela. Ada hoax yang sangat
memungkinkan memunculkan buruk sangka. Kalaupun kita dihadapkan
untuk mendengar kejelekan orang. Maka jadikan itu kesempatan kita
untuk tidak berburuk sangka. Buruk sangka sering kali muncul karena
ada berita buruk dari seseorang. Baik itu dari teman atau kita melihat
langsung. Yang diburuk sangka biasanya bilang jangan buruk sangka.
Maka orang yang bilang jangan buruk sangka itu juga buruk sangka.

AHLI SURGA PASTILAH AHLI RAHMAH ALLAH


Ahli rahmah Allah maksudnya adalah orang yang sudah mendapatkan
rahmat Allah. Ahli surga adalah orang yang pasti masuk surga. Ahli surga:
1. Orang yang nanti akan masuk surga
2. Orang yang sudah masuk surga
Orang yang nantinya masuk surga, maka di dunia juga bisa disebut ahli
surga. Seperti yang disampiakan nabi "sebentar lagi akan ada ahli surga
yang akan masuk ke masjid ini" padahal masih di dunia.

Rasul juga pernah menyebut 10 sahabat yang ahli surga. Abu Hurairah
juga pernah punya pengalaman, setelah salat Rasul berkata "besok akan
ada ahli surga yang akan salat bersama kita". Mereka yang disebutkan itu
belum pernah ke surga.
Salatlah Abu Hurairah dengan anggapan bahwa yang disebut rasul
adalah dirinya. Abu Hurairah menunggu sampai masjid sepi, tinggal 3
orang di masjid. Ada satu lagi sahabat yang tidak dikenal. Lalu Abu
Hurairah bertanya "Ya Rasul apakah yang engkau maksud ahli surga
adalah beliau?" itu menunjukkan ketawadhuan Abu Hurairah. Kata rasul,
orang yang tawadhu itu tidak harus dikenal. Siapa yang di dunia disebut
ahli surga, nanti disurga akan masuk surga.

KUALITAS HIDUP AHLI RAHMAH ADALAH KUALITAS HIDUP AHLI


SURGA
Ahli rahmah yang kelak akan menjadi ahli surga MENGHADIRKAN
KUALITAS SURGAWI DI KEHIDUPAN DUNIAWI. Kualitas surgawi
adalah kualitas hidupnya ahli surga nanti di akhirat. Hidup ini penuh
warna. Yang semakin banyak warna, hidup ini akan semakin indah. Tapi
ada juga gara-gara warna orang bertengkar.

1. Mungkinkah di surga kita masih menjumpai sekat?


Maka BERSATULAH. Tidak menjadikan ras, suku, dan golongan sebagai
kebanggaan kita. Kebanggaan kita adalah Islam. Menghormati dan
memuliakan orang yang berbeda pendapat dengan kita. Karena beda
warna orang bisa jadi berantem, “saya ungu eh dia biru muda wah ini
bukan saudara lagi”,
Mungkinkah orang di akhirat mempersoalkan warna, di dunia ada NU
sama Muhammadiyah, tapi nanti si syurga mungkinkah terjadi peristiwa
membeda-bedakan karena golongan? Misal ada orang Muhammadiyah
masuk syurga terus ketemu orang NU, kemudian berantem, “orang NU
syurganya disana” itu tidak mungkin.
Sekat-sekat itu akan hilang ketika di akhirat.

2. Mungkinkah di surga kita menjumpai orang yang membenci kita?


Kala kita ihlas dan sabar, insyaAllah kita akan masuk surga. Sedangkan
ketika melihat ke neraka, jatuh kasihan kita kepada orang yang berbuat
salah dan dzalim.

3. Tidak pernah menaruh dendam kepada orang yang berbuat buruk ke


kita. Yang ada adalah kasihan. Karena itu kita membaiki dan
menyayangi orang yang tidak berlaku baik ke kita. Allah akan
menggantikan dengan rahmatnya.

4. Mungkinkan di surga kita menjumpai orang yang mengeluh kecewa?


Maka di dunia jangan menyesal, jangan kecewa. Surga adalah tempat di
mana manusia hanya merasa lapang dan bahagia. Karena tidak mungkin
di surga ada orang yang kecewa dan mengeluh. Menerima apapun
dengan hati yang lapang, karena apapun adalah jalan menuju surga.

Kita harus lapang walau kita menghadapi sesuatu yang sulit untuk
lapang. BERPIKIR POSITIF TENTANG APAPUN. Membebaskan diri dari
pikiran negatif. Kalau beli jeruk lalu rasanya kecut itu maknanya Allah
memilih kita untuk menjadi jalan orang lain selamat dari jeruk yang kecut.
Dipilih oleh Allah itu kehormatan. Dalam hidup ini banyak orang yang
berdoa "Ya Allah selamatkanlah kami dari segala yang menyusahkan".
Ada orang yang berdoa seperti itu. Cara Allah mengijabah adalah
menjadikan kita agar orang lain terhindar dari kesusahan. Kita dipilih
menjadi jalan diijabahnya doa orang yang berdoa kepada Allah.
5. Mungkinkah di surga kita menjumpai sesuatu yang tidak nikmat?
Kalau kita dapat manga di surga, maka kenikmatannya tidak akan sama
dengan mangga di dunia. Sedemikian banyaknya nikmat sehingga dalam
satu hadist qudsi Allah menyebutkan surga adalah tempat yang penuh
dengan pesona nikmat tiada dua.

KENIKMATAN SURGA ITU TIDAK PERNAH DILIHAT OLEH MATA,


TIDAK PERNAH DIDENGAR TELINGA, DAN TIDAK PERNAH
TERBERSIT DI HATI.

Kalau kita ahli surga, berarti kita akan masuk surga kelak. Kalau kita ahli
surga, kita akan mendapatkan kenikmatan. Maka kita di dunia tidak akan
selalu dengan kenikmatan dunia. Tidak gampang selalu karena
kesenangan di dunia kalau dibandingkan dengan kesenangan akhir
bedanya sangat jauh.
Kalau kita analogikan, seandainya kita masih hidup di dunia. Kita
punya rumah, nilai rumah kita 1 triliun. Suatu saat kita diundang oleh
teman syukuran rumah baru yang senilai 100 miliar. Kita datang ikut
menyaksikan. Temen-temen lain akan berdecak kagum. Kita yang
rumahnya 1 triliun tidak akan silau. Kita melihatnya biasa saja.

Kita adalah ahli surga, besok akan masuk surga. Di sana akan disediakan
istana yang tidak ternilai. Kadang kita bisa mebgukur kita ahli surga atau
belum, bisa dilihat dari silau tidaknya kita melihat dunia. Tidak akan
sampai terlena.
ZAHIDUN FID-DUNIA RAGHIBUN FIL-AKHIRAH.
Ada santri bernama Abdurrahman murid dari Said ibnu Musayyid. Lalu
seminggu si Abdullah tidak hadir, sampai minggu depannya beliau hadir.
Ternyata istrinya meninggal. Lalu ibnu musayyad berdoa dan bertanya
apakah sudah ada penggantinya. Abdullah hanya orang yang miskin.
Ternyata yang ingin dinikahkan adalah putrinya Ibnu Musayyad. Lalu
setelah menikah, Abdullah minta izin ikut majelis Ibnu Muasayyad,
ternyata kata istrinya "tidak usah datang ke majelis karena aku akan
mengajarkan ilmu ayahku"
Tema : 10 Amalan Mencapai Ridho Tempat : Aula Darush Sholihat
Allah
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Sabtu, 15 Desember 2018

Hari ini kita ingin membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan diri kita, dengan
saya.

SIAPAKAH SAYA ?
lebih mudah mana menjawab siapakah saya atau siapkah kamu? lebih
mudah mengenal siapa kamu dibandingkan siapa saya terutama jika mengenali
kekurangan itu lebih mudah namun tidak segampang itu kita bisa menemukan
kekurangan diri kita karena banyak di antara kita yang tidak mengenal siapa
saya.
misalkan ada orang yang ibunya minang dan bapaknya minang kemudian
anaknya lahir di tanah jawa, makan dan minum itu khas jawa. ketika si anak
sini siapa anda? anda orang mana? maka ia akan menjawab orang minang.
jikalah di sekolah kemudian ia harus mengisi formulir dan di situ ada suku
maka ia akan mengisi dengan suku minang padahal ia lahir di jawa serta
makan dan minuman khas jawa. Maka siapakah saya itu dilihat dari siapa orang
tuanya bukan dilihat dimana dia lahri, makan dan minuman apa dan tinggal
dimana.
Maka siapa saya itu kita melihatnya adalah siapa orang tua kita. jika
kemudian kita menelusuri dari orang tua maka kita semua mempunyai orang
tua dan orang tua kita mempunyai orang tua dan liat terus naik ke atas maka
akan bertemulah dengan Nabi Adam. karena Nabi Adam itu asalnya adalah
berasal dari akhirat. pertama kali beliau diwujudkan di alam akhirat maka jika
begitu
Asal muasal kita adalah nabi adam. Siapakah saya:
1. Makluk dunia yang sedang tinggal di dunia
2. Makluk akhirat yang sedang tinggal di dunia
3. Makluk akhirat yang sedang ditempatkan di dunia
Maka kita adalah orang yang ketiga, yaitu Makhluk Akhirat Yang Saat Ini
Sedang Ditempatkan Allah Swt Di Dunia.

maka jika ditanya siapa saya itu jawabannya adalah

makhluk akhirat yang sedang ditempatkan di dunia.

mengenal diri itu menjadi sangat penting, Kenapa ?


Karena apa jadinya jika ayah dan ibunya minang namun ia mengatakan
ia bilang bersuku jawa maka anak ini akan dikenal sebagai orang yang tidak
menghargai garis keturunan maka jika ada orang yang lupa bahwa dia makhluk
kahirat maka ia lupa garis keturunan.
Apakah kita mengakui bahwa kita adalah makhluk akhirat yang
ditempatkan di dunia?iya jika menerima maka yang paling kita rindukan ketika
kita ditempatkan di dunia adalah kita dipulangkan kembali ke asal kita ibarat
orang jawa yang keluarganya di jawa namun oleh negara, dia ditempatkan di
Bangka sebagai PNS.dan anak-anak dan istrinya tidak bisa dibawa karena
anak-anaknya sekolah di jawa. Dan yang paling ia rindukan adalah dipinda
tugaskan ke daerah Jawa. Dan ini rasanya senang bukan main.

dan sekarang kita sedang ditempatkan didunia maka kita akan


kangen kepada akhirat. dan jika kita lupa maka akan lebih banyak
sia sianya didunia ini.
jikapun kita belum bisa pulang ke akhirat, maka kita tidak bisa
mematok pulang kan saya di tanggal sekian dll. namun itu kuasa Allah SWT.
Dan arah kita berkomunasi dengan-Nya adaah dengan membaca AL-quran dan
suasana yang dirasakan adalah suasana akhirat.
contohnya adalah bapak ibunya sudan dan kemudian ia lahir di tanah
jawa barat, di keluarganya ia jika berbicara menggunakan bahasa sunda bukan
menggunakan bahasa jawa lalu ketika sekolah dan berinteraksi dengan
temannya yang jawa itu, maka waktu ia berbicara itu orang lain akan melihat
dia bukan orang jawa. waluapun ia tingal di tanah jawa.
makhluk dunia dengan akhirat itu jelas bedanya dan yang sedang
ditempatkan di dunia dan ketika berbicara mengunakan bahasa akhirat.ibarat
ada orang yang bisa menghafal nomer kendaraan menteri namun ia tidak
menghafal quran.

Maka jika kita adalah makluk akhirat yang ditempatkan dibumi maka kita
menggunakan logika akhirat maka jika kita mengunakan logika dunia artinya
kita sedang lupa.

MANAKAH YANG LEBIH PENTING ?


memperindah rumah yang mau ditinggali
memperindah rumah yang ditinggal

jawabannya adalah memperindah rumah yang ditinggali, yang namanya


sedekah infaq maka itu memperindah rumah yang ditinggali. misalkan kita
mendapatkan rezeki 1 juta dan disedekahnya 2,5 %, dan sisanya digunakan
untuk apa? buat foya foya , seneng seneng atau yang semuanya itu bernilai
dunia.?
kita sangat sungguh sungguh menjemput sukses dunia namun
belum sungguh-sungguh menjemput sukses ukhrawi

maka jika logika ini yang digunakan maka ujungnya adalah penyesalan
walaupun dia mendapatakn sukses duniawi itu. Tapi banyak di antara manusia
yang sadar atau tidak sadar, dia menyiapkan penyesalan itu. Lewat sikap hidupnya
yang lebih mementingkan dunia daripada akhirat.

“Menyesal itu biasanya di akhir. Ketika menyesal itu ada di akhir,


bukan berarti kita tidak bisa melihat penyesalan itu di awal. Kita
sebenernya bisa melihat itu sebelum memulainya.
Hidup ini adalah sejauh mana kita bisa mengambil ibrah. Allah
mengajari kita untuk jangan sampai menyesal dan pelajarannya ada
di kehidupan sehari-hari”

Allah mengajarkan kita untuk jangan sampai menyesal itu pelajarannya ada di
dalam kehidupan kita sehari hari termasuk pelajaran menyesal ini.

Ada contoh seorang Balada tukang kayu tua


Ada seorang tukang kayu namanya Pa Lukito. Pak lukito seorang tukang kayu
yang snagat ahli. Beliau bekerja di sebuah kontraktor. Karena hasil pekerjaannya
yang bagus, beliau benar-benar disukai perusahaan. Tapi pak lukito karena
merasa sudah tua, pak lukito ingin resign. Tapi ditahan oleh perusahaan. Tapi
keputusan pa lukito sudah bulat, ingin istirahat. Akhirnya pemilik perusahaan
tidak bisa menolak. Tetapi pemilik perusahaan akan mengabulklan permintaan
keluar, tapi memohon untuk membangunkan lagi satu unit rumah.
Ini merupakan penghargaan dari perusahaan. Lokasi, bahan, gaya dan
apapun diserahkan ke pa lukito. Akhirnya diiyakan dengan pak lukito. Tapi
karena beliau tidak semangat, jadi dikerjakan dengan asal-aslaan. Setelah
selesai, beliau datang lagi ke perusahaan. Perusahaan mengucapkan terima
kasih.
Dan rumah terakhir yang dibuat pak lukito itu untuk pak lukito sendiri
sebagai penghargaan. Maka saat itu, pak Lukito menyesal karena ia membangun
rumah terakhir itu asal-asalan. Pada saat itu pa lukito bilang "kalau saj asaya tau
itu akan menjadi rumah saya, maka saya akan membangunnya dengan
sungguh-sungguh". Dan banyak orang yang menyesal seperti pak lukito.
Terutama ketika sudah di alam kubur.

Itu semua terjadi karena pak Lukito mengerjakan dengan asal-asalan. Dan ada
orang di dunia in yang asal-asalan. Dan itu dilakukan ketika dia menyiapkan
rumahnya di akhirat. Banyak orang yang shalat dan baca qurannya asal-asalan.
Padahal itu menyiapkan rumah yang sesungguhnya. Tetapi kita bisa memilih
dunia tidak asal-asalan, untuk menyiapkan akhirat. Misal beli jeruk tapi untuk
diberi ke orang lain. Jadi akhir kesudahan dari pak lukito hanya penyesalan,

Dalam realita sehari-hari siapakah tukang kayu tua ini? Yaitu kita.
Ketika dilihat orang lain, shalatnya sungguh-sungguh.

Hal yang sama dialami paciwo. Paciwo ini punya 3 kawan. Yang pertama Paata
yang menyenangkan, karena itu paciwo dan paata sering bersama. Yang kedua
pauga in biasa saja. Yang ketiga pama adalah teman yang tidak menyenangkan.
Suatu saat paciwo ada permasalahan dengan hukum.
Paciwo harus sidang di pengadilan negeri. Pertama datang ke paata untuk minta
bantuan, di luar dugaan "Pa Ciwo urusan PaCiwo di pengadilan itu bukan urusan
saya, maka urus saja sendiri". PaCiwo benar-benar tidak menyangka.

Akhirnya karena PaAta tidak mau membantu maka datang ke PaUga. Ternyata
paUga mau membantu dan mau mengantarkan ke pengadilan dengan mobil
yang disukai. Tapi Pa Uga hanya mengantar, setelah itu pulang. Akhirnya Pa Ciwo
datang ke Pa Ama yang tidak menyenangkan tapi di luar dugaan Pa Ama mau
membantu persoalan, akan mendampingi sampai pengadilan. Tapi pa Ama hanya
akan membantu Pa Ciwo sesuai kebaikan yang diberikan Pa Ciwo kepada Pa Ata.
Pada saat itu Pa Ciwo asalnya senang tapi kemudian pa Ciwo kecewa. Hari itu
beliau kecewa dengan dirinya sendiri.

Sebenarnya Pa Ciwo adalah kita semua. Sebab kita hidup di dunia ini punay 3
teman, Pa Ata adalah harta yang menjadi teman hidup kita dan menjadi teman
hidup kita dan merupakan teman yang menyenangkan. Pa Uga adalah keluarga
yang menyenangkan tapi dulu saat di awal-awal, walaupun tidak semuanya. Lalu
pa Ama adalah amal. Semua kit apasti punya 3 teman ini.

itu semua terjadi karena pak lukito mengerjakan rumah itu asal asalan. dan
didunia ini ada yang menjalani hidupnya asal asalnya misalnya shalat ia asal
asalan , membaca Al-qur’an asal asalan. dan sedangkan untuk urusan dunia
mereka tidak asal asalan misalnya membeli hp, membeli jeruka pasti memilih
yang terbaik.
DALAM realita sehari hari Siapakah tukang kayu tua ini? adalah kita. jika
shalat untuk orang lain ga asal asalan namun jika shalat untuk diri sendiri ia
asal asalan.

kita semua ini adalah pak ciwo, kenapa begitu? karena kita hidup didunia
ini kita mempunyai 3 teman yaitu pa kata adalah harta. dan menjadi bagian
kehidupan kita. dan ia merupakan teman yang menyenangkan. yang kedua
adalah pak uga yaitu keluarga. awalnya kelluarga itu menyenangkan namun
akhirya terasa biasa. dan pak ama adalah amal. dia adalah teman hidup yang
tidak menyenangkan. contohnya jika imam membaca bacaannya panjang.
sedekah itu amal namun banyak orang yang tidak mau sedekah. dan semua
kita mempunyai 3 teman ini.
seperti apapun kita pasti akan menghadapi masalah. Dan kita akan
berurusan dengan pengadilan di alam kubur. semua kita akan masuk ke dalam
kubur, ketika tubuh sudha terbujur kaku maka kita akan masuk ke kubur. dan
kita akan ingat dengan 3 teman itu. maka yang akan kita temuai adalah harta
yang kita kumpulkan dan begitu kita masuk kubur maka harta itu tidak
membantu kita dan harta mengatakan “sejak kamu menghembuskan nafas
terakhir maka tidak ada hubungan antara aku dan kau dan saya menjadi milik
ahli warismu dan urusan di kubur itu urusan kamu”

maka dia akan kecewa dengan harta yang ia miliki karena tidak membantu dia
sedikitpun.

lalu ia datang kepada keluarga, namun ia hanya mengantarkan saja hingga


lubang kubur. dan keluarga bukan segala galanya. dan satu satunya harapan
adalah amal yang bisa membantu kita,
anak masuk ke dalam kubur dan menemani didalam kubur namun mohon
maap jika saya ikut masuk ke dalam kubur tapi kemampuan saya membantu
ibu itu sesuai dengan perhatian ibu kepada saya.

PENYESALAN ADALAH KARENA SALAH MEMILIH KAWAN HIDUP TERBAIK


kawan terbaik kita adalah kesenangan akhirat. Siapa ketika hidup di dunia
berkawan baik dengan kesenangan akhirat maka dia akan bener bener ikut kita
ke akhirat. dan dialah yang akan membela kita.

-bersambung-
Tema : Tadabbur At Taghabun ayat 12 Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Abi Syatori Jelajah Hati, Selasa, 18 Desember 2018

Majelis tadabbur sebagai kesempatan bagi kita untuk metradabburi ayat


demi ayat yang ada di Al Quran. Tadabbur surat at taghabun ayat ke 12 hari ini,
salah satu manfaat yang kita tadabburi ayat ini, yaitu seperti kita mejadikan al
quran sebagai cermin untuk melihat diri kita, dirikit sebagai orang yang
megimani Al Quran. kita ingin meljhat cermin at tagabun ayat ke 12 ini, melihat
apakah di wajah iman kita ada cahaya tauhid kepada Allah. logikanya orang
yang beriman pasti metauhidkan Allah.

HUBUNGAN IMAN DAN TAUHID


Bagaimana tauhid itu menjadi keniscyaan bagi iman, jika ibarat lampu maka
iman itu adalah bohlamnya dan tauhid adalah cahaya dari bohlam itu. jika kita
membeli bohlam yang baru dan bagus tetapi ketika dipasang dirumah tidak
menyala maka itu bohlam tidak ada manfaatnya karena dia tidak bercahaya
maka demikian juga pula orang yang mengaku beriman kepada Allah, maka
orang yang imannya bagus namun tidak memancarkan cahaya tauhid maka itu
adalah iman yang sia sia. dan jika kita melihat di masyarakat ada orang yang
seperti bohlam yang tidak menyala, misal dalam hal ia mengaku beriman
kepada Allah percaya bahwa yang memberi rezeki itu adalah Allah namun ia
masih menipu orang lain padahal menipu adalah perbuatan yang tidak disukai
oleh Allah sang pemberi rezeki maka itu berarti imannya tidak mengeluarkan
cahaya tauhid.
Dan jika kita mempunyai lampu namun tidak menyala maka akan dibuang
lampu tersebut, namun sekarang masih bisa diperbaiki. dan iman itu potensi
untuk diperbaiki lalu tinggal bagaimana iman itu bisa mengeluarkan cahaya
tauhid.
Q.S At taghabun ayat 12 :

“Taatilah Allah dan taatilah Rasul”


kita diperintah untuk taat kepada Allah dan kepada Rasul. namun aslinya
cukup kepada Allah namun ada perintah juga taat kepada Rasul karena
pengertian taat itu artinya patuh kepada yang kita taati dan patuh itu
melaksanakan apa yang diinginkan.

Jika kita diperintahkan untuk taat kepada Allah maka kita patuh dan
menurut apa yang Allah inginkan maka kita harus tau apa yang diinginkandan
kita tidak bisa langsung tau. kita bisa tahu apa yang dimaui oleh Allah itu
melalui Rasul maka dengan taat kepada Rasul itu berarti kita taat kepada Allah
sehingga jika ada orang yang tidak taat kepada Rasul maka ia adalah
orang yang merugi.

“Apabila ia berpaling dari Rasul maka sesungguhnya kewajiban atas utusan


kami menyampaikan dan menjelaskan”

dan soal taat dan tidak taat itu urusan kita, jika mau maka itu adalah

keuntungan dan jika tidak mau taat maka itu adalah kerugian. Untung dan rugi

itu kembalinya kepada kita masing-masing.

Tha’at adalah kendaraan hidup yang membawa kita sampai


tujuannya yaitu surga
kenapa ke surga itu butuh taat?
karena surga itu disana dan jaraknya jauh, maka akan memilih kendaran dan
kendaraan itu sudah disiapkan oleh Allah yaitu at –tha’ah yaitu taat. Yaudah
taat aja kepada Allah.
Maka bagi orang yang tidak mau taat sama dengan ia tidak mau ke
surga. ini keanehan luar biasa ibarat orang ingin ke semarang namun ia tidak
mau naik bus ke semarang. padahal itu adalah bis terakhir maka ini adalah
aneh. Seaneh itu pula jika kita ingin ke surga namun tidak mau taat. jadi
sederhana untuk sampai ke surga itu hanya dengan taat.

Hadits Rasulullah menegaskan “Semua umatku itu akan masuk surga, kecuali
yang tidak mau”.
Mendengar hal itu sahabat heran masa sih ada orang yang tidak mau masuk
surga, lalu ia bertanya :
“Siapa yang kau maksudkan orang yang tidak mau masuk surga?
“Barang siapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk surga, dan jika ia
membangkang kepadaku dan bermaksiat kepadaku maka sungguh ia tidak mau
masuk surga”

Jadi sederhana sebenernya bahwa taat itu membawa ke surga dan


maksiat membawa ke neraka.

Lalu, mana yang lebih menyenangkan melakukan ketaaatan atau maksiat?


ini yang kadang kita perlu intropeksi diri, ada perempuan menggunakan baju
yang kurang bahan maka jika dilihat akan menjadi maksiat dan jika tidak
dilihat maka akan menjadi taat, maka lebih menyenangkan yang mana ?
tentu lebih menyenangkan menundukkan pandangan namun betapa banyak
yang tertarik untuk melihat padahal jika tidak melihat itu akan membawa kita
surga.
Apakah jika kita sudah menjadi ahli taat kita sudah aman akan masuk surga?
Apakah setiap amal taat pasti mengangkat kita sampai ke surga?
Belum, karena ini adalah pertanyaan yang harus direnungkan. dan
jawabannya ternyata tidak, jika kita salah naik bus karena dia masuk bus bima
namun jika salah akibatnya bukannya sampai ke Surabaya namun malah
sampai Jakarta. bukannya malah semakin dekat dengan surga namun malah
semakin jauh dari surga.

Bapak ibu tau bahwa di stasiun jogja itu akan berhenti kereta bima
berdampingan, maka pada saat itu kita tidak akan asal naik dan yang kita
lakukan adalah waspada jangan sampai salah naik, dan tidak akan mungkin
jika kita tau maka tidak akanasal naik kereta dan kita tidak asal memastikan
namun memastikannya dengan pasti. Dengan bertanya kepada petugas untuk
menguatkan bahwa itu adalah kereta bima yang menuju Surabaya.

Sesungguhnya kita sudah tau bahwa tidak semua amal taat itu bisa membawa
kita ke surga maka kita harus mewaspadai amal taat yang tidak membawa ke
surga, misalnya amal yang kita lakukan karena ingin dipuji orang dan ini malah
akan membawa neraka karena di akhirat hanya ada dua tempat yaitu neraka
dan surga. Jika amal baik itu tidak membawa ke surga maka amal baik itu
membawa ia ke neraka.

Amal taat yang tidak bernilai ketundukkan kepada Allah Taala. ini tidak
akan membawa kita surga. dan yang Allah lihat adalah kita melakukan
ketaatan ini karena tunduk atau bukan karena tunduk kepada Allah. misalkan
jika dia ditanya kenapa ke masjid dan menjawab karena tidak enak maka ini
menunjukkan bukan tunduk kepada Allah.
contoh : ada dua orang yaitu si A dan B ia mau melakukan apa yang
diperintahkan oleh orang kaya, namun A ini bekerja kepada orang
kaya ini agar digaji namun si B ini bekerja karena ia betul-betul
tunduk kepada orang kaya itu. Sama-sama bekerja namun dalam
pandangan orang kaya itu pekerjaan yang lebih bernilai adalah orang
yang tidak dibayar.

dan Allah itu sangat baik,lalu kita shalat dhuha itu biar apa?
Dan ada orang yang melakukannya adalah karena tunduknya kepada Allah ini
lebih bernilai daripada jika kita melakukan shalat dhuha karena ingin
mendapatkan rezeki dari Allah dan seperti ini tidak salah, sebagaimana seperti
orang yang bekerja agar dibayar itu tidak salah namun hanya saja nilai shalat
dhuha itu hanya bernilai rezeki.

maka rumus yang dipegang adalah

“Bagaimana ketaatan kita kepada Allah adalah wujud ketundukkan


kita kepada Allah ? Dari mana ketundukkan ini kita mulai?
Harus dimulai dari awal yang benar
maka kita melihat surat Ar Ra’duu ayat 19 :
“Apakah sama orang-orang memiliki ilmu yang dengan ilmu itu ia menjadi
mengetahui, apa yang mereka ketahui bahwa sesungguhnya apa yang Allah
turunkan kepada Rasulullah itu benar maka apakah mereka sama dengan orang
yang tidak mengetahui?”
Jawabannya : jelas TIDAK SAMA antara orang yang punya ilmu dan tidak punya
ilmu. Sesungguhnya yang bisa mengambil pelajaran adalah Ulul Albab. jadi awal
ketundukkan adalah dari ilmu. dari ilmu inilah akan lahir iman lalu muncul
nama yakin.
ILMU IMAN  YAQIN

YAQIN AKAN BENARNYA AYAT - AYAT ALLAH

Yaqin ini menjadi modal dasar yaitu yaqin akan benarnya ayat- ayat Allah karena
jika orang sudah yakin akan benarnya ayat-ayat Allah maka ia akan menjadi
tunduk kepada Allah, dan taatnya adalah semata-semata tunduk karena
ayat-ayat Allah.maka jika dia tidak yakin walaupun ia mengamalkan karena bisa
jadi ia mengamalkan bukan karena tunduk kepada Allah.
contohnya :
kita tau bahwa gosip itu tidak boleh dan yang tidak membolehkan adalah Allah.
kita percaya dan jika ia yaqin, maka yang kita lakukan adalah tunduk dengan
ngga mau cerita jelek orang lain.

Pernahkah di dalam kehidupan kita menceritakan kejelekan orang lain namun


kita tidak lakukan, kenapa?
Jika kita tidak cerita karena adiknya di situ maka ini bukan karena tunduk
kepada Allah maka sebenarnya kita tidak yaqin dengan ayat Allah untuk tidak
cerita jelek orang lain. dan jika kita yaqin maka keyakinan ini yang akan
mencegah kita untuk kita bercerita jelek orang lain.

Sudahkah kita yaqin akan benarnya ayat ayat Allah?


jika orang berdagang namun tidak pandai berhitung, ada pembeli membeli abis
4k dengan uang 5k namun dikembalikan 10k. maka hidup juga harus dengan
perhitungan sehingga ada matematikanya.
rumusnya adalah :

1. Ilmu
adalah modal asasi untuk bisa iman. maka nonsense jika orang
dikatakan beriman namun tidak beriman. dan ilmu adanya didalam
pikiran, maka untuk betul-betul iman maka kita butuh modal. Dan jika
iman kepada Allah maka kita harus punya ilmu Ma’rifatullah yang bisa
membuat kita mengenal Allah.

2. Iman
adalah modal asasi untuk bisa yaqin. Bagaimana orang bisa yaqin
dengan sesuatu yang tidak kita percaya. maka akan sulit untuk bisa
yaqin kepada sesuatu yang tidak bisa kita percaya. Kita imannya kepada
Allah maka yaqinnya juga kepada Allah.

3. Yaqin
adalah bukti kita iman. sebab jika ia mengaku iman namun tidak yaqin
maka sama anehnya.

sehingga Ilmu, Iman dan Yaqin adalah 3 hal yang menyatu. Satu dengan yang
lain tidak bisa dipisahkan. Jika orang memisahkannya maka bicara soal yaqin
tidak akan selesai.

Siapa yang paling kita percayai dalam hidup ini?


Dulu memilih ayah untuk anak-anak dengan modal percaya, maka jika betul
percaya maka adakah istri yang terkecewakan karena salah memilih suami.
Maka apakah suami adalah sosok yang pantas untuk dipercayai?
Jika percaya kepada orang yang bisa membuat kecewa maka kita tidak pantas
percaya kepada orang. dan Allahlah yang paling kita percayai, sedemikian kita
percaya kepada Allah sehingga kita bersaksi dengan kata tiada Illah kecuali
Allah. maka jika ada orang yang tidak bisa memenuhi harapan saya maka kita
akan maklum karena kita hanya percaya dan yaqin hanya kepada Allah.

IMAN + ILMU = YAQIN


IMAN-ILMU= RAGU

ILMU-IMAN = KIDZB
Dia mendustakan dirinya sendiri. seperti orang-orang dimasa Nabi, orang kafir
itu punya ilmu tentang Quran dan tau bahwa itu nggamungkin adalah ucapan
manusia biasa. dan ini adalah ucapan Zat yang Maha Segala galanya namun
mereka tidak iman maka mereka mendustakan dirinya sendiri.

IMAN- YAQIN = NIFAQ


maka orang munafik. Di masa Nabi, jika mereka ditanya mereka beriman
namun mereka tidak yaqin, sehingga apabila mereka bangun dan pergi untuk
shalat mereka melakukannya dengan malas karena mereka tidak yakin dengan
shalat yang mereka lakukan.

IMAN + ILMU + YAQIN = TAUHID


inilah proses ketundukkan, perjalanannya dari ilmu lalu dipertemukan dengan
iman lalu dengan yaqin maka hasilnya adalah tauhid, maka ketika dia taat itu
tunduk hanya kepada Allah dan dia tidak menduakan Allah. Mereka
meninggalkan larangan Allah karena mereka tunduk kepada Allah.
Ada orang yang berbuat kebaikan lalu sering sedih dan gundah, bagaimana?

Menangis itu adalah ungkapan perasaan, maka sangat mungkin jika orang
berdoa lalu sambil menangis, namun menangisnya orang didalam doa itu bisa
berlatar belakang karena macam halnya, bisa jadi ia menangisi berdoa karena
sendalnya hilang namun bisa jadi orang menangisi karena inget dosa yang lalu.
Dalam doa kita mengatakan saya tau betul saya ini kotor dan banyak dosa,
namun ada juga ia merasakan didalam doa itu ia merasa betapa dekatnya
dengan Allah, ada getaran yang tidak bisa dia tolak, getaran itu menular ke
seluruh tubuh sehingga menyentuh dan tidak bisa menahan dengan air mata
sebagai tangis kerinduan kepada Allah.

Banyak orang yang melakukan perbuatan kebaikan tetep gundah


maka cukup dipahami sebagai alarm agar kita terus berbuat baik, dan
dipahami bahwa kebaikan kita kurang, sama dengan analoginya adalah bapak
ibu makan, sudah habis satu piring namun rasanya masih lapar maka itu sinyal
untuk menambah makan maka demikian jika kitabaca quran sudah satu juz
namun masih ga tenang maka itu kode dari Allah bahwa baca qurannya kurang.

Jika kita banyak ibadah namun kita banyak gelisah maka kita mempunyai
waktu banyak untuk melakukan ibadah tersebut karena Allah itu Maha Sayang
pasti Allah akan memberikan kesempatan kita untuk menguatkan kembali
ibadah kita. namun juga perlu dilihat kualitas ibadahnya ibarat orang makan
satu kaleng namun isinya kerupuk, maka sangat mungkin juga kita melakukan
kebaikan namun masih kurang dari sisi gizinya dan kualitasnya. bisa jadi
riya’nya masih ada, takut kepada manusianya, ingin dipuji orangnya masih
ada maka ini akan mempengaruhi kualitas amal.
Tema : 4 Keadaan Manusia Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Syafi’i Jelajah Hati, Selasa, 25 Desember 2018

A. Adakalanya manusia berada dalam ketaatan

Apapun yang kita lakukan, ketaatan itu ada karena Allah memberi kita
pertolongan karena tidak semua orang mendapatkan taufiq, inayah. Ada
orang kalau pagi jogging 2 km, tapi 200 m ke Masjid ngga sanggup. Ada orang
yang mampu menancapkan merah putih di puncak wijaya, tapi meniti masjid
yang hanya 3-4 tangga tidak kuat. ada orang yang baca Al-Qur’an 1 halaman
sudah capek, tapi baca wa sanggup berjam-jam. Ada orang kalau keluar untuk
maksiat itu ringan, nyewa dangdut sampai berjuta-juta tapi menjenguk
saudaranya sulit.
Lahaula walaquwwata illa billah
Tugas kita ialah istimrar, jangan jadi orang yang bosan untuk ibadah,
jangan bosan untuk jadi sholih/shalihah.
Ada Orang yang kadang kala oleh Allah diberi rezeki pas-pasan tapi
cukup, dikasih waktu lebih untuk ibadah, dagangannya tidak begitu laris tapi
cukup untuk makan tidak bisa beli R3.

Jangan sampai istidraj datang menghampiri, jangan sampai bosan.


Maka penting untuk istiqamah karena manusia dibangkitkan sesuai
dengan kebiasaan hidupnya.

Ada kiai yang wafat saat mengisi majelis ta’dhim. Akhlaq keimanan
mempengaruhi cara berpikir kita. orang yang istiqamah insyaAllah wafatnya
husnul khatimah.
B. Ada kalanya manusia itu mengerjakan maksiat maka
hendaknya dia beristighfar
Manusia itu tidak pernah lepas dari salah dan lupa. Kadang kala mata
lupa untuk tidak melihat yang diharamkan Allah SWT. Jika laki-laki
ujiannya di mata, perempuan di mulut menimbulkan maksiat. HP bisa
digunakan untuk maksiat sebanyak-banyaknya jika kita menyalah
gunakannya. Kita akan ditanya oleh Allah SWT.

Orang yang bertaqwa bukan berarti tidak punya dosa tapi kata Allah
“Kalau dia melakukan perbuatan yang keji atau dzalim pada diri sendiri,
maka mereka segera ingat Allah dan memohon ampun kepada-Nya
karena dosa mereka”.

Maka jika kita berbuat salah lalu diingatkan, harusnya


berterimakasih. Jangan jadi orang yang sombong dan egois yaitu
orang yang tidak mau menerima nasehat. Karena orang sombong tidak
akan masuk surga walau kesombongannya sebesar biji sawi. Orang
sombong itu jika ada orang alim yang sombong atas kealiman, orang
yang kaya sombong atas kekayaannya, orang yang alim, sombong atas
kealimannnya.

Abu Hanifah begitu bijaksana, anak kecil menasihatinya beliau


berterimakasih. Maka beristighfarlah. Orang berstighfar itu: 1) Diampuni
Allah. Besok di akhirat Allah itu Aziizun dzuntiqaam. Kuncinya akuilah
kesalahan kita seperti cerita Nabi Adam yang mengakui kesalahannya.
C. Adakalanya manusia mendapatkan kenikmatan maka dia harus
bersyukur
Syukur itu menggunakan kenikmatan di dalam mentaati Allah SWT.
Dalam sebuah hadist Rasul SAW. Tidaklah bergeser kaki manusia
sampai ditanya oleh 4 hal:
 Umurnya, untuk apa dihabiskan?
Kata Imam Ghazali, Kalau manusia di umur 40 tahun masih belum
bertambah kebaikannya maka dia merugi.
Lalu kenapa Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi? Ternyata
setiap umur ada fase kehidupannya. 23 tahun nabi jadi pedagang,
modalnya siddiq, amanah, fathanah. Asal punya modal itu sukses.
25 tahun menikah, 40 tahun jadi Nabi. Usia tidak pernah
kompromi. Anas bin Malik itu wafatnya tua sekali karena beliau
saat nikah didoakan oleh Nabi. Tapi bukan itu masalahnya,
seberapa manfaatkah umur kita. Bukan panjang dan endeknya
usia yang penting, melainkan manfaat sepanjang umurnya.
Jalaluddin Assuyuti guru dari jalaluddin Menulis kitab. Usianya
betul betul produktif. Sedikit apapun waktu jika digunakan ada
manfaatnya.
Mau tidur baca syahadatnya wiritnya, Al-Qur’annya dan
aktivitas lain. Ada ulama jika mau berhubungan beliau
menghatamkan Al-Qur’an terlebih dahulu.
 Semua bagian tubuh akan dimintai pertanggung jawaban.
 Untuk apa ilmunya. Ada orang pintar yang tidak mengamalkan
ilmunya.
 Hartanya darimana didapatkan dan untuk apa dibelanjakan.
Menurut Imam Ghazali 4 arah pembelanjaan harta untuk: 1.
Untuk kebaikan diri sendiri (makan, umrah, haji, dll) 2. Untuk
kebaikan keluarga (suami membiayai kebutuhan keluarga, untuk
kebaikan), 3. Untuk faqir miskin, 4. Untuk sarana-sarana
kemaslahatan ummat (masjid, pesantren, jalan)

D. Manusia dalam keadaan dapat musibah.


Li Ishlah : peruntukannya untuk kebaikan
Manusia itu dalam keadaaan musibah
Maka dia harus dalam keadaan sabar
Manusia kalau lihat kata ujian bayangannya yang susah-susah
Padahal ilmu juga ujian,
Cantik Ganteng juga ujian,
Kaya juga ujian.
Ada masalah, ada musibah jangan biasa menyalahkan orang lain

Maka dia harus sabar. Setiap manusia akan diuji, mau atau tidak mau
suka atau tidak suka ujian selalu ada. karena apa ? Karena kita
beriman. Ilmu itu juga ujian, harta itu ujian. Wajah ganteng itu juga
ujian contoh: Nabi Yusuf.

Perbedaan Nabi Adam dan Iblis ketika diusir dari surga. Jika Nabi Ada
“rabbana dzalamna anfusana waillam taghfir lana watar hamna
lanakuunanna minal khasiirin”. Tapi kalau iblis menyalahkan orang lain.
Jadi kalau ada musibah jangan menyalahkan orang lain.
Yang namanya musibah kalau sudah turun siapapun bisa kena, maka
oleh karena itu perbanyaklah istighfar. Musibah itu hikmahnya
macam-macam: untuk mengangkat derajat contoh para Nabi, kalau kita
yang sebagai Manusia Hamba Allah musibah yang datang untuk
menghapus dosa-dosa kita.

Nabi juga ada musibah


Nabi Ayyub hancur usahanya, sakit dan Allah mengangkat derajatnya
Kalau kita?
Likafaratidz dzunub yaitu Untuk mengangkat dosa-dosa
Wasta’inu BISHABRI WAS SHOLAH
Dengan sabar dulu !! Baru sholat
Banyak yang udah tahajud tapi belum sabar :”)

Sabar, dengan sabar kita memohon pertolongan Allah SWT.


Ingat sabarnya didahulukan. Banyak orang memohon
pertolongan Allah dengan tahajud tapi tidak sabar.

Semoga Allah selalu melindungi kita-


Tema : Al Hikmah Tempat : Aula Darush Sholihat
Pemateri : Ust. Sholihun Jelajah Hati, Sabtu 29 Desember 2018

Betapa banyak ilmu yang sudah kita catat. Alhamdulillah yang masih mau
mencatat. Dan juga begitu banyak ilmu yang sudah kita dengar dari berbagai
macam latar belakang pemikiran dan semacamnya. Kadangkala kita bingung
bagaimana cara melakukannya. Katanya di majelis ini boleh, disini ga boleh.

Begitu juga dalam hidup ini. banyak persoalan yang kita harus selesaikan,
urusan personal, waktu dan lain sebagainya. Ada satu perangkat teori
pengetahuan yang Allah ajarkan kepada kita. Dan kita butuh itu. Ajaran ilmu ini
Allah ajarkan pada Nabi dan Rasulnya. Kalau kita pelajari tentang Nabi dan
Rasul pasti di dalamnya ada “Hikmah”.

Persoalannya apakah hikmah itu terhenti hanya pada Nabi dan Rasul ? Tidak.
tapi Allah sampaikan juga kepada hamba-hambanya yang Allah kehendaki.

Allah SWT katakan,Yu’tilhikmata...


“Allah memberikan hikmah kepada orang yang Allah kehendaki, dan
siapa saja yang diberikan hikmah sungguh ia telah diberi kebaikan
yang sangat banyak. Tidak ada seorang pun yang menyadari kecuali
mereka yang memiliki kecerdasan batin”

Secara umum ayat ini menjelaskan secara umum dan spesifik. Pentingnya kita
memahami ini, bagaimana cara tepat menyelesaikan masalah dan bagaimana
cara membedakan pandangan dari ilmu yang kita terima. Bagaimana cara
penerapannya? Padahal semuanya kita catat dan kita dengar, akan dihisab oleh
Allah SWT. Dalam ayat ini orang-orang akan diberikan hikmah, tapi tidak
semuanya, hanya yang dikehendaki saja.
Sungguh harapan besar kepada Allah, dan memohon kepada Allah agar
memberikan ilmu hikmah kepada kita. Indahnya yang mendapatkan hikmah
adalah mendapatkan kebaikan yang sangat banyak.

Wa anzala.. (An-Nisa: 113)


Allah menurunkan kepada kalian Al-Kitab dan hikmah, Allah memberikan umat
Islam Al-Qur’an dan memberikan hikmah.
apakah itu saja ?
Dan Allah juga memberikan ilmu pengetahuan yang dulu kamu tidak
mengetahuinya. Allah memberikan pengetahuan sampai kita mati nanti.

Hidup yang kita hadapi dan kita lalui ini membutuhkan ILMU. Persoalan
yang kita hadapi hari ini dengan ilmu belum tentu mampu diselesaikan
dengan ilmu di hari esok. “Dan sungguh, karunia Allah sangat besar bagimu”,
yang dimaksud di sini adalah ilmu pengetahuan dan hikmah.

Begitu juga firman Allah di Ali Imran ayat 48, tentang Isa Al Masih “Allah
mengajari Isa Al Masih taurat dan injil” ini memberikan pemahaman bahwa
selain ilmu pengetahuan, maka ilmu yang harus kita pelajari adalah ilmu
hikmah.

Definisi hikmah:
Hakama, yahkumu, hukman, wahukumatan, boleh dibaca hikmatan,
Hikmah bermula dari Ha kaf mim. Secara umum memiliki makna yang sama,
tetapi jika berubah namanya maka berubah pula maknanya. Bisa juga orang
mengatakan Ahkama Alkamu, artinya ketika orang memiliki pengetahuan
maka harus benar-benar tahu.
HR. Tabrani:

Allah itu senang dengan hamba-Nya yang beramal samapi dengan

tingkat keahliannya. Tidak hanya berilmu setengah-setengah.

Sehingga, menjadi kokoh ilmunya. Oleh karena kokoh ini, bisa

mencegahnya dari kerusakan.

Ketika berbicara tentang ilmu pengetahuan. Tidak semua ilmu itu akan baik
bagi seseorang. Ada kalanya baik bagi A tapi belum tentu baik bagi B. ketepatan
pemahaman dalam mengambil suatu ilmu itu namanya hikmah.

Guru saya sempat bercerita, begitu masyhurnya cerita ini mungkin sudah pernah
mendengarnya.
Ceritanya, Pengin kurban, ada 8 orang. Lalu, datanglah orang tersebut kepada
kiai, “Kiai saya mau kurban pakai sapi yang gede”,
kata Kiai “ga bisa ,satu sapi hanya untuk 7 orang”, kekeh-kekehan, akhirnya dia
ga jadi mempercayakan sapinya kepada kiai tersebut. kemudian dia pergi ke
kiai yang berbeda, dimana Kiai kedua tersebut memperbolehkan, kemudian
bertanya, “Yang paling kecil di keluargamu usia berapa?,
lalu dijawab : “Anak saya dua tahun’, kemudian ditanya lagi, “Apakah dia bisa
naik ke sapi itu?”. “Tidak”, kalau begitu cukup tambahkan satu kambing agar
anakmu bisa naik, (begitu ceritanya kalau ga salah tangkep).

Perubahan fatwa itu terjadi karena perubahan tempat, situasi, waktu,


pemahaman-pemahaman menyeluruh terhadap ilmu pengetahuan.
Membutuhkan suatu daya ilmu pengetahuan sendiri. Sehingga ilmu tersebut
bisa mencegah dari kerusakan
Kadang persoalannya bukan halal dan haram, bukan tentang boleh atau tidak,
itulah yang membuat fatwa ulama kadang berubah. Karena perubahan fatwa itu
disebabkan oleh perubahan tempat dan situasi.
Kadangkala pemahaman yang seperti itulah yang kita butuhkan. Ini
membutuhkan daya tersendiri. Kalau orang bisa seperti ini maka inilah yang
mampu mencegah kepada kerusakan.

Sesuatu yang paling utama adalah pertimbangan tentang memperoleh ilmu.


bukan tentang halal haram yang sudah terang benderang dijelaskan. Misal,
hukum memberikan selamat natal kepada orang lain itu sudah selesai. Tinggal
kita melihat situasi itu sesuai dengan lingkungan atau belum. Hukum bidah
yang disepakati dan belum disepakati itu sudah selesai. Tapi persoalannya
adalah bagaimana kita memilih dan itu bisa sesuai dengan keadaan kita saat
itu sesuai dengan situasi kita dan sesuai dengan hukum fiqih. misal, qunut
subuh, itu sudah selesai di kalangan ulama tapi masih saja dibahas. Kita tinggal
membaca bukunya lalu kita pilih.

Bab nya bukan plin dan plan tapi babnya adalah tentang kesesuaian.
Sehingga kita tahu mana yang paling dibutuhkan untuk situasi yang kita
alami. Karena kadang perdebatan yang terjadi tidak menghasilkan
kebaikan, tapi menghasilkan kedengkian. Jika ilmu yang kita ambil hanyq
akan membuat kita dijauhi oleh orang lain maka ilmu itu hanya akan
merusak diri kita.

Soal dalil itu bisa diambil, mudah. Tapi ternyata ilmu pengetahuan
tidak hanya sampai disitu semata. Tetapi bagaimana caranya kita
mengambil sesuatu yang paling baik dan paling tepat dan bisa kita
amalkan di suatu tertentu.
Hikmah juga berarti ketepatan memilih kebenaran.
Hikmah juga bisa diartikan sebagai bagusnya di dalam berpendapat.
Pendapat bukan hanya sekedar emosional atau kata yang keluar dari lisan tapi
bagaimana pendapat itu bisa menjadi ketentraman bagi yang
mendengarkannya. Sehingga ilmu bisa menyatukan langkah kaum muslimin.
Bukan kemudian ilmu menjadi media perpecahan. Jika ilmu tersebut
menjadikan kita semakin kita tidak suka maka ilmu itu tidak akan menjadi
manfaat.

Orang yang mutqin (professional). Dalam situasi situasi tertentu manusia bisa
menyelesaikan masalah dengan ilmu, itu namanya haqim. Dan orang yang
paham dengan ilmu fiqih namanya faqih.

Untuk berpendapat yang ekstrim itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi untuk
menjadi faqih itu hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang. Banyak para
ulama yang memberikan metodologi dalam berfatwa yang muncul dari
kalangan orang islam. Karena satu orang ahli fiqih lebih ditakuti oleh syaiton
daripada seribu orang yang ahli ibadah.

Salah satu sebab munculnya hadist palsu adalah dari kalangan ahlul ibadah
yang tidak memiliki ilmu agama. Pengetahuan terhadap literasi tersebut adalah

karena semangat ibadah yang tidak didasari ilmu. kadangkala kita juga begitu.
Semangat beramal tapi tidak tahu ilmunya.

Dalam pengertian istilah, dikatakan “ketepatan dalam ucapan dan perbuatan


serta meletakkan segala sesuatu pada tempatnya” contohnya, orang punya
sepatu. Belinya 50 miliar. Karena harganya mahal maka ditaruh di kepalanya.
Kira-kira bagaimana? Tidak pantas.
Ilmu pengetahuanpun juga demikian, bagaimana cara kita
meletakkan ilmu itu pada tempatnya. Di masa sekarang ini banyak
informasi yang kita dapatkan. Sekarang ada madzhab baru namanya
“grup sebelah” yang isinya share-share an ilmu yang tidak jelas. Terus
begitu.

Dan ada nabi baru namanya “wa” dianggap semua ilmu yang dishare di wa itu
benar. Padahal cukuplah dia disebut pendusta jika ia menceritakan apapun
yang ia dengar. Apalagi di masa masa sekarang ini menjelang pilkada. Sehingga
kita tidak terjerumus pada dosa dan maksiat.

Kata hikmah dalam Al Quran itu ada dua macam, pertama mufroddah
(disebut secara terpisah) kedua (mu’tarinatun bil kitab (dibarengkan dengan
kata Al kitab)
Falmufroddah: maka ditafsirkan sebagai kenabian dan ditafsiri dengan ilmu
yang berikatan dengan Al Quran. Ibnu Abbas berkata “Ilmu yang berkaitan
dengan Al Qur’an, ayat yang dihapus dan ayat yang menghapus, yang awal dan
akhir, yang halal dan akhir, contoh-contohnya dan asal-asalnya” Artinya ilmu
yang hanya diberikan kepada para Nabi. Ada pula yang diberikan kepada Nabi
satu tetapi tidak diberikan kepada Nabi yang lain. diberikannya kemampuan
kepada Nabi Khidir tapi tidak diberikan kepada Nabi Musa.

Hikmah itu adalah sumbernya dari ilmu Al Quran. ketika seseorang


menafsirkan Al Quran maka penting juga memahami ilmu yang berkaitan
dengannya. Kita sebagai santri cukup mendengarkan apa yang disampaikan
oleh guru. Tapi alangkah lebih baik jika kita juga mempelajarinya.
Hikmah jika disebut sebagai terpisah, maka artinya memahami Al Quran. bukan
sekedar tahu. Faham tujuan dan cara mengamalkannya. Di situlah para ulama
mengkajinya. “Mujahid mengatakan yang dimaksudkan adalah ilmu dan fiqih”
sehingga paham dengan ilmu tentang pengetahuan dan fiqih.

“Ketepatan seseorang dalam berkata dan berbuat”


misalnya Allah meminta kita untuk amal ma’ruf nahi mungkar. Maka kita masih
membutuhkan ilmu lagi, tentang bagaimana caranya ? Ulama mengatakan
yang dicegah itu kemungkaran. Maka misal oraNg itu mencegah kemungkaran
tapi menimbulkan kemungkaran lain maka tidak akan mencegah.

Bisa jadi perbuatan itu bid’ah dalam pandangan kita, tapi belum tentu tepat kita
ucapan saat itu. sebab pengharaman riba, khamr itupun juga bertahap. Begitu
juga perjuangan para ulama yang bumi jawa ini dulu dipenuhi dengan orang
yang beragama budha. Kemudian, karena karunia Allah swt hikmah dari para
ulama terdahulu kemusyrikan banyak berkurang dan yang ada adalah
banyaknya masjid yang berdiri.
Da’I –da’i sekarang pun perlu belajar tentang ilmu hikmah, tidak hanya
berceramah tapi ketepatan dalam melakukan amal ma’ruf nahi mungkar
sehingga mampu menumbuhkan cahaya. Begitu pula dengan pengajaran
dengan masyarakat. Perlu ketepatan agar mampu dipahami dengan baik
oleh masyarakat.

Hikmah juga disebut juga dengan As sunnah. Yaitu hadist-hadist Nabi SAW
demikian itu adalah pendapat dari Imam Syafi’I dan dari kalangan para imam.
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa hikmah adalah memutuskan
segala sesuatu dengan wahyu dan tafsir ini dengan sunnah dan ini lebih
masyhur.
Sehingga, ilmu yang benar adalah ilmu yang berasal dari Al Quran dan
Sunnah, bukan hanya dzon. Yang sering terjadi adalah dzon dengan dzon.
Pendapat manusia bertempur dengan pendapat manusia. Sehingga kita
diingatkan, jika kita berselisih maka kembalikan kepada Allah dan Rasulnya.

Pendapat yang paling tepat adalah yang dikatakan ileh mujahid dan yang
dikatakn oleh imam malik, “Sesungguhnya hikmah adalah pengetahuan
seseorang terhadap kebenaran dan mengamalkan kebenaran tersebut. Dan
ketepatan dalam ucapan dan perbuatan”. Benar dari sisi dalilnya dan tepat
dalam menggunakannya. Sehingga tidak mungkin terjadi kecuali bagi orang
yang memahami syariat islam dan hakikat-hakikat keimanan.

Pemahaman kita tentang Al Quran, Fiqih dan Iman.


Al Quran: kita memahami ayat Ihdinashirotolmustaqim.
“Tunjukkanlah kami jalan yang benar”
Apakah kalimat ini haqiqi (maknanya itu), majazi (majas. Misal buk lagi
ngapain, masak nasi. Itu salah, tapi kebiasaan mengucapkan itu. sebab
yang dimasak itu beras atau buk buatkan saya kopi), istilahi
(penggunaan syariatnya memang begitu), atau ‘urfi (budaya yang
berlaku. Orang luar jawa, “mas mau ambil apa” tapi kata ambil dianggap
gratis)

Kelemahan banyak orang adalah memahami Al Quran tapi tidak


memahami bahasa. Ilmu fiqih adlaah ilmu penerapan yang dilakukan
sesuai dengan keadaannya. Maka bisa jadi orang memahami Al Quran
tapi tidak memahami ilmu Fiqih maka bisa jadi rusak ini orang.
Kelemahan kita, kita seringkali membaca fiqih taharah, tapi kita lupa
belajar tentang fiiqih kehidupan. Maka kemudian, ada hadist, ijma’, istihsan,
itu adalah perangkat. Ada pula haqiqatul iman, maka ilmu itu tidak perlu
diperdebatkan. Ketika seseorang itu sudah mengambil ilmu fiqih yang ia
yakini benar, maka cukup selesai. Karena perbedaan pendapat itu bisa jadi
keduanya salah/benar, atau bisa jadi salah satunya benar/salah.
kadangkala kita lebih banyak berfikir, “ini benar ini salah” padahal itu tidak
hikmah artinya.

2 orang sedang melakukan perjalanan. Memasuki waktu sholat mereka


bertayamum karena tidak bertemu air. Lalu berjalan lagi ternyata menemukan
air. Yang satu mengambil wudhu lalu mengulang sholat. Yang satu tidak.
Berita ini sampai kepada Rasul. Kamu yang mengulang sholat dapat 2 pahala,
kamu yang tidak mengulang sholat sudah benar, inilah yang namanya hikmah,
dan kita butuh itu, bagi yang punya ilmu itu maka amalkan tanpa mencela dan
merendahkan pendapat yang laib. Agar kita menjalankan ibadah ini penuh
dengan kedamaian. Semakin menemukan hikmah pengetahuan.

Kelemahan kita adalah membatasi ilmu pengetahuan. Misal, ada ustadz yang
dianggap syubhat. Padahal syubhat itu adalah persepsi diri sendiri., padahal
kesyubhatan adalah pandangan subjektif seseorang. Kesyubhatan yang belum
jelas kesyubhatan, itulah kesyubhatan itu sendiri Maka Rasul mengatakan
“Hal-hal yang syubhat itu tidak banyak orang tahu”. Orang bisa
mempersepsikan itu syubhat tapi belum jelas kesyubhatannya, maka itulah
syubhat itu sendiri.

*Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat, mohon maaf belum selesai,


mudah-mudahan ketemu di lain waktu.

Anda mungkin juga menyukai