Anda di halaman 1dari 30

D E E P TA L K EPS.

S U R A H A L- K A H F I
FINAL EPISODE
4 Oktober 2020

Pembicara : Ustadzah Nur Hamidah Lc., M.Ag


EPS. 5

Tanya jawab
T Apa yang harus kita lakukan apa bila terbersit rasa sombong dalam diri?

Apakah istighfar dan mengucapkan Masya Allah saja sudah cukup?

J
Hal yang pertama yang harus kita pahami adalah apa itu sombong? Karena
sombong di dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa arab itu berbeda. Memang sih,
kalau kita tadi pertanyaannya adalah kalau kita yang merasakan. Jika kita yang
merasakan, maka itu anugerah. Anugerah karena masih bisa merasa sensitif dan
merasa bersalah.

Tapi yang mengkhawatirkan apabila kita nggak memahami Bahasa sombong


dalam Bahasa Arab lalu hanya paham sombong dalam Bahasa Indonesia,
akhirnya kita mudah men-jugdge seseorang.

Boleh ya saya jelaskan dulu tentang makna sombong?

Sebab turunnya hadist Rasulullah bahwa perilaku sombong adalah


menolak kebenaran, awalnya ada seorang sahabat yang menangis datang
kepada Rasulullah SAW. Sahabat itu bertanya kepada Rasulullah, “Yaa
Rasulullah, apakah karena baju sandal baruku? Apa karena baju baruku aku
masuk neraka?” Kala itu kaget Rasulullah di-tanyakan demikian, Rasulullah
bertanya-tanya, “ini kenapa?” Sahabat itu pakai baju baru dan sandal baru lalu
datang menangis kepada Rasulullah.

Kemudian sahabat ini menceritakan, ketika ia pakai sandal baru, baju baru, ia
berjalan di tengah-tengah para sahabat. Kala itu kelihatan kan kinclongnya? Nah
ada yang komen, komennya kurang lebih mirip-mirip, “waah pamer lo”
“sombong lo…”
EPS. 5

Kita juga kadang suka gitu kan ke teman, contoh semisal mereka punya
handphone baru atau ada tetangga yang baru beli mobil lalu belajar mengendarai
mobilnya, maju-mundur. Suka terbesit komentar “halah, mentang-mentang
mobil baru… sombong loh”

Haa, akhirnya apa kata Rasulullah SAW kepada sahabat yang sedih ini? Sang
sahabat sedih karena ketika pakai pakaian kinclong dan nampak berbeda dari
yang lain dikomentari sombong. Karena di surah Al A’raf ayat 40 dikatakan bahwa
orang sombong itu “layyadh qulul Jannah” tidak akan masuk syurga.
“lā yadkhulụnal-jannata attā yalijal-jamalu fī sammil-khiyā” bahkan disamakan
seperti layaknya tidak mungkin unta masuk lubang jarum.

Lalu akhirnya apa? Diluruskanlah makna sombong oleh Rasulullah.

Nih, jangan sembarangan mengkomen orang sombong. Ini makna sombong


yang dideskripsikan Rasulullah.

1. Sombong itu ketika kamu menolak kebenaran


Ketika kamu lupa bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Artinya dia lupa bahwa
semua adalah anugerah. Seperti Qarun. Qarun itu kan hartanya dimana-mana
tapi dia sombong dan berkata, “innamā ụtītuhụ 'alā 'ilmin 'indī (sesungguhnya,
harta yang aku dapatkan ini karena ilmuku)” Al Qashash:78. Qarun lupa bahwa itu
dari Allah kalau di Bahasa milenial saat ini seperti istilah “gue gito loh!”

“waa, handphone baru,”


“waa, mobil baru…”
Lalu orang yang dipuji bilang, “gue gitu loh!” nah ini adalah Qarun-Qarun zaman
sekarang.

2. Sombong itu ketika kamu menghina orang lain


Memang sih bisa jadi kita mengucapkan Alhamdulillah, tapi apabila diikuti oleh
membanding-bandingkan ke orang lain maka itu termasuk kedalam makna
sombong yang kedua.
EPS. 5

“Alhamdulillah baju gue dari FO (factory outlet), emangnya elo paling kalau beli di
pasar jumat.” Atau “iih, brosnya bagus banget” lalu kita jawab, “iyalah emangnya
elo paling Cuma gocengan.

Meski ada ucapan Alhamdulillah tapi kita sudah menghina orang lain. Meski itu
konteksnya bercanda. Itu tidak diperbolehkan. Ada kalanya kita pernah
melakukan hal itu, meski nggak sekarang, tapi dulu sekali. Ketika kita masih SMA
atau kuliah, ketika kita belum ngaji. Ternyata itu adalah termasuk dosa yang
malaikat Rokib-Atid catat dan akan dihapus sampai kita sendiri yang
menghapusnya. Jadi pertanyaan tadi, adalah pertanyaan yang sifatnya anugerah.

Lalu bagaimana cara menghapusnya? Bergantung, apakah kita hanya


mengingkari Allah seperti Qarun atau kah ada hati orang lain yang tersakiti karena
ucapan sombong kita? Kalau kita mengingkari Allah dengan kesombongan kita,
maka yakin-lah Allah Ra’uf Allah Rahim, Allah maha pengasih, Allah ghaffur, maha
pengampun, maha penyayang. Dengan istighfar kita, dengan kesadaran kita “yaa
Allah, kok saya begitu…dulu saya begitu, sekarang saya mau berubah.

Katakan bahwa kita ingin bertobat, “yaa Allah, saya mau berubah. Masya Allah,
Tabarakallah, Alhamdulillah…” dengan ini cukup.

Tapi kalau kesombongan kita sudah menyakiti hati orang lain. Akibat kita
membanding-bandingkan milik kita dengan orang lain sehingga menghina orang
lain, hati-hati! Allah tidak toleran untuk dosa terhadap manusia. Maka, kita harus
kita datangi dan meminta maaf kepada orang yang kita sakiti hatinya.
EPS. 5

T Apa hukumnya jika kita bershalawat dengan niat untuk mendapatkan

atau mencapai sesuatu yang sifatnya duniawi?

J
Pertama kita harus faham tentang niat dan fadhilah. Kalau niat itu kan di awal. Kita
berniat di awal, alasan dan tujuannya untuk apa terdapat di awal. Itu disebut niat.
Nah, mengenai niat itu ada di BAB Ikhlas. Harus ikhlas, karena Allah. Kalau soal
niat, Allah sangat idealis, Allah nggak mau disanding-sandingkan dengan yang
lain. Maka Rasulullah mengingatkan, Innama a’malu bin niyyat. Amalan itu
bergantung niatnya.

Siapa yang berniat karena Allah maka ia akan mendapatkan Allah dan Rasulullah.
Namun apa bila ia berniat dengan hal yang selain Allah, maka bisa jadi Allah hanya
mudahkan untuk mendapatkannya. Jadi soal niat, ayo kita pasang idealisme niat
lillahi ta’ala. Setiap pagi, sebelum memulai hari kita berikrar kepada Allah. Karena
kadang kan hati ini suka naik-turun, jadi sebelum berkegiatan, beraktifitas kita
berikrar kepada Allah. “Inna sholati wa nusuki wa mah yaya, wa mammaati lillahi
robbil aalaamin.”

Yaa Allah hari ini kupersembahkan, sholatku, ibadahku. Hidupku dan matiku, lillahi
robbil aalaamin. Laa syarii kalahu, hari ini aku tidak akan mempersekutukan-Mu,
wa bizzalikal umirtu, bukan kah itu yang Engkau perintahkan kepadaku?

Soal ikhlas, di surah Al An’am ayat 162-163, idealis! Karena Allah meminta, wa ana
awwalun muslimin bukan wa ana minnal muslimin. Bedanya apa? Kalau wa ana
minnal muslimin, artinya hanya, “saya masuk ke dalam golongan orang-orang
yang tunduk”. Kalau golongan, kan ada golongan awal, golongan tengah,
golongan masbuker atau golongan-golongan terakhir. Nah kalau ikhlas, wa ana
awwalun muslimin, “saya adalah golongan pertama yang tunduk!’ kita harus
berada di golongan pertama, paling awal.
EPS. 5

Jadi mau kita sholawat, dzikir, apa pun pastikan niatnya karena Allah. Apabila awalnya
sudah karena Allah, maka fadhilah-fadhilah tadi akan mengikuti, datang sebagai tafsir,
kabar gembira, hadiah.

Allah akan memberikan hadiah fadhilah-fadhilah shalawat apabila Allah suka dengan
shalawat kita. Gimana caranya? Kita niat membacanya Lillahi ta’ala.

Fadhilah shawalat itu akan disampaikan pada Rasulullah. Dijelaskan di surah Al Ahzab:56,
nallāha wa malā`ikatahụ yuallụna 'alan-nabiyy. Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikatnya bershollawat untuk nabi. Kalimat ini memiliki grammar continuous
tense, terus-menerus. Meski Rasulullah sudah meninggal, Allah senantiasa bershalawat
untuk Rasulullah karena itu apa? yā ayyuhallażīna āmanụ allụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā.
Bershalawatlah orang-orang beriman.

Shalawat orang-orang beriman akan diperlihatkan di hadapan Rasulullah. Ada sebuah


hadist dalam HR Ibnu Dawud, Rasulullah bersabda bahwa “bershalawatlah kalian
kepadaku, karena shalawat kalian akan dipamerkan di hadapanku,” Nah jadi, tiap kali kita
bershalawat maka akan dipertunjukkan hadapan Rasulullah SAW, “Yaa Rasulullah Salallahu
alaihi wa sallam, fulanah binti fulan mengucapkan salam dan shalawat kepada engkau,”
nanti nama kita disebut di hadapan Rasulullah.

Tapi ini bergantung, ridho atau tidakkah Allah pada shalawat kita? Nah di sinilah, fadhilah
shalawat diberikan apabila kita bershalawat untuk mengharap ridho Allah.
Jadi untuk kita yang niat sholawatnya untuk minta ini-itu di dunia, ya dikasih tapi ingat,
belum tentu itu karena ridho Allah. Tuntaskan BAB Ikhlas, jadi di awal amalan jangan
diiringi sesuatu selain mengharap ridho Allah.

Kalau niatnya sudah karena Allah, maka fadhilah-fadhilah tadi kita ucapkan setelah
shalawat sebagai munajat. Doa. “yaa Allah, tadi hamba bersholawat dengan niat
mengharap-kan ridho-Mu, apabila Engkau ridho dengan sholawat hamba, bukankah
Engkau berjanji kalau orang yang bershalawat, akan mendapatkan fadhilah di antaranya
70 hajat di akhirat akan diberikan dan 30 hajat di dunia akan diberikan? Oleh karena itu ya
Allah hamba mohon dengan izin-Mu, ridho-Mu, taufik dan hidayah-Mu, masukkanlah
hamba ke dalam golongan orang yang mendapat fadhilah itu.” Amannya begitu.
EPS. 5

T Kematian merupakan takdir yang tidak dapat diubah, lalu bagaimana dengan hadist

yang menyebutkan bahwa silaturahmi dapat memperpanjang usia, ustadzah?

J
Usia di dalam redaksi Al Qur’an maupun redaksi hadist memiliki banyak kosa kata.
Ada yang menggunakan kata ajjal, ada yang menggunakan kata atsar. Kalau ajal
misalnya, surah munafiqun: 11 iżā jā`a ajaluhā apabila sudah sampai ajalnya, berarti
disebut dengan ajal, maksudnya usia kematian. Laa yu akhir, tidak bisa diakhirkan,
tidak bisa dimajukan.

Wa lay yu`akhkhirallāhu nafsan iżā jā`a ajaluhā. Allah tak akan pernah memajukan
atau memundurkan ajal seseorang apabila sudah ditentukan. Itu kalau kata ajal. Gak
akan maju, gak akan mundur ya emang udah segitu. Itulah yang menjadi kuasa
Allah. Dan kita harus tahu, innallāha lā yukhliful-mī'ād, Allah nggak akan ingkar janji.

Yang kedua, menggunakan kata atsar. Terjemahannya juga disebut dengan usia
atau umur. Ada di surah yasin, ayat ke 12. Allah berfirman:
- Innā nahnu nuhyil-mautā Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati
- wa naktubu dan Kami tulis. Apa yang ditulis oleh Allah melalui malaikat
Rokib dan Atid?
- mā qaddamu apa yang telah mereka kerjakan.
- wa āsārahum, dan jejak-jejak yang mereka tinggalkan

Adakalanya disebut dengan usia, adakalanya pula disebut dengan jejak-jejak.


Orangnya mah kadang sudah tidak ada tapi disebutkan usia panjang karena apa?
Karena jejak-jejak yang ia tinggalkan.

Seperti Rasulullah SAW, Abu Bakr ra, para pahlawan perjuangan, orang tua kita yang
sudah meninggal tapi usia mereka. Manusia panjang usianya, atau jejak-jejaknya
entah pahala jariyah dosa jariyah karena memang jejak-jejak yang ia tinggalkan
diikuti anak keturunannya, orang yang dikenalnya. Itu baik atau buruk?
EPS. 5

Nah hadist yang di-tanyakan ini diriwayatkan dan derajatnya lebih sahih, ialah “wa
yun si’a atsaruhum,” silaturahim itu memperpanjang atsar. Jejak-jejak yang ia
tinggalkan.

Karena silaturahmi, nama dia terjaga, dikenang dengan amalannya. Memang ada
hadist yang menggunakan kata ajal, tapi kedua kata di hadist ini tidak bisa di adu
karena saling menguatkan.

Ajal yang dimaksud contoh ada kasus seseorang mati suri, nyaris mati. Karena orang
ini sering silaturahim jadi orang-orang di sekitarnya yang awalnya menganggap dia
mati bisa juga dianggap bahwa silaturahminya memperpanjang usia.

Ustadzah pernah mengemukakan bahwa mati dan nyaris mati itu beda. Yang
namanya nyaris mati, berarti nyawa kita belum dipegang oleh Malaikat Izroil.

Kematian itu ada yang karena disfungsi jantung, nafas, ada pula yang karena
disfungsi otak. Kedua hal ini bisa dinyatakan sebagai kematian, namun jikalau dari
kondisi ini kita bisa hidup lagi, berarti kematian yang kita alami adalah mati suri.

Yang jelas, apabila nyawa kita sudah dipegang oleh Malaikat Izroil, kita sudah tidak
mungkin hidup kembali.

Di surah Al Mukminun:99-100 Allah berfirman:

hattā iżā jā’a ahadahumul-mautu qāla rabbirji'ụn.


(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikan-lah aku (ke dunia).”

Orang-orang yang sudah meninggal minta dikembalikan ke dunia, lalu Allah


menjawab mereka:

kallā, innahā kalimatun huwa qā’iluhā, Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja.
EPS. 5

wa miw warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub'aụn, karena apa? Karena di belakang
mereka ada “barzakh”. Malaikat Munkar dan Nakir. Jadi tidak mungkin silaturahmi
menambahkan umur, karena apabila nyawa sudah di tangan malaikat izroil, maka
malaikat izroil akan menyerahkan kita ke malaikat barzakh, dan kita akan bersama
mereka hingga yaumi yub’atsun (hari kebangkitan).

Jadi hikmah untuk hadist ini, berkaitan dengan ajal kita bisa mengambil pelajaran

Pertama: jangan sampai kita lupa bahwa ajal itu di tangan Allah, jangan
menganggap bahwa kita bisa memperpanjangnya dengan silaturahmi karena ajal
adalah kekuasaan Allah.

Kedua: kita harus mencari sesuatu yang sifatnya meningkatkan keimanan kita bukan
malah membuat kita ragu-ragu. “kok ada hadist kalau silaturahmi bisa
memperpanjang umur, sedangkan Allah menyebutkan bahwa ajal itu sudah
ditentukan,”. Benturan-benturan seperti ini tidak boleh membuat kita ragu-ragu akan
kuasa Allah. Kalau menghadapi kondisi demikian, maka kumpulkan ayat-ayat tentang
ajal. Dan cari tahu lebih lanjut tentang hadistnya.

Seperti hadist ini, ternyata banyak perawiannya menggunakan kata atsar. Ketika
sudah ketemu fakta demikian, jadikan pelajaran yang kita dapatkan mendekatkan
kita kepada Allah, “oh iya, berarti silaturahmi bisa jadi ladang amal jariyah,”.
Perbanyaklah data agar bisa menghilangkan keragu-raguan.
EPS. 5

T Apa tandanya sholat kita sudah benar dan memberikan efek positif kepada

diri kita?

J
Ini jadi bahan evaluasi. Karena ibadah sholat seseorang, haji, puasa, tidak ada
stempelnya. Kalau ada stempelnya, nanti kita berlaku sombong. Contoh seperti
tanda sujud di jidat seseorang, nanti karena menjadikan itu patokan diterima sujud,
bisa-bisa kita meremehkan orang lain yang nggak ada tanda sujudnya.

Dulu ustadzah selalu menyangka bahwa orang-orang soleh itu yang punya tanda di
dahi, tapi ternyata enggak juga. Kata kakak kelas saya mudah membuat tanda itu,
cukup dengan sholat tanpa sajadah. Nanti, karena dahi kita terus berbenturan
langsung dengan lantai, tanda di dahi akan muncul.

Juga dulu ada pendapat bahwa muka wanita surga akan bercahaya ketika wajah
dan lehernya belang (akibat memakai jilbab). Namun seiring dengan berjalannya
waktu, ketika kita menikah kasihan suami kita memiliki istri yang belang wajahnya
(ahahha).

Lalu sebenarnya apa tanda Allah menerima sholat kita, sujud kita? Kenapa haji itu
Allah sebut mabrur?

Allah menyebutkan di surah Al Ankabut: 45. Allah berfirman:


“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya
daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Nah disinilah terkuak alasan mengapa apabila kita mencari jodoh, kita harus lihat
sholatnya. Kalau dia baik, maka shalatnya baik. Jangan lihat dari dahinya. Ayat ini
termasuk evaluasi untuk kita, bagaimana sholat kita selama ini? Kalau sholat kita
baik, maka nanti Allah jadikan sholat itu ngefek. Di ujung kalimat, ada kalimat inna
sholata, tanha yang artinya sholat itu mencegah. Mencegah apa? ‘anil fahsya wa
munkar, perbuatan keji dan munkar.
EPS. 5

Saya pernah melalui fase hidup Fahsya dan munkar. Sebenarnya apa itu fahsya?
Apakah fahsya selalu disandingkan dengan munkar? Apa sih artinya munkar? Apakah
itu benar-benar berarti munkar?

Nah, disini perlu kita ketahui bahwa fahsya dan munkar adalah dua sinyal yang tidak
boleh dilakukan oleh orang-orang yang sholat. Kalau orang sholat melakukan ini,
sinyal kemaksiatan ini, tandanya sholat mereka nggak ngefek.

Apa sih itu keji? Kalau dalam Bahasa Indonesia keji artinya melakukan kekejaman
sedangkan munkar apa? Banyak orang yang mengartikan bahwa munkar itu artinya
bertentangan dengan kebenaran. Namun ternyata fahsya dan munkar di dalam Al
Qur’an lebih detail maknanya.

Contoh situasi yang menggambarkan kata munkar dan fahsya:


· melakukan pemerkosaan >> fahsya (yakin?)
· Melakukan zinah, suka sama suka >> fahsya (yakin?)

Melakukan zinah, ternyata dalam Al Qur’an masuk ke dalam kategori fahsya meski
tidak ada korban di dalamnya. Kenapa demikian? Ini Allah jelaskan di surah Al Isra:32
Wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāhisyah.

Jangan mendekati zina karena zina adalah perbuatan fahisyah >> fahsya

Berarti dengan ini tidak kurang cocok apabila fahsya disandingkan artinya dengan
keji, karena dalam zina kedua belah pihak adalah pelaku. Meski pada akhirnya
mereka yang berzinah itu menikah, maka kita tetap tidak boleh “memaklumi”
perilaku itu, karena tandanya kita sudah tidak menganggap dosa atas apa yang Allah
sebut dengan perilaku fahsya.

- Melakukan penipuan >> munkar (yakin?)


- Apa bila penipuan itu adalah kasus penipuan besar yang membuat banyak orang
bangkrut dan kehilangan penghidupannya dan kelaparan>> munkar (?)
EPS. 5

Akhirnya kita tidak tahu apakah dua kasus ini masuk kategori fahsya (kekeji) atau
munkar (menentang kebenaran). Kalau menipu sedikit disebut munkar menipu
banyak terbilang keji.

Lalu bagaimana dengan kasus ibu yang membohongi anaknya agar mau makan atau
berhenti menangis? Apa masuk kategori munkar atau keji?

“yaa ustadzah, itu mah gapapa kan demi kebaikan…” haa! Asumsi ini sudah
amburadul. Inilah mengapa banyak dari kita yang sholatnya gak ngefek, karena untuk
menentukan fahsya dan munkar sendiri kita masih belum paham.

Dengan ini, pantaslah kalau sholat adalah amalan yang paling pertama kali dihisab,
karena sholat yang baik, sholat yang diterima oleh Allah adalah sholat yang kita
lakukan setelah kita menjauhkan diri dari perbuatan fahsya dan munkar.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Fahsya?


Fahsya adalah kemaksiatan yang dilakukan ketika kita melanggar syariat Allah.
Tidak peduli kalau perbuatan itu ada korban atau tidak ada korban, apabila sudah
menodai syariat, menodai aturan Allah, menodai Al Qur’an dan hadist maka hal ini
disebut fahsya.

Jadi hal ini memberi garis jelas agar kita menghindari perilaku fahsya. Seperti di kasus
seorang ibu yang membohongi anaknya agar si anak mau makan/tidur atau berhenti
menangis. Apakah ada dalil dalam Al Qur’an atau hadist yang membolehkan
kebohongan seperti itu? Ketika ada ibu yang melakukan kebohongan seperti itu,
meski niatnya agar anaknya berhenti menangis atau kenyang maka malaikat Atid
akan mencatat amalan ibu itu dalam kategori Fahsya.

Fahsya sangat rentan kita lakukan bahkan ketika kita sedang beribadah, contoh yang
sangat bisa terjadi adalah ketika sholat berjama’ah. Ketika sholat berjama’ah
makmum banyak yang merapatkan saf. Ada rapat di pundak ada yang di kaki. Nah
dalam kondisi ini sering kali di waktu tahiyat akhir ada yang duduk tahiyat harus
dalam keadaan menindih saudara di sampingnya.
EPS. 5

Bisa saja, karena mereka yang dalam kondisi ini berteman dekat, kawan yang
ditindihi begitu selesai salam langsung melakukan fahsya. Dengan apa? Dengan
menghina sahabat yang menindihnya, “yaa Allah, gede banget sih bokongnya!
Makanya diet!” (ahahah, julid banget sih, tapi kalau kita udah bersahabat karib
komentar ini biasanya jadi lumrah, tapi ini tidak boleh kita lakukan ya gengs).
Komentar menghina itu sudah dicatat malaikat Atid sebagai perilaku fahsya.

Perilaku mencemooh dan menghina jelas dilarang Allah, sebagaimana Allah


berfirman dalam surah Al Hujarat:11

lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum


janganlah sekumpulan kaum merendahkan kaum yang lain karena boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka.

Selanjutnya, apa itu Munkar?


Munkar adalah perlaku yang secara normatif tidak sesuai. Nah, yang membuat
perlaku munkar ini unik adalah, ukuran perilaku normative antara satu kaum/daerah/
seseorang dengan kaum/daerah/seseorang yang lain berbeda.

Kalau fahsya adalah mengingkari syariat Allah, nah kalau munkar adalah perilaku
yang bisa terjadi apabila kita tak acuh terhadap standar normatif
kaum/daerah/orang lain.

Contoh kasusnya, ketika kita ingin melintas di depan orang pas ikut kajian, boleh
nggak kita bilang permisi tapi sambil memegang kepala mereka? Tentu tidak boleh.
Menurut orang Indonesia, memegang kepala orang seenaknya itu perilaku tidak
sopan. Nah gimana kalau hal ini terjadi di arab? Di arab, memegang kepala orang lain
biasa dilakukan dan mereka cendrung tidak tersinggung ketika kepalanya dipegang.
Lalu di Mesir, perempuan Mesir akan marah sekali apabila dipegang bokongnya
meski dengan sesama perempuan sedangkan perilaku bercanda sambil memegang
bokong itu tidak ofensif bagi sesama perempuan di Indonesia.
EPS. 5

Intinya adalah, perilaku munkar terkadang terjadi bukan karena kita melanggar
syariat Allah, tapi cenderung karena kita melanggar tata karma pada sesama
manusia. Ajari ke anak-anak kita, jangan ingkari Allah dengan melanggar syari’at dan
jangan mengingkari manusia dengan melanggar tatakrama.

Inilah mengapa Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa kita harus “berbicara
kepada orang lain dengan Bahasa mereka”. Salah satu adab kita sebagai muslim ialah
takut mengingkari Allah dan takut menyinggung perasaan sesama. Jadi inilah ciri
bahwa sholat kita maqbul, kita memiliki adab seperti ini.

Kita mau tahu ciri sholat subuh kita maqbul? Maka perhatikan, ketika kita sholat
subuh dan berkegiatan hingga dzuhur, kita tidak melanggar syari’at Allah dan tidak
menyakiti hati manusia.

Allahu’alam bi sawab.
EPS. 5

T Apakah dalam konteks persiapan persiapan menuju babak final, umat islam akan

lebih dahulu bersatu dalam system khilafah untuk menghadapi kaum Zionis?

J
Jadi, kalau kita berbicara tentang khilafah itu kan gambarannya kita harus lihat di
waktu Rasulullah SAW. Saat itu kan Rasulullah SAW berlaku sebagai khalifah. Tanda
bahwa beliau SAW adalah khalifah ialah, beliau akan menjadi imam sholat untuk
pengikutnya. Makanya ketika Rasulullah meninggal, kaum bolak balik bertanya siapa
yang akan menggantikan Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir? Hanya Abu Bakr
ra. Sampai kan Aisyah ra memprotes, “Yaa Rasulallah, jangan bapakku lagi…” Hal ini
karena Rasulullah SAW menunjuk Abu Bakr ra berulang kali. Kenapa? Karena di
belakang Abu Bakr ra, banyak sahabat yang lebih fasih bahasanya, yang lebih indah
bacaannya. Ketika Aisyah ra memprotes, Rasulullah hanya menepuk kepalanya.

Mengapa Rasulullah seperti ini? Karena Rasulullah ingin mengajarkan pada kita
bahwa khalifah itu adalah pemimpin yang memimpin semua umat muslim di
zamannya. Dan yang menjadikan tanda ini ialah dengan menjadi imam sholat yang
tidak tergantikan. Kapankah khalifah tergantikan? Ketika memang kondisinya dia
sudah tidak ada (meninggal dunia). Hal ini berlanjut di Abu Bakr ra, Umar bin
Khattab ra, Utsman bin Affan ra, dan Ali bin Abi Thalib ra.

Lalu kemudian, ketika islam sudah menyebar kemana-mana kan nggak mungkin
lagi kalau yang memimpin sholat itu yang memimpin sebuah negara. Hal ini tidak
memungkinkan lagi.

Pertama, bisa jadi karena waktu sholatnya beda. Masa kita harus nunggu Imam
Masjidil Haram sholat, kan tidak memungkinkan? Maka, nanti diatur, siapa yang
memimpin negara tersebut, siapa yang menjadi imam negara tersebut, maka dialah
yang akan memimpin sholat. Idealnya kan seperti itu.

Tapi harus disebutkan bahwa dia tidak boleh disebut sebagai khalifah satu-satunya.
Itu tidak boleh. Melainkan semuanya disebut sebagai Min Jama’atil muslimin. Nahnu
min jama’atil muslimin, kita adalah sebagian dari perkumpulan dari jamaah kaum
muslimin.
EPS. 5

Apakah kaum muslimin akan lebih bersatu dalam system khalifah untuk melawan
zionis? Silahkan! Khalifah yang dimaksud bisa jadi, di setiap daerah dia punya
pemimpin. Dan pemimpin di sini nggak mesti pemimpin negara. Ada pemimpin
daerah, organisasi, komunitas. Semua pemimpin itu bisa bersatu dengan
komunitasnya. Tidak harus semua komunitas yang ada berada di bawah satu
kemimpinan. Jika peperangan babak final dan kita dibawah satu kepemimpinan,
mungkin pemimpin yang dimaksud adalah Imam Mahdi.

Karena imam Mahdi akan jadi komando para pemimpin komunitas, pemimpin
negara yang akan turut berperan dalam pertempuran akhir. Contoh di Indonesia,
dua komunitas muslim terbesar adalah NU dan Muhammadiah, nah peran NU dan
Muhammadiah dalam pertempuran akhir ialah mempersatukan anggota-anggota
komunitasnya agar saling menguatkan. Jangan sampai ada pikiran bahwa
komunitas satu lebih baik dari yang lain, hal itu justru bisa menimbulkan
perpecahan.

Semua kumpulan-kumpulan ini seperti pilot project, Allah ingin kita bersatu dulu
dalam kumpulan-kumpulan kecil sebelum bergabung menjadi satu pasukan besar.
EPS. 5

T Apa yang bisa dilakukan seorang ibu untuk dapat berkontribusi dalam

menyiapkan generasi pejuang?

J
Kalau kita belajar dari apa yangs udah kita dalami, pertama pastikan kita memulai
sesuatu itu dengan doa. Sebab modal pertama seorang perempuan itu adalah mulut.
Sebab, perempuan itu ketika dia semakin lemah fisiknya, semakin lemah emosinya,
di sanalah semakin dahsyat kekuatan lisannya.

Dan lisannya seorang wanita ini, diabadikan di Al-Quran bahwa lisannya seorang
perempuan mampu mengguncang arsy-nya Allah.
Jadi persiapan apa yang bisa dilakukan seorang perempuan? Jawabannya adalah
mulai dengan mempersiapkan lisan dengan kata-kata yang baik. Karen Qullu Kalam
Dua. Karena setiap ucapan adalah Doa.

Yang kedua, kita bisa mengucapkan kata-kata yang baik ketika hati kita adem.
Karena saat hati lagi sesak nggak tenang, kita nggak pernah bisa menemukan
kebaikan-kebaikan yang ada di depan mata kita. Maka sebagai seorang ibu cobalah
untuk memiliki hati yang lapang.

Setiap permasalahan dari Allah itu pasti ada solusinya, tapi Allah akan memberi kita
solusi itu dengan syarat.

Syarat pertama adalah, alam nasyroh laka sodhrok. Lapang dulu hatinya. cara lainnya
adalah dengan banyak berdoa untuk dilapangkan hatinya robbi srohli sodri wa yasirli
amri kalau mau lisan yang baik doanya wah luluk datammi lisani yafqohu qouli

Saat hati ibu lapang, dia akan mendapatkan banyak solusi dari masalah yang
dihadapi. Contoh ibunda Hajar ketika ditinggal oleh nabi Ibrahim Alaihissalam.
Awalnya beliau bertanya kepada nabi Ibrahim, "kamu mau ke mana? loh kok
diturunin begitu saja dengan bayinya. Tanpa makanan dan di tempat yang tidak ada
orang, makanan ala kadarnya." Suaminya begitu menurunkan dari onta kan langsung
jalan tanpa penjelasan. Wajar jika bunda hajar mempertanyakan ila aina anta? Mulut
dulu nih yang bekerja.
EPS. 5

Nabi ibrahim tidak menjawab, boro-boro dijawab nengok juga nggak. Semakin nabi
Ibrahim berjalan jauh, otomatis panggilan Bunda Hajar semakin kencang dipanggilan
kedua. Nabi Ibrahim tetap tidak menengok dan tidak pula menjawab. Begitu pada
panggilan ketiga tetap tidak dijawab.Ibunda Hajar melapangkan hatinya dan
bertanya lagi dengan pertanyaan berbeda, "Apakah Allah yang menyuruhmu?"
Barulah nabi Ibrahim menjawab, "Na'am" atau "Iya." mendengar jawaban itu, Ibunda
hajarpun berkata. "Kalau Allah yang menyuruhmu, maka Allah tidak akan
menelantarkanku."

Seorang ibu harus punya hati yang lapang dan lisan yang baik, jadi saat ada
perubahan kondisi di keluarganya seperti kondisi ekonomi yang sedang menurun,
istri yang berhati lapang akan bisa menguatkan suaminya. Jangan takut, karena Allah
ada bersama kita. Bukankah Allah berjanji, fadkuruni adkurkum, ingatlah kamu
kepadaku aku akan ingat. Kalau kita ingat Allah di malam hari, Allah nggak akan lupa
kita di siang hari. Kita ingat Allah di waktu kita bahagia, Allah nggak akan tinggalkan
kita diwaktu kita susah.

Yang ketiga, nggak cuma modal mulut dan hati, tapi ada juga modal ikhtiar. Allah
tuh pasti sudah menyiapkan rezeki, Allah sudah menyiapkan anak kita menjadi
generasi terbaik. Tapi ada kalanya Allah ingin melihat sejauh mana perjuangan
ibunya. Allah sudah siapkan hadiah terbaik untuk ibunya yang berusaha untuk
memiliki generasi terbaik.

Contoh lagi ibunda hajar ketika sebelum muncul air zamzam, bunda Hajar berlari-lari
dari bukit safa ke bukit marwa selama 7 kali panas dan lelah, tapi ternyata Allah
menghendakinya Air zamzam keluar dari kaki anaknya. Jauh-jauh berlari ternyata
rezekinya itu sudah ada sudah Allah catat sebelumnya untuk keluar dari kaki Ismail.
EPS. 5

Ini juga bisa menjadi salah satu renungan bagi kita, mungkin Allah sudah
mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi orang-orang yang tangguh, hanya
saja Allah ingin melihat sejauh mana kita berikhtiar untuk menghasilkan generasi
yang tangguh pada keturunan kita.

Intinya ada 3 yang harus dipersiapkan oleh seorang ibu untuk melahirkan
generasi pejuang:
1. Lisannya
2. Hatinya
3. Ikhtiarnya
EPS. 5

T Apakah benar kiamat akan terjadi apabila sudah tidak ada lagi manusia yang

mengingat Allah? Bolehkah berdoa’a agar diwafatkan sebelum kiamat datang?

J
Jika Kiamat yang dimaksud adalah kiamat ketika ditiupnya sangka kala oleh malaikat
Isrofil. Memang benar, kiamat yang ini Allah tidak menghendaki orang-orang
beriman menyaksikan kejadian ini. Mamun, tanda-tanda munculnya kiamat,
orang-orang beriman pasti akan merasakannya.

Jadi kalau kiamat yang di maksud adalah terjadi tanda-tandanya seperti kemunculan
dajjal, Yajuj dan ma’juj, kemudian api dari Yaman yang sumbernya itu bukan dari
perbuatan manusia, tetapi muncul dari neraka, sebab bumi ini kan satu titik di
padang mahsyar, dan bawahnya padang mahsyar adalah neraka. Sehingga ketika
bumi ini akan dihancurkan sama Allah, maka wajar jika bawahnya bumi yaitu neraka
akan bocor dan sampai ke bumi. Dan Allah pilih di daerah Yaman karena yaman
adalah salah satu dari daerah Syam yang daerahnya kering dekat Al-Aqsa.

Pada masa tanda-tanda datangnya kiamat, orang-orang beriman boleh jadi akan
bertemu dengan dajjal dan berbagai macam ujiannya. Dan boleh saja sejak sekarang
kita berdoa agar kita, anak keturunan kita tidak bertemu dengan Dajal. Caranya
adalah dengan membaca surat Al-Kahfi sebagai bentuk ikhtiar kita. Membacanya
bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, tapi kita berdoa juga sama Allah agar
kelak, anak-anak keturunan kita juga dilindungi sama Allah dari fitnah Dajjal melalui
ikhtiar kita membaca Al-Kahfi. Juga dengan membaca doa sebelum salam di ujung
shalat kita.

“Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam, wa min ‘adzabilqabri, wa min


fitnatilmahya walmamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.”

"Ya Allah aku berlindung kepadamu dari siksa Jahanam, siksa kubur, dari fitnahnya
kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal.”
(HR. Muslim, N0. 588).
EPS. 5

Nah ketika yang dimaksud itu kiamat ditiupnya sangkakalo oleh malaikat isrofil, itu
tidak ada orang beriman. Sebab setelah nabi Isa AS memimpin umat muslim dan
memakmurkan kembali Al-Aqsa, umat muslim akan merasakan kembali bumi yang
diberkahi, dan kenikmatan yang berlimpah. Namun jangan lupa ujian bagi manusia
itu bukan hanya kesulitan, tetapi kenikmatan juga merupakan sebuah ujian. Jika saat
diberikan kenikmatan ini, manusia kembali kufur, kembali bermaksiat, maka ini
menjadi warning bagi manusia. Pada tanda berikutnya terbitnya matahari dari
sebelah barat akan ada angin yang bertiup dari tubuhnya manusia beriman yang
membuat mereka mati masal dan tidak akan menyaksikan kejadian kiamat qubra.

Ketika semua manusia beriman ini mati massal kemudian orang yang kembali kafir
ini Allah biarkan hidup tidak diberi kesempatan untuk bertaubat, Mereka akan
tersadar saat menyaksikan matahari terbit dari sebelah barat, dan habis lah mereka.

Jika ada pertanyaan bolehkah kita berdoa supaya diwafatkan sebelum kiamat tiba,
jawabannya adalah harus. Sebab, siapa yang menyaksikan fenomena dahsyatnya
kiamat. Naudzubillahimindzalik dia termasuk kategori orang kafir.
EPS. 5

Pertanyaan Langsung Sesi Kedua


T Siti Hajar: Kami mengkaji Surah Annaba ayat 21, dikatakan bahwa di dalam

neraka Jahannam itu ada tempat pengintai. Kami mencari dan penasaran

tempat pengintainya itu seperti apa dan siapa yang mengintai di dalam neraka

Jahannam tersebut?

J
Ustadzah: Ketika Allah mengatakan.
 ّ ََ ََ 
‫  َ ن ْت ِم ْر َص ًۭادا ِللط ٰـ ِغ  َ َم ـ ًۭا‬ ‫ِإن‬
Mirshoda atau pengintai di sini adalah ada malaikat penjaga neraka, siapa malaikat
penjaga neraka? Nah kalau malaikat Malik kan dikenal dengan malaikat yang menjadi
koordinator jangan sampai ada yang kabur. Tapi malaikat eksekutor yang menyiksa
dengan Api Neraka, mereka kan tidak boleh menyiksa yang tidak sesuai dengan
kondisi mereka. Karena kan nggak boleh ada kezaliman di neraka, orang yang
melakukan doa akan dihukum setimpal dengan apa yang mereka perbuat.
Dan malaikat Malik meminta kepada malaikat eksekutor untuk mengawasi manusia.
Dan malaikat ini disebutkan di surat Al-Alaq yang disebut dengan malaikat Zabaniyah.

َْ
‫فل َي ْد ُع َ ِد َي ُهۥ‬
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

َ  ُ َْ َ
‫ٱلز َ  ِن َية‬ ‫سندع‬
Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,

Malaikat ini yang akan menyiksa manusia di api neraka dan dia akan menyiksa
orang-orang yang ‫ اًب َٔاـَم َن ِي ٰغ ّـَط ّلِل‬yaitu bagi orang-orang yang melampaui batas,

Sehingga makna mirshadi di sini adalah Allah ingin menggambarkan bahwa siksa
yang ada di neraka nanti itu akan setimpal. Pengintai tidak boleh memberikan siksa,
melebihi dari apa yang mereka lakukan. Harus sesuai dengan porsinya dan sesuai
dengan sistem yang adil.
EPS. 5

Di neraka nanti akan berlaku sistem keadilannya Allah, tidak akan ada kesalahan
eksekusi. Dan jangan lupa, kenapa disebut dengan pengintai, kenapa ada semacam
cctv, ini untuk menunjukan bahwa ada keadilan Allah dalam hal ini. Allah nggak akan
salah. Sebab nanti ada kalanya juga orang-orang yang di dalam neraka akan ditarik
dari neraka menuju ke surga, dan nggak akan ada yang salah siapa yang ditarik.

Kelak akan ada syafaat juga bagi orang-orang di neraka, bagi orang-orang yang Allah
berikan kesempatan mendapatkan syafaat pertama. Yaitu dari orang-orang
terdekatnya. Bayangkan ketika kita melewati jembatan syirat dan berkumpul dengan
orang-orang beriman di lobby syurga dan surga adn, bertemu sanak saudara dan
nenek moyang kita, di sanalah kita akan mencari-cari siapa orang-orang terdekat kita
yang tidak ada. Dimana mereka? Jangan-jangan mereka tertinggal di neraka. Lalu
orang-orang yang masuk surga akan berdoa dan memohon kepada Allah. “Ya Allah,
jangan hanya selamatkan saya. Tolong selamatkan si fulannah, dia sahabatku dia
pernah berbuat kebaikan dan mengaji bersamaku, jangan biarkan dia masuk ke
dalam api neraka.” Dan di situlah Allah mengangkat dia, dan tidak mungkin ada
kesalahan ngangkat karena di sana ada mirshoda.

Setelah syafaat pertama ada syafaat terakhir dari Rasulullah. Dan mishoda di sini
tidak akan salah ketika Rasulullah meminta kepada Allah dengan sujud yang panjang,
sekali Allah mengabulkan dimasukanlah satu rombongan ke dalam syurga, dipilihnya
itu bukan berdasarkan personal tapi berdasarkan rezeki jadi kaya di rauk satu
robongan, kemudian Rasulullah minta lagi dirauk satu rombongan, kemudian dirauk
lagi satu rombongan sampai Allah bertanya kepada rasulullah. Sudahkah cukup yang
kau minta, dan Rasulullah menjawab, sudah ya Allah kecuali mereka yang dihalangi
oleh Al-Quran.

Salah satu doa yang menjadi syiar orang tua kita itu doa khatam quran. Saat kita
berat membaca Al-quran, dawamkanlah doa ini meskipun rasulullah tidak
mengajarkan ini.
EPS. 5

T Mba Ike: Saya mau bertanya terkait proses nabi Zulkarnain yang keliling dunia

sampai ke belahan bumi timur. Saya pernah berdiskusi dengan keponakan saya,

jadi ada pertanyaan. “Apakah manusia primitif yang ditemukan itu adalah

manusia yang dijumpai nabi zulkarnain hingga ke belahan bumi timur itu, lalu

apa hubungannya manusia purba ini dengan umatnya nabi adam? Manusia yang

disebut Homo sapien di daerah Museum Solo Sangiran.”

J
Ustadzah: Pertama tentang data persis daerah yang didatangin nabi zulkarnain tidak
tercatat jelas di dalam hadits nabi maupun Al-quran. Kecuali tersebarnya cerita
israiliyat yang ingin punya kontribusi menambah-nambahkan.

Ketika ada penambahan informasi, kita akan menimbang sebuah prioritas, apakah
info ini bertentangan dengan realita sebelumnya atau tidak.

Contoh dengan manusia purba di indonesia, kita sudah mengenal bahwa Indonesia
adalah salah satu titik pusat peradaban umat islam sejak zaman sultan hamid.
Artinya, Indonesia ini jauh sebelum abad ke 17 Indonesia sudah menjadi corong
berkembangnya ajaran islam, dan Allah mempersiapkan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang memiliki potensi kebaikan dan mampu menerima kebaikan dari
ajaran islam.

Sedangkan bangsa primitif yang didakwahi oleh nabi zulkarnain adalah bangsa
primitif yang sulit menerima kebaikan itu dan sebagai diri pribadi ustadzah nggak
mau kalau bangsa indonesia menjadi bangsa yang sulit berkomunikasi dan menolak
ajaran kebaikan yang dibawa nabi Zulkarnain.

Karena orang indonesia adalah orang yang paling mudah menerima kebaikan.
Apalagi kita berpositif thinking dan berharap bahwa orang Indonesia adalah
orang-orang yang memang ditunggu orang palestina untuk membebaskan Al-Aqsa.
EPS. 5

Artinya kalau kita mau cocokologi, lebih baik ayok kita berpositif thinking bahwa
bukan negeri ini. Kecuali, ada data yang akurat terpercaya, ada di Alquran, ada di
hadits nabi bahwa di timur tempat terbitnya matahari yang ditemui zulkarnain itu
adalah Indonesia. Baru kita harus mengevaluasi.

Tapi masalahnya ini kan periwayatan yang berserak, dan jangan sampai isu-isu
primitif ini akan membuat bangsa ini down, dan kita udah terlalu sering di
primitifkan. Maka kita harus optimis bahwa kelak yang akan menjadi pembebas
Al-Aqsa adalah bangsa kita. Karena orang palestina aja mencium bahwa
pembebas Al-Aqsa adalah dari bangsa Indonesia.
EPS. 5

Cerita Ustadzah
Saya nggak mau bangsa Indonesia diprimitifkan,

Tahun 94 waktu di mesir ada satu koran internasional berbahasa Arab. Headlinenya
“Kebangkitan Islam di Indonesia.” Dan wah kita sebagai mahasiswi Indonesia saat itu
seneng banget. Orang indonesia masuk koran, dan ini oplahnya internasional. Katanya di
UI udah kaya pesantren, di IPB kaya pesantren, di sana saya seneng banget karena
akhirnya kita kecipratan, wartawan mesir lokal mewawancarai orang Indonesia. Sejak
tahun 91 SK jilbab itu diturunkan, mulailah orang pakai jilbab.

UI mulai pakai jilbab, IPB pakai jilbab. Dan kita yang di mesir diwawancarai seneng banget,
kita bahagia dan bangga banget di tahun itu 94-95. Begitu sampai di tahun 97 saya akan
pulang, ada satu teman saya terlambat masuk kelas saat dosennya sudah datang.

Dosen saya bertanya, “kamu orang mana?” teman saya menjawab. “Andonesi./Indonesia.”
Tau nggak dosen saya berkata seperti ini. “Ini ni, anak-anak Indonesia. Kalian jangan
main-main tinggal di sini, jangan main-main belajar di sini. Kalian harus
sungguh-sungguh. Kenapa? Karena ketika negri kamu Indonesia sudah di ekspos oleh
koran ini, bahwa kebangikitan islam itu ada di Indonesia, berarti kalian membangunkan
singa yang sedang tidur. Negeri kalian harus siap-siap menghadapi 2 risiko.

Yang pertama, kalau kalian tidak siap maka negeri kalian akan menjadi bosnia yang
kedua. Saat itu saya dongkol banget, maklumlah anak muda ngerasa sebel karena bukan
ngasih semangat tapi malah nakut-nakutin. Sebab kejadian bosnia terjadi di tahun 92-93.

Yang kedua, kalau kalian siap. Maka negeri kalian akan menjadi cikal-bakal kebangkitan
islam di Asia. Saat itu saya sekedar berlalu saja. Orang tua biasalah ngomongnya begitu.
Saat itu tahun 97 bulan Agustus saya pulang ke Indonesia. Dan dolar pada saat itu 2200,
alhamdulillah saya selesai S1 karena 4 tahun saya nggak pulang-pulang. Kemudian saya
harus pulang dulu untuk akhirnya harus kembali lagi untuk S2 di Al-Azhar dengan
beasiswa.
EPS. 5

Saya harus pulang kemudian kembali lagi dengan biaya sendiri ketika dolar harganya
2200. Bulan Agustus, September, Oktober, November terjadi kebakaran hutan
menyebabkan krisis moneter. Di ATM semua orang pada ngantri, dan kemudian waktu
berlalu sampai 98 di bulan Mei terjadi Reformasi. Terjadi kekacauan besar-besaran
orang-orang ngabilin kulkas, tv di robinson, dan saya sudah harus kembali lagi ke mesir
untuk melanjutkan S2 di sana.

Saat saya bilang pada orang tua untuk kembali kesana, dolar sudah naik menjadi 15.000
lebih. Bapak saya hanya bilang, mohon maaf bapak tidak bisa membelikan tiket karena
harga tiket yang mahal. Jadi yasudah saya menjadi korban krismon yang tidak bisa
melanjutkan S2 di Al-Azhar.

Namun dari kejadian reformasi hingga sekarang, saya memperhatikan negeri ini saya
teringat kata-kata dosen saya. Mereka sudah melihat dan mengingatkan mahasiswanya
dengan mengatakan. Kalau kalian tidak bersiap-siap, kalian akan menjadi bosnia yang
kedua. Kalian akan dibantai karena negeri kalian adalah negeri dengan umat islam
terbanyak. Dan mental kalian adalah mental pejuang.

Dan betul juga sih, karena kita nih sama orang mesir kalo belanja uangnya kurang dikit.
Uangnya kita tagih. Beda sama orang Malaysia dan Singapura. Beda kalau orang
Indonesia mah orang yang maju tak gentar.

Dari situ saya punya harapan bahwa negeri Indonesia ini, akan seperti doa-doanya dosen
saya. Bahwa negeri ini akan menjadi kiblat kebangkitan islam di Asia. Makanya saya
nggak mau kalau dibilang bangsa ini adalah bangsa primitif seperti bangsa yang dijumpai
oleh Zulkarnain. Melainkan sebaliknya, meski banyak orang yang menganggap remeh
bangsa kita, mereka hanya menganggap bangsa ini hanyalah TKW TKW aja, tapi para
pemikir-pemikir besar mereka melihat bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa yang
cemerlang yang dimiliki oleh Islam.
EPS. 5

Closing Statement
dari Ustadzah
Seperti komitmen yang ada dalam diri saya sendiri, bahwa kita tidak pernah

1 tahu apa yang akan terjadi di esok hari. Tapi kita bisa mendesain apa yang akan

terjadi di esok hari. Karena tidak ada yang bisa mengubah takdir kecuali

dengan lisan-lisan kita. Ucapkanlah kata-kata yang baik, dalam kondisi suka

maupun duka yang amat sangat. Kita masih punya harapan bahwa lisan kitalah

yang akan mendesain bahwa hari esok akan menjadi hari yang lebih baik.

Jangan pernah merasa sedih, jangan pernah merasa galau, karena

2 kisah-kisah akhir zaman tidak untuk membuat kita galau dan ketakutan.

Tapi kisah-kisah ini harus membuat kita menjadi semangat. Karena setiap

kisah adalah cara Allah untuk menanamkan aqidah, menanamkan akhlak,

dan juga menanamkan sebuah semangat. Sebab Allah tidak pernah

meninggalkan kita. Jangan pernah seperti orang-orang yang mengatakan.

“Tuhanku menghukumku.” Di covd19 ini kan banyak yang mengatakan.

“Tuhanku menghukumku, Tuhanku meninggalkanku.” Itu elo, tidak dengan

kami. Kita semua harus percaya bahwa Allah selalu ada bersama kita. Di

malam-malam hari Allah ada bersamaku dan di siang hari, Allah pun

bersamaku. Di hari-hari bahagiaku, Allah ada bersamaku maka di hari sulitku

Allah pun ada bersamaku.


PDF rangkuman kelas yang kece ini,
kamu dapatkan karena mengikuti

D E E P TA L K
S U R A H A L- K A H F I
T H E YO U N G B E L I E V E R S
The story about the defender of the faith, the struggle between truth and falsehood

Pembicara
Nur Hamidah Lc Mag
S1 Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir, S2 IAIN Jakarta,
S3 Institute Ilmu Quran, Jakarta

Selain deeptalk, kamu juga bisa ikut kelas seru lainnya dari LYFECLASS

Pantau @lyfeclass untuk update kapan kelas barunya akan dimulai


Siapkan dirimu untuk ikutan kelas seru lainnya!
Yuk semakin #DekatdenganAlquran

Jadikan AlQuran kece ini sahabat hijrah dan istiqomah mu!

Cek di @lyfequran & Lyfe Quran

Anda mungkin juga menyukai