Anda di halaman 1dari 5

JURNAL MATERI

THE 7 ISAMIC DAILY HABBITS TAHUN 2021

DI SUSUN OLEH
DEA MASYITA, Amd.Keb
NIP 199110232020122007
KELOMPOK SABAR 1 No Urut 07
MATERI 4

A. REVIEW MATERI
1. Makna dan Keunggulan Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in
Secara bahasa sering diterjemahkan dengan “hanya kepada Engkau
lah kami beribadah dan hanya Kepada Engkau lah kami memohon
pertolongan” , dalam kitab tafsir iyyaka Na’budu arti nya kami hanya
mengkhususkan Engkau dan menuju Engkau dalam masalah ibadah dan
ketaatan. Sedangkan iyyaka Nasta’in artinya adalah “dan dari Engkaulah
kami meminta pertolongan”.
Ayat kelima ini menyatakan bahwa kita berkomitmen kepada Allah
SWT bahwa untuk menjadikan kita beruntung nanti di Akhirat dengan hanya
beribadah kepada Allah saja bukan kepada yang lain, dalam kitab tafsir pula
menjelaskan dalam ayat ke lima ini yaitu “kami hanya mengEsa kan Engkau
dan manaati Engkau dalam tunduk yang sempurna, Kami Mohon kepada
Engkau pertolongan dalam ibadah kepada Mu dan dalam segala Urusan kita”
Ayat ini perlu diulang-ulang bahwa dalam menjalankan kehidupan
dengan berbagai macam godaan, manusia lupa dengan tujuan hidup yang
sebenarnya. Dan Allah telah bersabda bahwa Allah tidak menciptakan Jin dan
Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada Nya.
Hidup ibarat merantau ke negeri orang. Dalam perjalanan menuju
tempat merantau selalu ada aturan dan rambu-rambu agar kita sampai pada
tujuan. Selain itu kita perlu bekal selama perjalanan dan ketika pulang kita
membawa oleh-oleh. Ini lah ajaran dalam agama kita terkait hidup
Ada beberapa kondisi :
a. Tidak tau apa yang harus di kerjakan, yang penting berjalan
b. Kehilangan arah di tengah perjalanan, malu bertanya
c. Tahu arah dan tujuan, tetapi tidak taat terhadap rambu dan aturan
d. Tahu arah dan tujuan, taat terhadap rambu
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh perantau ini ada yang
bermalasan, giat, lupa pulang dan ada pula yg rindu pulang. Sedangkan bekal
yang harus mereka kumpulkan adalah ibadah kepada Allah SWT.
Maka ayat kelima ini lah yang akan meluruskan orientasi hidup dengan
membangun komitmen, mengulang ayat ini minimal 17 kali sehari untuk selalu
tunduk dan Taat kepada Allah.
Ibadah adalah sumber ketenangan, pengusir lara dan kehidupan yang
baik dunia dan akhirat. Namun dalam islam kita tidak boleh terlalu tekun
ibadah tapi lupa pada dunia. Kita juga tidak boleh lupa untuk beribadah hanya
mengingat dunia. Yang islam ajarkan adalah semangat dalam beribadah baik
ibadah wajib maupun sunah dan semangat pua menjalani dunia nya.
Dengan komitmen ini maka dengan ayat ke 5, maka akan terbangun
pemikiran bahwa semua hal harus bernilai ibadah sehingga tidak merugi
hidup kita. Oleh Allah SWT, kita bias meminta apa saja hanya kepada Nya
setelah beribadah. Ini lah peluang kepada kita untuk meminta kepada Allah
untuk selalu dapat beribadah dan meminta pertolongan Allah dalam segala
aktifitas kita.

2. Makna dan Keunggulan Ihdinas Shirath Al Mustaqim


Secara bahasa Ihdi merupakan fi’il amr du’ai yang artinya tunjuk,
bimbing dan berikan taufiq, hidayah ilas Shirath artinya menetapi agama islam
dan tidak meninggalkannya. Menetapi ajaran islam ini dalam segala aspek
baik ilmu maupun amalannya. Ayat ini adalah doa yang paling lengkap dan
paling bermanfaat bagi kita semua sebagai hamba Allah, sehingga wajib
dibaca dan dipanjatkan minimal 17 kali sehari.
Tidak ada jalan menuju kebahagiaan kecuali dengan Istiqomah. Tidak
bisa istiqomah dalam menjalani kehidupan kecuali mendapatkan hidayah dari
Allah SWT. Inilah penting nya untuk selalu meminta kepada Allah agar kita
mendapatkan hidayah untuk selalu bias istiqomah.
Hidayah dalam Al quran, ada 4 makna :
a. Hidayah Ghariziyyah
Merupakan insting, diberikan oleh Allah kepada siapapun.
Hal ini dijelaskan dalam surat At Taha:50 yanh artinya “Musa
berkata: Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada
tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya
petunjuk”.
b. Hidayah Dilalah wal bayan wa al irsyad
Merupakan hidayah yang dalam bentuknya adalah petunjuk,
bimbingan dan penjelasan. Ini berupa diutusnya Rasul untuk
menjelaskan (bayan) dan membimbing(Irsyad). Allah juga
menurunkan kitab Nya sebagai buku petunjuk yan kemudian di
jelaskan oleh Rasul. Dengan hidayah ini jelas mana yang baik dan
mana yang buruk.
c. Hidayah at Taufiq wa al Ilham
Taufiq berarti Allah tidak biarkan hamba mengurus dirinya
sendiri, tetapi Allah bantu dengan bantuan khusus, sehingga
mendapatkan kekuatan untuk melakukan ketaatan dan
memalingkan hati hambaNya dari semua perbuatan yang tidak
mendatangkan RidhoNya.
d. Hidayah al Mu’minin la Thariq al Jannah
Merupakan hidayah kepada umat mukmin agar bisa masuk
Syurga. Hidayah ini ditunjuki dan dibimbing untuk meniti shirath,
karena jalannya lebih halus dari rambut, lebih tajam dari pedang,
kalau tidak ada bimbingan maka akan celaka. Orang yang meniti
jalan Allah di dunia, Insha Allah ditunjuki jalan keselamatan di
akhirat

B. Manfaat Bagi Diri


Mempelajari dan memahami Ayat 5 dan 6 dalam surat Alfatihah
mebuat kita semakin yakin akan keagungan Allah SWT. Tidak ada tempat
yang pantas untuk dimintai pertolongan selain Allah SWT. Mengamalkan
Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in minimal 17x sehari akan membuat kita
tidak kehilangan arah. Kita akan semakin baik dalam menata diri dalam
melakukan segala aktifitas di dunia tanpa melupakan akhirat. Iman akan
semakin teguh dalam melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi
semua LaranganNya. Begitu pula saat kita mengamalkan kalimat Ihdinas
Shirath Al Mustaqim. Ketenangan hati akan di dapat dari setiap aktifitas yang
diniatkan sebagai ibadah. Beribadah dengan kesungguhan hati, kita akan
semakin istiqomah dan InshaAllah akan selalu mendapatkan HidayahNya
baik di dunia maupun di akhirat hingga akhirnya dapat menuju pemberhentian
terakhir manusia yaitu Syurga
C. Nilai-nilai Yang Dapat di Implementasikan Sebagai ASN
Mengamalkan surat Alfatihah ayat 5 dan 6 dalam kehidupan sehari-
hari merupakan keharusan bagi ASN. Bekerja sebagai ASN adalah salah satu
modal yang dapat bernilai ibadah jika setiap aktifitas kita niatkan hanya untuk
Allah SWT. Menanamkan ayat ke 5 dan 6 dari surat alfatihah ini pada setiap
aktifitas akan melahirkan ASN yang jauh dari sifat sombong, riya’ dan takabur.
ASN akan semakin paham bahwa segala sesuatu dapat kita lakukan saat ini
merupakan petolongan dari Allah SWT.
Sesungguh nya dalam Islam, ASN wajib dapat menyeimbangkan
antara dunia dan akhirat nya. Bekerja dengan giat untuk mendapatkan rezeki
yang halal dan berkah dan menempatkan segala aktifitas didalam nya
sebagai ibadah. Niscaya Allah senantiasa memberikan hidayah nya pada
ASN yang bertaqwa.

Anda mungkin juga menyukai