Disusun Oleh :
Kelompok : 6
Nama : Sifa Calista
Silvi Amelia
Sutrisna
Syahla Shaqilla
Syahrul Muhamad
Vemas Farras
Kelas : XII IPS 4
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB II TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN.........................................................2
BAB III PENUTUP....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target
seluruh hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok
yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak
mampu mencapai target ini akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal
untuk menduduki posisi terhormat di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam pun sangat menaruh perhatian akan hal
ini, sehingga seluruh ajaran-ajarannya mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai
ibadah yang sempurna dan akhlak yang mulia.
1
BAB II
PEMBAHASA
Ihsan berasal dari bahasa yang artinya berbuat baik/ kebaikan. Sedangkan
menurut istilah yaitu perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat
hati beribadah kepada Allah SWT. Menurut pengertian istilah ada beberapa
1. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh
Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga
2. Menurut Imam Nawawi ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang
hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan
sebagainya
Dari pengertian ihsan di atas, maka yang menjadi landasan dasar dari Ihsan
swt dan sikap Ihsan sebagai hamba Allah swt. sebagaimana keterangan
Ihsanullah yang meliputi merasakan kebaikan Allah dalam segala hal dan
2
Seorang hamba Allah swt. yang ihsan, merasa selalu berada dalam pengawasan
Allah swt. tentunya akan senantiasa melakukan yang terbaik dalam kehidupannya.
Sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada hamba-Nya, sudah seharusnya pula
kita melakukan dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dalil firman Allah
َ هّٰللا
َ ِ ُ َواَحْ ِسنْ َك َمٓا اَحْ َس َن
ْكي ل ا
Artinya : dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla
sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari
‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dalam kisah jawaban Nabi Shallallahu
dengan memperbaiki lahir dan batin, serta menghadirkan kedekatan Allah Azza
melihat-Nya, dan hal itu akan mengandung konsekuensi rasa takut, cemas, juga
3
Allah Azza wa Jalla dengan memperbaikinya dan mencurahkan segenap
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah ibadah,
muamalah, dan akhlak. Ketiga hal inilah yang menjadi pokok bahasan dalam
ihsan.
1. IBADAH
semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang
benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini
tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat
pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut ia dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat
karena dengan inilah ia dapat menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan
sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan. Inilah
4
Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah
luas. Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan tadi, yang tidak kalah
pentingnya adalah juga jenis ibadah lainnya seperti jihad, hormat terhadap
untuk mendapat ridha Allah, dan masih banyak lagi. Oleh karena itulah,
Rasulullah saw. menghendaki umatnya senantiasa dalam keadaan seperti itu, yaitu
2. MUAMALAH
Dalam bab muamalah, ihsan dijelaskan Allah swt. pada surah An-Nisaa’
ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.”
Allah dengan sikap seakan-akan kita melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat
melihat-Nya, maka Allah melihat kita. Kini, kita akan membahas ihsan dari
muamalah dan siapa saja yang masuk dalam bahasannya. Berikut ini adalah
5
e. ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya
3. AKHLAK
telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits
yang telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu menyembah Allah seakan-akan
melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah
senantiasa melihat kita. Jika hal ini telah dicapai oleh seorang hamba, maka
sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia akan berbuah
menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan
Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang —yang diperoleh
dari hasil maksimal ibadahnya– maka kita akan menemukannya dalam muamalah
Berdasarkan ini semua, maka Rasulullah saw. mengatakan dalam sebuah hadits,
6
Berikut ini adalah sikap dan perbuatan yang dapat merusak ihsan dalam diri, antara
lain :
adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain. (HR. Muslim)
b. Sikap Serakah dan Egois. Mengenai serakah dan egois Nabi Muhammad saw,
bersabda : seandainya seorang anak Adam sudah mempunyai dua lembah harta,
maka ia akan mencari lembah yang ketiganya. Dan tidak akan merasa puas
Muslim)
c. Sikap Iri Dengki. Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya dengki itu akan
memakan habis kebaikan, seperti api yang melalap habis kayu bakar. (HR. At-
Tirmidzi). Sikap iri Dengki akan menjadi penghambat dalam kesuksesan, menyia-
ك اِ ٰلى َما َمتَّ ْعنَا ِب ٖ ٓه اَ ْز َواجًا ِّم ْنهُ ْم َز ْه َرةَ ْال َح ٰيو ِة َ َواَل تَ ُم َّد َّن َع ْينَ ْي
ك َخ ْي ٌر َّواَب ْٰقىَ ِّق َرب ُ ال ُّد ْنيَا ەۙ ِلنَ ْفتِنَهُ ْم فِ ْي ِه ۗ َو ِر ْز
Artinya : Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah
dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah
7
f. Sikap Dendam
Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan ihsan
yaitu :
2. Birul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua), dengan mengikuti
semua keinginan jika memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan
dengan aturan Allah Swt.
8
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh
karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan
seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun
kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain,
kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai
hidupnya.
2. SARAN
Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini tak lupa mohon maaf
kepada semua pihak, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan penulisan