Anda di halaman 1dari 99

Ucapan Terima Kasih

ُ‫ساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َركَا تُه‬


َّ ‫اَل‬

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Yang tetap menyertaiku dalam proses menulis,
hingga mampu menyelesaikan buku ini. Allahumma Shalli ‘ala nabiyyina wa habibina
Muhammad.

Terima kasih sebesar besarnya saya haturkan kepada orang tua, Ermawati (mama), dan
Bendrizal (ayah), Syaifullah (adik), Mala (adik). Berkat kasih sayang dan Do’a mereka yang tulus,
Penulis selalu merasakan kebahagiaan dalam mengarungi anugerah hidup ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada setiap sosok yang pernah menyiram ilmu
dan kebaikan ke dalam sanubari penulis. Semoga hidupnya dan keluarganya sejahtera dan tetap
berada di jalan yang dirahmati oleh Allah. Amin.

Terima kasih banyak, Siapa pun diri kamu, yang telah meluangkan waktu untuk
menggali perasaan dan menanamkan pikiran baik kepada penulis.
Kata Pengantar Penulis

Sebagai Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi yaitu Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat, dengan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Dalam
penulisan buku ini sebenarnya ini adalah bentuk kegelisahan penulis dalam menjalani hidup,
kemudian penulis merangkum solusi yang berisikan jalan terang untuk berpikir dan bertindak
menjadi insan yang baik.

Menjadi insan yang terbaik tentu saja dimulai dengan bekal belajar untuk menuntut ilmu,
Allah mengangkat derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat dan
Allah telah mewariskan talenta-talenta tertentu kepada setiap individu, oleh karena itu kita
harus memanfaatkannya sebaik mungkin untuk bekal di dunia dan akhirat nanti.

Buku ini mengarahkan pikiran, sikap, dan aksi menjadi insan dengan versi terbaik.
Ketiga aspek itu harus di pelihara, atur dan di arahkan dengan tepat, agar selalu menjadi
pemenang di setiap pertempuran kehidupan.

Tentu saja buku ini adalah sisi pandangan dan pola pikir penulis sendiri, yang di isi oleh
pengalaman dan dari beberapa buku yang penulis baca, mungkin akan menuai perbedaan
pendapat, karna tiap insan menempuh jalan dan menghidupkan lentera kehidupannya dengan
cara yang berbeda.

Buku ini seperti makanan dikala rasa lapar menjalar, ibarat air yang mengalir di
tenggorokan di tengah padang pasir, seperti kompas dikala hilang arah, membangunkan yang
tidur, menuntun yang tersesat dan menghidupkan yang mati.

Bergembira dan berusahalah untuk hidup yang sekali di dunia ini, wahai insan lembut
bertenaga super. Semoga buku ini memberikan manfaat, utamanya bagi penulis dan seluruh
pembaca.

Padang, 17 Juni 2022

Penulis
Daftar Isi

Ucapan Terima Kasih

Kata Pengantar Penulis

Daftar Isi

Manusia Terbaik

Tanggung Jawab dari Sanubari

Manusia itu Luar Biasa

Ilmu

Konsisten dan Komitmen

Cinta Kasih Adalah Anugerah Terindah

Ditabur Dan Dituai

Bijaksana

Fokus Pada Kekuatan Bukan Kelemahan

Prinsip Adalah Modal Hidup

Hidup dengan Berani

Hukum Rahasia

Berpikir Kritis

Kepribadian Mengatur Uang

Persiapan Itu Penting

Bersikap Bodoh Amat

Melawan Rasa Malas

Memberi Dan Menerima

Mengenal Jati Diri

Percaya Diri

Rendah Hati

Berani Berkata Tidak


Senyum Walau Kecewa

Jangan Ambil Pusing

Dewasa Dengan Masalah

Mandiri Tidak Harus Sendiri

Kamu Adalah Apa Yang Kamu Yakini

Keluar Zona Nyaman

Teman Dihindari Dan Didekati

Kerja Keras Itu Wahana

Jangan Alai di Media Sosial

Menghargai Waktu

Game Online

Kenangan
Ikhlas Memeluk Rindu

Risiko itu seni hidup

Manajemen waktu

Sukses Harus Berproses

Optimis Saja

Amarah

Tak Perlu Memaksa

Daftar Pustaka

Tentang Penulis
Manusia Terbaik

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Banyak

Manfaatnya Bagi Orang Lain.”

(HR. Thabrani)

Ketika Rasulullah SAW ditanya, "Siapa manusia terbaik?" Beliau menjawab, "Orang yang
panjang usianya dan baik amalnya." Beliau kembali ditanya, "Lalu siapa manusia terburuk?"
Jawab Rasul, "Orang yang panjang usianya tetapi jelek amalnya." (HR. At-Tirmidzi). Beramal
dalam artian menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Menebar
kebaikan dan mengajak orang lain berbuat baik.

Rasulullah SAW, bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya.” Inilah gerak pertama jika kita ingin menjadi manusia terbaik, yaitu belajar Al-
Qur’an dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Pada langkah ini, Rasulullah tidak
mensyaratkan pengalaman terlebih dahulu untuk mengajarkan Al-Qur’an. Artinya untuk
mengajarkan Al-Qur’an tidak harus menunggu kita harus hafal Al-Qur’an terlebih dahulu,
ajarkanlah sepengetahuan yang kamu miliki, atau yang benar-benar kamu paham, walaupun
hanya satu ayat, kalaupun tidak bisa satu ayat, ajarkanlah satu huruf. Maka dengan begitu
kamu sudah menjadi manusia terbaik.

Termasuk menunjukkan jalan kepada orang lain untuk belajar Al-Qur’an, memotivasi dan
mendukung orang lain untuk belajar dan memahami Al-Qur’an. Karna tujuan dari sebuah ilmu
itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam
kehidupan dan juga bermanfaat bagi orang lain, bukan yang hanya bertengger di kepala.

Kedua, manusia terbaik adalah orang yang paling bisa diharapkan kebaikannya dan
paling sedikit keburukannya. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling
bisa di harapkan dan paling sedikit keburukannya, hingga orang lain merasa aman.” Setiap orang
memiliki sisi baik dan sisi buruk.

Manusia terbaik adalah yang sisi kebaikannya jauh lebih besar daripada sisi
keburukannya, hingga orang yang berada di sekitarnya merasa aman di dekatnya. Dengan kata
lain, manusia terbaik adalah mereka yang di satu sisi dapat memberikan manfaat banyak kepada
orang lain. Dan di sisi lainnya dapat mengendalikan sifat buruknya, sehingga sifat beruknya
tersebut tidak menjadi acuan untuk hilangnya kebaikan yang ia tebarkan.

Ketiga, Rasulullah juga bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak
manfaatnya bagi orang lain.” Sungguh beruntung orang-orang yang karuniai Allah kepekaan
untuk mengamalkan aneka pernik peluang kebaikan yang di perlihatkan Allah kepadanya.
Beruntung pulang orang yang dititipi Allah aneka potensi kelebihan pada dirinya. kalau kamu
adalah seorang cendekia, manfaatkan kecendekiaan kamu untuk orang lain. Kalau kamu orang
yang kaya raya jadikan sumber kekayaanmu bermanfaat bagi orang lain. Kalau kamu seorang
yang bertenaga, segera fungsikan tenaga kamu untuk membantu orang lain. Begitu juga
kelebihan-kelebihan lainnya yang kamu miliki. Karna semua yang kamu berikan pasti akan
kembali kepada diri kamu sendiri.

Ingat bahwa kita adalah agen Al-Nafi’ (Salah satu nama Allah Yang Maha Memberi
Manfaat). Allah sudah memasang bakat dan potensi yang luar biasa dalam diri kita. Jika ingin
mempergunakannya dengan baik, kamu harus berani menyalurkan potensi yang telah kita
terima. Jadilah manusia berani, berhati mulia, dan berakhlak baik. Bermanfaat bukan hanya
untuk diri dan keluarga, tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Filosofi manusia terbaik yaitu sukses tidak cukup hanya diri sendiri, tetapi juga bisa
membuat sukses orang lain. Ini adalah implementasi nasihat dari Baginda Nabi Muhammad,
“Belum sempurna iman seseorang, sehingga dia mencintai saudaranya sama seperti mencintai
dirinya sendiri.” Saudara di sini bukanlah saudara kandung, atau sedarah saja, melainkan
saudara seaqidah. Maka siapa-pun dia, asal mana-pun dia dan status keduniaannya apa saja,
selama ia memiliki Aqidah yang sama maka ia adalah saudara.

Iman bukan semata-mata keyakinan kepada Allah dan bagaimana-pun membangun


hubungan dengan-Nya (hablun minallah). Tetapi iman yang sempurna jika membangun
hubungan dengan Allah disertai menjalin kasih kebaikan dengan manusia lainnya (hablun
minannas).

Maka mencintai dalam kesempurnaan iman berarti, mencintai apa yang terjadi pada
dirinya, terjadi pula pada saudaranya. Mencintai jika saudaranya mendapatkan kebahagiaan,
sebagaimana ia mencintai kebahagiaan itu.

“Banyak Orang Yang Telah Meninggal, Tapi Nama Baiknya Tetap Kekal.

Dan Banyak Orang Yang Masih Hidup Tetapi Seakan Mereka Yang Mati Tidak Berguna”

(Imam As Syafi’i)
Tanggung Jawab dari Sanubari

“Setiap Kalian Adalah Pemimpin, Dan Setiap Pemimpin Akan Diminta Pertanggung Jawaban
Terhadap Setiap Yang Dipimpinnya”

(HR. Bukhari)

Secara harfiah tanggung jawab (responsibility) berarti kemampuan untuk memilih respons
atau tindakan. Kita mampu memproses. Artinya mampu memilih respons terhadap semua yang
terjadi pada diri kita. Aktualisasi diri pada hakikatnya merupakan kemampuan tertinggi kita
untuk menentukan langkah, untuk menjadi penentu bagi diri kita sendiri. Yang merupakan
kekuatan untuk memilih jalan kita sendiri.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia bertanggung jawab karena
menyadari akibat baik atau buruknya perbuatannya. Tanggung jawab merupakan kewajiban
atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan kita kepada orang lain,
atau sebagai perbuatan pihak lain kepada dirinya. Yang ketangkap nyolong mangga, harus
tanggung jawab dan ganti mangga itu kembali, he.he.he

Cara respons seorang pemenang terhadap setiap fenomena sangat berbeda dengan
pecundang. Pemenang selalu menanggapinya dengan positif, sebaliknya pecundang selalu
menanggapinya dengan negatif dan lari dari masalah atau sibuk mencari kambing hitam pada
permasalahan yang dia hadapi.

Bertanggung jawab merupakan ukuran kematangan seorang pemimpin. Bertanggung


jawab akan menimbulkan kepercayaan dari orang-orang yang di pimpinnya, sehingga bisa
menciptakan sinergi yang luar biasa.

Pemimpin besar dan peraih prestasi yang gemilang mengerti bahwa dirinya sendiri yang
bertanggung jawab dalam menciptakan dunianya. Kejadian baik atau buruk, mereka yang
menciptakan dan menghadapinya, akan tetapi jika berpikir sebaliknya, yakni bahwa segala
sesuatu yang terjadi adalah karena korban keadaan, maka kita sama saja menempatkan diri
sebagai objek bukan subjek. Dengan demikian yang terjadi adalah jika kamu memilih
bertanggung jawab dan berani menghadapi, pasti di balik kegagalan itu terdapat peluang.

Berdirilah di atas kedua kakimu dan berbuatlah dengan kedua tanganmu karna hidup
adalah tanggungmu sendiri. Bukan orang lain. Kamu yang bertanggung jawab atas hidupmu
sendiri dan jika kamu hanya menunggu seseorang menyelamatkanmu, memperbaikimu, bahkan
untuk membantumu. Kamu hanya membuang buang waktumu, karna hanya kamulah yang
memiliki tanggung jawab terhadap diri kamu sendiri. Semakin cepat kamu bergerak dan
melakukannya semakin cepat pula hidup kamu berbuah.
Kamu tidak akan bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada
hari ini. Berani berbuat haruslah berani bertanggung jawab. Ingatlah bahwa setiap perbuatan
kamu akan kembali pada diri kamu sendiri. Mau tidak mau, suka tidak suka, atau sanggup dan
tak sanggup, kamu harus menanggungnya.

Semua balasan pasti Anda rasakan karna setiap perbuatan pasti berbalas. Karna Allah
berfirman “kebaikan sebesar biji zarah pasti akan menerima balasan, dan keburukan sebesar biji
zarah pasti akan menerima balasan”. Jika kamu berbuat buruk berarti kamu berbuat buruk
terhadap diri sendiri, dan jika kamu berbuat buruk maka kamu telah berbuat buruk kepada diri
sendiri.

Libatkanlah Allah pada setiap urusan kamu in syaa Allah semua perjuangan tanggung
jawabmu akan bisa di lalui. Dan bersyukurlah kepada Allah yang telah memberi taufik sehingga
kita dengan mudah berbuat kebaikan. Apabila berbuat keburukan segera-lah meminta ampun
kepada Allah, dan tinggalkanlah keburukan itu dengan menggantinya dengan kebaikan,
sesungguhnya Allah maha penerima ampun bagi hambanya yang mau bertobat.
Manusia itu Luar Biasa

“Janganlah Kamu Bersikap Lemah Dan Janganlah (Pula) Kamu Bersedih Hati, Padahal Kamulah
Orang-orang Yang Paling Tinggi, Jika Kamu Orang-orang Yang Beriman.

(QS. Ali-Imran : 139)

Kebanyakan manusia atau orang-orang di sekitar kita yang tidak menyadari nilai dirinya
sendiri, Bahkan mereka menganggap dirinya makhluk yang biasa saja, tidak memiliki kelebihan
apa-apa dan juga sering merasa khawatir dan berkeluh kesah terhadap dirinya sendiri serta
sering kali membanding bandingkan dirinya dengan orang lain.

Bagi mereka yang pengecut, masalah tidak dianggap sebagai sebuah proses, tetapi justru
menjadikan mereka manusia yang pengeluh. Selalu mengeluh dengan kekurangan dirinya. Hidup
aku kok gini-gini amat ya.

Orang seperti ini secara tidak sadar dia telah menghina dirinya dan sang pencipta.
Mengapa? Karna Allah telah menyatakan “sungguh kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk sebaik baiknya.” (QS. At-tin : 4). Bahkan malaikat yang sering kali di anggap lebih baik
daripada manusia, pernah di perintahkan oleh Allah untuk sujud kepada manusia sebagai
penghormatan. Demikianlah Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik baiknya,
jika manusia tersebut beramal Shaleh dan menaati semua perintah Allah maka manusia tersebut
di perkenankan oleh Allah menjadi makhluk yang lebih unggul daripada malaikat.

Manusia mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh malaikat, seperti
melakukan amal Jariyah, Bersedekah, menamai segala sesuatu, menganalisis, berkreasi dan
mendapatkan jodoh, memiliki keturunan, membentuk sebuah Peradaban dan masih banyak lagi
yang semua itu tidak bisa dilakukan oleh malaikat. Jadi bersyukurlah kamu tercipta sebagai
manusia, kenapa saya katakan demikian karna ada begitu banyak potensi serta bakat yang
sangat berharga dan menakjubkan yang dimiliki oleh manusia.

Bila kita memiliki kekurangan. Baik itu kekurangan fisik atau hal lainnya, anggap saja itu
sebuah proses dalam menuju pintu kesuksesan. Kita tak perlu sekolah bila kita tak mampu
mengembangkan diri kita sendiri dalam menemukan potensi diri. Sebab sekolah semestinya
mampu mengembangkan potensi unik para peserta didiknya. Sekolah harus menjadi tempat
menyenangkan, sehingga setiap peserta didik merasa betah berada di rumah keduanya. Potensi
yang luar biasa pun akhirnya muncul, karena para pendidik sanggup menjadi motivator bagi
mereka.

Menurut SC. Utami Munandar “Bakat adalah sebuah kemampuan yang di anugerahkan
Tuhan kepada manusia, sebagai potensi yang masih perlu di kembangkan lebih lanjut dan dilatih
agar dapat mencapai impian yang ingin di wujudkan”.
Potensi yang kamu miliki jika kamu gali dan kamu kembangkan maka kamu akan
menjadi manusia yang luar biasa. Tapi jangan berpikir pula kalau kamu bisa jadi Spiderman.

Sebenarnya terdapat potensi senilai ratusan juta, milyaran bahkan tidak terhingga
nilainya, di dalam dirimu, jadi tidak pantas rasanya kamu mengeluh atau sampai menghinakan
diri sendiri dan menghinakan sang pencipta hanya karna harta, jabatan apalagi gebetan.

Rock lee dalam anime Naruto pernah berkata “Saat orang-orang menganggap kamu tidak
bisa apa-apa, jangan pedulikan, karena yang bisa mengubah dirimu adalah kamu sendiri bukan
orang lain”. Jadi mulailah menggali potensi diri kamu, mengasah Skil, memperluas wawasan dan
memperbanyak rasa syukur kepada Allah, supaya kualitas hidup kamu meningkat. Jikalau itu
kamu lakukan secara konsisten dijamin harta, jabatan, bahkan gebetan akan menghampirimu.
Tapi gebetan gausah di pikirin dulu deh, nanti putus nangis. Wkwkw.

“Aku Bisa Jadi Luar Biasa”

(Wahyudi)
Ilmu

“Alllah Akan Mengangkat (Derajat) Orang-orang Yang Beriman Dari Kamu Sekalian Dan Orang-
orang Yang Berilmu Beberapa Derajat”

(QS. Al-Mujadalah : 11)

Orang-yang mengira bahwa orang yang Sholat, puasa dan belajar ilmu agama adalah
orang yang Sholeh dan alim. Mereka itu lupa bahwa hal tersebut adalah sikap normal seorang
muslim.

Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.
Tidak terikat pada tempat dan waktu. Namun tetaplah menjunjung tinggi adab-adab dalam
menuntut ilmu. Mencari ilmu adalah hal yang mulia di sisi Allah dan merupakan salah satu
ibadah di sisinya.

Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa kegiatan menuntut
ilmu itu bersifat wajib bagi muslim. Kewajiban ini tidak memandang gender atau status sosial
seseorang.

Rasulullah pernah menegaskan bahwa menuntut ilmu itu wajib, bahkan kedudukan
orang yang menuntut ilmu disamakan dengan orang yang berjihat di medan perang.

Menuntut ilmu harus dilakukan sepanjang hidup, walau tidak selalu lewat bangku
sekolah. Membaca buku adalah salah satu jalan dalam menuntut ilmu. Islam adalah agama yang
memuliakan orang yang berilmu, dengan ilmu seseorang tidak akan mudah sesat dalam
kehidupan karena ilmu ibarat cahaya yang akan meneranginya dari gelapnya kebodohan. Orang
yang berilmu juga lebih mungkin menggapai cita-cita, keinginan, dan harapan.

Dengan menjadi seorang yang berilmu, kamu tidak hanya menjadi seorang muslim yang
mulia, namun juga dapat memberikan manfaat bagi orang sekitar. Ilmu agama menjadi prioritas
untuk di pelajari, namun bukan berarti ilmu lain diabaikan. Sebab dengan ilmulah manusia
dapat membangun kemajuan zaman, mengungkap kebenaran dan memahami ciptaan Allah.

Dosen saya di kampus yaitu bapak Metsra Wirman pernah bertutur “Hakikatnya segala
ilmu yang ada di dunia ini adalah dari Allah, baik itu ilmu agama, ilmu sosial, ilmu politik, fisika,
biologi dan lain sebagainya, semua itu adalah milik Allah. Jadi jika ingin mendapatkan ilmu dan
keberkahan ilmu dekatilah sang maha pemberi ilmu karna sejatinya ilmu adalah nama dan sifat
Allah”.

Jika hanya mempelajari ilmu agama tetapi acuh terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), hal tersebut akan menyebabkan generasi Islam tertinggal jauh, terkhusus di
era modern yang persaingannya sangat ketat. Begitu pun sebaliknya, jika tidak mempelajari ilmu
agama, maka generasi muda akan tidak berakhlak dan meninggalkan ajaran maupun ilmu
tentang Islam.

Menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, salah satunya yaitu dalam Hadist riwayat
Muslim “Barang siapa menempuh suatu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu maka allah pasti
akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.

Jadi kita sebagai seorang muslim haruslah giat dalam dan sungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu, karna menuntut ilmu itu wajib dan juga memiliki banyak keutamaan. Jadi tidak
ada alasan lagi pada saat ini untuk kita tidak menuntut ilmu,

Di zaman yang sudah maju dengan banyaknya kebudayaan serta teknologi yang terus
berkembang kini, mendorong dunia Islam untuk menghasilkan banyak gagasan, ide, serta
pendapat untuk menyelesaikan banyaknya persoalan global yang juga dirasakan maupun terjadi
oleh setiap muslim. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan membangun generasi muda muslim
terbaik dengan bekerja keras dalam pengembangan sumber daya manusianya, sehingga menjadi
pribadi yang berpengetahuan luas dengan iman yang kuat, serta bermoral. Dengan itulah cikal
bakal generasi muda Islam yang berakhlak dan berkualitas tercipta. sekarang kita bisa
mendapatkan ilmu dari banyak tempat dan dari berbagai sumber di internet. Selagi kita memiliki
kemauan pasti ada jalan.

Dalam mewujudkan hal tersebut, yang pasti harus menguatkan iman. Lalu tidak lupa
untuk terus tingkatkan kreativitas dan asah potensi yang ada di dalam diri kita. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengikuti berbagai kajian, pelatihan dan seminar, guna menambah
pengalaman dan skill kita, baik hard skill  maupun soft skill.

Adapun jika terjadi penyimpangan pada ilmu tersebut, jangan menyalahkan ilmunya
tetapi pelakunya, karna banyak para pemimpin saat ini yang “corupt abaut knowlage” yang
mencari pembenaran terhadap suatu kesalahan sehingga menimbulkan kesesatan. Jadi bijaklah
dalam memilih dan menuntut ilmu.

“Belajar Bersama Guru Yang Tepat Bagaikan Minum Air Jernih,

Bersih Dari Mata Air Pegunungan”

(Metsra Wirman)
Konsisten dan Komitmen

“Perbuatan Yang Dilakukan Secara Terus Menerus Akan Melekat Pada Diri Dan Memberi
Pengaruh Pada Hati”

(Wahyudi)

Kata konsisten (consistance) bermakna kemampuan untuk bersikap secara taat asas,
satu kata dengan perbuatan, pantang menyerah dan mampu mempertahankan prinsip secara
istiqomah, walau harus berhadapan dengan risiko yang membahayakan diri, dan mampu
mengendalikan diri serta mengelola emosi secara efektif.

Sedangkan kata komitmen (commitment) berarti keyakinan yang mengikat sedemikian


kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nurani dan kemudian menggerakkan perilaku
menuju arah yang di yakini.

Mengenai inisiatif di dalam diri seseorang, bahwa sekali seseorang benar memiliki
komitmen akan dirinya sendiri dan mengasah atau memenuhi potensi terbaik sesuai talenta yang
dimilikinya, maka Allah yang maha kuasa juga ikut bergerak mendukungnya.

Johann Wolfgang Goethe pernah mengatakan: hingga seseorang berkomitmen, akan


selalu ada peluang untuk ragu-ragu, menarik diri, dan tidak efektif. Menyangkut semua tindakan
inisiatif dan mencipta, ada satu kebenaran mendasar yang ketidaktahuan mengenainya
membunuh tak terhitung ide dan rencana yang indah. Bahwa ketika seseorang dan tegas
meneguhkan tekat, sang pencipta pun bergerak. Segala hal terjadi untuk membantunya, segala
macam hal yang tidak akan terjadi tanpa tekat itu. Seluruh aliran kejadian muncul dari
keputusan itu, seluruh aliran kejadian yang membuatnya melalui berbagai kebetulan,
perjumpaan dan bantuan material yang tak terduga, dan yang tak terbayangkan oleh seorang
pun akan datang menemuinya.

Dalam sebuah hadis Rasulullah pernah bersabda bahwa Allah lebih menyukai amalan
seseorang walaupun sedikit tapi konsisten. Sungguh naif rasanya jika kamu pergi ke tempat
olahraga hanya satu kali dan berharap tubuh kamu menjadi bugar karena olahraga adalah
aktivitas yang dilakukan secara teratur dan konsisten.

Bila saat ini kamu sedang bersemangat untuk bisa menjalani kebiasaan baru yang positif,
seperti makan sehat, olahraga, membaca buku, dan lainnya. Ada banyak tantangan yang harus
kamu hadapi, karena memulai kebiasaan positif lebih sulit daripada yang negatif.

Meyakinkan diri sendiri untuk menjadi sukses dan terus berusaha mengasah potensi
yang ada dalam diri untuk menjadi versi terbaik dalam hidup, juga merupakan kegiatan yang
terus menerus dan merupakan upaya seumur hidup.
Kita harus memiliki tekat yang kuat di dalam meraih sukses. Akan ada tantangan,
hambatan, rintangan, dan berbagai macam penghalang yang mencoba untuk menghalangi kita
dari kesuksesan yang kita tuju, untuk itu kita memerlukan Komitmen dan konsisten dalam
hidup.

Memiliki komitmen berarti kita melakukan hal yang positif dan berguna bagi hidup kita
untuk meraih tujuan. Kita terdorong karena mengetahui bahwa apa yang ingin kita capai itu
penting. Semua tindakan yang hasilnya memuaskan pada dasarnya berasal dari komitmen yang
kuat yang di kerjakan secara konsisten. Tidak ada karya yang terwujud tanpa semangat yang
menggelora.

Kita tidak cukup hanya berdoa, tetapi kita harus mengusahakan, melakukan apa yang
kita doakan, dan komitmen terhadap doa tersebut. Keberanian untuk melakukan hal yang telah
kita doakan untuk meraih kesuksesan yang telah kita tetapkan adalah energi luar biasa yang
mampu mengalahkan segala macam penghalang seperti ketakutan, kecemasan dan kekecewaan
bahkan untuk belajar dari setiap kegagalan.

Dengan semangat yang didasarkan atas tekad dan komitmen, kita dapat meraih apa pun
yang kita inginkan, asalkan kita mengetahui bahwa apa yang kita inginkan itu dalam batasan
realitas yang mungkin kita capai, dan tetaplah memanjatkan doa kepada Allah, karna kita
hanyalah insan yang diciptakan untuk mengagungkan Allah. Tidak ada daya dan upaya
melainkan dari Allah.

“Mereka Yang Berani Memulai, Pasti Akan Dikuatkan Allah,

Sebab Mereka Yang Mampu Di Hari Ini, Adalah Mereka

Yang Memulai Dari Sebuah ke Tidak Mampuan”

(Anonim)
Cinta Kasih Adalah Anugerah Terindah

“Di Antara Tanda-tanda Kekuasaan-Nya, Dia Menciptakan Untuk Kalian Pasangan-Pasangan


Dari Diri-Diri Kalian Agar Kalian Merasa Tenang Kepada-Nya, Dan Dia Menjadikan Di Antara
Kalian Rasa Cinta Dan Kasih Sayang.”

(QS. Ar-Rum : 21)

Mengapa cinta harus di jadikan sebagai problem? Bukankah cinta itu merupakan fitrah
yang telah Allah anugerahkan kepada setiap makhluknya?. Saya rasa yang menjadi problem
bukanlah cinta. Melainkan hati yang tidak cukup mampu mengimbangi setiap godaan atau ujian
yang berbentuk cinta.

Cinta merupakan sebuah perasaan yang begitu besar yang mampu membuat seseorang
yang merasakannya terhipnotis. Apa pun keadaannya ia akan tetap di beri nilai berharga. sakit,
sedih, haru, senang, duka, lara, apa pun yang ia berikan kepadamu, baik itu kebahagiaan
ataupun kesedihan, kamu akan tetap menganggapnya berharga. Bahkan di bandingkan dengan
diri sendiri kamu lebih mencintai orang yang kamu cinta, dan rela mati karnanya.

Cinta memberikan pengaruh yang luar biasa besar. Cinta mampu menumbuhkan
semangat hidup untuk terus berjuang, dan berkomitmen terhadapnya. Cinta bukan hanya
tentang masalah memberi, menerima, berjuang, berkorban atau menerima pengorbanan. Cinta
natural memberi tidak pernah di perhitungkan, cinta dapat meyakinkan seseorang untuk
memberi dengan ketulusan dan tidak meminta imbalan apa pun. Kamu tidak akan memberi
tanpa ada rasa cinta, dan kamu tidak bisa mencinta tanpa memberi.

Jika semua makhluk di muka bumi ini memiliki umur dan perlahan akan mati, maka
berbeda halnya dengan cinta, cinta tidak akan mati atau berubah di dunia ini. Setiap makhluk di
dunia ini memiliki batasan, namun tidak untuk cinta. Cinta tidak mengenal batasan bahkan
kematian. Cinta akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu, meskipun orang yang di cinta
telah pergi meninggalkan dunia, tetapi cintanya akan tetap ada menghiasi kehidupan seseorang
yang di cintainya, karna cinta itu abadi, akan terus di kenang dan di ingat. Cinta tidak berumur,
tidak Terbatas dan tidak mati.

Sebelum kamu memberikan cinta yang kamu miliki pada orang lain, maka terlebih
dahulu cintailah diri sendiri, mencintai diri sendiri merupakan gambaran dari cinta yang kamu
miliki dan cinta yang akan kamu berikan. Jika kamu dapat mencintai diri sendiri dengan baik,
maka kamu mampu mencintai seseorang yang kamu cintai dengan baik. Begitu pun sebaliknya
karena mencintai diri sendiri merupakan permulaan dari kisah cinta yang abadi.

Filsuf Rumi pernah berkata “kita lahir dari cinta, cinta itu adalah ibu dan ayah kita.”
Banyak orang yang salah dalam mengartikan cinta, cinta yang mereka anggap adalah cinta
kepada pasangannya, cinta menjadikan pasangannya begitu berharga, sehingga rela berkorban
apa saja demi pasangannya. Karena terlena dengan cinta seperti itu, maka cinta yang benar-
benar tulus mencintai kita pun dilupakan.

Jika kamu mencintai orang lain sebagai pasangan kamu, maka kamu pun harus lebih
mencintai kedua orang tuamu, dan sesungguhnya rasa cinta itu dari Allah, maka kita dalam
mencintai tidak boleh lebih rasa cintanya daripada cinta kepada Allah dan rasulnya. Ketika kamu
bisa mencintai Allah, Rasulullah, dan kedua orang tuamu dengan baik, maka kamu pun bisa
mencintai pasanganmu dengan baik.

Mencintailah... tak ada yang salah. Satu hal yang harus di ingat, cinta kepada makhluk
itu semu, karena cinta yang hakiki hanya untuk Allah Tuhan semesta alam, agar kita tidak
menduakan-Nya, sebab Dia yang maha esa.

Rasa cinta Allah kepada hambanya tak dapat di ukur, tak bisa di takar, dan tak mungkin
di hitung, karna Allah-lah yang memberi kehidupan, melapangkan rezeki, selalu membuka pintu
tobat bagi hamba-hambanya, mengampuni dosa hambanya, dan membalas kebaikan dengan
berlipat ganda, menjanjikan kemudahan di balik kesulitan. Sungguh begitu banyak, kita tak
akan sanggup menghitungnya. Maka dari itu berbuat baiklah, dan selalu memohon ampun
kepada Allah.

Baginda Nabi Muhammad pernah bersabda “Demi Zat yang diriku di dalam tangan-Nya,
kalian tidak masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian
saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukan sesuatu yang membuat kalian saling mencintai?
Sebarkan salam di antara kalian.”

Rasulullah adalah pemimpin agung yang menunjukkan keteladanan tentang apa arti
melayani dengan cinta. Hatinya bergetar setiap kali melihat penderitaan atau beban orang
beriman. Jiwanya merintih bila dia tidak mengunjungi orang-orang miskin yang butuh makanan.
Tutur katanya lemah lembut dan senyumnya merona menebar kedamaian. Pemimpin agung
kekasih Allah. Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhhamad.

Dengan cinta kasih kita bisa memelihara hubungan baik dan harmonis dengan sang
pencipta, dan sesama kita. Caranya dengan mengekspresikan kehangatan cinta kasih dengan
raut muka ceria, menyenangkan, penuh harapan, simpatik, murah senyum, dan saling
membahagiakan serta membantu sesama kita. Kekuatan cinta yang sebenarnya. Hidup dan
menghidupkan, segar dan menyegarkan serta kuat dan menguatkan.

Agar kita di cintai dan tidak hanya oleh manusia. Tetapi seluruh makhluk di alam
semesta ini, kita harus meraih cinta Allah terlebih dahulu. Nabi bersabda, “Orang-orang yang
bersifat kasih, mereka di kasihi Tuhan yang Maha Pengasih . hendaklah kamu semua mengasihi
apa yang ada di bumi, niscaya yang dilangit pun akan mengasihimu.”

Jika kamu merasa bersemangat, berpikiran sehat, dan lebih mencintai secara sehat,
kamu berada dalam hubungan yang memiliki masa depan. Cinta kasih adalah perasaan positif
yang harus senantiasa di pelihara agar tumbuh menjadi sempurna. Cinta kasih adalah
kebutuhan, bukan kemewahan, tanpa hal tersebut rasa kemanusiaan tidak akan bisa bertahan.

“Jika Benar Jodohku, Pasti Semua Akan Di Permudah

Segala Perasaan Akan Di Kuatkan

Bagaimanapun Keraguan Akan Dihapus

Dan Aku Selalu Meminta Kepada-Nya

Aku Ingin Benar-benar Pilihan-Nya”

(Sonia Lorenza)
Ditabur Dan Dituai

“Sesungguhnya Rahmad Allah Sangat-lah Dekat Kepada Orang-orang Yang Berbuat Baik”

(QS. Al-A’raf : 56)

Orang bijak mengatakan, siapa yang menabur angin, maka dia akan menuai badai, ini
adalah suatu penjabaran dari hukum sebab akibat yang bisa diartikan apabila kita ingin
mendapatkan akibat hasil yang baik, kita harus berbuat sebab yang baik. Sebaliknya apabila
perbuatan kita buruk atau telah melakukan sebab yang buruk akibatnya tentu akan buruk
juga. 

Yang berkaitan dengan hukum sebab akibat di sini adalah bahwa semua perbuatan dan
tindakan kita didunia ini, sebenarnya langsung kembali kepada diri kita sendiri. Hal ini dapat kita
ketahui, kalau kita bisa mengambil hikmah dan menganalisa setiap kejadian yang kita alami dan
menghubungkannya dengan perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan sebelumnya.

Dalam Islam, hukum sebab akibat itu dapat digambarkan apabila kita mengalami suatu
musibah, maka itu disebabkan karena perbuatan kita sendiri, hal ini seperti tertulis dalam
firman Allah SWT sebagai berikut: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syura : 30).

Apabila kita mampu  menyadari bahwa kebaikan bukan sekadar dalam tuntutan
pergaulan hidup, tapi lebih sebagai bekal untuk hari kemudian (akhirat), maka kita akan
menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya, melakukan amal saleh, berbuat baik kepada siapa
saja, yang sebenarnya itu merupakan investasi atau tabungan yang terbaik untuk akhirat kita
kelak.   Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-
Hasyr :18)

Berbuat baik kepada orang lain, penting dilakukan demi memperkuat hubungan sosial di
antara manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berbuat baik kepada sesama mulai
dari keluarga dekat seperti saudara kandung, sepupu, orang tua, nenek, kakek, hingga keluarga
jauh. Selain itu, jangan lupa selalu melakukan hal yang sama kepada teman dan orang-orang
lainya.

Tapi nyatanya semakin lama kita berada di dunia, semakin bisa kita melihat realita,
sebuah kenyataan bahwa kebaikan tidak selalu berbalas kebaikan, sering kali kita berbuat baik
tapi mendapat balasan yang tidak baik.
Kamu tidak bisa berbuat baik kepada seseorang dan berharap orang itu akan berbuat
baik juga kepadamu. Itu adalah ekspentasi yang salah. Karna kita tidak bisa mengendalikan
pikiran dan tindakan orang tersebut.

Artinya kita tidak bisa mengendalikan respon atau tindakan orang-orang terhadap apa
yang kita lakukan. Karena manusia memiliki timbangan di kepalanya, dan bisa jadi timbangan
itu tidak akurat, karna selalu berpikiran buruk pada orang lain, dan buta terhadap kebaikan
orang lain.

Umar bin Khatab pernah bertutur “kekecewaan yang paling besar adalah berharap
kepada manusia”. Sebagai manusia, berharap memang merupakan hal yang wajar. Namun,
sebaiknya kita tidak terlalu berharap kepada orang lain. Sebab, hal tersebut justru akan berisiko
lebih mengecewakan, jika segala yang diinginkan tak sesuai. Selama kamu terus berharap
kepada manusia semakin besar frekuensi kecewa itu akan hadir. Ketahuilah ketika kamu
menanam benih padi, tidak hanya padi yang akan tumbuh, tapi akan ada tumbuh juga rumput
liar di sekitarnya.

Apakah itu salahmu? Tentu saja tidak...!

Itulah hidup, ketika kamu berbuat baik bukan berarti itu menjamin kamu akan selalu
bertemu orang baik saja, akan ada orang yang akan membuatmu kecewa, menipumu, dan
menzolimimu. Akan ada kesedihan, akan ada cobaan tapi itulah ujianmu, ujian yang akan
membuat kamu lebih tangguh dan bijak dalam menjalani kehidupan.

Jika kita baik dalam bertutur kata dan elok dalam bertindak maka harus dilandasi
dengan keikhlasan, karna dengan keikhlasan-lah kita bisa berlapang dada. Dengan percaya
bahwa tindakan baik tersebut sudah di catat oleh Malaikat dan pasti akan di balas oleh Allah
dengan berkali lipat lebih baik.

Jadi bagaimana konsep tabur tuai?

Kebaikan yang kamu berikan kepada orang lain belum tentu di balas kebaikan, tapi
kebaikan pasti akan di balas dengan kebaikan. Kalau bukan dari orang itu berarti dari orang
lain, bahkan dari orang yang tidak kamu kenal. Bukan mereka yang kamu bantu yang akan
membalas tapi Allahlah yang melihat dan melipat gandakan apa yang kamu tabur.

Kamu yang akan mengendalikan perbuatan dan pikiran kamu, kalau kamu memilih yang
terbaik dan selalu berbuat baik dalam hidup ini, percayalah Allah akan membantu kamu dan
mendekatkan pada cita-cita yang telah kamu niatkan.

Ikhlaslah, terhadap apa yang kamu berikan dan bersyukurlah terhadap apa yang kamu
dapatkan. Jika kamu mensyukuri maka pasti akan di tambah lebih banyak, karna sesuai dengan
janji Allah, kalau kamu bersyukur pasti Allah akan tambah nikmatmu tapi apabila kamu kufur
sesungguhnya azab Allah sangat-lah pedih.

Semoga kita termasuk orang yang sungguh-sungguh bekerja untuk akhirat. Karena dunia
ini adalah rangkaian episode yang dijalani dan akan dilewati, tempat bekerja, berjuang dan
tempat kita bercocok tanam.  Bila kita menanam amal baik, maka buah yang akan dipanen pun
akan baik pula. Begitu-pun sebaliknya, jika amal buruk yang kita semai, maka buah keburukan
yang akan kita dapatkan. Karena itu, marilah kita menanam amal kebaikan sebanyak-banyaknya
untuk kita panen di akhirat kelak.*

“Jagalah Pikiran Karena Ia Membentuk Tindakan,

Jagalah Tindakan Karena Ia Membentuk Kebiasaan,

Jagalah Kebiasaan Karena Ia Membentuk Nasib”

(Wahyudi)
Bijaksana

“Serulah (Manusia) Kepada Jalan Tuhanmu Dengan Hikmah Dan Pengajaran Yang Baik, Dan
Berdebatlah Dengan Mereka Dengan Cara Yang Baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang
Lebih Mengetahui Siapa Yang Sesat Dari Jalan-Nya Dan Dialah Yang Lebih Mengetahui Siapa
Yang Mendapat Petunjuk.”

(Q.S An-Nahl : 125)

Kebijaksanaan dalam bahasa Arab diwakili oleh kata al-hikmah, dan ada juga ulama
yang mengatakan bahwa Hikmah itu adalah daya pengendali diri yang sangat kokoh. Dalam
surat Al-Baqarah : 269, yang artinya: “Barang siapa yang di beri al-hikmah, maka dia telah
mendapat kebaikan yang banyak.”
Kebijaksanaan tidak boleh disalah artikan dengan kepintaran. Meski kepintaran
membantu, kamu dapat menjadi pintar tanpa menjadi bijaksana. Orang yang bijak menoleransi
ketidakpastian dan tetap optimistis bahwa permasalahan yang rumit pun memiliki solusi.
Mereka dapat menilai mana yang benar.
Kebijaksanaan adalah untuk mengetahui mana tujuan sejati atau tujuan yang palsu.
Kebijaksanaan sejati adalah melepas apa-apa yang tidak berharga.
Kebijaksanaan sulit untuk didefinisikan, namun kita dapat mengetahuinya saat kita
melihatnya. Orang yang bijak tetap tenang dalam kondisi krisis.
Mereka dapat mundur dan melihat gambaran lebih besar. Mereka lebih tenggang rasa
dan dapat merefleksi diri. Mereka menyadari keterbatasan pengetahuan mereka sendiri,
mempertimbangkan perspektif alternatif, dan mengingat bahwa dunia selalu berubah.
Berpikir bijak diasosiasikan dengan banyak hal positif: kepuasan hidup yang lebih
tinggi, perasaan negatif yang lebih sedikit, hubungan yang lebih baik dan perenungan yang lebih
tidak depresif,
Orang yang lebih bijaksana, biasanya tingkat kesejahteraan mereka semakin tinggi,
khususnya saat mereka semakin tua. Kepintaran tidak membuat perbedaan terhadap
kesejahteraan, mungkin karena level IQ tidak mencerminkan kemampuan seseorang untuk
menjalin hubungan baik atau membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang yang bijak dapat menyelesaikan dan menyeimbangkan hal jangka pendek
dengan jangka panjang, kepentingan diri sendiri dengan kepentingan orang lain, sementara
mempertimbangkan semua pilihan menyesuaikan dengan situasi terkini, berusaha
membentuknya atau mencari situasi baru.
Mengikuti model Sternberg, apa yang perlu kamu lakukan adalah mengingat dan
menyusun semua kepentingan yang berbeda dalam sebuah dilema, baik dalam jangka pendek
dan jangka panjang dan untuk memperhatikan lingkungan yang berubah serta bagaimana itu
dapat terbentuk.
Jadi bisakah kamu menjadi bijaksana?
Saya dapat mengambil pemahaman bahwa kebijaksanaan itu merupakan ketepatan
berpikir, mengambil keputusan, dan ketepatan dalam bertindak terhadap sesuatu, yang lahir
dari respons positif dan pengendalian diri yang tepat untuk menyelesaikan sesuatu tersebut.
Namun, ada banyak faktor harus diingat. kita harus mempertimbangkan orang-orang
yang memiliki tujuan, prioritas, dan respons yang berbeda-beda dan diri kita sendiri, baik dalam
jangka pendek dan jangka panjang.
Jika kita dapat mempertimbangkan itu semua, kita mungkin menunjukkan
kebijaksanaan.

“Mahkota Seseorang Adalah Akalnya,


Derajat Seseorang Adalah Agamanya,
Sedangkan Kehormatan Seseorang Adalah Budi Pekertinya.”
(Umar bin Khattab)
Fokus Pada Kekuatan Bukan Kelemahan

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Hamba-hamba-Ku Yang Beriman! Bertakwalah Kepada


Tuhanmu.” Bagi Orang-orang Yang Berbuat Baik Di Dunia Ini Akan Memperoleh Kebaikan. Dan
Bumi Allah Itu Luas”

(Q.S Az-Zumar : 10)

Sebuah kesalahan fatal yang sering dilakukan banyak orang adalah ingin memperbaiki
kekurangan dan kelemahan dirinya. Keadaan di mana lebih sering mengungkit keburukan yang
ada daripada kelebihan yang dimiliki. Semua orang pasti punya kekurangan dan kelemahannya
masing-masing, tapi apakah benar dengan kita memperbaiki kelemahan akan membuat segala
sesuatu beres dan sempurna.?

Siapa di dunia ini yang tidak punya kekurangan, banyak orang yang lebih serba
kekurangan daripada kita, tapi ternyata mereka tetap bisa sukses. Harus kita ketahui bahwa
kekurangan bukalah masalah utama jika kita ingin sukses. Jika kita masih memiliki tangan dan
kaki, ketahuilah bahwa ada orang cacat yang telah meraih kesuksesan.

Jika kita hanya memikirkan kelemahan, berarti kita membiarkan kelemahan tersebut
menentukan hasil yang akan kita dapatkan. Sebaliknya, jika kita memikirkan kekuatan atau
kelebihan, maka diri kita sendirilah yang akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan.
Karenanya janganlah fokus pada kekurangan yang ada, tetapi fokus pada kelebihan yang kita
miliki, kemudian kembangkan.

Orang yang berpikiran positif akan mempunyai alasan untuk mereka bangga pada diri
mereka sendiri, dan mereka akan bisa menjalani hidup dengan bersemangat, tanpa takut dengan
keterbatasan dan kelemahan,, karena mereka menjadikannya sebagai kekuatan. Seperti yang
juga saya jelaskan dalam buku ini, yaitu hukum rahasia tarik menarik (the law of traction).
Pikiran positif akan menarik hal positif dan pikiran negatif akan menarik hal negatif.

Ketika kita melihat keberhasilan orang lain, hal yang sering kita lakukan adalah menilai
dan mengumpulkan semua kekurangan-kekurangan kita, hal ini menjadi bukti bahwa kita sering
terfokus pada kekurangan, bukan pada apa yang mampu kita lakukan untuk menjadi sama
bahkan lebih dari mereka.

Pikiran dan Kebiasaan menjadi penting untuk diubah, ketika kita hanya terfokus pada
kelemahan dan kekurangan diri kita, maka hal yang kita dapatkan adalah rasa takut dan
insecure, dan ketika kita terus menumpuk rasa takut itu, hal yang kita dapat adalah kegagalan.
Maka dari itu untuk mengubah pikiran dan kebiasaan melabeli diri berdasarkan kekurangan
menjadi hal yang penting.
Lebih terfokus pada kemampuan dan mengembangkan potensi diri sendiri, dengan begitu
kita akan memiliki keberanian untuk menjelajahi semua hal yang kita inginkan, dan kita akan
lebih mudah menemukan jalan menuju kesuksesan yang kita mau sesuai kelebihan kita. Ketika
kita lebih terfokus untuk mengembangkan potensi atau bakat dalam diri, maka potensi untuk
mencapai kesuksesan akan mudah terlihat. Dengan begitu kita tidak mudah merasa minder atau
insecure dengan pencapaian orang lain .

Banyak orang yang menjalani seluruh kehidupan mereka tanpa sadar akan kekuatan,
bakat, dan kelebihan mereka sesungguhnya. kebanyakan dari kita hanya punya sedikit kepekaan
tentang bakat dan kekuatan kita, apalagi kemampuan untuk membangun hidup kita di
sekelilingnya. Dengan bimbingan guru, dan orang tua, kita malah menjadi ahli dalam hal
kelemahan kita dan menghabiskan hidup dengan upaya memperbaiki kekurangan-kekurangan,
seakan kekuatan kita yang sesungguhnya terlantar dan terabaikan. Banyak orang mempunyai
kebiasaan mengesampingkan atau meremehkan bakat mereka. Terkadang secara sadar,
terkadang tidak.

Sekarang sudah saatnya bagi kamu untuk menanyakan ini pada diri sendiri : apakah
saya memiliki suatu bakat tertentu? Lantas apakah bakat saya tersalurkan? Jika tidak mengapa
demikian?. Apakah saya merasa kekuatan saya tergali dengan baik? Jika tidak kenapa
demikian? Bagaimana bakat saya bisa digali?. Temukan jawabannya dengan segera dan
sungguh-sungguh.

Tugas manusia selama hidupnya adalah menjadi orang yang bermanfaat. Bahkan kita di
ajarkan dari kecil untuk berlomba-lomba menjadi orang yang semakin bermanfaat semakin baik.
Dengan kita fokus hanya pada hal yang baik, kita bisa hidup lebih produktif. Berfokus pada hal
yang baik akan membuat kita bisa mengabaikan hal-hal negatif yang bisa mematahkan
semangat. Daripada capek ribet sendiri mengurus kelemahan kita, lebih baik gunakan energi kita
untuk meningkatkan kelebihan kita, daripada minder dengan kelemahan, lebih baik bangga dan
bersyukur atas kelebihan, jangan biarkan setan tertawa gara-gara kita salah menyikapi anugerah
Allah. Sekali lagi, jangan sia-siakan dengan menggeluti kekurangan.

Ketahuilah bahwa setiap manusia itu memiliki batas usia. Kita tidak akan pernah tahu
kapan ajal menjemput, jadi pergunakanlah setiap detik untuk hal yang positif dan produktif agar
setiap detik itu dihitung ibadah di sisi Allah.
Prinsip Adalah Modal Hidup

“Padahal Mereka Hanya Diperintah Menyembah Allah Dengan Ikhlas Menaati-Nya Semata-mata
Karena (Menjalankan) Agama, Dan Juga Agar Melaksanakan Salat Dan Menunaikan Zakat; Dan
Yang Demikian Itulah Agama Yang Lurus (Benar)”.
(Q.S Al-Bayyinah : 5)

Setiap orang terbentuk sesuai dengan prinsip yang di anutnya. Dengan komitmen pada
prinsip tersebut, Seseorang bisa menjadi manusia hebat. Lingkungan berubah-ubah dalam
hitungan detik. Namun, prinsip itu abadi.

Prinsip dasar adalah suatu kesadaran fitrah yang berpegang teguh pada pencipta yang
abadi. Prinsip yang esa. Kesadaran fitrah ini membimbing ke arah yang positif. Jalan fitrah
adalah jalan yang di bimbing oleh suara hati dan imam.

Memiliki prinsip berarti punya pedoman untuk memandang kehidupan, lalu bersikap
sesuai pedoman tersebut. Seseorang yang berpegang pada suatu prinsip, cenderung lebih
semangat menjalani hidup, berani dan tahan banting. Langkahnya pun lebih terarah, karena
prinsip itu menuntunnya ke sebuah tujuan, yang secara pasti diyakininya sebagai sebuah
kebenaran.

Prinsip hidup yang dianut telah menciptakan berbagai tipe orang dengan pemikiran dan
tujuan yang berbeda. Setiap orang bahkan kita sendiri dibentuk sesuai prinsip yang kita anut.
Prinsip hidup sangat penting bagi kehidupan. Mengapa? Karena dengan memiliki prinsip hidup
kita berarti mempunyai sebuah ketegasan yang akan kita ambil dalam hidup.

Saat ini, banyak orang-orang yang merasakan krisis prinsip hidup. Tak tahu mau ke
mana, tak tahu harus berbuat apa dan tak tahu tujuan hidupnya akan bagaimana. Banyak pula
orang yang kemudian ikut-ikutan menjiplak prinsip hidup orang lain padahal prinsip hidup itu
tak sesuai dengan keadaan diri.

Untuk itu patut kita sadari, ketika orang yang berprinsip bisa berkontribusi besar bagi
kehidupan, maka harus dipastikan bahwa mereka memiliki prinsip yang benar. Sebagai seorang
muslim, Nabi Muhammad Saw adalah contoh terbaik dalam segala hal, termasuk sebagai teladan
memilih prinsip hidup. Rasulullah mengajarkan prinsip, “hidup untuk meraih Ridha Allah”.

Prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan diri akan berakhir dengan kegagalan. Dunia
telah membuktikan bahwa prinsip yang tak sejalan dengan suara hati atau mengabaikan hati
nurani akan mengakibatkan kesengsaraan bahkan kehancuran.

Tanpa prinsip kita tak akan bisa bergerak karena kita sendiri tak tahu apa yang mau kita
tuju. Orang yang tak punya prinsip hidup akan mampu tergoda oleh hal-hal yang tak sesuai
dengan pribadinya. Sehingga, pada akhirnya seseorang itu akan hidup tanpa tujuan. Tentunya
Anda tak ingin kan menjadi orang yang seperti itu?

Dengan kita memiliki prinsip hidup, kita tentunya akan konsisten menjalani hidup. Ia
akan lebih berkualitas karena paham apa yang ia mau dalam hidup dan apa yang akan ia tuju
dengan prinsip hidupnya.

Karena salah satu kunci kesuksesan adalah memegang teguh dan mengamalkan prinsip
hidup dengan komitmen tinggi. Jika kita mampu konsisten berpegang teguh dengan prinsip
hidup kita, kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang sudah kita bangun dari
prinsip hidup tersebut.

Bayangkan jika Anda hidup tak memiliki prinsip yang jelas. Hidup Anda tidak tahu akan
dibawa ke mana. Mengikuti arus pada akhirnya tak tahu tujuan hidup Anda yang sebenarnya.

Prinsip hidup Islam sangat indah. Prinsip Islamlah yang menggerakkan Rasulullah
menjadi seorang suami idaman bagi istri-istrinya. Prinsip Islamlah yang membuat Rasulullah jadi
panutan. Prinsip Islamlah yang mendorong Rasulullah mencintai manusia sedemikian rupa,
hingga beliau rela menyerahkan seluruh hidupnya demi penyebaran risalah Islam di dunia.
Prinsip Islamlah yang memberi energi pada Rasulullah untuk membebaskan Mekkah dari
kesyirikan. Sehingga kita bisa menyaksikan kini, Ka’bah menjadi tempat mentauhidkan Allah
semata.
Prinsip Islamlah yang membentuk citra bagi Rasulullah sebagai pemimpin negara yang
adil, dermawan dan bijaksana. Prinsip Islamlah yang membuat Rasulullah saw konsisten
mengajarkan Islam pada kaum mukmin di sekelilingnya sejak periode Mekkah hingga Madinah.
Sehingga prinsip Islam-pun tertular pada para sahabat beliau.
Semua karena prinsip Islam, yang mengajarkan kecintaan hakiki pada sesama. Para
pejuang Islam saat itu tak rela manusia kelak menginjak neraka karena berpaling dari
peringatan Allah swt.
Mereka berkeinginan agar nikmatnya iman dirasakan semua orang. Mereka berkehendak
agar rahmat Islam dapat menaungi semesta alam. Mereka berharap agar kerusakan segera
terhenti, berganti dengan meratanya kesejahteraan. Misi dakwah Islam terus dibawa turun
temurun dari masa sahabat.
Menjadi Sunnatullah, siapa-pun yang menapaki jalan dakwahnya para Nabi, mereka akan
menghadapi rintangan yang sama sebagaimana para pendahulunya. Maka tak heran, kita
melihat para pecinta Islam era kini memiliki militansi.
Mereka hendak bangkit dari keterpurukan. Mereka ingin berlepas diri dari penjajahan
gaya baru ala barat. Mereka bermaksud mengembalikan cahaya Islam yang akan mewujudkan
kemaslahatan bagi semesta alam. Prinsip Islam yang telah tertanam dalam dada takkan mudah
disingkirkan.
Prinsip Islam mengajarkan dengan pasti bahwa dunia hanya ladang mengumpulkan amal
salih sebagai bekal kehidupan akhirat yang kekal abadi. Berkah Allah swt hanya akan dirasakan
ketika manusia beriman dan bertakwa kepada-Nya. Rahmat Islam hanya bisa dirasakan saat
Syariah Islam secara kaffah diterapkan dalam kehidupan.

Memegang prinsip hidup memang tak mudah. Kita harus berkomitmen untuk terus
melangkah dengan prinsip hidup yang positif. Yakinlah bahwa prinsip hidup yang positif akan
menjadikan hidup kita semakin positif.

Dengan menjadi manusia yang mempunyai prinsip hidup, kita akan mampu mencapai
tujuan hidup dengan maksimal dan efektif.

“Prinsip Adalah Kompas Yang Akan Menentukan Ke Arah Mana

Jalan Hidup Akan Di Tempuh”

(Wahyudi)
Hidup dengan Berani

“Maka Berlomba Lombalah Dalam Membuat Kebaikan, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa Atas
Segala Sesuatu”

(QS. Al-Baqarah : 148)

Perbedaan orang sukses dengan orang yang gagal, terletak pada cara menyikapi
kegagalan tersebut. Orang gagal ketika jatuh ia tidak bangun lagi, sedangkan orang sukses
ketika jatuh ia akan segera bangkit.

Jangan menilai orang yang terus mencoba dan gagal, tetapi nilailah orang yang berhenti
mencoba ketika dia gagal. Ketika orang sudah berhenti mencoba pada hakikatnya dia sudah
kalah sebelum bertanding atau sudah mati sebelum terjun ke peperangan.

Setahu saya tidak banyak buku atau pelajaran di sekolah yang membahas tentang
kegagalan. Saya kira mengapa tidak di bahas panjang lebar karena orang di didik supaya
menghindari kegagalan. Akhirnya timbul Presepsi tidak ingin gagal atau takut akan kegagalan,
sehingga banyak orang yang tidak berani memulai karena takut gagal.

Pengusaha nasional, sekaligus Mentri pendidikan di Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno


menyebut kunci sukses untuk membangun usaha adalah berani gagal dan terus mencoba.
Seperti dirinya yang harus gagal puluhan kali hingga akhirnya mencapai kemapanan saat ini.
"Saya yakin ada masalah di setiap anak tangga untuk menuju kesuksesan dan kita pasti akan
gagal. Gagalnya itu mungkin harus gagal 10-20 kali.”

Tantangan terbesar yang di ciptakan manusia adalah keraguan mereka, pikiran mereka
dan ketakutan mereka sendiri. Kadang kita sudah kalah sebelum di kalahkan, padahal yang
membuat kita kalah adalah pikiran kita sendiri.

Pepatah Afrika pernah mengatakan “ketika tidak ada musuh di dalam, musuh di luar
tidak akan berani membuatmu terluka.” Artinya ketika kamu tidak pernah ragu dengan
rencanamu, maka orang lain-pun tidak bisa membuatmu ragu dengan segala penilaian mereka.
Ketika kamu sudah percaya terhadap dirimu maka kamu tidak perlu membuat orang lain
percaya, karena orang lain tidak punya hak penuh atas apa yang kamu impikan.

Percayalah kepada dirimu dahulu sebelum kamu membuat orang lain percaya kepadamu.
Hidup ini butuh keberanian, keberanian berpikir dan bertindak. Miliki tujuan hidup yang jelas
dan buat tujuan hidup kamu bermakna, sehingga tujuan hidup itulah yang selalu membuatmu
bersemangat, walaupun sedang jatuh. Jangan buang energimu untuk hal yang sia -sia karena
penyesalan selalu datang di belakang.
Di saat sulit selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan, di saat sedih selalu
ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan. Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk
bangkit kembali, dan kesempatan meraih kembali yang terbaik dalam hidup kita. Bila kita
menghargai kesempatan kecil, maka ia akan menjadi sebuah kesempatan besar.

Di usia yang masih muda, kita memiliki ambisi yang tinggi untuk mencapai semua
mimpi-mimpi kita. Namun ketika di tengah perjalanan menuju puncak impian itu, kita pasti
menemui berbagai hambatan dan kendala hingga membuat kita jatuh dan mengalami
kegagalan.

Kekuatan kamu untuk tetap bisa tenang dan bertahan dalam kondisi sulit, sangat di
tentukan oleh seberapa sadar kamu dengan tujuan akhir hidupmu. Orang-orang yang memiliki
tujuan jangka panjang tidak akan mudah dikecewakan oleh kepahitan-kepahitan jangka pendek.
Orang-orang yang punya tujuan besar tidak akan mudah goyah dengan masalah-masalah kecil.

Kamu akan sadar bahwa kegagalan hanya salah satu fase hidup yang memang harus
kamu hadapi. Ini adalah satu tahap yang harus kamu lalui apabila kamu ingin mengecap apa
yang namanya sebuah kesuksesan. Kegagalan menyimpan seribu kunci kesuksesan bagimu.

Menerima kegagalan adalah cara paling ampuh untuk segera bangkit kembali.
Tenangkan dirimu, dan yakinkanlah bahwa kamu gagal bukan berarti kamu kalah.
Kegagalanmu adalah bukti kalau kamu sudah berusaha, dan kegagalan adalah cara agar kamu
bisa belajar.

Koreksi diri sendiri, dan berubahlah menjadi orang yang lebih kuat dan tangguh.
Jangan meminta dunia untuk memahamimu. Karena dunia ini tidak akan pernah melembek
sedikit pun padamu meskipun dia melihatmu sedang tersungkur di titik terendah dalam
hidupmu.

Ini tergantung dari bagaimana caramu memandang sebuah kegagalan. Jika kamu
adalah seorang pejuang sejati, kamu tak akan berhenti berapa kali pun kamu menelan
kekalahan. Belajarlah dari semua kesalahanmu. Dan ubahlah cara pandangmu tentang sebuah
kegagalan. Kegagalan ada karena ingin memberimu kesempatan untuk belajar agar kamu tidak
melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya, agar kamu tidak jatuh di ubang
yang sama.

Percayalah terhadap apa yang sudah kamu mulai, dan sabarlah kepada proses sampai
garis finis. Hidup yang hebat hanya di dapat dari tindakan yang hebat. Katakanlah kamu bisa,
katakanlah kamu mampu, karna kalau kamu berpikir bisa berarti kamu bisa.

Tetaplah hidup berani dan selalu berdoa, doakan apa yang sedang kamu kerjakan dan
kerjakan apa yang sudah kamu doa kan.
“Bermimpilah Dengan Hati Yang Tulus,

Jika Keinginan Dan Usaha Itu Ada, Maka Akan Terwujud Dengan Indah.

Jangan Mengeluh Jika Kita Belum Tunjukan Ketegaran”

(Yogi Sastra)
Hukum Rahasia

“Kamu Adalah Sebuah Magnet Hidup, Kamu Biasa Mendatangkan Berbagai Situasi Dan Kondisi
Yang Selaras Dengan Pikiran Kamu. Apa Pun Pikiran Kamu Biarkan Hidup Dalam Kesadaran
Kamu, Kelak Akan Menjelma Menjadi Pengalaman Yang Nyata.”

(Brian Tracy)

Pernahkah kamu mendengar mengenai apa yang kamu yakini itulah yang akan terjadi’?
Ada satu konsep yang mendukung keyakinan tersebut yaitu The Law of Attraction. Mungkin
kamu ada yang percaya dengan konsep ini, dan mungkin juga tidak.

The law of attraction sendiri merupakan sebuah hukum tarik menarik antara mimpi kita,
Tuhan, dan alam semesta. Ketika kita berusaha untuk berpikiran positif maka kita akan
mendapatkan energi yang positif pula. Begitu pula sebaliknya jika kita berpikiran negatif yang
ada malah kita akan mendapatkan energi yang negatif. Sederhananya jika kamu berpikir suatu
hal maka semesta akan bertindak untuk merealisasikan apa yang kamu pikirkan, bayangkan
dan mimpikan.
Konsep the law of attraction meminta kita untuk selalu berpikir positif di setiap jalan,
selalu merasa bersyukur, dan berimajinasi seolah-olah mimpi yang kita inginkan telah terjadi.
Ingat. Hukum ini akan bereaksi jika kamu membayangkan hal yang kamu ingin itu telah
terjadi. Beberapa dari kita dan orang-orang disekitar kita mungkin merasa ragu dengan mimpi
yang kita impikan. Namun, kalau dipikir-pikir lagi jika bukan kita sendiri yang percaya dengan
mimpi itu lalu siapa?
Hal-hal yang perlu kita lakukan hanyalah percaya bahwa mimpi itu akan terwujud dan
berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya, serta selalu mendoakan kepada Allah akan
terciptanya hal yang kita mimpikan tersebut.
Hal tersebut dapat menjadi landasan umum untuk menjelaskan Hukum Law of
Attraction (Hukum Tarik Menarik). Dalam buku “The Secret” Karangan Rhonda Byrne, dikatakan
bahwa “Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik menarik”. Hukum tarik menarik
mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Ketika kita membayangkan pikiran-pikiran,
maka pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua
hal yang serupa, dan lalu dikembalikan pada sumbernya, yaitu kita.

Dengan kata lain, jika kita selalu membayangkan pikiran yang negatif – kecewa, gagal,
marah, selalu menyalahkan orang lain, frustasi, ragu, merasa selalu kekurangan – maka
gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta, menarik pikiran-pikiran negatif yang serupa,
dan lalu mengirim balik dengan kekuatan penuh kepada sumbernya, yaitu kita sendiri. Perlahan
namun pasti, pikiran semacam ini akan membawa kita dalam lorong gelap tak berujung. Dalam
lorong gelap itulah, spirit optimisme, keyakinan untuk meraih keberhasilan, dan daya juang
untuk merajut imajinasi positif, sirna tanpa meninggalkan jejak. Pada akhirnya berujung pada
kesia-siaan hidup. 

Begitulah. Ketika segenap atmosfer kehidupan di sekitar kita telah dipenuhi dengan
energi negative, dan ketika berderet narasi tentang masa depan yang muram selalu menari di
hadapan kita, maka apa yang sesungguhnya mesti kita lakukan? Kita tentu tak boleh
membiarkan diri kita larut di dalamnya, sebab itu artinya hanya akan membuat kita terpelanting
dalam kubangan nasib yang penuh ratapan dan sembilu kepedihan yang tak berujung.

Ada baiknya kita renungkan sebuah ungkapan bagus dari buku “The Secret“ berikut :
“Kita tak dapat menolong dunia dengan berfokus pada hal-hal negatif”. Ketika kita berfokus pada
peristiwa-peristiwa negatif, maka kita bukan saja menambahnya, namun juga mendatangkan
lebih banyak hal negatif ke dalam hidup kita sendiri.” Pada bagian lain di buku tersebut, Rhonda
Byrne mengungkapkan bahwa pikiran yang sedang kita bayangkan saat ini sedang menciptakan
kehidupan masa depan kita. Apa yang paling kita pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai
hidup kita. Pikiran kita akan menjadi sesuatu. Nah oleh karena itu, sekali lagi harus kita
tekankan dalam diri kita bahwa apa yang kita pikirkan akan menarik pikiran-pikiran yang
serupa dan kemudian memantulkannya kembali pada kita.

Demikianlah, jika yang mendominasi bayangan dan pikiran kita adalah hal-hal yang
negatif kecewa, gagal, marah, selalu menyalahkan orang lain, frustasi, ragu, merasa selalu
kekurangan – maka gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta, menarik pikiran-pikiran
negatif yang serupa, dan lalu mengirim balik kepada kita.

Sebaliknya, jika pikiran kita dipenuhi dengan visualisasi energi positif tentang semangat
hidup, tentang keyakinan untuk merengkuh keberhasilan, tentang kelimpahruahan, tentang
kegairahan optimisme yang meluap, tentang ucapan syukur yang tak pernah berhenti mengalir,
maka jejak kehidupan pasti akan membawa kita pada kebahagiaan yang hakiki

Karena itulah, para pakar motivasi senantiasa menganjurkan kita untuk selalu merawat
otak dan pikiran kita agar selalu berada pada ranah yang positif. Visualisasi dan luapan energi
yang positif, dengan kata lain, perlu terus digodok dan diinjeksikan ke dalam segenap sel saraf
otak kita. Sebab dengan itulah, sketsa indah tentang keberhasilan dan kebahagiaan bisa mulai
dilukiskan dengan penuh kesempurnaan.

Pertanyaannya sekarang adalah : bagaimana caranya agar perjalanan hidup kita selalu
diselimuti oleh energi positif dan spirit optimisme yang menghentak serta terus mengalir.

Salah satu cara yang populer adalah melalui teknik visualisasi positif. Cara lain yang
praktis mungkin adalah ini : tenggelamkan diri kita dalam lingkaran pergaulan atau komunitas
yang memiliki visi hidup positif. Mungkin kita bisa memulainya dari lingkungan terdekat,
keluarga. Siramilah segenap interaksi dalam keluarga kita dengan energi positif, rajutlah
komunikasi yang produktif dengan pasangan hidup kita dan bukan membanjirinya dengan aneka
keluhan. Lalu, limpahilah jua anak-anak kita dengan pujian dan apreasiasi kepada orang-orang
di sekitarmu.

Lalu, bangun pula persahabatan dengan insan-insan yang selalu mampu menebarkan
nyala kegigihan dalam setiap jejak langkahnya. Tebarkan interaksi dengan mereka yang selalu
bisa memekarkan keyakinan untuk merengkuh keberhasilan; dan bukan dengan pribadi yang
hanya bisa meletupkan energi negatif. Dan bentangkan sayap pergaulan kita dengan mereka
yang selalu melihat masalah sebagai sebuah tantangan yang pasti bisa dituntaskan dan tidak
dengan orang-orang yang hanya menabur komplain, saling-menyalahkan dan mengeluarkan
sembilu keluhan tanpa ujung.

Pada sisi lain, mungkin ada baiknya juga jika kita melimpahi hidup dengan bacaan dan
pengetahuan yang inspiratif, menyegarkan serta mampu membawa pencerahan. Bacaan itu bisa
kita gali dari buku-buku, majalah atau blog-blog bermutu. Pengetahuan yang inspiratif ini
barangkali dapat menopang dan membantu kita dalam merajut etos hidup yang dilimpahi oleh
energi positif.

Pada akhirnya mesti dikatakan bahwa jalan menuju surga kebahagiaan sungguh
merupakan jalan yang terjal nan berliku. Namun selalu hadapilah jalan yang panjang itu dengan
sikap hidup positif, dengan spirit optimisme, dengan keyakinan yang menggumpal, dan dengan
limpahan rasa syukur yang mengalir tanpa henti. Juga dengan lantunan doa yang khusyu’ tanpa
henti pada Sang Ilahi. Percayalah, seribu malaikat pasti akan selalu mendengar doa yang kita
bisikkan siang dan malam itu. Percayalah bahwa kamu akan menjadi apa yang kamu yakini.
Semua kejadian dalam kehidupan adalah akibat dari tarikan pikiran manusia itu sendiri.

“Apa Pun Yang Dominan Dalam Benak Dan Pikiran Kamu,

Itulah Yang Akan Tertarik Ke Dalam Hidup Kamu.

Demikian Hukum Tarik Menarik Bekerja”

(Anonim)
Berpikir Kritis

“Berani Bertindak Tapi Tidak Berani Berpikir Kritis, Sama Saja Dengan Berjalan Tapi Tidak Tahu
Ke Mana Harus Mengambil Belokan Yang Tepat”

(Fiersa Besari)

Kenapa kita sering kali mengutamakan perasaan di atas logika? Saya yakin ini yang jadi
pertanyaan buat banyak orang dan Kecenderungan manusia mengutamakan menempatkan
logika setelah perasaan.

Jadi otak kita itu selalu berpikir secara otomatis, bukan karna kita ingin atau mau tapi ya
secara otomatis berpikir, alasannya simple yaitu karna kalau kita sengaja berpikir terus
menerus, kita bakal capek. Tapi karna sistem di otak kita yang terbiasa berpikir otomatis atau
berpikir cepat, tidak jarang pula kita sering membuat keputusan yang salah.

Karna itu berpikir kritis ini saya bahas. Ya kali dimakan haha.

Jadi singkatnya berpikir kritis itu adalah kemampuan berpikir lebih rasional dan
nantinya kamu bisa mengambil keputusan lebih matang karna didasari dengan analisis. Pemikir
kritis sejatinya yaitu pemikir yang sadar akan kemampuan diri sendiri. Orang-orang ini berlatih
untuk mengenali diri sendiri dan juga orang lain. Mengekspresikan empati pada orang lain
menjadi cara yang bagus untuk memahami informasi dan mengenali orang lebih baik.

Kemampuan berpikir jernih dan rasional menandakan seseorang mampu berpikir dengan


baik dan dapat menyelesaikan masalah secara sistematis. Kemampuan ini tentu merupakan aset
untuk menjalankan karier di bidang apa pun.

Di zaman yang terus mengalami perubahan dengan sangat cepat, khususnya kemunculan
pengetahuan dan teknologi baru, membuat orang yang berpikir kritis mampu beradaptasi dengan
cepat. Pasalnya, orang dengan pemikiran kritis dapat meningkatkan keterampilan intelektual
yang fleksibel, memiliki kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai
sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.

Nah kemampuan berpikir kritis ini mendorong kamu untuk tidak langsung percaya sama
informasi dan mencari sesuatu lebih lanjut tentang suatu hal yang di berikan kepadamu, jadi
dengan berpikir kritis ini kamu akan belajar lebih aktif, lebih teliti dan tidak mudah buat di tipu
orang lain. Paham yaa”

Kemampuan berpikir kritis memungkinkan kamu untuk mengevaluasi ke dasar masalah


dan menghasilkan solusi kreatif yang relevan. Jadi, tidak hanya semata-mata menghasilkan ide,
berpikir kritis juga memungkinkan kamu untuk mengevaluasi ide baru, menyeleksi, dan
memodifikasinya jika diperlukan.
Jadi bagaimana cara ngembangin berpikir kritis ini?

Pahami bagaimana proses berpikir itu terjadi, ada yang otomatis ada yang memerlukan
analisis, jadi ketika ada sesuatu yang mendorong kamu buat berpikir kritis coba berhentiin dulu
berpikir otomatisnya, semakin sering kamu berpikir maka akan terbiasa, jadi kamu nantinya
bisa menempatkan kapan kamu harus berpikir kritis atau otomatis dalam mengambil keputusan.

Kedua biasakan diri kamu buat aktif mencari informasi sebanyak banyaknya, karna
supaya kita bisa berpikir kritis kita harus memiliki wawasan yang luas dan haus akan
pengetahuan. Jika kamu underthink, hal ini dapat mencerminkan kemalasan atau kesombongan
yang dapat menyebabkan fokus yang buruk. Sementara jika kamu overthing, hal ini dapat
membuat kamu berhati hati bahkan sampai menimbulkan keraguan dari informasi yang kamu
dapatkan. Maka kamu harus bisa menyeimbangkan kedua pemikiran tersebut.

Ketiga biasakan diri buat berpikir secara terbuka, ketika memiliki pendapat atau
penilaian tersendiri jangan menganggap diri kita itu paling benar, sifat fanatisme terhadap
pandangan kita sendiri itu tidak sehat, jadi kita harus mendengarkan penilaian atau pendapat
orang lain pula, kalau misal masuk akal atau make sense kamu mungkin bisa mencari sumber
lain untuk meyakinkan pendapatmu atau pendapat orang lain tersebut, sehingga kamu tahu
yang mana sih yang benar. Jangan sampai adu jotos juga yaa he.he.he

Kalau kamu bisa berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus kamu yakini atau
apa yang harus kamu lakukan, maka itu tandanya kamu bisa berpikir kritis. Ada banyak hal
sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita ambil contoh. Misalnya saja, saat ada
temanmu sekelas yang pingsan di jam olahraga dan memerlukan bantuan hingga ke rumah
sakit. Disisi lain, ada ujian yang harus kamu ikuti di jam pelajaran berikutnya.

Keputusan apa yang akan kamu ambil? Mana dari kedua hal ini yang kamu yakini lebih
penting dan mendesak? Bila kamu tidak mengikuti ujian, konsekuensi apa yang akan kamu
hadapi? Sanggupkah kamu mengambil risiko itu bila kamu akan mengantarkan temanmu ke
rumah sakit? Pada akhirnya, kamu sendiri yang akan membuat keputusan. Dan keputusan yang
baik tidak akan dihasilkan tanpa pikiran yang jernih.

Jadi, mulailah berpikir kritis dari dirimu sendiri, tanpa tergantung pada guru atau orang
lain. Seiring waktu, dunia pendidikan terus berubah. Bila kamu rajin meng-upgrade dirimu
sendiri, nantinya kamu sendiri yang akan memetik manfaatnya.

“Berpikirlah Sebelum Berbicara

Dan Membacalah Sebelum Berpikir”

(Wahyudi)
Kepribadian Mengatur Uang

“Tak Semua Kerja Keras di Sebabkan Keberhasilan

Dan Tak Semua Kemiskinan di Sebabkan Kemalasan”

(Morgan Hausel)

Morgan Hausel adalah penulis buku yang berjudul “Psychology of money”. Saya akan
merisensi Penjelasan Morgan Hausel terhadap kepribadian manusia dalam mengatur keuangan
yang di tulis pada bukunya.

Kita cenderung meremehkan atau membesar-besarkan peran dari keberuntungan pada


sebuah kejadian. Jika kita berhasil, kita sering mengaitkannya dengan kerja keras; namun ketika
kita gagal, kita kerap beranggapan bahwa kita sedang tak beruntung. Namun jika orang lain
gagal, kita beranggapan bahwa ia hanyalah seseorang yang malas dan tak mempunyai tujuan,
padahal kenyataannya ia telah berusaha semaksimal mungkin. Budaya masyarakat modern yang
terlalu terobsesi dengan “kesuksesan” akan sulit untuk mengubah pandangan yang ada pada
masyarakat.

Forbes tak akan meliput kisah dari investor brilian yang bangkrut karena sedang
mengalami kesialan ketika harga aset di pasar keuangan anjlok secara tiba-tiba. Justru yang
mereka liput hanyalah investor serampangan yang beruntung dan dapat meraup keuntungan di
atas normal.

Seorang anak dari buruh tani dan seorang anak dari pialang saham sukses di Wakanda
tak hanya memiliki jalan hidup yang berbeda, mereka juga memiliki sudut pandang yang berbeda
dalam melihat risiko dan keuntungan ketika berurusan dengan pengalokasian uang.

Hal yang sama juga berlaku pada orang kaya dengan pengalaman hidup yang berbeda.
Contohnya, anak orang kaya yang tumbuh di masa-masa inflasi tinggi akan mempunyai
pendekatan yang berbeda terhadap uang jika dibandingkan dengan orang lain yang tumbuh di
saat harga-harga barang stabil meskipun mereka berdua memiliki kekayaan yang jumlahnya
relatif sama.

Kita semua berpikir bahwa kita tahu bagaimana cara dunia bekerja, padahal kita hanya
merasakan secuil dari realitas yang terjadi di sekeliling dunia. Gunakan pendekatan “we know
less than we’d like to think we do” dalam memahami uang.
Ketika para ekonom merancang model perilaku keuangan dari manusia pada umunya,
mereka sering bergantung pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang selalu
membuat keputusan terbaik untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya. Namun realitas
jauh lebih kompleks dari pada sekedar asumsi. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah perilaku
ini rasional? Hampir tidak. Namun perilaku ini juga tidak bisa dibilang tak logis.

Keberuntungan Memainkan Peran Penting Dalam Kesuksesan Finansial Lebih dari yang
Kamu Kira. Memang keberuntungan adalah topik yang rumit untuk dibahas mengingat sulitnya
untuk mengukur sejauh mana keberuntungan berperan terhadap keberhasilan dari sebuah
usaha.

Menurut ekonom Bhashkar Mazumder, penghasilan dari dua orang saudara kandung
mempunyai korelasi lebih erat dibandingkan berat badan atau tinggi mereka. Dengan kata lain,
jika saudaramu kaya dan tinggi, lebih besar kemungkinannya untuk kamu menjadi kaya dari
pada memiliki tinggi yang sama. Mengapa? Saudara yang berasal dari keluarga yang sama akan
menikmati privilese dan mempunyai kesempatan yang sama. Mereka akan bersekolah di tempat
yang sama dan menemukan jejaring pertemanan dengan status ekonomi yang tak jauh berbeda.

Rasa Iri Membuatmu Gegabah dalam Bertindak. Kapankah cukup bisa dibilang cukup?
Apakah terdapat batasan tertentu terhadap cukup?. Biaya yang harus kamu bayarkan untuk
menebus tindakan tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan keuntungan yang akan
kamu dapatkan.

Jika kamu sedang sangat lapar dan disuguhi dengan banyak makanan lezat di atas meja,
kamu tak akan memakan semuanya karena memuntahkan makanan di atas meja bukanlah hal
yang pantas. Meninggalkan “kesempatan-kesempatan” di atas meja tak berarti kamu melewatkan
sesuatu yang penting; itu adalah sebuah pengakuan di mana melahap segala hal yang ada akan
mendorongmu ke titik penyesalan.

Kadang mengumpulkan kekayaan jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan tetap
menjadi kaya. Pola pikir dan mental yang harus dibangun untuk dapat mengumpulkan uang
adalah berani mengambil risiko dan memiliki optimisme yang tinggi. Sementara untuk menjaga
kekayaan dibutuhkan permainan psikologis yang berbeda, di situ dibutuhkan ketakutan bahwa
apa yang dikumpulkan bisa saja hilang secara tiba-tiba yang akhirnya mendorong seseorang
untuk hidup sederhana dan lebih berhati-hati.

Michael Moritz, seorang venture capitalist, pernah berpendapat bahwa jika kamu takut
akan kehilangan, kamu akan melihat potensi-potensi kemenangan dengan lensa yang berbeda;
cukup bagimu untuk mendapatkan kemenangan-kemenangan kecil dari pada mengambil risiko
besar yang dapat memusnahkan seluruh hartamu. Dengan pandangan ini, kamu akan lebih
bijaksana dalam membuat keputusan.
“Keberuntungan Adalah Ketika Kesempatan Bertemu Dengan Kemampuan.

Kemampuan Bisa Di Asah, Kesempatan Bisa Di Cari,

Jadi Keberuntungan Itu Pada Dasarnya

Bisa Di Ciptakan”

(Dzawin Nur)
Persiapan Itu Penting

“Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan
itu.”

(Q.S At-Taubah : 46)

Satu di antara kunci penting untuk sukses adalah rasa percaya diri. Sebuah kunci
penting untuk kepercayaan diri adalah persiapan. Jika kamu masuk ke suatu kompetisi tanpa
persiapan yang matang, bukan hanya sedikit yang akan di capai, namun kegagalan pasti telah
menantimu.
Kemenangan akan menjadi milik orang yang siap melangkah dengan penuh persiapan
mulai dari hari ini. Persiapan dan bekal itulah yang menjadi cikal bakal kemenangan.
Apa yang telah kamu lakukan untuk kesuksesan hidup ini.? Kamu tidur-tidur saja
sambil memimpikan kesuksesan itu datang.? Apakah kamu hanya bermenung menantikan
kesuksesan jatuh dari langit.? Atau kamu hanya duduk nongkrong bersama teman-teman sambil
menyaksikan pedagang gorengan lewat penuh dengan keringat.?
Tentu saja kita kalau ingin sukses harus melakukan persiapan dalam hidup ini, kita
mesti mempersiapkan sebaik baiknya. Melakukan yang terbaik saat ini akan menempatkan kita
di tempat terbaik untuk momen berikutnya. Jika persiapan kita cukup matang, tentu kita hanya
tinggal menunggu dan berdoa kesempatan itu datang.
Ada yang menarik membicarakan tentang hidup sukses, toh pada saat ini saya masih
dalam proses menuju kesuksesan tersebut, tapi bagi saya, sukses itu bukan suatu kebetulan.
Tidak ada yang kebetulan di muka bumi, semua pasti karena usaha dan persiapan serta bantuan
Allah. Masuk surga pun bukan suatu kebetulan. Menurut saya sukses adalah suatu pertemuan
yang ideal antara persiapan kita dengan suatu kesempatan.
Begitu kesempatan itu ada, tetapi kalau kita tidak siap, ya tidak akan sukses. Kalau
pun kita sudah persiapkan, tetapi kesempatan itu tidak ada, juga tidak sukses. Tapi yang pasti
kesempatan itu akan ada karena kita telah melakukan persiapan, dan Allah pasti membantu
hamba-Nya, jadi tugas kita adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi sukses di
dunia maupun di akhirat kelak.
Beberapa hal memang sulit dijelaskan tanpa dirasakan, maka dengarkanlah
pengalaman, karena pengalaman adalah pelajaran terbaik dalam hidup.
Di lain sisi persiapan juga dapat kita sebut sebagai bekal, bekal untuk hidup di dunia
maupun di akhirat, dan sebaik baik bekal adalah manusia yang mempersiapkan dirinya menuju
kampung akhirat kelak, dan mendapatkan Ridha dari Allah. Karna kita semua pasti akan
kembali kepada-Nya. Digambarkan oleh Nabi bahwa hidup di dunia adalah perjalanan panjang
menuju kampung akhirat.
Membantu sesama manusia juga termasuk bekal, karna setiap kebaikan yang kita
lakukan pasti kita akan mendapat balasannya di dunia maupun di akhirat.
Kalau kita akan menempuh suatu perjalanan, pastikan kita telah menyiapkan bekal
yang cukup. Semakin jauh jaraknya semakin banyak pula bekalnya, seharusnya semakin banyak
pula persiapan kita.
Pepatah mengatakan siapkan payung sebelum hujan. Maka siapkan bekal kita dari
sekarang.
Bersikap Bodoh Amat

“Tinggalkan Yang Meragukanmu Lalu Ambillah Yang Tidak Meragukanmu”

(HR. Tirmidzi)

Mark Manson adalah penulis buku yang berjudul “Sebuah Seni Bersikap Bodoh Amat”.
Buku yang di tulisannya ini sangatlah populer dan termasuk buku yang sangat memberikan
kontribusi di pikiran saya sendiri. Tanpa bodoh amat, mari kita bahas.

Ketika kamu memedulikan banyak hal justru akan membuat kesehatan mental kamu
memburuk, bahkan sakit. Kesehatan mental yang demikian, karena kamu terikat oleh segala
sesuatu yang bersifat dangkal dan palsu.

Dengan memedulikan segala hal akan membuat kamu merasa berhak untuk nyaman dan
bahagia kapan saja, semua harus sama persis sesuai dengan yang kamu inginkan. Hal ini
merupakan penyakit. Penyakit tersebut akan membawa kamu pada Lingkaran Setan, sehingga
kamu merasa cemas dalam menjalani kehidupan, merasa khawatir tidak bisa melakukan apa
saja yang menurut kamu benar, atau merasa bersalah, sedih, dan kesepian.

Alasan inilah yang menyebabkan bersikap masa bodoh adalah kuncinya. Dengan bersikap
masa bodoh kamu akan diajak untuk menerima keadaan tentang dunia yang menurut kamu
tidak sesuai dengan harapan atau penuh dengan negatif.

Masa bodoh bukan berarti acuh tak acuh, karena masa bodoh berarti nyaman saat
menjadi berbeda, dan dengan sikap kamu yang tidak mau ambil pusing tersebut, berarti kamu
telah memutus Lingkaran Setan. Seperti diketahui bahwa masalah kesehatan banyak dipicu oleh
stres, depresi, kecemasan-kecemasan, dan kekhawatiran dalam menjalani hidup. Pada dasarnya
krisis seperti ini bukanlah lagi tentang materi, melainkan tentang eksistensi dan spiritual kamu.

Terkadang ketika seseorang memilih sendiri masalah yang dihadapinya, mereka merasa
seolah lebih berkuasa. Namun ketika masalah itu datang karena dipaksakan, bertentangan
dengan kehendak seseorang, mereka merasa menjadi korban dan menjadi sedih.

Diperlukan adanya kesadaran dalam mengatasi hal tersebut. Kesadaran yang dibangun
atas dasar bahwa kamu secara pribadi bertanggung jawab kepada segala hal yang terjadi dalam
hidup kamu, tidak peduli seperti apa kondisi yang berada di luar diri kamu.

Dalam hal lain bisa dikatakan, bodo amat dengan kegagalan macam apa yang akan
timbul.
Pada dasarnya kamu tidak selalu bisa mengambil kendali terhadap apa yang terjadi pada
diri kamu. Akan tetapi kamu bisa mengendalikan cara untuk menafsirkan atas segala sesuatu
yang telah menimpa diri kamu, dan tentunya cara kamu menanggapinya.

Seiring satu peristiwa yang menimpa kamu, apakah itu baik atau buruk, tergantung pada
ukuran yang kamu pilih. Kamu akan selalu menjatuhkan pilihan, entah itu sadar ataupun tidak.

Kembali pada kenyataan bahwa tidak ada yang namanya tidak peduli. Semua memiliki
kepedulian atas sesuatu. Bahkan tidak peduli atas apa pun tetap saja sebuah bentuk kepedulian
tentang sesuatu. Namun kepedulian seperti apa yang bisa kamu pilih, dan nilai merupakan
dasar dari tindakan yang kamu lakukan. Kemudian kamu bisa menentukan nilai dan ukuran
atas pilihan kamu itu baik.

Orang-orang yang merasa dirinya istimewa sebenarnya adalah mereka yang


berpenampilan dengan kepercayaan diri di level delusional. Kepercayaan diri seperti ini terkadang
membuat menarik bagi orang lain, namun sifatnya hanya sementara saja. Orang seperti itu akan
merasa bahagia atas dirinya sendiri, dan pada akhirnya mereka hanya akan mengahabiskan
waktunya untuk diri mereka sendiri. Mereka selalu menyakinkan bahwa mereka adalah orang
yang spesial.

Untuk itu, perlu membuat pilihan dalam memindahkan kepedulian kamu ke tempat lain
yang lebih penting dan sesuai dengan energi kamu. Ini merupakan sesuatu yang sederhana,
namun tidak mudah.

Adapun satu-satunya yang bisa kamu lakukan untuk memperoleh makna dan merasakan
pentingnya sesuatu dalam hidup adalah dengan menolak alternatif yang ada, menyempitkan,
kebebasan, menentukan pilihan untuk berkomitmen, satu keyakinan, atau satu orang.

Ketika kamu sudah tidak peduli dengan drama kehidupan yang tidak bermanfaat, hidup
akan terasa lebih fokus, simple, dan menyenangkan.

“Kamu Tidak Akan Pernah Bahagia Jika Kamu Terus Mencari Apa Yang Terkandung Di Dalam
Kebahagiaan. Kamu Tidak Akan Pernah Hidup Jika Terus Mencari Arti Kehidupan”

(Filsuf Albert Camus)


Melawan Rasa Malas

“Hal-hal Yang Paling Aku Khawatirkan Melanda Umatku Ialah Besar Perut, Banyak Tidur,
Pemalas dan Lemah Keyakinan”

(HR. Daruquthni dari Jabir)

Dalam kehidupan ini pasti kamu pernah kan merasakan rasa malas?. Jujur saja. Meski
pada prinsipnya malas juga bagian dari sifat bawaan manusia. Tetapi, kita perlu mengetahui
kenapa malas itu hadir.

Pertama, malas hadir karena hati kita lebih tertarik pada hal-hal yang mengasikan atau
melenakan, seperti bermain gadged, itu kan asyik dan melenakan. Sehingga tanpa terasa
seseorang ia telah kehilangan waktu, dan ini biasanya tanpa penyesalan.

Kedua, malas hadir karena belum adanya kesungguhan hati untuk berkomitmen
mendisiplinkan diri, baik dalam hal waktu, tugas dan ibadah. Kalau seseorang tidak benar-benar
mengikrarkan diri dan berusaha mati-matian untuk disiplin, sampai kapan pun malas pasti akan
mudah menyerang

Ketiga, faktor pergaulan. Kalau kita berteman dengan orang yang jualan parfum pasti
wanginya akan menempel, walaupun sedikit, begitu pun sebaliknya. Kalau kita berteman
bersama orang yang bakar kayu pasti kita terkena arangnya, minimal asapnya.

Rasa malas ini juga timbul karna kamu berpikir suatu yang ingin kamu capai atau yang
ingin kamu kerjakan terasa berat, sehingga pada akhirnya kamu terus menunda-nunda
pekerjaanmu itu. Besok aja deh ngerjain nya,

Rasulullah SAW mengajarkan satu doa agar terhindar dari sifat malas. Doa yang juga
dimuat dalam Shahih Bukhari itu berbunyi: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada
Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas, dari
pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-
wenangan manusia." Jadi di amalkan ya.

Saya akan memperkenalkanmu pada suatu metode yang sangat ampuh, untuk melawan
rasa malas. Metode ini di terapkan di suatu negara yang penduduknya dikenal sebagai penduduk
paling rajin dan disiplin serta memiliki etos kerja yang tinggi. yaitu Jepang. Tempat Naruto
tinggal.

Kok bisa sih suatu negara penduduknya anti dengan rasa malas? Karna penduduknya
dilatih dari kecil untuk mengulang berbagai macam rutinitas kecil yang positif setiap harinya,
sehingga rutinitas ini jadi terbawa sampai mereka besar dan akhirnya menjadi budaya.
Nama metodenya yaitu KAIZEN yang bermakna “perubahan dalam hidup bisa di capai
secara perlahan dengan penuh kebijaksanaan”. Orang jepang juga mengenal metode ini dengan
prinsip 1 menit.

Jika kamu ingin melakukan suatu hal tapi kamu malas coba mulai saja dulu 1 menit,
misalnya kamu ingin olahraga mulai saja dulu satu menit, belajar bisnis, membaca, menulis dan
lain sebagainya.

Kalau kamu menerapkan prinsip ini setiap hari, maka secara tidak sadar yang awalnya
kamu niat hanya satu menit di hari berikutnya akan bertambah, bisa jadi besoknya 5 menit, dan
besoknya lagi 20 menit dan akan bertambah setiap harinya. Intinya kerjain saja dulu 1 menit.

Kok Cuma semenit? Itukan sebentar amat? Jangan salah dulu, meskipun hanya satu
menit jika kamu kerjakan setiap harinya atau secara rutin, akan tertanam di diri kamu yaitu
sifat Konsisten, Karna konsisten ini adalah salah satu sifat orang sukses.

Saat kamu mengerjakan secara konsisten, apa yang kamu kerjakan, kamu akan menjadi
ahli bahkan profesional yang pada akhirnya bisa menghantarkanmu pada kesuksesan yang
kamu mau, karna semua butuh proses, tidak ada yang instan. Mie instan aja dimasak dulu.

Secara high definition dari prinsip ini yaitu perubahan hidup ini bisa di capai secara
perlahan dan dengan kebijaksanaan. Jangan lagi malas-malasan dan berharap bansos akan
datang ya.

“Jangan Bicara Hal Kesuksesan

Jika Mandi Saja Kamu Masih Malas”

(Anggie Rezzy)
Memberi Dan Menerima

“Dan Mereka Mengutamakan Orang Lain di Atas Diri Mereka Sendiri,

Sekalipun Diri Mereka Sendiri Membutuhkannya”

(QS. Al-Hasyr : 9)

Sebuah aksi akan menimbulkan reaksi. Prinsip memberi akan mendapatkan sesuatu.
Salah satunya adalah energi keyakinan. Inilah hukum kekekalan energi, bahwa energi yang di
berikan tidak akan hilang. Dalam surah Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah berfirman, “Maka barang
siapa yang melakukan kebaikan sebesar biji zarah-pun, ia pasti akan melihat balasannya, dan
barang siapa yang melakukan kejahatan sekecil biji zarah-pun, ia pasti akan menerima
balasannya pula.”

Rahasia hidup penuh dengan kecukupan adalah dengan memberi apa yang bermanfaat
pada orang lain. Manusia yang memiliki sanubari kedermawanan menyatakan bahwa, kita akan
bahagia karena kita melakukan tindakan tertentu yang membuat orang lain menjadi lebih baik
dan bahagia. Keyakinan yang begitu besar mengiring semangat manusia ini menuju tindakan
yang tiada henti untuk selalu berbuat baik.

L. Ron Hubbard, seorang pengarang yang sangat di akui dan sangat berpengaruh
sepanjang masa, menyatakan, “Saya senang menolong orang lain, dan menganggapnya sebagai
kesenangan terbesar dalam hidup, untuk melihat seseorang yang membesarkan dirinya sendiri
dari bayang-bayang yang menggelapkan hatinya.”

Memberi, memberikan rasa bahwa kita telah menjadi manusia yang berguna, rasa dengan
hubungan erat bersama orang lain bahwa hidup kita berarti. Memberi menimbulkan
kebahagiaan, kebanggaan, dan meningkatkan harga diri yang nilainya jauh lebih berharga dari
materi, ketenaran, pengakuan atau pencapaian. Jika semua orang memiliki semangat memberi,
melakukan sesuatu yang berarti buat orang lain di sekitarnya, bukan hanya orang yang lain yang
akan di untungkan, melainkan juga diri sendiri dan masyarakat luas, seakan tertular virus baik
yaitu, semangat untuk memberi dan menebarkan kebaikan.

Ada hukum alam, yang berlaku bagi semua makhluk hidup. Bahwa ada harga yang harus
di bayar bagi setiap kehidupan, tanpa membayar harga tersebut maka tidak ada yang dapat
diraih. Yaitu kita perlu meningkatkan kualitas hidup diri kita sendiri dan orang lain secara
konsisten, sehingga merasakan bahwa kehidupan kita sangat penting.

Orang yang hanya menerima tanpa mau memberi yang didorong oleh nafsu memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memedulikan akibatnya pada orang lain, merupakan
orang yang pandangannya sangat sempit. Orang-orang yang berpandangan seperti ini
menggunakan sumber daya yang dia punya guna untuk mempertahankan anggaran mereka.
Bahkan mereka tidak ragu walaupun caranya dengan menindas orang lain, merebut hak orang
lain dan bahkan tidak memedulikan kehidupan orang lain. Mereka mencoba melindungi apa
yang telah mereka peroleh, dan tidak sedikit-pun merasa puas, sehingga mereka akan selalu
memilih menerima daripada mau memberi.

Allah berfirman, “Dan berinfaklah dari rezeki yang kami berikan kepada kalian.” Memberi
tidak selalu halnya dengan harta benda. Di samping dengan harta benda, memberi juga bisa
dengan ide, solusi, tenaga, pikiran, dan pelayanan sebagainya yang sesuai dengan potensi kita.
Oleh karena anugerah dan rezeki dari Allah begitu banyak macamnya, seperti kesehatan dan
ilmu pengetahuan, alangkah sangat indahnya kita bisa memberi harta, ilmu, dan tenaga
sekaligus.’

Penelitian pernah membuktikan bahwa orang-orang yang melakukan tugas-tugas


sukarela paling sedikit satu kali seminggu, lebih tentram hidupnya di banding mereka yang tidak
melakukannya. Perbandingan ini menunjukkan bahwa melakukan sesuatu untuk orang lain
memberikan manfaat yang luar biasa pada kesehatan dan pikiran, kesimpulannya, ketika kita
memberi pada orang lain, sebenarnya kita telah memberi pada diri kita sendiri.

Kehidupan yang sangat terbaik yaitu seperti yang di katakan Rasulullah bahwa manusia
yang terbaik adalah mereka yang berguna bagi orang lain. Rasulullah juga pernah bersabda
“Allah tidak mengangkat nabi Ibrahim sebagai khalifah, kecuali karena suka memberi makanan
pada orang, menyebarkan salam, dan salat malam di waktu orang-orang sedang tidur.”

Setiap hal kebaikan yang kamu berikan pasti akan di balas oleh Allah. Jika kamu ingin
kaya, perbanyaklah berinfak. Jika kamu ingin bahagia, perbanyaklah membuat orang lain
bahagia. Jika kamu ingin kehidupan yang damai, perbanyaknya menebar salam. Jika kamu ingin
kehidupan yang berkecukupan, perbanyaklah memberi.

Banyak orang yang kuat. Banyak orang yang pintar. Banyak orang yang kaya. Bahkan
ada juga yang memiliki ketiga-tiganya. Mereka tidak akan dikenang oleh dunia, sampai mereka
memberikan kekuatan, kepintaran, dan kekayaan itu pada dunia. Yang panen hanya dia yang
menanam. Dengan demikian kita telah mengetahui satu karakter dunia, yaitu memberi dulu
baru menerima. Apapun yang kamu ingin capai, maka memberilah dahulu.

Ingat..! memberilah dahulu bukan menerima dahulu.,. Wokeh..?

“Orang Tidak Dikenang Karena Apa Yang Ia Miliki.

Ia Dikenang Karena Apa Yang Ia Berikan.

Tetaplah Berbuat Baik

Meski Tampangmu Mencurigakan”


(Wahyudi)
Mengenal Jati Diri

“Siapa Yang Mengenal Dirinya, Akan Mengenal Tuhannya”

(HR. Imam Ja’far as shidiq dari Ali r.a)

Mengenal jati diri adalah perjalanan yang harus di tempuh setiap orang. Dengan
mengenal diri sendiri kamu bisa mengenal kebahagiaan apa yang ingin kamu ciptakan.

Namun sekarang banyak sekali orang merasa bingung dengan dirinya dan tidak tahu
bakat atau potensi dirinya apa, terutama remaja yang rentang umurnya 17-25 tahun. Apakah
kamu termasuk salah satunya?. Apakah kamu merasa kamu merasa tidak mempunyai bakat?.
Saya akan jawab langsung. Setiap manusia pasti memiliki bakat dan naluri yang telah di
anugerahkan Allah kepada diri setiap insan sejak masih kecil. Tergantung kamu mau mengasah
bakat tersebut atau tidak.

Kadang kita juga melihat dan menilai diri sendiri terlalu buruk, itu karna kecendrungan
kita untuk lebih sering mengingat pengalaman atau informasi yang sifatnya negatif. Kita sering
merasa takut ketika ingin terjun untuk mencoba hal baru. Kadang juga merasa tidak percaya diri
atau merasa pesimis. Akhirnya kita beranggapan “sepertinya aku tidak cocok untuk hal atau
bidang ini”, bahkan sebelum menggelutinya.

Kalau saya berikan pertanyaan, apa saja kelebihan kamu?, Pasti akan sangat sedikit
jawabannya. Tapi kalau saya berikan pertanyaan sebaliknya, apa saja kekurangan kamu?, pasti
akan ada banyak jawaban. Karna itu mengenal diri sendiri itu sangat perlu, mengenal apa yang
kamu suka, dan mengenal apa yang kamu bisa.

Faktor penyebab yang menjadi kita tidak mengenal kemampuan atau bakat yang dimiliki,
yaitu karna kita terlalu sibuk bekerja atau terlalu asyik di media sosial. Banyaknya orang yang
menghabiskan waktu tanpa tujuan, karna kebiasaan akan hal yang kurang bermanfaat yang
tanpa di sadari membuat ketagihan.

Cobalah kurangi hal yang rasanya tidak menimbulkan manfaat untuk diri sendiri,
berhentilah meratapi hal yang tidak sesuai ekspentasi, ubahlah hal itu menjadi umunisi karna
masih ada banyak hal dalam hidup yang bisa di lakukan dan di apresiasi.

Mencintai diri sendiri adalah kemampuan yang kerap dikesampingkan oleh kita sebagai
manusia. Padahal, sejatinya sebelum kamu mencintai orang lain kamu harus lebih dulu
mencintai diri sendiri. Sesungguhnya rasa cinta yang berasal dari dirimu itulah yang mampu
menghadirkan cinta di sekelilingmu dengan sederhana.

Semakin kamu mengenali dirimu, kamu tidak lagi berniat ikut-ikutan, terlebih iri dengan
kehidupan orang lain. Kamu telah memahami bahwa tidak semua yang orang capai juga adalah
hal yang ingin kamu capai. Orang yang telah menemukan jati diri justru tumbuh menjadi pribadi
dewasa dan bijak mengatasi apa pun dalam hidup. Ambillah waktu sejenak mengevaluasi diri
kamu dan tanyakan pada diri kamu kemudian putuskan dan lakukan apa yang bisa membuat
kamu merasa nyaman dan biasa hidup lebih berarti.

Pergunakanlah waktu dengan maksimal agar tidak menyesal nantinya. Hidup bukan
hanya sekedar scroling dan posting, tapi ada begitu banyak hal bermanfaat dan jauh lebih
penting. Pilihlah hal yang positif yang menjadikan kamu lebih produktif.

Saat kamu telah menemukan jati diri, segala sesuatu yang kamu lakukan akan berfokus
pada tujuan yang jelas. Rasa malas dan bosan pun tidak akan berhasil membuatmu kehilangan
motivasi setiap harinya. penilaian ataupun penerimaan orang lain tidak lagi menjadi fokus
perhatianmu. Jati diri membuatmu memahami kualitas yang kamu miliki sehingga kamu tidak
lagi perlu menunggu pengakuan orang sekitar dulu, demi meningkatkan kepercayaan diri.

“Jangan Biarkan Hidup Orang Lain Jadi Tolak Ukur,

Yang Bisa Membuat Kamu Jadi Insecure,

Karna Allah Sudah Menciptakan Kamu Dengan

Versi Terbaik Menurutnya”

(Doli Yarselina)
Percaya Diri

“Mukmin Yang Kuat Lebih Baik Dan Lebih Dicintai Oleh Allah Daripada Mukmin Yang Lemah”
(HR. Muslim)

Pasti kamu semua pernah mengalami yang namanya kurang percaya diri baik saat ingin
berbicara di depan banyak orang, maupun saat kamu melihat orang lain yang memiliki berbagai
macam pencapaian. Seketika rasa percaya diri di awal yang sudah kamu bangun pun hilang
tatkala kamu berada di situasi seperti itu.

Kepercayaan diri adalah sikap pada diri seseorang yang mampu untuk menerima
kenyataan, berpikir positif, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala yang diinginkan.

Dampak yang akan timbul dari hilangnya kepercayaan diri pun beragam mulai dari selalu
minder ketika ingin berpendapat, rasa malu yang semakin erat dengan dirimu,
selalu overthinking  setiap memulai sesuatu, dan masih banyak lagi dampak yang akan timbul
dari hilangnya kepercayaan diri dalam diri.

Membanding-bandingkan diri dengan orang lain baik di media sosial maupun di dunia
nyata juga merupakan salah satu gejala yang bisa menyebabkan kurangnya rasa percaya diri
yang kamu miliki. Sehingga kamu merasa insinyur eh insecure.

Banyak orang yang bilang “PD aja kalii” tapi bagaimana caranya?. Kalau kamu terlalu jadi
orang yang pemalu, itu pasti akan menghambat langkah hidup kamu. Saya akan memberikan
cara untuk meningkatkan kepercayaan diri pada diri kamu.

Pertama kamu harus mengenali diri sendiri.

Mengenali dan memahami diri kamu bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada
pada diri kamu sehingga cepat atau lambat kamu akan paham akan karakteristik dirimu. Proses
yang terpenting dalam mengenal diri sendiri adalah kamu jujur dan menerima akan semua fakta
tentang dirimu, baik atau buruknya.

Kedua berhenti membanding-bandingkan diri.

Ini biasanya yang menjadi penyebab utama mengapa seseorang bisa mengalami
kurangnya rasa percaya diri atau bisa dibilang minder, akibat selalu membanding-bandingkan
diri dengan orang lain baik itu pencapaian ataupun kebahagiaan yang biasa ditemukan di media
sosial. Hal yang perlu kamu ingat adalah setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk
mencapai segala tujuannya dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain hanya akan
membuang-buang waktumu untuk meraih segala tujuanmu.

Ketiga pengetahuan dan wawasan.


Memperluas pengetahuan dan wawasan ini bisa kamu lakukan dengan banyak
mengkonsumsi hal-hal bermanfaat seperti membaca buku ataupun menonton video-video
inspiratif di Youtube

Keempat perluas koneksi.

Memiliki koneksi atau teman yang banyak ditambah mendukung segala hal baik yang
ingin kamu lakukan akan memudahkanmu untuk semakin meningkatkan rasa percaya dirimu
karena dukungan merekalah yang akan mengangkatmu ketika rasa minder dan kurang percaya
dirimu muncul.

Kelima merawat diri.

Tidak bisa dipungkiri bahwa fisik bukan satu-satunya tetapi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Merawat fisikmu mulai dari saat ini dengan
cara berolahraga, mengatur pola makan, dan memaksimalkan waktu istirahatmu agar
kedepannya kamu bisa mendapat fisik yang ideal sehingga kedepannya kepercayaan diri dapat
meningkat.

Uchiha Itachi dalam anime Naruto pernah bertutur, “Mereka yang bisa memaafkan diri mereka
sendiri dan menerima apa adanya diri mereka. Mereka adalah orang yang kuat.”

Ada kalanya, di saat kamu sudah mengubah diri kamu ke arah yang lebih baik, ada
saja orang-orang yang tidak suka pada niat baik kamu. Mereka akan berusaha membuat kamu
semakin minder pada diri sendiri. Jangan hiraukan orang-orang yang berusaha menjatuhkan
kamu. Tetaplah fokus pada tujuan kamu dan tetap fokus berkarya dalam membangun rasa
kepercayaan diri kamu. Menjadi diri sendiri di dunia yang terus-menerus berusaha menjadikan
sesuatu yang lain adalah milik terbesar.

“Pujian Dan Tepuk Tangan Mereka Adalah Apresiasi Yang Zohir,

Tapi Kamu Tidak Bisa Lari Dari Sudut Pandang Mana Mereka Melihatmu,

Yang Tangannya Menari Tapi Hatinya Iri ”

(Bismi Maifina)
Rendah Hati

"Dan Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang Ialah Orang-orang Yang Berjalan Di Atas
Bumi Dengan Rendah Hati Dan Apabila Orang-orang Jahil Menyapa Mereka, Mereka
Mengucapkan Kata-kata (Yang Mengandung) Keselamatan.”

(QS. Al-Furqon : 63)

Rendah hati adalah sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, rendah hati juga
dapat di artikan sebagai tidak menyombongkan kemampuan diri, atau hal yang melekat pada
badan. Sikap rendah hati juga dikenal dalam istilah arab yaitu Tawadhu dan di dalam istilah
bahasa Ingris yaitu Humble.

Rasa rendah hati menjadikan seseorang untuk melihat dunia dan sekelilingnya dan
belajar bahwa keterbatasan yang di miliki dapat melengkapi satu sama lain. Rendah hati yang
sehat memberi kita perasaan bahwa kita tidak lain adalah seorang pemeran dalam drama
kehidupan yang tidak membutakan kita pada prestasi orang lain.

Sifat itu membuat kita sadar akan besarnya anugerah yang di berikan oleh Allah kepada
setiap insan itu berbeda dan luar biasa. Maka tidaklah di tumbuh-kan sifat sombong atau
angkuh terhadap suatu ilmu yang kita miliki karna tiap orang juga memiliki ilmu yang dia
kuasai.

Rendah hati membawa kita melampaui isolasi yang dibuat oleh ego kita sendiri, sehingga
ini menaikkan motivasi yang lebih tinggi dalam zona positif. Orang-orang yang berpikir bahwa
diri mereka adalah anugerah Allah bagi dunia dan merasa paling tahu lebih banyak daripada
siapa pun, hanya punya sedikit motivasi untuk mendengarkan atau belajar dari orang lain. hati
yang dibelenggu oleh rasa sombong menciptakan keangkuhan di dalam diri yang membuat sudut
pikiran sempit pada dirinya sendiri.

Tidak adanya kerendahan hati tentunya menyebabkan kebanggaan diri dan arogansi yang
berlebihan. Memunculkan gaya kepemimpinan yang mendominasi atau bermegah-megah bisa
berdampak akan menurunnya semangat sehingga orang lain merasa dirinya kecil. Padahal
kesetaraan manusia pada dasarnya sama, namun manusia sendirilah yang menciptakan kasta-
kasta di kehidupan mereka.

Rendah hati yang di ciptakan pada diri haruslah bersifat wajar, atau dalam tingkat yang
tidak terlalu ekstrem. karna rendah hati sangat berpengaruh pada spiritual manusia.
Kerendahan hati yang berlebihan bisa menyebabkan keraguan pada diri sendiri, kepercayaan diri
yang rendah, ke tidak tegasan, atau bahkan rasa malu. Rendah hati yang berlebihan bisa
membuat kita mengalah pada saat seharusnya kita melawan. Kerendahan hati yang sehat selalu
di dukung oleh penghormatan kepada diri sendiri, dan harga diri yang sehat.
Dengan demikian rendah hati bukan berarti kita diam saja ketika orang lain berlaku tidak
wajar pada kita. Kalau orang lain menampar pipi kiri kita, rendah hati bukan malah memberikan
pipi kanan kita sekalian. Inilah makna bahwa rendah hati itu tidak boleh berlebihan. Rendah
hati bukanlah sifat lemah, tapi sifat kuat yang dinaungi oleh ke tidak sombongan dalam diri.

Harus ada keseimbangan antara menghormati orang lain dengan menghormati atau
menjaga martabat diri sendiri. Islam tidak membolehkan kita membantu orang lain, termasuk
menghormati orang lain, bersamaan dengan itu, kita merendahkan diri sendiri. Tidak selayaknya
kita terlalu berbangga bangga akan diri dan tidak juga baik terlalu rendah diri.

Pada dasarnya rendah hati dengan rendah diri itu berbeda, rendah hati adalah sikap
yang tidak menyombongkan kelebihan diri, sedangkan rendah diri adalah sikap yang tidak
menghargai anugerah di dalam diri.

Ketika orang lain memujinya, orang yang rendah hati akan berkata pada hatinya, “ya
Allah, ampunilah atas apa yang tidak mereka ketahui tentang diriku. Jangan engkau hukum aku
atas apa yang mereka kira”. Sebaliknya, ketika orang lain mencercanya, menjeleknya,
menghinanya, orang yang rendah hati selalu mengucap “salam”.
Berani Berkata Tidak

"Ketenangan Berasal Dari Kemampuan Untuk Mengatakan “Ya” Terhadap Keberadaan.


Keberanian Berasal Dari Kemampuan Untuk Mengatakan “Tidak” Pada Pilihan Salah Yang
Dibuat Oleh Orang Lain"

(Ayn Rand)

Menurut Damon Zahariades, kalau kita sering berkata "iya" terhadap apa pun dan di
setiap kondisi, akibatnya adalah kita dapat membuang waktu produktif kita. Tidak ada yang
salah dengan penolakan, tidak semua keinginan orang lain harus mampu kita wujudkan.
Terkadang harus mengutamakan diri sendiri dibandingkan orang lain, bukan berarti harus
bersikap egois, namun berani berkata “tidak’’ merupakan salah satu bentuk dalam menjaga dan
mencintai diri sendiri.

Semua orang pasti memiliki target pencapaian. Tidak ada yang salah untuk
memperjuangkan hal tersebut. Ketika seseorang meminta kita berkorban, bahkan menghambat
target pencapaian, kita berhak untuk menolaknya. Dengan berkata "tidak", kita sudah
berkonsentrasi pada hal yang benar-benar penting.

Karna sifat orang yang sukses yaitu bukan karena dia selalu berkata ‘‘ya’’, tapi dia tahu
apa yang terbaik untuknya, sehingga jika hal tersebut memang tidak baik, dia dengan berani
berkata “tidak’’.

Buatlah batasan. Setiap orang hendaknya memiliki batasan atau yang sering disebut
dengan “boundaries”, sehingga orang lain, akan lebih menghormati privasi tanpa mencampuri
urusan lebih dalam. Ketika sudah memiliki “personal boundaries” maka akan lebih mudah untuk
menunjukkan kepada orang lain perilaku yang dapat terima atau tak dapat diterima.

Berlatih untuk tenang dan ramah saat berbicara. Sering kali merasa tidak enak untuk
mengatakan ‘‘tidak’’ atau menolak permintaan orang lain. Namun dengan cara berkomunikasi
yang baik, lawan bicara pasti akan mengerti dan tidak terluka perasaannya. Hal itu bisa dimulai
dengan nada suara yang tenang, senyuman dan pujian terlebih dahulu sebelum memulai
pembicaraan. Sebagai contoh “Wah kelihatannya seru sekali, tapi aku sedang ada kesibukan lain
jadi maaf banget aku tidak bisa ikut bergabung, mungkin lain kali ya”.

Kita perlu menekankan di pikiran kita bahwa tiap orang menghargai hal-hal yang sulit
dicapai. Jika teman-teman kita tahu bahwa kita Tidak dengan bebas memberikan waktu kita,
mereka akan lebih menghargai waktu kita, daripada kita hanya mengatakan ‘‘ya’’ untuk setiap
permintaan.
Hindari kalimat agresif yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Tidak semua penolakan
dilakukan dengan kata-kata yang kasar dan negatif.

Berani menyampaikan pendapat Perlu kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat


kepada orang lain, terkadang takut terjadi perbedaan pendapat dan adanya konflik yang akan
timbul. Padahal beda pendapat itu hal yang wajar dan lumrah terjadi. Hendaknya tidak
memaksakan pendapat meskipun yakin bahwa pendapat itu benar.

Jika sudah mempelajari cara-cara di atas untuk bersikap asertif, maka perlahan akan
memiliki kemampuan dalam mengungkapkan perasaan dan pendapat tanpa menyakiti hati orang
lain. Asertif selalu mengedepankan ‘’win-win solution’’ artinya tidak ada pihak yang merasa
disakiti atau terluka perasaannya. Oleh sebab itu asertif berbeda dengan agresif. Agresif lebih
mengutamakan ‘‘win lose solution’’, agresif cenderung memaksakan kehendak kepada orang lain
dan tidak memedulikan perasaan orang lain.

Singkatnya manfaat jika kita berani berkata "tidak", kita bisa menjadi lebih produktif dan
bisa mengatur waktu dengan lebih baik.

Ada 2 poin yang akan timbul dalam sanubari jika kita berani berkata “tidak’’ yaitu :

 Dengan berkata "tidak" dengan lantang tanpa beban, kita bisa lebih jujur dan percaya
terhadap keinginan diri sendiri, jadi kita melakukan apa yang ingin dilakukan, dan
jangan lakukan apa yang tidak ingin kita lakukan.
 Kalau kita bisa dengan tenang berkata "tidak" kepada orang-orang di sekitar kita, maka
hubungan kita bilang lebih positif dan baik, karena dibangun dengan kejujuran.

Mereka yang sepanjang waktu memaksa kita untuk berkata "ya" bukanlah sosok yang tepat
untuk kita bantu keinginannya. Kita semua pasti pernah merasakan hanya dimanfaatkan dan
akhirnya menyisakan penyesalan dan amarah.

Cobalah katakan "tidak" untuk hal-hal berisiko yang membuat kita tidak bahagia dan
nantinya hanya akan menyiksa diri sendiri.

Saat terlalu banyak berkata "ya" pada permintaan orang lain, kita bisa saja tidak akan
dipercayai lagi oleh orang lain karena tidak maksimal dalam menjalani sesuatu. Oleh karena itu,
kita mesti memprioritaskan sesuatu agar tidak ada tumpang tindih dalam kegiatan yang kita
jalani. Beranikan diri untuk mengatakan “tidak”. Berani menghadapi kebenaran. Lakukan hal
yang benar karena itu benar. Ini adalah kunci ajaib untuk menjalani hidupmu dengan integritas.
Senyum Walau Kecewa

“Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan”

(QS. Al-Insyirah : 6)

Di kehidupan ini tentu saja tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan kecewa.
Perasaan kecewa itu alamiah, datang ketika harapan yang di inginkan tidak sesuai dengan yang
di inginkan.

Hidup memang tidak mudah, tapi jangan kamu membuat susah dengan berkeluh kesah,
karna dengan keluh kesah itu akan memberikan dampak buruk juga pada lingkungan
sekitarmu. Tentu kamu tidak bisa mengendalikan segala hal yang ada di kehidupanmu, tapi
kamu bisa mengendalikan hati dan sikapmu.

Bagaimana tidak berkeluh kesah saat kecewa?. Caranya yaitu dengan Smile, ya dengan
tersenyum, karna dengan kamu tersenyum kamu akan melihat hal yang ajaib, kamu akan
melihat bagaimana bantuan Allah itu datang.

Apa pun yang kamu lakukan tidak akan pernah sia-sia. Meski itu adalah sebuah
senyuman yang tetap kamu berikan kepada orang lain, maka senyumanmu itu tidak akan
pernah sia-sia. Apalagi saat kamu dalam keadaan sedih dan terluka, maka sebisa mungkin kamu
harus tetap bisa tersenyum.

Bukan hanya untuk menutupi lukamu agar tidak terlihat oleh orang lain. Akan tetapi
untuk kebaikanmu sendiri, dan tetaplah memaafkan ketika orang lain membuatmu kecewa.
Karena dengan memaafkan hatimu akan lebih tenang dan merasa bahagia dari pada dia yang
membuatmu kecewa.

Meskipun senyummu tidak mengurangi rasa sakitmu setidaknya kamu memiliki


kekuatan dan kepercayaan diri dari dalam dirimu. Karena saat kamu tersenyum kamu akan
membuat dirimu tenang dan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja meski hatimu sedang
terluka.

Dan dengan tersenyum sudah menunjukkan bahwa hatimu cukup tangguh. Karena tidak
mengumbar rasa sakitmu. Tidak menunjukkan kepada semua orang bahwa kamu sedih. Karena
dengan tersenyum orang lain akan menganggapmu baik-baik saja.

Mungkin saja hidup memberi kamu berbagai alasan untuk bersedih, tapi ingat bahwa
hidup juga memiliki berjuta alasan untuk tersenyum.

Bukan hanya tetap tersenyum saat terluka, akan tetapi tetaplah memaafkan meski kamu
dikecewakan oleh orang lain. Milikilah hati yang tidak pernah mendendam terhadap orang yang
sudah membuatmu kecewa.
Kamu akan merasakan kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan. Karena kamu
memiliki hati yang akan selalu memaafkan kesalahan orang lain kepadamu. Kamu memiliki
senyum yang begitu tulus meski hatimu sedang terluka.

Dengan hati yang mampu memaafkan dan tidak mendendam. Maka kebahagiaan berhak
kamu dapatkan. Karena janji Allah itu nyata dan benar adanya, jadi kamu pasti akan
mendapatkan kebahagiaan, sebagai balasan dari kebaikan yang sudah kamu lakukan.

Jadi tersenyumlah walau hati sedang terluka karna kecewa, tersenyumlah walau yang
ada di tanganmu tidak seberapa tersenyumlah walau tidak semua orang tahu derita di hatimu.
Berikan senyuman terbaik pada orang di sekitarmu, sekali lagi tersenyumlah dan biarkan dunia
tersenyum kepadamu.

Setiap nafasmu adalah anugerah dan setiap senyum dalam kecewamu adalah keajaiban.
Masalah pasti adalah solusinya, yakinlah pada pertolongan Allah, karna Allah sering kali menguji
hambanya, ketahuilah ujian yang di berikan Allah itu adalah tanda sayangnya.

Jadi tidak ada alasan untuk tidak tersenyum, bersyukurlah dengan banyaknya rahmat
yang telah di anugerahkan Allah kepadamu.

“Jika Sesuatu Terjadi Tidak Sesuai Dengan Rencanamu,

Allah Sedang Mengingatkanmu Bahwa Hidup Tidak Dalam Kendalimu”

(Wulan Elisa)
Jangan Ambil Pusing

“Setulus Apa-pun Kepercayaan dan Kebaikanmu Pada Orang Lain,

Akan Selalu Ada Orang Yang mempercayai Fitnah

Dan Melupakan Kebaikanmu”

(Mario Teguh)

Ada dua alasan kita cenderung ambil pusing tentang apa yang orang lain pikirkan: satu,
karena kita tidak ingin menjadi orang jahat, dan dua, karena kita tidak ingin terlihat seperti
orang jahat.

Tentu saja, kita harus peduli tentang pikiran orang lain karena itu terkait dengan
perasaan mereka. Namun, Pasti kita tahu persis kapan akan menyinggung perasaan seseorang,
dan jangan menjadi orang yang menyebalkan. Terlepas dari itu, Jangan pula kita mengorbankan
perasaan.

Kalau kita memikirkannya, hidup adalah serangkaian pilihan ya atau tidak, ambil pusing
atau menahan diri untuk tidak ambil pusing. Jika kita terus berada di luar jalur kita saat ini,
pada penghujung hari, minggu atau bulan, kita terpaksa menguras cadangan kepedulian kita
sampai ke paling dasar –saat kita sadar bahwa semua yang kita berikan manfaat bagi semua
orang kecuali kita.

Berhentilah langsung mengiyakan sesuatu untuk menyenangkan orang lain dan sebagai
gantinya luangkan waktu untuk mempertanyakan tidak hanya apakah kita harus peduli pada
masalah yang ada di depan kita, tapi juga apakah masalah itu layak mendapatkan waktu, energi,
atau uang kita dan ada dalam daftar Anggaran Tidak Ambil Pusing.

Pikirkan saja betapa akan jauh lebih baiknya hidup kita jika kita bisa mengatakan ‘tidak’
untuk hal-hal yang bukan urusan kita dan memiliki lebih banyak waktu, energi serta uang
untuk mengatakan ‘ya’ pada hal-hal yang memang urusan kita.

Hanya setelah dengan jujur menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita bisa


mengalokasikan sikap peduli kepada orang-orang dan hal-hal, tugas dan peristiwa, gagasan dan
pencarian yang paling tidak membebani kita serta pada gilirannya, menyediakan kapasitas
terbesar untuk kebahagiaan.

Mungkin kedengarannya mementingkan diri sendiri dan memang begitu. Namun, ini
menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang di sekitar kita. Kita akan berhenti
mencemaskan semua hal yang harus kita lakukan dan mulai berfokus pada hal-hal yang ingin
kita lakukan. Kita akan lebih bahagia dan lebih cerdas dalam pekerjaan. Kita bisa beristirahat
dengan lebih baik dan lebih menyenangkan di antara teman-teman. Kita mungkin menghabiskan
lebih banyak waktu bersama keluarga atau mungkin lebih sedikit, tapi menjadikan momen itu
lebih berharga.

KIta menyukai teman-teman kita. Itu sebabnya mereka menjadi teman-teman kita.
Namun, semua hubungan bisa menjadi rumit, dan kadang ada teman yang menyebalkan atau
mungkin kita yang membuat mereka sebal. Dan ini tepatnya mengapa penting mengembangkan
strategi internal untuk tidak ambil pusing ketika terjadi konflik yang bisa membuat semua orang
tegang, bahkan merusak persahabatan.

Masalahnya, orang lain menyumbang banyak hal yang menjadi beban dalam kandang
mental kita. Sebagian hanya tersimpan sementara. Namun, ada yang sampai tertutup debu di
bagian belakang kandang selama bertahun-tahu. Pertanyaan sejatinya adalah bagaimana
masalah-masalah itu sampai bisa masuk ke sana.

Dalam upaya agar kita tidak terganggu oleh teman, kenalan atau bahkan orang asing,
kita perlu menetapkan pagar di sekeliling kandang kita. Punya Pendirian itu penting Broo.

Ketika saya kecil sampai beranjak pada umur belasan, saya sangat gemar mencari susah,
boleh jadi kita semua juga begitu. Dulu saya juga beranggapan kalau saya ini adalah orang yang
perfeksionis dan bisa mengerjakan banyak hal, saya mengerjakan sejumlah tugas dan mencoba
menyelesaikan sesuatu yang orang lain anggap sulit, serta melaksanakan ujian-ujian, hanya
untuk membuktikan bahwa diri ini layak dihormati, dikagumi dan di puji oleh orang di sekitar
saya, terutama teman-teman dan keluarga, bahkan orang yang saya kenal hanya sepintas. Saya
juga bergaul dengan orang-orang yang tidak saya sukai hanya supaya terlihat ramah. Saya
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kadang sangat merepotkan bagi saya sampai menguras
batin sendiri. Huff.. saya sudah banyak mencari susah.

Saya sendiri tidak menyesali hal-hal tersebut, bahkan saya bersyukur karna telah
melaluinya, dengan itu saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Karna dengan
pengalaman itu saya dapat membagikan tulisan “jangan ambil Pusing” ini kepada para pembaca.
Semoga kita semua tetap menjadi pribadi yang baik dan gemar membantu sesama. Ingat jangan
kita mengorbankan hal yang sangat berharga bagi kita hanya karena pujian manusia yang
sementara.
Dewasa Dengan Masalah

“Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya”

(QS. Al-Baqarah : 286)

Setiap yang hidup pasti memiliki masalah karna masalah adalah tanda kehidupan. Jika
kita mengamati dengan teliti ternyata masalah dapat memberikan dampak positif kepada hidup
kita dan justru masalah dapat memberikan peluang pada hidup kita untuk bersikap dewasa
yang nantinya akan menghantarkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Ngak percaya? Coba deh
kumpulin masalah sebanyak banyaknya, terus rasain. he.he.he bercanda kok.

Dewasa itu bukan berapa umurnya tetapi seberapa bisa ia mengontrol, mengendalikan
dan bertanggung jawab atas dirinya, intinya dewasa itu tersimpan pada pola pikirnya. Tetapi
ternyata bersikap dewasa itu Sangatlah sulit, tidak ada standar pasti mengenai kedewasaan,
yang pasti usia bukanlah acuan menandakan kedewasaan seseorang. Mantan Timnas Indonesia
yaitu Bambang pamungkas pernah menuturkan “Beranjak tua itu pasti, tetapi dewasa, bijaksana
dan berprestasi itu pilihan”.

Saya pun juga belum yakin apakah saya telah benar-benar dewasa atau masih belum
dewasa, meski telah berusia kepala dua, tapi saya juga masih menyukai hal-hal yang disukai
anak-anak, membicarakan hal yang sepele dan menonton anime atau kartun. Ya itulah saya.

Jadi dewasa itu adalah proses bukan hasil.

Kita memandang atau menilai orang yang bersikap dewasa dengan ciri-ciri seperti mau
mengalah, bersikap tenang pengertian atau memiliki konsep pemikiran yang terarah. Sebaliknya
orang yang tidak atau yang belum dewasa memiliki ciri-ciri egois, mudah marah, tidak pedulian
dan mau menang sendiri. Padangan yang demikian tidaklah salah tergantung pada masalahnya.
Yang paling mudah kita menilainya yaitu dengan kita memperhatikan bagaimana berbicara,
karna orang menyampaikan topik pembicaraannya sesuai dengan isi kepalanya, melalui konteks
tentang hal apa yang di bicarakan kita bisa menilai bobot dari kedewasaan seseorang.

Sebenarnya masalah adalah ujian pendewasaan tidak ada alasan untuk menyalahkan
orang lain terhadap hidup kita. Jadi supaya terciptanya hidup dengan versi terbaik diri kita
sendiri maka kita Musti ikhlas menerima masalah dan belajar dari permasalahan yang ada, serta
selalu berprasangka baik kepada sang pencipta karna sejatinya kamu punya kendali penuh
untuk melihat dari sisi baik atau sisi buruk.

Berserah diri kepada Allah dan menjalani masalah tanpa menyalah-nyalahkan, karna
pada dasarnya baik itu masalah atau cobaan yang timbul pada diri kita, adalah ujian proses
pendewasaan, serta menjadikan kita pribadi yang kuat dan dewasa dengan masalah nantinya.
Tanggapan dan tindakan kita terhadap suatu masalah adalah pilihan kita, dan di setiap
apa yang kita lakukan pasti akan menimbulkan reaksi positif dan negatif, tergantung kita
menghadapnya ke arah mana, karna pasti orang yang berpikiran dewasa akan segera menindak
suatu hal yang memang penting bagi dirinya, dan sebaliknya jika suatu hal itu tidak penting
atau tidak ada manfaatnya maka orang yang telah dewasa tersebut pasti akan buta terhadap hal
yang tidak penting bagi dirinya, dan tuli terhadap omongan orang yang hanya bersuara tanpa
fakta.

Masalah mengajarkan bahwa hidup tak harus sesuai dengan keinginan, karna Allah
mengatakan “boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah 216)

Jika Allah mewajibkan sesuatu dan sesuatu itu tidak kamu suka, tanamkanlah
optimisme bahwa dalam sesuatu yang wajib itu terdapat banyak kebaikan. Ia sangat baik
bagimu. Demikian pula ketetapan atau takdir Allah. Jika suatu takdir tidak kamu sukai,
tanamkanlah optimisme bahwa boleh jadi ia sangat baik bagimu.

Dengan tetap berpikiran baik terhadap suatu hal, maka kamu bisa mengambil hikmah
dari hal tersebut, dan kamu bisa menjadi lebih tahu dan paham apa yang akan kamu lakukan
selanjutnya jika hal yang sama datang padamu. Tapi kamu tidak akan memperoleh apa-apa jika
kamu berpikiran negatif, karna pikiran menentukan tindakan.

Jadi ketika kita menghadapi masalah, senjata yang ampuh yang dapat kita pakai adalah
dengan berpikir positif, selalu Husnuzon dan tidak panik, tidak menyesal dan tidak mudah
kecewa. Tidak ada kesulitan yang abadi di dunia ini semuanya ada jalan keluarnya. Jadi kalo
kamu Cuma di putusin pacar jangan berpikir bahwa dunia ini telah berakhir ya. He.he.he.

“Masalah Tidak Akan Menjadi Masalah,

Selama Tidak Ada Yang Mempermasalahkannya”

(Wahyudi)
Mandiri Tidak Harus Sendiri

“Tangan Di Atas Lebih Baik Daripada Tangan Di Bawah.

Memukul Kayu Bakar Lebih Baik Daripada Mengemis.

Mukmin Yang Kuat Lebih Di Cintai Daripada Mukmin Yang Lemah.

Allah Lebih Menyukai Mukmin Yang Bekerja.”

(Nabi Muhammad saw.)

Manusia yang mandiri berarti manusia yang tidak bergantung pada orang lain, orang
yang mandiri suka melahirkan pemikiran kreatif dan inovatif. Ini berdampak pada kebiasaannya
yang produktif, dan lebih suka menciptakan suatu pekerjaan daripada harus merebut pekerjaan
orang lain, yang tidak jarang kita temui, melalui cara-cara yang tidak fair, tidak jujur, menyogok,
dan lain sebagainya.

Menjadi mandiri terkadang selalu dipandang hebat dan kuat. Padahal menjadi mandiri
sebenarnya adalah berusaha hebat agar tidak merepotkan orang lain. Namun sering kali
dihebatkan dan dijadikan tumpuan. Dan dipandang tidak boleh lemah. mandiri sering kali
dipandang sebelah mata. Semandiri-mandirinya manusia, ia tetap butuh penopang, karna
manusia adalah makhluk sosial.

Hidup mandiri bukan berarti tidak akrab dengan teman-teman, kerabat, dan keluarga,
bukan pula tidak mau menerima dan meminta bantuan. Mandiri tidak boleh berlebihan karena
dengan bantuan orang lain kita bisa lebih memiliki perspektif yang luas terhadap sesuatu dan
bertukar pikiran, dengan bantuan orang lain kita bisa merundingkan solusi terhadap suatu
masalah.

Masyarakat selalu membanggakan mitos kesuksesan yang mandiri. Namun, sebenarnya


tidak ada yang di sebut kesuksesan yang mandiri tersebut, tak seorang-pun yang bisa
menciptakan kesuksesan hanya dengan mengandalkan diri sendiri sebagai tumpuan masalah
apa-pun.

Setiap jenius, ilmuan, dan pakar yang penyendiri, pemikir orisinal, petualang, dan
penguasa yang berani tetap bergantung pada dukungan emosional, finansial, dan spiritual orang
lain untuk kesuksesan mereka.

Kesendirian bukanlah suatu kesalahan, hanya suatu waktu di mana kamu bisa mencoba
mengenal dirimu untuk lebih baik lagi. Kemudian setelah itu baru kamu mulai mendedikasikan
diri pada lingkungan masyarakat, karna hidup mandiri bukan berarti tidak peduli dan hanya
mementingkan diri sendiri.

Apakah mandiri ini penting..?


Mandiri tentu saja penting, Konsep kehidupan mandiri ini sangat baik, pada saat ini
banyak orang yang walaupun sudah sarjana tapi tidak menemukan pekerjaan, maupun
membuat lapangan kerja. Di era yang modern ini kebanyakan para sarjana cenderung lebih suka
menggantungkan pekerjaan mereka pada pemerintah. Lulus kuliah kemudian bekerja di
pemerintah dan menjadi pegawai negeri. Jika bukan pegawai negeri, para sarjana akan kurang
percaya diri, karna dogma lingkungan yang membentuknya seperti itu.

Masyarakat menganggap bekerja di lingkungan pemerintah lebih baik daripada bekerja


sendiri. Jika bukan pegawai negeri para sarjana akan kurang percaya diri, bahkan kadang
mengakui sendiri bahwa mereka masih menganggur, dan ini saya temukan sendiri di kehidupan
saya.

Karna pemikiran masyarakat dan dogma orang-orang di sekitar yaitu kalau kita harus
menyandang gelar sarjana agar bisa menjadi pegawai negeri, karena pegawai negeri enak dan ada
uang pensiunnya.

Seharusnya kita tanamkan dalam pikiran kita bahwa sebenarnya banyak pekerjaan yang
baik, dan sangat lebih baik lagi kalau kita membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, karna
dengan kita bisa membuka lapangan kerja, orang lain bisa mendapatkan kebutuhan maupun
makanan bagi dirinya dan keluarganya. Pekerjaan yang baik itu dilakukan dengan tangan sendiri
dan orang lain juga dapat menikmati hasilnya.
Kamu Adalah Apa Yang Kamu Yakini

“Aku Tidak Akan Menarik Kembali Kata-kataku

Karna Itulah Jalan Ninjaku”

(Uzumaki Naruto)

Kamu tidak memandang dunia secara yang objektif bagi kamu. Kamu memandang apa
yang kamu yakini, kamu melihat apa yang kamu harapkan. Dan kamu melihat apa yang kamu
yakini.

Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau persepsinya sendiri,
itu di sebut kenyataan, tetapi pengetahuan dan persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa saja
semua itu hanya ilusi, ketakutanmu ilusi, bahkan kamu menciptakan kegembiraan dengan ilusi.

Baik orang optimis maupun pesimis sama-sama meyakini bahwa mereka melihat
kebenaran, tapi sebenarnya mereka melihat apa yang paling mereka kenali. Jadi seorang pesimis
melihat peluang sebagai pendahulu sebuah kekecewaan. Sedangkan seorang optimis melihat
peluang sebagai tantangan dan kesempatan berpetualang.

Keyakinan diri sesungguhnya merupakan pandangan pribadi kamu tentang apa yang
mungkin dan tentang apa yang tidak. Ketika kamu membulatkan keyakinan kamu, semesta
peluang yang baru muncul.

Aset yang paling besar adalah keyakinan, merupakan suatu kesalahan besar jika kamu
mempercayai aset terbesar adalah uang dalam hidup ini, dengan keyakinan kamu dapat membeli
dan memperjuangkan apa saja, keyakinan adalah aset yang paling berharga melebihi uang.

Keyakinan yang luar biasa dalam sanubari dan percaya bahwa kita dapat berhasil, dapat
meraih apa yang kita impikan, merupakan suatu kepastian yang mengisi hidup dengan satu
keyakinan.

Cara paling tepat untuk memanfaatkan waktu yang ada pada saat ini adalah dengan
memiliki rasa yakin bahwa kita bisa berhasil dan sukses mencapai impian yang kita tuju dengan
positif. Kita perlu merasakan dan memastikan bahwa keyakinan dalam sanubari itu berkembang
dan tumbuh setiap hari. Keyakinan yang lama di pupuk akan semakin kuat sehingga
membentuk tekad.

Frank Lloyd Wrigth adalah seorang arsitek jenius dan kreatif yang sangat terkenal pernah
mengatakan “Sesuatu yang benar-kamu percayai selalu terjadi, keyakinan dalam suatu hal
membuat itu terjadi, saya kira tidak ada sesuatu yang terjadi sebelum kamu sepenuhnya dan
benar-benar percaya padanya”
Kegagalan tidak memberi alasan untuk menyerah, selama ada keyakinan dan kamu
percaya pada diri kamu sendiri. Keyakinan membuat kita bertindak sekarang juga, untuk
membentuk masa depan secerah mungkin, tidak hanya menunggu atau beralasan nanti dan
nanti.

Meskipun kita di hadapi dengan situasi sulit yang belum pernah kita ketahui
sebelumnya, dan di benturkan oleh kegagalan yang belum kita rasakan sebelumnya, tetapi
karena kita memiliki keyakinan dan tekad yang kuat, kita mampu melakukan tindakan yang
efektif.

Kita tidak perlu mengetahui atau meminta orang lain meramal masa depan kita, yang
jelas keberhasilan pasti berpihak kepada kita yang memili tekad dan bertindak secara efektif dan
efisien.

Kita haru membangun visi dan misi dalam hidup. Dengan memiliki visi berarti kita dapat
membayangkan dan merasakan suatu peristiwa yang kita inginkan sekarang juga, jangan terlalu
lama dalam ilusi (genjutsu), dan membayangkan terlalu jauh ke depan, tapi bertindaklah
sekarang juga untuk mewujudkan ilusi kamu tadi.

Demi meraih keberhasilan yang kita dambakan, penting untuk memiliki keyakinan
daripada rasa takut. Sayangnya banyak orang yang lebih menumbuhkan rasa takutnya
dibandingkan dengan menumbuhkan keyakinan. Bahkan ada yang merasa gagal sebelum
mencoba, ibarat sudah basah sebelum mandi, sudah tidur sebelum kantuk. Sudah putus
sebelum jadian.

Kita harus ingat bahwa akar keberhasilan adalah menemukan cara bagaimana
membangun keyakinan kita dalam meraih keberhasilan. Setiap individu membuat keyakinannya
masing-masing dan keyakinan dasar itu sangat menentukan.

Kamu tidak dapat melakukan lebih dari yang kamu percayai dapat kamu lakukan. Kamu
tidak dapat menjadi lebih dari apa yang kamu yakini. Keyakinan diri membangkitkan kekuatan
terpendam di dalam diri kamu.

Untuk membuat masa depan kamu lebih gemilang daripada masa lalu kamu, pertama
kamu harus yakin bahwa hal ini dapat terwujud, apa-pun tahapan kehidupan kamu, dan
bagaimanapun kondisi kamu.

Yang paling penting kamu harus yakin bahwa Allah selalu bersama kamu dan menolong
segala perjuangan kamu. Kamu tidak akan terlepas hubungan dari Allah, karna tak akan terjadi
sesuatu tanpa izin-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Mujadilah ayat 58, “Mereka itu orang-
orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang dari-Nya.”

Kita sangat-lah membutuhkan Allah, sebagai sumber kekuatan, sehingga tercipta


semacam relasi spiritual antara kita dan Allah. Saat itulah kita terhindar dari kegelisahan,
kekhawatiran yang berlebihan, putus asa, takut dan rasa krisis lainnya. Kita merasakan
dilindungi oleh Sang Maha Pengasih, kita merasa sangat dekat dengan-Nya, kita juga merasakan
pemberian energi dan kekuatan-Nya.

Ketika kita sudah meyakini pertolongan Allah itu dekat, energi Ilahi akan mengalir
melalui kepribadian, yang secara otomatis mempengaruhi tindakan. Begitu juga sebaliknya,
ketika kita memutuskan kontak Ilahi, kepribadian akan secara berangsur-angsur hilang, dan
sanubari, pikiran dan roh akan kosong.

Cara kamu bertindak, hal-hal yang kamu sukai dan geluti, serta orang-orang yang kamu
ajak untuk menghabiskan waktu bersama-sama, semua di bentuk oleh keyakinanmu. Dunia luar
besarnya mengikuti keyakinan yang kamu buat dalam diri kamu, jika pikiran kamu kecil maka
dunia yang kamu kenal akan ikut kecil, keyakinan sangat berpengaruh untuk menarik setiap
yang bermanfaat di luar diri kamu.

Jika keyakinan mengerogoti diri, maka semesta akan bertindak sesuai keinginan,
walaupun saya masih berumur 21, yang baru mencicipi bangku kuliah, tapi saya di pertemukan
dengan orang-orang hebat, dan Allah selalu memberi saya jalan dalam mencapainya. Sungguh
tidak di pungkiri lagi bahwa tulisan ini tidak akan tercipta jika saya tidak memiliki keyakinan.
Untuk itu hiduplah dengan yakin.

“Jika Kamu Terus Konsisten Bekerja Demi Sebuah Nilai Yang Kamu Yakini,

Akan Datang Saat Allah Akan Membantumu

Pada Waktu Yang Tepat”

(Wahyudi)
Keluar Zona Nyaman

“Wahai Orang-orang Yang Berselimut, Bangunlah, Berilah Peringatan, Tinggalkanlah Segala


Perbuatan Yang Keji Dan Agungkan Tuhanmu”

(QS. Al-Mudatsir : 1-7)

Zona nyaman menjadikan kita menjadi terlena dan tidak mau berkembang. Zona nyaman
membuat orang menjadi mabuk kepayang dan menurunkan ke kreatifitasan. Itu sebabnya orang-
orang yang dulunya sangat pintar dan kreatif tidak bisa mengembangkan keahliannya lebih
tinggi lagi, karena sudah di batasi dari zona nyaman tersebut.

Kata-kata bijak keluar dari zona nyaman tersebut seharusnya semakin membuat kita
untuk termotivasi membenahi setiap kenyamanan yang sudah didapatkan. Tapi, kenapa sih
orang-orang masih takut untuk melakukannya?

Terbiasa melakukan rutinitas sehari-hari yang nyaman membuat seseorang sulit untuk
mengubahnya menjadi lebih menantang. Itulah sebabnya, banyak pribadi di luar sana yang
masih enggan untuk mulai keluar dari zona nyaman. Ketakutan inilah yang mengakibatkan rasa
pesimis timbul lebih besar dibandingkan rasa optimis pada diri pribadi masing-masing. Rasa
pesimis tersebut akan meyakinkan diri mereka bahwa mereka tidak akan mampu bertahan
untuk menyikapi perubahan dunia.

Orang yang berada di zona nyaman mereka cenderung selalu ragu dan gelisah ketika
dihadapkan pada situasi di luar rutinitas mereka. Mereka akan ragu apakah hal yang baru ini
adalah keputusan yang tepat untuk dijalani. Keraguan inilah yang membuat mereka berat untuk
melangkah maju. Keraguan itu yang selalu terbayang pada pikiran mereka, padahal yang harus
dilakukan adalah meru0bah pola pikirnya untuk selalu yakin. Dari pola pikir yang optimis yang
diciptakan akan membawa keyakinan pada diri sendiri bahwa hal baru ini akan membawa
keberhasilan.

Berada di zona nyaman akan membuatmu bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di
lingkungan dan lingkaran hidupmu saja. Ini berbeda jika dirimu memberanikan diri keluar dari
zona nyamanmu. Dirimu bisa mengenal lebih banyak orang, memperluas relasi dan bersosialisasi
dengan lebih banyak orang di luar sana.

Keraguan akan perubahan yang dihasilkan jika kita keluar dari zona nyaman kita adalah
hal yang wajar. Namun, kamu tidak boleh ragu secara berlebihan. Perlu ditanamkan sikap positif
dalam diri kita sehingga dapat merubah keraguan menjadi keyakinan

Berhentilah berpikir kalau semua aspek hidup harus menyenangkan, coba pahami bahwa
tidak ada perkembangan tanpa risiko pengorbanan dan perjuangan. Hidup yang tidak di
pertaruhkan tidak akan pernah di menangkan.
Jangan habiskan waktumu di zona nyamanmu, karna waktu adalah hal sangat berharga,
yang tidak dapat diputar dan dibeli walaupun hanya sedetik, belajarlah menghargai waktu dan
menjadi pribadi yang disiplin, karna kamu tidak akan pernah tahu sampai kapan kamu hidup
dan sampai kapan waktumu akan selalu ada. Orang yang menghargai waktu adalah orang yang
menghargai kehidupannya.

Allah berfirman dalam surat Ar-rad ayat 11 yang artinya “Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.

Jika kamu tetap tinggal di zona nyaman, kemungkinan besar kamu akan gagal, sukses
bukanlah sebuah proses yang nyaman dan sangat tidak nyaman mengejar kesuksesan. Jadi
kamu harus merasa nyaman dengan ke tidak nyamanan jika kamu ingin sukses. Tidak ada
pertumbuhan dalam zona nyaman dan sebaliknya tidak ada kenyamanan dalam zona
pertumbuhan.

Setelah kamu keluar dari zona nyamanmu, disadari atau tidak ini akan mendukungmu
menjadi pribadi yang lebih terbuka, kritis dan praktis terhadap apa-pun itu. Diri kamu juga akan
berpikir lebih bijaksana dan hati-hati.

Merry Riana pernah berkata “Banyak orang terjebak dalam zona nyaman karna berpikir
itulah yang paling aman, terlalu takut untuk melakukan perubahan karena di hantui oleh ke
tidak pasti-an, dan takut menerima tantangan karena di bayangi oleh kegagalan. Lebih baik
keluar dari zona nyaman dan kembali bekerja keras daripada merasa nyaman, namun masa
depan jadi tidak jelas. Asal kamu mau bergerak dan membuka pikiran, tidak ada yang perlu di
takutkan, asalkan kamu mau belajar dan berusaha selalu akan ada hasil dan yakinlah pada
pertolongan Allah”

Untuk lepas dari zona nyaman kamu tentunya ada hal-hal yang perlu dikorbankan. Dari
hal kecil seperti waktu yang akan kamu habiskan untuk zona baru kamu. Hingga lingkungan
pertemanan dari zona lama yang harus kamu tinggalkan sejenak untuk mencari lingkungan
baru. Namun, pengorbanan tersebut kelak akan menghasilkan karakter diri kamu yang baru
yang siap menjawab lebih banyak tantangan.

Memang tidak semua hal yang kita hadapi bisa di ubah, tapi tidak ada yang bisa di ubah
sampai kita menghadapinya. Jadi setiap ada kesempatan datang dan setiap ada tugas yang lebih
menantang, jangan anggap itu sebagai zona berbahaya tapi anggap itu sebagai zona belajar dan
berkarya.

“Rada Dan Rasa Seakan Nyaman Di Balik Layar Hitam,

Ingin Rasanya Otakku Berlari, Dan Bertobat

Hingga Akalku Katakan Semua Zona Nyaman Itu


Bodoh Amat”

(Sabri Walmu’minin)
Teman Dihindari Dan Didekati

“Tidaklah Seseorang Di Berikan Kenikmatan Setelah Islam, Yang Lebih Baik Daripada
Kenikmatan Memiliki Saudara (Semuslim) Yang Saleh. Apabila Engkau Dapati Salah Seorang
Sahabat Yang Saleh, Maka Peganglah Erat-erat”

(Umar Bin Khatab)

Memiliki sahabat merupakan suatu kenikmatan dan karunia dari Allah yang sangat
besar. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan peranan orang lain juga di hidupnya
untuk menjalani kehidupan. Dan karunia Allah itu timbul karna kita berteman dengan orang-
orang saleh, yang dapat menemani kita di dunia dan di akhirat menuju surganya Allah.

Akhlak dan perilaku yang dimiliki seseorang sangat dipengaruh oleh akhlak dan perilaku
lingkungan sekitarnya. Dalam Islam, agama yang kita imani sebagai nafas kehidupan seorang
muslim, memberikan panduan untuk selalu bergaul dengan orang-orang saleh, agar akhlak dan
perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Memang sebaiknya kita memilih dan memilah teman dalam hal kebaikan dan keburukan
karakter dan akhlaknya. Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu
“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi
dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi,
mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar
pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.

Kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba yang berteman dengan orang yang saleh
lebih banyak dan lebih utama daripada harumnya aroma minyak wangi. Dia akan mengajarkan
kepadamu hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan agama. Dia juga akan memberi kamu
nasihat. Dia juga akan mengingatkan dari hal-hal yang membuatmu celaka. Dia juga senantiasa
memotivasi dirimu untuk menaati Allah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung
silaturahmi, dan bersabar dengan kekurangan dirimu. Dia juga mengajak untuk berakhlak mulia
baik dalam perkataan, perbuatan, maupun bersikap. Dengan kontribusi teman tersebut, lambat
laun, sedikit atau banyak, pasti akan menempel pada jiwa kamu nantinya.

Teman yang saleh akan senantiasa menjaga dari maksiat, dan mengajak berlomba-lomba
dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Dia juga akan senantiasa menjagamu baik ketika
bersamamu maupun tidak, dia juga akan memberimu manfaat dan doanya kepadamu, baik
ketika kamu masih hidup maupun setelah kamu tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan
kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintaannya kepadamu.
Seberapa besar postur tubuh seseorang, tidak begitu penting, yang lebih penting adalah
seberapa besar dan luas pemikirannya serta seberapa baik akhlaknya. Keinginan untuk maju,
berhasil dan menjadi manusia dengan versi terbaik merupakan ciri orang yang berpikir besar.

Jika kamu bertemu dengan orang yang selalu berpikiran gagal, picik, arogan, dan
menertawakan kamu ketika kamu mempunyai cita-cita yang besar, sebaiknya jangan
melanjutkan percakapan kamu dengan orang tersebut. Tinggalkanlah orang itu, karena dia
sebenarnya adalah orang yang tidak tahu, dan tidak tahu kalau dirinya tidak tahu, tapi berlagak
sok tahu. Kamu tidak perlu bersusah payah berdebat untuk meyakinkan orang tersebut. Dalam
Al-Qur’an disebut orang-orang ini sebagai orang yang tuli, bisu, dan buta. Karna akan selalu
mencari pembenaran dan beribu alasan untuk membenarkan presepsi-nya.

Saran saya, jika kamu bertemu dengan orang-orang yang berpikiran kerdil, yang ilmunya
hanya baru kulit, tapi sudah merasa paling tahu, tinggalkan orang itu. Karna orang seperti itu
tidak layak di jadikan teman.

Orang seperti ini memiliki ciri-ciri, selalu menunda pekerjaan walaupun pekerjaan itu
mudah, selalu membayangkan kegagalan sebelum mencoba sesuatu, tidak memiliki kreativitas,
sifatnya hanya menunggu, sulit di ajak kerja sama, selalu memotong perkataan orang lain,
karena menganggap perkataan orang lain tidak sebaik pendapatnya, selalu menentang tapi takut
akan tantangan.

Berhati-hatilah terhadap teman-teman yang selalu mengkritik kamu, namun tidak pernah
mendukungmu. Mungkin kamu merasa nyaman di awal, tapi pasti lama kelamaan akan menjadi
tidak beres, yang akan membuat otak kamu akan menjadi satu frekuensi dengan dogma-dogma
yang sering dia suapkan kepadamu.

Allah memberi kamu rezeki, tentu tidak semerta-merta turun begitu saja dari langit,
harus ada usaha dalam proses penerimaan rezeki yang telah di tetapkan tersebut. Menjalin relasi
dengan orang-orang baik dan saleh adalah salah satunya.

“Sungguh Kasihan Orang Yang Menyerahkan Pikirannya,

Dan Kendali Hidupnya Yang Sekali Ini Pada Orang Lain”

(Wahyudi)
Kerja Keras Itu Wahana

“Bekerjalah Kamu, Maka Allah Dan Rasulnya,

Serta Orang-orang Mukmin Akan Melihat Pekerjaanmu Itu”

(QS. At-Taubah : 105)

Mulailah niat setiap apa yang kamu kerjakan karna Allah. Kamu akan bekerja dengan
maksimal, karena kamu menyadari dalam hati, bahwa Allah sedang memantau apa yang kamu
kerjakan. Sehingga pantang bekerja untuk hal yang biasa-biasa saja dengan semangat biasa
pula.

Pekerjaan adalah amanah, bekerja itu adalah ibadah, dan berprestasi itu indah. Oleh
karena itu jangan bekerja asal-asalan dan memperoleh hasil yang pas-pasan. Sikap orang yang
tulus dan aktif, mereka tidak puas jika hasil pekerjaannya belum memuaskan dan memenuhi
standar. Mereka punya komitmen, mau berkeringat, dan bekerja hingga orang-orang atau si
pemberi kerja puas dengan hasil kerjanya. Rasa tanggung jawab yang tinggi akan
menghalanginya menciptakan mutu pekerjaan yang biasa-biasa saja. Mereka menghalangi
penyelewengan atas amanah yang di berikan. Orang yang bekerja dengan cara ini pasti akan
mendapatkan kesuksesan lebih besar dalam hidupnya dari yang mereka duga-duga.

Siapa yang maju lebih cepat daripada yang lain, siapa yang mengerjakan lebih daripada
yang lain, ia akan maju lebih cepat dan lebih jauh, terus naik ke jenjang teratas.

Dengan memandang pekerjaan sebagai wahana atau tempat menyalurkan hobi yang
menyehatkan, kamu akan mendatangi pekerjaan dengan perasaan positif. Sama seperti seorang
wibu yang menonton anime kesukaannya. Atau datang ke kolam pancing untuk merasakan
tarikan benang pancing oleh ikan. Atau datang ke stadion bola untuk menyaksikan klub bola
kesayangannya. Tetapi dalam pekerjaan kita mendapat bayaran. Oleh karena itu seharusnya
motivasi kita dan semangat kita dalam menjalani pekerjaan harus berkali-kali lebih besar.

Orang yang mendapat atau menciptakan pekerjaan sesuai dengan hobi atau bakat
mereka, mereka menganggap bahwa waktu bekerja adalah juga waktu bermain. Bekerja
merupakan sarana untuk mengembangkan diri, mempelajari hal-hal baru, menemukan cara-cara
baru, dan mempraktikkannya dalam perilaku baru. Bahkan pekerja juga merupakan pengabdian
kepada Allah.

Jika mereka gagal, mereka akan selalu mencoba dengan gigih, memperbaiki kesalahan
dan melihat bahwa di tiap kegagalan pasti ada sisi positif yang bisa di ambil pelajaran. Sehingga
akhirnya di capai keberhasilan. Di dalam benak tidak ada kata gagal. Rahasia sukses adalah
menjadikan pekerjaan sebagai liburan.
Mark Twain pernah berkata, jika kita memandang pekerjaan adalah suatu keharusan,
dikerjakan seadanya, dan hanya bertujuan untuk mencari uang, besar kemungkinan kita akan
memperoleh tidak lebih daripada itu. Dengan memandang pekerjaan sebagai tempat bermain,
tempat belajar, dan tempat beribadah kepada Allah, insya Allah pekerjaan akan menjadi sangat
indah dan bisa memotivasi agar kita menjadi lebih baik.

Rasulullah sangat cinta kepada orang-orang yang giat bekerja, sebagaimana yang
diberitakan Sa’ad Al-Anshari melaporkan, “Pada suatu hari, seorang sahabat memperlihatkan
tangannya yang hitam dan melepuh. Ketika di tanyakan nabi tentang hal ini, sahabat itu
mengatakan bahwa tangannya melepuh karena ia bekerja keras dengan cara menggali dan
mencangkul tanah, demi mencari nafkah untuk keluarganya. Kemudian nabi meraih tangan
sahabat tersebut dan masya Allah beliau mencium tangan sahabat yang hitam dan melepuh
tersebut.”

Orang yang menganggur susah hatinya. Rasa tak berdaya kelihatan sekali. Rasa rendah
diri menggerogoti harga diri. Dunia terasa suram, masa depan terasa kelam. Pada tingkat yang
lebih parah mereka mulai menyendiri dan mengasingkan diri. Lingkungan sosial pun juga tidak
bersikap ramah pada penganggur. Mereka di hakimi dengan keras. Mereka tidak di hargai dan
kerap di jatuhkan harga dirinya. Pacar mengancam bubar, calon mertua pasang muka hambar.
Pendek kata penganggur seperti berada di tepi jurang yang diambang kesedihan dan kesusahan.

Hidup ini seperti mengayuh sepeda, supaya tetap seimbang maka kamu harus tetap
mengayuh. Sekarang kita dapat menerima kenyataan bahwa cara terbaik mengembangkan otot
adalah dengan menggunakannya. Dan cara termanjur melumpuhkannya adalah dengan
membiarkannya menganggur. Tetapi dengan bekerja keras dan menampilkan seluruh energi jiwa
raga, pikiran, semangat, kita secara maksimal.

Buahnya, kita akan merasa lebih bahagia, makan enak, tidur nyenyak, bergaul nikmat,
senikmat kopi dikala senja menghampiri, citra diri tumbuh, dan kita lebih dewasa, sehingga kita
bisa menghadapi segala kesulitan dengan beranggapan bahwa di balik kesulitan ada buah-
buahan.

“Kerja yang sebenar kerja itu adalah,

Melakukan hobimu dan kamu dapat uang dari hobimu itu.

Itulah kerja”

(Zikra Rahmatul fajar)


Jangan Alai di Media Sosial

“Wahai Orang-orang Yang Beriman, Jika Seseorang Yang Fasik Datang Kepadamu Membawa
Suatu Berita, Maka Telitilah Kebenarannya Agar Kamu Tidak Mencelakakan Suatu Kaum Karena
Kecerobohan, Yang Akhirnya Kamu Menyesali Perbuatanmu Itu”

(QS. Al-Hujurat : 6)

Di masa sekarang media sosial sudah menjadi makanan bagi setiap orang apalagi remaja,
tanpa media sosial rasa ada yang kurang gitu. Coba bayangkan hidup kamu tanpa sosial,
kayaknya hidup kamu bakal sepi banget tanpa media sosial, Kamu tidak bisa tahu teman-
temanmu lagi apa, kamu juga tidak bisa mengomentari unggahan mereka. Oh my god sedih
banget hidupmu.

Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman seperti sekarang ini memang membawa
manusia ke arah yang jauh lebih baik, Karena bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang
kita inginkan dan kita juga dapat menjalin pertemanan secara virtual.

Tetapi jika tidak di saring dan pilih dengan baik tentunya akan berdampak buruk bagi
kehidupan kita, media sosial itu bagaikan pisau yang memiliki dampak positif dan negatif, jadi
kita harus bijak menggunakannya. Karena tidak semua yang ada di media sosial itu benar.

Melalui media sosial orang juga banyak menampilkan jati dirinya yang tidak dapat di
tampilkannya di dunia nyata dan ada juga yang sebagian orang di media sosial hanya
menampilkan kelebihan dirinya, hartanya, bahkan kemesraan hubungan dengan gebetannya.
Sehingga akan membawa pengaruh yang buruk bagi kehidupan kamu, sehingga akan timbul
rasa membanding bandingkan diri dengan orang lain, karena di sosial media orang tidak akan
pernah merasa cukup. ga cukup ganteng, ga cukup glowing, ga cukup kaya bahkan ga cukup
pasangan Cuma satu. rilate kan? He.he.he

Hati-hati membagikan sesuatu di media sosial. Segala hal yang di bagikan, baik itu foto,
video dan tulisan, mungkin akan ada orang lain yang salah presepsi bahkan menyalah gunakan
hasil unggahan kamu. Media sosial itu menyenangkan dan juga membahayakan, jika kamu tidak
menggunakan dengan bijak, bisa-bisa kamu menjadi viral dengan hal-hal yang kurang pantas,
sehingga dapat membuatmu berurusan dengan pihak sekolah atau hukum.

Dengan menebar berita bermuatan hoax itu sama artinya dengan menurunkan standar


edukasimu. Jangan mau jika hanya dengan satu-dua klik hoax yang kamu lakukan, orang
akan menganggapmu sebagai warganet alay dan gegabah. Oleh karena itu, bijaklah untuk
menghapus postingan bermuatan hoax.
Demi mengurangi image alay kamu, sebaiknya kurangilah marah-marah di sosial
media.  Kepribadian baik bisa dilihat dari caramu berbicara, termasuk di sosial media.
Kalaupun ingin mengritik sesuatu secara terbuka, gunakan kata-kata yang sopan dan elegan.

Jadi gunakanlah media sosial secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan, jika unggahan
yang kita bagikan itu bersifat sensitif jangan sesekali membagikannya, kalau tidak tahu
kebenarannya.

Karna tidak semua di sosial media itu benar, kita jangan mudah baper dan jangan mudah
membanding bandingkan diri dengan orang lain, karna kalau kamu mulai membandingkan,
kamu akan rentan merasa iri, dan bersalah, penuh penyesalan dan menyalahkan lingkungan.
Jadi jangan alai please.

“Di Dunia Maya Orang-orang Hanya Sibuk Memamerkan Diri Masing-masing, Tidak Saling Kenal
Tapi Saling Terkoneksi Untuk Memberdayakan Ucapan, Pikiran, Carut Marut Dan Kedengkian,

Kebaikan Dan Kebingungan Mereka Yang Tidak Mendapatkan Tempat Pada Dunia Nyata”

(Nanang Sudrajat)
Menghargai Waktu

“Jagalah Lima Hal Sebelum Lima Hal. Mudamu Sebelum Datang Masa Tuamu, Sehatmu Sebelum
Datang Masa Sakitmu, Waktu Luangmu Sebelum Datang Waktu Sibukmu, Kayamu Sebelum
Miskinmu, Hidupmu Sebelum Matimu”

(HR. Ibnu Abbas)

Waktu adalah kehidupan. Seberapa lama kita hidup itulah panjangnya waktu kita, begitu
hidup kita berakhir selesai juga waktu kita. Salah satu penyesalan terbesar dalam kehidupan
adalah sebuah kenyataan bahwa, kita tidak menggunakan waktu dengan bijak.

Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa kita telah banyak
membuang-buang waktu dan kita menganggap semua itu adalah hal yang biasa, padahal
sebenarnya kita telah menjadi orang-rang yang rugi yang telah melewatkan waktu sedetik,
semenit bahkan berjam-berjam.

Waktu itu sangat penting. Agar tahu pentingnya waktu setahun coba tanyakan pada
murid yang tinggal kelas, agar tahu pentingnya waktu semenit coba tanyakan pada orang yang
ketinggalan pesawat terbang, dan agar tahu pentingnya waktu sedetik coba tanyakan pada orang
yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

Satu-satunya hal yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu, bahkan seseorang
yang tidak memiliki apa-apa pun pasti memiliki waktu. waktu tidak dapat di kejar, tidak dapat di
hentikan dan tidak dapat di kumpulkan. Maka jangan sia-siakan waktu semenit pun di
hidupmu, karena kamu tidak pernah tahu, bisa jadi waktu semenit itu yang akan mengubah
hidupmu.

Untuk melakukan sesuatu tentu seseorang harus mempunyai motivasi. Kamu akan
mampu melakukan sesuatu dengan sangat baik sesuatu perencanaan. Dengan motivasi itu
kamu selalu mempertahankan hal yang menurutmu harus dilakukan. Dan kamu selalu bisa
melakukan yang terbaik.

Dalam banyak ayat Alquran, Allah SWT menyinggung tentang waktu. Allah juga
bersumpah demi masa dalam surah al-Ashr ayat 1. Pada surah tersebut, Alllah SWT
menekankan betapa pentingnya menghargai waktu. Manusia hendaknya mengetahui hakikat
waktu dengan selalu beramal saleh. Allah juga menjanjikan keberuntungan besar bagi mereka
yang mengamalkannya.

Rasulullah SAW juga selalu menghormati waktu orang lain. Sebagai contoh, beliau tidak
suka mengakhiri perjalanannya pada malam hari. Beliau mengupayakan agar memulai
perjalanan pada pagi hari. Dengan begitu, ketika beliau tiba, maka para penghuni rumah tak
akan terganggu waktu istirahatnya.
Setiap hembusan nafas adalah sebuah kesempatan untuk kita mempergunakan waktu
dengan bijaksana. Dan salah satu syukur atas nikmat Allah yang telah di berikan adalah dengan
menghargai waktu.

Semakin banyak kita membuang waktu kita untuk hal yang tidak berguna, semakin
besarlah penyesalan yang akan kita hadapi nantinya, karna waktu adalah umur yang berjalan.

Hari-hari berlalu begitu cepat, setiap kali hari-hari berlalu semakin dekat pula ajalmu.
Ramadhan yang telah berlalu seakan-akan beru kemarin, maka orang yang berbahagia adalah
orang yang memanfaatkan waktu dengan melakukan berbagai kebaikan.

Bila kita merencanakan berbuat baik, segera-lah melaksanakannya, jangan menunda-


nunda, karena kita tidak tahu apakah kesempatan hidup dan melaksanakan kebaikan itu masih
ada atau tidak.

Jika kamu mampu memaksimalkan waktu dengan baik, segala permasalahan yang
datang tidak akan membuatmu stres. Meskipun, itu dari orang terdekat sekalipun. Kamu akan
berusaha mencari solusi dengan pemikiran yang matang. Dan kamu juga akan mencegah
pemikiran negatif yang terkadang muncul.

Belajarlah dari masa lalu, bersiaplah untuk hari esok dan lakukan yang terbaik hari ini.
Waktu terus berjalan, tidak mengenal kata henti, dan tidak pula dapat di ulang. Jangan sia-
siakan waktu, kita tidak akan pernah tahu kapan akan merasakan kehilangan, kita tidak pernah
tahu kapan akan di tinggalkan, berusahalah untuk membahagiakan kedua orang tuamu dan
orang-orang yang menyayangimu. Hargai waktu ketika bersama dan selalu doakan yang terbaik.

“Menyesal Hanya Datang Pada Orang-orang Yang Mengira Bahwa

Waktu Itu Lambat.”

(Wahyudi)
Game Online

“Di Antara Tanda Kebaikan Dalam Islam Seseorang, Adalah Meninggalkan Hal Yang Tidak
Bermanfaat Baginya.”

(HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dari kalangan muda atau tua pasti senang bermain game online, selain seru dan juga
mengasikan game online mampu mengisi waktu luang namun tidak sedikit pula yang sampai
lupa waktu.

Selain memiliki dampak positif, game online mengandung lebih banyak dampak negatif
yang salah satunya yaitu kecanduan. Kecanduan bermain game online bisa berakibat fatal,
biasanya terjadi karena mereka mengejar target, Meskipun begitu, kondisi ini juga dapat
memberikan berbagai tantangan dan fenomena baru. Banyak anak-anak mulai menghabiskan
lebih banyak waktu untuk bermain video game melalui gadget-nya. Hal ini tidak lain karena
pengaruh game yang semakin beragam dan menarik dengan segala teknologi canggih.

WHO telah menetapkan bahwa kecanduan dari bermain game online bisa mengakibatkan
gangguan mental. Dampak dari kecanduan bisa mengakibatkan orang-orang lupa dari tanggung
jawab dan waktu. Menghabiskan waktu di depan game berdampak juga pada kesehatan mata,
karna layar itu memancarkan radiasi yang bisa merusak mata.

Tidak hanya mengakibatkan kerugian pada tubuh, game juga dapat mengakibatkan
kerugian finansial atau keuangan. Para gemers ini membeli peralatan game, paket data bahkan
orang yang sudah kecanduan akan melakukan top-up untuk membeli perlengkapan atau item
yang ada di dalam game.

Untuk mengetahui tanda kecanduan game online, tidak hanya mempertimbangkan


jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain game. Tetapi juga mencakup sikap dan perilaku
yang mulai mengabaikan berbagai aktivitas dan kewajiban penting lainnya yang seharusnya
dilakukan.

Anak yang memiliki kecenderungan kecanduan game, biasanya akan menghabiskan lebih
banyak waktu bermain game hingga melupakan dan mengabaikan aktivitas penting lainnya.
Sehingga dengan sadar anak mencurahkan waktunya untuk bermain game daripada melakukan
aktivitas lain.

Kalau sudah bermain game orang juga bakal mengabaikan rasa kantuk, karna orang
terlalu asyik memainkan sebuah permainan, sehingga waktu tidurnya berkurang. Biasanya para
gamers berkomunikasi dengan teman di dunia maya, sehingga komunikasi pada dunia nyata jadi
tertutup karna terlalu fokus dengan game.
Jadi para kalau kamu juga ikut bermain game, nasehat saya, jangan sampai lupa
tanggung jawab dan waktu. Kalau hanya untuk mengisi waktu senggang dan tidak melalaikan
kita dari tanggung jawab tidak apa-apa, tapi alangkah baiknya jika pergunakan waktu kita untuk
hal yang bermanfaat. Bagi kamu nih, para bocil, ingat !, cari uang itu susah, jangan kamu pakai
uang dari orang tuamu itu buat beli skin Lancelot terbaru atau beli-beli chip, mending beli buku.

“Terlalu Asyik Bermain Game

Bisa Mengakibatkan Kejombloan”

(Ari Kurniawan)
Kenangan

“Kenangan Akan Selalu Kekal Menggema Di Keabadian”


(Syaifullah Imam Zaim)

Banyak hal didunia ini yang datang silih berganti. Baik dan buruknya, menghampiri
setiap dari kita, yang namanya makhluk bumi. Tidak peduli kamu siap atau tidak. Tidak peduli,
kamu sedang apa dan dimana? Mau datang, iya, dia datang saja. Baik ataupun buruk hal itu.
Dari kecil, sejak pertama kali menghirup udara sampai sekarang ini, entah berapa banyak hal
yang telah dilalui. 
Itulah yang dinamakan sebagai pengalaman. Setiap orang memiliki pengalaman berbeda,
masing-masing mempunyai beragam pengalaman yang mewarnai hidup kita masing-masing.
Pengalaman apapun itu, pengalaman yang telah kita lalui tidak pernah akan bisa terlupakan
begitu saja. Pengalaman itu tetap akan ada dan membekas. Seberapa indah pengalaman itu atau
bahkan sebaliknya.
Seberapa baik teman akrabmu, seberapa setianya dari sebuah persahabatan, seberapa
indahnya hidup yang pernah kamu lalui. Roda dunia berputar. Semuanya berubah. Manusia
berubah, karena tuntutan zaman, berubah karena mengikuti zaman, karena hidup manusia
berubah supaya ingin lebih baik. Walaupun dengan perubahan itu yang terus berlanjut.
Apakah kamu ingat ketika kamu dengan teman temanmu pergi ke sekolah bersama-sama
dan pulang sekolah hujan-hujanan. Saat itu walaupun tubuh menggigil tapi hati terasa hangat,
berteduh di sebuah pondok supaya tidak kebasahan tapi malah makin basah. Karna saling
menyiram teman sendiri. Bercanda tawa di jalan, maling tomat di kebun orang sampai di kejar-
kejar oleh pemiliknya. Wah kalau di bahas mungkin tak akan ada habisnya, ingin rasanya
kembali ke masa-masa indah itu.
Melalui sebegitu banyak hal bersama, melewati jutaan kali kebersamaan itu yang
akhirnya hanya menjadi sebuah kenangan. Kenangan-kenangan itu hanyalah tinggal menjadi
memori yang hanya bisa diingat saja, yang hanya bisa diputar kembali, ketika kita sedang ingin
merasakan kenangan itu.
Karena itu, ciptakanlah hidupmu semeriah mungkin, buatlah hidup ini bahagia. Isilah
lembaran hidupmu dengan hal- hal yang indah. Tulislah setiap halaman hidupmu dengan cerita
yang menggembirakan, dengan penuh suka cita. Apalagi, bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Akan menjadi kenangan luar biasa. Berusahalah. Sekuat mungkin. Sebisa mungkin. Dengan hal-
hal positif hidup akan lebih berwarna. Karena semua itu akan kekal di keabadian
Ikhlas Memeluk Rindu

“Kelak Allah Yang Maha Pemurah Akan Menanamkan Hati Mereka Dengan Penuh Rasa Kasih
Sayang”

(QS. Maryam : 96)

Kesedihan akan terkikis oleh cinta dan kemarahan akan redam oleh kasih sayang. Setiap
insan di cintai dan mencintai merupakan tujuan utama, baik di cintai oleh sang khalik dan
rasulnya serta manusia lainnya. Keadaan yang sungguh membahagiakan ketika di cintai.

Perasaan setiap insan itu sama. Ingin mencinta dan di cinta, bukan kehendak manusia
tetapi Takdir dari yang kuasa.

Puisi-puisi bertemakan cinta tiada hentinya di gubah, ditulis dan di baca banyak orang.
Cerita cinta semakin banyak ditulis semakin banyak pula cerita cinta baru yang ingin muncul,
begitu juga dengan cerita cinta yang tidak berbalas, sajak-sajak kegalauan-pun muncul dimana-
mana.

Menguak rasa rindu yang tak kunjung temu, ketika menetapkan rasa rindunya kepada
insan yang lain seketika itulah kegundahan muncul, karna tak kunjung temu, Kegundahan yang
berlandaskan “jika dia rindu juga, pasti dia tidak akan pergi”. Ooo kamu salah mas broo..
nyatanya landasan itu tidak selalu mulus. Sering kali orang-orang beranggapan hal yang akan
terjadi berikutnya akan sesuai dengan ekspentasinya, padahal hidup ini bukanlah sesuatu yang
bisa di atur sesuka hati, yang bisa di atur hanyalah pikiran terhadap apa yang akan terjadi, dan
bagaimana tindakan menyikapi hal tersebut.

Jatuh hati tidak bisa memilih dan hati sangatlah Pecicilan, tidak bisa di ajak berunding,
ketika hati insan yang di cintai berkhianat dengan sigapnya rasa galau hadir, tanpa
membunyikan klakson atau aba-aba. Ia seperti lampu sen motor emak-emak yang kedipnya ke
kiri tapi beloknya ke kanan dan sungguh tidak terduga. Mungkin karna hal yang tidak terduga
itulah galau hadir.

Seiring berjalannya waktu dan seringnya air wudhu membasahi wajah rasa galau tadi
berevolusi menjadi pengiklasan, rasa ikhlas yang menuntunnya berserah diri kepada Allah,
sehingga galau itu memudar ketika sajadah sudah mulai lusuh karena pengaduan rasa rindu
insan tersebut kepada yang maha pemberi rindu. Zikra pernah melukiskan syair tentang
kedahsyatan tenaga rindu :

“Bukan Kehilangan
Hanya Sebuah Rindu Yang Dipaksa

Untuk Bersabar,

Aku Berharap Allah Akan Mempertemukan

Kita Di Waktu Yang Lebih Pantas,

Namun Jikalau Rindu Itu Tidak Utuh Tersampaikan

Biarlah Ia Larut Dalam Pengiklasan”

Sejatinya rasa cinta dan rindu itu adalah anugerah yang di berikan oleh Allah kepada
setiap insan, bahwa kita sebagai insan haruslah mencintai Allah, karna Allah lah yang maha
mencinta. Dalam mencintai insan tidak boleh rasa cintanya tersebut melebihi rasa cintanya
kepada Allah dan rasulnya.

Terkadang kita berharap untuk mendapatkan pasangan yang paling baik namun kita
tidak dapat memilikinya, dan pasangan yang tidak kita inginkan menjadi milik kita sehingga
sering kali keluar kata-kata "Tuhan Tidak Adil" kata itu sangat tidak pantas untuk kita ucapkan,
seandai-nya kita tahu mungkin rencana Allah lebih baik dari rencana kita, bahkan bisa jadi itu
lebih dari yang kita minta ,tergantung dari kita menerimanya dengan ikhlas atau dengan ego
yang tinggi.

Marilah kita belajar dari pengalaman atau persoalan yang mungkin sedang kita hadapi
saat ini ataupun sedang terjadi pada orang-orang di sekitar kita, maka dari itu jangan pernah
pikirkan kenapa kita harus memilih seseorang untuk dicintai, namun sadarlah bahwa cinta itu
sendiri yang akan menentukan jawabannya, tidak lain adalah cinta sejati yang tulus mencintai
dengan ikhlas dari lubuk hati terdalam.

Kerelaan hati yang tulus dan ikhlas membuat benteng cinta menjadi kokoh, namun tak
cukup itu saja di samping ketulusan dan keikhlasan harus kita imbangi dengan kekuatan iman
dan taqwa kepada Allah, dengan penuh rasa syukur dan ikhlas atas pemberian Allah maka di
situlah Rahmat Allah Beserta Ridha-Nya menyertai cinta kita, dan cinta itu begitu berarti bagi
kalangan insan yang sedang merasakannya,

Menjadi manusia dengan versi terbaik adalah dengan percaya bahwa apa yang tidak di
takdirkan oleh Allah padanya tidak akan menjadi miliknya dan apa yang di takdirkan oleh Allah
padanya tidak akan menjadi milik orang lain.

“Aku Memapah Hatiku Yang Telah Patah

Dan Memeluk Luka Bersama Duka Yang Mendalam


Agar Kelak Ia Mampu Menemukan Cukup Alasan

Mengapa Ia Harus Mengiklaskan”

(Zikra Rahmatul Fajar)


Risiko itu seni hidup

“Lebih Baik Salah Dalam Keberanian, Dari Pada Tidak Pernah Benar Dalam Keraguan”

(Anonim)

Hal yang paling menakjubkan dalam diri orang-orang sukses yaitu berani, Orang lain
menghindari dia justru menghampiri. Banyak sekali orang yang takut untuk mengambil risiko.
Mengapa? Kadang kala kita takut merasa salah, takut di marahi atau di ejek, takut gagal dan
lain sebagainya.

Apa yang kamu pikirkan itu sering kali hanyalah fatamorgana atau ilusi belaka, itu hanya
ada di dalam pikiranmu. Tidak ada manusia yang di rancang untuk gagal dan tidak ada satu
keberhasilan tanpa usaha.

Tanpa risiko tidak ada kesempatan untuk menang dan kamu tidak akan pernah tahu
kalau kamu tidak mencoba. Bahkan saya rasakan sendiri, jikalau saya takut kalau tulisan saya
ini di tolak oleh penerbit misalnya, atau saya cemas dengan perkataan orang-orang yang
nantinya mereka akan mengejek saya, mungkin kamu tidak akan pernah membaca tulisan saya
saat ini.

Langkah utama yang perlu kita lakukan sebelum mengambil risiko adalah menetapkan
tujuan secara pasti. Entah itu tujuan karier atau tujuan hidup, semuanya harus dipikirkan
secara matang. Bagaimana bisa kita dapat meraih kesuksesan, sedangkan kita saja tidak tahu
apa tujuan yang kita inginkan? Menetapkan tujuan ini sangat penting, karena kesuksesan setiap
orang pastinya berbeda-beda. Dan tentunya, dengan menetapkan tujuan yang pasti sedari awal,
ini juga akan membantu kita dalam memperhitungkan risiko yang akan diambil.

Jauh sebelum kita melangkah keluar dari zona aman untuk mengambil risiko, yang perlu
kita lakukan adalah mengenal kemampuan diri, sudah sampai mana persiapan kita untuk
mengambil risiko?

Dengan memahami kemampuan diri dalam menghadapi risiko, ini akan meningkatkan
keberanian kita dalam berhadapan dengan risiko kehidupan secara bertahap. Semakin tinggi
tujuan kesuksesan yang kita targetkan, maka akan semakin tinggi juga risiko yang akan kita
hadapi. Selain itu, daripada panik atau kewalahan dalam menghadapi risiko kehidupan, lebih
baik kita sibuk mempersiapkan mental dalam mengejar impian yang sudah kita tetapkan.

Bagaimanapun hasil dari usaha kamu nanti, mau itu baik atau buruk it’s oke. Karna
jatuh bangun di usia muda adalah hal yang wajar, yang paling penting kamu tetap konsisten
dengan risiko yang kamu ambil.
Ayo buktikan kepada mereka yang berisik itu, bahwa kamu tidak pantas diremehkan dan
di anggap rendah, kamu harus terus berjalan dan mencoba, walau sering kali di banting degan
kegagalan dan kekecewaan. Tapi percayalah sejatinya keberhasilan selalu bersama orang-orang
yang tidak pernah berhenti menyerah, karna Allah selalu bersama dengan orang-orang yang
sabar.

Manusia terkaya di dunia pada saat ini yaitu Warren buffet pernah berkata “risiko
terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita tidak berani mengambil risiko”.

Jadi coba kukuhkan dalam hati kamu bahwa kamu pasti berhasil, cepat atau lambat
semua impian kamu akan terwujud satu persatu dan yakinkan dirimu bahwa jika kegagalan
menghampiri, maka teruslah bangkit, selagi masih muda cobalah banyak hal yang positif yang
menghantarkanmu kepada impianmu dan kesuksesan. Amin allahumma amin.

“Lakukan Saja Apa Yang Dapat Kamu Lakukan, Selagi Itu Baik

Dan Yakinkan Diri Bahwa Badai Pasti Berlalu

(Nanda Ilhami)
Manajemen waktu

“Maka Apabila Kamu Telah Selesai Dari Satu Urusan,

Maka Kerjakanlah Dengan Sungguh-sungguh

Urusan Yang Lain”

(QS. Al-Insyirah : 7)

Apakah kamu pernah merasa waktu 24 jam itu masih kurang?. Ketika kamu melakukan
suatu pekerjaan, di mana masih ada pekerjaan lain yang harus di kerjakan, tapi kamu merasa
waktu itu tidak cukup sehingga kamu terpaku di satu pekerjaan saja.

Sempat atau tidak sempat sebenarnya manusia tidak pernah kekurangan waktu. Semua
hanya tentang prioritas, siapa dan apa terlebih dahulu.

Manajemen waktu yang baik pun menjadi poin penting yang perlu kamu perhatikan.
Brian Tracy, seorang pakar pengembangan diri, menyebutkan bahwa, “manajemen waktu
layaknya sebuah kendaraan yang dapat membawamu ke sebuah tujuan yang kamu inginkan di
masa depan.”

Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, kamu dapat menciptakan kehidupan
yang lebih terstruktur, terarah, dan tentunya lebih produktif. Selain itu, kamu pun
berkesempatan untuk bertanggung jawab penuh pada setiap tugas yang kamu miliki.

Hal yang paling mendasar dari manajemen waktu atau kunci dari manajemen waktu yang
sukses adalah seberapa kuat motivasi kamu dalam mengatur waktu. Berikut adalah kiat-kiat
manajemen waktu dalam perfektif Islam dan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

1. Disiplin dalam beribadah. Mulai dari ibadah sholat fardhu, ibadah puasa, hingga ibadah
lainnya. Lakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan jangan menundanya.
2. Berproses tidak instan.  Melakukan proses usaha tanpa mengejar hasil yang instan. Hasil
yang instan hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang malas-malasan dan enggan
berusaha lebih. 
3. Jangan menunda-nunda. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk tidak
menunda berbagai kegiatan yang ingin dilakukan. Menunda waktu sama saja dengan
menunda kesuksesan. Rasulullah SAW juga dikenal sebagai nabi yang selalu
merencanakan segala sesuatu dengan baik. Salah satu contohnya adalah ketika
merencanakan berbagai perang melawan kaum musyrik. 
4. Bergerak cepat tapi tidak tergesa-gesa. Melakukan segala sesuatunya dengan cekatan,
namun tetap tidak tergesa-gesa. Untuk mengatur pola hidup yang benar, kita tentu harus
mengerjakannya dengan cermat.
5. Rutin melakukan evaluasi. Evaluasi artinya melihat kembali apa yang telah kita lakukan,
serta mencermati segala kekurangan dan kelemahan diri kita sendiri. Tanpa evaluasi, kita
tidak akan pernah menyadari kelemahan diri kita, dan akibatnya kita akan terus
melangkah dengan kesalahan yang sama.

Manajemen waktu yang baik membutuhkan perubahan penting dalam fokus dari kegiatan
untuk mendapatkan hasil nyata, karena menjadi sibuk itu tidak sama dengan menjadi produktif.
Manajemen waktu yang baik memungkinkan kamu bekerja lebih cerdas bukan lebih keras
sehingga kamu dapat menyelesaikan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

“Setiap Waktu Adalah Waktu Yang Tepat, Untuk Melakukan Sesuatu Yang Baik.

Jangan Tunggu Tua, Karna Waktu Tiap Orang Itu Berbeda”

(Wahyudi)
Sukses Harus Berproses

“Barang Siapa Bertakwa Kepada Allah Niscaya, Dia Akan Mengadakan Baginya Jalan Keluar Dan
Memberinya Rezeki Dari Arah Yang Tiada Di Sangka-sangka”

(QS. At-Thalaq : 2-3)

Kehebatan seseorang bukan terletak pada karya yang di ciptakannya, tetapi terletak pada
seberapa sabar dia menjalani proses berkarya. Ukuran kesuksesan bukan sekedar bergantung
pada prestasi yang telah di capai tetapi juga bergantung pada beberapa kali dan berapa tahap
kesukaran yang telah diatasi dalam mencapai kedudukan itu.

Sukses adalah hak setiap orang. Perkaranya adalah bagaimana orang mengusahakan
dirinya untuk bisa mencapai kesuksesan. Ada orang yang sangat gigih untuk mencapai
kesuksesan, ada yang biasa-biasa saja. Ada yang kelihatannya biasa saja namun sebenarnya
sangat mengusahakan kesuksesan bagi hidupnya sendiri.

Setelah bersusah payah mendaki gunung yang tinggi, barulah kamu dapat menilai
keindahan lembah yang dalam. Mahatma Gandhi pernah menyatakan bahwa kepuasan terletak
pada usaha, bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.

Menjadi sukses adalah proses selangkah demi selangkah. Bila kamu mencoba untuk
membuat semua lompatan atau tidak sama sekali, kamu mungkin akan berakhir dengan sia-sia.

Siapakah orang yang unggul dari segi prestasi, penaklukan, kemenangan, kekuasaan,
ilmu pengetahuan, pembelajaran, keterampilan, daya cipta dan kebijaksanaan? Mereka ialah
orang-orang yang bekerja untuk membantu diri sendiri ataupun ayah dan ibu mereka, dan orang
yang membantu kepada yang pantas di bantu, mereka yang ketika muda telah mempertajam
akal, karena mencari jalan untuk meluangkan lebih banyak waktu guna mengerjakan tugas.

Untuk dapat sukses dalam segala hal, kita harus seperti sebatang pohon. Mulailah dari
biji secara perlahan, dan mengeluarkan kecambah dan batang, ranting-ranting, daun daunan,
bunga dan buah ketika masanya telah tiba.

Hentikan beranggapan kepada pendekatan secara instan. jangan hanya berorientasi pada
kecepatan, tetapi juga pertimbangkan stamina dan pikiran yang kamu kerahkan. Begitu pula.
Membangun fondasi sebuah bangunan, dimulai dengan membuat fondasi, bukan dari atapnya.
Jika kita tidak percaya pada proses awal, maka misi kita selanjutnya kan mengalami kegagalan.

Tidak ada kesuksesan yang didapat dengan instan. Tidak ada orang yang menjual
kesuksesan. Satu-satunya orang yang bisa memberi kamu kesuksesan adalah diri kamu sendiri.
Bukan dengan uang dan harta yang kamu miliki lantas kamu bisa mendapatkan kesuksesan,
kamu baru bisa mendapatkannya ketika kamu benar-benar bekerja keras dan mendedikasikan
diri bahkan hidup kamu untuk tujuan yang ingin kamu capai.

Sukses bukanlah sebuah tujuan akhir yang harus kamu capai. Manusia tidak akan
pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapainya. Ia akan terus berusaha mendapatkan
lebih dan lebih. Sebagian menamakannya sebagai semangat berkelanjutannya dan berinovasi.
Ambil sisi positif dan raihlah kesuksesan menurut versi kamu. kamu mungkin akan gagal
berkali-kali tetapi setidaknya hal itu membuat kamu sadar bahwa kamu sudah mencoba terus
menerus. Percayalah bahwa Allah selalu mengiringi usahamu karna apa saja yang terjadi di
dunia ini semua adalah kehendak Allah. Bagi Allah mengubah kehidupan hambanya sangat-lah
mudah, jadi jangan berputus keyakinan kepada Allah.

“Sebuah Impian Tidak Akan Menjadi Kenyataan Hanya Dengan Simsalabin Aba Kadabra.

Itu Membutuhkan Keringat Kerja Keras, Tekat Dan Konsisten”

(Wahyudi)
Optimis Saja

“Aku Mengikut Sangkaan Hambaku Terhadapku,

Maka Bersangkalah Padaku Dengan Apa Yang Dia Kehendaki”

(Hadist Qudsi)

Optimisme adalah satu di antara tiga lusin kekuatan yang menyebabkan kebahagiaan
dan kesehatan yang lebih besar. Optimis itu dapat di ciptakan dan di bangun. Optimisme
memberikan daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi depresi tatkala musibah melanda.

Optimisme merupakan memahami (mempercayai) segala sesuatu dari sudut pandang


yang baik dan menyenangkan. Selalu menaruh harapan besar dalam segala hal. Sederhananya,
optimisme diekspresikan sebagai harapan dan keyakinan positif terhadap segala tantangan hidup
yang akan membawa pada kesuksesan.

Optimisme adalah ciri orang percaya yang setia dan taat. Sifat ini membawa keyakinan
bahwa Allah akan memberikan kontribusi untuk semua perbuatan hamba-Nya yang saleh di
dunia dan di masa depan.

Mengubah kata tidak mungkin menjadi mungkin memang membutuhkan ketekunan dan
optimisme. Apalagi jiwa itu seperti laut, kadang pasang dan kadang surut. Saat kamu maju,
kamu akan belajar cara membuatnya secepat kilat, sering kali selambat siput, yang bergerak
harus menunggu kepastian.

Ketidakpastian seperti itu membunuh keyakinan dalam hitungan detik. Ya, kamu tidak
dapat memprediksi ke mana arah hidup ini, tetapi kamu harus optimis mau di bawa ke mana
hidup ini. Orang-orang optimis cenderung menafsirkan permasalahan mereka sebagai hal yang
sementara, terkendali dan terfokus ke satu arah. Mereka akan menghindari berlarut-larut dalam
masalah. Segera berpikir bagaimana penyelesaian dari permasalahan dari sudut yang positif.

Orang pesimis sebaliknya, mereka meyakini bahwa permasalahan mereka akan


berlangsung selamanya, menghancurkan segala usaha yang mereka lakukan, kadang juga
merasa dunia ini telah berakhir baginya, uh lebai sekali dan tak terkendali, seolah berputus asa
akan kehidupan. Orang yang mengalami kondisi ini sering kali tidak memiliki harapan dalam
hidup atau telah melepaskan keyakinannya tentang kesuksesan atau perubahan yang lebih baik
di masa depan.

Satu-satunya hal yang menopang kamu ketika hal-hal sulit adalah harapan. Jadi saya
selalu berharap bahwa segala sesuatunya akan berhasil dari waktu ke waktu dan fase buruk
akan berlalu. Jadi jangan terlalu mudah baper dan lebai menjalani kehidupan ini.
Menyalahkan keterbatasan kita atau orang lain atau situasi atau pekerjaan kita pada saat
ini akan membuat kita lupa untuk bekerja lebih baik dan menciptakan karya terbaik, karena kita
terlalu sibuk mengeluh dan menyalahkan keadaan. Tetapi jika kamu memiliki sikap optimis
kamu sudah menabung keberhasilan 60%, karena optimis merupakan langkah awal untuk
sukses.

Sikap optimis seperti sebuah api yang membakar dan berkobar keinginan untuk sukses
dan berhasil. Sikap juga menjauhkan kamu dari stres dan depresi, yang pada akhirnya
mempengaruhi kondisi kesehatan, karena kamu selalu melihat segala sesuatu dari sudut
pandang positif dan memancarkan aura yang baik pula.

Salah satu cara untuk mulai meningkatkan adalah melalui komunikasi. Pergaulan sering
diartikan sebagai suatu proses interaksi, yang salah satu akibatnya adalah mempengaruhi orang
lain dan satu sama lain. Pergaulan ini merupakan pergaulan yang secara positif mempengaruhi
tumbuh kembang seseorang menjadi orang yang sukses. Seperti pepatah mengatakan, “Kualitas
hidup tergantung pada dengan siapa kita bergaul.” Jika kamu ingin seseorang sukses, pilihlah
berteman dengan orang-orang sukses juga.

Ada perbedaan paradigma antara orang yang optimis dengan orang yang pesimis. Seorang
pesimis berkata “itu mungkin tapi sulit.” Sedangkan seorang optimis mengatakan “itu sulit tapi
mungkin.” Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita percaya pada pertolongan Allah. Selagi
kamu berpikir bisa maka itu bisa.

Orang optimis itu benar, dan orang pesimis pun benar. Yang satu berbeda dengan yang
lain, sebagaimana terang berbeda dengan gelap. Namun, keduanya benar. Masing-masing benar
dalam sudut pandangnya sendiri, dan sudut pandang inilah yang menjadi faktor kehidupan
masing-masing. Apakah hidupnya penuh daya atau tiada daya, tentram atau gundah, sukses
atau gagal.

Untuk membantu agar kita selalu optimis, selalu hadirkan Allah dalam kehidupan,
ciptakan kata-kata positif dalam diri agar selalu bergema dalam pikiran. Kata-kata dan
keyakinan yang baik ini akan membangkitkan emosi positif. Hilangkanlah segala bentuk
pemikiran dan keyakinan negatif seperti fisik yang kurang bagus, bodoh, kuper, tidak mampu,
gagal dan lain-lain, karna pikiran seperti inilah yang bikin depresi.

Berpikirlah positif dalam segala hal, berprasangka baiklah. Lihatlah mawar di antara
duri-durinya. Semua manusia di dunia ini dilahirkan sama, yang membedakan hanyalah
keyakinan, pikiran dan sikap mereka, timbulkan keyakinan bahwa kamu yang sedang membaca
tulisan saya ini, bahwa setiap hal yang terjadi itu, bagaikan tangga yang akan membawa ke
puncak.

Orang-orang yang sukses mempunyai pandangan yang optimis dalam hidup, karena
mereka percaya bahwa keberuntungan hanya akan hadir ketika bertemu dengan kemampuan.
Kemampuan seperti apa?. Salah satunya yaitu dengan memandang segala sesuatu dari segi
positifnya.
Kamu akan menjadi apa yang kamu yakini, selagi kamu bersungguh-sungguh, bekerja
keras, dan pantang menyerah. Lihat semua kemungkinan-kemungkinan yang ada karena sukses
selalu menunggu di sana. Jika ingin berhasil jangan hanya menunggu untuk termotivasi, tapi
bergeraklah maka kamu akan termotivasi dengan sendirinya.

Begitu juga dengan orang-orang di sekitar kamu, jika kamu ingin menggerakkan mereka
ke arah yang baik, maka tidak cukup hanya dengan motivasi atau nasehat. Tapi tunjukkan
bahwa kamu bergerak dan membawa bukti di hadapan mereka.

“Tidak Ada Kalimat

Semua Akan Indah Pada Waktunya,

Karna Setiap Hari Pun Semuanya Akan Terlihat Indah

Jika Kita Pandai Bersyukur”

(Wahyudi)
Amarah

“Siapa Yang Berusaha Menahan Amarahnya, Padahal Dia Mampu Meluapkannya, Maka Dia
Akan Allah Panggil Di Hadapan Seluruh Makhluk Pada Hari Kiamat, Sampai Allah Menyuruhnya
Untuk Memilih Bidadari Yang Dia Kehendaki”

(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Albert Ellis dalam teori klasiknya mengungkapkan bahwa reaksi emosional dan perilaku
manusia dipengaruhi bukan oleh peristiwa yang dialami, melainkan oleh interpretasi
(pemaknaan)-nya terhadap peristiwa itu. Oleh karena itu, orang yang berbeda dapat bereaksi
berbeda terhadap peristiwa yang sama.

Marah adalah bagian manusiawi yang normal dan sehat, membantu kita memproses
ketakutan, kecemasan dan trauma. Ketika tidak dapat mengendalikan amarah secara konsisten
dapat mengganggu kualitas hidup kita dan kualitas hidup orang lain.

Perilaku tak terkendali dapat bereskalasi dengan dampak sangat fatal. Dalam keadaan
marah, kita sebaiknya tidak tergesa-gesa bertindak. Kita justru perlu mengambil napas panjang
demi memberikan kesempatan kepada diri untuk berpikir. Apa yang mendasari perasaan marah,
Pesan apa yang akan diterima oleh orang lain dari tindakan yang di lakukan, Apakah tindakan
akan lebih banyak berdampak positif atau negatif.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muttafaq ‘alaihi, Rasulullah pernah bersabda yaitu
“orang yang kuat itu bukanlah orang yang jago gulat, melainkan orang yang kuat sesungguhnya
adalah orang yang dapat mengendalikan emosinya saat sedang marah”. Amarah itu sejatinya
berasal dari setan, dan jangan kita menuruti langkah setan.

Lingkungan dari kecil sangat berpengaruh pada tindakan kita di hari ini, bagaimana
lingkungan kita mengajari kita cara meluapkan rasa marah, begitu pun dengan tindakan kita,
bisa jadi sama, bisa jadi berbeda tergantung kepada pengetahuan dan pengendalian diri terhadap
sesuatu hal yang terjadi.

Kita juga perlu meneliti dan jujur mengenai diri sendiri, kapan merasa marah Dalam
kesempatan untuk persoalan apa saja, Kepada siapa, Apa yang dirasakan tubuh ketika rasa
marah demikian memuncak, Apakah darah terasa naik ke kepala, tangan mengepal, dan
kemudian badan dan tangan bergerak untuk menghantam?.

Marah tanpa pikir panjang ibarat menggenggam aspal panas yang akan kita lempari
kepada orang lain namun diri kita juga ikut terluka. Analisis diri diperlukan untuk mampu
secara tepat mengambil “time out”. “Time out” adalah tindakan meninggalkan situasi (konflik)
begitu kita merasakan kemarahan yang intens dan nyaris tak terkendali. Tujuannya untuk
menghentikan peningkatan kemarahan agar kita dapat berpikir jernih dan terhindar dari
melakukan tindakan melukai atau yang akan kita sesali kemudian hari.

Orang yang besar egonya mungkin akan sulit mengambil ”time out” karena sibuk dengan
gengsinya, merasa diri kalah apabila ia pergi, serta selalu ingin menjadi orang yang mengambil
kata terakhir. Tetapi, orang yang besar hati dan berjiwa besar akan paham bahwa kadang
mundur dan diam itu menjadikannya pribadi yang lebih bijaksana.

Kita memiliki pilihan untuk berperilaku pasif, agresif, atau asertif. Sikap pasif membuat
diri tidak nyaman dan hak kita mungkin terlanggar oleh orang lain. Bersikap agresif juga berefek
buruk dan melukai orang lain. Karena itu, berkomunikasi asertif perlu dilatih agar kita dapat
menyampaikan perasaan dan pandangan secara terbuka, jujur, tetapi tetap santun. Orang yang
sabar bukan orang yang pasif. Orang sabar justru orang yang asrsif dan aktif, aktif menata hati
agar tidak di kalahkan oleh emosi dan amarah.

Kemarahan adalah perasaan yang kuat. Ini adalah emosi yang normal dan sehat yang
terjadi ketika kamu frustrasi, sakit hati, kesal, atau kecewa. Bisa jadi hasil dari sesuatu yang
tiba-tiba terjadi pada diri dan kehidupan kamu yang tidak diharapkan, sesuatu yang dikatakan
atau dilakukan orang lain yang tidak kamu sukai.

Orang dengan gangguan amarah mengalami amarah yang tidak sehat, yaitu amarah yang
merusak atau amarah yang sampai melukai orang lain, merusak barang, menyebabkan konflik
lebih lanjut, masalah hukum, dll. Orang-orang ini tidak dapat memproses amarah dengan cara
yang sehat. Ketika seseorang memiliki hubungan yang sehat dan konstruktif dengan amarah,
perasaan yang kuat ini bersifat sementara dan menghilang dengan cepat.

Ingat, kemarahan adalah reaksi dan perasaan yang normal, jadi kamu tidak bisa
menghilangkannya. Tapi kamu bisa belajar mengelolanya dengan lebih baik. Manusia hebat
adalah manusia yang bisa mengendalikan diri di saat dikuasai amarah, tenang saat di
permalukan, tersenyum di saat diremehkan bersabar saat menemui cobaan, dan bersyukur
untuk menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Tak Perlu Memaksa

“Jangan Kalian Memaksa Jika Meminta. Demi Allah, Jika Seseorang Meminta Kepadaku
Sesuatu, Kemudian Aku Mengabulkan Permintaannya Tersebut Dengan Perasaan Tidak
Senang, Maka Tidak Ada Keberkahan Pada Dirinya Dan Apa Yang Ia Minta Itu.”
(HR. Muslim no. 1038)

Jiwa manusia kerap berontak jika dipaksa manusia lain, terlebih jika ia memaksa si
pemaksa ini, tidak mau mengerti kondisinya, melainkan hanya mau semua seperti kemauannya,
jangan memaksa, tersenyumlah sambil merangkul, dan membimbing tangannya.

Setiap insan punya cara sendiri untuk bahagia atau menemukan solusi hidupnya. Selalu
ada jalan yang bisa kita ambil untuk kebaikan kita. Kalau kita bisa membuat banyak orang
menyukai kita dengan kebaikan yang kita lakukan, bersyukurlah. Tapi kalaupun tak semua
orang bisa menyukai dan menghargai, tetaplah bersyukur. Karena bersyukur merupakan cara
termudah untuk mendapat berkah dari semua yang kita lakukan.

Daripada berdebat dengan orang lain, lebih baik ajak mereka untuk melihat dan
membuktikannya. Kebohongan paling mencolok dapat di tembus, kepura-puraan yang paling
besar dapat di ekspos. Teka teki yang paling sulit sekalipun dapat di selesaikan. Hanya dengan
mendorong dengan ramah agar seseorang dapat melihat dan mengikuti.

Akan ada orang-orang yang menyakiti dan membenci. Tapi juga pastinya akan ada orang
yang akan selalu menyayangi dan berada di sisi. Tinggal bagaimana cara kita untuk menyikapi
itu semua. Dan salah satu cara terbaik untuk bahagia di kondisi ini adalah melepaskan yang
menyakiti dan memperjuangkan mereka yang sudah terbukti tulus menyayangi.

Mari kita renungkan bait-bait puisi berikut sebagai introspeksi diri untuk menjalani
hidup lebih baik:

“Jika Kau Tak Setuju Dengannya

Janglah Kau Memaksanya Untuk Setuju Denganmu Jua

Mari Gunakan Dengan Bijaksana

Jangan Malah Gunakan Tuk Bersikap Semena-Mena

Sungguh Rasa Senang Hilang Begitu Saja

Ketika Sebuah Paksa Dengan Cara

Bahkan Toleransi-Pun Tidak Ada

Wahai Manusia Janganlah Terbiasa Memaksa


Belajarlah Menghargai Sesama Manusia

Wahai Manusia Dirimu Itu Luar Biasa

Yang Diberi Akal Dan Pikiran Oleh-Nya”

Hal yang ditemukan mereka biasanya sangat jelas ketika mereka membuktikannya. Lalu
mereka bisa melanjutkan dan menangani yang lainnya. Tetapi jika mereka tidak bisa melihat dan
menemukannya sendiri, mungkin mereka hanya punya sedikit realitas akan hal tersebut.
Perintah dan kebingungan mereka tidak akan menyelesaikan kebingungan mereka.

Kompetensi yang sesungguhnya berdasarkan pada kemampuan seseorang mengamati,


dengan ini sebagai realitas. Baru mereka bisa menjadi pribadi yang penuh keyakinan.

“Aku Bisa Menghantarkan Orang Ke Sumber Air

Tapi Aku Tidak Bisa Memaksakan Mereka Untuk Meminum Air Tersebut

Karena Semakin Besar Paksaan Itu, Semakin Besar Pula Daya Tolaknya”

(Filsuf)
Daftar Pustaka

Hamka, Buya. 2015. Tasawuf Modern. Jakarta: Republika.

Besari, Fiersa. 2012. Garis Waktu. Jakarta: Media Kita.

Rauf, Rusdin S. 2008. Quranic Of Law. Jakarta: Mizan Republika.

Hausel, Morgan. 2021. Psychology Of Money. Banten: Baca.

Widarso, Wishnubroto, 1994. Kiat Hidup Sukses. Yogyakarta: Kanisius.

Manampiring, Hendri. 2019. Filosofi Teras. Jakarta: Gramedia.

Manson, Mark. 2018. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoh Amat. Jakarta: Grasindo.

Izzo, John. 2009. Temukan Lima Rahasia Sebelum Mati. Jakarta: UfukPress

Manson, Mark. 2020. Segala Galanya Ambyar. Jakarta: Grasindo.

M., Robert. 2008. Rahasia Hal-Hal Kecil. Yogyakarta: Think

Clear, James. 2018. Atomic Habits. Jakarta: Gramedia.

Putra, Dinata Eka. 2006. 13 Rahasia Pribadi Sukses. Yogyajarta: Andi Ofset

Kishima, Ichiro. 2019. Berani Tidak Disukai. Jakarta: Gramedia.

Khan, Maulana Wahiduddin. 2003. Psikologi kesuksesan. Jakarta: Rabbani Press

Hyang, Oh Su. 2018. Bicara Itu Ada Seninya. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Riana, Merry. 2011. Mimpi Sejuta Dolar. Jakarta: Grasindo.

Duhigg, Charles. 2019. The Power Of Habit. Jakarta: Gramedia.

Knight, Sarah. 2021. Keajaiban Yang Mengubah Hidup Dari Bersikap Tidak Ambil Pusing.
Jakarta: Gramedia.

Elfinky, Ibrahim. 2010. Memperbaiki Nasib. Jakarta: Zaman.

Schwartz, David J. 2019. The Magic Of Thinking Big. Jakarta: MIC Publishing.
Tentang Penulis

W ahyudi, Pria beruntung yang dilahirkan

di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera


Barat, Sabtu 17 Februari 2001, dari Mama yang
baik dan Ayah yang tangguh. Pendidikan
formalnya berawal dari sekolah dasar di SDN 28
Parak tabu, Sementara pendidikan SMP di
tempuh di SMPN 2 Lembah Gumanti, dan
dilanjutkan di SMKN 1 Lembah Gumanti dengan
Jurusan Administrasi Perkantoran. Saat ini Yudi
sedang menempuh pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat dengan
jurusan Pendidikan Agama Islam.

Adapun hobi atau hal yang disukai Yudi yaitu


Mengajar, membaca, belajar bahasa ingris, dan
bermain basket, sangat antusias mempelajari
sesuatu hal baru dan membagikan ilmu yang
bermanfaat pada teman-teman dan orang di
sekitarnya.

Untuk berakrab dengan Yudi kamu bisa


berkunjung atau menghubungi :

Email : wahyudyuchiha@gmail.com

Instagram : @yudy_sensei

Facebook : @Yudy

Whatsapp : 082246954978

Anda mungkin juga menyukai