Anda di halaman 1dari 128

POLA PERTOLONGAN ALLAH (PPA)

KUTIPAN ON INSTAGRAM @polapertolonganallah

JUST FOCUS ON ALLAH

Just Focus on Allah maksudnya menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan, tempat dan
harapan atas apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Just Focus on Allah merupakan kunci keberhasilan kita dalam menjalani kehidupan sebagai
manusia secara utuh.

Ketika kita sudah berhasil menjadikan Allah sebagai satu-satunya kesadaran, maka semua
peristiwa yang membahagiakan atau yang menyedihkan sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah
Allah. Yang diharapkan hanyalah ridla Allah.

TENTANG "MENCARI JALAN PULANG"


By: Asa Saefulloh Achmad
.
.
Berbicara tentang kepulangan, bahwa sejatinya kepulangan yang sesungguhnya ialah kepulangan
menuju Rabb-Nya, maka mencari jalan pulang ialah soal mencari bekal terbaik agar sampai
kepadaNya "Meraih RidhoNya", Soal kembali dalam kesejatian diri sebagai hamba yang
sebenar-benarnya menghamba kepadaNya.
.
.
Orang-orang yang sibuk mencari jalan pulang dalam hidupnya, berarti ia yang sudah rindu
dengan pertemuan antara ia dengan RabbNya, kekasih sejati dalam hidupnya, orang yang sadar
bahwa sesungguhnya dari mana ia berasal dan kemana ia akan kembali.
.
.
Maka kehidupan dunia ini bak fatamorgana baginya, yang hanya ia nikmati untuk benar-benar
menyiapkan perjalanan pulang kepadaNya, dan kematian baginya bukan suatu hal yang
ditakutkan, namun sebuah momen kerinduan yang begitu ia persiapkan, karena pada saat itulah
permulaan tersingkirnya hijab dunia dan akhiratnya.
.
.
Yang berarti semakin dekat waktu pertemuan antara ia dengan kekasihnya, antara ia dengan
Rasul dan Rabbnya.
.
.
Maka wahai kawanku, apakah kita saat ini sadar, bahwa kita semua sedang "berjalan pulang?"
.
.
Kepulangan (Mati) kepadaNya adalah kepastian, Jalan Pulang (Bekal Terbaik) yang
mengantarkan kepada (Ridho) Nya adalah pilihan
.
.
Allah Allah Allah
.
.
Masih jauh diri ini dari predikat hamba terbaikmu, jadi pejalan terbaik dalam kepulangan menuju
kepadaMu, namun sebagai seorang hamba yang sangat merinduMu dan RasulMu, hamba
memohon kepadaMu, tunjukan jalan pulang hamba menuju kepadaMu
.
.
Sudah sering hamba tersesat, salah tujuan, atau mungkin sampai saat ini masih jauh dari track
jalan lurusMu
.
.
"Maka ya Rabb, tuntun hamba, bersamai hamba, titah hamba, dengan cahaya terangMu menuju
jalan lurusMu hingga sampai kepadaMu"
STOP MENGELUH
Kiswoko Al Ghifari
******************
Kemarin setelah selesai ngisi kelas ada yang konsultasi ke saya;
.
"Mas saya sudah berbuat baik, usaha sudah, doa juga sudah, tapi kok Allah belum juga nolong
saya ya mas, saya putus asa mas... Sebenernya Allah tuh ada gak sih mas...."
.
.
"Astaghfirullah.... Mohon maaf, bapak salah kalo smpe ngomong kaya gitu. Inget ya...!! jangan
paksa Allah untuk mengabulkan doa-doa kita hari ini, karena Allah lebih tau kapan waktu yang
terbaik untuk mengabulkan doa-doa kita. Dan gak selamanya selesainya masalah bapak itu
bentuk pengabulan doa bapak, jadi sabar ya pak...."
.
****
Sering kita ngeluh-ngeluh dengan masalah kita hari ini, bahkan marah sama Allah seolah-olah
Allah gak pernah mau menolong diri kita. Tapi coba tanyakan pada diri kita, apa yang sudah kita
syukuri hari ini? .
.
Kita sering ngeluh, tapi jarang sekali mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah. STOP Mengeluh
kawan.....!! Karena masalah adalah cara Allah untuk menggugurkan dosa-dosa kita, dan semua
yang menimpa diri kita adalah bukti cinta-Nya pada kita.
.
.
Yang terpenting adalah ketika kita sedang diberikan berbagai permasalahan hidup, jangan lupa
tetap kita libatkan Allah disitu, maka Allah punya cara sendiri untuk menyelesaikannya. Yakin
deh, Allah saja cukup !!.
.
****
.
Masih mau ngeluh???
.
Silahkan tinggalkan komentar, satu kalimat jika Anda sedang diberikan berbagai permasalahan
hidup.....

PINTU KEDAMAIAN HATI

by: Asa Saefulloh Achmad

Sadari segala sesuatu yang telah terjadi di dunia ini, apapun itu, dari hal terkecil sampai yang
besar, yang mengecewakan dan yang membahagiakan, yang kita harapakan atau yang tidak kita
harapkan, semua atas kehendak dan izin Allah

Allahu Akbar!!! Lantas terhadap siapa kita kecewa, tidak terima, sedih, gelisah, marah, merana
atas semua kondisi yang ada pada kita saat ini?

Padahal semua itu atas kuasaNya

Sungguh lebih banyak hal yang harus kita syukuri daripada kita keluhkan
Bukankah syukur menambah kenikmatan dan karunia yang tak terbatas?

Jangan mengharap sesuatu yang ingin kita kehendaki terhadapNya, sedangkan hati masih belum
layak untuk menerimanya (dendam, dongkol, dengki, dan menuhankan selainNya)

Sumber dari kedamaian hati ialah PENERIMAAN, tarik nafas syukur, hembuskan dengan kata
"Alhamdulillah" Tenang dan damailah hati kita, Insya Allah

Yuk banyakin bersyukur �


INDAHNYA MASUK ZONA CINTA

By: Asa Saefulloh Achmad


***********
Yang pernah merasakan masuk ke dalam zona cinta pasti pernah merasakan...
- Tiap detik teringat namanya, terbayang wajahnya...
- Suaranya senantiasa terngiang-ngiang ditelinga...
- Rindu terus menggelora dan menggebu-gebu didalam dada... Nggak betah jauh lama-lama,
penginnya slalu bersama, ketika sedang jauh, pengin segera berjumpa, ketika hendak berjumpa,
baru terbayang pertemuannya saja, senyum dibibir sudah membunga, itu kan yang dinamakan
cinta?

Baru lihat genteng rumah yang dicinta saja, jantung sudah dag-dig-dug nggak karuan, padahal
"apa hubungannya genteng sama cinta?" "Pernah ngerasain???" Saya yakin sebagian besar dari
kawan-kawan menganggukkan kepala... Tapi... Pernah nggak merasakan getaran cinta tersebut
kepada sang Maha Cinta? Allah...
- Tiap detik teringat kepada-Nya, hingga mulut dan hati disibukan berdzikir kepada-Nya
- Bergetar hati ketika disebut nama-Nya
- Rindu menggelora membayangkan nikmat terindah bersua dan memandang wajah-Nya

Hingga kematian bukan lagi sebuah bahaya yang dihindari, namun takdir Allah yang dirindukan,
untuk bersua kembali dengan sang Illahi Rabbi... Jika pernah dan sedang merasakan, Saya
ucapkan SELAMAT!!!
"Itulah nikmat kesejatian dari Cinta"
Jika sama sekali tak terasa dalam diri kita, kawan-kawan itulah MUSIBAH/MASALAH terbesar
dalam hidup kita

Maka, secepatnya kembali kepada-Nya dan minta izin masuk dalam zona Cinta-Nya
.
(Dalam perjalanan cinta ke kota Bandung)

MULAI DARI MANA?

By: Asa Saefulloh Achmad

Mas Saya lagi banyak masalah mas, utang banyak, nganggur juga, pendapatan nggak ada,
gimana solusinya mas?

Cek 3 hal utama dulu

1. Sholatnya, bagaimana kualitas dan kuantitasnya


2. Doanya, seberapa sering, seberapa yakin, dan seberapa khusyuknya...
3. Taubatnya, seberapa kuat tekad hijrahnya

Lha itu doang mas?

Iya itu aja dulu, jangan kemana-mana, lha pengin dapet jawaban yang jadi solusi, atau jawaban
yang sekedar menjawab/memuaskan pertanyaan?

Ya nggak gitu maksudnya mas, kirain ada lowongan pekerjaan gitu, atau peluang usaha gitu"
Gini mas bro, coba kita sadari dulu siapa sejatinya yang ngasih masalah, siapa coba? trus kira-
kira kenapa kita bisa dikasih masalah?

Baca Pesan CintaNya

Jangan-jangan bukan soal pekerjaan, bukan soal bisnis, bukan soal sekedar lagi seret rezekinya,
tapi ada penyebab utamanya

Lha apa dong mas?

Yo mbuh! Saya kan ndak ikutan menjalani sinetron kehidupan sampean mas broooooo

Coba sampean cek

Jangan-jangan masalah datang bukan gara-gara bisnis yang salah urus, tapi karena sholatnya
mulai g serius

Jangan-jangan masalah datang bukan gara-gara jaman sedang serba sulit, tapi karena sama
sedekah kita ini mulai pelit

Jangan-jangan masalah datang bukan karena marketingnya kurang canggih broooooo, tapi
karena modal dan cara ikhtiar yang kita pakai sudah buat Allah nggak ridhooooo

Ketahuilah, ujung pangkal masalah dalam hidup itu sejatinya kebermasalahan diri kita dengan
yang Maha Hidup

Sooo ini dulu yang harus kita perbaiki.... Gimana caranya biar kehidupan kita jadi lebih baik?
Rezeki kita jadi lebih baik? Pekerjaan kita jadi lebih baik? Bisnis kita jadi lebih baik?

Yaaa hubungan kita dulu sama Allah yang punya hidup, rezeki, pekerjaan, bisnis, dan yang
punya semua yang ada dimuka bumi ini, musti kita pastikan dalam keadaan baik
Oalah gitu to mas, terus gimana lagi mas?

"WARNING! CUMA BAYANGAN AJA KOK"


By. Rendy ReZha

Hari ini saya mendapatkan banyak sekali testimoni alumni PPA dan salah satunya yang saya
lampirkan ini.. Jika kita ingin melihat dan memperhatikan dengan seksama kita akan selalu
menemukan benang merah yang sama dari setiap keajaiban. Mudah-mudahan dengan kajian ini
kawan-kawan bisa memahami bahwa masalah apapun bentuknya itu.. itu hanyalah bayangan.

Ya bayangan!
Wujud asli masalah bukan itu.. Dimana ketika kita bisa melihat bentuk asli masalah maka
insyaallah biidznillah selesailah sudah masalahnya atau dimudahkannya keinginan.. namun itu
juga hanya hadiah tambahan saja sedangkan hadiah utamanya adalah hidup menjadi hidup
karena mengenal Sang Maha Hidup.

Samalah seperti ini...

Samalah seperti ini... Saya sedang ujian nih.. terus ada pertanyaan "1+1 berapa?"
"Ya... 2 lah mas.. gitu aja nanya."
Kalau dalam ujian saya malah jawab 5 bagaimana?
"Ya remedial atau tinggal kelas lah mas.."
Iya juga ya pasti tinggal kelas dan hidup rasanya mau runtuh tuh.. malu, tekanan batin, diejek
orang, dll akibat saya gagal menjawab ujian tadi.

Jadi pertanyaan saya yang bahaya itu apa?


Ujiannya itu sendiri atau karena kita yang ngga tahu cara jawabnya?
Yap, bukan masalahnya yang buat bahaya... tapi kita ngga tahu cara jawabnya ini lho yang bikin
bahaya.

Serius.. utang Anda, problem rumah tangga, bisnis Anda atau apapun masalah Anda hari ini itu
bukan masalah sesungguhnya. Dan bukan itu yang membuat bahaya atau susah hidup kita.. Ini
bukan kata saya lho.. tapi Allah sendiri.. Coba jawab siapa yang mendatangkan kesulitan kepada
kita? "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia
menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya........" (QS. Al Anbiya 87)

Allah yang memberikan masalah kawan-kawan

Lihat ayat di atas dan juga perhatikan Allah juga tidak serta merta memberikan masalah kepada
hamba-Nya melainkan karena pemicunya ya kita sendiri... cek "Dia pergi dalam keadaan marah".
Marah karena mau merubah keadaan umatnya dan pada ngga mau nurut (Red : ngga bisa
merubah). Siapa yang menyuruh Musa ke Fir'aun? Allah juga...
“Pergilah kamu berdua kepada Fir‟aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas..." (QS. Thaha
43). Ini namanya cari mati lho.. kesulitan besar banget!
Inget Musa itu hutang budi dan juga pembunuh orangnya Fir'aun.. kebayang ngga sih gimana
rasanya jadi beliau? Sampai lidahnya kelu begitu.. Satu lagi deh..
Siapa yang Ikan menyuruh Ikan menelan Nabi Yunus? Allah juga kan..
Pertanyaanya adalah..
Apa Allah menyuruh Nabi Musa ke Fir‟aun untuk membinasakannya?
Apa Allah menyuruh Ikan menelan Yunus untuk membinasakan dia?
Dan.. apa Allah menghadirkan masalah ke hidup Anda untuk membinasakan Anda?

Bukan! Sekali lagi.. bukan!


“(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya
Allah sekali-kali TIDAK MENGANIYAYA hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Imran 182)
Lantas mengapa Allah membuat kondisi Nabi Yunus dan Nabi Musa berada dalam kegelapan
dan kesempitan (masalah)?
ْ ‫ا َث‬ٙ‫ثافِا‬
‫ُ ْج َعثٌَُٕا‬ٚ‫ ْٕ ِوا‬َٚ ‫طُِ ِّا ِإنَٗا‬ ْ ٍَ‫َبٌَاي‬
َ ‫)انَهَ ِج‬341(‫ٍَ ا‬ٛ‫اان ًُ َغ ِجّ ِح‬ ِ ‫لاأَََُّّاك‬
‫“ فَهَ ْٕ َ ا‬Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk
orang-orang yang banyak mengingat Allah,niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai
hari berbangkit.” (QS. 37:143-144)

Yap.. inilah kuncinya..


Inilah yang saya maksud dengan BAYANGAN.. Allah memberikan masalah bukan untuk
menyusahkan kita melainkan agar dia lulus ujian dan ujian sesungguhnya bukan masalah namun
ujian keimanan.

Buktinya...

Buktinya Allah tidak menginginkan kita untuk menyelesaikan masalah..


Allah ngga bilang..
“Maka carilah solusi..”
“Maka selesaikanlah masalahmu..”
.
Tidak!
.
Tapi Allah bilang.. banyaklah mengingat-Ku.. ini bukan Cuma banyak dzikir lisan. Namun juga
dzikir hati, diri, hidup, tujuan hidup, dll dimana itu adalah semua aspek hidup (kita bahas di
keklas PPA aja yah). Karena Allah hanya menginginkan hamba-Nya kembali kepada Allah
sebagai hamba..
.
َ ٧٢﴿‫ا ِع َجبدِ٘ا‬ِٙ‫اف‬ٙ‫﴾افَبدْ ُخ ِه‬٧٢﴿‫َّخًاا‬ٛ‫ض‬
﴾٠ٓ﴿‫ا‬ِٙ‫ا َجَُّز‬ٙ‫﴾أادْ ُخ ِه‬ ِ ‫خًا َّي ْش‬َٛ ‫اض‬
ِ ‫ّكا َس‬ َ ٰٗ َ‫ا ِإن‬ٙ‫﴾ااس ِج ِع‬
‫اس ِث ِا‬ ْ ًُ ‫اان‬
ْ ٧٢﴿‫ط ًَئَُِّخُا‬ ْ ‫ظ‬ ُ ‫َّز ُ َٓباانَُّ ْف‬َٚ‫ااأ‬
.
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu
masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku..” (QS al-Fajr
[89]: 27-30). Karena hanya dengan berada di titik kehambaanlah adanya syurga dan “syurga”..
.
ْ ٍِ ‫ظا َع‬
‫اان َٓ َٕ ٰٖا‬ َ ‫أََ َٓٗاانَُّ ْف‬ َ ِّ ‫اس ِّث‬ َ ‫َٔأ َ َّيبا َي ٍْاخ‬
َ َ‫َبفا َيق‬
َ ‫بو‬
‫اان ًَأ ْ َٔ ٰا‬
ٖ ْ ٙ ْ ٌَّ ِ ‫فَئ‬
َ ِْ ‫اان َجَُّخَا‬
.
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).” (QS An-Nazi‟at
40)

Artinya gini lho kawan-kawan..


.
Sudahlah jangan pusing dengan masalah Anda dan jangan tertipu. Karena masalah hidup yang
tengah Anda hadapi itu bukan bentuk sesungguhnya.. itu hanya bayangan. Bentuk sesungguhnya
adalah proses kembalinya diri menjadi hamba seuntuhnya dengan lisanmu, pikirmu, hatimu,
taatmu dan semua darimu.

Insyaallah kedepan kita akan bahas tema menarik tentang kenapa ya Allah senang sekali
“menguji” hamba-Nya.. “Ya karena Allah sayang lah mas..” Oke-oke.. sayang yang seperti apa?
Bukannya kalau sayang malah dibuat senang.. Jawabannya benar sih namun bagaimana
menjabarkannya?

Trus adilnya Allah dimana kalau saya diuji?? Nah tema menarik ini insyaallah coba kita bahas
sama-sama di kajian berikutnya yah dengan tema “Orang yang Selalu Mumtaz!” yang diambil
dari kisahnya Nabi Ibrahim as.

MENCARI MAAF

Sonny Abi Kim


.
"Carilah kemaafan Allah dengan banyak-banyak memaafkan manusia, burulah ampunan Allah
dengan banyak-banyak mengampuni sesama manusia". Perkataan dari Umar bin Abdul Aziz
tersebut sempat membuat saya terhenyak dan berdiam diri agak lama.
Diri yang sangat membutuhkan kemaafan Allah ini, ternyata masih banyak menyimpan duri-duri
dalam hati. Perasaan benci, marah, kejengkelan dan sakit hati kepada sesama, sejujurnya masih
betah bersemayam dalam diri.

Bukankah kita butuh kemaafan Allah? Sebuah pertanyaan yang menampar dan menusuk-nusuk
bagi saya. Teringat pesan dari Ibnu Taimiyah; bagi siapa-siapa yang mau memaafkan orang lain
(padahal dia mampu menuntut balas haknya) maka Allah akan memberikan kepada orang
tersebut kemaafan atas dosa-dosanya.

Jika kita benar-benar mengetahui dan yakin akan hal ini, bukankah harusnya semua menjadi
lebih mudah?

‫ ٌىا‬ٛ‫اس ِح‬ ٌ ُ‫َّللاُا َغف‬


َّ ‫ٕس‬ َّ ٔ‫ا‬ ْ َٛ‫ٕاأ ْن‬
َّ ‫َ ْغ ِف َش‬ٚ‫صفَ ُحٕااأ َ َلار ُ ِحجٌَُّٕ اأٌَا‬
َ ‫اَّللاُانَ ُك ْى‬ َ ُ‫َ ْعف‬ٛ‫َٔ ْن‬
.
Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah
mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur:22)

Hidup hanya satu kali dan sebentar, janganlah sia-siakan hidup ini dengan menyimpan marah,
dendam, dan racun-racun sejenisnya dalam hati. Sekali lagi, tidakkah kita butuh dimaafkan
Allah?

☪ RENDAHKAN HATIMU☪
By: Kiswoko Alghifari
.
Ada orang yang ketika diajak untuk menuju suatu kebaikan, ia enggan menerimanya. Dengan
alasan; "saya sudah tahu tentang ilmu itu, saya lebih senior dari kamu, siapa kamu kasih nasehat-
nasehat ke saya"
Apapun alasannya, intinya ia tidak mau melakukannya.

Yang paling bahaya adalah ketika kita "merasa" lebih baik dari orang lain -ana khairu minhu-
iya, merasa lebih segala-galanya dari orang lain. Orang lain dianggap salah, dirinya lah yang
paling benar.

Hati-hati sifat itu adalah sifatnya syaitan, syaitan dikeluarkan dari syurga karena
kesombongannya, dan Fir'aun dilaknat Allah karena menganggap dirinya lah yang paling benar,
semua orang salah.

Sahabatku.... Salah satu kunci agar hidayah masuk dalam hati kita adalah "Kerendahan Hati",
iya, Umar bin Khattab mau menerima Islam ketika itu karena ia mau merendahkan hatinya untuk
senantiasa belajar kepada Rasulullah SAW, oleh karena itu ia dimuliakan oleh Allah SWT.

Jika masih ada sedikit kesombongan dalam hati kita, maka Allah tidak akan mengizinkan
hidayah masuk dalam hati kita. Jadi buang jauh-jauh rasa sombong dan merasa paling baik.

Semoga Allah bimbing terus hati kita semua agar Allah jagain hidayah yang sudah ada dalam
hati kita.
===================

HAMPA
Ketika hidup terasa hampa,
Mungkin salah tujuan. .

Ketika hidup terasa hampa,


Mungkin salah jalan. .
Ketika hidup terasa hampa,
Mungkin tanda tumpukan dosa. .

Ketika hidup terasa hampa,


Mungkin sudah lama tak berdoa. .

Ketika hidup terasa hampa,


Jangan sampai putus asa. .

Ketika hidup terasa hampa,


Allah menanti sepenuh cinta.

JALAN LURUS

Jalan lurus bukanlah jalan yang mulus tanpa halangan dan rintangan, jalan lurus bukan pula jalan
yang penuh dengan kemudahan-kemudahan.

Jalan lurus bukanlah jalan untuk mencari tepuk tangan, sanjungan, penghargaan dan
penghormatan.

Namun jalan lurus itu adalah jalan yang penuh dengan duri, terjal, mendaki bahkan berliku. Jalan
yang penuh dengan cacian, makian bahkan lebih dari itu.

Jalan lurus itu adalah jalan yang sangat panjang tempuhannya dan sedikit yang mau melaluinya,
jalan yang membutuhkan nafas panjang untuk menitinya.

Oleh karena itu mintalah terus kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang Allah
Ridhai... yaitu jalan menuju cinta pada-Nya.
ْ ‫ط‬
َ ‫اان ًُ ْغز َ ِق‬
‫ىا‬ٛ َ ‫ص ٰش‬
ّ ِ ‫" ا ْْ ِذََباان‬Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah: 6)

TIGA WAKTU
By. @kiswoko_alghifari

Dulu saat masih jadi anak sekolah kita berucap; "enak banget ya jadi orang dewasa, gak perlu
belajar tiap hari, gak susah-susah ada PR"

Tapi setelah kita tumbuh dewasa seperti saat ini kita berucap: "enak banget ya jadi anak kecil,
gak pusing mikirin hutang, mikirin besok gimana bayar listrik,dll..." Pernah gak Anda berucap
seperti itu?

Kalo pernah mendingan taubat. Karena takut nanti kita termasuk golongan orang-orang yang
tidak mensyukuri nikmat Allah, karena semua episode kehidupan yang kita jalani selama ini
adalah bagian dari skenario Allah yang Maha Baik.

Maka syukuri dan nikmati setiap episode kehidupan kita baik itu senang, sedih, bahagia, dll.
Karena itulah hidup. Kalo hidup enakkkk... terus malah bahaya buat kita. Dulu Fir'aun enak terus
hidupnya, tapi dilaknat sama Allah. Maka syukuri.. Kata guru saya; secara waktunya kehidupan
kita itu dibagi menjadi tiga waktu;

Pertama, masa lalu. Masa lalu sudah berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi, maka jadikanlah
masa lalu menjadi pembelajaran bagi kita.

Kedua, hari ini. Inilah hidup kita, kita hidup di hari ini. Maka manfaatkan hari ini sebaik
mungkin untuk melakukan kebaikan dalam rangka meraih ridho Allah SWT.
Ketiga, hari esok. Hari esok adalah sesuatu yang ghaib, kita tidak pernah tau bagaimana keadaan
kita esok hari. Dan esok hari hanya bisa kita rencanakan, Allah lah yang berkuasa atas rencana-
rencana kita.

Maka lakukanlah detik demi detik setiap episode kehidupan kita dengan kebaikan dan
kebermanfaatan bagi banyak orang. Itulah bekal sesungguhnya.

Karena harta kita yang sebenarnya adalah yang kita sedekahkan, harta yang kita makan akan
habis, harta yang kita pakai akan usang, harta yang akan ketemu kita kelak adalah harta yang
digunakan di jalan Allah.

Sahabatku, dunia ini bukan tempat kita untuk tinggal, tapi tempat untuk kita meninggal. Tempat
tinggal sesungguhnya adalah di akhirat. Maka persiapkanlah bekal untuk kita menempuh
perjalanan pulang ke kampung kehidupan kita yang sesungguhnya.

Selamat menemukan jalan pulang terbaik Anda masing-masing.

HIDAYAH HAK ALLAH BAGI HAMBA YANG MEMBUTUHKANNYA...


.
Shandy abi Naya
.
Ketenangan Jiwa dan kebahagiaan hati sering kali tidak ada hubungannya dengan banyaknya
harta yang kita kejar siang malam sampai lupa Ibadah dan lalai dalam shalat.
.

Alhamdulillah ya Rabb...
Kali ini Engkau izinkan diri ini belajar lagi dikelas PPA bersama Ustadz Zaenal Muttaqin.
Semoga Engkau berkenan melembutkan hati kami semua yang Engkau hadirkan dan berkenan
melepas semua kesombongan diri.

Kelas PPA ini salah satu wasilah saya menemukan "Jalan Pulang Kembali Pada-Nya".
Kelas sederhana. Namun, mampu menghancurkan paradigma kesombongan saya.

Semoga Allah SWT istiqomahkan diri ini dalam kebaikan sampai pada saatnya nanti kembali
pada keharibaan Illahi.

Yang masih merasakan hidup terasa sempit karena semua beban dan masalah yang dihadapinya,
semoga Allah SWT ijinkan bisa ikut kelas PPA ini dan Allah SWT ijinkan bisa menemukan
jalan pulang kembali pada-Nya dan memahami hakikat hidup dan masalah.
. "......... tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(Q.S. Al-Qashash Ayat 56)

BERLATIH SEMBUNYI
Sonny Abi Kim
.
Ada kebaikan dan amal shaleh yang memang perlu (bahkan harus) diperlihatkan, dengan niat
memberikan teladan, menjadi model, inspirasi, dan motivasi untuk sebanyak mungkin orang. .

Namun, jika kita sungguh-sungguh ingin sampai pada kebahagiaan sejati, amal-amal yang
tersembunyi mestilah lebih banyak dibandingkan yang terlihat oleh mata manusia. .

Kata Imam Asy Syafi‟i; “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang
tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang tahu. Karena segala sesuatu yang ditampakkan
di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.” (lihat Ta‟thirul Anfas min
Haditsil Ikhlas). .

Para ulama dulu, bahkan sampai 'berlagak' seolah-olah sedang pilek untuk menyembunyikan
tangisannya karena Allah, betapa mereka sangat takut terjerumus dalam riya‟. .

Sufyan Ats Tsauri pernah mengatakan, “Tangisan itu ada sepuluh bagian. Sembilan bagian
biasanya untuk selain Allah (tidak ikhlas) dan satu bagian saja yang mungkin untuk Allah. Jika
ada satu tangisan saja dalam setahun (yang ikhlas) karena Allah, maka itu pun sudah terbilang
banyak.” (Hilyatul Auliya‟) .

Ayub As-Sikhtiyaniy memiliki kebiasaan bangun setiap malam. Ia pun selalu berusaha
menyembunyikan amalannya, jika waktu shubuh telah tiba, ia pura-pura mengeraskan suaranya
seakan-akan ia baru bangun ketika itu. .

Dalam Ta‟thirul Anfas, dikisahkan juga bahwa para ulama dulu juga seringkali membatalkan
puasa sunnahnya karena khawatir orang-orang mengetahui kalau ia sedang puasa. Ketika
Ibrohim bin Ad-ham diajak makan (padahal ia sedang puasa sunnah), ia pun ikut makan dan ia
tidak mengatakan, “Maaf, saya sedang puasa”. Itulah diantara teladan para ulama, begitu
semangatnya mereka dalam menyembunyikan amalan sunnahnya. .

Sekali lagi, tidak ada yang salah dengan menampakkan amal kebaikan, apalagi jika itu bisa
menjadi jalan dakwah dan uswah. .

Titik tekannya adalah komitmen dan kesediaan hati untuk sekuat tenaga meningkatkan kualitas
dan kuantitas amal-amal sembunyi, disamping amal-amal tampak kita. .

VISIMU, PENENTUMU
Aku mengenali diriku..
.
Ketika malas datang, hidup penuh rutinitas membosankan, semangat hidup hilang maka
kupastikan aku tengah lupa dengan visi besar hidupku.
.
Orang yang tidak memiliki visi hidup besar maka ia akan menghabiskan waktunya untuk hal-hal
remeh temeh, hidupnya membosankan bahkan waktunya habis untuk menyenangkan dirinya
saja, dan masalah kecil pun akan menghempaskannya.
.
Visi besarlah yang akan menggerakan hidupmu, memaksa potensimu keluar, mengefisienkan
langkahmu, dan menyemangatimu.
.
Namun diatas visi besar ada visi mulia...
.
.
Visi akhirat bertemu dengan-Nya dan visi dunia menegakkan Islam di bumi-Nya maka semua
waktu, keringat, tenaga, belajar, dan semua dari dirimu akan terhitung sebagai langkah Sang
Mujahid

MAAFKAN KAMI YANG SERING MENGELUH

Wahai kesulitan. .. Seringkali engkau datang kami ratapi, kehadiranmu menyesakkan dada,
memusingkan kepala, membuat kami lelah hati... itulah kami memandangmu dalam keterbatasan
kami sebagai mahluk yang lemah..
.

Padahal engkau dikirimkan Allaah, untuk memaksa kami kembali mengangkat tangan memohon
memelas pada-NYA... Wahai kesulitan sesungguhnya engkau datang untuk menyelamatkan
hubungan kami dengan-NYA...
Engkau hadir sebagai pengingat banyak alpa, dosa dan kekhilafan yang kami lakukan pada-NYA
di kala malam maupun siang...
Sungguh engkau datang mengingatkan kami, bahwa kami terlalu berani melawan titah-titahNYA
���.
.

Wahai kesulitan, engkau hadir sebagai penggugur dosa-dosa kami, agar kami tidak berbahaya
dalam menjalani hidup kekal di sana yang bernama akhirat... Wahai kesulitan, engkau hadir
dalam dunia ini untuk kami, karna engkau tidak ingin menyapa kali dalam kekal akhirat kami..
Karna engkau ingin, di hari yg kekal nanti, temanmu lah yang menemani kami, yaitu
kebahagiaan...
.

Duhai Allaah... Rabb semesta alam...


Rabb yang cinta dan penuh kelembutan...
Betapa diri ini lemah dalam membaca semua pesan cinta-MU...
Sesungguhnya Engkau hadirkan semua kejadian yang kami alami, adalah cara-MU mencintai
kami dan agar kami tidak jauh lagi dari-MU...
.

Maafkan kami yg selalu mengeluh dlm logika lemah dunia kami..


Maafkan kami... temani kami...
Untuk memulai " Nol menit " kami agar benar2 bisa menjadi hamba-MU yg hakiki... ��.

MENARIK DIRI DAN MELIHAT LEBIH JERNIH


Saya pernah main ke sebuah danau, airnya Masya Allah, jernihnya luar biasa, ikan-ikan kecil di
dasarnya saja sampai terlihat begitu jelas, eh tapi ketika saya membenamkan wajah saya ke
danau tersebut lalu membuka mata, lah kok malah buram dan tidak terlihat sama sekali
keindahannya... Ternyata kejernihannya bisa terlihat ketika kita menarik diri dan melihatnya
dengan jarak dari keindahan... Seperti sebuah masalah yang hadir dalam kehidupan kita, yang
sejatinya adalah sebuah keindahan, keberkahan, dan selalu ada pesan cinta yang terkandung
didalamnya, namun kenapa terlihat buram dan bahkan seringkali memusingkan, karena kita
terlalu larut dan melihat dengan jarak pandang yang begitu dekat, hingga tak terpandang
sedikitpun keindahannya... Maka tariklah diri dari permasalahan tersebut, me time lah sejenak,
lihatlah dengan jarak, bukankah yang menghadirkan masalah tersebut adalah Allah, dan apapun
yang hadir dari Allah adalah sebuah keindahan

Jangan lihat bungkusnya, jangan lihat sampulnya, lantas langsung mengambil kesimpulan
dengan berkata "Ini Sebuah Masalah!", Bisa jadi itu adalah anugerah terbesar dalam hidup
Anda... Bukankah Anda pernah bilang, dalam salah satu episode kehidupan dalam hidup Anda?
"Untung dulu saya ketipu, coba kalo nggak, mungkin bisnis saya nggak sebesar ini" "Untung
dulu saya diselingkuhin, kalo nggak mungkin saya nggak bakal ketemu suami saya sekarang
yang Sholeh ini" "Untung dulu saya dikasih masalah gede kaya gini dari Allah, kalo nggak
mungkin Saya nggak bakal berubah lebih baik seperti sekarang ini"

Karena Allah tahu, kita nggak tahu...


Seringkali yang bagi kita buruk padahal itu yang terbaik bagi kita.. Wallahu'alm bishawab

SELAMAT ANDA TERJEBAK


Shandy abi Naya
--------------------------
Kawan-kawan yang dirahmati Allah SWT.
Apa kabar anda hari ini?

Sudahkah anda bersyukur atas kenikmatan yang setiap hari dan setiap waktu Allah SWT berikan
kepada anda?

Saat di kelas private PPA dan pembahasan poin 4 PPA, saya menanyakan sesuatu kepada salah
satu peserta.

Sebut saja namanya Mas Rudi.

Shandy: “apakah hari ini tangan anda bisa digerakan?”


Rudi: “Ia tangan saya bisa digerakan.”
Shandy: “Apakah anda merasakan bahwa itu sebuah miracle…??”
Rudi: “Loh kok miracle? kan emang udah dari sononya tangan saya bisa bergerak.”
.
.
Kawan-kawan yang dirahmati Allah SWT, dulu saya pernah berkunjung ke salah satu rumah
sakit dan menjumpai seseorang yang terkena stroke. Pihak keluarganya bercerita bahwa beliau
stroke sudah 7 tahun dan selama 7 tahun tangan dan badannya tidak dapat digerakan, hanya
matanya yg dapat dikedipkan.

Hari itu mereka datang ke rumah sakit karena ada jadwal berobat dalam rangka ikhtiar untuk
kesembuhan.

Setelah beberapa kali berobat, dengan ijin Allah ternyata satu tangan beliau bisa digerakan, dan
saat itu, beliau bersyukur dan menangis haru karna beliau merasakan MIRACLE dari Allah SWT
sehingga tangannya bisa digerakan.

Kawan-kawan, apa perlu untuk membuat anda bersyukur dan mengatakan kalau tangan anda bisa
bergerak itu adalah sebuah MIRACLE, anda harus mengalami STROKE dulu selama 7
TAHUN… ?.
.
Yuk kawan-kawan mulai saat ini kita syukuri semua yang sudah Allah SWT titipkan kepada kita.

Jangan sampai gara-gara masalah yang sedang anda alami, menutupi semua kenikmatan dari
Allah SWT yang saya yakin, kita tidak akan mampu menghitung banyaknya nikmat Allah SWT.

Kebanyakan dari kita, bersyukur ketika mendapatkan sesuatu yg jarang-jarang kita dapatkan.

Coba anda bayangkan ketika anda mendapat rizki uang 20jt…! Apakah anda merasa senang dan
bersyukur?

Jawab jujur dengan hati anda…!!! Lebih senang dan bersyukur mana antara anda mendapat uang
20jt itu ATAU tangan yg anda gunakan untuk menerima uang 20jt itu?.

MASALAH
Masalah mu
Keinginan mu
Sudah terpenuhikah
Jika sudah bersyukurlah
Jika belum dan tidak sesuai kehendak mu
Yakinlah itu kehendak-Nya yang Indah.

Bersabarlah..."Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar" (QS.Al-Baqarah:153)
INI SOAL PEMBUKTIAN CINTA
Muhtar Fatony

Nabi Nuh juga rindu dan pengen keluarganya jadi orang orang baik

Nabi Ibrahim pengen dan rindu ayah/pamannya sebagai tetua yg taat padaNya.

Nabi Yunus juga berharap agar kaumnya yg 100ribuan orang banyaknya itu jadi berubah taat
pada seruannya

Nabi Muhammad SAW sangat merindukan agar pamandanya (Abu Thalib) menerima kebaikan
hidayah.

Tapi mengapa itu tidak diberikan oleh Allah pada mereka...?? Padahal mereka orang yg
terpilih..doanya pasti didengar.. Makhluk mulia dg kesabaran dan keteguhan imannya.. Padahal
keberimanan mereka orang orang yg dicintai itu hanya semata mau tunduk pada Sang Kholiq dan
tidak Sedikit pun manusia pilihan itu karena tersebab mencari kemanfaatan pribadi dari
keberimanan mereka.

Lha Kita....
.
Yang masih jauh dari iman iman seperti mereka... Baru diuji dengan satu orang terdekat yg
belum baik... Belum di jalan hidayah... Belum berubah... Sudah tidak bisa menerima... Tidak
sanggup menanggung akibat.. Atau Berontak dengan keadaan... Bahkan marah dengan sikap dan
perilakunya... Padahal jika jujur... Kalau pun pada akhirnya mereka jadi berubah baik jangan
jangan baiknya dan berubahnya hanya karena demi mendapatkan kesempurnaan kebahagiaanmu
dan kehormatanmu di hadapan banyak orang. Bukan tentang semata mengokohkan ketaatan dan
ketundukanmu pada Allah... Bahkan jika jujur... baiknya dia itu karena engkau bisa
menyandarkan keperluan batin dan fisikmu padanya... Bahkan jika jujur... Saat bersamanya
kebahagiaanmu itu semu, kebercukupanmu itu masih tersebab jauh dari mengingatNya...
Mengakui segala keMahaBaikanNya... Padahal jika kita jujur.. Berubah baiknya orang yg kita
cintai itu masih sebatas krn bisa memberi kebaikan dan kebahagiaan pada diri dan keluargamu
saja. Dan melengkapkan status kebahagiaanmu dihadapan orang.

Bukankah Allah Sang Maha Cinta akhirnya cemburu atas kebersandaranmu yg tidak seutuhnya
padaNya selama ini.. Sehingga Allah hanya pengen agar engkau kembali padaNya secara total.

Bukankah Sikap Marahnya sang Nabi Yunus as (ghoodiban) karena menghadapi seratus ribu
lebih yg ga mau baik justru Allah tambah² lagi dengan kegelapan baru yg lebih berlipat
(dzulumaat) masuk di dalam perut ikan. Hingga bertambah gelap dan makin gelap..
Bukan krn Allah ga menolongnya..
Bukan karena agar martabatnya runtuh dihadapan kaumnya..
Bukan pula akhir dari kisah dg tajuk bertema kegagalan sebagai penyeru di jalanNya.
Tapi Allah hendak membawa dan menuntun sang kekasih sampai pada titik keberpasrahan dan
hendak menyadarkan akan dosa dosa hamba pilihanNya sampai di dasar seperti kesadaran
Yunus...
Laailaaha illaa Anta...Allaah! Tiada siapapun yang bisa merubahnya.. Tiada yang menolongku..
Tiada yang bisa merubah hatinya... Tiada yg memberi hidayah kecuali hanya Engkau Yaa
Allaaah!...
Subhaanaka... Maha suci engkau yaa Rabb.. Hanya Engkau yang sempurna, engkau yg suci...
HambaMu ini yg kotor.. Yg ego.. Yang penuh keburukan..
Innii kuntu minadzdzoolimiin... ini HambaMu ya Robb yg selama ini dzolim.. Berlumuran dosa
dna kemunafikan... Yg selama ini sombong..yang selama ini salah...
Salah menempatkan prioritas cinta,
salah mengarahkan tujuan kehidupan,
salah meletakkan hakekat kebahagiaan,
salah menggantungkan sandaran hidup,
salah menempuh jalan jalan ikhtiar hingga salah dalam mensikapi segala kenyataan...
Sampai disini...
Jika kita masih saja bertanya..
"terus sampai kapan pak masalahku ini selesai?.. Sampai kapan pertolongan Allah datang...?
Saya hanya ketitipan kalam...
"..Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (2: 214).
....
Karena.. Soal waktu adalah soal pembuktian CINTA PADA-NYA.
....
Ditulis di sejuknya kota Sungai Penuh Kab. Kerinci

AMBISI DAN EGO

Harus ya harus! Mau ya mau! Mau saya itu bukan ini, dan harus yang itu. Saya maunya itu!.
.
Pernah kah anda ? Sering kah dalam posisi itu ? Apakah setiap hari ? atau setiap saat ?.
.
Coba renungi salah satu pesan dari Rasullah, “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan
utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak
pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta
benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang
(menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya,
menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi
datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“
HR. Ibnu Majah (no. 4105).
.
Semua butuh proses, semua butuh doa yang terus setiap hari di ucapkan. Apakah semua akan
segera bias terjadi ? Tidak!. Karena semua butuh proses, semua butuh doa yang terus setiap hari
dipanjatkan.
.
Jadi, kembali menjadi seorang #Hamba yang patuh taat dan tunduk kepada Allah, karena hanya
kepada Ia kita meminta dan kepada Ia kita kembali.
.
Wallahu A'lam Bishawab.
.
JANGAN CURANG SAMA KEHIDUPAN
Asa Saefullah

Ada seorang karyawan bergaji 10 juta, namun ketika bekerja seringkali malas-malasan, melihat
kualitas pekerjaannya patutnya dia digaji 3 juta, entah kenapa tiap bulan ada saja masalah yg
mengharuskan ia mengeluarkan uang 7 juta dlm hidupnya

Ada pedagang suka memainkan berat timbangan dagangannya utk meraup keuntungan 3 x lipat
dr keuntungan biasanya, entah kenapa tiap bulan anaknya sakit-sakitan, butuh uang utk berobat
hingga menguras biaya hampir 3/4 dr pendapatan tiap bulannya

Ada pejabat menghalalkan segala cara utk meraih tujuannya, segala macam hal termasuk
kepentingan ummat dikorbankan, entah kenapa hatinya slalu jauh dr rasa cukup dan ketenangan,
hingga keserakahan membawanya utk menghabiskan masa tuanya dibalik sunyinya penjara,
banyaknya rumah, mobil yg mewah tak mampu ia nikmati dlm hidupnya

Lihatlah sahabat... Jangan sekali-kali CURANG sama kehidupan, karena semesta akan
MEMBALAS utk menyeimbangkannya atas perintah Rabb-Nya... "Tapi mas, kayaknya banyak
deh Saya liat orang yg sepertinya jelas-jelas udah CURANG sama kehidupan, tapi Allah nggak
MEMBALASnya"

Justru itu yg lebih BERBAHAYA!

Orang yg jarang sekali dapat ujian dan cobaan dlm hidupnya, padahal ia berkubang dlm lumpur
kemaksiatan, maka ia adalah orang munafik, dan orang munafik akan membawa dosa dan
maksiatnya langsung menghadap pada RabbNya ~Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad)
mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya
Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka)
terbelalak~ (Ibrahim :42) ~Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi.
Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat),
disebabkan apa yang mereka telah kerjakan~ (Al Anam : 120)

Maka sahabatku profesional-lah dlm menjalani kehidupan, tunaikan akad kita kepada Allah dan
hambaNya, pahami tugas kita sebagai hamba, utk melangkah, berjuang, dan berikhtiar sesuai dgn
aturan-aturan dariNya

Rezeki dan kehidupan biar Allah yg akan menunaikan janjiNya, kita tinggal menjemputnya
sesuai dgn takaran yang sudah Allah cukupkan.

KERJA KERAS ATAU TAWAKAL


Apakah yang kita lakukan selama ini, kerja keras ataukah tawakal?

Kerja keras dan tawakkal ini merupakan dua hal yang amat jauh berbeda, namun seringkali
dianggap sama.

Karena itu kita perlu belajar dari tawakkalnya Burung yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad
Sholalloohu 'Alaihi Wasallam, berikut ini:

Dari Umar bin Khathab Radiallaahu Anhu, dari Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam beliau
bersabda:
"Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan
kalian rezeki, sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam
keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang". (HR. Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu
Majjah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)

Sebenernya apa sih yang Allah dan Rasulullah maksud dengan tawakalnya burung ini?
Coba deh perhatiin burung-burung di sekitar yang sedang mengais-ngais/mencari-cari makanan
di pepohonan, ataupun di atap-atap rumah.

Lihat mereka selama mencari makan, keadaannya gimana?

Ada ga dari mereka yang "GALAU/STRESS" saat sedang mencari makan?

Ada ga dari mereka yang ngeluh... *"aduuhhhh... Jam segini belom dapet makan, euy! Pusing ni
kepala.* �
Ga ada kan burung yang mengeluh seperti itu?

Belom pernah kan liat burung stres ketika mereka belum dapet makan?

Ga ada kan beritanya di portal berita *SEEKOR BURUNG BUNUH DIRI KARENA GA BISA
MENCARI MAKAN*

Malahan kebanyakan dari kita sebagai manusia yang justru ngeluh seperti itu.

Ketika ada masalah, ngeluuuhhhh mulu. Padahal beberapa hari kemudian masalahnya kelar-kelar
aja tuh.

Jadi apa gunanya kita ngeluh? Buat apa ngeluh kalo itu cuma menghilangkan pahala sabar?

Balik lagi ke burung tadi.


Ketika pagi menjelang, apakah burung tersebut tau di lokasi mana yang padinya banyak dan
yang nantinya akan dia makan?

Burung terbang keluar sarang hanya ikhtiar aja, hanya mengikuti instingnya aja. Kalo ga ada
makanan di tempat A, dia berpindah ke tempat B.
Kalo ga dapet di tempat B, dia terbang lagi ke tempat C. Ga ada yang stress, tuh burung!

Kadang manusia udah punya kerjaan aja, atau sebagai pedagangan yang sudah punya langganan,
masih pusing mikir mau dapet uang tambahan dari mana?

Astaghfirullaah..

Astaghfirullaah... Beda banget sama Burung.


Manusia... Seakan akan dia lupa bahwa Allah lah yang Maha memberi mereka rezeki.
Kenapa mereka pusing? Karena mereka menggantungkan rezekinya pada ikhtiar yang mereka
lakukan.
Tanda seseorang hamba tertekan dengan ikhtiarnya sendiri adalah ketika hasil ikhtiarnya ga
sesuai dengan yang dibayangkan, maka hatinya kecewa.
(Al-Hikam)
Inilah bedanya ikhtiar kita dengan Burung.
Kalo Burung ikhtiarnya tawakal, kalo manusia ikhtiarnya menggunakan akal/ logika.
Kawan-kawan yang dicintai karena Allah.... Oleh karenanya,
mulai saat ini kita gunakan ikhtiarnya Burung. Ikhtiarnya maksimal, namun hati atau
kecenderungan kita hanya fokus ke Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Bisa?
InsyaAlllah bisa...
Aamiin.

EVERYTHING BELONGS TO ALLAH

Semua ini adalah milik Allah.

Iya, SEMUANYA!
�Kereta �Pesawat �Rumah
�Uang �Sekolah �Media Iklan �Facebook �Dagangan
�Dan lain-lain,
pokoknya semua itu kepunyaan Allah. Kita mah cuma dititipin aja. "...Kepunyaan Allah lah
segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi, dan sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS: Al-Hajj, ayat 64)

Kita sering banget kan denger tentang ayat di atas? Malahan ada yang hafal banget sama ayat
tersebut.

Betul, ya? Sering denger, ya?

Tapi... ya itu cuma sekedar tau aja, bukan paham. Kalo beneran paham pasti kita tuh sedikit-
sedikit sholat, langsung doa, langsung minta sama Allah. Bukannya sedikit-sedikit kredit.
Sedikit-sedikit langsung cari bantuan kawan. Sedikit-sedikit langsung kerja keras banting tulang.

Paham, ya?
Orang yang memahami konsep ini pastinya juga ga akan bersedih kalo misal mobilnya hilang,
karena pada dasarnya mereka memahami bahwa yang ada pada diri mereka itu semuanya adalah
titipan Allah.

Kalo harta hilang, anak hilang terus kita sedih berkepanjangan, naaaah itu tandanya kita masih
belom paham tuh konsep JUST FOCUS ON ALLAH!

.
Materi Just focus on Allah dikupas tuntas di kelas privat PPA. Yuk cek jadwal di kota mu dan
ikuti kelasnya...
.

ATURAN MAIN
Kadang kita lupa bahwa hidup ini ada aturan mainnya dan lupa memikirkan pertanyaan ini;
"Kenapa kita bisa ada di dunia?"
"Untuk apa kita hidup?"
"Siapa yang mencipatakan kita?"
"Apa tugas kita?".
.
Jika kita bisa mendalami diri, hakikat hidup, hakikat Al-qur'an penciptaan diri, siapa Allah, dll,
Maka SELAMAT DATANG DI DUNIA DONGENG karena kita akan dikejutkan oleh banyak
sekali pertolonganNya.

Pertanyaan adalah, sudahkah kita kenal dengan diri kita, hidup, dan juga Allah?
�.
.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a
kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka
memperoleh kebenaran." QS. Al-Baqarah [2] : 186. "Masih ada waktu untuk kembali.
Kembali menemukan kesejatian seorang hamba.
Seandainya semua tahu nikmatnya menghamba padaNya"
.

SEMAKIN GELAP SEMAKIN TERANG


Kawan-kawan yang di cintai karena Allah... Masih ingat kisah nabi Yunus Alaihissalaam yang
menemukan keimanan sejati ketika dia berada di 3 kegelapan yang menyelimuti...
.
1. Di dalam perut ikan paus.
2. Di dalam laut,
3. dan di waktu malam hari
.
Coba kita ingat juga kisah nabi Ayub Alaihissalaam... Di mana hatinya ketika menemukan
puncak keimanan, di saat seluruh harta ludes, keluarga pergi dan kesehatannya dihilangkan. �.
.
Coba juga lihat nabi Musa Alaihissalaam, di mana hatinya saat bertemu puncak keimanan?
Justru ketika terdesak dikejar Fir'aun dan di hadapannya terbentang Laut Merah.

Lihatlah dari banyak kisah para nabiyullah dan juga Rasulullah Sholallohu Alaihi Wasallam,
justru menemukan puncak keimanannya ketika suasana gelap gulita.

Mereka semua menemukan Allah justru ketika lagi gelap, mereka menyadari didalam kegelapan
lah begitu mudah bertemu Allah, di dalam kegelapan lah begitu mudah berdoa.

Mari kita ingat-ingat bagaimana doa kita ketika lagi terang benderang?
Dan juga coba ingat-ingat bagaimana doa kita di saat gelap dalam keterpurukan? �.
.
Kawan-kawan yang dicintai Allah... Sekarang kita mengerti ya, Allah menggelapkan kita bukan
karena apa-apa. Allah menggelapkan kita lantaran Allah ingin bermesraan dengan kita, kawan.
Allah terlalu kangen... Allah terlalu sayang.

Maka ketika dalam keadaan gelap... Berdoalah pada Allah; "Ya Allah... Gapapa Engkau
menempatkan hamba dalam kegelapan ini, asalkan cahayaMu makin jelas di depan hamba."..
Doa di atas adalah kuncinya, ketika kita gelap, fokus kita tetap ke Allah, kita ridho... dan ketika
kita sudah ridho pasrah pada Allah... Jalan keluar akan terbuka.

Allah mengirim kita masalah itu sudah sepaket sama solusinya.

Kita ga perlu terlalu repot memikirkanya. Kita hanya perlu fokus "berdoa ke Allah," biar Allah
yang menunjukan langkah-langkah selanjutnya.

Setiap masalah datang, kawan-kawan jangan fokus pada gelap (masalahnya), tapi fokuslah pada
cahaya, yaitu Allah!. .
Jadi, sekarang sudah tau ya? Fokus pada Allah saja ketika masalah itu datang.

"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk buatmu, Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui" (Qs Al-Baqarah : 216)
Share ya...
Sebagai pengingat bagi kita semua...

HINA DAN BUTUH

Wahai diri, jangan sekali-kali engkau menjadikanNya "Pesuruh" yang mesti mewujudkan segala
keinginan.

Wahai diri yang selalu butuh dan berpotensi berbuat hina, jadilah hamba, bicaralah sebagai
hamba, yang tak selalu memikirkan dan menginginkan fasilitas-Nya, namun seringlah meminta
ampunan-Nya

Astagfirullah �.
.

SEBAB-AKIBAT
polapertolonganallah

.
.
Dalam suatu kelas PPA, kang Rendy Rezha pernah berkata; "siapa yang mau umroh?".
.
Lalu seisi kelas PPA semuanya tunjuk tangan.
Dan ketika kang Rendy meminta..."silahkan turunkan tangan kembali," ternyata masih ada satu
orang yang belom menurunkan tangan. Orang itu gak nurunin tangan bukan karena ga mau
menurunkan tangan, tapi disebabkan beliau sibuk dengan perasaannya yang membuncah, tergetar
hebat saking pengennya umroh!

Kemudian Kang Rendy mendekatinya, lalu bertanya;


"Akhi... Antum mau umroh?".
"Pengen akh, pengen..." jawab peserta PPA, serius terlihat dari binar matanya.
"Terasa getarannya ga?" tanya Kang Rendy.
"Terasa! Terasa banget." ujar peserta private class PPA tersebut sambil nangis �.
.
. "Insyaa Allah, *barangnya* udah disiapin sama Allah, dan ga usah dipikirin lagi tuh gimana
cara Allah ngasihnya." jawab Kang Rendy.
Dan Orang yang ingin umroh tersebut mengaminkan sambil menangis.
.
.
"Jika lisan seorang hamba sudah digerakkan untuk meminta, maka Allah sudah menyiapkan
pengabulannya."(ibn Ath 'illah).
.
.
Subhanallaah... Beberapa bulan kemudian orang tersebut benar-benar bisa berangkat umroh,
dengan cara-cara di luar logikanya.
MENCARI SOLUSI?
.
Sebenernya bukan gak ada jalan keluar, dari setiap masalah tetapi karena kita tidak tau apa dan
bagaimana cara mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Jalan dan cara untuk keluar dari masalah itu sebenernya ada dan banyak (bukankah Allah selalu
mendatangkan solusi di setiap masalah?)
.
Betul, kitanya aja yang gak tau.
Hanya Allah yang Mahatau!
Kenapa kita ga bisa ngeliat jalan keluar dari kungkungan masalah?
.
Karena lebatnya dosa-dosa kita!. Astaghfirullaah...��
.
Di Private Class PPA disampaikan bahwa kita harus fokus menyesali semua kesalahan (Istigfar)
dan perbaiki diri, kita diingatkan bahwa dalam setiap masalah, yang kita lakukan adalah tenang
dulu dan fokus pada Allah.
.
Rasakan dan temukan apa pesan cintaNya.
Dan ketika ke pahaman sudah muncul, insya Allah bi idznillah kita akan tenang (Positif Feel)
.
Maka Allah yang langsung menyelesaikan masalah kita.

Allah sendiri yang bilang


“Kamu fokus saja menyesali semua kesalahanmu dan perbaiki diri, biar Aku yang bertanggung
jawab. Aku yang akan menghidupimu dan memberimu nikmat hingga Akhirat! (Masya
Allaah...���)
.
Tuh gimana ga enak, coba?
.
Selama ini kita hanya ribut mencari solusi, tapi lupa sama yang ngasih solusi �
.
Yuk sama-sama kita temukan Pesan CintaNya, karena sejatinya setiap masalah yang hadir adalah
baik menurutNya.

TONGKAT MUSA

Tongkat ini sederhana dan simple, Seringkali kita berpikir bahwa yang akan menyelesaikan
masalah kita adalah sesuatu yang besar.

Yang bisa menyelesaikan problem kita itu sesuatu solusi yang canggih-canggih.

Sekali lagi *tidak!*, kawan.

Justru hikmah dari Tongkat ini bahwa solusi itu ada di dekat kita.

Solusi yang kita cari sampe puter-puter itu ternyata sesuatu yang sudah kita pegang sejak lama.

Masalahnya terkadang kita ga fokus di situ. Pikiran kita terlalu jauuuuhhh mengaharap solusi
dibantu oleh sesuatu yang lebih canggih.

Perlu diingat kembali, jangan hanya dilihat dari Tongkatnya saja, tapi lihat juga Tauhid di dalam
hati nabi Musa. Bagaimana Ia tetap *Fokus on Allah,* sehingga Allah _jatuh cinta_ dan
berkehendak untuk mendatangkan pertolonganNya.

Itulah hikmahnya. Bahwa sesunguhnya pertolongan Allah itu amat sangat dekat. Hal yang simple
dan aksi yang dilakukan juga sederhana. Mulai hari ini ikhtiarlah dengan maksimal, namun
imannya juga harus lebih maksimal! *karena bisa jadi ikhtiar kita sama, cara kerja kita sama,
pola yang kita lakukan sama, dan ternyata kok hasilnya berbeda beda?* *Tau kenapa? Karena
kadar keimanan yang mengikutinya beda, dan makanya hasilnya pun berbeda*

wallahu a'lam bishowab.

ZAM ZAM
Ketika bayi Ismail kehausan, apakah yang dilakukan oleh Siti Hajar?
.
Betul, dia berlari-lari mencari air dan berlari antara bukit Shafa dan Marwa sebanyak 7x.
Yang jadi pertanyaan adalah; Kenapa Siti Hajar hanya berlari-lari antara Shafa dan Marwa,
sebanyak 7 kali pula?
.
Padahal kan mestinya ketika 1-2x balik ga ada ditemukan air, harusnya beliau mencari ke arah
lain. Betul ga?
.
Lalu kenapa Siti Hajar cuma lari sekitar Shafa & Marwa aja? Dan kenapa pula harus sampai 7x?
.
Ternyata jawabanya kenapa Siti Hajar hanya berlari di antara Shafa dan Marwa sebanyak 7x, itu
adalah karena yang dia cari bukan air!
.
Nah loh?
.
Lantas Kalo bukan air, emang apa yang beliau cari?
.
Kawan-kawan sadar ga? Kenapa Siti Hajar berlari di tempat yang sama sebanyak 7x? Padahal 1-
2x aja udah cukup membuktikan bahwa di situ ga ada air?
.
Itu tandanya Siti Hajar ga nyari air di situ, namun yang dia cari adalah "yang memiliki air, yaitu
Allah Ta'aala."
.
*Ketika yang ia cari adalah pemilik air, maka yang didapatkan adalah jalan yang tak diduga-
duga*, solusi keajaiban ya Air Zam Zam itu. *Ketika kita ada masalah, jangan dulu cari
solusinya tapi carilah sang Pemilik Solusi yaitu Allah*, nantinya kawan-kawan akan
mendapatkan solusi yang ajaibnya luar biasa.

Ya... Siti Hajar tidak mengandalkan ikhtiarnya, yang ia cari bukanlah air namun sang Pemilik
Air yaitu Allah.

Lantas apa pesan cinta dari Allah mengisahkan kisah ini kepada kita?

KARYAWAN ALLAH

Ada kyai yang bisa menghidupi santri 1600 orang secara gratis, padahal kalo dihitung... Biaya
buat mereka makan seharinya aja membutuhkan dana jutaan rupiah! Ingat... Jutaan rupiah untuk
makan sehari, ya!. Padahal sang Kyai gak kerja, seharian hanya di pondok aja. Kalo bukan Allah
yang kasih rejeki, siapa yang kira-kira mampu mencukupi kebutuhan mereka?. Sedangkan kita?
Punya anak 1 - 2 aja, mikir buat ngasih makannya masih khawatir minta ampun (Astaghfirullah...
�). TAUHID IBRAHIM ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA
API MENJADI DINGIN

TAUHID NUH ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA


SELAMAT DARI BANJIR BESAR

TAUHID YUNUS ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA IA


BISA KELUAR DARI PERUT IKAN

TAUHID MUSA ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA LAUT


MERAH BISA TERBELAH
Yang jadi pertanyaan... kita bisa apa? Tauhid kita bisa mengundang apa? �. Baru berdoa dikit
aja... Banyak banget godaan logika yang datang. Betul, kan?. Kawan-kawan yang kerja, Pasti
dapet gaji, THR dan bonus, ya!
Itu baru kerja sama boss kecil, udah dapet gaji + THR + Bonus!. Coba kalo kerjanya sama
"BOSS BESAR" (Allah Subhanahhu Wa Ta'aala) sudah pasti dapet yang lebih-lebih dari itu tuh.

Yuk bismillah kita bareng-bareng untuk menjadi Karyawannya Allah.


Semoga Allah Ridho, Aamiin.

BEKAS PAKU

Kiswoko al-Ghifari (trainer nasional PPA Institute)

.
Disela-sela break Kelas PPA tiba-tiba ada seorang ibu menghampiri tempat duduk saya di depan.
"Mas, saya mau cerita boleh gak?" Tanya beliau. "Silahkan Bu" jawab saya. "Mas, jujur sakit
hati saya kok susah hilang ya, padahal saya udah maafin dia, tapi kalo lagi ketemu agak susah
cair kaya dulu lagi ya?"
.
"Begitulah hati Bu, jika sudah pernah tersakiti sulit untuk membuang bekasnya. Maka tugas kita
hanyalah memaafkan, selebihnya serahkan ke Allah. Bu, yakini bahwa hati dia, hati kita, hati
mereka Allah yang menggenggam. Maka mintalah agar Allah jagain hati kita terus biar selalu
ikhlas"
.
***
.
Begitulah lisan, sangat mudah mengeluarkan ucapannya. Namun sayangnya ketika ucapan itu
sudah keluar dari lisannya, tidak bisa ditarik lagi. Bagaikan anak panah yang sudah terlepas dari
busur panahnya. Tak mampu dihentikan.
Dan bagi mereka yang tersinggung dengan ucapan kita, merasa tersakiti yang sangat mendalam,
meskipun itu hal yang tidak disengaja, kelak akan minta pertanggungjawabannya.

Bahkan ada yang pernah mengatakan "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati" bener gak?
hehehe...
.
.
Begitulah luka hati, ibarat paku di dinding. Meskipun dicabut masih meninggalkan bekasnya.

Sungguh Allah lah yang menggenggam hati para hamba-Nya. Dan tugas kita hanyalah berbuat
baik kepada orang lain. Apapun sikap mereka terhadap diri kita, terserah mereka.

Semoga Allah memberikan kekuatan hati dan iman dalam menghadapi orang-orang yang
membenci kita. Aamiin...

HATI MATI

Salah satu Nasihat dari Gurunda di Buku Pesan CintaNya ialah, bahwa Hati akan mati jika
terlalu banyak bicara tanpa diikuti mengingat Allah, bahkan hidup menjadi sekedarnya.

Tapi sebaliknya jika kita sering berbicara dengan Allah maka hati akan menjadi hidup dan
dibimbing untuk membaca Pesan CintaNya.

Dalam sebuah masalah sebenarnya Allah sedang ingin berbincang denganmu kawan…
.
.
Maka yuk baca pesan CintaNya, karena Allah sedang Rindu padamu kawan. “Hai jiwa yang
tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah
ke dalam jama‟ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Baca pesan cintaNya maka Anda Akan dikejutkan dengan KeajaibanNya, namun itu hanya
hadiah tambahan saja.

Sudah Siapkah anda dengan Hadiah Utamanya kawan?

BERHALA

Masih inget kisah nabi Ibrahim Alaihissalaam, yang berhasil menghancurkan berhala dengan
*"kapak kecerdasannya?"* Yang lupa... kita ingat-ingat lagi yaaa.

Saat itu Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang ada di ruangan ibadah Raja Namrud,
dan hanya meninggalkan sebuah berhala yang paling besar.

Kemudian dikalungkanlah sebuah kapak di leher berhala besar yang disisakannya tersebut,
begitu singkatnya.

Nah, kalo *berhala yang berupa patung*, sudah dihancurkan oleh Ibrahim pada jaman dahulu,
dan juga sudah dihancurkan oleh nabi Muhammad ketika Fathul Makkah.

Apakah Berarti semua berhala di dunia ini sudah musnah dihancurkan?


Jawabannya ternyata... *"Belum!"*, kawan-kawan.
Masih ada nih *berhala-berhala baru yang muncul pada zaman ini*, yaitu:
� Uang!
� Jadi Atasan
� Kerjaan
� Warisan
� HandPhone
� Pasangan
� Saldo rekening
� Ayat-ayat Qur'an yang diselipkan di dompet
� *Batu Akik* dan lain-lain itulah berhala-berhala yang ada pada masa ini.

Pemisalannya begini;
"Kang, gimana saya bisa umroh kalo ga ada *Uang?*" �Tuhannya Uang.

Kang, gimana bisa kerja di sana? Kan saya ga ada *Orang Dalem.* �Tuhannya Orang Dalem.

Saya mah nurut aja deh apa kata *Boss*, daripada dipecat. Gapapa haram juga." �Tuhannya
Boss.

Kalo *suami* saya *di-PHK*, nasib saya dan anak-anak gimana?" �Tuhannya suami dan
pekerjaan.

Hati-hati kawan-kawan...!
Tuhan-Tuhan baru kita saat ini, jangan sampe kita benar-benar menyakini ga bisa umroh kalo ga
punya *Uang,* bayar hutang butuhnya *Uang,* mau kerja butuhnya *Orang Dalem*

Jika kawan sekalian seperti itu, maka selamat datang di dunia kerja keras karena niatnya hanya
Dunia semata (niat sempit)

Ingat kaidah ini, ya!


Jika yang kita cari *hanya dunia*, siap-siaplah berlelah-lelah dan siap-siaplah menikmati
*perbudakan masa kini*.
Namun jika yang dicari itu Allah/akhirat, siap-siaplah mendapatkan keajaiban dan dibantu oleh
AllaH.

KEKUATAN DO’A
Ada seorang kawan yang rumah tangganya berjalan amat sangat baik, namun sampai saat ini
beliau belum dikaruniai seorang pun anak.
Beliau bilang bahwa segala cara sudah ditempuh dan berbagai ikhtiar sudah di coba, tapi belom
menghasilkan apa apa. Istrinya sendiri kadang sampe nangis memikirkan hal itu.

Kemudian Mas Rendy Rezha mengajukan pertanyaan... "akhi... Yakin sudah melakukan
berbagai cara? Kalo mendoakan orang lain, udah ato belom?
.
Beliau terperangah..."hah? Mendoakan orang lain? Yakin Mas mendoakan orang lain? Saya
pribadi aja belom dikasih momongan, kenapa saya harus mendoakan orang lain?" Nah itu yang
salah!
.
Coba perhatikan arti ayat berikut
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagimu sendiri." (QS Al Isra : 7)

Pada dasarnya apa yang kita lakukan buat orang lain, baik itu perbuatan baik atau buruk, pada
dasarnya kebaikan ataupun keburukannya itu akan kembali kepada diri kita sendiri!
Jlebb...!!! � .
Coba perhatikan doa-doa yang ada saat ini... Kenapa ada (doanya nabi Adam Alaihissalaam)
yang bunyinya; "Robbanna... dzolamna... Anfusana waillam taghfirlana watarhamna
lanakunanna alkhoosiriin"
.
Kenapa harus pake "na" yang artinya kami? .
Karena itu doa cerdas! Yaa Allah ampuni "kami".... bukan ampuni "saya"
Ketika kita memohon kebaikan buat orang banyak (kami) bukan egois (saya), maka dampaknya
akan jauuhhhh lebih besar.

Semakin banyak orang yang kawan-kawan doakan, efeknya yang kembali ke kawan sekalian
akan jauuuh lebih besar.
Balik lagi ke cerita alumni PPA di atas.
"Kawan... Coba antum list 10 orang teman yang belom punya keturunan. Terus setiap mau tidur
atau bangun tidur, doain deh mereka!" (And see what's will happened?)
.
Masyaa Allah... Dengan izin Allah, dua bulan kemudian istrinya mengandung!� .
Inilah solusinya kawan-kawan... Bahkan malaikat akan mengaminkan bagi siapa saja yang
mendoakan sodaranya, tanpa sodaranya tersebut mengetahui.

So... Memahami konsep di atas, bahwasanya kita ini satu tubuh dan apa yang kita lakukan akan
balik ke tubuh kita.

Mulai sekarang, ga usah macem-macem deh. Berbuat baik aja secara konsisten. Ga usah takut
kekurangan, lha dari dulu juga masih bisa makan, kan?

Yang dikhawatirkan cuma gaya hidup aja, iya kan?

ADAB BERDOA

Berapa banyak dari kita yang hanya kenal Allah, tapi tidak memahami Allah (?) Seakan-akan ga
yakin.

Berdoa terburu- buru, seakan-akan doa itu cuma basa-basi.

Berapa banyak yang dzikir astaghfirullaahal 'adziim diubah menjadi astajim astajim astajim (?)
Astaghfirullaahal' adziim...� Kalo kayak gitu, gimana kita mau mendapatkan miracle?

Seberapa banyak dari kita yang berdoa, tapi masih saja dikurangi dengan berpikir bahwa rezeki
itu dari bos?
Seberapa banyak dari kita yang berdoa ingin bahagia, tetapi malah menyakini bahwa bahagia itu
bila bisa beli ini beli itu.

Mulai sekarang, yuk perbaiki doa kita!

Awali dengan Pujian-pujian, suarakan dengan lembut dan pelan, berusaha sepenuh hati
merendah serendah-rendahnya oleh karena kita sadar hanya Allah yang bisa menolong kita.

Ajak hati ketika berdoa, usahakan menangis mengakui dosa dan kesalahan, menunjukan diri kita
lemah di hadapanNya.

Jangan sampai kita menangis ketika berdoa hanya di saat kita justru sudah mulai putus asa.
Karena... Menangis di saat meminta, dan menangis di saat kita sudah kalah/mentok itu... Rasanya
beda!

Berdoalah seperti curhat. Bayangkan dan rasakan Allah melihat kita. Bayangkan dan rasakan
bahwa Allah dekat, sangat dekat, dekat sekali dengan kita! �
.
.
Rasakan ketika kita berdoa dan kita merasakan "jatuh hati pada Allah", nikmat sekali kawan-
kawan, nikmat!
.
.
Yuk, perbaiki dulu doa kita. Mulai hari ini sampai akhir hayat nanti kita berjanji akan sepenuh
hati jika berdoa pada Allah.

STOP MENGELUH..!!
By. Kiswoko Al Ghifari
Kemarin setelah selesai ngisi kelas ada yang konsultasi ke saya; "Mas saya sudah berbuat baik,
usaha sudah, doa juga sudah, tapi kok Allah belum juga nolong saya ya mas, saya putus asa
mas... Sebenernya Allah tuh ada gak sih mas...." Astaghfirullah

Mohon maaf, bapak salah kalo smpe ngomong kaya gitu.


Inget ya...!! jangan paksa Allah untuk mengabulkan doa-doa kita hari ini, karena Allah lebih tau
kapan waktu yang terbaik untuk mengabulkan doa-doa kita.

Dan gak selamanya selesainya masalah bapak itu bentuk pengabulan doa bapak, jadi sabar ya
pak...." Sering kita ngeluh-ngeluh dengan masalah kita hari ini, bahkan marah sama Allah
seolah-olah Allah gak pernah mau menolong diri kita. Tapi coba tanyakan pada diri kita, apa
yang sudah kita syukuri hari ini?

Kita sering ngeluh, tapi jarang sekali mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah.

STOP Mengeluh kawan.....!! Karena masalah adalah cara Allah untuk menggugurkan dosa-dosa
kita, dan semua yang menimpa diri kita adalah bukti cinta-Nya pada kita.

Yang terpenting adalah ketika kita sedang diberikan berbagai permasalahan hidup, jangan lupa
tetap kita libatkan Allah disitu, maka Allah punya cara sendiri untuk menyelesaikannya.

Yakin deh, Allah saja cukup !!


Masih mau ngeluh???

RAHASIA MASALAH
Dedy Irawan (Master Trainer PPA)
.
.
Kalo masalahnya sudah diangkat itu bukan berarti puncak dari segalanya, bisa jadi itu ujian
sebenar nya...
.
.
Allah SWT berfirman:

‫ُفْز َـُُ ٌَْٕا‬ٚ‫الا‬


‫بأُْ ْى َ ا‬ ٰ ْٕ ْۤ ُ‫َّقُ ْٕن‬ٚ‫ُّزْ َش ُك ْۤ ْٕااا َ ٌْا‬ٚ‫بطاا َ ٌْا‬
َ َُّ‫ااا َي‬ ُ َُّ‫ِتاان‬
‫" ا َ َحغ َا‬Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 2)
.
Allah SWT berfirman:

ْ ٍَّ ًَ َ‫َ ْعه‬َٛ‫اأن‬


‫ٍَْا‬ٛ‫اان ٰك ِز ِث‬ ‫ٍَْ ا َا‬ٚ‫اَّللاُاانَّ ِز‬
َ ْٕ ُ‫صذَق‬ ِ ٍَْٚ‫" َٔنَقَذْاافَز َـَُّباانَّ ِز‬Dan sungguh, Kami telah menguji orang-
‫َـ ْعهَ ًَ ٍَّ ٰا‬َٛ‫اي ٍْاقَ ْج ِه ِٓ ْىافَه‬
orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti
mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 3)
.
Kemuliaan seorang hamba bukan diukur dengan hanya kesuksesan dunia.. Bisa jadi orang yang
susah hatinya lebih mulia.

Bisa jadi kesulitan kita merupakan anugerah dari Allah. Dan sebaliknya kesuksesan bisa jadi
musibah kalo itu semua bikin jauh dari Allah.

Seandainya kita mengerti makna dari masalah yang Allah hadirkan bisa jadi kita akan bersyukur
dan bahkan gak meminta masalahnya diangkat. Karna yang terpenting adalah terus merasakan
kedekatan dengan Allah.

Inilah yang dirasakan oleh Nabi Ayub, terus bersyukur meski masalahnya begitu berat. Nabi
Ayub memang dipenuhi luka tubuhnya namun hatinya begitu sehat. Kalo diri ini bisa jadi luka
tubuh memang tidak ada tapi hatinya banyak penyakit.

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW: "Siapa yang Allah kehendaki kebaikan atas
dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya". (HR. Bukhari)

Bahkan seorang wanita yang minta didoakan Rosullullah SAW agar sembuh dari sakitnya, pada
akhirnya memilih tetap sakit setelah mengetahui Allah sedang menggugurkan dosa-dosanya
dengan sakit ini dan ketika sabar menjalaninya jaminannya surga.

Bagaimana seandainya masalah yang kita jalani saat ini punya tujuan yang sama?
Masihkah kita ingin diselesaikan masalahnya?
Menghindari surga NYA hanya untuk kesenangan dunia yang sementara?
Maka tugas kita hanyalah Ridho agar Allah Ridho.

Allah SWT berfirman:


ِ ٰ َ‫ع ْٕانُّٗ اۙااََِّ ْۤبااِن‬
‫ٗاَّللا ٰاس ِغج ٌَُْٕا‬ ُ ‫اس‬
َ ٔ‫ا‬ ْ َ‫اي ٍْاف‬
َ ّٖ ‫ض ِه‬ ِ ُ‫َباَّللا‬ ٰ ُُ‫ۙأقَبنُ ْٕاا َح ْغج‬
ٰ ُْٛ‫ُؤْ ِر‬ٛ‫َباَّللاُا َع‬ َ ‫ع ْٕنُّٗ ا‬
ُ ‫أ َس‬ ٰ ‫ض ْٕاا َي ْۤب ٰاا ٰرٮ ُٓ ُى‬
َ ُ‫اَّللا‬ َ ‫َٔنَ ْإااَََّ ُٓ ْى‬
ُ ‫اس‬
"Dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah
dan Rasul-Nya, dan berkata Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan
kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada
Allah."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 59)
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
ُ ‫ظافَهَُّاان َّغ َخ‬
‫ظا‬ َ ‫بأ َي ٍْا َع ِخ‬
َ ‫ض‬ ّ ِ َّ‫افَه‬ٙ
َ ‫ُاانش‬ َ ‫ض‬ َ ٍْ ًَ َ‫اَّللااإِرَااأ َ َحتَّ اقَ ْٕ ًيباا ْثزَالَُْ ْىاف‬
ِ ‫اس‬ َ َّ ٌَّ ِ‫إ‬
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa
yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah
(terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi
berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)
Bisikan setan memang sangatlah halus, terlihat benar namun secara tidak sadar manusia
seringkali dibuat terlena hanya dengan kesuksesannya.. Merasa sombong dan lebih baik dari
yang lain karna kesuksesan nya.. Semua diukur hanya dari banyaknya rezeki, namun sering
melupakan ujiannya bahkan bisa jadi ga mau punya masalah. Padahal masalah merupakan kasih
sayang NYA.
Allah SWT berfirman:
‫عب‬ َ ‫أَ َٰباثِ َجبَِجِ ّٖا‬
ً ْٕ ُ ‫َـئ‬ٚ‫ۚأاِرَاا َاي َّغُّاان َّش ُّشا َكبٌَ ا‬ َ ‫ض‬ ِ ْ َ‫َٔاِرَ ْۤااا َ َْعَ ًَُْبا َعه‬
ِ ‫ٗاال َْ َغ‬
َ ‫بٌااَع َْش‬
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan
diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 83)
Ya Allah.. Lindungi kami semua dari perasaan sombong.. Tiada kesuksesan dan kegagalan tanpa
seijin MU.. Semoga kami bisa terus membaca pesan cinta MU.
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illabillah...

BAHAGIA SEJATI

Sering kali kita merasa Bahagia saat banyak yang mengenal kita.
Tak jarang pula kita mengejar sebuah popularitas.

Padahal mengejar popularitas itu adalah karakter yang tercela (Ibnu Qudamah)

Adapun jika popularitas tersebut sudah ada karena karunia Allah, tanpa dikejar seorang hamba,
maka hal tersebut tidak tercela.
Namun hal ini bisa membuat hamba yang lemah imannya menjadi terfitnah.

Para ulama sejak dulu bahkan mengganggap popularitas itu sebagai ujian yang berat

Meskipun jangan pula sampai membuat kita berhenti berbagi Ilmu karena kekhawatiran
popularitas, dan jangan berhenti melakukan dakwah karena takut 'riya'. Tetaplah menyeru, dan
menjadi orang terdepan dalam menyampaikan kebaikan, sambil terus dan bersungguh-sungguh
memperbaiki niat

Semakin kita populer maka semakin besar pertanggungkawaban kita.

Karena bahagia sejati hanya akan dirasakan saat kita mendapatkan perhatian Allah, bukan dari
perhatian manusia.
NASEHAT ORANG TUA

Dulu inget banget ketika orang tua memberi nasehat seperti ini, "kalo punya lahan kosong
enaknya ditanamkan banyak pohon buah, biar kalo sudah saatnya panen kita bisa menikmati
bahkan hasilnya bisa dijual dan menghasilkan rejeki yg lain"

Benar saja, jangankan dr banyak pohon.


Baru dari satu pohon saja yaitu pohon rambutan hasilnya luar biasa, karna tiap tangkainya, tiap
cabangnya ada buah yang harus dipanen. Tidak pernah kebayang selama ini bahkan ketika
dipanen buahnya seolah ga habis-habis... sudah berkarung-karung yang diambil tapi masih saja
ada, seolah jumlahnya tak terhingga.

Buah yang banyak itu (hasil) datang dari sesuatu yang kita tanam.

Bagaimana kalo kita tanam buah untuk tabungan akhirat..?? Dan kita akan panen terus-menerus
yang hasilnya bisa jadi tak pernah kita bayangkan.

Emang bisa Mas kita panen di akhirat nanti?


Mau dong, Mas?
Caranya gimana, Mas?

Sabar... sabar... Hehehe


Baik... baik... Ini dia caranya

Bismillah... Sudah sedekah apa saat ini ketika membaca status ini?

Sedekah bukan hanya dengan uang ya, banyak sekali bentuk sedekah kita (uang, tenaga, doa dll).
Inilah biji-biji yang sedang kita tanam.
Semakin kita perbanyak sedekah sesungguhnya kita sedang menyiapkan panen besar-besaran di
akhirat nanti

Wah, bisa jadi juragan nih pas panen... Allah SWT berfirman:

‫غجْ َاعا َعَُب ِث َما‬ َ ْ‫ما َحجَّ ٍاخاا َ ْۢ َْجَزَز‬


‫َّللاِا َك ًَث َ ِا‬
‫ما ٰا‬ ‫ ِا‬ْٛ ‫ا َع ِج‬ٙ ‫ُ ُْ ِفقُ ْٕ َا‬ٚ‫ٍَْاا‬ٚ‫ماانَّ ِز‬
‫ٌاا َ ْي َٕانَ ُٓ ْاىافِ ْا‬ ‫َيث َ ُا‬
‫َّ َشب ٓ ُاءا َٔ ٰا‬ٚ‫ٍا‬
‫ ٌاى‬ْٛ ‫َّللاُا َٔا ِع ٌاعا َع ِه‬ ‫فا ِن ًَ ْا‬ ‫ع ْۢ ُْجُ َه ٍاخا ِ ّيبئ َ اخ ُا َحجَّ ٍاخاؕاا َٔ ٰا‬
‫ُضٰ ِع ُا‬ٚ‫َّللا ُا‬ ‫ا ُك ِّا‬ٙ
ُ ‫ما‬ ‫فِ ْا‬
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: Ayat 261)

Yuk penuhi hari-hari setelah ini dengan menanam banyak biji (sedekah) dan temukanlah banyak
kemudahan dalam segala urusan.

Jangan pelit ya biar ga jadi orang susah.. Allah SWT berfirman:

ٗ‫ٍااَع ْٰطٗا َٔار َّ ٰق‬


‫فَب َ َّيبا َي ْا‬
"Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa," (QS. Al-Lail: Ayat 5)

ُْٰٗ ‫صذَّقَااثِ ْبن ُحغ‬


َ َٔ
"dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga)," (QS. Al-Lail: Ayat 6)
ٖ‫ُغ ْٰش‬ٛ‫ ّغ ُِشٗاِا ِن ْه‬َٛ ُُ‫فَ َغ‬
"maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)." (QS. Al-Lail:
Ayat 7)
ُٰٗ ‫ما َٔا ْعز َ ْغ‬ ‫َٔا َ َّيبا َي ْۢ ْا‬
‫ٍاثَ ِخ َا‬
"Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah)," (QS.
Al-Lail: Ayat 8)
ُْٰٗ ‫ةا ِث ْبن ُحغ‬
‫َٔ َكزَّ َا‬
"serta mendustakan (pahala) yang terbaik," (QS. Al-Lail: Ayat 9)
ٖ‫َ ّغ ُِشٗاِا ِن ْهعُغ ْٰش‬ُُٛ‫فَ َغ‬
"maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan)." (QS. Al-Lail:
Ayat 10)
KENALAN

Adanya rasa Percaya/Iman akan menimbulkan efek tenang.

Percaya/Iman terjadi karena kenal

Orang yang kenal Ar-Razaq (Maha pemberi Rezeki) pasti akan tenang dengan rezekinya.

Orang yang kenal Al-Qodir (Maha Penentu Takdir) akan muncul rasa optimisme.

Kita ini tahu Allah tapi belum kenal Allah.

Kita ini banyak ngomongin Allah tapi jarang ngomong sama Allah.

Padahal,
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah
Gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, BERTAMBAH
IMAN mereka (karenanya) dan Kepada Tuhanlah mereka bertawakal." QS. AL-ANFAL [8]:2.

TERJEBAK MIRACLE

Tidak sedikit yang terjebak dengan berharap pada Miracle Nya, padahal Miracle itu adalah
Bonus dari Nya.

Jangan sampai kita hanya fokus mengejar keajaiban, Allah nggak bisa dimodusin, justru ketika
berusaha keras ngejar-ngejar keajaiban malah nggak dapat-dapat.
Allah ingin kita membaca Pesan CintaNya dulu, merenungi kesalahan yang diperbuat.

Bisa jadi ketika kita udah nggak minat lagi dengan keajaiban dan hanya fokus kepada Pesan
CintaNya, keajaiban malah datang dari jalan yang tidak diduga-duga. "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku", maka Allah
mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
QS. Al-Qashash [28]:16

TANDA IKHLAS

Kata para ulama, diantara tanda Ikhlas adalah tidak tertarik dengan pujian manusia dan selalu
merasa kurang dalam beramal. “Wahai hamba Allah, Sembunyikanlah selalu kedudukan
muliamu. Jagalah selalu lisanmu. Minta ampunlah terhadap dosa-dosamu, juga dosa yang
diperbuat kaum mukmin dan mukminat sebagaimana yang diperintahkan kepadamu.” (Al
Fudhail bin „Iyadh)

TAK ADA YANG SIA-SIA

Tidak ada satu hal pun di dunia ini, makhluk atau benda yang tidak berguna, bahkan seekor
kecoa pun juga memiliki perannya dalam memberikan indikator bahwa sebuah tempat itu kotor,
paling tidak memberikan peringatan bagi sang pemilik rumah untuk membersihkan segera
rumahnya. “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka periharalah kami dari siksa neraka.”
[Al-imron : 191]
CINTA LUAR BIASA

Orang tidak peduli seberapa banyak yang kita "tahu", sampai mereka "Tahu" seberapa banyak
kita peduli kepada mereka.

Sebagaimana Rasulullah Saw, selalu memberi apapun yang beliau punya. Perhatian, harta,
makanan, ilmu, semuanya, terutama "Cinta"
"dan Kami Tidak Mengutus Engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi
seluruh alam" QS. AL-Anbiyaa[21] : 107.

Cinta Beliau yang luar biasa terasa hinggga saat ini, yang dengannya mampu mengubah hati
seseorang yang keras menjadi lemah lembut.

Maka Saat nya kita fokuskan hidup ini untuk banyak memberi, maka kita akan dikejutkan
dengan lingkungan yang menyayangi. "Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada
di langit akan menyayangimu." (HR. Tabrani, Shahih)

LAUT MERAH PENUH HIKMAH

Ketika banyak halangan yang muncul di depan mata kita, kita seakan menganggap itu adalah
sebuah masalah, namun pada hakikatnya itu adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Lha kok bisa?

Perhatikan kisah Nabi Musa, ketika Nabi Musa ingin menyelamatkan Bani Israil, di saat itu
sebenernya Allah sudah menyiapkan tanah lapang yang dijanjikan di ujung sana.

Tapi ceritanya tidak akan menarik dan mungkin tidak akan mendapat hikmah jika kita
menginginkan sesuatu, kemudian langsung dikasih sama Allah saat itu juga.
Ada 'Laut Merah' buat Nabi Musa, maka ada juga “Laut Merah”/ ujian untuk keinginan kita.
Jika kita perhatikan, Laut Merah yang Allah bentangkan di hadapan Nabi Musa, bukan untuk
menghalangi atau menghambat apalagi membinasakan Nabi Musa beserta para pengikutnya,
melainkan untuk menguji ketauhidan, apakah Nabi Musa masih percaya pada Allah atau tidak?

Apakah kawan sekalian masih percaya Allah di detik-detik terakhir, atau tidak? Atau mungkin
kawan lebih percaya pada ikhtiar dan bantuan orang lain?

Allah hanya ingin mengajarkan bahwa dalam situasi sesulit apapun, fokus kita tidak boleh
terbelah. Kita harus terus menyakini bahwa Allah lah yang akan menolong kita, bahwa Allah
yang akan memberi solusi pada kita.

Bukan ilmu kita, bukan boss kita, bukan teman kita, bukan ikhtiar kita, bukan sistem kita, bukan
hal-hal lain, melainkan *mutlak* hanya Allah Subhanahu wa Ta'aala.

Wallahualam bishshowab.

SEPATU KAYU
Ada suatu kisah yang indah tentang Imam Abu Hanifah. Suatu ketika Imam Abu Hanifah
berjalan. Dalam perjalanan ia berpapasan dengan seorang anak kecil.

Melihat anak kecil itu menggunakan sepatu kayu, tiba-tiba terlintas khawatir dalam benak Abu
Hanifah. Ia pun mengingatkan, "Nak, hati-hati berjalan dengan sepatu kayumu, jangan sampai
kau tergelincir, " ujarnya menasehati.

Bocah miskin itu tersenyum, menyambut perhatian Imam Hanifah dengan terima kasih. "Boleh
saya tahu nama tuan?" tanya sang bocah.
"Nu'man."
"Oh jadi inikah tuan yang terkenal dengan sebutan Imam al-'Adham (Imam Agung) itu?"
.
"Benar, tapi bukan aku yang menyematkan gelar tinggi itu, masyarakat menyambut baik apa
yang aku lakukan, dan mereka memberiku gelar itu.
.
"Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu, jangan sampai tuan tergelincir ke neraka gara-gara
gelar itu. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat
menjerumuskanmu ke dalam kubangan api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan
menyertainya."
.
Mendengar ucapan sang bocah, ulama besar yang memiliki banyak pengikut itu tersungkur
menangis. Betapa ia menyadari bahwa setinggi apa pun gelar yang disematkan manusia tiada
akan bermakna di mata Allah bila terbesit segelintir saja api kesombongan.

Melalui bocah kecil Imam Hanafi bersyukur. Siapa sangka ucapan bocah tersebut ternyata
mengandung pesan ilahi.

JANGAN BUAT ALLAH CEMBURU

Indikasi bahwa masih ada rasa berharap kepada Tuhan-Tuhan lain selainNya itu adalah;
Mudah tersinggung, banyak kecewa, selalu ingin diketahui orang lain, sering sakit hati, sering
mendengki, sulit merendahkan hati, berkobar semangat bersaing dalam urusan dunia, resah,
gelisah, lelah, dan lain sebagainya.

Seperti yang dikatakan Imam Syafii;


"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan atasmu pedihnya sebuah
pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap
kepada selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali
berharap kepada-Nya."
SEMUA BAIK
Semua tidak ada yang ingin menerima "keburukan" dalam hidup ini.

Inginnya "baik-baik" saja.

Namun tanpa disadari kita seringkali lupa, bahwa tidak ada yang namanya keburukan...�
Sejatinya semua adalah yang "terbaik" dari Allah.
.
.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui.” Q.S. Al Baqaroh 216

Karena Allah yang bilang, "Aku tidak pernah mendzolimi hamba Ku..." Semua terjadi atas ijin
Allah...
Tidak ada "kebaikan" ataupun "keburukan" yang terjadi kepada seseorang melainkan semua atas
seijin NYA"

Dan yang Allah berikan kepada seorang hamba bukan yang buruk atau paling buruk, bukan juga
yang agak baik atau baik.. Tapi pasti yang "terbaik"�
.
.
Itulah kenapa nabi Ayub as... Meski masalahnya sangat berat bahkan bertubi-tubi namun tidak
mengeluh... Yang terucap hanyalah kalimat syukur... Karena Nabi Ayub as menyadari ini semua
adalah yang terbaik dari Allah swt"

Yap... Setiap Episode kehidupan terjadi Bukan karena adanya si "A" atau si "B".
Tapi karena Allah yang berkehendak.
Tidak selamanya yang buruk menurut manusia adalah yang buruk, terkadang masalah yang
membuat kita lebih dekat ke Allah itu jauh lebih baik ketimbang kemudahan hidup yang
membuat jauh dari Allah, itu musibah sesungguhnya.

Setiap persoalan hidup pasti memiliki hikmah.


Dan orang-orang yang beruntung adalah yang bisa menemukan hikmah dari masalahnya. Bukan
orang-orang yang sibuk menyalahkan keadaan apalagi menyalahkan orang lain.

Terus Bersihkan hati.


Dan terus JFOA.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dimudahkan Allah swt menemukan hikmah
(pesan cinta) di setiap episode kehidupan ini.

Aamiin

SADAR JALAN PULANG

Sadar atau tidak banyak diantara kita yang hidup hanya sekedar hidup, hidup tanpa kesadaran
utuh, berjalan tanpa tau sebenar-benarnya tujuan.

Mari kita diam sejenak, untuk menyadari tujuan besar dari rutinitas harian kita, membangun
kesadaran tentang apa yang paling penting dan menghidupkannya dalam setiap tarikan nafas.

Berani Memutuskan untuk tidak melakukan hal yang kita anggap tidak penting, hidup ini hanya
sekali, maka tugas terpenting adalah memastikan arah tujuan hidup yang akan kita tuju, lalu
meyadarinya dengan penuh kesadaran.
SUMBER KEBAHAGIAAN

Penyebab terbesar yang membuat seseorang tidak bahagia dalam hidupnya adalah;
.
.
bukan karena miskin atau kaya, bukan karena kelurangan sesuatu, bukan karena populer atau
tidak, bukan juga karena masalah hidup yang menerpa...
.
.
Namun karena terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya (Sosial
Perfectionism)

Padahal orang sekitarnya bisa jadi tidak berpikir demikian.

Sedangkan orang yang paling berbahagia dalam hidupnya adalah orang yang menjadikam Allah
sebagai pusat perhatiannya.

JEBAKAN

Jika sudah berkomitmen di jalan ini, maka seharusnya sudah siap dengan segala
konsekwensinya.

Mungkin akan ada cacian, makian, bahkan bersiap untuk ditinggalkan oleh orang-orang yang
dulu pernah berjuang bersama.

Saya pernah dapat nasehat dari seorang kawan tentang jebakan syetan yang tanpa sadari ada pada
diri kita;
.
Yang pertama, berhati-hatilah dengan peranan syetan di dalam diri kita, yaitu merasa benar,
merasa lebih tahu, merasa lebih senior, dll. Halus sih tapi cukup menghancurkan.

Seolah-olah kita yang paling benar, ternyata itu hanya akan membakar semua amalan kita.
Astaghfirullah...
.
Maka konsekuensi dari berjalan bersama-sama di kendaraan yang sama, ya harus bisa ngertiin
dan saling memaklumi sahabat kita.

Yang kedua adalah sanjungan, tepuk tangan, penghormatan. Itupun bisa menghanguskan amalan
kita yang selama ini kita perjuangkan.

Betapa ruginya jika memberikan nasehat kepada orang lain, berbicara di depan banyak orang,
cuma pengen dapat tepuk tangan, penghargaan. Astaghfirullah...
.
..
Saya cuma mengutip pesan dari guru saya; "salah satu kunci terbukanya hidayah adalah
kerendahan hati"
.
.
Maka, yuk hilangkan rasa sombong dan angkuh pada diri kita, agar kebersamaan ini terus
berlanjut.

Ya Allah, jauhkan hamba dari sifat sombong, dan ajarkan kepada kami agar selalu rendah hati.
Aamiin ya Allah...

AIR

Semua Air adalah kebaikan, kemudahan, pertolongan, kemuliaan Allah yang diberikan pada
waktu, ukuran dan tempat yang pas.

Namun seringkali sampah-sampah hati kami padaMu malah membuat air dariMu
menenggelamkan kami. "Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami
jadilan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa
menghilangkannya."
QS.Al-Mu'minun [23]:18.

SYUKUR

Dedy Irawan
**************
Syukur...
Sesuatu yang terlihat sederhana,
namun tak sesederhana dalam mengamalkannya

Yuk renungkan bersama...


Hari ini banyak mana, ngeluhnya apa syukurnya??
.
Bahkan bisa jadi hari ini dilalui tanpa adanya rasa syukur.
Karna kita fokus memikirkan masalah,
Fokus memikirkan solusi dan jalan keluar.
Fokus mikirin keinginan-keinginan.
Tanpa sedikitpun mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Ingatlah...
Semua yang ada pada diri kita saat ini... Harta, perusahaan, jabatan, rumah, pasangan, anak dan
sebagainya... Semua hanyalah titipanNya... Nikmat dariNya...
Bukan milik kita... Allah SWT berfirman:
ْ ‫ٗاَّللاار ُ ْش َج ُع‬
‫االُ ُي ْٕ ُسا‬ ِ ٰ َ‫أاِن‬
َ ‫ضا‬ َ ْ ‫ِأ َيبا ِف‬
ِ ‫ٗاال ْس‬ ِ ٰ ِ َٔ
َ ‫ّلِلا َيبا ِفٗاانغًَّٰ ٰٕد‬
"Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah
segala urusan dikembalikan."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 109)

Tugas diri adalah kembali menjadi hamba yang bertakwa... menjadikan semua nikmatNya
sebagai jalan untuk bersyukur semata ingin meraih ridhoNya.

Janji Allah bagi siapapun yang selalu bersyukur...


Allah SWT berfirman:

ٌ‫ اذ‬ْٚ ‫انَ َش ِذ‬ْٙ ِ‫أنَئِ ٍْا َكف َْشر ُ ْىاا ٌَِّا َعزَاث‬ ‫َٔاِرْارَبَرٌََّ َا‬
َ َ ‫اسثُّ ُك ْىانَ ِئ ٍْا َشك َْشر ُ ْى‬
َ ‫ذَََّـ ُك ْى‬ْٚ ‫ال ِص‬

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti
azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim: Ayat 7)

Allah akan tambah nikmat orang yang bersyukur...


.
JANGAN-JANGAN nikmat kita ga ditambah-tambah sama Allah karna kita belum sebegitu
syukurnya atas titipanNya... Jangan sibuk nagih yang belum pantes dititipkan!! Sibuklah
bersyukur atas semua yang saat ini sudah dititipkan...
.
Penuhilah syaratNya maka Allah penuhi janjiNya

Beryukur... Terimakasih ya Allah, atas segalanya.. Kau telah menitipkan kepada hamba keluarga
yang baik, pasangan yang baik, anak yang lucu, sahabat yang baik, harta benda, pekerjaan
bahkan ilmu yang bermanfaat.. semoga ini semua bisa menjadi jalan hamba untuk terus
bersyukur atas nikmatMU.... Semoga Engkau Ridho...
MENCARI CINCIN

Dedy Irawan
****
.
Suatu hari, Abu Nawas sibuk mondar-mandir mencari sesuatu di sekitar rumahnya. Ia terus
mencari-cari namun tidak kunjung menemukannya. Waktu pun terus berjalan hingga sudah
setengah hari ia mencari.

Karena sudah terlalu lama mencari namun belum menemukan, akhirnya banyak di antara
tetangga yang bertanya padanya karena penasaran. Mereka pun banyak yang ikut bergabung
untuk membantu Abu Nawas. “Hai Abu Nawas, apakah yang sedang engkau lakukan?” Tanya
seorang tetangga. "Mencari cincin!!” Jawab Abu Nawas santai.

Para tetangga yang bergabung pun turut serta membantu sebisanya. Ikut mondar-mondir. Ke
sana ke mari. Lama. Hingga, mereka kelelahan dan bosan. “Memangnya cincinmu itu kira-kira
jatuhnya di mana?” Tanya salah seorang tetangga. “Seingatku, cincin itu jatuh di dalam
rumahku.” Jawab Abu Nawas dengan santai tanpa merasa bersalah.

Mendengar jawaban Abu Nawas, para tetangga yang ikut membantu langsung menghentikan
pencarian. Sebagian ada yang marah dan langsung pergi. Sedangkan sebagian lainnya tetap
tinggal. “Jika jatuh di dalam rumah, mengapa engkau mencarinya di luar rumah?” Tanya salah
satu tetangga yang tinggal.

Sejenak menghela nafas, Abu Nawas pun memberikan alasan, “Bukankah kita sering melakukan
itu, saudara-saudaraku? Seringkali kita mencari penyebab di luar kita atas berbagai persoalan
yang kita hadapi.”
.
Abu Nawas kemudian menambahkan, “Bahkan, kita menyalahkan pihak lain saat ditimpa
masalah. Dan menjadikan orang-orang di luar kita sebagai penyebab utama atas persoalan yang
melilit diri kita sendiri.” Padahal semua terjadi atas ijin Allah... Baik itu hal baik ataupun sebuah
keburukan...
.
Jangan sampai gagal fokus, lebih fokus pada masalah dan solusinya... Tetapi ketika masalah
hadir segeralah baca pesan cintaNya...
.
Jangan sibuk menyalahkan orang lain, tapi sibuklah introspeksi ke dalam diri... karena masalah
hadir karena dosa-dosa kita sendiri yang mengundang...
Maka perbanyaklah bertaubat...
.
Syarat utama jika ingin keluar dari masalah adalah TAUBAT, selesaikan "ganjalan tisu" sampai
tuntas kepada Allah SWT dan manusia...

Ini penting kawan-kawan pahami bahwa sesungguhnya inilah yang bisa menyebabkan hidup kita
susah yaitu DOSA kita sendiri...
.
Allah SWT berfirman:
َ ‫َ ْك ِغجُّٗا َع ٰهٗاََ ْفغ ِّٖا‬ٚ‫َّ ْكغِتْ ااِثْ ًًبافَ ِبََّ ًَبا‬ٚ‫َٔ َي ٍْا‬
ٰ ٌَ‫أ َكب‬
‫ ًًب‬ْٛ ‫ْ ًًبا َح ِك‬ٛ‫اَّللاُا َع ِه‬
"Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan)
dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."
(QS. An-Nisa': Ayat 111)
.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua...
.
Aamiin Allahumma Aamiin

HARUSNYA GAK AKURAT

Ada satu pelajaran yang selalu saya ingat dari salah seorang guru.
Pada suatu waktu ia bertanya kepada saya, „Berapa penghasilanmu setiap bulan?‟
.
Dalam hati saya bergumam, betapa tidak sopannya bertanya tentang penghasilan, tapi karena
rasa hormat saya kepada beliau, maka mau tidak mau saya jawab. „sekian rupiah guru‟
.
Beliau kembali bertanya, „apakah hitunganmu selalu akurat setiap bulannya sejumlah itu?‟
.
Saya jawab, „iya guru…‟
.
Lalu beliau menanggapi jawaban saya dengan pernyataan yang sungguh menginspirasi, „Itu
artinya kamu belum cukup taat, karena kalau kamu taat seharusnya hitunganmu tidak akurat,
pasti kamu akan banyak dikejutkan dengan rezeki dari jalan yang tak terduga, dari jalan yang
tidak disangka-sangka”
.
Sungguh kalimat yang singkat, padat, dan menggugah.

Bahwa masalah rezeki, sangat berhubungan erat dengan rule of the game Pemilik langit dan
bumi. Orang yang berupaya taat adalah mereka yang rezekinya datang dari arah yang tak
disangka-sangka, unpredictable, karena memang pekerjaan atau usaha kita bukanlah satu-satunya
jalan rezeki, rezeki tak hanya dibatasi dengan lembar laporan gaji. Allah subhanahu wa ta‟ala
punya berjuta jalan untuk mengantarkan rezeki yang telah ditetapkan bagi kita.

Merugilah orang-orang yang beranggapan bahwa pekerjaan dan usahanya adalah satu-satunya
jalan agar diri tercukupi. Mengutip kalimat yang luar biasa dari Dr. Fadhl Ilahi dalam Mafatihur
Rizq, bahwa; siapa-siapa yang dikayakan oleh Allah yang Maha Kaya maka ia tidak akan
disentuh oleh kemiskinan selama-lamanya, siapa-siapa yang tangannya dipenuhi rezeki oleh
Allah yang Maha Memberi Rezeki maka ia tidak akan pernah pailit selamanya, begitupun
sebaliknya.

Lagi-lagi, ini adalah soal kelapangan atau kesempitan, soal kecukupan atau ketidak cukupan,
bukan sekadar tentang „jumlah angka‟.
.
Berapa banyak diantara kita yang selalu terasa kurang meski diatas kertas tertera jumlah yang
seharusnya berlebih, karena memang kita memahami bahwa rezeki pada hakikatnya tidaklah
sebatas angka-angka, Allah mendatangkan karunia dari mana pun yang Dia suka dan dalam
bentuk apa pun yang dikehendakiNya.

Wallahualam. (Dikutip dari Buku #GaransiLangit)

HAMBA MENCINTAIMU

Beberapa hari ini ditampar dengan beliau-beliau yang hatinya terus terkoneksi dengan Sang
Maha Cinta...
.
.
Orang-orang yang hatinya terkoneksi dengan Allah diamnya saja mengingatkan akan Allah...
Dan lisannya membuka tabir hati sehingga nampaklah dimana posisi diri dihadapan Rabbnya.
.
.
.
Ustadz Muhtar Fatony...
.
"Kita ini berjalan diatas keMahaKuasaanNya.. Di tangan-Nya lah segala kebajikan. Sungguh,
Dialah Mahakuasa atas segala sesuatu."
.
.
.
Kang Helmy...
.
"Merasakan pertolongan Allah ‫ ﷻ‬sangat dekat.

Jangan lupa tilawah, sholat tahajjud, dhuha, alwaqiah, Shaum nya ya kawan-kawan..."
.
.
.
Bang Dedy Syahrul "Kita-kita ini wajib memantaskan diri.. Ngga bisa hanya mengandalkan
amalan wajib saja. Harus ada amalan tersembunyi... Itulah yang akan membuat Allah ridho
karena semua butuh ridho-Nya."
.
.
.
Berada di sekeliling orang yang fisiknya berikhitar namun hatinya terpaut kepada Allah adalah
sebuah anugerah... Karena sayang Rabbmulah kau dianugerahkan itu kawan...
.
.
.
Tengok sekitarmu...
.
Mengapa kau keluhkan dan risaukan sesuatu yg belum kau miliki sedangkan penjagaan dan
nikmat dari-Nya kau abaikan?
.
.
.
Bersyukurlah pagi ini...
.
Diam sejenak... Tersenyumlah...
.
Tatap langit itu dan sampaikan dari hatimu...
.
.
.
"Ya Allah... Makasih ya untuk semua cinta-Mu... Hamba mencintai-Mu yaa Allah... Jadikanlah
cinta ini kekal sehingga menyibakkan akan cinta lainnya.. �"

ROLLER COSTER KEHIDUPAN

Terkadang ditinggikan, lalu direndahkan serendah rendahnya... Dibuat meliuk liuk, terasa mual
dan kepala berputar...
.
Ada yang menikmati permainan tersebut, bisa tertawa bahkan menikmati sensasinya...
Tetapi tidak sedikit yang takut, menjerit ingin segera mengakhiri permainan ini...
.
Yang menikmati, keluar dari permainan masih tertawa dan dapat berdiri tegak biasa-biasa saja...
.
Tetapi yg tidak bisa menikmati? Berdiripun masih sempoyongan, pemandangan terasa berputar
dan terasa tersiksa meski permainan telah selesai.

Bisa jadi hidup kita saat ini sedang 'roller coaster'. Baru saja kemarin masih menikmati
keberlimpahan, kenikmatan materi, kebahagiaan, kesenangan tiba-tiba saat ini kita tidak
mengalami itu semua.

Dari yang penuh kemuliaan, nama baik, tiba-tiba cacian hinaan setiap saat dinikmati.

Dari harta yang berlimpah tiba-tiba malah hutang yang menumpuk.

Dari memiliki pekerjaan yang baik, tiba-tiba PHK dan tidak memiliki sumber penghasilan tetap
selama ini.

Dari yang bahagia, tiba-tiba kebahagiaan hilang berganti kesedihan yang tidak henti tersudahi.
Tinggi kita terkadang harus melewati fase rendah kita, fase meliuk-liuk yang memusingkan dan
membuat kita mual.

Menikmati selama fase turun itukah? Atau malah makin 'sakit' kita dalam menjalaninya?
.
Pusing mual gak kuat ingin segera diakhir, bisa jadi itu kita. Selesai pun seyogyanya belum
selesai... bisa jadi selesai itu semua kita akan KO dalam hari perhitungan.

Buat yang menikmati, tetap tertawa, tetap tersenyum walaupun terasa takut dalam liuk riuh
rendah roller coaster, bisa jadi dia yg paling bahagia karena bisa menikmati selesainya Roller
coaster dengan tetap berdiri tegak dan bahagia (jannah buat kesabarannya).
.
Sejenak kita merenung. Me time. Mengambil hikmah dari seorang Nabi yg menikmati "roller
coaster" kehidupannya; Nabiyullaah Ayyub Alaihissalam.

Memiliki semua yang dicari di dunia...


Wajah rupawan, istri-istri yang cantik, anak-anak lelaki yang sholeh dan harta berlimpah.

Takkala Allah mentakdirkan roller coaster Ayyub, diturunkan seturun turunnya...


.
Rusak wajah tampannya dengan sakit...

Istri-istri yang meninggalkannya...


Anak-anak yang Allaah cabut nyawanya bersamaan semua...
Harta yang ludes habis tidak bersisa...
Bahkan diusir oleh masyarakatnya...
.
1 bulankah ujiannya?
1 tahunkah?
5 tahunkah?
.
Tidak tanggung-tanggung, Allaah 'menghadiahi' Nabiyullaah Ayyub 18 tahun (beberapa riwayat
20 tahun) kondisi roller coasternya di bawah.
.
Lalu apa sikap Nabiyulllaah Ayyub selama di masa itu?
Meminta ingin cepat selesaikah? Mengeluhkah? Minta segera diakhirikah?
.
Ternyata Nabiyullaah Ayyub "menikmati" posisi rendahnya dan terus memuji Allaah.
Bertasbih...
.
Bertahmid...
.
Bertakbir... .
Tiada berkurang sedikitpun...
.
Tidak ada beda ketika ia sedang dalam posisi di atas dengan posisi di bawah...
.
Tetap hati terkoneksi dengan Allaah, tanpa melihat kondisinya yang dia alami...
.
Ketika ujian sudah melewati 20 tahun, lalu Nabiyullaah Ayyub curhat menceritakan kondisi
yang sedang dialaminya dengan lembut... dengan malu... dengan merasa hina...
.
Wa 'Ayyuba 'Idz Naada Rabbahu 'Annii Massanii Adh-dhurru wa Anta Arhamur-Raahimin.
.
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku
telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua
penyayang". (QS. Al Anbiya': 83)
.
Mari kita Me Time sejenak merenungi curhat Nabiyullaah Ayub.
.
Seandainya dia fokus meminta penyelesaian pasti di ujung ayat akan bilang sembuhkan saya ya
Allaah. Tapi di ujung ayat Nabiyullaah Ayyub justru malah memuji Allaah.
.
Merenung wahai diri...
.
Jangan-jangan mengapa roller coaster kita terus di bawah karena kita terlalu sibuk meminta
penyelesaian...
.
Bukannya sabar, ikhlas, menikmati setiap liukan, setiap turunan dan terus memuji Allaah dengan
sebanyak-banyaknya pujian untuk-NYA.
.
Karena Nabiyullaah Ayyub dan orang-orang yang menggantungkan semua asa pada Allaah pasti
sadar betul dengan kalimat Allaah ini
.
َ ‫ْ ِٓ ْى‬َٛ‫فا َعه‬
‫َحْضَ ٌََُٕا‬ٚ‫أ َلاُْ ْىا‬ ِ َّ ‫َب َء‬ٛ‫أ َ َلاإِ ٌَّاأ َ ْٔ ِن‬
ٌ َْٕ ‫اَّللا َالاخ‬
.
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
(Yunus : 62)
.
Me time... Jeda...
.
Istigfar... taubat... tarik kesadaran wahai diri... bertanyalah...
.
Kita dari mana?
Mau kemana?
Dan apa yg akan kita hadapi setelah ini semua?
.
Terlalu jauh rasanya hati ini kehilangan arah dari yang seharusnya...
.
Bahwa ini semua hanya sementara...
.
Bahwa ini semua hanya takdir yang mesti kita jalanin prosesnya...
.
Bahwa ini semua tentang bekal yang harus kita persiapkan dengan sebaik-baiknya...
.
Tulisan pengingat diri sendiri, yang masih sering mengeluh dan khilaf mengingat Rabb ketika
posisi di bawah ���..
.
Semoga Allaah berkenan mengampuni segala hal... dan meridhoi tiap kebaikan yang dilakukan
diri.

DOA SENJATA UTAMA

Masihkah kita "YAKIN" akan Kekuasaan NYA?


.
Atau masih banyak berhala lain di hati ini?
.
Ketika masih ada yang lain di hati ini maka pertolongan NYA pun akan jauh...
.
Ketika "YAKIN" nya masih ada "TAPI" nya maka Allah akan biarkan untuk mengejar tapinya
tersebut sampai mentok...
.
Pertolongan Allah akan datang kepada siapapun yang "YAKIN" dan "datang BerDOA" kepada
NYA
.
Tapi seringkali kita lebih senang kejar yang jauh-jauh dulu (uang, bisnis, karir dll) yang
dianggap bisa memenuhi kebutuhan kita, sedangkan Allah yang Maha Dekat sering kali kita
abaikan!
.
Ini yang aneh bukan?
:)
.
Padahal Allah SWT berfirman:
.
‫شذ ٌَُْٔا‬ ‫ُؤْ ِيُُ ْٕااثِ ْا‬ٛ‫أ ْن‬
ُ ‫َ ْش‬ٚ‫انَعَهَّ ُٓ ْىا‬ٙ َ ْٙ ‫ْج ُْٕاا ِن‬ٛ‫َ ْغز َِج‬ٛ‫بٌافَ ْه‬
ِ ‫َّاعا ِارَاادَ َع‬ ُ ٛ‫ْتٌ ااا ُ ِج‬ٚ‫اقَ ِش‬ْٙ َِّ‫افَ ِب‬ْٙ ُِّ‫٘ا َع‬
ِ ‫ْتادَع َْٕ اح َاانذ‬ َ َ‫َٔاِرَاا َعبَن‬
ْ ‫ـكا ِعجَب ِد‬
.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka
memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 186)
.
Kapan terakhir kali kita bisa berdoa mesra sama Allah? Bahkan sampai meneteskan air mata...
.
Kita baru bisa mesra sama Allah hanya ketika ada masalah,, maka sudah sepatutnya untuk kita
selalu berdoa kepada NYA...
.
Jadikan doa sebagai "senjata utama" bukan sebagai "senjata cadangan" yang kalo semua ikhtiar
udah mentok baru datang ke Allah untuk berdoa.. Kemana saja??
.
Kalo kita menyadari kekuatan doa bisa merubah takdir kita pasti akan selalu berdoa kepada
Allah...
.
Tidak ada yang tidak mungkin buat Allah selama kita datang kepada NYA...
.
Allah SWT berfirman:
.
ْ ُّ‫ ُِحت‬ٚ‫ّٗالا‬
‫ٍَْا‬ٚ‫اان ًُعْز َ ِذ‬ ‫َخًاااََِّ َ ا‬ٛ‫بأ ُخ ْف‬ َ َ ‫ااسثَّ ُك ْىار‬
َّ ‫ض ُّش ًع‬ ُ ْ‫اُد‬
َ ْٕ ‫ع‬
.
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-A'raf: Ayat 55)
.
Tunjukkanlah kelemahanmu di hadapan NYA maka Allah akan turunkan pertolongan NYA...

SUJUD DI UDARA
Allah knows...
.
Allah knows...
.
Allah knows...
.
Kamu tengah lalai wahai diri...
.
Terlalaikan akan pernak-pernik dunia dan Tuhanmu selalu menatapmu dengan kerinduan tepat
padamu. Selalu menunggumu sepenuh cinta sampai saatnya kau kembali...
.
Bahkan sering memanggil dengan yang tersirat dan tersurat...
.
Namun wajahmu sedang teralihkan dari kenikmatan berduaan dengan-Nya.
Tak kau sadarikah rindu-Nya?
.
Sejenak perjalanan udara menuju kelas PPA #MoreImpact Allah getarkan hati ini. Bukan karena
takut, namun rindu dan cinta-Mu...
Allahku... �.
.
Berbinar mata ini dipertemukan cinta itu. Diperlihatkan dan disentuhnya hati ini dengan surat As
Sajda... (Sujud).
.
"Alif Lam Miim..." (QS. As Sajda 1).
.
Engkau bangunkan kami yang tengah teralihkan dengan keindahan agar kami beralih pada-Mu...
.
"Alif Lam Miim".
.
Karena Engkau ingin menyampaikan sesuatu yang teramat penting... Sangat penting sampai-
sampai Kau sadarkan kami dahulu dari kelalaian agar siap membaca pesan cinta-Mu.
.
Ya... Ini pesan yang teramat penting yang akan Kau sampaikan.
.
Dan dari bermilyar pesan yang ingin Kau sampaikan Kau pilihkan akar dari semua pesan itu...
.
ْ ِ ّ‫ٍاسة‬
‫ٍَا‬ًِٛ َ‫اان َعبن‬ َّ ‫اي‬
ِ ِّ ِٛ‫ْتااف‬ َ ‫ة َال‬
َ ٚ‫اس‬ ْ ‫م‬ٚ‫ر َُِض‬
ِ ‫ُاان ِكز َب‬
.
"Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam."
(QS. As Sajda 2)
.
Kau tegaskan bahwa "Ini dari-Ku! Benar-benar dari-Ku! Sadarlah wahai hamba yang Kucintai...
Aku sayang padamu..."
.
Ya Rab...
.
Saking inginnya Engkau duhai Rabbku meyakinkan hamba yang lalai ini kau sampai berkata;
"TIDAK ADA KERAGUAN". Karena Engkau terlalu sayang pada diri ini ya Rabbku...�.
.
Namun aku yang tengah terlalaikan hanya membaca pesan cinta-Mu (Al Qur'an) namun tak
membaca rindu-Mu...
.
Layaknya kuarungi lautan luas dan ingin segera sampai di tepian tanpa ingin menyelam dan
melihat keindahan di dalam lautan...
.
Kulewatkan mutiara, keindahan, harta karun, dst... Namun merasa dengan mengarungi lautan,
sudah merasa paling tahu semua isi lautan.
.
Dan...
.
Aku melewatkan Engkau yang terus menunggu hamba ya Rabb...�.

Engkau terus menerus menegaskan Kau ingin kami yakin pada-Mu dan semua pesan-Mu...
.
- Engkau pastikan kami mendengar-Mu dengan "Alif Lam Miim..." (QS. As Sajda 1)
.
- "...tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam." (QS. As Sajda 2)
.
- "...Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu... " (QS. As Sajda 3)
.
Duhai Allahku...
.
Mengapa Engkau sebegitunya pada diri ini? � Padahal selalu kuabaikan cinta-Mu...
.
Dan Kau hanya menjawab.. �
.
‫ ْٓزَذ ٌَُٔا‬َٚ ‫نَ َعهَّ ُٓ ْىا‬
.
"...mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk." (QS. As Sajda 3).
.
Allahku...�.
.
Kau hanya inginkan hamba bisa menemukan jalan pulang itu...
.
Kau hanya perdulikan bagaimana hamba ini bisa bahagia disini dan disana kelak...
.
Kau hanya perdulikan agar hamba merasakan kenikmatan itu...
.
Kau hanya perdulikan aku... Tanpa perdulikan dosaku pada-Mu.
.
Terimakasih atas cinta-Mu...
.
Allahku...�.
.
Maka kusujudkan diriku pada-Mu.

SALING MEMAHAMI

Setiap kita dianugerahi karakter yang berbeda-beda, tidaklah satu lebih baik dari yang lain,
melainkan semua saling melengkapi dalam rangkaian keindahan.

Sebagaimana Rasulullah menggambarkan karakter yang berbeda di antara dua sahabat


terbaiknya, yang keduanya saling menopang dan mengantarkan Islam pada masa kejayaannya.

Tidak diragukan lagi bahwa keduanya adalah pribadi yang sangat teguh dalam prinsip.

Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dengan kelembutannya, yang bahkan kata Rasulullah "lebih
lembut dari susu", halus, dan penuh kasih sayang.

Sedangkan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu yang keras lagi tegas, penuh kekuatan dan
wibawa.

Berkata Rasulullah kepada Abu Bakar;


.
"Engkau wahai Abu bakar, seperti Ibrahim 'Alaihissalam. yang pernah mengatakan; Barang siapa
yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang
mendurhakaiku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Qs Ibrahim
: 36)."
.
"Dan sesungguhnya wahai Abu Bakar, engkau pun seperti Isa 'Alaihissalam yang pernah
mengatakan; jika Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Mu. Jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau lah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana (QS Al Maaidah : 118)."
.
.
.
Di sisi lain Rasulullah pun berkata pada Umar: "Dan sesungguhnya engkau wahai Umar, seperti
Musa 'Alaihissalam yang pernah mengatakan; binasakanlah harta mereka dan kunci matilah hati
mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih (QS Yunus :
88)."
.
"Dan sesungguhnya engkau wahai Umar, juga seperti Nuh 'Alaihissalam yang mengatakan; Ya
Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas
bumi (QS Nuh : 26)."
.
Ah, semuanya indah.
.
Semoga ukhuwah di antara kita senantiasa terjaga, saling menghargai, tidak saling merendahkan.
Wasilah itu, semoga kejayaan ummat ini segera kembali.

YAKIN GAK PAKE TAPI

Seberapa YAKIN kita kepada Allah?


.
Kalo yakinnya kita masih ada tapinya, Allah akan biarkan...
.
"Saya yakin mas sama Allah, tapiii uang ini yang bisa nolong saya sekarang.." hehehe

Jangan-jangan pertolongan NYA tidak turun karena kita tidak sebegitu yakin kepada Allah...
Masih banyak sekali berhala lain di hati ini...
.
Sebagai ilustrasi:
.
Suatu hari ada yang ngejar-ngejar kita untuk bayar hutang dan besok harus melunasinya
sedangkan uang belum ada...
.
Biasanya apa yang kita lakukan?
.
Ada dua pilihan:
.
1. Ketika masalah datang, kita langsung datang menghadap Allah. Sholat dan Berdoa sama Allah
.
"ya Allah, besok saya harus bayar hutang... tapi Engkau tau kalo saya belum memiliki uangnya...
dan Engkaulah yang menguasai rezeki setiap hamba... hamba memohon pertolongan Mu ya
Allah, beri hamba jalan terbaik... hamba ikhlas dan hamba pasrahkan semua hanya pada MU...
.
Setelah itu berikhtiar mengharap ridho NYA
(Allah dulu baru ikhtiar)
.
2. Ketika masalah itu datang, kita langsung sibuk cari HP. Kemudian cek kontak telpon, WA dan
lain lain. Kemudian dalam hati bilang;
.
"Mana ya yang bisa saya pinjam uangnya?"
.
Luar biasanya diri ini lebih yakin sama HP yang bisa nolong dibanding sama Allah...
(Langsung ikhtiar tidak melibatkan Allah)
.
Nah... biasanya kita melakukan yg nomer brp? .

Sering kali kita mengandalkan logika namun mengabaikan iman, sehingga Allah menjauh...
.
Ikhtiar siang malam sampai lupa sholat, ga pernah doa karna terlalu sibuk memenuhi keinginan
(nafsu dunia) dan bahkan menuhankan ikhtiar...
.
Yuk... kembali kepada Allah...
.
YAKIN hanya sama Allah...
.
Total Bergantung sama Allah...
.
Allah SWT berfirman:
.
ْ ‫ز ََٕ َّك ِم‬َٛ ‫ٗاَّللاافَ ْه‬
‫أ َعهَ ِٰا‬ ْۢ ْ ‫َّ ْخز ُ ْن ُك ْاىافَ ًَ ٍْارَااانَّز‬ٚ‫ۚأا ٌِْا‬
‫اان ًُؤْ ِيُُ ٌَْٕا‬ َ ‫ص ُش ُك ْىا ِ ّي ٍْا َث ْعذ ِِٖا‬
ُ ُْ َٚ ‫ِ٘ا‬ َ ‫تانَـ ُك ْىا‬ ٰ ‫ص ْش ُك ُى‬
َ ‫اَّللاُافَ َالاغَب ِن‬ ُ ُْ َّٚ‫ٌِا‬
‫ا ْا‬
.
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah
membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah
itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 160)

AIR
"Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di
bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”
.
Masyaallah... Benarlah Engkau sang Maha Cinta Ya Rabbii...
.
Walaupun hamba lemparkan dosa sebesar gunung namun kau masih memberikan kemurahan-Mu
padaku... Engkau mampu, sangat mampu mengambil kembali semua karunia-Mu bahkan pun
langsung mematikan kami pun Engkau sanggup. Namun Engkau “memilih” untuk tetap
mencukupi kami yang bahkan tak sejengkalpun mengenal-Mu.
.
Kau gunakan kata “air” bukan hujan sebagai penegas bahwa inti utama kehidupan ini Engkau
karuniakan padaku bahkan dengan kemurahan-Mu kau memberikan dengan “suatu ukuran” yang
pas untukku, karena hamba pun sadari jikalau Kau berikan banyak maka hamba akan tenggelam
didalamnya. Alhamdulillah... segala puji bagi-Mu ya Rabb.
.
Semua air kebaikan, kemudahan, pertolongan, kemuliaan dan keberlimpahan yang Kau berikan
padaku, Kau berikan pada waktu, ukuran dan tempat yang pas. Namun seringkali sampah-
sampah hati kami pada-Mu malah membuat air dari-Mu menenggelamkan kami.
.
Bukan tanpa sadar Kau berikan air itu ya Rabb... karena Kau memilih “menjadikan air itu
menetap”. Bukan karena ilmu kami sehingga Engkau mengirim air itu... jangankan kebaikan,
kehinaan diri ini sudah teramat besar.
.
Ya, karena kasih sayang-Mu Kau kirimkan semua air ini... padahal Engkau kuasa
melenyapkannya, tanpa makanan kami bisa bertahan berminggu-minggu... namun tanpa air
hanya sekian hari saja.
.
Namun apa?
.
Kau tetap kirimkan air untuk kami... seakan Kau berkata...
.
"Aku mencintaimu... Melalui air-Ku ini semoga kau kembali."
.
Terimakasih Rabbku... tetapkanlah kami selalu dalam jalan cinta pada-Mu.
TANPA KAU MINTA
"Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu
dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikanlah seluruh isi do'amu istighfar, agar Allah
memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-
Nya tanpa engkau memintanya."
.
-Ibnul Qoyyim-
.
Yang membuat hidup kita ruwet dan sumpek, tiada lain karena masih terlalu banyak unfinished
business dalam diri, utamanya hubungan kita dengan Allah.

Tangga pertama yang tak mungkin diabaikan dalam perjalanan menuju kebahagiaan (dunia-
akhirat) adalah kesungguhan hati dan keseriusan langkah untuk mengejar maaf dariNya.

Terlalu sibuk diri ini, siang-malam memikirkan bagaimana cara mewujudkan keinginan dan
impian, pusing memikirkan bagaimana jalan keluar dari setiap persoalan, sampai-sampai lupa
berharap agar Allah memaafkan.

Boleh jadi sakit hati yang sedang terasa, dan beban hidup yang tengah menghimpit, menjadi
sebab Allah memaafkan kita. Tidakkah kita bahagia dengan itu semua?
.
Karena pada akhirnya, tiada yang lebih kita butuhkan dalam hidup ini melebihi kemaafan
dariNya, tiada rezeki yang paling besar melebihi maafNya, tiada guna semua pencapaian hidup
tanpa ampunanNya.
.
ْ ُّ‫انهَّ ُٓ َّىاإََِّ َكا َعفُ ٌّٕار ُ ِحت‬
ُ ‫اانعَ ْف َٕافَبع‬
ُِّٗ‫ْفا َع‬
.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah
aku.
Tanpa diminta, kelapangan adalah janjiNya, jalan keluar adalah jaminanNya, ketika kau
dapatkan maafNya.

SALAH MAIN
Kawan...
.
Adakah yang pernah minta dihidupkan atau membuat permainan kehidupan ini?
.
Tidak...
.
Kita ini hidup tidak pernah minta dihidupkan. Pun tidak pernah membuat semua kehidupan dan
pernak-perniknya. Yang artinya Sang Pembuat kehidupan Allahu Rabbi lah satu-satunya yang
patut menetapkan aturan, cara bermain, reward, punishment, level, dlsb. Dan ingat... kita tidaklah
berhak sedikitpun.
.
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (Qs. Al Ahzab: 36).
.
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.“
(QS. Al Hasyr : 7)
.
Jika hal ini tidak dipahami maka lihat...
.
Akhirnya apa?
.
Orang akan melakukan kebaikan tapi menurut asumsinya sendiri (bahkan terkadang nafsu)
bukan dengan yang ditetapkan yang ditetapkan-Nya, dan seringnya bertabrakan dengan aturan-
Nya.

Efeknya... hanya terasa baik padahal salah. Bahkan Allah menggunakan kalimat "sesat yang
nyata". Untuk menegaskan bahwa dia sudah jauh dari aturan Allah tapi ngga sadar.

Merasa melakukan kebaikan padahal tidak sadar sedang merusak.


.
"Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi".
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
(QS. Al Baqarah 11-12).
.
Walhasil ketetapan Allah berlaku...
.
The Punishment will come.

Terjadilah masalah, bencana alam, tekanan hidup, dlsb atau simplenya dikasih problem!
.
"Ah... Itu kan kata Anda saja, Mas, karena Anda konsen di bidang spiritual agama. Kalau kata
orang geolog bencana ya karena pergeseran lempeng, kalau bangkrut kata ekonom ya karena
salah management keuangan, dlsb. Tergantung siapa yang ngomong aja mas.."
.
Ini dia nih...

Orang yang hanya bisa melihat yang terlihat tapi tidak bisa melihat yang tidak terlihat.
"Apa hubungannya coba bencana, bangkrut, problem, masalah sama dosa?"
.
Ini wajar terjadi, karena apa?
.
Karena dia tidak pernah merasa dihidupkan oleh Allah dan akhirnya membuat aturan dan
asumsinya sendiri. Dia hanya menganggap aturan-Nya (agama) hanya seputar moral, bahjan
pahala dan dosa saja dan tidak ada efek terhadap hidupnya.
Karena dia mengabaikan 3 pertanyaan pertanyaan dasar kehidupan...
.
"Saya darimana?"
.
"Saya sedang apa dan siapa saya?"
.
"Saya hendak kemana?"
.
Maka temukanlah jawaban itu...
.
Sebelum waktumu habis...
.
Karena barangsiapa mengenal dirinya akan mengenal Rabbnya... Dan barangsiapa mengenal
Rabbnya akan tahu ingin-Nya bukan inginnya dan dia akan hidup dengan ingin-Nya bukan
inginnya. (lengkapnya dibahas di buku pesan cinta-Nya dan menjadi
hamba � http://bit.ly/DistributorBukuPPA)
.
Pertanyaannya...
.
Sudahkah sesuai hidup kita dengan ingin-Nya? Atau masih inginnya?
.
Sadar, Sadar, Sadar...
.
Sebelum teguran cinta-Nya hadir...
.
Obatnya satu... Kembalilah menjadi hamba sebenar hamba...
.
Taubatlah...
.
Satu-satunya yang bisa menolongmu adalah Rabbmu... Allah...
.
ْ ٍَ‫اي‬
‫ٍَا‬ٚ‫اانخَب ِع ِش‬ َ َُ‫َبأ ِإٌانَّ ْىار َ ْغ ِف ْشان‬
ِ ٍََّ َٕ‫َبأر َْش َح ًَُْبانََُ ُاك‬ َ ُ‫ظهَ ًَُْباأََف ُ َغ‬
َ ‫َسثََُّبا‬
.
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi." (QS. Al A'raf 23).

HUMBLE KINDNESS

Tak terlihat, namun memberi manfaat

Dunia ini digerakkan bukan hanya oleh kerja besar para pahlawan yang kita kenal, tapi juga oleh
kerja-kerja tulus mereka yang tak pernah dikenal.

Untuk memberi manfaat, tak perlu menjadi yang paling terlihat.

Tak perlu terlalu terobsesi untuk menjadi yang paling dikenal, berambisi lah untuk terus bisa
memberi manfaat, meski harus menjadi orang kedua, ketiga, atau bahkan pada posisi yang tak
akan pernah dilihat manusia.

Level berikutnya dari AKU adalah KITA.

Stephen Covey menyebutnya; dari kemandirian (independence) menuju ke-salingtergantungan


(interdependence). Bahwa ternyata level tertinggi dalam hubungan antar manusia bukanlah
kemandirian, melainkan kesalingtergantungan.

Karena memang pada dasarnya kita saling membutuhkan satu sama lain.

Tidak penting lagi tentang aku, namaku, statusku, orang mengenalku, yang penting adalah
kemaslahatan kita.

Tak ada urusan lagi menampilkan diri, yang utama adalah bersama2 sinergi memberi manfaat,
menjemput ridho illahi Rabbi.

Karena percayalah, lebih besar, lebih luas, dan lebih lama manfaat yang akan terasa, jika
kebaikan dilakukan bersama-sama, dalam hal apapun.

Kita akan selalu butuh saudara yang terus menasehati, sahabat yang terus menyemangati, atau
pasangan yang menutupi kekurangan diri.

Meskipun terkadang berat, karena harus mengesampingkan ego pribadi. Namun, akan selalu
mudah bagi mereka yang Yakin bahwa Allah Maha Melihat, Maha Menghitung, dan Maha
Membalas.

Tak terkenal mungkin di bumi, tapi semoga penduduk langit melihatnya. Saya menyebutnya
orang-orang macam ini adalah Manusia Langit.

Teruslah berbuat baik dan berkontribusi dengan segala kerendahan hati.

Layaknya Khalid bin Walid yang tetap berperang sepenuh jiwa dalam satu barisan, meskipun
harus merelakan jabatan komandan umum dengan kekuasan dan kebebasan yang utuh, atas
instruksi Khalifah Umar ibn Khattab.

Tak terbayang bagaimana konflik batin Khalid ketika itu, menekan ego dirinya, panglima perang
tak terkalahkan, tapi ternyata juga siap memberikan kesediaan hatinya untuk patuh demi
maslahat.

Meskipun saat itu ia punya kuasa mengajak pasukannya untuk menolak, bahkan meng-kudeta
sang khalifah.
.
Dalam kondisi seperti itu hati kita diuji, benarkah lillah?
.
Humble Kindness, teruslah berupaya berkontribusi dengan segala kerendahan hati.
.
Dan pada intinya, semua uraian diatas bisa dirangkum menjadi satu kata; IKHLAS.

SOCIAL HAPPINESS

Dari sekian banyak faktor, ada dua hal yang paling bisa menjadikan hidup kita terasa sempit; AL
GHIL & AL HASAD.

AL GHIL adalah perasaan 'over sensitif', mudah sakit hati, 'baperan', gampang tersinggung,
pendendam.

Perasaan tidak suka melihat orang lain tanpa ada alasan (hujjah syar‟i) yang dapat dibenarkan.

Perasaan seperti ini akan membuat batin kita menderita.

AL HASAD adalah perasaan gelisah ketika melihat orang lain mendapat nikmat. Dengki, iri hati.

Pada titik terburuk, Al Hasad ini bahkan bisa membawa hasrat untuk menghilangkan nikmat
yang didapat orang lain.

Inilah penyakit yang akan membuat seseorang menderita tanpa ada yang menyakiti.

Jika ingin hidup lapang, mulai sekarang belajarlah untuk 'biasa saja' dalam menghadapi
pandangan orang.

Jangan mudah baper sama omongan orang lain, Just Focus on Allah.

Belajarlah juga untuk ikut berbahagia dengan nikmat dan kebaikan pada orang lain.
.
Sebagai obatnya, dua hal diatas (AL GHIL WAL HASAD) harus kita ganti dengan dua hal lain;
AR RA'FAH dan AR RAHMAH.
.
Ar Ra'fah adalah kelembutan, perasaan selalu ingin mengangkat kesusahan orang lain, dan
meringankan beban orang lain. Bahkan berlaku juga terhadap musuh.
.
Sedangkan Ar Rahmah adalah kasih sayang, perasaan ingin memberikan kebaikan dan
membahagiakan orang lain.

Ketika mendapat nikmat, selalu ingin rasanya untuk membagi nikmat itu pada orang lain. Ketika
melihat orang lain sedih, ingin rasanya menjadi wasilah hilangnya kesedihan itu.
.
Dua hal inilah yang menjadi karakter utama dari seorang Muhammad shallallahu 'alaihi wa
sallam. Sampai-sampai Allah menyebutnya dengan sebutan "Ra'uufur Rahiim..." (cek QS. At
Taubah ayat terakhir).
.
Semoga kita bisa berjuang dan berlatih terus menerus untuk meneladaninya, dalam perjalanan
kita menemukan kebahagiaan.
.
.
"Rabbanaghfirlana wali-ikhwaninal ladzina sabaquna bil imani wala taj‟al fi qulubina ghilan
lilladzina amanu rabbana innaka rau-fur rahimu.
.
.
“Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan juga saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami....

"Dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman, Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
#FindingInnerPeace
DELAPAN PENDERITAAN HIDUP .

Dalam perjalanan menemukan kebahagiaan, kita perlu mengenal ada 8 gejala penderitaan hidup,
dan Rasulullah mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah dari semua itu, apa saja? .

1. AL HAMMU; Kesedihan terhadap apa-apa yang belum tampak. Kegalauan akan hari esok,
tentang apa-apa yang belum terbayangkan didepan, yang membuat hati resah, gelisah, bingung,
dan penuh kekhawatiran. .

2. AL-HAZAN; Sedih terhadap apa-apa yang sudah terjadi dan telah berlalu, yang pengaruhnya
meninggalkan gumpalan kekecewaan dan irisan duka yang begitu mendalam. .

3. AL-AJZU; Perasaan lemah, patah semangat, tak ada gairah, minder, rendah diri, inferior. .

4. AL-KASALI; Perasaan malas, hilangnya produktivitas dan gairah hati untuk meraih kebaikan-
kebaikan. .

5. AL-JUBN; Perasaan takut untuk menghadapi hidup, takut sebelum melangkah. Tidak punya
inisiatif, gagasan, atau ide apapun. .

6. AL-BUKHL; Rasa pelit yang menghalangi kemauan baik (bakhil). Terlalu banyak
pertimbangan dalam kebaikan. .

7. GHALABATID-DAYNI; Tekanan dan beban berat hutang. Terjebak dalam lilitan hutang. .

8. QOHRI RIJAL; Penguasaan orang lain, berada dalam kondisi kesewenang-wenangan


manusia, kebebasan yang terbelenggu dan hak kemanusiaan yang terpasung, penuh oleh rasa
malu. Selalu merasa dimata-matai dan berada dalam bayang-bayang salah tingkah dihadapan
manusia. .
Lalu bagaimana solusi agar kita terbebas dari 8 belenggu ini?
.
Saya akan bahas di lain kesempatan. Tapi solusi pertama (dan yang paling penting) adalah
meminta perlindungan kepada Allah setiap pagi dan petang agar bisa lepas dari semua diatas. .

‫أقَ ْٓ ِشا‬ ِ ‫عٕرُا ِث َك‬


َ ٍِْ َّٚ‫اي ٍْا َغهَ َج ِاخاانذ‬ َ ‫أ ْانجُ ْخ ِم‬
ُ َ ‫أأ‬ ْ ٍْ ‫اي‬
َ ٍِْ ‫اان ُجج‬ ِ ‫عٕرُا ِث َك‬ ‫أ ْانك َا‬
ُ َ ‫َظا َٔأ‬ َ ‫جْض‬ ْ ٍْ ‫اي‬
ِ ‫اان َع‬ ِ ‫عٕرُا ِث َك‬ َ ٌِ َ‫أ ْان َحض‬
ُ َ ‫أأ‬ ْ ٍْ ‫اي‬
َ ‫اان َٓ ِ ّى‬ ُ َ ‫اأ‬َِّٙ‫انهَّ ُٓ َّىا ِإ‬
ِ ‫عٕ ار ُا ِث َك‬
‫بلا‬
ِ ‫انش َج‬
ِّ
.
Allahumma inni a‟udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a‟udzu bika minal „ajzi wal kasal, wa
a‟udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a‟udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.
.
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih....

”Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari
pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-
wenangan manusia.”

SAMPAI ALLAH LIHAT CUKUP

My favourite moment...
.
Ketika abis nerima setoran hafalan disambung bahas ayat sama si cinta penulis novel true story
"Perjalanan Pembuktian Cinta" ini... �. Dan dia kayaknya pernah lewatin fase ini deh... kalau
yang udah baca insyaallah tahu.

Kali ini bahas tentang korelasi 2 ayat ini...


.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam
kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang
setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan." (QS. At Taubah 16)
.
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”,
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al Ankabut 2-3)
.
Dan menghasilkan satu kesimpulan...
.
"Say, yang bisa nyelesain masalah kan hanya Allah... Solusi hanya punya Allah... Jadi tujuan
Allah ngasih ujian ke manusia itu bukan untuk agar orang itu nyelesain yah... Tapi Allah mau
lihat seberapa iman dia (vertikal) dan sungguh-sungguh usahanya (horizontal). Karena Musa
ngga punya kemampuan belah laut...
.
Yunus pun ngga ada kemampuan keluar dari perut ikan...
.
Ibrahim pun demikian tak mampu menahan kobaran api...
.
Tapi itu semua solusi/pertolongan dari-Nya yang turun ketika dilihat sama Allah iman kita sudah
cukup dan jihad kita sudah cukup."
.
Munculah muhasabah-muhasabah...
.
"Apakah sudah cukup? Apakah masih ada yang luput dari segitiga iman? Bismillah kita jalani
bareng ya say... Ada Allah �. "
.
Next nanti coba disharing tentang segitiga imannya, parameternya, how to nya, dll...
.
Insyaallah...
JURUS MENGHILANGKAN DEG-DEGAN

"Mas Rendy udah biasa ngisi acara pasti udah nyantai donk yah setiap diminta ngisi acara..."
.
Kata siapa?? �
.
.
Justru hampir tiap saat mau ngisi saya deg-degan...
.
Deg-degan itu justru bagus malah...
.
Itu titik nadir dia mau bergantung ke Allah atau bergantung kepada kekuatan diri sendiri. Dan
efeknya nanti ini jadi penentu ditolong atau tidaknya kita dalam menyampaikan, dihujamkan
atau tidaknya kalimat kita di hati pendengar, bahkan seringnya malah si penyampai sendiri yang
belajar dari apa yang keluar dari lisan yang dipinjam sama Allah itu.

Malah yang bahaya adalah ketika sudah merasa sering, biasa, ahli... Maka dia ngga akan minta
sama Allah. Walhasil Allah lepas aja tu dia ngomong sendirian... Allah lepas tangan... Yang ada
cape sendiri dan kering terkadang.

Makanya kalau lagi kaderisasi trainer PPA saya pasti tanya... Gimana rasanya diminta jadi
trainer PPA?
.
Kalau dijawab... .
"Saya seneng mas! Bahagia! Siap!"
.
Saya malah ngga jadi nurunin dia tuh...
.
Tapi kalau dia malah nangis, malu, takut, dll.. Justru ini yang saya pilih.
.
"Orang yang merasa pantas dia tidak pantas... Oramg yang tidak merasa pantas maka dialah yang
paling pantas..."
.
Ada satu tips yang saya mau bagi lagi nih... Mudah-mudahan manfaat...
.
Kalau lagi deg-degan coba tanya diri sendiri dan jawab jujur...
.
"Kenapa deg-degan, Ren?... (takut salah ngomong)"
.
"Kenapa takut salah ngomong?... (karena ingin terlihat benar)"
.
Owh gitu...
.
Maka tujuanmu menyeru bukan untuk kebaikan mereka atau Allah tuh... Cuma mau kelihatan
bener aja! Selamat menggunakan topeng.. �.
.
So, obatnya akui jujur dengan diri sendiri, dan ngomong ke Allah meluruskan niat... Lihat apa
yang kejadian nanti... deg-degannya hilang kemudian lisan Anda dipinjam buat ngomong sama
hamba-Nya...

JANGAN JADI TUKANG CERMIN

Ditulis oleh Rendy Rezha (Founder PPA)


.
.
Alhamdulillah sampai hari ini sudah ribuan testimoni buku-buku PPA yang masuk dan unik-
unik...
.
Ada yang jadi muncul rasa hina, hilang rasa sombongnya, hilang nafsu dunianya kecuali untuk
akhirat, bahkan sampai hilang marahnya.

Pagi ini saya jadi mikir...


.
"Perasaan saya ngga nyuruh nahan atau ngilangin marah deh. Perasaan saya ngga nulis kita ngga
boleh sombong deh... Ko pada muncul rasa gitu yah?"
.
Akhirnya saya menemukan satu hal... Dan temen-temen bisa menggunakannya ketika hendak
menyampaikn sesuatu nasihat baik menggunakan lisan ataupun media tulis, dll.

Apa itu?
.
"Bagimana bisa kita mengalirkan listrik ke orang lain jika kita sendiri tidak sedang tercolok ke
sumber listrik?"
.
Artinya...
.
Don't tell just show!
.
Orang tak perlulah dikasih tahu... Insyaallah banyak dari kita sudah tahu tentang harus ini dan
itu. Tapi ketika kita yang menyampaikan nasihat untuk melakukan sesuatu berfokus pada
sudah/belumnya kita sendiri melakukan hal tersebut, maka akan muncul rasa itu sendiri ketika
menyampaikan, dan ajaibnya orang otomatis bisa "bercermin" dengan apa yang disampaikan si
penyampai tanpa harus diberitahu.

Inilah yang saya namakan dengan "Jangan jadi tukang cermin! Tapi bercerminlah..."
.
Semoga bermanfaat yah...�
KURSI ANAK

Rendy Rezha (Founder PPA)


.
.
Saat private class PPA berlangsung ada seseorang yang mempertanyakan apakah ia akan
sanggup menjalankan semua hal dihidupnya dengan tekanan yang sangat berat menurutnya.
.
"Mas saya ngga tahu hidup saya gimana besok... Apa saya bisa jalaninnya ya, Mas? � saya mau
dilaporkan ke polisi."
.
"Pak, bapak punya anak?" tanya saya.
.
"Punya, Mas... 2 orang... Pertama umur 7 tahun yang kedua umur 3 tahun." jawabnya.
.
"Kalau bapak ingin memindahkan sebuah kursi bapak minta anak yang pertama atau yang kedua
untuk mengangkat?" tanya saya kembali.
.
"Pasti yang pertama lah, Mas..."
.
"Kenapa yang pertama, Pak?"
.
"Karena saya kira dia bisa lah, Mas ngangkat itu..."
.
"Oh gitu... Bapak Allah ya? �" tanya saya menggetkan beliau.
.
"Ya bukanlah, Mas..."
.
"Pak, bapak yang bukan Allah saja memiliki kemurahan hati dan bisa menakar kekuatan
seseorang... Apalagi Allah, Pak, yang paling tahu kita. Benar kan? �"
.
Dan dia terdiam...
.
Kawan, ketika kau rasa hari ini sangatlah berat untuk dijalankan maka percayalah dan
percayakanlah kepada Allah yang Maha Mengetahui dirimu... Ada jalan hidup tak tampak yang
tengah Allah persiapkan untuk dirimu... Seperti Musa yang tak tahu maksud gurunya (Khidir)
melakukan ini dan itu...
.
Maka tetaplah percaya kepada "guru" kita yaitu Allah subhanahu wata'ala... Yang mengetahui
jalan terbaik untuk kita. Insyaallah dengan iman itu kau akan tenang... Dan dengan ketenangan
itu kau akan menjalaninya dengan mudah...
.
Bukankah itu rahasia doa nabi...
.

ٙ‫َفْقَ ُٕٓااقَ ْٕ ِن‬ٚ‫ا‬َِٙ‫اي ٍْا ِن َغب‬ َ ‫اأ َ ْي ِش‬ٙ‫َ ّغ ِْشا ِن‬ٚٔ‫٘ا‬


ُ ‫٘أا ْحهُ ْما‬
ِ ً‫ع ْقذَح‬ َ ‫ا‬ٙ‫اسةّ ِ اا ْش َشحْا ِن‬
َ ‫صذ ِْس‬ َ ‫ قَب َل‬.
“Musa berkata, „Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-
28)

EMPAT FASE IMPIAN

Sonny Abi Kim (CO-Founder PPA)

Berkaitan dengan impian dan cita-cita, saya memahami setidaknya ada 4 fase dalam hidup
seseorang. .

FASE #1; TAK PUNYA IMPIAN


Fase saat belum ada atau tidak ada kejelasan dalam impian.

Ada beberapa kemungkinan; boleh jadi karena masih bingung dan masih mencari apa yang
sebenarnya ingin digapai, atau bisa juga karena sudah 'malas bermimpi', kecewa dengan realita
kehidupan, sering terbentur dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Punya
pengalaman traumatis di masa lalu yang membuat 'hidup segan - mati pun tak mau'. Hidup tanpa
gairah, hanya berjalan tanpa kesadaran utuh. .

FASE #2; TEROBSESI

Pada fase ini, seseorang sudah mulai punya impian, bahkan besar, tetapi dengan kondisi jiwa
yang masih melekat, tergesa-gesa, dan sangat motivasional. Didominasi oleh nafsu sempit,
meskipun terlihat mulia.

Di fase ini ada semangat dan dorongan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian.

Bahasa khasnya adalah; 'saya harus bisa... ', 'saya pasti bisa...', 'pokoknya harus tercapai...'
Kondisi hati yang bergemuruh, 'nabrak' kanan-kiri, 'tubruk' depan-belakang.

Pada fase inilah terjadi benturan antara idealisme dan realitas, satu kenyataan hidup yang tak bisa
kita hindari, bahwa tidak mungkin semua yang kita inginkan akan terjadi dan tercapai, karena
sekarang kita sedang hidup di dunia, bukan di Surga.

Fase ini adalah titik critical, jika pada fase ini seseorang jauh dari Allah maka besar
kemungkinan ia akan kembali pada fase pertama atau tetap stuck dan berhenti pada fase kedua
ini selamanya. Hidupnya dihabiskan hanya untuk mengejar dan terus mengejar keinginan diri.

Tapi jika pada fase ini seseorang mulai mendekatkan diri kepada Rabbnya (meningkatkan level
spiritualitas), maka ia akan naik dan masuk pada fase yang ketiga. .

FASE #3; BERSERAH


Pada fase ini, seseorang mulai menyerahkan semua keinginan kepada Rabbnya.

Perjalanan dan pengalaman hidup yang membuat seseorang sadar, betapa ambisi dunia tak akan
ada habisnya.

Manis-pahit dan asam-garam kehidupan yang mengantarkan pada sebuah kesadaran bahwa
dirinya adalah seorang hamba, tak semestinya memaksakan kehendak.
.
Pada fase ini, seseorang sudah tak terlalu minat pada dunia. Ego yang sudah mulai tenggelam
dan 'manut' pada apapun kehendak Rabbnya.
.
Dulu, saya berpikir inilah fase puncak, ternyata kata guru saya; bukan. Fase puncak adalah fase
berikutnya.
.
.
FASE #4; SADAR MISI
.
Fase ini adalah hasil penggabungan semangat pada fase kedua dan kepasrahan pada fase ketiga.
Lengkap, bulat, kongruen. Menghasilkan kondisi jiwa yang mantap dan kokoh.
.
Bahasa yang paling indah untuk menyebut kondisi hati pada fase ini adalah;
.
‫… فبرااعضيذافزٕکماعهیاهللا‬
.
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah”
.
Perpaduan antara azzam (tekad dan ambisi yang besar) dengan tawakkal 'alallah (kepasrahan
pada Allah).
.
Ambisi pada fase ini bukan lagi tentang ambisi pribadi, melainkan ambisi yang benar-benar
untuk kepentingan ummat.
.
Impian yang besar, tapi sama sekali bukan tentang dirinya dan bukan untuk dirinya. Greater
good.
.
Bukan untuk dikenal dan menyilaukan orang lain dengan cahaya semu assesoris diri, melainkan
untuk menunjukkan cahaya Rabbnya dan keindahan agama ini.
.
Impian yang dikejar dengan all out, tapi bukan untuk membuktikan apapun kepada manusia,
melainkan hanya ingin mempersembahkan pengabdian terbaik kepada Rabbnya.
.
Impian yang tulus murni, bukan impian yang dirangkai dengan keindahan kata dari lisan yang
mendustai hati.
.
Kita baru bisa sampai pada fase ini setelah melewati dan merasakan fase-fase sebelumnya, tidak
bisa short cut, tak bisa dipaksakan, tak bisa instan.
.
Meskipun ada yang cepat sampai, ada yang perlu waktu lebih lama, ada pula yang tidak sampai-
sampai. Menutup usia tanpa menyadari misi terpenting dalam hidup, habis waktu hanya untuk
memuaskan syahwat diri.
Kejadian demi kejadian dalam hidup seharusnya menjadi proses perjalanan yang menempa kita
untuk semakin kenal dengan Allah, semakin menyadari misi hidup, dan semakin membersihkan
hati.
.
Dan di akhir hidup nanti, semoga kita wafat dalam keadaan sedang berjuang mencari ridho Nya.
.
.
Semoga kita bisa sampai pada fase ini.

SAYUR BAYEM NABI AYUB


Rezha Rendy (Founder PPA)

Ternyata kunci syukur Nabi Ayub dan Nabi Musa itu adalah sayur bayem... MasyaAllah pantes
santun sekali kepada Rabb-Nya sampai diabadikan di Al Qur‟an karena Allah suka sekali itu.

Doa dulu dan minta dipahamkan sama Allah, kawan...


.
Karena ilmu yang punya Allah, makanya mau belajar minta dulu. Nanti cuma tahu tapi tidak
dipahamkan sama Allah... Cuma paham tapi tidak dimampukan merubah batin... Subhanaka la
„ilma lana „illa ma „allamtana „innaka „antal-„Alimul Hakim... Maha Suci Engkau ya Rabbi…
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana...
.
Bismillah...
.
Bayangkan Anda sebagai orangtua yang memiliki anak sedang sakit anemia pasti mencarikan
makanan yang baik untuk si anak agar sehat tidak kekurangan zat besi... salah satunya adalah
sayur bayem. Anda memasakan sayur bayem itu sepenuh cinta dengan bahan-bahan terbaik.
.
“Wah... pasti anakku seneng aku masakin sayur bayem. Aku siapkan banyak siapa tahu dia lahap
makannya.” (dengan mata berbinar-binar seorang ibu).
.
Ketika anaknya pulang...
.
“Bu... masak apa?” (dengan wajah lesu dan malas menyapa ibunya).
.
“Ini nak ibu masak sayur bayem...�” (dengan wajah antusias menunggu respon anaknya
dihidangkan sayur bayem).
.
Namun bayangkan, ternyata respon dari anak Anda diluar dugaan dan tidak seperti yang
diharapkan...
.
“Cuma sayur bayem?! Emang ngga bisa masak yang lain bu?! Aku mau es krim aja lagi males
makan!”
.
“Tapi kamu lagi sakit nak, kalau makan es krim makin sakit nanti... ini sudah ibu masakin yang
bagus untuk kesehatanmu... dimakan yah ibu buatkan khusus untuk kamu.”
.
“Ngga mau! Aku maunya es krim bukan sayur!”
.
Sekarang saya bertanya kepada Anda kawan... bagaimana perasaan Anda jika menjadi ibu tadi
yang sudah susah payah sepenuh cinta memasak untuk Anda namun ditolak mentah-mentah?
.
Sakit pastinya...

Ketahuilah kita sering seperti itu kepada Allah...


.
‫أأ َ َْز ُ ْىالَار َ ْعهَ ًٌَُٕا‬
َ ‫ ْعهَ ُى‬َٚ ‫أهللاُا‬ َ ً ‫ئ‬ْٛ ‫أ َع َغٗاأ َ ٌْار ُ ِحجُّٕاا َش‬
َ ‫بأْ َُٕاش ٌَّشانَ ُك ْى‬ َ ً ‫ئ‬ْٛ ‫َٔ َع َغٗاأ َ ٌْار َ ْك َشُْٕاا َش‬
َ ‫ ٌْشانَ ُك ْى‬ٛ‫بأْ َُٕا َخ‬
.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
.
Ayat ini kita sering sekali hanya kita jadikan nasihat untuk orang lain...
.
Maka lihatlah dirimu sendiri saat ini wahai diri, Allah memberikan kondisimu apapun hari ini
adalah yang terbaik dan lebih sedikit lagi yang melihat perasaan Sang Maha Pemberi yang
terbaik itu, namun sering sekali kita tolak dan malah menyuruh memberikan yang kita inginkan.
.
Maka tidakkah kau raba perasaan Rabbmu terhadapmu wahai diri?
.
“Ya Allah kenapa saya dibuat sakit?! Saya minta sehat!”
.
“Ya Allah kenapa saya dibuat di PHK?! Saya minta pekerjaan!”
.
“Ya Allah gaji saya cuma segini?! Saya minta gaji lebih besar!”
.
“Ya Allah keluarga saya berantakan begini?! Saya minta keluarga jadi baik!”
.
dlsb.
.
Salahkah permintaan itu?
.
Tidak... tidak sama sekali. Namun apakah dasar dari permintaanmu itu berasal dari penolakan
akan “sayur bayem (ketentuan Allah yang menurut kita tidak enak)” dari Allah itu?
.
Kau tak terima pemberian Allah itu wahai diri padahal kau sedang sakit! dan dengan “sayur
bayem” ini kau akan menjadi sehat! Namun sudahkah kau bersyukur atau malah membuang
sayur bayem itu sambil mengumpat?!
.
Maka janganlah mengukur dari pandangan diri kita enak dan tidak enaknya… hadza minfadhli
Rabbi (semua itu dari Allah) yang hanya menginginkan kebaikan saja untuk dirimu walau selalu
disalah artikan pertolongan-Nya...
.
“Wahai hambaKu... jika Ku berikan kau selalu enak hidupmu, kubiarkan terus tenang hidupmu
maka kau akan terlalaikan sebagai hamba-Ku. Aku ingin menghidupkan hidupmu dengan
perasaan selalu menghamba pada-Ku.. bukankah lebih mudah ketika kuberikan sedikit
ketakutan? Dan bukankah ini baik untukmu dalam hidup yang singkat ini?”
َ ‫ ِْشافِزَُْخًا‬ٛ‫أ ْان َخ‬
‫َُبار ُ ْش َا‬ْٛ َ‫ۖأإِن‬
‫جعٌَُٕا‬ َ ‫ۗأََ ْجهُٕ ُك ْىاثِبن َّش ِ ّش‬
َ ‫دا‬ ْ ُ‫ُكمُّاََ ْف ٍظارَائِقَخ‬
ِ ْٕ ًَ ‫اان‬
.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.” (QS Al Anbiya 35).
.
Inilah kunci Nabi Ayub bisa kuat sekali dalam ujian berat dari Allah, yaitu selalu merasa apapun
yang diberikan Allah baik kondisi enak maupun tidak enak adalah dari Allah, dan pemberian dari
Allah pasti yang terbaik apapun kondisinya, dan kita faqiir (sangat membutuhkan hal tersebut).
.
Kita ini orang-orang sakit yang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah… dan Allah paling
tahu apa yang kita butuhkan saat ini; sayur bayemkah atau es krim kah.
.
Dia paham kebangkrutan, sakit, diPHK, diceraikan, hutang, dlsb adalah kondisi terbaik yang
Allah pilihkan untuk dia.
.
“Mas kalau begitu apakah kita ngga boleh minta akan dunia kita?! hanya syukur aja gitu?!”
.
Jangan salah, syukur itu bukan bukan “aja” tapi “segala”... Bukankah perubahan hidup Nabi
Musa kepada dunia keajaiban dimulai dari bersyukur?
.
Syukurlah dahulu baru kemudian jikapun kau harus meminta memintalah dengan santun bukan
dengan MENYURUH dan MERASA LEBIH TAHU YANG TERBAIK untuk diri kita!
.
Nah, luar biasanya adalah orang-orang yang sudah memahami bahwa kondisi tak enak itu adalah
sayur bayem pasti ia akan otomatis santun ketika harus meminta ke Allah dan inilah yang akan
mengundang pertolongan-Nya.
.
Insyaallah saya akan share hal yang menjadi kunci miracle tersebut dalam bab “SAYUR
BAYEM NABI AYUB (Part 2)” jika memang dirasa perlu dibahas...
.
Jadi kalau ada apa-apa bilang “Wah sayur bayem nih” hehehe…
.
Dan Allah seneng banget ketika kita dikasih hal tersebut malah kita bisa bersyukur dengan
sangat pada-Nya.
.
“Ya Allah hamba sangat membutuhkan ini… terimakasih ya Allah.”
.
Kalau sudah bisa seperti itu let‟s see what will happen, your life will never be same again
insyaallah... hidup Anda akan penuh dengan pertolongan-Nya dan hati menjadi tenang
insyaallah.

Anda yang sudah memahami kajian sebelumnya pasti sekarang yakin bahwa semua di hidup kita
datangnya dari Allah dan semua yang datang dari Allah adalah pemberian terbaik dari-Nya dan
kita sangat membutuhkan hal tersebut. Itulah kunci ketabahan para Nabi Allah... beliau merasa
tidak perlu ada yang ditabah-tabahkan karena ini yang terbaik.

Nabi Ayub... beliau punya masalah berat sekali.

Bayangkan jika Anda sekarang adalah seorang yang kaya raya, terkenal di lingkungan, finansial
lebih dari cukup, keluarga baik-baik saja, nyaris perfect tanpa kesulitan hidup... sedang asik
beribadah tiba-tiba ada yang datang dengan tergesa-gesa...
.
“Mas, ancur mas ancur!! Bisnis Anda hancur! Kebakaran semua nyaris ngga ada yang tersisa
mas!”
.
Apa kira-kira yang saat itu kita rasakan jika di posisi demikan? Kerajaan bisnis yang puluhan
tahun dibangun hancur seketika tanpa sisa. Bagaimana respon kita? Pastilah kaget dan bisa jadi
sedih bahkan mungkin akan berkata...
.
“Ya Allah... saya salah apa?! Kurang apa ya Allah?! Kenapa saya dibeginikan?! Saya kurang apa
ya Allah selama ini menyembahmu?! Why me God?! Why me?!”
.
Allah Cuma jawab “Why not? Kamu pikir kamu sudah sangat beriman dan paling sholeh
sehingga tak layak datang ujianku? Para kekasih-Ku ujiannya lebih berat darimu tapi tak ada
yang berkata “Why me?! Why me?!””
.
Seringnya kita mengeluh dengan ketetapan dari Allah padahal Allah paling tahu kita
membutuhkan itu karena kita ini sedang sakit namun tak sadar sedang sakit.

Atau kalau lebih islami sedikit kita akan berkata...


.
“Astagfirullah... Innalillahi wainnailahi raji‟un... T_T”
.
Tapi tahukah Anda apa yang dikatakan Nabi Ayub? Dia mengucapkan kata yang membuat
Rabbnya ridho pada-Nya...
.
“Alhamdulillah...”
.
What?!! “Alhamdulillah”?!
.
Ya, karena beliau memahami semua datang dari Allah dan yang datang dari Allah pasti baik
(ingat kisah sayur bayem part 1) dan beliau sangat membutuhkan hal tersebut.
.
Ternyata tak sampai disitu masalahnya...

Sekarang lihatlah dirimu sendiri wahai diri... Bagaimana kau memandang pemberian dari
Rabbmu hari ini? Bagaimana kau memandang kebangkrutanmu, hinaan orang atasmu,
kejatuhanmu, kesempatanmu yang dirasa hilang, sakitmu, dlsb?
.
Apakah kau anggap hukuman atau bentuk cinta-Nya yang ingin memberikan HANYA yang
terbaik menurut-Nya? Dan sadarkah kita ini sedang sakit dan sangat membutuhkan kondisi ini
agar dapat terus mesra sebagai hamba-Nya?
.
Sekarang jika kita rasa semua kondisi hari ini baik enak atau tidak enak adalah yang terbaik
dipilihkan dari Allah, maka seharusnya yang ada dalam munajat kita pada-Nya adalah
kebersyukuran bukan lagi keluhan atau suruhan kita pada Allah untuk mengubah hidup kita.
.
“Jadi mas kita hanya bersyukur aja ya? Ngga minta gitu?”
.
Nah, di sinilah kesantunan dan kehambaan seseorang akan keluar dan inilah yang membuat
Allah pun ridho membersamainya dan menolongnya.
.
Jika Anda ingin melihat kualitas hidup seseorang maka lihatlah bagaimana komunikasinya
dengan Tuhan-Nya.
.
Namun hati kita tak bisa bohong... kita perlu pertolongan-Nya untuk perubahan kearah kebaikan
dunia minimal menurut kita. Di situlah akan terjadi dilema satu sisi ini yang terbaik dari-Nya
namun disisi lain dia membutuhkan.
.
Saya lanjutkan kisahnya... .
Nabi Ayub yang diuji sedemikan rupa ternyata selama ini tak pernah meminta sedikitpun kepada
Allah, karena lisan dan hatinya hanya menyadari bahwa ini yang terbaik dan akhirnya ia pun
hanya bersyukur atas yang terjadi.
.
Kalau kita kira-kira gimana? Mungkin mintanya sudah kaya gimanaa gitu...
.
“Ya Allah balikin rumah saya!”
.
“Ya Allah kasih anak untuk saya! Udah doa lho saya dari dulu ya Allah”
.
“Ya Allah mana katanya doa terus dikabulkan?!”
.
“Ya Allah saya minta gaji lebih besar!”
.
dlsb
.
Hhhhh...
.
Kita banyak ngga sopannya ke Allah... janji Allah benar kok ngga pernah diingkari tapi kita yang
tidak memenuhi syarat dikabulkannya doa. Lihat aja... ngga sopan gitu.
.
“Berdo‟alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [QS. Al-A‟raf/7 : 55]

Atau malah kita sering ngomong atau meminta tapi pakai sindiran ngga enak...
.
Apa rasanya jika Anda yang menyajikan sayur bayem masterpiece terbaik Anda susah payah dan
berharap responnya tamu Anda suka dan menikmatinya namun tamu Anda malah bilang begini
ke Anda...
.
“Lumayanlah sayur bayem... kalau dirumah lain sih saya biasa dikasih kambing guling.” (dengan
nada malas)
.
Apa rasanya Anda menyiapkan sedemikian rupa ternyata malah disindir begitu?
.
Nyesek...
.
Dan kita sering begitu ke Allah...
.
“Alhamdulillah sih... gaji 2 jt, tapi kalau 5 jt lebih baik...” (padahal dulunya ngga ada
penghasilan dan ketika dikasih bilang begini...)
.
“Lumayanlah bisa kerja... tapi kalau jadi bos lebih enak.” (padahal dulunya nganggur dan setelah
dikasih Allah malah bilangnya begini..), dlsb.
.
Makanya kalau di PPA ada poin yang namanya “Total Grateful” artinya bersyukur secara total,
penerimaan dan terimakasih secara total dan rasa ini hanya bisa didapatkan jika kita selalu
merasa “Faqiir” lihat kembali kajian >> bit.ly/FaqiirKunciPertolonganAllah.
.
Lanjut...
.
Akhirnya istri nabi Ayub yang mungkin sudah diambang batas sabarnya berkata kepada
suaminya...
.
“Wahai Ayyub andai engkau mau berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan
keluar.”
.
Saya rasa ini adalah suatu kewajaran sebagai mana kita... apa itu? Meminta alias berdoa meminta
yang kondisi yang lebih baik.
.
Namun tahukah Anda apa yang beliau katakan?...
.
Nabi Ayyub menjawab, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang
sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70
tahun.” (Tafsir Al-Qur‟an Al-„Azhim, 5: 349-350).
.
Masyaallah... speechless kalau sudah begini mah... Total Grateful...
.
Kalau bahasa saya mah beliau ini sedang bilang begini...
.
“Bagaimana aku bisa meminta “yang lebih" baik pada-Mu ya Rabbi.. sedangkan Engkau
SELALU memberikan yang terbaik?”

Udah deh... Walau ngga saya lanjut pun kajian tentang kesantunan dalam berdoa ini in syaa
Allah kalau anda sudah punya hati kayak gini, tanpa perlu meminta insyaallah Allah kasih.
.
Namun saya paham kita butuh kondisi lebih baik yang sekali lagi menurut kita sehingga nanti
sekalipun Anda harus meminta pasti yang keluar dari lisannya adalah kesantunan.
.
Singkat cerita dikisahkan ada seorang malaikat yang turun menghampiri nabi Ayub dan meminta
beliau untuk berdoa memohon kesembuhan pada Allah...
.
Dan lihatlah bagaimana beliau santun meminta pada Rabb-Nya...
.
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di anatara semua penyayang." (QS. Al-Anbiyaa : 83)
.
Adakah permohonan kesembuhan disana? Tidak... tidak ada kalimat eksplisit yang menjelaskan
beliau meminta kebutuhannya (kesembuhan).
.
Kalau kita yang ditimpa masalah gitu mintanya udah kaya apa tahu hehehe...
.
"Ya Allah, Minta bisnis... minta uang... minta sembuh... minta pekerjaan... minta pasangan...
saya butuh ya Rabb kalau bisa sekarang juga. Itu yang terbaik bagi saya!"
.
Tidak ada permintaan jelas dalam doa nabi-nabi pilihan... yang ada hanya menyampaikan
kondisi dirinya sendiri dan kalau bahasa kita mah “Ngode ke Allah” dan ini beda sama sindiran
yang dibahas sebelumnya... dan Allah Maha Tahu apa yang ingin disampaikan hamba-Nya.
.
“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan
dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Q.S. At-Taghaabun : 4)
.
Nabi Ayub butuh kesehatan namun tak berani meminta kepada Rabbnya... karena ini sudah yang
terbaik namun disatu sisi butuh jadilah ia “Ngode Allah” dengan kalimat...
.
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang."

Pun dengan Nabi Musa... beliau punya rasa bersalah karena membunuh orang, dikejar-kejar
Fir'aun, lelah, tidak ada makanan, pekerjaan, rumah, saudara dll.
.
Masalahnya komplek dan berat dbanding kita kan? kebutuhannya lebih banyak dari kita kan?
Namun dia tahu kondisi ini yang terbaik menurut-Nya namun juga banyak kebutuhan dan
lihatlah bagaimana ia santun menyampaikan kebutuhannya pada Rabb-Nya...
.
"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan
kepadaku.. (hamba) FAQIIR." (QS. Al Qashash 24)
.
Beliau malu meminta kepada Allah... beliau sebenarnya mau menyampaikan bahwa
kebutuhannya saat ini banyak. Keren! Santun! Cerdas! Tanpa menyebutkan permintaannya tapi
sudah terwakilkan oleh kalimat santunnya “Faqiir” yang artinya dia sangat butuh pertolongan
dan tak bisa menyelesaikan apapun dan minta diantarkan pertolongan-Nya.. Dan setelahnya
Allah rubah 180 derajat hidupnya cek Surat Al Qashash 25-27.
.
Jujur selama saya mencoba memahami Sayur Bayem Part 2 ini akhir-akhir ini jadi malu meminta
dunia untuk diri sendiri... karena Allah selalu kasih yang terbaik.
.
Jadi sekalipun meminta sekarang saya pribadi menggunakan kodenya nabi Musa dan nabi Ayub
saja... malu euy mau minta untuk ego diri... Tapi yang saya bicarakan ini bukan perkara akhirat
lho... ini perkara dunia tapi justru saat ini meminta untuk kebaikan banyak orang.
.
Rasa-rasa seperti ini sudah saya tuangkan dalam buku “Pola Pertolongan Allah” dan “Pesan
Cinta-Nya”. Buku yang saya ketik (Saya mah ketiker bukan penulis karena ilmunya punya
Allah) yang alhamdulillah semoga membantu kawan-kawan memahami semua ini.. izin yah
sekalian saya infoin kalau mau pesan buku-buku PPA Institute. .
So, guys back on topic...
.
Misal boss kita orang baik yang selalu ngasih sesuatu ke kita banyak tapi suatu saat kita punya
banyak kebutuhan karena anak kita ada 10 misal hehe... dan kita malu mintanya tapi butuh..
akhirnya kita mintanya begini...
.
“Makasih ya boss untuk semuanya... saya sangat butuh ini. Makasih banget... (inspired by : Doa
Nabi Musa). Oh ya bos dapat salam dari 10 anak saya”
.
Hehehe...
.
Aku paham mas... Yowis ini buat sekolah anakmu..."
So, jangan-jangan selama ini kita ngga sopan minta ke Allah...
.
Allah tahu kok masalah kita tapi kenapa masih disuruh meminta?
.
Agar dengan meminta kita sadar dan ngaku ngga bisa apa-apa di hidup ini... dan itulah seorang
hamba sekalipun meminta mintalah dengan santun “ngode Allah”... Allah paling paham
kebutuhan kita...
.
Memintalah...

APA YANG KITA CARI?


.
Kiswoko Al Ghifari (Trainer Nasional PPA)
.
.
Apa sih yang kita cari dalam hidup?
.
Apakah uang yang banyak, sehingga hidup kita menjadi tenang...
.
Apakah rumah yang megah, sehingga kita bisa tinggal di dalamnya dengan segala
kemewahannya...
.
Apakah mobil yang mewah, sehingga kita bisa pergi kemana-mana dengan bangga...
.
Tidak salah dengan kekayaan, dan kemewahan, namun jangan letakkan kemewahan dunia di hati
Anda, cukup letakkan di tangan Anda, lalu bersiap untuk diberikan pada orang-orang yang
membutuhkan

Sahabat... apa yang kita kejar?


.
Apakah pengakuan dan penghargaan dari orang lain...
.
Apakah pujian dan penghormatan dari orang lain...
.
Atau....
.
Ketenangan hidup dalam naungan cinta-Nya, sehingga Dia ridha dg apapun keadaan diri kita.
Apakah sedih, senang, kaya, miskin, dipuji, dicaci. Apapun itu, Allah tetep sayang sama kita...
.
Semoga Allah menerima setiap ruku' kita, sujud kita, dan rintihan doa-doa kita disetiap
penghujung malam.

Wallahu'alam.

UNGKAPAN KEDAMAIAN HATI


Sonny Abi Kim (Master Trainer PPA)
.
.
Jabal Tsur, terlihat hanya gunung batu biasa, tapi bagi yang tahu kisah tentangnya lalu
memandangnya dengan penuh penghayatan, bisa-bisa terenyuh hati dan menetes air mata. .

Gunung yang menjadi saksi ketika sahabat mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu „anhu
cemas memikirkan nasib Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wa salam. Di dalam gua, di
puncak gunung itu, wajah Abu Bakar pucat, tegang, langkah kaki para pemuda Quraisy terdengar
begitu jelas dari dalam gua. Tak terasa tubuh Abu Bakar bergetar hebat, betapa tidak, dari celah
gua ia mampu melihat para pemburu itu. Peristiwa yang diabadikan dalam Quran Surat At
Taubah ayat 40 ini memiliki hikmah dan pelajaran besar bagi kita. .
Gunung yang menjadi saksi satu kalimat yang Rasulullah ucapkan, satu kalimat yang harusnya
bisa mengubah hati kita, bahkan mengubah hidup kita. Beliau berkata dengan indah, „La Tahzan,
Innallaha Ma‟ana‟ – Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita‟. .

Janganlah bersedih dengan permasalahan hidup di dunia ini, karena sungguh Allah ada untuk
kita. Perasaan bersama Allah harusnya bisa membuat kita tenang. .

Setiap kita pasti punya masalah, semua orang menghadapi masalahnya masing-masing, ada yang
diuji dengan sakit, diuji dengan kesempitan hidup, cobaan hidup yang beruntun, kehilangan
pekerjaan, rezeki macet, dizalimi orang, terlilit hutang, dan sebagainya. .

Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah cara menghadapinya. .

Jangan bersedih,

Karena Dia selalu ada bersama kita...


.
Dia tak pernah meninggalkan kita, justru kita lah yang seringkali pergi meninggalkanNya. .

Jangan bersedih,

Karena Dia Maha Tahu segala isi hati, Tahu segala harap dan hajat kita, lintasan batin yang
belum terucap sekalipun. .

Jangan bersedih,

Karena Dia Maha Sayang dan selalu menanti taubat kita, siang dan malam, tak pernah bosan
memberikan maaf dan ampunan.
Jangan bersedih,
.
Karena Dialah sebaik-baik perencana, takkan pernah keliru dalam menetapkan takdir bagi
hambaNya.

PENYAKIT PENGHAPUS BERKAH


Sindrom Abu Jahal

Sonny Abi Kim (co-Founder PPA, Master Trainer)


.
.
Penyakit ini bukan hanya bisa menghapus keberkahan, bahkan di level berikutnya penyakit ini
bisa menutup pertolongan Allah dalam hidup. Apa jadinya hidup ini ketika Allah sudah tidak
mau lagi menolong kita? Adakah selainNya? 'Warisan Abu Jahal...', begitu saya menyebut
penyakit ini. Sindrom yang betul-betul harus disadari, untuk kemudian kita buang jauh-jauh.

Allah menyebutkan penyakit ini dalam QS. Al Anfal (8) ayat 47.
.
ِ َُّ‫اأ ِسئ َب َءاان‬
‫بطا‬ َ ‫بس ِْ ْىا َث‬
َ ‫ط ًش‬ ِ ‫ٍَ اخ ََش ُج‬ِٚ‫ َٔ َلار َ ُكَُٕٕااكَبنَّز‬....
ِ َٚ ‫ٕااي ٍْا ِد‬
.
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa
angkuh dan ingin dipuji orang (riya)...."
.
Ketika musyrikin Makkah bergerak ke lembah badr, dengan kekuatan 1.300 pasukan,
persenjataan lengkap, dan persiapan sempurna. Berbicaralah Amr bin Hisyam alias Abu Jahal
selaku komandan umum;
.
"Kita tidak akan pulang sebelum mengambil alih Badr, membinasakan Muhammad dan para
sahabatnya, menetap disana selama tiga hari sambil menyembelih unta, makan-makan, minum
khamr, dan menikmati nyanyian dari para biduan, hingga bangsa Arab mendengar keberadaan
dan cerita tentang kita, setelah itu untuk selamanya bangsa Arab akan segan terhadap kita."
.
Kita sudah tahu akhir cerita dari perang Badr, Abu Jahal terbunuh, pasukan musyrikin Makkah
harus merasakan kekalahan telak, padahal dalam keadaan yang lebih siap, lebih banyak dan lebih
kuat.

Yang ingin saya bahas dalam tulisan ini adalah dua penyakit yang menjadi sumber kerugian dan
kekalahan dalam hidup. Dan dua hal itu terbaca dengan jelas dalam pidato Abu Jahal diatas.

1. Arogansi / Kesombongan

Ini adalah satu hal pasti yang akan menghilangkan berkah dalam hidup, satu hal yang akan
menutup pertolonganNya.

Sombong itu bukan tentang berpakaian bagus atau berkendaraan mahal, tapi kata Rasulullah ada
2 indikator yang menjadi paramater bahwa kita sedang terjangkiti penyakit ini; menolak
kebenaran dan merendahkan orang lain.

Gejala penyakit;
.
- merasa lebih dari yang lain
- memicingkan mata kepada orang lain
- merendahkan sesama

- berat menerima kritik


- "tidak betah" mendengarkan orang lain, lebih-lebih jika yang berbicara adalah orang levelnya
lebih rendah dalam pandangan duniawi.
.
Dan turunan dari penyakit yang pertama ini adalah sindrom yang kedua;
.
2. Ingin dilihat orang lain
.
Niat yang sempit, melakukan sesuatu hanya untuk dinilai manusia.
.
Berjuang untuk bisa sukses dalam hidup, berkarya, berupaya untuk bisa meraih pencapaian-
pencapaian hebat dalam karir atau usaha, hanya untuk membuat orang lain kagum.
.
Jika sudah begitu, tak peduli sehebat apapun; nol besar nilainya disisi Allah.
.
Gejala pertama;
.
Ketika yang kita betul-betul pedulikan adalah "Apa kata orang?"
.
Khawatir sekali dengan "apa kata orang".
.
Memutuskan sesuatu dengan pertimbangan "apa kata orang".
.
Rela bayar cicilan seumur hidup, demi "apa kata orang".
.
Kita letakkan kebahagiaan di mulut orang lain.
.
Mati-matian melakukan apapun demi mengesankan orang lain.
.
Ada rasa puas yang luar biasa ketika berhasil membuat orang lain terkesan.
.
Seakan sudah tidak terlalu dihiraukan bagaimana Allah melihat, yg penting bagaimana orang lain
melihat.
.
Gejala kedua;
.
Mudah tersinggung, mudah sakit hati,
.
Mudah sekali merasa diremehkan.
.
Betapa haus sekali akan penghargaan & pengakuan dari orang lain.
.
Ingin selalu terlihat,
ingin selalu tampil,
ingin selalu dikenal,
ingin selalu disebut,
ingin selalu diketahui,
Ingin selalu dihargai.
Ini saya, ini saya...
Mudah kecewa,
mudah marah,
.
Memang selalu begitulah akhir ceritanya bagi siapa saja yang menaruh harapan pada selain
Allah.
.
Gejala ketiga;
.
Biasanya diikuti juga dengan gejala tambahan, yaitu kondisi perasaan yang amat bergemuruh
untuk bersaing dengan orang lain dalam urusan dunia.
.
Seolah-olah hidup hanya tentang persaingan, untuk saling mengalahkan satu sm lain.
.
Hidup yg dipenuhi dengan ambisi-ambisi sempit.
.
Yang menjadi hobinya adalah membandingkan-bandingkan.
.
Jika tidak segera disadari, yang paling bahaya dari itu semua adalah puncak penyakit berupa hati
yang penuh dg kedengkian.
.
Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah.
.
Tidak lelahkah hidup seperti ini?

JALAN LURUS

Kiswoko Al Gifari (Master Trainer PPA)


.
.

Jalan lurus bukanlah jalan yang mulus tanpa halangan dan rintangan, jalan lurus bukan pula jalan
yang penuh dengan kemudahan-kemudahan.

Jalan lurus bukanlah jalan untuk mencari tepuk tangan, sanjungan, penghargaan dan
penghormatan.

Namun jalan lurus itu adalah jalan yang penuh dengan duri, terjal, mendaki bahkan berliku. Jalan
yang penuh dengan cacian, makian bahkan lebih dari itu.

Jalan lurus itu adalah jalan yang sangat panjang tempuhannya dan sedikit yang mau melaluinya,
jalan yang membutuhkan nafas panjang untuk menitinya.

Oleh karena itu mintalah terus kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang Allah
Ridhai... yaitu jalan menuju cinta pada-Nya.
.
ْ ‫ط‬
َ ‫اان ًُ ْغز َ ِق‬
‫ىا‬ٛ َ ‫ص ٰش‬
ّ ِ ‫ا ْْ ِذََباان‬
.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah: 6)
SEMUA BAIK
Dedi Irawan (Master Trainer PPA)
.
.
Semua tidak ada yang ingin menerima "keburukan" dalam hidup ini...
.
Inginnya "baik-baik" saja...
.
Namun tanpa disadari kita seringkali lupa, bahwa tidak ada yang namanya keburukan... �
.
Sejatinya semua adalah yang "terbaik" dari Allah...
.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui.” Q.S. Al Baqaroh 216

Karena Allah yang bilang, "Aku tidak pernah mendzolimi hamba Ku..."
.
Semua terjadi atas ijin Allah...
.
Tidak ada "kebaikan" ataupun "keburukan" yang terjadi kepada seseorang melainkan semua atas
seijin NYA"
.
Dan yang Allah berikan kepada seorang hamba bukan yang buruk atau paling buruk, bukan juga
yang agak baik atau baik... Tapi pasti yang "terbaik" �
.
Itulah kenapa nabi Ayub as, meski masalahnya sangat berat bahkan bertubi-tubi namun tidak
mengeluh... Yang terucap hanyalah kalimat syukur... Karena Nabi Ayub as menyadari ini semua
adalah yang terbaik dari Allah swt..."
.
Yap... Setiap Episode kehidupan terjadi Bukan karena adanya si "A" atau si "B".
.
Tapi karena Allah yang berkehendak...
.
Tidak selamanya yang buruk menurut manusia adalah yang buruk, terkadang masalah yang
membuat kita lebih dekat ke Allah itu jauh lebih baik ketimbang kemudahan hidup yang
membuat jauh dari Allah, itu musibah sesungguhnya...
.
Setiap persoalan hidup pasti memiliki hikmah...
.
Dan orang-orang yang beruntung adalah yang bisa menemukan hikmah dari masalahnya... Bukan
orang-orang yang sibuk menyalahkan keadaan apalagi menyalahkan orang lain...
.
Terus Bersihkan hati...
.
Dan terus JFOA...
.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dimudahkan Allah swt menemukan hikmah
(pesan cinta) di setiap episode kehidupan ini...
.
Aamiin

MENEMUKAN JALAN PULANG


#Testimoni PPA

Saya lahir dari keluarga yg islami bnget, saya islam yg taat, berhijab besar, jagoan ngamalkan
sunnah, ahli ibadah… tapi mungkin ilmu tauhid saya belum baik pada waktu itu... sampai saya
menikah dan mengahadapi perceraian, saya down... saya marah ke Allah, saya kyk pesawat yg
tiba2 kehabisan bahan bakar, jatuh kenceng drastis…
.
Memutuskan berhenti sholat, lepas jilbab beralih ke tank top dan hot pants, berstatus janda muda
ahli neraka, sampai saya memutuskan menikah lagi dengan seseorang yg sama sekali tidak
sholat, ahli neraka juga, pecinta khamr (minuman keras), dengan dasar cinta karena nafsu….
.
Tetapi Allah kyknya masih sayang sama saya, pada waktu itu walaupun saya ahli neraka, tapi
ada satu perintah Allah yg masih sangat saya pegang kuat yaitu “menjauhi RIBA”
dan ternyata itu cara Allah memanggil saya kembali ke jalanNya… Mertua baru saya, ngasih
saya surprise yaitu “diambilkan KPR Riba” saat itu saya kayak di pentung pake gada nya bima
pandawa… mau nolak ga mungkin, bisa ngamuk mertua saya…
.
Saya curhat ke salah satu sahabat saya, alumni PPA Madiun, dia kenalkan saya PPA, saya gak
mampu bayar buat ikut PPA, akhirnya dia pinjam kan buku PPAnya...
.
Saya baca, saya pahami, dan dengan pede nya saya praktekin, keinginan saya saat itu biar saya
bisa ikut PPA gratis dan di gagalkan ini proyek riba…
.
Setelah praktekin ganjalan tisue terbesar dan terberat yaitu minta maaf ke mantan suami (orang
yg menelntarkan dan menyakiti saya) dan meluaskan niat, saya rajin share PPA ke teman2 yg
orang2 kaya, dan salah satu teman saya pengusaha properti, dia seneng bgt krn bisa ikut PPA dan
datanglah hadiah pertama Allah buat saya…
.
Saya ikut PPA GRATIS dari Allah di bayari teman saya tsb… Maa syaAllah ��
.
Setelah training PPA saya mantabkan untuk kembali ke jalan Allah, Saya kembali tutup aurat
saya sholat dan semua amalan sunnah kembali saya kerjakan... tapi kisah hidup saya belum
berakhir…

Masih inget suami baru saya, (pemabuk, seumur hidupnya belum pernah sholat, krn memang
lahir dari keluarga yg buta agama)… Dia jadi ujian terberat kedua selain rumah yg berstatus riba
itu...
.
Saya kembali berjibaku mempraktekkan 5 point PPA termasuk melepas ganjalan tisue yaitu
suami saya itu sendiri dan kedua mertua saya disamping ttp menjalani riyadhod dgn teman2
alumni ppalc madiun.
.
Dan Allah bener2 ga pernah ingkar janji…
Allah kirimkan hadiahnya yang kedua, yang sampai saat ini mampu bikin saya nangiiis krn
bersyukur kalau mengingatnya…
.
Saya waktu itu menjadi EoA PPALC madiun, kebetulan saat itu bertepatan dengan privat class,
saya otomatis jadi panitia, saya bertugas jemput trainernya H. Mukhtar Fathony (ustd. Mukhtar).
Saya minta tolong suami saya antar saya, karena saya ga punya sim A… Ga brani lah nyetir
sendiri madiun-solo…
.
Sesampainya lagi di madiun, setelah nganter ustd mukhtar ke hotel aston, kami pulang, di rumah
suami saya dengan ajaibnya bilang…
*Mah aku kok kyk jatuh cinta ya sama kepribadiannya Ustd Mukhtar... seandainya kita punya
uang, aku pengen deh ikut private class ppa besok, pengen lihat gimana beliau kalau ceramah"
.
Saya nangis kejer seketika, yaa Rabb gimana saya bisa dapet uang segitu banyak dalam waktu
semalam, saya jelas pengen banget suami ikut PPA, apalagi ini kemauan dia sendiri.
.
Selang beberapa menit Ustadz Mukhtar WA saya, beliau ucapkan terimakasih dan puas banget
atas pelayanan saya dan suami selama di perjalanan, beliau juga titip salam ke suami. Daaaan
beliau suruh saya besok datang ke private class ngajak suami saya…
.
Saya masih belum paham maksud beliau, tiba2 ada WA masuk dari Mas Shulton ketua PPALC
Madiun, beliau kasih tau saya besok suami saya diminta datang ikut PPA dan biaya nya GRATIS
dibayarin sama ustadz mukhtar ���
.
Maka nikmat Tuhan manakah yg kamu dustakan???
Belum selesaiii hadiah Allah untuk saya... Malam itu sepulang dari PPA suami saya kembali
mengucapkan syahadat, langsung sholat isya‟ perdana, langsung berhenti minum khamr,
langsung sholat 5 waktu, langsung puasa 30 hari di ramadhan taun 2018 ini dan hari ini di hari
saya menerima tugas sebagai PJH riyadho, beliau melangkahkan kaki untuk pertama kali
menunaikan ibadah wajib shalat berjamaah di masjid…
.
Dan sampai menulis eh mengetik cerita nyata hidup saya ini, saya masih nangis…

PUTUS HARAPAN

Sonny Abi Kim (CO-Founder PPA)


.
'Bahagia akan terasa, ketika telah putus harapan di hatimu kepada selain Allah'. .

Jika ingin merasakan indahnya hidup, teruslah berupaya (walau tertatih) mengubur dalam-dalam
rasa harap kepada siapapun, kecuali hanya kepada Allah. .

Karena konsekuensi dari berharap kepada selainNya adalah kecewa.

Dialah satu-satunya yang takkan pernah mengecewakan harapan hambaNya. .

Tugas kita kepada manusia hanyalah memberi, jangan biarkan ada secercah celah untuk berharap
kembali. .

Memberi cinta, memberi kebaikan, memberi kasih sayang, peduli, empati, mengajak, itu saja.
Jangan pernah sesekali menjadikan manusia sebagai tempat menaruh harapan, atau kita akan
merasakan kepahitan. .
Seperti perkataan Imam Ali bin Abi Thalib yang sangat terkenal; “Aku sudah pernah merasakan
semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.” .

Allah-lah sebaik-baik tempat pengharapan, Yang Mendengar segala do‟a, Yang Mengetahui
segala pinta.

HATI YANG REMUK

Dedy Irawan (Master Trainer PPA)


.
.
AllahuAkbar...
.
Hari ini Allah memberi pelajaran berharga khususnya untuk diri ini.
.
"Seberapa besar iman ini menggerakkan hati?"
.
Berkali-kali mendengarkan adzan, baru kali ini setiap kalimatnya terasa mengandung makna
yang begitu besar bagi diri ini.
.
Sebut saja si Kakek...
.
Guru hebat yang mengajarkan arti iman.

Keteguhan hati yang membuat tidak mungkin menjadi mungkin.

Hari ini perjalanan pulang dari Pohuwato ke Gorontalo. Saya bersama beberapa kawan2 alumni
PPA berkumpul di Gorontalo dan kami mampir di sebuah masjid untuk menunaikan ibadah
sholat subuh.

Saya mendengar kisah Kakek ini saat tadi siang dari sahabat alumni PPA Gorontalo. Saya pun
request untuk subuh di masjid si Kakek kalo bisa. Alhamdulillah dimudahkan.

Jam menunjukkan 4.20 waktu setempat. Kami berhenti di pinggir jalan depan masjid.

Terlihat dari jauh ada seorang kakek membawa tongkat berjalan menelusuri jalan memecah
gelapnya malam.

Kakek ini tidak bisa melihat (buta) namun tidak pernah absen ke masjid, meskipun rumahnya
tidak juga dibilang dekat... hanya bermodalkan tongkat sebagai penuntutnya.

Kakek ini setiap harinya merangkap menjadi muadzin sekaligus imam di masjid ini. Bahkan
tidak jarang makmumnya tidak ada, namun kakek tetap menjadi imam.

Ketika adzan, MasyaAllah hati ini seolah remuk mendengar suara kakek. Setiap kalimatnya
menjadi seolah sangat bermakna. Malu rasanya diri yang sehat dengan si Kakek.

Allah... Allah...
.
Allah SWT berfirman:
.
ْٰۤ ُ ٓ
ْ ٍَ‫ااي‬
‫ٍَْا‬ٚ‫اان ًُ ْٓز َ ِذ‬ ِ ْٕ َُْٕ ‫َّ ُك‬ٚ‫ٔنئِ َكاا َ ٌْا‬ ‫اَّللاافَعَ ٰغٗاا‬ َ ‫َ ْخ‬ٚ‫َٗاانض ٰكٕ اح َا َٔنَ ْىا‬
‫شاا َِّل َٰا‬ َّ ‫ص ٰهٕح ََأ ٰار‬ ٰ ْ ‫َ ْٕ ِو‬ٛ‫أ ْان‬
َ َ‫اال ِخ ِاشا َٔاَاق‬
َّ ‫بواان‬ ِ ٰ ِ‫اَّللاا َي ٍْ ٰاا َيٍَ اث‬
َ ‫بّلِل‬ ِ ٰ َ‫َعْ ًُ ُشا َيغٰ ِجذ‬ٚ‫اََِّ ًَبا‬
.
"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut
(kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang
yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah: Ayat 18)
.
Kamipun sholat berjamaah bersama si Kakek...

Tanpa terasa air mata terus menetes.


.
Subuh kali ini terasa sangat berbeda...
.
Terima kasih ya Allah...
.
Kakek ini mengajarkan tentang kekuatan iman. Seberapa kuat iman kita untuk membuat kaki ini
melangkah ke masjid??
.
Seringkali diri sudah merasa mulia, padahal bila dibandingkan si Kakek masih jauh rasanya.
.
Semoga di pagi yang baik ini bisa menjadi penyemangat dan penguat iman...
.
Allah SWT berfirman:
.
ْ ‫ت‬
ٰ َٓ ْٛ ِ‫اان َجـَُّ ِخاۚاُْ ْىاف‬
‫باخ ِهذ ٌَُْٔا‬ ْ َ ‫ٔنٓئِ َكاا‬
ُ ٰ‫صح‬ ٰ ُ ‫ص ِهحٰ ذِاا‬ َ ْٕ ُُ‫ٍَْ ٰاا َي‬ٚ‫َٔانَّ ِز‬
ٰ ‫اأ َع ًِهُٕااان‬
.
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka
kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 82)

Anda mungkin juga menyukai