parenting
notes
DAFTAR ISI
RAHASIA KOMPAK MENDIDIK ANAK
Pada tahapan ini juga, sangat di anjurkan berhenti berpura pura seperti merasa
selalu baik baik saja, lebih menyukai menyendiri atau menyembunyikan
perasaan, melakukan sesuatu demi orang lain, atau berusaha keras menunjukan
betapa hebat diri, walaupun kesusahan
Back to Zero : Semua kembali kepada Allah dan meraih kebahagiaan hakiki di
surganya nanti
TANTANGAN DALAM KELUARGA TAHAP KE 2
Jika bawaan potensi konflik keluarga antar suami istri masih belum selesai,
atau utang pengasuhan masih ada, ditambah lagi dengan fitrah yang tidak
tumbuh dan tidak berkembang pada masing masing pihak. Idealitas dan
realitas yang memiliki GAP besar mulai terbuka lebar, sehingga ini semua
dapat menyebabkan perdebatan yang tidak berujung dalam pengasuhan Anak
TIGA Kekuatan pamungkas agar suami istri dapat kompak mendidik anak :
1. Miliki Fisik yang menggairahkan
2. Hati yang mampu menggetarkan
3. Jiwa yang penuh dengan pengorbanan dan perjuangan
Pola pengasuhan yang bisa dilakukan : Silahkan tanamkan selalu sifat kelaki
lakian dan keperempuanan, bahasakan dengan dialog keimanan, berikan
bimbingan bukan intruksi memerintah saja, melibatkan anak seutuhnya bukan
memaksa
2.Apresiasi positif
Salah satu cara membangun kelekatan dengan anak ialah dengan memberikan
apresiasi kepada anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan ;
-Pujian yang spesifik
-Penghargaan yang jelas
-Fokus kepada proses
-Pujian yang diberikan harus asli
-Fokus kepada hal yang positif
-Memberikan pujian dengan segera jangan ditunda
Jika kita tinjau lebih jauh mengenai shirah, dapat kita ambil contoh tentang
kisah Nabi Musa AS. Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Musa AS memiliki
kesulitan dalam berkomunikasi, selain itu pula memiliki riwayat pernah
membunuh seseorang di kaumnya, namun Allah memilih dan menyuruhnya
untuk berdakwah kepada firaun. Pada saat itu Nabi Musa AS merasa tidak
memiliki pengaruh, merasa bukan pembicara yang hebat, khawatir orang tidak
tergerak oleh apa yang ia dakwahkan karena beliau tidak memiliki kemampuan
komunikasi yang baik. Tetapi pada akhirnya Nabi Musa berdoa dan berusaha
untuk senantiasa berdakwah sampai beliau berhasil menjadi Nabi dari kaum
Bani Israil
Ada beberapa hal kunci sukses dalam komunikasi yang baik, salah satu point
pentingnya ialah “Nyambung” atau adanya koneksi antara pembicara dan
pendengar. Apa yang disampaikan oleh pembicara (pemberi informasi), harus
dapat diterima dengan baik oleh si pendengar. Kemudian bahasan bisa
berlanjut terus dan terjalinlah komunikasi antara satu orang dengan orang
lainnya dengan baik. Adapun indikator berhasilnya sebuah komunikasi ialah
memahami tujuan bahwa komunikasi bukanlah untuk mengubah seseorang,
tetapi komunikasi dibutuhkan untuk mengubah respon
Jenis Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Verbal : Komunikasi Lisan dan Komunikasi Tulisan
2. Komunikasi Non-Verbal :
Komunikasi Kinestik : Gerakan
Komunikasi Voicing : Tinggi rendahnya suara
Komunikasi Paralinguistik : Pemilihan frase kata
Komunikasi Haptik : Sentuhan
Komunikasi Kronemik : Berdasar Waktu
Komunikasi Proxemik
Komunikasi Artifaktual
Pada kenyataannya komunikasi verbal hanya berpengaruh 7%, sedangkan
komunikasi non verbal berpengaruh sampai 93%
Komunikasi efektif itu juga di dukung oleh tingkat mendengarkan yang baik.
Berikut ini adalah 6 tingkatan mendengarkan :
1. Sacred Listening : Mendengar Makna
2. Emphatic Listening : Mendengar dengan hati
3. Attentive Listening : Penuh Perhatian (Up Time)
4. Selective Listening : Pilih Pilih dengar (Tidak semua di dengarkan)
5. Pretending Listening : Pura Pura mendengar (Seolah mendengarkan tapi
tidak mendapatkan informasi apapun)
6. Ignoring Listening : Acuh/ menolak untuk mendengarkan
Adapun level kekuatan dalam komunikasi dalam rumah tangga terbagi menjadi
:
1. Jalur Metode : Komunikasi yang mengandalkan metode atau teknik teknik
ilmu komunikasi secara umum
2. Jalur Hati : Komunikasi yang mengandalkan penyampaian pesan yang
betul betul dihadirkan dari hati ke hati
3. Jalur Hidayah : Komunikasi yang secara sadar penuh mengandalkan
kekuatan hidayah dari Allah
TRIANGLE KOMUNIKASI
Dalam rumah tangga sudah seharusnya selalu melibatkan Allah dalam
komunikasi yang dijalani. Semakin anggota keluarga dekat dengan Allah,
maka komunikasi antar anggota pun akan semakin dekat. Begitupun
sebaliknya, jika anggota keluarga jauh dari Allah, maka komunikasi antar
mereka pun akan jauh.
KESIMPULAN
Jadi komunikasi efektif dalam keluarga insyaAllah dapat tercapai jika:
1.Membiasakan 6 bahasa qurani tiap hari kepada pasangan/anak
2.Sempatkan untuk memeluk pasangan atau anak minimal 20 detik setiap hari
3.Observasi, Uji, dan penuhi bahasa cinta pasangan/anak kita
4.Agendakan bicara empat mata dengan pasangan/anak untuk saling apresiasi,
saling berterimakasih, saling meminta maaf, dan saling mengatakan ungkapan
cinta
LANGKAH KELUARGA BERVISI SURGA
Ust. Faris BQ
Allah berfirman “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan
Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami
ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS.Al-Isra:70)
Allah membekali manusia dengan insting, sama halnya dengan hewan, hewan
pun memiliki insting untuk makan atau merealisasikan nafsunya. Tetapi selain
itu juga manusia dibekali dengan akal, tidak hanya sampai hanya disana, Allah
juga membekali kita dengan petunjuk kehidupan berupa wahyu/kitab.
Hawa nafsu itu sebagai bensin dalam kendaraan, Jika berada dalam saluran
yang benar maka akan dapat menggerakan kendaraan dan membantu kita
sampai pada tujuan. Tetapi jika bahan bakar itu berada diluar saluran yang
dibenarkan, maka akan meledak dan merusak
Nabi Adam AS adalah Manusia pertama yang Allah ciptakan, beliau juga
adalah seorang nabi dan cikal bakal semua manusia di bumi
Nabi Nuh AS adalah seorang nabi yang penuh dengan ujian beliau juga
adalah seorang nabi
Nabi Ibrahim AS adalah nabi yang dikenal sebagai sosok bapak atau ayah
dari pada nabi
Imran, beliau bukanlah seorang nabi, tetapi nama beliau disandingkan
dengan para nabi lainnya. Bahkan namanya menjadi nama surat, yang
suratnya lebih panjang ke 2 setelah QS.Al-baqarah
Allah menyebutkan nama Imran pastilah dengan suatu tujuan. Sosok Imran
pastilah sosok yang sangat berpengaruh dalam sebuah keluarga. Lantas
keluarga seperti apa yang dibangun oleh Imran ?
1. Berasal dari keluarga yang baik, keluarga yang baik akan mewariskan
keluarga yaang baik pula. Maka pendidikan dalam keluarga saat ini sangat
penting
2. Jadikan semua hal yang diberikan oleh Allah kembali untuk Allah, bukan
untuk kepentingan kita sendiri
3. Memiliki visi keluarga yang baik menuju surga
4. Yang paling penting adalah bukan apa yang diberikan Allah kepadamu
dan keluargamu, melainkan bagaimana engkau merespon apa yang Allah
berikan
5. Selalu ingat bahwa manusia itu di definisikan dengan siapa yang menjadi
temannya dan siapa yang menjadi musuhnya
·Jangan selalu mengandalkan ilmu parenting semata, karena tidak semua ilmu
parenting itu dapat di terapkan serta merta kepada setiap keluarga
·Yakini bahwa sesungguhnya Allah lah yang memiliki dan mengatur segalanya
Memasukan anak kedalam sekolah yang muslim, ini bukan semata membatasi
sosialisasinya dengan orang orang non muslim, namun ini mengisyaratkan
upaya untuk menguatkan warna identitas anak kita sebagai seorang muslim
yang baik, meningkatkan rasa percaya diri kepada mereka. Pada intinya bukan
untuk membatasi pergaulan mereka, namun menguatkan identitas mereka
sebagai seorang muslim. Tanamkan hal itu agar anak kita tidak terpengaruh
warna warna lain disekitarnya
2. Bagaimana merumuskan visi keluarga yang sesuai dengan kondisi keluarga itu
sendiri ?
Namun hal ini tidak menutup kemungkinan jika bukan berasal dari
cendekiawan berarti tidak bisa menjadi pembisnis, atau jika bukan berasal dari
keluarga ulama, maka tidak bisa menjadi pendakwah. Hal ini tergantung
bagaimana kita memiliki visi yang jelas. Maka kita harus memiliki visi yang
jelas sehingga bisa melihat dan melakukan apa saja yang mendekati terhadap
visi yang sudah ditetapkan. Ingatlah ketika najmuddin dalam waktu yang lama
tidak menikah, karena memiliki visi untuk menikah dengan seorang wanita
yang bisa membawanya kesurga dan bersama mendidik anak untuk menjadi
pembebas baitul maqdis.
Makanya jika orang tua sudah berusaha maksimal, maka berdoa agar Allah
memberikan hasil terbaik bagi pendidikan kita. Bertakwalah kepada Allah,
maka Allah akan menjaga anak anak kita. Sebagaimana kisah Nabi Khidr dan
Nabi Musa untuk memperbaiki bangunan kedua anak yatim. Pantaskan
ketakwaan kita, hinnga Allah menjaga anak keturunan kita kelak. Kita
seseorang diuji dengan anak yang tidak taat kepada Allah. Mungkin bisa jadi
ini adalah cara Allah untuk menjadikan anak lebih taat, bedoa lebih banyak
dan bertawakal lebih serius kepada Allah
Kita ini perlu membentuk ekosistem kebaikan agar lebih mudah menjaga anak
anak kita. Sebenarnya mendidik generasi yang bertakwa kepada Allah dan baik
dalam koridor syariat tidak bisa dilakukan oleh satu keluarga saja, melainkan
ekosistem dalam setiap keluarga. Ini adalah wadah yang menguatkan satu sama
lain. Tidaklah sesuatu yang baik jika dilakukan secara berjamaah melainkan
akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik juga. Sebagaimana shalat
berjamaah yang bacaannya dipandu oleh imam, kualitasnya di pilih dari
kualitas shalat orang yang paling baik dalam jemaah, menjadi lebih ringan
karena dapat mendengar imam membaca surat dan doa, tetapi pahala lebih
banyak.
Bahasan terkait luka pengasuhan ini sangat beresiko, karena jika dibahas dan
hanya melihat dari 1 sisi saja, akan cenderung menyalahkan pengasuhan orang
tua. Harus di lihat juga bahwa :
1. Mungkin, orang tua tanpa sengaja memberikan luka dalam pengasuhannya
2. Tidak hanya orang tua saja yang bisa menorehkan luka, bisa saja orang
dewasa lainnya
PEMICU
Biasanya Luka pengasuhan dapat muncul kembali rasa sakitnya jika ada
pemicunya. Dalam psikologi, Trigger adalah pemicu yang menyebabkan
ingatan menyakitkan muncul kembali. Pemicu itu dapat berupa pengingat
sensorik dari peristiwa traumatis, seperti suara, penglihatan, penciuman, sensasi
fisik, bahkan waktu atau musim
Jika pemicu diatas terlihat atau dirasakan oleh orang yang memiliki luka
pengasuhan maka yang dihasilkan adalah RESPONSE ERROR. Semua teori
yang bahkan sudah dipelajari akan eror, kesadaran akan tersabotase oleh
pengalaman yang selama ini dialami.
Pada saat itulah diperlukan sekali adanya caregiver, atau memberi pehartian
dan pengertian bahkan media yang membantu untuk menyembuhkan luka
yang dirasakan. Sisi lain menjadi caregiver adalah akan ada masa dimana
merasa semua energi tersedot akan hal tersebut atau bahkan bagi sebagian
orang yang menerima response eror dari seseorang yang terluka akan memberi
respon eror lainya yang bahkan memperburuk keadaan. Maka dari itu
seharusnya perlu adanya seseorang menjadi caregiver bagi orang yang memiliki
luka pengasuhan.
Jika kita sebagai penerima luka, ada sebagian orang yang menjadikan luka
sebagai amunisi untuk terbang dan berprestasi lebih tinggi.
MANAJEMEN KONFLIK PASCA PERNIKAHAN
Kang Zein Permana
Semua proses dan episode dalam kehidupan kita pastilah melalui transisi.
Jangan anggap suatu pencapaian saat ini sebagai sebuah tujuan puncak, karena
jika kita menetapkan sebuah capaian sebagai puncak maka yang didapatkan
setelahnya hanyalah kekosongan saja. Begitupun dalam proses sebuah
pernikahan, di dalamnya pasti diuji dengan hal hal baru yang lebih menantang.
Manusia itu pasti di uji, dan wajar memang kalau merasakan stress. Bukan
manusia namanya kalau ia tidak merasakan stress terhadap sesuatu
MENGENAL STRESS
Situasi yang tidak diinginkan atau tidak menyenangkan yang terjadi kepada
seseorang. Merujuk kepada sesuatu yang negatif. Level stress ini pada setiap
orang akan naik bertahap tergantung dari masa hidupnya. Makin banyak level
stress yang dihadapi maka semakin banyak pula keterampilan yang Allah
titipkan.
MISS PRESEPSI
Presepsi menikah : Dua orang yang tidak saling mengenal, berharap hidup
bersama, memiliki kehidupan bahagia dan memiliki anak.
Dari sana munculah miss presepsi, dimana kondisi tidak sesuai dengan
ekspektasi. Sehingga banyak rumah tangga yang kandas di awal awal
perjuangan. Dahulu, perceraian diakibatkan karena adanya perdebatan
pemahaman. Beriringan dengan zaman yang semakin sini semakin tidak jelas,
perceraian terjadi karena ego. Jika dahulu perceraian terjadi pada usia
pernikahan 5-7 tahun, maka saat ini perceraian terjadi pada usia pernikahan 1-
3 tahun yang apabila di teliti lebih lanjut diakibatkan karena mindset nya, tidak
memiliki visi misi yang konkrit atas rumah tangga yang sedang di bangun
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan
keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing)” (QS.Al-
Imran:33)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan 2 entitas penting, entitas perorangan yang
diwakilkan oleh Nabi Adam AS dan entitas keluarga yang diwakilkan oleh
keluarga Nabi Ibrahim dan keluarga Imran. Entitas ini penting untuk
mempelajari bagaimana menghadapi kehidupan pernikahan, maka ambilah
pelajaran dari keluarga Nabi Ibrahim dan Keluarga Imran
6.Sadari bahwa tidak setiap yang kita lihat, orang lain melihat juga
Kadang kita melihat sesuatu sebagai A, tetapi belum tentu juga orang lain
melihat A, bisa saja orang lain melihat B,C, atau D ? setiap orang memiliki cara
mendapatkan insight yang berbeda beda juga. Karena saat sudah menikah,
biasanya semuanya serba bergantung. Bergantung kepada apa yang paling
menarik perhatian, maka samakan presepsi antara suami dan istri.
TANTANGAN DALAM RUMAH TANGGA
Dengan demikian lah bahasan terkait konflik pasca pernikahan ini usai,
kesimpulannya untuk mengatasi konflik pasca pernikahan harus diperbaiki
terlebih dahulu komunikasinya, menurunkan ego masing masing, dan perkuat
visi misi pernikahannya seperti apa.
NGOBROL ASYIK BARENG PASANGAN
Kang Harry Firmansyah
Bahasan masalah komunikasi dalam pernikahan itu sangat banyak dan tidak
akan pernah tuntas untuk dibahas. Mungkin diantara kita ini banyak yang
mengalami hal ini :
Sangat sering berdebat dengan hal kecil (Pasta gigi yang tidak ditutup,
anduk basah diatas kasur yang tidak di jemur, belum sampai ke tujuan
tetapi sudah ribut duluan, dll)
Hendak berbicara tetapi sudah malas duluan
Berjalan dengan presepsi masing masing
Rumus yang penting rumah tangga tetap berjalan walau compang camping
Hubungan yang semakin lama semakin dingin
Jika tanda tanda diatas sudah terjadi dalam rumah tangga kita saat ini, maka
harus waspada, karena ini merupakan sebuah petunjuk bahwa sebenarnya
rumah tangga kita tidak baik baik saja. 100 dari permasalahan antar manusia,
110 nya disebabkan oleh masalah komunikasi
Menganalisa Diri
Mulailah belajar untuk menganalisa diri dari perilaku kita terhadap orang lain
terutama pasangan, kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri, pola fikir
selama ini, dan nilai diri dengan objektif (tentu hal ini harus disertai dengan
kesadaran diri yang optimal)
Setiap orang tua sudah dibekali Allah dengan cara mendidik anaknya masing
masing. Tidak mungkin Allah memberikan sebuah amanah kepada orang yang
tidak memiiliki kemampuan di dalamnya. Peran pendidikan keimanan ini
adalah tugas seorang ayah, sementara seorang ibu mengajarkan akhlak
Disisi lain saat seorang ayah mengajarkan hal hal tegas dari keagamaan seperti
benar salah, taat kafir dan lain sebagainya besifat konfrontasi, sementara ibu
mengajarkan terkait dengan kerjasama, toleransi, dan lain sebagainya.
Iman itu berada di dalam hati setiap manusia. Tempatnya yakin itu adalah hati,
sementara tempatnya ragu adalah fikiran. Bicara tentang iman, berarti bicara
tentang hati, yang menyiapkan hati adalah seorang ibu, sementara yang
mengisi hati itu dengan keimanan adalah ayah.
Keimanan yang baik dan berhasil akan memancar kepada ucapan, perbuatan,
karena keduanya adalah buah dari iman yang baik dalam diri. Orang tua
zaman sekarang, belum bicara mengenai keimanan, tetapi sudah lompat
prosesnya, shalat, puasa, dan tahfidz quran. Rasulullah pernah mengingatkan
kita, keimanan sebelum quran, dilain riwayat juga Rasulullah pernah
menjelaskan bahwa pada akhir zaman nanti banyak kelompok munafik yang
datang dari golongan penghafal Al-Quran.
Islam itu sesungguhnya mencakup hal hal itu, walaupun sederhana tapi itulah
yang dapat menimbulkan rasa kasih dan sayang kepada hambanya. Tapi
jangan sampai membiarkan anak menjadi orang yang membaca dan
mengamalkan tetapi tidak pernah tahu maknanya apa. Karena dengan
mengetahui makna dari apa yang diamalkan, keimanan akan lebih besar bukan
semakin berkurang.
Allah berfirman “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah”. (QS. Ar-Rum:30 )
Dalam menentukan pendidikan buah hati, pastikan bahwa fitrah anak tersebut
dapat menemukan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang fitrah
anak tersebut. Lingkungan yang tidak hanya berorientasi pada capaian akal,
yaitu nilai akademis yang tinggi, tetapi juga berorientasi pada capaian spiritual,
yaitu nilai aqidah dan akhlak yang baik.
Yang terakhir adalah ajari anak untuk senantiasa berbaik sangka kepada
Allah. Dalam setiap kondisi yang dihadapi hambanya maka hal tersebut
sungguh merupakan bagian kebaikan dari Allah bagi hambanya. Sebagaimana
yang diajarkan oleh Rasulullah “Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku.
Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" (HR.
Ahmad).
Jika kita sebagai orang tua diuji oleh anak, maka yang harus di lakukan adalah
senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dibalik ujian yang Allah berikan
kepada kita, maka dibalik itu mungkin saja ada potensi yang sedang Allah
optimalkan, derajat yang Allah sedang tinggikan, atau derajat hidup yang
Allah perbaiki.