Anda di halaman 1dari 4

8 Peran Fitrah Ke-ayah-bunda-an Selaras 8 Aspek Fitrah

Peran seorang Ayah atas fitrahnya atau fitrah Keayahan adalah sebagai berikut:

1. A Man of Mission & Vision :

Sepanjang sejarah Peran seorang Ayah adalah pemimpin yang membangun Aqidah (faith &
spirituality) atau Keimanan. Wujud keimanannya akan nampak pada kejelasan Misi Hidup dan
Visi Hidupnya juga nilai nilai (core value) yang diyakininya baik disadari atau tidak. Ketika
menikah Misi Hidupnya ini menjadi MIsi Keluarga, ayahlah yang menemukan Misi Keluarga,
menunjukkan cara menempuhnya dan menarasikannya dengan hebat. Family Mission ini kelak
menjadi family business dan family legacy sebagai perjuangan utama yang dilakukan bersama
anak dan pasangan serta bisa diwariskan.

2. Professionalisme or Entrepreneurship/Business Builder

Peran ayah juga adalah pembangun profesionalisme baik dalam karir maupun bisnis atas fitrah
bakatnya. Ayah di masa lalu menurunkan profesinya pada anak anaknya, menjadi guide and
coach talent sejak di rumah sampai kepada bisnis keluarga. Ayahlah yang membawa Family
Mission menjadi Family Business termasuk family branding untuk memberikan solusi kepada
masyarakat dalam satu atau lebih bidang kehidupan dalam profesi atau bisnis.

3. Thinking System Builder

Peran ayah adalah juga pembentuk sistem berfikir dan nalar (logika) bagi anak dan
pasangannya. Ayahlah yang merancang grand design pembelajaran di rumah, merancang
family innovation melalui pengelolaan aset pengetahuan dan kearifan di keluarga.

4. Masculinity Supplier & Education Responsibility.

Peran Ayah berikutnya adalah sebagai pensuplai maskulinitas (75%) bagi anak lelaki agar
tangguh dan (25%) bagi anak perempuan agar tidak rapuh. Aktifitasnya adalah membangun
cinta dan kedekatan dengan kualitas dan kuantitas relasi yang cukup baik.

5. Ego System & Eco System Builder:


Peran ayah berikutnya adalah sang Pembangun Sistem Ego (fitrah individualitas) melalui Self
Acceptance & Self Awareness, agar kelak anak mampu hidup dalam sistem sosialnya. Bermain
bersama ayah adalah melatih kehidupan bersosial.

6. Narator Peradaban (Communicator)

Ayah adalah sang narator peradaban. Dialah yang membangun kesantunan bicara, mampu
menarasikan misi perjuangan keluarganya, membangun keindahan, keharmonian, kedamaian,
dan kesantunan di rumah.

7. Family Growth and Development Builder

Ayah berperan mengembangkan mindset dan kedewasaan serta ketangguhan. Peran ayah
adalah "Sang Raja Tega", atau pembangun ketangguhan di rumah, memberi ruang untuk
mengambil peran dan tanggungjawab bagi anak dan istrinya.

8. Health & Physical Skill Developer

Ayah adalah juga pengembang keterampilan fisik, kesehatan atau budaya hidup sehat di
rumah. Sejak pola makan, pola tidur, pola gerak dan pola bersih. Ayahlah sebenarnya
mengembangkan kesehatan fisik dan lingkungan, makanan halal dan thoyieb (nature food),
mencegah stress dll Ayah juga yang melatih olahraga atau keterampilan fisik tertentu untuk
membangun kesehatan personal maupun komunal.

Peran seorang Ibu atas fitrahnya atau fitrah Ke-ibuannya adalah sebagai berikut :

1. A Person of Love and Sincerity (Fitrah Keimanan)

Ibu adalah sosok yang penuh cinta dan ketulusan. Allah SWT ciptakan wanita dengan
karakteristik ini agar siap mendukung dan menjadi makmum (follower) misi hidup sang suami.

Ia mendorong suaminya agar menjadi imam yang baik, membantunya dengan setia untuk
menemukan misi hidupnya dan mendampinginya dengan segenap jiwa raga sepanjang
hidupnya. Sosok Khadijah alKubro RA adalah contoh wanita yang mendukung penuh Misi
suaminya dengan sepenuh cinta dan ketulusan.
2. Wisdom and Knowledge Keeper (Fitrah Belajar & Bernalar)

Ibu sepanjang sejarah adalah pemelihara kearifan dan pengetahuan di keluarga. Di masa
pertanian dahulu peran ibu adalah sebagai penjaga dan perawat benih tumbuhan. Mereka
menyimpan pengetahuan dan kearifan keluarga dalam syair dan dongeng, agar dapat
diwariskan kepada anak dan keturunan dengan cara yang alamiah dan indah.

Di masa modern, peran ibu sesungguhnya tidak berbeda, ia dengan telaten membangun sistem
dokumentasi dan portofolio keluarganya, baik anak maupun suaminya. Ibulah sang penyedia
sumber belajar, sumber kebijaksanaan dan pengetahuan di rumah, ia ibarat perpustakaan
berjalan. Bunda mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun sistem berfikir dan bernalar.
Jika Ayah sang pembentuk Fikir, maka para Bunda adalah sang penumbuh Dzikir.

3. Owner of Conscience & Morality (Fitrah Bakat)

Ibu adalah sang pemilik moral dan nurani. Ia penumbuh nurani dan moralitas untuk
mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun professionalisme dan business. Jika Ayah sang
pembentuk kinerja (performansi), maka para Bunda adalah sang pembangun moral dan nurani.
Banyak masalah dan problematika di dunia yang tidak bisa diselesaikan kecuali dengan
kebeningan hati nurani.

4. Femininity Supplier & Daily Education Executor (Fitrah Seksualitas)

Ibu mensuplai 75% femininitas bagi anak perempuan agar selembut perempuan sejati dan
mensuplai 25% femininitas bagi anak lelaki agar dibalik ketangguhan putranya ada emphaty
yang memadai. Ia, para bunda, sesungguhnya pelaksana harian pendidikan yang menurunkan
misi besar sang Suami dan membreakdown grand design pendidikan yang dirancang
suaminya, menjadi kurikulum harian di rumah.

5. Ocean of Forgiveness & Sacrifice (Fitrah Individualitas & Sosialitas)

Jika Peran Ayah adalah Sang Ego yang membangun Ego Keluarga maka Peran Ibu adalah Sang
Perawat Ego dengan berbasis pengorbanan, ia adalah Lautan Maaf dan sosok yang penuh
pengorbanan. Ego yang sehat akan tumbuh subur dalam wadah maaf seluasnya dan airmata
pengorbanan.

Permaafan tak bertepi dan Pengorbanan tiada ganti inilah justru yang melengkapi Kecerdasan
Ego dan Kecerdasan Sosial anak dan keluarganya. Anak anaknya akan tumbuh menjadi orang
yang siap menjadi Imam (leadership) sekaligus Makmum (followership) untuk mampu
berkolaborasi di dalam kehidupan sosial masyarakatnya.
6. The Harmony & Aesthetic Keeper (Fitrah Bahasa dan Estetika)

Ibu adalah perawat harmoni dan keindahan, ia penumbuh keharmonian dan kedamaian.

Bundalah yang merawat keindahan lewat mata, telinga, mulut dan hati (perasaan), melalui
berbagai sumber baik tutur bahasa, budaya sastra lewat apresiasi, tampilan yang indah berupa
hiasan, tirai, dekorasi dan desain perabot rumah tangga, makanan yang bergizi namun indah,
penyediaan anggaran hobby dan travelling, suasana di meja makan dan ruang keluarga dstnya.

7. The Personal Counseling and Therapist (Fitrah Perkembangan)

Jika Peran Ayah adalah Sang Raja Tega maka Peran Ibu adalah Sang Pembasuh luka. Jika Ayah
bicara masa depan yang penuh perjuangan dengan segala perubahan serta luka luka yang
dialami keluarga sepanjang perjalanan, maka ibu bicara persiapan kedewasaan diri dan
pembasuhan luka.

Luka sesungguhnya adalah tempat masuknya cahaya, maka keluarga dalam menjalani
kehidupannya, jika ingin berkembang mekar tentu akan mengalami luka sebagai
sunnatullahNya. Namun kehadiran Ibulah, dengan ketelatenan dan keyakinannya, yang
membuat luka itu menjadi cahaya untuk menambah indah dan bijaksana sebuah keluarga.

8. Health Environment and Nutrition Maker (Fitrah Jasmani)

JIka Peran Ayah dalam membangun kesehatan keluarga lebih kepada pola gerak dan pola
tidur, maka peran ibu sesungguhnya lebih kepada penjaga makanan atau gizi yang sehat serta
perawat lingkungan yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai