Dosen Pengampu :
Dr.Kustiyono,S,Kom,S.E,M.Kom,Ak,CNRHP,CPHRM,CTLP,CRSP
Disusun Oleh:
Renaldy Irpan Apriansyah ( 141231026 )
Mano Edi Santosa ( 141231009 )
Fathia Fadhilla Trista ( 141231025 )
Irnaeni Nayla Aevtya Ningrum ( 141231005 )
Novalia Batha ( 141231020 )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
Rahmat dan Hidayahnya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada
junjungan Nabiyullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan kebenaran
lewat ajaran yang telah dibawahnya.
Penulis makalah ini sangat bersyukur kepada Allah SWT, kerana berkat bimbingan-
Nyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar dan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan dapat menambah wawasan keilmuan bagi siapapun yang membacanya.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman. Aamiin...
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Pemimpin harus melakukan perubahan karena lingkungan bisnis dan organisasi selalu berubah. Dengan
menerapkan perubahan, pemimpin dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan adaptabilitas organisasi
mereka.Selain itu, perubahan juga diperlukan untuk menjawab tuntutan pasar yang berubah, meningkatkan
kepuasan karyawan, dan menjaga relevansi organisasi dalam jangka panjang. Tanpa perubahan, risiko
stagnasi dan kemunduran akan meningkat, yang dapat mengancam kesuksesan dan keberlanjutan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus proaktif dalam melakukan perubahan untuk mencapai tujuan
Seseorang bisa menjadi orang sukses dengan usahanya sendiri, namun seseorang belum tentu bisa menjadi
pemimpin yang sukses. Jalan ke depan sebagai pemimpin sebuah organisasi adalah dengan memanfaatkan
bakat seluruh tim. Pergeseran fokus dari solois ke konduktor dalam kepemimpinan mencerminkan evolusi
peran seorang pemimpin dalam mengelola tim atau organisasi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci terkait
pergeseran tersebut:
berkembang. Seorang pemimpin yang awalnya mungkin fokus pada tugas-tugas individu (seperti
seorang solois dalam musik) akan mulai membutuhkan kemampuan untuk mengelola dan
mengkoordinasikan tim yang lebih besar (seperti seorang konduktor yang memimpin sebuah
orkestra).
- Kebutuhan akan Koordinasi: Dalam organisasi yang lebih besar, koordinasi antar anggota tim dan
departemen menjadi semakin kompleks. Seorang pemimpin harus mampu menyatukan berbagai
bagian dan fungsi dalam organisasi agar dapat bergerak seiring arah yang diinginkan, mirip dengan
peran seorang konduktor yang mengarahkan berbagai bagian orkestra untuk menciptakan karya
bakat dan kemampuan anggota timnya. Alih-alih melakukan semua pekerjaan sendiri (seperti
seorang solois), pemimpin akan lebih berfokus pada pemberdayaan dan koordinasi tim (seperti
berfokus pada perumusan visi, strategi, dan arah organisasi secara keseluruhan. Peran sebagai
konduktor yang mengkoordinasikan berbagai elemen menjadi lebih penting daripada hanya
organisasi cenderung lebih berfokus pada peran sebagai konduktor, yaitu menginspirasi,
memotivasi, dan mengarahkan anggota tim untuk mencapai tujuan bersama, sebagaimana
Sangat penting bagi para pemimpin untuk mengubah pengembangan pribadi dari orientasi tujuan jangka
pendek ke orientasi pertumbuhan jangka panjang. Ada tiga perubahan signifikan yang diperlukan untuk
mencapai perubahan ini: pertumbuhan ke luar menuju pertumbuhan ke dalam; pertumbuhan dalam segala
hal menuju pertumbuhan dalam beberapa hal penting; dan pertumbuhan dengan garis waktu versus
Pergeseran perkembangan pribadi seorang pemimpin (leadership) menuju pertumbuhan dapat mencakup
- Kesadaran Diri: Seorang pemimpin yang berkembang akan mengembangkan tingkat kesadaran diri
yang lebih tinggi. Mereka akan memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan keyakinan mereka
sendiri. Kesadaran diri yang kuat memungkinkan pemimpin untuk mengenali area di mana mereka
keterampilan, dan pemahaman mereka dalam bidang kepemimpinan. Ini dapat melibatkan
membaca buku, mengikuti pelatihan, menghadiri seminar, atau mencari mentor yang dapat
memahami dan menghargai perspektif orang lain. Mereka akan belajar untuk mendengarkan
dengan empati, memahami kebutuhan dan keinginan anggota tim, dan membangun hubungan yang
kuat dengan mereka. Kemampuan untuk terhubung secara emosional dengan orang lain
memungkinkan pemimpin untuk mempengaruhi dan memotivasi mereka dengan lebih efektif.
- Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Pemimpin yang berkembang akan menjadi lebih fleksibel dan
adaptif dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Mereka akan belajar untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah dengan cepat, mengambil keputusan yang tepat, dan mengatasi
hambatan yang muncul. Fleksibilitas dan adaptabilitas memungkinkan pemimpin untuk tetap
anggota tim dan mendelegasikan tanggung jawab dengan bijaksana. Mereka akan memahami
pentingnya memberikan otonomi dan kepercayaan kepada orang lain, sehingga memungkinkan
mereka untuk tumbuh dan berkembang. Pemimpin yang mampu memberdayakan anggota timnya
mengembangkan diri, sehingga dapat menjadi pemimpin yang lebih efektif dan berpengaruh.
Ada tiga biaya umum yang perlu diperhitungkan oleh setiap pemimpin untuk melakukan perubahan
Seorang pemimpin yang efektif akan berusaha untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam
organisasi. Ini dapat mencakup pengurangan biaya produksi, penggunaan sumber daya yang lebih
efisien, dan peningkatan produktivitas. Dengan mengurangi biaya produksi, pemimpin dapat
meningkatkan keuntungan per unit produk atau layanan yang dihasilkan. Pemimpin yang sukses akan
mencari cara untuk menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan dan membedakan diri dari pesaing.
Dengan mengembangkan produk atau layanan yang inovatif dan unik, pemimpin dapat membenarkan
harga yang lebih tinggi dan meningkatkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa inovasi juga
memerlukan investasi yang tepat dan pengelolaan risiko yang baik. Seorang leadership yang baik juga
akan berfokus pada peningkatan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan meningkatkan
kualitas, pemimpin dapat membenarkan harga yang lebih tinggi dan menciptakan kepuasan pelanggan
yang lebih tinggi. Pelanggan yang puas cenderung bersedia membayar lebih untuk produk atau layanan
yang berkualitas, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan. Pemimpin yang efektif akan
mengelola biaya dengan hati-hati. Ini melibatkan identifikasi dan pengendalian biaya yang tidak perlu
atau tidak efisien. Pemimpin juga harus mempertimbangkan strategi pengadaan yang cerdas, negosiasi
harga yang baik dengan pemasok, dan pengelolaan rantai pasok yang efisien untuk mengurangi biaya
Seseorang tidak akan pernah bisa benar-benar memimpin organisasi, melayani orang- orang, atau mencapai
potensi kepemimpinannya jika orang tersebut selalu berusaha membuat orang lain bahagia. Kenyataannya
adalah seseorang tidak bisa memimpin orang jika orang itu membutuhkan orang.
Para pemimpin hebat menghadapi ketidakpastian dan keraguan, dan mereka berusaha melewatinya untuk
Pergeseran rasional bagi kepemimpinan (leadership) dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
- Perubahan teknologi, ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang cepat mengharuskan pemimpin
Semakin beragamnya harapan dan kebutuhan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholder)
seperti karyawan, pelanggan, investor, dan masyarakat. Pemimpin harus mampu memenuhi
Karyawan dan anggota organisasi menginginkan keterlibatan yang lebih besar dalam pengambilan
organisasi.
beberapa prinsip kreatif termasuk membangun budaya kreatif, menjadikan segalanya lebih baik, membuat
"Jika Anda memimpin mereka dengan benar, mereka mungkin tidak menyukai Anda hari ini atau besok,
- Perubahan mindset
Dari mindset "mempertahankan" menjadi "menciptakan" peluang dan nilai baru. Berfokus pada
Meningkatkan kemampuan dalam berpikir strategis, melihat peluang, dan mengambil risiko yang
Dari hanya mempertahankan posisi dan sumber daya yang ada menjadi menciptakan nilai baru bagi
organisasi. Berorientasi pada pengembangan produk/layanan, pasar, dan model bisnis yang
inovatif.
- Pemberdayaan tim
Mendorong anggota tim untuk berinovasi, mengambil inisiatif, dan mengembangkan ide-ide baru.
Memahami dan mengelola risiko dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang yang lebih
berisiko namun berpotensi memberikan dampak yang besar. Menciptakan budaya organisasi yang
berani mengambil risiko yang terukur demi mencapai tujuan yang lebih besar.
Pergeseran kepemimpinan ini adalah tentang perubahan dari seorang produser pribadi menjadi seorang yang
memperlengkapi orang lain. Dalam hal berinvestasi dan membantu seseorang dengan mempertahankan,
memperluas, dan membangun jenjangnya, penting siapa yang Anda pilih untuk dibimbing.
Pertanyaan baru yang harus diadaptasi oleh para pemimpin sebagai sebuah tujuan adalah: “Dapatkah saya
- Pada tahap ini, fokus seorang pemimpin adalah pada pengembangan diri dan karir pribadi.
- Tujuan utamanya adalah untuk mencapai posisi dan status yang lebih tinggi dalam organisasi.
- Pemimpin cenderung berfokus pada prestasi individu, kompetensi, dan kemampuan untuk naik ke
- Pada tahap ini, fokus seorang pemimpin bergeser dari pengembangan diri ke pengembangan orang
lain.
- Tujuan utamanya adalah untuk membangun dan mengembangkan kepemimpinan di seluruh
organisasi.
- Pemimpin berfokus pada memberdayakan, melatih, dan mengembangkan orang-orang di
bawahnya.
- Gaya kepemimpinan cenderung lebih kolaboratif, pemberdayaan, dan berorientasi pada
pengembangan tim.
- Pemimpin menjadi mentor dan fasilitator bagi orang-orang di organisasi.
- Fokus tidak hanya pada hasil, tetapi juga pada proses dan pengembangan kapasitas kepemimpinan
di seluruh organisasi.
Pergeseran dari menaiki tangga ke membangun tangga menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang efektif
tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada pengembangan dan pemberdayaan orang-
orang di sekitarnya. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memiliki kepemimpinan yang kuat dan
berkelanjutan, di mana kepemimpinan tidak hanya terpusat pada satu individu, tetapi tersebar di seluruh
organisasi.
Berubah dari mengarahkan menjadi menghubungkan adalah salah satu perubahan paling berharga yang
pernah anda lakukan sebagai seorang pemimpin. Kalau diarahkan, ibarat membangun jembatan keorang
lain, tapi lalu lintas hanya berjalan satu arah. Saat anda terhubung, ini adalah jalan dua arah. Dan karena itu,
segalanya menjadi lebih baik. Berhentilah memerintah orang lain dan terhubunglah dengan mereka.
- Komunikasi dua arah: Mendorong komunikasi yang interaktif dan dialogis, di mana pemimpin
tidak hanya menyampaikan instruksi, tetapi juga mendengarkan dan mempertimbangkan masukan
dari pengikut.
- Transparansi dan keterbukaan: Membangun budaya keterbukaan dengan berbagi informasi secara
terbuka, menjelaskan alasan di balik keputusan, dan mendorong umpan balik dari pengikut.
- Personalisasi: Mengembangkan hubungan yang lebih personal dengan pengikut, misalnya dengan
mengenal mereka secara individual, menunjukkan empati, dan memahami kebutuhan serta aspirasi
mereka.
- Kolaborasi dan pemberdayaan: Mendorong kolaborasi dan pemberdayuan pengikut, memberikan
membangun visi bersama, sehingga pengikut merasa terhubung dengan tujuan organisasi.
- Teknologi dan media digital: Memanfaatkan teknologi dan media digital untuk meningkatkan
keterhubungan, seperti komunikasi melalui video, media sosial, dan platform kolaboratif.
Dengan menerapkan pergeseran komunikasi yang mengarah pada peningkatan keterhubungan, pemimpin
dapat membangun rasa kepercayaan, komitmen, dan keterlibatan yang lebih tinggi dari pengikut, sehingga
dapat mendorong kinerja dan pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif.
Ketika dipimpin, dimotivasi, dan dilepaskan dengan benar, beragam kelompok profesional dapat
memberikan tim kepemimpinan dengan keunggulan yang luar biasa dibandingkan para pesaing anda.
Pergeseran dari keseragaman tim ke keberagaman tim dalam kepemimpinan dapat membawa beberapa
yang lebih efektif untuk menjembatani perbedaan latar belakang, perspektif, dan gaya kerja.
- Koordinasi tim yang lebih kompleks membutuhkan kemampuan manajemen yang lebih baik.
B. Pengelolaan konflik:
- Pemimpin harus terampil dalam mengelola dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
C. Pengembangan sinergi:
- Pemimpin harus dapat memanfaatkan keberagaman tim untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi
yang efektif.
- Menghargai perbedaan dan menemukan titik temu dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi.
- Pemimpin harus lebih fleksibel dan adaptif dalam gaya kepemimpinannya untuk menyesuaikan
E. Pengembangan bakat:
- Dengan keberagaman, pemimpin harus dapat mengidentifikasi dan mengembangkan bakat yang
Secara keseluruhan, pergeseran dari keseragaman ke keberagaman tim menuntut pemimpin untuk memiliki
keterampilan manajemen yang lebih kompleks, kemampuan komunikasi yang lebih baik, dan fleksibel.
kompetensi, keberanian, konsistensi, dan karakter. Seseorang menjadi pemimpin bukan karena posisi, tapi
karena karakter.
- Seorang pemimpin harus membangun kredibilitas melalui tindakan dan perilaku yang konsisten
- Pemimpin yang efektif tidak hanya mementingkan hasil, tetapi juga memperhatikan pengembangan
berkembang.
- Pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan jelas, transparan, dan dapat dipercaya.
- Mendengarkan dengan aktif dan memahami perspektif orang lain.
- Pemimpin harus mampu membuat keputusan yang adil, etis, dan mempertimbangkan dampaknya
bagi orang-orang.
- Melibatkan orang-orang dalam proses pengambilan keputusan.
- Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, kolaboratif, dan berorientasi pada nilai-nilai.
- Mempromosikan budaya saling menghargai, kepercayaan, dan tanggung jawab Bersama.
menjadi pemimpin yang terlatih, jadilah pemimpin transformasional yang menginspirasi dan
Pergeseran dari pemimpin terlatih menjadi pemimpin transformasional dapat memberikan dampak yang
A. Fokus kepemimpinan:
Pemimpin terlatih cenderung berfokus pada tugas, prosedur, dan pencapaian target. Pemimpin
B. Gaya kepemimpinan:
Pemimpin terlatih biasanya menerapkan gaya kepemimpinan yang lebih direktif dan
Pemimpin terlatih cenderung memiliki hubungan yang lebih formal dan berjarak dengan
Pengikut pemimpin terlatih cenderung patuh dan melaksanakan tugas sesuai arahan. Pengikut
Kepemimpinan terlatih dapat menghasilkan kinerja yang stabil dan efisien, tetapi kurang
inovatif.
Menjadi seorang pemimpin tidak boleh menjadi sebuah langkah karier, tetapi pemimpin hebat adalah
mereka yang memiliki panggilan untuk menjadi pemimpin tersebut. Hal ini sangat berguna untuk
- Kesadaran akan tujuan yang lebih besar: Seorang pemimpin mulai menyadari bahwa karir semata-
mata tidak cukup untuk memberikan kepuasan dan makna yang lebih dalam. Ia mulai mencari
tujuan yang lebih besar, seperti memberikan dampak positif bagi orang lain atau organisasi.
- Pengembangan diri dan refleksi: Pemimpin mulai melakukan introspeksi diri, mengevaluasi nilai-
nilai dan tujuan hidupnya. Ia berusaha mengembangkan keterampilan dan kepribadian yang lebih
memberikan kontribusi yang lebih bermakna. Ia mulai memprioritaskan pengembangan orang lain,
yang lebih berfokus pada melayani dan memberdayakan orang lain. Ia menjadi lebih berorientasi
pada pengembangan potensi orang lain dan menciptakan dampak positif yang lebih luas.
- Kepuasan yang lebih dalam: Pemimpin menemukan kepuasan yang lebih dalam dalam perannya,
tidak lagi semata-mata terfokus pada pencapaian karir. Ia merasa lebih bermakna dan terinspirasi
untuk terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi yang lebih besar.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Pemimpin harus proaktif dalam mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk menjaga relevansi dan efektivitas dalam
Untuk menghadapi dinamika lingkungan, pemimpin perlu mengadopsi beberapa strategi, antara lain:
Keterbukaan terhadap Perubahan: Pemimpin harus terbuka terhadap perubahan dan berani mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi atau
dan menjalin kemitraan dengan individu atau organisasi yang memiliki keahlian tambahan.
- Inovasi: Mendorong budaya inovasi di dalam organisasi untuk menciptakan solusi baru dan lebih efisien dalam menghadapi tantangan yang muncul.
- Fleksibilitas: Bersedia untuk menyesuaikan rencana dan strategi jika situasi berubah, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi hambatan atau
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, pemimpin dapat lebih siap dan efektif dalam menghadapi dinamika lingkungan yang terus berubah.
DAFTAR PUSTAKA
pages)
https://books.google.co.id/books?
id=t3tgDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+Leadershift+:The+11+essential+c
hange+every+leader+must+embrace&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_
mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjA-tTf1f-
EAxWbzDgGHTEoDeEQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q&f=false