Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG MANAJEMEN KONFLIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu :

Indah Rahayu, s.m., m.m.

Disusun oleh kelompok 7 :

1. Deart Are Koenda [ 2206007 ]

2. Eka Aprianingsih Putri [ 2206009 ]

3. Nila Nurul Hidayah [ 2206020 ]

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS BISNIS, PENDIDIKAN DAN TERAPAN

UNIVERSITAS AN NUUR

TAHUN 2022

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami. Sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul “ Manajemen Konflik”.
Makalah ini berisikan tentang definisi konflik, manajemen konflik, serta strategi-
srategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan sebuah konflik. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan ini. Akhir kata, kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................i


Daftar Isi........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sejarah Terjadinya Managemen Konflik..................................................
2.2 Definisi Managemen Konflik....................................................................
2.3 Unsur-Unsur Konflik.................................................................................
2.4 Kategori Konflik ...................................................................................….
2.5 Siklus Konflik..........................................................................................…
2.6 Fungsi dan Disfungsi Konflik...................................................................
2.7 Proses Konflik.........................................................................................…
2.8 Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik.................................................

BAB III TINJAUAN KASUS


2.9 Kasus .........................................................................................................
3.1 Managemen Konflik..................................................................................
BAB IV PENUTUP
3.2 Kesimpulan ...........................................................................................…
3.3 Saran .....................................................................................................…
Daftar Pustaka......................…………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konflik merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam sebuah kehidupan
manusia. Setiap manusia pasti memiliki konflik baik individu maupun dengan orang
lain. Marquis dan Huston (1998) mendefinisikan konflik sebagaimana salah internal
daeksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau
keyakinan dari dua orang
atau lebih. Sebagai suatu kejadian, konflik terjadi dari suatu ketidaksetujuan antara dua
orang atau organisasi, dimana orang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam
pentingannya. Sebagai proses, konflik dimanisfestasikan sebagai suatu rangkaian
tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok, dimana setiap orang atau
kelompok berusaha menghadapi atau mencegah kepuasan dari seseorang. Sumber
konflik diorganisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang
dan organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi dan kepribadian, serta peran
yang
membingungkan. Sebagai manajer keperawatan, konflik sering terjadi pada setiap
tatanan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, manajer harus mempunyai dua asumsi
dasar tentang konflik, meliputi pertama konflika adalah sesuatu yang tidak dapat
dihindari dalam suatu organisasi dan kedua jika konflik dapat dikelola dengan baik,
maka konflik dapat menghasilkan suatu kualitas produksi, penyelesaian yang kreatif dan
berdampak terhadap peningkatan dan pengembangan. Disini peran manajer sangat
penting dalam mengelola konflik, dengan menciptakan lingkungan menggunakan
konflik yang konstruktif dalam pengembangan, peningkatan, dan produktivitas. Jika
konflik mengarah ke suatu yang menghambat dalam suatu organisasi, maka manajer
harus mengenali sejak awal dan secara aktif melakukan intervensi supaya produktivitas
dan motivasi tidak terkena efek. Untuk itu penulis tertarik untuk menulis tentang
manajemen konflik, tentang. strategi-strategi dalam pemecahan sebuah konflik serta
analisiskan susunana untuk bahan latihan dalam menerapkan strategi-strategi
pemecahan konflik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terjadinya manajemen konflik?


2. Apa definisi dari manajemen konflik?
3. Apa saja unsur-unsur dalam konflik?
4. Apa saja kategori konflik?
5. Bagaimana siklus konflik?
6. Apa fungsi dan disfungsi konflik?
7. Bagaimana proses konflik?
8. Bagaimana langkah-langkah penyelesaian konflik?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk menghasilkan dekripsi tentang sejarah terjadinya manajemen konflik


2. Untuk menghasilkan deskripsi tentang definisi manajemen konflik
3. Untuk menghasilkan deskripsi tentang unsur-unsur dalam konflik.
4. Untuk menghasilkan deskripsi tentang kategori konflik.
5. Untuk menghasilkan deskripsi tentang siklus konflik.
6. Untuk menghasilkan deskripsi tentang fungsi da disfungsi konflik.
7. Untuk menghasilkan deskripsi tentang proses konflik.
8. Untuk menghasilkan deskripsi tentang langkah-langkah penyelesaian konflik.

1.4 manfaat penulisan

Penulisan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa pengetahuan bagi


akademisi mengenai manajemen konflik dalam perusahaan yang melakukan merger.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Terjadinya Manajemen Konflik

Sejarah terjadinya suatu konflik pada suatu organisasi dimulai seratus tahun yang
lalu, dimana konflik adalah suatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi
diorganisasi. Pada awal abad 20, konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan
manajemen pada suatu organisasi yang harus dihindari.
Keharmonisansuatuorganisasisangat
diharapkan,tetapikonflikselaluakanmerusaknya.Ketikakonflikmulaiterjadipadasuatuorga
nisasi,meskipundihindaridanditolak,namunharustetapdiselesaikansecepatnya.Konflikseb
enarnyadapatdihindari,kalaustafdapatdiarahkanterhadapsuatutujuanyangjelasdalammela
ksanakantugasnyadanketidakpuasanstafharusdiekspresikansecaralangsung supaya
masalah tidak menumpuk dan bertambah
banyak.Padapertengahanabad19,ketikaketidakpuasanstafdanumpanbalikdariatasantidaka
da,makakonflikditerimasecarapasifsebagaisuatukejadianyangnormaldalamorganisasi.Ol
ehkarenaitu,seorangmanajerharusbelajarbanyaktentangbagaimanamenyelesaikan konflik
tersebut dari padaberusaha menghindarinya. Meskipun konflik dalam
organisasimerupakansuatuunsurepenghambatstafdalamelaksanakantugasnya,tetapidiaku
i bahwa konflik dan kerjasama dapat terjadi secara bersamaan.
Teoriinteraksipadatahun1970mengemukakanbahwakonflikmerupakansuatuhalyangpenti
ng,dansecaraaktifmengajakorganisasiuntukmenjadikankonfliksebagaisalahsatupertumbu
hanproduksi.Teoriinimenekankanbahwakonflikdapatmengakibatkanpertumbuhanproduk
sisekaliguskehancuranorganisasi,keduanyatergantungbagaimana
manajermengelolahnya.Mengingatkonflikadalahsesuauyangtidakdapatdihindarkandalam
organisasi, maka manajer harus dapat mengelolahnya dengan
baik.Konflikdapatberupasesuatuyangkualitatifataupunkuantitatif.meskipunkonflikberaki
batterhadapstres,tetapidapatmeningkatkanproduksidankreativitas.Manajemen
konflikyangkonstruktifakanmenghasilkanlingkunganyangkondusifuntukdidiskusikanseb
agaisuatufenomena utama,komunikasi
yangterbukamelaluipengutaraanperasaan,dantukarpikiransertatanggungjawabyangmeng
untungkandalammenyelesaikansuatuperbedaan .

2.2 Defenisi Managemen Konflik

manajemen konflik adalah langkah-langkah penyelesaian konflik yang diarahkan


ke hasil tertentu, seperti ketenangan, kreatif, hingga bermufakat.Gampangnya,
manajemen konflik adalah cara untuk mengelola konflik untuk meredam
kemungkinan buruk akibat konflik seperti permusuhan, perpecahan, hingga
persaingan tidak sehat. Manajemen konflik sendiri bisa dilakukan secara mandiri,
kerjasama baik dengan atau tanpa pihak ketiga, hingga mengambil keputusan
antara kedua belah pihak.

2.3 Unsur Unsur Konflik


Unsur-
unsurkonflikmerupakansuatubentuksikapatauperilauyangbisamenyebabkan
terjadinya konflik antar 2 orang atau lebih.

Unsur-unsur konflik diantaranya:

1.Adanya pihak-pihak (dua orang atau lebih).


2.Tujuanyangberbeda,yaknipihakyangsatumenghendakiagarpihakyanglainberbua
t atau bersikap sesuai dengan yang dikehendaki.
3.Pihak yang lain menolak keinginan tersebut atau keinginan itu tidak
dipersatukan.

2.4 Kategori Konflik


Konflikdapatdibedakanmenjadi3jenisyakni,konflikintrapersonal,interpersonaldan
antar kelompok.

1.Intrapersonal.Konflikyangterjadipadaindividusendiri.Keadaaninimerupakanma
salahinternaluntukmengklarifikasinilaidankeinginandarikonflikyangterjadihal ini
sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi peran.Msalnya,
manajermungkinmerasamempunyaikonflikintrapersonaldenganloyalitasterhadap
profesi
keperawatan, loyalitas terhadap pekerjaan, dan loyalitas terhadap pasien
2.Interpersonal. Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana
nilai,tujuandankeyakinanberbeda.Konflikiniseringterjadikarenaseseorangsecarak
onstanberinteraksidenganoranglain,sehinggaditemukanperbedaan-
perbedaan.Manajerseringmengalamikonflikdengantemansesamemanajer,atasanda
nbawahannya.
3.Antarkelompok(intergroup).Konflikterjadiantaraduaataulebihdarikelompokora
ng,depertemenatauorganisasi.Sumberkonflikjenisiniadalahhambatandalammenca
pai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta keterbatasan
prasarana.konflikyangterjadipadasuatuorganisasimerefleksikankonflikintraperso
nal,interpersonal,danantarkelompok.Tetapididalamorganisasi,konflikdipandangse
cara
verticaldanhorizontal.Konflikverticalterjadiantarastafdenganposisidankedudukan
yangsama,misalnya,konflikhorizontalinimeliputiwewenang, keahlian dan praktik.

2.5 Siklus Konflik


Siklus konflik terdiri dari tingkat berhubungan konflik yang meliputi:

1.Relationship Conflict (Konflik Hubungan)


Yaitu tingkat hubungan seberapa kuat bentuknya, dimana dibagi menjadi:
a.Strong emotions (Emosi tinggi)
b.Misperseptions or stereotypes (mispersepsi atau member bentuk tetap)
c.Poor or mis communications (miskin komunikasi atau mis komunikasi)
d.Negative, repetitive behavior (perilaku negative yang diulang-ulang)

2.Data conflict (konflik data)


a.Lack of information (kekurangan informasi)
b.Misinformations (mis informasi)
c.Differentviewsonwhatisrelevant(perbedaanpandanganterhadapapayangrelevan)
d.Different interpretation of data (perbedaan penafsiran tentang data)
e.Different asessement procedures (perbedaan penilaian prosedur)

3.Interest conflict (konflik kepentingan)


a.Substantive (substansi)
b.Procedural (prosedur)
c.Psychological (psikologis)

4.Structural conflict (Konflik structural)


a.How a situation is set up (bagaimana mempola situasi)
b.Role definition (pengertian peranan)
c.Geographic/ physical relationship (hubungan wilayah/ pisik)
d.Unequal power/ authority (kekuasaan/ kekuatan yang tidak sama)
e.Unequal control of resource (pengawasan sumber aya yang tak sama)

5.Value conflict (konflik nilai)


a.Day to day value (nilai tiap hari)
b.Terminal value (nilai penghabisan)
c.Self definition values (nilai definisi diri)

2.6 Fungsi dan Disfungsi Konflik


Konfliksebenarnyabisa
sengajauntuktujuantertentu.Untukituadanyakonfliktidakselamanyamembawadam
paknegative(disfungsi),tetapikonflikjugamempunyaidampakpositif (fungsi). Oleh
karena itu konflik memiliki dua sisi, yaitu:

1.Fungsi konflik:

a.Dapat mempromosikan identitas


Adanyakonflik,akandikenaldenganberbagaikelompoksehinggabilakonflikberakhir
baik,makaakanmemilikitambahankolegayangsalingmemperkuatposisi dan
keberagaman yang ada.
b.Dapatmembentuk,menegaskandanmenyesuaikandenganbeberapanilaiyangtelah
ada.Karenaadanyakonflikamkayangtadinyamenutupdiridenganpihakluar, secara
tidka langsung akan bisa meniru nilai-nilai yang baik.
c.Sering dapat membantu perkembngan atas kesadaran berdasarkan
kesmaan.Perkembangansesuatuakanberjalanbaikbilaadakesadaranataukoreksidir
ibahwapencapaiansaatinimasihadakekurangan,sehinggabisabekerjasamabersama
dengan yang lain untuk menjadi maju berkembang.
d.Sering utuk menyatukan persamaan pikiran
Adanyakesamaanpolapikerakanmenjadikanposisitawarkelompokmenjaditinggi
apalagi terbukti bahw kelompok kita lebih baik dari yang lain.

2.Disfungsi dari konflik, yaitu:

a.Sering mengancam keinginan atau kepentingan pribadi


b.Mengancamsistemsocialyangdibutuhkanuntukmenjaminkeseimbangandalamup
aya penyelesaian.
c.Sering menjadi penghambat perubahan.
d.Dapat menyebabkan hilangnya dukungan, bila ada yang merasa terancam.
e.Memicu aksi atau reaksi ketimbang tanggapan yang dipikirkan secara hati-hati.
f.Menodai kepercayaan bila konflik berlangsung lama.
g.Dapat mengakibatkan perpecahan di antar sesama.

2.7 Proses Konflik


Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan:

1.Konflik Laten
Tahapanknflikyangterjaditerus-
menerus(laten)dalamsuatuorganisasi.Misalnya,kondisitentang
keterbatasanstafdanperubahanyangcepat.Kondisitersebutmemicupadaketidakstab
ilanorganisasidankualitasproduksi,meskipunkonflikyangadakadang tidak Nampak
secara nyata atau tidak pernah terjadi.

2.Felt Conflict (konflik yang dirasakan)


Konflikyangterjadikarenaadanyasesuatuyangdirasakansebagaiancaman,ketakuta
n,tidkapercaya,danmarah.Konflikinidisebutsebagaikonflikaffectiviness”.Halinipen
tingbagiseseoranguntukmenerimakonflikdantidakmerasakankonfliktersebutsebag
aisuatumasalahatauancamanterhadapkeberadaannya.
3.Konflik yang Nampak atau sengaja dimunculkan
Konflikyangsengajadimunculkanuntukdicarisolusinya.Tindakanyang
dilaksanakanmungkinmenghindar,kompetisi,debat,ataumencaripenyelesaiankonfli
k.Setiaporangsecaratidaksadarbelajar
menggunakankompetisi,kekuatan,danagresivitasdalammenyelesaikankonflik.Seme
ntaraitu,penyelesaiankonflikdalamsuatuorganisasimemerlukanupayadanstrategise
hinggadapatmencapaitujuan organisasi.

4.Resolusi konflik
Resolusikonflikadalahsuatupenyelesaianmasalahdengancaramemuaskansemuaora
ng yang terlibat di dalamnya dengan prinsip “win-win solution”.

5.Konflik “aftermath”
Konflikaftermathmerupakankonflikyangterjadiakibatdaritidakterselesaikannyako
nflikpertama.Konflikinimenjadimasalahbesarjikatidaksegeradiatasiataudikurangi
bisa menjadi penyebab dari konflik yang utama.

2.8Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik


langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik meliputi:

1.Pengkajian
a.Analisis situasi
Identifikasijeniskonflikuntukmenentukanwaktuyangdiperlukan,setelahdilakukanp
engumpulanfaktadanmemvalidasisemuaperkiraanmelaluipengkajianlebihmendala
m.Kemudiansiapayangterlibatdanperanmasing-masing. Tentukan jika situasinya
dapat diubah.
b.Analisis dan mematikan isu yang berkembang
Jelaskanmasalahdanprioritasfenomenayangterjadi.Tentukanmasalahutamayang
memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah tersebut.
Hindaripenyelesaian semua masalah dalam satu waktu.
c.Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.

2.Identifikasi
a.Mengelola perasaan
Hindariresponemosional:marah,sebabsetiaporangmempunyairesponyangberbeda
terhdap kata-kta, ekspresi, dan tindakan.

3.Intervensi
a.Masukpadakonflikyangdiyakinidapatdiselesaikandenganbaik.Selanjutnyaidentif
ikasi hasil positif yang akan terjadi.
d.Menyeleksimetodedalammenyelesaikankonflik.Penyeleaiankonflik
memerlukanstrategiyangberbeda-beda.Seleksi metode yangpalingsesuai untuk
menyelesaikan konflik yang terjadi.

BAB III
KASUS
2.9 Kasus
SelamapergantiandinasmalamseorangperawatRN
yangbertugasmengalamisakitdan perawat yang lain tidak bisa menggantikannya.
Yang bertugas hanya perawat RN danperawatK,
yangharusmelayani26pasien.Perawat K mengatakan”bilatidak
mendapatperawatyanglainuntukbagianini,Sayaakanmelaksanakanpekerjaanini.Sa
yaakan
mengerjakansiftinitetapisayatidakmamputanpabantuansegera.Sayatidakpeduliden
ganperawat
RN,tapiharusseorangyangmempunyaiketrampilandalammerawatpasien” .
Alasansetiaporangtidakmaudisinikarenamerekabekerjaterlaluberat,gajiyang kecil
serta manajemen RS yang tidak memberi perhatian .

3.1 Managemen Konflik

1.Penyebab Konflik
Pengkajian :

a.Analisa situasi
Kasusinimasukdalamkonfliklatenkarenaterjaditerusmenerusdimana
terjadiketrebatasanstaffyangmemicuketidakstabilandidalammanajemenorganisasi
RS. Dalam hal ini ada kekurangan tenaga kerja yang ada di ruangan
danperawat.K bekerja sendiri di ruangan dengan jumlah pasien 26 orang, hal ini
tentusaja merupakan suatu beban kerja yang berat.

b.Analisa dan mematikan isu yang berkembang


Haliniterjadikarenabebankerjaterlaluberat,gajiyangkecilserta
manajemenRSyangtidakmemberikanperhatiankepadapekerjajadipekerjamerasati
daknyamanbekerjadiRumahSakitdanbanyakpekerjayangmemilihuntuk
mengundurkan diri

c.Menyusun tujuan
1.Meminta tambahan perawat yang bekerja diruangan untuk membantu tugas.
2.Memperbaiki manajemen dari segala bidang; keuangan, penjadwalan,

d.Identifikasi
1.Mengelola perasaan
Hindari respon emosional karena setiap orang mempunyai respon yang
berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.

e.Intervensi
1.Membukapenerimaananggotabaruuntukbekerjapadaruanganyang
perawat K kerja
2.Metodeyangdigunakanuntukmenyelesaikankonflikyangterjadiyaitumetode
kompromiataunegosiasiyaitusuatustrategipenyelesaiankonflikdimanasemuayangte
rlibatsalingmenyadaridansepakattentangkeinginanbersama. Penyelesaian strategi
ini sering dirtikan sebagai “lose-lose
situation”keduaunsuryangterlibatdanmenyerahdanmenyepakatihalyangtelahdiuat
.didalammanajemenkeperawatanstrategiiniseringdigunakanolehmiddle- dan top
manajer keperawatan.
Negosiasipadaumumnyasamadengankolaborasidanpadaorganisasi,
negosiasijugadiartikansebagai suatu pendekatanyangkompetitif.
Negosiasiseringdirancangsebagaisuatupendekatan
kompromijikadigunakansebagaistrategimenyelesaikankonflik.Selama
negosiasiberlangsung,masing-masingyangterlibatmenyerahdanlebih
menekankan pada mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya.

2.Tujuan, Strategi, dan Keterampilan Khusus

a.Tujuan
1.Masalah kekurangan tenaga kerja dapat terselesaikan
2.Terjadinya perbaikan manajemen di segala bidang.

b.Strategi
1.Mengumpulkansegalainformasitentangmasalahyangterjadi
sebanyakmungkin,mulaidarijadwalkerja,keuangan,jumlah
pegawai dan manajerial di Rumah Sakit
2.Perawatruangan(K)memintakepadaketuaTim agardapat
menambahperawatuntukmembantupemberianasuhankeperawatan
kepeada pasien di ruangan.
3.Memilihalternativelainnyasepertikolaborasiperawatantarruangan
jadijikaadaruanganyangjumlahperawatnyamencukupibisa
dialihkan ke rungan yang kekurangan tenaga
4.Selamabernegosiasidengankatim/karu,perawatharusbersikap
asertifdanantusiasuntukmemperbaikisystemmanajemenRumah
Sakit.

c.Keterampilan Khusus
1.Pastikan bahwa keinginan orang lain sudah di ketahui bersama
2.Perlakukanoranglainsebagaitemandalammenyelesaikanmasalah
bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada tapi bukan orangnya.
3.Masalah dapat di terima jika disampaikan dengan baik
4.Perhatikan baik-baik perkataan dan gerak tubuh lawan bicara
5.Antisiasi penolakan yang akan terjadi
6.Aserfif bukan agresif
7.Tunjukkanketaatandanketerukaanjikaoranglainsepakatterhadap
pendapat.
8. Konsisten terhadap sesuatu yang dianggap benar.

BAB IV

PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Konflikadalahsuatukondisidimanaseseorangmengalamiketidakcocokandenganapa
yang seseorang inginkan atau butuhkan sehingga membutuhkan suatu
pemecahanmasalahtersebutmelaluiperjuanganbaikyangbersifatperorangan,kelom
pokmaupunNegara.Sedangkanmanajemenkonflikmerupakansuatucaraataustrateg
idalammenanganiataumemecahkansebuahmasalahdengancara-cara yang dapat
dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok.
Konflik terbagi dalam tiga katergori yaitu konflik intrapersonal, konflik
interpersonaldan konflik antar
kelompok.Strategidalammenyelesaikankonflikyaitupenyeleaiankonfliksecaradama
idanpenyelesaiankonfliksecaraluasmeliputimediasi,konsiliasi,abitrase,danMutualG
ains Approach to Negotiations.

3.3 Saran
Dalamsebuahorganisasiharusmempunyaiseorangmanajeryangkompetendalammen
yelesaikankonflikyangterjadisehinggakonfliktidakmenimbulkandisfungsiyang
berlebihan atau berlangsung lama.
Seorangmanagerharusmempunyaikeahliandalammenentukanstrategi-strategiyang
harus dilakukan dalam menyelesaikan sebuah konflik.Semua anggota organisasi
harus memilikirasa solidaritas antara anggota
satudengananggotayangtinggisehinggajikaterjadisebuahkonflik,konfliktersebutda
patdipecahkansecaradamaidanjugadapatdiselesaikandalamwaktuyangtidaklamase
hinggatidakmenimbulkankerugianbaikbagiindividuamaupunbagikelompok
(organisasi).Strategi-
strategiyangnantinyaakandigunakanolehseorangmanajerharusnyatidakmemihak
dan juga mementingkan kepentinga bersama bukan keperntingan pribadi.

Daftar Pustaka

Nursalam, 2008. Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional.
Jakarta: Salemba Medika
Kurniadi,Anwar.2013.ManajemenKeperawatandanProspektifnya:Teori,Konsep,d
anAplikasi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Studi kasus dalamhttp://zaa23.wordpress.com/2009/05/13/studi-kasus-
manajemen/diaksesPada Hari Rabu, Tanggal 29 Mei 2013, Pukul: 12.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai