Anda di halaman 1dari 4

1|Page

TESTIMONI

Buku yang bagus dan sangat baik untuk dibaca dan dikaji, di tengah nuansa pesona kehidupan
dunia yang melenakan, dimana mayoritas orang sudah melupakan mesin kendali inti yang
diciptakan tuhan sejak zaman azali. Buku ini ibarat tetesan air yang bisa menumbuhkan air
kembali hati yang selama ini mati. Ibarat ramuan obat yang bisa menyembuhkan hati yang
sudah terinveksi virus teknologi yang melalaikan. Ibarat nutrisi yang menjaga hati agar
senantiasa sehat dan terjaga.

(Muhammad Mabrur, Raja Goda)

Alhamdulillah... Pas sekali rasanya membaca buku ini dengan apa yang selama ini dirindukan.

Buku ini membuat saya tercerahkan untuk selalu introspeksi diri dan lebih banyak bersyukur,
memotivasi untuk terus belajar dengan cara yang baik, lebih produktif menebar kabaikan,
memberi jalan untuk meraih ketenangan, lebih dekat kepada kebahagiaan dunia dan akhirat
bersama Allah sang kekasih hati, mencapai qolbun salim dengan hati yang bergizi.

Saat membaca buku ini, ada kalanya ingin menangis sedih, ada kalanya karena tersentuh
bahagia. Buku ini dapat menjadi peta guna mengingatkan diri untuk selalu kembali kepada
Allah melalui tips dan trik serta solusi yang dipaparkan. Semoga Allah memudahkan dalam
mengamalkannya.

Semoga buku ini menjadi ladang amal jariyah untuk Penulis dan tetap istiqomah menebar
benih kebaikan sehingga segala kebaikan juga kembali untuk penulis dan pembaca.

[Boby Ahmad Faisal Hasri, S.Kom. Direktur Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu]

Rini Lutfiyani adalah sosok perempuan muda yang sederhana namun kreatif dan memiliki
2|Page

obsesi yang besar, ia pernah menjadi mahasiswa saya di STKIP NU Indramayu jenjang S1, ia
seorang penulis yang berbakat dan produktif. Ia mampu mempertahankan pemikiran idealisnya,
tetapi tetap selaras dengan keadaan zaman. Kemampuan dan semangat menulisnya sungguh
luar biasa, saya sering baca status-status di medsosnya bagus-bagus, bisa menjadi inspirasi
bagi yang lain, khususnya bagi para perempuan seusianya.

[Tobroni, Ketua STKIP NU Indramayu]

"Barangsiapa mengenal dirinya, maka akan mengenal Rabb-nya". Sebuah kalimat populer di
kalangan para penyuci diri. Bahkan ada yang menyebut sebuah utopia positif, berkaitan usaha
manusia untuk taqorrub kepada Yang Maha Pencipta.

Penulis telah menyederhanakan konsep diatas, dengan memberikan tuntunan praktis untuk
menggapai hal tersebut. Sebuah langkah dalam proses, perlu mendapat apresiasi, seperti tema
yang penulis sampaikan, Ikhlas dan Kemulyaan.

Buku yang sangat menarik, membantu usaha dalam mengisi 'ember yang selalu bocor'.
Jazakummullohu khoiron katsiron.

[Eri Setiawan. Pendidik di Ma'had Al Zaytun Indramayu]

Masya Allah Tabarokallah, setelah membaca buku yang berjudul "Kemuliaan Jiwa", diri ini
langsung menangis, menyadari banyaknya kehilafan, karena sering kali mengeluh dan telah
su'udzon dengan semua nikmat yang sudah Allah berikan. Bahkan, diri ini tak pernah bersyukur
3|Page

dan enggan untuk intropeksi diri. Karena hati sering kali lalai. Bahkan lupa akan dosa yang
sudah di buat.

Alhamdulillah, setelah membaca buku ini, menjadi penerang hati dan jiwa, hingga aku dapat
memahami arti hidup, mengetahui makna syukur dan hakekat nikmat yang sudah Allah
berikan.

Karena di dalam buku ini menjelaskan tentang semua persoalan hidup, dan menjelaskan
tentang persoalan hati yang membuat manusia lupa dengan Tuhannya. Oleh karena itu, buku
ini sangat wajib untuk kita baca sebagai obat dari bahaya penyakit hati.

Adapun buku ini telah menjadi penawar dahaga sebagai pengetahuan yang luar biasa tentang
kemuliaan jiwa yang ada dalam diri manusia, hingga Qolbun Salim bisa kita gapai dengan
Ridlo Allah SWT.

Semoga dengan terbitnya buku ini, menjadi wasilah dalam berdakwah, dan menjadikan
inspirasi banyak orang untuk selalu berbuat kebaikan dan menjadi ladang pahala bagi penulis
dan bermanfaat untuk semuanya.

[Fasikhatun Hasanah, Mahasiswa Pascasarjana MPBI UGJ Cirebon]

Ada banyak hal yg bisa kita lakukan untuk menuju Ridha Allah. Memperbaiki diri & selalu
4|Page

Introspeksi diri sendiri. Menghargai orang lain, juga harus selalu bersikap bijaksana dalam
menata hati. Melalui buku ini, penulis menuntun kita untuk terus berbuat baik, menjaga hati
kita dari penyakit2 hati yang kerap kali kita lakukan. Semoga buku ini bermanfaat, dapat
menyinari hati pembaca, & menjadi ladang pahala untuk penulis. Aamiinnn Allahumma
Aamiinn..

[Nurul Atik Ahmad, Asatidzah Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu]

Anda mungkin juga menyukai