Anda di halaman 1dari 3

Identitas Buku

 Judul Buku     : Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah


 Penulis        : Alfialghazi
 Halaman   : 269 halaman
 Penerbit    : Sahima
 Tahun Terbit    : 2020
 Harga Buku : Rp, 69.000,-
 Peresensi : Sudarmadi, S.H.

Biografi Penulis

Alfialghazi adalah seorang ayah dan seorang suami. Lahir di sebuah kota kecil
bernama Pagar Alam. Pada 13 Ramadhan 1416 H, bertepatan dengan 3 Februari 1996.
Pada tanggal 20 September 2016 ia telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah
Tinggi Transportasi Darat lulusan Diploma III LLASDP, menjadi seorang perwira muda
transportasi. Ia kemudian mengabdi pada Badan Usaha Milik Negara , yaitu PT Kereta
Api Indonesia, namun kariernya akhiri setelah 2.5 tahun mengabdi dengan pensiun
dini secara terhormat. Kini ia tercatat sebagai pembelajar di Ma’had Abu Ubaidah,. Kota
Medan menekuni bidang Bahasa Arab dan studi Islam. Selain itu aktif dalam berbagai
kegiatan keagamaan, siosial, dan dunia tulis menulis.

Resensi Buku

Buku motivasi Islami berjudul Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah terbit pada September
2020. Sesuai judulnya, buku ini berisi motivasi yang erat dengan nilai Islami soal
kepasrahan pada Tuhan. Penulis buku, yakni Alfialghazi berupaya mengajak pembaca
untuk berdamai dengan keadaan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.
Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah secara tidak langsung mengajak pembacanya untuk
memiliki hati yang bahagia dengan cara terus merasa cukup, bersyukur, dan bertahan
dalam musibah dengan bersikap sabar. Cita-cita atau keinginan besar yang ingin kita
capai harus dibersamai dengan tekad dan keberanian kita untuk memperjuangkannya.
Namun, berbagai langkah menuju keinginan besar kita akan dihadapkan dengan ujian.
Dalam titik seperti itulah manusia harus bertawakal terhadap pertolongan Allah.
Bahasan dalam buku ini berkaitan tentang perjalanan manusia yang tentunya tidak
akan selalu lancar. Manusia akan bertemu dengan berbagai ujian yang berbenturan
dengan keinginan. Dikutip dari laman Goodreads, tidak semua hal akan berjalan sesuai
keinginan kita. Sekali, dua kali atau berkali-kali impian yang sangat kita inginkan akan
dipukul mundur, harapan kita terpatahkan, dan langkah kita dihentikan secara paksa.
Kadang kala kita berada dalam situasi ingin terus melangkah, tetapi takut terjatuh, ingin
putar balik, sudah tak mungkin tertempuh. Juga dalam keadaan ingin menyerah, tetap
saja tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Setiap pilihan nyaris tak mampu kita
tanggung konsekuensinya. Benar memang bahwa tidak semua doa harus terjawab
sekarang juga. Allah menyimpan beberapa untuk membantu pada saat yang paling
tepat. Allah maha tahu, sedangkan kita tidak. Buku ini berkali-kali mengajak
pembacanya untuk berpikiran positif pada ketentuan yang telah Allah gariskan atas
setiap hamba-Nya. Membaca buku ini akan menuntun kita untuk terus melangkah maju,
melewati segala keterbatasan, menikmati segala kekecewaan, melalui dunia yang
penuh kefanaan dengan tujuan satu tempat yang bernama keabadian. Merasa
kesepian, merasa gagal, merasa sendiri adalah suatu fase yang dirasakan manusia.
Emosi ini muncul secara alami karena berbagai hal yang terjadi di dalam hidup. Bisa
dibilang tidak ada proses yang sempurna, ada lika-liku yang harus dihadapi. Ada gagal
yang tak dapat dihindari. Semua proses dirasa melelahkan fisik dan juga mental.
Kemudian tidak sedikit orang merasa putus asa di tengah jalan. Kecewa, apakah kamu
pernah mengalaminya? kecewa dengan semua hal yang sedang maupun sudah terjadi,
lalu menyalahkn diri sendiri atas hal hal yang terjadi diluar kendali. Memang fase ini
berat untuk dihadapi. Suport sistem sangat dibutuhkan dari orang terdekat seperti
sahabat, dan keluarga. Namun pada akhirnya diri sendiri lah yang akan memilih untuk
bangkit atau menyerah pada keadaan. Untuk bangkit tidak ada salahnya membaca
buku agar dapat melihat dunia lebih luas lagi. Buku "Maaf Tuhan Aku Hampir
Menyerah" benar benar dapat memeluk rasa sedih yang mendalam.
Sebenarnya isi buku ini bukanlah diambil dari kisah nyata penulis melainkan energi
yang dibawa dan dirasakan penulis agar dapat menolong pada saat titik terendah.
Ketika membaca judulnya terdapat kata "hampir" yang artinya belum menyerah.
Kemudian pada bab pembukanya terdapat quote "Teruntuk para pengendara waktu,
bertahanlah, sampai surga yang menjadi pelabuhan terakhir kita." Quote ini dirasa
mewakili keseluruhan buku yang menjadi jawaban dari, mengapa kata "hampir
menyerah" menjadi bagian dalam judul buku? karena masih ada banyak cara bertahan
untuk meraih tujuan, yaitu surga. Berbeda dari buku self improvement lain yang sering
mengangkat tokoh barat, buku ini memuat kisah-kisah Rasulullah Saw dan sahabatnya
serta tokoh tokoh Islam yang direlasikan dengan permasalahan hidup pada masa
sekarang ini.

Kelebihan

Pembahasan dalam setiap bab dalam buku ini bukanlah cerita bersambung seperti
novel melainkan permasalahan diangkat dalam setiap bab itu berbeda tetapi masih
dengan tema yang sama. Hal ini membuat pembaca tidak bosan dengan cerita yang
disuguhkan. Selain itu banyak hadis maupun arti ayat dalam Al-Qur'an yang
mengandung makna baik yang indah. Buku ini memuat motivasi untuk bertahan dan
terus berjuang mengejar tujuan serta banyak nilai yang dapat diambil. Bisa dibilang
kata-kata nya begitu menampar dan langsung masuk dalam hati, perasaan, dan pikiran.
Kemudian judul dari buku lebih universal sehingga buku ini bisa dibaca oleh siapapun
bahkan lintas agama untuk diambil nilai positifnya. Selain itu buku ini menambah
wawasan agama karena mengandung kisah tokoh hebat didalamnya.

Kekurangan

Dengan segala keunggulannya, cukup sulit bagi penulis untuk memberikan kritik bagi
karya Alfialghazi. Namun, satu hal yang barangkali menarik adalah pada bagian judul
dan atau bab sebaiknya dilengkapi dengan identitas agama Islam, hal ini selaras
dengan substansi yang terkandung dalam buku. Tepatnya, Maaf Tuhan, Aku Hampir
Menyerah ini berbasis agama Islam, sedangkan judul dan bab mengesankan buku ini
sebagai motivasi teologi umum.
Meski demikian, bukan berarti kekurangan tersebut dapat menutupi segala kelebihan,
buku karta Alfialghazi ini tetap sangat layak untuk dibaca, dan diserap keluasan
pengetahuan serta motivasi-motivasi hidup yang terkandung di dalamnya. 

Bekasi, 25 Mei 2022


Perensi

Sudarmadi,S.H.

Anda mungkin juga menyukai