Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESENSI FIKSI DAN NON FIKSI

Nama : Muhammad Amirul Ikhsan Akbar Kusumo Aji

Kelas : Xi Mipa 4

Nomor : 20

A. Teks Resensi Nonfiksi

Judul : Berani Tidak Disukai

Penulis : Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Penerjemah : Agnes Cynthia

Penerbit :Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 9 September 2019

Jumlah Halaman : 352 halaman

Buku ini akan mengungkapkan sebuah kekuatan terpendam dalam proses


meraih kebahagiaan hakiki, dimana sebuah kebahagiaan merupakan sesuatu
yang kalian pilih.

Terdapat teori di dalam buku ini, seperti contohnya teori Alfred Alder
yang merupakan satu dari tiga psikolog termuka pada abad ke 19 yang akan
membicarakan dalam menentukan sebuah kebahagiaan akan dijawab dengan
sederhana di dalam buku karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini.
Manusia Tidak Dikendalikan oleh Masa lalu

Dimana di dalam buku ini akan dipaparkan teori psikologi dari Adler
yang menjelaskan bahwa trauma secara definitif tidak diterima dan jelas hal ini
bertentangan dengan pandangan psikologi Freud yang menganggap bahwa
“luka batin” seseorang merupakan trauma yang menyebabkan
ketidakbahagiaannya di masa saat ini. Teori Adler ini menolak alasan dari
trauma tersebut dan mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman yang
secara khusus menyebabkan sebuah keberhasilan maupun kegagalan dari
seorang individu. Dan tidak berarti bahwa terjadi suatu “pengalaman” trauma
seperti layaknya sebuah insiden atau perlakuan yang kejam di saat kanan-kanak
tidak memberikan pengaruh dari terbentuknya kepribadian seseorang justru
dipercaya akan mempengaruhi kekuatan seseorang. Tetapi yang ingin
ditegaskan disini adalah tidak ada yang benar-benar ditentukan dari pengaruh
tersebut. Kita tidak ditentukan oleh pengalaman hidup kita, hidup kita tidak
ditentukan oleh pengalaman hidup kita. Yang menjadikan sebuah persoalan
tidak selalu “apa yang terjadi” namun “bagaimana menyikapinya”. Masa lalu
tidak bisa kita ubah apalagi kembali kemasa itu. Jika kita terus menerus
memikirkan atau bahkan tinggal di lubang masa lalu kita, kita akan terikat oleh
masa lalu dan jauh dari kebahagiaan yang ada di depan. Kehidupan ini tidaklah
hal mudah untuk dijalani dan jika kita memilih untuk tetap hidup di masa lalu
kita akan sulit untuk mengambil langkah ke depan untuk menuju kehidupan
yang maju dan efektif di dalam hidup ini.

Kebahagiaan dimulai dari Cara Kita Mencintai Diri Kita Sendiri

Kita akan jauh dari “kebahagiaan” jika kita terlalu fokus dalam
mengagumi orang lain dan kehidupannya dan ingin memiliki kehidupan seperti
orang tersebut, kita tidak akan merasakan kebahagiaan pada diri kita sendiri dan
akan selalu fokus dengan kehidupan orang lain tersebut dan tetap ingin menjadi
dirinya. Jika kita belum mencintai diri kita sendiri dengan apa adanya kita tidak
akan merasakan “kebahagiaan” kita perlu mencintai diri kita sendiri. Jika dirasa
dari kita ada hal yang kurang disukai mungkin kita bisa merubah itu dengan hal
yang membuat kita senang, namun merubah disini berbeda dengan merubah diri
kita agar sama dengan orang lain. Jika kita terus berharap bisa terlahir dengan
pribadi yang bukan diri kita, kita sama saja berharap untuk menjadi orang lain
dan membuang diri kita sendiri. Namun jika ditelaah memang di kehidupan ini
akan sulit untuk menemukan seseorang yang bangga dengan menunjukan
kebahagiaannya pada dirinya sendiri namun setidaknya mereka tidak merasa
ingin menjadi orang lain dan menerima dirinya sendiri dengan apa adanya, dan
hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk menuju “kebahagiaan”. Di kehidupan
ini memang tidak semua orang dilahirkan dengan kondisi yang baik dan
makmur, ada pula mereka yang terlahir tidak beruntung dengan segala
kekurangan yang dimiliki. Kesenjangan ini adalah realitas di dunia ini. Namun
buku ini tidak memperkarakan mengenai keadaan kehidupan seseorang yang
dilahirkan dengan keadaan yang tidak membahagiakan atau berakhir pada
situasi yang tidak membahagiakan. Dimana hal itu disebabkan oleh kita yang
menilai bahwa “menjadi tidak bahagia” baik untuk kita.Sebuah teori psikologi
Adler yang merupakan psikologi keberanian, dimana ketidakbahagiaan tidak
bisa disalahkan dari masa lalu ataupun lingkungan sekitar atau karena
kemampuan yang tidak kita miliki. Kita hanya “kurang” dalam membangun
keberanian untuk menuju kebahagiaan an ketika kita mencoba untuk mengubah
arah kehidupan, keberaniaan kita akan diuji disana. Karena sebelumnya kita
berpikir bahwa kehidupan yang kita miliki saat ini adalah sebuah praktis
sehingga lebih muda untuk membiarkan kehidupan kita dengan apa adanya. Jika
kita masih saja berasumsi kalo kita bisa menjadi orang lain kita bisa menjadi
bahagia atau dengan berkata “anda saja ini terjadi” sekali lagi itu tidak akan
membuat kita bahagia. Kata-kata tersebut akan menjadi stimulus bagi kita untuk
tidak merubah, karena itu kita harus mengambil sebuah keputusan untuk
menghentikan ini.

Kelebihan Buku:

Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga dalam menyampaikan cerita ini dan
tidak lupa dengan kata-kata mutiara yang ditulis dalam buku ini sangatlah
menarik dan tidak membosankan

Kekurangan Buku:

Alur cerita buku ini cepat sehingga kita pembacanya harus membaca
setidaknya dua kali ketika membacanya agar dapat mengerti dan diingat oleh
pembaca.
B. Teks Resensi Fiksi

Judul Buku : Senja, Hujan, & Cerita Yang Telah Usai

Penulis : Boy Candra

Penerbit : Mediakita

Tahun Terbit : 2016

Jumlah Halaman : 239 halaman

Buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai mempunyai judul yang
menarik. Mengangkat curahan hati dan cerita sedih yang sering disandingkan
dengan suasana saat senja dan hujan. Buku ini dibuat untuk semua orang yang
pernah melukai dan dilukai sehingga ia terjebak dalam rasa bersalah dan
kesulitan untuk melupakan cerita yang telah usai itu. Boy Candra mengajak
pembaca untuk meninggalkan masa lalu yang pernah terjadi dan mulai
menjalani masa kini untuk masa depan yang lebih baik.

Halaman pertama dalam buku ini dibuka dengan bab yang berjudul
“Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan”. Didalamnya berisi curhatan yang
dibawakan dengan gaya bahasa yang menarik. Membahas tentang hujan dan
hal-hal yang disimpannya.

Pada buku ini berisi 7 bab yang dibahas. Dan setiap babnya menyajikan cerita-
cerita dan kutipan dari Boy Candra yang begitu menyentuh hati. Ketujuh bab
didalamnya, antara lain:
1. Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan

2. Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada

3. Terima Kasih Pernah Ada, Meski Sekedar Rahasia

4. Kepada Seseorang yang Betah Dalam Ingatan, Meski Kamu Tak Lagi
Kubutuhkan

5. Semakin Aku Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukkan Pisau

6. Kepada Diriku: Dengarkan Ini dengan Baik-Baik!

7. Sebab, Kini Kamu Telah Denganku. Kenangan Lalu Biarlah Sebagai Masa
Lalu

Pada bab terakhir yang berjudul “Sebab, Kini Kamu Telah Denganku.
Kenangan Lalu Biarlah Sebagai Masa Lalu” sebagai bab penutup dalam buku
ini. Ada kata-kata menarik dalam bab terakhir ini, yaitu:

-“Diam-diam aku memeluk semua kesedihan atas apa-apa yang tak pernah
kamu sudahkan.” (hal. 202)

-“Di matamu aku sudah menemukan apa saja yang aku rasa perlu.” (hal. 210)

-Betahkanlah hidup berhadapan denganku. Dampingilah segala impian-impian


yang kutuju.” (hal. 216)

-“Jika cinta itu membuat gila, aku sudah tergila-gila. Berkali-kali lebih hebat
dari pada sekedar jatuh cinta biasa.” (hal. 222)

Dan masih banyak cerita dan kutipan kalimat yang menyentuh hati di dalam
buku ini. Boy Candra sebagai penulis buku ini dapat menyampaikan pesan
dengan indah dan menarik. Pembaca dapat dengan mudah memahami nasihat
yang mungkin tersirat di dalam buku ini.

Kelebihan Buku:

-Buku yang nyaman dilihat dan dibaca, karena layoutnya sederhana dan
nyaman.

-Judul buku yang memiliki makna yang mendalam. Kata maaf senja, hujan, dan
cerita yang telah usai memiliki makna yang mendalam dan menarik.
Kekurangan Buku:

-Masih sedikitnya gambar ilustrasi dalam buku ini.

-Warna sampul yang terlalu sederhana mungkin membuat sebagian orang


merasa bosan melihat buku ini.

Anda mungkin juga menyukai