Anda di halaman 1dari 4

HASIL TUGAS RESENSI BUKU

ANGGOTA MAGANG BOPM WACANA

NAMA : DEBY ENINA ENINTA KABAN

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

PRODI : ILMU POLITIK

JUDUL : SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

JUDUL ASLI : THE SUBTLE ART OF NOT GIVING FU*K

PENULIS : MARK MANSON

PENERJEMAH : F.WICAKSONO

PENERBIT : PT.GRAMEDIA INDONESIA

CETAKAN KE : XX

HALAMAN : 246 HALAMAN


SINOPSIS :

Dalam buku pengembangan diri yang mewakili generasi ini,seorang blogger superstar menunjukkan
pada kita bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat,lebih Bahagia adalah dengan mengerjakan
segala tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri untuk menjadi positif di setiap saat.

Selama beberapa tahun belakangan,Mark manson-melalui blognya yang sangat popular telah
membantu mengoreksi harapan harapan delusional kita.baik menegnai diri kita sendiri maupun dunia.Ia
kini menuangkan buah pikiranya yang keren itu didalam buku yang hebat ini.

Manson melontarkan argument bahwa manusia tak sempurna dan terbatas.begini tulisanya,”tidak
semua orang bisa menjadi luar biasa,ada para pemenang dan pecundang di masyarakat dan beberapa
diantaranya tidak adil dan bukan akibat kesalahan anda.” Manson mengajak kita untuk mengerti
Batasan Batasan diri dan menerimanya.baginya,inilah sumber kekuatan yang paling nyata.tepat disaat
kita mampu mengakrabi ketakutan,kegagalan,dan ketidakpastian.tepat disaat kita berhenti melarikan
diri dan mengelak,dan mulai menghadapi kenyataan kenyataan yang menyakitkan.saat itulah kita mulai
menemukan keberanian dan kepercayaan diri yang selama ini kita cari dengan sekuat tenaga.

“Dalam hidup ini,kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas,makanya,Anda harus
bijaksana dalam menentukan kepedulian Anda.” Manson menciptakan momen perbincangan yang
serius dan mendalam dibungkus dengan cerita cerita yang menghibur dan “kekinian.” Serta humor yang
cerdas.

Buku ini merupakan tamparan diwajah yang menyegarkan untuk kita semua.supaya kita bisa mulai
menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan apa adanya.

ISI :

Ketika melihat judul asli buku ini pertama kali saya langsung merasa terkejut dengan pemilihan
bhasanya yang sedikit kasar (vulgar),”f*ck” tapi Judul buku ini menarik dan anti mainstream. Mungkin
itu salah satu daya tarik yang membuat orang-orang termasuk saya berminat membacanya. Amat jarang
bukan, terdapat buku yang membahas tentang sikap bodo amat. Beberapa buku self improvement
justru menyarankan kita untuk selalu peduli, peduli terhadap sesama manusia, peduli terhadap
lingkungan, peduli dengan berita yang sedang viral dan hangat dibicarakan agar tidak tertinggal, dan
sebagainya. Akan tetapi, buku ini justru mengajak kita untuk bersikap bodo amat.
Dari judulnya mungkin kalian akan berpikir kalau Mark mengajarkan kita supaya egois. Tapi ternyata
tidak sepenuhnya benar lhoo. Mark hanya mengajak kita egois dalam beberapa hal. Memilah mana yang
perlu diperhatikan dan mana yang tidak. Ambilah contoh, kita yang khawatir dengan komentar orang
mengenai pakaian yang kita kenakan. Dengan bukunya, Mark mengajak kita untuk menjadi nyaman
dengan diri kita sendiri. Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat merupakan sebuah buku tentang
menemukan apa yang benar-benar penting bagi kita dan melepaskan segala hal lainnya. Saat ini
masyarakat menjadikan media sosial sebagai ajang pamer. Kemudian dari hal tersebut lahirlah generasi
manusia yang percaya bahwa memiliki pengalaman negatif (rasa cemas, takut, bersalah) adalah sesuatu
yang sangat tidak baik. Ketika melihat feed Facebook, kita akan menjumpai bahwa setiap orang di sana
menjalani saat yang menyenangkan sehingga seakan-akan kita akan merasa dibombardir dengan 350
gambar orang-orang yang benar-benar gembira, seperti menikah, berlibur, dan sebagainya. Sementara
itu, kita terjebak di rumah. Kita mau tidak mau berpikir bahwa hidup kita sepuluh kali lebih menyebalkan
dari yang semua kita kira. Pada akhirnya, kita merasa bersalah atas rasa salah itu sendiri.

“Inilah mengapa, bersikap masa bodoh, adalah kuncinya. Inilah alasan mengapa itu menyelamatkan
dunia. Dan kuncinya adalah jika kita bisa menerima bahwa dunia ini benar-benar keparat dan itu tidak
apa-apa, karena memang seperti itu, dan akan seperti itu adanya. Dengan tidak ambil pusing ketika
Anda merasa buruk, berarti Anda memutus Lingkarang Setan; Anda berkata pada diri sendiri, Saya
merasa sangat buruk, tapi terus kenapa! Apa pedulimu? ” –(lihat halaman 9)

Definisi bodo amat bagi Manson adalah,

“Masa bodo atau bodo amat artinya memandang tanpa gentar tantangan yang paling sulit dalam
kehidupan dan mau mengambil suatu tindakan.” -halaman 14

Kematian menjadi alasan mendasar mengapa kita harus bodo amat. Kita dan setiap orang yang kita
kenal akan meninggal suatu saat nanti. Dan dalam waktu yang singkat itu perhatian yang kita miliki
terbatas dan sangat sedikit. Oleh karena jika kita memedulikan setiap hal dan setiap orang tanpa
pertimbangan atau pilihan yang matang maka hidup kita tentu akan kacau.maka dari itu,kita harus bijak
untuk memilih apa yang harus kita pedulikan dan yang tidak.

Lebih dari sekedar buku panduan praktis untuk memilih mana yang harus diprioritaskan dalam hidup. Di
buku ini, saya juga menemukan realitas yang sangat jujur, tidak mengenai kebahagiaan, melainkan rasa
sakit, ketakutan, harapan, dan kepastian yang kita terima untuk sukses dan bahagia. Manson menarik
kita keluar dari khayalan dan penyangkalan. Dia memaksa kita untuk tidak hanya melihat dan
bersembunyi dari kepahitan, tetapi juga menerimanya. Seperti pembahasan mengenai berfikir positif.
Dalam bukunya, Mark memasukkan sikap tetap berpositif ke dalam nilai-nilai sampah.

“Meskipun ada sebuah ungkapan apa pun yang terjadi, tetaplah optimis, sejatinya, kadang hidup
menyebalkan dan hal paling sehat untuk dilakukan adalah mengakuinya”.-hlm 98
KELEBIHAN : Kelebihan pada buku ini adalah pada isinya, isinya yang sangat padat, berbeda pada
buku pengembangan umumnya, jika anda membaca buku ini anda akan tertawa atau pun mungkin
menangis, percaya atau pun tidak percaya,dan sebagainya. Mark Manson mempercayai hukum
berkebalikan milik Filsuf Alan Wates yaitu "Menginginkan pengalaman positif adalah pengalaman
negatif, menerima pengalaman negatif adalah pengalaman positif". Selain isinya yang padat kelebihan
lain dalam buku ini yaitu sampul buku yang bagus atau menarik, judul yang menarik, merupakan buku
terlaris virsi New York Times dan Globe and Mail, dapat mengubah sudut pandang, pribadi kita,
membedakan kita, serta pada ujungnya menyatukan lagi kita semua. Dalam buku ini mengajarkan kita
bahwa jika ingin bahagia maka terimalah hal-hal yang tidak kita sukai, dengan kata lain terimalah hal-hal
yang negatif dan yang menyakitkan. Adanya realistis jujur, bukan kebahagiaan melainkan rasa sakit,
ketakutan, harapan dan kepastian yang kita terima untuk kebahagiaan dan kesuksesan.

Setiap bagian dilengkapi dengan kasus nyata tokoh- tokoh inspiratif yang banyak dikenal atau
perumpamaan yang memaksa kita untuk sepemikiran dengan penulis. Hal itu membuat maksud yang
ingin penulis sampaikan lebih mudah dipahami. Sangat inspiratif untuk membuka paradigma pemikiran
mainstream yang terlalu bersifat mimpi.

KELEMAHAN : kelemahan dari buku ini yaitu sub-bab bahasan yang tidak detail, adanya kesalahan
dalam penulisan, adanya kesalahan dalam penerjemahan serta kurang bagus untuk dibaca oleh anak-
anak karena adanya penggunaan kata-kata kasar, serta bahasanya yang tidak mudah dimengerti, hanya
orang-orang dengan IQ tinggi yang mungkin dapat memahaminya. Dalam buku ini tidak ada gambar
ilustrasi yang berkaitan dengan materi, padat tulisan, sehingga membuat jenuh pembaca.

PENUTUP :

Membaca serta memahami buku ini dapat membantu dalam melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda. Pada akhirnya buku ini tidak mengajari kita cara mendapatkan sesuatu,
namun lebih kepada bagaimana cara berlapang dada dan membiarkan sesuatu itu pergi. Ini
akan membuat investaris kehidupan dan menyortir hal-hal yang paling penting saja seperti kata
Mark Manson hal-24

Anda mungkin juga menyukai