Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU

“MENGENALI MONSTER PRIBADI : SENI PEMULIHAN


DIRI DAN POHON KELUARGA”

OLEH :

JUNITA ROMATUA

18.03.012

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BAPTIS MEDAN

MAGISTER THEOLOGIA KONSELING

2018
Identitasbuku

Judul : Mengenal Monster Pribadi : seni pemulihan diri dan pohon keluarga

Pengarang : Julianto Simanjuntak

Tahun : 2014

Penerbit : YayasanPelikan Indonesia

Kota Terbit : Tangerang

Tebal Buku : 205 halaman

Harga Buku : Rp.75.000

Setiap orang memiliki monster dalam dirinya. Monster itu adalah area sensitive dan
kecenderungan negatif yang muncul pada situasi tertentu dan berulang (Julianto, 2014)

MENGENAL MONSTER PRIBADI

Isi buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengulas tentang beberapa contoh
monster pribadi dengan kasusnya masing-masing.

1. Kepahitan akibat penolakan keluarga dan pelecehan yang dialami masa kecil,
2. Tawar hati karena pengalaman kecewa yang berulang-ulang dari orang yang dicintai,
3. Minder karena harga diri yang rendah akibat kebutuhan sosial yang tidak
terakomodasi di masa kecil,
4. Kemarahan sedari kecil sehingga dewasa tidak bisa mengelola kemarahan itu dengan
baik,
5. Kesepian karena kehidupan pernikahan yang tidak sehat,
6. Sayang diri karena masa kecil kurang kasih sayang,
7. Putus asa karena menganggap dirinya tidak penting, tidak dikasihi ataupun berharga.
8. Kelebihan beban karena banyaknya tanggung jawab yang harus dikerjakannya
sepanjang hari sehingga dia sudah tidak tahu lagi apa yang harus dia kerjakan terlebih
dahulu.
9. Trauma kehilangan yang membentuknya menjadi pribadi yang rendah harga diri,
sensitif, takut memulai sesuatu, kurang berani mengambil keputusan, kurang dekat
secara batin dengan anak-anak dan adanya rasa haus akan penghargaan.
10. Kebiasaan buruk seperti zinah, selingkuh, alkoholik

Selain beberapa contoh kasus, bagian pertama ini juga menjabarkan secara singkat, tetapi
padat tentang dampak-dampak yang terjadi ketika monster ini mencoba menggrogoti pribadi
tersebut. Penulis juga membuat beberapa contoh solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi
monster ini.

Bagian kedua ini membahas tentang beberapa seni mengelola monster pribadi, yaitu

1. Merayakan hidup karena itu adalah salah satu cara bersyukur.


Bersyukur membuat seseorang lebih menghargai hidup, lebih rela menerima setiap
keadaan dan memampukan seseorang untuk mengampuni.
2. Terapi kelahiran dengan cara menghayati ulang bagaimana keadaan seseorang saat
dikandung, dilahirkan, dan dibesarkan.
3. Hidup tanpa topeng yaitu hidup jujur, transparan dan apa adanya di hadapan Tuhan.
Belajar mengakui kegagalan, dosa dan kehancuran adalah bagian solusi pemulihan
Allah.
4. Mengenali bahasa cinta tubuh. Contohnya, ketika seseorang diberikan penghargaan
melalui tindakan, maka itu akan membuat seseorang menjadi senang. Itulah tindakan
bahasa cinta tubuhnya. Atau hanya dengan makan kwetiaw saja hati sudah senang dan
rasa lelah itu berkurang.
5. Self talk adalah kemampuan berbicara kepada diri sendiri tentang pengalaman-
pengalaman hidup di hadapan Tuhan. Self talk mengajarkan untuk bergantung pada
kuasa dan kasih Allah semata.
6. Mencukupkan diri di dalam segala hal akan membuat hidup sehat dan bahagia.
7. Bersikap benar terhadap kemapanan dengan cara mencari tantangan baru, tidak cepat
berpuas diri, terus berkarya dan berguna bagi sesama.
8. Mendaur ulang kehidupan dengan cara mengubah nasib diri dan keturunan.
Selanjutnya. dibutuhkan visi, iman dan daya juang
9. Reparenting yaitu proses mengubah persepsi dan perilaku dengan cara mengadopsi
nilai baru lewat figure tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Ini

Secara keseluruhan, buku Monster Pribadi karya Julianto Simanjuntak ini sangat praktis dan
sangat mudah dipahami. Buku ini banyak mengutarakan tentang bagaimana manusia secara
pribadinya mengetahui bahwa dirinya memiliki masalah. Dalam buku ini juga, menjawab
setiap persoalan dalam hidup manusia dengan memberikan beberapa ilustrasi yang menarik.
Dengan beberapa ilustrasi tersebut juga, kita diberitahukan kenapa masalah tersebut bisa
terjadi. Bahasa yang sederhana dan mampu dinalarkan oleh pembaca mampu menarik minat
pembaca mengetahui apakah monster pribadi dalam diri pembaca. Buku ini juga sangat tepat
untuk dibaca oleh siapapun dan dapat dijadikan bahan konseling. Dalam buku Monster
Pribadi pada Bab II, Julianto juga banyak memberikan gambaran bahwa manusia tidak perlu
mengalami putus asa atau depresi terhadap masalah, melainkan masalah tersebut harus
diselesaikan dan disyukuri. Bab II ini akan menolong pembaca tentang bagaimana seni
pemulihan diri akan emosional-emosional negatif yang tercipta akibat dampak permasalahan
yang terjadi. Buku Monster Pribadi juga layak dijadikan bahan refrensi dalam meneliti aspek
kehidupan manusia yang berhubungan dengan psikologi manusia.

Namun, buku ini akan lebih lengkap apabila dijelaskan tentang bagaimana alkitab
memandang setiap topik secara terperinci. Hal ini dikarenakan adanya pemahaman alkitab
yang dijabarkan oleh Julianto, namun penjabaran itu sangat sedikit.

Kesimpulan

Buku ini memberitahukan kepada pembaca mengenai apakah monster pribadi itu?.
Buku ini juga menyadarkan pembaca bahwa setiap orang memiliki monster pribadi yang
terbentuk sejak kecil dan akan mempengaruhi pola pikir dan tindakannya terhadap diri
sendiri, orang lain, dan Tuhan saat dia sudah dewasa. Secara pribadi, buku ini mampu
menolong untuk mengenali apa saja monster yang sudah menggrogoti hidup selama ini, apa
saja dampak negatifnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Buku ini juga bisa dipakai untuk menolong keluarga, sahabat dan orang terdekat
untuk pemulihan diri pembaca secara pribadi atau bahkan hubungan pembaca dengan orang-
orang sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai