Anda di halaman 1dari 3

Allah Always Beside Us

Judul : Remember Me and I Will Remember You


Pengarang : Wirda Mansur
Penerbit : KataDepan, Depok
Tahun Terbit : 2019
Tebal : v+285 halaman
Peresensi : Nafisatuz Zain

Remember Me and I Will Remember You adalah buku keempat karya Wirda Mansur.
Beliau adalah sosok penulis, pendakwah, sekaligus pebisnis muda yang sukses. Buku ini
dipersembahkan untuk adik-adik beliau tercinta. Melalui buku ini beliau mengingatkan
bahwa masih muda harus banyak berkarya, berkontribusi, serta memiliki segudang prestasi.
Beliau menyampaikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita
melibatkan segala hal dengan Allah.
Dalam buku ini, Wirda menuliskan pengalaman-pengalaman serta usaha beliau
hingga bisa berada di titik ini. Tentunya banyak hal yang telah beliau perjuangkan untuk
mencapai segala mimpinya. Banyak kesulitan yang beliau hadapi, namun beliau selalu yakin
bahwa Allah selalu ada di sampingnya yang akan mempermudah semua hal. Melalui buku ini
Wirda mengajarkan kaum generasi muda untuk lebih melek finansial.
Buku ini berjudul Remember Me and I Will Remember You yang artinya ingatlah
Aku, maka Aku akan mengingatmu. Aku yang dimaksud di sini ialah Allah. Maka dari itu
maksud dari judul ini yaitu kita harus melibatkan segala hal dengan Allah, niscaya Allah akan
mempermudahnya. Jika kita selalu ingat Allah, maka segala yang kita kerjakan akan
memperoleh barokah dimana kita akan selalu merasa cukup dengannya. Buku ini sangat
cocok untuk kalangan muda-mudi saat ini.
Melalui buku ini, Wirda menuliskan kiat-kiat untuk menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Kiat yang pertama yakni, dalam bermimpi maka kita harus berusaha semaksimal
mungkin untuk mendapatkannya. Kita bisa mulai belajar dari hal-hal kecil di sekitar kita yang
mungkin saja dapat membantu dalam menemukan passion. Tak lupa diiringi doa serta rajin
membaca Al-Qur’an. Qur’an adalah pintu rezeki, maka ketika kita membacanya rezeki akan
terbuka dari manapun, dari hal yang tak terduga. Al-Qur’an juga ladang pahala, yang mana
bisa kita ibaratkan koin. Kita bisa menukarkan koin tersebut dengan apa saja yang
diinginkan.
Jika masih gagal tidak boleh menyerah, karena Allah tahu yang terbaik untuk kita.
Kita harus menerima dengan lapang dada serta tetap tegar. Mungkin saja Allah sudah
menyiapkan hal lebih indah dibalik kegagalan tersebut. Tidak ada kata gagal di dunia ini
melainkan coba lagi. Karena itu adalah konsep untuk menjadi pemenang. Tidak ada kata
mustahil selama kita masih mau berusaha. Lakukan semuanya ikhlas karena Allah niscaya
semua perjuangan kita akan berbuah manis.
Penulis juga menyampaikan untuk selalu bersyukur dan bersabar karena keduanya
merupakan kunci hidup bahagia. Sebisa mungkin untuk tidak mudah mengeluh. Saat kita
diberi cobaan bertubi-tubi, itu tandanya Allah tahu kita mampu. Jangan sampai menjadi
pecundang dalam menghadapi hal tersebut. Sabar itu berat, tapi yakinlah bahwa nantinya
akan berbuah kebaikan. Surga yang menjadi hadiahnya nanti. Penulis menyampaikan agar
kita tidak selalu melihat ke atas, namun lihatlah ke bawah. Masih banyak orang di luar sana
yang lebih susah dari kita. Hidup bukanlah sebuah ajang perlombaan. Semua sudah ada
porsinya masing-masing. Tidak perlu ada kata iri dengan pencapaian orang lain. Sesekali
boleh kita melihat ke atas untuk diambil positifnya yakni sebagai motivasi kedepannya.
Kiat selanjutnya yakni, penulis mengajarkan kita untuk selalu menjadi orang yang
pemaaf. Kita harus memaafkan dengan lapang dada serta ikhlas. Tidak perlu menghiraukan
kata orang lain yang berpengaruh negatif untuk kita. Kita juga tidak perlu membalasnya.
Yang harus kita lakukan ialah mengadu kepada Allah dan mendoakan yang terbaik. Ingat,
bahwa kejahatan akan berbalik kepada orang itu sendiri. Sebaliknya, kebaikan akan berbalik
kepada kita jika mau bersabar dan memaafkan.
Memperbanyak istighfar merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kebencian
terhadap orang lain. Hidup terlalu singkat untuk memikirkan perkataan orang lain yang
berasumsi buruk kepada kita. Sebab, jika kita terlalu memikirkan hal tersebut hidup kita tidak
akan maju. Selama kita tidak melakukan kesalahan apapun kita tidak perlu mencemaskan hal
tersebut.
Dalam buku ini banyak memotivasi kita dalam mempelajari berbagai aspek kehidupan
yang akan membawa kita ke arah kesuksesan. Penulis juga menuangkan beberapa
pengalaman hidupnya di buku ini yang dapat membuat kita lebih terinspirasi. Hidup di
akhirat dan dunia haruslah seimbang. Jangan sampai pekerjaan di dunia membuat kita lupa
akan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Walupun sebentar, setidaknya dalam satu hari kita
bisa menyempatkan waktu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan akhirat. Serta dalam
melakukan segala sesuatu harus selalu diiringi ridho orang tua. Karena ridho Allah berada
pada ridho orang tua. Usahakan untuk bisa membahagiakan orang tua setiap waktu sebelum
terlambat. Kita juga harus senantiasa mendoakan orang tua. Sebab doa anak saleh bagaikan
amal jariyah yang tidak akan terputus.
Cover dari buku ini menggunakan perpaduan warna hitam dan kuning. Ditambah lagi
terdapat foto sang penulis dalam cover yang membuatnya terlihat lebih feminim. Padahal
buku ini bersifat universal. Laki-lakipun bisa sekali membaca buku ini. Untuk bahasa serta
ilustrasi di buku ini sudah dikemas cukup menarik tanpa membuat pembaca merasa bosan
membacanya.
Hal-hal yang dapat diambil dari isi buku ini yakni sebagai manusia kita tidak boleh
putus harapan. Tidak boleh berkata susah sebelum mencoba. Kita harus bangkit dari rasa
takut dalam mencoba berbagai hal yang dapat menuntun kita ke pintu kesuksesan. Di umur
yang masih muda tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang ada. Tak lupa untuk selalu
mengingat kepada Allah. Allah adalah sebaik-baiknya tempat mengadu. Semua di dunia ini
milik Allah. Jika kita menginginkan segalanya mintalah lagsung kepada sang pemilik. Kita
sebagai manusia hanya perlu berusaha serta istiqomah dalam beribadah dan berdoa.

Anda mungkin juga menyukai