Persembahan
1|Ghaliya Siridha
Ucapan Terimakasih
untuk bertemu dengan orang-orang luar biasa, sehingga aku banyak memetik pelajaran
dari kisah hidup mereka yang kisahnya kini dapat sedikit kutuangkan dalam buku
pertamaku ini.
Kepada suami tercinta Rubianto Ardy yang selalu menyayangi, mencintai, dan
Kepada kedua orangtua dan mertuaku serta teman-teman yang sudah banyak
membantu dalam menyelesaikan buku ini. Terutama kepada teman-teman hebat yang
Kepada mang Cucu Suryanto sebagai owner Farishma Publishing yang memberi
kesempatan luar biasa untuk menghasilkan sebuah karya dan telah bersedia
dengan caranya masing-masing. Untuk mereka semua aku ucapkan terima kasih
banyak.
Akhirnya buku “Jodoh Impian” bisa terbit setelah sekian lamanya menunggu.
Ghaliya Siridha
2|Ghaliya Siridha
Rangkaian Pengantar
Cinta merupakan kisah yang tak pernah terpisahkan dari kehidupan kita, dan
kisah tentang cinta selalu menjadi topik menarik untuk diceritakan. Urusan jodoh pun
ikut andil mengambil bagian terhadap akhir cerita cinta yang selalu dinanti-nanti,
Semua orang pasti berharap mendapatkan jodoh impiannya, meski tidak tahu
kapan dan dimana. Perjalanan setiap orang dalam mencari dan mendapatkan jodoh
jika dirangkaikan akan terbentuk menjadi sebuah bingkaian kisah menarik layaknya
cerita sinetron.
Buku ini menyuguhkan sebuah perjalanan pencarian jodoh impian yang diangkat
dari kisah nyata beberapa orang. Didalamnya berisi banyak pembelajaran yang bisa
dipetik dari cara Allah mempertemukan jodoh impiannya. Ternyata Allah selalu
Kisah ini diangkat bukan untuk menyebarkan aib, karena semuanya insyAllah
sudah mendapat izin dari orang yang bersangkutan. Beberapa nama yang digunakan
dalam setiap tokoh pun sengaja disamarkan untuk menjaga identitas asli tokoh yang
diceritakan.
Semoga kisah di dalam buku ini menjadi penguat bagi setiap orang yang sedang
menantikan jodoh impiannya, meyakini bahwa Allah punya cara tersendiri untuk
3|Ghaliya Siridha
Bekasi, Maret 2019
Penulis
Daftar Isi
- Persembahan
- Terimakasih
- Rangkaian Pengantar
- Daftar Isi
- Prolog
- Perisai Hati
- Terjebak
- Jodoh Impian
- Pangeran Bertopeng
- Pertemuan
- Sihir Cinta
- Pilihan
- Sebuah Kebenaran
- Sumber Referensi
- Profil Penulis
4|Ghaliya Siridha
֎ Sepenggal Nasihat Mengenai Jodoh ֎
Aku ingat dulu ketika masih duduk di kelas 3 SMP, 11 tahun yang lalu. Seorang
guru menepuk pundakku dan berkata "Neng, kalau minta jodoh itu dari sekarang".
Alisku tersentak bersamaan, entah mengapa sosok pria yang rambutnya sudah hampir
seluruhnya putih itu tiba-tiba datang menghampiri. Kata-katanya tak lazim untukku
masih kecil pak, ngapain minta jodoh dari sekarang? Lagian bukannya jodoh itu udah
Beliau lalu duduk di hadapanku sambil mencari posisi yang nyaman. Terlihat
handuk kecil melingkar di pundaknya. Sesekali beliau usapkan handuk kecil itu pada
Beliau adalah guru olahraga di sekolahku dulu. Bisa dibilang beliau salah satu guru
olahraga favorit dikalangan para siswa, namun ada juga sebagian yang takut dan segan
kepadanya karena banyak rumor yang beredar bahwa beliau bisa membaca pikiran
orang. Entahlah.. Terlepas dari itu, aku tak pernah diajar olehnya, karena ada guru
5|Ghaliya Siridha
“Yaa.. mungkin aja kan do’a kamu yang saat ini justru yang akan dikabulkan oleh
Allah, soalnya bisa jadi kedepannya semakin kamu dewasa semakin kamu banyak dosa
Dalam hati aku menyetujui semua yang beliau sampaikan, aku hanya
menganggukkan kepala.
karena dalam kehidupan kita ini hanya 2 hal yang tidak bisa dirubah, yaitu dimana kita
"Jodoh itu seperti membeli sepatu, kita yang menentukan ingin seperti apa
warnanya, ukurannya, bentuknya, dan sebagainya. Kemudian tempat atau toko dimana
kita membeli sepatu itulah urusan Allah, kita tidak akan pernah tahu dimana dan kapan
Aku mengerutkan dahi, terlihat guratan garis di antara kedua alisku. Beliau yang
"Jadi sebenarnya Allah sudah menyiapkan toko dari A sampai Z, takdir kita
menemukan sepatu kita dimana itulah rahasia Allah. Bisa jadi di toko A, atau B, atau
mungkin di toko S, siapa yang tahu? Menariknya kadang kita nggak berniat untuk
membeli sepatu, tapi tiba-tiba nemu yang cocok dan akhirnya beli karena kebetulan kita
pun mempunyai uang yang cukup. Atau bisa jadi kita niat membeli sepatu A tapi pas
masuk toko, sepatu B dirasa lebih menarik yang akhirnya kita membeli sepatu B, atau
mungkin ada juga yang niat beli tapi nggak nemu-nemu, entah itu karena terlalu milih-
“Oh saya mulai ngerti pak. Terus kalau konsep memantaskan diri itu maksudnya
gimana pak?”
6|Ghaliya Siridha
"Nah itu sama seperti ketika kita ingin membeli sepatu tetapi uang kita nggak
cukup. Akhirnya kita harus lebih berusaha untuk mengumpulkan uang lebih supaya
sepatu yang kita harapkan bisa terbeli. Tapi lagi-lagi belum tentu juga, karena bisa jadi
pas kita lagi asik-asiknya ngumpulin uang eh sepatu yang kita incer udah dibeli sama
orang lain. Hahaha... “Jawabnya sambil tertawa kecil. Aku pun ikut tertawa bersamanya.
“Tapi tenang.. minimal uang kita sudah cukup untuk membeli sepatu dengan harga
yang serupa, betul?”. Ya, aku semakin mengerti dengan pembahasannya mengenai
"Gini neng.. sama halnya ketika kita mengharapkan jodoh yang shaleh, yang jujur,
yang berpendidikan misalnya. Tapi diri kitanya sendiri belum shaleha, belum menjadi
orang jujur dan belum berpendidikan. Ya akhirnya kita nggak bisa tuh mendapatkan
jodoh seperti apa yang kita harapkan itu. Kecuali kita ngumpulin ilmunya dulu untuk
jadi lebih shaleha, jujur dan juga berpendidikan". Jelasnya lebih lanjut.
Aku tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba berkata demikian, yang pasti aku
selalu meyakini bahwa semua terjadi karena Allah yang telah menghendaki. Aku merasa
seperti Allah lah yang langsung mengajarkanku melalui perantara hambaNya agar aku
banyak belajar. Nasihat tersebut sungguh masih tertanam di dalam ingatanku hingga
kini.
Seorang bijak pernah berkata, bahwa sejatinya kehidupan itu Allah yang
merencanakan dan kita yang menentukan, bukan sebaliknya. Kita lah pengambil
keputusan atas jalan hidup kita, sehingga tak ada alasan kita untuk menyalahkan takdir
Tuhan.
7|Ghaliya Siridha
Bagi Allah kehidupan itu sudah selesai, Allah sudah merancang sedemikian rupa
dari awal mula terciptanya alam semesta beserta kisah kehidupannya hingga masa
penghakiman tiba. Semua telah Allah buatkan sistemnya dengan sempurna tanpa ada
cela sedikitpun. Allah sudah merancang segala skenario kehidupan, dan tugas kita
Ibarat sebuah kalkulator. Sistem itu sudah tersusun secara apik. Semua sudah ada
jawabannya. 1 + 1 hasilnya 2. Jika kita melakukan usaha sekian dengan doa yang
sedemikian rupa kadarnya maka hasilnya akan sesuai dengan apa yang telah
diusahakan. Tergantung kita akan pilih angka berapa dengan ditambah, dikurang, dibagi
atau dikalikan berapa. Maka semua secara sistemik akan muncul hasilnya.
berada di jalanNya yang lurus, dan do’a sebagai alat komunikasi dengan sang sutradara
kehidupan yaitu Allah Yang Maha Esa untuk mendapatkan arahan atas pilihan skenario
Selama ini mungkin sebagian besar orang-orang masih banyak yang beranggapan
bahwa jodoh adalah takdir Allah yang tidak dapat dirubah, namun berbeda dari
pemahaman kebanyakan orang, aku memiliki pemahaman bahwa jodoh adalah sebuah
takdir yang kita usahakan. Dan hal ini sangat erat kaitannya dengan ayat Allah:
"...Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik"
Jodoh itu ibarat sebuah pintu, sebenarnya Allah sudah menyediakan pintu-pintu
jodoh kita dari A – Z, dan dari setiap pintu itu sudah ada skenarionya masing-masing
beserta orang-orang yang akan kita temui serta kejadian-kejadian yang akan kita
hadapi.
8|Ghaliya Siridha
Dari pintu A – Z tersebut Allah berikan kita hak untuk menentukan pintu mana
yang akan kita buka untuk kita jalankan skenarionya, istikhoroh atau do'a adalah cara
kita meminta petunjuk kepada Allah atas pilihan jalan kehidupan yang lebih baik. Dari
setiap pintu tersebut selalu ada pilihan pintu lainnya untuk kita pilih lagi, dan begitu
seterusnya hingga kita menyadari bahwa pintu-pintu kehidupan yang kita pilih
Setiap pintu itu memiliki kualitas masing-masing, ada orang-orang yang mungkin
hanya Allah hadirkan pintu-pintu berbahan kayu biasa, ada juga orang-orang yang Allah
hadirkan pintu-pintu berbahan kayu jati dengan kualitas nomor satu. Hal itu tergantung
dari kualitas kita sebagai manusia, semakin baik manusia di mata Allah maka Allah pun
untuk jodohnya kelak, maka benarlah adanya bahwa jodoh itu merupakan sebuah takdir
yang diusahakan.
Tidak mungkin Allah hadirkan pintu-pintu berkualitas tinggi jika kita masih
menjadi pribadi yang rendah. Maka dari itu, Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang
berkualitas, kita harus memantaskan diri terlebih dahulu dihadapan Allah, agar Allah
9|Ghaliya Siridha
Prolog
impiannya dengan cara-cara yang memiliki keunikan tersendiri. Ada yang menyangka
bahwa orang yang selama ini ia kagumi merupakan jodoh impiannya padahal bukan.
Ada juga sebagian orang yang menyangka bahwa orang yang ia benci tidak akan pernah
bisa menjadi jodoh impiannya, namun pada kenyataannya belum tentu demikian.
Terkadang manusia selalu merasa sok tahu, mereka merasa lebih tahu daripada
Tuhannya. Padahal Allah lah yang paling tahu mana skenario hidup terbaik untuk setiap
hambanya.
Mungkin salah satu dari kisah ini ada yang serupa dengan kisahmu, sehingga
kamu bisa lebih memperkuat lagi kenangan yang telah mendewasakanmu itu. Atau bisa
jadi kamu kini sedang dihadapkan dengan masalah dalam penantian jodoh impianmu,
dan dengan kisah-kisah ini semoga kamu bisa belajar dan mendapat jawaban serta
Ada beberapa orang yang bisa menemukan jodoh impiannya dengan cepat,
padahal belum tentu itu adalah akhir dari cerita bahagia seperti yang selalu dikisahkan
dalam dongeng-dongen klasik. Bisa jadi justru itu adalah awal dari bentuk pendewasaan
10 | G h a l i y a S i r i d h a
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan :”Kami
Ada juga beberapa orang yang harus mengalami proses panjang untuk bertemu
dengan jodoh impiannya, yang terkadang hal itulah yang membuat banyak orang merasa
khawatir, takut dan gelisah. Bahkan tak sedikit yang justru marah kepada Tuhan karena
Padahal semua ada waktunya, dan bisa jadi sebenarnya Allah sudah memberikan
sinyal-sinyal atas kehadiran jodoh impiannya, namun banyak yang tidak sadar. Karena
tak jarang banyak yang terlalu menetapkan standar tinggi yang hanya ingin sesuai
Maka sebenarnya tidak ada satupun kekhawatiran yang akan terjadi jika kita
berpegang teguh pada ajaran Allah dan rasulnya, meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah pasti memberikan yang terbaik di waktu yang tepat. Justru khawatirlah pada diri
kita yang bisa jadi selama ini telah jauh dari ajaranNya.
Oh ya.. Pernahkah kamu melihat pasangan yang tampak serasi? Pasangan yang
terlihat begitu sempurna, hingga kita berkata.. “beruntungnya dia telah menemukan
orang yang tepat”. Dan akhirnya membuat standar bagi diri untuk mendapatkan jodoh
seperti dia.
Namun tahukah kamu? Sejatinya jodoh impian itu kita yang membentuknya.
Dua sejoli yang terlihat serasi bukan karena tanpa masalah, justru karena
masalahlah yang membuat mereka menjadi pasangan impian dan bahkan menjadi
pasangan teladan. Mereka layaknya baju yang bisa menutupi aurat, mereka pandai
11 | G h a l i y a S i r i d h a
Semoga kita bukan hanya mendapatkan jodoh impian, melainkan menjadikannya
pasangan impian.
₰- Perisai Hati
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula
kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan
Saat jiwa terasa hampa, saat rasa mendambakan dunia, dan saat pikiran mencari
banyak alasan untuk membenci kehidupan. Maka disaat itulah kita harus memiliki
Apakah perisai hati ini? Semoga kisah yang akan ku ceritakan ini menjawab
keingintahuanmu.
***
mulai terdengar saling bersahutan dibalik rerumputan pedesaan yang masih asri. Indah
dan terasa damai. Para ibu memangil anak-anaknya untuk segera masuk. Khawatir
dengan istilah “pamali” jika menjelang maghrib masih berkeliaran. Anak-anak pun
saling berlarian, meninggalkan jejak bermain untuk pergi menuju rumah masing-
masing.
12 | G h a l i y a S i r i d h a
Disudut sana, dalam sebuah deretan bangunan tua yang berjajar mengelilingi
sebuah lapangan, banyak orang yang terlihat masih hilir mudik. Sibuk dengan tugas
masing-masing. Acara spesial yang akan digelar untuk anak seorang kyai besar di
wilayahnya itu tak mungkin diselenggarakan biasa saja. Semua berusaha keras
Terlihat beberapa orang masih berjibaku dengan kepulan asap di dalam dapur.
Ada juga yang bergegas membawa tempayan berisi kue-kue basah dan juga kering
sebagai sajian untuk para tamu. Tak luput juga para petugas dekorasi ruangan yang
masih mengangkat barang kesana kemari untuk ditata agar terlihat indah. Mereka
bekerja dengan ritme yang sedikit dipercepat, karena adzan akan segera
berkumandang.
Suasana pondok pesantren yang berada di daerah pedalaman Cianjur itu terasa
sangat ramai. Bagaimana tak ramai, pak Kyai yang memiliki santri sekitar 500 orang itu
Aida, merupakan putri kedua dari 7 bersaudara. Kakak pertamanya laki-laki dan
belum memiliki calon istri. Wajar bila Aida sebagai putri tertua melangkah duluan
Pengajian akan segera dimulai selepas maghrib. Banyak santri yang juga ikut
membantu. Pesantren yang biasanya diisi dengan kegiatan mengaji dan sekolah kini
sibuk dengan segala macam persiapan pernikahan. Harum masakan sudah tercium
dimana-dimana. Dekorasi sudah mulai terlihat cantik disetiap sudut ruangan. Canda
keseluruh penjuru desa. Semua orang bersuka cita menyambut hari pernikahan Aida
yang akan dilaksanakan keesokan harinya. Namun tidak dengan Aida. Sejak pagi Aida
13 | G h a l i y a S i r i d h a
“Teteh Aida..”. Pintu kamar Aida diketuk. Seorang santri mencoba memanggil.
“Teteh Aida.. Hayo teh. Ieu tos seueur tamu” (ayo ini udah banyak tamu).
“Teeeh??? Hayu ieu bade mulai” (ayo ini mau mulai). Kini suaranya lebih
“Teh Aidaaaaa???”.
Masih hening.
Lima..
Enam..
Hingga belasan kali panggilan dan ketukan pintu pun tetap tak ada jawaban.
Terdengar sang pemanggil dari balik pintu kamar merasa panik. Ia berlari mencari
bantuan.
Semua orang ikut panik. Kakak laki-laki Aida menghampiri, siap dengan
tangannya yang cukup kuat untuk mendobrak pintu. Saat otot-otot tangannya mulai
“Ari teteh kunaon? Di gedoran titadi teu nembalan?” (Teteh kenapa? Di ketuk-
“Bobo a”. Jawab Aida singkat. Tak berani ia menatap mata kakaknya. Matanya
sembab. Tangannya lebam. Digunakannya manset tangan agar tak terlihat bekas luka.
14 | G h a l i y a S i r i d h a
Semua hanyut dalam syukuran yang digelar. Banyak do’a terpanjat, berharap
semua dilancarkan dan mendapat keridhoan. Setelah semuanya selesai, Aida bangkit
“Teteh.. ummi tau teteh sedih. Ummi tau apa yang teteh rasakan saat ini. Dulu
ummi juga pernah merasakan apa yang teteh rasakan”. Suara ummi menyapa lembut
putrinya itu.
“Teteh tau kalau kakek itu lebih keras dari abah? Tanpa pernah bertanya dan
menjelaskan, setiap perintahnya kakek selalu bilang “pokoknya harus nurut!”. Aida
menunduk sambil memainkan jemarinya. Ummi mengangkat lembut dagu Aida dan
menatapnya lekat-lekat.
“Teteh tau apa yang menjadi penguat ummi?”. Aida menggelengkan kepalanya.
“Ridho Allah adalah perisai hati dari membenci dan melemahkan keadaan. Kata-
katanya sederhana tapi kekuatannya luar biasa. Saat teteh merasa lemah, saat banyak
alasan datang untuk membenci kehidupan. Maka ingatlah bahwa ridho Allah yang kita
cari. Insyaallah kita akan senantiasa dituntun dalam kebaikan, kekuatan, serta
terpasang di lengan Aida. Seketika pipi ummi dibanjiri air mata. Kedua tangan putrinya
itu penuh lebam bekas gigitan. Diciumnya kedua tangan tersebut dengan penuh
15 | G h a l i y a S i r i d h a
kehangatan. “Menyakiti diri sendiri tidak akan menyelesaikan masalah. Semuanya
“Ikhlas menerima bahwa semua adalah ketetapan Allah dan meyakini bahwa
semua itu pasti mendatangkan kebaikan akan menjadikan jiwa kita lebih tenang.
***
Satu minggu yang lalu, seusai mengajar ngaji anak santri di sore hari. Abah,
sapanya pada ayahnya yang merupakan seorang Kyai besar itu tiba-tiba mengajak Aida,
putri tertua dari tujuh bersaudara untuk bicara empat mata di ruang baca.
ensiklopedia, serta kitab-kitab bahan kajian menjadi bagian yang paling dominan dalam
memenuhi 3 rak buku besar yang terbuat dari kayu jati dengan kualitas nomor satu.
Semuanya tersusun rapi disana. Tak luput disamping jendela, sebuah kursi rotan tua
dengan lampu gantung yang menyoroti, terpajang sendiri dengan sejadah tebal
depan sejadah. Semuanya memberi kesan bahwa itu adalah tempat pribadi.
Seperti sudah menjadi adat kebiasaan, Aida duduk di atas sajadah dengan
bokong yang menempel dikedua kakinya yang dilipat ke belakang. Sedangkan Abah
“Teteh, Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Sejatinya kita sedang
menyiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi nanti yaitu akhirat. Bekal apa itu teh?”.
“Ya betul. Maka kita harus gunakan sisa hidup yang Allah berikan ini dengan
sebaik mungkin. Perbanyaklah amal shalih”. Abah terdiam sesaat, terjeda seketika
16 | G h a l i y a S i r i d h a
dengan menghela napas panjang. Kedua tangannya di simpan di atas paha dengan jari-
“Abah salut kepada laki-laki yang berani datang langsung meminang. Dia tau
bagaimana cara mendapatkan wanita dengan cara yang Allah ridhoi. Dia ingin
memuliakan teteh. Dia ingin memberi banyak kesempatan kepada teteh untuk
Kata-kata abah membuat lidahnya kelu dan membisu. Aida diam, tak bisa
berkata apa-apa. Hanya hati dan pikirannya yang berkecamuk tak karuan. Ingin hati
berkata tidak, namun ia tak kuasa. Malaikat dan setan dalam dirinya seolah berperang
Sejak dulu Aida tak pernah bisa menolak permintaan orangtuanya. Terlebih
Abahnya yang jika beliau sudah memutuskan sesuatu maka kata-katanya sulit untuk
ditolak. Kini Aida pun tak bisa menolak saat Abahnya secara tersirat memintanya untuk
menikah dengan seorang laki-laki yang bahkan tak ia kenal sama sekali. Bukan untuk
tahun depan atau bulan depan. Melainkan minggu depan dengan persiapan yang serba
mendadak.
Ada hati yang sebenarnya ia dambakan. Namun tak cukup nyali untuk
menceritakan. Hanya Bahasa tubuh yang bisa menjelaskan. Betapa tidak ada
“Teteh.. kabahagiaan teh lain kur sauukur perkara dunia. (Kebahagiaan itu bukan
hanya sekedar urusan dunia). Kalau semua diniatkan karena Allah. Insyallah
kebahagiaan dan keberkahan akan didapat bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat”.
17 | G h a l i y a S i r i d h a
***
Aida yang dulu terlihat anggun dan ayu dengan rambut yang terurai panjang jika
tak berjilbab, kini hanya tersisa bintik-bintik akar rambut yang nampak kepermukaan.
Banyak bekas luka yang tergores dikulit kepala serta bekas gigitan di kedua tangannya
yang mulus. Rambut yang menjadi mahkota bagi setiap wanita itu sengaja ia cukur
paksa hingga tak tersisa, agar tak nampak lagi kecantikan pada dirinya. Hanya itu yang
Tahun 2004 handphone belum secanggih sekarang. Bisa dikatakan masih banyak
orang yang merasa asing. Apalagi ditempatnya, pesantren yang jauh sekali dari hiruk
pikuk modernisasi. Barang-barang elektronik seperti Televisi dan speaker pun tak
Ingin hati berteriak pada sang kekasih nun jauh disana agar membawanya pergi
sejauh mungkin. Namun kabar tak mudah mengudara, pun tak ada merpati yang bisa
mengerti. Hanya tangan yang mampu merangkai kata dalam tulisan. Aku rindu..
***
pernikahan itu terucap di hadapan Allah dan rasulnya. Sebuah janji yang akan
nanti.
18 | G h a l i y a S i r i d h a
Nyanyian sholawat para santri menjadi warna keramaian dalam pernikahan. Tak
ada senyuman yang terukir dari bibir mempelai wanita. Berbeda dengan mempelai pria,
Tak kurang dari 5.000 undangan yang datang menyalami. Semua orang terlihat
berbahagia meski tanpa iring-iringan musik yang menggema. Hanya beberapa alat
Di kursi pelaminan Aida terlihat berdiri menjauh dari sang pria. Wajahnya
masam, tak peduli meski ia sedang menyalami ribuan tamu undangan yang hadir.
Dari kejauhan Aida melihat sosok laki-laki yang tak asing baginya. Laki-laki yang
selama ini ia rindukan. Laki-laki yang selama ini ia dambakan bersanding dengannya di
Kini, sosok itu terlihat berbaur dikeramaian. Mata Aida menyipit, kemudian
menyorot tajam ke arah sosok yang dimaksud. Meyakinkan diri bahwa yang ia lihat
adalah benar.
Tangan Aida bersalaman namun matanya berkeliaran. Seorang wali santri tiba-
tiba memeluknya dengan riang, memberi ucapan selamat dengan wajah sumringah.
matanya ke arah ribuan tamu, wajahnya turut bergerak kesana-kemari mencari sosok
yang mengganggunya sedari tadi. Sosok itu tak lagi ia dapati, menghilang ditengah
keramaian.
19 | G h a l i y a S i r i d h a
Kaki Aida hampir melangkah hendak mencari, namun tertahan oleh seorang pria
Jarum jam seakan berhenti berdetak. Seolah hanya bola matanya yang bisa
laki-
Treeek…
Jarum jam kembali berdetak. Laki-laki itu menyalami dan mengucapkan selamat.
Aida terkulai lemas. Bukan karena ucapan laki-laki itu. Tapi ia menyadari bahwa laki-
laki itu hanya tamu undangan biasa dan bukan orang yang ia sangkakan. Air matanya
menetes. Tak habis pikir dengan angan dan harap yang begitu besar. Matanya
***
qur’an. Suaranya dipoles menawan saat ayat demi ayat dalam bait-bait Al-qur’an itu
Mata Aida terbuka perlahan. Kepalanya terasa berat. Tubuhnya masih terasa
“Aa?”. Suara Aida terdengar lirih. Ia memanggil bukan untuk suaminya, tapi
Aida masih belum bisa menerima bahwa laki-laki asing yang ada dihadapannya adalah
suaminya.
20 | G h a l i y a S i r i d h a
Tangan Aida meraba kepalanya. Ia masih berkerudung.
“Aa belum berani buka jilbab neng, cuma bantu dilonggarkan supaya nafas neng
nyaman. Soalnya tadi masih banyak orang yang keluar masuk buat meriksa keadaan
neng. Sekarang aa bantu buka jilbabnya ya, supaya lebih nyaman.” Tangan si pria
mencoba membukakan jilbab namun Aida menepis. Mata Aida melirik tajam.
“Eh maaf, aa nggak bermaksud apa-apa. Cuma mau bantu neng buka jilbabnya”.
matanya. Terngiang kata-kata ummi yang mengingatkan dirinya bahwa ridho Allah
harus dijadikan sebagai penguat, saat banyak alasan untuk membenci kehidupan.
Mata suami berkaca-kaca. Merasa iba terhadap keadaan sang wanita yang
mungkin tak merasa bahagia. Sang suami tersenyum menutupi kemelut rasa dihatinya,
“Neng sungguh cantik. Aa suka”. Senyuman serta kata-kata yang keluar dari
mulut suaminya membuat Aida tak percaya. Ia menangis, tak bisa menahan diri. Dengan
Sang suami pun tak kuasa menahan diri untuk memeluk sang istri dengan penuh
***
21 | G h a l i y a S i r i d h a
Kamu
Semua
Kamutahu?
tahu?
yangKenapa
Bahwa
kita lakukan
semua
ada penyuka
yang
selama
ada
sesama
ini,
di muka
baik
jenis
bumi
itu
di dunia
ini
kebaikan
adalah
ini? Dalam
energi.
maupun
ilmu
keburukan
Termasuk
psikologi
tidak
kita sebagai
ada
akan beberapa
pernah
manusia. hilang.
hal
SetiapSemua
penyebab
energiakan
memiliki
yang
terakumulasi
tidak
daya magnetik
mutlak
di alam
yang menyukai gadis itu bukan hanya aku. Salah satunya Brino, teman kelasnya.
penyebabnya,
semesta
tersendiri menjadi
yangnamun
akan
energi
sebagian
menarik
yang energi
besar
akan karena
yang
menariksama.
hal-hal
kehidupan
berikut.baikDiantaranya
atau buruk
Saat itu selepas Ujian Nasional. Aku hendak mengambil foto gadis itu yang
karena
dikemudiania
Ibarat
kehilangan
hari.
sebuahidentitas
radio yang sejak
memiliki
dalamfrekuensi,
kandungan. manusia mengirimkan
tertempel di kartu ujian di atas bangkunya. Namun ternyata bukan hanya aku yang ingin
sinyalBiasanya
Jika
frekuensi
tabungansaat
tersendiri
energi
hamil, dikita
orangtuanya
alam
di alam
semesta
semesta
mengharapkan
sesuai
banyak
denganyang
jenis
kadar
positif
kelamin
energi
maka
memiliki foto itu. Melainkan ada satu orang lagi, siapa lagi kalau Brino.
tertentu
kita
yangakan
iapada
miliki.
didekatkan
bayiSinyal
dalam
dengan
inikandungannya
akan
hal-hal
tertangkap
positif
secara
lainnya,
olehberlebihan,
manusia
dengan jodoh
tapi
yangfaktanya
yang
memiliki
baik,
Masih sangat jelas terakam dalam ingatan, bagaimana perasaanku saat aku
bayi
rezeki
frekuensi
tersebut
yangyang baik,lahir
sama.
dandengan
kehidupan jenis
yangkelamin
baik. Sebaliknya
yang tidak jikasesuai
energidengan
kita yang
berhasil mengambil foto itu namun aku harus berlari sekuat tenaga karena dikejar oleh
harapan,
terakumulasi
Bisa
sehingga
jadi,
adalahsecara
ia merasa
negatif,
tidaktertolak.
maka
sadarkita
kitapun
telahakan
mengkoneksikan
mendapatkan hal-hal
energi kita
yang
pesaingku yang nyatanya memiliki badan yang lebih besar. Wajahku pusat pasi, napasku
kurang
denganKedua
baik.
seseorang
karenadiluar
ada lukasanabatin
yang masa
mungkinjanin,
orang
masa itubalita
kita benci
atau namun
masa
saling memburu. Tepat di pohon besar depan kelas itu kami saling mengitari, bak film
kanak-kanak
pada hakikatnya
Bersyukurlah terhadap
memiliki
ketikaperilaku
energi
hati yang
kitaorangtuanya.
dipatahkan
sama. terhadap
Sehingga sesuatu
tertanamyang
india yang sedang beradegan lari. Dengan sekuat tenaga aku mempertahankan foto
kebencian
membuat kita yangmerasa
berlebihan
perihterhadap
hari ini. sosok
Bisa jaditersebut
karenayang
sebenarnya
mengakibatkan
tabungan
hitam putihEnergi terbentuk
berukuran 2 x 3 salah satunya melalui
itu digenggaman do’a-do’a
agar bisa di bawakita dan do’a-do’a
pulang. Wajah Brino
benci
energiterhadap
positif yang genderkitatertentu.
miliki masih cukup besar untuk menghindarkan diri
orangmenahan
memerah lain untukamarahkita selama ini. berhasil kabur memasuki angkot yang sedang
saat ku
kita dari
Manusia
sesuatuitu yangAllah
buruk
ciptakan
dikemudian
sangathari.
sempurna bahkan sejak masih
melaju untuk membawaku pulang. Aku tak berpikir bagaimana hari esok Brino akan
Allah maha mengetahui sedangkan manusia tidak.
menjadi janin. Bahkan janin yang masih dalam usia 3 bulan sudah mampu
bersikap, yang ku tahu aku bahagia karena telah memiliki foto Shabiya, gadis pujaanku.
merekam dan menyimpan memori dalam alam bawah sadarnya melalui
Bagiku, Shabiya adalah ketidakmungkinan yang selalu aku usahakan. Bahkan
apa yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh ibunya.
meski ketika kami bersekolah di SMA yang berbeda. Untung saat itu facebook sudah
Makasejak
mulai dikenal latihlah
tahundari mulai
2009. Akusaat
tak ini untuk
pernah selalu
absen berkata-kata akunnya
memperhatikan baik, di
berprasangka
laman baik, dan
facebook. Hampir berperilaku
setiap hari akubaik, agar anakmu
menyempatkan dirikelak
pergiterlahir darihanya
ke warnet
keluarga
untuk baik-baik
melihat dan
statusnya. memiliki
Apa jiwa yang
yang sedang baik. apa yang akan ia posting dan
ia pikirkan,
sebagainya. Meski ku tahu saat itu ia sudah memiliki kekasih. Sedangkan aku tak pernah
bisa berpindah ke lain hati. Hanya terus merawat perasaan yang terlanjur tumbuh.
Ah ya aku tersadar, minggu depan aku akan menikah. Aku datang kesini berniat
22 | G h a l i y a S i r i d h a
untuk memberi undangan ke kantor sekolah. Namun aku terjebak nostalgia di setiap
Ku nyalakan sepeda motor yang sudah menemaniku dengan setia selama 7 tahun
sejak aku duduk di bangku SMA. Lagi lagi kenangan itu muncul. Disini, di motor ini.
Tepat di tahun 2011, 5 tahun yang lalu. Untuk pertama kalinya aku membonceng
“Aku tunggu di tempat fotocopy ya”. Ucap gadis itu melalui sebuah pesan sms.
terbaikku, motorpun sengaja aku cuci hingga mengkilat, minyak wangi ku habiskan
hingga setengah botol. Hari itu hari yang sangat spesial bagiku. Akhirnya setelah 2 tahun
tak bertemu, dia mau untuk ku ajak mengikuti ujian try out umum yang diadakan
disekolahku.
Hari itu aku merasa sangat tampan, terlebih gadis itu tepat berada sejengkal
dibelakangku.
“Kalau udah lulus emang kamu pengen kuliah ke jurusan apa?”. Untuk pertama
kalinya aku memberanikan diri membuka percakapan secara langsung dengan cara yang
lebih dewasa. Tak ada lagi kejahilan-kejahilan yang dulu sering ku lakukan. Biasanya aku
hanya berani mengirim pesan. Bahkan sebelum aku memiliki handphone, aku sering
iseng menelpon ke telepon rumahnya. Meskipun ketika diangkat, aku hanya terdiam.
“Semoga keterima ya”. Aku bahagia saat ku tahu apa yang ia inginkan.
Namun.. sejak saat itu, kami tak pernah lagi berkomunikasi. Aku salah
mengambil langkah. Sejak pertemuan itu aku selalu membanjirinya dengan sebuah
23 | G h a l i y a S i r i d h a
pesan.
Kamu dimana? Kamu lagi apa? Hari ini mau ngapain? Kamu udah makan?
Sekolahnya mau aku anter? Kamu mau aku jemput?, dan masih banyak lagi.
Memperlihatkan dengan jelas bahwa aku menyukainya. Mungkin karena itu dia merasa
Ah bodohnya aku..
Aku menambah laju kecepatan motorku. Tak butuh waktu lama, lima menit
Aku terdiam sejenak. Teringat pertama kali aku berkunjung ke rumah seorang
wanita. Siapa lagi kalau bukan gadis itu. Saat itu tahun 2013, 3 tahun yang lalu.
Aku mulai rindu. 2 tahun tak bertemu. Aku ingin tahu bagaimana kabarnya dan
apa yang kini ia lakukan. Bulan Mei. Aku ingat, hari itu adalah hari ulangtahunnya. Aku
ingin memberi ucapan tapi tak bisa. Aku tak tahu nomor handphonenya yang baru, tak
“Pri anter yuk ka imah si Shabiya”. Aku mengajak temanku Sapri, teman SMP yang
juga merupakan teman gadis itu. Kali ini aku nekad, ingin datang langsung ke rumahnya
“Asli rek datang teh sabab hayang mere kado hungkul?” (Beneran mau datang
Sapri yang tahu bagaimana perasaanku tak habis pikir dengan tingkahku yang
“Nya, bari ngobrol we sakeudeung ngan jeung maneh we, urang mah era”. (Ya
sambil ngobrol aja sebentar, tapi sama kamu aja. Soalnya aku malu).
24 | G h a l i y a S i r i d h a
Di rumah gadis itu untuk pertama kalinya aku datang berkunjung. Wajahnya ayu,
semakin manis dan terlihat lebih dewasa. Ia begitu ramah, meski keramahannya bukan
ditunjukan untukku. Aku banyak diam dan hanya mendengar percakapan antara mereka
berdua yang tak ku mengerti. Ah menyesal rasanya. Menyesal karena mengajak Sapri
temanku.
Aku tak menyerah. Setelah kunjungan itu, aku mulai mendekatinya lagi. Kali ini
namun ia selalu menolak. Hatinya masih tertutup begitu rapat. Aku mulai lelah dengan
perasaanku sendiri yang tak pernah berbalas. Akhirnya aku memilih untuk
Dua tahun berlalu, aku sibuk dengan rutinitasku sebagai seorang pegawai negeri
sipil di Ibukota. Aku tak pernah lagi mencari tahu tentang gadis itu, takut jika hati ini
Aku mencoba membuka hati untuk yang lain. Gadis-gadis cantik seolah
bertebaran di depan mata. Aku mulai mengencani mereka yang cukup menarik bagiku
satu per satu, sekaligus belajar bagaimana caranya mendekati seorang wanita. Tak
pernah ada yang menolak. Mungkin karena pekerjaanku yang cukup bergengsi, sebagai
Aku mulai bosan. Rasanya hidupku tak memiliki tujuan. Tak ada seseorang yang
mampu membuatku semangat ingin berjuang. Lagi dan lagi, aku teringat gadis itu.
Saat perjalanan pulang di sebuah bis dari tugas dinas. Tiba-tiba Tikan seorang
sahabat yang juga merupakan teman gadis itu menelpon “Bian, masih berharap sama
25 | G h a l i y a S i r i d h a
Tak ada badai tak ada petir, tak ada hujan yang mengguyur bumi, dan entah
kenyataan atau hanya sebuah mimpi. Hatiku langsung bergetar hebat saat nama itu
disebutkan. Sebuah nama yang bagiku memiliki kesakralan tersendiri, yang ketika
Aku menampar pipiku dengan keras. Ah ternyata sakit sekali rasanya. Aku
Aku diam sesaat, tak merespon pertanyaannya. Tubuhku tiba-tiba menjadi panas
dingin. Keringat mengucur membanjiri tubuh. Bajuku basah kuyup layaknya orang yang
tercebur ke dalam kolam. Padahal AC bis saat itu aku fokuskan untuk mengarah
kepadaku.
Semua suara di sekitar menjadi tak terdengar. Terlihat seperti gambar bergerak
bagai volume televisi yang di mute. Hanya terdengar suara dalam hatiku yang dengan
Jujur aku bingung. Bilang iya, takut jika pada akhirnya kecewa. Ada perasaan
sedikit ragu karena kegagalan selama ini yang menghantui. Bilang tidak, sayang jika ada
kesempatan disia-siakan.
Entah cerita seperti apa yang akan terjadi nanti. Aku tak peduli. Yang ku tahu,
aku menyadari bahwa aku menyukai gadis itu.. Dulu, kini dan nanti.
Aku berazam ini yang terakhir kali. Jika masih ada penolakan, aku akan
“Dia lagi sendiri, saranku langsung datang ke orangtuanya”. Saran Tikan dengan
26 | G h a l i y a S i r i d h a
tegas.
“Yaaank??? Hei!!!”.
“Nggak, cuma lagi inget pertama kali aku datang ke rumah ini”. Senyumku
Entah bagaimana dan sejak kapan Tuhan akhirnya membukakan pintu hati yang
dulu tertutup begitu rapat. Aku masih tak percaya, gadis itu kini menjadi gadisku yang
***
27 | G h a l i y a S i r i d h a
Apa yang sering kita lihat, dengar dan rasakan yang kemudian
Dan apa-apa yang telah terekam di alam bawah sadar maka itu yang
telah kita tanamkan tersebut dan tanpa disadari kita akan diarahkan
manusia.
hambanya.
28 | G h a l i y a S i r i d h a
₰- Pangeran Bertopeng
Cintailah orang yang kamu cintai dengan biasa saja, karena kelak orang yang
kamu cintai bisa jadi orang yang paling kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci
dengan biasa saja. Karena kelak orang yang kamu benci bisa jadi orang yang paling kamu
Perbanyaklah istighfar mulai saat ini jika hatimu masih bersikukuh untuk
disandingkan dengan seseorang yang kau anggap akan membuatmu bahagia, karena
kelak.. Jikapun Allah mengabulkan harapanmu bisa jadi itu merupakan sebuah bentuk
ujian bagi dirimu sendiri yang jika kau mampu melewatinya maka surga berada di
***
Kata-kata manis itu seolah tak lagi mempan merampas iba dan menumbuhkan
rasa cinta. Hatinya seolah tersambar petir yang menghujam tajam. Wajahnya memerah
menahan amarah. Air matanya seolah sudah kering terkuras habis hingga kebagian
29 | G h a l i y a S i r i d h a
sumber mata air yang paling dalam. Ia sudah tak mau lagi mengeluarkan air matanya
yang berharga hanya untuk lelaki biadab itu. Puing-puing kekecewaan yang selama ini
tersusun sedikit demi sedikit, kini telah membentuk tumpukan amarah yang sudah
Kali ini, seorang pangeran tampan berhati malaikat yang dulu ia kagumi telah
berubah menjadi sosok keji berhati iblis. Selama ini ia baru menyadari bahwa lelaki itu
Hari itu merupakan hari yang paling kelabu dalam kehidupan Naura, seorang
mahasiswi yang sedang mengambil jurusan kebidanan di salah satu kampus swasta di
Jakarta. Noa, begitulah orang-orang menyapanya. Seorang gadis lugu dari pedalaman
yang kini menjelma menjadi wanita cerdas berwawasan luas itu harus siap menelan pil
pahit untuk memutuskan menjadi seorang janda di usianya yang masih relatif sangat
Masih terdengar isak tangis perempuan itu di ruang tamu sembari bersimpuh
memohon ampun dan pertolongan kepada ibu mertuanya atas janin yang kini sedang
dikandung akibat perbuatan suaminya. Naura yang kala itu sedang berdandan rapih
terisak-isak di ruang tamu. Alih-alih berniat untuk liburan melepas penat atas tugas
kuliahnya yang cukup menguras otak selama ini, ia malah disuguhkan dengan
perempuan yang bersaksi dan bersumpah dengan nama Tuhan atas apa yang dilakukan
Jam dinding menunjukkan pukul 10.00 WIB. Naura keluar kamar dengan
kemeja panjang berwarna putih yang sedikit di gulung dibagian tangannya dengan
kerudung berwarna merah yang dililit ke belakang. Tas dengan warna senada tak lupa
30 | G h a l i y a S i r i d h a
menjadi barang wajib yang ditentengnya dengan jaket berwarna orange yang digantung
di tangan sebelahnya.
Tiba di ruang tamu, ia melirik sedikit ke arah perempuan asing yang telah
membuatnya seolah tersambar petir di siang bolong. Ia segera memalingkan wajah dan
“Noa keluar dulu ya mah, kang Ari udah nunggu di toko furniture.
Assalamualaikum”.
Naura keluar rumah sambil menahan gejolak batin yang bergemuruh. Ibu
bergegas pergi dengan motor matic berwarna merah hendak menemui suaminya, Ari.
Seorang ibu yang terlihat masih muda dengan rambut ikal yang diikatnya itu
merasa tak enak hati pada menantunya. Wajahnya cemas, hatinya bertanya-tanya, aneh.
Mengapa tak ada reaksi apa-apa dari menantunya. Seolah semuanya baik-baik saja. Tapi
mustahil jika tak mendengar. Menantunya itu pun masih memenuhi janjinya untuk
menemui suami yang merupakan anaknya yang sudah terlebih dahulu pergi ke toko
selingkuhan anaknya tersebut masih menangis seolah menahan luka. Ia menatap lekat-
lekat wajah perempuan itu dengan tangan yang gemetar menahan tangis dan amarah.
sebagian wajahnya yang menunduk, mata sembab yang terlihat menyipit karena tak
henti-hentinya mengeluarkan air mata terus menerus diusapkannya pada sebuah sapu
tangan yang ia genggam. Ingin rasanya sang ibu memaki si perempuan jalang dan juga
“Sekarang lebih baik kamu pulang!!! Saya nggak mau liat kamu!! Perempuan
31 | G h a l i y a S i r i d h a
murahan!! Kamu sekarang sujud-sujud minta tolong, apa kamu dulu nggak mikir
Pernyataan tegas dari seorang ibu yang pernah merasakan hal yang sama pun
“Pulang!!! Sebelum saya makin maki-maki kamu lebih baik pulang!!”. Sang ibu
berdiri dan menuju pintu sambil menunjuk keluar dan mengelus dada.
penyesalan, ia terus bersumpah bahwa tak ada kebohongan dalam perkataan yang ia
sampaikan.
***
manisnya. Sudah lebih dari 2 tahun mereka terikat dalam janji suci pernikahan. Namun
selama itu pula mereka berdua masih tinggal terpisah. Naura yang harus kuliah
kebidanan di Ibu Kota terpaksa harus rela berpisah sementara dengan suaminya yang
berada di Cianjur Selatan yang terikat pekerjaan. Hanya 1 atau 2 minggu sekali mereka
baru sempat bertemu, baru jika Naura sedang libur panjang mereka bisa menghabiskan
waktu bersama.
Semuanya terasa indah pada satu tahun pertama pernikahan. Naura merasa
masuk dalam sebuah negeri dongeng bersama pangerannya yang selama ini ia puja.
Naura yang kala itu sebagai mempelai wanita, tak bisa hadir di acara
pernikahannya sendiri karena tugas praktik di luar pulau yang tak bisa ia tinggalkan.
Meskipun demikian, Naura bersedia untuk dinikahkan dengan Ari, pangeran yang
32 | G h a l i y a S i r i d h a
selama ini ia puja meski dengan tanpa kehadirannya.
Ayah Naura mengambil peran sebagai wali atas pernikahan yang digelar dengan
sangat sederhana yang hanya disaksikan oleh keluarga dan sanak saudara serta kerabat
dekat. Semua terasa seperti mimpi bagi Naura setelah ia dikabarkan bahwa Ari sudah
Dalam perjalan Naura teringat masa-masa SMA dulu, ketika ia begitu mengagumi
sosok Ari sebagai senior di SMA-nya. Ari merupakan salah satu aktifis sekolah yang
pandai berorganisasi. Kata-katanya selalu memberi semangat pada junior dan rekan-
yang tegap dengan rambut yang sedikit panjang namun tetap memberi kesan
berwibawa, halisnya hitam dan tebal, kulitnya yang kecoklatan menambah kesan maco
pada dirinya. Selain itu kata-katanya selalu tegas namun tetap santun dan lembut, ia
jarang tersenyum, namun sekali senyum mampu membuat Naura berkhayal untuk bisa
bersanding dengannya.
Siapa sangka, gayung bersambut. Ternyata Naura tak bertepuk sebelah tangan.
Entah bagaimana sinyal yang dipancarkan berhasil menembus hati si pria pujaan.
Dirinya sering mendapati salam manis yang akhirnya berujung pada jalinan asmara
yang diidamkan.
***
“Teteh yakin bade nikah?”. Tanya ibu Naura dengan bahasa sunda yang halus.
“Tapi teteh kelas 3 SMA keneh. Teu acan lulus”. (Tapi teteh masih kelas 3 SMA.
Belum lulus).
33 | G h a l i y a S i r i d h a
Mata Naura bergulir ke kanan dan ke kiri, memutar otak agar direstui.
“Tapi kang Ari atos damel mah, tos siap nganafkahan”. (Tapi kang Ari udah kerja
“Nya tapi bari kuliah. Riweuh gera”. (Ya tapi sambil kuliah, repot nanti). Ibu Naura
“Kang Ari ge nyariosna bade nguliahkeun teteh”. (Kang Ari juga bilangnya mau
nguliahin teteh).
Satu alasan kuat yang membuat Naura ingin segera menikah dengan Ari
disamping rasa cintanya terhadap Ari. Ia sadar bahwa keluarganya bukan dari keluarga
untuk menjadi seorang bidan yang bayarannya tak murah, dan Ari hadir seolah menjadi
malaikat penolong yang berjanji akan membiayainya kuliah jika menikah dengannya
nanti.
Ari terlahir dari keluarga yang cukup berada. Sejak sekolah ia sudah difasilitasi
seringkali didapati ibunya sedang jalan bersama wanita lain. Alhasil kedua orangtuanya
sering bersitegang. Namun ibunya tetap memilih untuk tetap mempertahankan rumah
“Teteh.. nikah teh teu gampang..kudu..”. Belum selesai ibunya melanjutkan kata-
“Nya atos atuh nikahkeun we kumaha kahoyongna”. (Yaudah nikahin aja gimana
maunya).
Ibu Naura menghela napas panjang. Ia tahu bahwa ayahnya akan selalu
“Tunangan heula we atuh nya, mamah sareng bapak teu acan aya acisna. Pan
34 | G h a l i y a S i r i d h a
kedah persiapan”. (Tunangan dulu aja ya, mamah sama bapak belum punya uangnya. Kan
harus persiapan).
Naura pun mengerti dan setuju. Bagi Naura, Ari seperti seorang pangeran yang
selalu ada dalam cerita negeri-negeri dongeng, ia selalu berharap bahwa ia bisa menjadi
Pernikahan pun akhirnya digelar setelah Naura memasuki masa kuliah, dan Ari
sebagai calon suami saat itu mencoba menepati janjinya untuk membantu membiayai
kuliah Naura, hanya ketika Naura sudah menjadi istrinya yang sah ia yang mengambil
Seiring dengan kesibukan Naura sebagai mahasiswa dan asisten bidan yang
semakin bertambah. Sikap Ari, suaminya mulai berubah. Ari mulai banyak mencurigai
Naura. Ari menjadi sosok pencemburu dan pemarah. Bentakan demi bentakan sering ia
alamatkan kepada Naura hanya jika istrinya tersebut telat memberi kabar.
Saat bertemu pun bukan belaian rindu yang menggebu dalam balutan kasih,
bukan lagi kata-kata romantis yang sering membuat dirinya seolah terbang ke nirwana.
Namun cacian dan makian yang kini sering ia terima dari mulut suaminya menambah
“Kamu istri nggak tau malu! Pasti tadi kamu jalan sama laki-laki lain ya? Pasti
Naura sering tak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya yang sudah tak waras dan
apalagi jalan sama laki-laki lain. Waktu aku udah full buat kerja dan kuliah, nggak ada
hal lain”.
35 | G h a l i y a S i r i d h a
Namun sepanjang apapun penjelasan Naura, suaminya selalu membantah dan
tak percaya. Yang ada suaminya semakin emosi dan melontarkan cacian lainnya.
Seringkali Naura menangis dan merasa sudah tak sanggup lagi mempertahankan
Namun ia mencoba terus bertahan, tak ingin semuanya kandas di tengah jalan.
***
pink bergambarkankan hello kitty yang merupakan kartun favoritnya. Sudah sejak
sebulan yang lalu mereka berdua merencanakan untuk membeli peralatan rumah
tangga yang akan mereka simpan di rumah baru yang baru saja selesai dibuat.
Naura terdiam sejenak dan berpikir. Memikirkan cara terbaik untuk bersikap
dalam kondisi seperti ini. Ia pejamkan matanya dan menarik napas panjang, terlihat
dahinya yang mengkerut dengan keringat yang sedikit mengucur serta tangan yang
mengepal menahan segala macam gejolak emosi jiwa. Ia pun membuka mata perlahan
Dari kejauhan, Ari suaminya sedang terlihat asik memilih kursi untuk menghiasi
ruang tamu di rumah baru. Ari belum menyadari bahwa istrinya telah sampai di depan
toko.
Mata Naura berkaca-kaca. Tak kuat menahan luka. Ia pun memilih untuk berbalik
arah dan kembali menuju parkiran. Dilepaskannya cincin pernikahan dan kemudian ia
titipkan kepada salah seorang penjaga toko yang dimintanya untuk memberikannya
kepada Ari.
memilih pulang ke rumah kedua orangtuanya yang berjarak sekitar 25 KM dari arah
36 | G h a l i y a S i r i d h a
kampung mertua. Ingin hati Naura mempertanyakan semuanya pada sang suami tapi
ternyata untuk sekedar menatap matanya pun Naura tak sanggup karena luka yang
Hatinya sudah mantap untuk mengambil keputusan itu. Mungkin untuk menerima caci
maki serta bentakan demi bentakan Naura masih bisa bersabar. Namun jika sudah
Terbersit perasaan malu pada Allah, karena dulu ia meminta seolah dengan
setengah memaksa untuk menjodohkannya dengan Ari, sang pangeran idaman. Namun
ternyata pangeran impiannya itu selama ini hanya memakai topeng dibalik pesonanya
cemas. Ada sesuatu hal yang dirasa tak beres sedang terjadi menimpa anaknya tersebut.
“Naha tiba-tiba uih teh? Titadi si akang nelpon, aya naon?” (Kenapa tiba-tiba
pulang? Daritadi akang nelepn. Ada apa?). Tanya Ibu yang terlihat khawatir.
“Punten mah, teteh mah tos teu kiat ku sikapna kang Ari!” (Maaf mah, teteh udah
maaf.
“Eh kunaon? Sok atuh nyarios aya naon?”. (Eh kenapa? Ayo cerita ada apa?).
Naura hanya terisak, tak sanggup mengeluarkan kata-kata bahwa Ari telah
37 | G h a l i y a S i r i d h a
malu.
Tak lama seseorang terdengar mengetuk pintu. Ayah Noa pergi ke ruang tamu
“Kunaon maneh nyieun budak aing ceurik???” (Kenapa kamu bikin anak saya
nangis?).
Tanpa tahu alasan yang jelas, bapak tiba-tiba menampar keras wajah Ari dengan
bentakan bahasa sunda yang kasar. Bapak selalu begitu. Tak bisa melihat putri semata
wayangnya menangis. Beliau tak pernah peduli dan berpikir dua kali untuk memarahi
“Punten pak, Ari salah.. punten..”. Ari saat itu langsung tersungkur di kaki
Naura dan ibunya keluar. Mata Naura mendelik, sedangkan ibunya langsung
“Akang sareng teteh teh aya naon?” Tanya ibu Naura masih bersikap lembut.
Tiba-tiba Naura berbicara dengan suaranya yang parau sambil menatap Ari.
“Kang Ari kudu tanggung jawab, itu salah akang. Kasian anak yang lagi
“Perempuan saha ieu teh teteh?? Astaghfirullah..”. Kini ibu Naura yang tersungkur
Ari berulangkali meminta maaf atas segala khilaf yang telah dilakukannya, ia
mengakui segala dosa yang telah diperbuat. Namun nasi sudah terlanjur menjadi bubur.
Ari harus menelan semua konsekuensi yang harus ia hadapi atas segala kesalahannya
38 | G h a l i y a S i r i d h a
Seringkali
Jika
Saat kita
jodoh
kitaberdo’a,
tidak
itu seperti
maka
sadar sejatinya
terhadap
membelikita
sinyal-sinyal
sepatu.
sedang memancarkan
Maka
yangkamu
telah energi
akan
Allah
berikan
dipertemukan
keIa alam
untuk semesta.
susuri kita.dengan
BisaPancaran
lingkungan jadi
sepatu
barunya.kita
yang
energi
telah
harganya
Menikmati ini
diperingati
tergantung
udara sesuai
sejukmelalui
dengan
pada
yang orang-orang
uang
gelombang
yangmasuk
menyelinap
selama ini. Kata talak pun terucap dengan berat hati.
disekitar
kamu
elektromagnetik
melalui kita.
miliki.
rongga Tapi
Jikayang
hidungkita
diahingga
tak
dihasilkan
memilih
bisa dimiliki,
untuk
oleh hati.
memenuhi itu
menjadi
artinyatuli
paru-parunya. uangmu
dan buta
belum
Terlihat terhadap
sesuai
gedung-gedung
Satu hal yang Naura pelajari dari kisah hidupnya, bahwa tak ada cinta yang
kebenaran.
dengan
berwarna Ibarat
harga
hijau kita
sepatu
sebagai sedang
yangmengirim
bangunan diinginkan. sebuahkokoh,
sekolah berdiri pesan, sebagus apapun
membentuk sebuah merk
lingkaran
hakiki selain kecintaan Tuhan kepada para hambaNya, dan ia pun banyak belajar bahwa
yang handphone-nya,
Memilih
Uang
mengitari pasangan
disini
sebuah jika
adalah
itu
tidak
mesjid salah
ilmu,
adasatunya
yang kepribadian
sinyal megah.
tampak maka
harusdan pesan
melihat
ketaatan.
tersebut
darimana
Pohon-pohon susah
yang ia berasal.
bahkan
mulai tumbuh
setiap manusia akan diuji dengan sesuatu yang dicintai.
Bukan
besartidak
berarti
akan
berjajar seberapa
sampai.
rapih banyak
Sinyal disini
sepanjang harta
jalan,adalah
yang iaenergi
memberi miliki,
yang
kesantapi dimiliki
seberapa
asri dan oleh baik
sejukhati.
didikanmata
sejauh
Maka sebelum menikah harus banyak mencari ilmu tentang
yang ia dapatPerlu
daridiketahui
kedua orangtuanya.
bahwa gelombang*** elektromagnet yg di hasilkan
memandang.
pernikahan, tentang psikologi gender, dsb, agar hidupmu bahagia karena
hati,
Seorang
Di 5000 anak
kali
belakang lipat
area itu adalah
dariyang
gedung gelombang
peniru yang
pikiran,
berwarna handal.
hijau hal ini
Sikap
terdapat bisabaik
area diukur
dan
untuk dengan
buruk
aneka jajanan
bisa saling memahami satu sama lain. Tak boleh menutup diri untuk
seorang
yang alatanak
bernama
tertata itu bukan
rapih Elektro
karena
dengan Ensefalo
diwariskan,
Grafikecil
stand-stand / EEG.
bukan karena
berwarna turunan.
putih sebagaiTapi karena Di
tempatnya.
perbaikan diri, dan dekati sang pemilih hati.
ia pandai mencopy
depannya Sedekah
sebuah paste
dan perbuatan
lapangansemua
volly tindakan
danbaik lainnya
dan perbuatan
lapangan pun merupakan
badminton orangtuanya
bentuk
yang selalu sejak
energi
tampak iabaru
Jika kamu ingin jodoh yang baik, maka harus bergaul dengan
masih
yang
karenakecilakan
lantaibahkan
mengakumulasi
sejakselalu
dasarnya dalamdijanin.
di
catalam
Ia mampu
semesta
setiap merekam
menjadi
semesternya. semuanya
energi baik
di alam
Gazebo-gazebo dan
kecil di
orang-orang baik. Karena orang baik hanya ada diantara orang-orang
bawah
menguat
sadarnya.
seputaran menjadi
lapangan sinyal
tempat magnet
para santripenarik energi
melepas penatlain.
saat jam istirahat sekolah tak
baik, dan orang baik hanya akan memilih orang-orang yang baik pula.
Maka ketika hendak
lupa mempercantik memilih
area setempat. pasangan,
Ruang sejatinya
UKS, ruang kita
musik, takruang
juga bolehserbaguna
buta dan pun
Maka disitulah terjadi sesuatu yang kita sebut dengan KEAJAIBAN.
tuli untuk
menjadi menilai di
pelengkap secara
sekitarobjektif,
area itu.menelusuri
Baru setelahasal-usulnya daritempat
itu, area pondok orang-orang
para santri
yang ia dapat,
Hari demimaka komunikasikan
hari ia dan
nikmati sebagai berkomitmenlah
seorang untuk
santri. Ia mulai salingdengan
terbiasa belajarpola
KarenaPelangi
Disana mendidik anakseorang
memiliki bukan bapak
dari sejak
asuh.kecil,
Bapaktapi
asuhdari awal memilih
diperuntukkan khusus
pasangan.
bagi anak-anak yatim piatu. Ia begitu dihormati dan disegani, keilmuan agamanya tak
diragukan lagi. Ia sering mengisi pengajian santri selepas subuh ataupun maghrib. Tak
Kata-kata yang selalu ia ucapkan pada Pelangi dan anak-anak yatim piatu lainnya.
Semuanya begitu terasa nyaman pada awalnya. Hingga semuanya berubah menjadi
39 | G h a l i y a S i r i d h a
***
Ternyata kejadian malam itu adalah awal mula semua kesengsaraan dimulai.
Setelah malam itu laki-laki yang ternyata bapak asuhnya tersebut sering memaksa
Pelangi untuk memenuhi nafsu bejadnya, mengancamnya dengan berbagai ancaman jika
Pelangi tak berani berkata pada siapa-siapa. Ia hanya bisa mengutuk lelaki itu
dalam hati. Jika Pelangi merasa sudah tak tahan, ia selalu berteriak sekencang-
kencangnya seperti orang gila yang tak sadarkan diri. Semua santri mengira Pelangi
kesurupan.
Hati wanita mana yang tak hancur saat kehormatannya direnggut, terlebih jika
itu dilakukan oleh iblis bertopeng alim. Bukan hanya hatinya saja yang hancur, nama
agama pun dipertaruhkan, diobrak-abrik oleh budak nafsu yang mengatas namakan
Hingga di suatu pagi. Pelangi duduk terdiam disudut masjid sepulang mengaji
subuh. Ia menerawang langit yang begitu menakjubkan, dihiasi mentari yang mulai
memberi semangat bagi jiwa-jiwa yang penuh harapan. Mengikis sisa-sisa langit malam
yang kelabu.
Pasti akan ada pelangi yang indah setelah hujan, seperti mentari yang muncul
Pelangi terisak dalam do’anya di pagi hari. Seketika saat ia membalikan badan,
seseorang telah berdiri di depannya dengan wajah yang tampak tersenyum anggun.
40 | G h a l i y a S i r i d h a
Teh Nisa adalah ketua bimbingan anak-anak yatim. Baginya teh Nisa adalah sosok
"Pelangi sayang, bisa kita bicara sebentar". Tatapan mata Teh Nisa terlihat begitu
Jarang sekali rasanya teh Nisa mengajak ia berbicara serius seperti ini, biasanya
mereka hanya saling sapa tanpa banyak bicara. Teh Nisa mengajak Pelangi duduk santai
di atas lantai mesjid. Hanya mereka berdua disana. Semua santri sudah kembali ke
"Pelangi, jujur ya sama teteh. Pelangi udah diperlakukan secara dzolim ya sama
ludah. Namun mata tak bisa berbohong, air mata mulai menetes membasahi pipinya.
"Mungkin Pelangi heran, tapi Pelangi gak usah takut. Teteh tau semuanya".
pembicaraannya.
Tanpa bisa terbendung lagi, tangisan teh Nisa pun pecah. Dipeluknya Pelangi
dengan erat. Sekujur tubuh Pelangi terasa kaku, seakan tidak percaya dengan semua
"Teteh tau darimana?". Pelangi mulai membuka suara. Teh Nisa melepaskan
pelukannya.
"Teteh liat Pelangi malam itu, saat Pelangi di ajak ke atas jemuran oleh bapak
pengasuh. Tapi teteh takut, jadi teteh lari terus nangis di kamar sendiri. Teteh nggak bisa
41 | G h a l i y a S i r i d h a
nolong Pelangi. Maaf.. teteh takut". Teh Nisa menutupi wajahnya dengan penuh perasaan
bersalah.
"Teteh nyangka Pelangi pasti diperlakukan dzolim, sama seperti yang sering ia
lakukan kepada teteh. Teteh menutupinya selama ini karena teteh takut, tapi teteh
sendiri udah nggak kuat, batin teteh hancur rasanya. Teteh udah nggak punya semangat
Tangisan Teh Nisa semakin menderu-deru, luapan emosi yang mungkin selama
ini terpendam keluar menjadi bentuk tangisan yang begitu mendalam. Pelangi mencoba
"Menurut teteh apa yang seharusnya kita lakukan sekarang? Lapor polisi?”
“Lebih baik jangan dulu.. seminggu ini kita coba selidiki lebih jauh siapa lagi yang
jadi korban. Nanti kita kabur bareng-bareng terus nyari perlindungan, setelah itu baru
lapor polisi”.
Saran teh Nisa terasa lebih baik. Bisa jadi masih banyak korban yang sama-sama
“Teh, yuk kita mulai jadi wanita yang kuat. Udah bukan saatnya lagi nangis, tapi
Selama satu minggu mereka mencari tahu, menggali informasi dan menapaki
Pelangi dan teh Nisa mulai bertindak. Mencari bukti serta memancing
pembicaraan kepada setiap orang yang dirasa sebagai korban seperti mereka berdua.
42 | G h a l i y a S i r i d h a
Akhirnya terkumpul kurang lebih 7 orang yang mau mengakui. Tanpa pikir
panjang pada malam harinya mereka sepakat untuk kabur dari pesantren dan mencari
perlindungan.
Hari itu merupakan hari yang paling menegangkan rasanya, namun atas
pertolongan Allah mereka mendapat pertolongan dari teman salah satu korban yang
Keesokan harinya pak Kyai tersebut menelpon polisi untuk menindak semuanya,
polisi pun mulai berdatangan dan mengkonfirmasi setiap korban. Atas izin Allah
***
43 | G h a l i y a S i r i d h a
Salah satu ciri seseorang yang tidak bahagia dan memiliki luka batin
adalah ketika dia tidak bisa membahagiakan orang lain dan menjadi
pengacau di lingkungannya.
masa lalu yang menyakitkan, dan ini sulit sekali disembuhkan kecuali
perilakunya buruk. Dia menganggap hal itu biasa dan wajar. Jika hal ini
₰- Kisah Pelangi Part 2
terjadi, maka dia sudah termasuk dalam kategori memiliki gangguan
"Maka setelah ada kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan setelah kesulitan itu
psikologis.
pasti ada kemudahan..." (Q.S Al-Insyirah: 5-6).
Jika kamu sedang dekat dengan seseorang (calon jodoh) yang sering
Rasa bahagia berbagi saat bersama komunitas yang diikutinya selama ini mampu
44 | G h a l i y a S i r i d h a
"Pelangi, makasih ya atas partisipasinya selama ini".
Suara itu membuat jantung Pelangi tiba-tiba berdebar, untuk kali pertamanya
yang pernah bersemi seolah hadir kembali, membawa Pelangi pada kenangan lama
Astaghfirullah..
Segera Pelangi menepis semua rasa. Ia mencoba berpikir logis bahwa kata-kata
si pria hujan tak berarti apa-apa. Tiba-tiba suara handphone menyadarkan lamunannya.
membawa suasana menjadi syahdu. Namun merdunya suara hujan tak semerdu suara
Dadanya terasa sesak, seperti ada yang menekan kuat. Akhirnya ia pamit untuk segera
pulang. Ia tak habis pikir dengan apa yang baru saja didengarnya.
***
Jika hati berdesir saat dua orang insan manusia berlainan jenis saling beradu
tatap meski hanya sesaat, disebut apa lagi kalau bukan cinta? Rasanya cinta tak pernah
gagal untuk memporak porandakan akal sehat. Bak sebuah busur yang langsung
menancap melalui tatapan, akal sehat mampu terseret rasa menuju angan untuk
Entah cintanya hanya bertepuk sebelah tangan atau hanya menjadi sebuah
angan. Namun pelangi terjebak dalam lamunan bersama pria yang baru saja berpapasan
45 | G h a l i y a S i r i d h a
dengannya. Seorang pria yang sudah ia kenal sejak pertama kali bergabung dengan
memberi semangat untuk berbagi dalam kegiatan sosial meski hujan deras sekalipun.
akan ada wanita yang tidak jatuh cinta kepadanya saat menatapnya.
“Siapa ini Ra?”. Pelangi mencoba membalas senyumnya dan bertanya pada
“Dia yang bakal jadi partner kamu nyiapin acara hari ini. Riga ini Pelangi”. Ucap
Paska lulus SMA, Pelangi langsung mencari kerja sambil meluangkan waktu
gajinya untuk membiayai kedua adiknya yang saat itu masih sekolah di bangku SMA. Ia
tak mau terus-terusan merepotkan uwa, ia merasa kasihan karena uwa sudah mulai
lanjut usia. Selain itu, Pelangi pun selalu berusaha menyibukkan diri dengan aktif
Setelah berhasil kabur dari kejadian yang mencekam malam itu, semua korban
dibiayai oleh Kyai yang menolong mereka saat itu untuk melanjutkan sekolah hingga
Keluarganya tak ada yang tahu kejadian masa lalu Pelangi. Mereka menganggap
semuanya baik-baik saja. Urusan perpindahan sekolah Pelangi saat itu pun keluarganya
46 | G h a l i y a S i r i d h a
tak ada yang diberitahu. Pelangi tak pernah bercerita apapun kepada keluarganya soal
jodohnya masing-masing. Termasuk teh Nisa, sosok wanita lemah lembut yang telah
menguatkannya mengambil langkah saat kejadian itu. Teh Nisa dipertemukan dengan
laki-laki shalih pilihan Allah yang mau menerima teh Nisa apa adanya.
***
Sejak perkenalan dengan Riga saat itu. Pelangi selalu dibanjiri dengan perhatian
“Aku suka sama kamu, sejak pertama kali kita ketemu”. Ucap Riga dari balik
telepon.
“Tapi aku belum suka sama kamu”. Jawab Pelangi. Sebenarnya ia ragu karena
Entah sejak kapan keduanya menjadi kian dekat. Padahal tak pernah ada
jawaban pasti terhadap ungkapan perasaan Riga. Dan tentang pria hujan, entahlah..
Seperti kata Riga, seiring dengan berjalannya waktu Pelangi semakin mudah
47 | G h a l i y a S i r i d h a
untuk membuka hati untuknya. Pelangi mencoba berpikir logis untuk memilih pria yang
terasa jauh lebih pasti. Banjiran perhatian dari Riga mampu mendobrak benteng
Jika penantian terhadap si pria hujan itu tak pernah membawakan hasil, maka
kini waktunya Pelangi untuk membuang perasaan yang ia rawat sejak satu tahun
Pribadi Riga tak seperti pria hujan. Riga bukanlah pria lembut yang terlihat
seorang wanita, seringkali kepastian dari seorang laki-laki adalah syarat utama untuk
memenangkan hatinya.
***
“Kalau gak ada aku siapa yang mau bantu kamu buat biayain sekolah adik-adik
Nada Riga memang bercanda, namun Pelangi seringkali merasa kesal dengan
Riga memang terlahir dari keluarga berada. Ia pun bekerja di salah satu
perusahaan maskapai ternama. Gajinya cukup besar. Seringkali Riga membantunya dan
“Kamu yakin sama Riga?”. Tanya Maura sahabat yang mengenalkan mereka
pertama kali.
“Aku bingung aja, soalnya Riga udah baik banget sama keluarga aku. Tapi.. masih
48 | G h a l i y a S i r i d h a
ada sikapnya yang aku kurang suka, cuma aku mikirnya emang manusia gak ada yang
sempurna kan”.
“Hmmm.. istikhoroh aja”. Saran Maura yang seringkali terucap saat Pelangi
merasa ragu.
Entah mengapa empat tahun perjalanan cinta keduanya belum cukup membuat
Pelangi yakin untuk bersanding dengan Riga dalam ikatan pernikahan. Banyak sikap
Riga yang masih terasa kurang cocok. Namun Pelangi lebih sering memilih untuk
***
"Mungkin sebaiknya kalian segera menikah!" . Ucap Ayah Riga di sabtu siang saat
"Tapi.. kalau bisa tahun depan, soalnya segalanya kan harus dipersiapkan.
Terlebih ayah ingin nanti acara resepsinya meriah, karena banyak rekan kerja ayah
yang harus diundang. Sedangkan tabungan ayah untuk membantu pernikahan kalian
Riga melirik ke arah Pelangi, lalu tersenyum tipis. Pelangi pun tak bisa berkata
apa-apa. Ia hanya tersenyum dan menganggukan kepala menandakan setuju dengan apa
Perasaan ragu pun berhembus lembut ke dalam hatinya. Terbersit pula perasaan
takut dalam diri Pelangi. Takut jika Riga dan keluarga tahu masa lalunya dan mereka tak
mau menerima.
49 | G h a l i y a S i r i d h a
Sambil menunggu hari itu tiba, sejak satu tahun sebelumnya mereka sudah
souvenir untuk tamu undangan, hingga foto-foto prewedding yang sudah jauh-jauh hari
membaringkan tubuhnya yang lelah karena bekerja seharian. Tiba-tiba Naya adik
perempuan Pelangi masuk kamar Pelangi dengan setengah berteriak berlari menuju
“Kak Pelangiiiii!!!”
Wajah Naya menegang, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat
menyangkal bahwa apa yang dia lihat di Intagram Story dari akun milik teman adiknya
tersebut bukanlah Riga. Namun terasa mustahil jika ada dua sosok Riga di muka bumi
Dilihatnya laki-laki itu telah berwifie ria bersama sekitar 7 orang lainnya yang
tak ia kenal. Sekilas foto tersebut terlihat biasa, namun bagi Pelangi yang melihat
seorang laki-laki melingkarkan tangan di atas pundak seorang wanita dengan begitu
erat dan terlihat mesra terasa sangat menyakitkan. Apalagi ia mengenali sosok tersebut
adalah Riga, calon suami yang sebentar lagi akan bersanding dengannya di pelaminan.
mencoba untuk tetap bersikap tenang. Ia bertanya tentang kegiatan Riga pada hari itu,
50 | G h a l i y a S i r i d h a
"Aku capek, aku istirahat duluan ya, aku sayang kamu" Jawabannya padat, jelas
***
Jika banyak orang yang berkata sebelum menikah itu pasti ada ujiannya.
Mungkin ini ujian yang harus dilalui Pelangi. Hatinya tak menentu. Keraguannya terasa
"Udah putusin aja siiih! Masih banyak yang lain yang insyAllah lebih shaleh dan
setia" Saran Maura dengan nada kesal setelah mendengar cerita dari Pelangi.
Topik tentang Riga selalu menjadi topik hangat bagi mereka berdua, bagi Maura
“Maaf ya dulu aku yang kenain kamu ke dia”. Jelas Maura menyesal.
“Eh bukan salah kamu kok. Aku yang mutusin buat kenal dia lebih jauh”.
Putusin? Mungkin kata-kata itu tak semudah dengan apa yang diucapkan.
pada janji pernikahan yang sudah terlanjur dipersiapkan. Semua persiapan sudah
dilakukan hampir 80%, jika harus putus ditengah jalan rasanya sayang.
“Aku gak enak sama orangtuanya. Orangtuanya udah banyak bantu buat nyiain
acara pernikahan kita nanti ra. Aku juga nggak mau ngecewin keluarga aku”.
"Belum nikah aja udah berani selingkuh apalagi nanti pas udah nikah? Tapi
terserah kamu sih. Kamu yang bakal ngejalaninnya" Terang Maura terbawa emosi.
51 | G h a l i y a S i r i d h a
Kata-kata Maura terasa benar adanya. Pelangi menghela napas panjang,
pundaknya terasa berat memikul beban, pikirannya jadi tidak fokus. Dalam
***
beradu dengan suara riuh hujan yang semakin membesar. Kini lukanya bukan hanya
sekedar sayatan. Tapi sudah robek dan mengeluarkan darah lebih banyak.
Suara dari balik telepon yang sudah merobek hatinya itu ternyata Riga yang
entah mengapa tiba-tiba membatalkan rencana pernikahannya begitu saja tanpa alasan
yang jelas. Pelangi tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia dengar dari balik
telepon.
“Allah itu maha baik. Jika dia tidak baik bagimu, maka Allah akan menjauhkannya
darimu dengan caraNya yang mungkin sedikit menyakitkan. Disitulah letak ujian
lupa bahwa sejatinya Allah itu tak pernah mendzalimi hambanya. Allah lah yang telah
bermurah hati menjauhkan laki-laki yang mungkin tidak baik bagi dirinya dan untuk
kehidupannya kelak. Segera ia beristighfar dan mengucap syukur atas rahmat dan
pertolonganNya.
***
52 | G h a l i y a S i r i d h a
Pagi itu mentari terlihat menawan. Semilir angin meniup lembut tiap helaian
rambut. Suasana yang begitu anggun bak bidadari turun dari kayangan.
Tiga bulan berlalu sejak Riga membatalkan rencana pernikahan mereka, Pelangi
“Assalamualaikum..”.
jantungnya berdebar dengan pikiran penuh tanya, ia tak percaya dengan sosok yang ada
di depan matanya.
"Pria hujan? Eh Kak Iwan???". Pelangi segera menutup mulut dengan kedua
tangannya. Malu.
Pria itu tersenyum lembut. Si pria hujan yang bernama Iwan Priawan itu berdiri
kemeja lengan pendek berwarna putih, menambah aura cahaya pada wajahnya.
“Duduk dulu ya, aku ambilin dulu air minum”. Pelangi menuju dapur. Senyumnya
terasa seperti pelangi yang muncul selepas hujan. Entah apa yang membuat si pria
“Ayo kak diminum”. Pelangi menghidangkan segelas teh manis dan sekaleng kue
“Oh iya makasih banyak. Maaf jadi ngerepotin”. Suara si pria hujan terdengar
malu-malu.
53 | G h a l i y a S i r i d h a
Suasana terasa kaku. Sejenak menjadi hening. Sang tamu pun berdehem, terlihat
suaranya.
Di sisi lain terlihat Pelangi berusaha menahan diri untuk tetap terlihat santai.
Wajahnya berkedut. Sinyal getaran yang dipancarkan si pria hujan mampu tertangkap
“Maaf..”. Si pria meneguk lagi air di dalam gelas. Pelangi hanya tersenyum
menatapnya lucu.
“Aku tau rumah kamu dari Maura. Jadi iseng aja mampir kesini”. Jelas si pria
hujan sekaligus menjawab pertanyaan dalam benak Pelangi yang belum sempat
diajukkan.
“Aku kesini ngerasa waktunya pas aja sih, dan mungkin kamu bakal ngerasa hal
ini tiba-tiba”.
Kedua alis pelangi mengkerut. Ia tak begitu faham dengan apa yang dimaksud si
pria hujan.
“Sebenernya selama ini aku selalu nyari tau tentang kamu, tapi aku gak berani
deketin karena waktu itu kamu kabarnya udah mau nikah. Dan sejak kamu lari sambil
nangis setelah nerima telepon 3 bulan yang lalu itu aku dapet kabar lagi kalau kamu gak
mereka tiba-tiba. Ia pun mengangkat kepalanya dan menatap si pria hujan sambil
tersenyum.
54 | G h a l i y a S i r i d h a
“Nggak apa-apa. Luka aku udah sembuh kok kak”.
“Alhamdulillah.. syukur kalau gitu. Sejak tau berita terbaru itu aku mulai
istikhoroh, dan akhirnya memberanikan diri buat datang dan meyakinkan diriku juga
kamu kalau kita mungkin bisa mulai menjalani hidup baru bersama”. Wajah si pria
Entah angin darimana yang telah membawanya datang memberi kejutan serta
menyaksikan hadiah terindah yang diberikan oleh-Nya setelah kesedihannya selama ini.
Sosok pria hujan yang selama ini ia dambakan dalam angan, kini hadir menjelma
bukan hanya sekedar menjadi jodoh impian, tapi sudah menjadi jodoh masa depan yang
sebentar lagi digenggam. Allah itu sangat adil, Allah itu sungguh Maha Penyayang.
Pelangi berpikir bahwa Allah sengaja mematahkan hatinya agar tidak terjatuh pada
Allah ulangi kata-kata itu hingga 31 kali dalam surah Ar-Rahman, menegaskan
kepada semua hambaNya bahwa nikmat Allah itu sangat besar, dan tak ada seorang pun
Tak perlu menunggu waktu lama serta persiapan yang panjang, dua bulan
kemudian mereka berdua akhirnya dipersatukan dalam ikatan janji suci atas nama cinta
yang telah mereka jaga selama ini. Tak henti-hentinya Pelangi bertasbih dan bertakbir
dalam hati seraya memuji keMaha Kuasaan Allah. Dari dulu ia selalu meyakini bahwa
akan tiba saatnya sebuah pelangi terlihat begitu menawan menghiasi langit setelah
hujan.
***
55 | G h a l i y a S i r i d h a
3 ciri jodoh yang baik secara psikologis, jika rumah tanggamu ingin
bahagia:
- Dia tidak sanggup menyakiti kamu secara sengaja, dan ikhlas dengan
karena bangga terhadap sesuatu yang ada dalam dirimu atau karena
kekuranganmu.
56 | G h a l i y a S i r i d h a
₰- Sihir Cinta
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sihirnya. Karena cinta mampu menguatkan sekaligus juga dapat melemahkan. Padahal
cinta itu tak berbentuk, cinta pun tak terlihat. Namun karena cintalah yang membuat
kehidupan dibumi ini menjadi ada. Ya.. karena cintaNya lah kehidupan ini tercipta.
Kisah yang akan aku ceritakan ini adalah sebuah kisah tentang kehidupan
seseorang yang benar-benar terjerat dalam efek magis dari sihir cinta. Dimana ia harus
berjuang sekuat tenaga agar sihirnya tak melemahkannya, justru sebaliknya.. ia harus
mencari cara bagaimana agar cinta ini dapat membawanya pada keagungan cinta yang
sesungguhnya. Semoga, jika hari ini kau masih terjerat sihir cinta yang melemahkanmu,
maka bukalah hatimu agar mendapat kekuatan dari cinta yang baru.
***
Jika bisa ku memutar waktu, maka aku ingin berada pada masa itu. Menjadi
Jiwanya mengembara entah kemana, terpisah dari jasad yang mematung sejak 1
minggu yang lalu. Matanya terlihat sembab. Tak henti-hentinya air mata mengalir
dikedua pipinya. Kini Dawiya hanya bisa duduk termenung di balik jendela kamarnya,
57 | G h a l i y a S i r i d h a
Sudah seminggu, tak sesuap nasipun masuk memberi energi. Hanya air putih
yang masuk ke dalam tubuhnya yang lesu. Ia terlihat lebih kurus, wajahnya muram tak
tersebut, tak jarang mereka mencoba menghibur Dawiya dengan mengajaknya liburan,
adalah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah, beliau orang yang tegas dan berhati lembut.
Meski terkadang terlihat sedikit keras, namun beliau mudah tersentuh dan penyayang.
kesibukannya menjadi seorang guru yang bukan hanya sibuk mengurusi siswanya tapi
juga sibuk memenuhi tugas administrasi yang juga sering dikerjakan di rumah.
“Udah.. nggak usah lagi disesali. Ikhlaskan dan yakini bahwa Allah akan
memberikan pengganti yang lebih baik untuk kakak”. Saran ummi melanjutkan.
Dawiya hanya tertunduk malu, karena ia merasa selama ini ia hanya bisa
merepotkan orangtuanya.
“Maafin kakak ummi”. Tangis Dawiya pun pecah. Ummi pun memeluk Dawiya
dengan penuh kasih sayang sambil mengusap lembut kepalanya, serta membesarkan
***
“Assalamualaikum..”
Suara salam terdengar samar dari balik pintu rumah, menyelinap masuk ke celah
pintu dan jendela kamar Dawiya. Tak ada siapa-siapa di rumah. Ummi, abi serta adik
58 | G h a l i y a S i r i d h a
Dawiya sudah berangkat dengan rutinitas masing-masing dari jam 7 pagi. Sedangkan
kakak laki-lakinya sejak 2 tahun lalu sudah tinggal terpisah bersama istri dan anaknya.
Hanya Dawiya yang masih berselimut di kamar dengan earphone yang terpasang
ditelinga.
“Assalamualaikum.. kakaak”.
Untuk kedua kalinya salam itu terdengar dan terkesan menuntut dengan
ketukan pintu. Kini suara itu memanggil namanya seolah ia tahu bahwa yang ada di
Kang Herman adalah seorang perantau asal Karawang yang menjadi staf Tata
Awalnya kang Herman adalah seorang pedagang siomay yang menjadi langganan
umminya di sekolah. Hampir setiap hari ummi membeli siomaynya ketika jam istirahat
tiba. Ummi kagum terhadap sosok pemuda pekerja keras seperti kang Herman, terlebih
setelah tahu bahwa ia pun masih bersemangat kuliah di sela-sela waktu berdagangnya
kepala sekolah agar menjadikannya seorang staf di sekolah. Akhirnya kepala sekolah
59 | G h a l i y a S i r i d h a
pun menyetujuinya. Bahkan kang Herman difasilitasi kamar kecil di sudut sekolah agar
Tak jarang berbagai keperluan hidup sering ummi belikan untuk kang Herman.
Hal itu sudah terjadi sejak Dawiya masih menimba ilmu S1 di pulau Madura sambil
pesantren. Ummi sering berkata bahwa ia berbuat baik kepada kang Herman karena
ummi selalu teringat Dawiya yang juga sedang merantau di kota orang, dan ia hanya
berharap bahwa apapun kebaikan yang ia lakukan dapat juga dirasakan oleh anaknya di
seberang sana.
“Aaaarrghh!!!”
Dawiya pun beranjak dari kasurnya. Wajahnya kusut. Ia hentakkan kakinya saat
menginjak lantai. Ia ambil kerudung dibalik pintu sambil mendengus kencang. Alih-alih
Dawiya berniat pura-pura sedang tidak ada di rumah, namun ketukan pintu dan suara
yang semakin terdengar nyaring membuatnya malu dan takut terdengar tetangga.
Wajahnya merengut dengan mulut yang terlihat manyun. Ia bukakan daun pintu
hanya selebar bahu. Terlihat tangannya masih memegang gagang pintu, seperti tak rela
menerima tamu.
“Eh si kakak mah tong cemberut wae atuh bisi luntur geulisna coba”. Canda kang
Nada ketus yang terlontar dari mulut Dawiya sudah dianggap biasa oleh pria
yang usianya 7 tahun lebih tua dari dirinya itu. Dawiya bisa jadi satu-satunya orang di
keluarganya yang selalu bersikap cuek dan ketus kepada kang Herman, seolah tak
pernah menerima kang Herman sebagai bagian dari kelurganya. Mungkin karena
selama ini sudah lama ia tidak tinggal di rumahnya sehingga tidak begitu akrab dengan
60 | G h a l i y a S i r i d h a
kang Herman, atau bisa juga karena merasa jelous dengan sikap perhatian keluarganya
Dawiya yang ketika SMA pernah bersekolah di Sukabumi pun faham jika kang
Herman berbicara Bahasa sunda, meski kadang ia menimpalinya hanya bisa dengan
“Kebiasaan si kakak mah kalau pake Bahasa sunda suka kasar. Bade naon kitu
neng geulis!”
Bahasa sunda yang diucapkan oleh orang Jakarta yang terdengar sedikit aneh baginya.
Dawiya semakin kesal dibuatnya dan hampir menutup pintu, namun kang Herman
mampu menahannya.
“Eh iya maaf atuh kak, nih akang bawain makanan disuruh ummi. Sekalian mau
ngambil komputer di rumah yang katanya rusak, mau coba dibenerin di sekolah”.
“Oh roti bakar.. ambil aja tuh sendiri komputernya!”. Kini ia bukakan pintu
“Kok nggak bilang makasih?”. Tanya kang Herman dengan nada lembut.
“Ya nuhun!”. Sebenarnya bukan karena Dawiya lupa hingga harus diingatkan.
Sesaat setelah kang Herman membawa komputer dan hendak pergi. Langkah
61 | G h a l i y a S i r i d h a
“Kakak cantiknya ilang kalau murung terus, rugi banget nangisin orang yang
udah jelas-jelas nyakitin kita dan udah nggak peduli lagi sama kita. Mending air
matanya disimpen buat shalat malam sebagai tanda merajuk ke Allah buat ngasih
pengganti yang lebih baik”. Seketika kang Herman pun tersenyum sambil mengucapkan
salam.
Dawiya yang langsung tertegun dan merasa seperti tertampar keras hatinya oleh
ucapan kang Herman, merasa malu kepada Allah atas dirinya yang selama ini sudah
bersikap lemah. Segera ia pun mengucapkan istighfar seraya terus memohon kekuatan
kepada Allah.
***
tatapan kosong, sambil menikmati roti bakar yang dibawakan kang Herman. Tiba-tiba ia
teringat kejadian beberapa minggu lalu. Dawiya sering membawakan bungkusan nasi
kepada seorang duda beranak satu yang saat itu menjadi kekasihnya. Nasi bungkus dari
Mas Ridwan, panggilan Dawiya kepada sang kekasih yang dulu merupakan
gurunya ketika di pesantren Madura itu ikut merantau ke Jakarta tepat 2 minggu
setelah kelulusan Dawiya. Mereka yang menjalin kasih sejak Dawiya masih kuliah
semester 7 itu merasa hubungannya kini tak usah sembunyi-sembunyi lagi karena
Namun angan kadang tak seindah kenyataan. Kehidupan sang duda yang
merantau ke Jakarta justru hanya menjadi parasit bagi Dawiya yang juga belum bekerja
saat itu. Dawiya bahkan rela menjual handphone pemberian orangtuanya hingga
62 | G h a l i y a S i r i d h a
mencari pinjaman kesana-kemari demi membantu kehidupan sang kekasih selama di
Jakarta.
“InsyaAllah nanti mas ganti ya. Maaf mas ngerepotin kamu terus”. Kata-katanya
“Iya nggak apa-apa. Kapan mas mau main ke rumah? Biar keluarga aku kenal
“Nanti ya. Mas malu belum punya pekerjaan yang bisa dibanggakan”.
“Rahasiain dulu aja hubungan kita ini ya. InsyAllah nanti mas datang langsung
bawa mahar”.
Mata Dawiya selalu berbinar saat sang kekasih menyebut kata mahar ataupun
Dawiya rela berkorban untuknya. Ada angan indah yang selalu disuguhkan di depan
mata. Tanpa sadar bahwa semua hanyalah ilusi. Ya terkadang hal itu menjadi salah satu
Sihir cinta dari sang kekasih mampu membuat Dawiya kehilangan akal sehatnya.
Dawiya sampai pernah meminjam KTP kakaknya untuk mengambil kredit motor demi
sang kekasih yang katanya baru diterima kerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta
Sang kekasih berjanji untuk melakukan angsuran per bulannya. Namun belum
genap 1 bulan, laki-laki itu malah kabur membawa motor atas nama kakak Dawiya.
Sehingga kakak Dawiyalah yang menjadi sasaran penagihan hutang dari pihak bank.
63 | G h a l i y a S i r i d h a
Setelah diselidiki ternyata selama ini laki-laki yang ia cintai tersebut juga
merupakan seorang buronan polisi Madura yang memiliki segudang catatan kasus
penipuan.
Astaghfirullah..
Dawiya mengelus dadanya saat kenangan pahit itu muncul dalam ingatannya.
Dawiya pun bangkit dari kursi dan kini ia kepalkan tangannya serta menepukkannya ke
***
“Kakak gimana kalau kakak nikah aja sama kang Herman?” Kata-kata ummi
membuat Dawiya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Kang Herman yang saat itu sedang menikmati makan malam bersama dengan
keluarga Dawiya pun langsung tersedak makanan yang baru saja sampai ke
tenggorokan.
“Santai santai”. Ummi Dawiya tertawa dan segera memberikan segelas air
tertunduk malu dengan wajah harap-harap cemas atas jawaban Dawiya terhadap
pertanyaan umminya.
Sudah 6 bulan berlalu sejak kejadian menyesakkan itu. Dawiya mulai menjalani
hari-harinya dengan penuh semangat. Ia mulai menata ulang masa depannya kembali,
membuka lembaran baru, serta meyakini bahwa Allah telah menyiapkan kejutan
terindah di balik masalahnya. Kini ia bekerja disebuah kantor kecamatan Jakarta Barat.
64 | G h a l i y a S i r i d h a
Support keluarga menjadi bagian terpenting dalam hidupnya, dan ia sangat mensyukuri
itu.
Entah sejak kapan, Dawiya kini terasa semakin akrab dengan kang Herman.
Berawal dari kedua orangtuanya yang sering menyuruh kang Herman untuk
menemani Dawiya saat hendak pergi. Awalnya Dawiya menolak, namun sejak kejadian
yang dialami Dawiya, orangtuanya selalu merasa khawatir dan tak mau sesuatu yang
tak diinginkan terjadi pada Dawiya. Dengan perasaan sedikit terpaksa akhirnya Dawiya
pun setuju.
Seiring dengan berjalannya waktu. Saat di perjalanan, Dawiya dan kang Herman
akhirnya sering bertukar cerita satu sama lain. Darisanalah Dawiya mulai mengenal
sosok kang Herman lebih dalam, membuatnya mengerti mengapa keluarganya sangat
Ummi Dawiya menangkap sinyal-sinyal cinta yang kuat dari mereka berdua,
akhirnya ummi meyakinkan keduanya untuk menjalin hubungan ke jenjang yang lebih
serius.
Seisi ruangan menjadi hening. Detak jarum jam terdengar lebih nyaring. Dawiya
terlihat berpikir. Gigi atasnya menggigit bibir bagian bawah. Mata Dawiya mengarah ke
“InsyaAllah ummi, kalau ummi dan abi ridhonya seperti itu”. Senyum Dawiya
mengembang.
***
65 | G h a l i y a S i r i d h a
Seringkali wanita merasa dirinya selalu dipertemukan dengan laki-
laki yang tidak baik. Sebenarnya alasannya hanya satu, karena wanita
terlalu mudah percaya dan terlalu mudah jatuh cinta. Sedangkan laki-laki
₰- Pilihan
yang baik biasanya adalah laki-laki yang tidak cepat mengumbar
“Sesama mukmin adalah bersaudara, maka baginya tidak halal menawar barang
perasaannya. Karena ia tahu bahwa ia harus bertanggung jawab terhadap
yang telah ditawar (dibeli) oleh saudaranya, dan tidak halal meminang perempuang
perasaannya, dan tidak mau menyakiti wanitanya.
yang telah dipinang oleh saudaranya, kecuali bila saudaranya telah membatalkan
Dan seringkali, ketika wanita mengetahui kelakuan buruk dari
pinangan”
kekasihnya ia berusaha menutup-nutupi dan meyakinkan diri bahwa
(HR Bukhori & Muslim)
setelah menikah ia akan berubah. Tapi pada kenyataannya tak semudah
itu.. butuh
Kata usaha
siapa keras,
wanita dan halJustru
itu dipilih? itu akan sangatyang
wanitalah melelahkan.
memilih. Pada saat laki-laki
mengangkat-angkat kedua alis, centil, dengan arah penglihatan yang tetap tertuju pada
cermin. Tak ada yang dirasa mengganggu, semua bagian wajah ku anggap tak memiliki
masalah.
66 | G h a l i y a S i r i d h a
Ku arahkan pandangan pada kedua alis. Ku tatap lekat-lekat jarak antara kedua
alis yang cukup dekat. Aku tersenyum. Ingatanku berkelana pada jaman sekolah dulu,
pembahasan tentang jarak alis yang selalu menjadi topik unik untuk diperbincangkan.
“Dry, alis kamu deket. Pasti jodohnya juga orang deket”. Ucap Diah, temanku di
SMA..
“Mitos itu”.
“Masa? Masa bodooo.. hahaha”. Aku terkekeh. Merasa mitos itu sangat konyol.
Entah sejak kapan jarak alis menjadi penentu jarak jodoh. Lucunya, kadang mitos
itu justru menjadi sebuah keyakinan bagi sebagian orang atas dugaan terhadap jodoh
orang lain.
Ku tatap lagi jarak kedua alis di cermin. Menatap dengan cermat setiap guratan
bulu hitam yang terlukis indah di wajah. Dalam hatiku bertanya. Mungkinkah jodohku
memang dekat?
“Udah cantik, gak usah ngaca mulu. Yuk jalan lagi”. Suara itu mengejutkanku.
Aku sedang berlibur bersama Agung, temanku. Sebenarnya kami tak berdua,
hanya saja yang lain sudah menunggu kami di alun-alun kota Sukabumi. Sedangkan aku
dan Agung harus menempuh perjalanan dari Bogor untuk bergabung bersama yang
lainnya.
67 | G h a l i y a S i r i d h a
Aku beranjak dari tempat duduk sambil menenteng ransel biru yang berisi
banyak makanan yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Mengingat perjalanan Bogor
– Sukabumi yang cukup melelahkan. Belum lagi perjalanan selanjutnya menuju taman
wisata Geopark Ciletuh yang diperkirakan akan menghabiskan waktu sekitar 5 jam.
Butuh persiapan fisik dan logistik yang cukup untuk menjaga stamina selama di
perjalanan.
“Udah siap? Yuk naek! Yang lain udah nunggu katanya.” Ucap Agung sambil
menyodorkan helm.
Sejujurnya aku merasa tak enak hati karena harus pergi dengan Agung.
Sedangkan aku sadar bahwa aku telah memiliki kekasih. Tapi saat itu aku butuh
seseorang untuk diajak refreshing, dan kebetulan saat itu hanya Agung yang bisa
menemani.
“Dry, kamu masih sama cowok yang di Jepang itu?”. Tanya Agung tiba-tiba.
Aku terpaksa berbohong. Benar kata Agung. Kekasihku yang sedang mengadu
nasib di negeri sakura itu pasti akan marah jika tahu aku sedang bersama laki-lak lain.
Tapi hubunganku dengannya sedang berada di ujung tanduk. Hubungan kami seperti
lilin kecil yang sebentar lagi padam. Aku lelah dan butuh refreshing.
Di sisi lain, aku tahu Agung menyukaiku. Tak mungkin ia akan rela capek-capek
menemani liburan jauh jika tak ada rasa apa-apa terhadapku. Ia tahu aku sudah
memiliki kekasih, namun entah mengapa ia seperti tak peduli. Mungkin bagi Agung
selama janur kuning belum melengkung maka ia masih punya banyak kesempatan
68 | G h a l i y a S i r i d h a
***
Perjalananku dan Agung menuju taman wisata Geopark Ciletuh ternyata sudah
Mataku menilik dari kejauhan, terlihat seseorang yang ku kenal berdiri di antara
“Kang Darusss!!!”. Teriakku pada sosok laki-laki berambut ikal dengan halis
tebal.
Aku yakin bahwa orang yang ku panggil namanya itu adalah kakak kelasku dulu
ketika di SMA.
“Iya kang. Waah seneng banget ada yang kenal ternyata disini”.
“Muhun, alhamdulillah..”.
Kang Darus tetap sama, sopan dan santun. Aku jadi malu bersikap so asik
“Ooh.. Hayu atuh takut keburu sore. Langsung lanjut ya perjalanannya!”. Seru
Kang Darus adalah ketua touring kali ini. Aku tak menyangka, laki-laki pendiam
dan lembut seperti dia sungguh penuh kejutan. Ia bisa bersikap tegas dan terlihat
69 | G h a l i y a S i r i d h a
Semua bersiap dengan motor masing-masing. Ada sekitar 10 orang yang ikut,
“Padahal bilang aja iya”. Ucap Agung tiba-tiba sambil pura-pura mengerucutkan
mulutnya.
“Iya apa?”
***
berbagai air terjun yang menawan. Taman wisata Geopark – Ciletuh Sukabumi sebagai
destinasi wisata Sukabumi selain Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng yang telah lama
traveler.
Subhanallah.. indah..
Aku asik ber-selfie ria di depan air terjun. Terlihat sedikit norak melihat
pemandangan yang sulit sekali ku dapatkan di daerah perkotaan. Anggota yang lain pun
Agung menyeriangai.
“Oh iya, tuh tiduran disana aja gung. Aku mau nikmatin pemandangan”. Aku
menunjuk sebuah batu besar yang teduh ditutupi pohon. Agung pun melenggang pergi
70 | G h a l i y a S i r i d h a
“Kang, mana pacarnya?”. Ku tepuk pundaknya perlahan.
Kang Darus menoleh. “Eh Audry, kaget. Pacar yang mana?”. Sebelah halisnya
terangkat.
“Oh itu mah bukan pacar akang neng”. Kang Darus tersenyum. Senyumnya
membawa kedamaian.
Hmmm…
Aku duduk di batu pinggir sungai dan membuka tas yang penuh dengan
makanan. “Sekarang sibuk apa kang?”. Tanyaku sambil menawarkan makanan kepada
kang Darus.
“Ngajar di SDIT”. Kang Darus pun ikut duduk. Sesekali tangannya mengambil
“Kamu gimana?”. Kang Darus bertanya balik sambil melemparkan batu kecil ke
arah sungai.
Aku menunjuk Agung yang sedang duduk bersandar di bebatuan besar sambil
menutup wajahnya dengan sebelah tangan. Terlihat wajah lelah Agung yang harus
“Kenapa nggak pacaran aja sama dia?”. Kali ini aku terkejut karena tak
71 | G h a l i y a S i r i d h a
“Nggak ah. Sekarang mah nyarinya bukan buat pacar. Tapi yang serius langsung
Aku tahu Agung baik, aku pun sempat tertarik kepadanya. Tapi, selain
hubunganku dengan si pria di negeri sakura belum selesai, aku pun sudah tak mau
hanya berpacaran tak jelas. Lelah hati jika selalu berharap. Sudah cukup kenyang
dengan janji si pria di negeri sakura yang bilang akan segera melamar, tapi tak kunjung
menghabiskan waktu, pikiran dan perasaan. Aku hanya sedang menunggu seseorang
yang benar-benar akan datang, meminta restu langsung pada kedua orangtuaku.
***
BBM.
Tanganku masih memegang handphone. Aku menggigit bibir. Tak tahu harus
menjawab apa.
“Kalau suka bilang aja sama orangtua”. Ku sisipkan emoji yang sedang
menjulurkan lidah.
Aku tak tau itu kode atau bukan. Yang pasti aku sudah tak mau berpacaran, dan
“Tunggu aku sampai siap ya”. Ia menyisipkan emoji memelas. Aku malah tertawa.
Agung seangkatan denganku, dan aku mengerti karena ia masih kuliah dan
belum bekerja. Pasti belum siap untuk datang meminang langsung ke rumah.
“Siapa aja yang duluan yang direstui orangtua. Hehe ”. Aku tak bisa berjanji pada
siapa-siapa, takut jika janji itu tak bisa ku tepati. Tak lama kemudian pesan baru masuk
72 | G h a l i y a S i r i d h a
lagi di BBM.
“Nikah yuk”.
Pesan baru yang masuk membuat nafasku seolah terhenti. Detak jantungku
saling memburu. Tapi kali ini bukan dari Agung. Tertulis nama kang Darus yang
mengirim pesan.
Sejak pertemuannya saat touring dua bulan yang lalu, aku dan kang Darus jadi
cukup intens berkomunikasi melalui pesan BBM. Kami sering bertukar cerita. Kang
Darus yang cukup dewasa sangat asik diajak diskusi dan dimintai saran-sarannya. Kali
ini lagi-lagi kang Darus selalu memiliki sikap dan jalan pikiran yang tak bisa ditebak.
Aku tak membalas dan memilih menaruh handphone di atas kasur. Ku pikir dia
salah mengirim pesan. Tapi.. sesaat kemudian, ku lihat lagi handphone yang tergeletak
Ini maksudnya ke aku atau salah kirim ya? Aku harus jawab apa ya?
Ah tau ah bingung!!!
Ku lemparkan lagi handphone ke atas kasur dan memilih untuk pergi keluar
kamar.
Suara dering telepon mengehentikan langkahku yang menuju keluar kamar. Nada
dering itu terdengar tak asing. Ah pasti dia.. Aku sengaja memasang nada dering telepon
73 | G h a l i y a S i r i d h a
lagu kecewa dari BCL untuk si dia yang masih berstastus sebagai kekasihku, meski
“Lagi diem, ada apa?”. Aku menjawab ketus. Tak ada gombalan-gombalan yang
terlontar seperti dulu. Padahal saat cinta itu masih terasa hangat aku selalu menjawab
Aku diam tak menjawab. Cintaku untuknya mungkin telah pudar. Masalah-
masalah sepele seperti telat membalas pesan, lupa mengucapkan selamat tidur, telepon
tak terangkat, dan sikap overprotektif yang sering ia tunjukkan selalu menjadi pemicu
Bibirku gemetar, semakin tak bisa berkata-kata. Entah apa yang membuat hari
“Mmmm.. nanti kita ngobrol lagi ya, aku mau ke kampus ngurusin wisuda lusa.
Udah dulu ya, assalamualaikum”. Aku mengalihkan pembicaraan dan langsung menutup
telepon.
Telepon berdering berkali-kali, namun aku enggan mengangkat. Kini aku hanya
***
74 | G h a l i y a S i r i d h a
sejarah besar yang tercatat dalam lembaran kisah perjalanan setiap orang dalam
perjuangan mencari ilmu. Termasuk aku yang lulus wisuda dengan predikat cumlaude.
“Makasih ya gung”.
orangtuaku.
Dalam perjalanan kami tak banyak bicara, terasa sedikit kaku karena ungkapan
perasaan Agung dua hari yang lalu. Hingga tak terasa perjalanan pun sampai ke tujuan.
“Nggak usahlah nanti aja kalau udah waktunya”. Agung melambaikan tangan lalu
pergi. Hmmm..
Ku buka perlahan, di dalamnya terdapat boneka jepang dengan mata yang sipit
dan bibir yang membentuk senyuman. Lucu sekali. Ku lihat ada tombol on off berada di
bagian belakang boneka, dan ketika ku menekannya terdengar boneka itu bersuara..
Aku membuka handphone. 25 panggilan masuk tak terjawab dari dia di jepang
75 | G h a l i y a S i r i d h a
“Kok teleponnya nggak diangkat-angkat sih?”. Terdengar nada tinggi dari ujung
Aku yang sedang lelah malah semakin dibuat geram. “Udah ah capek!!!” Tadinya
aku ingin mengucapkan terimakasih, tapi terlupakan karena sikapnya yang kasar.
“Maaf neng, kalau sedikit kasar. Padahal tadi cuma mau bilang selamat atas
“Udahlah capek denger maaf terus. Lebih baik kita putus!”. Aku mendengus.
***
ketukan itu dan lebih memilih berbaring di kasur dengan segala beban keputusan yang
harus segera ku ambil. Aku sadar bahwa dirinya tak boleh berlama-lama memainkan
perasaan orang.
“Siapa mah?”. Aku segera bangkit dari kasur dengan riasan yang masih tertempel
di wajah.
Belum selesai dengan segala kegalauan. Kini lagi-lagi jantungku dibuat berdebar
“Ada deh, masa ngajak nikah nggak tau rumahnya”. Jawabnya santai sambil
76 | G h a l i y a S i r i d h a
“Kang Darus beneran serius?”.
“Kalau nggak serius akang nggak datang kesini”. Matanya mulai menatap dengan
serius.
Saat seseorang memberi bunga sebagai ungkapan cinta, ada juga yang memberi
janji dalam sebuah penantian. Disaat yang sama, satu orang berani memberi bukti,
bahwa cinta bukan hanya sekedar kata yang terucap tuk berikan bahagia. Tapi cinta
adalah tanggung jawab melalui pembuktian yang akan dibawa kehadapanNya kelak.
***
- Masih ada perasaan ragu atau mengganjal dalam hati terhadap dia
pasangan kamu
tanda-tanda itu sudah kamu rasakan, maka jangan salahkan Tuhan jika
77 | G h a l i y a S i r i d h a
-Karena jodoh itu pasti Tuhan permudah jalannya -
₰- Sebuah Kebenaran
“Wanita wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita yang keji pula. Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula”.
***
Semua orang berlari di lorong yang tampak hening. Mendorong sebuah kasur
roda dengan seorang wanita yang tampak pucat diatasnya. Keringat mengucur dari
dahinya, menahan sakit. Darah terlihat membanjiri kasur yang bersepreikan kain
berwarna putih. Sepasang pria dan wanita yang masih tampak stylish di usianya yang
menginjak 40th tak henti-hentinya menangis sambil menyebut nama Allah. Tangisannya
menggema hingga menyelimuti seisi ruangan. Dua orang petugas mendorong kasur
roda di sebelah kanan dan kiri. Sedangkan satu orang lagi sibuk menempelkan oksigen
“Kuat nak.. kamu pasti kuat”. Ucap wanita dengan cardigan putih dan jilbab yang
diikat ke belakang.
“Ya Allah lindungi anakku ya Allah”. Wanita itu terus meratap melihat putrinya
Pintu IGD terbuka. Petugas langsung menghentikan langkah sang wali pasien
agar tak ikut masuk. Dokter jaga tak kalah gesit untuk segera melakukan pemeriksaan.
Dengan suara yang masih terisak keduanya terpaksa menunggu tepat di depan pintu.
Detak jarum jam di sudut dinding terdengar begitu nyaring, namun ritmenya
masih kalah dengan degup jantung yang terasa hendak merobek dada. Hanya harapan
yang menjadi penyejuk layaknya angin sepoi yang menghembus di tengah terik sebagai
78 | G h a l i y a S i r i d h a
“Mom, gimana kondisi Haza?”. Sepasang bola mata lain tampak tak kalah cemas
menanti kabar. Wanita bertubuh mungil dengan rambut panjang yang diikat
alakadarnya itu tiba-tiba sudah berdiri di hadapan ayah dan ibu korban dengan raut
wajah yang kusut. Keduanya menoleh, mata sang ibu beradu dengan wanita yang tak
Sang ibu langsung memeluk wanita tersebut. “Do’akan Haza baik-baik aja ya
Syanum”.
Tak lama dokter pun keluar. Wajahnya penuh keringat seolah habis bertarung di
“Maaf pak bu, anak bapak dan ibu tak tertolong. Kondisinya sangat kritis karena
kehabisan darah. Mungkin akibat usaha aborsi yang dilakukannya. Sekali lagi mohon
Sang ibu ambruk tersungkur sambil memegang dada. Sesak. Sedangkan sang
ayah hanya berdiri mematung dengan air mata yang berjatuhan tak tertahankan.
Tangannya mengepal geram. Ingin tahu siapa yang telah menghamili putrinya tersebut.
Mereka tak percaya putri semata wayang mereka harus meninggal dalam kondisi
seperti itu. Keduanya tak tahu bahwa putrinya sedang hamil dan nekat melakukan
tindakan aborsi.
Syanum merangkul sang ibu. Tangannya gemetar, wajahnya memucat, air mata
***
Memori Syanum..
Suasana kelas disebuah sekolah saat itu tampak hening. Menyatu dalam melodi
kedamaian sekolah yang terasa hangat. Sebuah tempat yang pernah menjadi tempat
79 | G h a l i y a S i r i d h a
perlindungan bagi pribadi-pribadi kecil yang sedang tumbuh. Sebuah tempat dimana
mereka tak perlu khawatir dengan dunia luar yang tampak garang, mencekam, dan
Setiap jiwa yang sedang tumbuh itu tak pernah tau apa yang akan terjadi pada
mereka esok hari ketika mereka harus menghadapi dunia di luar sekolah. Meski pada
umumnya mereka sangat menyukai jam pulang sekolah, namun pada kenyataannya
setelah dewasa mereka rindu dan ingin kembali ke dunia sekolah yang membuat
mereka merasa aman dan tak perlu memikirkan kehidupan yang rumit diluar sana.
Jika Doraemon itu nyata, aku ingin meminta mesin waktu untuk kembali ke dunia
“Hei kamu Syanum ya? Aku Haza”. Dengan ramah Haza menyapaku yang menjadi
murid pindahan saat itu. Senyuman hangat Haza mampu membuatku merasa diterima
dikelas baru.
Haza merupakan pribadi yang ceria dan mudah bergaul. Ia menyukai olahraga.
seseorang yang introvert, tak banyak bicara, pemalu, dan juga sangat tertutup.
Hanya satu persamaan kami. Yaitu sama-sama merasa menjadi anak broken
home. Haza anak semata wayang yang terlahir dari keluarga berada, namun ia kurang
mendapatkan kasih sayang karena kedua orangtuanya yang terlalu sibuk dengan dunia
bisnisnya. Sedangkan aku memiliki keluarga yang tercerai berai. Aku tinggal bersama
ibu, ayah tiri dan saudara-saudara tiri. Aku selalu merasa dikucilkan, merasa tak pernah
Pertemanan kami kian erat ketika pertama kali Haza datang menghampiriku
yang sedang menangis disudut perpustakaan. Dadaku terasa sesak, napasku tersendat-
80 | G h a l i y a S i r i d h a
sendat. Beberapa menit yang lalu ibuku menelpon untuk tidak dulu pulang ke rumah
karena emosi ayah tiriku tak terkendali akibat pengaruh minum-minuman keras.
Seringkali ayah tiriku bersikap tak waras hingga membuatku ingin memakinya. Namun
“Syanum? Belum pulang?”. Kedua mata itu menatapku dengan hangat. Aku hanya
diam. Ku susut segera air mata yang membasahi kedua pipiku. Aku tau ia ingin bertanya
“Eh berenang yuk? Kamu nggak ada acara kan hari ini?”. Ajak Haza tiba-tiba.
“Kalau aku lagi nangis aku paling suka berenang. Biar energi yang terbuangnya
nggak sia-sia. Udah gitu air dikolam saat kita berenang rasanya mampu menghapus air
mata kita dengan sendirinya. Coba rasain deh gimana enaknya. Gimana mau kan?”.
Haza tak pernah bertanya mengapa dan apa yang terjadi. Ia selalu mempunyai
cara untuk menghapus setiap duka. Aku tak bisa menolak. Aku butuh dia.
Sejak saat itulah kami menjalin persahabatan yang cukup erat. Hingga kami
***
Memori Haza..
Malam itu langit tampak marah, petir menyambar silih berganti dengan hujan
deras yang disertai angin kencang. Suaranya memekakkan telinga. Kemarahan langit
malam itu mewakili hatiku yang juga sedang bergejolak. Kutimpali suara itu dengan
Seperti biasa, rumah selalu sepi. Orangtuaku tak pernah pulang di bawah jam 1
malam. Asisten rumah tangga pun sedang pulang ke kampung halaman. Di dalam rumah
seluas 700m2 itu aku tak pernah merasakan kehangatan cinta keluarga yang
81 | G h a l i y a S i r i d h a
sesungguhnya.
Di dalam kamar aku mengurung diri. Ku hancurkan semua foto yang terpajang.
Persahabatan yang terjalin cukup lama seketika sirna saat salah satu merasa
dikhianati. Satu kenyataan pahit yang harus kuterima yaitu ketika kutahu bahwa
Mengapa Tuhan tak pernah rela jika aku memiliki cinta? Mengapa pada akhirnya
aku selalu membenci cinta? Cinta keluargaku, cinta sahabatku, dan cinta kekasihku.
Aku terkulai lemas. Sampai lupa bahwa aku belum makan sejak pagi. Ku usap
perut, dan teringat.. ada janin yang hidup dalam rahimku. Aku menagis sejadi-jadinya.
Aaaarghhhh…
yang tak dikenal. Ku tahu itu Syanum. Nomornya sudah ku hapus, tapi sialnya aku bisa
mengingatnya.
Pesan masuk membanjiri kotak masuk. Tapi tak kubuka satupun. Kumatikan
handphone, dan teriak lepas meluapkan rasa kecewa. Duniaku telah hancur. Aku tak
ingin hidup!!!
Waktu menunjukkan pukul 12.00 tengah malam. Petir tak berhenti menyambar.
Pikiranku semakin tak karuan. Kepalaku terasa sakit, seperti ada yang menusuk-nusuk.
Aku berjalan menuju dapur dengan sempoyongan. Dilihat ke arah meja makan, kosong.
Kulirik disampingnya ada sederetan pisau. Pikiranku mulai kacau. Syetan bukan
lagi berbisik, namun sudah menyuarakan dengan lantang bahwa mungkin dengan
82 | G h a l i y a S i r i d h a
bunuh diri kesedihanku akan berakhir.
Ku raih sebuah pisau, dan tanpa berpikir panjang ku tusukkan ke arah rahim.
***
Tangisan keluarga dan sahabat terasa begitu menyayat ketika mereka harus rela
melepas kepergian Haza siang itu yang perlahan mulai dimasukkan ke dalam liang lahat.
Banyak orang tak menyangka seorang gadis ceria seperti Haza meninggal dalam
hati yang sadar bahwa kita semua pun akan mengalami hal yang sama, yaitu kematian.
kenyataan. Kedua tangannya tak lepas memegang papan bertuliskan almarhumah yang
tertancap di atas tanah, mengatakan berulang-ulang dengan lirih “maafkan ibu nak”.
Disisi lain, seorang sahabat yang juga masih tak percaya dengan kenyataan yang
terjadi, hadir dalam tangisan penuh penyesalan. Menyesal tidak ngotot untuk pergi
mencoba menenangkan. Vigo, seorang laki-laki bertubuh tinggi besar dengan kumis
Mata Syanum melotot tajam saat ia mendapati seseorang bertubuh tinggi kurus
berada di antara kerumunan para pelayat. Baju dan kacamata serba hitam serta topi
83 | G h a l i y a S i r i d h a
mengerti hanya mengikuti langkah Syanum.
“Kamu jahat dud!!! Semuanya gara-gara kamu!!!”. Dudi menoleh kaget. Keringat
“Ngapain kamu kesini???”. Teriak Syanum sambil terisak dan memukuli Dudi.
Dibalik kacamata hitamnya mata Dudi telah lama sembab sejak mengetahui
kematian Haza kekasihnya. Ia sadar bahwa ia telah membuat luka di hati Haza dengan
“Udah sayang.. kita pulang aja yuk. Kondisinya nggak tepat”. Vigo merangkul
***
Ternyata selalu bermain berempat dengan kekasih, sahabat dan juga kekasih
sahabat itu tak sehat. Bisa jadi karena terlalu dekat akhirnya tak tahu lagi siapa yang
Sudah satu bulan setelah kematian Haza. Syanum tak pernah berhenti menangis
setiap kali membuka album kenangan bersama sahabatnya itu. Mereka berempat, Haza,
Dudi, Syanum dan Vigo hampir setiap hari pergi menghabiskan waktu bersama.
Dilihatnya foto-foto dan video mereka berempat yang selalu tertawa lepas. Tak tahu
Syanum merasa terpukul dengan kematian Haza. Ia merasa ikut andil terhadap
kematian sahabatnya itu. Berawal dari curhat. Dudi dan Syanum seringkali curhat satu
sama lain saat mereka sedang ada masalah dengan kekasih masing-masing. Dudi tak
menyukai sifat Haza yang terlalu manja dan posesif. Sedangkan Syanum selalu merasa
Sadar akan perasaannya yang mulai tak menentu. Syanum mengajak Vigo untuk
84 | G h a l i y a S i r i d h a
segera bertunangan. Khawatir perasaannya kepada Dudi menjadi nyata.
melalui pesan Whatsapp sehari setelah Dudi dan Haza bertengkar 3 bulan yang lalu,
putus.
“Kesini kemana?”. Baru saja Syanum bertanya telepon mati tiba-tiba. Jaringan
error.
Tak lama kemudian sebuah alamat dikirimkan oleh ibu Haza. Syanum
Segera Syanum bergegas pergi menemui panggilan ibu Haza. Kakinya yang
lenjang dengan sepatu kets berwarna putih melangkah sedikit berlari. Namun
mengucur diseluruh wajah dan tubuhnya. Jantungnya berpacu tak berirama. Ia malu dan
Ibu Haza mendekati Syanum dan bicara perlahan. Terlihat ia menyeka air mata
85 | G h a l i y a S i r i d h a
“Syanum, maaf… kamu harus tau ini. Hasil analisis DNA janin menyatakan bahwa
DNA tersebut adalah milik Vigo. Momy juga nggak nyangka, maafin Haza ya nak.. maafin
Vigo dijerat pasal 348 ayat (1) KUHP dalam kasus dugaan menyuruh tindak
aborsi, yang diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
“Aku khilaf Syanum. Aku nggak sengaja”. Terdengar Vigo berteriak untuk
Syanum memeluk Ibu Haza dengan erat, lalu pamit pergi dengan tatapan kosong.
***
laki dihadapannya.
“Sssstt!!! Jangan teriak-teriak! Malu ini tempat umum”. Laki-laki itu menarik
Haza keluar. “Kamu tuh kenapa sih? Kamu nggak sadar kalau kamu itu egois!!!”. Timpal
“Tau ah aku capek”. Laki-laki itu masuk melanjutkan pekerjaan paruh waktunya
Akhirnya Haza pergi menuju mobil honda jazz berwarna putih yang diparkir tak
Di sisi lain, sepasang jemari lentik sedang memainkan jam pasir di atas kasur.
Berharap jam pasir itu segera membawanya ke alam mimpi. Tubuhnya lelah, namun hati
86 | G h a l i y a S i r i d h a
dan pikirannya terus hidup. Dadanya terus berdetak kencang, hatinya tak menentu. Ia
terus mencubiti pipinya yang tirus, meyakinkan dirinya bahwa dia memang masih
Sepasang bola mata yang sipit itu melirik handphone yang tergeletak di meja
pinggir kasur, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia raih
handphonenya, dan langsung dimatikan . Tak ingin percakapan itu makin berlanjut dan
jadi berbuntut.
Dudi gila nih kayaknya. Kenapa dia tiba-tiba bilang gitu?! . Gumamnya dalam hati.
Tepat setelah Haza dan Dudi bertengkar. Dudi yang dalam keadaan emosi
menelpon Syanum yang biasa menjadi teman curhatnya. Seperti biasa, setiap kali Dudi
dan Haza sedang mengalami masalah, Dudi terbiasa mengeluarkan semua kemelut
Hari itu, mungkin dudi merasa sudah terlalu lelah, hingga akhirnya dia tak
sengaja berkata bahwa Syanum adalah sosok wanita pendamping yang dia harapkan.
Bukan Haza.
Jebreeet!!!
Suara pintu mobil ditutup keras. Haza pacu mobilnya kencang sambil menangis
menahan kesal.
“Ah kemana sih Syanum? Kok gak aktif?”. Haza mendengus. Kedua tanggannya
Vigo melambaikan tangannya sambil tersenyum dengan dua cangkir kopi hangat
87 | G h a l i y a S i r i d h a
dikedua tangannya.
Haza membuka kaca mobil. “Kok lu ada disini? lagi sama Syanum?”
“Oh iya”. Haza pun membukakan kunci pintu mobil sebelah kirinya.
”Gue tadi nggak sengaja liat lu sama Dudi kayaknya lagi berantem depan café”.
ngapain kesini?”.
“Nih minum dulu”. Vigo memberikan secangkir kopi hangat yang ia beli di
indomart.
“Tadinya emang gue ada perlu sama Dudi. Tapi kayaknya Dudi lagi sibuk banget,
jadinya ngikutin lu, soalnya keliatannya lu lagi galau banget. Kan bahaya, nyetir sendiri
lagi”.
“Kemana?”
Tanpa basa basi Haza memacu mobilnya. “Eh motor gue?” Vigo melirik motornya
kecepatan mobilnya. Tangan Vigo reflek memegang handle pegangan tangan di dalam
mobil.
“Gila lu Za!!!”
“Hahaha.. cemen lu”. Haza tertawa puas. Vigo pun ikut tertawa.
Entah karena hati yang merasakan kekosongan, atau mungkin bisikan syetan
yang menyapa lembut melalui hembusan angin malam. Keduanya menghabiskan malam
berdua yang akhirnya membawa mereka hanyut dalam jurang dosa dan berakhir dalam
88 | G h a l i y a S i r i d h a
jurang penderitaan.
***
Dalam tubuh manusia itu terdapat sel, dan dalam sebutir sel
terdapat inti sel yang mengandung DNA. DNA ini cara kerjanya sama persis
secara tidak sadar dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Maka tak
bergaul dengan orang baik seperti bergaul dengan penjual minyak wangi,
Salah satu cara menilai calon untuk bakal jodoh kita adalah dengan
baik, tapi jika lingkungannya tidak baik maka besar kemungkinan ia pun
Sumber Referensi
hypnotherapis Bpk Hermawan GS, SE, MM, CHt, MCHt, CI, CCH, CT. MNLP
89 | G h a l i y a S i r i d h a
- Grup diskusi komunitas hypnotherapi rumah motivasi bersama specialist
Profil Penulis
90 | G h a l i y a S i r i d h a
bersaudara yang lahir di Sukabumi tanggal 01 Mei 1993 ini merupakan lulusan Sarjana
Pendidikan dari STKIP Bina Mutiara Sukabumi. Saat ini ikut merantau bersama suami di
kota Bekasi sebagai seorang PNS di Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
Aktivitas kini beserta suami membangun bisnis ghaliyahijab yang kini sedang
dirintis.
Sejak kecil menyukai dunia psikologi namun keadaan saat itu tak mendukung
untuk kuliah di jurusan psikologi. “Banyak Jalan Menuju Roma” adalah salah satu prinsip
hidup yang diyakini. Tak patah semangat akhirnya tahun 2015 mengikuti pelatihan
dan ikut menjadi bagian dari keluarga besar MMIH. Bergabung dengan komunitas
Hypnotherapi Rumah Motivasi Bandung sejak 2015 sebagai sarana mengasah keilmuan
Parenting, Hypno Succsess, Hypno Learning, Quantum Rich, Happiness Coaching for
Untuk kritik, saran atau sekedar ingin menyapa silahkan follow Facebook atau
Instagram Ghaliya Siridha. Dan untuk melihat-lihat koleksi hijab kami silahkan follow
91 | G h a l i y a S i r i d h a