Anda di halaman 1dari 5

SALAM

Halo, Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Selamat malam, semuanya.

Terimakasih moderator sudah memperkenalkan saya. Oiya saya panggil siapa yah?

Okeyy, (namanya)

Suatu kehormatan yang luar biasa teman-teman dari PIK M GENETIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PARE-PARE telah mengundang saya menjadi narasumber pada sharing session pada malam hari ini
dengan tema “Antara Cinta dan Cita-cita”

Topiknya sangat menarik skali untuk kita bedah malam hari ini.

GARIS BESAR CINTA DAN CITA-CITA

Cinta dan cita-cita itu adalah dua hal yang tak bisa terlepas dari hidup kita. Tapi sering kali menjadi
pilihan atau pertanyaan lebih baik saya dahulukan cinta atau cita-cita dulu.

Dalam kehidupan kita, pasti kita selalu dihadapkan pada beberapa pilihan mau tidak mau kita harus
memilih. Namun, terkadang pilihan itu takkan selalu sesuai atau selalu idel atau sesuai dengan keinginan
kita. Makanya kita perlu betul-betul memutuskan pilihan yang benar menurut kita. Karna sebuah pilihan
itu memiliki konsekuensi nya masing-masing

Sama dengan pilih cinta dulu atau cita-cita dlu.

Nah kita bahas satu-satu dulu yah.

Kalo berbicara masalah cinta itu,

Pernah dengar nggak, lagu “Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Ibaratnya tanpa cinta hidup
kita ini tak berwarna dan tak manis.

Cinta itu adalah sebuah rasa ingin memiliki terhadap sesuatu atau seseorang. Dan cinta itu bukanlah
sesuatu yang konstan terkadang dapat berubah-ubah, bisa saja semakin besar,bisa juga hilang. Iya
nggak.

Kalo masalah cinta itu aku bagi jadi dua hal, cinta yang baik abadi dan cinta terkesan sesaat.

Contoh kecil saja.

Sewaktu kalian sd, smp, atau SMA kalian bisa hitungkan berapa kali kalian jatuh cinta kepada seseorang.
Coba komen.
Zaman sekarang, inilah yang banyak juga terjadi beberapa yah dari kita menjadikan pacaran itu sebagai
motivasi kita untuk menggapai cita-cita. Apalagi kalo pacarnya udah bilang kek gini, “Aku akan
menemanimu dari nol hingga kamu mendapatkan cita-citamu.”

“Sama-sama yah kita berjuang hingga kepelaminan.”

Wiih manis banget kata2nya, pasnya lewat cewek cakep atau cowok cakep langsung bilang “Sepertinya
aku terlalu baik untuk kamu.” Alhasil kamu akan galau, menangis sepanjang hari, mendengarkan lagu
galau, lagunya tulus nih hati2 dijalan, menyalahkan sana sini, serasa dunia ini tak berpihak kepadamu.

Ingat, sound tiktok mengatakan “Adek cinta tak selamanya indah, dek.”

Aku sering menanyakan hal ini ke berbagai orang random gitu, Kenapa sih kalian harus menggantungkan
cinta kalian terhadap cinta sesaat dibanding cinta abadi.

Setelah menilik beberapa orang disekitarku, kita terlalu digiurkan dengan drama drama atau novel atau
cerita cinta yang dikemas romantic, namun kenyataannya akan berbalik180 derajat. Pasti dipikiran ciwi-
ciwi ingin memiliki kisah romantic seperti didrama2, sukses sama-sama.namun realitanya 0,0001 persen
ada kisahnya mirip dengan kisah fiktif itu.

Teman-teman, kita diberi kepercayaan untuk bisa kuliah atau sekolah oleh orang tua, selesaikan
sekolahnya dengan baik karena merekalah sosok yang harus menjadi motivasi kalian untuk menggapai
cita-cita, tak jarang mungkin dari kita orang tuanya jual sawah, tanah, pinjam uang sana sini, hingga air
keringat terkujur deras di dahi orang tua kita untuk mencari rupiah demi melihat anaknya sukses, bukan
melihat anaknya dibutakan cinta sesaat.

Yuk teman-teman selagi orang tua kita masih hidup, bahagiakan dia tunjukan rasa kasih sayang mu
dengan bersungguh menunjukkan “lihat mama bapak, kelak anakmu ini akan menjadi orang sukses”

Itulah cinta abadi. Cinta abadi itu ketika dkerjakan mendatangkan rahmat, berkah, pahala, dan juga
sebagai wujud kecintaan kita kepada Allah SWT. Bukan cinta sesaat yah oleh doi yang belum halal untuk
kita, diberi harapan palsu, disakitin, malah kalau terlalu bakal menimbulkan dosa.

Okey, kita bahas cita-cita nih.

Cita-cita itu adalah suatu harapan atau impian yang akan seseorang capai.

Semenjak kecil itu kita seringkan di tanyaian, cita-cita kamu apa?

Ada yang jawab dokter,guru, polisi, dan sebagainya.

Sewaktu kecil pun aku dari tk sd smp sma kalau ditanya, ana kamu mau jadi apa? Dengan tak berpikir
panjang dan dengan suara lantang aku bilang aku mau jadi dokter. Padahal sekarang bukan jadi dokter.
Survey di SD TENTANG CITA-CITA MEREKA

Tapi tak apa, teman-teman. Kita bebas bermimpi setinggi mungkin. Mimpi atau bercita-cita itu gratis,
tenang nggak ada prabayar kok.

tapi ingat teman jika kamu bermimpi tinggi bandingkan dengan usaha keras kamu mendapat mimpi itu.

Masa kita memiliki cita-cita tinggi, kerjaan kita hanya baring rebahan scroll sosmed, kira-kira bakal ada
progress nggak sih kalo seperti itu?

Tentu jawabannya “BIG NO”

Itu malah mengundang rasa malas, penyakit, kemageraan hakiki, jadinya kamu posisinya disitu-situ
terus, teman kalian mungkin sudah mulai menapaki tangga kesuksesannya, nah kamu mulai aja belum
bagaimana mau mengejar mereka kan?

Dalam menggapai cita-cita itu kita tidak bisa langsung mendapatkannya atau langsung berdiri dipuncak,
tetapi kita harus melalui tangga satu, tangga dua, dengan begitu banyak proses dan tantangan. Karna
proses dan tantangan itulah sebenarnya intinya, disitulah nanti terbentuk diri kalian mental kalian ,
problem solving menghadapi masalah bahkan kalian bisa menemukan cita-cita baru yang ingin kalian
gapai.

aku mau sharing sedikit pengalaman hidupku.

Aku tuh dlu ketika tk,sd smp, sma, bahkan semester awal kuliah, klo ditanya kamu cita-citanya apa
dokter. Aku selalu maunya dokter nggak mau yang lain. Itu waktu aku belum tahu kemampuanku dan
kemauan diriku sesungguhnya.

Dan niat aku tuh pengen jadi dokter karena wihh profesinya keren, banyak uang, disenggani orang.

Jadi benar2 aku berambisi besar, kalo aku nggk jadi dokter aku nggak sukses gitu.

Tahun 2017, aku daftar snmptn dan sbmptn namun gagal.

Aku tuh tipe orang yang nggk mau menyerah, aku selalu berpikir tahun ini nggk keterima. Okey aku
daftar tahun depan, siapa tau rejeki ku tahun 2018.

Aku udah kuliah nih, di stikes tapi aku tetap kejar sbmptn ku. Aku daftar 2018, 2019, gagal lagi, aku ikut
jalr mandiri UI ambil kedokteran gagal lagi.

Aku masih ingat setelah pengumuman simak UI DITAHUN 2019 itu aku benar-benar sedih tapi nggk
sedih gimana gitu. malamnya aku intropeksi diri dikos, aku masih ingat temanku bahkan chat aku “kamu
nggak apa ka? Mau aku temenin.” Tapi aku bilang bentar dulu aku mau tenangin pikiran ku dulu.

Hingga aku doa waktu itu, dan tiba-tiba aku keingat niat awalku itu jadi dokter Cuma keren aja gitu,
nggak ada benar-benar niatku mengontribusikan secara lahir dan batin untuk membantu orang dan
apalagi mengejar ridho Allah, aku nggak ada kepikiran sama sekali. Dari situ aku berpikir astagfirullah
dari niatku saja aku udah salah, makanya Allah nggak meridho hiku menjadi dokter,mungkin di profesi
lain tapi dengan niat yang benar yang itu mendapat ridho Allah.

Akhirnya, aku mulai menerima diriku berkuliah di kampus swasta dengan jurusan keperawatan, dan
Alhamdulillah aku nyaman, dan mulai menggali potensi diriku dsitu.

Dan kagetnya sewaktu aku mulai menerima semuanya dan sudah mau memasuki semester baru, aku
dapat kabar dari orang tuaku, aku mendapatkan satu kursi untuk kuliah kedokteran. itupun bapakku tuh
punya teman dgn posisi tinggi di univ itu, katanya ada jatah gitu kasi aku kursi kuliah disana tapi dengan
catatan langsung bayar uang operasional dan pembangunan, spp dan itu setelah dihitung2 puluhan juta
bahkan ratusan juta.

“Aku udah bilang, wah kuliah kedokteran udah ada didepanku ini tinggal aku mau memutuskan ambil
atau tidak.”

Namun, aku ingat kondisi ekonomi keluargaku dsituu benar-benar terpuruk. Uang spp ku aja waktu itu
minjam dikluargaku.

Aku pikir, aku tidak boleh egois sama diriku sendiri. Sesekali aku harus mengalah juga memikirkan orang
tuaku sudah terlanjut menguliahkan ku di kampus swasta. Mungkin profesi dokter itu bukan rejekiku.

Akhirnya aku memilih tetap lanjut dan focus kuliah sekarang. Yang ingin kukejar lagi bukan seberapa
wow profesi itu,tapi gimana aku bisa mendapatkan ridho Allah dan bisa bermanfaat untuk orang lain
dan juga membanggakan orang tuaku.

Dan benar saja, sewaktu kita pembelajaran online aku mulai menemukan banyak hal. Aku mengikuti
berbagai lomba, yang dulunya aku dpatnya 20 besar bisa dpat juara 1 ditngkat nasional. Bahkan
Alhamdulillah kemendik mengundangku menjadi talent perwakilan Sulawesi selatan dalam video
resminya dalam rangka perayaan hari persatuan artis film Indonesia.

Tak sampai situ, aku mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpiku yang sudah kutulis
semnejak SMA yaitu keturki dan masuk tv. Alhamdulillah.

Inti dari ceritaku tuh, bingkai cita-cita kalian dengan cinta kepada Allah dan cinta kepada orang tua.
Libatkanlah Allah dalam setiap perjalanan cita-cita kalian supaya lebih berkah. Jangan sematamata kita
hanya kejar duniawi,

Kita tahu kita diciptakan didunia in bukan semata-mata hanya mengejar dunia saja, tatapi ingatlah dunia
yang sebenarnya adalah akhirat yang menanti amalan kita melalui apa, melalui ibadah yang kita lakukan
selama ini didunia.

Jadi teman-teman fokuslah belajar dulu. Manfaatkan waktu untuk menuntut ilmu. Tidak usah dulu
memikirkan siapa jodoh kita apa lee min hoo, jungkook, taehyung, zayn malik, dan sebagainya, ingat
teman-teman 50.000 ribu tahun lalu Allah telah menentukan siapa jodoh kita, sedekat apapun kita
dengan doi tapi Allah tidak mengkhendaki, kita tak mungkin bersama, sejauh apapun kita kalo Allah
bilang kita berjodoh akan berjumpa lagi.

So, tuntutlah ilmu yang sebanyak-banyaknya.bermimpilah setinggi-tingginya dan minta kepada Allah
untuk mendapatkan pasangan yang bisa mensupport kamu dalam proses menggapai cita-cita, hingga
kamu bisa hebat bersama-sama.

Closing statement

Sebagaimana ada kalimat yang saya dapatkan mengatakan “hadirkan kata cinta dalam hati namun
kedepankan cita2 dalam diri karena sesungguhnya dengan cita-cita yang tinggi akan membawa
kepada sebuah cinta yang abadi.”

………

Jadi tergantung dari kalian juga, kalo kalian memiliki keinginan atau hasrat tinggi, pasti lebih
mengedepankan cinta dulu, tapi kalo kalian memiliki berjiwa besar pasti lebih memilih cita-cita dulu.

Anda mungkin juga menyukai