Anda di halaman 1dari 3

Nama : TITI ROSDIANA, M.Pd.

TIM : IMG GREAT

REVIEW BUKU

JANGAN BERHENTI BERHARAP

Judul Jangan Berhenti Berharap

Penulis M. Fadlun Almahera

Penerbit Syalmahat Publishing

Kota Terbit Semarang

Cetakan Cetakan 2

Tebal Buku 164 halaman

Tahun Terbit 2022

ISBN 978-602-53728-8-9

Harga Rp31.920

Seseorang sejak lahir yang berada dalam kemewahan (tak pernah menderita dan

merasakan hidup), berarti kehidupannya tidak lengkap, meskipun selama ini Anda

menganggap kesulitan dan penderitaan itu tidak enak. Akan tetapi hal itu merupakan pelengkap

kehidupan, kesulitan dan penderitaan merupakan kontrol kehidupan. Tanpa derita, orang

cenderung kafir. Bagaimana ia merasakan kenikmatan sesuap makanan padahal ia belum

pernah merasa lapar? Di samping itu, ketika merasakan kesulitan hidup kemudian menemukan

kebahagiaan, maka kita dapat menikmatinya. Kita akan menjadi orang yang suka bersyukur

kepada Allah SWT.

Penderitaan dan kesulitan hidup tidak harus diratapi, tetapi hendaklah belajar

mengubahnya menjadi keberhasilan. Anggaplah penderitaan itu pelengkap kehidupan. Tanpa

merasakan penderitaan berarti hidup belum lengkap. Makin sering kita menderita, atau makin
berat tingkat kesulitan, makin berarti hidup kita. Anda mampu mengendalikan jiwa resah

manakala memikirkan kesulitan hidup, yang penting adalah harus bersikap tenang

menghadapinya.

Bagaimana ketika pikiran kita kelut, berdoalah, percaya Allah itu ada. Jadikanlah Allah

sebagai sandaran hidup, bukan yang lain. Apabila menghadapi kesulitan, sementara kita tidak

mampu mencari jalan keluar, berlarilah pada Allah SWT. Kepada-Nya kita berharap semua

kesulitan yang membelenggu dapat segera mendapat jalan keluar.

Sekarang cobalah bertanya pada diri sendiri, banyak mengeluh atau banyak berdoa

setiap hari? Dalam 24 jam, berapa banyaknya doa kita panjatkan kepada-Nya? Atau tidak sama

sekali sehingga banyak mengeluh dan menyalahkan Allah SWT? Kelemahan kita adalah

enggan berdoa bahkan ada di antara kita sama sekali tidak mengucapkan doa dalam kurun

waktu satu tahun. Padahal sebenarnya kita butuh Dia, butuh Allah.

Jalan terakhir yang kita tempuh jika tidak menemukan cara pemecahan masalah adalah

lari pada Allah SWT. Artinya kita berdoa agar Dia memberi pertolongan, sempatkanlah berdoa

sekali sehari, memohon apa yang Anda pinta kepada-Nya, maka pikiran menjadi cerah,

kecerahan Illahi akan menyinari jiwa Anda, lebih-lebih Anda sering melakukan salat sunah

Tahajud, Duha, dan lainnya, akan lebih bermanfaat.

Paradigma umum manusia adalah tatkala diberi kesulitan hidup, pastilah menganggap

Allah sedang menyiksanya. Padahal, sesuai bimbingan Rasulullah, kesulitan hidup adalah

bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya, yang apabila bisa naik kelas, seturut pula naiklah

derajat manusia di sisi-Nya.

Penderitaan dan kesulitan hidup tidak harus diratapi, tetapi hendaklah belajar

mengubahnya menjadi keberhasilan. Anggaplah penderitaan itu pelengkap kehidupan. Tanpa

merasakan penderitaan berarti hidup belum lengkap. Makin sering kita menderita, atau makin

berat tingkat kesulitan, makin berarti hidup kita. Anda mampu mengendalikan jiwa resah

manakala memikirkan kesulitan hidup, yang penting adalah harus bersikap tenang

menghadapinya.
Bagaimana ketika pikiran kita kelut, berdoalah, percaya Allah itu ada, Jadikanlah Allah

sebagal sandaran hidup, bukan yang lain. Apabila menghadapi kesulitan, sementara kita tidak

mampu mencari jalan keluar, berlarilah pada Allah SWT. Kepada-Nya kita berharap semua

kesulitan yang membelenggu dapat segera mendapat jalan keluar.

Melalui buku ini, penulis mengajak pembaca untuk menerima, memahami,

merenungkan, menyadari, dan menikmati setiap cobaan Allah sebagai suatu kebutu- man,

bukan kewajiban. Kebutuhan sebagai jembatan penyambung hubungan engan Sang Pencipta.

Disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, dan ringan ntuk ditelaah, buku ini layak

menjadi kawan sekaligus pelipur kesulitan. Buku ini sangat cocok dibaca Ketika kita sedang

dalam situasi yang sangat menyakitkan, merasa beban masalah begitu besar sehingga bingung

meminta pertolongan kepada siapa. Maka Allah lah sebaik-baiknya pertolongan untuk umat-

Nya.

Anda mungkin juga menyukai